SMP Negri 10 Bandung adalah sebuah sekolah menengah pertama yang masih menggunakan sistem manual dalam proses pembuatan sistem akademiknya. Sehingga kurang efektif dan efisiennya sistem yang sedang berjalan dikarenakan belum sepenuhnya menggunakan sistem komputerisasi terutama dalam proses pengolahan data siswa, pembagian kelas dan pembuatan jadwal pelajaran. Selain itu permasalahan yang dibahas hanya mengenai pembuatan aplikasi untuk mengolah data siswa dalam sistem akademik, dan sistem ini menggunakan konsep jaringan client server untuk mempermudah pengelolaan. Tujuan akhir yang diharapkan dari sistem ini adalah untuk mempermudah pengolahan data siswa dam bisa mendukung proses pengolahan data dan membuat aplikasi yang mendukun sistem akademik.
Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu menggambarkan permasalah yang ada, sedangkan teknik yang digunakan dalam mendapatkan data adalah dengan wawancara dan observasi langsung ke tempat penelitian untuk mendapatkan bahan penelitian. Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah dengan pendekatan analisis dan perancangan terstruktur yaitu dengan menggunakan diagram konteks(contex diagram), DFD(Data Flow Diagram), kamus data, normalisasi dan Entity Relationship(ER). Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau SDLC (System Development Life Cycle) Prototyping. Dan perangkat lunak yang digunakan adalah Visual Basic 6.0.
Hasil dari penelitian, dapat dibuat kesimpulan bahwa Pengolahan data siswa, pembagian kelas dan pembuatan jadwal pelajaran yang belum terintegrasi telah diubah secara komputerisasi dengan menggunakan client server dimana data yang diolah di simpan ke dalam database. Dengan dibuatnya sistem informasi akademik dapat menangani pencarian data siswa, guru, mata pelajaran dan nilai siswa dengan mudah.Redudansi atau kerangkapan data dapat diminimalisir.
Kata kunci :Pembagian Kelas, Sistem Informasi Akademik, Jadwal Pelajaran
iv
SMP Negri 10 Bandung is a junior high school who still use manual systems in the process of making academic system. Resulting in less effective and efficient running system due to not fully use the computerized system, especially in the processing of student data, class divisions and scheduling lessons. Besides the subject matter covered just about the making of applications to process data of students in the academic system, and the system uses the concept of client-server network to facilitate management. The final goal is expected of this system is to facilitate the processing of student data could support the processing of the dam data and create applications that mendukun academic system.
In this study the research methods used were descriptive studies that illustrate the problems that exist, while the techniques used in obtaining data is by interview and direct observation to the study to obtain research materials. The method used is a systems approach with structured analysis and design approach that is by using a context diagram (CONTEX diagram), DFD (Data Flow Diagrams), data dictionary, normalization, and Entity Relationship (ER). While the system development method used in the development of the system is System Development Life Cycle or SDLC (System Development Life Cycle) Prototyping. And software used is Visual Basic 6.0.
Results of the study, can be made the conclusion that data processing students, class divisions and scheduling lessons that have not been altered computerized integrated using the client server where the data is processed is stored into the database. With the establishment of academic information system can handle a data search of students, teachers, subjects and student scores easyers. Redudansi or kerangkapan data can be minimized.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat, hidayah dan segala anugerah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
Menyadari tidak ada yang sempurna di dunia ini, maka penyusun memohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan laporan ini dan mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun sehingga untuk penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik.
Ucapan terimakasih penulis yang tidak terbatas kepada mama, papa, Vicky andriani SH, Ariodipo Adjie S.Kom, Yogi Ginanjar dan seluruh keluarga besar yang turut mendo’akan dan mendukung selama ini.
Dalam kesempatan ini, penyusun bermaksud mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Dadang Munandar, SE., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.
4. Diana effendi ST.MT., selaku Dosen Wali MI-9 Angkatan 2007. 5. Sintya Surkarta ST.MT, selaku Dosen Pembimbing.
vi Suyad
Zulfikar A
Fitrie hand
Dan u
7. i, selaku Staff Kesiswaan yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta seluruh staff kepegawaian, seluruh staff SMP Negeri 10 Bandung
8. zhari atas dukungan, kasih sayang, dorongan semangat dan do’a bagi penulis
9. ayani, Ade kurniadi, Arti intansari P, Riza Alfajri, Hendra Prasetya, Desi riyanti, atas persahabatan selama ini dan perjuangan dalam menyelesaikan skripsi
10. Anak Mi9 2007 terimakasih untuk masa-masa indah perkuliahan.
11. ntuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini, dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pembaca.
