• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya tarik isi pesan program nightmare side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya tarik isi pesan program nightmare side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PERSONAL

Nama Lengkap : Moch Sidik Nama Panggilan : Sidik Jenis Kelamin : Laki-Laki Status Pernikahan : Belum Menikah Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 17 Mei1989

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Warung Peuteuy no 83 Garut

Ponsel : 085-722-632-477

(5)

Universitas UNIVERSITAS KOMPUTER

INDONESIA- JURUSAN

ILMU KOMUNIKASI PROSES

PENDIDIKAN NON FORMAL

 Seni Budaya Studio Course, Garut Bersertifikat  Program Aplikasi Komputer, HFS, Garut Bersertifikat  Kursus MC, Gita Bahana Swara, Garut Bersertifikat

PENGALAMAN ORGANISASI

No Nama Organisasi Jabatan

1. Pramuka SMAN 2 Garut Anggota

2. PMR SMAN 2 Garut Ketua Divisi

3. HIMA IK, Universitas Komputer Indonesia Div Penalaran

4. HIMA IK, Universitas Komputer Indonesia Wakil Ketua 2

Sekolah

Sekolah Dasar SDN SUKARAJA III Garut Berijazah

SLTP SMP Negeri 2 Garut Berijazah

(6)

KEMAMPUAN

 Kemampuan Presentasi  Master of Ceremony

PENGALAMAN LAIN-LAIN

NO Nama Kegiatan Tahun Keterangan

1. Peserta Seminar Roadshow Broadcasting

“Pembuatan Program TV”

2009 Bersertifikat

1. Peserta Kuliah Umum “Kebudayaan

Film&Sensor Film”

2009 Bersertifikat

2. Peserta Ceramah Umum Dekan FISIP

UNIKOM “Peningkatan Kualitas

keilmuan,Keterampilan ICT dan

Kewirausahaan Sebagai Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Unggulan”

2009 Bersertifikat

3. Peserta Table Manner Course Banana –

Inn Hotel&SPA

2009 Bersertifikat

 Kewira usahaan.

 Kemampuan menggunakan aplikasi Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point,).

(7)

5. Peserta Mentoring AGAMA ISLAM

tahun 2010, Universitas Komputer

Indonesia

2010 Bersertifikat

6. Ketua “Study Tour Media Massa 2011”

Universitas Komputer Indonesia

2011 Bersertifikat

7. Panitia “Kajian Spiritual Agama Islam

2011” dengan tema Islam dan Moralitas

Pembangunan, Universitas Komputer

Indonesia

2011 Bersertifikat

8. Peserta Seminar Budaya Preneurship 2011 Bersertifikat

9. Peserta Seminar Rossy Goes to Campus 2011 Bersertifikat

10. Peserta Talkshow of Entrepreneurship and

art show with Raditya Dika

2011 Bersertifikat

11. Producer Reality Show “YANG

PERNAH ADA” 16c production

2011

12. Pesera Seminar SHUTTER 2011 Bersertifikat

13. Moderator “Leadership Is Foundation Of

Organization”

2012 Bersertifikat

(8)

& Praktek Kerja Lapangan(PKL)

16. Peserta Seminar “The United Nations For

You”UN4U” Campaign”

2012 Bersertifikat

17. Peserta Training”Nastional Lecturer

Series-Modul Kewirausahaan” Bank

Mandiri

2012 Bersertifikat

PENGALAMAN KERJA

 PT. Satria Bahana Suara Radio, Garut Penyiar

 PT. Bunga Nirvana Retailindo, Bandung Ast. Store Head

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Juli 2013 Hormat saya,

(9)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Strata-1 Program Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Jurnalistik

OLEH : MOCH SIDIK NIM : 41809030

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(10)

x

SURAT PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSEMBAHAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Rumusan Masalah 10

1.2.1. Rumusan Masalah Makro 10

1.2.2. Rumusan Masalah Mikro 10

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 10

1.3.1. Maksud Penelitian 10

1.3.2. Tujuan Penelitian 11

1.4 Kegunaan Penelitian 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis 11

1.4.2 Kegunaan Praktis 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Penelitian Sejenis Yang Relevan 13

(11)

xi

2.1.4 Tinjauan Pesan 23

2.1.5 Tinjauan Tentang Radio 25

2.1.6 Sejarah Radio 25

2.1.6.1 Sejarah Radio DI Indonesia 26

2.1.6.2 Karakteristik Radio Siaran 27

2.1.6.3 Kekuatan Radio Siaran 29

2.1.6.4 Kelemahan Radio Siaran 31

2.1.7 Tinjauan Penyiar 33

2.1.8 Tinjauan Pendengar 34

2.1.9 Tinjauan Daya Tarik 35

2.1.10 Tinjauan Program Siaran 37

2.2KERANGKA PEMIKIRAN

2.2.1 Kerangka Teoritis 38

2.2.2 Keerangka Konseptual 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1OBJEK PENELITIAN

3.1.1 Nightmare Side 47

3.1.1.1 Contoh naskah cerita Nightmare Side Ardan 105.9 FM

Bandung 49

3.1.2 Sejarah Singkat Ardan 105.9 FM Bandung. 59

3.2METODE PENELITIAN

(12)

xii

3.2.3.1 Informan Pendukung. 74

3.2.4 Teknik Analisa Data. 75

3.2.5 Uji Keabsahan Data 76

3.2.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian. 68

3.2.6.1 Lokasi Penelitian. 79

3.2.6.2 Waktu Penelitian. 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif Identitas Informan. 83

4.1.1 Program Director / Program Manager Nightmare Side Ardan

105.9 FM. 84

4.1.2 Produser Nightmare Side Ardan 105.9 FM. 85 4.1.3 Penulis Cerita Nightmare Side Ardan 105.9 FM. 86 4.2 Analisis Deskriptif Identitas Informan Pendukung. . 87

4.2.2 Informan Pendukung Pertama 87

4.2.3 Informan Pendukung Kedua 88

4.2.4 Informan Pendukung Ketiga. 89

4.3 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian 90

4.2.1 Daya Tarik Rasional. 91

4.2.2 Daya Tarik Emosional. 104

4.2.3 Daya Tarik Moral 112

(13)

xiii

Dalam Menyampaikan Informasi Kepada Pendengarnya 124 4.4.2 Daya Tarik Emosional Isi Pesan Program Nightmare Side

Sebagai Program Siaran Unggulan Ardan 105.9 FM Bandung Dalam Menyampaikan Informasi Kepada Pendengarnya 130 4.4.3 Daya Tarik Moral Isi Pesan Program Nightmare Side Sebagai

Program Siaran Unggulan Ardan 105.9 FM Bandung Dalam Menyampaikan Informasi Kepada Pendengarnya 136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 140

5.2 Saran 142

5.2.1 Bagi Program Siaran Nightmare Side Ardan 105.9 FM

Bandung 142

5.2.2 Bagi Akademisi 144

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya. 144

5.2.4 Bagi Masyarakat. 145

DAFTAR PUSTAKA 146

LAMPIRAN – LAMPIRAN 149

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. Komala, Likiati, dan Karlinah Siti. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : . 2007. Sambiosa Rekatama Media.

Astuti, Santi Indra. Jurnalisme Radio, Teori dan Praktek. 2008. . Simbiosa Rekatama Media.

Baksin, Askurifai. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. 2009. Simbiosa Rekatama Media.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. 2003. PT Remaja Rosdakarya

____________________, Teori dan Filsafat Komunikasi. 2003. PT Remaja Rosdakarya

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : 2004 PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif. 2002. PT Remaja Rosdakarya.

____________________ Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 2003. PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi 2009. PT Remaja Rosdakarya.

Riswandi. Ilmu Komunikasi 2009. Jakarta : graha Ilmu

Sindoro, Alexander. 1996. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta : Prenhalindo

Sugiono. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung . 2010. Alfabeta. Bandung

Syamsul, Asep, M Romli.Dasar-Dasar Siaran Radio. Basic Anouncing . 2009. Nuansa Bandung,

(15)

Siahaan, S.M.. Komunikasi, Pemahaman dan Penerapan. 1991 Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Sumber Lain .

