• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI I WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI I WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS II

SD NEGERI I WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh Faridawati.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas II SD N I Way Kandis, dengan menggunakan media realia sebagai salah satu alternatif membuat siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas II SDN I Way Kandis Bandar Lampung melalui penggunaan media realia.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknis pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Alat pengumpulan data dengan cara observasi dan tes hasil belajar siswa. Analisis data menggunakan analisis kualitatif untuk aktivitas siswa dan kuantitatif untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan media realia proses pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas siswa siklus I (53,26%), siklus II (85%). Persentase ketuntasan belajar siswa pada pra-siklus 10 siswa (27,8%), siklus I sebanyak 24 siswa (66,7%), siklus II sebanyak 32 siswa (88,89%) dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pra-siklus (52,63), siklus I (68,81), siklus II (71.94). dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan media realia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas II SDN I Way Kandis Bandar Lampung.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN ...iv

RIWAYAT HIDUP ...v

MOTTO ...vi

PERSEMBAHAN ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...3

1.3. Rumusan Masalah ...4

1.4. Tujuan Penelitian ...5

1.5. Manfaat Penelitian ... ...5

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ...7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Aktivitas Belajar ...7

2.2. Pengertian Hasil Belajar ...9

2.3. Pembelajaran IPA di SD ...11

2.4. Pengertian Media Pembelajaran ...12

2.4.1 Pengertian Media Realia ...13

2.4.2 Kelebihan dan kekurangan Media Realia... ...14

2.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran dengan media Realia..15

(8)

3.2 Setting Penelitian ...19

3.3 Alat Pengumpulan Data ...20

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...21

3.5 Teknik Analisis Data ...21

3.6 Urutan Tindakan Kelas ...24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...34

4.2 Pembahasan ...71

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...78

5.2. Saran ...79

DAFTAR PUSTAKA ...80

(9)

BAB. I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Bangsa yang maju didukung oleh pendidikan yang berkualitas serta

(10)

paradigma pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih pada pembelajaran berpusat pada siswa sebagai anak didik..

Berdasarkan pendapat diatas bahwa faktor pendidikan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi berbagai kemajuan dan berbagai tantangan sejalan dengan kemajuan teknologi dewasa ini. Oleh karena itu lembaga pendidikan formal dituntut untuk meningkatkan kualitas hasil belajar bagi peserta didiknya. Dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan hasil belajar yang optimal, maka guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa secara keseluruhan menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan adalah dengan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, diantara media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah media realia.

(11)

standar KKM (kriteria Ketuntasan Minimum), KKM telah ditentukan guru untuk pelajaran IPA 65. Guru kelas rendah belum melaksanakan pembelajaran IPA dengan benar, hal ini tercermin dari RPP yang dibuat oleh guru belum mengarah kepada penggunaan media dalam proses pembelajaran IPA. Guru belum melibatkan siswa secara aktif, jika siswa bertanya guru langsung menjawab dan belum memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab sehingga kegiatan pembelajaran terkesan membosankan atau masih berpusat pada guru. Media realia yang ada disekitar sekolah belum dimanfaatkan guru untuk proses pembelajaran IPA di kelas rendah.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti

“Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Media Realia pada Siswa Kelas II SD Negeri I Way Kandis Bandar Lampung” Tahun Pelajaran 2013/2014

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(12)

siswa yang belum memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan guru yaitu 65.

1.2.2 Guru kelas rendah belum melaksanakan pembelajaran IPA dengan benar. Hal ini tercermin dari RPP yang dibuat oleh guru, proses pembelajaran menunjukkan model pembelajaran yang belum mengarah kepada penggunaan media pembelajaran.

1.2.3 Kebanyakan guru belum melibatkan siswa secara aktif, jika siswa bertanya guru langsung menjawab dan belum memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawabnya sehingga kegiatan pembelajaran terkesan membosankan.

1.2.4 Kurang kreativitas guru untuk menggunakan media realia.

1.2.5 Siswa kurang diberi kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang didapat, maka siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1.3.1 Bagaimanakah meningkatkan aktivitas IPA dengan menggunakan media realia pada siswa kelas II SD Negeri I Way Kandis Bandar Lampung“ tahun pelajaran 2013/2014.?

(13)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah :

1.4.1 Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media realia pada siswa kelas II SD Negeri I Way Kandis Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

1.4.2 Meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan media realia pada siswa kelas II SD Negeri I Way Kandis Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1.5.1. Bagi siswa.

Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA dengan media realia sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

1.5.2 Bagi Guru

Sebagai pedoman ntuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran IPA dengan media realia.

1.5.3 Bagi Sekolah

(14)

1.5.4 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan untuk menambah wawasan dengan menggunakan media realia dalam pembelajaran IPA.

1.6 Ruang lingkup penelitian

(15)

BAB. II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Aktivitas Belajar

Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:23) menyatakan bahwa:

“Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan”. Sedangkan menurut Winkel (2004:48) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah : “Segala bentuk kegiatan belajar

siswa yang menghasilkan suatu perubahan yaitu prestasi belajar. Menurut Sardiman (2003:100) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah :

“Aktivitas yang bersifat fisik maupun mental”. Semakin banyak aktivitas

siswa dalam pembelajaran akan menghasilkan proses pembelajaran yang lebih baik pula. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran merupakan indikator adanya keinginan siswa untuk belajar baik secara fisik maupun mental spiritual.

(16)

kegiatan siswa dalam proses pembelajaran baik secara fisik maupun mental spiritual.

Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Jenis-jenis aktivitas belajar dapat digolongkan menjadi beberapa golongan,

yaitu :

a. Visual activites, misalnya: membaca, memperhatikan, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

b. Oral activites, seperti: mengatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, wawancara, diskusi, interupsi dan sebagainya.

c. Listening activites, seperti: mendengarkan uraian, percakapan, pidato, diskusi, musik dan sebagainya.

d Writing aktivites, seperti: menulis karangan, menulis laporan, angket, menyalin pelajaran dan sebagainya.

e. Drawing activites. Seperti: membuat grafik, menggambar, membuat diagram, membuat peta dan sebagainya.

f. Emosional activites, seperti: mempunyai minat, merasa bosan, gembira, sedih dan sebagainya.

g. Mental activites, seperti: memecahkan masalah, mengingat, menanggapi, menganalisa, mengambil keputusan, melihat hubungan dan sebagainya.

h. Motor activites, seperti: membuat percobaan, membuat bangun ruang/model, berkebun, beternak, membuat desain dan sebagainya. (Sardiman, 2003:100)

(17)

keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar IPA dengan media realia dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II di SDN I Way Kandis Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar

(18)

yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, bagaimana guru dapat menyampaikan pembelajaran dengan maksimal dan baik secara aktif, inovatif, kreatif, afektif, dan menyenangkan (PAIKEM), sehingga akan tercapai tujuan belajar yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai atau diperoleh siswa melalui usaha atau pikiran dalam suatu kegiatan atau usaha terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga timbul perubahan pada dirinya.

2.2.2 Golongan Hasil Belajar

Ada empat golongan hasil belajar, yaitu :

a. Pengetahuan, yaitu dalam bentuk bahan informasi, fakta, gagasan, keyakinan, prosedur, hukum, kaidah, standar dan konsep lainnya. b. Kemampuan, yaitu dalam bentuk kemampuan untuk menganalisis,

memproduksi, mencipta, mengatur, membuat, generalisasi, berfikir rasional dan menyesuaikan.

c. kebiasaan dan keterampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan, perilaku dan keterampilan dalam menggunakan semua kemampuan.

d. Sikap, yaitu dalam bentuk apresiasi, minat, pertimbangan dan selera.

(19)

Berdasarkan kutipan diatas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa bukan hanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan saja melainkan juga dalam bentuk kemampuan, kebiasaan dan sikap.

Adapun belajar yang dimaksud dalam penelitian ini, adalah belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas II di SDN I Way Kandis Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013 – 2014. 2.3 Pembelajaran IPA di SD

(20)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari keadaan alam yang mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan sekitarnya, dalam hal ini lingkungan hidup baik manusia, hewan, tumbuhan.

2.4. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi atau pesan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2013:4) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut Gagne, dkk dalam Azhar (2013:4) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berdasarkan pendapat diatas, media adalah sebagai alat dalam menyampaikan informasi atau pesan. Sedangkan media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran terhadap siswa dalam proses pembelajaran supaya menghasilkan hasil belajar secara maksimal.

(21)

a. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual misalnya foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflit, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama, makeup.

b. Media audio adalah media yang hanya dapat didengar saja seperti kaset audio, radio, MP3 Player, ipod.

c. Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, misalnya film bersuara, video, televisi, sound slide.

d. Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis, dan film. Multimedia sering diidentikkan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).

e. Media Realia yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan. Misalnya tumbuhan, batuan, binatang, insectarium, herbarium, air, sawah.

(22)

2.4.1 Pengertian Media Realia.

Media realia adalah media pembelajaran yang menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan Asra (2008:5) media realia yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan. Sanjaya (2012:14) menyatakan bahwa; media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar atau biasa disebut benda yang sebenarnya. Menurut Endriani, Ani (2011) menyatakan bahwa media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media realia adalah benda nyata baik masih hidup maupun sudah diawetkan sebagai alat yang digunakan guru dalam pembelajaran supaya anak didik lebih aktif dan kreatif dalam memahami materi pembelajaran

2.4.2 Kelebihan dan kekurangan Media Realia

Media realia mempunyai kelebihan seperti media pembelajaran yang lainnya. Menurut Ayie (2013) bahwa media realia mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu;

2.4.2.1 Kelebihan media realia

a. Dapat menumbuhkan interaksi langsung antara anak dengan benda nyata

(23)

c. Media realia dapat menanamkan konsep dasar yang bersifat abstrak menjadi benar, konkrit, dan realistis

d. Lebih membangkitkan motivasi untuk belajar 2.4.2.2 aKekurangan media realia

a. Ukurannya ada yang sebagian bentuknya terlalu besar untuk anak dan terlalu kecil sehingga menyulitkan anak untuk memahami media tersebut.

b. Harga media realia mahal.

c. Pemeliharaan media realia harus diperhatikan.

2.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Media Realia

Sebagaimana dikemukakan bahwa langkah-langkah dalam media pembelajar realia adalah sebagai berikut:

Pengimplementasian realia sebagai media untuk mengajar menulis teks prosedur akan efektif apabila mengikuti langkah-langkah sebagai berikut; pertama, aktifkan pengetahuan dasar siswa tentang topik yang akan dipelajari. Kedua, tunjukkan kepada siswa realia yang akan menjadi topik pembelajaran. Ketiga, tanyakan kepada siswa tentang realia yang akan menjadi topik pembelajaran. Keempat, berikan pada siswa kosa kata tentang realia yang menjadi topik pembelajaran. Kelima, sediakan dan bahas sebuah contoh teks prosedur. Keenam, suruh siswa untuk menulis draf tentang prosedur pengoprasian realia. Ketujuh, suruh siswa untuk melaksanakan penilaiansejawat. Kedelapan, berikan bimbingan secara intensif kepada siswa ketika mereka menemukan kesulitan dalam menyelesaukan latihan. Yang terakhir, suruh siswa untuk merevisi draf mereka yang difokuskan pada isi, susunan, penilaian kata, dan struktur kalimat berdasarkan masukan yang diberikan oleh teman dan guru.

(24)

Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media realia dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Mengaktifkan pengetahuan dasar siswa tentang topik yang akan dipelajari dengan media realia.

b. Menunjukkan kepada siswa realia yang akan menjadi topik pembelajaran.

c. Menanyakan kepada siswa tentang realia yang akan menjadi topik pembelajaran.

d. Memberikan pada siswa kosa kata tentang realia yang menjadi topik pembelajaran (manfaat dan pertumbuhan hewan dan tanaman yang ada disekitar sekolah dan tempat tinggal).

e. Membimbing siswa ketika mengalami kesulitan dalam memahami manfaat dan pertumbuhan media realia.

f. Membimbing siswa ketika siswa menemukan kesulitan dalam menyelesaikan latihan dalam kelompok belajar.

g. Memberikan evaluasi kepada siswa tentang media realia yang dibahas dalam proses pembelajaran.untuk mengetahui tingkat keberhasilan hasil belajar siswa.

(25)

2.5 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan bahwa hipotesis tindakan penelitian ini adalah “Apabila dalam belajar IPA menggunakan media realia di kelas II SD Negeri I Way Kandis maka aktivitas dan hasil belajar siswa dapat

(26)

BAB. III

METODE PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

Menurut Wardhani, dkk. (2008: 4) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas nya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sedangkan menurut Kasihani (1998:13) penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas, maka prosedur yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian yang berdaur siklus yang terdiri dari empat tahapan dasar saling terkait dan berkesinambungan, yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting).

(27)

Alur siklus dalam PTK sebagai berikut:

SIKLUS PTK

Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006:16).

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah siswa kelas

I SD Negeri I Way Kandis tahun ajaran 2013-2014.

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

pengamatan

Siklus II

pengamatan

Analisis data

Refleksi

Siklus I

perencanaa

(28)

3.2.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri I Way Kandis Bandar Lampung.

3.2.3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah dimulai dari bulan Juli sampai bulan

Nopember 2013.

3.2.4. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pada siswa kelas 2 SD Negeri I Way Kandis untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA.

3.3 Alat Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006:151) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan menghasilkan lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Dalam penelitian ini alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan observasi dan evaluasi/ tes.

3.3.1 Observasi

(29)

3.3.2 Evaluasi/Test

Dalam tahap ini peneliti mengadakan penelitian untuk mendapatkan hasil belajar siswa.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari instrumen penelitian, yaitu dengan menggunakan observasi dan test tertulis. Pengumpulan data dilakukan selama proses pembelajaran dalam penelitian

3.4.1 Lembar observasi untuk mengumpulkan data aktivitas siswa untuk penilaian kualitas.

3.4.2 . Evaluasi/tes, digunakan untuk menilai keberhasilan pembelajaran secara kuantitas atau nilai yang diperoleh siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan oleh peneliti guna untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media realia. Soal test yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan yang dirumuskan sebelumnya.

3.5 Teknik Analisis Data

(30)

3.5.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar siswa dalam memproses pembelajaran.

Rumus analisis kualitatif aktivitas belajar siswa adalah;

R N = X 100

SM

Keterangan :

N = Nilai yang dicari atau diharapkan. R = Skor mentah yang diperoleh.

SM = Skor maksimum ideal dari test yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap (konstan)

Adaptasi dari Purwanto (2002).

Kriteria Penilaian:

N0 Tingkat Keberhasilan Keterangan

1 ≥80% Sangat Tinggi

2 60 - 79% Tinggi

3 40 - 59% Sedang

4 20 - 39% Rendah

5 ≤20% Sangat Rendah

(31)

3.5.2 Analisis Kuantitatif .

Analisis kuantitatif digunakan untuk membuktikan peningkatan hasil belajar IPA Nilai diperoleh selama pembelajaran dalam pelaksanaan siklus. Rumus yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif ini adalah:

a. Ketuntasan Individual

R

S = X 100

SM

Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan

R = Jumlah skor/item yang dijawab benar. SM = Skor maksimum dari hasil test.

100 = Angka tetap. b. Ketuntasan klasikal

∑ STB KK = X 100 %

∑ SS

Keterangan :

KK = Ketuntasan Kelasikal

STB = Jumlah Siswa tuntas belajar

(32)

Kriteria Penilaian:

N0 Tingkat Keberhasilan Keterangan

1 ≥80% Sangat Tinggi

2 60 - 79% Tinggi

3 40 - 59% Sedang

4 20 - 39% Rendah

5 ≤20% Sangat Rendah

(sumber: Aqib,2009:41)

3.6 Urutan Tindakan Kelas

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua

pertemuan, dengan berbagai kemungkinan yang dianggap perlu. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

3.6.1 Siklus I

Fokus pembelajaran pada siklus I adalah pada materi pelajaran

IPA yang akan dilaksanakan dua kali pertemuan. Adapun pelaksanaan siklus I secara rinci meliputi langkah-langkah sebagai berikut: A. Perencanaan

Dalam perencanaan meliputi: 1. Membuat rencana pelaksanaan

(33)

Standar Kompetensi:

a. IPA : Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta sebagai tempat hidup makhluk hidup.

b. PKn : Membiasakan hidup bergotong royong.

c. Matematika: Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.

Kompetensi Dasar :

a. IPA : Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.

b. PKn : Mengenal pentingnya hudup rukun, saling berbagi dan tolong menolong,

c. Matematika : Membandingkan bilangan 1 – 500 Indikator

a. IPA : - Mengidentifikasi bagian utama tubuh hewan disekitar rumah.

- Mengidentifiksi bagian utama tumbuhan b. PKn : Menjelaskan arti rukun.

c. Matematika : - Menentukan bilangan 1 – 500

(34)

2. Menyiapkan soal post-test untuk diberikan pada siswa dalam proses

pembelajaran berlangsung untuk mengetahui data hasil belajar siswa.

3. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) pada saat proses pembelajaran.

4. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa

selama dalam proses pembelajaran.