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi sekarang ini, komputer merupakan alat yang sangat dibutuhkan di sebuah perusahaan baik pemerintah atau swasta. Pemakaian komputer dewasa ini berkembang pesat di segala bidang pekerjaan sesuai dengan kemajuan zaman. Saat ini manusia menginginkan segala hal yang dilakukannya untuk menghasilkan suatu informasi dapat berjalan dengan cepat dan menghasilkan sebuah informasi yang tepat dan akurat. Sesuai dengan tujuan informasi yaitu menghasilkan sesuatu yang yang lebih berguna dan berarti demi pengambilan suatu keputusan secara tepat dan akurat. Komputer dibutuhkan untuk menunjang keinginan manusia untuk menghasilkan informasi yang aktual, cepat dan relevan. Komputer sebagai alat bantu sangat bermanfaat terutama bila ditunjang oleh sumber daya manusia yang ahli. Komputer juga dapat mengolah informasi dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
Sekolah adalah sebuah sistem. Agar sebuah sekolah dapat berjalan dengan efektif maka harus ditunjang dengan sistem komputerisasi yang tepat guna untuk dapat membuat program akademik sekolah selama satu tahun kedepan. Proses penggunaan sistem komputerisasi dapat digunakan di sebuah sekolah untuk membantu pekerjaan, seperti halnya proses pembuatan daftar absen, data guru pembuatan jadwal pelajaran dan nilai siswa atau disebut sistem akademik sekolah.
Pengolahan data siswa di sebuah sekolah sangatlah menunjang untuk proses belajar mengajar. Sistem akademik digunakan untuk menjadwalkan mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswa dan juga berfungsi untuk membuat daftar absen siswa dan pembagian kelas siswa.
Sistem informasi akademik dibuat untuk mendukung proses akademik dan administratif yang terdapat di suatu sekolah. Makin tingginya sistem informasi akademik yang digunakan disebuah sekolah juga akan semakin meningkatkan image dari sekolah sebagai salah satu sekolah yang telah berbasis IT (information technology) yang bisa memanfaatkan sisi positif dari perkembangan dunia IT yang sangat pesat.
Masalah yang terjadi saat ini pada SMP 10 Bandung adalah belum terkomputerisasinya pembuatan data siswa baru, data guru, daftar pelajaran dan data nilai siswa sehingga masih sering terjadi kesalahan dalam pembuatan jadwal pelajaran. Media penyimpanan yang masih berupa dokumen jadi agak sulit jika ingin mencari data siswa atau data jadwal pelajaran.
akademik di sekolah SMPN 10 Bandung. Maka dalam hal ini penulis mengusulkan penelitian untuk membangun sebuah aplikasi yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Bandung”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Pengolahan data pendaftaran siswa baru, pembuatan jadwal pelajaran dan pembagian kelas yang masih menggunakan cara manual pada saat pemrosesannya
2. Sulitnya pencarian data siswa yang diperlukan karena masih dalam bentuk dokumen dan kertas.
3. Sering terjadi kerangkapan data siswa baru dalam pembagian kelas.
4. Pembuatan laporan data siswa baru yang masih manual sehingga memerlukan waktu yang relatif lama
Maka berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengetahui sistem pembuatan daftar siswa, daftar kelas dan pembuatan jadwal pelajaran yang sedang berjalan di SMPN 10 Bandung. 2. Bagaimana perancangan sistem informasi akademik yang akan digunakan di
SMP 10 Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan apa yang telah diuraian diatas, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi akademik SMPN 10 Bandung, guna membantu pihak sekolah dalam mengelola sistem akademik agar lebih cepat dan akurat.
Adapun tujuan yang diharapkan dari hasil penelitian pada kegiatan tersebut adalah:
1. Untuk mengetahui proses pembagian kelas, pembuatan jadwal dan nilai siswa yang sedang berjalan di SMPN 10 Bandung.
2. Untuk merancang sistem informasi akademik SMPN 10 Bandung. 3. Untuk menguji sistem informasi akademik SMPN 10 Bandung.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi akademik SMPN 10 Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian
Pada prinsipnya penelitian merupakan suatu penerapan dari teori menjadi
praktek, sehingga mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang didapat
dengan praktek yang sesungguhnya, maka berikut akan di uraikan kegunaan
penelitian bagi praktis dan akademis.
1.4.1 Kegunaan Praktis
1.4.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan, khususnya pada bidang keilmuan sistem informasi dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara teori lapangan. 3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan
dalam penelitian yang sama pada pengembangan ataupun pembuatan aplikasi program komputer.
1.5 Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem akademik, serta agar penyusunan skripsi ini memiliki arah dan tujuan yang jelas maka penulis akan membatasi pembahasan hanya terbatas pada : 1. Perancangan sistem informasi akademik ini hanya mencakup
pengolahan pendaftaran siswa baru, pembagian kelas, pembuatan jadwal pelajaran dan pengolahan nilai siswa di SMPN 10 Bandung namun tidak membahas proses registrasi siswa baru.
3. Karena pengelolaan keuangan SMP sudah menggunakan dana BOS maka sistem keuangan tidak dirancang untuk dibuat dalam sistem ini.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Bandung yang beralamat di Jl.Rd. Dewi Sartika No.115 Bandung.
Adapun Jadwal penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 – Juni 2011. Jadwal dan jenis kegiatan dilakukan seperti pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tahun 2011
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Obyek
Penelitian
2 Perancangan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma). Namun terdapat dua pendekatan mengenai sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada prosedur menurut Jerry Fitzgerald dalam buku Jogianto(2005:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan / untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sedangkan yang menekankan kepada elemen, menurut Jogianto (2005:2) sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem merupakan kumpulan bagian-bagian atau sub-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.1 Elemen-Elemen Sistem
Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat di identifikasikan, jika sebuah sistem cukup besar yang terdiri dari subsistem-subsistem, maka elemen sistem terdapat pada tingkatan yang paling rendah yang dapat dikategorikan sebagai individu.
