• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis penggunaan kalimat efektif dalam rubrik “Antar Kita” pada tabloid wanita Indonesia dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa di SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis penggunaan kalimat efektif dalam rubrik “Antar Kita” pada tabloid wanita Indonesia dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa di SMP"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF

DALAM RUBRIK “ANTAR KITA” PADA TABLOID

WANITA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )

Oleh:

MUFTIATUN NIM: 1811013000004

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muftiatun

Tempat/Tgl Lahir : Banjarnegara, 24 Desember 1969

NIM : 1811013000004

Jurusan/ Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Analisis Penggunaan Kalimat Efektif

dalam Rubrik “Antar Kita” pada Tabloid

WanitaIndonesia dan Implikasinya

terhadap Pembelajaran Bahasa di SMP

Dosen Pembimbing : Dra. Hindun, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 24 Desember 2014

(5)

i

ABSTRAK

Analisis Penggunaan Kalimat Efektif dalam Rubrik “Antar Kita“ pada Tabloid Wanita Indonesia dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa di SMP

Kata Kunci : Kalimat Efektif, Rubrik “Antar Kita”

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kalimat efektif

dalam rubrik “Antar Kita”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan surat pembaca tersebut dari Januari hingga Maret 2014.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

penggunaan kalimat efektif dalam rubrik “Antar Kita” cenderung tidak efektif,

(6)

ii

Bismillahirohmanirrokhim

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat Rahmat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam

semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, kepada

keluarganya, para sahabatnya, serta kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Trabiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul yang penulis ajukan adalah “Analisis

Penggunaan Kalimat Efektif dalam Rubrik “Antar Kita” pada tabloid Wanita

Indonesia dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa di SMP”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan

ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dra. Nurlena Rifai, MA. Ph. D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islma Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Dra. Hindun M. Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia sekaligus dosen pembimbing yang dengan sabar selalu memberikan,

bimbingan, arahan, nasihat, serta motivasi kepada penulis.

3. Dona Aji Kurnia Putra, MA sebagai Sekertaris Jurusan sekaligus dosen

penguji yang memberikan arahan kepada penulis.

4. Teristimewa Ibunda Mustiroh yang telah memberikan doa serta motivasi.

5. Suami tercinta yang dengan sabar membantu, memberikan dukungan baik

moral maupun spiritual.

6. Anak-anak tercinta yang senantiasa memberikan semangat serta membantu

(7)

iii

7. Teman-teman yang sudah membantu kelancaran penyusunan dan penulisan

skripsi ini yaitu, Ade Miftahudin, Didi Suryadi, Edisal, Fitri Astuti serta

teman-teman satu jurusan yang selalu memberikan motivasi.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya kritik dan saran yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis

serahkan segalanya. Mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis,

umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 24 Desember 2014

(8)

iv

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah ... 2

D. Perumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 3

F. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kalimat Efektif ... 4

1. Pengertian Kalimat Efektif ... 4

2. Ciri-ciri Kalimat Efektif ... 6

1) Kesepadanan ... 7

2) Keparalelan ... 8

3) Ketegasan ... 9

4) Kehematan ... 10

5) Kecermatan ... 12

6) Kelogisan ... 12

7) Revariasian ... 13

(9)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian ... 16

B. Objek penelitian ... 17

C. Populasi dan Sampel ... 17

D. Instrumen Penelitian ... 19

E. Prosedur Pengolahan Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 21

B. Pembahasan ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 71

B. Implikasi ... 71

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73 UJI REFERENSI

LAMPIRAN

(10)

vi

Tabel 1. Surat Pembaca “ Suzi “ Pembuat Ayam Kodok ... 21

Tabel 2. Surat Pembaca “ Diana “ Tim Kerja WI ... 22

Tabel 3. Surat Pembaca “ Noni “ Ramalan Awal Tahun ... 24

Tabel 4. Surat Pembaca “ Ria “ Ulas Tentang Varises ... 25

Tabel 5. Surat Pembaca “ Rina “ Cover-nya Cantik ... 26

Tabel 6. Surat Pembaca “ Lili “ Kehilangan sosok mama Laurent ... 27

Tabel 7. Surat Pembaca “ Melanna “ Menu Tepat Tahun Baru ... 28

Tabel 8. Surat Pembaca “ Riska “ Tanya Jawab Seputar Anak ... 29

Tabel 9. Surat Pembaca “ Zafira “ Kapan Prediksi Shio ... 30

Tabel 10. Surat Pembaca “ Inggrid “ Minuman Herbal Berguna Sekali ... 31

Tabel 11. Surat Pembaca “ Zalika Putri “ Selamat Tahun Baru WI ... 32

Tabel 12. Surat Pembaca “ Riri “ Adakah kuis berhadiah menarik lagi ... 33

Tabel 13. Surat Pembaca “ Ny. Yin D “ Terimakasih untuk Rubrik Psikologi ... 34

Tabel 14. Surat Pembaca “ Rianti “ Bisnis Makanan Sehat ... 35

Tabel 15. Surat Pembaca ” Devi “ Turut Prihatin Untuk Saudara Kami di Menado ... 36

Tabel 16. Surat Pembaca “ Fira “ Tanya Jawab Untuk Ibu Anak ... 37

Tabel 17. Surat Pembaca “ Diana “ Kisah Soleh Tukang Bubur ... 38

Tabel 18. Surat Pembaca “ Lisna “ Menu Pintar untuk Pemula ... 39

Tabel 19. Surat Pembaca “ Titik “ WI Fair ... 40

Tabel 20. Surat Pembaca ” Mita “ Berita Terbaru Artis Korea ... 41

Tabel 21. Surat Pembaca “ Diva “ Temu Pembaca ... 42

Tabel 22. Surat Pembaca “ Afrida Efriani “ Rubrik Anak Ditambah ... 43

Tabel 23. Surat Pembaca “ Sudaryanti “ Dari Remaja Hingga Kini ... 44

Tabel 24. Surat Pembaca “ Frisqa “ Buklet Resep ... 45

Tabel 25 Surat Pembaca “ Widya “ Inspirasi Usaha Sukses ... 46

(11)

vii

Tabel 27 Surat Pembaca “ Vivi “ Kapan Event Memasak Lagi ... 48

Tabel 28 Surat Pembaca “ Dina “ Resep Ramen Lezat ... 49

Tabel 29 Surat Pembaca “ Rahman “ Berlangganan WI ... 49

Tabel 30 Surat Pembaca “ Agustam “ Kontak Irfan Ramadhani ... 50

Tabel 31 Surat Pembaca “ Indah “ Gemar Kuliner ... 51

Tabel 32 Surat Pembaca “ Syatina “ Poster ... 52

Tabel 33 Surat Pembaca “ Savira “ Step by Step Memasak ... 53

Tabel 34 Surat Pembaca “ Juanita “ Lomba Untuk Anak ... 54

Tabel 35 Surat Pembaca “ Sukaesih “ Paket Berlangganan Berhadiah ... 55

Tabel 36 Surat Pembaca “ Fitri “ Acara Besar di Subang ... 56

Tabel 37 Surat Pembaca “ Puput “ Pancake dan crepe ... 57

Tabel 38 Surat Pembaca “ Rania “ Aria Yang Cantik dan Inspiratif ... 58

Tabel 39 Surat Pembaca “ Riti “ Turun Prihatin Bagi Warga Riau ... 58

Tabel 40 Surat Pembaca “Windy “ Operasi Gigi Ala Vega ... 59

Tabel 41 Surat Pembaca “Widya “ Kursus Singkat ... 60

Tabel 42 Surat Pembaca “Mila “ Salut Melani Subono ... 61

Tabel 43 Surat Pembaca “ Ika “ Sharing Mpok Atiek Bermanfaat ... 62

Tabel 44 Surat Pembaca “Zahra “ Kisah Habibie Afsyah ... 63

Tabel 45 Surat Pembaca “ Tami “ Boleh Sumbang Komunitas ... 64

Tabel 46 Surat Pembaca “ Dhea “ Tempat Makan dan Kumpul – Kumpul ... 65

Tabel 47 Surat Pembaca “ Riana “ Membahas Khusus Gadget ... 47

Tabel 48 Surat Pembaca “ Rekapitulasi Analisis Kriteria Keefektifan Kalimat dan Peresentase ... 67

