PEMBANGUNAN APLIKASI ABSENSI
DI KANTOR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
GEOLOGI KELAUTAN BAGIAN TATA USAHA DENGAN
MENGGUNAKAN
BARCODE
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
TISTANTO
10107068
MOCHAMMAD YUSUF
10107069
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL)
merupakan suatu lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang penelitian yang
mencakup masalah geologi kelautan. Satuan unit kerja yang ada di kantor ini
salahsatunya adalah bagian tata usaha (TU).
Adapun permasalahan yang ada di bagian tata usaha (TU) yaitu pada sistem
absensi masih dilakukan secara manual setiap harinya dengan cara mencatat semua
karyawan ke buku besar, hal ini menyulitkan petugas karena itu memerlukan waktu
yang cukup lama sampai semuanya karyawan telah masuk kantor, sehingga sistem
absensi yang sedang berjalan kurang terorganisasi dengan baik.
Dengan tidak adanya sistem jam yang di program untuk mencatat karyawan
baik yang keluar kantor belum pada waktunya ataupun yang telat masuk, tentunya
system absensi di bagian tata usaha (TU) belum efektif dan efisien.
Oleh karena itu, perlu adanya suatu aplikasi yang dapat membantu petugas
untuk mengabsensi karyawan yang dapat di komputerisasi dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dibuatlah laporan kerja
praktek dengan judul pembangunan apliksi absensi di kantor pusat penelitian dan
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana membangun aplikasi absensi di kantor pusat penelitian dan
pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha dengan menggunakan
barcode.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dari kerja praktek ini berdasarkan permasalahan
yang diteliti adalah membangun aplikasi absensi di kantor pusat
penelitian dan pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha
dengan menggunakan barcode.
1.3.1 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari kerja praktek ini adalah :
a. Supaya karyawan di bagian tata usaha lebih disiplin waktu dalam
bekerja.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembangunan aplikasi absensi di kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha ini lebih terarah dan mencapai
sasaran yang telah ditentukan, maka masalah dibatasi hanya kepada hal-hal di
bawah ini :
a. Data masukan untuk aplikasi yang di bangun adalah data karyawan mencakup nik, nama, alamat, jenis kelamin, no telepon, divisi, foto, label barcode sesuai
dengan nik masing-masing karyaawan.
b. Proses yang terjadi untuk aplikasi absensi yang di bangun meliputi proses
karyawan masuk kantor, proses karyawan keluar kantor, cari karyawan, rekap
absensi karyawan.
c. Keluaran dari aplikasi yang di bangun yaitu rekap absensi mencakup tanggal,
nik, jam masuk kantor, jam pulang kantor, hitungan jam telat masuk, keterangan.
d. Model proses yang di gunakan adalah secara prosedural meliputi data flow diagram (DFD) dan memodelkan entity relationship diagram (ERD).
e. Perangkat lunak yang digunakan yaitu Microsoft Windows XP sebagai system
operasi, Visual Basic.NET 2008 sebagai bahasa pemrograman, Microsoft SQL
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi system absensi
ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti dengan
mencari dan mengemukakan data berdasarkan keadaan instansi yang sebenarnya.
Tahapan yang digunakan untuk membangun sistem yang akan dibuat dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut :
1.5.1Tahap Pengumpulan data
Pengumpulan data bisa diartikan mengamati variabel yang akan diteliti
dengan berbagai metode secara objektif. Tahap pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Studi lapangan. 1. Observasi.
Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung (study kasus) terhadap objek yang diteliti yaitu Bagian tata
usaha di kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan.
2. Wawancara.
Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan
dengan pihak yang berkaitan yaitu petugas absensi di bagian Tata
Usaha di kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi
b. Studi Pustaka.
Mempelajari buku-buku, referensi-referensi yang berkaitan dengan
pembahasan dalam laporan kerja praktek.
1.5.2 Tahap Pembangunan Perangkat Lunak
Paradigma yang digunakan dalam membangun perangkat lunak
adalah model waterfall (Gambar 1.1) terdiri dari beberapa tahap seperti yang
dijelaskan sebagai berikut :
a. System Engineering
Tahapan ini mendefinisikan kebutuhan pada level sistem yaitu
kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, orang dan basis data.
Pengumpulan kebutuhan ini penting dilakukan karena sistem informasi (PL)
yang akan dibangun merupakan bagian dari sistem komputer.
b. System Analysis
pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem
informasi (PL) yang berupa data input, proses yang terjadi dan output yang
diharapkan dengan melakukan wawancara dan observasi, hasilnya berupa
diagram yang dapat berupa diagram aliran data (DFD) dengan kamus data,
c. Design
Menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan
sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan
output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur
(algoritma).
d. Coding
Tahapan penterjemahan hasil perancangan (detil) kedalam
program-program yang menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai.
e. Testing
Program yang telah dibuat harus diuji, proses pengujian difokuskan
pada kebenaran logika internal perangkat lunak dan fungsional sistem serta
interaksi antara sistem dan pemakai.
f. Maintenance
Sistem yang telah diuji kemudian diserahkan ke petugas untuk
diinstall dan dioperasikan sesuai kebutuhannya, tahapan perawatan
dibutuhkan dalam masa itu dengan dilakukan pengecekan kesalahan
System enginering
Maintenance Testing
Coding Design
System analysis
Gambar 1.1 Skema model Waterfall [4]
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar dan untuk mempermudah dalam penyusunan dan
pembacaannya, sistematika penulisan laporan kerja praktek dengan judul
“PEMBANGUNAN APLIKASI ABSENSI DI KANTOR PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN BAGIAN TATA USAHA DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE” dibagi dalam beberapa bab secara terurut dengan uraian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
penulisan dari kegiatan kerja praktek di kantor pusat penelitian dan
pengembangan geologi kelautan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang profil kantor pusat penelitan dan pengembangan geologi
kelautan mengenai sejarah kantor pusat penelitian dan pengembangan
geologi kelautan, logo kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi
kelautan, badan hukum kantor pusat penelitian dan pengembangan geologi
kelautan, struktur organisasi dan job description kantor pusat penelitian
dan pengembangan geologi kelautan dan landasan teori kantor pusat
penelitian dan pengembangan geologi kelautan.