Camellia Lathifah, Daya Tarik Isi Program Ngaruwat Budaya Jeung Basa Sunda Oleh Radio Siaran Pemerintah Daerah 95,0 FM Cianjur Dalam Melestarikan Kebudayaan Cianjur Di Kalangan Pendengarnya.2011

Farly Fauzan, Daya Tarik Pesan Yang Disampaikan Oleh Penyiar Dalam Acara Opini Mahasiswa Jakarta (O.M.J) RRI Jakarta Pada Pendengarnya.

Helmi Riza, impression management seorang penyiar pria di station radio di Kota Bandung (Studi dramaturgi tentang pengelolaan kesan di kehidupan panggung depan dan panggung belakang pada diri seorang penyiar pria di station radio kota Bandung.2011.

Muhammad Riefki, Pengaruh Daya Tarik Outside Broadcast Van MGT Radio 101.1 FM „MGT-MV‟ (MGT-Mobile Van) Oleh Public Relatoins &

(16)

Ronal Richardo Payung, Daya Tarik Stufvi (School Of Film & Television) Melalui Program Pelatihan Reporter Dan Presenter TV Terhadap Minat Peserta Untuk, 2010.

Penelusuran Data Online

http://abbymaulanaputra911.blogspot.com/2012/01/hambatan,komunikasi. html, 23/03/2013, 13.19 WIB

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual= high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402087-9221-drama_asia-chapter1.pdf, 26/03/2013, 15.47 WIB

http://www.facebook.com/radioardan | ARDAN 105.9 FM Bandung 04/04/2013 21.49 WIB.

http://romeltea.com/pengertian-penyiar-radio/ 26/03/2013 21.49 WIB.

www.ardanradio.com 26/03/2013 21.52 WIB.

www.ardangroup.fm 26/03/2013 22.59 WIB.

http://romeltea.com/pengertian-penyiar-radio/ 10/05/2013 08.47 WIB.

(17)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang memiliki sejumlah fungsi seperti mengtransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Dalam menyampaikan pesannya, radio bisa mengambil model apa saja. Entah itu model satu arah, maupun dua arah model satu arah mengasumsikan radio sebagai komunikator tunggal yang menyampaikan pesan kepada khalayak pasif. Sedangkan model dua arah memosisikan radio sebagai komunikator yang melakukan interaksi timbal balik dengan khalayak aktif. Kecenderungan kini memang lebih banyak acara-acara interaktif diradio. Radio tergolong sebagi media elektronik sebagaimana media komunikasi massa lainnya, radio memiliki kekhasan tersendiri. (Astuti:2008:39)

(18)

Nightmare Side merupakan sebuah program siaran Radio Ardan

105.9 FM Bandung menjadi salah satu program siaran yang paling banyak diminati oleh pendengarnya, berbeda halnya dengan program siaran radio lain yang kebanyakan menyuguhkan hiburan music, permintaan atau requez lagu serta talkshow dan lain sebagainya, Nightmare Side Ardan

105.9 FM Bandung memberikan hiburan dengan konsep yang berbeda, yaitu menyuguhkan hiburan berupa cerita horor atau cerita hantu yang berada ditempat – tempat angker di Kota Bandung, dengan dikemas sedemikian rupa dan diperankan kembali oleh seorang narator Ardan FM sehingga menciptakan kesan mistis pada cerita yang disuguhkan.

Nightmare Side Ardan FM Bandung disiarkan setiap hari Kamis

malam pada jam 23.00 WIB, dimana Kamis malam yang identik dengan suasana mistis dijadikan salah satu cara Nightmare Side Ardan FM untuk menambah ketegangan saat mendengarkan cerita yang disampaikan pada pendengarnya, yang konon merupakan cerita nyata dan pernah dialami oleh pendengar yang telah dikirimkan kepada team Nightmare Side Ardan Radio sehingga dapat menguji adrenalin para penggemarnya.

(19)

kuat sebagaimana perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut yang menjadi salah satu kunci utama Nightmare Side terus digemari oleh masyarakat yang masih penasaran terhadap hal mistis hingga saat ini.

Dalam sebuah program siaran baik radio atau televisi yang menyelenggarakan sarana komunikasi informasi, edukasi dan sarana hiburan bagi halayak ramai sangatlah tidak mudah untuk menjaga eksistensinya, penyelenggara media dan sarana hiburan yang semakin banyak yang lebih menarik serta lebih kekinian menambah pilihan baru bagi masyarakat untuk menikmati banyak pilihan hiburan lainnya, daya tarik media harus terus ditingkatkan begitu pun dengan Nightmare Side yang mengusung konsep bagi sebagian orang menganggap hal tidak wajar dan bahkan tidak mempercayai hal-hal abnormal seperti cerita mistis ditengah masyarakat modern di era global saat ini seperti yang disuguhkan oleh Ardan FM radio.

Seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada khalayak radio yang betul – betul loyal, seperti dalam buku “Jurnalisme Radio Teori dan Praktek” karya Santi Indra Astuti, S.Sos.,M.Si mengatakan bahwa

(20)

disampaikan jauh lebih mudah ditangkap dan lebih menarik lagi. Hal tersebut merupakan tantangan yang sangat berat bagi setiap penyelenggara hiburan Begitupun Nightmare Side Ardan FM, dan masih banyak tantangan yang lainnya.

Tantangan bagi program acara pada radio selain tersebut diatas adalah khalayak yang lebih selektif, beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga reasech, program yang paling banyak diminati oleh khalayak radio adalah informasi mengenai kemacetan lalulintas dan program acara music, selain dari pada itu hanya mencari informasi yang bersifat ringan saja mengingat karakteristik informasi yang disajikan oleh radio hanya selintas dan tidak dapat diulang atau dibaca seperti pada media massa Koran.

Selain dari pada hal tersebut dalam menikmati program siaran radio, pendengar harus memiliki konsentrasi tinggi mengingat program siaran radio yang didengarkan hanya selintas atau sambil mengerjakan pekerjaan lain, sehingga tantangan untuk sebuah program radio supaya terus diminati oleh pendengarnya harus memiliki konsep yang benar – benar memiliki daya tarik yang tinggi, tidak beda halnya dengan Nightmare Side Ardan FM sebagai program yang memang berbeda dari

yang lain agar dapat terus dinikmati oleh para pendengarnya.

Menurut Drs. Moh. As‟ad, S.U.,Psi. dalam bukunya “Psikologi

(21)

”Daya tarik adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide – ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenanginya itu”. (As‟ad, 1992: 89).

Maka dari definisi mengenai daya tarik tersebut diatas dapat disimpulkan bahwasannya Nightmare Side Ardan 105.9 FM Bandung harus memiliki ide atau gagasan terstentu untuk mengemas pesan yang hendak disampaikan dalam hal ini yaitu mengenai cerita mistis atau cerita horor yang akan menarik perhatian sehingga menimbulkan daya tarik bagi pendengarnya, dan jika ide atau agagasan pengemasan pesan tersebut mampu menarik daya tarik pendengar sesuai dengan visi serta misi dari program sialaran Nightmare Side Ardan FM, maka secara otomatis, program acara tersebut akan banyak diminati dan secara otomatis pula program acara tersebut dapat dikatakan berhasil.

Keberhasilan dalam sebuah program Radio tidak terlepas dari peran team yang tergabung dalam program acara tersebut untuk mengemas program acara sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan daya tarik dari program acaranya, seperti halnya Nightmare Side Ardan FM radio memiliki team yang terus berjuang

(22)

pengarah Audio atau Musik pendukung dan lain sebagainnya yang masing – masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda.

Dengan demikian pencapaian etos kerja yang baik dalam sebuah program acara yang baik ditentukan oleh sebuah team dalam sebuah organisasi yang baik pula, maka dapat kita tarik kesimpulan, bahwa hal tersebut tidak terlepas dari komunikasi organisasi yang baik antar team, dari mulai atasan hingga bawahan atau dari setiap divisi kerja yang dapat menyampaikan informasi atau pesan kepada antar divisi yang lainnya tersebut dengan baik, sehingga pencapaian visi dan misi yang menjadi tujuan dari Nightmare Side Ardan 105.9 FM dapat tercapai dengan baik.