(12)

1

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan media cetak maupun

elektronik di Indonesia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Hal ini dipicu

karena “kehausan” masyarakat akan informasi yang ingin segera diketahui

sehingga kalangan media terus berlomba memberikan informasi yang terbaik

untuk masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi tersebut, masyarakat

mempunyai banyak pilihan media, seperti : surat kabar, majalah, tabloid,

radio, televisi dan sebagainya. Untuk tabloid sendiri dari segi isinya ada

tabloid pria, tabloid kesehatan, tabloid wanita, tabloid Islami, tabloid

anak-anak dan sebagainya. Contohnya : “Nyata, Cek&Ricek, Aura, Nova, Ummi,

Nakita, Wanita Indonesia dan lain-lain. Tabloid-tabloid ini mempunyai

karakter khas masing-masing dan pengaruh yang berbeda terhadap pembaca.

Beberapa tabloid tersebut ada yang dianggap sebagai sahabat para

wanita, karena isinya memang diperuntukan untuk wanita. Dengan membaca

tabloid tersebut, diharapkan wanita banyak mendapatkan inspirasi yang positif

sehingga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan keluarga.Di sinilah

membaca mempunyai peranan yang cukup penting.Dengan membaca maka

akan membuka cakrawala dunia.Apalagi pada dasarnya wanita adalah pilarnya

negara seperti yang disampaikan oleh Habibi : “Pentingnya wanita berkiprah

dalam pembangunan karena menyelesaikan masalah itu harus turut andil

peranan wanita”.

Salah satu media yang akan diteliti oleh penulis adalah tabloid Wanita

(13)

2

Kehadirannya yang seminggu sekali selalu dinantikan oleh pembaca setianya,

yaitu wanita Indonesia.

Media cetak sebagai media visual menghadirkan kata-kata verbal dan

tanda-tanda visual lain dari setiap penyajian. Karya jurnalistik yang disajikan

dalam bentuk tulisan bisa berupa berita, pendapat, artikel, dan lain lain. Dalam

tabloid WIini, terdapat rubrik yang dinamakan rubrik “Antar Kita”. Rubrik ini

dimaksudkan untuk menjembatani antara pembaca dan pihak redaksi. Lewat

rubrik ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif agar isi dari

tabloid tersebut menjadi semakin berkualitas, kreatif dan inovatif.

Keefektifan sangatlah diperlukan dalam sebuah penulisan, agar apa yang

disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pihak pembaca. Dalam

penulisan komentar-komentar di rubrik “Antar Kita” kadang terdapat

kalimat-kalimat yang tidak efektif pada penulisannya, sehingga penulis tertarik untuk

membahas tentang komentar-komentar tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa rubrik

“Antar Kita” yang terdapat dalam tabloid Wanita Indonesia adalah rubrik

yang membahas tentang komentar, usulan, dan saran dari pembacanya yang

dituangkan dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan pandangan-pandangan tersebut, timbul keingintahuan penulis :

1. Penggunaan kalimat efektif dalam mengutarakan kritik, saran, dan

komentar dalam rubrik “Antar Kita”dalam tabloid Wanita Indonesia.

2. Penggunaan ketepatan kata dalam mengutarakan, kritik, saran dan

(14)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas penulis akan membatasi masalah yaitu:

Keefektifan kalimat pada rubrik “Antar Kita” pada tabloid Wanita Indonesia

edisi bulan Januari sampai Maret 2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diketahui, maka dapat dirumuskan masalah

yaitu: Bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam rubrik “Antar Kita” pada

tabloid Wanita Indonesia edisi Januari 2014 - Maret 2014 ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian

ini adalah mendeskripsikan penggunaan kalimat efektif dalam rubrik “Antar

Kita” pada tabloid Wanita Indonesia.

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoretis

Mengetahui teori-teori mengenai analisis wacana yang dikhususkan pada

penggunaan kalimat efektif yang dikemukakan oleh para ahli diterapkan

sehingga dapat bermanfaat dalam perkembangan jurnalistik.

2. Manfaat Praktis

Pendidik dapat pengetahuan baru yang bisa diterapkan dalam

(15)

4

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Kalimat Efektif

1. Pengertian Kalimat Efektif

Sebelum membicarakan masalah kalimat efektif, tidak ada salahnya

dibicarakan tentang pengertian kalimat terlebih dahulu. “Kalimat bukanlah

semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan

bentuk, lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus

mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud”.1

Selanjutnya pendapat lain mengatakan:

Kalimat adalah bagian terkecil dari ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kebahasaan .Kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik,tanda tanya,atau tanda seru,dan sementara itu pula di dalamnya berbagai tanda baca yang berupa spasi atau ruang kosong, koma, titik dua,dan atau sepasang garis pendek yang

mengapit bentuk tertentu.2

Harimurti mengungkapkan,bahwa, “Kalimat adalah satuan bahasa yang

secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual

maupun potensial terdiri dari klausa.”3

Lain lagi dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia mendefinisikan bahwa kalimat adalah: 1 Kesatuan ujar yang

mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 satuan

1

Lamuddin Finoza,Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan

Bahasa,(Jakarta :Diksi Insan Mulia,2004) h.111

2

Anton M.Muliono,Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka,1988) h.254

3

(16)

bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,mempunyai pola intonasi final dan

secara actual ataupun potensial terdiri atas klausa.4

Berbeda lagi pendapat dari Abdul Chaer, yang mengatakan bahwa,

“Kalimat adalah satuanbahasa yang berisi suatu”pikiran” atau“amanat” yang

lengkap”.5 Dalam buku yang berbeda Chaer menyatakan bahwa, ”Kalimat

adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang

lengkap,merupakan definisi umum yang biasa dijumpai”.6

Kegiatan berkomunikasi memerlukan penggunaan kalimat yang baik dan

tepat.Kalimat yang baik dan tepat tersebut memerlukan penggunaan kalimat

yang efektif. ”Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan

penutur secara jelas,lengkap dan tepat, sehingga isi atau maksudnya tergambar

dengan lengkap dalam pikiran pendengar atau lawan tutur”.7

Ada juga yang berpendapat bahwa, ”Kalimat efektif adalah kalimat yang

memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada

pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara

atau penulis”.8 Senada dengan pendapat di atas, ada pula yang berpandangan

bahwa, “Suatu kalimat akan dikatakan efektif apabila apa yang dihasilkan

dalam bentuk kalimat sesuai dengan apa yang dipikirkan”.9

Sabarti Akhadiah mengatakan bahwa, ”Kalimat yang benar dan jelas akan

dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. Kalimat yang demikian

disebut kalimat efektif”.10Ada juga yang mengatakan bahwa, “Kalimat efektif

adalah kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan

4

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,1991) h.434

5

Abdul Chaer,Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta : Rineka Cipta,2006) h.327

