• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Editing Video Program “Musik & Inspirasi” PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Editing Video Program “Musik & Inspirasi” PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES

EDITING VIDEO PROGRAM “MUSIK &

INSPIRASI”

PT. BAMA BERITA SARANA TELEVISI

(BBS TV) SURABAYA

KERJA PRAKTIK

Program Studi

DIV Komputer Multimedia

Oleh:

MIFTAKHUL KHOIR

11.51016.0036

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

vi ABSTRAK

Editing adalah proses menggerakkan dan menata video shot/hasil rekaman gambar menjadi satu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat. Secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pasca produksi.

Perkembangan televisi saat ini sudah sangat maju, hal ini terbukti dari banyaknya stasiun televisi-televisi lokal yang bermunculan. Akibatnya, stasiun televisi dituntut semakin kreatif dalam membuat program tayangan.

Program acara di stasiun televisi lokal memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat. Karena program di stasiun televisi lokal biasanya mengangkat kejadian-kejadian atau fenomena yang sedang terjadi di wilayah tempat siaran. Di Surabaya sendiri terdapat beberapa stasiun televisi lokal seperti JTV, SBO TV, Arek TV, Surabaya TV, TV Sembilan, MHTV, BBS TV dan BCTV. Sebagai sebuah televisi lokal yang bersifat biro, BBS TV punya keistimewaan yaitu memiliki program-program yang diproduksi sendiri. Salah satu program yang diproduksi oleh BBS TV adalah program yang berjudul “Musik & Inspirasi”.

“Musik & Inspirasi” ini merupakan salah satu program lokal yang mengangkat Bagaimana lagu-lagu daerah yang memiliki keistimewaan, dan makna-makna menarik. Penulis berkesempatan untuk melakukan Kerja Praktik di BBS TV Surabaya, dan di awal penulis ditempatkan di bagian Editor. Sehingga penulis dapat mengetahui secara lebih jelas mengenai proses pengolahan dan penayangan suatu program.

Setelah mengetahui bagaimana Program tersebut diolah dan ditayangkan di lapangan, maka penulis mempunyai sebuah gambaran tentang apa yang akan dikerjakan dalam Kerja Praktik. Sehingga dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini penulis mengambil judul “Proses editing video program “Musik & Inspirasi” PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

(3)
(4)

x

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 46

(5)

xi

4.6 Program Acara BBS TV Surabaya ... 62

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 69

5.1 Persiapan Editing ... 69

5.2 Script“Musik & Inspirasi” ... 70

5.3 Proses Persiapan Editing ... 72

5.4 Proses EditingVideo Program “Musik & Inspirasi” BBS TV Surabaya ... 75

BAB VI PENUTUP ... 84

6.1 Kesimpulan ... 84

6.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN ... 88

(6)
(7)

xiii

Gambar 2.2 Komponen Utama Adobe Premiere Pro CS6 ... 9

Gambar 2.3 Komponen Menu-Edit Adobe Premiere ProCS6 ... 10

Gambar 2.4 Contoh EWS (Extreme Wide Shot) ... 16

Gambar 3.1 Proses Editing menggunakan metode Digital Komputer ... 53

Gambar 3.2 Proses Editing menggunakan metode Live Editing ... 54

Gambar 3.3 Proses Editing pemberian CG Nama, Tema dan Lokasi ... 55

(8)

xiv

Gambar 4.2 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2010 (kedua) ... 60

Gambar 4.3 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2014 (ketiga atau baru) ... 60

Gambar 4.4 Wilayah Jangkauan BBS TV Surabaya ... 61

Gambar 4.5 Lokasi Studio BBS TV Surabaya ... 61

Gambar 4.6 Program entertainment Smart Mom BBS TV Surabaya ... 62

Gambar 4.7 Program entertainment Jurnal Wanita BBS TV Surabaya ... 63

Gambar 4.8 Program entertainment Fashion Icon BBS TV Surabaya ... 64

Gambar 4.9 Program entertainment Diary Hijab BBS TV Surabaya ... 64

Gambar 4.10 Program news BBS NEWS BBS TV Surabaya ... 65

Gambar 4.11 Program news BBS TALKSBBS TV Surabaya ... 66

Gambar 4.12 Program news BBS TODAY BBS TV Surabaya ... 67

Gambar 4.13 Program news BBS 6 NEWS BBS TV Surabaya ... 68

Gambar 5.1 Logo Software Adobe Premiere Pro CS6 ... 72

Gambar 5.2 Tampilan Awal Adobe Premiere Pro CS6 ... 73

Gambar 5.3 Tampilan area kerja Adobe Premiere Pro CS6 ... 74

Gambar 5.4 Pemilihan Shoot dari Stock Shoot... 75

Gambar 5.5 Proses editing dilakukan dengan metode Digital komputer ... 77

Gambar 5.6 Proses editing dilakukan dengan metode Live editing ... 78

Gambar 5.7 Proses editing pemberian CG nama, judul dan lokasi ... 79

(9)

xv

(10)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Balasan BBS TV Surabaya ... 88

Lampiran 2 Acuan Kerja ... 89

Lampiran 3 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 90

Lampiran 4 Log Harian Halaman 1 ... 91

Lampiran 5 Log Harian Halaman 2 ... 92

Lampiran 6 Form Kehadiran Kerja Praktik Halaman 1 ... 93

Lampiran 7 Form Kehadiran Kerja Praktik Halaman 2 ... 94

Lampiran 8 Kartu Bimbingan Kerja Praktik (Depan) ... 95

(11)

1 1.1 Latar Belakang

Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah melatih kerja

secara langsung di sebuah perusahaan, yaitu PT. Bama Berita Sarana Televisi

(BBS TV) Surabaya. Dalam perusahan ini kegiatan Kerja Praktik yang dilakukan

adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

yang berjudul “Musik & Inspirasi”.

Perkembangan TV saat ini sudah maju, hal ini terbukti dari beberapa daerah

yang memiliki beberapa stasiun TV sendiri atau biasa disebut stasiun TV lokal.

Adanya stasiun TV lokal ini bisa menjadi salah satu media pelestarian budaya

lokal serta menambah wawasan warga tentang daerahnya. Seperti yang ditulis

oleh Heru SK dalam Herusk.wordpress.com, beliau menyatakan bahwa.

”Beruntung dengan hadirnya televisi-televisi lokal, yang menyajikan porsi acara daerah lebih banyak dibanding televisi nasional. Sehingga resiko kian tergerusnya seni tradisi oleh modernisasi bisa sedikit ditahan.”

Misalnya dengan dihadirkan acara yang bahasanya menggunakan bahasa

khas, acara yang mengulas tuntas tentang kuliner khas, dan acara lain yang dirasa

memuat konten lokal khas daerah tersebut.

Salah satu kota yang memiliki stasiun TV lokal adalah Kota Surabaya, di

kota yang mendapat julukan kota pahlawan ini memiliki beberapa stasiun televisi

lokal seperti JTV, SBO TV, Surabaya TV, TV9, MHTV, KOMPAS TV dan BBS

(12)

dituntut untuk agar kreatif dan inovatif dalam menciptakan program TV sehingga

tiap stasiun TV memiliki identitas dan keunikan yang berbeda beda, hal ini juga

ditujukan agar penonton tidak jenuh karena menonton acara dengan jenis yang

sama dari stasiun TV yang berbeda.