BAB III PEMBAHASAN
Memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan pada waktu kerja peraktek
mengenai analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem berupa analisis
masalah, analisis fungsional yang terdiri dari prosedur-prosedur yang
terlibat dari sistem yang sedang berjalan, analisis dan kebutuhan
non-fungsional yang membahas analisis dan kebutuhan pengguna (user),
perangkat keras, dan perangkat lunak, ERD, analisis kebutuhan fungsional
yang memaparkan diagram konteks, DFD, spesifikasi proses, dan kamus
data dari sistem yang akan dirancang. Sedangkan perancangan sistem
perancangan baik perancangan data yang dibuat dalam skema relasi,
perancangan arsitektur, perancangan antarmuka aplikasi yang terdiri dari
perancangan tampilan, pesan, serta perancangan prosedural.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang kesimpulan dari hasil kerja praktek dan saran untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah InstasiSejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL)
dimulai dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin dan Seksi Geofisika Marin pada
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) tahun 1979. Pada tanggal 6 Maret
1984 kedua seksi tersebut kemudian ditingkatkan menjadi Pusat Pengembangan
Geologi Kelautan (PPGL) di bawah Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya
Mineral berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984.
Pada awal berdirinya, PPGL didukung oleh empat bidang teknis, yaitu : Bidang
Geologi Kelautan, Bidang Geofisika Kelautan, Bidang Sarana Operasi Kelautan,
Bidang Manajemen Informasi dan Bagian Umum, dengan jumlah sumber daya
manusia 164 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki sebagian berasal dari P3G.
Dalam perjalanannya, PPGL telah membangun Kapal Peneliti Geomarin I dan
memiliki berbagai peralatan survei pantai. Kapal Peneliti Geomarin I diopeasikan
untuk mendukung kegiatan pemetaan geologi kelautan bersistem skala 1:250.000 di
perariran dangkal. Peralatan survei pantai dioperasikan untuk mendukung kajian
geologi kelautan tematik di kawasan pesisir. Selanjutnya berdasarkan SK Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral No. 150 Tahun 2001, PPGL dimekarkan menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) di bawah Badan
Pada era tersebut PPPGL berkembang dengan semangat menuju kemandirian,
sejalan dengan lingkungan strategis globalisasi, AFTA, perkembangan industri
kelautan yang pesat, Otonomi Daerah dan kemitraan. Peraturan Menteri ESDM No.
0030 Tahun 2005 mengukuhkan kembali PPPGL sebagai penunjang dalam upaya
meningkatkan investasi sektor ESDM terutama penyediaan data klaim atas wilayah
landas kontinen, dan peningkatan status cekungan migas di laut. Sesuai dengan tugas
dan fungsinya, PPPGL mempunyai tugas melaksanakan litbang bidang geologi
kelautan di seluruh wilayah Laut Indonesia dalam rangka menunjang pembangunan
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.
Untuk melaksanakan tugas tersebut prioritas pokok kegiatan adalah melakukan
pengembangan litbang di kawasan pantai dan laut, pengembangan kelembagaan
menuju kemandirian dan pengembangan pelayanan jasa riset dan
teknologi.Penyelidikan dan pemetaan geologi kelautan pada dekade terakhir ini
makin ditingkatkan terutama pada pencarian sumber daya mineral yang bernilai
strategis dan ekonomis dalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini sehubungan
dengan makin terbatasnya sumber daya mineral dan energi di darat. Kegiatan tersebut
merupakan perwujudan akan tanggung jawab pemerintah dan negara dalam menggali
potensi sumber daya mineral dan energi yang terdapat di dasar laut, mulai kawasan
pantai, perairan pantai hingga ke batas terluar Landas Kontinen termasuk Zona
2.2 Logo Instansi
Gambar 2.1 dibawah ini merupakan logo dari Instansi Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Geologi Kelautan.
Gambar 2.1 logo Instansi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
2.3 Badan Hukum Instansi
Pusat Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL) di bawah Direktorat Jenderal
Geologi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan
Energi No. 1092 Tahun 1984.Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 0030/2005
tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen ESDM, PPPGL,
merupakan salah satu unit yang berada di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.
2.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Profil Kelembagaan PPPGL mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian
dan pengembangan bidang geologi kelautan. Dalam melaksanakan tugasnya PPPGL
a. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.
b. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan berbasis
kinerja.
c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan pemetaan geologi, geokimia,
dan geofisika kelautan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan
pengembangan;
d. Perumusan rekomendasi batas landas kontinen Indonesia.
e. Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan
jasa teknologi, serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian
dan pengembangan.
f. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan
dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi.
g. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual, serta
pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan
teknologi;
h. Pembinaan kelompok jabatan fungsional Pusat.
i. Pengelolaan ketatausahaan , rumah tangga, administrasi keuangan, dan
kepegawaian pusat.
j. Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang geologi kelautan
Gambar 2.2 dibawah ini merupakan struktur organisasi dari Instansi Pusat
Penelitian Dan Pengembangan Geologi Klautan ( PPPGL ).