6

Abdul Chaer,Linguistik Umum,(Jakarta: Rineka Cipta,1994) h.240 7

Budi Waluyo, Bahasa Idonesia 1 Tingkat Semenjana untuk SMK kelas X (Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional,2008) h.152

8

Hindun,Kebahasaan ( Morfologi dan Sintaksis ) (Ciputat:Mazhab Ciputat 2014) h.1 9

(17)

6

atau pikiran pada diri pendengar atau pembaca, seperti apa yang ada dalam

pikiran dan benak pembicara atau penulisnya”.11 Diana Nababan lebih

sederhana lagi dalam mendefinisikan tentang kalimat efektif yaitu,”Kalimat

yang mampu menyampaikan pesan kepada orang lain sebagaimana yang

dimaksudkan oleh penuturnya”.12

Dari pengertian tentang kalimat efektif dari para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang apabila dibaca atau

didengar dapat diterima dengan baik oleh pembaca atau pendengar sesuai

dengan apa yang dimaksud oleh si penulis atau pembicara.

2. Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.Kesepadanan

2.Keparalelan

3.Ketegasan

4.Kehematan

5.Kecermatan

6.Kelogisan

7.Kevariasian

11

R Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang- Mengarang (Jakarta:Erlangga,2009) h.129

12

(18)

1. Kesepadanan

“Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pikiran dan

struktur bahasa yang digunakan”.13

Kalimat efektif harus sepadan.Kesepadanan sebuah kalimat dapat dilihat

dari

1.1Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Contoh :

Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

(Salah)

Subjek pada kalimat di atas yakni Bagi semua mahasiswa perguruan

tinggi ini tidaklah jelas alias membingungkan

Seharusnya bagian awal kalimat itu, kata :Bagi semua, dihilangkan saja.

Jadi kalimat efektifnya adalah :Mahasiswa perguruan tinggi harus

membayar uang kuliah.

1.2Tidak terdapat subjek ganda

Contoh :

- Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah) Terdapat

dua subjek pada kalimat di atas yakni : penyusunan laporan itu dan

saya. Seharusnya cukup gunakan satu subjek saja, sehingga menjadi:

- Penyusunan laporan itu dibantu oleh para dosen.(Benar)

13

R.Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang –Mengarang

(19)

8

1.3Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal

Contoh :

- Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak mengikuti acara

pertama.(Salah)

- Kami datang agak terlambat, sehingga tidak mengikuti acara

pertama (Benar)

1.4Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”

Contoh :

- Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (Salah)

- Kampus kami yang terletak di depan Masjid Fathullah

Seharusnya :

- Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.

- Kampus kami terletak di depan Masjid Fathullah.

Demikian juga apabila kata “yang” diletakkan di awal kalimat, maka

menjadi tidak efektif. Contoh : Yang dimaksud dengan resiprokal

adalah…..14

2. Keparalelan

Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan unsur-unsur yang

digunakan secara konsisten dalam satu kalimat”.15

Contoh :

- Belajar,bergurau : Dia tidak belajar melainkan bergurau.

syahadat,salat, zakat,

- puasa, haji : Rukun Islam ada lima yaitu :Syahadat, salat, zakat, puasa,

dan haji.

14

Hindun, op.. cit. h.3 15

(20)

- mengucapkan, mendirikan, membayar, melaksanakan : Rukun Isalam

ada lima, yaitu : mengucapkan dua kalimah syahadat, mendirikan salat,

membayar zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadan, dan

melaksanakan haji bagi yang mampu.

3. Ketegasan

“Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakuan penonjolan pada

ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide pokok yang perlu

dtonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada

penonjolan itu”.16

Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu :

3.1Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan kalimat (diawal kalimat).

Contoh :

1. Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan

negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

2. Penekanannya adalah Presiden mengharapkan .

3.2Membuat urutan yang bertahap

Contoh :

- Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah,

telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya :

- Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah,

telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

16

(21)

10

3.3Melakukan pengulangan kata (repetisi)

Contoh :

- Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan

mereka.

3.4Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh :

- Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

3.5Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)

Contoh :

- Saudaralah yang bertanggungjawab

4. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan

kata,frasa,atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak

berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan

kalimat, tetapi penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan,

sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa”.17

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan,yaitu :

4.1Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.

Contoh :

- Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa

presiden datang.

Perbaikan kalimat itu, itu adalah sebagai berikut :

- Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden

datang.

17

(22)

4.2Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata.

Contoh :

- Ia memakai baju warna merah.

- Di mana engkau menangkap burung pipit itu ?

Kata merah, sudah mencakupi kata warna.

Kata pipit sudah mencakupi kata burung.

Kalimat itu dapat diubah menjadi :

- Ia memakai baju merah.

- Di mana engkau menangkap pipit itu?

4.3Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Kata naik bersinonim dengan kata ke atas.

Kata turun bersinonim dengan kata ke bawah.

Kata hanya,bersinonim dengan kata saja.

Kata sejak bersinonim dengan kata dari.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.

- Dia hanya membawa badannya saja.

- Sejak dari pagi dia bermenung.

Kalimat itu dapat diperbaiki menjadi:

- Dia hanya membawa badannya.

(23)

12

4.4Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

MIsal :

Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

para tamu-tamu para tamu

beberapa orang-orang beberapa orang

para hadirin hadirin

5. Kecermatan

“Cermat dalam kalimat efektif maksudnya adalah bahwa kalimat

tersebut tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan

kata”.18

Perhatikan contoh berikut ini:

- Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal,

mahasiswa atau perguruan tinggi.

- Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat di atas juga memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang,

seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

6. Kelogisan

Logis atau masuk akal akan membuat kalimat yang disusun menjadi

efektif.

Berikut ini merupakan contohnya:

- Taufik Hidayat menduduki Juara Pertama Indonesia Open.(Salah)

- Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir

di daerah itu.(salah)

- Penonton melempari batu kepada wasit.(salah)

18

(24)

- Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah. Waktu dan tempat kami persilakan.(salah)

Dari keempat contoh kalimat tersebut jelas bahwa ketidaklogisan

yang terdapat pada kalimat pertama adalah bahwa juara pertama diduduki

oleh seorang yang bernama Taufik Hidayat. Selanjutnya mayat yang

berarti jenazah itu seseorang yang sudah tidak bernyawa lagi tidak

mungkin mondar- mandir atau bolak-balik seolah masih hidup. Kemudian

penonton yang sangat tidak santun dengan atraksi melempari batu

merupakan hal yang tidak logis manakala digunakan kata “kepada” yang

menunjukkan kesantunan, dan biasanya dipakai dalam surat menyurat.

Akhirnya, di bagian contoh yang keempat jelas sekali ketidaklogisan

yang tampak bahwa yang dipersilakan untuk memberikan kata sambutan

adalah waktu dan tempat, bukan orang yang dimaksud. Hal semacam ini

sering ditemukan pada pemakaian pembawa acara atau MC yang mungkin

masih amatir atau belum menguasai bahasa Indonesia secara mendalam.