Sub sistem tersebut adalah :
1. Objek, dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat berupa benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus, tergantung kepada sifat sistem tersebut.
2. Atribut, yaitu yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
3. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya. 4. Lingkungan, tempat di mana sistem tersebut berada. Sedangkan elemen yang membentuk sebuah sistem adalah :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. 2. Masukan
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
4. Keluaran
Keluaran (output), merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Batas(boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2 Kriteria Sistem
Ada beberapa kriteria sistem, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sistem Deterministik
Sistem yang beroperasi melalui cara yang dapat diramalkan secara tepat. Misalnya program komputer yang melaksanakan perintah secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.
2. Sistem Probabilistik
Sistem yang dapat di uraikan dalam perilaku yang mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan ramalan terhadap jalannya sistem.
3. Sistem Tertutup
4. Sistem Relatif Tertutup
Sistem yang relatif tersosialisasi dari lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik, hanya menerima masukan yang juga telah ditentukan sebelumnya serta memiliki masukan dan keluaran yang terkendali.
5. Sistem Terbuka
Sistem yang mengadakan pertukaran informasi, materi atau energi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki adaptasi, yaitu dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sistem ini juga mengorganisasikan diri dan mengubah organisasinya sebagai tanggapan atas perubahan keadaan.
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu : 1. Bagian (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian dari sistem.
2. Batas Sistem (Boundary)
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya yang mengalir dari suatu subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung ini, dengan begitu suatu sistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya dengan membentuk suatu kesatuan.
5. Masukkan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk diperoleh keluarannya.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukkan untuk sistem yang lain atau supra sistem.
7. Pengolah Sistem (Process)
mengolah berupa bahan baku dalam hal ini adalah data serta bahan-bahan lainnya untuk menghasilkan keluaran berupa laporan dan informasi yang berguna.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan dan keluaran sistem yang akan dihasilkan oleh sistem itu sendiri.
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
2.1.4 KLASIFIKASI SISTEM 1. Sistem Abstrak
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Tertentu dan tak tentu
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis. sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
2.2 Pengertian Informasi
Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian. Sedangkan kejadian itu merupakan suatau peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.
Menurut George M.Scott pengertian informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.
Jadi pengertian informasi adalah data yang telah diolah agar bisa bermanfaat bagi pengguna dan penerimannya untuk digunakan dalam melaksanakan tugas tertentu dan tugas lainnya sehari-hari yang dibutuhkan oleh organisasi. Pengertian informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
2.2.1 Kualitas Informasi
Adapun kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan apa yang dimaksudnya.
2. Tepat Waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yag sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan, dimana bila pengambilam keputusan tersebut terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
Gambar 2.2 Kualitas Informasi
Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
2.2.2 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
2.2.3 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah belum begitu berguna, sehingga diperlukan proses yang lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model untuk dihasilkan suatu informasi. Adapun gambar siklus informasi adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Siklus Informasi
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen dalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi diluar organisasi dan menyediakan pihak luar terletak dengan laporan-laporan yang diperlukan
Sistem informasi berdasarkan komponen masih merupakan kotak ajaib. Karena itu apabila dilihat secara fisik komponen hanyalah seperangkat alat atau perangkat keras. Pemakaian menyediakan masukan-masukan dan menerima keluaran. Penilaian pemakai mengenai sistem informasi tergantung pada keluaran bagaimana pemakai melihatnya.
Keluaran suatu sistem informasi dapat dikelompokan kedalam lima jenis utama :
a. Dokumen transaksi,
b. Laporan yang dirancang sebelumnya,
c. Jawaban atas pertanyaan yang direncanakan sebelumnya, d. Laporan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara, e. Dialog manusia dan mesin.
2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Blok Manusia
Input yang mewakili kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Metode
Blok ini terdiri dari beberapa kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu mengendalikan sistem secara keseluruhan. Tekonolgi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak(software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
6. Blok Kendali
Pengendalian yang dirancang dan diterapkan untuk memungkinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dpat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan maka dapat langsung diatasi.
2.4 Pengertian Akademik Sekolah Menengah Pertama
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa
sampai kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).
Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara structural. Sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.
untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas
suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran
yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.
2.5 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi yang dibahas mengenai pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah interkoneksi antara dua komputer autonomous (dapat melakukan kontrol terhadap komputer yang lain dengan akses penuh) atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel(wireless). setiap komputer, printer atau pun peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua atau lebih, bahkan dapat sampai dengan puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node yang terhubung satu sama lain.
1. Peer to peer
Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer. Untuk penggunaan khusus yang tidak lebih dari 100 komputer. Peer to peer adalah suatu model dimana setiap PC dapat memakai perangkat pada PC lain atau memberikan perangkatnya untuk digunakan oleh PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to peer pada sistem windows lebih dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu jaringan dikelompokan dalam suatu kelompok kerja.