Sebagai seorang komunikator pada media massa penyiar radio harus memiliki terampilan dalam bertutur kata dan berbahasa yang baik, sehingga informasi yang disampaikan kepada khalayak dapat disampaikan dengan baik pula. Berbagai macam bahasa yang digunakan dalam penyampaian informasi pada sebuah radio menjadi salah satu penarik minat radio tersebut agar dapat diminati pendengarnya.

(23)

Keterampilan berbahasa dalam media massa radio menjadi kunci utama untuk menarik minat khalayaknya, mengingat karakteristik dari media massa radio hanya mengandalkan penyampaian informasi melalui suara atau audio saja.

Selain dari pada keterampilan seorang penyiar dalam menyampaikan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pendengarnya, seorang Narator Nightmare Side Ardan FM harus memiliki keterampilan lebih dari keterampilan yang dimiliki oleh seorang penyiar radio. Narator adalah seseorang yang menuturkan cerita yang hendak disampaikan kepada khalayak Nightmare Side Ardan FM radio, dalam program tersebut narator dituntut untuk dapat menyampaikan cerita sesuai dengan cerita yang diharapkan seolah – olah memang benar – benar sedang dialami oleh narator tersebut untuk dapat merangsang imajinasi sesuai dari cerita yang lebih dikenal dengan voice word voice word yang terangkai dalam narasa seorang penyiar atau narator merupakan salah satu daya tarik radio Style sebuah radio mempengaruhi Style sang penyiar dalam pemilihan Style siaran tidak ada batasan haru memiliki suara seperti apa namun harus dapat menyampaikan pesan atau cerita yang sedang dibawakan.

(24)

“Radio, tepatnya radio siaran (broadcasting radio) merupakan salah satu jenis media massa (mass media), yakni sarana atau saluran komunikasi massa (channel of mass communication), seperti halnya suratkabar, majalah, atau televisi. Ciri khas utama radio adalah AUDITIF, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran.” (Romli, 2004:19).

Dengan demikian karena sifatnya yang auditif ini mendorong masyarakat lebih menyukainya sebagai salah satu media massa yang cepat digemari dengan kemudahan penerimaan tanpa memerlukan keahlian khusus.

Untuk menambah style siaran pada program acara Nightmare Side Ardan FM biasanya didukung dengan music atau audio sesuai dengan cerita yang disampaikan, sehingga dapat merangsang imajinasi pendengarnya dan menibulkan efek dari cerita tersebut.

Music atau audio pendukung dalam cerita radio lebih dikenal dengan special effek Karena memang hanya dijadikan sebagai pendukung cerita saja sehingga pendengar atau khalayak lebih mudah berimajinasi mengenai cerita yang dibawakan narator. Dalam pengertiannya Special Effek adalah bebunyian atau suara yang digunakan untuk membangkitkan

mood atau perasaan, suasana atau effek – effek treatikal tertentu, yang berfungsi untuk mengilustrasi atau mendramatisasi pesan yang disampaikan

(25)

untuk diproduksi dan disampaikan kepada khalayak. Serta menjadi program siaran yang terus di tunggu oleh pendengar setia Nightmare Side Ardan FM Radio.

Begitu banyak hal yang telah dilakukan oleh team program acara Nightmare Side Ardan 105.9 FM Bandung untuk menjaga eksistensinya di

dunia hiburan radio yang memiliki konsep berbeda, sehingga memiliki ruang dihati setiap pendengarnya bahkan di tahun 2013 ini Nightmare Side Ardan FM telah meluncurkan sebuah film yang diputar di bioskop beberapa bulan yang lalu, tidak lain adalah sebagai upaya memberikan sarana hiburan yang lebih bagi pendengar Nightmare Side Ardan FM.

Namun dengan berbagai usaha yang dilakukan oleh team Nightmare Side Ardan 105.9 FM mampu menjadi daya tarik program acara tersebut? Apakah di era globalisasi dan teknologi saat ini masih banyak masyarakat atau khalayak yang tertarik dengan Program Nightmare Side Ardan FM? Dan bagai mana team Nightmare Side Ardan 105.9 FM Bandung, dalam pengemasan pesan agar memiliki daya tarik bagi pendengarnya?

(26)

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti mengangkat rumusan penelitian yakni :

1.2.1 Rumusan Masalah Makro

Bagaimana Daya Tarik Isi Pesan Program Nightmare Side

sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung

dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya?”

1.2.2 Rumusan Masalah Mikro

1. Bagaiman Dayatarik Rasional Isi Pesan Program Nightmare Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM

Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya?”

2. Bagaiman Dayatarik Emosional Isi Pesan Program Nightmare

Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM

Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya?”

(27)

1.3Maksud dan Tujuan. 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian iadalah untuk mengatahui “Daya tarik pesan Program Nightmare Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya”

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Dayatarik Rasional Pesan Program Nightmare Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung

dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya”

2. Untuk mengetahui Dayatarik Emosional Pesan Program Nightmare

Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung

dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya”

3. Untuk mengetahui Dayatarik Moral Pesan Program Nightmare Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya”

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis.

(28)

Nightmare Side sebagai program siaran unggulan Ardan 105.9 FM

Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya”

1.4.2 Kegunaan Praktis. 1. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang selama ini diterima secara teori dan sebagai aplikasi ilmu komunikasi pada umumnya dan ilmu jurnalistik pada khusunya yang telah peneliti pelajari selama dibangku perkuliahan. 2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dijadikan literatur dalam menudkug materi materi perkuliahan bagi universitas, program studi, dan mahasiswa – mahasiswi ilmu komunikasi, khususnya bidang kajin jurnalistik serta sebagai literatur bagi peneliti selanjutnya terutama bagi penelitian sejenis.

3. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Ardan 105.9 FM Bandung, sebagai masukan atau evaluasi dalam program acara Nightmare Side serta menjadi acuan dan motivasi untuk

(29)

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Penelitian Sejenis Yang Relevan

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca diantaranya pada table sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Camellia Lathifah tahun 2011, dengan judul Daya Tarik Isi Program Ngaruwat Budaya Jeung Basa Sunda Oleh Radio Siaran Pemerintah Daerah 95,0 FM Cianjur Dalam Melestarikan Kebudayaan Cianjur Dikalangan Pendengarnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Riefki tahun 2011, dengan judul Pengaruh Daya Tarik Outside Broadcast Van MGT Radio 101.1 FM „MGT-MV‟ (MGT-Mobile Van) Oleh Publik Relatoins &

Promotions Terhadap Sikap Pendengar On Air di Istana Plaza dan Cihampelas Walk Kota Bandung.

Penelitian yang dilakukan oleh Farly Fauzan tahun 2012, dengan judul Daya Tarik Pesan Yang Disampaikan Oleh Penyiar Dalam Acara Opini Mahasiswa Jakarta (O.M.J) RRI Jakarta Pada Pendengarnya.

(30)

2.1.2 Tinjauan ilmu komunikasi.

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). (Hovland, Janis & Kelley:1953)

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Berelson dan Stainer, 1964)

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect? (Lasswell, 1960)

Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. (Gode, 1959)

Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. (Barnlund, 1964).

(31)

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. (Weaver,1949).

Adapun definisi komunikasi menurut Roger dan D. Lawrence (1981), adalah

“Suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam” (Cangara, 2004 :19).

Sedangkan Onong Uchjana Effendy berpendapat bahwa komunikasi adalah

“Proses pernyataan antara manusia yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya” (Effendy, 1993 :28).

Berbagai definisi diatas adalah sebagai definisi mengenai komunikasi dan masih banyak lagi definisi mengenai komunikasi lainnya yang dikemukakan oleh para ahli namun pada khakikatnya tujuan dari komunikasi sama – sama bertujuan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan secara efektif.

