• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Absensi Di Kantor Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan Bagian Tata Usaha Dengan Menggunakan Barcode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Absensi Di Kantor Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan Bagian Tata Usaha Dengan Menggunakan Barcode"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN APLIKASI ABSENSI

DI KANTOR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

GEOLOGI KELAUTAN BAGIAN TATA USAHA DENGAN

MENGGUNAKAN

BARCODE

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

TISTANTO

10107068

MOCHAMMAD YUSUF

10107069

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL)

merupakan suatu lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang penelitian yang

mencakup masalah geologi kelautan. Satuan unit kerja yang ada di kantor ini

salahsatunya adalah bagian tata usaha (TU).

Adapun permasalahan yang ada di bagian tata usaha (TU) yaitu pada sistem

absensi masih dilakukan secara manual setiap harinya dengan cara mencatat semua

karyawan ke buku besar, hal ini menyulitkan petugas karena itu memerlukan waktu

yang cukup lama sampai semuanya karyawan telah masuk kantor, sehingga sistem

absensi yang sedang berjalan kurang terorganisasi dengan baik.

Dengan tidak adanya sistem jam yang di program untuk mencatat karyawan

baik yang keluar kantor belum pada waktunya ataupun yang telat masuk, tentunya

system absensi di bagian tata usaha (TU) belum efektif dan efisien.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu aplikasi yang dapat membantu petugas

untuk mengabsensi karyawan yang dapat di komputerisasi dengan baik.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dibuatlah laporan kerja

praktek dengan judul pembangunan apliksi absensi di kantor pusat penelitian dan

(3)

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana membangun aplikasi absensi di kantor pusat penelitian dan

pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha dengan menggunakan

barcode.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari kerja praktek ini berdasarkan permasalahan

yang diteliti adalah membangun aplikasi absensi di kantor pusat

penelitian dan pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha

dengan menggunakan barcode.

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari kerja praktek ini adalah :

a. Supaya karyawan di bagian tata usaha lebih disiplin waktu dalam

bekerja.

(4)

1.4 Batasan Masalah

Agar pembangunan aplikasi absensi di kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha ini lebih terarah dan mencapai

sasaran yang telah ditentukan, maka masalah dibatasi hanya kepada hal-hal di

bawah ini :

a. Data masukan untuk aplikasi yang di bangun adalah data karyawan mencakup nik, nama, alamat, jenis kelamin, no telepon, divisi, foto, label barcode sesuai

dengan nik masing-masing karyaawan.

b. Proses yang terjadi untuk aplikasi absensi yang di bangun meliputi proses

karyawan masuk kantor, proses karyawan keluar kantor, cari karyawan, rekap

absensi karyawan.

c. Keluaran dari aplikasi yang di bangun yaitu rekap absensi mencakup tanggal,

nik, jam masuk kantor, jam pulang kantor, hitungan jam telat masuk, keterangan.

d. Model proses yang di gunakan adalah secara prosedural meliputi data flow diagram (DFD) dan memodelkan entity relationship diagram (ERD).

e. Perangkat lunak yang digunakan yaitu Microsoft Windows XP sebagai system

operasi, Visual Basic.NET 2008 sebagai bahasa pemrograman, Microsoft SQL

(5)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi system absensi

ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti dengan

mencari dan mengemukakan data berdasarkan keadaan instansi yang sebenarnya.

Tahapan yang digunakan untuk membangun sistem yang akan dibuat dilakukan

melalui tahapan sebagai berikut :

1.5.1Tahap Pengumpulan data

Pengumpulan data bisa diartikan mengamati variabel yang akan diteliti

dengan berbagai metode secara objektif. Tahap pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut :

a. Studi lapangan. 1. Observasi.

Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung (study kasus) terhadap objek yang diteliti yaitu Bagian tata

usaha di kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan.

2. Wawancara.

Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan

dengan pihak yang berkaitan yaitu petugas absensi di bagian Tata

Usaha di kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi

(6)

b. Studi Pustaka.

Mempelajari buku-buku, referensi-referensi yang berkaitan dengan

pembahasan dalam laporan kerja praktek.

1.5.2 Tahap Pembangunan Perangkat Lunak

Paradigma yang digunakan dalam membangun perangkat lunak

adalah model waterfall (Gambar 1.1) terdiri dari beberapa tahap seperti yang

dijelaskan sebagai berikut :

a. System Engineering

Tahapan ini mendefinisikan kebutuhan pada level sistem yaitu

kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, orang dan basis data.

Pengumpulan kebutuhan ini penting dilakukan karena sistem informasi (PL)

yang akan dibangun merupakan bagian dari sistem komputer.

b. System Analysis

pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem

informasi (PL) yang berupa data input, proses yang terjadi dan output yang

diharapkan dengan melakukan wawancara dan observasi, hasilnya berupa

diagram yang dapat berupa diagram aliran data (DFD) dengan kamus data,

(7)

c. Design

Menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan

sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan

output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur

(algoritma).

d. Coding

Tahapan penterjemahan hasil perancangan (detil) kedalam

program-program yang menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai.

e. Testing

Program yang telah dibuat harus diuji, proses pengujian difokuskan

pada kebenaran logika internal perangkat lunak dan fungsional sistem serta

interaksi antara sistem dan pemakai.

f. Maintenance

Sistem yang telah diuji kemudian diserahkan ke petugas untuk

diinstall dan dioperasikan sesuai kebutuhannya, tahapan perawatan

dibutuhkan dalam masa itu dengan dilakukan pengecekan kesalahan

(8)

System enginering

Maintenance Testing

Coding Design

System analysis

Gambar 1.1 Skema model Waterfall [4]

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar dan untuk mempermudah dalam penyusunan dan

pembacaannya, sistematika penulisan laporan kerja praktek dengan judul

“PEMBANGUNAN APLIKASI ABSENSI DI KANTOR PUSAT

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN BAGIAN TATA USAHA DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE dibagi dalam beberapa bab secara terurut dengan uraian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

(9)

penulisan dari kegiatan kerja praktek di kantor pusat penelitian dan

pengembangan geologi kelautan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang profil kantor pusat penelitan dan pengembangan geologi

kelautan mengenai sejarah kantor pusat penelitian dan pengembangan

geologi kelautan, logo kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi

kelautan, badan hukum kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi

kelautan, struktur organisasi dan job description kantor pusat penelitian

dan pengembangan geologi kelautan dan landasan teori kantor pusat

penelitian dan pengembangan geologi kelautan.