2. Client - server
Sistem client server dapat diterapkan dijaringan lokal maupun dengan teknologi internet. Dimana suatu unit berfungsi sebagai server yang hanya memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meninta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terhadap server yang dituju.
2.5.2 Jenis-jenis Jaringan komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, antara lain : 1. Local Area Network (LAN)
Local area network (LAN), adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari 200m.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.misal antar kantor cabang dalam satu kota.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide area network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optic. Karena jangkauannya lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain.
4. Internet
komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan alamat IP 32 bit(unique name), contoh :202.64.125.130.
Cara menghubungkan rangkaian komputer dengan kaidah ini dinamakan internet working, yaitu merupakan kumpulan jaringan local area, juga metropolitan area yang umumnya terhubung melalui router-router sehingga membentuk jaringan wide area yang begitu besar.
5. Jaringan Tanpa Kabel(Wireless)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada di atas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel
2.5.3 Topologi Jaringan
umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi) dengan konektor, ethetnet card, dan perangkat pendukung lainnya.
Adapun jenis topologi yang bisa digunakan dalam jaringan komputer adalah :
1. Topologi BUS
Topologi bus merupakan bentangan suatu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collusion terjadi
Gambar 2.4 Topologi BUS
Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi yogya,Yogyakarta
Keuntungan :
1. Sederhana dalam penambahan komputer ke jaringan ini. 2. Instalasi relatif lebih murah
3. Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
Kekurangan :
1. Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
2. Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan semakin sulit
3. Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi
2. Topologi Ring
Topologi ring berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Sinyal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collusion sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi alamat tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap komputer dapat diberi repeater.
Gambar 2.5 TopologiRING
Keuntungan: 1. Hemat kabel
2. Kemungkinan bentrokan data agak berkurang
3. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil.
Kekurangan
1. Harga implementasi lebih mahal
2. Sudah dalam perbaikan jaringan jika terjadi kerusakan
3. Memerlukan peralatan khusus dalam pengimplementasiannya
3. Topologi Star
Karakteristik topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui sentral node (hub/switch), arus data mengalir dari node ke pusat node dan diterusakan kenode tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Gambar 2.6 Topologi Star
Keuntungan: 1. Paling fleksibel.
2. Hub atau switch bertindak sebagai konsentrator. 3. Akses ke station lain cepat baik client atau server. 4. User dapat lebih banyak dibanding topologi bus atau ring 5. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
6. Kontrol terpusat.
7. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan dan pengelolaan jaringan.
Kerugian : 1. Boros kabel.
2. Perlu penanganan khusus karena kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis.
3. Jika traffic data cukup tinggi dan terjadi collusion, maka semua komunikasi akan tertunda, dan komunikasi dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.
2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer
2 Kehandalan Tinggi(High Reability), yang diperoleh karena tersedianya sumber daya alternatif. Misalnya semua file dapat disalin ke semua mesin sehingga bila salah satu mesin mati, maka file tetap dapat diakses dari mesin lain yang masih aktif. Kemampuan melanjutkan pekerjaan saat mendapatkan masalah pada perangkat keras adalah suatu hal yag penting.
3 Menghemat uang, komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetapi, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer- komputer pribadi.
2.6 Konsep Sistem Client- Server
data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses “sebisa mungkin” ditangani sendiri. Bila ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data barulah client mengadakan hubungan dengan server.
Pada sistem Client Server untuk memenuhi kebutuhan, client akan mengirimkan message (perintah) query pengambilan data. Selanjutnya, server yang menerima message tersebut akan menjalankan query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu transfer datanya jauh lebih efisien. Adapun bentuk dari Sistem Client Server yang sederhan adalah sebagai berikut :
Gambar 2.7 Sistem Client Server Sederhana
Sumber : Fathansyah, Ir., 2002, Basis Data, Informatika, Bandung.
Gambar 2.8 Sistem Client Server Kompleks
Sumber : Fathansyah, Ir., 2002, Basis Data, Informatika, Bandung.
Dari kedua gambar diatas, dapat dilihat adanya dua macam implementasi sistem client server. Bentuk yang sederhana dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer lokal (LAN) dimana fungsi client (untuk menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandingan, dan lain-lain.) dan fungsi work station (untuk menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan menayangkan hasil pengolahan) disatukan.
client yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Jadi setiap client dan sejumlah work station membentuk sebuah LAN tersendiri. Karena client-client ini merupakan basis tempat aplikasi basis data disimpan dan turut menangani proses-proses dalam aplikasi, maka bagi work station, client ini dapat dipandang sebagai server aplikasi. Tidak bagaimana work station yang diaktifkan dan dinonaktifkan oleh para pemakai, client-client tersebut (sebagaimana juga DBMS server) harus selalu dalam keadaan aktif dan terkoneksi dalam sebuah jaringan yang lebih besar (WAN). Dengan begitu tahap instalasi aplikasi dapat dilakukan secara jarak jauh (remote) dari lokasi lain, sehingga kelemahan dari sisi instalasi dapat diatasi.
2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan mengunakan SQL Server 2000 sebagai untuk mengelola database.