7. Kevariasian

Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan

repetisi. Pengulamgan atau repetisi sebuah kata untuk memperoleh efek

penekanan, lebih banyak menekankan pada kesamaan bentuk”.19 Dengan

demikian maka, penganekaragaman bentuk-bentuk bahasa agar tetap

terpelihara minat pembaca dan perhatian orang terhadap bahasa yang

digunakan .

“Ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang satu dibandingkan

kalimat yang lain tidak terasa monoton”.20 Variasi kalimat, kemungkinan

bisa pada pembukaan kalimat. Sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka

19

Gorys Keraff ,Komposisi, (Ende :Nusa Indah,2004),h. 49 20

(25)

14

dengan :Frase keterangan (waktu, tempat, cara),Frase benda, dan frase

kerja.

Contoh :

- Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah

menyambar umpan dan menembus jala kipper pada menit kesembilan

belas.(frase keterangan cara)

- Mang Usil dari Kompas menganggap hal ini sebagai satu isyarat

sederhana untuk bertransmigrasi.(frase benda)

- Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini.(frase

kerja)

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang kalimat efektif sudah banyak dilakukan..Dewi

Astuti mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2012 telah meneliti

tentang penggunaan kalimat efektif pada siswa SMK Cyber Media dengan

judul ”Penggunaan Kalimat Efektif dalam Karangan Argumentasi pada

Siswa Kelas X-AP SMK Cyber Media Tahun Pelajaran 2010-2011”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat efektif siswa

sudah cukup baik ditunjukkan dengan tingkat keterpahaman mencapai 80

% dari 34 siswa yang diteilti hanya ada 2 orang yang memliki tingkat

keterpahaman yang rendah,yaitu 40%. Hasil frekuensi kesalahan

terbanyak ada pada penggunaan kepaduan dalam kalimat yang masih

sangat rendah, siswa terlalu bertele-tele dalam mengungkapkan sebuah

ide, banyak menggunakan sinonim ganda dan makna jumlah jarak yang

berlebihan dan penggunaan kata penghubung yang tidak tepat.

Penelitian yang berikutnya adalah Penelitian yang dilakukan oleh Fuad

Ma’ruf yang berjudul : “Analisis Kalimat Efektif (Studi Kasus Terjemahan

(26)

mengetahui terjemahan Drs. Muslich Shabir, MA sudah menggunakan

kalimat yang efektif atau belum,serta hal-hal apa saja yang menyebabkan

kalimat terjemahan tersebut tidak efektif. Ada pun hasil penelitian ini

adalah tidak semua kitab terjemahan itu sudah memenuhi persyaratan

terjemah setelah dianalisis, penulis mendapatkan beberapa kasus yang

mungkin dapat menyulitkan pembaca untuk menangkap pesan karena

ketidakefektifan kalimatnya. Hal-hal tersebut disebabkan oleh pemborosan

kata, ketidakvariasian, dan ketidaktepatan penggunaan kata.

Sri Rejeki Asih, skripsi berjudul : “Analisis Kalimat Efektif pada Surat

Pembaca Surat Kabar Harian Ibu Kota dan Implikasinya bagi

Pembelajaran bahasa di SMP Tahun 2009”. Skripsi ini penulis temukan di

perpustakaan Universitas Negeri Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah

ingin memperoleh inforrmasi mengenai kalimat efektif pada surat

pembaca di surat kabar harian ibu kota. Objek penelitiannya adalah 414

kalimat. Surat pembaca diambil dari Kompas, Surat Pembaruan

Republika, Media Indonesia edisi Desember 1998. Dalam 414 kalimat

terdapat 336 kalimat efektif dan 178 kalimat tidak efektif. Pada presentasi

kalimat kurang efektif 40 surat pembaca diketahui terdapat 22 surat

pembaca (55%) yang kalimatnya efektif dan 18 surat pembaca (45%)

kurang efektif Kompas adalah surat kabar harian yang kalimat surat

pembacanya baris efektif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

(27)

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan

penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus. Untuk mengetahui

bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau

cara mencari.memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa

data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun

suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu

kebenaran data-data yang akan diperoleh.

Sugiyono mengungkapkan,”Metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1 Metode

penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengungkap fakta,keadaan, fenomena,variabel,dan

keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.

Penelitian deskriptif kualitatif menuturkan dan menafsirkan data yang

berkenaan dengan situasi yang terjadi, sikap dan pandangan yang menggejala

di dalam masyarakat,hubungan antar variabel, pertentangan dua kondisi atau

lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan antar fakta dan lai-lain.Hal

ini sejalan dengan pendapat Bodgan dan Taylor dalam Moleong yang

21

(28)

mengatakan bahwa, ”Metodologi kualitatif merupakan kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati”.2

Moleong pun menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain

,secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah”.3

Pendapat lain mengatakan,”Metode deskripsi adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia,suatu objek,suatu set kondisi,suatu sistem

pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriptf ini adalah untuk membuat deskripsi,gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungan

antarfenomena yang diselidiki”4

Dengan kata lain penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian

dilaksanakan. Dikatakan deskriptif karena bertujuaan memperoleh pemaparan

yang objektif khususnya mengenai analisis penggunaan kalimat efektif pada

rubrik “Antar Kita” pada Taboid Wanita Indonesia, edisi Januari sampai

dengan Maret 2014.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiono adalah, ”Suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.5 Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

22

Moleong,Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:PT Remaja Rosdakarya 2007) h.4 23

Ibid,h.6 24

Moh.Nazir,Metode Penelitian (Jakarta:Ghalia Indonesia,1988) h.63 25

(29)

18

Rubrik “Antar Kita”pada tabloid Wanita Indonesia edisi Januari sampai

dengan Maret 2014. Tabloid Wanita Indonesia merupakan media yang khusus

diperuntukkan bagi wanita Indonesia di manapun berada. Siapa bilang wanita

tidak butuh berita? Siapa bilang wanita hanya berpangku tangan? Dunia

wanita juga bisa eksis dalam balutan berita dan peristiwa melalui tabloid

Wanita Indonesia Dunia wanita sangat menarik untuk diikuti dan disimak.

Oleh karena itu, tabloid Wanita Indonesia hadir utuk melengkapi dunia wanita

yang penuh warna.

Tabloid Wanita Indonesia bisa dijadikan sebagai pintu gerbang yang

mengungkap berbagai peristiwa penting seputar wanita.Tabloid Wanita

Indonesia bisa ikut meramaikan serba-serbi kehidupan wanita secara

keseluruhan. Meskipun banyak media yang mengupas dunia wanita sebagai

penarik pembaca,tidak membuat tabloid Wanita Indonesia ditinggalkan begitu

saja. Tabloid Wanita Indonesia memuat berbagai peristiwa penting, selain

kumpulan informasi dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan setiap wanita,

khususnya wanita Indonesia. Jika begitu, tabloid Wanita Indonesia bisa

dijadikan sebagai sahabat yang mengerti wanita. Hal ini bisa dilihat dari

banyaknya komentar-komentar yang dikirimkan oleh pembacanya melalui

surat pembaca yang dimuat dalam rubrik ”Antar Kita” Berangkat dari hal di

atas penulis tertarik untuk meneliti penggunaan kalimat efektif pada rubrik

tersebut.

C. Populasi dan Sampel

“ Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh

peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individu /variable/data dapat

dinyatakan dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atau

tidak”.6 Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh surat pembaca dalam

tabloid Wanita Indonesia, sedangkan sebagai sampel peneliti mengambil surat

pembaca edisi bulan Januari sampai Maret.

