Analisis Stabilitas Lereng untuk konservasi Tanah dan Air di Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Agar bentuk konservasi ini menjadi lebih baik menggunakan kombinasi teras guludan, sedangkan konservasi vegetatifnya menggunakan jenis tanaman tahunan 80 % dan 20 %
Untuk menentukan kelas kerawanan pada daerah penelitian digunakan dengan metode menganalisa kemiringan lereng ( slope ) dan tutupan lahan.. Kemiringan lereng merupakan
Pengumpulan data faktor kemiringan lereng (LS), penutup lahan (C), konservasi praktis (P), dan erodibilitas (K) diperoleh dari pengumpulan data primer dan sekunder di DAS
Seluruh factor variabel USLE seperti faktor erosivitas (R),factor erodibilitas (K), Faktor tutupan lahan dan konservasi lahan (CP), serta factor kemiringan lereng
Seluruh factor variabel USLE seperti faktor erosivitas (R),factor erodibilitas (K), Faktor tutupan lahan dan konservasi lahan (CP), serta factor kemiringan lereng
infiltrasi, dengan pedoman sebagai berikut : Peta Kemiringan Lereng Peta Jenis Tanah Peta Sebaran Hujan Peta Penggunaan Lahan Kriteria Daerah kritis Klasifikasi dan
Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk kelongsoran rotasi, hampir semua rancangan teras bangku metoda USSCS dan Hurni berada pada kondisi rawan longsor karena mempunyai
Perencanaan teras bangku metode USSCS menggunakan persamaan (2) dengan data yang diperlukan adalah kemiringan lahan (S), Faktor CP (Tabel 1) untuk menentukan kondisi