DlNAMIKA
KELOMPOK
TAN1 HUTAN
(KASUS PADA PROGRAM PERHUTANAN
SOSIAL
DESA KEMANG BKPH
CIRANJAMG
SELATAN,
KABUPATEM CIANJUR
)
OLEH:
5RI SUDARYANTI
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN
BOGQR
ABSf
RAK
SRl SUDARYANTI. Dinamika Ketornpok Tani Hutan
(Uasus
pada ProgramPerhutanan Sosial Desa Kemang BKPH C iranjang Selatan, Ka bupaten
Cianjur). Oibimbing oleh : BASITA
GlNTlNG
SUGIHEN,
sebagaiKetua
dan SQEDIJANTO PADMOW1HARDJ0, sebagai anggota.Dinamika
Kelornpok
rnerupakan suatu kekuatan yang dirniliki olehkeiampok yang akan menentukan
perilaku
angguta kelomgok. Kelompokyang
diteliti ztdalahKelornpak
Tani Hutan (KTM)peserta
program PerhutananSasial di Witayah
Bagian
Kestltuan Pemangkuan Ciranjang SelatanKabugaten Cianjur.
Poia pembentukan Kelampok Tani
Hutan
berdasarkan pada PedomanPelaksanaan Program Perhutanan Sosial adalah : (a) dilakukan secara
formal rnelalui
rapat
desa ; (b)pencarian
pernrakarsauntuk
rnempermudahpencarian
anggota
KTH ; (c) caionanggota adalah
rnasyarakat
desa
hutandengan kriteria
tirtgkat
pendapatan rendah, lahan garapan sempit ataubahkan
tidak
rnernitiki lahan garapan sama sekali, sanggup bekerja di hutan.Pengeiarnpokan pesanggern (petani penggarap) kedaiam suatu
kelarnpok
berdasarkan
gada
hamparan
la han yang telah
ditentukan dan dekat dengan dornisili anggota. Pengelornpokan dengan dasar tersebutdimaksudkan
agar
memudahkan petugas untuk menghubungi setiap anggotakelornpok apabila terdapat rnasalah yang harus disampaikan kepada
anggota. Setitlp anggota akan rnernperoleh 0,25
ha
iahan untuk ditanarnitanaman pokok kehutanan, tanaman tepi, tanaman pengisi dan tanaman
pagar dengan bibit dari Perhutani untuk tanaman pokak saja.
Anggata Kelornpak Tani Hutan di Desa
Kemang
memiliki DinamikaKelompok yang diukur dari tujuh indikator yang rnembentuk Dinamika
Kelompok
yaitu,
(a) Tujuan keiornpak ;(b)
Struktur kelornpok ; (c)Kekampakan kelornpok ;
(d)
Kepemirnpinan ; (e) Fungsi tugas ; (f)Pernbinaan clan pengembangan kelorngok ; (g) Efektivitas kelornpok.
Hasil penelitian rnenunjukan bahwa pendarnpingan yang
dilakukan
Lembaga
Bina Swadaya dan Mandar berpengaruh positif terhadap DinamikaKelarnpok pada seluruh Kelornpok Tani Hutan yang diteliti,
Setanjutnya kelompok yang dinamis rnernpengaru hi perubahan
perilaku anggotanya.
Pertarna
peru bahan pengetahuan anggota kelarnpok,yakni : anggota mengetahui Program Pehutanan Sosial adalah program
pengel~laan hutan
dengan
berbasis kanrnasyarakat
artin yamasyara
katsekitar hutan diikut sertakan rnengelola hutan dengan
cara
yang
saIingmenguntungkan kedua belah pihak. Kedua perubahan sikap angguta
kelompok, ditunjukan dengitn
kesediaan
rnereka merubah pola gertaniannyakelompok
juga rnenyadari bahwa kerusakanhutan
sangat rnerugikankehidupan mereka. Ketiga peruba han ketrarnpilan anggota ditunjukan gada
perubahan cara pengelolaan
lahart
garapan
dengansistem
tanamanturn pang sari.
Perubahan perilaku dari anggota kelompok rnerniliki hubungan yang
nyata positif
terhadap
praduktivitas anggatakelampak,
sehingga semakintinggi perubahan perilaku anggota sernakin tinggi pula peningkatan
produktivitasnya. Dalam ha1 ini produktivitas anggota diukur
dari
peningkatanperubahan pendapatan
anggota,
peningkatan mutu jenis tanaman danjumlahnya, perubahan jenis
tanaman
danperubahan
tuas jangkauanpasar.
Qteh
sebab
itu penguatan kelompok pada Kelornpok Tani Hutanrnerugakan suatu ha1 yang
h a r u s
dilakukan karena kedinamisan suatukelompok terbukti dapat rneningkatkan pendapatan petani dan menghindari
SURAT PERNYATAAN
Dengan
ini saya
menyatakan
bahwa
tesis
yang berjudul
:
DlNAMlKA
KELQMPOK TAN1
HUTAN (KASUS PADAPROGRAM
PERHUTANANSOSlAL DESA KEMANG
BKPH
ClRANJANG SELATAAN,KABUPATEN
CIANJUR)
adalahbenar
rnerupakan hasil karya saya sendiri dan belumpernah dipublikasikan.
Sernua
sumber data dan informasi yang digunakantelah
dinyatakan secara jerasdan
dapat
diperiksa
kebenarannya.
Sri
SudawantiJudul
Tesis : DlNAMlKA KELOMPUKTAN1 HUTAM
(KASUS PADA PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL
DESA
KEMANG
BKPH
ClRANJANG
SELATAN,KABUPATEN CIANJUR)
Nama : Sri Sudaryanti
NRP :
PO5500010
Program Studi :
llmu
Penyuluhan PembangunanMenyetujui
1. Komisi Pe2imbing
-
Dr.
Ir. Basita
Gintin SMA
Prof,
Dr. fr. Soediianto PadmowihardjoKetua Anggota
Mengetahui
2.
Ketua Program Studil
lmu Penyuluhan Pernbanqunank
Prof. o o Slat
?!F
-
net,
-
MScgram
Pascasarjai
?a
MSc
DINAMIKA KELORRPOK TAN1 HUTAN
(KASUS PADA PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL
DESA KEMANG
BKPH
CXRANJANG SELATAN,
KABUPATEN
CIANJUR
)
SRl SUDARYANTI
Tesis
Sebagai
salah satu syarat untuk
mernperoleh
gelar
Magister Sains
pada
Program Studi
llmu
Penyuluhan PernbangunanPROGRAM PASCASARJANA
INSTIWT PERTANIAN BQGOR
Penulis
dilahirkan
di Yagyakarta tanggal
18 Juli 1956dari
Ayah(Alm)
H.