BAB III PEMBAHASAN

Memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan pada waktu kerja peraktek

mengenai analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem berupa analisis

masalah, analisis fungsional yang terdiri dari prosedur-prosedur yang

terlibat dari sistem yang sedang berjalan, analisis dan kebutuhan

non-fungsional yang membahas analisis dan kebutuhan pengguna (user),

perangkat keras, dan perangkat lunak, ERD, analisis kebutuhan fungsional

yang memaparkan diagram konteks, DFD, spesifikasi proses, dan kamus

data dari sistem yang akan dirancang. Sedangkan perancangan sistem

(10)

perancangan baik perancangan data yang dibuat dalam skema relasi,

perancangan arsitektur, perancangan antarmuka aplikasi yang terdiri dari

perancangan tampilan, pesan, serta perancangan prosedural.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Membahas tentang kesimpulan dari hasil kerja praktek dan saran untuk

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Instasi

Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL)

dimulai dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin dan Seksi Geofisika Marin pada

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) tahun 1979. Pada tanggal 6 Maret

1984 kedua seksi tersebut kemudian ditingkatkan menjadi Pusat Pengembangan

Geologi Kelautan (PPGL) di bawah Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya

Mineral berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984.

Pada awal berdirinya, PPGL didukung oleh empat bidang teknis, yaitu : Bidang

Geologi Kelautan, Bidang Geofisika Kelautan, Bidang Sarana Operasi Kelautan,

Bidang Manajemen Informasi dan Bagian Umum, dengan jumlah sumber daya

manusia 164 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki sebagian berasal dari P3G.

Dalam perjalanannya, PPGL telah membangun Kapal Peneliti Geomarin I dan

memiliki berbagai peralatan survei pantai. Kapal Peneliti Geomarin I diopeasikan

untuk mendukung kegiatan pemetaan geologi kelautan bersistem skala 1:250.000 di

perariran dangkal. Peralatan survei pantai dioperasikan untuk mendukung kajian

geologi kelautan tematik di kawasan pesisir. Selanjutnya berdasarkan SK Menteri

Energi dan Sumber Daya Mineral No. 150 Tahun 2001, PPGL dimekarkan menjadi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) di bawah Badan

(12)

Pada era tersebut PPPGL berkembang dengan semangat menuju kemandirian,

sejalan dengan lingkungan strategis globalisasi, AFTA, perkembangan industri

kelautan yang pesat, Otonomi Daerah dan kemitraan. Peraturan Menteri ESDM No.

0030 Tahun 2005 mengukuhkan kembali PPPGL sebagai penunjang dalam upaya

meningkatkan investasi sektor ESDM terutama penyediaan data klaim atas wilayah

landas kontinen, dan peningkatan status cekungan migas di laut. Sesuai dengan tugas

dan fungsinya, PPPGL mempunyai tugas melaksanakan litbang bidang geologi

kelautan di seluruh wilayah Laut Indonesia dalam rangka menunjang pembangunan

Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.

Untuk melaksanakan tugas tersebut prioritas pokok kegiatan adalah melakukan

pengembangan litbang di kawasan pantai dan laut, pengembangan kelembagaan

menuju kemandirian dan pengembangan pelayanan jasa riset dan

teknologi.Penyelidikan dan pemetaan geologi kelautan pada dekade terakhir ini

makin ditingkatkan terutama pada pencarian sumber daya mineral yang bernilai

strategis dan ekonomis dalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini sehubungan

dengan makin terbatasnya sumber daya mineral dan energi di darat. Kegiatan tersebut

merupakan perwujudan akan tanggung jawab pemerintah dan negara dalam menggali

potensi sumber daya mineral dan energi yang terdapat di dasar laut, mulai kawasan

pantai, perairan pantai hingga ke batas terluar Landas Kontinen termasuk Zona

(13)

2.2 Logo Instansi

Gambar 2.1 dibawah ini merupakan logo dari Instansi Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Geologi Kelautan.

Gambar 2.1 logo Instansi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

2.3 Badan Hukum Instansi

Pusat Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL) di bawah Direktorat Jenderal

Geologi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan

Energi No. 1092 Tahun 1984.Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 0030/2005

tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen ESDM, PPPGL,

merupakan salah satu unit yang berada di bawah Badan Penelitian dan

Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

2.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Profil Kelembagaan PPPGL mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian

dan pengembangan bidang geologi kelautan. Dalam melaksanakan tugasnya PPPGL

(14)

a. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.

b. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan berbasis

kinerja.

c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan pemetaan geologi, geokimia,

dan geofisika kelautan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan

pengembangan;

d. Perumusan rekomendasi batas landas kontinen Indonesia.

e. Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan

jasa teknologi, serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian

dan pengembangan.

f. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan

dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi.

g. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual, serta

pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan

teknologi;

h. Pembinaan kelompok jabatan fungsional Pusat.

i. Pengelolaan ketatausahaan , rumah tangga, administrasi keuangan, dan

kepegawaian pusat.

j. Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang geologi kelautan

(15)

Gambar 2.2 dibawah ini merupakan struktur organisasi dari Instansi Pusat

Penelitian Dan Pengembangan Geologi Klautan ( PPPGL ).