5. Menyiapkan perangkat media realia.

B. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran adalah :

1. Pendahuluan

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “pernahkah kalian melihat hewan yang berkaki empat dan berkaki dua ?”.

2. Kegiatan inti

a Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan tema “Diri sendiri” dengan menggunakan media yang telah disediakan.

b. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan untuk siswa.

c. Guru mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan lembar kerja.

(35)

2 Penutup

a. Mengevaluasi hasil belajar siswa.

b. guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Selama proses pembelajaran, dilaksanakan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus I tersebut, sehingga hasil refleksi akan menjadi acuan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II.

C. Evaluasi

Tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan evaluasi penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar evaluasi untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

D. Refleksi

(36)

3.6.2 Siklus II

Pada siklus II secara rinci melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

A. Perencanaan

Kegiatan dalam perencanaan meliputi:

1. Mendata masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dilaksanakan pada siklus I dalam mata pelajaran IPA, PKn dan matematika dengan tema “diri sendiri”.

2. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I.

3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media realia sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan.

Standar Kompetensi adalah:

a. IPA : Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup.

b. PKn : Memembiasakanhidup bergotong royong.

(37)

Kompetensi Dasar

a. IPA : Mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair

yang ada di lingkungan sekitar.

b. PKn : Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.

c. Matematika : Membandingkan bilangan 1 – 500 Indikator

a. IPA : -Menjelaskan sifat benda padat.

-Menjelaskan sifat benda cair.

b. PKn : Menyebutkan manfaat saling berbagi

dengan teman.

c. Matematika : - Menentukan bilangan lebih kecil.

- Membandingkan dua bilangan dengan

simbol.

4. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan diberikan pada siswa.

5. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

(38)

B. Pelaksanaan

Fokus pembelajaran pada siklus II adalah pada materi pelajaran

dengan tema “diri sendiri” yang akan dilaksanakan dua jam pelajaran.

1. Pendahuluan

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Memberikan apersepsi tentang materi makhluk hidup, sikap yang baik sesama makhluk hidup dan mengenal makhluk hidup yang menguntungkan dan yang membahayakan.

1 Kegiatan inti

a. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan tema “diri sendiri” dengan menggunakan media realia yang telah disediaka.

b. Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. c. Guru mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan

memahami tugasnya dalam menyelesaikan lembar kerja.

d. Guru memeriksa hasil kerja siswa dalam menyelesaikan lembar kerja dan memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan lembar kerja.

e. Guru memberikan soal pos-tes dan siswa mengerjakan soal-soal pos tes secara individual.

(39)

3. Penutup

a. Memberikan kesimpulan pembelajaran.

b. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran .

Pada akhir pembelajaran siklus II diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui keberhasilan dan kelemahan pembelajaran siklus II tersebut, sehingga hasil refleksinya akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar pra siklus dan siklus I.

C. Evaluasi

Tahap ini dilaksanakan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai aktivitas dan hasil belajar IPA yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar setelah siklus tindakan dilaksanakan.

D. Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam refleksi adalah membahas hal-hal

(40)

perkembangan aktivitas dan hasil belajar pembelajaran IPA dengan menggunakan media realia pada siklus I dan siklus II.

3.6.3 Indikator Keberhasilan

3.6.3.1 Peningkatan aktivitas guru dan siswa khususnya pada matapelajaran IPA pada setiap siklus.

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas 2 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD Negeri I Way Kandis Tahun Pelajaran 2013, dapat disimpulkan bahwa :

5.1.1 Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini sesuai dengan pengamatan observer yang telah dilakukan pada siswa mulai dari siklus I dan siklus II, dan terjadi peningkatan aktivitas siswa rata-rata siklus I yaitu 53,26 % meningkat mnjadi 85 %. Persentase peningkatan sebesar 31,74 %.

(42)

5.2 Saran

5.2.1 Kepada siswa, supaya selalu menjaga hewan dan tanaman yang ada di taman sekolah, karena tanaman dan hewan yang ada di taman sekolah merupakan salah satu media dalam proses pembelajaran.