2.7.1 Visual Basic
Kata “Visual” menunjukan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface(GUI). Cara ini tidak lagi menuliskan instruksi pemograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah dapat melakukan drag dan drop objek-objek yang akan digunakan, kata “basic” merupakan bagian bahasa BASIC(beginners allpurpose sysmbolic instruction code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyusun aplikasi.
memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows. Khusus untuk pemrograman database, Visual Basic menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Bentuk database yang dimiliki Visual Basic adalah bentuk database Paradox, dBase, MS.Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain.
Lingkungan pengembangan terpadu atau Integrated Development Environment (IDE) dalam program Visual Basic terbagi menjadi sembilan bagian yaitu :
a. Control Menu
Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic. Dari menu ini kita bisa mengubah ukuran, memindahkan atau menutup jendela Visual Basic atau jendela Windows lainnya
b. Menu
Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat kita pilih untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama dengan program-program Windows pada umumnya.
c. Toolbar
d. Form Windows
Form Windows atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimana kita akan memuat program-program aplikasi Visual Basic. Pada form ini, kita akan meletakkan berbagai macam objek interaktif seperti misalnya teks, gambar, tombol-tombol perintah, scrollbar, dan sebagainya. Jendela form ini pada awalnya kelihatannya kecil, tetapi ukurannya bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan aplikasi kita. e. Toolbox
Toolbox adalah “kotak peranti” yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Control adalah suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) anatara program aplikasi dan user-nya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form.
f. Project Explorer
Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di dalam aplikasi Visula Basic. Setiap aplikasi dalam Visula Basic disebut dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih dari satu file. Pada Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi kita, misalnya form, modul, clas, dan sebagainya. g. Jendela Properties
ukuran, posisi, dan sebagainya. Setiap objek sebagian besar memiliki jenis property yang sama, tetapi ada pula yang berbeda.
h. Form Layout Windows
Form Layout Windows adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form yang ditampilkan pada layer monitor. Posisi form pada form layout windows inilah yang merupakan petunjuk dimana aplikasi kita akan ditampilkan pada layer monitor saat menjalankan program aplikasi nanti.
i. Jendela Code
Jendela Code adalah suatu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat kita tambah dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.
2.7.2 MYSQL
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial.
sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.
Semakin bertambahnya popularitas MySQL, banyak tool yang
dikembangkan untuk memudahkan proses pengelolaan agar database
MySQL lebih mudahdipergunakan. MySQL-Front merupakan salah satu
software yang dibuat untuk antarmuka database MySQL.
MySQL-Front memungkinkan kita untuk mengelola
database MySQL dengan mudah melalui antarmuka windows.
MySQL-Front adalah suatu tool yang dibuat dengan menggunakan Delphi
yang merupakan salah satu pemrograman berbasis visual sehingga dapat
menampilkan tampilan grafik yang cukup baik (MySQL-Front khusus
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
SMPN 10 Bandung berdiri pada tahun 1960 sesuai Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 187/SR/B.III/1960 tanggal 25 mei 1960
menggantikan Sekolah Guru Bawah (SGB) yang berdiri sejak 1956 menempati lahan
seluas 2.942 meter persegi. Pada tahun 1997 SMP Negeri 10 Bandung berubah
menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 10 Bandung berdasarkan
surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
034/O/1997 tanggal 7 Maret 1997, kemudian tahun 2004 nama Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) berganti kembali menjadi Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 10 Bandung.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi : INDAH
1. Indah dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Nyaman dalam pelayanan
3. Dinamis dalam perkembangan budaya dan iptek
4. Anggun dalam penampilan
Misi
1. Mewujudkan generasi yang percaya diri, tangguh dalam prestasi dan mantap
dalam mengejar cita-cita.
2. Menciptakan suasana kerja yang nyaman, professional dalam pelayanan dan
tanggap terhadap perubahan.
3. Menumbuh kembangkan kejiwaan anak didik belajar dari kehidupan
Strategi
1. Tertib personal
2. Tertib Organisasi
3. Tertib Administrasi
4. Tertib Kegiatan Belajar Mengajar
Target
1. Terciptanya generasi yang berbudi luhur, taqwa, cerdas, terampil dan bangga
serta cinta tanah air.
2. Terwujudnya lingkungan pendidikan yang religius dan kondusif
3. Terwujudnya sinergi personal yang optimal
4. Terciptanya wawasan wiyata mandala
Tujuan
Tujuan pendidikan SMP Negeri 10 Bandung mengacu pada
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 10 Bandung
3.1.4. Deskripsi Tugas
Fungsi dan tugas pengelola sekolah menurut jabatan :
1. Kepala Sekolah
Berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manager, admniistratror dan
supervisor, inovator dan motivator.
2. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan kegiatan sekolah dan pengaturan kegiatan
persekolahan.
3. Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
4. Wali kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan seperti
pengelolaan, penyelenggaraan administrasi kelas, pengaturan nilai hingga
laporan masing-masing siswa.