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PPPGL

Struktur organisasi PPPGL terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,

keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan Pusat.

b. Bidang Sarana Penelitian dan Pengembangan, mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan

(16)

c. Bidang Program, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana dan program, serta penyusunan akuntabilita kinerja, pelaporan dan dokumentasi

kegiatan penelitian dan pengembangan bidang geologi kelautan.

d. Bidang Afiliasi, mempunyai tugas melaksanakan kerjasama, serta

penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi

Pusat.

e. Kelompok Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan dan memberikan pelayanan jasa penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber

daya mineral, serta melaksanakan tugas lainnya yang didasarkan pada

keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Kelompok Fungsional

Kelompok fungsional terdiri dari beberapa kelompok kerja dan

diklasifikasikan berdasarkamasing-masing oleh Koordinator Kelompok Kerja,

beberapa kelompok kerja yang ada di unit Puslitbang Geologi Kelautan, diantaranya :

a. Aplikasi Geologi Kelautan

b. Geoteknik Kelautan

c. Rekayasa Infrastruktur Kawasan Pesisir & Lepas Pantai

d. Sumber Daya Energi Kelautan

e. Cekungan Migas Kelautan

f. Energi Alternatif Kelautan

(17)

h. Sumber Daya Mineral Kelautan

i. Sumber Daya Mineral Hydrothermal Kelautan

j. Sumber Daya Mineral & Radioaktif Kelautan

k. Pemetaan Geologi Kelautan, Sistematik Regional dan Landas Kontinen

l. Pemetaan Geologi Kelautan

m. Pemetaan Geologi Regional dan Geoinformasi

n. Kajian landas kontinen dan Pulau pulau kecil

2.5 Visi Dan Misi

Menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan yang

PROFESIONAL, UNGGUL, dan MANDIRI di bidang Energi dan Sumber Daya

Mineral.

Misi :

a) Melaksanakan litbang dan pemetaan geologi kelautan dan potensi

energi sumber daya mineral kawasan pesisir dan laut.

b) Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sarana-prasarana

litbang.

c) Memberikan kontribusi dalam perumusan evaluasi, dan

rekomendasi kebijakan potensi energi dan sumber daya mineral di

wilayah landas kontinen Indonesia.

d) Memberikan pelayanan jasa teknologi dan informasi hasil litbang.

e) Melaksanakan pengembangan sistem mutu kelembagaan dan

(18)

Tujuan :

a) Peningkatan investasi di sektor energi dan sumber daya mineral

b) Pengembangan kawasan perbatasan .

c) Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan

lingkungan hidup . d) Penguatan kelembagaan .

Sasaran :

a) Penelitian dan pengembangan pemetaan dan inventarisasi potensi

sektor energi dan sumber daya mineral

b) Terciptanya dukungan dalam perumusan kebijakan batas landas

kontinen Indonesia

c) Tercapainya dukungan informasi dan jasa teknologi geologi

kelautan

d) Tercapaiya kompetensi sumber daya manusia, sarana prasarana,

dan sistem mutu litbang

2.6 Hasil Kegiatan

2.6.1 Pemetaan Geologi Kelautan Sistematik Skala 1:250.0000

Merupakan rangkaian kegiatan inventarisasi data dasar geologi dan geofisika

kelautan wilayah Indonesia; meliputi peta batimetri, sebaran sedimen permukaan

dasar laut, ketebalan sedimen Resen, anomali magnet total, gaya berat dan geologi

(19)

daya mineral di dasar laut. Pemetaan ini telah menyelesaikan 53 lembar peta atau

hampir 15% dari seluruh pemetaan untuk seluruh wilayah Perairan Indonesia yang

berjumlah 365 lembar peta yang mencakup wilayah di Paparan Sunda, Laut Cina

Selatan, Laut Jawa, Selat Sunda, sebagian Perairan Selat Malaka dan Riau,

Kalimantan Barat dan sebagian Selat Makasar.

2.6.2 Kompilasi Geologi Kelautan Regional Skal 1:1.000.000

Merupakan upaya integrasi data geologi kelautan baik primer maupun

sekunder dengan memetakan pola struktur, stratigrafi dasar laut serta proses

geodinamikanya, sehingga diharapkan dapat mendukung kebutuhan akan informasi

geologi bagi evaluasi secara regional. Kegiatan ini telah menyelesaikan 20 lembar

peta atau 70% dari seluruh lembar peta yang berjumlah 28 lembar peta seluruh

Indonesia yang mencakup wilayah di Laut Jawa, Selat Malaka dan Riau, Laut Cina

Selatan, Selat Makasar dan Sulawesi, Perairan Maluku, Sumba dan Banda.

2.6.3 Penyelidikan Geologi Kelautan Tematik

Kegiatan ini diarahkan pada penyelidikan geologi di wilayah pantai dan

perairan di sekitarnya, guna menunjang pengelolaan dan pelestarian potensi

lingkungan pantai dan perairan sekitarnya di wilayah pantai Indonesia, terutama yang

erat kaitannya dengan pengembangan kawasan secara terpadu untuk mendukung

pengelolaan wilayah di sektor perekonomian dan industri strategis serta

kerekayasaan. Penyelidikan ini dilakukan di daerah-daerah prospek dan pusat

(20)

Jawa Barat, Bali, Lombok, Sumbawa, Bengkulu, Lampung, Riau dan sebagian

Sulawesi.

2.7 Tugas Pokok dan Fungsi

PPPGL mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan

bidang geologi kelautan. Dalam melaksanakan tugasnya PPPGL menyelenggarakan

fungsi-fungsi :

1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.

2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan berbasis

kinerja.

3. Penyeleggaraan penelitian dan pengembangan pemetaan geologi, geokimia,

dan geofisika kelautan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan

pengembangan.

4. Perumusan rekomendasi batas landas kontinen Indonesia.

5. Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan

jasa teknologi, serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian

dan pengembangan.

6. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan

dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi.

7. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual, serta

pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan

teknologi.