Machrnoed
Hadikusurno dan Ibu (Aim) Hj. Wasirnah Machmoed Hadikusuma, Penulis rnerupakan putrike
ernpat dari delapan bersaudara.Tahun
1974 penulis lulus dari SMA Negeri I Yugyakartadan
padata
hun
1975penulis
rnenjadi
mahasiswa
UniversitasNegeri
Yagyakarta(lKf
P
Yogyakarta) pada Jurusan Ekonomi Perusahaan. Tahunj978
lulus sebagaiSarjana
mudadan
pada
bulan Januari
f982lulus sebagai
Sarjana
Pendidikan
Jurusan Ekonomi Perusahaan.Pada
tahun2000
penulis diterima di Program Studi limuPenyuluhan
Pembangunanpada
Program
Pascasa jana
IPB.
Selarna
rnengikuti program Sz atas biaya sendiri, penulis tetapmelaksanakan tugas sehari-harinya sebagai pengajar pada SMU Negeri 5
P R A K A T A
Pujt
cian
syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telahmemberikan rahrnat dan karunianya sehingga tesis ini berhasil penuiis
selesaikan. Adapun tema yang dipilih
adalah
Dinarnika Kelompok Tani Hutanpada Kasus Perhutanan Sasial
Desa
Kernang BKPH CiranjangSelatan,
Kabupaten Cianjur.
Terimakasih penulis uctlpkan kepada Bapak
Dr.
Ir. Basita Ginting SMA
dan SapakProf.Dr. ir.
Soedijant~ Padmowihardjoseiaku
Pernbimbingyang
telah banyak memberikan birnbingan dansaran.
Di
samping ituucapan terimakasih juga penutis sarnpaikan pada Bapak Drs. Basuki sefaku
Asper
BKPH Ciranjang Selatan beserta staf yangtelah
membantu selamapengumpulan data dan Bapak Mandar Yayat,
Bapak
Polisi Desa, danpara
ketua
KTH.
Secara khusus ungkapan terimakasihpenults
sampaikan kepadakeluarga atas segala
do'a
dan perhatiannya.Sernoga karya ilrniah
in!
bermanfaat.Bogor, Oktober 2002
DAFTAR
IS!
DAFTAR TABEL ...
...
DAFTAR
GAMBAR
... ...
DAFTAR CAMPIRAN * . ... * . ...
PENDAHULUAN
...
Latar
Betakang
Masaiah...
Perurnusan Masalah Peneiitian
... Tujuan Peneiitian
... Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Dinamika Kelompok ... ...
Keiornpak Tani Hutan
Perhutanan Sosial ...
Pelernbagaan Perhutanan
Sasial
... Manfaat Perhutanan Sosial...
.
.
.
...
Elasil
Beberapa Penelitian Tentang Dinamika Kelampok dan Perhutanan Sosial ...KERANGKA PEMIKIRAN DAN HlPOTESlS
Kerangka Pemikiran ... ... ...
Higotesis Penelitian
.
.
...
...
..
...
Ternpat dan Waktu Penelitian
,.
..
. ..,. ....
Batasan
Penelitian...
Asumsi-asumsi ...
.
.
Metade
Pengurnpufan Data ...Penentuan Kelornpok Tani dan Anggota Ketompok Tani Terpilih .
Prosedur
Analisis Data ....
.
.
...
Validitas
dan
Reliabititas ... HAS11 DAN PEMBAHASAN...
Sejarah Ketornpok Tani Hutan
... Garnbaran Urnurn Desa Kemang
...
Dinamika Kelompok Tani Hutan Desa Kernang
Karakteristik Eksternal ... ,... Kedinamisan
Kelampok
...Perubahan Perilaku ...
xi
xiii...
Perubahar? Pengetahuan Anggota 86
... ...
Perubahan Ketrarnpilan Anggota
.
.
88
...
Perubahan
Sikap Sasaran90
...
Perubahan Praduktivitas 93
ANAtlSA HUBUNGAN ANTAR PEUBAH ... 98
KESIMPULAN DAN SARAN
...
DAFTAR TABEL
... .
1 Peruntukkan Lahan di Desa Kernang
. ...
2 Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelarnin
...
.
3 Praduksi Anciafan
Desa
Kemang.
...4 Persepsi Anggota Kelompok
tentang
KarakteristikEksternal
... .
5 Intensitas Pembinaan Pendamping
...
6 .
Intensitas
lnteraks~ dengan PernimpjnLokaf
7. Persepsi Anggota Kelornpok
Tentang
DinamikaKelornpok
...8
.
Hasil Uji Kruskal Wallis Tujuan Kelompok ......
9.
Hasit
Uji Kruskal Wallis Struktur Kelompok...
10 . Karakteristik Anggota
KTH
Desa Kemang...
1 1
.
Kekornpakan Ketompok...
12
.
KepemimginanKetua
KTH...
1 3 . Fungsi Tug as
...
14 . Efektivitas Kelornpak
15 . Pembinaan dan Pengembangan Kelornpak ...
...
f 6 . Peru ba han Pengeta huan Anggota
...
17 .
Peru
bahan Ketrampilan Anggata18 . Perubahan Sikap Sassran ...
19 . Persepsi Anggota kelornpok
Tentang
Perubahan produktivitas ...20
.
Peningkatan Produktivitas ... . . . ..
.
..
..
. .22 . Matriks Korelasi Spearman Untuk Menitai Keeratan Hubungan Antar
Peubah ... 98
-
9823 . Matriks Karelasi Spearman antara Dinarnika Kelorngok dan Perubah
an
Produktivitas ... 102-1 02DAFTAR GAMBAR
Garnbar 7 . Peringkat Kedinamisan Kelompok ... 82 - 82
Halaman
1 . Peubah, lndikator dan Paramater ... 1 12
-
1 16 2. Nilai Pararnater dan Kriteria lndikator ... .,... . . I l 6-
l I 6 3. Hasil Uji Kruskal Wallis untuk Pengujian Perbedaan Persepsi AntarKefornpok ... *t 17 - 121
4. Hasil Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann Whitney dengan Program SPSS for Windows untuk Pengujian Perbediian Persepsi Anggota Kelornpok
terhadap Dinarnika Kelampok ... ..
..
, . . . 122 - 126 5. Hasil Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann Whitney dengan Program SPSSfor Window
untuk
Pengujian Perbedaan Persegsi Anggata Kelarnpoktertradap Perubahan Perilaku ...,... ,.,.... ..,. ... 127
-
1306 . Hasil Uji Kruskal Wallis dan Uji Man Whitney dengan Program SPSS
for Windows Urtfuk Pengujian Perbedaan Persepsi Anggota Kelampak
terhadap Perubahan Produktivitas ... , .,. ... 131 - 135
7 . Hubungan Antara Peubah Karakteristik Eksternal Dengan Dinarnika
Kelornpok ... 3 36
-
3 368. Hubungan
antara
lndikatar cialam Peubah Karakteristik EksternalDengan
Indikator Dinarnika Kelornpak ... 136-
1369. Hubungan Antara Dinarnika Kelomgok dengan lndikator dalarn Peubah
Latar Bela
kang
MasalahFernbangunan hutan rnembutuhkan suatu kerjasama yang erat antar
pencluduk
di sekitar hutan denganpengelola
hutan dalarn hat ini adalah pern~rintah.Masyarakat sekitar
hutan
rnerupakan
ujung tambak dalarn pengelalaanhutan agar
hutan
tetap lestari dan dapat memberikan manfaat pada masyarakat sekitar.Pengertian
hutan dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek teknis danaspek
legal hukum. Aspek teknis menyangkut ekosistem beruga hamparan lahan berisi
surnber
dayaalam
hayati yang didominasi pegohonan dan rnernpengaruhi iklirnmikro, sedangkan ditinjau dari aspek legal Rukurn rnenyangkut penetapan kawasan
hutan oieh pemerintah.