2.1.3 Tinjauan Komunikasi Massa. 2.1.3.1Definisi Komunikasi Massa.

(32)

sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa) yaitu media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni seperti media tradisional seperti kantongan, angklung, gamelan, dan lain – lain. Jadi, disini jelas media massa menunjukan pada hasil produksi teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. (Nurudin,2007:3)

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan oleh Bitter, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is massages communicated trough a mass medium to a large number of people) (Rahmat,2003:188)

Sedangkan definisi yang lebih lengkap dikemukakan oleh W.Wright. menurut Wright, komunikasi massa adalah “bentuk

(33)

cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. (Rahmat,2003:189)

2.1.3.2Ciri –ciri Komunikasi Massa

Menurut Nurudin dalam bukunya pengantar komunikasi massa menjelaskan terdapat 7 ciri – ciri komunikasi massa, yaitu:

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga. 2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen. 3. Pesannya bersifat umum.

4. Komunikasi nya berlangsung satu arah.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis.

7. Komunikasi massa Dikontrol oleh gate keeper. (Nurudin:2007)

2.1.3.3Fungsi Komunikasi Massa.

Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (dalam Ardianto dkk,2007) terdiri dari lima fungsi, yaitu :

1. Surveillance (pengawasan). Fungsi pengawasan komunikasi

massa dibagi dalam benrtuk utama, yaitu warning or beware Surveilance (pengawasan peringatan) dan instrumental Surveilance (pengawasan instrumental).

(34)

3. Linkage (pertalian). Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmissional of values (penyebaran nilai – nilai) fungsi ini disebut juga sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi prilaku dan nilai kelompok. 5. Entertainment (hiburan). Melalui berbagai macam program

acara yang ditayangkan televise dan disiarkan di radio, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. (Elvinaro:2007:18)

2.1.4 Tinjauan Pesan

“Pesan dalam proses komunikasi yang disampaikan oleh

(35)

terekspresi secara fisik namun gerakan tubuh hanya dapat menyampaikan pesan yang terbatas. Isyarat dengan menggunakan alat seperti tongtong, bedug, sirine dan lain-lain serta warna yang mempunyai makna tertentu, kedua lambang itu sama-sama terbatas dalam mentransmisikan pikiran seseorang pada orang lain.

Sedangkan Abdul Hanafi menjelaskan bahwa pesan itu adalah “produk fiktif yang nyata yang dihasilkan oleh sumber– encoder”. (Siahaan, 1991:62).

Dalam menciptakan pengertian yang baik dan tepat antara komunikator dan komunikan, pesan harus disampaikan sebaik mungkin. Sedikitnya ada sembilan pesan menurut S.M Siahaan dalam bukunya “Komunikasi Pemahaman dan Penerapan” yaitu: 1. Pesan harus cukup jelas (Clear), bahasa yang mudah dipahami,

tidak berbelit-belit, tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas. 2. Pesan itu mengandung kebenaran yang mudah diuji (Corect),

berdasarkan fakta, tidak mengada-ada dan tidak diragukan.

3. Pesan itu diringkas (Concise) dan padat serta disusun dengan

kalimat pendek (to the point ) tanpa mengurangi arti yang sesungguhnya.

(36)

5. Pesan itu nyata (concret) dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan data dan fakta yang ada, tidak sekedar isu/kabar angin. 6. Pesan itu lengkap (complete) dan disusun secara sistematis.

a. Pesan itu menarik dan meyakinkan (Convincing) menarik

karena bertautan dengan dirinya sendiri, menarik dan meyakinkan karena logis.

b. Pesan itu disampaikan dengan sopan (Courtesy) harus

diperhitungkan kadar kebiasaan, kepribadian, pola hidup dan nilai-nilai komunikasi, nilai etis sangat menentukan sekali bagaimana orang bisa terbuka.

c. Nilai pesan itu sangat mantap (Concisten) artinya tidak mengandung pertentangan antara bagian pesan yang lain, konsistensi ini sangat penting untuk meyakinkan komunikan akan kebenaran pesan yang disampaikan. (Siahaan, 1991:63)

2.1.5 Tinjauan Radio 2.1.5.1Sejarah Radio

(37)

keberangkatan kapal, mendirikan station pemancar dan penerima, terutama dikawasan yang tida terjangkau kabel telegraf.

2.1.5.2 Sejarah Radio siaran di Indonesia.

Sejarah radio di Indonesia menunjukan bahwa media ini memiliki peran besar dalam berdirinya Negara Indonesia. Gaung proklamasi Indonesia ditangkap di seantero Nusantara melalui gelombang radio yang berpusat di Bandung. Naskah proklamasi dibacakan pada pukul 19.00 tanggal 17 Agustus 1945 oleh Sakti Alamsjah, didampingi oleh Sam Ami, R.A. Darya dan Ny, Odas sumadilaga. Peran heroic radio tidak hanya sampai disini, Radio Republik Indonesia (RRI) yang didirikan pada 11 september 1945 oleh Adang Kadarsiman dan Abdulrahman saleh atau yang lebih dikenal dengan Pak Karbol, ,menyiarkan propaganda berupa pidato-pidato pembakar semangat ketika psy war dengan pihak musuh berlangsung.

(38)

bergerak difrekwensi AM dan FM, seluruhnya berjumlah 55 station radio.Seiring perkembangan zaman pula, fungsi radio tidak hanya sebagai media informasi dan komunikasi saja. Melainkan jauh daripada itu, radio telah menjadi suatu media pemenuh kebutuhan akan hiburan bagi masyarakat pendengarnya.

2.1.5.3Karakteristik Radio Siaran

Menurut Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism mengemukakan bahwa perbedaan paling mendasar antara media cetak dengan radio siaran ialah media cetak dibuat untuk konsumsi mata, sedangkan radio siaran untuk konsumsi telinga. Gaya radio siaran ini disebabkan oleh sifat radio siaran yang mencakup :

1. Imajinatif

(39)

2. Auditori

Mengingat radio siaran merupakan media yang hanya dapat didengar, oleh karenanya apa yang didengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus jelas, singkat, dan sepintas lalu.

3. Akrab

Media radio siaran dapat dikatak sebagai media yang intim, karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal atau individu, walaupun radio itu didengarkan oleh khalayak banyak. Sapaan pendengar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar secara seorang diri, menjadikan si penyiar seakan-akan berada disekitarnya. Sehingga tak jarang radio dapat menjadi “teman” dikala seseorang sedang merasakan kesedihan

maupun kesenangan. 4. Gaya Percakapan

(40)

2.1.5.4 Kekuatan Radio Siaran

Berbicara mengena kekuatan radio banyak para ahli menafsirkan dalam berbagai bukunya, Kekuatan yang dimiliki oleh radio siaran diakibatkan oleh tiga faktor yakni (Effendy, 2003:139) :

1. Radio Siaran Bersifat Langsung. Artinya, program yang disampaikan tidak mengalami proses yang kompleks. Berita, informasi, atau pesan yang disampaikan oleh penyiar dapat diterima pendengar secara langsung pada waktu itu juga.

2. Radio Siaran Menembus Jarak dan Rintangan. Radio siaran dapat menembus jarak yang jauh walau dirintangi oleh gunung, lembah, padang pasir, maupun lautan. Jarak tidak menjadi soal dan rintangan dapat ditembus.

3. Radio Siaran Mengandung Daya Tarik. Maknanya, radio siaran

memiliki sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang menjadi daya tariknya yaitu, musik, kata-kata atau suara manusia, dan yang terakhir ialah efek suara.

Selain kekuatan radio yang diutarakan oleh Effendy tersebut di atas kekuatan radio pun dituturkan oleh Santi Indra Astuti S.Sos., M.Si dalam bukunya yang berjudul “Jurnalisme

(41)

1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik, artinya radio dapat memiliki kemampuat untuk berfokus pada kelompok demografis yang di kehendaki. Selain itu, untuk merubah dan mempertajam segmen atau ceruk sasaran yang dituju, radio lebih fleksibel dibandingkan dengan media massa lainnya. 2. Radio bersifat mobile dan portible, orang dapat menjinjing radio

kemana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio dapat menyatu dengan alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio relative jauh lebih murah di bandingkan media massa lain. 3. Radio bersifat instrusif, memiliki daya tembus yang tinggi sulit

sekali menghindari dari siaran radiom begitu radio dinyalakan. Radio bias menembus ruang –ruang dimana media massa lain tidak bias masuk, misalnya didalam mobil. Walaupun kini televisi telah menjadi salah satu asesoris mobil, tetapi radio menjadi bagian takterpisahkan dri mobil.

4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program

dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.

(42)

pekerjaan lain. Untuk mendengar radio,hanya dibutuhkan pendengaran. Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstrak tingkat tinggi. (Santi : 2008 : 39)

2.1.5.5Kelemahan Radio Siaran.

Jika kita berbicara kekuatan tentu saja pasti ada kelemahan, adapun beberapa kelemahan dalam radio siaran diantaranya : 1. Durasi Program Terbatas. Radio siaran dalam setiap penayangan

programnnya dibatasi oleh durasi waktu. Setiap program memiliki rentang waktunya masing-masing. Biasanya maksimal durasi waktu program selama 240 menit atau 4 jam, yang terbagi-bagi kedalam segmen acara.

2. Sekilas Dengar. Sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar, maka isi siaran yang sampai ketelinga pendengar hanya sekilas dan sepintas lalu saja. Isi pesan atau informasi radio siaran gampang lenyap dari ingatan pendengar. Pendengar tidak bisa meminta mengulang informasi atau lagu yang sudah diputarkan. Artinya pesan yang lalu tetaplah berlalu.

3. Mengandung Gangguan. Setiap penyampaian komunikasi

(43)

Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan meeskes yang menurutnya ada 3 (tiga) kelemahan radio siaran

1. Radio Is Aural Only satu – satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi (sound). Radio tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan lewat gambar, untuk membayangkan kejadian yang sesungguhnya, orang pada dasarnya menggunakan taeter imajinasinya sendiri.

2. Radio massage are short lived. Yang namanya pesan radio

hidupnya hanya sebentar –short lived. Pesan radio bersifat saru arah, sekilas dan tidak dapat ditarik lagi begitu di udarakan. Karena itu, menyampaikan pesan melalui radio bukan pekerjaan main-main. Tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.

(44)

2.1.6 Tinjauan Penyiar.

Penyiar, merupakan salah satu komunikator dalam media radio siaran, selain seorang pemilik modal, marketing, reporter, penulis naskah, produser, program director, music director, serta operator. Pesan yang disampaikan oleh penyiar dapat berupa kata-kata ucapan atau ujaran yang dikombinasikan dengan unsur-unsur pesan lainnya seperti musik atau lagu, serta efek suara. (Triartanto, 2010:47)

Seiring perkembangan zaman, penyiar bukan hanya sekedar profesi saja yang hanya berbicara didepan mikrofon. Namun juga lebih dari pada itu. Penyiar juga memiliki nama atau sebutan lainnya seperti DJ (Disc Jockey), announcer, dan lain-lain sesuai dengan program acara yang dibawakannya. Sehingga untuk menjadi seorang penyiar dibutuhkan pula upaya ke arah profesionalisme. Menurut Temmy Lesanpura, penyiar dalam arti dan fungsinya terdapat 10 hal pokok, yakni:

1. Sebagai juru bicara stasiun radio.

2. Sebagai alat bersaing dengan stara (stasiun radio) lain. 3. Penyampai pesan komersial.

4. Menjadi station identity (identitas stasiun)

5. Pelaku ”awareness” dengan pendengar atau penghimpun pendengar.

6. Menjadi unsur kekuatan untuk mencapai ”Leader Station”. 7. Anggota perusahaan yang mempunyai hak dan kewajiban. 8. Memiliki needs dan harapan dalam karier serta jabatan. 9. Sebagai teman bicara.

(45)

2.1.7 Tinjauan Pendengar radio.

Pendengar adalah orang atau bagian dari masyarakat yang senantiasa mendengarkan program acara dalam media massa radio, guna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh pendengar tersebut, dalam beberapa buku dijelaskan bahwasanya pendengar radio memiliki karakteristik serta kebutuhan yang berbeda-beda.

Dengan demikian seorang penyelenggara media massa radio harus lah memperhatikan pesan atau informasi yang akan di sampaikan kepada pendengarnya, sehingga pendengar akan merasa tertarik dengan pesan dan informasi yang akan disampaikan, selain dari itu pada penyelenggara media massa radio harus mengnali dan mengetahui sifat atau karakteristik pendengarnya, siapa dan bagaimana pendengar atau konsumen yang akan atau sedang mendengarkan radio. Apa sifat-sifat mereka dan bagaimana mereka mengelola informasi yang akan atau telah disampaikan oleh media tersebut.

(46)

“penerima atau pendengar yang merupakan sebagai pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber, yang bisa terdiri dari satu orang atau lebih ataupun dalam bentuk suatu kelompok tertentu (Cangara, 2010).”

Para pendengar Radio memiliki karakteristik tersendiri yang harus dipahami dan disikapi dengan benar oleh penyiar atau manajemen Radio.

Karakteristik pendengar tersebut antara lain :

1. Heterogen. Massa pendengar terdiri dari orang-orang yang

berbeda usia, ras, suku, agama, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya, dan kepentingan.

2. Pribadi. Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau organisasi. Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat interpersonal (antarpribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar harus

membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada SATU orang saat siaran.

3. Aktif. Pendengar Radio Siaran tidak pasif, tetapi berfikir, dapat melakukan interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.

2.1.8 Tinjauan Daya Tarik.

(47)

Dalam Kamus Komunikasi, Onong Uchjana Effendy menuliskan,

“Daya tarik adalah kekuatan atau penampilan komunikator yang dapat memikat perhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi” (Effendy, 1989: 18).

Dari definisi di atas dapat diketahui, daya tarik akan timbul dalam diri komunikan apabila orang atau lembaga yang menyampaikan pesan memiliki kekuatan dalam berkomunikasi. Kekuatan komunikator akan menarik perhatian komunikan, yang dalam proses komunikasi merupakan tahap awal dari adanya komunikasi yang efektif dan dinamis.

Daya Tarik Radio

Seperti pada latar belakang masalah diatas bahwasaanya sebuah radio memiliki daya tarik berdasarkan tiga unsur yang terdapat didalamnya yakni, musik, kata-kata, dan efek suara (sound effek).

Tulang punggung pada sebuah radio siaran adalah music, orang menyalakan pesawat radio siaran tujuan utamanya adalah untuk mendengarkan musik, mendengarkan sandiwara, wayang, (golek atau kulit) dan acara hiburan lainnya.

(48)

sejenisnya seringkali menggunakan efek suara agar memberikan kesan nyata bagi pendengarnya.

Misalnya efek suara berupa tiupan angina kencang, deburan ombak, suara mobil direm, suara orang berjalan dengan menggunakan suatu hak tinggi, suara pintu atau laci meja dibuka, suara letusan pistol, dan berbagai suara binatang. Suara efek tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi siaran radio.

2.1.9 Tinjauan Program Siaran

Program siaran adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak yang disiarkan oleh lembaga penyiaroleh lembaga penyiar. Program siaaran merupakan segala hal yang ditampilkan, stasiun penyiar untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisan, 2005).

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerimaan siaran.

(49)

an membentuk kata benda, yang memiliki makna apa yang disiarkan (Pareno, 2002).

Isi program siaran merupakan materi atau content yang terkandung atau yang terdapat dalam sebuah tayangan acara atau program siaran yang disiarkan oleh stasiun radio radio maupun telivisi yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan publik selaku konsumennya.

Penyiar radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Program siaran radio terdiri dari program regular atau harian (daily program) dan program khusus atau mingguan (special program, weekly program). Program regular disiarkan setiap hari dengan penyiar tetap ataupun bergantian pada jam-jam tertentu. Sedangkan program khusus disiarkan seminggu sekali, umumnya dijadwalkan malam hari dan akhir pekan.

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

2.2.1 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

(50)

tersebut akan dijelaskan berhubungan dengan penelitian untuk membantu menjawab pokok masalah.

Dalam media masa komunikasi merupakan penyampaian informasi atau pesan pada khalayak,

Menurut Barnlund

Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Penyampaian komunikasi pada media massa tergantung pada presenter atau pembawa acara pada media televisi dan penyiar atau announcer pada media massa radio pada program acara yang dibawakannya, sedangkan pada Nightmare Side Ardan FM kekuatan komunikasi tergantung pada penyampaian informasi atau isi cerita oleh penyiar dan narator, jika komunikasi yang digunakan baik oleh penyiar yang baik maka program acaranya pun baik dan akan berdampak pada stasiun Radio yang baik pula,

(51)

Definisi daya tarik menurut Moh. As‟ad dalam bukunya Psikologi Industri, menyebutkan bahwa :

“Daya tarik adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi itu.” (As‟ad, 1992 : 89).

Sedangkan Menurut Onong Uchjana Effendi yang ditulis dalam kamus komunikasi dijelaskan,

”Daya tarik adalah kekuatan atau penampilan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi”. (Effendy, 1989: 18)

Sedangkan Whiterington berpendapat mengenai pengertian daya tarik yang dikutip oleh M. Buchori yaitu : “kesadaran seseorang, suatu saat atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya, daya tarik harus dipandang sebagaimana sambutan yang sadar”. (Buchori, 1988 : 135).

Maka dengan penguraian tersebut diatas peneliti dapat mengangkat sub focus pada penelitian yang akan dilakukan dengan menjawab subfokus yaitu : Dayatarik Rasional, Dayatarik Emosional, Dayatarik Moral.

Daya tarik isi pesan Menurut Kotler dalam Sindoro, meliputi : 1. Daya tarik Rasional

(52)

2. Daya tarik Emosional

Daya tarik ini berusaha untuk membangkitkan emosional negatif atau positif yang dapat memotivasi pelanggan tergerak untuk mendapatkan fasilitas yang disediakan.

3. Daya tarik Moral

Daya tarik moral diarahkan pada perasaan tiap individu tentang apa yang benar dan tepat, sehingga sering digunakan untuk mendorong seseorang mendukung masalah-masalah sosial. (Sindoro, 1996:81).

Dari beberapa definisi diatas peneliti berkesimpulan jika daya tarik adalah sesuatu hal yang dianggap menarik oleh khalayak sehingga dapat dinikmati dan selalu dinantikan kehadirannya.

Dan peneliti pun dapat menarik kesimpulan, bahwa untuk mengetahui sebuah program acara Radio yang kita ketahui pendengarnya sangat heterogen sehingga dapat bertahan program acara tersebut dalam jangka waktu lama maka diperlukan beberapa penelitian dimana daya tarik merupakan kekuatan dalam membentuk kesan dari suatu bentuk komunikasi yang sangat berperan dalam membentuk animo komunikan.

2.2.2 KERANGKA KONSEPTUAL.

(53)

yang telah ditetapkan pada kerangka teoritis akan coba dibahas untuk aplikasi dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, daya tarik Nightmare Side yang merupakan program acara dari radio Ardan 105.9 FM Bandung, bahwasannya, daya tarik kekuatan, pesan, Rasional< emosional dan moral serta Hambatannya. akan menguak dari Daya tarik Nightmare Side Ardan FM Bandung. Dengan menguraikan ke 3

subfokus berikut :

1. Daya tarik Rasional berfungsi untuk membangkitkan kepentingan diri tiap individu. Dayatarik ini menunjukan manfaat atau kegunaan. Dengan pengertian tersebut pada pesan yang merupakan cerita mistis Nightmare Side Ardan 105.9 FM Bandung, adanya manfaat serta kegunaan dari cerita – cerita yang disampaikannya sehingga dapat menibulkan daya tarik bagi pendengarnya.

2. Daya tarik Emosianal berusaha untuk membangkitkan emosional negatif atau positif yang dapat memotivasi pelanggan atau pendengar agar tergerak untuk mendapatkan fasilitas yang disediakan.

Dari isi pesan yang merupakan cerita mistis Pada program siaran Nightmare Side Ardan 105.9 FM Bandung pendengar dapat

(54)

program tersebut yang merupakan cerita misteri dapat memancing day tarik emosianal negatif yang berupa rasa taku atau penasaran pada hal mistis. Tidak emosianal negatif, Nightmare Side Ardan Radio pun dengan ceritanya dapat memancing emosional positif yang berupa cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya. Sehingga pendengar baik secara langsung atau pun tidak langsung dapat ikut serta berpartisivasi dalam program acara tersebut, diantaranya mendengrkan atau mengirimkan cerita mistis untuk disiarkan bahkan mengirimkan saran atau kritik pada tim Nightmare Side Ardan radio.

3. Daya tarik Moral

Menurut Sudiro dalam bukunya menjelaskan Daya tarik moral diarahkan pada perasaan tiap individu tentang apa yang benar dan tepat, sehingga sering digunakan untuk mendorong seseorang mendukung masalah-masalah sosial. Dalam program Nightmare Side Ardan 105.9 FM radio daya tarik moral menjadi salah satu

acuan program tersebut mengenai kebenaran dari isi pesan atau cerita misteri yang hendak disampaikan, sehingga kebenaran dan ketepatan yang dibutuhkan setiap individu dapat memancing daya tarik setiap pendengar Nightmare Side Ardan Radio.

(55)

program siaran unggulan Ardan 105.9 FM Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pendengarnya?”

Daya tarik bukan saja dapat mewarnai perilaku seseorang tetapi lebih dari itu, dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Daya tarik dapat menjadi sesuatu proses yang dapat berkembang menjadi pemberian respon positif maupun respon negatif terhadap pesan komunikasi yang diberikan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi media massa salah satunya adalah Entertainment (hiburan). Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi dan disiarkan diradio, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya..

(56)

kebenarannya dan diyakini pernah terjadi serta dialami oleh masyarakat itu sendiri.

[image:56.595.180.449.182.729.2]

Adapun model teori tersebut sebagai berikut : Gambar 2.1

Penerapan Model dari Kotler

Sumber : Peneliti 2013 Media

Ardan 105.9 FM

Pendengar

Dayatarik Pesan Program Nightmare

Side Nightmare Side

cerita

DAYATARIK RASIONAL

DAYATARIK EMOSIONAL

(57)

Dari penerapan model tersebut diatas bahwa isi pesan yang dikemas dapat memberikan stimulus yang dapat menimbulkan daya tarik pada pendengarnya. Melalui pesan yang telah dikemasnya. Stimulus tersebut menimbulkan Daya tarik rasional untuk memikirkan informasi atau pesan atau cerita Nightmare Side Ardan Radio, yang kemudian memancing sikap atau daya tarik Emosional yang dapat memotovasi pendengar untuk ikut serta berfartisivasi dalam program acara tersebut, atau menentukan sikap untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sehingga terbentuk Dayatarik Moral yang menganggap bahwa Nightmare Side Ardan Radio adalah salah satu program yang benar dan tepat

(58)

47 3.1Objek Penelitian.

3.1.1 Nightmare Side. Ardan 105.9 FM Bandung

Nightmare Side adalah salah satu program siaran yang

disiarkan oleh salah satu radio swasta ternama di kota bandung yaitu Radio Ardan 105.9 FM yang menyajikan program siaran hiburan yang berbeda dengan program hiburan lainnya.

Nightmare Side memberikan hiburan berupa penyajian cerita

cerita horor yang ada di kota Bandung, yang dibacakan oleh atau dituturkan oleh seorang narator atau pembaca cerita, yang seolah – olah narator tersebut sedang mengalami peristiwa seperti pada cerita yang sedang dibacakan. Cerita yang dibacakan merupakan cerita hasil karya pengumpulan dari para pendengar Nightmare Side Ardan FM yang dikemas sedemikian rupa kemudian diceritakan kembali dalam bentuk naskah siaran, yang konon katanya setiap cerita yang dibacakan atau yang disajikan adalah merukpakan cerita nyata yang pernah terjadi sebelumnya atau telah di alami oleh para pengirim cerita.

(59)

suara yang begitu menyeramkan sehingga para pendengar Nightmare Side FM dapat membayangkan atau menggambarkan cerita tersebut

sesuai imajinasi dengan stimulus yang diberikan dalam cerita yang sedang dibawakannya.

Nightmare Side ditayangkan pada setiap Kamis malam pada

pukul 10.30 WIB, dimana kamis malam dipercayai merupakan malam yang paling menyeramkan dari malam – malam lainnya dan itu merupakan mitos yang berkembang dimasyarakat hingga saat ini, sehingga khalayak pendengar setia Nightmare Side dapat menikamati sensasi yang berbeda dari hiburan lainnya.