(21)

9. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan

kepegawaian pusat.

(22)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Keja praktek dimulai pada tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 5 Agustus 2010.

Kerja praktek dilaksanakan sesuai dengan hari kerja di kantor pusat penelitian dan

pengembangan geologi kelautan (PPPGL) yaitu setiap hari Senin-Jumat mulai pukul

09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB dengan waktu istirahat antara pukul 12.00-13.00

WIB untuk hari Senin-Kamis sedangkan untuk hari Jumat waktu istirahat antara pukul

11.00-13.00 WIB. Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur.

3.2 Data Hasil Kerja Praktek

3.2.1Analisis Masalah

Adapun permasalahan yang ada di bagian tata usaha (TU) yaitu pada

sistem absensi masih dilakukan secara manual setiap harinya dengan cara mencatat

semua karyawan ke buku besar, hal ini menyulitkan petugas karena itu memerlukan

waktu yang cukup lama sampai semuanya karyawan telah masuk kantor, sehingga

sistem absensi yang sedang berjalan kurang terorganisasi dengan baik.

Dengan tidak adanya sistem jam yang di program untuk mencatat

karyawan baik yang keluar kantor belum pada waktunya ataupun yang telat masuk,

(23)

3.2.2 Analisis sistem

3.2.2.1 Analisis Sistem Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas absensi yang merangkap

sebagai sekretaris, prosedur yang terlibat, yaitu: 1. Pendataan karyawan.

Proses ini adalah proses mendata karyawan dari mulai kepala tata usaha

sampai dengan stafnya.

Di bawah ini adalah penjelasan prosedur yang terlibat dalam Sistem absensi di bagian

tata usaha :

1. Prosedur pendataan karyawan

Berikut adalah deskripsi prosedur data karyawan di bagian tata usaha: a. Petugas absensi memberikan formulir untuk pendataan

karyawan dan di isi selengkap-lengkapnya oleh setiap

karyawan.

b. Setiap karyawan menyerahkan data kepada petugas absebsi

mulai dari nik, nama, alamat, jenis kelammin, no telepon,

divisi, foto ukuran 4x6 cm dalam bentuk file gambar (.jpeg).

c. Petugas memeriksa data karyawan yang telah menyerahkan

datanya, kemudian petugas melakukan pengecekan ulang

apabila data telah sesuai dengan yang di butuhkan maka data

(24)

Karyawan Petugas Absensi

d. Petugas akan mengembalikan formulir pendataan kepada

karyawan yang bersangkutan, apabila data belum sesuai.

Untuk lebih jelasnya prosedur pendataan karyawan dapat dilihat pada

Gambar 3.1:

Gambar 3.1 Flowmap pemasukan data karyawan

Keterangan :

(25)

2. Sistem absensi yang sedang berjalan di bagian tata usaha.

Berikut adalah deskripsi prosedur sistem absensi yang sedang

beerjalan di bagian tata usaha:

a. Petugas absensi menyediakan buku absensi kosong yang

akan di isi oleh semua karyawan di bagian tata usaha.

b. Semua karyawan di bagian tata usaha mengisi buku absensi

tersebut dengan cara menandatangani di bagian kolom

lembar absensi yang telah di sediakan oleh petugas.

c. Jika buku absensi telah terisi dan karyawan tidaka ada yang

akan menandatangani lembar absensi lagi maka petugas

absensi mengambil buku absensi tersebut.

d. Buku absensi di serahkan kepada kepala bagian tata usaha

apabila telah satu bulan, karena absensi di laporkan satu

bulan satu kali.

e. Kepala bagian tata usaha memeriksa data yang ada di buku

absensi tersebut, apakah data tersebut sesuai dengan data

yang di mita atau tidak, kalau tidak maka diserahkan

kembali ke petugas absensi untuk di cek ulang.

Untuk lebih jelasnya prosedur sistem yang sedang berjalan dapat dilihat

(26)

KARYAWAN PETUGAS ASENSI KEPALA BAGIAN TATA USAHA

telah terisi Buku Absensi

telah terisi

Gambar 3.2 Flowmap sistem absensi yang sedang berjalan. Keterangan :

(27)

3. Sistem absensi yang akan berjalan di bagian tata usaha.

Berikut adalah deskripsi prosedur sistem absensi yang akan berjalan di bagian tata usaha:

1. Setiap karyawan memasukan ID karyawan pada alat scan barcode yang telah di sediakan.

2. Apliksi Absensi akan membaca ID karyawan dan mencocokan dengan ID karyawan yang ada di database absensi.

3. Apabila ID karyawan sesuai maka maka proses absensi di lakukan, apabila ID karyawan tidak sesuai maka akan tapil pesan bahwa ID karyawan tidak terdaftar.

4. Setelah melakukan proses absensi maka data karyawan yang telah melakukan absensi tersebut tercatat di rekap absensi, rekap absensi tersebut secara automatis membuat file laporan.

5. Kemudian petugas absensi mencetak file laporan tersebut untuk di serahkan kepada kepala bagian tata usaha. 6. Kepala bagian tata usaha, menyimpan file laporan absensi

karyawan tersebut dan mengarsipkannya.

Untuk lebih jelasnya prosedur sistem absensi yang akan berjalan dapat

(28)

KARYAWAN APLIKASI ABSENSI PETUGAS ABSENSI KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Kartu ID

Karyawan karyawanKartu ID

Pengecekan

Gambar 3.3 Flowmap sistem absensi yang akan berjalan.

Keterangan :

(29)

3.2.2.2 Analisis Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi

kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi

yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

Analisis ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem,

masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah

masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai

serta kontrol terhadap sistem.

3.2.2.2.1 Analisis User

Pengguna adalah orang yang menggunakan perangkat lunak, dalam hal ini

pengguna haruslah mengerti dalam mengaplikasikan sebuah komputer. Pengguna

bertugas untuk mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat lunak yang akan

dibangun dan juga menjaga sistem program yang ada. Pengguna adalah petugas

absensi yang merangkap sebagai sekretaris di pusat penelitian dan pengembangan

geologi kelautan bagian tata usaha.