BBS TV Surabaya merupakan salah satu stasiun TV lokal yang ada di

Surabaya dan sudah tayang sejak tanggal 1 September 2008. Sebagai sebuah

televisi lokal yang bersifat biro, BBS TV Surabaya punya keistimewaan yaitu

memiliki program-program yang diproduksi sendiri tanpa melibatkan rumah

produksi diluar BBS TV.

Pada setiap programnya BBSTV selalu berusaha memberikan sarana kepada

masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk dapat mengkonsumsi informasi yang

bermutu dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan, agama dan

hiburan yang sifatnya informatif, edukatif namun, tetap menjadi sebuah produk

kreatif yang mampu menghibur khalayaknya melalui media televisi.

Salah satu program andalan BBSTV adalah MUSIK dan INSPIRASI.

Dalam setiap episode acara ini akan menayangkan satu sampai empat lagu, tidak

hanya sekedar menyuguhkan lagu, tetapi dijelaskan juga bagaimana sejarahnya,

keistimewaannya serta apa makna yang terkandung dalam lagu tersebut. Dari

adanya tayangan ini, diharapkan penonton tidak hanya terhibur tetapi juga

mendapat pesan dari lagu tersebut sehingga dapat dijadikan inspirasi dalam

(13)

Segment lagu Rek Ayo Rek khas Kota Surabaya menjadi tugas utama Kerja

Praktik ini. Dalam segment ini ditampilkan kelompok keroncong yang memainkan

lagu Rek Ayo Rek secara minus one, beberapa saat lagu ini dimainkan munculah

presenter acara yang menjelaskan tentang apa sebenarnya isi dari lagu Rek Ayo

Rek ini. Diharapkan penonton yang mayoritas warga Surabaya lebih mengetahuii

lagu Rek Ayo Rek beserta makna yang tersimpan. Disamping mengedit segment

lagu Rek Ayo Rek yang menjadi tugas utama kerja praktik, tidak menutup

kemungkinan untuk mengedit segment atau program lain yang ditugaskan oleh

BBSTV.

Pembuatan segment Rek Ayo Rek ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

salah satu media pelestari budaya Jawa khususnya kota Surabaya yang dikemas

dalam bentuk program acaratelevisi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengedit program acara di PT. Bama Berita Sarana Televisi

(BBS TV) Surabaya.

2. Bagaimana cara mengedit program acara “Musik & Inspirasi” di PT. Bama

Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya sehingga dapat menjadi tontonan

(14)

3. Apa saja yang harus dipersiapkan saat akan melakukang editing sebuah

program acara “Musik & Inspirasi” di PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS

TV) Surabaya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan batasan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Mengedit program acara di PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV)

Surabaya.

2. Mengedit program acara “Musik & Inspirasi” di PT. Bama Berita Sarana

Televisi (BBS TV) Surabaya.

3. Memberi atau menambahkan bumper, effect atau transisi, backsound,

penambahan CG nama dan tema program “Musik & Inspirasi” di PT. Bama

Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

1.4Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah:

1. Mengimplementasikan proses editing pada program acara “Musik &

Inspirasi” di PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

2. Mengetahui bagaimana cara mengedit sebuah program acara “Musik &

(15)

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam Kerja Praktik ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Mengetahui tentang bagaimana cara proses editing yang layak untuk

ditayangkan di televisi dan layak untuk tontonan bagi pemirsa.

b. Mendapatkan banyak pembelajaran dalam dunia pertelevisian khususnya

di bidang editing sebuah program televisi.

c. Mendapat ilmu tentang proses editing yang benar dan apa saja yang harus

diperhatikan untuk mengedit sebuah tayangan gambar.

2. Manfaat Praktis

a. Program yang ditayangkan diharapkan dapat diterima oleh penonton atau

masyarakat.

b. Dapat bermanfaat khususnya PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV)

Surabaya.

c. Bisa menjadi tayangan yang menginpirasi penonton atau masyarakat.

1.6 Pelaksanaan

Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT. Bama Berita Sarana (BBS TV)

Surabaya pada Production Departement, yang beralamat di Graha Bumi

Surabaya, Lantai 5, Jl. Basuki Rachmat No. 106 – 128 Surabaya.

Waktu pelaksanaannya dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 31 Agustus

(16)

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktik ini dilaporkan dengan susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori yang menjadi dasar dalam

preses editing video pada program acara televisi.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan karya

yang dikerjakan dalam Kerja Praktik ini.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan

misi, lokasi perusahaan, serta dan logo dari perusahaan.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

Dalam bab ini merupakan implementasi karya yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran sebagai akhir dari

(17)

7 2.1 Pengertian Editing Video

Seperti yang ditulis oleh Franky Cutuhatunewa di dalam website

www.caraeditvideo.com (2014) editingvideo adalah sebuah proses edit terhadap

klip-klip video hasil dari proses shooting, dimana pada proses ini seorang editor

memilih atau menyunting gambar dalam bentuk Video tersebut dengan cara

memotong klip-klip video (cut to cut) kemudian menggabungkan

potongan-potongan video tersebut, menjadi sebuah video yang utuh untuk kemudian

menjadi sebuah video yang baik untuk ditonton.

Dalam proses editing itu sendiri seorang editor akan menambahkan berbagai

effect serta menyisipkan transisi, sehingga video akan terlihat lebih menarik saat

ditonton. Oleh sebab itu proses editing menjadi salah satu elemen penting di

dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting.

Dalam proses editing, tidak cukup hanya menggabungkan gambar begitu

saja, tetapi banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing,

misalnya, seorang editor harus juga bisa memberi sentuhan rasa dalam

memandang sebuah angle camera yang baik, sehingga bisa bisa memberi

(18)

2.2 Pengenalan Adobe Premiere Pro CS6

Adobe Premiere Pro CS6 merupakan software untuk melakukan editing

video. Seperti yang ditulis oleh Razaq & Ispantoro (2011) dalam buku The Magic

of Movie Editing, software keluaran Adobe Corporation ini memang sudah umum

digunakan untuk mengedit video baik untuk keperluan film,iklan dan lain lain.

Adobe Premiere Pro CS6 memiliki keunggulan bisa menerima hampir semua

ekstensi video,seperti .avi, .mov , .wmv dan lain lain. Pada buku itu juga ditulis

dasar-dasar pengenalan tools dari Adobe Premiere Pro CS6.

1. Halaman Awal

Gambar 2.1 Tampilan Start Page Adobe Premiere Pro CS6 Sumber: (Screenshot Pribadi)

Halaman awal adalah tampilan yang pertama kali muncul ketika kita

mengakses Adobe Premiere Pro CS6 . Cara mengakses Adobe Premiere Pro

(19)

dari daftar program. Tampilan start page pertama kali membuka Adobe

Premiere Pro CS6.

2. Lingkungan Kerja Adobe Premiere Pro CS6

Gambar 2.2 Komponen Utama Adobe Premiere Pro CS6 Sumber: (Screenshot Pribadi)

Secara garis besar, lingkungan kerja (Workspace) Adobe Premiere Pro CS6

terdiri dari beberapa komponen utama yang bisa dilihat seperti pada gambar:

a. Menu Bar adalah menu yang berisikan menu-menu pull down. Cara

menggunakan menu ini adalah dengan cara mengklik atau menggunakan

alt+huruf yang bergaris bawah pada menu bar.

b. Standard Toolbar Toolbar yang berisi sekumpulan ikon sebagai shortcut

untuk perintah tertentu. Perintah yang terdapat pada standart toolbar

adalah perintah-perintah standart seperti new, save, open, copy, cut,

(20)

c. Preview adalah monitor atau tampilan layar video yang ada dibawah

menu bar yang berfungsi untuk menampilkan video dalam proses editing,

baik sebelum di edit maupun sudah di edit.

d. Timeline merupakan menu yang dipergunakan untuk mengatur durasi

Video yang sedang di edit.