26

(30)

D. Instrumen Penelitian

“Instrument adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian

menggunakan sesuatu metode”.7

Setelah data dikumpulkan kemudian

dianalisis. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

akan diteliti.

Dalam penelitian ini digunakan tabel analisis paragraf/kalimat dari surat

para pembaca pada Tabloid Wanita Indonesia, dan tabelnya adalah sebagai

[image:30.595.104.523.238.588.2]

berikut:

Tabel Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif

Edisi No Data Berupa Kalimat dan Temuannya Kalimat Efektif

1 2 3 4 5 6 7

1

2

Keterangan:

1.Kesepadanan 5.Kecermatan

2.Keparalelan 6.Kelogisan

3.Ketegasan 7.Kevariasian

4.Kehematan

E. Prosedur pengolahan data

Setelah data terkumpul langkah selanjutmya adalah mengolah data.Untuk

mengolah data ada prosedur yang harus dijalani. Apakah prosedur itu? Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia prosedur adalah: “1.Tahap kegiatan untuk

27

(31)

20

menyelesaikan suatu aktivitas.2.Metode langkah demi langkah secara pasti

dalam memecahkan suatu problem”.8

Data yang telah terkumpul akan dianalisis berdasarkan prosedur sebagai

berikut:

1. Memberi nomor pada tiap-tiap teks.

2. Memberi nomor pada tiap-tiap kalimat.

3. Mengklasifikasikan berdasarkan surat pembaca

4. Menyalin kalimat-kalimat ke tabel

5. Menganalisis berdasarkan kriteria kalimat efektif.

6. Mempresentasikan kriteria analisis kalimat efektif dengan rumus:

P = x 100 %

Ket : P = persentase

F =jumlah kalimat tiap kriteria analisis

N = jumlah seluruh kalimat

Apabila pengolahan data sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah

membuat simpulan dari penelitian.

28

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa

(32)

21

A. Deskrisi Data

Pada deskripsi data, penulis akan mendeskripsikan kesalahan kalimat

efektif pada rubrik Antar Kita pada tabloid Wanita Indonesia dari edisi

Januari hingga Maret 2014. Setelah ditemukan kesalahannya maka data-data

akan dianalisis lalu disajikan.

Tabel kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam rubrik Antar Kita dalam

tabloid Wanita Indonesia.

Tabel I

Surat Pembaca “Suzy”

Pembuat Ayam Kodok

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1250 1.

2.

-DearWI, Saya membaca rubrik Bisnis Kuliner

edisi 1249 yang lalu tentang Ayam Kodok

yang dibuat oleh Ibu Sarah Ahmad.

-Bolehkan saya minta kontak seperti nomor

telepon dan alamat Ibu Sarah untuk bisa

belajar membuat Ayam Kodoknya ?

Keterangan :

1 = Kesepadanan 5 = Kecermatan

2 = Keparalelan 6 = Kelogisan

3 = Ketegasan 7 = Kevariasian

[image:32.595.111.520.224.630.2]
(33)

22

Temuan pada tabel di atas, penulis garisbawahi agar mudah dalam

membaca dan memahami tabel.

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Suzy, edisi nomor 1250 yang

berjudul “Pembuat Ayam Kodok” yang terdiri dari dua kalimat, pada kalimat

yang pertama tidak efektif, yaitu menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat dan

kelima yakni kecermatan dan kehematan. Penggunaan kata dear pada kata

sapaan tidaklah tepat,karena kata tersebut sebenarnya dalam bahasa Indonesia

sebenarnya ada padanan katanya. Demikian juga penggunaan frasa yang lalu

pada kalimat tersebut tidaklah diperlukan karena sudah jelas dengan edisi 1249.

Jadi seharusnya “ Hallo WI, Saya membaca rubrik Bisnis Kuliner edisi 1249

tentang Ayam Kodok yang dibuat oleh Ibu Sarah Ahmad”. Kalimat kedua, juga

tidak efektif, karena ada penggunaan kata tidak baku, yaitu kata minta,

seharusnya meminta. Kalimat tersebut menyalahi ciri kalimat yang kelima yakni

kecermatan. Jadi seharusnya kalimatnya adalah sebagai berikut: “Bolehkah saya

meminta kontak seperti nomor telepon dan alamat Ibu Sarah untuk bisa belajar

[image:33.595.107.522.329.743.2]

membuat Ayam Kodoknya?”

Tabel 2

Surat Pembaca “Diana”

Tim Kerja WI

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1250 1.

2.

- Kami para pembaca juga ingin tahu loh siapa

saja yang berada dalam tim kerja redaksi WI.

- Selama ini kami sering membaca

tulisan-tulisan yang bermanfaat, sesekali kami juga

ingin mengetahui bagaimana rupa para penulis

dan tim redaksi yang lain.

(34)

3.

- Semoga kita bisa dapat mengenal lebih baik

ya, agar silaturahmi tetap terjaga. 

Bedasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Diana, edisi nomor 1250,

yang berjudul “Tim Kerja WI” terdiri dari tiga kalimat, tiga-tiganya tidak efektif.

Kalimat yang pertama,menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat yaitu

kehematan dan ciri kalimat efektif yang kelima yaitu kecermatan. Penggunaan

kata para pada kalimat pertama di atas tidaklah tepat, karena sudah ada kata kami

yang menyatakan jamak, sehingga kata para tidak perlu lagi. Penggunaan kata loh

dalam ragam tulis tidak dibenarkan karena itu merupakan ragam lisan. Jadi

seharusnya : ”Kami pembaca juga ingin tahu siapa saja yang berada di dalam tim

kerja redaksi WI”.

Kalimat yang kedua menyalahi ciri kalimat efektif yang keenam yaitu

kelogisan. Penggunaan kata bagaimana pada kalimat tersebut tidaklah tepat

karena kata tanya bagaimana dipakai untuk menanyakan proses,bukan untuk

menanyakan objek. Seharusnya kalimatnya adalah: ”Selama ini kami sering

membaca tulisan-tulisan yang bermanfaat, sesekali kami juga ingin mengetahui

seperti apa rupa para penulis dan tim redaksi yang lain”.

Kalimat yang ketiga menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat yaitu

kehematan dan kelima yaitu kecermatan. Penggunaan kata bisa dan dapat

dalam kalimat tersebut tidak benar,karena kata bisa dan dapat mempunyai arti

yang sama. Agar kalimat tersebut menjadi kalimat yang efektif, maka penggunaan

katanya cukup satu saja. Penggunaan kata ya dalam kalimat tersebut juga kurang

tepat,karena kalimat ini adalah ragam tulis, bukan ragam lisan. Jadi kalimat yang

benar adalah : “Semoga kita bisa mengenal lebih baik, agar silaturahmi tetap

(35)
[image:35.595.107.523.170.570.2]

24

Tabel 3

Surat Pembaca “Noni”

Ramalan Awal Tahun

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1250 1

2

WI, menjelang awal tahun seperti ini biasanya

ada artikel tentang ramalan para peramal

untuk tahun berikutnya.

Apakah sudah dimuat dan aku terlewatkan

atau belum ya ? Mohon informasinya ya, WI

Berdasarkan tabel di atas,surat pembaca dari Noni edisi nomor 1250 yang

berjudul, “Ramalan Awal Tahun” yang terdiri dari dua kalimat, pada kalimat

pertama menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat yaitu kehematan.