(30)

3.2.2.2.2 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang ada saat ini tersedia di kantor pusat penelitian dan

pengembangan geologi kelautan bagian tata udaha sudah memenuhi standard untuk

menjalankan aplikasi sistem yang akan dibangun.

Adapun spesifikasinya sebagai berikut :

- Processor : intel core 2 duo

- RAM : 2 Gb

- VGA : GeForce MX 4400, 512 Mb

- Harddisk : 320 Gb

- DVD-RW : LitleOn

- Monitor : LCD 17”

-Printer : Epson

- Keyboard dan Mouse

3.2.2.2.3 Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak pembangun aplikasi absensi di kantor bagian tata usaha adalah Visual Basic.Net 2008 dan Micrisoft SQL Server 2000 sebagai

Database-nya.

3.2.2.2.3 Analisis Basis Data

Usulan untuk diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (primary key)

pada setiap entitas (tabel Absensi) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya.

Usulan untuk tabel yang akan dibuat untuk membantu dalam pengolahan data

(31)

Dari usulan diatas maka dapat dibuat diagram E-R untuk sistem baru

yang terdri dari beberapa tabel yang dibutuhkan untuk menyimpan data.

Untuk melihat keterhubungan antar tabel yang ada maka akan digambarkan seperti

gambar 3.2:

Karyawan Memilih Divisi

Memiliki

N 1

1

1

Nama Divisi Nik

Nama

Jenis Kelamin

NO Tlp

Foto

Tanggal

Nik

Jam Masuk

Jam Pulang

Telat

Keterangan Rekap Absensi

(32)

Kamus Data :

Karyawan = { Nik, Nama karyawan, Jenis kelamin, No telepon, Foto }

Divisi = { Nama Divisi}

Rekap absensi = {Tanggal, Nik, Jam masuk kantor, Jam pulang kantor, Hitungan

jam telat masuk kantor, keterangan}

3.2.2.3 Analisis Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap

sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinsikan sebagai

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini

menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan

benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap

analisis sistem.

Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum

yang akan dibangun yaitu diagram konteks dan data flow diagram. Untuk

menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan

spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada

(33)

3.2.2.3.1 Diagram Konteks

Gambar 3.5 Diagram Konteks Aplikasi Absensi Di Kantor Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan Bagian Tata Usaha.

3.2.2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD dapat menggambarkan

arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

Berikut adalah DFD dari aplikasi absensi bagian tata usaha di kantor pusat

(34)

1. DFD Level 0

Terdapat empat proses utama yaitu Data Master, ID karyawan, Detail karyawan, dan

Rekap absensi. - 1.0 Data Master

Proses ini merupakan proses input data divisi dan input data karyawan. - 2.0 Rekap absensi

Proses ini merupakan proses detail absensi dan pelaporan.

Petugas Absensi Master1 Data

3 Keluar 2 Rekap informasi ID data master

(35)

2. DFD Level 1 Proses 1 Data Master

Terdapat dua proses dalam data master yaitu data divisi dan data karyawan.

- 1.1 Data Divisi

Proses ini merupakan proses pengisian data divisi sesuai dengan bidang yang ada di bagian tata usaha.

- 1.2 Data Karyawan

(36)

3.2.2.3.3 Deskripsi Data

Dari gambar DFD yang dibuat terlihat bahwa sistem ini mempunyai satu

database yaitu DBAbsensi yang di dalamnya terdapat tiga data store diantaranya table

divisi, table karyawan, table absensi. Sedangkan table divisi digunakan untuk

mencatat semua divisi yang ada dibagian tata usaha, table karyawan untuk mencatat

karyawan yang ada di bagian tata usaha, table absensi untuk mencatat karyawan yang

telah melakukan absensi.

3.2.2.3.4 Spesifikai Proses

Spesifikasi proses merupakan alat bantu (tools) sistem yang akan

menjelaskan perilaku-perilaku proses yang ada dalam diagram aliran data. Berikut

adalah spesifikasi proses dari aplikasi absensi di bagian tata usaha :

Table 3.2 Spesipikasi Proses

No. Proses Keterangan

1. No. Proses 1.1

Nama Proses Data divisi

Source Petugas absensi

Input Data divisi di bagian tata usaha

Output Informasi data divisi bagian tata usaha

Destination Petugas absensi

Logika Proses Begin

{ petugas absensi memasukkan nama-nama divisi ke dalam table divisi di dalam database absensi }

(37)

2. No. Proses 1.2

Nama Proses Data Karyawan

Source Petugas absensi

Input Data karyawan bagian tata usaha

Output Informasi data karyawan bagian tata usaha

Destination Petugas absensi

Logika Proses Begin

{ petugas absensi memasukkan nama-nama karyawan ke dalam table karyawan di dalam database absensi }

end

3. No. Proses 2

Nama Proses ID karyawan

Source Karyawan bagian tata usaha

Input ID card karyawan

Output Informasi Id card karyawan

Destination Karyawan bagian tata usaha

Logika Proses Begin

{ karyawan memasukan id card ke tempat scan id card}

IF id card sesuai then

Absensi sukses

Else

Absensi gagal

(38)

4. No. Proses 3

Nama Proses Detail karyawan

Source Petugas absensi

Input Data karyawan yang telah menyerahkan form data karyawan

Output lnformasi data karyawan yang telah di data.