5.2.2 Kepada guru, disarankan bahwa guru kelas dalam proses pembelajaran di Sekolah supaya dapat memanfaatkan media realia yang ada disekitar sekolah untuk lebih mengaktifkan siswa beraktivitas dalam proses pembelajaran

5.2.3 Kepada sekolah, supaya membuat taman sekolah yang berfungsi bukan hanya untuk keindahan sekolah, melainkan juga taman dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai media realia dalam proses pembelajaran

5.2.4 Bagi peneliti, penggunaan media realia dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu media realia dalam proses pembelajaran di sekolah dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(43)
(44)

DAFTAR PUSTAKA

Asra, dkk. 2008. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Departemen Pendidikan

Nasional. Jakarta.

Aqib, Zainal. 2009 Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Yrama Widya. Jakarta.

Azhar, Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Rajawali. Jakarta.

Darojad, Muhamad. 2011. Penggunaan Realia untuk Meningkatkan Kemampuan

Siswa...http://karya_ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/13981/0

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikkan. Jakarta.

Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rinekacipta. Jakarta.

Endriani, Ani. 2011. Jenis-jenis Media.. http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis

media.html. (diakses tanggal 2 September 2013.

Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hutabarat. 1999. Cara Belajar. BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Iskandar, Sarini M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud. Jakarta.

Kamus Pusat Bahasa. 2007. KBBI Edisi Ketiga. Balaipustaka. Jakarta.

Kasihani,1998.Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Departemen P[endidikan dan Kebudayaan.

Malang

Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Rosda.

Bandung.

Sanjaya, Wino. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group.

Jakarta.

Sardiman, Arif. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Sutrisno, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Depdiknas. Jakarta.

Wardani, IGAK. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.

(45)
(46)

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

N0 Jenis Kegiatan Agustus Septemer Oktober Nopember

1 Menentukan kelas penelitian

1 2 3

x 4

x 1

x

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Analisis situasi x

3 Rencana PTK x

4 Pembelajaran siklus I

dan refleksi

x

5

Pembelajaran siklus II

dan refleksi

x

6 Penyusunan

laporan akhir.

(47)
(48)

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

7. Tahun Pelajaran : 2013/2014

No ASPEK YANG DIAMATI

SKOR

1 2 3 4

I Pra Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran yang akan disajikan

v

2. Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajara.

v

II Membuka Pembelajaran

1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar v 2. Menggali pengetahuan awal siswa dengan cara

bertanya V

3. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

v

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A Penguasaan Materi Pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran V 2. Mengaitkan materi IPA dengan PKn dan matematika V 3. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan media V 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan V

B Pendekatan/Strategi Pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(49)

No ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa V 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut V

4. Menguasai kelas V

5. Melaksanakan pembelajaran dengan media realia v 6. Melaksanakan pembelajaran IPA dengan media realia

yang memungki9nkan tumbuhnya kebiasaan positif terhadap lingkungan alam sekitar

V

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah di alokasikan

V

8. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dalam pelajaran IPA dengan menggunakan media realia

V

9. Memberikan penguatan positif terhadap pembelajaran IPA dengan media realia

V

C Pemanfaatan Media Pembelajaran

1. Mengidentifikasi media realia yang di gunakan v 2. Mendeskripsikan media realia yang akan digunakan v 3. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media realia v 4. Membimbing siswa dalam menggunakan media realia v

5. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan media realia v

6. Siswa diberi tugas untuk menyebutkan macam-macam hewan dan tumbuhan serta manfaatnya yang ada disekitar rumah tempat tinggal siswa

v

D Pembelajaran yang Menantang dan Memacu

Keterlibatan Siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

v

2. Merespon positif partisipasi siswa v 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan

sumber belajar

v 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa v 5. Menunjukkan hubungan antar pribadi ysng kondusif v

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

(50)

No ASPEK YANG DIAMATI

SKOR

1 2 3 4

E Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Membantu kemajuan belajar v

2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi /tujuan

v

F Penggunaan Bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar v 2. Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan lancar v

3. Suara jelas dan tidak monoton v

4. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai v

IV Penutup

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

v

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa v 3. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran. v

Jumlah

108

JL.Nilai 108

Nilai =--- = --- = 2,76 Aspek 39

Bandar Lampung, 16 – 10 – 2013 Observer,

ESTER KRISHATI, Ama.Pd.

(51)

SILABUS PEMBELAJARAN

Pokok Kegiatan Belajar

(52)

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Kegiatan Belajar

(53)

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Kegiatan Belajar

(54)
(55)
(56)

Bandar Lampung. September 203

Mengetahui : Praktikan,

Kepala Sekolah,

Ester Krishati, M.Pd Faridawati.

(57)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SIKLUS I)

Nama Sekolah : SDN I Way Kandis. Tema : Diri Sendiri Kelas / Semester : II (dua) / I (satu)

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (2x35 menit)

Standar Kompetensi

1. IPA : Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup.

2. PKn : Membiasakan hidup bergotong royong.

3. Matematika : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

Kompetensi Dasar

1 IPA : Mengenal bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan,

disekitar rumah dan sekolah.

2. PKn : Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong

menolong.

(58)

Indikator

1. IPA : Mengidentifikasi bagian utama tubuh hewan

di sekitar rumah. 2. PKn : Menjelaskan arti rukun

3. Matematika : -. Menentukan bilangan lebih kecil.

-. Membandingkan dua bilangan dengan simbol

I. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mengidentifikasi tubuh hewan disekitar rumah.

2. Siswa dapat mengidentifikasi bagian utama tumbuhan.

3. Siswa dapat menjelaskan arti rukun.

4. Siswa dapat menyebutkan saling berbagi dengan teman.

5. Siswa dapat menunjukkan dokumen diri dan keluarga.

6. Siswa dapat menentukan bilangan 1 – 500

7. Siswa dapat menentukan bilangan lebih besar.

8. Siswa dapat menentukan bilangan lebih besar.

9. Siswa dapat memembandingkan dua bilangan dengan menggunakan simbo

II. Materi Pokok

1. Bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan

2. Hidup gotong royong.

3. Dokumen pribadi dan keluarga.

(59)

5. Bilangan 1 – 500

6. Mengurutkan bilangan

III. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstasi

4. Pemberian tugas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A.Kegiatan Awal

Apersepsi / motivasi

Mengisi daftar kelas

Mempersiapkan materi ajar

Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis

Mengumpulkan tugas / PR.

B. Kegiatan inti

Pertemuan Pertama: ( IPA, PKn, Matematika)

1. Eksplorasi

a. Guru menjelaskan bagian-bagian hewan scaran keseluruhan yang

ada disekitar rumah dan sekolah dengan media realia.

b. Guru menjelaskan tentang pentingnya hidup bergotong royong

(60)

2. Elaborasi

a. Siswa dapat menjelaskan bagian utama tubuh hewan

b. Siswa siswa dapat menyebutkan beberapa contoh hidup rukun

c. Siswa dapat membilang 1 – 500.

3. Konfirmasi

a. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dalam

media realia.

b. Guru bersama siswa tanya jawab meluruskan kesalahan

kepahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dalam

mengenal tubuh hewan dan bagian-bagian tumbuhan dengan

media realia.

Pertemuan kedua: : (IPA, PKn, Matematika)

1. Eksplorasi

a. Guru menjelaskan bagian-bagian tumbuhan. Yang ada disekitar

rumah dan sekolah dengan media realia.

b. Guru menjelaskan cara berbagi dengan teman.

c. Guru menjelaskan pentingnya hidup rukun.

d. Guru menyebutkan bilangan 1 - 500

e. Menceritakan dengan kalimat sederhana tentang media realia.

2. Elaborasi

a. Siswa dapat menyebutkan bagian utama tumbuh tumbuhan yang

(61)

b. Siswa dapat menyebutkan beberapa contoh hidup rukun.

c. Siswa dapat menyimpulkan isi teks pendek dari 10-15 sesuai

dengan media realia yang digunakan.

d. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

3. Konfirmasi

a. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

b. Guru bersama siswa tanya jawab meluruskan kesalahan

kepahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan tentang

hewan, tumbuhan, hidup rukun dan bilangan berdasarkan realia

yang digunakan.

C. Penutup

a. Membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan.

b. Mengerjakan post-tes

c. Memberian tugas/PR

V. Alat dan sumber belajar

1. Buku sumber:

a. Buku tematik pengembangan guru kelas SD

b. Buku IPA kelas 2 SD

2. Alat

a. Realia bunga

(62)

c. Realia makanan ringan

a. Mengidentifikasi bagian utama tubuh hewan disekitar rumah.

b. Mengidentifikasi bagian utama tumbuhan.

(63)

VII. Kriteria Penilaian Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa: 1. Produk (hasil diskusi)

(64)
(65)
(66)
(67)
(68)

(69)
(70)
(71)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SIKLUS II)

Nama Sekolah : SDN I Way Kandis.

Tema : Diri Sendiri

Kelas / Semester : II (dua) / I (satu)

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (2x35 menit)

Standar Kompetensi

1. IPA : Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup.

2. PKn : Membiasakan hidup bergotong royong.

3. Matematika : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

Kompetensi Dasar

1 IPA : Mengenal bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan

disekitar rumah dan sekolah.

1 PKn : Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong

menolong.

2 Matematika : Membandingkan bilangan 1-500

Indikator

1. IPA : Mengidentifikasi bagian utama tubuh hewan

di sekitar rumah. 2. PKn : Menjelaskan manfaat saling berbagi dengan teman

(72)

b. Membandingkan dua bilangan dengan simbol < , >

J. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mengidentifikasi bagian utama tumbuhan.

2. Siswa dapat menjelaskan saling berbagi dengan teman

3. Siswa dapat menentukan bilangan lebih kecil.

4. Siswa dapat memembandingkan dua buah bilangan dengan

menggunakan simbo < , >

Materi Pokok

1. Bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan

2. Hidup gotong royong.

3. Penjumlahan dan pengurangan

Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstasi

4. Pemberian tugas

Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

Apersepsi / motivasi

a. Mengisi daftar kelas

b. Mempersiapkan materi ajar

c. Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis

(73)

B. Kegiatan inti

Pertemuan ketiga : ( IPA, PKn, Matematika)

1 Eksplorasi

a. Guru menjelaskan bagian-bagian hewan scaran keseluruhan yang ada

disekitar rumah dan sekolah dengan media realia.

b. Guru menjelaskan manfaat saling berbagi dengan teman.

c. Guru menjelaskan bilangan dengan simbol < , >.

2 Elaborasi

a. Siswa mengidentifikasi bagian utama tumbuhan..

b. Siswa siswa dapat menyebutkan beberapa contoh manfaat saling

berbagi dengan teman.

c. Siswa dapat menghitung dengan simbol bilanga < , >.

3 Konfirmasi

a. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dalam

media realia.

b. Guru bersama siswa tanya jawab meluruskan kesalahan kepahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan dalam mengenal tubuh

hewan dan bagian-bagian tumbuhan dengan media realia.

Pertemuan ke-empat : (IPA, PKn, Matematika)

1. Eksplorasi

a. Guru menjelaskan bagian-bagian tumbuhan yang ada disekitar

rumah dan sekolah dengan media realia.

b. Guru menjelaskan cara berbagi dengan teman.

(74)

d. Guru menjelaskan cara membandingkan dua kelompok bilangan

dengan simbol < , >

e. Menceritakan dengan kalimat sederhana tentang bagian-bagian

tumbuhan dengan media realia.

2. Elaborasi

a. Siswa dapat menyebutkan bagian utama tumbuh-tumbuhan

yang ada dilingkungan sekolah dan rumah.

b. Siswa dapat menyebutkan beberapa contoh manfaat hidup saling

berbagi dengan teman.

c. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

3. Konfirmasi

a. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

b. Guru bersama siswa tanya jawab meluruskan kesalahan

kepahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan tentang

hewan, tumbuhan, hidup rukun dan bilangan berdasarkan realia

yang digunakan.

C. Penutup

a. Membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan.

b. Mengerjakan post-tes

c. Memberian tugas/PR

V. Alat dan sumber belajar

1. Buku sumber:

a. Buku IPA kelas 2 SD

(75)

2. Alat

a. Mengidentifikasi bagian utama tubuh hewan disekitar rumah. b. Mengidentifikasi bagian utama

tumbuhan.

2. PKn:

(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

Referensi

Dokumen terkait

Sintesis Mg/Al Hydrotalcite-like (HTlc) menggunakan brine water hasil samping proses desalinasi untuk bahan dasar industri farmasi telah dilakukan.. Kandungan kalsium dalam

Prefix anti- in English does not change the form of the root.. Distribution.. Prefix anti- in English can be added to

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI PUBERTAS PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1.. TEMPURAN MAGELANG

[r]

[r]

Oleh karena itu, untuk mendapatkan ciri tekstur tulang daun yang baik digunakan local adaptive thresholding yaitu pemisahan piksel yang merupakan objek dengan piksel

pelaksanaan dan pekerjaan yang tidak mampu memenuhi target yang direncanakan. Perkiraan Biaya Akhir dan Waktu Penyelesaian Proyek. Data yang digunakan untuk membahas

Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kota Cimahi, Kota Banjar, Kabupaten Indramayu, dan