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PPPGL
Struktur organisasi PPPGL terdiri dari :
a. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,
keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan Pusat.
b. Bidang Sarana Penelitian dan Pengembangan, mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan
c. Bidang Program, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana dan program, serta penyusunan akuntabilita kinerja, pelaporan dan dokumentasi
kegiatan penelitian dan pengembangan bidang geologi kelautan.
d. Bidang Afiliasi, mempunyai tugas melaksanakan kerjasama, serta
penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi
Pusat.
e. Kelompok Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan dan memberikan pelayanan jasa penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber
daya mineral, serta melaksanakan tugas lainnya yang didasarkan pada
keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kelompok Fungsional
Kelompok fungsional terdiri dari beberapa kelompok kerja dan
diklasifikasikan berdasarkamasing-masing oleh Koordinator Kelompok Kerja,
beberapa kelompok kerja yang ada di unit Puslitbang Geologi Kelautan, diantaranya :
a. Aplikasi Geologi Kelautan
b. Geoteknik Kelautan
c. Rekayasa Infrastruktur Kawasan Pesisir & Lepas Pantai
d. Sumber Daya Energi Kelautan
e. Cekungan Migas Kelautan
f. Energi Alternatif Kelautan
h. Sumber Daya Mineral Kelautan
i. Sumber Daya Mineral Hydrothermal Kelautan
j. Sumber Daya Mineral & Radioaktif Kelautan
k. Pemetaan Geologi Kelautan, Sistematik Regional dan Landas Kontinen
l. Pemetaan Geologi Kelautan
m. Pemetaan Geologi Regional dan Geoinformasi
n. Kajian landas kontinen dan Pulau pulau kecil
2.5 Visi Dan Misi
Menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan yang
PROFESIONAL, UNGGUL, dan MANDIRI di bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral.
Misi :
a) Melaksanakan litbang dan pemetaan geologi kelautan dan potensi
energi sumber daya mineral kawasan pesisir dan laut.
b) Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sarana-prasarana
litbang.
c) Memberikan kontribusi dalam perumusan evaluasi, dan
rekomendasi kebijakan potensi energi dan sumber daya mineral di
wilayah landas kontinen Indonesia.
d) Memberikan pelayanan jasa teknologi dan informasi hasil litbang.
e) Melaksanakan pengembangan sistem mutu kelembagaan dan
Tujuan :
a) Peningkatan investasi di sektor energi dan sumber daya mineral
b) Pengembangan kawasan perbatasan .
c) Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup . d) Penguatan kelembagaan .
Sasaran :
a) Penelitian dan pengembangan pemetaan dan inventarisasi potensi
sektor energi dan sumber daya mineral
b) Terciptanya dukungan dalam perumusan kebijakan batas landas
kontinen Indonesia
c) Tercapainya dukungan informasi dan jasa teknologi geologi
kelautan
d) Tercapaiya kompetensi sumber daya manusia, sarana prasarana,
dan sistem mutu litbang
2.6 Hasil Kegiatan
2.6.1 Pemetaan Geologi Kelautan Sistematik Skala 1:250.0000
Merupakan rangkaian kegiatan inventarisasi data dasar geologi dan geofisika
kelautan wilayah Indonesia; meliputi peta batimetri, sebaran sedimen permukaan
dasar laut, ketebalan sedimen Resen, anomali magnet total, gaya berat dan geologi
daya mineral di dasar laut. Pemetaan ini telah menyelesaikan 53 lembar peta atau
hampir 15% dari seluruh pemetaan untuk seluruh wilayah Perairan Indonesia yang
berjumlah 365 lembar peta yang mencakup wilayah di Paparan Sunda, Laut Cina
Selatan, Laut Jawa, Selat Sunda, sebagian Perairan Selat Malaka dan Riau,
Kalimantan Barat dan sebagian Selat Makasar.
2.6.2 Kompilasi Geologi Kelautan Regional Skal 1:1.000.000
Merupakan upaya integrasi data geologi kelautan baik primer maupun
sekunder dengan memetakan pola struktur, stratigrafi dasar laut serta proses
geodinamikanya, sehingga diharapkan dapat mendukung kebutuhan akan informasi
geologi bagi evaluasi secara regional. Kegiatan ini telah menyelesaikan 20 lembar
peta atau 70% dari seluruh lembar peta yang berjumlah 28 lembar peta seluruh
Indonesia yang mencakup wilayah di Laut Jawa, Selat Malaka dan Riau, Laut Cina
Selatan, Selat Makasar dan Sulawesi, Perairan Maluku, Sumba dan Banda.
2.6.3 Penyelidikan Geologi Kelautan Tematik
Kegiatan ini diarahkan pada penyelidikan geologi di wilayah pantai dan
perairan di sekitarnya, guna menunjang pengelolaan dan pelestarian potensi
lingkungan pantai dan perairan sekitarnya di wilayah pantai Indonesia, terutama yang
erat kaitannya dengan pengembangan kawasan secara terpadu untuk mendukung
pengelolaan wilayah di sektor perekonomian dan industri strategis serta
kerekayasaan. Penyelidikan ini dilakukan di daerah-daerah prospek dan pusat
Jawa Barat, Bali, Lombok, Sumbawa, Bengkulu, Lampung, Riau dan sebagian
Sulawesi.