Destination Petugas absensi

Logika Proses Begin

{ karyawan telah mengisi form data karyawan}

IF data lengkap then

Tampilkan data

Else

Data tidak tampil

end

5. No. Proses 4

Nama Proses Rekap absensi

Source Petugas absensi

Input Data absensi karyawan

Output Informasi Data karyawan yang telah melakukan absensi

Destination Petugas absensi

Logika Proses Begin

{ tampilkan semua karyawan yang telah melakukan absensi }

(39)

3.2.2.3.5 Kamus Data

Kamus data merupakan deskripsi formal mengenai seluruh elemen

yang tercakup dalam DFD. Kamus data untuk DFD Aplikasi absensi di kantor pusat

penlitian dan pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Kamus Data

Nama Data_divisi

Where used/how used Petugas absensi

Deskripsi Berisi data nama-nama divisi bagian tata usaha

Struktur data No+Nama Divisi

No

Nama divisi

[0...9]

[A...Z|a...z]

Nama data_karyawan

Where used/how used Petugas absensi

Deskripsi Berisi data karyawan di bagian tata usaha

Struktur data Nik+Nama+Alamat+Jenis Kelamin+Telepon+Divisi+Foto

(40)

Nama ID_Karyawan

Where used/how used karyawan

Deskripsi Validasi id card karyawan

Struktur data Nik

No [0...9]

Nama Detail_karyawan

Where used/how used Petugas absensi

Deskripsi Berisi Data karyawan yang telah menyerahkan form data karyawan

Struktur data Nik+Nama+Alamat+Jenis Kelamin+Telepon+Divisi

NIK

Nama Rekap_absensi

Where used/how used Petugas absensi

Deskripsi Berisi data karyawan yang telah melakukan absensi

Struktur data Tanggal+Nik+Jam masuk+Jam pulang+Telat+Keterangan

(41)

3.2.2.3.6 Perancangan Sistem

Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai

dilakukan. Perancangan dapat didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik

dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam

detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya. Perancangan

digambarkan sebagai proses multi-langkah dimana representasi struktur data, struktur

program, karakteristik interface, dan detail prosedur, disintesis dari persyaratan

informasi.

3.2.2.3.7 Perancangan Data

Perancangan data mentransformasi model domain informasi yang dibuat

selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk

mengimplementasi perangkat lunak.

3.2.2.3.8 Skema Relasi

Proses relasi antar file merupakan gabungan antar file yang mempunyai

kunci utama yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang

dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data

dikelompokkan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya. Berikut

adalah skema relasi Aplikasi Absensi di bagian tata usaha kantor pusat penelitian dan

(42)

TblDivisi

Keterangan ( sakit,izin,tidak hadir ) FK

Gambar 3.8 skema relasi

3.2.2.3.9 Struktur Tabel

Tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang subjek

tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Tabel adalah komponen utama

dan pertama dari sebuah database. Struktur tabel untuk setiap tabel yang terdapat

dalam database aplikasi absensi di bagian tata usaha dapat dilihat sebagai berikut:

a. Table divsi

Tabel divisi digunakan untuk mencatat nama-nama divisi yang ada di bagian tata

usaha yang merupakan identitas para karyawan. Secara umum, struktur tabel yang

akan digunakan untuk mencatat nama-nama divisi adalahsebagai berikut:

Table 3.4 tabel divisi

Nama field Tipe Size Keterangan

NO Integer 4

(43)

b. Tabel Karyawan

Tabel karyawan digunakan untuk mencatat data penting yang merupakan identitas

seorang karyawan. Secara umum, struktur tabel yang akan digunakan untuk mencatat

data pengguna adalahsebagai berikut:

Table 3.5 tabel karyawan

Nama field Tipe Size Keterangan

Nik Varchar 10

Tabel ini digunakan untuk mencatat data karyawan yang telah melakukan absensi.

Secara umum, struktur tabel yang akan digunakan untuk mencatat data karyawan

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 tabel absensi

Nama field Tipe Size Keterangan

(44)

3.2.2.4 Perancangan Menu

Perancangan menu merupakan hubungan di antara elemen-elemen

struktural utama dari program. Perancangan menu dapat memberikan gambaran

mengenai struktur program. Menu-menu yang tersedia akan aktif sesuai dengan

prosedurnya.

3.2.2.4.1 Struktur Menu Aplikasi Absensi

Pengguna aplikasi absensi tata usaha dapat melakukan aktifitas mengelola

data master ( data divisi, data karyawan ), mengelola rekap absensi ( laporan absensi

karyawan ) dan mengelola data karyawan. Menu-menu yang aktif dalam aplikasi

absensi apabila di jalankan adalah sebagai berikut:

MASTER

DIVISI

KARYAWAN

REKAP ABSENSI

LAPORAN APLIKASI ABSENSI

TATA USAHA

(45)

3.2.2.4.2 Perancangan Antarmuka (interface)

Perancangan antarmuka (interface) menggambarkan bagaimana perangkat

lunak berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang berinteroperasi

dengannnya, dan dengan manusia yang menggunakannya.

3.2.2.4.3 Perancangan Tampilan Menu Absensi Tata Usaha

Ketentuan :

1. Abssensi ini hanya untuk masuk dan pulang. 2. Gesekan kartu ID anda kemudian klik tombol ‘OK’ 3. untuk cari karyawan anda tekan tombok detail karyawan.

00:00:00

Tanggal: dd-mm-yyyy Jam Masuk : 00:00 Jam Pulang : 00:00

Master Rekap Absensi

Batal Ok Detail Karyawan Gesekan kartu ID anda

JAM

3X4 Foto

Masuk

Pulang ABSENSI TATA USAHA PPPGL BANDUNG

Keterangan :

LOGO PPPGL

(46)

Keterangan :

1. Jika anda menggesekan kartu ID karyawan dan berhasil melakukan absensi maka

akan keluar pesan M05.

(47)

3.2.2.4.4 Menu Master

Menu master digunakan untuk mencatat data identitas karyawan sesuai

dengan form data karyawan yang telah di isi oleh karyawan.

3.2.2.4.4.1Form Divisi

Digunakan untuk memesukan nama-nama divisi yang ada di bagian

tata usaha.

Simpan Ubah Hapus Batal

TABEL DIVISI

No

Nama Divisi DIVISI

Gambar 3.11 form divisi

Keterangan :

(48)

3.2.2.4.4.2Form Karyawan

Digunakan untuk memasukan identitas karyawan sesuai dengan identitas

masing-masing karyawan.

TABEL KARYAWAN

2X3

Simpan Ubah Haus Batal Browse Foto Hapus Foto

Nik

Nama

Alamat

Kelamin

Telepon

Divisi

Foto

Nik Nama Divisi Filter pencaarian

KARYAWAN

Gambar 3.12 form karyawan Keterangan :

(49)

2. jika di klik tombol browse foto maka akan meminta untuk memasukan

foto, jika tidak di lakukan maka akan keluar pesan M03.

3. jika tombol radio botton di klik maka akan melakukan pencarian

berdasarkan nik,nama,divisi apabila data tidak di temukan maka akan

(50)

3.2.2.5 Perancangan Pesan

Data Karyawan telah di simpan..!!

Masukan Foto Anda untuk identitas..!!

Data yang dicari tidak di temukan

OK

Gambar 3.17 Tampilan Pesan M05 Gambar 3.18 Tampilan Pesan M06

M07

Confirm

Anda yakin Mau keluar dari aplikasi absensi..ini..?

Yes No

(51)

3.2.2.6 Perancangan output

Sistem yang akan dibangun diharapkan dapat membantu dalam proses

pengambilan keputusan. Salah satu media untuk membantu dalam pengambilan

keputusan dalam suatu organisasi adalah laporan yang dihasilkan dari suatu sistem.

Aplikasi absensi yang akan dibangun menghasilkan laporan yaitu laporan absensi

karyawan, jika karyawan yang bersangkutan melanggar aturan yang telah di terapkan

(52)

1. Tampilan output Laporan Absensi

Tanggal Nik Jam Masuk Jam Pulang Telat Keterangan

LAPORAN ABSENSI

Keterangan Ukuran kertas : A4

Page :

(53)

Mulai

Input data yang akan ditambah

Data valid?

Ya

Selesai

Tampilkan Pesan Tidak

Simpan data

Data telah ditambah dan tersimpan

3.2.2.7 Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural mentransformasi elemen-elemen struktural dari

arsitektur program ke dalam suatu deskripsi prosedural dari komponen-komponen

perangkat lunak. Adapun perancangan prosedural untuk aplikasi yang akan dibangun

adalah sebagai berikut:

1. Procedural Tambah, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensi akan

melakukan penambahan data divisi dan data karyawan di bagian tata usaha.

(54)

Mulai

Cari data yang akan diubah

Cari

Ya

Selesai

Tampilkan Pesan Tidak

Ubah data

Data telah diubah dan tersimpan

2. Procedural ubah, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensi akan

melakukan perubahan data.

(55)

Mulai

Input data yang akan dicari

Ditemukan?

Data yang dicari ketemu Ya

Selesai

Tidak Pencarian data

3. Prosedural cari, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensiakan melakukan

pencarian data.

(56)

4. Prosedural hapus, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensiakan

melakukan penghapusan data.

Mulai

Cari data yang akan dihapus

Cari

Data telah terhapus Ya

Selesai

Tampilkan Pesan Tidak

Hapus data

(57)

3.2.2.8 Implementasi

Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya

akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah

implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat

kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan

pengembangan sistem. Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul

program perancangan pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi

masukan kepada pembangun sistem.

3.2.2.9 Implementasi Antarmuka

Berikut ini beberapa contoh tampilan antar muka yang telah dibuat dengan

aplikasi Visual Basic.Net 2008.

(58)

Gambar 3.16 Tampilan Tambah Data Divisi

(59)

Gambar 3.18 Tampilan Detail Karyawan

(60)

3.3 Pengujian Sistem

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan

perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin

bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal. Pengujian

perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black box

ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak,

yang diuji adalah masukan serta keluarannya. Dengan berbagai masukan yang

diberikan, apakah sistem atau perangkat lunak memberikan keluaran seperti yang kita

harapkan atau tidak.

Tabel 3.7 Rencana Pengujian Sistem

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Pengolahan Data Divisi Tambah Data Divisi Black-Box

Ubah Data Divisi Black-Box

Hapus Data Divisi Black-Box

Pengolahan Data Karyawan Tambah Data Karyawan Black-Box

Ubah Data Karyawan Black-Box

Hapus Data Karyawan Black-Box

Pengolahan Data Absensi Sistem Jam Black-Box

Sistem baca code barcode Black-Box

Kesesuaian Database Absensi dengan aplikasi

(61)

Pengolahan Rekap Absensi Kesesuaian Tanggal Black-Box

keterangan Black-Box

Perhitungan jam telat masuk Black-Box

3.3.1 Kasus dan Hasil Pengujian

Pada kasus dan hasil pengujian akan mengambil sampel sebagai kasus untuk

pengujian sistem.

1. Pengujian Pengolahan Data Divisi

Pengujian pengolahan data divisi ini untuk pengguna aplikasi. Berikut ini

adalah tabel pengujian Pengolahan Data Divisi.

Tabel 3.8 Pengujian Pengolahan Data Divisi

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan

Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Tambah data Divisi

Data dapat masuk ke dalam

database

Dapat mengisi Deskripsi, data Divisi jadi bertambah. Sesuai yang diharapkan.

Diterima

Klik tombol Simpan

Tombol simpan aktif. Tombol simpan aktif, Deskripsi, form jadi kosong apabila data divi telah tersimpan Sesuai yang diharapkan.

(62)

Klik tombol batal

Tombol batal aktif Tombol batal,deskripsi keluar form data divisi, Sesuai yang diharapkan.

Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan

Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama Divisi (kosong)

Menampilkan pesan “Nama

Divisi masih Kosong Harap Di isi”.

