• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MADU LEBAH DAN NACL 0,9% TERHADAP KONTRAKSI LUKA BARU PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MADU LEBAH DAN NACL 0,9% TERHADAP KONTRAKSI LUKA BARU PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MADU LEBAH DAN

NACL 0,9% TERHADAP KONTRAKSI LUKA BARU PADA TIKUS

PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR)

Oleh:

ARINI PRAMODAVARDHANI PUTERI

201010330311134

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

1 1.1 Latar Belakang

Penggunaan obat tradisional telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu,

dan sampai saat ini masih banyak digunakan meskipun fasilitas pengobatan

modern sudah tersedia. Pemanfaatan obat tradisional tersebut bersumber dari

tumbuhan, hewan atau mineral yang ada disekitar tempat tinggal penduduk

(Munaf, 2008).

Penggunaan madu untuk perawatan luka sudah banyak dilakukan sejak ribuan

tahun yang lalu. Dunia kedokteran modern saat ini telah banyak membuktikan

madu sebagi obat penyembuh luka yang unggul. Sebuah laporan menunjukkan

luka yang dibalut dengan madu menutup pada 90% kasus. Beberapa contoh kasus

misalnya, seorang pasien dengan luka-luka di kedua kakinya merelakan satu

kakinya untuk diterapi madu, sedangkan sisi yang lain memakai balutan

fibrinolisin dan calcium alginate. Ternyata sisi kaki yang dibalut madu lebih cepat

membaik (Suranto, 2007).

Pasien lain yang mempunyai luka bekas operasi cukup panjang diterapi

sebagian dengan balutan standar dan sembuh selama 16 hari, sedangkan yang

memakai madu sembuh dalam 8 hari. Demikian pula dengan pasien yang di

operasi saat melahirkan, kelompok yang memakai balutan madu mengalami

perawatan lebih cepat yaitu 2-7 hari, sementara luka yang diobati secara standar

(3)

Suatu penelitian terhadap 9 bayi dengan luka operasi bernanah dan terinfeksi,

luka tersebut gagal menutup setelah 14 hari. Setelah dibalut dengan olesan madu,

bekas sayatan dapat merapat dalam 5 hari. Luka pun menjadi bersih dan steril

setelah 21 hari (Suranto, 2007).

Di RS Anak Universitas Bonn, Jerman, dokter menggunakan terapi madu

terhadap 50 anak penderita kanker yang kemampuan penyembuhannya melemah

akibat kemoterapi. Anak-anak yang lukanya diterapi madu lebih cepat sembuh

daripada mereka yang diberi obat biasa berupa yodium, antibiotik, dan salep

(Rostita, 2007).

Madu merangsang terbentuknya kulit yang baru dan sehat sehingga jarang

membuat bekas luka yang jelek. Kandungan madu yang kaya nutrisi membuat

pasokan zat-zat yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka selalu cukup (Suranto,

2007)

Sampai saat sekarang ini pada umumnya banyak klinik-klinik dan juga RS

yang masih menggunakan NaCl 0,9% yang sudah tidak asing lagi dalam

perawatan luka baik untuk luka akut maupun luka kronik (Syahrul 2009). Larutan

normal salin atau yang lebih dikenal dengan NaCl 0,9% merupakan larutan yang

fisiologis dengan tubuh sehingga tidak menimbulkan iritasi dan mendukung

pertumbuhan granulasi (Harris, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan pada perawatan luka operasi di ruang rawat

inap Rumkit Puspol RS. Sukanto Jakarta menunjukkan bahwa sebanyak 25

responden diberikan NaCl 0,9% pada perawatan luka post operasi dengan tingkat

kesembuhan tinggi, sedangkan responden yang tidak diberikan NaCl 0,9% dengan

(4)

diberikan NaCl 0,9% tapi tingkat kesembuhan rendah sebanyak 3 orang serta

responden yang tidak diberikan NaCl 0,9% dengan tingkat kesembuhan rendah

sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang diberikan cairan NaCl

0,9% pada perawatan luka post operasi mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien

dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan NaCl 0,9% (Dewi, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti berniat untuk melakukan penelitian

guna membuktikan perbedaaan efektifitas pemberian madu lebah dan NaCl 0,9%

terhadap kontraksi luka baru pada tikus putih (Rattus novergicus Strain Wistar).

1.2 Rumusan Masalah

Adakah perbedaaan efektifitas pemberian madu lebah dan NaCl 0,9% terhadap

kontraksi luka baru pada tikus putih (Rattus novergicus Strain Wistar)?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk membuktikan efektifitas

pemberian madu lebah terhadap kontraksi luka baru pada tikus putih (Rattus

novergicus Strain Wistar).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan pemberian madu lebah terhadap kontraksi luka

baru pada tikus putih (Rattus novergicus Strain Wistar).

2. Mengetahui hubungan pemberian NaCl 0,9% terhadap kontraksi luka

(5)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai dasar untuk melakukan

penelitian berikutnya, serta pendorong bagi pihak yang ingin

melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran.

1.4.2 Manfaat Klinis

Memberikan informasi kepada praktisi klinis tentang manfaat pemberian

madu lebah sebagai alternatif pengobatan untuk penyembuhan luka baru.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat

Referensi

Dokumen terkait

20 City Kermanshah Province Kermanshah Postal code 6719987945 Phone +98 83 3827 8666 Email Miladgholami1991@gmail.com Person responsible for updating data Contact Name of

Blinding investigator's opinion Not blinded Blinding description Placebo Not used Assignment Other Other design features Secondary Ids empty Ethics committees 1 Ethics committee

Type of organization providing the funding Academic Person responsible for general inquiries Contact Name of organization / entity Tehran University of Medical Sciences Full name of

City Kermanshah Province Kermanshah Postal code 6719851351 Approval date 2020-07-13, 1399/04/23 Ethics committee reference number IR.KUMS.REC.1399.375 Health conditions studied 1

Yes Title of funding source Tehran University of Medical Sciences Proportion provided by this source 100 Public or private sector Public Domestic or foreign origin Domestic

Other areas of specialty/work Microbiology Street address Ahvaz Jundishapur University of Medical Sciences, School of Medicine, Microbiology Department, Golestan Ave., Medical

City Tabriz Postal code Approval date 2014-03-01, 1392/12/10 Ethics committee reference number 92214 Health conditions studied 1 Description of health condition studied Fatty liver

Irda Safni : Studies of enoinia soft rot disease on potato, 2001 USU e-Repository © 2008... caroiouora (Ecc), the soft rot bacteria of

operated time of Quadcopter is six minutes using 4500mAh Lipo battery and operate. time can be increased by using largest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

[r]

(Soyoung Hwang and Donghui Yu, 2012) , this project is very diverse which uses Zigbee. Zigbee has been one technology that can be used for the home network. This is because the

[r]

Seleksi jangka panjang memberikan pengaruh terhadap peningkatan rataan sifat-sifat produksi puyuh yang diseleksi dan sifat lain yang memiliki korelasi genetik positif, tetapi

Therefore, by applying the DFMA method on design process will help to improve the product design and the most important is they can reduce the cost affect in product