3. Menu-Edit

Gambar 2.3 Komponen Menu-Edit Adobe Premiere Pro CS6 Sumber: (Screenshot Pribadi)

a. Undo: Kembali ke langkah sebelumnya.

b. Redo: Kembali ke langkah selanjutnya. Kebalikan dari menu undo. Bila

memilih menu ini komputer akan menampilkan langkah selanjutnya.

c. Cut: Mengambil dan menghapus dengan tujuan untuk memindahkannya

(21)

d. Ripple Cut: Mengambil dan menghapus clip yang berada di Timeline

pada suatu durasi dengan tujuan memindahkan clip tersebut ke tempat

lain atau durasi lain.

e. Copy: Menduplikat clip dengan tujuan untuk memberikan clip tersebut ke

tempat lain.

f. Replace: Mengganti atau menimpa clip yang sudah dengan clip yang

lain.

g. Delete: Menghapus clip.

h. Ripple Delete: Menghapus clip dan menggeser clip yang dibelakangnya.

i. Delete Parts: Menghapus efek yang ada di dalam clip tanpa menghapus

Clip itu sendiri.

j. Delete In/Out: Menghapus clip sesuai dengan seting In - Out.

k. Ripple Delete In/Out: Sama dengan menu Delete In/Out. Perbedaan

hanya pada terjadinya pergeseran clip yang di belakang clip yang di

hapus. clip yang ada di belakang Out akan bergeser ke depan.

l. Delete Gap: Menghapus are kosong yang ada di timeline.

m. Move To Previous Edit Point: Menggeser akhir Clip yang bersebelahan

dengan clip sesudahnya.

n. Move To Next Edit Point: Sama seperti menu Move to Previous Edit

Point. Perbedaan pada menentukan awal clip pada clip selanjutnya.

o. Add Cut Point: Pemotongan clip sekaligus memeberikan tanda potong di

(22)

p. Remove Cut Point: Menghapus tanda Add Cut Point sekaligus

menggabungkan clip yang terpotong olen Add Cut Point.

q. Set Between In/Out: Memberikan In (awal area) dan Out (akhir area) dengan otomatis dengan tujuan area tersebut akan di hapus atau copy atau

yang lain.

r. Add Squence To Bin: Membuat lembar kerja baru di bagian Bin.

2.3 Pengertian Video

Menurut Iwan Binanto dalam buku Multimedia Digital Dasar Teori +

Pengembangannya (2010:10), kata video berasal dari kata Latin yang berarti saya

lihat. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan

gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. video juga

dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi, dan keamanan. Istilah

video juga digunakan sebagai singkatan videotape, perekam video, dan pemutar

video.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar

hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan

kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara.

Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yakni video,vidi,visum yang artinya

melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat melihat. Media video merupakan

salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang

(23)

merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran

menyimak.

Azhar Arsyad (2011:49) menyatakan bahwa video merupakan

gambar-gambar dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa

proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Dari

pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa video merupakan salah satu jenis

media audio visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak

bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan video

melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video

dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep

yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,

dan mempengaruhi sikap.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Video

Menurut Daryanto (2011:79), mengemukakan beberapa kelebihan dan

kekurangan dalam penggunaan media video, antara lain:

1. Kelebihan

a. Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video

menyajikan gambar bergerak kepada siswa disamping suara yang

menyertainya.

b. Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara

(24)

2. Kekurangan

a. Opposition, Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan

timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang

dilihatnya.

b. Material pendukung, video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

menampilkan gambar yang ada di dalamnya.

c. Budget, untuk membuat video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

2.5 Tujuan Editing

Seperti yang ditulis oleh Titik Wahyuni di dalam website

http://titikwahyuni.weebly.com (2013) Ada banyak alasan melakukan pengeditan

dan pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan. yang

terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan, pertama adalah menetapkan

tujuan melakukan editing. namun secara umum tujuan editing adalah sebagai

berikut :

1. Memindahkan klip video yang tak dikehendaki

2. Memilih gambar dan klip yang terbaik

3. Menciptakan arus

4. Menambahkan efek, grafik, musik dll

5. Mengubah gaya dan suasana hati dan langkah dari gambar

(25)

2.6 Editor

Editor adalah sineas profesional yang bertanggung jawab mengkonstruksi

cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep

penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh. Seorang editor

dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang

kuat, sehingga sudah pasti dituntut sikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya.

Maksud sense of story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti

akan konstruksi dari struktur cerita yang menarik, serta kadar dramatik yang ada

di dalam shot-shot yang disusun dan mampu mengesinambungkan aspek

emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari awal

hingga akhir film (Taslim, 2009).

2.7 Jenis-jenis Shot Pengambilan Gambar

Dalam produksi video maupun film. Menurut artikel dalam website

kinekita.com (2014) dijelaskan ada sekitar 14 tipe shot dalam pengambilan

gambar yang biasa digunakan sebagai acuan para tim produksi (khususnya

departemen kamera), masing-masing tipe shot tersebut memiliki fungsi berbeda,

hal ini disesuaikan dengan isi pesan yang ingin disampaikan melalui bahasa

visual.

Terminologi tipe shot (Shot size/type of shot atau ukuran shot), sampai saat

ini memang sangat bervariasi di lingkungan produksi audio visual, meski

(26)

Pemberian nama dan pedoman untuk beragam tipe shot tersebut sampai saat ini

seolah telah menjadi “kesepakatan” umum di industri video, film dan televisi. Macam-macam Tipe Shots dalam pengambilan gambar yang sering

digunakan dalam produksi film dan video diantaranya :

1. EWS (Extreme Wide Shot)

Extreme wide shot merupakan tipe shot yang digunakan untuk menunjukkan

sebuah lingkungan dimana subyek film berada. Tipe shot ini seringkali

dipakai untuk membangun suasana sebuah adegan, subyek film terkadang

hampir tak tampak dalam visual karena penggunaan sudut pandang lebar

yang ekstrim.

Gambar 2.4 Contoh EWS (Extreme Wide Shot)

(Sumber: Kinekita.com)

Gambar 2.4 adalah Tipe shot EWS juga sering digunakan dalam film kolosal

yang melibatkan ribuan subyek, dengan menggunakan tipe shot ini jumlah

pasukan skala besar dan megah dapat digambarkan secara sempurna.

2. Very Wide Shot (VWS)

Very Wide Shot merupakan tipe shot sangat luas, namun secara visual lebih

(27)

Gambar 2.5 Contoh Very Wide Shot (VWS)

(Sumber:kinekita.com)

Pengambilan gambar dengan tipe Very Wide Shot ini masih sangat

memungkinkan untuk mengambil banyak subyek dalam sebuah frame.

Meskipun subjek film sudah dapat terlihat dengan shot ini, tetapi belum ada

penekanan, karena tipe shot ini masih dalam rangka membangun suasana

lingkungan dimana subyek film berada.

3. Wide Shot (WS)

Dalam tipe Wide Shot, subjek sudah dapat diidentifikasikan dengan jelas

karena telah memenuhi frame gambar meski terdapat jarak diatas kepala dan

dibawah kaki. Penggunaan jarak diatas dan dibawah subyek tersebut

(28)

Gambar 2.6 Contoh Wide Shot (WS)

(Sumber: Kinakita.com)

Tipe Wide Shot di beberapa lingkungan produksi juga sering disebut Long

Shot, Full Shot dan Total Shot, dimana subyek ditampilkan secara

keseluruhan.

4. Mid Shot (MS)

Mid Shot atau sering disebut juga sebagai Medium Shot merupakan tipe shot

yang menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara lebih rinci, pada

subyek manusia tipe shot ini akan menampilkan sebatas pinggang sampai atas

kepala.

Gambar 2.7 Contoh Mid Shot (MS)

(29)

Gambar 2.7 adalah Tipe Mid Shot masih memiliki ruang untuk memberi

keleluasaan subyek dalam bergerak, tipe shot ini sering juga digunakan

sebagai permulaan pengambilan gambar sebelum kameraman mengambil

gambar lebih dekat untuk mengekpose reaksi dan emosi subyek. Bagi

penonton tipe shot ini masih dirasakan seolah-olah mereka sedang melihat

seluruh subjek. Tipe shot ini sering digunakan saat subyek berbicara untuk

memberi informasi, misalnya pada waktu wawancara, pengambilan gambar

presenter televisi maupun saat dialog dalam film fiksi.

5. Medium Close Up (MCU)

Medium Close Up merupakan jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek

agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas dada hingga kepala. Ekpresi

wajah dari tipe shot ini sudah bisa ditangkap melalui frame kamera.

Gambar 2.8 Contoh Medium Close Up (MCU)

(Sumber: Kinekita.com)

6. Close Up (CU)

Tipe shot Close Up sering digunakan untuk menekankan keadaan emosional

(30)

kepala saja. Close up juga berguna untuk menampilkan detail dan dapat

digunakan sebagai cut-in.

Gambar 2.9 Contoh Close Up (CU)

(Sumber: Kinekita.com)

7. Extreme Close Up (ECU, XCU)

ECU (juga dikenal sebagai XCU) merupakan tipe shot untuk menampilkan

detail obyek, misalnya mata, hidung, atau telinga.

Gambar 2.10 Contoh Extreme Close Up (ECU, XCU)

(Sumber: Kinekita.com)

Melakukan pengambilan gambar dengan Extreme Close Up perlu

pertimbangan khusus, hal ini jarang sekali dilakukan apabila tidak ada alasan

(31)

8. Cut-In (CI)

Cut-In adalah tipe shot yang diambil secara khusus dengan menunjukkan

beberapa bagian dari subjek secara rinci. Hal ini biasanya digunakan untuk

menekankan emosi subyek, misalnya gerakan tangan, gerakan kaki, atau yang

lainnya sehingga bisa menunjukkan antusiasme, agitasi, kegelisahan, atau

apapun yang dialami subyek.

Gambar 2.11 Contoh Cut-In (CI)

(Sumber: Kinekita.com)

9. Cutaway (CA)

Cutaway adalah jenis shot yang digunakan untuk membangun situasi, subjek

bisa berbeda, misalnya hewan kesayangan milik subyek, bagian yang berbeda

(32)

Gambar 2.12 Contoh Cutaway (CA)

(Sumber: Kinekita.com)

Cutaway ini bisa digunakan sebagai penguat suasana shot dan menambah

informasi tertentu tentang subyek melalui bahasa visual.

10. Two Shot

Two Shot merupakan tipe shot yang menampilkan dua orang dalam satu

frame kamera, tipe shot ini dapat digunakan untuk membangun hubungan

antara subjek satu dengan lainnya, masing-masing subyek dapat saling

berinteraksi dan terlibat dalam gerakan atau tindakan dalam pengambilan

gambar.

Gambar 2.13 Contoh Two Shot

(33)

Gambar 2.13 adalah Tipe shot ini juga sering digunakan ketika dua presenter

sedang membawakan acara ataupun memperkenalkan dua orang secara

bersamaan.

11. Over the Shoulder Shot(OSS)

Over the Shoulder Shot adalah tipe shot yang dilakuakan untuk dua subyek,

tapi pengambilan gambar dilakuakan dari belakang bahu salah satu subyek.

Orang yang dihadapi subjek biasanya harus menempati sekitar 1/3 frame.

Gambar 2.14 Contoh Over the Shoulder Shot (OSS)

(Sumber: Kinekita.com)

Tipe shot ini biasa digunakan dalam sebuah percakapan dua subyek, Framing

gambar bisa dilakukan bergantian sehingga visual dapat terlihat dinamis.

12. Noddy Shot

Noddy Shot biasanya digunakan dalam wawancara maupun dialog. Tipe shot

ini juga digunakan untuk menangkap respons maupun reaksi salah satu

subyek saat subyek lain bicara dalam pengambilan gambar Over the Shoulder

(34)

Gambar 2.15 Contoh Noddy Shot

(Sumber: kinekita.com)

13. Point-of-View Shot (POV)

Point-of-view shot merupakan tipe pengambilan gambar atau shot yang

menunjukkan sesuatu dari sudut pandang subjek, dalam hal ini fungsi kamera

sebagai mata subjek.

Gambar 2.16 Point-of-View Shot (POV)

(Sumber: Kinekita.com)

14. Weather Shot

Weather Shot merupakan tipe shot yang menjelaskan tentang cuaca dimana

subyek berada. Shot-shot cuaca biasanya juga dapat digunakan untuk

(35)

Gambar 2.17 Contoh Weather Shot

(Sumber: kinekita.com)

2.8 Metode Editing Video

Didalam proses Editing Video ada beberapa metode yang biasanya dipakai

dalam proses pengeditan Video, dan masing-masing metode ini tentu mempunyai

proses yang berbeda. Seperti yang ditulis oleh Franky Cutuhatunewa di dalam

website www.caraeditvideo.com (2014) Walaupun saat ini, metode non linear

editing yang paling banyak digunakan oleh editor-editor Video profesional,

namun ada baiknya bagi kita untuk mempelajari berbagai metode editing ini.

1. film splicing (penyambungan film)

Penyambungan film secara teknis bukanlah Video editing, melainkan film

editing. Tetapi sangat penting bagi kita terutama bagi seorang editor Video,

untuk mengerti metode ini karena, ini merupakan metode edit yang pertama

dalam mengedit gambar-gambar bergerak atau dapat dikatakan gambar hidup.

Secara konseptual, metode ini merupakan dasar dari metode editing Video

(36)

Metode ini dulunya dilakukan dengan cara memotong bagian-bagian film,

dan ini menjadi sebuah metode yang merupakan sebuah landasan editing

secara tradisi. Proses penyambungan film ini biasanya memotong setiap

bagian film, kemudian mengolahnya dengan cara membuang bagian yang tak

diperlukan.

Proses ini merupakan sebuah proses langsung dan begitu mekanikal. secara

teori, penyambungan film biasanya dilakukan dengan gunting dan tape

peyambung. Didalam perkembangan proses penyambungan film ini terus

mengalami peningkatan, karena pada akhirnya ternyata, pilihan dalam metode

penyambungan jatuh kepada pilihan yaitu menggunakan mesin penyambung

dan menjadi solusi praktis.

2. Tape to tape (linear)

Tape to tape, atau linear adalah metode origin elektronik, yang dipakai

sebelum penggunaan komputer dikenal pada sekitar tahun 1990. Walaupun

untuk saat ini, metode ini tidak mejadi pilihan favorit, tapi dalam hal-hal

tertentu motode ini masih banyak digunakan. Ketrampilan seorang editor

dalam metode editing seperti ini diyakini akan tetap bermanfaat dalam jangka

waktu yang panjang.

Cara kerja dalam metode linear adalah mengcopy secara selektive dari satu

tape ketape yang lain. dalam metode ini setidaknya digunakan dua tape, satu

sebagai sumber dan satu sebagai perekam atau recorder. Prosedurnya sangat

(37)

yang berisi gambar yang akan diedit di tape sumber atau source dan satu

kaset kosong di tape perekam atau recorder.

Langkah selanjutnya menekan tombol play pada tape sumber atau source,

kemudian tekan tombol record pada tape perekan atau recorder. Di dalam

proses editing, biasanya memilih gambar atau klip yang diinginkan. dengan

cara ini panjang atau durasi film menjadi lebih singkat dan padat. Gambar

yang direkam pada tape perekam atau recorderlah yang akan menjadi gambar

yang akan ditayangkan atau diterbitkan.

Metode ini disebut metode linear karena proses pengeditan dilakukan secara

linear, mulai dari awal pengambilan gambar sampai terakhir gambar diambil.

Adapun kekurangannya, jika editor melakukan kekeliruan atau baru

menyadari ada yang terlupakan padahal proses sudah berjalan, maka sangat

sulit untuk melakukan pengeditan ulang dari awal lagi. Namun demikian

harus diakui metode ini amat sederhana dan bebas dari banyak gangguan.

3. Metode Digital komputer (non linear)

Dalam metode ini, gambar atau clip di capture kemudian disimpan dalam

harddisk yang kemudian akan di edit dengan menggunakan perangkat lunak

yang merupakan program atau software tertentu. Biasanya setelah proses

editing sudah selesai dilakukan, maka gambar hasil dari proses editing

tersebut akan kembali dipindahkan ke pita kaset tape atau ke optikal disk atau

(38)

Tentu memakai metode ini mempunyai keuntungan yang lebih dari linear

editing, karena metode ini sangat flexibel. Dalam metode ini seorang editor

dapat mengedit gambar sesuka hati dan tidak perlu dilakukan secara linear,

itulah kenapa metode ini disebut sebagai non linear.

Walaupun metode ini lebih baik dari metode linear bukan berarti tanpa

kekurangan, karena sebenarnya metode ini juga memiliki kekurangan yaitu

metode ini amat bergantung pada perangkat keras atau hardware serta

perangkat lunak atau software yang kita pakai. selain itu, dalam beberapa hal

ada juga hasil pangambilan gambar atau standar Video yang tidak compatible

atau tidak cocok dengan sofware yang kita gunakan.

Metode non linear ini memang memerlukan proses pembelajaran khusus,

karena proses editing seperti ini lebih sulit dipelajari ketimbang linear

editing, namun jika kita sudah memahami cara kerjanya dengan baik maka

kita dapat melakukan sebuah proses editing yang lebih baik dan tentu cepat.

4. Live editing

Untuk live editing biasanya dilakukan untuk even atau acara-acara tertentu

yang disiarkan secara langsung oleh televisi, misalnya siaran langsung

pertandingan sepak bola, konser musik, breaking news, dll. Prosesnya adalah

beberapa kamera dan Video disambungkan langsung ke sentral mixing dan

control dan di edit pada saat itu juga, kemudian disiarkan secara langsung,

(39)

2.9 Produksi Program Televisi

Dalam bukunya yang berjudul Teknik Produksi Program Televisi

(Wibowo, 2007;7) memberikan pengertian bahwa dalam memproduksi program

televisi seorang produser dihadapkan pada 5 hal sekaligus yang memerlukan

pemikiran mendalam yakni materi produksi, sarana produksi, biaya produksi

(Financial), Organisasi pelaksana produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.

1. Materi Produksi

Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Seorang

produser proffesional dengan cepat mengetahui apakah materi atau bahan

yang ada dihadapannya akan menjadi materi yang baik atau tidak. Seorang

produser saat berhadapan dengan suatu karya cipta seperti musik, atau

lukisan, gagasannya mulai tergerak. Berawal dari hal-hal seperti itulah mulai

muncul ide atau tema yang kemudian diwujudkan menjadi treatment.

Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi

program. Oleh karena itu treatment pada setiap program berbeda-beda. Dari

treatment akan diciptakan sebuah naskah atau script dan langsung

dilaksanakan produksi program. Dari sinilah penyempurnaan konsep program

dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang

berkualitas atau baik.

2. Sarana Produksi

Sarana yang menjadikan penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu

hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu

(40)

diperlukan saat atau sebagai alat produksi, yaitu perekam gambar, peralatan

perekam suara, dan pencahayaan.

3. Biaya Produksi

Dalam sebuah produksi program tentunya diperlukan perencanaan biaya

untuk menunjang jalannya sebuah produksi. Oleh karena itu, biaya produksi

dapat didasarkan pada dua kemungkinan yaitu financial oriented dan quality

oriented.

a. Financial Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan

keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntunan tuntunan

tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi, missal tidak

menggunakan artis yang pembayarannya mahal, konsumsi yang tidak

terlalu mewah, dan lain-lain.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntunan kualitas hasil

produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak ada masalah keuangan.

Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasanya prestige.

Produksi yang diharapkan mendatangkan keuntungan besar, baik dari

segi nama maupun finansial.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi melibatkan banyan orang misalnya crew artis

(41)

dan pejabat bersangkut paut dengan masalah perijinan. Sehingga diperlukan

suatu organisasi pelaksanaan produksi yang tersusun rapi.

Dalam hal ini produser dibantu oleh production manager, ia mendampingi

sutradara dalam mengendalikan organisasi. Produser pelaksana membawahi

bendahara yang mengatur keuangan. Lalu ada sekretariat yang bertugas dan

berhubungan dengan surat menyurat, kontrak dan perijinan.

Tanggung jawab pelaksanaan dari organisasi yang bersifat dilapangan dipikul

oleh bagian yang disebut unit manager. Bidang yang langsung dibawah oleh

unit manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi dan akomodasi.

Properti, kostum dan make-up.

2.10 Program “Musik & Inspirasi”

Musik & Inspirasi merupakan salah satu program acara di BBS TV

Surabaya. Musik & Inspirasi adalah suatu program acara yang format atau

jenisnya adalah musik. Namun program acara ini memilik perbedaan yakni

dengan cara menyajikan instrument musik klasik (keroncong). Salah satu program

andalan BBS TV adalah MUSIK dan INSPIRASI. Dalam setiap episode acara ini

akan menayangkan satu sampai empat lagu, dan setiap segment menayangkan satu

lagu atau musik instument. tidak hanya sekedar menyuguhkan lagu, tetapi

dijelaskan juga bagaimana sejarahnya, keistimewaannya serta apa makna yang

terkandung dalam lagu tersebut. Dari adanya tayangan ini, diharapkan penonton

tidak hanya terhibur tetapi juga mendapat pesan dari lagu tersebut sehingga dapat

(42)

2.11 Jenis-jenis Program Televisi

Seperti yang dijelaskan di dalam buku yang berjudul Television Writing

from Concept to Contract (Blum, R.A., 1984:45) yang menjelaskan tentang jenis

atau bentuk program pada televisi. Betuk program dapat diartikan sebagai suatu

pendekatan yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau isi program

kepada pemirsa (audience). Bentuk program yang digunakan untuk menayangkan

program Video dan televisi sangat beragam yaitu:

1. Drama

Inti dari sebuah program Video dan televisi bebentuk drama adalah adanya

konflik dari orang-orang yang terlibat (pelaku) di dalamnya. Program

berbentuk drama biasanya dimulai dengan mengenalkan karakter dari

orang-orang yang terlibat di dalamnya yang kemudian diikuti dengan konflik yang

dibangun secara dramatik yang melibatkan para pelaku tersebut. Konflik ini

biasanya diselesaikan pada akhir cerita. Penyelesaian konflik pada akhir

cerita dapat berupa happy ending atau sebaliknya.

2. Dokumenter

Dokumenter adalah program yang bercerita tentang suatu peristiwa yang telah

berlangsung sebelumnya. Contoh film dokudrama yang kita kenal adalah

Pengkhianatan G-30S PKI yang digarap oleh sutradara Arifin C. Noer, Pearl

Harbour karya Jerry Bruckheimer dan JFK yang ditulis dan disutradarai oleh

Oliver Stone. Film tersebut merupakan contoh-contoh film yang dikemas

(43)

3. Talk Show

Program talk show adalah program yang menampilkan pembicara, biasanya

lebih dari satu orang, untuk membahas suatu thema atau topik tertentu.

Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh seorang moderator.

Agar program talk show dapat menarik perhatian audience maka pembicara

yang terlibat di dalam program harus memiliki latar belakang yang berlainan,

pro dan kontra, terhadap topik yang dibahas.

4. Demo

Contoh program berbentuk demo adalah program masak memasak atau

membuat kue dan tip otomotif. Program demo biasanya membahas resep atau

cara yang dipraktekan secara procedural atau tahap demi tahap. Melalui

program berbentuk demo, pemirsa dapat mempelajari dan menerapkan suatu

keterampilan (skill).

5. Musikal

Program musikal merupakan program yang menampilkan acara musik dan

tarian sebagai hiburan. Tentunya sering melihat program musikal yang

ditayangkan di stasiun televisi. Banyak kemasan program yang digunakan

oleh produser televisi untuk menayangkan program musikal. MTV program

misalnya selalu menayangkan klip-klip Video musik dari penyanyi terkenal

untuk pemirsa kaum muda.

6. Quiz

Bentuk program lain yaitu quiz. Saat ini kita dapat melihat banyak sekali

(44)

tantangan yang melibatkan pesertanya atau bahkan pemirsa untuk menjawab

tantangan tersebut. Peserta yang berhasil menjawab tantangan akan

memperoleh reward (hadiah) sebagai imbalan. Contoh program berbentuk

quiz yang sangat dikenal yaitu Berpacu dalam melodi yang mengharuskan

kontestan atau peserta menebak judul atau pencipta sebuah lagu berdasarkan

penggalan nada yang dimainkan. Sekarang ini banyak quiz interaktif yang

memeneri kesempatan audience terlibat langsung dengan program yang

ditayangkan.

7. Features

Features merupakan program yang berisi segmen-segmen yang dikemas

dalam bentuk penyajian yang bervariasi. Sebuah program berbentuk features

biasanya membahas suatu topik yang menarik dengan menggunakan beberapa

bentuk penyajian atau pendekatan program.

2.12 Media massa

Seperti yang ditulis oleh Apriandi Tamburaka dalam bukunya yang berjudul

Agenda Setting Media Massa (2012:13) memberikan pengertian mengenai media

massa sebagai berikut:

“Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas pula”

Menurut kutipan tersebut istilah media massa mengarah pada alat atau cara

yang terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka kepada banyak orang

(45)

institusional dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat

itu oleh warga masyarakat melalui kekuasaan yang ada maupun melalui

kepakatan-kesepakatan lain.

1. Karakteristik Media Massa

Sebagai bentuk komunikasi masa, media massa memiliki karakter yang bisa

kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

a. Publisitas

Yakni bahwa media massa adalah produk pesan dan informasi yang

disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.

b. Universalitas

Yaitu bahwa pesannya bersifat umum dan tidak dibatasi pada tema-tema

khusus, berisi segala aspek kehidupan, dan semua peristiwa di berbagai

tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan

pendengarnya merupakan masyarakat umum.

c. Perioderitas

Yaitu waktu terbit atau tayangnya bersifat tetap atau berkala misalnya

harian, mingguan atau bulanan.

d. Kontinuitas

Berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan periode mengudara

(46)

e. Aktualitas

berisi hal-hal baru seperti informasi-informasi baru, peristiwa terbaru,

tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian

informasi kepada publik.

2. Jenis-jenis Media Massa

Seperti yang ditulis Oleh Nuramalina Prihatiny dalam website

www.kompasiana.com (2011) tentang jenis-jenis media massa, yaitu yang

terdiri dari:

a. Media Massa Cetak (Printed Media)

Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya

dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci yakni meliputi, koran

atau suratkabar, tabloid, majalah, buku, newsletter, bulletin, dan lain

sebagainya. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis

tulisan yaitu berita, opini, dan feature.

b. Media Massa Elektronik (Electronic Media)

Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar

dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi,

dan film.

c. Media Online (Online Media, Cybermedia)

(47)

2.13 Jenis-jenis Televisi

Seperti yang dijelaskan oleh Ilham Zoebazary di dalam buku yang berjudul

Kamus Istilah Televisi dan Film (2010:256) memberikan pengertian mengenai

jenis-jenis televisi sebagai berikut:

1. Televisi Digital

Merupakan jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem

kompresi untuk menyiarkan sinyal Video, audio dan data ke pesawat televisi.

2. Televisi Analog

Merupakan jenis televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan

menvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal.

3. Televisi Berlangganan

Merupakan jenis televisi yang menggunakan satelit, jadi pesawat penerima

dilengkapi dengan alat dekoder yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari

satelit dan dilaksanakan dengan sistem sewa dan membayar iuran tiap

bulannya (berlangganan).

4. Televisi Lokal

Merupakan jenis televisi yang jangkauannya terbatas di suatu daerah.

5. Televisi komunitas

Merupakan jenis televisi yang didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat

indipenden dan tidak komersial dengan daya pancar yang rendah, dan luas

jangkuan frekuensi wilayahnya terbatas, serta hanya untuk melayani

(48)

2.14 Definisi Televisi Lokal

Seperti yang ditulis oleh Dominick dalam bukunya yang berjudul The

Dynamics of Mass Communication (1990:4) memberikan pengertian mengenai

Pengertian televise lokal sebagai berikut:

“a local television station provide television services to particular community in the industry, these communities are customarily referred to a market”.

Pengertian tersebut menyebutkan bahwa stasiun televisi lokal menyediakan

layanan broadcast pada segmen tertentu yang juga berfungsi sebagai pasar.

Televisi lokal mempunyai kekuatan tersendiri yaitu pada “kelokalannya” dengan program yang berkonten lokal, seperti berita lokal, kegiatan (peristiwa)

masyarakat lokal, peristiwa hangat lokal, pendidikan, hiburan local, budaya local

dan lain-lain.

1. Perkembangan Televisi Lokal

Pada masa reformasi, terjadi pertumbuhan televisi di daerah-daerah menjadi

begitu pesat, dan pertumbuhan tersebut merata di berbagai daerah di

Indonesia. Televisi-televisi yang berdiri dan berkembang di berbagai daerah

di Indonesia tesebut sering disebut televisi lokal.

