• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Stabilitas Lereng untuk konservasi Tanah dan Air di Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Stabilitas Lereng untuk konservasi Tanah dan Air di Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut"

Copied!
270
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar disain teras metode USSCS ............................................................
Gambar 1 .  Sketsa teras bangku atau teras tangga (bench terrace) (Arsyad, 1989)
Gambar 2. bentuk penguat talud teras bangku (Matthee dan Russell, 1997)
Gambar 3. Bentuk longsor pada lereng (Craig, 1992)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agar bentuk konservasi ini menjadi lebih baik menggunakan kombinasi teras guludan, sedangkan konservasi vegetatifnya menggunakan jenis tanaman tahunan 80 % dan 20 %

Untuk menentukan kelas kerawanan pada daerah penelitian digunakan dengan metode menganalisa kemiringan lereng ( slope ) dan tutupan lahan.. Kemiringan lereng merupakan

Pengumpulan data faktor kemiringan lereng (LS), penutup lahan (C), konservasi praktis (P), dan erodibilitas (K) diperoleh dari pengumpulan data primer dan sekunder di DAS

Seluruh factor variabel USLE seperti faktor erosivitas (R),factor erodibilitas (K), Faktor tutupan lahan dan konservasi lahan (CP), serta factor kemiringan lereng

Seluruh factor variabel USLE seperti faktor erosivitas (R),factor erodibilitas (K), Faktor tutupan lahan dan konservasi lahan (CP), serta factor kemiringan lereng

infiltrasi, dengan pedoman sebagai berikut : Peta Kemiringan Lereng Peta Jenis Tanah Peta Sebaran Hujan Peta Penggunaan Lahan Kriteria Daerah kritis Klasifikasi dan

Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk kelongsoran rotasi, hampir semua rancangan teras bangku metoda USSCS dan Hurni berada pada kondisi rawan longsor karena mempunyai

Perencanaan teras bangku metode USSCS menggunakan persamaan (2) dengan data yang diperlukan adalah kemiringan lahan (S), Faktor CP (Tabel 1) untuk menentukan kondisi