Dilf Zillmann diakui sebgai seorang yang mebuka jalan dalam perkembangan teori hiburan kontemporer, teori ini tidak melihat hiburan sesederhana sebagai sebuah konsekuensi afektif dari ekspos terhadap bentuk konten media tertentu. Teori ini menggambarkan keseluruhan proses ketika aktivitas hiburan”terpengaruh, terpacu, dan

mungkin terbentuk, oleh produk media yang terpilih”. Anggota

(60)

media hiburan, serta membantu menjelaskan konsekuensi penggunaannya.

3.1.1.1Contoh Naskah Cerita Nightmare side Ardan 105.9 FM Bandung.

a. Pengalaman Mengerikan Saat Pergi Camping.

Kejadian ini aku alami beberapa hari sebelum puasa kemarin. Aku dan sahabatku pergi camping ke daerah Lembang. Bersama Gio dan Lutfi, kami pergi bertiga. Yah.. Hitung – hitung penyegaran setelah kami ujian sidang. Kami berangkat siang hari, agar tidak kemalaman. Sampai di sana kami langsung membangun tenda. Suasana di sana sangat sepi. Karena mungkin sudah dekat bulan Puasa. Ya.. jadi jarang ada yang camping.

Di sana kami hanya bertemu satu tenda lain di atas. Dan itu pun sudah packing, Nampak bersiap – siap pulang. Karena memang kami sudah berniat, kami pun meneruskan untuk camping di sana. Akhirnya, setelah jam lima sore kami selesai membangun tenda dan perlengkapan lainnya.

(61)

Esok paginya aku bangun dan membereskan sisa api unggun. Dan membuat api unggun baru untuk makan siang. Namun saat aku akan mengambil minyak tanah. “Hah!!” aku melihat di

dekat tenda situ ada bekas telapak tangan. Aku ingat sekali sebelumnya memang tidak ada. Karena tidak berpikir yang aneh – aneh, aku pun menghiraukannya. Sampai… sekitar jam empat sore entah kenapa aku mulai merasa tak nyaman. Aku merasa kalau sore itu berbeda sekali suasanya dengan sore kemarin. Suasana saat itu sepi sekali. Bahkan tidak terdengar suara binatang satu pun. Hanya suara daun – daun pohon yang tergesek karena ditiup angin. Setelah Maghrib, suasana menjadi tambah seram. Kali ini sesekali bunyi lolongan anjing terdengar di sekitar.

Saat itu kami tak banyak bertingkah. Karena suasana di sana pun Nampak tidak bersahabat. Dan Lutfi saat itu mulai bertingkah aneh. Ia menyilangkan kedua tangannya sambil memegang bahu dan matanya menatap kosong. Dia menggigil kedinginan.

“Fi? Fi kenapa lo, Fi?? Fi..?”

(62)

aneh. Ia menyimpan panci yang berisi bubur kacang sisa makan malam tadi, lalu tanpa melihatku dia berjalan menunduk masuk ke dalam tenda. Aneh.. Aku duduk di depan api unggun, sambil membereskan piring sisa makan malam. Dan ketika itu, “Aduuuhh…” ada seseorang yang melemparku

dengan batu. Spontan aku melihat ke belakang. Tidak ada siapa – siapa. Namun “Astaga!” sepertinya ada seseorang di sekitar

sini. Seseorang yang sedang memperhatikan kami sejak kemarin. Aku mengambil senter dan mencoba menerawang ke sekitar dengan senterku. Perlahan, aku bisa melihat batang – batang pohon tua juga rumput dari semak belukar. Dan ketika lampu senterku mengarah ke arah hutan depan tendaku, “Waaahh…..” tak sengaja lampu senterku menyorot seorang

wanita yang mengintip dari balik pohon. Aku langsung membanting senterku dan bergegas masuk ke tenda.

“Hah.. Hah.. Hahh.. itu apa? Siapa?” dengan nafas terengah

(63)

Ah.. Bola mata Gio tiba – tiba saja melihat ke arahku. Dan dengan berbisik dia bilang padaku, “Ssstt.. Denger suara

lonceng gak? Denger suara lonceng gak kamu..?”

“Lonceng??” aku terkejut, karena aku merasa tidak mendengar

apa – apa. Kami pun sunyi sejenak untuk mencari suara yang Gio maksud. Da.. Dann..

TENG.. TENG.. TENG..

Benar saja. Dari jauh sayup – sayup terdengar suara lonceng. Mirip seperti suara lonceng delman. Suara itu mulai terdengar semakin dekat. Semakin mendekat.. Makin mendekat..

Sampai suara langkah kaki kudanya pun ikut terdengar. Aku dan Gio mulai panik. Kami ketakutan. Tapi karena penasaran, aku mengintip ke arah luar melalui celah – celah tenda. Suasana di luar sangat gelap gulita. Dan.. Dari jauh aku melihat cahaya kuning datang mendekat sejalan dengan suara lonceng dan langkah kaki kuda yang semakin keras.

Karena ketakutan, aku langsung menutup lagi tendanya. Dan suasana kini berubaha drastis ketika,, “Ya TUHAN!!” Aku

(64)

kalau lonceng delman itu kini terdengar tepat di depan tenda kami. Karena kami bisa lihat ada cahaya kuning di depan tenda kami. Semakin terdengar jelas suara lonceng itu semakin keras pula suara Lutfi berteriak. Aku mencoba memegangi Lutfi. Sambil berusaha menyadarkan Lutfi. Gio pun membantuku. Dan tiba –tiba “Aaaaahhh….” Sebuah angin yang sangat besar menghembuskan tenda kami. Sampai – sampai tenda kami hampir terbalik. Dan ketika angin itu lewat seketika suara itu pun lenyap. Teriakan Lutfi pun terhenti.

“Haahhh…..” Aku dan Gio menghela nafas panjang. Berharap

(65)

“Gi…!!! Ayo Gi, itu kakaknya Lutfi! Buruan…” Tapi tidak

ada jawaban dari Gio. Perlahan saat aku lihat ke dalam tenda, “ASTAGA!!!” Yang kulihat di dalam tenda kini kulihat ada

tiga orang. Gio,, Lutfi,, Dan,, satu orang lagi, Seorang Wanita duduk sambil memegangi Lutfi!! Aku langsung menarik Gio dan Lutfi keluar dari tenda. Tak lama kakak Lutfi datang membantu, dan kami pun berhasil sampai di mobil. Hingga akhirnya, aku tak ingat berapa lama perjalanan itu.

Akhirnya kami sampai di rumah Lutfi. Dan memutuskan untuk beristirahat dan bermalam di sana.

(66)

Dan aku baru sadar. Dan terjelaskanlah telapak tangan yang ada di dekat pohon itu. Lain lagi yang dilihat Gio. Ia melihat sebuah kereta kencana dengan kuda mondar – mandir di sekitaran tenda. Yang akhirnya pun aku mendengarnya. Menurut Gio, sampai kita di dalam mobil pulang ke rumah Lutfi. Ia masih melihat kereta kencana itu mengikuti kami. Dan menghilang sampai di jalan yang agak ramai.

Setelah kejadian itu,, aku selalu berpikir.. Di tempat sesepi apapun kita.. Kita itu tidak pernah sendiri..

Narator : Dimasta / Austin

b. RITUAL MEMBERIKAN SESAJEN KEPADA PENUNGGU KOS

Baju, pakaian dalam sudah semua kumasukkan ke dalam ransel. Lusa aku akan munggahan. Suatu tradisi menjelang bulan puasa. Namun karena pekerjaanku yang cukup padat. Sebagai pegawai training, membuat hari puasa pertama ku tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

Rumahku di Ranca Engkek. Di bandung aku kos di Karang Setra. Dan itupun baru seminggu. Cukup dekat dengan tempat kerjaku di salah satu Mall di Sukajadi.

(67)

Di jalan pulang ke kosan. Aku merasa suasana di jalan sepi sekali. Ya mungkin karena sudah pada pulang ke kampung halamannya masing – masing kali yah?