2.7 Tugas Pokok dan Fungsi
PPPGL mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
bidang geologi kelautan. Dalam melaksanakan tugasnya PPPGL menyelenggarakan
fungsi-fungsi :
1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.
2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan berbasis
kinerja.
3. Penyeleggaraan penelitian dan pengembangan pemetaan geologi, geokimia,
dan geofisika kelautan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan
pengembangan.
4. Perumusan rekomendasi batas landas kontinen Indonesia.
5. Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan
jasa teknologi, serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian
dan pengembangan.
6. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan
dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi.
7. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual, serta
pengembangan sistem mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan
teknologi.
9. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, administrasi keuangan, dan
kepegawaian pusat.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jadwal Kerja Praktek
Keja praktek dimulai pada tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 5 Agustus 2010.
Kerja praktek dilaksanakan sesuai dengan hari kerja di kantor pusat penelitian dan
pengembangan geologi kelautan (PPPGL) yaitu setiap hari Senin-Jumat mulai pukul
09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB dengan waktu istirahat antara pukul 12.00-13.00
WIB untuk hari Senin-Kamis sedangkan untuk hari Jumat waktu istirahat antara pukul
11.00-13.00 WIB. Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur.
3.2 Data Hasil Kerja Praktek
3.2.1Analisis Masalah
Adapun permasalahan yang ada di bagian tata usaha (TU) yaitu pada
sistem absensi masih dilakukan secara manual setiap harinya dengan cara mencatat
semua karyawan ke buku besar, hal ini menyulitkan petugas karena itu memerlukan
waktu yang cukup lama sampai semuanya karyawan telah masuk kantor, sehingga
sistem absensi yang sedang berjalan kurang terorganisasi dengan baik.
Dengan tidak adanya sistem jam yang di program untuk mencatat
karyawan baik yang keluar kantor belum pada waktunya ataupun yang telat masuk,
3.2.2 Analisis sistem
3.2.2.1 Analisis Sistem Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas absensi yang merangkap
sebagai sekretaris, prosedur yang terlibat, yaitu: 1. Pendataan karyawan.
Proses ini adalah proses mendata karyawan dari mulai kepala tata usaha
sampai dengan stafnya.
Di bawah ini adalah penjelasan prosedur yang terlibat dalam Sistem absensi di bagian
tata usaha :
1. Prosedur pendataan karyawan
Berikut adalah deskripsi prosedur data karyawan di bagian tata usaha: a. Petugas absensi memberikan formulir untuk pendataan
karyawan dan di isi selengkap-lengkapnya oleh setiap
karyawan.
b. Setiap karyawan menyerahkan data kepada petugas absebsi
mulai dari nik, nama, alamat, jenis kelammin, no telepon,
divisi, foto ukuran 4x6 cm dalam bentuk file gambar (.jpeg).
c. Petugas memeriksa data karyawan yang telah menyerahkan
datanya, kemudian petugas melakukan pengecekan ulang
apabila data telah sesuai dengan yang di butuhkan maka data
Karyawan Petugas Absensi
d. Petugas akan mengembalikan formulir pendataan kepada
karyawan yang bersangkutan, apabila data belum sesuai.
Untuk lebih jelasnya prosedur pendataan karyawan dapat dilihat pada
Gambar 3.1:
Gambar 3.1 Flowmap pemasukan data karyawan
Keterangan :
2. Sistem absensi yang sedang berjalan di bagian tata usaha.
Berikut adalah deskripsi prosedur sistem absensi yang sedang
beerjalan di bagian tata usaha:
a. Petugas absensi menyediakan buku absensi kosong yang
akan di isi oleh semua karyawan di bagian tata usaha.
b. Semua karyawan di bagian tata usaha mengisi buku absensi
tersebut dengan cara menandatangani di bagian kolom
lembar absensi yang telah di sediakan oleh petugas.
c. Jika buku absensi telah terisi dan karyawan tidaka ada yang
akan menandatangani lembar absensi lagi maka petugas
absensi mengambil buku absensi tersebut.
d. Buku absensi di serahkan kepada kepala bagian tata usaha
apabila telah satu bulan, karena absensi di laporkan satu
bulan satu kali.
e. Kepala bagian tata usaha memeriksa data yang ada di buku
absensi tersebut, apakah data tersebut sesuai dengan data
yang di mita atau tidak, kalau tidak maka diserahkan
kembali ke petugas absensi untuk di cek ulang.
Untuk lebih jelasnya prosedur sistem yang sedang berjalan dapat dilihat
KARYAWAN PETUGAS ASENSI KEPALA BAGIAN TATA USAHA
telah terisi Buku Absensi
telah terisi
Gambar 3.2 Flowmap sistem absensi yang sedang berjalan. Keterangan :
3. Sistem absensi yang akan berjalan di bagian tata usaha.
Berikut adalah deskripsi prosedur sistem absensi yang akan berjalan di bagian tata usaha:
1. Setiap karyawan memasukan ID karyawan pada alat scan barcode yang telah di sediakan.
2. Apliksi Absensi akan membaca ID karyawan dan mencocokan dengan ID karyawan yang ada di database absensi.
3. Apabila ID karyawan sesuai maka maka proses absensi di lakukan, apabila ID karyawan tidak sesuai maka akan tapil pesan bahwa ID karyawan tidak terdaftar.
4. Setelah melakukan proses absensi maka data karyawan yang telah melakukan absensi tersebut tercatat di rekap absensi, rekap absensi tersebut secara automatis membuat file laporan.
5. Kemudian petugas absensi mencetak file laporan tersebut untuk di serahkan kepada kepala bagian tata usaha. 6. Kepala bagian tata usaha, menyimpan file laporan absensi
karyawan tersebut dan mengarsipkannya.