Hutan ditinjau dari sumber daya alam merniliki tiga kepentingan yaitu,
kepentingan ekolugi, kepentingan sosial, dan kepentingan ekonomi. Pendekatan
kepentingan
ekologidiutamakan pada
fungsi perfindungan, keaneka ragamanhayati
dan
konservasi jenis.Pendekatan
kepentingan ekonami menjadikan hutan sebagaisuatu bisnis yang
sangat
rnenguntungkanrnulai
dari produksi kayu bulat, ptoduksinun kayu, sarnpai kepada produksi
kayu
yang
ciibutuhkan aleh masyarakat.Pendekatan sosia1 lebih dititik beratkan pada pemanfaatan hutan bagi kepentingan
masyarakat sekitar, yang pada kenyataannya sangat rnembutuhkan demi
kelangsungan hidupnya.
Fenarnena manfaat hutan tersebut sebenarnya teiah diketahui oleh
masyarakaf: sekitar kawasan hutan. Namun karma adanya
tekanan kerniskinan
ilegal
rnerupakan
jawaban sementara bagi masyarakat untuk mernprtahankanfiidupnya.
Untuk mengurangi
tekanan
penduduk terhadaphutan
telahdilakukan
berbagai upaya oleh pemerintah dengan jalan mengikut sertakan
masyarakat
sekitaruntuk ikut serta memanfaatkan hutan sebagai surnber kehidupan rneraka,
Oleh sebab itu titik berat pembangunan kehutanan pada masa kini lebih
diarahkan pada pernanfaatan hutan sebesar-besarnya bagi
kernakmuran
rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan ketangsungan fungsihutan.
Hutan di wilayah RPW Jati,
Desa
Kemang yang termasuk dalam wilayahBKPM
Ciranjang Selatan, Cianjur merupakan Rutan negara yaitu hutan yangkepengurusannya dilakukan
oleh
negara
dalarn
haf irti adalah Perhutani. Masyarakat desaKemang
karena sempitnya lahantelah
rnenggarap hutan disekitarnya secara turun
temurun
sehingga menyebabkan adanya kesulitanpernerintah
dalam
hal ini Perhutani untuk melakukan pengelolaan danpernbangunan Rutan
secara
berkesinambungan. Kesulitan ini bertarnbah dengan adanya perambahan hutan yang diiakukan penduduk karma adanya kesulitan ekonami yang dialarni penduduk karma adanya krisis ekanorni. Penduduk belurnmemahami benar bahwa pemanfaatan lahan dengan benar disamping
rnenjaga
kelestarian hutan, juga akan bermanfaat langsung terhadap peningkatan
gerekonomian rnasyarakat.
Untuk,
mengatasi
kandisi di atas Perhutani telah berusaha untuk merubah pula pengelalaanhutannya
ke dalam suatu perencanaan yang lebih bersifat Rolistik, yaitu lengkap, menyeluruh, terintegrasi, terpadu danrnencakup
semua aspek visidan misi dengan rnenyertakan rnasyarakat dan rnernperhatikan kepentingan
hutan bersama rnasyarakat (PHBM),
oteh
Perhutani pengelolaan tersebut dikenalcjengan
Perhutanan
Sosial.k u n t u n g a n
darisistem
ini adalah : fa) modelp~ngelolaannya
berdasar padapartisipasi petani di sekitar kawasan hutan ; (b) ditinjau dari segi ekonorni sistern ini lebih menjanjikan keuntungan ; (c) pelaksanaannya dapat dilakukan pada kawasan
hutan
negara;
(d) dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Denganmodel
gengelolaan seperti di atas secara sosiafogis petani atau masyarakat di sekitar
hutan akan merniliki rasa aman dari berbagai segi,
sehingga
diharapkan perambahan hutan akan berkurang dan kelestarian hutan akan tetap terjaga.Sistern Perhutanan Sosial akan berhasil apabila terdapat
kerjasarna
yang baik antara masyarakat sekitar kawasan hutan dengan Perhutani, Masyarakatakan
bersedia bekerjasama apabila
rnereka rnengetahui
bahwa keuntungan yang akan diperolehnya apabila mereka rnengikuti programtersebut
dapat meningkatkanpenghidupan rneteka, sehingga masyarakat dapat rnembandingkan rnana hasil yang Iebih mengurttungkan merambah hutan atau mengikuti program.
Oleh karena itu pembentukan kelarngak-kelornpok tani yang beranggotakan
rnasyarakat
sekitar
desa hutan merupakan suatu keharusan. Dengan kelompokdiharapkan
irnbas
pernbelajaran dalam pengelolaan hutan diharapkan akan lebih mudah clilakukart. Kesepakatan yang clilakukan ada lah bahwa setiapanggota
KTH akan rnernperolehlahan
garapan (petak-petak garapan) yang penentuannyaberdasarkan atas kesepakatan antara masyarakat dengan Perhutani.
Pembinaan keiornpok tani hutan rnerupakan suatu keniscayaan
karena
dengan
pernbirtaan yang benar akan terdapat kekuatan-kekuatan dalam kelompokPenentuan
pala
tanam ditetapkan bersarnaantara kelompok
denganPerhutani yang tujuannya
adalah
mempersamakan persepsi antara masyarakatyang tergabung dalarn kelornpok dengan Perhutani. Disini petani rnembuat ruang (spacing) yang cukup untuk
menanam
tanamangertanian,
buah-buahandan
juga tanaman kehutanan yaitu: jati dan mahoni. Sedangkan tanarnan non kehutanan yang dikernbangkan pada witayah ini adalah tanamanpisang,
tanarnan
ini terutarna akan diambil daunnya.Masyarakat desa Kemang rnemiliki kelornpok tani hutan yang anggatanya dipilih berdasarkan hamparan atau petak-petak dengan jurniah anggota tiap kelornpok berdasarkan kesegakatan antar anggota. Sejak th. 7 988 di
Desa
Kemang tela h dilakukan Program Perhutanan Sosial, kernudian th. 1995 program Pernbinaan Masyarakat Desa Hutan Terpadu. Pernilihan Desa Kemang ini berdasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain: Desa Kemang rnerupakan salah satu desa yangmemperoleh
program tDT, sudah dilaksanakan PMDEI, tidak terdapat konffik atas tanah, dan yang terpentingadalah
bahwa ketergantungan penduduk terhadapkawasan hutan sangat tinggi.
Tingkat
homogenitas
dari anggota kelornpok ini cukup tinggi,hal
inidapat
dilihat dari pendidikan, mata psncaharian maupun kultur yang dianut. Dengan
tingkat
harnogenitas yang tinggi, pembinaan kelarnpok tani agar kelampok-kelornpak
tersebut dinamis rnerupakan suatu prioritas yang harus dilakukan,
aleh
sebab ituDinamika Kelampok menjadi salah satu variabel untuk tercapainya tujuan program,
Pengelolaan
hutan secara lestari harus memikirkan variabel sasiat sefain variabel fisik, karena variabel sosial saat ini makin rnenonjol kepentingannya megingat makin berkembangnya populasi rnanusia, padahal kawasan hutan relatifseternpat, yaitu rnasyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang mernbntuk komunitas berdasarkan kesarnaan mata pencaharian yang
berkaitan dengan hutan, keterikatan terngat tinggal,
serta
pengaturan tata tertib kehidupan bersama.Dinamika Kelornpak merupakan suatu kekuatan yang dirniiiki
oleh
kelampak yang akan menentukan perilaku kelompok dan aggota-anggotanya, olehkarma
banyakdisadari
bahwa ciri khas rnasyarakatdesa
adafah
lemahnya perkembanganpelembagaan.
Dengan
dinamisnya suatu kelompok diharapkan terjadinya perubahnn perilaku anggota kelornpok yang pada gilirannya akan merubah pula pikirmasyarakat dalam pernanfaatan
hutan.
Kelornpok yang kornpak rnernitiki dayalekat
tinggi yang akan mendorong keaktifan anggota pada kelompoknya.
Partisipasi rnasyarakat daiam pengelotaan hutan rnerupakan ha1 yang tidak dapat dihindari,
karena
tidak ada sedikitpun bagian kawasan hutan yang bebas darikepentingan hidup masyarakat, Pengelolaan hutan dituntut untuk memenuhi azas
iceaditan, yaitu Rutan harus rnenjadi surnber daya bagi masyarakat seternpat dan
harm
dagat memberikan kantribusi bagi peningkatan icernarnpuan ekanami rakyat. Program Perhutanan Sosial dapat dilihat dari dua sisi, yaitu Perhutani clan rnasyarakat. Keberhasilan program dari sisi masyarakat iahan kawasan hutanadalah
peningkatan kehidupan masyarakat &lam bidang ekortarni tanpa merubahfungsi hutan sedang dari segi pemerintah sebagai upaya untuk rnernpertahankan
eksistensi hutan dan fungsi hutan melalui penclayagurtaan gotensi partisigasi
masyarakat setempat. Dari sisi gandang tersebut ke dua belah pihak harus dapat memahami
dan
mernaklumi kebutuhan, peran, dan tanggung jawab satu sarna lainPernerintah
dalarn
hal ini Perhutani harus mengenafi sebaran masyarakatmelalui
kegiatan invenfarisasi dan identifikasi masyarakat setempat melalui kelornpak-kelompak tani hutan,oleh
sebab itu pembinaan kelornpok rnerupakanprioritas yang harus ditangani, Pembinaan
in!
&gatdilakukan
dengan
berbagai carasalah satunya adalah dengan penyuluhan. Dengan kegiatan penyuluhan diharapkan
masyarakat dan keluarganya
tahu,
mauclan
mampu memecahkan rnasalahnyadalam
rangka
peningkatan pendapatan dalamusahatani
clan
peningkatankesejahteraan hidupnya. Selain itu
bantuan
infarrnasi yang akurat akan lebihrneningkatkan kernandirian petani,
Sedangkan masyarakat setempat yang dalam ha1 ini terkonsentrasi dalam kelompok-kelarnpak Rarus dapat melakukan gengeloiaan hutan
secara
utuh rnulaidari pemanfaatan, rehabilitasi, sampai pada pertindungan hutan. Partisipasi tersebut
tidak berdasarkan pada motivasi untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan
bersama.
Mengacu pada pembinaan kelornpok tani hutan yang telah dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, maka rnenarik untuk dikaji Iebih lanjut adafah bagaimanakah keragaan suatu
keiarnpak
yang dinamis sehingga dapat merubahperilaku anggatanya ?
Perubahan
perilaku yang bagaimanakah agar kelornpaktersebut dapat rneningkat produktivitasnya sehingga
kesejahteraan
petani hutanakan rneningkat?
Bertolak
dari hal tersebut maka penelitian ini dilakukan denganrnengambil kasus di Desa Kernang
RPH
Jati Kabupaten Cianjur.Perurnusan Masalah Penelitian
Berclasarkan latar belakang di atas permasalahan yang tirnbul dari penelitian
1. Bagaimanakah keragaan suatu kelornpok yang dinamis ?
2, Bagaimanakah suatu kelampok yang dirtamis dapat merubah perilaku anggota ?
3.
Bagaimanakah
perubahan perilaku tersebut dapat rneningkatkanproduktivitas anggota kelompak ?
Tujuan Penelitian
Secara urnurn tujuan penelitian adalah untuk melihat sampai seberapa jauh
Dinamika Kelornpak dapat merubah perilaku anggota kelompok tani
hutan
sehingga dapat rneningkatkan produkttivitasnya,Secara rinci tujuan penelitian adalah untuk rnenggali sarnpai seberapa jauh :
1. Keragaan Dinamika Kelompok.
2. Dinamika Kelompok dapat merubah perilaku anggota.
3. Perubahan perilaku dapat rneningkatkan produktivitas anggota kelarnpok.
Manfaat Penef itian
1.
Dari
sudut akadernis : Diharapkan mernberikansumbangan
perbendaharaan tentang teari Dinamika Kelompok.2. Dari sudut implikasi praktis, diharapkan
berguna
bagi :a. Perhutani: Sebagai pertimbangan kebijakan cialam penentuan model
PHBM yang saling rnenguntungkan.
b. Masyarakat: Acuan daiam proses pembelajaran
pelaksanaan
PHBMTXNJAUAN PUSTAKA
Dinamika
Kelompok
Di dalarn setiap sistem sasial selalu terdapat keinginan dari masing-masing
indiviclu untuk
rnenyatu
baik berdasarkan keirtginan bersama,keyakinan
yangsarna,
tujuan yang sarna,asal
usul yangsama
dan sebagainya. Hal ini rnerupakan suatu keinginan yang wajar karena dalam diri rnanusia sebagai rnakhluk sosial seialu mempunyai keinginanuntuk
berkurnpul atau berkelomgok. Kelornpokadalah
dua atau lebih orang yang berhimpun atas dasar adanya kesamaan, berinteraksi rnalalui pofalstruktur tertentu guna mencapai tujuan bersamadalarn
kurun waktu yang relatifpanjang (Saedijanto 2001 j. Menurut lver dan
Page
(1 961) mengernukakan,kelornpak
adalah
himpunan ataukesatuart
rnanusia
yang hidupbersama
sehinggaterdapat
hubungan timbal balik dan saling rnerngengaruhiserta
rnemiliki kesadaranuntuk saling tolong menolong (Mardikanto 1992). Dari definisi tersebut jelas bahwa kelarnpok merupakan kurnpulan orang yang memiliki tujuan, sedang kurnpulan orang yang tidak rnerniliki tujuan tidak dapat disebut sebagai kelornpok. Seperti
disebutkan oleh Tomosoa(diacu dalarn Mardikanta 1992) bahwa ciri
terpenting
cialam kelornpok
adalah
rnerniiiki kepentingan bersarnadan
tujuanbersarna.
Sedangkan
menurut
CarWright dan Zander, 1968 fcliacu dalarnSyarnsu
1991)kelarnpok aclalah: kurnpulan individu yang
mempunyai
hubungan satu dengan yang lain yang rnernbuat mereka saling tergantung dalarn beberapa tingkatan yang siginifikan.Dari beberapa definisi tadi tampak bahwa suatu kelarnpok akan terbentuk
karena
adanya hubungan antar individu yang saling mernpengaruhi sehinggaSeperti juga dikatakan
oleh
M Harari (rliacu datam Gibson 1997) bahwa kelompok merupakan suatu sist~rnyang
terorganisasi yang terdiri dari dua orang atau lebihyang
saling
berhubungan sedemikian rupa sehingga sistem tersebut rnelakukanfungsi tertentu, mempunyai serangkaian norma yang
rnengatur
fungsi kelarnpokclan
tiap-tiap anggatanya.
Kelarnpok-keiampak dalam sistem sosiai tersebut tidak statis
tetapi
dirtamis atau bergerak, hidup, aktif dalam mencapai tujuan yang teiahditentukan.
Pergerakan kekuatan yang ada dalam kelompok itulah yang disebut Dinamika
Kelornpok. Dinamika Kelomgok diartikan
sebagai
suatu studi yang rnenganatisisberbagai
kekuatan
yang rnenentukan perilaitu anggota dan perilaku kelompok yangmenyebabkan terjadinya gerak perubahan dalam kelornpok untuk mencapai tujuan krsarna yang telah ditetapkan
(Syamsu,
dkk 1991). Sedangkan menurut Jetkins(1950) Dinarnika Kslarnpok merupakan kajian terhadap kekuatan-kekuatan yang
terdapai di dalam rnaupun dilingkungan kelompok yang akan menentukan perilaku
anggota kelarnpok dan perilaku kefampak yang
bersangkutan,
untuk
bertindak ataumelaksanakan kegiatan-kegiatan demi
tercapainya
tujuan bersarna yang rnerupakantujuan kelampok tersebut (Mardikanto 1992). Oinamika Kelornpok akan
rnencakup
faktor-faktor yang rnenyebabkan suatu kelampok hidug, bergerak, aktif dan efektifdalam mencapai tujuannya.
Ciri
khas
rnasyarakat desa adalah temahrtya kelembagaan, aleh sebab itupembentukan kelornpok dalam rangka pelaksanaan program merupakan salah satu
alternatif untuk keberhasifan program, Disarnging itu pembentukan kelompok akan
rnernudahkan anggota tahu,mau, dan akhirnya bersedia melakukan ketentuan yang
Seperti
hafnyadalam
pem bentukanKelomgak
Tani Hutan (KTH), kelarnpok ini diharapkan dapat memberikankontribusi
yang positif terhadap pelestarian Rutan,pemanfaatan hutan dan peningkatan produktivitas petani hutan dalam hubungannya
dengan pendapatan rnaupun peningkatan variasi tartaman. Di desa Kernang, masyarakat desa hutan yang tergabung dalarn kelornpok
tani
hutan
memiliki kemungkinan untuk mengusahakan lahan andil rnereka dengan rnelakukan diversivikasi tanaman guna rneningkatkanpendapatannya. Beberapa
penelitian terbukti bahwa petani yang rnemiiilki iahan andil rnendapatkan keuntunganganda
yaitu rnernperoleh pendapatan dari lahan rnilik dan !ahanandil
yang ciapat rnerekatanarni dengan sistim turnpang sari.
Dengan Dinarnika yang dirniliki oleh masing-masing kelornpok sebenarnya
kelompok-kelorngok tersebut dagat
dirnanfaatkan
untuk melakukan penyebaraninformasi positif
langsung
pada sasarannya yaitu masyarakat, lnforrnasi dapat rnerupakan suatu pembaharuan atau program yang tujuannya rneningkatkankesejahteraan
masyarakat.Tanpa
mernperhatikan kelornpok-kelornpok masyarakat yang ada niscaya programpemerintah
atau pembaharuan yang dilakukan tidak akanmencapai tujuan
seperti
yang telah ditetagkan.Menurut
Soedijanto (1981) dari peneiitianyang
telah dilakukan
alehkberapa
penefiti terbukti bahwa kelompok dapatmempengaruhi
secara
nyataterhadap pembentukan sikag, nilai dan perilaku yang diharapkan gada diri anggotanya. Menurut penelitian Syar~fudin (1999) dalam penelitian tentang Dinamika Kelornpak pada Program IDT terbukti bahwa kelarnpok yang dinamis akan
rnernberikan kesernpatan kepada anggotanya untuk berpartisipasi.
berbeda-beda
tergantung
kepada pernimpinnya. Artinyst kalau ada pefgantian pernirnpin dari sebuahkelornpak
maka akanmembuat
keagresifan rnanusiaanggota
kelornpak tersebut berubah, demikian pula sebaliknya apabila seorang individu
dipindahkan dari satu kelampok
ke
kelompok lainnya, maka tingkah lakunya akanberubah sesuai dengan suasana kefompok.
Anatisis terhadap Dinamika Kelampok dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu : (a) pendekatan sosiologis
clan
(b) pendekatan psikasosiai(Margono 2001). Pendekatan Sosiologis lebih rnengacu pada analisis terhadap
bagian-bagian atau komponen kelampak dan analisis terhadap
proses
sistem sosialtersebut. Sedangkan pendekatan psikososial lebih menekankan pada fa ktor-faktor yang mernpengaruhi Dinarnika Kelompok itu sendiri (Mardikanto 1992).