Sampailah aku di kosan. Saat itu aku berpapasan dengan Mang Aking, dia penjaga kosan ku. Malam itu Mang Aking sedang menyapu halaman. Aku melempar senyum lalu beranjak masuk ke kamarku. Suasana kosanku sangat sepi. Karena teman sekosanku sudah pada pulang semua.

Sesekali suara sapu lidi Mang Aking yang sedang menyapu halaman terdengar.

Sssshhhh… Sssssshhhhh… Ssssssshhhhh……

Sebentar aku menyandarkan bahuku tanpa berpikir apa – apa. Tiba – tiba Handphoneku berbunyi. Kulihat ternyata itu ibuku. “Ya Halo Mah.. Iya nih gak bisa pulang sekarang. Baru pulangnya nanti. Ah? Oooo.. Besok mau ke Sukabumi dulu? Yaudah deh, berarti kamis aja pulangnya. Yaudah..”

Aku baru bisa pulang hari Kamis. Berarti sampai lusa aku akan ngebangke nih di kosan. Aduh,,mana gak ada temen lagi. Aku mencoba menghibur diri dengan menyalakan tv. Saat aku nyalakan tv, lampu kamarku meredup. Sepertinya, listriknya tidak kuat. Daripada mati, aku matikan saja tv nya.

Hah? Suara orang mengobrol?? Masih ada orang yah di sebelah?? Bukannya udah pada pulang? Aku mencoba mengecek ke kamar sebelah. Dan saat ku ketuk pintunya, suara itu hilang. Aneh! Tapi, di depan pintu ada segelas kosong bekas kopi. Dan bekas puntung rokok kretek. Ah, mungkin sedang menonton atau hanya perasaanku saja mendengar suara tadi.

(68)

kamarku terbuka. Ya mungkin angin. Aku mencoba berpikir positif. Saat aku akan menutup jendela kamarku lagi, tak sengaja aku melihat halaman kosan. Mang Aking sudah tidak ada di sana. Dan tiba – tiba.. Umhh.. tercium bau bunga melati. Tanpa pikir panjang aku langsung mentup jendelaku dan aku merebahkan diriku di tempat tidur sambil memainkan handphone. Saat itu ku lihat jam menunjukkan jam satu malam. UAhhhh.. Mataku sudah cukup mengantuk. Dan aku bersiap untuk tidur. Lalu, “Assalamu’alaikum..”

“ASTAGA!!” aku langsung bangkit dari tidurku. Sangat jelas sekali. Kali ini, aku mendengar suara.. suara seseorang dari kamar ini. Aku buka pintu kamarku dan aku menengok ke sekitar. Ah tapi tidak ada siapa – siapa. Apa mungkin hanya perasaanku?

Saat aku akan menutup pintu kamarku. Dari bawah terdengar suara langkah seseorang menaiki tangga. Ah, ternyata itu adalah Mang Aking. Ia membawa sebuah kopi hitam lalu ia berikan kepadaku. “Mang Aking ini buat siapa?” Dan Mang Aking menjawab, “Ini kan untuk encep. Tadi disuruh ceweknya ke bawah bilang, kata encep suruh bikinin kopi item!”

“Ah, Mang Aking ini ada – ada aja. Jangan nakut – nakutin donk! Mana ada cewek Mang di sini! Daritadi juga sendiri.” Raut wajah Mang Aking tiba – tiba berubah. Lalu menyuruhku mengambil kopi hitam ini dan menyimpannya di pojok kamarku. Tanpa pikir panjang aku pun melakukannya. Mang Aking kembali turun. Aku pun kembali ke kamar.

Belum sampai lima detik. Pintu kamarku diketuk.

(69)

suara geraman seseorang. Sangat jelas ku dengar. “Su…suaaara.. apa itu?” terdengar dari dalam kamarku. Dan saat aku menutup pintu kamarku.

“ASTAGA!!” aku melihat sesosok makhluk. Rambutnya hitam panjang menutupi wajahnya dan badannya sangat kurus serta pucat sekali. Tangannya panjang dan sosok itu sedang jongkok di pojok kamarku dekat kopi hitam itu. Aku sama sekali tidak bisa bergerak. Kakiku lemas. Dan…. Sosok itu melihatku. Matanya hitam dan mulutnya menganga sangat lebar. Aku meloncat kaget. Kepalaku sangat pusing. Aku ingin berteriak minta tolong. Namun suaraku tak keluar. Aku berusaha keluar dan merangkak.

Sosok itu bisa kurasakan kini berada di atas punggungku. Menimpaku berat sekali. Dadaku terhimpit… nafasku sesak. Aku memukul – mukul lantai kayu ini berharap seseorang mendengarku.

DAAGGG!! DAAGGG!! DAAGG!! “TOLONG….. TOOLOOONGG…..”

Dan sukurlah aku melihat Mang Aking di depanku. Aku langsung beranjak dan berlari histeris memeluknya. “Mang Aking.. Mang Aking ada setan, Mang Aking…..!! Ada setan di kamarku Mang Aking!!” Mang Aking pun terdengar menjawab.

“Ceeep.. Istighfar Cep! Istighfar Cep…..”

(70)

keluar. Hari sudah pagi. Aku pun bergegas ke bawah menemui Mang Aking.

Aku menceritakan dan bertanya tentang kejadian semalam. Dan Mang Aking pun cerita. Bahwa sudah menjadi tugasnyalah, setiap malam sebelum masuk bulan puasa, ia memberikan sesajen kepada penunggu kosan ini. Berupa kopi hitam ataupun rokok kretek. Dan malam itu, adalah malam bagian kamarku yang belum ditaruh sesajen.

c.

3.1.2 Sejarah Singkat Ardan 105.9 FM Bandung

Radio ARDAN 105.9 FM Bandung berdiri berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Hukum dan Perundangan-Undangan Departemen Kehakiman No. C2 HT.01.01-A . Sebelum berubah menjadi PT. Radio Ardan Swaratama, Radio ARDAN 105.9 FM Bandung berdiri dengan nama PT. Radio Bong-Kenks di Jalan Westhoff Nomor 18 dengan frekuensi AM 234 M.

(71)

April 1989. Saat ini Radio ARDAN tergabung dalam manajemen radio ARDAN Group.

Secara global positioning Radio ARDAN adalah anak-anak muda berusia 14 sampai 24 tahun yang aktif berkegiatan di luar rumah, memiliki komunitas, dinamis, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap isu dan tren terbaru. Atas pertimbangan tersebut, maka tema-tema yang diangkat dalam program on-air dan off-air banyak membahas soal aktifitas dan isu yang berkembang dalam di kalangan anak muda.

Demografi

1. 40% laki-laki dan 60% perempuan 2. Berusia 14-24 tahun

3. Golongan (SES) A B C

Gaya hidup modis, mengikuti tren terbaru, peka terhadap kemajuan teknologi dan gadget, penonton bioskop, peka terhadap lagu-lagu terbaru, pengguna internet dengan intensitas yang tinggi, pembaca koran dan majalah.

(72)

Target pendengar Radio ARDAN adalah anak muda peka terhadap kemajuan teknologi dan gadget, serta pengguna internet dengan intensitas yang tinggi. Hal ini disesuaikan dengan tingkat penggunaan internet yang semakin meningkat di kalangan anak muda. Selain bisa mendengarkan radio secara mobile, kami memfasilitasi pendengar Radio ARDAN dengan akses social media yang variatif.

Aktifitas Radio ARDAN 105.9 FM Bandung bisa dilihat dari account social media berikut ini:

Twitter : @ardanradio

Facebook : http://www.facebook.com/radioardan

Foursquare: : ARDAN Radio

Melalui social media yang aktif digunakan oleh Radio ARDAN, kami selalu memberikan banyak info terbaru untuk pendengar kami, baik itu info komersial maupun non-komersial. Social media ini juga menjadi media baru bagi kami untuk bisa tetap dekat dengan pendengar yang jangkauannya menjadi lebih luas dengan adanya teknologi live audio streaming.

Gambar

Gambar 2.1 Penerapan Model dari Kotler
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Data Informan Pendukung
Tabel 3.3
+5

Referensi

Dokumen terkait