Untuk lebih jelasnya prosedur sistem absensi yang akan berjalan dapat
KARYAWAN APLIKASI ABSENSI PETUGAS ABSENSI KEPALA BAGIAN TATA USAHA
Kartu ID
Karyawan karyawanKartu ID
Pengecekan
Gambar 3.3 Flowmap sistem absensi yang akan berjalan.
Keterangan :
3.2.2.2 Analisis Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi
kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi
yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
Analisis ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem,
masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah
masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai
serta kontrol terhadap sistem.
3.2.2.2.1 Analisis User
Pengguna adalah orang yang menggunakan perangkat lunak, dalam hal ini
pengguna haruslah mengerti dalam mengaplikasikan sebuah komputer. Pengguna
bertugas untuk mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat lunak yang akan
dibangun dan juga menjaga sistem program yang ada. Pengguna adalah petugas
absensi yang merangkap sebagai sekretaris di pusat penelitian dan pengembangan
geologi kelautan bagian tata usaha.
3.2.2.2.2 Analisis Perangkat Keras
Perangkat keras yang ada saat ini tersedia di kantor pusat penelitian dan
pengembangan geologi kelautan bagian tata udaha sudah memenuhi standard untuk
menjalankan aplikasi sistem yang akan dibangun.
Adapun spesifikasinya sebagai berikut :
- Processor : intel core 2 duo
- RAM : 2 Gb
- VGA : GeForce MX 4400, 512 Mb
- Harddisk : 320 Gb
- DVD-RW : LitleOn
- Monitor : LCD 17”
-Printer : Epson
- Keyboard dan Mouse
3.2.2.2.3 Analisis Perangkat Lunak
Analisis perangkat lunak pembangun aplikasi absensi di kantor bagian tata usaha adalah Visual Basic.Net 2008 dan Micrisoft SQL Server 2000 sebagai
Database-nya.
3.2.2.2.3 Analisis Basis Data
Usulan untuk diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (primary key)
pada setiap entitas (tabel Absensi) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya.
Usulan untuk tabel yang akan dibuat untuk membantu dalam pengolahan data
Dari usulan diatas maka dapat dibuat diagram E-R untuk sistem baru
yang terdri dari beberapa tabel yang dibutuhkan untuk menyimpan data.
Untuk melihat keterhubungan antar tabel yang ada maka akan digambarkan seperti
gambar 3.2:
Karyawan Memilih Divisi
Memiliki
N 1
1
1
Nama Divisi Nik
Nama
Jenis Kelamin
NO Tlp
Foto
Tanggal
Nik
Jam Masuk
Jam Pulang
Telat
Keterangan Rekap Absensi
Kamus Data :
Karyawan = { Nik, Nama karyawan, Jenis kelamin, No telepon, Foto }
Divisi = { Nama Divisi}
Rekap absensi = {Tanggal, Nik, Jam masuk kantor, Jam pulang kantor, Hitungan
jam telat masuk kantor, keterangan}
3.2.2.3 Analisis Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap
sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinsikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini
menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap
analisis sistem.
Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum
yang akan dibangun yaitu diagram konteks dan data flow diagram. Untuk
menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan
spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada
3.2.2.3.1 Diagram Konteks
Gambar 3.5 Diagram Konteks Aplikasi Absensi Di Kantor Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan Bagian Tata Usaha.
3.2.2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD dapat menggambarkan
arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
Berikut adalah DFD dari aplikasi absensi bagian tata usaha di kantor pusat
1. DFD Level 0
Terdapat empat proses utama yaitu Data Master, ID karyawan, Detail karyawan, dan
Rekap absensi. - 1.0 Data Master
Proses ini merupakan proses input data divisi dan input data karyawan. - 2.0 Rekap absensi
Proses ini merupakan proses detail absensi dan pelaporan.
Petugas Absensi Master1 Data
3 Keluar 2 Rekap informasi ID data master
2. DFD Level 1 Proses 1 Data Master
Terdapat dua proses dalam data master yaitu data divisi dan data karyawan.
- 1.1 Data Divisi
Proses ini merupakan proses pengisian data divisi sesuai dengan bidang yang ada di bagian tata usaha.
- 1.2 Data Karyawan
3.2.2.3.3 Deskripsi Data
Dari gambar DFD yang dibuat terlihat bahwa sistem ini mempunyai satu
database yaitu DBAbsensi yang di dalamnya terdapat tiga data store diantaranya table
divisi, table karyawan, table absensi. Sedangkan table divisi digunakan untuk
mencatat semua divisi yang ada dibagian tata usaha, table karyawan untuk mencatat
karyawan yang ada di bagian tata usaha, table absensi untuk mencatat karyawan yang
telah melakukan absensi.