5. Guru pembimbing dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konseling terhadap siswa dan
memberikan saran dan layanan bimbingan kepada siswa agar bisa lebih
6. Pustakawan sekolah
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan bidang kepustakaan, perencanaan, pengadaan
buku dan bahan pustaka, pelayanan perpustakaan, perencanaan
pengembangan perpustakaan, pemeliharaan buku hingga membuat laporan
pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
7. Laboran
Pengelola labolatorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan yang
berkaiatan dengan kegiatan di laboratorium dari pemeliharaan hingga
pemyusunan laporan kegiatan laboratorium.
8. Kepala tata Usaha
Kepala tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah,
dan bertanggung jawab terhadap kepala sekolah.
9. Teknisi media
Teknisi media membantu kepala sekolah dalam kegiatan yang berkaitan
dengan pengadaan teknis, seperti inventaris dan penggunaan media yang
digunakan siswa dan digunakan para guru. Serta dalam pemeliharaan
sekolah.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah penjabaran mengenai metode-metode
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis dalam perancangan sistem
Informasi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC), penulis
menggunakan metode SDLC karena metode ini menyediakan tahapan yang dapat
digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, sehingga akan memberikan
hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara
keseluruhan sebelum di implementasikan.
Metode penelitian yang digunakan dalam perancagan Sistem Informasi ini
menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Gambar 3.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model.
Keterangan :
1. Analisis sistem
Pada tahap ini, penulis melakukan studi pendahuluan, studi kelayakan,
mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai,
memahami sistem yang ada, menganalisis hasil sistem penelitian dan
penulis mengamati secara langsung bagaimana mengenai proses
penerimaan siswa baru, pembuatan kelas, hingga pembuatan jadwal
pelajaran.
2. Perancangan Sistem
Pada tahap ini, penulis membuat usulan rancangan sistem baru mengenai
sarana informasi akademik dan perancangan rinci.
3. Implementasi
Pada tahap ini, penulis menerapkan rancangan sistem dalam sebuah
perangkat lunak(software) visual basic (VB) sebagai suatu perangkat
lunak sebagai sarana informasi sistem akademik di SMP 10 Bandung
4. Operasi dan Perawatan Sistem
Setelah sistem di implementasikan, sistem akan dioperasikan dan dirawat.
Tahap ini disebut dengan operasi dan perawatan sistem (system operation
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data digunakan penulis untuk memperoleh informasi
mengenai objek yang sedang diteliti. Dalam proses pengumpulan data penulis
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan menggunakan metode data
primer dan data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang
akan diteliti, yaitu SMP Negeri 10 Bandung untuk mendapat data guna memenuhi
keperluan penelitian, seperti dengan cara :
1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
komunikasi secara langsung pada responden yang menjadi objek
pengumpulan data. Contohnya dengan melakukan wawancara dengan
guru bagian akademik untuk mengetahui bagaimana sistem akademik
yang berjalan.
2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan
penelitian atau peninjauan secara langsung pada objek yang menjadi
sasaran untuk pengumpulan data, diantaranya dengan melakukan
kunjungan ke sekolah yang menjadi sasaran untuk melihat sendiri kondisi
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)
Merupakan data yang berfungsi sebgai pelengkap data primer. Data sekunder
diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan melalui media lain yang
bersumber, buku serta catatan kuliah yang menunjang penelitian ini. Adapun sumber
data sekunder lain yang dipelajari adalah buku-buku diluar perkuliahan yang
berkaitan dengan materi penelitian serta mempelajari pembukuan yang sudah ada
disekolah tersebut. Sebagai contoh adalah dokumen data absen siswa, data guru, data
daya serap sekolah per tahun, jadwal pelajaran tiap semester.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang
sebuah Sistem Informasi Akademik adalah dengan pendekatan analisis dan
perancangan terstruktur, yaitu Diagram Konteks(Contex Diagram), DFD(Data Flow
Diagram), Kamus Data, Normalisasi dan Entity Relationship(ER) 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk
menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut
dalam pengembangannya. Model yang akan digunakan oleh penulis adalah
prototyping. Prototyping perangkat lunak atau siklus hidup menggunakan protoyping
adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep working
menjadi lebih rendah. Ciri khas dari metodologi adalah pengembang sistem. klien,
dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem
komputer dari sejak awal proses pengembangan.
Dengan prototype yang terbuka, model sebuah sistem dikembangkan secara
cepat dan dipoles dalam diskusi yang berkali-kali dengan klien. Model tersebut
menunjukkan kepada klien apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak
didukung oleh rancangan desain struktur yang mendetil. Pada saat perancang dan
klien melakukan percobaan dengan berbagai ide pada suatu model dan setuju dengan
desain final, rancangan yang sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas
yang lebih bagus.
Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal
pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal. Selain itu
protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan memperbaiki user
interface yaitu bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka
harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses
dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan
Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang
harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype
akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual
direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan
mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan
metode white box, black box, basis path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak, ulangi
langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan .
Gambar 3.3 Prototyping Model
Sumber : www.freetutis .com 19 juni 2011
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow map
Flow map merupakan bagan alir yang menujukan arus dari laporan dan
formulir tembusan-tembusannya. Bagan alir program ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam alir sistem yang
menggambarkan suatu prosedur dalam sistem. Komponen yang digunakan
yaitu :
1) Dokumen, menunjukkan input dan output baik proses secara manual
maupun komputerisasi.
2) Kegiatan manual, menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara
manual.
3) Proses, menunjukkan kegiatan proses yang dilakukan oleh programmer
dari operasi program komputer.
4) Harddisk, menunjukkan input dan output dengan media penyimpanan
harddisk. 2. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk
menggambarkan keterkaitan aliran–aliran data antar sistem dengan
bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data
Menurut Al-Bahra (2005:64) diagram konteks adalah diagram yang
terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem,
yang mana akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem dan
dibatasi oleh boundary(dapat digambarkan dengan garis putus).
3. Data Flow diagram
Data Flow Diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran
informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari
masukan ke keluaran. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD
adalah :
a. Aliran data, merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukkan
arus dari proses.
b. Entity, merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam
lingkungan pemakai, yang digambarkan dalam persegi empat.
c. Proses, menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau
halaman yang lainnya.
d. File, merupakan tempat penyimpanan data, apabila data tersebut sudah
selesai diproses maka akan disimpan dalam file.
4. Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data,
lengkap. Pada tahap analisis kamus data dibuat sebagai alat komunikasi
antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di
sistem, yaitu tentang data yang masuk di sistem dan tentang informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus
data dibuat untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan
database.
Kamus data ikut berperan dalam dalam perancangan dan pembangunan
sistem informasi karena peralatan ini berfungsi untuk :
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran
dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
misalnya data siswa diurai menjadi nama siswa, nomor induk, jenis
kelamin, alamat dan tanggal lahir.
3. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data
yang mengalir dalam sistem tersebut. 5. Normalisasi
Menurut Bambang (2004:69) “normalisasi adalah pemrosesan
relasi-relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi yang memiliki tingkat redudansi
lebih rendah. Dengan demikian, tujuan proses normalisasi adalah
Sementara itu dalam teknik normalisasi terdapat beberapa bentuk normal
sebagai berikut :
1. Bentuk normal I(First Normal Form /1-NF)
Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi apabila tabel tidak
memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan
domain nilai yang sama.
2. Bentuk Normal II(Second Normal Form/2-NF)
Bentuk normalisasi kedua dapat terpenuhi apabila berada dalam
bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan kunci primer yang
memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap kunci primer.
3. Bentuk Normal III(Third Normal Form/3-NF)
Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam
bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki
dependensi trasitif terhadap kunci primer.
4. Bentuk Normal Boyce- Codd(Boyce-Codd Normal Form/BCNF)
Sebuah tabel dikatakan BCNF jika semua KF dengan notasi X → Y,
maka X harus merupakan super key.
6. Tabel relasi
Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel
tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum
Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu : satu ke satu
(One To One), satu ke banyak (One To Many), banyak ke satu (Many To One) danbanyak ke banyak (Many To Many).
7. Entity Relasionalship Diagram
Merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara
penyimpanan (DFD), ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data dengan ERD, kita dapat menguji model dengan
mengabaikan proses yang harus dilakukan. Adapun simbol dari ERD
adalah sebagai berikut :
a. Entity, merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, yang digambarkan dalam persegi empat.
b. Atribut, merupakan elemen dari entity.
c. Hubungan, entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini
disebut Relasi(relationship). Pada dasarnya key adalah satu atau
gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris
data (row) dalam tabel secara unik.
key yang digunakan oleh penulis dalam tabel, yaitu Primary key, yang
merupakan satu atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara
unik untuk kejadian yang spesifik, tetapi dapat pula mewakili setiap
kejadian dalam suatu entity.
3.2.4 Pengujian Software 3.2.4.1 Pengujian Black Box
Pada penelitian ini penulis menggunakan pengujian software black box.
Karena, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua
persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan
merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan
komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan
daripada metode white-box
Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,
2. Kesalahan interface,
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
Pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian,
karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian
BAB IV
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara lebih jelas bagaimana kondisi sebuah sistem yang sedang berjalan saat ini serta masalah yang dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang akan di usulkan. Analisis sistem ini menerangkan keadan yang berjalan di SMP Negeri 10 Bandung.
4.1.1 Analisis Dokumen
Dalam melakukan prosedur pembuatan jadwal pelajaran terdapat beberapa dokumen yang merupakan bukti tertulis untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :
1.Nama Dokumen : Data Calon Siswa
Fungsi : Untuk mengetahui data diri siswa baru. Sumber : Calon siswa.
Jumlah : 1 rangkap.
