• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berita Dugaan Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (Analisis Framing Pan dan Kosicki di Media Online Viva.co.id dan Metrotvnews.com Periode 23 Januari - 29 Januari 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Berita Dugaan Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (Analisis Framing Pan dan Kosicki di Media Online Viva.co.id dan Metrotvnews.com Periode 23 Januari - 29 Januari 2015)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

The Assumption News Of KPK Deputy Chairman Criminalization Case

Bambang Widjojanto (Framing Analysis Pan and Kosicki On Website Viva.co.id

And Metrotvnews.com Period Of 23 January

29 January 2015)

By

Fakhri Adli

ABSTRACT

The purpose of this study is knowing and explaining how the framing is done by online media portal Viva.co.id and Metrotvnews.com in reporting deputy chairman of KPK Bambang Widjojanto’s presumption of criminalized case. Pan and Kosicki framing analysis models are chosen to analyze deputy chairman of KPK Bambang Widjojanto’s presumption of criminalized case because it has the focus to see how the news is constructed. The analysis of framing shows the visibly influence of media owners on the reporting of news media. This shows that neutrality and objectivity of the media is influenced by the interests of media owners. Framing that is done by online media, Viva.co.id for the news of media deputy chairman of KPK Bambang Widjojanto’s presumption of criminalized case seems to take side of the owner, On other hand, the framing’s done by online media Metrotvnews.com still shows an attempt to approach objectivity in their reports.

(2)

Berita Dugaan Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto

(Analisis Framing Pan dan Kosicki di Media Online Viva.co.id dan

Metrotvnews.com Periode 23 Januari - 29 Januari 2015)

Oleh Fakhri Adli

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui dan menjelaskan bagaimana framing yang dilakukan portal media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam memberitakan dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Analisis framing model Pan dan Kosicki dipilih untuk menganalisis berita dugaan kasus kriminaliasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena memiliki perangkat yang fokus untuk melihat bagaimana sebuah berita tersebut dikonstruksi.

Hasil analisis framing terlihat pengaruh pemilik media memberikan dampak keberpihakan pemberitaan oleh media, Hal ini menunjukan bahwa netralitas dan objektifitas media dipengaruhi oleh kepentingan pemilik media. Framing yang dilakukan media online Viva.co.id terhadap berita dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terlihat memihak pada kepentingan pemilik, dilihat dari pemberitaan yang kebanyakan memberitakan negatif dari peristiwa penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Sementara framing yang dilakukan media online Metrotvnews.com masih menunjukan usaha untuk melakukan pendeketan secara objektifitas pada pemberitaannya.

(3)

BERITA DUGAAN KASUS KRIMINALISASI WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO

(Analisis Framing Pan Dan Kosicki Di Media Online Viva.co.id dan Metrotvnews.com Periode 23 Januari – 29 Januari 2015)

Oleh

Fakhri Adli

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

BERITA DUGAAN KASUS KRIMINALISASI WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO

(ANALISIS FRAMING PAN DAN KOSICKI DI MEDIA ONLINE VIVA.CO.ID DAN METROTVNEWS.COM PERIODE 23 JANUARI – 29

JANUARI 2015)

(Skripsi)

Oleh

Fakhri Adli

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(5)

DAFTAR ISI

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Kriminalisasi ... 16

2.3 Jurnalistik Online ... 16

2.4 Media Online ... 17

2.4.1 Karakteristik Media Online ... 19

2.5 Analisis Teks Berita ... 19

2.6Media Ditengah Kekuatan Sosial ... 20

2.7 Konstruksi Realitas ... 21

2.7.1 Teori Agenda Setting ... 24

2.8Analisis Framing ... 25

2.8.1 Model Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki .... 26

2.8.2 Perangkat Framing ... 27

2.9 Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ... 34

4.2 Situs Berita Online Metrotvnews.com ... 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 51

(6)

5.1.2 Framing Berita Dugaan Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua KPK

Bambang Widjojanto di Media Online Viva.co.id ... 128

5.1.3 Perbandingan Bingkai Media Online Vivanews.co.id dan Metrotvnews.com Pada Pemberitaan Kasus Dugaan Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ... 194

5.1.4 Analisis Perbandingan Frame ... 195

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 201

5.2.1 Pembahasan Berita Disitus Media Online Viva.co.id ... 201

5.2.2 Pembahasan Beita Disitus Media Online Metrotvnews.com ... 203

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 194

6.2 Saran ... 196

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 13

Tabel 2.2 Kerangka Framing Pan dan Kosicki ... 29

Tabel 3.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki ... 57

Tabel 4.1 Struktur Perusahaan Viva.co.id ... 44

Tabel 4.2 Struktur Perusahaan Metrotvnews.com ... 48

Tabel 5.1 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 58

Tabel 5.2 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 65

Tabel 5.3 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 71

Tabel 5.4 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 77

Tabel 5.5 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 82

Tabel 5.6 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 24 Januari 2015 ... 88

Tabel 5.7 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 25 Januari 2015 ... 96

Tabel 5.8 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 25 Januari 2015 ... 102

Tabel 5.9 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 26 Januari 2015 ... 109

Tabel 5.10 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 27 Januari 2015 ... 116

Tabel 5.11 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 28 Januari 2015 ... 122

Tabel 5.12 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 29 Januari 2015 ... 128

Tabel 5.13 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 24 Januari 2015 ... 134

Tabel 5.14 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 24 Januari 2015 ... 140

Tabel 5.15 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 25 Januari 2015 ... 147

Tabel 5.16 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 25 Januari 2015 ... 154

Tabel 5.17 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 25 Januari 2015 ... 160

Tabel 5.18 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 26 Januari 2015 ... 166

Tabel 5.19 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 27 Januari 2015 ... 174

(8)

Tabel 5.21 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 28 Januari 2015 ... 186

Tabel 5.22 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 29 Januari 2015 ... 193

Tabel 5.23 Bingkai Media Online Viva.co.id dan Metrotvnews.com pada pemberitaan dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang

Widjojanto ... 194

Tabel 5.24 Bingkai Perbandingan Frame di Media Online Viva.co.id dan

(9)
(10)
(11)

MOTO

“Hanya Mereka Yang Berani Gagal

dapat Meraih Dari Keberhasilan

(John F. Kennedy)

“Bermimpil

ah Setinggi Langit, Jika

Engkau Jatuh, Engkau Akan Jatuh

Di Antara Bintang”

(12)

Persembahan

Perjuangan merupakan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kita

manusia yang semakin baik dan berkualitas.

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan nenekku tercinta yang

selalu mendukung, mendoakan, dan serta nasihatnya yang menjadi jembatan dan

(13)

BIODATA PENULIS

Penulis memiliki nama lengkap Fakhri Adli. Dilahirkan

di Lampung pada tanggal 24 Januari 1994. Merupakan

putra sulung dari pasangan Bapak Ansori, SE dan Ibu

Rohana Sri Hartati S.Sos.MM. Menempuh pendidikan di

SD 1 Al-Azhar Bandar Lampung, SMP Negeri 1 Bandar

Lampung, dan SMA YP Unila Bandar Lampung.

Menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung pada

tahun 2011 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa jurusan Ilmu

Komunikasi FISIP Unila. penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)

yang bertempat di Desa Bumi Asri, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung

Selatan pada Januari 2014. Penulis juga pernah mengikuti Praktek Kerja

Lapangan (PKL) pada bidang jurnalistik di Media Cetak Tanslampung Pers salah

satu anak perusahaan dari media cetak Radar Lampung Group yang bertempat di

Jl. ZA Pagar Alam/PU Komplek Perumahan Green Residance Ruko, Bandar

(14)

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkah,

rahmat, dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi dengan judul “Berita Dugaan Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang

Widjojanto (Analisis Framing Pan dan Kosicki di Media Online Viva.co.id dan

Metrotvnews.com Periode 23 Januari 29 Januari 2015)” ini disusun sebagai salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Lampung.

Didalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kepada kedua orang tua saya, terimakasih untuk semua dukungan moril

dan materi yang mamah papah berikan selama ini, terima kasih juga untuk

doa yang senantiasa dipanjatkan dan mengiringi di setiap langkah, terima

kasih untuk semuanya. Untuk nenek saya tercinta Hj Haulani dan keluarga

besar Moerni, terimakasih atas dukungan, doa dan semangat yang selalu

diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta untuk adik saya Sabrina

Aulia Zachra.

2. Kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

(15)

3. Kepada Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi yang telah sangat banyak membantu mulai dari tahap outline

hingga skripsi saya selesai.

4. Kepada Ibu Bangun Suharti,S.Sos., M.IP selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini, terima

kasih untuk bimbingan dan semua saran serta kritik membangun dan

ilmu-ilmu yang telah diberikan. Terima kasih Buk.

5. Kepada Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si selaku dosen pembahas

skripsi yang telah dengan teliti mengkoreksi, membimbing, memberikan

saran dan masukan dengan sabar sehingga skripsi saya bisa terselesaikan.

Terima kasih pak.

6. Kepada seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi, Bapak Abdul Firman,

Bapak Sarwoko, Bapak Agung Wibawa, Bapak Ahmad Riza Faisal, Bapak

Andy Corry, Ibu Tina Kartika, Ibu Nanda Utaridah, Ibu Hestin Oktiani,

Ibu Andi Windah, Ibu Wulan Sucika, Ibu Ida Nurhaida, Ibu Anna Gustina,

Ibu Bangun Suharti, dan Ibu Ninda Yudha.

7. Untuk Komsebelas, terima kasih sudah menjadi angkatan yang luar biasa.

Tidak pernah merasa menyesal menjadi salah satu bagian dari kalian.

Akan selalu jadi angkatan yang terbaik di hidup saya. Maafkan kalau ada

kesalahan, dan semoga kita bisa tetap selalu kompak kedepannya. Bangga

bisa jadi bagian dari orang-orang yang membanggakan. Terima kasih

banyak Komsebelas.

8. Untuk Kita sahabat saya yang luar biasa, Gigih Yora Pratama terima kasih

(16)

memasuki dunia perkuliahan, selalu bareng mulai dari propti, kuliah,

seminar, dan semoga kita bisa wisuda bareng juga, terima kasih banyak

gih untuk segala sesuatunya. Adi Guna Pamungkas dan Prayoga sahabat

yang paling baik yang mungkin terlalu panjang kalau

kebaikan-kebaikannya saya jabarkan disini, terima kasih untuk semuanya ya Adi

dan Yoga . Jaya Aji seorang yang hampir selalu ada saat perlu pertolongan

dan banyak berjasa pada saat perkuliahan terima kasih untuk kata-kata

penyemangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini dan seluruh jasa-jasa

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, Arya Reza dan

Akhmad Arief yang selalu direpotin pada saat panik makasih banyak

untuk semuanya Ya dan Rif.

9. Untuk Arta Novian, Imam Dharma, Fajri amien, Isa Dede, Ari Wibowo,

Risky Rhomaddhon, Novian Ardiansyah, Bayu Prakoso, Riksa Samudra,

Satya UN, Sigit Rahmawan, Prayoga Ardhi, Gigih Yora, Arya Reza,

Yazid Abdullah, Ade Saputra, M. Syahid, Fikri Aditya, Reza Tantowi,

Ricky Ade, Arief Rizky, Ady Guna, Dicky Yogi, Aji Cahya, Boby

Tridona, Nanang Purwadi, Duta Agi, Metal Sudrajat, Simeng, M. Gusti,

Teddy Maradona, Risky, Fajri Amin, Calvien Mutaqin dan lain-lain yang

tidak bisa disebutkan satu persatu TERIMA KASIH BANYAK

KOMSEBELAS.

10.Untuk Theresia Windy, Fadhilah Syakirah, Shaela Hani, Mifta Rizki, Prita

Puspitasari, Yessy Tathyana, Ivona Hodayat, Ida Putri, Ayu Tia, Hesty

Damayanti, Fajriati Meutia, Lidya Novita, Nastria Fitriana, Laksita

(17)

Imelda Oktora, Tri Hana, Amy Amelia, Ayu Agustina, Issa Juliana, Ninik

Ambar, Nita Puspa Sari, Aprika Rahayu, Meta Dian, Dian Ayu, Sartika

Aprilia, Dian Ertha, Okta, Wiwin, dan yang lainnya TERIMA KASIH

BANYAK.

11.Untuk temen-temen sepermainan Fifa di Bataranila, Raditya Noviar,

Agung Arla, Harry Satya, Fazrie Amalsyah, Rio Febriansyah, Moch

Harry, dll Terima kasih banyak atas candaan, dukungan, dan dorongan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Untuk keluarga besar Desa Bumi Asri Kecamatan Palas Lampung Selatan,

keluarga kedua yang luar biasa terima kasih untuk seluruh kebaikan,

terima kasih sudah mengajarkan banyak hal terimakasih sudah menerima

dengan sabar selama 40 hari pada saat menjalani KKN. Untuk

teman-teman yang sudah di anggap saudara KKN Desa Bumi Asri Kordes Ferry

Fariza, Alhadi Pratama, Eko, Edi, Tanty, Fatwa, Dhia, Ferina, dan Ayu.

Terimakasih banyak kepada kalian telah memberikan salah satu

pengalaman hidup luar biasa dalam hidup penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi

yang membacanya. Semoga allah senantiasa melindungi dan member rahmat-Nya

kepada kita semua. Amiiin.

Bandar Lampung, Oktober 2015

Penulis

(18)
(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Melalui kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita

dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak hanya kita dapatkan

melalui media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik

seperti televisi dan radio melainkan melalui media online yang menyajikan berita

dan dapat kita akses secara cepat. Pembaca atau penikmat sajian berita

dimudahkan dengan berbagai situs yang memiliki konten berita sesuai dengan

yang kita butuhkan atau yang sedang kita cari.

Khalayak dapat dengan mudah mendapatkan informasi-informasi terbaru

melalui situs-situs atau web seperti perangkat mobile dari handphone atau laptop

yang memiliki akses internet. Selain biayanya yang dikatakan lebih terjangkau

dari media cetak, aksesnya pun lebih cepat dan dapat dinikmati dimanapun,

kapanpun, setiap jam, menit, bahkan detik. Misal seperti media Viva.co.id dan

(20)

2

tersebut akan menyajikan sebuah informasi secara cepat bahkan dalam hitungan

menit. (Kompasiana.com)

Media online seperti yang telah kita ketahui saat ini menjadi salah satu

media praktis yang digemari oleh masyarakat. Karena dengan adanya media

online tersebut, kita dapat mengetahui perkembangan yang terjadi setiap menit

ataupun detiknya baik dari kancah nasional maupun internasional mengenai

berbagai hal dari segi ekonomi, politik, sosial, hukum, budaya dan hiburan.

Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan diatas memberikan suatu arahan

bahwa media online sama seperti media massa lainnya yang menyajikan informasi

kepada khalayak. Namun yang membedakan disini ada pada kecepatan dalam

mengakses beritanya sehingga tidak perlu lama menunggu dalam sehari untuk

mendapatkan informasi tersebut. Media online sama halnya seperti pada media

massa lainnya merupakan sarana yang efektif untuk menginformasikan berbagai

hal salah satunya mengenai dunia politik.

Komunikasi politik di media massa erat kaitannya dengan opini publik.

Dalam komunikasi politik, media massa menjadi penggerak utama dalam usaha

untuk mempengaruhi individu terhadap sebuah berita yang diterimanya. Media

massa juga menjadi alat yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi

politik, bahkan dapat dilihat sebagai alat untuk membentuk pendapat dan

pemikiran masyarakat (Nimmo,1993:198-200). Pemberitaan media massa

memang tidak terlepas dari beragam kepentingan, termasuk kepentingan politik

karena didanai dan didukung oleh kekuatan politik tertentu. Adanya kepentingan

dari media massa turut mempengaruhi berita yang disampaikan kepada khalayak,

(21)

3

bukanlah fakta yang objektif, melainkan fakta yang telah dikonstruksi oleh media

atau penulis/wartawan dengan latar belakang kepentingan tertentu (

Sudibyo,2001;31)

Lima tahun belakangan ini dunia politik pun telah memasuki ranah media

massa untuk mendukung kepentingan-kepentingan tertentu. Saat ini banyak

pemimpin perusahaan media massa yang cukup besar di Indonesia masuk ke

dalam dunia politik nasional. Seperti korperasi media pertama adalah PT Bakrie

Brothers (Grup Bakri) yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie yang merupakan

politisi senior sekaligus Ketua Umum dari Partai Golkar (Golongan Karya) dan

Ketua Presidium Koalisi Merah Putih yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, PKS,

Gerindra, dan PAN. Group Bakrie ini membawahi beberapa media massa di

Indonesia antara lain ANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi), Lativi yang

sekarang telah berganti nama menjadi TVOne, dan portal media online

Viva.co.id.

Surya Paloh merupakan pengusaha pers dan pemilik stasiun televisi Metro

TV. Namun tidak hanya itu, Surya Paloh juga aktif sebagai politikus dan memiliki

harian Media Indonesia, Lampung Post serta portal media online

Metrotvnews.com yang tergabung dalam Media Group. Didunia politik, mantan

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini mendirikan Partai Nasional Demokrat

(Nasdem) dan menjadi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat.

(sumber:http://news.detik.com tanggal 21/05/2014).

Dengan adanya hal seperti ini tentu media massa tidak mungkin netral

(22)

4

politik karena didanai dan didukung oleh kekuatan politik tertentu. Adanya

kepentingan dari media massa turut mempengaruhi berita yang disampaikan

kepada khalayak, dan fakta yang disampaikan bukanlah fakta yang objektif,

melainkan fakta yang telah dikonstruksi oleh media atau penulisnya/wartawan

dengan latar belakang kepentingan terntentu (Sudibyo, 2001 : 31).

Pada awal tahun 2015 ini khalayak dikejutkan dengan adanya peristiwa

hukum yaitu adanya peristiwa penangkapan Wakil Ketua Lembaga KPK

Bambang Widjojanto oleh penyidik Bareskrim POLRI pada Jumat 23 Januari

2015. Hal ini memunculkan adanya banyak dugaan dari khalayak bahwa terjadi

kasus kriminaliasasi pada Bambang Widjojanto oleh POLRI. Peristiwa ini terjadi

pada saat memanasnya konflik anatara Lembaga KPK dan POLRI disebabkan

penetapan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan

keterlibatan gratifikasi oleh Lembaga KPK yang pada saat itu sedang dicalon

tunggalkan sebagai calon Kapolri baru oleh Presiden Jokowi. Komjen Pol Budi

Gunawan merupakan sosok yang termasuk dalam daftar blacklist yang

diumumkan oleh pihak lembaga KPK sebagai seorang yang tidak

direkomendasikan kepada Presiden Jokowi untuk dicalonkan sebagai calon

Kapolri. (Sumber : http;//www.viva.co.id tanggal 23 Januari 2015).

Bambang Widjojanto ditetapkan menjadi tersangka oleh POLRI karena

dugaan memerintahkan seseorang untuk memberikan keterangan palsu dalam

sidang di Mahkamah Konstitusi dalam kasus sengketa pemilukada Kotawaringin

Barat, Kalimantan Tengah pada tahun 2010. Bambang Widjojanto dikenai dengan

(23)

5

palsu di persidangan dengan ancaman tujuh tahun penjara. (Sumber:

http;//www.viva.co.id tanggal 23 Januari 2015).

Kasus ini diduga akibat perselisihan diantara dua lembaga Negara penegak

hukum KPK dan POLRI. Maka timbul dugaan usaha melakukan pelemahan dan

menghambat pemberantasan korupsi yang kini gencar dilakukan oleh KPK.

(Sumber : http;//www.viva.co.id Tanggal 23 Januari 2015). Bambang Widjojanto

mengungkapkan kejanggalan dalam proses penangkapannya, Bambang

Widjojanto menuturkan kejanggalan pertama adalah terkait surat penangkapan

saat dia ditangkap di mini market usai mengantarkan anaknya sekolah pada Jumat

pagi. Dia mengaku pada saat penangkapan itu sempat diperlihatkan surat. Namun,

ketika diperlihatkan kembali pada saat proses pemeriksaan, Bambang Widjojanto

melihat ada perbedaan didalam surat itu. Kejanggalan selanjutnya, menurut

Bambang Widjojanto, adalah terkait pasal yang disangkakan oleh penyidik

kepadanya.

Bambang Widjojanto yang diduga telah mengarahkan saksi dalam sidang

sengketa pilkada di MK itu dijerat dengan pasal 242 juncto Pasal 55 KUHP

Pidana. Namun, menurut Bambang, pasal yang dikenakan itu tidak dijelaskan

secara detail oleh penyidik, apakah ayat 1, 2, atau 3. Termasuk juga Pasal 55 yang

juga tidak ditulis secara detail. Bambang Widjojanto menolak untuk diperiksa jika

pasal yang disangkakan itu tidak dijelaskan detail kepadanya. Ketika kemudian

surat penahanan diterbitkan penyidik dan dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP),

Bambang Widjojanto menolak menandatanganinya. Bambang sempat menulis

argumen-argumen alasan kenapa dia menolak hal tersebut. "Saya kasih

(24)

6

Kedua, kesalahan pada penulisan alamat. Ketiga, saya merasa terteror, BAP

penangkapan saya itu tidak memuat detail, saya tidak mau. Saya tolak, terus saya

bikinin yang detail biar jelas semuanya," kata Bambang. (Sumber :

http;//www.viva.co.id tanggal 24 Januari 2015)

Dilain pihak POLRI mempersilahkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto mengajukan praperadilan, jika keberatan

dengan penangkapan yang dilakukan polisi. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol

Ronny Sompie mengatakan kalau misalnya tidak puas, ada lembaga praperadilan.

“Daripada berpolemik di media, lebih baik pak BW, atau dengan memberikan

kuasa, gugat saja di praperadilan”, ujarnya. (Sumber : http;//www.viva.co.id

tanggal 25 Januari 2015). Kasus ini menjadi headline disemua media massa di

Indonesia. Media massa termasuk portal berita Metrotvnews.com dan

Vivanews.co.id tidak luput untuk memberitakan peristiwa dugaan kasus

kriminalisasi ini. Konstruksi berita yang dilakukan oleh media tersebut salah

satunya adalah melakukan pembingkaian atau framing, Ini menarik untuk diteliti

bagaimana kedua portal media online ini dalam mengkonstruksi dugaan kasus

kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Peneliti memilih media online Metrotvnews.com dan Viva.co.id sebagai

objek penelitian karena kedua media online tersebut berbeda dalam menyikapi

peristiwa dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Media online Viva.co.id lebih banyak menonjolkan dan memberitakan kasus ini

dari pada media online Metrotvnews.com yang lebih sedikit dalam memberitakan

kasus Bambang Widjojanto karena dipengaruhi dan memiliki kepentingan politik

(25)

7

oleh Surya Paloh yaitu salah satu tokoh politik yang tergabung dalam koalisi

Indonesia Hebat mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, sedangkan

Viva.co.id dimiliki oleh Aburizal Bakrie yang sebagai ketua umum Partai Golkar

sekaligus Ketua Presidium Koalisi Merah Putih yang menjadi kekuatan

penyeimbang dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah pembingkaian berita yang dilakukan portal

media online Metrotvnews.com dan Viva.co.id dalam memberitakan dugaan

kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto periode 23 Januari – 29

Januari 2015” ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana pembingkaian berita yang

dilakukan portal media online Metrotvnews.com dan Viva.co.id dalam

memberitakan dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto

periode 23 Januari – 29 Januari 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain :

1. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberi manfaat bagi

(26)

8

refrensi bagi penelitian selanjutnya khususnya bagi pengembangan

penelitian yang menggunakan analisis framing.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penggambaran bagaimana

pembingkaian berita yang dilakukan media online dalam memberitakan

Bambang Widjojanto. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Iksan (1996) menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus mengemukakan

hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan permasalahan penelitian :

teori, konsep-konsep, analisa, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan pendekatan

yang dilakukan orang lain. Peneliti harus belajar dari peneliti lain, untuk

menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama

seperti yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. (Masyhuri dan Zainuddin,

2008:100)

Penelitian terdahulu dalam tinjauan pustaka memudahkan penulis dalam

menentukan langkah-langkah yang sistematis dari teori maupun konseptual.

Penelitian terdahulu menjadi acuan dan bahan refrensi yang menunjang penelitian

penulis terkait dengan analisis framing khususnya analisis framing pemberitaan

masalah politik yang belum diteliti sebelumnya. Penulis dapat menentukan judul

(28)

10

matrik dari penelitian terdahulu yang telah penulis temukan mengenai analisis

framing yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Deskripsi Penelitian :

1. Konstruksi Pemberitaan Peristiwa Politik Pada Media Massa (Analisis

Framing Pemberitaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pada SKH

Kompas dan Media Indonesia)

Penelitian ini dilakukan oleh Metasari yang merupakan mahasiswi jurusan

Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Penelitian ini diselesaikan pada

tahun 2010 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan

metode analisinya menggunakan metode Analisis Framing Model Pan dan

Kosicki. Konstruksi realitas yang dibuat SKH Kompas dan Media

Indonesia atas peristiwa politik (pemilihan Ketua Umum DPP Partai

Golkar) yaitu kedua media tersebut pada dasarnya memiliki persamaan

dasar yaitu mendukung pencalonan Surya Paloh, Kompas lebih melihat

dari sudut pandang idiologis dari pada Media Indonesia meski kedua

media mendukung kandidat yang sama tetapi memiliki perbedaan sudut

pandang dalam memberitakan berita karena dipengaruhi oleh agenda

setting media.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

penelitian Metasari lebih memfokuskan pada bagaimana pemberitaan

Surya Paloh pada SKH Kompas dan media Indonesia pada saat pemilihan

(29)

11

memfokuskan bagaimana kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK

Bambang Widjojanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com

pada tanggal 23 Januari - 29 Januari 2015. Manfaat penelitian ini bagi

penelitian penulis adalah sebagai bahan acuan bagaimana cara

menganalisis setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing

yang dapat membantu penulis dalam menganalisis berita dengan

menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki.

2. Penggambaran Calon Kepala Daerah Pada Surat Kabar Lampung (Pada

Harian Lampung Post Edisi Juli – Agustus 2008)

Penelitian ini dilakukan oleh Erie Khafif Mukti yang merupakan

mahasiswa Ilmu Komunikasi universitas Lampung diselesaikan pada

tahun 2009. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode

penelitian Kualitatif dengan menggunakan Metode Analisis framing

Model William Gamson dan Andre Modgiliani. Kesimpulan dari

penelitian tersebut terlihat bahwa surat kabar Lampung Post pada berita

tentang kampanye terhadap para calon Kepala Daerah Lampung

menggambarkan positif. Namun, berita-beritanya surat kabar Lampung

Post ini banyak menonjolkan Sjachroedin Z.P dalam bahasa yang

persuasif sebagai kandidat calon Kepala Daerah Incumbent yang

mendapatkan dukungan partai politik lebih banyak dari pada enam calon

Kepala Daerah Lainnya.

Sedangkan perbedaan penelitian penulis dengan penelitian Erie pada

(30)

12

SKH Lampung Post edisi Juli-Agustus 2008 sedangkan penelitian ini lebih

fokus pada satu tokoh saja yaitu kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua

KPK Bambang Widjojanto pada media onlne Viva.co.id dan

Metrotvnews.com pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015. Metode

analisisnya pun berbeda, jika penelitan ini menggunakan metode analisis

William Gamson dan Andre Modgiliani maka penelitian ini menggunakan

model Analisis Pan dan Kosicki. Manfaat penelitian ini bagi penulis

adalah bagaimana sebenarnya peran kepemilikan media dalam

mengkonstruksi sebuah berita agar terlihat memiliki makna yang besar

untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh media tersebut.

3. Politik Media Dalam Media Online (Analisis Framing Pemberitaan

Detik.com dan Vivanews.com Tentang Isu Aburizal Bakrie Terkait

Pemilihan Presiden 2014)

Penelitian ini dilakukan oleh Venny Malida yang merupakan mahasiswi

jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Penelitian ini diselesaikan

pada tahun 2013 dengan menggunakan metode kualitatif. Sedangkan

metode analisisnya menggunakan metode Analisis Framing Model Pan

dan Kosicki. Dalam berita politik mengenai isu Aburizal Bakrie terkait

pemilihan presiden 2014 adalah Detik.com menggambarkan Aburizal

Bakrie sebagai sosok yang tidak memiliki kredibilitas sehingga

menciptakan citra negatif pada Aburizal Bakrie. Vivanews.com

(31)

13

2014 sehingga menciptakan kredibilitas positif pada Aburizal Bakrie. Hal

ini dapat dilihat dari struktur retoris.

Perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian ini adalah pada

penelitian Venny Malida lebih memfokuskan pada bagaimana pemberitaan

Aburizal Bakrie pada media online Detik.com dan Vivanews.com pada

saat menjelang pemilihan Presiden 2014, sedangkan penelitian ini lebih

memfokuskan bagaimana kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK

Bambang Widjojanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com

pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015. Manfaat penlitian ini bagi

penulis adalah sebagai salah satu acuan bagaimana cara menganalisis

setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing yang dapat

membantu penulis dalam menganalisis berita dengan menggunakan

metode analisis framing Pan dan Kosicki.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

1

Penulis Metasari Ilmu Komunikasi Uiversitas Lampung 2010

Judul Penelitian

Konstruksi Pemberitaan Peristiwa Politik Pada Massa (Analisis Framing Pemberitaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pada SKH Kompas dan Media Indonesia)

Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif analisis Framing Model Pan dan Kosicki

Hasil Penelitian Terdahulu

Konstruksi Realitas yang dibuat SKH Kompas dan Media Indonesia atas peristiwa politik ( Pemilihan DPP Partai Golkar) yaitu kedua media tersebut pada dasarnya memiliki persamaan dasar yaitu mendukung pencalonan Surya Paloh, Melihat dari sudut pandang idiologis meski kedua kandidat yang sama, perbedaan sudut pandang (yang juga dipengaruhi oleh agenda setting media).

(32)

14

Penelitan Terdahulu pada bagaimana pemberitaan Surya Paloh pada SKH Kompas dan Media Indonesia pada saat pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar , sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan bagaimana dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada tanggal 23Januari – 29 Januari 2015. Namun metode analisis framing yang digunakan sama yaitu metode analisis framing Pan dan Kosicki

Kontribusi Penelitian Terdahulu

Manfaat penelitian ini bagi penelitian penulis adalah sebagai bahan acuan bagaimana cara menganalisis setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing yang dapat membantu penulis dalam menganalisis berita dengan menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki

2

Penulis Erie Khafi Mukti Ilmu Komunikasi Universitas Lampung 2009

Judul Penelitian

Penggambaran Calon Kepala Daerah Pada Surat Kabar Daerah (Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Calon Kepala Daerah Lampung Pada Harian Lampung Post Edisi Juli-Agustus 2008)

Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Analisis Framing Model William Gamson Dan Andre Modgliani

Hasil Penelitian Terdahulu

Modgilani terlihat bahwa surat kabar Lampung Post pada berita tentang kampanye terhadap calon Kepala Daerah Lampung menggambarkan positif, berita-beritanya surat kabar ini lebih banyak menonjolkan Sjachroedin Z.P dalam bahasa persuasif sebaagai kandidat calon Kepala Daerah Incumbent yang mendapat dukungan partai politik paling Banyak diantara enam calon Kepala Daerah lainnya.

Perbedaan Dengan Penelitan Terdahulu

Pada penelitian Erie Khafi memfokuskan pada seluruh bagaimana pengambaran Calon Kepala Daerah Lampung pada SKH Lampung post edisi Juli- Agustus 2008. Maka penelitian ini lebih memfokuskan pada satu tokoh yaitu dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com periode 23 Januari – 29 Januari 2015. Metode analisis framingnya yang digunakanpun berbeda. Jika penelitian Erie menggunakan metode analisis Gamson dan Modigliani maka penelitian ini menggunakan model analisis framing Pan Dan Kosicki.

Kontribusi Penelitian Terdahulu

(33)

15

dalam mengkonstruksi sebuah berita agar terlihat memiliki makna yang besar untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh media tersebut.

3

Penulis Venny Malida Ilmu Komunikasi Universitas Lampung 2009

Judul Penelitian

Politik Media Dalam Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Detik.com dan Vivanews.com Tentang Isu Aburizal Bakrie Terkait Pemilihan Presiden 2014)

Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif analisis Framing Model Pan dan Kosicki

Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam berita politik mengenai isu Aburizal Bakrie terkait pemilihan presiden 2014 adalah Detik.com menggambarkan Aburizal Bakrie sebagai sosok yang tidak memiliki kredibilitas sehingga menciptakan citra negatif pada Aburizal Bakrie, sedangkan Vivanews.com menggambarkan Aburizal Bakrie memiliki kredibilitas menjadi Presiden 2014 sehingga menciptakan kredibilitas positif pada Aburizal Bakrie. Hal ini dapat dilihat dari struktur retoris

Perbedaan Dengan Penelitan Terdahulu

Pada penelitian Venny Malida lebih memfokuskan pada bagaimana pemberitaan Aburizal Bakrie pada media online Detik.com dan Vivanews.com pada saat menjelang pemilihan Presiden 2014, sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan bagaimana kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjijanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com pada tanggal 23 Januari – 24 Januari 2015.

Kontribusi Penelitian Terdahulu

Manfaat penelitian ini bagi penelitian penulis adalah sebagai bahan acuan bagaimana cara menganalisis setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing yang dapat membantu penulis dalam menganalisis berita dengan menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki

(34)

16

2.2 Kriminalisasi

Kriminalisasi merupakan objek studi hukum pidana materil yang membahas

penentuan suatu perbuatan sebagai tindak pidana yang diancam dengan sanksi

perbuatan terlarang. Dijustifikasi sebagai tindak pidana yang diancam dengan sanksi

pidana. Menurut Soerjono Soekanto, kriminalisasi merupakan tindakan atau

penetapan penguasa mengenai perbuatan-perbuatan tertentu yang oleh masyarakat

atau golongan-golongan masyarakat dianggap sebagai perbuatan yang dapat dipidana

menjadi perbuatan pidana atau membuat suatu perbuatan menjadi perbuatan kriminal

dan karena itu dapat dipidana oleh pemerintah dengan cara kerja atas namanya.

(Soerjono Soekanto,1981 : 82)

Soetandyo Wignjosoebroto mengemukakan bahwa kriminalisasi ialah suatu

pernyataan bahwa perbuatan tertentu harus dinilai sebagai perbuatan pidana yang

merupakan hasil dari suatu penimbangan-penimbangan normatif yang wujud

akhirnya adalah suatu keputusan. (Soetandyo Wignjosoebroto, 1993 : 1).

Kriminalisasi dapat pula diartikan sebagai proses penetapan suatu perbuatan

seseorang sebagai perbuatan yang dapat dipidana. Proses ini diakhiri dengan

terbentuknya undang-undang di mana perbuatan itu diancam dengan suatu sanksi

yang berupa pidana. ( Sudarto, 1986 : 31 )

2.3 Jurnalistik Online

Menurut Santana Jurnalistik online merupakan bentuk baru dari dunia

(35)

17

untuk menyampaikan berita jauh lebih besar ketimbang bentuk jurnalistik

konvensional seperti surat kabar. Terdapat perbedaan utama antara jurnalistik online

dan media massa konvensional, yaitu kemampuan internet untuk mengkombinasikan

sejumlah media, tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak, internet

dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung (Santana, 2005: 137).

Karateristik dari media online secara umum sama dengan ciri media massa

lain, namun memiliki beberapa kelebihan yaitu kecepatan dalam mengaksesnya serta

keseluruhan dari audio dan visual yang menarik. Jurnalistik online menuntut

jurnalisnya untuk menyuguhkan berita terbaru secara cepat sehingga pembaca akan

selalu mengetahui hal baru lainnya. Jurnalistik online memiliki kemampuan untuk

mengintegrasikan beragam media sekaligus (teks, visual, dan audio). Media online

mengupdate berita hampir setiap menit, berbeda dengan media cetak yang

penerbitannya satu kali dalam sehari.

2.4 Media Online

Media online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web

(website) internet. Media online adalah media massa “generasi ketiga” setelah media

cetak (printed media) koran, tabloid, majalah, buku dan media elektronik

(electronic media) radio, televisi, dan film/video. Media online merupakan produk

jurnalistik online. Jurnalistik online disebut juga cyber journalism didefinisikan

sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui

(36)

18

Menurut Ashadi Siregar (Kurniawan, 2005: 20) media online adalah sebutan

umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia

(baca-komputer dan internet). Di dalamnya terdapat portal, website (situs web),

radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dengan karakteristik

masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya.

Salah satu pendekatan dalam memahami media online juga dipaparkan oleh

Ashadi Siregar (Kurniawan, 2005: 20). Ia melihat media online, melalui kacamata

pendefinisian surat kabar digital, yakni sebuah entitas yang merupakan integrasi

media massa konvensional dengan internet. Identifikasinya terhadap ciri- ciri yang

melekat pada surat kabar digital ditulisnya sebagai berikut:

1. Adanya kecepatan (aktualitas) informasi.

2. Bersifat interaktif, melayani keperluan khalayak secara lebih personal.

3. Memberi peluang bagi setiap pengguna hanya mengambil informasi yang

relevan bagi dirinya/ dibutuhkan.

4. Kapasitas muatan dapat diperbesar.

5. Informasi yang pernah disediakan tetap tersimpan (tidak terbuang), dapat

ditambah kapan saja, dan pengguna dapat mencarinya dengan menggunakan

mesin pencari.

6. Tidak ada waktu yang diistimewakan (prime time) karena penyediaan

informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau

(37)

19

2.4.1 Karakteristik Media Online

Media online memiliki beberapa karakteristik yang tidak bisa ditandingi oleh

media elektronik ataupun media cetak. Beberapa diantaranya adalah :

1. Kapasitas luas, halaman web bisa menampung naskah sangat panjang

2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja (selama ada

jaringan internet)

3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.

4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa ke semua orang.

5. Menjangkau seluruh dunia (www-worldwide web) yang memiliki akses

internet.

6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.

7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.

8. Interaktif, dua arah, dan "egaliter" dengan adanya fasilitas kolom komentar,

chat room, polling, dll

9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di "bank data" (arsip) dan dapat

ditemukan melalui "link", "artikel terkait", dan fasilitas "cari" (search).

10.Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi

tersaji. (Sumber : http;//www.sgdnews.com tanggal 13 Mei 2015)

2.5 Analisis Teks Berita

Dimaksud dengan teks berita menurut budayawan Mudji Sutrisno SJ adalah

(38)

20

dalamnya. (Sutrisno SJ (2006) dalam Ariani (2008 : 33)). Berdasarkan penjelasan

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa analisis teks berita merupakan suatu upaya

penyelidikan atau penguraian bangunan teks berita pada media massa untuk

membongkar realitas sesungguhnya di balik teks berita dengan membongkar metode

analisis teks tertentu.

2.6 Media Ditengah Kekuatan Sosial

Menurut Gerbner (Gebner (1969) dalam Denis Mc Quail (1994 : 141))

menggambarkan bahwa para komunikator massa dalam situasi yang tertekan,

Tekanan yang mereka hadapi berasal dari berbagai “kekuatan” luar, termasuk pada

klien, penguasa , pakar, institusi lain, dan khalayak. Dia menuliskan sebagai berikut :

Meskipun secara analisis berbeda, tetapi dalam kenyataannya tidak ada satupun

kekuatan atau bentuk pengaruh yang terpisah atau terisolasi .Semua kekuatan tersebut

berbaur, tumpang tindih, dan saling mendesak. Akumulasi kekuatan dan pengaruh

memberikan kedudukan yang dominan pada beberapa institusi tertentu dalam

komunikasi massa dan masyarakatnya.

Dengan menggunakan bahan yang ditopang kuat oleh hasil penelitian pustaka,

kita memperoleh gambaran bahwa peran organisasi media beserta komponennya

adalah sebagai penentu dalam situasi yang ditandai oleh adanya berbagai kendala,

tuntutan, serta sekian banyak pendayahgunaan kekuasaan dan pengaruh, sebagaimana

dapat dilihat di gambar dibawah. Gambar dibawah dibuat terutama berdasarkan

(39)

21

lainnya. Skema yang lebih disempurnakan, yang sebagian didasari oleh Karya

Engwall (1978), yang menunjukan pembagian internal organisasi media kedalam tiga

kelompok budaya dominan dengan garis demarkasinya masing-masing, sehingga

merupakan sumber dari ketegangan dalam organisasi media (Mcquail, 1994:141)

Gambar Organisasi Media Di Tengah Kekuatan Sosial

Sumber gambar : (Mcquail, 1994:142)

2.7 Konstruksi Realitas

Media memiliki realitas yang disebut realitas media. Media menyusun realitas

dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang

(40)

22

sebagai seperangkat fakta, tetapi hasil dari pandangan tertentu dari pembentukan

realitas (Eriyanto, 2001: 29). Media memegang peranan khusus dalam mempengaruhi

budaya tertentu melalui penyebaran informasi, dengan demikian jelas bahwa media

tidak bisa dianggap netral dalam memberikan jasa informasi dan hiburan kepada

khalayak pembaca.

Berita yang dimuat di dalam media online merupakan laporan dari sebuah

peristiwa yang terjadi. Harus dipahami bahwa suatu peristiwa adalah suatu realitas,

dan berita merupakan konstruksi dari suatu peristiwa. Ketika terjadi peliputan,

termasuk pemotretan dan syuting, saat itu telah berlangsung suatu konstruksi (Pareno,

2005: 3). yang perlu dipahami mengenai suatu berita adalah pertama, bahwa berita

tidak sekadar informasi. Harus dipahami bahwa dalam proses pembentukan berita itu

terdapat berbagai aspek yang mempengaruhi konteks dari berita tersebut. Kedua,

makna merupakan hasil dari interaksi. Ini berarti bahwa suatu berita belum berarti

apapun ketika disiarkan atau dicetak, berita sudah bermakna ketika berita tersebut

dibaca oleh khalayak. Karenanya, ada konteks sosial dalam suatu berita agar berita itu

dapat dibaca dan dipahami oleh khalayaknya. Isi media memang didasarkan pada

kejadian di dunia nyata, namun isi media menampilkan dan menonjolkan elemen

tertentu, dan logika struktural penulis media dipakai dalam penonjolan elemen

tersebut. Media tertentu cenderung membatasi dan menyeleksi sumber berita,

menyeleksi komentar- komentar sumber berita, dan memberi porsi yang berbeda

dalam perspektif lain. Yang kemudian terjadi adalah penonjolan tertentu terhadap

(41)

23

Informasi yang ada di media sangat ditentukan oleh tujuan dari pihak-pihak

dibalik pemberitaan tersebut. Media tidaklah dapat lepas dari subjektifitas. Media

bukanlah saluran yang bebas tempat semua kekuatan sosial saling berinteraksi dan

berhubungan. Sebaliknya, media hanya dimiliki oleh sekelompok dominan seperti

pemilik media atau elit media, sehingga mereka lebih mempunyai kesempatan dan

akses untuk mempengaruhi dan memaknai peristiwa berdasarkan pandangan mereka.

Media tersebut menjadi sarana di mana kelompok dominan bukan hanya

memantapkan posisi mereka tetapi juga memarjinalkan dan meminggirkan posisi

kelompok yang tidak dominan (Eriyanto. 2001:52).

Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa di dalam media sendiri begitu

banyak kepentingan yang lahir. Selain ideologi media tersebut, terselubung juga

kepentingan lainnya seperti kapitalisme pemilik modal, keberlangsungan lapangan

kerja bagi para karyawan dan sebagainya. Penyampaian sebuah berita di media

pastilah menyimpan subjektivitas penulis. Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah

berita akan dinilai apa adanya. Berita akan dipandang sebagai informasi yang penuh

dengan objektivitas. Namun, berbeda dengan kalangan tertentu yang memahami betul

kinerja pegawai media. Mereka akan menilai lebih dalam terhadap pemberitaan, yaitu

dalam setiap penulisan berita menyimpan ideologis latar belakang seorang penulis.

Seorang penulis pasti akan memasukkan ide-ide mereka dalam analisis terhadap

data-data yang diperoleh di lapangan. Ide-ide ini lahir karena adanya tekanan dari pemilik

(42)

24

2.7.1 Teori Agenda Setting

Teori Agenda setting diperkenalkan oleh Mc Combs dan DL Shaw dalam

Public Opinion Quarteley tahun 1972, berjudul The Agenda Setting Function of Mass

Media. Asumsi dasar teori agenda setting adalah jika media memberi tekanan pada

suatu peristiwa, maka media itu akan memengaruhi khalayak untuk menganggapnya

penting. (Bungin, 2008: 281). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi

tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk

menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting oleh media, maka penting

juga bagi masyarakat.

Teori agenda setting menjelaskan begitu besarnya pengaruh media dengan

kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu - isu apa

sajakah yang penting. Teori ini menganggap bahwa media memiliki kemampuan

untuk menciptakan pencitraan-pencitraan ke hadapan publik. Media akan menata

sebuah agenda terhadap peristiwa ataupun isu tertentu sehingga dianggap penting

oleh publik. Caranya, media dapat menampilkan isu-isu itu secara terus menerus

dengan memberikan ruang dan waktu bagi publik untuk mengkonsumsinya, sehingga

publik sadar atau tahu akan isu-isu tersebut, kemudian publik menganggapnya

penting dan meyakininya. Dengan kata lain, isu yang dianggap publik penting

pada dasarnya adalah karena media menganggapnya penting.

Dalam mengkonstruksikan sebuah realitas, media massa dapat memainkan

(43)

25

Besarnya perhatian khalayak terhadap sebuah realitas tergantung kepada seberapa

besar media-media tersebut meletakkan dan menonjolkan realitas tersebut.

Realitas yang dianggap penting oleh media akan dikonstruksikan berdasarkan

kepentingan dan sudut pandang yang ingin ditonjolkan oleh media. Fungsi agenda

setting media di dalam proses mengkonstruksi realitas berjalan seiringan. Ketika

media ingin menonjolkan realitas tertentu, maka media akan mengkonstruksikan

realitas tersebut dengan menonjolkan dan menekankan bagian-bagian tertentu

dan mengabaikan bagian lainnya.

Berdasarkan teori agenda setting ini, dapat dipahami bahwa media memiliki

kekuatan yang besar dalam mempengaruhi khalayak. Menjadi ingatan khalayak

adalah apa yang disajikan oleh media. Dampak dari agenda setting media akan

memberikan gambaran dari realitas yang ditekankan oleh media itu pada benak

khalayak seperti apa yang telah dikonstruksikan media.

2.8 Analisis Framing

Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk

mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Realitas

sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa dipahami dengan

bentukan tertentu. Hasilnya, pemberitaan media pada sisi tertentu atau wawancara

(44)

26

2.8.1 Model Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol,

menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju

pada pesan tersebut. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang

saling berkaitan, yaitu :

1. Konsepsi Psikologi

Framing dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang

memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan

proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan

ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing di sini dilihat sebagai penempatan

informasi dalam suatu konteks yang unik/khusus dan menempatkan elemen

tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi

seseorang. Elemen-elemen yang diseleksi dari suatu isu/ peristiwa tersebut

menjadi lebih penting dalam pertimbangan membuat keputusan tentang

realitas. (Eriyanto,2002:252)

2. Konsepsi Sosiologi

Kalau pandangan psikologis lebih melihat pada proses internal seseorang,

bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam cara

pandang tertentu, maka pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana

konstruksi social atas realitas. Frame di sini berfungsi membuat suatu realitas

menjadi teridentifikasi, dipahami dan dapat dimengerti karena sudah dilabeli

(45)

27

Bagi Pan dan Kosicki, framing pada dasarnya melibatkan kedua konsepsi

tersebut. Dalam media, framing dipahami sebagai perangkat kognisi yang

digunakan dalam informasi untuk membuat kode, menafsirkan, dan

menyimpannya untuk dikomunikasikan dengan khalayak yang ke semuanya

dihubungkan dengan konvensi, rutinitas, dan praktik kerja profesional

wartawan. Framing lalu dimaknai sebagai suatu strategi atau cara wartawan

dalam mengkonstruksi dan memproses peristiwa untuk disajikan kepada

khalayak

2.8.2 Perangkat Framing

Dalam pendekatan ini, perangkat framing, dapat dibagi ke dalam empat

struktur besar. (Eriyanto,2002:255)

Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana

wartawan menyusun peristiwa-pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas

peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Struktur semantik ini dengan

demikian dapat dinikmati dari bagan berita (lead yang dipakai, latar, headline,

kutipan yang diambil dan sebagainya). (Eriyanto,2002:255)

Kedua, struktur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita.

(Eriyanto,2002:255)

Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan

(46)

28

hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan

melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.

(Eriyanto,2002:255)

Keempat, struktur retoris. Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan

menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana

wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan

hanya untuk mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada

pembaca. (Eriyanto,2002:255)

Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat

menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan wartawan dalam memahami

suatu peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan kata lain, ia

dapat diamati dari bagaimana wartawan menuliskan peristiwa ke dalam bentuk

umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan

pilihan kata atau idiom yang dipilih. (Eriyanto,2002:256)

Ketika menulis berita dan menekankan makna atau peristiwa, wartawan akan

memaknai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa

(47)

29

Tabel 2.2.

Kerangka Framing Pan dan Kosicki

Struktur Framing Unit Yang Diamati

SINTAKSIS

Cara wartawan menulis fakta

Pada awal tahun 2015 ini khalayak dikejutkan dengan adanya peristiwa politik

yaitu adanya peristiwa penangkapan Wakil Ketua Lembaga KPK Bambang

Widjojanto oleh penyidik Bareskrim POLRI pada Jumat 23 Januari 2015. Hal ini

(48)

30

kriminaliasasi pada Bambang Widjojanto oleh POLRI dikarenakan peristiwa ini

terjadi pada saat memanasnya konflik Lembaga KPK dan POLRI disebabkan

penetapan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan keterlibatan

gratifikasi oleh Lembaga KPK yang pada saat itu sedang dicalon tunggalkan sebagai

calon Kapolri oleh Presiden Jokowi.

Bambang Widjojanto ditetapkan menjadi tersangka oleh POLRI karena

dugaan memerintahkan seseorang untuk memberikan keterangan palsu dalam sidang

di Mahkamah Konstitusi dalam kasus sengketa pemilukada Kotawaringin Barat,

Kalimantan Tengah pada tahun 2010. Bambang Widjojanto dikenai dengan pasal 242

Junto 255 KUHP karena memerintahkan seseorang memberi keterangan palsu di

persidangan dengan ancaman tujuh tahun penjara. Kasus ini menjadi headline

disemua media massa di Indonesia. Media massa termasuk portal berita

Metrotvnews.com dan Vivanews.co.id tidak luput untuk memberitakan peristiwa

dugaan kasus kriminalisasi ini. Konstruksi berita yang dilakukan oleh media tersebut

salah satunya adalah melakukan pembingkaian atau framing. Hal ini menarik untuk

diteliti bagaimana kedua portal media online ini dalam mengkonstruksi dugaan kasus

kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Sebagai sebuah realitas, pemberitaan kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua

KPK Bambang Widjojanto merupakan hasil dan proses produksi berita oleh

wartawan. Wartawan yang membentuk peristiwa mana yang disebut berita dan mana

yang tidak. Peristiwa dan realitas bukanlah diseleksi. Melainkan dikreasi oleh

(49)

31

wewenang untuk menentukan mana yang pantas diberitakan dan mana yang harus

disembunyikan.

Analisis framing model Pan dan Kosicki dipilih untuk menganalisis berita

dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada portal media

online Viva.co.id dan Metrotvnews.com karena memiliki perangkat-perangkat yang

fokus dan rinci untuk melihat bagaimana sebuah berita tersebut dikonstruksi.

Berbagai model analisis framing yang ada pada kajian ilmu komunikasi, penulis

melihat bahwa perangkat framing model Pan dan Kosicki yang memiliki perangkat

yang lengkap untuk melihat apa yang sebenarnya ingin disampaikan

jurnalis/wartawan.

Perangkat framing Pan dan Kosicki dapat dibagi dalam empat struktur besar.

Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan

menyusun peristiwa dalam bentuk susunan umum berita. Dapat diamati dari bagan

berita (lead, latar, headline, kutipan yang diambil, dan sebagainya). Kedua, struktur

skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau

menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik

berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa

ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara

keseluruhan. Keempat, struktur retoris. Retoris berhubungan dengan bagaimana

wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini melihat bagaimana

(50)

32

mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti atau makna tertentu kepada

pembaca.

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran

bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh media online Viva.co.id dan

Metrotvnews.com dalam memberitakan kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua

(51)

33

Bagan 1 Kerangka Pikir

Paradigma Konstruksionis

Analisis framing merupakan metode analisis teks yang berada dalam kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang berita adalah hasil dari pekerja media dan bukan fakta yang utuh melainkan hasil konstruksi realitas.

Media Online

Berita Bambang Widjojanto di Viva.co.id dan Metrotvnews.com

Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki 1. Sintaksis (bagaimana wartawan menyusun berita) 2. Skrip (bagaimana wartawan mengisahkan atau

menceritakan peristiwa)

3. Tematik (bagaimana wartawan mengungkapkan pandanganya atas peristiwa

4. Retoris (bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita)

Konstruksi Realitas

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan

dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang

dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan

penelitian (Moleong, 2004: 30). Paradigma konstruksionis menganggap pembuat

teks berita sebagai penentu yang akan mengarahkan pola pikir khalayak.

Pertanyaan utama dari paradigma konstruksionis adalah bagaimana peristiwa atau

realitas dikonstruksi, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk (Eriyanto, 2002:

37-38).

Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh Peter L. Berger.

Menurutnya, realitas tidak dibentuk secara alamiah tetapi realitas dibentuk dan

dikonstruksi. Melalui pemahaman ini, realitas menjadi berwajah ganda. Setiap

orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas

(53)

35

pendidikan tertentu, dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan

menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.

3.2 Metode Penelitian

Metode penilitan ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut

Sukmadinata (2006) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang

berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran

pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Penelitian kualitatif

mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan

fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena

sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian

penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,

2005: 43).

3.2.1 Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada.

baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa

berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan

perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya

(Sukmadinata.2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau

hubungan yang ada. pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung,

(54)

36

berlangsung. Furchan (2004: 447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

suatu gejala saat penelitian dilakukan.

Konsentrasi penelitian ini adalah analisa pada framing yang dilakukan

oleh portal media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam menyampaikan

berita tentang dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang

Widjojanto yaitu pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015

3.2.2 Fokus Penelitian.

Penerapan definisi konseptual merupakan sebuah abstraksi dari obyek

penelitian sehingga dalam realitanya diperlukan konsep yang lebih operasional

untuk dapat memfokuskan penelitian. Fokus penelitian dalam penelitian

kualitatif adalah fokus kajian atau pokok soal yang hendak diteliti,

mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat

perhatian dan hal yang kelak dibahas secara mendalam dan tuntas. (Bungin 2003

: 41).

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana

media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam menggambarkan kasus

dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada sepekan yaitu

pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015. Untuk mengetahui bagaimana media

online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam memberitakan berita kriminalisasi

mengenai dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto

dalam sepekan yaitu pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015 maka penelitian

(55)

37

dengan menggunakan elemen framing Pan dan Kosicki, yang meliputi empat

struktur besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan

struktur retoris. Menurut peneliti model analisis ini sangat memungkinkan untuk

dapat mengungkapkan realitas sesungguhnya dibalik teks berita.

Karena kelengkapan yang dimiliki oleh teknik analisis Pan dan Kosicki ini

lebih sempurna untuk digunakan dalam meneliti teks berita sehingga kita dapat

lebih jelas melihat bingkai berita seperti apa yang diberikan oleh media

online Viva.co.id dan Metrotvnews.com.

3.2.3 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini mengunakan analisis framing dengan

model analisis Pan dan Kosicki. Menurut Pan dan Kosicki, framing didefinisikan

sebagai proses membuat suatu pesan menjadi lebih menonjol, menempatkan

informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan

tersebut (Eriyanto, 2002: 252). Keempat struktur tersebut dapat digambar dalam

bentuk skema sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki

Struktur Perangkat Framing Unit Yang Diamati

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun fakta

1. Skema Berita Headline, Lead, Latar

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar Organisasi Media Di Tengah Kekuatan Sosial
Tabel 2.2.
Tabel 3.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki
+4

Referensi

Dokumen terkait