3.2.2.3.4 Spesifikai Proses
Spesifikasi proses merupakan alat bantu (tools) sistem yang akan
menjelaskan perilaku-perilaku proses yang ada dalam diagram aliran data. Berikut
adalah spesifikasi proses dari aplikasi absensi di bagian tata usaha :
Table 3.2 Spesipikasi Proses
No. Proses Keterangan
1. No. Proses 1.1
Nama Proses Data divisi
Source Petugas absensi
Input Data divisi di bagian tata usaha
Output Informasi data divisi bagian tata usaha
Destination Petugas absensi
Logika Proses Begin
{ petugas absensi memasukkan nama-nama divisi ke dalam table divisi di dalam database absensi }
2. No. Proses 1.2
Nama Proses Data Karyawan
Source Petugas absensi
Input Data karyawan bagian tata usaha
Output Informasi data karyawan bagian tata usaha
Destination Petugas absensi
Logika Proses Begin
{ petugas absensi memasukkan nama-nama karyawan ke dalam table karyawan di dalam database absensi }
end
3. No. Proses 2
Nama Proses ID karyawan
Source Karyawan bagian tata usaha
Input ID card karyawan
Output Informasi Id card karyawan
Destination Karyawan bagian tata usaha
Logika Proses Begin
{ karyawan memasukan id card ke tempat scan id card}
IF id card sesuai then
Absensi sukses
Else
Absensi gagal
4. No. Proses 3
Nama Proses Detail karyawan
Source Petugas absensi
Input Data karyawan yang telah menyerahkan form data karyawan
Output lnformasi data karyawan yang telah di data.
Destination Petugas absensi
Logika Proses Begin
{ karyawan telah mengisi form data karyawan}
IF data lengkap then
Tampilkan data
Else
Data tidak tampil
end
5. No. Proses 4
Nama Proses Rekap absensi
Source Petugas absensi
Input Data absensi karyawan
Output Informasi Data karyawan yang telah melakukan absensi
Destination Petugas absensi
Logika Proses Begin
{ tampilkan semua karyawan yang telah melakukan absensi }
3.2.2.3.5 Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi formal mengenai seluruh elemen
yang tercakup dalam DFD. Kamus data untuk DFD Aplikasi absensi di kantor pusat
penlitian dan pengembangan geologi kelautan bagian tata usaha adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Kamus Data
Nama Data_divisi
Where used/how used Petugas absensi
Deskripsi Berisi data nama-nama divisi bagian tata usaha
Struktur data No+Nama Divisi
No
Nama divisi
[0...9]
[A...Z|a...z]
Nama data_karyawan
Where used/how used Petugas absensi
Deskripsi Berisi data karyawan di bagian tata usaha
Struktur data Nik+Nama+Alamat+Jenis Kelamin+Telepon+Divisi+Foto
Nama ID_Karyawan
Where used/how used karyawan
Deskripsi Validasi id card karyawan
Struktur data Nik
No [0...9]
Nama Detail_karyawan
Where used/how used Petugas absensi
Deskripsi Berisi Data karyawan yang telah menyerahkan form data karyawan
Struktur data Nik+Nama+Alamat+Jenis Kelamin+Telepon+Divisi
NIK
Nama Rekap_absensi
Where used/how used Petugas absensi
Deskripsi Berisi data karyawan yang telah melakukan absensi
Struktur data Tanggal+Nik+Jam masuk+Jam pulang+Telat+Keterangan
3.2.2.3.6 Perancangan Sistem
Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai
dilakukan. Perancangan dapat didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik
dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam
detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya. Perancangan
digambarkan sebagai proses multi-langkah dimana representasi struktur data, struktur
program, karakteristik interface, dan detail prosedur, disintesis dari persyaratan
informasi.
3.2.2.3.7 Perancangan Data
Perancangan data mentransformasi model domain informasi yang dibuat
selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk
mengimplementasi perangkat lunak.
3.2.2.3.8 Skema Relasi
Proses relasi antar file merupakan gabungan antar file yang mempunyai
kunci utama yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang
dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data
dikelompokkan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya. Berikut
adalah skema relasi Aplikasi Absensi di bagian tata usaha kantor pusat penelitian dan
TblDivisi
Keterangan ( sakit,izin,tidak hadir ) FK
Gambar 3.8 skema relasi
3.2.2.3.9 Struktur Tabel
Tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang subjek
tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Tabel adalah komponen utama
dan pertama dari sebuah database. Struktur tabel untuk setiap tabel yang terdapat
dalam database aplikasi absensi di bagian tata usaha dapat dilihat sebagai berikut:
a. Table divsi
Tabel divisi digunakan untuk mencatat nama-nama divisi yang ada di bagian tata
usaha yang merupakan identitas para karyawan. Secara umum, struktur tabel yang
akan digunakan untuk mencatat nama-nama divisi adalahsebagai berikut:
Table 3.4 tabel divisi
Nama field Tipe Size Keterangan
NO Integer 4
b. Tabel Karyawan
Tabel karyawan digunakan untuk mencatat data penting yang merupakan identitas
seorang karyawan. Secara umum, struktur tabel yang akan digunakan untuk mencatat
data pengguna adalahsebagai berikut:
Table 3.5 tabel karyawan
Nama field Tipe Size Keterangan
Nik Varchar 10
Tabel ini digunakan untuk mencatat data karyawan yang telah melakukan absensi.
Secara umum, struktur tabel yang akan digunakan untuk mencatat data karyawan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 tabel absensi
Nama field Tipe Size Keterangan
3.2.2.4 Perancangan Menu
Perancangan menu merupakan hubungan di antara elemen-elemen
struktural utama dari program. Perancangan menu dapat memberikan gambaran
mengenai struktur program. Menu-menu yang tersedia akan aktif sesuai dengan
prosedurnya.
3.2.2.4.1 Struktur Menu Aplikasi Absensi
Pengguna aplikasi absensi tata usaha dapat melakukan aktifitas mengelola
data master ( data divisi, data karyawan ), mengelola rekap absensi ( laporan absensi
karyawan ) dan mengelola data karyawan. Menu-menu yang aktif dalam aplikasi
absensi apabila di jalankan adalah sebagai berikut:
MASTER
DIVISI
KARYAWAN
REKAP ABSENSI
LAPORAN APLIKASI ABSENSI
TATA USAHA
3.2.2.4.2 Perancangan Antarmuka (interface)
Perancangan antarmuka (interface) menggambarkan bagaimana perangkat
lunak berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang berinteroperasi
dengannnya, dan dengan manusia yang menggunakannya.
