• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi makharijul huruf hijaiyah berbasis multimediya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi makharijul huruf hijaiyah berbasis multimediya"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI MAKHARIJUL HURUF HIJAIYAH

BERBASIS MULTIMEDIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

M u s t a r i

NIM: 104093003003

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

ABSTRAK

M u s t a r i – 104093003003, Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia, dibimbing oleh DR. Eko Syamsuddin Hasrito, M.Sc. dan Ir. Adil Siregar.

Dalam surat Al-Muzammil : 4 yang artinya “Dan Bacalah Al Qur’an itu dengan tartil.” Tartil menurut bahasa berarti membaguskan, memperindah dan perlahan-lahan. Namun untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil perlu mempelajari ilmu tajwid, selain itu juga perlu diperhatikan bagaimana cara melafalkan makharijul huruf hijaiyah yang benar, bagaimana membedakan pelafalan bunyi huruf hijaiyah antara huruf yang satu dengan yang lainnya sehingga terhindar dari kesalahan-kesalahan ucapan yang dapat mengakibatkan perubahan makna dari kalimat yang diucapkannya. Dalam skripsi ini penulis membuat solusi arternatif dari masalah yang ada yaitu berupa Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia yang memiliki penjelasan dengan menggunakan animasi mulut, animasi bibir, dsan video bagaimana cara membunyikan huruf hijaiyah dengan baik dan benar agar pembaca terhindar dari kesalahan ucapan.

Makharijul Huruf Hijaiyah adalah tempat-tempat keluar huruf dari pembaca sesuai dengan ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Qur'an. Semua huruf mempunyai sifat-sifat huruf sehingga antara sifat dan makharijul huruf saling berkaitan, makharijul huruf tidak akan tampak jika sifat hurufnya tidak dikeluarkan secara benar dan sebaliknya sifat huruf tidak akan tepat selama tidak mengenai tempat keluarnya. Adapun tempat keluar huruf hijaiyah dibagi menjadi 5 tempat yaitu Al-Jauf, Al-Halq, Al-Lisan, Asy-Syafatain, dan Al-Khoisyum.

Untuk mendapatkan data-data serta informasi yang diperlukan dalam Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia ini, penulis menggunakan empat metode pengumpulan data, yaitu : Metode Wawancara, Metode Observasi, Metode Kuisioner, dan Studi Pustaka. Sedangkan untuk pembuatan aplikasi penulis menggunakan metode pengembangan multimedia menurut Arch Luther ada 6 tahap yaitu konsep (concept), perancangan (design),

pengumpulan bahan (material collecting), pembuatan (assembly), tes (testing),

dan distribusi (implementation).

Aplikasi ini berisi materi tentang pengertian dan pembagian Makharijul Huruf Hijaiyah dan Sifat Huruf Hijaiyah yang dibuat dengan menggunakan

software Macromedia Director MX 2004 yang dibantu dengan Macromedia Flash MX 2004 dan Adobe Photoshop CS2. Secara garis besar aplikasi ini meliputi 6 halaman menu yaitu: Halaman Opening, Menu Utama, Pengantar, Sifat Huruf Hijaiyah, Makharijul Huruf, dan Evaluasi. Dimana dalam setiap halaman memiliki menu tersendiri.

Dengan pendekatan pembelajaran secara interaktif, maka akan membantu umat Islam dalam membedakan pengucapan huruf hijaiyah dalam membaca Al- Qur’an sehingga terhindar dari kesalahan mengucapkan huruf hijaiyah yang mengakibatkannya berubah makna.

Kata kunci : Multimedia, Huruf Hijaiyah, Makharijul Huruf. xiv + 104 halaman; 34 Gambar; 7 Tabel

(3)

Alhamdulillah, puji syukur sudah selayaknya terucapkan kepada dzat

yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengatur, akhir jerih payah dan

kesabaran bertemu dengan kepastian yang telah digariskan oleh Sang Penguasa

waktu, tanpa petunjuk, bimbingan dan kasih sayang-Nya, niscaya skripsi ini tak

mungkin dapat diselesaikan penulis. Sholawat teriring salam semoga senantiasa

terlimpahkan keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw, beserta keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya sekalian hingga akhir jaman nanti.

Perkenankanlah dalam pengantar skripsi ini yang berjudul ”Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia”, penulis menaburkan untaian terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu

penulis menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini untuk memenuhi salah satu

syarat kelulusan strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa peran dan bantuan dari berbagai

pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom., selaku ketua Program Studi

Sistem Informasi, dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku Sekretaris

Program Studi Sistem Informasi.

(4)

2. Bapak DR. Eko Syamsuddin Hasrito, M.Sc. dan Ir. Adil Siregar selaku dosen

pembimbing I dan II, yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan

perhatiannya untuk membimbing dan mendidik serta berdiskusi untuk

memberikan masukan dalam proses penulisan skripsi ini, Bapak Argadatta

Sigit yang telah banyak membantu penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik dari segi materil maupun moril, dan Bapak Ghozali Nurhasan yang telah

bersedia menjadi tempat berdiskusi dan memberi banyak pengetahuan dan

masukannya dalam skripsi ini. Tidak lupa pula kepada dosen yang telah

membimbing dan menorehkan tinta-tinta ilmunya yang tak akan lapuk oleh

waktu, dan para karyawan di Fakultas Sains dan Teknologi yang tidak kalah

tekun dan melayani mahasiswa (termasuk penulis).

3. Ibunda Mursinah dan Ayahanda Neman yang telah berkorban harta dan

jiwanya untuk membiayai kuliah penulis hingga selesai. Ya Allah, ampunilah

segala dosa-dosanya dan terimalah segala amal baiknya.

4. Rina yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, untuk memberikan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, teman-teman penulis semua dan

yang tidak mungkin terlewatkan dan terlupakan, penulis mengucapkan terima

kasih kepada segenap warga RW 08 Perumahan Taman Pondok Cabe (TPC)

yang telah memperkenankan fasilitas tempat tinggal bagi penulis, di tempat

inilah penulis merasa nyaman dengan suasana kekeluargaan dan saling

(5)

Karena keterbatasan ruang, penulis tidak mungkin mencantumkan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, kepada mereka

yang tak tertera dalam pengantar ini, ucapan terima kasih dan syukur penulis tak

berkurang.

Sesungguhnya, tiada yang sempurna di dunia ini, demikian juga dengan

skripsi ini, segala masukkan dan kritikan terhadapnya sangat penulis rindukan dan

harapkan.

Tangerang, Maret 2009

M u s t a r i

(6)

DAFTAR ISI

Abstrak i

Lembar Persetujuan ii

Lembar Pengesahan iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi viii

Daftar Tabel xi

Daftar Gambar xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Pembatasan Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 6

1.5. Manfaat Penelitian 6

1.6. Metodologi 7

1.7. Sistematika Penulisan 14

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Makharijul Huruf Hijaiyah 16

2.1.1. Pengertian Huruf Hijaiyah 17

2.1.2. Macam-macam Huruf Hijaiyah 17

2.1.3. Sifat-sifat Huruf Hijaiyah 20

(7)

2.2.1. Elemen Multimedia 30

2.2.2. Manfaat Penggunaan Multimedia 33

2.3. Aplikasi Perangkat Lunak 34

2.3.1. Macromedia Director MX 2004 35

2.3.2. Macromedia Flash MX 2004 36

2.3.3. Adobe Photoshop CS2 39

2.4. Perangkat Keras 41

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Pendukung 42

3.1.1. Hasil Wawancara 42

3.1.2. Hasil Observasi Langsung 48

3.1.3. Hasil Kuisioner 48

3.1.4. Hasil Studi Pustaka 51

3.2. Pengembangan Multimedia 52

3.2.1. Konsep (concept) 52

3.2.2. Perancangan (design) 54

3.2.2.1. Perancangan Storyboard 54

3.2.2.2. Perancangan Arsitektur Navigasi 58

3.2.2.3. Perancangan Diagram Transisi 59

3.2.2.4. Perancangan Antarmuka (User Interface) 63

3.2.3. Pengumpulan Bahan (material collecting) 69

3.2.3.1. File Gambar 69

3.2.3.2. File Animasi 71

(8)

3.2.4. Pembuatan Aplikasi (assembly) 75

3.2.4.1. Spesifikasi Perangkat Keras yang Digunakan 75

3.2.4.2. Spesifikasi Perangkat Lunak yang Digunakan 76

3.2.4.3. Proses Pembuatan Tampilan Halaman Menu dan

Tombol Menu 76

3.2.4.4. Proses Pembuatan Animasi Huruf Hijaiyah,

Animasi Mulut dan Animasi Bibir 79

3.2.4.5. Proses Pembuatan Aplikasi Makharijul Huruf

Hijaiyah Berbasis Multimedia 80

3.2.5. Tes Hasil Aplikasi (testing) 94

3.2.6. Pendistribusian (implementation) 96

3.2.6.1. Tampilan Aplikasi 96

3.2.6.2. Pengoperasian Program 99

3.2.6.3. Evaluasi Program 100

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan 103

4.2. Saran 104

DAFTAR PUSTAKA 105

DAFTAR ISTILAH 106

LAMPIRAN 109

(9)

108

DAFTAR TABEL

1. Tabel Huruf Hijaiyah 18

2. Tabel Kuisioner Kondisi Masyarakat untuk Mengetahui Pemahaman

Makharijul Huruf 49

3. Tabel Perangkat Keras yang Digunakan 75

4. Tabel Perangkat Lunak yang Digunakan 75

5. Tabel Hasil Perhitungan Uji Kecocokan 102

(10)

7. Tabel Data Perhitungan Uji Kesesuaian Kuadrat Chi 109

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Siklus Pengembangan Aplikasi Multimedia 9

2. Antarmuka Macromedia Director MX 2004 36

3. Antarmuka Macromedia Flash MX 2004 39

4. Area Kerja Adobe Photoshop CS2 40

5. Tempat Keluar Huruf Al-Halqu 44

6. Tempat Keluar Huruf Al-Lisan 46

7. Tempat Keluar Huruf As-Syafatain 47

8. Storyboard halaman Opening 55

9. Storyboard Menu Utama 56

10. Storyboard Makharijul Huruf 57

11. Struktur Navigasi 58

12. Diagram Transisi Menu Utama 59

13. Diagram Transisi Menu Pengantar 60

14. Diagram Transisi Menu Sifat Huruf Hijaiyah 61

15. Diagram Transisi Menu Makharijul Huruf 62

16. Diagram Transisi Menu Evaluasi 63

17. Rancangan Tampilan halaman Opening 64

18. Rancangan Tampilan Menu Utama 65

19. Rancangan Tampilan Menu Pengantar 66

20. Rancangan Tampilan Menu Makharijul Huruf 67

21. Rancangan Tampilan Menu Evaluasi 68

22. Rancangan Tampilan Menu Tentang Penulis 69

(12)

25. Animasi Mulut

7 1

26. Animasi Bibir

7 2

27. Animasi Huruf Hijaiyah

7 2

28. Program Pengelola Suara

7 4

29. Pembuatan Tombol dan Menu dengan Adobe Photoshop CS2

7 8

30. Tampilan Menu Utama

8 2

31. Proses Drag dari Cast Member ke Score

8 3

32. Perbandingan Sample Rate

8 8

33. Proses Merekam Suara

9 2

34. Pengoperasian Program Aplikasi

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pemrograman multimedia saat ini sangat pesat di

negara Indonesia, bahkan disebagian besar negara lain di dunia. Misalkan

saja yang paling akrab ditelinga kita pada saat menyebut multimedia adalah

game (permainan komputer). Pemrograman multimedia sebenarnya tersusun

dari dua kategori yaitu penglihatan (sight) dan penyuaraan (sound). Kategori

penglihatan meliputi gambar, animasi dan video sedangkan penyuaraan

meliputi musik dan sound effect.1

Bahkan menurut Ariesto Hadi Sutopo menyatakan, bahwa “…

multimedia tidak hanya sebatas pada game saja, melainkan penggunanya

sudah sampai pada aplikasi pendidikan, presentasi bisnis, promosi dan

penjualan, aplikasi web,2 bahkan penggunaan multimedia juga sudah

sampai pada masalah keagamaan. Ini bertanda bahwa aplikasi yang

dibangun dengan berbasiskan multimedia sangat membantu penggunanya di

dalam menyampaikan suatu informasi ataupun dalam menyelesaikan suatu

masalah.

1

Imam Heryanto dan Budi Raharjo, Pemograman Borland C++Builder (Bandung : Informatika, 2006), h. 245.

2

(14)

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

kepada nabi Muhammad saw dan membacanya merupakan suatu ibadah.

Setiap umat Islam diwajibkan membaca kitab suci Al-Qur’anul Karim

dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan firman Allah dalam surah

Al-Muzammil : 4 yang berbunyi :

ÇÍÈ

x‹?•s?

tb#uä•)9#

@?u‘ur

“Dan Bacalah Al Qur’an itu dengan tartil.”

Tartil menurut bahasa berarti membaguskan, memperindah dan

perlahan-lahan. Menurut Abdullah bin Ahmad An-Nasafi dalam tafsirnya,

tartil adalah memperjelas bacaan huruf-huruf, memelihara tempat-tempat

berhenti (waqof) dan menyempurnakan harokat dalam bacaan.3

Namun untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil perlu

mempelajari ilmu tajwid, selain itu juga perlu diperhatikan cara

mengucapkan makhrajnya agar apa yang kita baca bukan hanya sekedar

membaca seperti membaca buku. Dalam membaca buku, kita tidak

dianjurkan untuk membedakan cara pengucapan bunyi huruf latinnya (dalam

bahasa Indonesia) satu persatu, karena dalam huruf latin tidak ada perbedaan

pengucapan, walaupun ada tidak akan mengubah makna jika dalam

h. 1. 3

(15)

berbentuk kalimat. Hal ini berbeda sekali di dalam huruf hijaiyah (huruf

Arab), dalam huruf hijaiyah, adanya perbedaan pengucapan antara huruf

yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ucapan inilah jika kita salah

mengucapkannya, maka akan mengubah kandungan makna dalam sebuah

kalimat yang membentuknya. Dengan pesatnya perkembangan teknologi

informasi, maka penggunaan tool (alat bantu) untuk membantu di dalam

membaca Al-Qur’an sudah banyak dibuat dalam bentuk, seperti Al-Qur’an

tajwid, Easy Arabic dan lain sebagainya.

Meskipun demikian, tool (alat bantu) yang sudah ada seperti Al-Qur’an

Tajwid dan Easy Arabic belum cukup untuk memberikan suatu pemahaman

kepada umat Islam untuk memahami pengucapan makhraj yang benar. Hal

ini disebabkan karena :

1. Aplikasi yang sudah ada hanya berisikan teks statis dan suara saja.

2. Aplikasi yang sudah ada tidak memberikan penjelasan secara detail

tempat keluarnya masing-masing huruf hijaiyah, walaupun ada, tidak

disertai gambar yang membuat user (pengguna) menjadi kurang jelas.

3. Aplikasi yang sudah ada tidak memberikan gambar animasi mulut

bagaimana cara mengucapan makharijul huruf yang benar.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan sebuah solusi untuk

mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satu solusi alternatifnya adalah

(16)

makharijul huruf yang di dalamnya menjelaskan tentang tempat keluarnya

huruf hijaiyah yang disertai dengan gambar dan menjelaskan pula

perbedaan pengucapan dari masing-masing huruf hijaiyah dengan gambar

animasi mulut agar tidak terjadi salah pengucapan yang dapat mengubah

artinya. Dengan cara pendekatan seperti ini, maka diharapkan dapat

membantu umat Islam di dalam memahami, mempelajari, dan mengucapkan

makharijul huruf dengan baik dan benar dalam membaca Al-Qur’an.

1.2. Pembatasan Masalah

Dalam skripsi ini, penulis membatasi permasalahannya pada :

1. Aplikasi yang dibuat untuk menjelaskan tentang makharijul huruf

hijaiyah.

2. Aplikasi ini tidak membahas ilmu tajwid dan tata bahasa Arab yang ada

kaitan di dalamnya.

3. File suara yang merupakan contoh pengucapan huruf hijaiyah adalah

rekaman seorang ustad yang mengerti dan benar dalam pengucapan

huruf hijaiyah.

4. Gambar dan animasi posisi mulut dan bibir yang dibuat untuk

memberikan penjelasan bagaimana melakukan perbedaan ucapan antara

(17)

Rifa’i Yasin, Panduan Tajwid Praktis Untuk Anak-anak dan Pemula,

Jakarta: Afwaaja Nizhom, 2000, halaman 27 – 33 dan video narasi oleh

Bapak Ghozali Nurhasan,SHI.

5. Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia dibuat

dengan menggunakan software Macromedia Director MX 2004,

Macromedia Flash MX 2004, dan Adobe Photoshop CS2.

1.3. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana cara melafalkan makharijul huruf hijaiyah yang benar ?

2. Memberikan penjelasan tentang makharijul huruf hijaiyah

3. Bagaimana membedakan bunyi huruf hijaiyah antara huruf yang satu

dengan yang lainnya ?

4. Bagaimana agar umat Islam dapat belajar makharijul huruf hijaiyah

(18)

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian, perancangan dan pembuatan Aplikasi Makharijul Huruf

Hijaiyah bertujuan untuk membuat suatu aplikasi berbasis multimedia yang

dapat digunakan oleh umat Islam sebagai media pembelajaran dan informasi

bagaimana cara membedakan pengucapan huruf hijaiyah sehingga terhindar

dari kesalahan-kesalahan ucapan yang dapat mengakibatkan perubahan

makna dari kalimat yang diucapkannya dan untuk memberikan bentuk-

bentuk perbedaan bunyi, sehingga dapat membedakan bunyi huruf satu

dengan yang lainnya.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan skripsi dalam pembuatan dan pengaplikasian

Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu umat Islam dalam membedakan pengucapan makharijul

huruf hijaiyah.

2. Membantu proses belajar bagi mereka yang sedang mempelajari

Al-Qur’an khususnya makharijul huruf hijaiyah.

3. Memberikan pengetahuan dan informasi cara membaca Al-Qur’an yang

baik dan benar sesuai dengan makharijul huruf hijaiyah.

4. Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah berbasis Multimedia dapat menjadi

(19)

1.6. Metodologi

Untuk mendapatkan data-data serta informasi yang diperlukan dalam

aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah Berbasis Multimedia ini, penulis

menggunakan empat metode pengumpulan data, yaitu :

1. Metode Wawancara

Jogiyanto Hartono (1999:617) mengartikan wawancara adalah suatu proses pengumpulan data atau fakta yang dilakukan dengan bertatap

muka langsung antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang

diwawancarai (interview)4.

2. Metode Observasi

Jogiyanto Hartono (1999:623) mengartikan observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu

melakukan observasi, pengamat (observation) dapat ikut juga

berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang

melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi5.

3. Metode Kuisioner

Suharsimi Arikunto (2002:128) mengartikan kuisioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

4

Jogiyanto Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1999), h. 617.

5

(20)

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui.6

4. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku dan

website sebagai referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam

masalah ini.

Untuk membuat aplikasi penulis akan menggunakan metode

pengembangan multimedia menurut Arch Luther (Luther, 1994)7 yang

terdiri dari enam tahap, yaitu konsep (concept), perancangan (design),

pengumpulan bahan (material collecting), pembuatan (assembly), tes

(testing), dan distribusi (implementation) seperti gambar dibawah ini :

6

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek(Jakarta:Rineka Cipta,2002), h.128.

7

(21)

Design

Concept Material

Collecting

Distribution (Implementation)

Assembly

Testing

(22)

1. Konsep (Concept)8

Tahap konsep (concept) merupakan tahapan yang dilakukan

penulis untuk menentukan tujuan dari pembuatan aplikasi,

identifikasi pengguna dan macam aplikasi (informasi, hiburan,

pelatihan, dan lain-lain).

Dalam menentukan tahapan konsep ini, ada beberapa hal

yang penulis lakukan yaitu :

• Menentukan tujuan. Pada tahap ini ditentukan tujuan dari

aplikasi serta identifikasi pengguna yang akan menggunakan

aplikasi ini.

• Deskripsi dari konsep aplikasi yang akan dibuat dengan

menentukan jenis aplikasi (presentasi, interaktif, dan lain-lain)

dan spesifikasi umum aplikasi.

2. Perancangan (Design)9

Dalam pembuatan aplikasi, perlu dilakukan perancangan

(design) agar aplikasi yang dibuat sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan. Dalam tahapan perancangan (design) ini penulis

h. 32. 8

Ariesto Hadi Sutopo, Multimedia Interaktif Dengan Flash (Jakarta: Graha Ilmu, 2003),

9

(23)

melakukan spesifikasi secara rinci mengenai arsitektur aplikasi, gaya,

dan kebutuhan material yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi.

Adapun spesifikasi yang akan dibuat dilakukan berdasarkan

langkah berikut :

• Perancangan storyboard

• Desain struktur navigasi

• Perancangan diagram transisi (state transition diagram)

• Perancangan antarmuka (user interface)

3. Pengumpulan Bahan (Material Collecting)10

Tahapan pengumpulan bahan (material collecting)

merupakan kegiatan yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan

bahan yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi seperti

gambar, animasi, video dan suara. Bahan-bahan yang tersebut

diperoleh dari membuat sendiri dengan menggunakan bantuan

software Macromedia Flash MX 2004 dan Adobe Photoshop CS2.

Selain dengan cara membuat sendiri, ada beberapa bahan yang

diperoleh melalui internet dan dimodifikasi dengan bantuan software

Macromedia Flash MX 2004 dan Adobe Photoshop CS2.

10

(24)

4. Pembuatan (Assembly)11

Setelah bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan

aplikasi telah didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah mengelola

dan menggabungkan bahan tersebut menjadi sebuah aplikasi. Bahan-

bahan diolah dan digabungkan untuk dijadikan sebuah aplikasi yang

dibuat berdasarkan storyboard, struktur navigasi, state diagram

transition, dan perancangan antarmuka (user interface) dengan

menggunakan software Macromedia Director MX 2004, Macromedia

Flash MX 2004 dan Adobe Photoshop CS2.

5. Tes (Testing)12

Tahapan ini dilakukan setelah selesai tahap pembuatan dan

seluruh data telah dimasukkan. Tes aplikasi akan dilakukan dari segi

multimedia dan makhraj. Dari segi multimedia, akan dilakukan oleh

bapak DR. Eko Syamsudin Hasrito. M.Sc. dan bapak Ir. Adil Siregar,

selaku dosen multimedia di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dari segi makhraj, akan dilakukan oleh orang

yang bisa membaca Al-Qur’an dan pasih di dalam mengucapkan

makhrajnya yaitu Bapak Ghozali Nurhasan, SHI selaku ustad yang

mengajar ngaji di masjid Al-Hidayah Pondok Cabe Pamulang.

11

Ibid., h. 46. 12

(25)

Fungsi dari pengetesan ini adalah memastikan bahwa hasil

pembuatan aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah berbasis multimedia

sesuai dengan yang telah direncanakan, mengetahui apakah aplikasi

dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari kesalahan script.

6. Distribusi (Implementation)13

Dalam tahap ini akan dilakukan implementasi dan evaluasi

terhadap aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah yang telah dibuat.

Implementasi dan evaluasi aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah adalah

sebagai proses yang akan menentukan apakah aplikasi ini mampu

beroperasi dengan baik dan mengetahui apakah para pemakai bisa

mandiri dalam menggunakannya.

Beberapa tahap implementasi yang penulis lakukan adalah :

• Membahas hasil tampilan dari aplikasi yang telah dibuat.

• Menerangkan cara mengoperasikan program.

• Melakukan evaluasi program

13

(26)

1.7. Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan lima bab. Setiap bab terdiri dari sub-sub bab

yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Adapun sistematika

penulisannya sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan.

Yang berisi mengenai latar belakang, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi, serta sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori.

Berisi mengenai pengertian makharijul huruf hijaiyah, pengertian

huruf hijaiyah, macam-macam huruf hijaiyah, sifat-sifat huruf

hijaiyah, macam-macam sifat huruf hijaiyah, pengertian multimedia,

elemen-elemen multimedia, manfaat penggunaan multimedia,

Macromedia Director MX 2004, Macromedia Flash MX 2004,

Adobe Photoshop CS2 dan perangkat keras yang digunakan dalam

pembuatan aplikasi multimedia.

Bab III : Analisa dan Pembahasan.

Yang berisi mengenai pembahasan hasil dari metode pengumpulan

data yaitu metode wawancara, metode observasi, metode kuisioner,

(27)

(concept), perancangan (design), pengumpulan bahan (material

collecting), pembuatan (assembly), tes (testing), dan distribusi

(implementation).

Bab IV : Penutup.

Bab ini menguraikan kesimpulan-kesimpulan dari semua

pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang

diharapkan berguna bagi aplikasi multimedia ini dimasa yang akan

datang.

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Makharijul Huruf Hijaiyah

Makharij

(

) mempunyai akar kata dari kata kerja kharaja ( )

yang berarti keluar. Asal kata tersebut selanjutnya dijadikan bentuk isim

makan (yang menunjukkan tempat), sehingga menjadi makhraj (

)

yang artinya tempat keluar. Sedangkan makharij merupakan bentuk jamak

dari makhraj1.

Jadi, yang dimaksud dengan makharijul huruf adalah tempat-tempat

keluar huruf dari huruf pembaca. Semua huruf mempunyai tempat asal yang

dikeluarkan pembaca, sehingga membentuk bunyi tertentu. Jika huruf itu

tidak dikeluarkan dari tempat asalnya, maka menjadikan kekaburan bagi

pembaca sendiri dan yang mendengarkan, serta tidak dapat dibedakan antara

huruf satu dengan lainnya2.

1

(29)

2.1.1. Pengertian Huruf Hijaiyah

Huruf (

΍

) adalah bentuk jamak dari al-harfu (

΍

)

yang berarti bagian terkecil dari lafal yang tidak dapat membentuk

makna tersendiri kecuali harus dirangkai dengan huruf lain.

Sedangkan Hijaiyah (

΍

΍

) berasal dari asal kata

΍

yang berarti ejaan. Maksud ejaan disini adalah ejaan Arab

sebagai bahasa asli Al-Qur’an. Oleh karena itu yang dimaksud huruf

Hijaiyah adalah huruf-huruf ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli

Al-Qur’an3.

2.1.2. Macam-macam Huruf Hijaiyah

Huruf-huruf Hijaiyah sebagaimana yang digunakan dalam

Al-Qur’an terdapat 29 macam, dan jumlah tersebut termasuk alif. Pada

dasarnya, alif sama dengan hamzah, hanya saja alif bersyakal

(berharokat) mati, sedangkan hamzah merupakan alif yang hidup

dengan syakal tertentu4.

3

Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfah Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid (Surabaya : Karya Abditama, 1995), h. 23.

4

(30)

NO HURUF BUNYI

1

΍

Alif

2 Ba’

3 Ta’

4 Tsa’

5 Jim

6 Ha’

7 Kha’

8

Ω

Dal

9 Dzal’

10 Ra’

11 Za’

12 Sin

13

ε

Syin [image:30.612.114.502.113.672.2]

Adapun ke-29 huruf tersebut adalah sebagai berikut :

(31)

14

ι

Shad

15 Dhad

16 Tha’

17 Zha’

18 ‘Ain

19 Ghain’

20 Fa’

21 Qaf’

22 Kaf’

23 Lam’

24 Mim’

25 Nun’

26 Wawu

27 Ha’

28

΍

Hamza
(32)

2.1.3. Sifat-sifat Huruf Hijaiyah

Sifat menurut bahasa adalah sesuatu yang melekat atau menetap

pada sesuatu yang lain, maksud sesuatu yang lain disini adalah huruf-

huruf Hijaiyah. Sedangkan menurut istilah, Sifat adalah cara baru bagi

keluar huruf ketika sampai pada tempat keluarnya, baik berupa Jahr,

Rakhawah, Hams, Syiddah dan sebagainya5.

Pada pengertian itu tampak, bahwa sifat-sifat huruf Hijaiyah

selalu dikaitkan dengan makhrajnya, mengingat makharijul huruf

merupakan standar untuk penentuan sifat dari huruf Hijaiyah. Antara

sifat dan makharijul huruf saling berkait, makharijul huruf tidak akan

tampak jika sifat hurufnya tidak dikeluarkan secara benar. Sebaliknya,

sifat huruf tidak akan tepat selama tidak mengenai tempat keluarnya.

2.1.4. Macam-macam Sifat Huruf

Sifat-sifat yang melekat pada huruf Hijaiyah mempunyai dua

bagian, yaitu6 :

1. Sifat Lazim (

΍΍

), adalah sifat-sifat yang tetap dalam masing-

masing huruf Hijaiyah, sifat ini selamanya konstan (tetap) tidak

pernah berubah-ubah selama huruf tersebut digunakan. Untuk sifat

Lazim ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

5

Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfah Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid(Surabaya:Karya Abditama,1995), h. 51.

6

(33)

a. Sifat-sifat yang Mempunyai Lawan

Sifat-sifat yang mempunyai lawan ini terbagi dalam 11 macam,

yaitu7 :

1. Jahar (

΍

) lawannya Mahmus

Jahar menurut bahasa adalah tampak atau terang, sedangkan

dalam pengertian istilah adalah membunyikan huruf tertentu

tanpa berdesis (tidak berhembus). Huruf yang bersifat Jahar

sebanyak 19 huruf, yaitu :

Ω

΍

΍

2. Mahmus (

΍

) lawannya Jahar8

Mahmus menurut bahasa adalah samar atau tidak terang,

sedangkan dalam pengertian istilah adalah membunyikan

huruf tertentu dengan berdesis (bernafas). Huruf yang bersifat

Mahmus ada 10 macam, yaitu :

ι

ε

7

Ibid., h. 53. 8

(34)

3. Syiddah (

΍

) lawannya Rakhawah9

Syiddah menurut bahasa mempunyai arti kuat, sedangkan

dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

suara tertahan atau dihentikan dan huruf itu tampak sekali

jika dimatikan (sukun). Huruf yang bersifat Syiddah terdapat

8 macam, yaitu :

Ω

΍

4. Rakhawah (

΍

) lawannya Syiddah10

Rakhawah menurut bahasa berarti lunak atau kendor,

sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf

tertentu dengan suara lepas tidak tertahan. Huruf yang

bersifat Rakhawah terdapat 16 huruf, yaitu :

΍

ι

ε

5. Tawassuth (

) bandingan antara Syiddah dan

Rakhawah11

Tawassuth dalam arti bahasa berarti tengah-tengah,

sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf

9

Ibid., h. 54. 10

Ibid., h. 55. 11

(35)

tertentu dengan cara antara ditahan dan dilepas (tengah-

tengah). Hurufnya sebanyak 5 macam, yaitu :

6. Isti’la’ (

΍΍ ΍΍

) lawannya Istifal

Isti’la’ menurut bahasa berarti naik atau terangkat, sedangkan

menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut sehingga

dengan cara itu suara menjadi lebih tebal. Huruf yang bersifat

Isti’la’ terdapat 7 macam, yaitu :

ι

7. Istifal (

΍΍

) lawannya Isti’la’12

Istifal menurut bahasa artinya turun, sedangkan menurut

istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

menurunkan pangkal lidah ke dasar mulut, sehingga suara

menjadi lebih ringan. Huruf Istifal sebanyak 22 huruf, yaitu :

΍

ε

΍

Ω

12

(36)

8. Ithbaq (

!΍΍

) lawannya Infitah13

Ithbaq menurut bahasa artinya melekat, sedangkan menurut

istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

melekatkan lidah ke langit-langit mulut ketika mengucapkan

huruf atau melengkungkan keliling lidah ke langit-langit yang

menjadikan suara huruf lebih tebal. Huruf yang bersifat

Ithbaq sebanyak 4 macam, yaitu :

ι

9. Infitah (

΍΍

) lawannya Ithbaq14

Infitah dalam arti bahasa berarti terbuka, sedangkan menurut

istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan lidah

merenggang dari langit-langit mulut ketika mengucapkan

huruf atau tidak melengkungkan keliling lidah ke langit-

langit sehingga suara menjadi kecil. Huruf yang bersifat

Infitah sebanyak 25 huruf, yaitu :

ε

΍

Ω

΍

13

Ibid., h. 57.

14

(37)

10. Idzlaq (

΍ ΍΍

) lawannya Ishmat15

Idzlaq menurut bahasa berarti ujung, sedangkan menurut

istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

mengeluarkannya dari ujung lidah atau ujung bibir, supaya

cepat dan lancar terucapkan. Huruf Idzlaq itu sebanyak 6

macam, yaitu :

11. Ishmat (

"΍΍

) lawannya Idzlaq

Ishmat menurut bahasa berarti menahan atau diam,

sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf-

huruf tertentu dengan tidak lancar/cepat, karena huruf itu

tidak bertempat diujung lidah atau ujung bibir. Huruf

Ishmat sebanyak 23 macam, yaitu :

΍

Ω

ι

΍

ε

15

(38)

b. Sifat-sifat yang Tidak Mempunyai Lawan

Sifat Lazim yang tidak mempunyai lawan terdapat 8 macam,

yaitu16 :

1. Shafir (

# ΍

)

Shafir menurut bahasa berarti siul, sedangkan menurut istilah

adalah membunyikan huruf tertentu dengan bersiul atau

berdesis antara dua buah bibir. Huruf yang bersifat Shafir

terdapat 3 macam, yaitu :

ι

2. Qolqolah (

΍

)

Qolqolah menurut bahasa berarti goncang, sedangkan

menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

melebihkan atau menggoncangkan pada makhrajnya sehingga

terdengar pantulan suara yang lebih kuat. Huruf yang bersifat

Qolqolah sebanyak 5 macam, yaitu :

Ω

16

(39)

3. Lien (

΍

)17

Lien menurut bahasa berarti lunak, sedangkan menurut istilah

adalah membunyikan huruf tertentu dengan lunak tanpa

paksaan. Huruf Lien terdapat 2 macam, yaitu :

4. Inhiraf (

΍

΍΍

)18

Inhiraf menurut bahasa berarti condong, sedangkan dalam

arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

mencondongkan huruf pada makhrajnya sendiri pada

makharijul huruf yang lain. Oleh karena itu dalam

melafalkannya lidah harus dilenturkan. Huruf Inhiraf ada 2,

yaitu :

5. Takrir (

΍

)19

Takrir menurut bahasa berarti mengulangi, sedangkan

menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu

dengan menggetarkan ujung lidah sehingga huruf tersebut

17 Ibid., h. 59. 18

Ibid., h. 59. 19

(40)

terdengar tergentas dan getarnya itu cukup dua getaran,

jangan sampai berlebihan. Huruf Takrir adalah :

6. Tafasysyi (

΍

)20

Tafasysyi dalam arti bahasa berarti meluas atau tersebar,

sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf

tertentu dengan menyebarkan angin dalam mulut ketika

mengucapkan hurufnya. Adapun huruf Tafasysyi hanya huruf

ε

7. Isthithalah (

$ ΍΍

)21

Isthithalah menurut arti bahasa berarti memanjangkan,

sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf

tertentu dengan memanjangkan suaranya dari permulaan tepi

lidah hingga ujung lidah. Huruf Isthithalah hanya :

8. Ghunnah (

΍

)22

Ghunnah dalam arti bahasa berarti berdengung, sedangkan

menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan

20

Ibid., h. 60.

21

Ibid., h. 60.

22

(41)

mendengungkan suara yang keluar dari pangkal hidung.

Huruf Ghunnah adalah :

2. Sifat ‘Aridh (

% ΍

), sifat-sifat yang baru ada ketika huruf-

huruf Hijaiyah itu bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Sifat ini

tidak menetap dan selalu berubah menurut perubahan huruf yang

ditemui. Pada sifat ‘Aridh ini merupakan ruang lingkup ilmu

Tajwid, karena yang dimaksud sifat-sifat itu adalah seperti bacaan

izhar, idgham, iqlab, ikhfa, mad, tafkhim, tarqiq, wakaf, ibtida,

saktah, sukun atau harakat dan sebagainya23.

2.2. Multimedia

Multimedia berasal dari kata multi yang berarti banyak dan media

berarti bentuk atau sarana komunikasi. Dalam bidang komputer, multimedia

adalah aplikasi atau presentasi berbasis komputer yang menggabungkan dua

atau lebih media, seperti teks, suara, gambar, video, dan animasi. Penggunaan

multimedia pada komputer menjadikan komputer lebih mudah dipakai, lebih

nyaman, lebih menyenangkan dan lebih menarik bagi pengguna24.

23

Ibid., h. 62. 24

(42)

2.2.1. Elemen Multimedia

Multimedia terdiri dari beberapa elemen, yaitu25 :

1. Teks

Teks adalah elemen multimedia yang menitikberatkan penggunaan

mata sebagai alat untuk menangkap informasi. Teks merupakan

jenis penyampaian data yang paling umum dan paling sederhana

karena hanya membutuhkan sedikit ruang pada media

penyimpanan dibandingkan gambar dan film. Teks merupakan

dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia.

2. Grafik

Secara umum grafik berarti gambar garis (line drawing). Manusia

sangat berorientasi pada visual (visual oriented), dan gambar

merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi.

3. Image

Secara umum image berarti gambar raster (halftone drawing),

seperti foto. Gambar memiliki peranan yang sangat penting dalam

multimedia karena image mampu mewakili ribuan kata dan

merupakan jembatan bagi keanekaragaman bahasa yang ada di

dunia ini. Kemampuan ini ada karena kemampuan visual bersifat

lebih universal. Inilah yang menjadikan gambar memiliki

25

(43)

fungsional yang lebih karena gambar mampu memberikan suatu

instruksi tanpa kata-kata.

4. Animasi

Selain gambar diam, juga ada gambar bergerak yang lebih dikenal

dengan istilah animasi. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan

animasi adalah suatu kumpulan pergerakan yang dilakukan secara

berurutan dari suatu rangkaian frame-frame. Animasi pada

multimedia biasanya terdiri dari gambar atau image. Karena foto

yang ditampilkan berurutan dengan cepat, sehingga menimbulkan

kesan bahwa gambar-gambar yang ditampilkan bergerak. Animasi

dalam beberapa hal hampir sama dengan video, keduanya

melibatkan serangkaian gambar yang ditampilkan berurutan

dengan cepat untuk menghasilkan gerakan. Perbedaan utama antara

keduanya adalah bagaimana cara pembuatannya, video

menggambarkan situasi kehidupan nyata seperti seseorang yang

sedang berjalan atau sebuah pertandingan balap mobil yang

sedang berlangsung, untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah

kamera video untuk menangkap image. Sedangkan animasi diawali

dengan gambar atau image non-foto yang digabungkan dengan

proses tertentu. Di dalam multimedia, animasi ini memegang

peranan yang cukup penting, karena dengan adanya animasi maka

tentu saja tampilan yang dibuat jauh lebih menarik dan interaktif,

(44)

terlalu banyak animasi yang tidak dibutuhkan akan mengganggu

konsentrasi pengguna komputer.

5. Suara

Elemen ini menitikberatkan penggunaan telinga sebagai alat utama

dalam menangkap informasi. Suara dapat berbentuk musik, suara

manusia, perintah dengan suara manusia, percakapan telepon dan

lain sebagainya. Suara dapat menjadi pilihan alternatif pengguna

komputer terutama jika terjadi gangguan penglihatan. Keuntungan

dari media audio adalah tidak memakai ruang dalam tampilan

monitor, berbeda dengan media visual di mana semakin banyak

informasi yang ditampilkan berarti membutuhkan banyak ruang di

dalam layar monitor, jika ruang layar monitor sudah tidak mampu

menampung lagi maka akan banyak informasi yang tersembunyi.

Keuntungan lainnya adalah penggunaan suara dapat mengurangi

kontak mata dengan monitor bahkan pengguna komputer bahkan

dapat meninggalkan komputer dalam jarak yang cukup jauh tanpa

takut kehilangan informasi yang dibutuhkan karena informasi

berupa media audio dapat didengarkan dari segala arah. Oleh sebab

itu, pengguna tidak perlu memusatkan perhatian ke sumber

penghasil informasi audio. Informasi berupa audio sangat cocok

(45)

6. Interactive Link

Sebagian dari multimedia adalah interaktif, di mana pengguna

dapat menekan mouse atau objek pada screen seperti button atau

teks dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu.

Interactive link diperlukan untuk menggabungkan beberapa

komponen multimedia sehingga menjadi informasi yang terpadu.

2.2.2. Manfaat Penggunaan Multimedia

Penggunaan multimedia dalam proses menginfo rmasikan pesan

memberikan beberapa manfaat yaitu26 :

1. Peningkatan pesan atau berita yang hanya berbentu teks.

Dalam multimedia, presentasi dalam bentuk teks akan menjadi

lebih menarik dengan menambahkan gambar, suara, dan efek-efek

tertentu.

2. Memperbaiki presentasi audio video tradisional.

Penonton akan lebih tertarik pada presentasi dengan menggunakan

aplikasi multimedia dibandingkan dengan proyektor transparan.

26

(46)

3. Baik bagi para pemula pengguna komputer

Bagi pemakai yang merasa kesulitan dengan menggunakan

keyboard dan instruksi yang konpleks, maka akan merasa lebih

nyaman dengan menggunakan mouse atau layar sentuh (touch

screen) dalam pengoperasian.

4. Menarik perhatian dan mempertahankannya

Pada umumnya orang lebih tertarik pada penyampaian dengan

multimedia yang menggabungkan elemen teks, grafik, suara, dan

video dibandingkan tampilan ketikan teks yang cenderung

monoton.

2.3. Aplikasi Perangkat Lunak

Pengertian Aplikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu “to applicate”

yang artinya menerapkan atau terapan. Namun pengertian mengenai aplikasi

secara umum adalah suatu paket program yang sudah jadi dan dapat

digunakan. Jadi Aplikasi adalah: “program komputer yang dibuat untuk

membantu manusia dalam melaksanakan tugas tertentu”. Komputer itu

sendiri kaitannya dengan aplikasi yang terdiri dari beberapa unit fungsional

untuk mencapai tujuan pelaksanaaan pengolahan data yaitu27:

1. Bagian yang membaca data (Input data atau input unit)

2. Bagian yang mengolah data (Control Processing Unit)

3. Bagian yang mengeluarkan hasil pengolahan data (Output data)

27

(47)

2.3.1. Macromedia Director MX 2004

Macromedia Director MX 2004 berfungsi sebagai perangkat lunak

pengembangan utama yang dapat menyatukan berbagai format file

yang telah dipersiapkan dari berbagai aplikasi lainnya. User Interface

Macromedia Director MX 2004 menggunakan istilah seperti pada

dunia perfilman atau sinetron, antara lain sebagai berikut28 :

• Stage : Tampilan untuk menunjukkan hasil tata letak objek pada waktu (frame) tertentu.

• Score : Untuk mengatur urutan objek yang akan tampil agar sesuai cerita, analoginya seperti storyboard dan storyline. Di Score inilah

kita menentukan mana yang tampil terlebih dahulu dan mana yang

akan tampil balakangan.

• Cast member : Untuk menampung objek apa saja yang siap dan bisa ditampilkan. Analoginya seperti artis yang sedang menunggu

giliran tampil dipanggung (stage).

• Panel Property Inspector : Untuk mengatur sifat yang ada pada objek, setiap objek mempunyai keistimewaan sendiri. Analoginya

seperti artis yang mempunyai sifat dan kemampuan yang khusus

dan berbeda dengan artis lainnya.

h. 5. 28

(48)

Stage Cast Member Panel Property Inspector

[image:48.612.114.528.82.514.2]

Score

Gambar 2.0. Antarmuka Macromedia Director MX 2004

2.3.2. Macromedia Flash MX 2004

Animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan

bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Animasi bisa berupa

gerak sebuah objek dari tempat yang satu ke tempat yang lain,

perubahaan warna, atau perubahan bentuk (yang dinamakan

“morphing”). Macromedia Flash MX 2004 sebagai program yang

digunakan dalam pembuatan animasi huruf hijaiyah, mulut dan bibir

(49)

Interface dalam Flash MX 2004 terbagi menjadi 4 bagian utama,

yaitu 29:

Drawing Tools (Toolbox), drawing tools merupakan bagian terpenting dalam Flash MX 2004 yang berguna untuk membuat

dan memanipulasi gambar atau objek. Drawing Tools dibagi

menjadi 4 bagian, yaitu Tools, View, Colors, dan Options.

Stage, adalah area kerja tempat kita membuat objek atau animasi.

Stage diibaratkan sebagai kertas gambar yang digunakan untuk

melukis.

Timeline, untuk mengilustrasikan berjalannya animasi dari waktu ke waktu, Flash menggunakan Timeline. Beberapa hal yang perlu

diketahui berkaitan dengan penggunaan timeline adalah Frame, Keyframe, dan Layer. Frame merupakan kotak-kotak pada

timeline yang berguna untuk membagi dan mengatur waktu

berjalannya animasi yang kita buat. Semakin banyak frame

ditempatkan, maka semakin lama animasi berjalan. Sedangkan

Keyframe merupakan frame yang mendefinisikan perubahan yang terjadi pada animasi atau frame yang digunakan untuk

meletakkan frame action. Secara visual, keyframe berbentuk kotak

dengan lingkaran hitam kecil ditengahnya pada timeline. Tanda

lingkaran hitam kecil pada frame menandakan bahwa ada objek

pada frame tersebut. Jika lingkarannya berwarna putih, berarti

29

(50)

tidak ada objek dalam keyframe tersebut. Dan Layer merupakan salah satu peranti dalam Flash MX 2004 yang penting untuk

meletakkan objek animasi atau frame. Jika animasi diumpamakan

sebagai tumpukan kaca transparan, Layer merupakan kaca yang ada pada tumpukan tersebut. Karena saling terpisah, maka apapun

yang kita lakukan terhadap kaca pertama tidak akan

mempengaruhi kaca yang kedua. Begitu juga dengan layer, jika

kita melakukan perubahan pada objek di layer pertama, maka

objek-objek yang ada pada selain layer pertama tidak akan

terpengaruh walaupun kelihatan bertumpuk (menyatu).

Panel, merupakan kotak dialog yang berguna untuk melihat, mengatur, dan mengubah elemen-elemen atau objek di dalam

Flash. Dalam panel terdapat pilihan-pilihan kontrol fungsi simbol,

warna, teks, frame, dan elemen-elemen lain sesuai dengan panel

yang digunakan. Dengan panel, pembuatan animasi akan menjadi

lebih jelas dan cepat dibandingkan dengan penggunaan menu

(51)
[image:51.612.117.506.90.500.2]

Toolbox Stage Timeline Panel

Gambar 2.1. Antarmuka Flash MX 2004

2.3.3. Adobe Photoshop CS2

Adobe Photoshop CS2 digunakan untuk mendesain background

tampilan pada setiap halaman, mendesain tombol serta tulisan yang

berfungsi sebagai judul pada setiap menu dan sub menunya. Adobe

Photoshop CS2 merupakan program aplikasi grafis yang berbasis

bitmap atau gambar foto, yang membedakannya dari program grafis

yang berbasis vektor atau gambar garis dan kurva.

Program Photoshop memiliki area kerja yang sederhana, tetapi

(52)

mendasar, area kerja program Adobe Photoshop CS2 memiliki

beberapa bagian, yaitu Menu Bar, Option Bar, Status Bar, Tool Box,

Palette, dan Active Image Area atau area gambar yang sedang aktif,

seperti tampak pada gambar berikut30:

Tool Box

Menu Bar

Option Bar

Active Image Area

Status Bar

[image:52.612.116.503.155.568.2]

Palette

Gambar 2.2. Area Kerja Adobe Photoshop CS2

30

(53)

2.4. Perangkat Keras

Perangkat keras adalah peralatan fisik yang secara langsung bisa

dilihat, dipegang ataupun dapat dipindahkan. Bagian terpenting dari hardware

adalah CPU (Central Processing Unit) yang berfungsi sebagai pemegang

kendali dari jalannya kegiatan komputer yaitu tempat pengolahan data.

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat suatu aplikasi

multimedia yaitu sebagai berikut31 :

Keyboard, merupakan peranti pemasukan data yang dapat mengubah huruf, angka, ataupun kode lain menjadi isyarat listrik yang dapat diproses

komputer.

Mouse, merupakan peranti petunjuk yang pada saat ini telah banyak dipergunakan secara umum. Mouse digunakan untuk menunjuk data atau

perintah yang ditampilkan pada layar monitor.

Mikrofon, merupakan peranti masukan untuk menerima suara manusia.

Speaker, merupakan peranti audio yang dapat menghasilkan suara digital. • Monitor, merupakan peranti yang termasuk ke dalam peranti softcopy.

Peranti keluaran softcopy menghasilkan keluaran yang berupa tampilan

teks atau gambar pada monitor atau berupa suara.

CD (compact disk), merupakan jenis piringan optik yang dapat menampung data hingga ratusan atau bahkan ribuan kali dibandingkan

disket.

31

Abdul Kadir dan Terra CH. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 306.

(54)

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Pendukung

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam bab

pembahasan ini, penulis menggunakan empat metode pengumpulan data.

Adapun hasil dari keempat metode pengumpulan data tersebut yaitu

wawancara, observasi langsung, kuisioner, dan studi pustaka.

3.1.1. Hasil Wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis

kepada Bapak Andika Hidayat, S.Ag, selaku wakil ketua DKM

(Dewan Kepengurusan Masjid) Al-Hidayah Pondok Cabe

Pamulang, maka hasil dari wawancara tersebut adalah :

• Tujuan Mengetahui Makharijul Huruf

Menurut bapak Andika Hidayat, S.Ag. (Wawancara Pribadi,

30 Juli 2008), seseorang tidak akan dapat membedakan huruf

tertentu tanpa mengetahui atau melafalkan huruf-huruf itu

pada tempat asalnya. Karena itu, sangat penting mempelajari

makharijul huruf agar pembaca terhindar dari hal-hal sebagai

(55)

a. Kesalahan mengucapkan huruf hijaiyah yang

mengakibatkannya berubah makna. Misalnya

mengucapkan

(di baca A’uudzu) maka artinya aku

berlindung, diucapkan dengan

(di baca A’uuju)

yang berarti aku meninggikan atau memuliakan.

b. Kekeliruan dalam pengucapan bentuk-bentuk bunyi huruf,

sehingga tidak dapat dibedakan huruf satu dengan huruf

yang lainnya. Misalnya pengucapan huruf alif (

΍

) dengan

huruf ‘ain ( ), huruf ha’ ( ) dengan huruf ha ( ),

huruf kaf ( ) dengan huruf qaf ( ).

• Tempat-tempat Makharijul Huruf

Makharijul Huruf pada garis besarnya terbagi dalam lima

tempat, yaitu :

1. Al-Jauf (

΍

), yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah

yang terletak dibagian rongga mulut. Hurufnya ada tiga,

yaitu semua huruf yang menjadi tanda bacaan panjang dan

dikenal dengan nama huruf mad :

(56)

• ( ) : Ya’ mati yang sebelumnya berharokat

kasroh.

• ( ) : Wawu mati yang sebelumnya berharokat

dommah.

2. Al-Halqu (

΍

), yaitu tempat keluar bunyi huruf

hijaiyah yang terletak dibagian kerongkongan, dan terbagi

dalam tiga tempat yaitu :

• : Dua huruf makhraj ini terletak pada

kerongkongan bagian atas.

• : Dua huruf makhraj ini terletak pada

kerongkongan bagian tengah.

˯

: Dua huruf makhraj ini terletak pada

kerongkongan bagian bawah.

[image:56.612.112.509.100.686.2]

΍

(57)

3. Al-Lisan (

' ΍

), yaitu tempat keluar bunyi huruf

hijaiyah yang terletak dibagian lidah, dan terbagi dalam

10 tempat yaitu :

• : Makhraj huruf ini terletak pada pangkal

lidah dengan langit-langit mulut.

• : Makhraj huruf ini terletak di depan sedikit

dari pangkal lidah dengan langit-langit mulut.

: Tiga huruf makhraj ini terletak pada

pertengahan lidah dengan pertengahan langit-langit

mulut.

• : Makhraj huruf ini terletak pada salah satu

tepi pangkal lidah kiri atau kanan dengan geraham atas

memanjang sampai ke depan.

• : Makhraj huruf ini terletak pada bagian

depan lidah, yakni sedikit sebelum ujung lidah dengan

gusi yang atas dekat langit-langit mulut.

• : Makhraj ini terletak pada ujung lidah

dengan gusi yang atas dekat langit-langit mulut agak

(58)

• : Makhraj ini terletak antara ujung lidah

dengan gusi dekat langit-langit agak keluar sedikit dari

makhraj huruf lam, dan agak ke dalam sedikit dari

makhraj huruf nun dan ujung lidah tidak boleh

menyentuh gusi dekat langit-langit.

: Tiga huruf makhraj ini terletak pada ujung

lidah dan pangkal gigi depan sebelah atas serta

menekan ke langit-langit mulut.

ι

: Makhraj tiga huruf ini terletak pada

ujung lidah yang menempel ke pangkal gigi depan

atas, tetapi tidak terlalu ketat.

υ

: Makhraj tiga huruf ini terletak pada [image:58.612.116.508.170.632.2]

ujung lidah dan ujung gigi depan sebelah atas.

(59)

4. Asy-Syafatain (

΍

), yaitu tempat keluar huruf dari

kedua bibir dan terbagi dalam empat tempat yaitu :

• : Makhraj huruf ini terletak pada bagian

tengah dari bibir bawah dengan ujung dua buah gigi

yang atas.

• : Makhraj huruf ini terletak diantara dua

bibir atas dan bawah agak merenggang.

• : Makhraj huruf ini terletak diantara dua

bibir atas dan bawah sebelah dalam dengan tertutup

rapat.

• : Makhraj huruf ini terletak diantara dua

bibir atas dan bawah sebelah luar dengan tertutup

[image:59.612.112.507.139.685.2]

rapat.

(60)

5. Al-Khoisyum (

΍

) yaitu tempat keluar bunyi huruf

hijaiyah yang terletak dibagian hidung dengan suara

berdengung seperti Nun mati atau Tanwin yang

didengungkan, atau Nun atau Mim yang bertasydid.

3.1.2. Hasil Observasi Langsung

Berdasarkan hasil observasi langsung yang dilakukan

penulis di Perumahan Taman Pondok Cabe pada pengajian

Al-Qur’an yang diadakan di lingkungan tersebut, maka hasil yang

didapatkan adalah bahwa sebagian besar masyarakat Perumahan

Taman Pondok Cabe sudah dapat mengucapkan makharijul huruf

hijaiyah dengan baik dan benar, namun ada beberapa huruf saja

yang masih keliru dalam membedakan pengucapannya yaitu huruf

‘ain ( ) dengan huruf alif (

΍

) huruf sa ( ) dengan huruf sya

(

ε

), huruf da (

Ω

) dengan huruf dhod ( ), huruf ha’(

)

dengan huruf ha (

).

3.1.3. Hasil Kuisioner

Metode kuisioner dilakukan untuk mengetahui tingkat

pemahaman responden tentang makharijul huruf hijaiyah.

Kuisioner dibagikan kepada 50 responden yang ada di lingkungan

Perumahan Taman Pondok Cabe dengan hasil yang didapatkan

(61)
[image:61.612.116.522.138.519.2]

Tabel 3.0. Kuisioner Kondisi Masyarakat Untuk Mengetahui

Pemahaman Makharijul Huruf.

Nilai

No Pertanyaan Yang Diajukan

3 2 1 0 Jumlah

1 Mementingkan bisa baca Al-Qur’an terlebih dahulu kemudian tajwid dan makhrajnya

15 20 10 5 50

2 Bisa baca Al-Qur’an dengan

memperhatikan tajwid dan

makhrajnya

20 15 8 7 50

3 Dapat membedakan pengucapan makhraj antara huruf yang satu dengan yang lainnya

30 10 5 5 50

4 Perlu media pembelajaran untuk belajar makhraj

25 13 1 11 50

Keterangan Nilai :

0 : Tidak penting

1 : Kurang penting

2 : Penting

3 : Sangat penting

Dari data di atas, maka dapat ditentukan nilai rata-rata dari setiap

butir yaitu :

Butir 1 : Menunjukkan tingkat bisa baca Al-Qur’an terlebih

dahulu dan tidak memandang tajwid dan makhrajnya.

Nilai butir tersebut adalah (15 x 3) + (20 x 2) + (10 x 1)

+ (5 x 0) = 45 + 40 + 10 + 0 = 95, oleh karena

respondennya ada 50, maka nilai rata-rata pada butir ini

(62)

Butir 2 : Dalam butir 2 ini menunjukkan kebalikan dari butir 1,

dimana butir 2 ini lebih memperhatikan makhraj dan

tajwid dalam membaca Al-Qur’an. Karena pertanyaan

seperti ini merupakan pertanyaan terbalik, maka nilai

yang diberikan juga terbalik, bukan urut dari besar ke

kecil tetapi dari kecil ke besar, sehingga urutan nilainya

menjadi 0, 1, 2, 3. Nilai butir tersebut adalah (7 x 0) +

(8 x 1) + (15 x 2) + (20 x 3) = 0 + 8 + 30 + 60 = 98.

Rata-rata nilai dalam butir ini adalah 98 : 50 = 1,96.

Butir 3 : Menunjukkan tingkat pemahaman seseorang dalam

mengucapkan makharijul huruf dan dapat

membedakannya sehingga bacaan huruf yang

dibacanya terdengar jelas perbedaannya dari masing-

masing huruf hijaiyah. Nilai dalam butir ini adalah (30

x 3) + (10 x 2) + (5 x 1) + (5 x 0) = 90 + 20 + 5 + 0 =

115, maka rata-rata nilai dalam butir ini adalah 115 : 50

= 2,3.

Butir 4 : Menunjukkan tingkat tingginya belajar dengan

menggunakan alat bantu, karena dengan metode ini

seseorang dapat mengulangnya kembali jika mereka

belum mengerti. Nilai butirnya adalah (25 x 3) + (13 x

2) + (1 x 1) + (11 x 0) = 75 + 26 + 1 + 0 = 103, maka

(63)

Dari hasil analisis terhadap nilai keempat butir kuesio ner

kondisi masyarakat dalam memahami makharijul huruf hijaiyah

dapat disimpulkan bahwa nilai yang paling tinggi adalah nomor 3

yang menunjukkan bahwa masyarakat sudah sebagian mengerti

bagaimana membedakan bunyi huruf hijaiyah namun ada

beberapa huruf yang mereka belum dapat mengucapkannya

dengan baik, kemudian nilai tertinggi selanjutnya disusul dengan

nomor 4, ini menunjukkan bahwa makharijul huruf yang belum

mereka pahami dapat mereka pelajari dengan adanya alat bantu.

Kemudian dilanjutkan dengan nomor 2, dimana dalam butir ini

masyarakat tidak hanya sekedar bisa membaca Al-Qur’an, namun

mereka juga ingin mempelajari tajwid dan makhrajnya. Dan yang

paling kecil nilainya adalah nomor 1, dimana masyarakat

beranggapan bahwa yang penting bisa baca Al-Qur’an saja tanpa

perlu tahu tajwid dan makhrajnya dengan baik.

3.1.4. Hasil Studi Pustaka

Studi pustaka yang dilakukan penulis adalah buku yang

berjudul Panduan Tajwid Praktis Untuk Anak-anak dan Pemula,

Karangan K.H. Ahmad Rifa’i Yasin, Penerbit Nizhom Jakarta

2000. Hasil dari studi pustaka ini adalah gambar dari bentuk lidah

dan bibir didalam pengucapan makharijul huruf hijaiyah yang ada

di buku tersebut dijadikan acuan bagi penulis sebagai pembuatan

(64)

digunakan untuk memperjelas animasi merupakan rekaman Bapak

Ghozali Nurhasan, SHI.

3.2. Pengembangan Multimedia

Untuk pengembangan aplikasi, penulis telah melakukannya

berdasarkan enam tahap pengembangan multimedia menurut Luther

yaitu konsep (concept), perancangan (design), pengumpulan bahan

(material collecting), pembuatan (assembly), tes (testing), dan distribusi

(implementation).

3.2.1. Konsep (concept)

Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah berbasis Multimedia

ini berbentuk CD interaktif yang akan digunakan sebagai alat

bantu bagi umat Islam untuk dapat membedakan cara pengucapan

huruf hijaiyah dengan baik dan benar.

Secara garis besar deskripsi konsep aplikasi sebagai

berikut:

• Judul : Aplikasi Makharijul Huruf Hijaiyah

Berbasis Multimedia.

• Fungsi : Sebagai alat bantu interaktif yang dapat

memberikan informasi bagaimana cara

mengucapkan huruf hijaiyah dengan baik

(65)

• Jenis Aplikasi : Media pembelajaran interaktif.

• Tujuan : Membantu umat Islam dalam membedakan

pengucapan huruf hijaiyah.

• Pengguna : Anak-anak, Remaja, dan Dewasa

• Gambar : Menggunakan format file .jpg, dan .gif

yang diperoleh melalui internet kemudian

dimodifikasi dengan software Adobe

Photoshop CS2.

• Audio dan video : Merupakan rekaman suara asli orang

Indonesia dan sekaligus sebagai ustad

yang memimpin pengajian Al-Qur’an di

masjid Al-Hidayah Perumahan Taman

Pondok Cabe Pamulang yaitu ustad

Ghozali Nurhasan, SHI.

• Huruf Hijaiyah : Dibuat dengan menggunakan software

[image:65.612.116.502.73.542.2]

Adobe Photoshop CS2 kemudian dijadikan

gambar dengan format .gif

• Animasi : Animasi mulut dibuat sendiri dengan

menggunakan software Macromedia Flash

(66)

Gambar

Tabel 2.0. Huruf Hijaiyah
Gambar 2.0. Antarmuka Macromedia Director MX 2004
Gambar 2.1. Antarmuka Flash MX 2004
Gambar 2.2. Area Kerja Adobe Photoshop CS2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dengan menerapkan metode KWL pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

Sahabat MQ/ keberadaan air bagi makhluk hidup sangat urgen// Kita seolah tidak dapat lepas dari ketergantungan terhadap air// Dari persoalan makan/ mandi/ mencuci/ bahkan

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1).

• Manajer operasional harus memahami bahwa perusahaan beroperasi dalam system yang terbuka, sehingga terdapat banyak factor yang dapat mempengaruhi perkembangan

Jenis studi evaluasi yang digunakan adalah evaluasi deskriftif yaitu menilai dan menganalisa data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah ada dan

Konsentrasi ekstrak daun mimba yang lebih mampu dalam mengendalikan serangan penyakit antraknosa pada buah cabai pasca panen adalah 15% dan 20% yang dapat memberikan

Efisiensi pemakaian terbesar tanaman sawi adalah pada tanah Latosol sebesar 100% baik fase tengah maupun fase akhir, efisiensi pemakaian terbesar tanaman kedelai adalah pada

Paprika adalah salah satu bahan alami yang bagus untuk facial wajah Anda, dengan membuat masker dari olahan paprika Anda bisa memutihkan wajah Anda, dimana masker paprika ini