Anatisis Dinamika
Kelornpok
menurut pendekatan psikososial adalah: (a) Tujuan kelampok (Group goals), (b)Struktur
kelompok (Group structure), jc) Fungsi tugas (Taskfunction),
(d) Pernbinaandan
pengembangan kelornpok(Group
buiIding and meintanance), (e) Kekompakan kelompok (Group cohesiveness), (f)Suasana
kelompak
(Group
atmosphere), (g) Ketegangan kelornpok ( Grauppressure),
(h) Efektivitas kelornpok (Group evectiveness), (1) Maksud terselubung (Hidden agenda).Tujuan kelampak, yaitu
bagaimana
tujuan kelompok ini akan mernpengaruhi Dinamika Kelornpok, apakah tujuan ini sesuai dengan tujuan anggota, fomal atauperan, wewenang, kewajiban setiap anggota sehingga pelaksanaan kegiatan tidak
dapat
berlangsunng
secara
efektif.Fungsi tugas merupakan fungsi yang berorientasi
pada
tujuan kelornpak, yang meliguti:(a) kepuasan karena dapat rnencapai tujuan kelompok, (b)rnencari
informasi
dan
gagasan yang diperlukan kelompok, (c) adanya koordinasi untukmencapai kesepakatan bersama, fd) inisiasi atau motivasi
untuk
suatukegiatan
nyata,
(e) diseminasi merupakan peyebaran ide ataugagasan
agar seluruhangda
mengetahui dan terlibat, (f) kiarifikasi merupakan kemampuan rnenjelaskan semuapersoalan
agar dirnengerti oieh seluruh angota kelamgok.Pembinaan dan
pengembangan
kelampok mengacu pada usaha rnenjagakelornpok tetap hidup
clan
berorientasi pada bertahan hidug. Hal tersebutmenurut
Margono
(2001) dapat dilakukan dengan: (a) partisipasi dari seluruh anggota, (b)penyediaan
fasilitas yang rnernadai,(c)
adanya aktivitas yang menandakan bahwa kelorngok tersebut tetap hidug, (d) koordinasi yang akan menghindarkan konflik bagiangguta kelompok, (e) kornunikasi baik vertikal rnaupun horizontal dengan tidak
terdapatnya noise
akan
rnernudahkan pernbinaan dan pengembangan kelampok, (f)penentuan standar atau norma rnerupakan alat kontrof yang arnpuh dalam
pengembangan
dan
pernbinaan anggota kelompok, (g) sosialisasi, kemarnpuan mensosialisasikan hal-hal baru rnerupakan dotongan untuk timbulnya hubunganyang harmonis antar anggota kelornpok, (hf kemarnpuan rnendapatkan angguta
baru akan rnenambah
kekuatan
bagi kelornpok.kkornpakan kelornpok merupakan daya
lekat
yang rnenjadi modaldasar
bagi kebrhasilan suatu kelompok. Menurut Margano (2001) terdapat tujuh faktor
yang mernpengaruhi kekompakan kelompok, yaitu: (a) kepemirnpinan, (b) rasa
nilai spirituai, nilai ekanomi dan nilai-nilai lain yang dimiliki anggota kelompak, (d)
integrasi, merupakan keterpaduan diantara anggoto kelompok, (e) hamogenitas,
kesamaan
dankebersamaan
yang dimiliki anggota kelompok akan rnernudahkan dinamika suatu kelornpok, (f) kerja sama yang erat antar anggota iebihrnernudahkan
kelornpok rnencapai tujuannya, (g)besarnya
kelampok, kelompak yang terlalu besar akan lebih sulit rnenggalang kekampakan clibandingkan dengan kelarngok yang lebihkecil
.
Suasana
kelornpokadalah
keadaan moral sikap da'n perasaan seprtibersemangat
atau apatis yang umumnyaada
&lam
suatu kelompokfMargana
2001). Kelompak yang
menyenangkan
adalah kelompok yang rnerniliki suasana srkrab, masing-masing anggata rnerasamenjacfi
bagian dari ketompaktersebut.
Adapun faktor-faktor yang rnempengaruhi suasana kefornpok
menurut
Margono 2001 adalah : (a) ketegangan kelompok yaitu rnerupakan darongan bagi kelampokuntuk berbuat sesuatu demi tecapainya tujuan keiompok ; (b) persahabatan antar anggota akan rnenimbulkan ssmangat pada diri masing-masing anggota
untuk
rnencapai tujuan kelompok ; (c) terhindar dari konflik, dengan persahabatan
yang
erat
kemungkinan
terjadinya konffik antar anggota akan dapat dihindari karena anggata kelampok akan menghargai, mengharmati hak masing-masing anggota ; (d)permisif,
dengan
keleluasaan yang diberikan kepada anggota suasana kelompak akan lebih baik ; (e) lingkungan fisik, lingkungan ini dapat rnenimbulkan suasana yang baik tetapi dapat juga rnenimbulkan suasana yang kurang rnenyenangkan ; (f)gaya kepemirnpinan yang demakratis akan lebih disenangi daripada gaya
kepernimpinan otariter.
mencapai keberhasilan
sesuai
dengan tujuan kelornpok.Semakin
berhasil suatu kelompakmaka
anggota akan memiliki kebanggaan terhadap kelompaknya.Keefektifan
kelompok dapat dilihat dari tiga segi, yaitu : (a) pencapaian hasiloleh kelornpok ; (b) mural kelarnpok yang rnenagakan tefleksi dari
semangat
dan
kesungguhan anggota kelornpok terhadap kelampoknya, sehingga akan
rnemudahkan
kelornpok tersabut mencapai tujuannya ; (c) keberhasilananggota,
anggata
akan
Iebih bahagia berasosiasi dengan kelompoknyaagabita
rnereka merasadengan
berkelompok akan lebih mudah mencapaihasil
seperti yangdiinginkan.
Maksud terselubung, merupakan
rnaksud
yang sebenarnya yang diinginkan olehanggata
tetapi tidak, dikemukakan&lam
bentuk
tulisan atau gembicaraan antaranggota, walaupun sebenarnya maksud
tersebut
ada.Analisa
Dinarnika Kelompok berdasarkan pendekatan sosiologis yaiturnemandang kelornpok sebagai suatu sistern sosial, menurut Margono (2001) unsur- unsurnya
adalah
: (1)Tujuan (GoaL), (2) Keyakinan(Beljefs),
(3) Sentimen (Sentiments), (4) Norma (Norms), (5) Sanksi(Sanctjon) (6)
Peranan kedudukan(Status rubs), (7) KewenanganlUekuasaan (Autbority/Power), (8)
Jenjang
sosial(Social rank), (9) Fasititas (Faciiify) , (1 0)
Tekanan
danKetegangan
(Stress and Strain). ldeainya suatukelompok
harus
memiliki kesepuluh unsur tersebut, masing- masing unsur akan berpengaruh pada interaksi anggota dalam kelompak, jugaakan
berpengaruh pada
perilaku
individu dan perilaku kelompak.rnemiliki kekuatan,
rnampu
mengikat peritaku anggota kelornpok sehingga setiapanggota harus mengikuti norma yang telah ditetapkan. Anggata yang rnenyimpang dari norma akan rnendapatkan hukuman,
sedangkan
angguta
yang berperilakusesuai dengan narma yang
telah
ditetapkan akan mernperoleh penghargaan.Sanksi (Sanction) dapat berupa hukuman dapat pula berupa
penghargaan.
Sanksi beruga hukuman akan diberikan apabila anggota kelornpok tersebut melanggar aturan yang telah ditetagkan bersama. Sedangkan penghargaan
akan
diberikan pada anggota yang rnentaati aturan kelompok yang telah ditetapkan. Sanksi rnerupakan salah satu shock ferapy yang diberikan pada anggota agar
anggota dalarn kelompok saling menghormati apa yang
telsh
diputuskanbersama.
Peranan kedudukan (Status rote), merupakan sesuatu yangharus
dilakukan oleh anggota sesuai dengan kedudukannya. Setiap anggata dalarn suatu kelarnpokpasti memiliki status
yang
telah ditentukan. Pada status inimelekat
suatu peran yang harus dijalankannya, karena dengan adanya pernbagian tugas dan status peranan &lam suatu kelornpok akanmernudahkan
masing-masing anggota kefornpok berinteraksi dengan harmanis dan rnenghindarkan konflik.Kewenangan
atau kekuasaan (Authority) menunjuk padakapasitas
seseorang terhadap anggota kelompoknya. Seseorang yang merniliki kekuasaan
biasanya rnerniiiki kewenangan dan
kernampuan
untuk rnernpengaruhi para anggotakelompaknya. Kewenangan menunjuk pada kebolehan untuk rnelakukart kantral
atau rnengendalikan orang lain, mengam bil keputusan kelampok yang berpengaruh pada kelompoknya. Kelornpok di sekitar desa
hutan,
pemimgin biasanya ditunjukorang yang paling memiliki pengaruh baik
secara
vertikal rnaugun horisontal, tanpamerupakan suatu kebiasaan penduduk desa
untuk
rnenghormati
orang
yang
merniliW
kernarnpuan
diataspenduduk
lainnya,Jenjang
sasial
(Social rank), disebut juga pelapisan sosial. Menurut Lamisdan
Loomis (1961) (diacu&lam
Mardikanta 1992) adalah jenjang atau pelapisan anggota kelornpok yang menunjukan perbedaan nilai atauprestise
tertentu
yangakan
mernbedakan
genghargaan,
kehormatan, dan hak /wewenang
anggata-anggotanya, Adanya jenjang sosial menjadikan masing-masing anggota kelompok barusaha untuk rnenduduki jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya,
sehingga
sebenarnya jenjang sosial ini dapat merupakan dorongan bagi anggota dari suatu kelompok.
Dalarn
Ketompok Tani Hutan jenjang sosiai inihampir
tidak dijumpaikarena masing-masing anggota kelompok rnerasa memiliki
kesarnaan
dalilrn kehidupannya.Fasilitas (Facility) merupakan sarana bagi ketompak
tersebut
untukmencapai
tujuannya, yang akan tersedia pada saat dibutuhkan. Tekanan dan Ketagangan
(Stress
and
Strain) beranggapan bahwa karena anggata kelampok merupakan kurnpulan orangyang
rnerniliki
berbagai macam perbedaan maka tekanandan
ketegangan ini yang ada baik yang berasal dari clalam rnaupun dari luar kelornpok
harus dapat rnemperkokah
persatuan
dan kesatuan antar sesamaanggata
kelampak.Dari
kedua
pendekatan tersebut, yaitu pendekatan psika sosialdan
pendekatan sasioiogis, dipifih pendekatan psiko sosial karena
pnclekatan
inilebih
menitik bratkan penggambaran Dinarnika Kelompak ditinjau dari faktor-faktor yang
rnernbentuknya. Hal ini
erat
kaitannya dengan program Perhutanan Sasial yangfukus pelaksanaannya adalah masyarakat, dimana
hanya
masyarakat yang telahini akan
dapat: dilihat
faktor-faktor apasajakah yang membentuk kedinamisanKelompok
Tani Hutan tersebut.Kelampok Tani
Hutan
Pembentukan ketornpak pada masyarakat yang
tinggal
di sekitar desa hutanrnerupakan
upaya untuk rnewujudkan keberhasilanpelaksanaan
pengelolaan hutanbersarna masyarakat. Dengan
adanya
pembinaan terhadap Uelornpok TaniHutan,
diharapkan terjadinya karnunikasi dua
arah
antara pihakpesanggem
dengan pihak Perhutani.Kelampak
yang dibentuk tersebut dapat merupakan sarana rnasyarakat desahutan
rnenyarnpaikan aspirasi dan ataumenerima
informasi dari pihak Perhutani,sehingga hubungan antara keduanya diharapkan terjalin dengan baik. Selain itu
kelomgok dapat berfungsi
sebagai
wadahksrjasama
antar pesanggem, dalam hal iniadalah
: modal,tenaga
keja, dan informasi serta lebih efektif rnelaitukankantrol
sasial (Wong 1979 dalam Suharjito 1994).?em bentukan KTH ini tidak terlepas dari
tujuan
utama pembangunan
pedesaan secara holistik yaituterjdinya
pertumbuhan ekonomi, pemerataandan
kesejahteraan sehingga antara masyarakat
dengan
kefernbagaan
merupakanrnitra
yang sejajar dan
saling
merniliki ketergantungan (interdependence) satu samalain.
Kelampak Tani Hutan dengan Perhutani merniliki kedudukan setara bukan
sebagai subordinat antara pekerja
clan
majajikan. Masing-masing akan mencari cara yang paling tepat untuk melakukan kerjasama yang menguntungkartkedua
belahpihak. Kedudukan yang setara ini juga terjadi dalam menentukan pilihan, arah dan
Pertirnbangan pengambilan keputusan dalarn setiap
kegiatan
ditakukan rnelalui musyawarah dan mufakat antar kelomgok dan gihak Perhutani.Suatu
kelompak
yang
dinamis akan mudah melakukan kerjasama denganpihak Perhutani atau dengan pihak, manapun. Dengan demikian diharapkan partisipasi anggota kelampok
dalarn
pengelolaan hutan akan terjadi karena adanyakesadaran
masing-masing anggota tentang pentingnya hutan yang testari.Disamping itu peranan pemimpin kelompak maupun pemimpin informal lain diduga berpengaruh terhadap Dinamika Kelompok pada masyarakat desa hutan.
Dengan
dinamisnya suatu kelornpak diharapkan terjadinyakernandirian
anggotadalarn segala bidang, terutama kemandirian
daiarn
bidang ekonomi yang pada akhirnya akanrneningkatkan
produktivitashasil
usaha anggota kelornpok.Menurut Pierce Cofer, 3999 (diacu
dalarn
Mulyana 2001) terdapat empat dirnensi manusia dalarnpernbentukan
kelarnpok yang terkait dalarn pengefolaan hutanlestari.