Definisi televisi lokal sendiri adalah stasiun penyiaran yang memiliki wilayah

siaran terkecil yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten.

Undang-undang penyiaran menyebutkan, bahwa stasiun penyiaran lokal dapat

didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Republik Indonesia dengan

(49)

suatu stasiun dikategorikan sebagai penyiaran lokal adalah lokasi sudah

ditentukan dan jangkuan siarannya terbatas.

Berikut ini merupakan beberapa stasiun televisi lokal yang ada di berbagai

daerah di Indonesia:

b. Aceh: Aceh TV, TVRI Aceh, Koetaraja TV.

c. Medan: TV Medan, Deli Medan, DAAI Medan, Spacetoon Medan.

d. Bandung: TVRI Jawa Barat, Bandung TV, Depok TV, CB Channel, CT

Channel, Garuda TV, IMTV, Green TV IPB, Jatiluhur TV, Megaswara

TV, MQTV, Parijz van Java TV, Spacetoon Bandung, Radar Cirebon

TV (RCTV), STV Bandung, TVB Bekasi, TV Nusantara.

e. Bali: TVRI Bali, Indo TV, Alam TV, Bali Music Channel, Dewata TV,

Bali TV.

f. Surabaya: TV 9 Surabaya (Tempo TV), TVRI Jawa Timur, Arek TV,

JTV (Jawa Pos Televisi), SBO TV, Surabaya TV, MNTV (B-Channel),

BBS TV, MHTV (Sindo TV), BCTV (Kompas TV).

Walaupun stasiun televisi-televisi lokal memilik nama dan segmentasi pasar

yang berbeda-beda, namun mereka tetap memilik satu kesamaan yaitu setiap

stasiun televisi selalu memiliki sebuah program berita.

2. Perkembangan Televisi Dunia

Penemuan baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi telah

mendorong terus berkembangnya media elektronik. Berbagai kemajuan dan

perubahan terjadi dalam percepatan yang semakin meningkat. Sejak

(50)

lama. Tapi pada perkembangan berikutnya, mulai dari TV berwarna sampai

pada penemuan teknologi komunikasi interaktif lewat internet, misalnya,

perubahannya menjadi sangat cepat (Muhtadi, 1999:95).

Seperti yang telah diketahui, televisi mulai diperkenalkan pada public pada

acara pameran dunia tahun 1939, ketika berlangsungnya World's Fair di New

York, Amerika Serikat, tetapi Perang Dunia II telah mnyebabkan kegiatan

dalam bidang televisi itu terhenti. Baru setelah tahun 1946 kegiatan dalam

bidang televisi dimulai lagi. Pada saat itu di seluruh Amerika Serikat hanya

terdapat beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian disebabkan suasana

yang mengizinkan dan teknoligi yang berkembang pesat, jumlah

studio/pemancar tv meningkat dengan hebatnya.

Perkembangan televisi tidak hanya di Amerika saja, tetapi juga di Inggris

(1924). John Logle Baird mendemonstrasikan televisi pada tahun 1924. BBC,

yang merupakan salah satu organisasi terbesar di dunia, mencoba-coba

mengadakan siaran sejak tahun 1929. Selanjutnya, setelah perang usai,

mengiringi pembangunan berbagai gedung-gedung yang hancur serta

perbaikan segala aspek, badan-badan siaran televisi juga muncul di

Negara-negara lain.

Di Perancis, Jerman Barat, Nederland, Belgia, Luxemburg, Italia, Denmark,

Austria, Swedia, Switzerland, dan negara lainnya. Televisi juga berkembang

di Asia, yakni di Indonesia dan Republik China (1962), Jepang (1953),

Philipina (1953), Muangthai (1955), Singapura (1963), dan kemudian disusul

(51)

Siaran televisi pertama kali di Indonesia diperkenalkan pada tahun 1962,

ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta

olahraga Asian Games di Jakarta. Saat itu, masyarakat Indonesia disuguhi

tontonan realita yang begitu memukau. Meskipun hanya siaran televisi hitam

putih, namun siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi momentum

yang sangat bersejarah. Sementara puncak ketenaran (booming) televisi di

Indonesia sendiri dimulai tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara dengan

bantuan decoder atau alat pemancar.

Saat ini, di Indonesia sudah mengudara satu televisi pemerintah, yakni TVRI,

dan beberapa televisi swasta, antara lain SCTV, TPI, ANTV, Indosiar,

MetroTV, Trans TV, Trans7, TVOne, Global TV, serta stasiun televisi lokal

seperti O Channel, JakTV, CTV Banten, dan lain-lain. Televisi saat ini telah

menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan

televisi swasta Indonesia saat ini justru tidak sehat bagi demokrasi, terutama

bila dilihat dari perspektif kepentingan publik. Stasiun siaran swasta

Indonesia kini memiliki kekuatan luar biasa.

Salah satu kondisi yang kurang memperoleh perhatian namun sebenarnya

sangat vital dalam sistem penyiaran Indonesia adalah fakta bahwa selama

lima stasiun televisi swasta dan stasiun televisi publik memiliki jangkauan

(52)

2.15 Pengertian Televisi

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang di

temukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Menurut J.B

Wahyudi dalam bukunya Media Komunikasi Massa Televisi (1986:49),

mengatakan bahwa pengertian televisi diartikan dengan melihat jauh, yaitu

dengan gambar dan suarayang diproduksi di suatu tempat (Studio Televisi) dapat

dilihat dari tempat lainmelalui sebuah perangkat penerima.

Media televisi sendirimerupakan gabungan dari segi verbal, visual,

teknologikal dan dimensi dramatikal.Verbal, berhubungan dengan kata-kata yang

disusun secara singkat, padat dan efektif. Visual, lebih banyak menekankan pada

bahasa gambar tajam, jelas, hidup,memikat. Teknologikal, berkaitan dengan daya

jangkau siaran, kualitas siaran dangambar yang dihasilkan serta diterima oleh

pesawat televisi penerima dirumah-rumah.

Dengan demikian televisi diartikan dengan televisi siaran yang

merupakanhasil perpaduan tiga komponen yang tidak dapat saling di pisahkan

yaitu, studiotelevisi, pemancar (transmission) dan pesawat penerima (receiver)

atau pesawattelevisi. Perpaduan tiga komponen ini disebut trilogi televisi.

Trilogi televisi ini berfungsi untuk menghasilkan siaran televisi. Siaran

televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat dilihat secara audio visual (suara

dangambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat, baik kaya

ataupunmiskin, tua maupun muda, mahasiswa sampai dengan anak-anak.

Kelebihan televisi yaitu mampu menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik

(53)

2.16 Sejarah Televisi

Tidak diragukan lagi, bahwa informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai

kepentingan yang sifatnya sangat mendasar, karena itu peranannya sangat luar

biasa. Sejak munculnya Acta Diurna (Pengumuman Pemerintah) dan Acta Senata

(Pengumuman Senat) di kerajaan Romawi Kuno saat Pemerintah Julius Caesar,

tahun 59 SM, para ahli menilai bahwa hal tersebut merupakan cikal bakal adanya

penyebaran informasi melalui tulisan.

Selanjutnya muncul teknologi terbaru dalam hal cara mencetak dengan

huruf lepas yang ditemukan pada tahun 1423 serta penemuan mesin pembuat

kertas pada abad ke-18. Selanjutnya media radio ikut memainkan peran dalam

dunia informasi sejak seorang ilmuwan bernama Dane menyatakan pada tahun

1802 bahwa pesan dapat dikirim melalui kawat beraliran listrik dalam jarak

pendek. Seiring perjalanan waktu dan semakin pesatnya perkembangan teknologi,

muncullah media massa yang disebut televisi. Kemunculannya memberikan warna

baru dalam dunia informasi di dunia.

Peranannya tak kalah penting dengan media sebelumnya, surat kabar dan

radio. Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang

diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar

utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman pada

tahun 1884. Ia menemukan sebuah alat yang kemudan disebut sebagai Jantra

Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan electrische

(54)

Keterangan lainnya yaitu dalam buku Empat Windu TVRI disebutkan,

televisi merupakan media temuan orang-orang Eropa. Perkembangan pertelevisian

di dunia sejalan dengan kemajuan teknologi elektonika yang bergerak pesat sejak

ditemukannya transistor oleh Wiliam Socley dan kawan-kawan pada tahun 1946.

Transistor yang dibuat dengan pasir silicon di California, amerika Serikat ini

merupakan benda sebesar pasir yang berfungsi sebagai penghantar listrik bebas

hambatan.

Transistor ini sanggup menggantikan fungsi tabung (vacuum tube) yang

diciptakan oleh Lee De Fores pada tahun 1912. Selanjutnya pada tahun 1923,

Vladimir Katajev Zworykin berhasil menciptakan sistem televisi elektris. Dan

tahun 1930 Philo T. Farnsworth menciptakan sistem televisi. Penemuan dasar

televisi ini terus berkembang sampai akhirnya Paul Nipkow melahirkan televisi

mekanik. Hal ini dibuktikan ketika di New York World’s Fair tahun 1939 dipamerkan pesawat televisi berukuran 8x10 inci. Dan pertama kalinya gambar

televisi mulai terlihat tahun 1920 di Amerika Serikat (Baksin, 2006).

2.17 Keunggulan Televisi

Seperti yang dijelaskan dalam buku yang berjudul Media Komunikasi

Massa Televisi (Wahyudi, 1986).Televisi mempunyai keunggulan yang berbeda

dengan media massa lainnya yaitu:

a. Audio Visual

Televisi memiliki salah satu kelebihan yaitu dapat di dengar sekaligus

(55)

dapat mendengar kata-kata, musik, dan efek suara, makakhalayak televisi

dapat melihat gambar yang bergerak. Namundemikian, bukan berarti

gambar lebih penting dari kata-kata.Keduanya juga harus ada kesesuaian

secara harmonis.

b. Berpikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah

pengarah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture).Begitu

pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikaninformasi,

pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam

gambar.

c. Pengoprasian lebih kompleks

Di bandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi suara

lebihkompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang

digunakan pun lebih rumit dan harus di lakukan orang-orang

(56)

46

METODOLOGI PERANCANGAN

Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan

perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya.

3.1 Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut

pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara

bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang yang berada di

tempat penelitian.

Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan

lainnya. Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif

memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu penghitungan. Sehingga dapat

menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

Diharapkan dengan metode kualitatif penelitian ini dapat menghasilkan data

yang sifatnya deskriptif, seperti hasil wawancara, catatan lapangan, gambar,

rekaman video dan lain-lain.Metode penelitan kualitatif ini diperlukan kedekatan

dengan orang-orang yang ahli di dalam bidangnya, sehingga mendapatkan

(57)

Teknik pengumpulan data merupakan sekumpulan cara untuk memperoleh

data dan informasi mengenai masalah atau objek yang akan diteliti. Beberapa

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah

metode sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data dan informasi dengan cara

mempelajari dan menelaah sumber-sumber berupa buku, materi kuliah dan

referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam

tahap ini dilakukan penelitian langsung mengenai semua hal yang

berhubungan dengan proses editing suatu program acara “Musik & Inspirasi”

di suatu stasiun televisi yakni PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV)

Surabaya.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari

referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari berbagai

sumber wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan.

Studi pustaka dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data melalui internet, mencari buku yang membahas Editing

video, penyiaran televisi, serta buku tentang pertelevisian.

3. Wawancara

Kegunaan metode wawancara adalah agar penulis mengetahui lingkup

lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana yang diminta dari pihak

(58)

beberapa pihak yang terkait yaitu Editor dan salah satu produser yang

memegang program acara “Musik & Inspirasi”. Berikut adalah beberapa hasil

wawancara:

a. Ibu Nita, adalah salah satu produser di BBS TV Surabaya. Menjelaskan

tentang tata cara mengedit suatu program, karena tidak semua gambar

layak untuk ditayangkan.

b. Bapak Galih, adalah salah satu editor BBS TV Surabaya. Menjelaskan

mengenai program, bagaimana cara editing yang tepat dan sekaligus

menjadi membimbing selama pelaksanaan kerja praktik.

c. Mendapatkan informasi content apa saja yang akan diterapkan dalam

suatu proses editing.

d. Mendapatkan referensi, sehingga mampu menetapkan sebuah standart

dalam editing video.

3.3 Analisa Data

Analisa data dilakukan agar data dan informasi yang terkumpul bisa ditarik

kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Proses analisa data

dimulai dengan membaca seluruh sumber (hasil-hasil metode penelitian) yang

masih bersifat acak, kemudian dipelajari dan ditelaah. Langkah berikutnya yaitu

mengukur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan

mengkategorikannya dalam sekumpulan informasi yang memungkinkan adanya

(59)

pencatatan, pengertian dan penyutingan yang akhirnya dikelompokkan dalam

ciri-ciri yang sama (diverifikasikan) lalu disimpulkan. Jika masih terdapat data yang

penting dan belum dimasukkan, maka dilakukan kembali dimulai dari

pengumpulan data, pemeriksaan data, dan seterusnya. Ini merupakan proses yang

simultan dari satu tahap ke tahap lainnya.

Dalam laporan Kerja Praktik ini, dilakukan beberapa tahapan. Pasca

produksi, Antara lain yaitu editing video, memberi CG nama dan tema atau

episode sesuai dengan naskah yang sudah disiapkan oleh produser sebelumnya,

editing pada warna video, memberi efek transisi dan lain sebaganya.

3.4 Pasca Produksi

Pada tahap ini proses pra produksi dan produksi sudah dilakukan beberapa

hari sebelum proses editing berlangsung. Proses selanjutnya akan dilakukan

proses pasca produksi yaitu pengeditan video, penatan video dan audio hasil

liputan diluar studio. Pada proses pengolahan editing, tugas seorang editor kali ini

adalah memberi efek transisi dan pemberian CG nama, tema dan lokasi liputan

tersebut. Mengedit sebuah program acara tidak semudah seperti mengedit gambar.

Karena dalam proses editing suatu program acara televisi dibutuhkan ketelitian

dan keseriusan, agar hasil yang dihasilkan memuaskan dan layak untuk

ditayangkan.

Setelah proses produksi dilakukan, maka tahap berikutnya adalah proses

Gambar

Gambar 2.9 Contoh Close Up (CU) (Sumber: )
Gambar 2.11 Contoh Cut-In (CI) (Sumber: )
Gambar 2.14 Contoh Over the Shoulder Shot (OSS) (Sumber: )
Gambar 2.16 Point-of-View Shot (POV) (Sumber: Kinekita.com)
+7

Referensi

Dokumen terkait