Penggunaan kata tentang, tidaklah perlu, karena di samping mubazir juga

mengganggu struktur kalimat. Kata tentang dikatakan mubazir karena dianggap

tidak mempunyai arti apa-apa dalam kalimat tersebut. Jika kata itu dihilangkan,

justru kalimatnya akan efektif. Jadi seharusnya kalimat tersebut adalah:”WI,

menjelang awal tahun seperti ini biasanya ada artikel ramalan para peramal untuk

tahun berikutnya”.

Untuk kalimat kedua,juga tidak efektif, menyalahi ciri kalimat efektif yang

kelima, yaitu kecermatan. Penggunaan kata ya, pada kalimat tersebut tidak tepat

karena ini adalah ragam tulis, Jadi kalimat pembenarannya adalah :”Apakah sudah

(36)
[image:36.595.112.529.184.585.2]

Tabel 4 Surat Pembaca “Ria”

Ulas Tentang Varises

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1250

1. WI, aku ingin sekali mengetahui beberapa

informasi tentang penyakit varises.

Tolong ulas di rubrik Kesehatan tentang

varises ini dong.

Barangkali juga bermanfaat buat pembaca

lain yang memiliki penyakit serupa.

2.

3.

Surat pembaca dari Ria,edisi nomor 1250 yang berjudul “Ulas tentang

Varises”, yang terdiri dari tiga kalimat,kalimat nomor dua tidak efektif. Kalimat

tersebut menyalahi ciri kalimat efektif yang pertama yaitu kesepadanan dan ciri

kalimat efektif yang kelima yaitu kecermatan. Susunan kalimat tersebut tidak

tepat, karena untuk kata keterangan lebih tepat kalau diletakkan di posisi akhir

kalimat.Penggunaan kata dong pada kalimat tersebut tidak tepat karena ini bukan

ragam lisan melainkan ragam tulis. Jadi seharusnya kalimatnya:”Tolong,ulas

tentang varises ini di rubrik Kesehatan “.Kalimat ketiga juga tidak efektif, karena

ada penggunaan kata tidak baku pada kalimat tersebut yaitu kata buat. Dengan

demikian kalimat tersebut menyalahi syarat kalimat efektif yang kelima yaitu

(37)

26

[image:37.595.107.529.180.591.2]

Tabel 5

Surat Pembaca “Rina”

Cover-nya Cantik

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Rina edisi nomor 1251

yang berjudul “Cover-nya Cantik” kalimat pertama tidak efektif. Dikatakan tidak

efektif karena kalimat tersebut menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat dan

kelima yaitu kehematan dan kecermatan. Kata lalu pada kalimat tersebut

tidaklah perlu, karena kata lalu sudah jelas dengan edisi 1250. Tidak hanya itu,

kalimat tersebut juga menyalahi faktor kecermatan, karena penggunaan kata

Dear. Seharusnya kalimatnya adalah:”Hallo WI, edisi 1250 yang cover-nya

menampilkan Citra Kirana terlihat sangat cantik”.

Kalimat kedua juga tidak efektif karena menyalahi ciri kalimat efektif

kehematan, dan kecermatan. Penempatan konjungsi jadi, seharusnya setelah

tanda koma, dan frase yang dipajang tidak perlu karena mengganggu struktur

kalimat, serta kata saya ditulis hingga tiga kali, sehingga kalimat tersebut

menjadi tidak efektif. Seharusnya kalimatnya adalah:

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1251 1.

2.

DearWI, edisi 1250lalu yang cover-nya

menampilkan Citra Kirana terlihat

sangat cantik.

Terimakasih ya, karena saya pengemar

setia Citra Kirana, saya jadi bisa

menggunakan cover WI sebagai poster

yang dipajang di kamar saya.

(38)

“…,karena saya adalah penggemar setia Citra Kirana, jadi saya bisa menggunakan

[image:38.595.108.525.199.588.2]

coverWI sebagai poster di kamar”.

Tabel 6

Surat Pembaca “Lily”

Kehilangan Sosok Mama Laurent

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1251 1.

2.

3.

4.

WI, sejak Mama Laurent tiada,

sepertinya sulit mempercayai prediksi

dari mana-mana.

Apalagi di awal tahun seperti ini

biasanya ramai sekali diperbincangkan

prediksi yang akan terjadi di tahun

berjalan.

Tapi terimakasih, WI sudah

memberikan prediksi yang lumayan

menarik untuk disimak pada edisi lalu.

Juga informasi menarik tentang

membaca tarot.

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Lily, edisi nomor 1251

yang berjudul “Kehilangan Sosok Mama Laurent” terdiri dari empat kalimat. Ada

tiga kalimat yang tidak efektif yaitu kalimat nomor dua, tiga, dan empat. Kalima

yang kedua tersebut menyalahi ciri kalimat yang keenam yaitu kelogisan. Kata

berjalan pada kalimat di atas tidak tepat karena secara logika,tidak ada tahun

“berjalan”seharusnya kalimatnya adalah:“Apalagi di awal tahun seperti ini

biasanya ramai sekali diperbincangkan prediksi yang akan terjadi pada setahun ke

depan”.Kalimat kedua juga salah karena penggunaan kata tapi yang tidak sesuai

(39)

28

dalam kalimat tunggal, dan ini menyalahi ciri kesepadanan. Kalimat keempat

seharusnya digabung dengan kalimat ketiga, sehingga kalimatnya menjadi:

“Namun demikian WI sudah memberikan prediksi yang lumayan menarik untuk

disimak pada edisi lalu yang disertai dengan informasi menarik tentang membaca

tarot.”

Tabel 7

Surat Pembaca “Melanna”

Menu Tepat untuk Tahun Baru

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1251

1.

2.

3.

Dear WI, Menu Pintar Suki & Barbeque

di edisi 1249 mantap dan pas banget

buat acara tahun baru saya di rumah.

Makin menambah semarak acara

makan-makan menunggu malam

pergantian tahun.

Sebentar lagi Imlek, saya ga sabar lagi

menunggu WI mengulas edisi

bertemakan Hari Raya Imlek.

Berdasarkan tabel di atas , surat pembaca dari Melana edisi nomor

1251 yang berjudul “Menu Tepat untuk Tahun Baru”, terdiri dari tiga kalimat,

ketiga-tiganya tidak efektif,.Ketiga kalimat tersebut menyalahi ciri kalimat yang

kelima yaitu kecermatan dan kesepadanan.Penggunaan kata dear adalah tidak

tepat dalam ragam tulis karena kata tersebut ada padanan katanya dalam bahasa

Indonesia. Frasa pas banget, pada kalimat yang pertama juga tidak tepat dalam

(40)

menyalahi ciri kalimat kalimat efektif kesepadanan. Seharusnya kalimat tersebut

digabung dengan kalimat yang pertama. Demikian juga dengan kata ga pada

kalimat ketiga. Jadi kalimat pembenarannya adalah: “Halo WI , Menu Pintar Suki

& Barbeque di edisi 1249 mantap dan tepat sekali buat acara tahun baru saya di

rumah, sehingga menambah semarak acara makan-makan sambil menunggu

malam pergantian tahun.” Pembenaran untuk kalimat yang ketiga adalah

:”Sebentar lagi Imlek, saya tidak sabar lagi menunggu WI mengulas edisi

bertemakan Hari Raya Imlek.

Tabel8

Surat Pembaca “Riska”

Tanya Jawab Seputar Dunia Anak

Edisi No

Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1251

1.

2.

3.

4.

WI, kalau saya perhatikan, di rubrik

Konsultasi sepertinya belum lengkap

ya.

Mengapa tidak ada kolom khusus untuk

tanya jawab dengan pakar kesehatan

anak-anak ?

Padahal kolom ini pasti banyak

diminati, karena pembaca WI tentu

sebagian besar adalah para ibu yang

kadang memiliki banyak pertanyaan

seputar tumbuh kembang anak ya.

Tolong dong, ada kolom tentang ini.

[image:40.595.109.529.202.720.2]
(41)

30

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Riska, edisi nomor 1251

yang berjudul,”Tanya Jawab Seputar Dunia Anak” terdiri dari 4 kalimat. Ada tiga

kalimat yang tidak efektif yaitu klimat pertama,ketiga dan keempat, semuanya

menyalahi ciri kalimat efektif yang kelima yaitu kecermatan. Penggunaan kata ya

pada kalimat pertama dan ketiga serta kata dong pada kalimat yang keempat

tidaklah tepat dalam ragam tulis, karena itu merupakan ragam lisan.Penggunaan

kata tolong pada kalimat keempat juga kurang tepat untuk ciri kesepadanan

Sedangakan kata tentu pada kalimat nomor tiga seharusnya diletakkan setelah

kata sebagian besar. Jadi kalimat pembenarannya adalah :” WI , kalau saya

perhatikan, di rubrik Konsultasi sepertinya belum lengkap”. Kalimat yang ketiga

dan yang keempat pembenarannya adalah:”Padahal kolom ini pasti banyak

diminati, karena pembaca WI sebagian besar tentu adalah para ibu yang kadang

memiliki banyak petanyaan seputar tumbuh kembang anak.Saya mohon diadakan

[image:41.595.108.529.219.719.2]

kolom tentang ini”

Tabel 9

Surat Pembaca “Zafira”

Kapan Prediksi Shio

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1252

1.

2.

3.

WI, terimakasih ya . . . beberapa waktu

lalu sudah dimuat prediksi zodiak untuk

tahun 2014.

Tapi kenapa tidak ada peruntungan

dilihat dari shio ya ?

Padahal aku juga menunggu-nunggu

peruntungan terbaik untuk tahun kuda

kayu ini loh.

(42)

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Zafira edisi nomor 1251

yang berjudul “Kapan Prediksi Shio”, terdiri dari tiga kalimat, tiga-tiganya tidak

efektif. Ketiga kalimat tersebut lagi-lagi menyalahi ciri kalimat efektif yang

kelima yakni kecermatan. Penggunaan kata ya pada kalimat pertama dan

kedua,kata tapi kenapa pada kalimat kedua dan loh pada kalimat ketiga dalam

ragam tulis tidak tepat. Jadi kalimat pembenarannya adalah :”WI, Saya ucapkan

terima kasih beberapa waktu lalu sudah dimuat prediksi zodiak untuk tahun 2014.

Mengapa tidak ada peruntungan diliat dari shio? Padahal aku juga

menunggu-nunggu peruntungan terbaik untuk tahun kuda kayu ini”.

[image:42.595.107.530.170.674.2]

Tabel 10

Surat Pembaca “Inggrid”

Minuman Herbal Berguna Sekali

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Inggrid, edis inomor 1252

yang berjudul, “Minuman Herbal Berguna Sekali” berjumlah tiga kalimat, kalimat

pertama tidak efektif karena menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat yaitu

kehematan. Penggunaan sangat senang sekali adalah salah, karena berlebihan.

Apabila menggunakan kata sangat maka tidak perlu menggunakan kata sekali,

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1251 1.

2.

3.

WI, membuka halaman resepmu minggu

lalu, aku sangat senang sekali.

Ternyata WI memberikan resep-resep

berguna berupa minuman hangat.

Bonusnya, resep-resep minuman yang

ditampilkan tak hanya untuk

menghangatkan tubuh tapi juga

berkhasiat untuk kesehatan.

(43)

32

sebaliknya apabila menggunakan kata sekali, maka tidak perlu menggunakan kata

sangat. Jadi kalimat yang benar adalah “WI, membuka halaman resepmu minggu

lalu,aku sangat senang”,atau”WI, membuka halaman resepmu minggu lalu,aku

senang sekali” Kalimat ketiga juga tidak efektif karena ada penggunaan ragam

lisan yaitu kata tak dan tapi. Pembenarannya adalah: “Bonusnya resep-resep

minuman yang ditampilkan tidak hanya untuk menghangatkan tubuh tetapi juga

berkhasiat untuk kesehatan.”

Tabel 11

Surat Pembaca “Zalika Putri”

Selamat Tahun Baru WI

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Zalika Putri edisi

nomor1252, yang berjudul “Selamat Tahun Baru WI “ kalimat pertama tidak

efektif karena menyalahi ciri klimat yang keempat yaitu kehematan. Ada dua

penggunaan kata seluruh pada kalimat tersebut.Seharusnya kalimatnya

adalah"WI, memasuki tahun 2014, saya ingin menyapa WI dan pembacanya di

seluruh Ind0nesia” Kalimat kedua juga tidak efektif,karena menyalahi ciri klimat

efektif yang kelima yaitu kecermatan. Penggunaan kaya ya, tidak tepat dalam

ragam tulis,karena itu ragam lisan. Kalimat pembenarannya adalah :” Selamat

Tahun Baru 2014”

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1252

1.

2.

3.

WI, memasuki tahun 2014, saya ingin

menyapa WI dan seluruhpembacanya di

seluruhIndonesia.

Selamat Tahun Baru 2014 ya.

Semoga tahun 2014 ini menjadi tahun

yang lebih baik untuk semua.

(44)
[image:44.595.108.529.163.590.2]

Tabel 12 Surat Pembaca “Rini”

Adakan Kuis Berhadiah Menarik Lagi

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Rini, edisi nomor 1252

yang berjudul,”Adakan Kuis Berhadiah Menarik lagi” terdiri dari dua kalimat

.Kalimat pertama ada kesalahan dalam kesepadanan dan kecermatan pemilihan

kata. Kata kayaknya pada kalimat tersebut tidak tepat. Jadi,kalimatnya

adalah:”WI, sepertinya sudah lama tidak ada lagi kuis dengan beragam hadiah di

WI“

Kalimat yang kedua juga tidak efektif, karena tidak cermat dalam

menggunakan kata. Kata kangen sekali tidak tepat, dan ada dua kata sekali

dalam satu kalimat. Akan lebih tepat kalau kata sekali diganti dengan kata

sangat.. Di samping itu kurang adanya penggunaan tanda baca. Pada kalimat

tersebut seharusnya ada tanda baca koma setelah kata WI. Jadi pembenarannya

adalah:” Aku rindu sekali hadiah dari WI, biasanya sangat bermanfaat untuk kaum

wanita.”

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1252

1.

2.

WI, kayaknya sudah lama di WI tidak

ada lagi kuis dengan beragam hadiah.

Aku kangen sekali hadiah-hadiah dari

WI biasanya bermanfaat sekali untuk

kaumwanita.

(45)

34

Tabel 13

Surat Pembaca “Ny. Y. In D”

Terimakasih untuk Rubrik Psikolog

Berdasarkan tabel 13, surat pembaca dari ,Y.In.D yang

berjudul,”Terimakasih untuk Rubrik Psikologi” terdiri dari empat kalimat. Ada

tiga kalimat yang tidak efektif yakni kalimat pertama ketiga dan kalimat

keempat. Kedua kalimat tersebut sama-sama menyalahi ciri kalimat efektif yang

kelima yaitu kecermatan dan kesepadanan. Penggunaan katawah dalam kalimat

tersebut tidak benar,mengingat kalimat ini adalah ragam tulis, bukan ragam

lisan.Kata dari pada kalimat ketiga juga tidak dibenarkan . Demikian juga dengan

penggunaan kata oke pada kalimat keempat, akan lebih tepat kalau kata tersebut

diganti dengan kata bagus. Penempatan kata juga di awal kalimat juga tidak tepat.

Kalimat ketiga dan keempat lebih tepat jika kalimat tersebut digabung Jadi

pembenaran kalimatnya adalah :”Halo WI, saya senang sekali dengan WI

sekarang.” Kalima ketiga dan keempat adalah:” Segi pendidikan , sosial dan

lain-lain dan resepnya juga bertambah bagus”.

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1253

1.

2.

3.

4.

Dear WI, wah saya senang sekali

dengan WI sekarang.

Perkembangannya bagus sekali, tambah

berisi dan lengkap untuk wawasan.

Dari segi pendidikan, sosial dan

lain-lain.

Juga resepnya bertambah oke.

[image:45.595.107.528.177.598.2]
(46)

Tabel 14

Surat Pembaca “Rianti”

Bisnis Makanan Sehat

Berdasarkan tabel di atas, surat pembaca dari Rianti edisi nomor 1253,

yang berjudul “Bisnis Makanan Sehat” terdiri dari tiga kalimat. Pada kalimat

pertama susunan kalimatnya salah, menyalahi ciri kalimat yang pertama yakni

kesepadanan dan juga ketegasan sehingga menjadi tidak efektif. Kalimat tanya

dengan menggunakan kata boleh hendaknya ditambahkan partikel -kah.

Jadi,kalimatnya adalah,”WI, bolehkah saya kalau ingin menyampaikankan usul?”

Kalimat kedua, susunan kalimatnya juga tidak benar, menyalahi ciri klimat efektif

yang pertama juga,yaitu kesepadanan. Setelah predikat seharusnya objek baru

keterangan dan tanda bacanya bukan koma tetapi titik. Untuk kalimat kedua ini

seharusnya dibuat menjadi dua kalimat,karena dibagian kalimat yang kedua ini

diawali kata tanya bagaimana maka pada akhir kalimat diberi tanda tanya.

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1253

1.

2.

3.

WI, boleh kalau saya ingin

menyampaikan usul ?

Saya lihat di WI ada rubrik Bisnis

Kuliner, bagaimana kalau memuat

tentang seseorang yang menjalankan

bisnis makanan sehat seperti catering

atau pengusaha kue khusus

menggunakan bahan-bahan alami yang

menyehatkan.

Mudah-mudahan usul saya diterima ya.

(47)

36

Dengan demikian kalimatnya menjadi,”Saya (me-)liat ada rubrik Bisnis Kuliner di

WI. Bagaimana kalau WI juga memuat tentang seseorang yang menjalankan

bisnis makanan sehat, seperti katering atau pengusaha kue, khusus menggunakan

bahan-bahan alami yang menyehatkan?” Kalimat ketiga jg tidak efektif karena

menggunakan ragam lisan. Pembenarannya adalah: “Mudah-mudahan usul saya

diterima.”

Tabel 15 Surat Pembaca “Devi”

Turut Prikhatin untuk Saudara Kami di Menado

Berdasarkan tabel di atas,surat pembaca dari Devi edisi nomor 1253,

yang berjudul,” Turut Prikhatin untuk Saudara Kami di Menado” terdiri dari tiga

kalimat,kalimat pertama tidak efektif, karena menyalahi ciri kalimat efektif yang

pertama yaitu kesepadanan karena sususannya yang tidak benar.Pembenarannya

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1253

1.

2.

3.

WI, sampaikan salamku untuk

saudara-saudara di Manado yang terkena

musibah banjir bandang.

Semoga kondisi di sana segera membaik

dan bagi saudara-saudara yang di sana

diberikan kekuatan dan ketabahan

menghadapi musibah ini.

Tak hanya yang berada di Manado,

saudara-saudara yang berada di bagian

Indonesia lainnya, semoga tidak terkena

bencana dari kemungkinan cuaca yang

sangat tidak menentu ini.

(48)

adalah: “WI, sampaikan salamku untuk saudara-saudara yang terkena banjir

bandang di Menado.” Kalimat yang ketiga juga tidak efektif karena ada

penggunaan kata ragam lisan yaitu kata tak, sehingga menyalahiciri kecermatan .

Tabel 16 Surat Pembaca “Fira”

Tanya Jawab umtuk Ibu Anak

Berdasarkan tabel di atas,surat pembaca dari Fira,edisi nomor 1253, yang

berjudul,”Tanya Jawab untuk Ibu Anak”, terdiri dari dua kalimat. Kedua kalimat

tersebut tidak efektif, karena terdapat penggunaan kata-kata yang mubazir.

Artinya kalimat tersebut menyalahi ciri kalimat efektif yang keempat yakni

kehematan. Kalimat yang pertama ada dua kata untuk. Kata untuk yang pertama

tidak diperlukan kehadirannya. Jadi kalimatnya adalah :” WI, mengapa tidak ada

rubrik khusus Tanya jawab seperti Konsultasi Kesehatan untuk rubrik Ibu &

Anak?”

Kalimat yang kedua terdapat penggunaan kata yang berarti banyak secara

bersamaan. Kata banyak para wanita jelas salah,karena kata para juga sudah

berarti banyak. Selain itu penggunaan kata sepertinya juga tidak tepat, menyalahi

Edisi No Data berupa Kalimat dan Temuannya

Kalimat Efektif 1 2 3 4 5 6 7

Januari,

No.

1253 1.

2.

WI, mengapa tidak ada rubrik khusus

Gambar

Tabel Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Tabel kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam rubrik Antar Kita dalam
Tabel 2 Surat Pembaca “Diana”
Tabel 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan internet untuk menyebarluaskan sebuah konten sedangkan PR konvensional mengandalkan hubungan dengan media untuk menyebarluaskan konten. 3) mengatakan

Periode perdagangan saham yang akan diamati adalah sepuluh hari perdagangan saham sebelum peristiwa kenaikan harga bahan bakar minyak (-10) dan sepuluh hari perdagangan saham

Pemetaan perwujudan arsitektur bangunan modern yang dapat menjadi kunci visual bangunan di koridor kawasan Kayutangan, yaitu didapatkan 6 bangunan modern yang

Praktek di lapangan menunjukkan bahwa pemerintah daerah sulit untuk melakukan pemanfaatan aset dikarenakan belum tertibnya pengelolaan aset yang dimiliki, sehingga selain

Adapun dimensi harapan supervisor /manajer dan tindakan promosi keselamatan, dimensi respon tidak menyalahkan terhadap error, dimensi dukungan manajemen terhadap

Program Studi D3 Teknik Informatika. Politeknik

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang keliliing dan luas di SD Negeri Gardusayang I Kecamatan Cisalak Kabupaten

• Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya, seperti minuman bersoda, kaldu instan,