Ke empatdirnensi
tersebut dapatditerima
untuk melakukan penanaman di atas lahan hutan yang rusak dengan asurnsi bahwa ke empat-ernpatnya harus dilakukan
dengan
berkesinarnbungan dan bersinergi satu dengan yang fain. Adapun ke empatdirnensi
tersebut adatah, kedekatan rnasyarakat yang bersangkutan dengan hutan, hak-hak yang sudah ada, ketergantungan terhadaphutan dan pengetahuan yang mendalam tentang patensi lokal yang ada. Selain
kritsria tersebut anggota suatu kelornpak harus memiliki keariifan terhadap
pelestarian hutan.
Ket~ka seorang petani hutan rnerniliki kearifan terhadap fungsi hutan baik ditinjau dari segiekatagi,
ekonomi rnaupunsosial
maka dia akan menjagakelestarian
hutan
dengan
segenap jiwanya.secara transfurmatif dimulai dari pemberian
ruang
gerak bagi kelembagaan yang asti untuk mernbentuk mekanisme yangtepat dalam
menggerakkan potensi danenergi
yang
dimiliki masyarakat.Perhutanan Sosial
Pengertian Perhutanan
Sosial
Pernbangunan kehutanan diarahkan
sebesar-besarnya
untuk kernakmuran rakyat dengan tetap rneiljaga kelestariandan
kelangsungan fungsi hutan. Pendekatan gembangunan kehutanan sebelurn dekade 7980 masih rnenitik beratkan pada a s p k groduksikayu,
pengamanan hutandan
penyelamatanhutan
belurn rnernpertimbangkan aspek kebutuhan masyarakat. Kandisi ini pada
masa
sekarang sudah mulai
berubah,
yaitu pernbangunan kehutanan lebihmemperhatikan
aspek surnberdaya
manusia
terutama rnasyarakat desa hutan, agar mereka dapatberpartisipasi aktif
&lam
pembangunan kehutanan.Berdasarkan
pada kenyataan di atasPerum
Perhutanirnengernbangkan
program pernbangunan hutan dengan mengikutsertakan masyarakat. Program ini telah clilaksanakan sejak th. 3970 melalui program
Prosperity
Approach, yaituprogram pernbangunan kehutanan yang berorientasi pada
kesejahtetaan
masyarakat desa hutan sekaligus tetap
rnenjaga
kefestarian dan lingkungan sekitarkawasan hutan. Setelah dilakukan evaluasi, pada tahun 1985 Perhutani menerapitan Program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) yang
berorientasi pada peningkatan pendapatan, peningkatan
g ~ r t u m b u h a n
ekonomi,peningkatan standar hidup maupun prurnasi pekerjaan,
Program
PMDH
ini diperkenalkan pada masyarakat dengan namasum berdaya hutan,
tana
h dan air termasu kpengem bangart
perhatian terhadaprnasyarakat
desa. Adapun obyek kegiatan ini meliputi daerah di dalarn kawasan hutan dan di luarkawasan
hutan.Kegiatan
ini dilakukansejak
pekerjaan
penanaman, eksploitasi sarngaiperneliharaan
hutan. Strategi yang dilakukan dalam sistern ini adatah tehnik agroforesfry dan tehnik pernbinaan Kelampok Tani Hutan.Sistem Agroforesfry rnerupakan suatu sistern yang rnengandung
pengusahaan
ganda.
Kegiatan-kegiatan praduksi kehutananini
krsifat kornplekdipandang dari sudut fisik, sosial maupun ekonomi, sehingga pendekatan terhadap analisis sistern sangat diperlukan. Kecermatan
untuk
memahami banyakaspek
yang saling berhubungan, interaksi antar faktor sangat bergengaruh terhadap keberhasilan program. Gangguan terhadap salah satu sistern akan
mempengaruhi
satu bagian dari keseluruhan sistern tersebut (Lahjie 2000).Menurut
rumusan FRNair
(diacu dalam Prosiding Workshop,?999)
agrofaresfry
rnerupakan suatu bentuk tataguna lahan,dimana
pada lahan yang sama dilakukan pola integrasi penanaman antarapohon
dan tanaman pertanian atau hijauanrnakanan
temak, agar dihasilkan produksi yang lebih tinggi. Sistem ini secara ekonamis menguntungkan dan clapat rnernberikan peningkatan kesejahteraan yang lebihbaik
pada penduduk pedesaan.
Sistem juga hrsifat lokai karena harus cocok dengan kondisi ekalogi dan sosial ekonomi setempat (ProsidingWork Shop q999).
Dari beberapa pengertian di atas
jelas
bahwaagrufaresfrj
merupaksln suatu bentuk pernbangunan kehutanan yang berorientasi pada rnasyarakat.Seiain
denganpengembangan sistern agroforesfrj, pengembangan program Perhutanan Sosial ini
Kelompok
Tani memiliki peranan penting dalam program PerhutananSosial
karena seiain adanya kontrak antara Perhutani dengan petani dalarn gerneliharaan hutan, keberadaan KTH juga berfungsi rnenjembatani antara keinginan Perhutani dan keinginan petani penggarap. Penyampaian inforrnasi, penyediaan bibit, maupun cara
penanaman
dan perneliharaan akan mudah disarnpaikan oleh Perhutani rnelalui KTH.Pernbinaan KTH ssecara intensif akan meningkatkan kernarnpuan KTH dan dinarnika dari Kelornpok Tani Hutan
tersebut.
Di Desa Kernang KTH yang rnernperoleh pembinaan baikoleh
pendampingmaupun
penyuluh dengan intensitas yang tinggiternyata
lebih dinamis dan rnerniliki tingkat keberhasilan menanam lebih baik dibandingkandengan
Kelornpok Tani Hutan yang sama sekali tidakpernah
memperoieh pem binaan dari
penyuluh,
pendamping maupunmandor.
Program Perhutanan Sosiat
rnernerfukan
sistern pengelolaan hutan yangdisesuaikan
dengan
kandisi sosial ekonomi masyarakat seterngat. Terdapat empat tugas yang harus dilakukan sebelum rnenyusun polaperhutanan sosial,
yaitu: (1) rnengidentifikasi kondisi sasial ekanomi masyarakat setempat, ( 2 ) mernilih suatu perencanaan rnanejernen produksidan
rencanapedesaan,
(3) rnenentukan peraturan-peraturan yangdiperlukan,
(4) mengidentifikasi kondisi yangakan
Pelam bagaan Perhutanan
Sosial
Lem
bagarnasyarakat
menurut Koentjaraningrat (Soekanto 1990)disebut
juga
pranata
sosial yang rnenunjuk pada suatu sistem tatakelakuan
dan
hubungan
yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kornpleks-kampleks
kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Leogold
von
Wiese (diacudalam
Soekanta 1990) mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan diartikansebagai
suatu jaringanproses-proses
hubungan antar manusia danantar
kelampak rnanusia yang berfungsi untuk mernelihara Rubungan-hub