The Assumption News Of KPK Deputy Chairman Criminalization Case
Bambang Widjojanto (Framing Analysis Pan and Kosicki On Website Viva.co.id
And Metrotvnews.com Period Of 23 January
–
29 January 2015)
By
Fakhri Adli
ABSTRACTThe purpose of this study is knowing and explaining how the framing is done by online media portal Viva.co.id and Metrotvnews.com in reporting deputy chairman of KPK Bambang Widjojanto’s presumption of criminalized case. Pan and Kosicki framing analysis models are chosen to analyze deputy chairman of KPK Bambang Widjojanto’s presumption of criminalized case because it has the focus to see how the news is constructed. The analysis of framing shows the visibly influence of media owners on the reporting of news media. This shows that neutrality and objectivity of the media is influenced by the interests of media owners. Framing that is done by online media, Viva.co.id for the news of media deputy chairman of KPK Bambang Widjojanto’s presumption of criminalized case seems to take side of the owner, On other hand, the framing’s done by online media Metrotvnews.com still shows an attempt to approach objectivity in their reports.
Berita Dugaan Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto
(Analisis Framing Pan dan Kosicki di Media Online Viva.co.id dan
Metrotvnews.com Periode 23 Januari - 29 Januari 2015)
Oleh Fakhri Adli
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui dan menjelaskan bagaimana framing yang dilakukan portal media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam memberitakan dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Analisis framing model Pan dan Kosicki dipilih untuk menganalisis berita dugaan kasus kriminaliasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena memiliki perangkat yang fokus untuk melihat bagaimana sebuah berita tersebut dikonstruksi.
Hasil analisis framing terlihat pengaruh pemilik media memberikan dampak keberpihakan pemberitaan oleh media, Hal ini menunjukan bahwa netralitas dan objektifitas media dipengaruhi oleh kepentingan pemilik media. Framing yang dilakukan media online Viva.co.id terhadap berita dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terlihat memihak pada kepentingan pemilik, dilihat dari pemberitaan yang kebanyakan memberitakan negatif dari peristiwa penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Sementara framing yang dilakukan media online Metrotvnews.com masih menunjukan usaha untuk melakukan pendeketan secara objektifitas pada pemberitaannya.
BERITA DUGAAN KASUS KRIMINALISASI WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO
(Analisis Framing Pan Dan Kosicki Di Media Online Viva.co.id dan Metrotvnews.com Periode 23 Januari – 29 Januari 2015)
Oleh
Fakhri Adli
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BERITA DUGAAN KASUS KRIMINALISASI WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO
(ANALISIS FRAMING PAN DAN KOSICKI DI MEDIA ONLINE VIVA.CO.ID DAN METROTVNEWS.COM PERIODE 23 JANUARI – 29
JANUARI 2015)
(Skripsi)
Oleh
Fakhri Adli
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
DAFTAR ISI
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9
2.2 Kriminalisasi ... 16
2.3 Jurnalistik Online ... 16
2.4 Media Online ... 17
2.4.1 Karakteristik Media Online ... 19
2.5 Analisis Teks Berita ... 19
2.6Media Ditengah Kekuatan Sosial ... 20
2.7 Konstruksi Realitas ... 21
2.7.1 Teori Agenda Setting ... 24
2.8Analisis Framing ... 25
2.8.1 Model Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki .... 26
2.8.2 Perangkat Framing ... 27
2.9 Kerangka Pemikiran ... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ... 34
4.2 Situs Berita Online Metrotvnews.com ... 46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 51
5.1.2 Framing Berita Dugaan Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua KPK
Bambang Widjojanto di Media Online Viva.co.id ... 128
5.1.3 Perbandingan Bingkai Media Online Vivanews.co.id dan Metrotvnews.com Pada Pemberitaan Kasus Dugaan Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ... 194
5.1.4 Analisis Perbandingan Frame ... 195
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 201
5.2.1 Pembahasan Berita Disitus Media Online Viva.co.id ... 201
5.2.2 Pembahasan Beita Disitus Media Online Metrotvnews.com ... 203
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 194
6.2 Saran ... 196
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 13
Tabel 2.2 Kerangka Framing Pan dan Kosicki ... 29
Tabel 3.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki ... 57
Tabel 4.1 Struktur Perusahaan Viva.co.id ... 44
Tabel 4.2 Struktur Perusahaan Metrotvnews.com ... 48
Tabel 5.1 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 58
Tabel 5.2 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 65
Tabel 5.3 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 71
Tabel 5.4 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 77
Tabel 5.5 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 23 Januari 2015 ... 82
Tabel 5.6 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 24 Januari 2015 ... 88
Tabel 5.7 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 25 Januari 2015 ... 96
Tabel 5.8 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 25 Januari 2015 ... 102
Tabel 5.9 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 26 Januari 2015 ... 109
Tabel 5.10 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 27 Januari 2015 ... 116
Tabel 5.11 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 28 Januari 2015 ... 122
Tabel 5.12 Bingkai pemberitaan Viva.co.id 29 Januari 2015 ... 128
Tabel 5.13 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 24 Januari 2015 ... 134
Tabel 5.14 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 24 Januari 2015 ... 140
Tabel 5.15 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 25 Januari 2015 ... 147
Tabel 5.16 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 25 Januari 2015 ... 154
Tabel 5.17 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 25 Januari 2015 ... 160
Tabel 5.18 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 26 Januari 2015 ... 166
Tabel 5.19 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 27 Januari 2015 ... 174
Tabel 5.21 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 28 Januari 2015 ... 186
Tabel 5.22 Bingkai pemberitaan Metrotvnews.com 29 Januari 2015 ... 193
Tabel 5.23 Bingkai Media Online Viva.co.id dan Metrotvnews.com pada pemberitaan dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto ... 194
Tabel 5.24 Bingkai Perbandingan Frame di Media Online Viva.co.id dan
MOTO
“Hanya Mereka Yang Berani Gagal
dapat Meraih Dari Keberhasilan
”
(John F. Kennedy)
“Bermimpil
ah Setinggi Langit, Jika
Engkau Jatuh, Engkau Akan Jatuh
Di Antara Bintang”
Persembahan
Perjuangan merupakan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kita
manusia yang semakin baik dan berkualitas.
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan nenekku tercinta yang
selalu mendukung, mendoakan, dan serta nasihatnya yang menjadi jembatan dan
BIODATA PENULIS
Penulis memiliki nama lengkap Fakhri Adli. Dilahirkan
di Lampung pada tanggal 24 Januari 1994. Merupakan
putra sulung dari pasangan Bapak Ansori, SE dan Ibu
Rohana Sri Hartati S.Sos.MM. Menempuh pendidikan di
SD 1 Al-Azhar Bandar Lampung, SMP Negeri 1 Bandar
Lampung, dan SMA YP Unila Bandar Lampung.
Menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung pada
tahun 2011 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP Unila. penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang bertempat di Desa Bumi Asri, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung
Selatan pada Januari 2014. Penulis juga pernah mengikuti Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada bidang jurnalistik di Media Cetak Tanslampung Pers salah
satu anak perusahaan dari media cetak Radar Lampung Group yang bertempat di
Jl. ZA Pagar Alam/PU Komplek Perumahan Green Residance Ruko, Bandar
SANWACANA
Alhamdulillahi Robbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkah,
rahmat, dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi dengan judul “Berita Dugaan Kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto (Analisis Framing Pan dan Kosicki di Media Online Viva.co.id dan
Metrotvnews.com Periode 23 Januari 29 Januari 2015)” ini disusun sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Lampung.
Didalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kepada kedua orang tua saya, terimakasih untuk semua dukungan moril
dan materi yang mamah papah berikan selama ini, terima kasih juga untuk
doa yang senantiasa dipanjatkan dan mengiringi di setiap langkah, terima
kasih untuk semuanya. Untuk nenek saya tercinta Hj Haulani dan keluarga
besar Moerni, terimakasih atas dukungan, doa dan semangat yang selalu
diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta untuk adik saya Sabrina
Aulia Zachra.
2. Kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
3. Kepada Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Komunikasi yang telah sangat banyak membantu mulai dari tahap outline
hingga skripsi saya selesai.
4. Kepada Ibu Bangun Suharti,S.Sos., M.IP selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini, terima
kasih untuk bimbingan dan semua saran serta kritik membangun dan
ilmu-ilmu yang telah diberikan. Terima kasih Buk.
5. Kepada Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si selaku dosen pembahas
skripsi yang telah dengan teliti mengkoreksi, membimbing, memberikan
saran dan masukan dengan sabar sehingga skripsi saya bisa terselesaikan.
Terima kasih pak.
6. Kepada seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi, Bapak Abdul Firman,
Bapak Sarwoko, Bapak Agung Wibawa, Bapak Ahmad Riza Faisal, Bapak
Andy Corry, Ibu Tina Kartika, Ibu Nanda Utaridah, Ibu Hestin Oktiani,
Ibu Andi Windah, Ibu Wulan Sucika, Ibu Ida Nurhaida, Ibu Anna Gustina,
Ibu Bangun Suharti, dan Ibu Ninda Yudha.
7. Untuk Komsebelas, terima kasih sudah menjadi angkatan yang luar biasa.
Tidak pernah merasa menyesal menjadi salah satu bagian dari kalian.
Akan selalu jadi angkatan yang terbaik di hidup saya. Maafkan kalau ada
kesalahan, dan semoga kita bisa tetap selalu kompak kedepannya. Bangga
bisa jadi bagian dari orang-orang yang membanggakan. Terima kasih
banyak Komsebelas.
8. Untuk Kita sahabat saya yang luar biasa, Gigih Yora Pratama terima kasih
memasuki dunia perkuliahan, selalu bareng mulai dari propti, kuliah,
seminar, dan semoga kita bisa wisuda bareng juga, terima kasih banyak
gih untuk segala sesuatunya. Adi Guna Pamungkas dan Prayoga sahabat
yang paling baik yang mungkin terlalu panjang kalau
kebaikan-kebaikannya saya jabarkan disini, terima kasih untuk semuanya ya Adi
dan Yoga . Jaya Aji seorang yang hampir selalu ada saat perlu pertolongan
dan banyak berjasa pada saat perkuliahan terima kasih untuk kata-kata
penyemangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini dan seluruh jasa-jasa
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, Arya Reza dan
Akhmad Arief yang selalu direpotin pada saat panik makasih banyak
untuk semuanya Ya dan Rif.
9. Untuk Arta Novian, Imam Dharma, Fajri amien, Isa Dede, Ari Wibowo,
Risky Rhomaddhon, Novian Ardiansyah, Bayu Prakoso, Riksa Samudra,
Satya UN, Sigit Rahmawan, Prayoga Ardhi, Gigih Yora, Arya Reza,
Yazid Abdullah, Ade Saputra, M. Syahid, Fikri Aditya, Reza Tantowi,
Ricky Ade, Arief Rizky, Ady Guna, Dicky Yogi, Aji Cahya, Boby
Tridona, Nanang Purwadi, Duta Agi, Metal Sudrajat, Simeng, M. Gusti,
Teddy Maradona, Risky, Fajri Amin, Calvien Mutaqin dan lain-lain yang
tidak bisa disebutkan satu persatu TERIMA KASIH BANYAK
KOMSEBELAS.
10.Untuk Theresia Windy, Fadhilah Syakirah, Shaela Hani, Mifta Rizki, Prita
Puspitasari, Yessy Tathyana, Ivona Hodayat, Ida Putri, Ayu Tia, Hesty
Damayanti, Fajriati Meutia, Lidya Novita, Nastria Fitriana, Laksita
Imelda Oktora, Tri Hana, Amy Amelia, Ayu Agustina, Issa Juliana, Ninik
Ambar, Nita Puspa Sari, Aprika Rahayu, Meta Dian, Dian Ayu, Sartika
Aprilia, Dian Ertha, Okta, Wiwin, dan yang lainnya TERIMA KASIH
BANYAK.
11.Untuk temen-temen sepermainan Fifa di Bataranila, Raditya Noviar,
Agung Arla, Harry Satya, Fazrie Amalsyah, Rio Febriansyah, Moch
Harry, dll Terima kasih banyak atas candaan, dukungan, dan dorongan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
12.Untuk keluarga besar Desa Bumi Asri Kecamatan Palas Lampung Selatan,
keluarga kedua yang luar biasa terima kasih untuk seluruh kebaikan,
terima kasih sudah mengajarkan banyak hal terimakasih sudah menerima
dengan sabar selama 40 hari pada saat menjalani KKN. Untuk
teman-teman yang sudah di anggap saudara KKN Desa Bumi Asri Kordes Ferry
Fariza, Alhadi Pratama, Eko, Edi, Tanty, Fatwa, Dhia, Ferina, dan Ayu.
Terimakasih banyak kepada kalian telah memberikan salah satu
pengalaman hidup luar biasa dalam hidup penulis.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi
yang membacanya. Semoga allah senantiasa melindungi dan member rahmat-Nya
kepada kita semua. Amiiin.
Bandar Lampung, Oktober 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Melalui kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita
dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak hanya kita dapatkan
melalui media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik
seperti televisi dan radio melainkan melalui media online yang menyajikan berita
dan dapat kita akses secara cepat. Pembaca atau penikmat sajian berita
dimudahkan dengan berbagai situs yang memiliki konten berita sesuai dengan
yang kita butuhkan atau yang sedang kita cari.
Khalayak dapat dengan mudah mendapatkan informasi-informasi terbaru
melalui situs-situs atau web seperti perangkat mobile dari handphone atau laptop
yang memiliki akses internet. Selain biayanya yang dikatakan lebih terjangkau
dari media cetak, aksesnya pun lebih cepat dan dapat dinikmati dimanapun,
kapanpun, setiap jam, menit, bahkan detik. Misal seperti media Viva.co.id dan
2
tersebut akan menyajikan sebuah informasi secara cepat bahkan dalam hitungan
menit. (Kompasiana.com)
Media online seperti yang telah kita ketahui saat ini menjadi salah satu
media praktis yang digemari oleh masyarakat. Karena dengan adanya media
online tersebut, kita dapat mengetahui perkembangan yang terjadi setiap menit
ataupun detiknya baik dari kancah nasional maupun internasional mengenai
berbagai hal dari segi ekonomi, politik, sosial, hukum, budaya dan hiburan.
Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan diatas memberikan suatu arahan
bahwa media online sama seperti media massa lainnya yang menyajikan informasi
kepada khalayak. Namun yang membedakan disini ada pada kecepatan dalam
mengakses beritanya sehingga tidak perlu lama menunggu dalam sehari untuk
mendapatkan informasi tersebut. Media online sama halnya seperti pada media
massa lainnya merupakan sarana yang efektif untuk menginformasikan berbagai
hal salah satunya mengenai dunia politik.
Komunikasi politik di media massa erat kaitannya dengan opini publik.
Dalam komunikasi politik, media massa menjadi penggerak utama dalam usaha
untuk mempengaruhi individu terhadap sebuah berita yang diterimanya. Media
massa juga menjadi alat yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi
politik, bahkan dapat dilihat sebagai alat untuk membentuk pendapat dan
pemikiran masyarakat (Nimmo,1993:198-200). Pemberitaan media massa
memang tidak terlepas dari beragam kepentingan, termasuk kepentingan politik
karena didanai dan didukung oleh kekuatan politik tertentu. Adanya kepentingan
dari media massa turut mempengaruhi berita yang disampaikan kepada khalayak,
3
bukanlah fakta yang objektif, melainkan fakta yang telah dikonstruksi oleh media
atau penulis/wartawan dengan latar belakang kepentingan tertentu (
Sudibyo,2001;31)
Lima tahun belakangan ini dunia politik pun telah memasuki ranah media
massa untuk mendukung kepentingan-kepentingan tertentu. Saat ini banyak
pemimpin perusahaan media massa yang cukup besar di Indonesia masuk ke
dalam dunia politik nasional. Seperti korperasi media pertama adalah PT Bakrie
Brothers (Grup Bakri) yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie yang merupakan
politisi senior sekaligus Ketua Umum dari Partai Golkar (Golongan Karya) dan
Ketua Presidium Koalisi Merah Putih yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, PKS,
Gerindra, dan PAN. Group Bakrie ini membawahi beberapa media massa di
Indonesia antara lain ANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi), Lativi yang
sekarang telah berganti nama menjadi TVOne, dan portal media online
Viva.co.id.
Surya Paloh merupakan pengusaha pers dan pemilik stasiun televisi Metro
TV. Namun tidak hanya itu, Surya Paloh juga aktif sebagai politikus dan memiliki
harian Media Indonesia, Lampung Post serta portal media online
Metrotvnews.com yang tergabung dalam Media Group. Didunia politik, mantan
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini mendirikan Partai Nasional Demokrat
(Nasdem) dan menjadi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat.
(sumber:http://news.detik.com tanggal 21/05/2014).
Dengan adanya hal seperti ini tentu media massa tidak mungkin netral
4
politik karena didanai dan didukung oleh kekuatan politik tertentu. Adanya
kepentingan dari media massa turut mempengaruhi berita yang disampaikan
kepada khalayak, dan fakta yang disampaikan bukanlah fakta yang objektif,
melainkan fakta yang telah dikonstruksi oleh media atau penulisnya/wartawan
dengan latar belakang kepentingan terntentu (Sudibyo, 2001 : 31).
Pada awal tahun 2015 ini khalayak dikejutkan dengan adanya peristiwa
hukum yaitu adanya peristiwa penangkapan Wakil Ketua Lembaga KPK
Bambang Widjojanto oleh penyidik Bareskrim POLRI pada Jumat 23 Januari
2015. Hal ini memunculkan adanya banyak dugaan dari khalayak bahwa terjadi
kasus kriminaliasasi pada Bambang Widjojanto oleh POLRI. Peristiwa ini terjadi
pada saat memanasnya konflik anatara Lembaga KPK dan POLRI disebabkan
penetapan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan
keterlibatan gratifikasi oleh Lembaga KPK yang pada saat itu sedang dicalon
tunggalkan sebagai calon Kapolri baru oleh Presiden Jokowi. Komjen Pol Budi
Gunawan merupakan sosok yang termasuk dalam daftar blacklist yang
diumumkan oleh pihak lembaga KPK sebagai seorang yang tidak
direkomendasikan kepada Presiden Jokowi untuk dicalonkan sebagai calon
Kapolri. (Sumber : http;//www.viva.co.id tanggal 23 Januari 2015).
Bambang Widjojanto ditetapkan menjadi tersangka oleh POLRI karena
dugaan memerintahkan seseorang untuk memberikan keterangan palsu dalam
sidang di Mahkamah Konstitusi dalam kasus sengketa pemilukada Kotawaringin
Barat, Kalimantan Tengah pada tahun 2010. Bambang Widjojanto dikenai dengan
5
palsu di persidangan dengan ancaman tujuh tahun penjara. (Sumber:
http;//www.viva.co.id tanggal 23 Januari 2015).
Kasus ini diduga akibat perselisihan diantara dua lembaga Negara penegak
hukum KPK dan POLRI. Maka timbul dugaan usaha melakukan pelemahan dan
menghambat pemberantasan korupsi yang kini gencar dilakukan oleh KPK.
(Sumber : http;//www.viva.co.id Tanggal 23 Januari 2015). Bambang Widjojanto
mengungkapkan kejanggalan dalam proses penangkapannya, Bambang
Widjojanto menuturkan kejanggalan pertama adalah terkait surat penangkapan
saat dia ditangkap di mini market usai mengantarkan anaknya sekolah pada Jumat
pagi. Dia mengaku pada saat penangkapan itu sempat diperlihatkan surat. Namun,
ketika diperlihatkan kembali pada saat proses pemeriksaan, Bambang Widjojanto
melihat ada perbedaan didalam surat itu. Kejanggalan selanjutnya, menurut
Bambang Widjojanto, adalah terkait pasal yang disangkakan oleh penyidik
kepadanya.
Bambang Widjojanto yang diduga telah mengarahkan saksi dalam sidang
sengketa pilkada di MK itu dijerat dengan pasal 242 juncto Pasal 55 KUHP
Pidana. Namun, menurut Bambang, pasal yang dikenakan itu tidak dijelaskan
secara detail oleh penyidik, apakah ayat 1, 2, atau 3. Termasuk juga Pasal 55 yang
juga tidak ditulis secara detail. Bambang Widjojanto menolak untuk diperiksa jika
pasal yang disangkakan itu tidak dijelaskan detail kepadanya. Ketika kemudian
surat penahanan diterbitkan penyidik dan dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP),
Bambang Widjojanto menolak menandatanganinya. Bambang sempat menulis
argumen-argumen alasan kenapa dia menolak hal tersebut. "Saya kasih
6
Kedua, kesalahan pada penulisan alamat. Ketiga, saya merasa terteror, BAP
penangkapan saya itu tidak memuat detail, saya tidak mau. Saya tolak, terus saya
bikinin yang detail biar jelas semuanya," kata Bambang. (Sumber :
http;//www.viva.co.id tanggal 24 Januari 2015)
Dilain pihak POLRI mempersilahkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto mengajukan praperadilan, jika keberatan
dengan penangkapan yang dilakukan polisi. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol
Ronny Sompie mengatakan kalau misalnya tidak puas, ada lembaga praperadilan.