Atribut : nama calon, tempat_tanggal_lahir, jenis kelamin, no_SKH_UASBN,nilai_UN_bhs_indonesia,
2.Nama Dokumen : Daftar Absen perkelas
Fungsi : Untuk diberikan kepada bag. Kurikulum untuk dibuat daftar wali kelas dan pembagian jadwal pelajaran. Sumber : Bag. Kesiswaan
Jumlah : 1 rangkap
Atribut : kelas, standar_kompetensi, mata_pelajaran,
Semester, tahun_ajaran, NIS, no_urut, nama_siswa, jenis_kelamin, kompetensi_dasar, ulangan_blok, nilai_raport, persen_kehadiran, jumlah_siswa,
guru_matapelajaran
3.Nama Dokumen : Data Beban Kerja Guru
Fungsi : Data yang akan di diolah untuk pembagian Wali kelas dan pembagian tugas mengajar per semester
Sumber : Bag. Kurikulum Jumlah : 1 Rangkap
Atribut : NIP, nama_guru, mata_pelajaran, kelas, jumlah_jam, team_ teaching, jumlah_seluruh, tugas_tambahan 4.Nama Dokumen : Data pembagian tugas mengajar
Fungsi : Pembagian jadwal mengajar bagi guru mata pelajaran setelah rapat musywarah guru mata pelajaran
Atribut : mata_pelajaran, jumlah_jam, jumlah_rombel,
akumulasi_jam, nama_guru, kelas_7, kelas_8,kelas_9, nilai_kriteria_minimal, ketua_mgmp
5. Nama Dokumen: Jadwal Pelajaran
Fungsi : Pembagian jadwal proses belajar mengajar bagi guru dan murid
Sumber : Bag. Kurikulum Jumlah : 1 Rangkap
Atribut : hari, waktu, jam_ke, kelas, ruangan_kelas, piket 6. Nama Dokumen : Pelaporan Terakhir/ pelaporan rekap nilai
Fungsi : memberikan laporan hasil belajar siswa selama satu semester ke wali kelas
Sumber : guru mata pelajaran Jumlah : 1 rangkap
Atribut : kelas, wali_kelas, standar_kompetensi, mata_pelajaran, Semester, tahun_ajaran, NIS, no_urut, nama_siswa,
jenis_kelamin, kompetensi_dasar, ulangan_blok, nilai_raport, persen_kehadiran, jumlah_siswa,
guru_matapelajaran
7. Nama Dokumen: Soal Midsemester, Uas dan tugas
Sumber : guru mata pelajaran Jumlah : 1 rangkap
Atribut : mata_pelajaran, kelas, hari_tanggal, waktu
4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan
Analisis prosedur yang berjalan merupakan analasis terhadap objek yang diteliti untuk mengetahui objek yang terlibat, dari tahapan-tahapan ini menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses tersebut dapat dilaksanakan dan dokumen apa yang dilibatkan. Untuk lebih jelasnya pada analisis prosedur ini dijelaskan pada gambar 4.1. dan 4.2 uraian proses prosedur tersebut adalah :
Uraian proses pembuuatan jadwal :
1. calon siswa memberikan data calon siswa baru ke pendaftaran siswa secara online yang diterima oleh Diknas
2. setelah data hasil penerimaan siswa baru telah keluar data siswa baru diberikan oleh diknas ke sekolah untuk diolah
3. data siswa baru diolah oleh bagian panitia psb, lalu diberikan ke bagian kesiswaan
4. dibagiaan kesiswaan data siswa baru diolah untuk dibagi kelas.
5. Setelah data siswa terbentuk menjadi data siswa per kelas data diberikan ke bagian kurikulum
7. Data guru diberikan kebagian kurikulum untuk diolah.
8. Setelah mendapat data kelas oleh bagian kurikulum diproses untuk memberikan data walikelas
9. Setelah data kelas dan wali kelas selesai dibuat data tersebut digunakan untuk pembuatan jadwal pelajaran
10.Para guru dan walikelas mengadakan rapat pembagian mata pelajaran 11.Setelah terbentuk data guru mata pelajaran data tersebut diolah oleh
4.1.2.1 Flowmap Yang Berjalan 1. Flowmap Jadwal Yang Berjalan
Uraian proses nilai :
1. Para siswa mengerjakan tugas, dan mengikuti uts dan uas yang diselengarakan oleh sekolah.
2. Nilai tugas, uts dan uas tersebut diberikan siswa kepada guru yang bersangkutan untuk diperiksa.
3. Di bagian lain yaitu tata usaha, daftar absen siswa yang telah dibuat diberikan ke bagian kesiswaan untuk selanjutnya di buat dokumen rekap nilai siswa.
4. Selanjutnya, dokumen daftar absen tersebut dikembalikan ke bagian tata usaha dan dokumen rekap nilai yang telah dibuat diberikan ke guru mata pelajaran unntuk pembuatan nilai siswa
5. Guru mata pelajaran bertugas untuk mengoreksi nilai tugas, uts dan uas siswa selama satu semester.
6. Nilai tugas, uts, dan uas yang telah diperiksa dikembalikan ke para siswa dari guru mata pelajaran. Dan guru mata pelajaran memberikan dokumen rekap nilai yang telah terisi ke wali kelas
7. Oleh walikelas data tersebut diolah dan disatukan dengan data absen siswa selama satu semester untuk diolah menjadi nilai raport.
2. Flowmap Nilai yang Berjalan
4.1.2.2 Diagram Konteks
Gambar 4.3 konteks Diagram Yang berjalan
4.1.2.3 Data Flow Diagram
siswa
1.0 pembagian kelas
dan Pembuatan Jadwal
pelajaran
2.0 Pembuatan
nilai siswa Persyaratan pendaftaran Data siswa baru
Data siswa Data nilai
Gambar 4.5 DFD level 2 Jadwal Yang berjalan