3.2.2.4.3 Perancangan Tampilan Menu Absensi Tata Usaha
Ketentuan :
1. Abssensi ini hanya untuk masuk dan pulang. 2. Gesekan kartu ID anda kemudian klik tombol ‘OK’ 3. untuk cari karyawan anda tekan tombok detail karyawan.
00:00:00
Tanggal: dd-mm-yyyy Jam Masuk : 00:00 Jam Pulang : 00:00
Master Rekap Absensi
Batal Ok Detail Karyawan Gesekan kartu ID anda
JAM
3X4 Foto
Masuk
Pulang ABSENSI TATA USAHA PPPGL BANDUNG
Keterangan :
LOGO PPPGL
Keterangan :
1. Jika anda menggesekan kartu ID karyawan dan berhasil melakukan absensi maka
akan keluar pesan M05.
3.2.2.4.4 Menu Master
Menu master digunakan untuk mencatat data identitas karyawan sesuai
dengan form data karyawan yang telah di isi oleh karyawan.
3.2.2.4.4.1Form Divisi
Digunakan untuk memesukan nama-nama divisi yang ada di bagian
tata usaha.
Simpan Ubah Hapus Batal
TABEL DIVISI
No
Nama Divisi DIVISI
Gambar 3.11 form divisi
Keterangan :
3.2.2.4.4.2Form Karyawan
Digunakan untuk memasukan identitas karyawan sesuai dengan identitas
masing-masing karyawan.
TABEL KARYAWAN
2X3
Simpan Ubah Haus Batal Browse Foto Hapus Foto
Nik
Nama
Alamat
Kelamin
Telepon
Divisi
Foto
Nik Nama Divisi Filter pencaarian
KARYAWAN
Gambar 3.12 form karyawan Keterangan :
2. jika di klik tombol browse foto maka akan meminta untuk memasukan
foto, jika tidak di lakukan maka akan keluar pesan M03.
3. jika tombol radio botton di klik maka akan melakukan pencarian
berdasarkan nik,nama,divisi apabila data tidak di temukan maka akan
3.2.2.5 Perancangan Pesan
Data Karyawan telah di simpan..!!
Masukan Foto Anda untuk identitas..!!
Data yang dicari tidak di temukan
OK
Gambar 3.17 Tampilan Pesan M05 Gambar 3.18 Tampilan Pesan M06
M07
Confirm
Anda yakin Mau keluar dari aplikasi absensi..ini..?
Yes No
3.2.2.6 Perancangan output
Sistem yang akan dibangun diharapkan dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan. Salah satu media untuk membantu dalam pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi adalah laporan yang dihasilkan dari suatu sistem.
Aplikasi absensi yang akan dibangun menghasilkan laporan yaitu laporan absensi
karyawan, jika karyawan yang bersangkutan melanggar aturan yang telah di terapkan
1. Tampilan output Laporan Absensi
Tanggal Nik Jam Masuk Jam Pulang Telat Keterangan
LAPORAN ABSENSI
Keterangan Ukuran kertas : A4
Page :
Mulai
Input data yang akan ditambah
Data valid?
Ya
Selesai
Tampilkan Pesan Tidak
Simpan data
Data telah ditambah dan tersimpan
3.2.2.7 Perancangan Prosedural
Perancangan prosedural mentransformasi elemen-elemen struktural dari
arsitektur program ke dalam suatu deskripsi prosedural dari komponen-komponen
perangkat lunak. Adapun perancangan prosedural untuk aplikasi yang akan dibangun
adalah sebagai berikut:
1. Procedural Tambah, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensi akan
melakukan penambahan data divisi dan data karyawan di bagian tata usaha.
Mulai
Cari data yang akan diubah
Cari
Ya
Selesai
Tampilkan Pesan Tidak
Ubah data
Data telah diubah dan tersimpan
2. Procedural ubah, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensi akan
melakukan perubahan data.
Mulai
Input data yang akan dicari
Ditemukan?
Data yang dicari ketemu Ya
Selesai
Tidak Pencarian data
3. Prosedural cari, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensiakan melakukan
pencarian data.
4. Prosedural hapus, prosedur ini dilakukan ketika petugas absensiakan
melakukan penghapusan data.
Mulai
Cari data yang akan dihapus
Cari
Data telah terhapus Ya
Selesai
Tampilkan Pesan Tidak
Hapus data
3.2.2.8 Implementasi
Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya
akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah
implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat
kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan
pengembangan sistem. Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul
program perancangan pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi
masukan kepada pembangun sistem.
3.2.2.9 Implementasi Antarmuka
Berikut ini beberapa contoh tampilan antar muka yang telah dibuat dengan
aplikasi Visual Basic.Net 2008.
Gambar 3.16 Tampilan Tambah Data Divisi
Gambar 3.18 Tampilan Detail Karyawan
3.3 Pengujian Sistem
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan
perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui
kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin
bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal. Pengujian
perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black box
ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak,
yang diuji adalah masukan serta keluarannya. Dengan berbagai masukan yang
diberikan, apakah sistem atau perangkat lunak memberikan keluaran seperti yang kita
harapkan atau tidak.