“Daripada berpolemik di media, lebih baik pak BW, atau dengan memberikan
kuasa, gugat saja di praperadilan”, ujarnya. (Sumber : http;//www.viva.co.id
tanggal 25 Januari 2015). Kasus ini menjadi headline disemua media massa di
Indonesia. Media massa termasuk portal berita Metrotvnews.com dan
Vivanews.co.id tidak luput untuk memberitakan peristiwa dugaan kasus
kriminalisasi ini. Konstruksi berita yang dilakukan oleh media tersebut salah
satunya adalah melakukan pembingkaian atau framing, Ini menarik untuk diteliti
bagaimana kedua portal media online ini dalam mengkonstruksi dugaan kasus
kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Peneliti memilih media online Metrotvnews.com dan Viva.co.id sebagai
objek penelitian karena kedua media online tersebut berbeda dalam menyikapi
peristiwa dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Media online Viva.co.id lebih banyak menonjolkan dan memberitakan kasus ini
dari pada media online Metrotvnews.com yang lebih sedikit dalam memberitakan
kasus Bambang Widjojanto karena dipengaruhi dan memiliki kepentingan politik
7
oleh Surya Paloh yaitu salah satu tokoh politik yang tergabung dalam koalisi
Indonesia Hebat mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, sedangkan
Viva.co.id dimiliki oleh Aburizal Bakrie yang sebagai ketua umum Partai Golkar
sekaligus Ketua Presidium Koalisi Merah Putih yang menjadi kekuatan
penyeimbang dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah pembingkaian berita yang dilakukan portal
media online Metrotvnews.com dan Viva.co.id dalam memberitakan dugaan
kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto periode 23 Januari – 29
Januari 2015” ?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana pembingkaian berita yang
dilakukan portal media online Metrotvnews.com dan Viva.co.id dalam
memberitakan dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto
periode 23 Januari – 29 Januari 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberi manfaat bagi
8
refrensi bagi penelitian selanjutnya khususnya bagi pengembangan
penelitian yang menggunakan analisis framing.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penggambaran bagaimana
pembingkaian berita yang dilakukan media online dalam memberitakan
Bambang Widjojanto. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Iksan (1996) menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus mengemukakan
hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan permasalahan penelitian :
teori, konsep-konsep, analisa, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan pendekatan
yang dilakukan orang lain. Peneliti harus belajar dari peneliti lain, untuk
menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama
seperti yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. (Masyhuri dan Zainuddin,
2008:100)
Penelitian terdahulu dalam tinjauan pustaka memudahkan penulis dalam
menentukan langkah-langkah yang sistematis dari teori maupun konseptual.
Penelitian terdahulu menjadi acuan dan bahan refrensi yang menunjang penelitian
penulis terkait dengan analisis framing khususnya analisis framing pemberitaan
masalah politik yang belum diteliti sebelumnya. Penulis dapat menentukan judul
10
matrik dari penelitian terdahulu yang telah penulis temukan mengenai analisis
framing yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Deskripsi Penelitian :
1. Konstruksi Pemberitaan Peristiwa Politik Pada Media Massa (Analisis
Framing Pemberitaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pada SKH
Kompas dan Media Indonesia)
Penelitian ini dilakukan oleh Metasari yang merupakan mahasiswi jurusan
Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Penelitian ini diselesaikan pada
tahun 2010 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan
metode analisinya menggunakan metode Analisis Framing Model Pan dan
Kosicki. Konstruksi realitas yang dibuat SKH Kompas dan Media
Indonesia atas peristiwa politik (pemilihan Ketua Umum DPP Partai
Golkar) yaitu kedua media tersebut pada dasarnya memiliki persamaan
dasar yaitu mendukung pencalonan Surya Paloh, Kompas lebih melihat
dari sudut pandang idiologis dari pada Media Indonesia meski kedua
media mendukung kandidat yang sama tetapi memiliki perbedaan sudut
pandang dalam memberitakan berita karena dipengaruhi oleh agenda
setting media.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada
penelitian Metasari lebih memfokuskan pada bagaimana pemberitaan
Surya Paloh pada SKH Kompas dan media Indonesia pada saat pemilihan
11
memfokuskan bagaimana kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK
Bambang Widjojanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com
pada tanggal 23 Januari - 29 Januari 2015. Manfaat penelitian ini bagi
penelitian penulis adalah sebagai bahan acuan bagaimana cara
menganalisis setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing
yang dapat membantu penulis dalam menganalisis berita dengan
menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki.
2. Penggambaran Calon Kepala Daerah Pada Surat Kabar Lampung (Pada
Harian Lampung Post Edisi Juli – Agustus 2008)
Penelitian ini dilakukan oleh Erie Khafif Mukti yang merupakan
mahasiswa Ilmu Komunikasi universitas Lampung diselesaikan pada
tahun 2009. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode
penelitian Kualitatif dengan menggunakan Metode Analisis framing
Model William Gamson dan Andre Modgiliani. Kesimpulan dari
penelitian tersebut terlihat bahwa surat kabar Lampung Post pada berita
tentang kampanye terhadap para calon Kepala Daerah Lampung
menggambarkan positif. Namun, berita-beritanya surat kabar Lampung
Post ini banyak menonjolkan Sjachroedin Z.P dalam bahasa yang
persuasif sebagai kandidat calon Kepala Daerah Incumbent yang
mendapatkan dukungan partai politik lebih banyak dari pada enam calon
Kepala Daerah Lainnya.
Sedangkan perbedaan penelitian penulis dengan penelitian Erie pada
12
SKH Lampung Post edisi Juli-Agustus 2008 sedangkan penelitian ini lebih
fokus pada satu tokoh saja yaitu kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua
KPK Bambang Widjojanto pada media onlne Viva.co.id dan
Metrotvnews.com pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015. Metode
analisisnya pun berbeda, jika penelitan ini menggunakan metode analisis
William Gamson dan Andre Modgiliani maka penelitian ini menggunakan
model Analisis Pan dan Kosicki. Manfaat penelitian ini bagi penulis
adalah bagaimana sebenarnya peran kepemilikan media dalam
mengkonstruksi sebuah berita agar terlihat memiliki makna yang besar
untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh media tersebut.
3. Politik Media Dalam Media Online (Analisis Framing Pemberitaan
Detik.com dan Vivanews.com Tentang Isu Aburizal Bakrie Terkait
Pemilihan Presiden 2014)
Penelitian ini dilakukan oleh Venny Malida yang merupakan mahasiswi
jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Penelitian ini diselesaikan
pada tahun 2013 dengan menggunakan metode kualitatif. Sedangkan
metode analisisnya menggunakan metode Analisis Framing Model Pan
dan Kosicki. Dalam berita politik mengenai isu Aburizal Bakrie terkait
pemilihan presiden 2014 adalah Detik.com menggambarkan Aburizal
Bakrie sebagai sosok yang tidak memiliki kredibilitas sehingga
menciptakan citra negatif pada Aburizal Bakrie. Vivanews.com
13
2014 sehingga menciptakan kredibilitas positif pada Aburizal Bakrie. Hal
ini dapat dilihat dari struktur retoris.
Perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian ini adalah pada
penelitian Venny Malida lebih memfokuskan pada bagaimana pemberitaan
Aburizal Bakrie pada media online Detik.com dan Vivanews.com pada
saat menjelang pemilihan Presiden 2014, sedangkan penelitian ini lebih
memfokuskan bagaimana kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK
Bambang Widjojanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com
pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015. Manfaat penlitian ini bagi
penulis adalah sebagai salah satu acuan bagaimana cara menganalisis
setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing yang dapat
membantu penulis dalam menganalisis berita dengan menggunakan
metode analisis framing Pan dan Kosicki.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
1
Penulis Metasari Ilmu Komunikasi Uiversitas Lampung 2010
Judul Penelitian
Konstruksi Pemberitaan Peristiwa Politik Pada Massa (Analisis Framing Pemberitaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pada SKH Kompas dan Media Indonesia)
Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif analisis Framing Model Pan dan Kosicki
Hasil Penelitian Terdahulu
Konstruksi Realitas yang dibuat SKH Kompas dan Media Indonesia atas peristiwa politik ( Pemilihan DPP Partai Golkar) yaitu kedua media tersebut pada dasarnya memiliki persamaan dasar yaitu mendukung pencalonan Surya Paloh, Melihat dari sudut pandang idiologis meski kedua kandidat yang sama, perbedaan sudut pandang (yang juga dipengaruhi oleh agenda setting media).
14
Penelitan Terdahulu pada bagaimana pemberitaan Surya Paloh pada SKH Kompas dan Media Indonesia pada saat pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar , sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan bagaimana dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada tanggal 23Januari – 29 Januari 2015. Namun metode analisis framing yang digunakan sama yaitu metode analisis framing Pan dan Kosicki
Kontribusi Penelitian Terdahulu
Manfaat penelitian ini bagi penelitian penulis adalah sebagai bahan acuan bagaimana cara menganalisis setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing yang dapat membantu penulis dalam menganalisis berita dengan menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki
2
Penulis Erie Khafi Mukti Ilmu Komunikasi Universitas Lampung 2009
Judul Penelitian
Penggambaran Calon Kepala Daerah Pada Surat Kabar Daerah (Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Calon Kepala Daerah Lampung Pada Harian Lampung Post Edisi Juli-Agustus 2008)
Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Analisis Framing Model William Gamson Dan Andre Modgliani
Hasil Penelitian Terdahulu
Modgilani terlihat bahwa surat kabar Lampung Post pada berita tentang kampanye terhadap calon Kepala Daerah Lampung menggambarkan positif, berita-beritanya surat kabar ini lebih banyak menonjolkan Sjachroedin Z.P dalam bahasa persuasif sebaagai kandidat calon Kepala Daerah Incumbent yang mendapat dukungan partai politik paling Banyak diantara enam calon Kepala Daerah lainnya.
Perbedaan Dengan Penelitan Terdahulu
Pada penelitian Erie Khafi memfokuskan pada seluruh bagaimana pengambaran Calon Kepala Daerah Lampung pada SKH Lampung post edisi Juli- Agustus 2008. Maka penelitian ini lebih memfokuskan pada satu tokoh yaitu dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com periode 23 Januari – 29 Januari 2015. Metode analisis framingnya yang digunakanpun berbeda. Jika penelitian Erie menggunakan metode analisis Gamson dan Modigliani maka penelitian ini menggunakan model analisis framing Pan Dan Kosicki.
Kontribusi Penelitian Terdahulu
15
dalam mengkonstruksi sebuah berita agar terlihat memiliki makna yang besar untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh media tersebut.
3
Penulis Venny Malida Ilmu Komunikasi Universitas Lampung 2009
Judul Penelitian
Politik Media Dalam Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Detik.com dan Vivanews.com Tentang Isu Aburizal Bakrie Terkait Pemilihan Presiden 2014)
Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif analisis Framing Model Pan dan Kosicki
Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam berita politik mengenai isu Aburizal Bakrie terkait pemilihan presiden 2014 adalah Detik.com menggambarkan Aburizal Bakrie sebagai sosok yang tidak memiliki kredibilitas sehingga menciptakan citra negatif pada Aburizal Bakrie, sedangkan Vivanews.com menggambarkan Aburizal Bakrie memiliki kredibilitas menjadi Presiden 2014 sehingga menciptakan kredibilitas positif pada Aburizal Bakrie. Hal ini dapat dilihat dari struktur retoris
Perbedaan Dengan Penelitan Terdahulu
Pada penelitian Venny Malida lebih memfokuskan pada bagaimana pemberitaan Aburizal Bakrie pada media online Detik.com dan Vivanews.com pada saat menjelang pemilihan Presiden 2014, sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan bagaimana kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjijanto pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com pada tanggal 23 Januari – 24 Januari 2015.
Kontribusi Penelitian Terdahulu
Manfaat penelitian ini bagi penelitian penulis adalah sebagai bahan acuan bagaimana cara menganalisis setiap berita karena memiliki kesamaan perangkat framing yang dapat membantu penulis dalam menganalisis berita dengan menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki
16
2.2 Kriminalisasi
Kriminalisasi merupakan objek studi hukum pidana materil yang membahas
penentuan suatu perbuatan sebagai tindak pidana yang diancam dengan sanksi
perbuatan terlarang. Dijustifikasi sebagai tindak pidana yang diancam dengan sanksi
pidana. Menurut Soerjono Soekanto, kriminalisasi merupakan tindakan atau
penetapan penguasa mengenai perbuatan-perbuatan tertentu yang oleh masyarakat
atau golongan-golongan masyarakat dianggap sebagai perbuatan yang dapat dipidana
menjadi perbuatan pidana atau membuat suatu perbuatan menjadi perbuatan kriminal
dan karena itu dapat dipidana oleh pemerintah dengan cara kerja atas namanya.
(Soerjono Soekanto,1981 : 82)
Soetandyo Wignjosoebroto mengemukakan bahwa kriminalisasi ialah suatu
pernyataan bahwa perbuatan tertentu harus dinilai sebagai perbuatan pidana yang
merupakan hasil dari suatu penimbangan-penimbangan normatif yang wujud
akhirnya adalah suatu keputusan. (Soetandyo Wignjosoebroto, 1993 : 1).
Kriminalisasi dapat pula diartikan sebagai proses penetapan suatu perbuatan
seseorang sebagai perbuatan yang dapat dipidana. Proses ini diakhiri dengan
terbentuknya undang-undang di mana perbuatan itu diancam dengan suatu sanksi
yang berupa pidana. ( Sudarto, 1986 : 31 )
2.3 Jurnalistik Online
Menurut Santana Jurnalistik online merupakan bentuk baru dari dunia
17
untuk menyampaikan berita jauh lebih besar ketimbang bentuk jurnalistik
konvensional seperti surat kabar. Terdapat perbedaan utama antara jurnalistik online
dan media massa konvensional, yaitu kemampuan internet untuk mengkombinasikan
sejumlah media, tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak, internet
dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung (Santana, 2005: 137).
Karateristik dari media online secara umum sama dengan ciri media massa
lain, namun memiliki beberapa kelebihan yaitu kecepatan dalam mengaksesnya serta
keseluruhan dari audio dan visual yang menarik. Jurnalistik online menuntut
jurnalisnya untuk menyuguhkan berita terbaru secara cepat sehingga pembaca akan
selalu mengetahui hal baru lainnya. Jurnalistik online memiliki kemampuan untuk
mengintegrasikan beragam media sekaligus (teks, visual, dan audio). Media online
mengupdate berita hampir setiap menit, berbeda dengan media cetak yang
penerbitannya satu kali dalam sehari.
2.4 Media Online
Media online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web
(website) internet. Media online adalah media massa “generasi ketiga” setelah media
cetak (printed media) koran, tabloid, majalah, buku dan media elektronik
(electronic media) radio, televisi, dan film/video. Media online merupakan produk
jurnalistik online. Jurnalistik online disebut juga cyber journalism didefinisikan
sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui
18
Menurut Ashadi Siregar (Kurniawan, 2005: 20) media online adalah sebutan
umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia
(baca-komputer dan internet). Di dalamnya terdapat portal, website (situs web),
radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dengan karakteristik
masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya.
Salah satu pendekatan dalam memahami media online juga dipaparkan oleh
Ashadi Siregar (Kurniawan, 2005: 20). Ia melihat media online, melalui kacamata
pendefinisian surat kabar digital, yakni sebuah entitas yang merupakan integrasi
media massa konvensional dengan internet. Identifikasinya terhadap ciri- ciri yang
melekat pada surat kabar digital ditulisnya sebagai berikut:
1. Adanya kecepatan (aktualitas) informasi.
2. Bersifat interaktif, melayani keperluan khalayak secara lebih personal.
3. Memberi peluang bagi setiap pengguna hanya mengambil informasi yang
relevan bagi dirinya/ dibutuhkan.
4. Kapasitas muatan dapat diperbesar.
5. Informasi yang pernah disediakan tetap tersimpan (tidak terbuang), dapat
ditambah kapan saja, dan pengguna dapat mencarinya dengan menggunakan
mesin pencari.
6. Tidak ada waktu yang diistimewakan (prime time) karena penyediaan
informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau
19
2.4.1 Karakteristik Media Online
Media online memiliki beberapa karakteristik yang tidak bisa ditandingi oleh
media elektronik ataupun media cetak. Beberapa diantaranya adalah :
1. Kapasitas luas, halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja (selama ada
jaringan internet)
3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa ke semua orang.
5. Menjangkau seluruh dunia (www-worldwide web) yang memiliki akses
internet.
6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
8. Interaktif, dua arah, dan "egaliter" dengan adanya fasilitas kolom komentar,
chat room, polling, dll
9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di "bank data" (arsip) dan dapat
ditemukan melalui "link", "artikel terkait", dan fasilitas "cari" (search).
10.Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi
tersaji. (Sumber : http;//www.sgdnews.com tanggal 13 Mei 2015)
2.5 Analisis Teks Berita
Dimaksud dengan teks berita menurut budayawan Mudji Sutrisno SJ adalah
20
dalamnya. (Sutrisno SJ (2006) dalam Ariani (2008 : 33)). Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa analisis teks berita merupakan suatu upaya
penyelidikan atau penguraian bangunan teks berita pada media massa untuk
membongkar realitas sesungguhnya di balik teks berita dengan membongkar metode
analisis teks tertentu.
2.6 Media Ditengah Kekuatan Sosial
Menurut Gerbner (Gebner (1969) dalam Denis Mc Quail (1994 : 141))
menggambarkan bahwa para komunikator massa dalam situasi yang tertekan,
Tekanan yang mereka hadapi berasal dari berbagai “kekuatan” luar, termasuk pada
klien, penguasa , pakar, institusi lain, dan khalayak. Dia menuliskan sebagai berikut :
Meskipun secara analisis berbeda, tetapi dalam kenyataannya tidak ada satupun
kekuatan atau bentuk pengaruh yang terpisah atau terisolasi .Semua kekuatan tersebut
berbaur, tumpang tindih, dan saling mendesak. Akumulasi kekuatan dan pengaruh
memberikan kedudukan yang dominan pada beberapa institusi tertentu dalam
komunikasi massa dan masyarakatnya.
Dengan menggunakan bahan yang ditopang kuat oleh hasil penelitian pustaka,
kita memperoleh gambaran bahwa peran organisasi media beserta komponennya
adalah sebagai penentu dalam situasi yang ditandai oleh adanya berbagai kendala,
tuntutan, serta sekian banyak pendayahgunaan kekuasaan dan pengaruh, sebagaimana
dapat dilihat di gambar dibawah. Gambar dibawah dibuat terutama berdasarkan
21
lainnya. Skema yang lebih disempurnakan, yang sebagian didasari oleh Karya
Engwall (1978), yang menunjukan pembagian internal organisasi media kedalam tiga
kelompok budaya dominan dengan garis demarkasinya masing-masing, sehingga
merupakan sumber dari ketegangan dalam organisasi media (Mcquail, 1994:141)
Gambar Organisasi Media Di Tengah Kekuatan Sosial
Sumber gambar : (Mcquail, 1994:142)
2.7 Konstruksi Realitas
Media memiliki realitas yang disebut realitas media. Media menyusun realitas
dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang
22
sebagai seperangkat fakta, tetapi hasil dari pandangan tertentu dari pembentukan
realitas (Eriyanto, 2001: 29). Media memegang peranan khusus dalam mempengaruhi
budaya tertentu melalui penyebaran informasi, dengan demikian jelas bahwa media
tidak bisa dianggap netral dalam memberikan jasa informasi dan hiburan kepada
khalayak pembaca.
Berita yang dimuat di dalam media online merupakan laporan dari sebuah
peristiwa yang terjadi. Harus dipahami bahwa suatu peristiwa adalah suatu realitas,
dan berita merupakan konstruksi dari suatu peristiwa. Ketika terjadi peliputan,
termasuk pemotretan dan syuting, saat itu telah berlangsung suatu konstruksi (Pareno,
2005: 3). yang perlu dipahami mengenai suatu berita adalah pertama, bahwa berita
tidak sekadar informasi. Harus dipahami bahwa dalam proses pembentukan berita itu
terdapat berbagai aspek yang mempengaruhi konteks dari berita tersebut. Kedua,
makna merupakan hasil dari interaksi. Ini berarti bahwa suatu berita belum berarti
apapun ketika disiarkan atau dicetak, berita sudah bermakna ketika berita tersebut
dibaca oleh khalayak. Karenanya, ada konteks sosial dalam suatu berita agar berita itu
dapat dibaca dan dipahami oleh khalayaknya. Isi media memang didasarkan pada
kejadian di dunia nyata, namun isi media menampilkan dan menonjolkan elemen
tertentu, dan logika struktural penulis media dipakai dalam penonjolan elemen
tersebut. Media tertentu cenderung membatasi dan menyeleksi sumber berita,
menyeleksi komentar- komentar sumber berita, dan memberi porsi yang berbeda
dalam perspektif lain. Yang kemudian terjadi adalah penonjolan tertentu terhadap
23
Informasi yang ada di media sangat ditentukan oleh tujuan dari pihak-pihak
dibalik pemberitaan tersebut. Media tidaklah dapat lepas dari subjektifitas. Media
bukanlah saluran yang bebas tempat semua kekuatan sosial saling berinteraksi dan
berhubungan. Sebaliknya, media hanya dimiliki oleh sekelompok dominan seperti
pemilik media atau elit media, sehingga mereka lebih mempunyai kesempatan dan
akses untuk mempengaruhi dan memaknai peristiwa berdasarkan pandangan mereka.
Media tersebut menjadi sarana di mana kelompok dominan bukan hanya
memantapkan posisi mereka tetapi juga memarjinalkan dan meminggirkan posisi
kelompok yang tidak dominan (Eriyanto. 2001:52).
Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa di dalam media sendiri begitu
banyak kepentingan yang lahir. Selain ideologi media tersebut, terselubung juga
kepentingan lainnya seperti kapitalisme pemilik modal, keberlangsungan lapangan
kerja bagi para karyawan dan sebagainya. Penyampaian sebuah berita di media
pastilah menyimpan subjektivitas penulis. Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah
berita akan dinilai apa adanya. Berita akan dipandang sebagai informasi yang penuh
dengan objektivitas. Namun, berbeda dengan kalangan tertentu yang memahami betul
kinerja pegawai media. Mereka akan menilai lebih dalam terhadap pemberitaan, yaitu
dalam setiap penulisan berita menyimpan ideologis latar belakang seorang penulis.
Seorang penulis pasti akan memasukkan ide-ide mereka dalam analisis terhadap
data-data yang diperoleh di lapangan. Ide-ide ini lahir karena adanya tekanan dari pemilik
24
2.7.1 Teori Agenda Setting
Teori Agenda setting diperkenalkan oleh Mc Combs dan DL Shaw dalam
Public Opinion Quarteley tahun 1972, berjudul The Agenda Setting Function of Mass
Media. Asumsi dasar teori agenda setting adalah jika media memberi tekanan pada
suatu peristiwa, maka media itu akan memengaruhi khalayak untuk menganggapnya
penting. (Bungin, 2008: 281). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi
tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting oleh media, maka penting
juga bagi masyarakat.
Teori agenda setting menjelaskan begitu besarnya pengaruh media dengan
kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu - isu apa
sajakah yang penting. Teori ini menganggap bahwa media memiliki kemampuan
untuk menciptakan pencitraan-pencitraan ke hadapan publik. Media akan menata
sebuah agenda terhadap peristiwa ataupun isu tertentu sehingga dianggap penting
oleh publik. Caranya, media dapat menampilkan isu-isu itu secara terus menerus
dengan memberikan ruang dan waktu bagi publik untuk mengkonsumsinya, sehingga
publik sadar atau tahu akan isu-isu tersebut, kemudian publik menganggapnya
penting dan meyakininya. Dengan kata lain, isu yang dianggap publik penting
pada dasarnya adalah karena media menganggapnya penting.
Dalam mengkonstruksikan sebuah realitas, media massa dapat memainkan
25
Besarnya perhatian khalayak terhadap sebuah realitas tergantung kepada seberapa
besar media-media tersebut meletakkan dan menonjolkan realitas tersebut.
Realitas yang dianggap penting oleh media akan dikonstruksikan berdasarkan
kepentingan dan sudut pandang yang ingin ditonjolkan oleh media. Fungsi agenda
setting media di dalam proses mengkonstruksi realitas berjalan seiringan. Ketika
media ingin menonjolkan realitas tertentu, maka media akan mengkonstruksikan
realitas tersebut dengan menonjolkan dan menekankan bagian-bagian tertentu
dan mengabaikan bagian lainnya.
Berdasarkan teori agenda setting ini, dapat dipahami bahwa media memiliki
kekuatan yang besar dalam mempengaruhi khalayak. Menjadi ingatan khalayak
adalah apa yang disajikan oleh media. Dampak dari agenda setting media akan
memberikan gambaran dari realitas yang ditekankan oleh media itu pada benak
khalayak seperti apa yang telah dikonstruksikan media.
2.8 Analisis Framing
Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk
mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai
oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Realitas
sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa dipahami dengan
bentukan tertentu. Hasilnya, pemberitaan media pada sisi tertentu atau wawancara
26
2.8.1 Model Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol,
menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju
pada pesan tersebut. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang
saling berkaitan, yaitu :
1. Konsepsi Psikologi
Framing dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan
proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan
ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing di sini dilihat sebagai penempatan
informasi dalam suatu konteks yang unik/khusus dan menempatkan elemen
tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi
seseorang. Elemen-elemen yang diseleksi dari suatu isu/ peristiwa tersebut
menjadi lebih penting dalam pertimbangan membuat keputusan tentang
realitas. (Eriyanto,2002:252)
2. Konsepsi Sosiologi
Kalau pandangan psikologis lebih melihat pada proses internal seseorang,
bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam cara
pandang tertentu, maka pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana
konstruksi social atas realitas. Frame di sini berfungsi membuat suatu realitas
menjadi teridentifikasi, dipahami dan dapat dimengerti karena sudah dilabeli
27
Bagi Pan dan Kosicki, framing pada dasarnya melibatkan kedua konsepsi
tersebut. Dalam media, framing dipahami sebagai perangkat kognisi yang
digunakan dalam informasi untuk membuat kode, menafsirkan, dan
menyimpannya untuk dikomunikasikan dengan khalayak yang ke semuanya
dihubungkan dengan konvensi, rutinitas, dan praktik kerja profesional
wartawan. Framing lalu dimaknai sebagai suatu strategi atau cara wartawan
dalam mengkonstruksi dan memproses peristiwa untuk disajikan kepada
khalayak
2.8.2 Perangkat Framing
Dalam pendekatan ini, perangkat framing, dapat dibagi ke dalam empat
struktur besar. (Eriyanto,2002:255)
Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana
wartawan menyusun peristiwa-pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas
peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Struktur semantik ini dengan
demikian dapat dinikmati dari bagan berita (lead yang dipakai, latar, headline,
kutipan yang diambil dan sebagainya). (Eriyanto,2002:255)
Kedua, struktur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan
mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita.
(Eriyanto,2002:255)
Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan
28
hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan
melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.
(Eriyanto,2002:255)
Keempat, struktur retoris. Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan
menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana
wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan
hanya untuk mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada
pembaca. (Eriyanto,2002:255)
Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat
menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan wartawan dalam memahami
suatu peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan kata lain, ia
dapat diamati dari bagaimana wartawan menuliskan peristiwa ke dalam bentuk
umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan
pilihan kata atau idiom yang dipilih. (Eriyanto,2002:256)
Ketika menulis berita dan menekankan makna atau peristiwa, wartawan akan
memaknai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa
29
Tabel 2.2.
Kerangka Framing Pan dan Kosicki
Struktur Framing Unit Yang Diamati
SINTAKSIS
Cara wartawan menulis fakta
Pada awal tahun 2015 ini khalayak dikejutkan dengan adanya peristiwa politik
yaitu adanya peristiwa penangkapan Wakil Ketua Lembaga KPK Bambang
Widjojanto oleh penyidik Bareskrim POLRI pada Jumat 23 Januari 2015. Hal ini
30
kriminaliasasi pada Bambang Widjojanto oleh POLRI dikarenakan peristiwa ini
terjadi pada saat memanasnya konflik Lembaga KPK dan POLRI disebabkan
penetapan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan keterlibatan
gratifikasi oleh Lembaga KPK yang pada saat itu sedang dicalon tunggalkan sebagai
calon Kapolri oleh Presiden Jokowi.
Bambang Widjojanto ditetapkan menjadi tersangka oleh POLRI karena
dugaan memerintahkan seseorang untuk memberikan keterangan palsu dalam sidang
di Mahkamah Konstitusi dalam kasus sengketa pemilukada Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah pada tahun 2010. Bambang Widjojanto dikenai dengan pasal 242
Junto 255 KUHP karena memerintahkan seseorang memberi keterangan palsu di
persidangan dengan ancaman tujuh tahun penjara. Kasus ini menjadi headline
disemua media massa di Indonesia. Media massa termasuk portal berita
Metrotvnews.com dan Vivanews.co.id tidak luput untuk memberitakan peristiwa
dugaan kasus kriminalisasi ini. Konstruksi berita yang dilakukan oleh media tersebut
salah satunya adalah melakukan pembingkaian atau framing. Hal ini menarik untuk
diteliti bagaimana kedua portal media online ini dalam mengkonstruksi dugaan kasus
kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Sebagai sebuah realitas, pemberitaan kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua
KPK Bambang Widjojanto merupakan hasil dan proses produksi berita oleh
wartawan. Wartawan yang membentuk peristiwa mana yang disebut berita dan mana
yang tidak. Peristiwa dan realitas bukanlah diseleksi. Melainkan dikreasi oleh
31
wewenang untuk menentukan mana yang pantas diberitakan dan mana yang harus
disembunyikan.
Analisis framing model Pan dan Kosicki dipilih untuk menganalisis berita
dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada portal media
online Viva.co.id dan Metrotvnews.com karena memiliki perangkat-perangkat yang
fokus dan rinci untuk melihat bagaimana sebuah berita tersebut dikonstruksi.
Berbagai model analisis framing yang ada pada kajian ilmu komunikasi, penulis
melihat bahwa perangkat framing model Pan dan Kosicki yang memiliki perangkat
yang lengkap untuk melihat apa yang sebenarnya ingin disampaikan
jurnalis/wartawan.
Perangkat framing Pan dan Kosicki dapat dibagi dalam empat struktur besar.
Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan
menyusun peristiwa dalam bentuk susunan umum berita. Dapat diamati dari bagan
berita (lead, latar, headline, kutipan yang diambil, dan sebagainya). Kedua, struktur
skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau
menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik
berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa
ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara
keseluruhan. Keempat, struktur retoris. Retoris berhubungan dengan bagaimana
wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini melihat bagaimana
32
mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti atau makna tertentu kepada
pembaca.
Fokus penelitian dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh media online Viva.co.id dan
Metrotvnews.com dalam memberitakan kasus dugaan kriminalisasi Wakil Ketua
33
Bagan 1 Kerangka Pikir
Paradigma Konstruksionis
Analisis framing merupakan metode analisis teks yang berada dalam kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang berita adalah hasil dari pekerja media dan bukan fakta yang utuh melainkan hasil konstruksi realitas.
Media Online
Berita Bambang Widjojanto di Viva.co.id dan Metrotvnews.com
Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki 1. Sintaksis (bagaimana wartawan menyusun berita) 2. Skrip (bagaimana wartawan mengisahkan atau
menceritakan peristiwa)
3. Tematik (bagaimana wartawan mengungkapkan pandanganya atas peristiwa
4. Retoris (bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita)
Konstruksi Realitas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan
dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang
dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan
penelitian (Moleong, 2004: 30). Paradigma konstruksionis menganggap pembuat
teks berita sebagai penentu yang akan mengarahkan pola pikir khalayak.
Pertanyaan utama dari paradigma konstruksionis adalah bagaimana peristiwa atau
realitas dikonstruksi, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk (Eriyanto, 2002:
37-38).
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh Peter L. Berger.
Menurutnya, realitas tidak dibentuk secara alamiah tetapi realitas dibentuk dan
dikonstruksi. Melalui pemahaman ini, realitas menjadi berwajah ganda. Setiap
orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas
35
pendidikan tertentu, dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan
menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.
3.2 Metode Penelitian
Metode penilitan ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut
Sukmadinata (2006) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Penelitian kualitatif
mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian
penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,
2005: 43).
3.2.1 Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada.
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata.2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
hubungan yang ada. pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung,
36
berlangsung. Furchan (2004: 447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status
suatu gejala saat penelitian dilakukan.
Konsentrasi penelitian ini adalah analisa pada framing yang dilakukan
oleh portal media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam menyampaikan
berita tentang dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto yaitu pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015
3.2.2 Fokus Penelitian.
Penerapan definisi konseptual merupakan sebuah abstraksi dari obyek
penelitian sehingga dalam realitanya diperlukan konsep yang lebih operasional
untuk dapat memfokuskan penelitian. Fokus penelitian dalam penelitian
kualitatif adalah fokus kajian atau pokok soal yang hendak diteliti,
mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat
perhatian dan hal yang kelak dibahas secara mendalam dan tuntas. (Bungin 2003
: 41).
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana
media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam menggambarkan kasus
dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada sepekan yaitu
pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015. Untuk mengetahui bagaimana media
online Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam memberitakan berita kriminalisasi
mengenai dugaan kasus kriminalisasi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto
dalam sepekan yaitu pada tanggal 23 Januari – 29 Januari 2015 maka penelitian
37
dengan menggunakan elemen framing Pan dan Kosicki, yang meliputi empat
struktur besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan
struktur retoris. Menurut peneliti model analisis ini sangat memungkinkan untuk
dapat mengungkapkan realitas sesungguhnya dibalik teks berita.
Karena kelengkapan yang dimiliki oleh teknik analisis Pan dan Kosicki ini
lebih sempurna untuk digunakan dalam meneliti teks berita sehingga kita dapat
lebih jelas melihat bingkai berita seperti apa yang diberikan oleh media
online Viva.co.id dan Metrotvnews.com.
3.2.3 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini mengunakan analisis framing dengan
model analisis Pan dan Kosicki. Menurut Pan dan Kosicki, framing didefinisikan
sebagai proses membuat suatu pesan menjadi lebih menonjol, menempatkan
informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan
tersebut (Eriyanto, 2002: 252). Keempat struktur tersebut dapat digambar dalam
bentuk skema sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki
Struktur Perangkat Framing Unit Yang Diamati
SINTAKSIS
Cara wartawan
menyusun fakta
1. Skema Berita Headline, Lead, Latar