Memberikan pesan “Nama Divisi

harus diisi”. Sesuai yang diharapkan

Diterima

2. Pengujian Pengolahan Data Karyawan

Pengujian pengolahan data Karyawan ini untuk pengguna aplikasi. Berikut

ini adalah tabel pengujian Pengolahan Data Karyawan.

Tabel 3.9 Pengujian Pengolahan Data Karyawan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan

Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Tambah data Karyawan

Data dapat masuk ke dalam

database

Dapat mengisi Deskripsi, data Divisi jadi bertambah. Sesuai yang diharapkan.

Diterima

Klik tombol Simpan

Tombol simpan aktif. Tombol simpan aktif, Deskripsi, form jadi kosong apabila data karyawan telah tersimpan Sesuai yang diharapkan.

Diterima

Klik tombol batal

Tombol batal aktif Tombol batal,deskripsi keluar form data karyawan, Sesuai yang diharapkan.

(63)

3. Pengolahan Data Absensi

Pengujian pengolahan data Karyawan ini untuk pengguna aplikasi.

Berikut ini adalah tabel pengujian Pengolahan Data Absensi.

Tabel 3.10 Pengujian Pengolahan Data Absensi

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan

Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

NIK

(kosong)

Menampilkan pesan “Nik masih

Kosong Harap Di isi”. Memberikan pesan “NIK harus diisi”. Sesuai yang diharapkan.

Diterima

Foto

(kosong)

Menampilkan pesan “Foto masih

Kosong Wajib Di isi ”. Memberikan pesan “foto harus diisi”. Sesuai yang diharapkan.

Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan

Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Sistem Jam Jam berjalan dimulai dari jam 08.00 AM sampai jam 17.00 PM.

Deskripsi, system jam berjalan sesuai dengan

Code Barcode sesuai dengan NIK pegawai.

Deskripsi, Barcode

terbaca oleh alat scan barcode.

Database mampu memberikan data valid pada aplikasi.

Deskripsi, kesesuaian database dengan aplikasi.

(64)

4. Pengolahan Rekap Absensi

Pengujian pengolahan data Karyawan ini untuk pengguna aplikasi.

Berikut ini adalah tabel pengujian Pengolahan Data Absensi.

Tabel 3.11 Pengujian Pengolahan Data Absensi

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan

Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kesesuaian tanggal

Tanggal berdasarkan pada kalender kerja.

Deskripsi, tanggal sesuai dengan yang di harapkan.

Diterima

Kesesuaian keterangan

Keterangan harus ada apabila karyawan tidak hadir, sakit, izin.

Deskripsi, keterangan sesuai yang di harapan.

Diterima

Kesesuaian Perhitungan Jam telat masuk

Jam telat masuk dihitung apabila waktu telah berjalan dari waktu yang telah ditentukan.

Deskripsi, jam berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

(65)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan komputer dalam suatu perusahaan sudah merupakan kebutuhan

pokok sebagai sarana untuk mempermudah dan mempercepat kinerja

karyawan. Selain itu juga kapasitas penyimpanan data jauh lebih besar. 2. Pemanfaatan suatu aplikasi software akan sangat membantu kinerja karyawan

dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat meningkatkan produktivitas

karyawan dalam perusahaan yang bersangkutan.

4.2 Saran

Beranjak dari pembahasan laporan kerja praktek dan kesimpulan, maka diberikan saran-saran sebagai bahan masukkan serta pertimbangan untuk

perbaikan dan penyempurnaan dari segala kekurangan yang ada pada perusahaan.

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya dibangun suatu sistem informasi yang lebih user friendly lagi

agar kinerja karyawan lebih efektif dan efisien dan juga mempercepat

(66)

2. Hendaknya dibangun sebuah database yang bisa menampung data karyawan

dalam jumlah besar, sehingga bukan hanya karyawan bagian tata usaha saja

yang di masukan dalam aplikasi absensi.

3. Sebagai seorang karyawan harus bisa melaksanakan semua tugas yang

(67)

66

DAFTAR PUSTAKA

1. Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.

2. Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan

Praktisi Buku 1, Andi Offset, Yogyakarta.

3. Ramadhan, Arief. (2004), 36 Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0, Elex

Media Komputindo, Jakarta.

4. Roger.Presman,Phd. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan

Gambar

Gambar 2.1 logo Instansi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
Gambar 2.2 dibawah ini merupakan struktur organisasi dari Instansi Pusat
Gambar 3.1:
Gambar 3.2 Flowmap sistem absensi yang sedang berjalan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal diatas, akan di lakukan sebuah penelitian pendeteksi kendaraan untuk menentukan volume traffic kendaraan, kecepatan kendaraan dan ukuran panjang

Berkaitan dengan hal ini, pengelola lembag SLB-C D harma Asih Pontianak juga telah melakukan perencanaan untuk mengembangkan pendidikan kecakapan hidup bagi

Hubungan yang tetap terjalin baik dengan anak setelah mereka pergi meninggalkan rumah, dan hubungan dengan orang lain seperti berteman dan ikut serta dalam

Badan pemerintah dan instansi vertikal lainnya merupakan suatu organisasi yang mana zakatnya dipotong secara langsung dari pendapatan gajinya per bulan. Pada saat

Dia mengimbau kepada masyarakat Kabu- paten Serang bagi yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT, warga yang belum terdaftar sebagai pemilih, baru beru- sia 17

Buku ini adalah rujukan yang harus digunakan dan dipatuhi oleh pekerja konstruksi dan pengawas dari adalah rujukan yang harus digunakan dan dipatuhi oleh pekerja konstruksi dan

Tekniknya: Misalnya, pada saat pembacaan berlangsung, ada kata atau frase yang melekat dalam pikiran kita, “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan

Belum diketahuinya dosis ragi yang tepat dalam pembuatan tempe berkualitas berbahan dasar biji cempedak. Perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh dosis ragi terhadap kualitas