Tabel 3.7 Rencana Pengujian Sistem
Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian
Pengolahan Data Divisi Tambah Data Divisi Black-Box
Ubah Data Divisi Black-Box
Hapus Data Divisi Black-Box
Pengolahan Data Karyawan Tambah Data Karyawan Black-Box
Ubah Data Karyawan Black-Box
Hapus Data Karyawan Black-Box
Pengolahan Data Absensi Sistem Jam Black-Box
Sistem baca code barcode Black-Box
Kesesuaian Database Absensi dengan aplikasi
Pengolahan Rekap Absensi Kesesuaian Tanggal Black-Box
keterangan Black-Box
Perhitungan jam telat masuk Black-Box
3.3.1 Kasus dan Hasil Pengujian
Pada kasus dan hasil pengujian akan mengambil sampel sebagai kasus untuk
pengujian sistem.
1. Pengujian Pengolahan Data Divisi
Pengujian pengolahan data divisi ini untuk pengguna aplikasi. Berikut ini
adalah tabel pengujian Pengolahan Data Divisi.
Tabel 3.8 Pengujian Pengolahan Data Divisi
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tambah data Divisi
Data dapat masuk ke dalam
database
Dapat mengisi Deskripsi, data Divisi jadi bertambah. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Klik tombol Simpan
Tombol simpan aktif. Tombol simpan aktif, Deskripsi, form jadi kosong apabila data divi telah tersimpan Sesuai yang diharapkan.
Klik tombol batal
Tombol batal aktif Tombol batal,deskripsi keluar form data divisi, Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Nama Divisi (kosong)
Menampilkan pesan “Nama
Divisi masih Kosong Harap Di isi”.
Memberikan pesan “Nama Divisi
harus diisi”. Sesuai yang diharapkan
Diterima
2. Pengujian Pengolahan Data Karyawan
Pengujian pengolahan data Karyawan ini untuk pengguna aplikasi. Berikut
ini adalah tabel pengujian Pengolahan Data Karyawan.
Tabel 3.9 Pengujian Pengolahan Data Karyawan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tambah data Karyawan
Data dapat masuk ke dalam
database
Dapat mengisi Deskripsi, data Divisi jadi bertambah. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Klik tombol Simpan
Tombol simpan aktif. Tombol simpan aktif, Deskripsi, form jadi kosong apabila data karyawan telah tersimpan Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Klik tombol batal
Tombol batal aktif Tombol batal,deskripsi keluar form data karyawan, Sesuai yang diharapkan.
3. Pengolahan Data Absensi
Pengujian pengolahan data Karyawan ini untuk pengguna aplikasi.
Berikut ini adalah tabel pengujian Pengolahan Data Absensi.
Tabel 3.10 Pengujian Pengolahan Data Absensi
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
NIK
(kosong)
Menampilkan pesan “Nik masih
Kosong Harap Di isi”. Memberikan pesan “NIK harus diisi”. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Foto
(kosong)
Menampilkan pesan “Foto masih
Kosong Wajib Di isi ”. Memberikan pesan “foto harus diisi”. Sesuai yang diharapkan.
Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Sistem Jam Jam berjalan dimulai dari jam 08.00 AM sampai jam 17.00 PM.
Deskripsi, system jam berjalan sesuai dengan
Code Barcode sesuai dengan NIK pegawai.
Deskripsi, Barcode
terbaca oleh alat scan barcode.
Database mampu memberikan data valid pada aplikasi.
Deskripsi, kesesuaian database dengan aplikasi.
4. Pengolahan Rekap Absensi
Pengujian pengolahan data Karyawan ini untuk pengguna aplikasi.
Berikut ini adalah tabel pengujian Pengolahan Data Absensi.
Tabel 3.11 Pengujian Pengolahan Data Absensi
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Kesesuaian tanggal
Tanggal berdasarkan pada kalender kerja.
Deskripsi, tanggal sesuai dengan yang di harapkan.
Diterima
Kesesuaian keterangan
Keterangan harus ada apabila karyawan tidak hadir, sakit, izin.
Deskripsi, keterangan sesuai yang di harapan.
Diterima
Kesesuaian Perhitungan Jam telat masuk
Jam telat masuk dihitung apabila waktu telah berjalan dari waktu yang telah ditentukan.
Deskripsi, jam berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan komputer dalam suatu perusahaan sudah merupakan kebutuhan
pokok sebagai sarana untuk mempermudah dan mempercepat kinerja
karyawan. Selain itu juga kapasitas penyimpanan data jauh lebih besar. 2. Pemanfaatan suatu aplikasi software akan sangat membantu kinerja karyawan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat meningkatkan produktivitas
karyawan dalam perusahaan yang bersangkutan.
4.2 Saran
Beranjak dari pembahasan laporan kerja praktek dan kesimpulan, maka diberikan saran-saran sebagai bahan masukkan serta pertimbangan untuk
perbaikan dan penyempurnaan dari segala kekurangan yang ada pada perusahaan.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya dibangun suatu sistem informasi yang lebih user friendly lagi
agar kinerja karyawan lebih efektif dan efisien dan juga mempercepat
2. Hendaknya dibangun sebuah database yang bisa menampung data karyawan
dalam jumlah besar, sehingga bukan hanya karyawan bagian tata usaha saja
yang di masukan dalam aplikasi absensi.
3. Sebagai seorang karyawan harus bisa melaksanakan semua tugas yang
66
DAFTAR PUSTAKA
1. Fathansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung.
2. Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
Praktisi Buku 1, Andi Offset, Yogyakarta.
3. Ramadhan, Arief. (2004), 36 Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0, Elex
Media Komputindo, Jakarta.
4. Roger.Presman,Phd. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan