• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KRISIS FINANSIAL JEPANG TERHADAP MENURUNNYA NILAI PERDAGANGANJEPANG- INDONESIA TAHUN 2008- 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK KRISIS FINANSIAL JEPANG TERHADAP MENURUNNYA NILAI PERDAGANGANJEPANG- INDONESIA TAHUN 2008- 2009"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

DAMPAK KRISIS FINANSIAL JEPANG TERHADAP MENURUNNYA NILAI PERDAGANGANJEPANG- INDONESIA TAHUN 2008- 2009

Disusun dan Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh: Erni Handiarsi NIM: 09260109

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Wa Sykurillah. Dengan megucap puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang selalu memberikan rahmat , inayah, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad Rasullulah SAW yang telah membawa kita dari kegelapan menuju alam terang benderang, yang telah membimbing kita menuju Islam.

Usaha, doa dan waktu yang telah terlewati dengan maksimal beserta dukungan semua pihak hingga akhirnya penulis mampu untuk menyusun dan menyelsaikan skripsi ini yang berjudul Dampak Krisis Finansial Jepang terhadap Menurunnya nilai perdagangan Jepang – Indonesia tahun 2008- 2009 dengan lancar.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar- besarnya atas bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi serta doa yang penulis terima selama menyusun skripsi hingga selesai.

Ucapan terima kasih tersebut penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

3. Bapak Tonny Dian Effendi, M.Si dan Ibu Ayusia Sabhita Kusuma, M.Soc. SC selaku Dosen Pembimbing yang telah sangat sabar dan sanggup meluangkan waktu serta memberikan banyak pengarahan dan bimbingannya dalam usaha pembuatan skripsi ini.

(4)

5. Bapak dan Ibu Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah. 6. Seluruh staff dan karyawan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah banyak memberi bantuan- bantuannya sehingga memperlancar dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ayahanda Burhanuddin dan Ibunda Syamsidar atas segala kasih sayang, pengorbanan, serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa.

8. Kakak Ilham Handika dan Adik Arditha Mauluddin atas kasih sayang, motivasi , dan doanya.

9. Teman- teman Hubungan Internasional angkatan 2009 yang telah banyak memberi motivasi dan dorongan.

10. Anak-anak kos BCT A7 yang selalu mengibur, dan memberikan motivasi serta semangat ketika down dalam pengerjaan skripsi ini.

11. Semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas doa dan bantuannya.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan lancar. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat dan sebagai bahan rujukan bagi semua pihak yang membacanya.Amin.

Malang, 16 November 2013 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

1.5.1.2Teori Perdagangan Internasional ... 11

1.6Metode Penelitian ... 13 BAB II LATAR BELAKANG TERJADI KRISIS DI JEPANG 2.1 Krisis Finansial Amerika Serikat tahun 2008-2009 ... 19

2.2 Krisis Finansial Jepang. ... 23

2.3 Kebijakan Pemerintah Jepang ... 28

(6)

BAB III HUBUNGAN PERDAGANGAN JEPANG-INDONESIA

3.1 Latar Belakang Hubungan Perdagangan Jepang- Indonesia ... 35

3.2 Penurunan Nilai Ekspor dan Impor Jepang dengan Indonesia ... 39

3.2.1 Ekspor Jepang ke Indonesia. ... 39

3.2.2 Impor Jepang ke Indonesia ... 44

3.2.3 Neraca Perdagangan Jepang dengan Indonesia ... 50

BAB IV FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENURUNNYA PERDAGANGAN JEPANG- INDONESIA 4.1. Lemahnya Aktifitas Ekonomi Jepang ... 52

4.2 Tuntutan Ekonomi Masyarakat Jepang ... 56

4. 3 Kebijakan Pemerintah Jepang terkait Menurunnya Nilai Perdagangan Jepang-Indonesia ... 58

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 59

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Posisi Peneliti ... 7

Tabel 1.2 Sistematika Penulisan ... 17

Tabel 2.1 Eksposur Lembaga Penerimaan Setoran Jepang terhadap Produk Subrime Mortgage ... 26

Tabel 2.2 Neraca Pembayaran Jepang tahun 2005- 2010 ... 27

Tabel 3.1 Nilai Ekspor Jepang ke Indonesia tahun 2005- 2009 ... 40

Tabel 3.2 Ekspor Kendaraan Bermotor Jepang ke Indonesia tahun 2005-2009 ... 41

Tabel 3.3 Ekspor Perlengkapan Telekomunikasi Jepang ke Indonesia tahun 2005-2009 ... 42

Tabel 3.4 Ekspor Mesin Keperluan Industri Jepang ke Indonesia tahun 2005-2009 ... 43

Tabel 3.5 Impor Indonsia ke Jepang tahun 2005-2009 ...44

Tabel 3.6 Impor Minyak Bumi Mentah dari Indonesia ke Jepang tahun 2005-2009 ... 45

Tabel 3.7 Impor Hasil-hasil minyak dari Indonesia ke Jepang tahun 2008-2009 ... 46

Tabel 3.8 Impor Gas Indonesia ke Jepang tahun 2005-2009 ... 47

Tabel 3.9 Impor kayu Lapis Indonesia ke Jepang tahun 2005-2009 ... 48

Tabel 3. 10 Impor Alat Listrik Indonesia ke Jepang tahun 2005-2009 ... 49

Tabel 3.11 Neraca Perdagangan Jepang dengan Indonesia dan Dunia ... 50

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Ekspor Jepang ke negara emerging market Asia berdasarkan

(10)

Daftar Pustaka Buku :

Ikbar, Yanuar. 2006. “ Ekonomi Politik Internasional : Konsep dan Teori “ , Bandung : Refika Aditama

Mas’oed, Mohtar.1990 Ilmu Hubungan International, Disiplin dan

Metodologi”, Jakarta: LP3ES

Griffiths, Martin and O’Callaghan, Terry . 2002. “ Internasional Relations : The

key konsep “ . New York : Routledge

Badan Pusat Statistik. 2011. “ Statistik Indonesia 2011 “. Jakara : Badan Pusat Statistik

Perwita, Anak Agung Bayu dan Yani, Yanyan Mochammad . 2005. “ Pengantar

Ilmu Hubungan Internasional”. Bandung : Remaja Rosdakarya

Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2005. “ Pengantar Studi Hubungan

Internasional “ . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Balaam,N David.1996.”Introduction to Internasional Political Economy”. Upper saddle River 07458 :Prentice – Hall inc.A divison of Pearson Education.

Oatley, Thomas. 2004. ” Internasional Politic Economy : Interest and Institutions in the Global Economy”. New York: Pearson Education, Inc

Smith, Adam. 2005. “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”. United states : Electronic Classics Series

Gilpin,Robert. 2001.Global Political Economy : Understanding the

Internasional Economy Order” . 41 William Street Princeton, New Jersey

(11)

Jurnal :

Uwe Vollmer, “ The Financial crisis in Japan, Cause and Police Reactions by the Bank of Japan“, diakses dalam jurnal di

http://eaces.liuc.it/18242979201201/182429792012090103.pdf diakses tanggal 10 februari 2013

Masahiro Kawai, “ Why Japan Hit Hard by The Global Financial Crisis “ ,

diakses dalam jurnal

http://www.adbi.org/files/2009.10.05.wp153.japan.gfc.pdf tanggal 16 februari 2013

International Contagion in the Global Financial Crisis, diakses dalam

http://asianfa2012.mcu.edu.tw/fullpaper_tfa%5C10042.pdf tanggal 6 juni 2013

Martin Chulz , Country Analyses: Japan after the Crisis-From Recession to Permanent Decline? “. Diakses dalam Jurnal http://library.fes.de/pdf-files/id/ipa/06602.pdftanggal 24 september 2013

Depkominfo, 2008, “ Memahami Krisis Global”, Jakarta : Dekominfo Diakses dalam

http://www.setneg.go.id/images/stories/kepmen/kontributor/buku_1_krisis _finansial_global_-_uraian.pdf

Lim Tai Wei, “ Combating The Global Economic Crisis : Japan Policies and Politics. Diakses dalam Jurnal di http://www.eai.nus.edu.sg/BB436.pdf tanggal 30 September 2013

Situs Internet :

Japan, The Global Economic Crisis in 2008 and afterwards, dalam

http://factsanddetails.com/japan.php?itemid=1100 tanggal 10 februari 2013

Pengertian dan definisi ekspor impor . Dalam

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/moduleksporimpor/bab1_kons epperdaganganinternasional.pdf diakses tanggal 15 maret 2013

Ekonomi dan industri Jepang, diakses dalam http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_15.html tanggal 12 juli 2012

Pengertian Likuditas, diakses

(12)

Contagion ,diakses dalam

http://econ.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTDEC/EXTRESEA RCH/EXTPROGRAMS/EXTMACROECO/0,,contentMDK:20889756~pa gePK:64168182~piPK:64168060~theSitePK:477872,00.html tanggal 18 agustus 2013

http://www.beacukai.go.id/index.html?page=faq/pengertian-daerah-pabean.html Pengertian dan definisi ekspor impor .

Dalamhttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/moduleksporimpor/bab1 _konsepperdaganganinternasional.pdf diakses tanggal 15 maret 2013

Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya terhadap perekonomian Indonesia , diakses dalam http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/D39BC89A-1079-

47E3-9803-BF9CC812E89D/16508/Bab3KrisisEkonomiGlobaldanDampaknyaterha dapPerekon.pdf

Pengertian Fortofolio saham, dalam

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Arti kel_10205771.pdf tanggal 6 agustus 2013

The Bank of Japan's Policy Measures during the Financial Crisis, diakses dalam http://www.boj.or.jp/en/mopo/outline/cfc.htm/

Hubungan bilateral Jepang- Indonesia, diakses dalam http://www.id.emb-japan.go.jp/birel_id.html tanggal 6 agustus 2013

Bantuan Ekonomi Jepang ke Indonesia, diakses dalam

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hi/204613007/bab1.pdf tanggal 16 agustus 2013

Daftar Perjanjian Internasional Jepang dengan Indonesia, dalam

http://kemlu.go.id/Daftar%20Perjanjian%20Internasional/japan.htm diakses tanggal 7 agustus 2013

Agreement between The Republic of Indonesia and Japan for An Economic Partneship, diakses dalam http://www.kemendag.go.id/en/perdagangan-kita/agreements tanggal 8 agustus 2013

Krisis Global, Ekspor dan Impor Jepang menurun,di akses dalam

http://ekbis.sindonews.com/read/2012/09/21/35/673872/krisis-global-ekspor-impor-jepang-merosot

GDP Japan, diakses di http://www.tradingeconomics.com/japan/gdp-growth

tanggal 6 agustus 2013

(13)

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id =3722&Itemid=29 tanggal 28 September 2013

Indonesia dorong investasi dari Jepang, diases daalam

http://www.antaranews.com/berita/172793/indonesia-dorong-investasi-dari-jepang-naik tanggal 28 Oktober 2013

Atasi krisis global Jepang alihkan investasi, diases dalam

(14)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia, pertumbuhan GDP yang menempati urutan kedua terbesar di dunia dengan merk dagang seperti Toyota, Sony, Panasonic dan, lainnya yang terkenal keseluruh dunia.1Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya namun berhasil mengurangi keruguian tersebut dengan mengembangkan industri manufaktur seperti mobil dan barang elektronik sehingga Jepang menjadi pusat ekonomi dunia.

Ekspor menjadi salah satu pendorong penting bagi perekonomian Jepang karena hampir 65 persen ekspor terdiri dari alat transportasi, mesin listrik dan mesin industri. Kinerja perdagangan Jepang yang kuat tersebut membuat Jepang menjadi negara kedua setelah China yang memiliki cadangan saham dan devisa terbesar dan Jepang juga muncul sebagai pusat keuangan global, dengan Bursa saham Tokyo menjadi salah satu bursa saham yang paling penting di dunia.

Sampai pertengahan tahun 1980-an pertumbuhan ekonomi Jepang masih stabil dengan tingkat inflasi dan pengaguran yang rendah, akan tetapi pada tahun 1990-an Jep1990-ang telah dihadapk1990-an deng1990-an masalah krisis keu1990-ang1990-an dalam negeri dim1990-ana rusaknya sektor keuangan teruatama perbankan, namun yang menjadi fokus

1

Kedutaan Besar Jepang, 2013, “Ekonomi dan industri Jepang”, diakses dalam

(15)

2

penulis disini yaiu krisis ekonomi yang melanda Jepang pada tahun 2008-2009 sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa.

Krisis tersebut berawal dari kasus subrime mortgage di AS yang kemudian berubah menjadi krisis finansial global. Krisis berawal dari besarnya gelembung kredit perumahan yang diberikan kepada penduduk yang sebenarnya tidak mampu melakukan pembayaran, sehingga terjadi kredit macet di sektor properti atau biasa disebut subrime mortgage. Kondisi tersebut membuat ambruknya lembaga-lembaga keuangan besar di AS sebab lembaga-lembaga pembiayaan sektor properti pada umumnya meminjam dana jangka pendek dari pihak lain, termasuk kepada lembaga- lemabaga keuangan. Jaminan dalam kredit tersebut adalah surat hutang yang dijual kepada lembaga investasi baik di dalam maupun luar negeri padahal surat hutang tersebut di topang oleh para kreditur yang tingkat bayarnya rendah, alhasil ketika terjadi kredit macet membuat pengeringan likuiditas2 lembaga-lembaga keuangan akibat tidak memiliki dana aktiva untuk membayar kewajiban yang ada. Ketidakmampuan bayar kewajiban tersebut membuat lembaga keuangan lain yang memberikan pinjaman juga terancam bangkrut, terbukti dengan bangkrutnya Lehman Brother yang merupakan salah satu lembaga keuangan besar di AS. Kondisi tersebut membuat jatuhnya harga saham dan ketegangan di antara bank- bank swasta di Jepang termasuk Bank of Japan ( BOJ ).

2

Likuiditas adalah ketersedian suatu bank atau perusahaan terhadap aset tertentu, dan kemampuan untuk meningkatkan aset tersebut dengan cara menjualnya. Dalam Paul R. Vioti, 2009, “

(16)

3

Krisis finansial tersebut bukan hanya berasal dari dalam negeri Jepang itu sendiri akan tetapi Jepang sangat merasakan dampak yang cukup parah dari krisis tersebut salah satunya yaitu jatuhnya harga saham, penyebab utama turunnya harga saham karena investasi asing menyumbang hampir 60 persen dari volume perdagangan di pasar saham dalam beberapa waktu terkahir 3, Pengelola investasi global atau biasa disebut hedge fund menjadi salah satu penyebab jatuhnya harga saham karena mereka menjual saham secara besar-besarn setelah runtuhnya

Lehman Brothers untuk mengumpulkan uang tunai.4

Dari banyak dampak krisis finansial yang terjadi di Jepang sudah pastinya membawa dampak bagi negara-negara yang memiliki hubungan perdagangan secara langsung dengan Jepang, salah satunya yaitu Indonesia. Indonesia merupakan salah satu tujuan ekspor Jepang dan Jepang merupakan tujuan ekspor utama Indonesia. Ekspor utama Jepang ke Indonesia yaitu kendaraan bermotor, kelengkapan telekomunikasi, mesin industri, pipa besi, baja mengalami penurunan yang sangat tajam di tahun 2009 begitu juga impor Jepang dari Indonesia seperti kayu lapis, kertas, biji tembaga, batu bara gas, serta hasil-hasil mentah juga mengalami penurunan di tahun 2009.

Dari pemaparan latar belakang diatas penulis berusaha melihat apa yang sebenanrnya membuat Jepang yang awalnya merupakan sebuah negara yang kuat dan maju dalam perekonomian bisa mengelami krisis keuangan yang berdampak terhadap hubungan perdagangannya dengan Indonesia.

3

Japan, The Global Economic Crisis in 2008. Dalam

http://factsanddetails.com/japan.php?itemid=1100tanggal 5 juni 2013

4

(17)

4

1.2Rumusan Masalah

Mengapa krisis Finansial yang terjadi di Jepang membuat turunnya perdagangan Jepang-Indonesia pada tahun 2008-2009 ?

1.3Tujuan Penelitian

Dari permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang terjadi di dalam negeri Jepang yang membuat terjadinya krisis finansial dan mempengaruhi penuruanan perdagangan Jepang-Indonesia.

1.4 Penelitan Terdahulu

Untuk lebih memudahkan penelitian dalam tulisan ini, penulis mengambil beberapa tulisan memeilik relevansi dengan tulisan ini. Pertama yaitu Tulisan dari Masahiro Kawai dan Shinji Takagi yang berjudul Why was Japan Hit so Hard by Crisis Finansial ?,5 dalam tulisan tersebut dijelaskan dua poin penting kenapa Jepang begitu merasakan dampak yang sangat parah dari krisis finansial global. Pertama karena , lebih dari 90% dari ekspor Jepang terdiri dari pendapatan yang sangat elastis pasokan industri, barang modal, dan barang-barang konsumen. Meskipun Asia muncul sebagai pasar ekspor terbesar Jepang namun impor lokal dari Jepang sebagian besar terdiri dari perlengkapan industri dan barang modal yang dibutuhkan setidaknya setengahnya untuk produksi barang-barang konsumsi akhir yang ditujukan untuk pasar di AS dan Eropa Barat. Permintaan terakhir berasal dari pasar berkembang di luar Jepang, kontraksi permintaan dalam negara

5

Masahiro Kawai, “ Why Japan Hit Hard by The Global Financial Crisis “ , diakses dalam jurnal

(18)

5

maju karena kemerosotan finansial global yang memiliki dampak langsung dan sekunder di Jepang-dan negara lainnya .

Kedua, ketergantungan perdagangan Jepang telah meningkat sejak awal 2000-an, sebagaimana dibuktikan oleh ekspor yang meningkat dan menurunnya perminataan barang industri . Hal ini disebabkan oleh kembalinya nilai tukar riil efektif yen ke tingkat yang lebih sejalan dengan rata-rata jangka panjang, sehingga ekonomi Jepang untuk akhirnya keluar dari stagnasi selama satu dekade.

Tulisan kedua dari Hsueh-Ling Tang berjudul Does Japanase Goverment Increase Its Role in Financial Crisis.6Dalam tulisan tersebut dijelaskan pola kebijakan pemerintah Jepang dalam berbagai bidang dalam mengatasi dampak krisis finansial di negaranya, seperti di bidang ekonomi , Pengurangan nilai penganguran, kesejahteraan masyarakat dan insfrastruktur. Salah satunya dengan menyuntikkan puluhan juta yen untuk menstimulus perkembangan ekonomi Jepang, salah satunya untuk produksidi bidang energi,medis, bantuan kerja, promosi produkbudaya, meningkatkan industripariwisataserta pembangunan insfrastruktur.

Tulisan ketiga diambil dari skripsi Dwi Kustiana Ningsih,7 berjudul Kebijakan Pemerintah China dalam Merespon Krisis dalam Negeri sebagai Dampak

(Suprime Mortgage) Amerika tahun 2008-2009. Dalam tulisan tersebut penulis

6

Hsueh-Ling Tang, “ Does Japanese Govermence Increase its Role in Financial Crisis “, diakses dalam jurnal di http://www.cuc.ac.jp/eng/gpac/papers/nccu/Paper_Macro.pdf diakses tanggal 16 juni 20123

7

(19)

6

memaparkan kebijakan pemerintah China dalam menghadapi krisis Subprime Mortgage yang terjadi di AS dan juga kebijakan-kebijakan China dalam menangani dampak negative dari krisis.Kebijakan tersebut berupa paket stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah China dan terbukti dapat menstabilkan perekonomian dalam negeri ditengah krisis global yang terjadi.

Tulisan keempat diambil dari skripsi Nindya Pratiwi,8 berjudul Dampak Krisis Global ( Subrime Mortgage ) yang terjadi di Amerika pada tahun 2008 terhadap

Industri Tekstil Indonesia. Dalam tulisan tersebut penulis memaparkan bagaimaan krisis finansial global yang terjadi di Amerika meruntuhkan perekonomian AS dan negara-negara maju lainnya termasuk Jepang yang ikut andil dalam penanaman modal dan sektor perumahan sehingga mempengaruhi target ekspor dan eksistensi industri tekstil dan prosuk tekstil Indonesia. Ekspor tekstil Indonesia menurun akibat melemahnya permintaan dari negara-negara besar teruatam AS dan menyebabkan kelesuan pada industri tekstil Indonesia.

Tulisan yang ketiga berasal dari skripsi Siti Anisatul Khoiriyah,9 yang berjudul Dampak Krisis Ekonomi Amerika Tahun 2008 terhadap Ekspor Sektor Industri Migas Indonesia ke AS. Dalam tulisan tersebut dipaparkan tentang krisis finansial yang terjadi di Amerika dan memberikan efek domino ke besar lainnya

8

Nindya Pratiwi dalam skripsi yang berjudul : Dampak Krisis Global ( Subrime Mortage ) yang terjadi di Amerika pada Tahun 2008 terhadap Industri Tekstil Indonesia . Diajukan nsebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ilmu hubungan interbasional di Universitas

Muhammadiyah Malang tahun 2010

9

(20)

7

dan memberikan dampak terhadap ekspor sektor industri migas Indonesia ke AS karena AS merupakan salah satu pasar utama untuk ekspor migas Indonesia sehingga ketika terjadi krisis atau guncangan di negara tersebut maka membuat melemahnya perekonomian nasional dan membuat menurunnya permintaan ekspor.

Tabel 1.1 Tabel Posisi Peneliti

Nama / Judul Peneltian Metodelogi Hasil 1. Masahiro Kawai dan

(21)

8 setimulus ekonomi dari pemerintah terbukti membantu mengatasi dampak krisis.

Krisis finansial yang terjadi di Amerika menyebabkan penurunan ekspor dan melemahnya industri tekstil di Indonesia karena adanya contagion effect yakni penularan krisis melalui sektor perdagangan karena Indonesia terlibat dalam kerasama internasional yakni kegiatan kegiatan ekspor dan import.

Dampak perekonomian yang diberikan yaitu lemehanya perekomonian nasional AS sehingga menyebabkan melemahnya permintaan impor sektor migas dan berpengaruh pada devisa negara Indonesia.

(22)

9

1.5Tinjauan Pustaka

1.5.1. Landasan Konsep dan Teori 1.5.1.1 Konsep Contagion Effect

Menurut World Bank terdapat tiga tingkatan definisi mengenai Contagion Effect ( efek menular ), 10 yaitu :

1. Broad Defenition

Contagion is the cross-country transmission of shocks or the general cross-country spillover effects. Contagion can take place both during "good" times and "bad" times. Then, contagion does not need to be related to crises. However, contagion has been emphasized during crisis times. 2. Resrictive Defenition

Contagion is the transmission of shocks to other countries or the cross-country correlation, beyond any fundamental link among the countries and beyond common shocks. This definition is usually referred as excess co-movement, commonly explained by herding behavior

3. Very Rescrivtive Defenition

Contagion occurs when cross-country correlations increase during "crisis times" relative to correlations during "tranquil times."

Berdasarkan tiga tingkatan konsep efek contagion diatas, definisi luas dari contagion berarti kejutan atau guncangan yang ditransmisikan melewati lintas batas negara, contagiondapat terjadi dalamkondisi normal ataupun krisis, namun sering ditekankan pada masa krisis. Definisi terbatas dari contagion berarti transmisi dari suatu guncangan/syok ke negara lain atau secara umum terjadinya hubungan korelasi yang antar negara yang berada diluar saluran fundamentalnya. Kemudian yang terakhir adalah contagion efek dalam arti sangat terbatas adalah

10World bank, 2013, “ Defenition of Contagion “, diakses dalam

http://econ.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/EXTDEC/EXTRESEARCH/EXTPROGRAMS/ EXTMACROECO/0,,contentMDK:20889756~pagePK:64168182~piPK:64168060~theSitePK:477

(23)

10

fenomena ketika korelasi antar negara meningkat selama periode krisis dibandingkan dengan korelasi pada periode perekonomian normal.

Berangkat dari penjelasan diatas, efek contagion dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan guncangan dari krisis finansial yang terjadi di AS pada tahun 2008 kemudian menuluar ke negara lainnya melalui lintas batas negara, salah satunya yaitu ke Jepang. Contagion yang terjadi pada saat itu lebih mengarah ke kondisi yang tidak normal dimana guncangan yang ditularkan adalah krisis finansial. Krisis finansial yang terjadi AS membuat terjadinya krisis di negara lain yang memeiliki hubungan fundamental dengan AS .

Efek contagion yang terjadi pada masa krisis finansial disebabkan oleh keuangan global telah terhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga ketika terjadi krisis finansial guncangannya akan cepat menular ke negara lain melalui invesatsi, perbankan , dan perdagangan Internasional. AS memiliki sejarah panjang dalam hubungan bilateralnya dengan Jepang, khusunya dalam bidang ekonomi berupa perdagangan internasional. Ketika terjadi guncangan krisis finansial di AS , krisis tersebut menular dan mengakibatkan krisis finansial juga terjadi di Jepang. Krisis finansial yang terjadi di Jepang kemudian juga berdampak terhadap hubungan perdagangan Jepang dengan negara lainnya, salah satunya yaitu Indonesia. Krisis finanasial yang terjadi di jepang membuat menurunnya nilai perdagangan Jepang dengan Indonesia pada saat itu.

(24)

11

krisis tersebut, sebab negara- negara akan secara bersama-sama untuk mengtasi masalah krisis tersebut. Seperti halnya hubungan antara Jepang Indonesia , semakin meningkat dengan dilakukannya serangkain kerjasama dan pertemuan bilateral guna membahas masalah krisis tersebut.

1.5.1.2 Teori Perdagangan Internasional

Menurut Thomas Oatley dalam buku Internasional politic economy : interest and institutions in the global economy, perdagangan internasional adalah:

The claim that internasional trade benefits all country is bassed on economic theory of internasional trade . Standart trade theories make one very simple point : if a good cost less tu buy in a foreign market than it does to produce at home, a country is better off if its import the good than if it produce the good itself.11

Maksudnya adalah perdagangan internasional itu secara umum akan bermanfaat ke semua negara, dimana mengacu pada jika sebuah barang dapat didapat dengan harga lebih murah di pasar luar negeri daripada di produksi sendiri, makan negara lebih baik mengimpor barang tersebut daripada harus memproduksinya sendiri. Selain itu perdagangan internasional juga mengacu pada adanya hubungan antara negara dengan aktor lainnyaseperti bisnis internasional, yang menetukan tentang produksi, dimana, oleh siapa, bagaimana dan untuk apa diproduksi serta tentang harga.12

11

Thomas Oatley, 2004,” Internasional Politic Economy : Interest and Institutions in the Global Economy”, New York: Pearson Education, Inc Hal 22

12

(25)

12

Untuk lebih memperjelas kenapa setiap negara melakukan perdagangan internasional, terdapat dua penjelasan dalam teori perdagangan internasional klasik, yaitu :

1. Absolut Advantage/ keunggulan mutlak. Menurut Adam Smith dalam buku The Wealth of Nation, keunggulan mutlak adalah :

If a foreign country can supply us with a commodity cheaper than we ourselves can make it, better buy it of them with some part of the produce of our own industry, employed in a way in which we have some advantage.13

2. Comparative Advantage / Keunggulan Komparative. Menurut David Ricardo , keunggulan komparative adalah :

Principle of comparative advantage revealed that every nation could gain in absolute terms from free trade and from an international division of labor based on territorial specialization.14

Keunggulan komparative menyempurnakaan keunggulan mutlak, maksudnya adalah walaupun suatu negara tidak memilik keunggulan mutlak dalam beberapa barang, negara tersebut masih bisa memproduksi barang yang lebih murah dari negara lainnya, kemudian negara menspesialisasikan barang tersebut yang biaya produksinya rendah dan mengimpor barang yang memerlukan biaya produksi tinggi. Ketika suatu negara telah mampu menspeliasisasikan kegiatan produksinya sehingga hanya menghasilkan barang yang bisa mereka produksi dengan paling ekonomis, lalu mengeskpor barang tersebut dan

13

Adam Smith, 2005, “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”, United states : Electronic Classics Series hal 364

14

(26)

13

mengimpor barang lain yang tidak bisa mereka produksi dengan efisien, maka akan muncul perdagangan internasional yang efisien.

Pola perdagngan internasional seperti yang dijelaskan diatas terlihat dalam hubungan perdagangan antara Jepang dengan Indonesia. Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi manufaktur, karena ditunjang oleh ketersedian tenaga kerja yang handal dan kemajuan teknologi. Jepang menspesialkan produksinya di bidang manufaktur untuk di eskpor ke negara lain termasuk indonesia, kemudian mengimpor barang yang tidak bisa diporduksinya sendiri seperti Migas dan hasil hutan dari Indonesia. Sedangkan Indonesia memiliki keunggulan mutlak di hasil bumi yang ditunjang oleh ketersedeian SDA dan wilayah teritorial yang luas, dan mengimpor barang- barang industri manufaktur dari Jepang, sebab kalau Indonesia memproduksi barang tersebut sendiri akan memakan biaya yang tinggi dan dianggap tidak efisien.

Secara umum ketika suatau negara tidak dapat memproduksi ataupun menghasilkan barangtertentu untuk mememnuhi kebutuhan domestik negaranya, maka untuk memnuhi kebutuhan tersebut negara melakukan perdagangan internasional. Perdagangan internasional dibagi menjadi dua kategori :

1. Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah Pabean .

15

sedangkan yang dimaksud dengan eksportir adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor .16

15

(27)

14

2. Impor merupakan kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan impor tersebut disebut dengan Importir. 17

1.6Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Melihat dari segi pembahasan nanti, penelitian ini tergolong penelitian eksplanatif karena berupaya menjelaskan hubungan antar variabel ,18 dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Kemudian diurai dan dianalisa dengan menggunakan teori-teori yang terkait dengan permasalahan yang diangkat. Untuk mengetahui variabel yang yang akan di uji penukis menentukan unit eksplanasi dan unit analisanya terlebih dahulu. Judul dalam penelitian ini adalah

“Dampak Krisis Finansial Jepang terhadap menurunnya nilai Perdagangan

Jepang-Indonesia tahun 2008-2009”, dari judul tersebut maka dapat diidentifikasikan variable-variablenya, yakni:

1. Variable Pertama ” Dampak krisis finansial Jepang “ sebagai unit analisa (Variable independe), yang terdiri dari indikator-indikator yang akan menjelaskan bagaimna kemudian dampak dari krisis finansial Jepang, kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam mengatasi dampak krisis serta melihat dampak dari krisis finansial tersebut terhadap penurunan

16

Pengertian dan definisi ekspor impor .

Dalamhttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/moduleksporimpor/bab1_konsepperdaganganint

ernasional.pdf diakses tanggal 15 maret 2013

17 ibid

(28)

15

jumlah perdagangan Jepang dan Indonesia melalui konsep contagion effect dan teori perdagangan internasional

2. Variable kedua “ menurunnya nilaiPerdagangan Jepang - Indonesia “ , sebagai unit eksplanasi (variable devende ). Mejelaskan perdagangan Jepang-Indonesia melalui krisis yang terjadi di Jepang , baik seblum krisis, krisis dan sesudah krisis pada tahun 2008 dan 2009.

Setelah mengetahui unit analisa dan unit eksplanasinya, kemudian bagaimna variable tersebut dilihat menurut tingkatanya. Penelitian ini digolongkan sebagai analisa induksionis karena tingkat unit eksplanasinya lebih tinggi dari tingkat unit analisanya.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah pengumpulan data sekunder karena penulis tidak mendapat data langsung dari sumber data yang dimaksud melainkan mendapatkannya dari hasil pustaka, berupa buku ilmiah, jurnal dan internet. Setelah dikumpulkan data diolah dan dikelompokkan ke dalam beberapa bab dan disesuaikan dengan sistematika penulisan.

1.6.3 Teknik Analisa Data

(29)

16

yang diperlukan oleh penulis yang sesuai dengan penelitian. Data yang dimaksud berupa data tentang krisis finansial yang terjadi di Jepang , kebijakan pemerintah Jepang, dan Hubungan perdagangan Jepang dengan Indonesia serta dampak apa saja yang ditimbulkan oleh krisis finansial baik di dalam negeri Jepang sendiri dan terhadap hubungan perdagangan Jepang dengan Indonesia, dan terakhir dengan menguji hipotesa dengan menggunakan teori sebagai pisau analisa.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi pembahasan supaya peneltian ini tidak kehilangan arah dan tetap fokus pada tujuannya maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian. Penelitian ini memberikan gambaran terkait krisis finansial yang terjadi di Jepang tahun 2008-2009 dan sejauh mana krisis tersebut mempengaruhi ekspor dan impor Jepang ke Indonesia.

Alur Pemikiran :

Krisis Finansial Amerika Serikat

Krisis Finansial Jepang

Menurunnya perdagangan Jepang dengan

Indonesia

Kebijakan Pemerintah Jepang

(30)

17

1.6.5 Hipotesa

(31)

18 Latas Belakang terjadinya Krisi Finansial di Jepang

Bab III : Karakteristik Perdagangan Jepang-Indonesia tahun 2008- 2009

1.1Latar Belakang

2.1 Krisis Subrime Mortgage Amerika Serikat tahun 2008

2.2 Krisis Finansial di Jepang 2.3 Kebijakan Pemerintah Jepang 2.4 Kebijakan Bank of japan

(32)

19

Bab IV : Analisa

Bab V : Penutup

3.2 Ekspor Jepang ke Indonesia 3.3 Impor Jepang ke Indonesia

3.4 Neraca Perdagangan Jepang- Indonesia

4.1 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Perdagangan Jepang- Indonesia

4.1.1 Aktifitas Ekonomi Jepang Melemah 4.1.2 Tuntutan Ekonomi Masyarakat

Jepang

4.2 Kebijakan Pemerintah Jepang terhadap menurunnya Ekspor dan Impor dengan Indonesia.

Gambar

Tabel 1.1 Tabel Posisi Peneliti
Tabel 1.2 Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan dalam Kota Meulaboh dan Sekitarnya, maka kami mengundang saudara untuk klarifikasi dan

Bock tertarik dengan isu manusia berekor dan budaya memiliki daya gugah bagi orang dari luar komunitas pemilik, atau peneliti asing lebih sangat terasa.. Oleh karena

Kasus serupa ini, memberikan gambaran bahwa tidak seluruh mahasiswa praktikan, memiliki kesiapan prima untuk menjalani proses praktek profesi, dan atau menjalani tugas

MMA dalam penyiapan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi pada Sistem Akuntansi Berbasis Komputer

Konsep pemecahan masalah dari kegiatan ini adalah melaksanakan kegiatan Pelatihan penyusunan program latihan penurunan berat badan. Sehingga diharapkan program

Perbandingan Teknik Windmill Dan Windmill Jumping Terhadap Akurasi Dan Kecepatan Lemparan Pitcher Dalam Olahraga Softball.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah untuk membuat Aplikasi Pemesanan Bahan Kimia Pertanian pada CV.. Gilang Perkasa Berbasis