• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA

PADA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh IMRON ROSADI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan audio visual terhadap penguasaan konsep dan aktivitas siswa. Desain penelitian adalah pretes-postes kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas V A dan V B yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa, diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan n-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dan uji-u. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap penggunaan audio visual yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan audio visual dapat

(2)

Imron Rosadi sebesar 37,59 ± 13,84. Dari data yang ada diketahui bahwa terdapat nilai pretes yang lebih kecil dari nilai postes, sehingga didapatkan standar deviasi yang lebih besar dari pada nilai rata-rata. Sedangkan rata-rata aktivitas belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen yaitu 73,97 ± 0,62 dengan kriteria sedang. Selain itu, sebagian besar siswa (94,49%) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan audio visual. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan audio visual berpengaruh signifikan dalam meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya

Kata kunci: aktivitas belajar penguasaan konsep, audio visual, peristiwa alam dan dampaknya

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kenali 16 Desember 1990, merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Sahyan dan Ibu Zuaida. Tempat tinggal penulis di Kenali,

Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Cp (085768018454).

Penulis mengawali Pendidikan formal di SD Negeri 1 Kenali, Lampung Barat (1997-2003), SMP Negeri 1 Belalau, Lampung Barat (2003-2006), SMA Kemala Bhayangkari Kotabumi (2006-2009). Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).

(8)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmad dan karunia-Nya

sehingga karya ini dapat diselesaikan. Sholawat beriring salam selalu

dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

menunjukkan jalan yang terang benderang

bagi kemaslahatan umat manusia di bumi.

Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini

untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Yang tercinta ibu dan bapakku, yang telah mendidik dan membesarkanku

dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu

menguatkanku, mendukung segala langkahku menuju kesuksesan dan

kebahagian.

Adikku Firmansyah, Dina Andri Yani, Novi Yulyasari, dan Lisdaria yang

selalu memotivasiku dan menyayangiku; serta keluarga besarku di Lampung

Barat yang selalu kurindukaan.

(9)

MOTO

“Dunia ini hanya terdiri atas tiga hari: Kemarin, ia telah pergi

bersama dengan semua yang menyertainya. Besok, engkau mungkin

tak akan pernah menemuinya. Hari ini, itulah yang kau punya, jadi

beramallah di sana.”

(Hasan al Bashri)

Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu,

tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu

kepada Allah.

(Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)

Kalau tak bisa tersenyum, setidaknya janganlah cemberut. Jagalah

keindahan wajahmu.

(Achmad Mustofa Bisri)

(10)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR PEMBELAJARAN SISWA (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada Materi Pokok Peristiwa Alam Dan Dampaknya)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

dan selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

4. Dr. Tri Jalmo, M. Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

(11)

6. Rini Rita T. Marpaung S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

7. Dra. H.Mega Wati selaku Kepala SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar

Lampung dan Ngadiah, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas V A dan V B SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;

9. Sahabat-sahabatku seperjuangan atas doa dan bantuannya, semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini;

10.Rekan-rekan Amniota (Asosiasi Mahasiswa Pendidkan Biologi Unila 2009), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

11.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 9 Januari 2015 Penulis

(12)

DAFTAR ISI

C. Aktivitas Belajar... 17

D. Penguasaan Konsep ... 19

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Desain Penelitian ... 23

D. Prosedur penelitian ... 24

(13)

F. Teknik Analisis Data ... 33

G. Pengolahan Data Angket Siswa ... 38

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 44

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN 1. Silabus ... 54

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 59

3. Lembar Kerja Kelompok ... 79

4. Soal Pretes dan Postes ... 126

5. Data Hasil Penelitian ... 139

6. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 149

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar observasi aktivitas siswa ... 36

2. Klsifikasi indeks aktivitas siswa ... 37

3. Angket tanggapan siswa terhadap media audio visual ... 38

4. Skor perjawaban angket ... 39

5. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan medis audio visual ... 39

6. Hasil uji statistik terhadap hasil belajar siswa... 40

7. Hasil uji statistik terhadap indikator aspek kognitif ... 41

8. Aktivitas belajar siswa ... 42

9. Nilai pretes, postes dan N-Gain pada kelas eksperimen ... 139

10.Nilai pretes, postes dan N-Gain pada kelas kontrol ... 140

11.Analisis butir soal pretes kelas eksperimen ... 141

12.Analisis butir soal postes kelas eksperimen ... 142

13.Analisis butir soal pretes kelas kontrol ... 143

14.Analisis butir soal postes kelas kontrol ... 144

15.Analisis butir soal per indikator kelas eksperimen ... 145

16.Analisis butir soal per indikator kelas kontrol ... 146

17.Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 147

18.Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan audio visual ... 148

19.Hasil uji normalitas terhadap pretes ... 149

20.Hasil uji homoginitas pretes ... 149

21.Hasil uji satu sepihak pretes ... 151

22.Hasil uji normalitas terhada postes ... 152

23.Hasil uji Mann-WithneyU terhadap postes ... 152

24.Hasil uji normalitas terhadap N-Gain ... 154

25.Hasil uji homogenitasterhadap N-Gain ... 154

26.Hasil uji sepihak terhadap N-Gain ... 156

27.Hasil uji normalitasterhadap N-Gain aspek kognitif C1 ... 157

28.Hasil uji Mann-WithneyU terhadap N-Gain aspek kognitif C1 ... 157

29.Hasil uji normalitas terhadap N-Gain aspek kognitif C2 ... 158

30.Hasil uji homogenitasterhadap N-Gain aspek kognitif C2 ... 159

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 6 2. Kerucut pengalaman Edgar Dale ... 9 3. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen ... 24 4. Persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio visual 44 5. Siswa kelas eksperimen mengerjakan pretes bencana alam dan

dampaknya ... 162 6. Siswa kelas kontrol mengerjakan pretes bencana alam dan

dampaknya ... 162 7. Siswa kelas eksperimen mengamati video bencana alam dan

dampaknya ... 163 8. Siswa kelas kontrol berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan

LKK dan dibantu oleh observer ... 163 9. Guru membimbing siswa kelas eksperimen dalam mengerjakan LKK 164 10.Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil diskusi ... 164 11.Guru membimbing siswa kelas kontrol dalam mengerjakan LKK ... 165 12.Siswa kelas kontrol mempresentasikan hasil diskusi ... 165 13.Guru membantu kelompok yang sedang presentasi untuk menjawab

pertanyaan dari siswa. ... 166 14.Observer membantu mengoprasikan laptop pada siswa kelas

(16)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kemajuan dan peran teknologi sudah semakin menonjol sehingga penggunaan alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pembelajaran dan pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan. Salah satu pemanfaatan teknologi dalam pendidikan diantaranya adalah sebagai media pembelajaran, Misalnya media audio-visual yang menggunakan indra ganda pandang dan dengar akan memberikan keuntungan bagi siswa (Arsyad, 2013: 12). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusun dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjkan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam BNSP (2008: 7).

(17)

2 dalam empat tingkat: rendah (low), sedang (intermediate), tinggi (high), dan lanjut (advanced), sesuai dengan pemenuhan sejumlah standar untuk masing-masing tingkat. Untuk TIMSS 2011, persentase siswa Indonesia yang

mencapai tingkat rendah, sedang, tinggi dan lanjut dalam bidang sains berturut-turut adalah 54%, 19%, 3% dan 0%. Dari 42 negara berpartisipasi pada tahun 2013, anak Indonesia menempati peringkat 40 dengan nilai rata-rata 406 (Kompas: 2013).

(18)

3 Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai “Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep oleh Siswa pada Materi Peristiwa Alam dan Dampaknya”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penggunaan media audio-visual berpengaruh terhadap aktivitas

belajar siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media audio-visual terhadap penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap peningkatan aktivitas Belajar siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya.

2. Pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap penguasaan konsep siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

(19)

4 peneliti sebagai calon guru untuk menggali aktivitas dan penguasaan konsep

siswa.

2. Guru biologi yaitu memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep siswa.

3. Siswa yaitu mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran mareri pokok Peristiwa Alam dan Dampaknya

4. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan media audio- visual secara optimal, sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran

E.Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Media yang digunakan adalah audio-visual berupa film tentang peristiwa alam dan dampaknya dibuat dengan Pinnacle Studio 14. 2. Metode diskusi dengan komponen-komponen sebagai berikut: (1)

membentuk kelompok-kelompok diskusi, (2) mendiskusikan materi dari tayangan audio visual, (3) presentasi kelas, (4) tanya jawab dari hasil diskusi , (5) penguatan materi oleh guru.

(20)

5 4. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa dalam (1) mengajukan

pertanyaan, (2) memberikan ide atau pendapat, (3) bertukar informasi (4) bekerja dalam tim, dan (5) mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 5. Materi pokok pada penelitian ini adalah Peristiwa Alam dan Dampaknya

dengan KD “Mengidentifikasi Peristiwa Alam Yang Terjadi Di Indonesia

dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya”. 6. Sampel penelitian adalah siswa kelas VA (kelas eksperimen) dan VB (kelas kontrol) semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1 Kampung Baru Kota Bandar Lampung.

F. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus kepada siswa dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Proses pembelajaran ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa. Untuk memperoleh aktivitas dan penguasaan konsep dipengaruhi beberapa faktor, yaitu penguasaan materi oleh guru, serta media yang digunakan pada saat pembelajaran. Pemilihan media yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami materi IPA. Pembelajaran yang menggunakan media audio visual dapat membuat materi pembelajaran lebih menarik dan memberikan rangsangan untuk siswa menjadi lebih aktif karena dalam proses pembelajarannya melibatkan lebih dari satu indra.

(21)

6 oleh mata, benda-benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat. Dengan menggunakan media audio visual materi-materi

pembelajaran tersebut dapat disajikan dengan lebih konkrit dan menarik serta dapat menghemat waktu dan biaya. Dengan demikian penggunaan media audio visual dalam proses belajar mengajar tentu dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dan aktivitas belajar siswa.

Materi Pokok Peristiwa Alam dan Dampaknya berisi tentang peristiwa alam yang dapat dicegah dan peristiwa alam yang tidak dapat dicegah tidak tepat jika disampaikan melalui media gambar. Berdasarkan kondisi tersebut, guna meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa, perlu upaya untuk mencari pembelajaran yang inovatif yaitu dengan menggunakan media audio visual.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah media audio visual

dan yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas belajar dan pengetahuan konsep. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada diagram di bawah ini.

Keterangan : X : Pembelajaran menggunakan media audio-visual Y1 : Aktivitas siswa

Y2 : Penguasaan konsep siswa

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat X

Y1

(22)

7

G.Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0= Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media audio- visual terhadap penguasaan konsep oleh siswa.

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang secara harfiah berarti

„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2013: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang mengandung maksud pengajaran. Hamidjojo (dalam Arsyad, 2013: 4) menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

(24)

9 dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience), seperti yang

ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerucut pengalaman Edgar Dale (dalam Sanjaya, 2009: 199).

Kerucut pengalaman tersebut memberikan gambaran bahwa pengalaman yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa.

Media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut (Susilana dan Riyana (2008: 1):

1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak.

2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil. 4. Memperhatikan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Ada berbagai macam jenis media pembelajaran. Djamarah dan Zain (2006: 124) mengklasifikasikan media berdasarkan jenisnya yaitu:

(25)

10 1. Media Auditif

Media audiktif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok untuk orang yang mengandang kelainan dalam pendengeran.

2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film bingkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

3. Media Audio-visual

Media Audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi kedalam Audio-visual Diam dan Audio-visual bergerak.

B. Audio-Visual

1. Pengertian audio-visual

(26)

11

Media audio-visual menurut Sanaky (2009: 1), adalah sebuah perangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar dan suara. Alat-alat yang termasuk media audio-visual contohnya televise, video-VCD, sound slide, dan film. Kinder menjelaskan bahwa “audiovisual adalah peralatan atau mekanisme yang digunakan untuk memfasilitasi pengalaman belajar individu dan membuat pembelajaran lebih realistis dan dinamis” (Akram 2012: 2)

Rinanto (1982: 1) mengungkapkan bahwa. “media audio-visual merupakan perpaduan yang saling mendukung antara gambar dan suara, yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang menonton”. Rinanto (1982: 1) menambahkan bahwa media audio-visual terdiri dari software yaitu bahan-bahan informasi yang terdapat dalam sound slide, kaset televisi, film, dan

hardware yaitu segenap peralatan teknis yang memungkinkan software bisa dinikmati contohnya tape, proyektor, slide, dan proyektor film.

2. Jenis-jenis Media Audio Visual 2.1 Media Audio Visual Gerak

Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak (Sudjana, 1978: 131)

(27)

12 Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap (Arsyad, 2013: 50)

b. Video

Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri (Arsyad, 2013: 50) c. Televisi (TV)

(28)

13 dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang

menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:

(1) Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru

menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual. (2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus

dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana. (3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu

yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya,

(29)

14 merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai fungsi:

a. Sebagai alat komunikasi massa

Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak menjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.

b. Sebagi alat komunikasi pemerintah

Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan

komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:

1) Memperkokoh pola-pola sosial budaya 2) Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan

3) Kemampuan untuk mengubah norma-norma soaial budaya bangsa (Syukur, 2005: 150-152)

2.2 Media Audio Visual Diam

Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti:

a. Film bingkai suara (sound slides)

(30)

15 ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih (Sadiman, 1996: 57)

b. Film rangkai suara

Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu (Sadiman, 1996: 61)

3. Karakteristik Media Audio Visual

Teknologi Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:

a. Mereka biasanya bersifat linier;

b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis;

(31)

16 d. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan

abstrak;

e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif;

f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah (Arsyad, 2013: 32-33)

Beberapa kelebihan atau kegunaan media Audiovisual dalam pembelajaran menurut Fazriah (2011: 1) yaitu:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

1) Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai,film atau model.

2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi.

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. 5) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan

model, diagram, dll.

(32)

17

Menurut Fazriah (2011: 1) media audiovisual memiliki beberapa kekurangan untuk digunakan dalam pembelajaran, antara lain:

1. Media audiovisual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah. 2. Media audiovisual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,

karna media audiovisual cenderung tetap di tempat.

C. Aktivitas Belajar

Belajar sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, bertujuan memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,

keterampilan ataupun sikap (Arikunto, 2006: 19)

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dalam aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam

pembelajaran, mereka belajar sambil bekerja. Dengan bekerja tersebut, siswa mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku yang lainnya (Hamalik 2003: 171).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 114) keaktifan siswa dalam

(33)

18 pada pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep yang lainnya, dan yang lainnya.

Senada dengan pendapat Dimyati tersebut, Dierich (dalam Hamalik, 2003: 172) membagi aktivitas belajar kedalam 8 kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalam kegiatan visual diantaranya membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demontrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2. Kegiatan-kegiatan lisan, yang termasuk di dalamnya antara lain

mengemukakkan suatu fakta atau prinsip menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interuksi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan termasuk di dalamnya antara lain : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yang termasuk di dalamnya antra lain menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yang termasuk di dalamnya antara lain menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

(34)

19 membuat model, menyelenggarakan pameran, membuat model,

menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental, yang termasuk di dalamnya antara lain merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat, hubungan-hubungan dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, yang termasuk di dalamnya antara lain minat, berani, tenang, dan lainnya.

D. Penguasaan Konsep

Penguasaan berasal dari kata kuasa, kuasa artinya kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu sedangkan penguasaan adalah kesanggupan untuk menggunakan (tentang pengetahuan, kepandaian dan sebagainya) (KBBI, 2003: 604). Dari pengertian penguasaan dan konsep dapat disimpulkan penguasaan konsep merupakan kemampuan untuk mengungkapkan arti dari objek-abjek atau kejadian kejadian yang diperoleh melalui pengalaman, untuk membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah. Penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa yang telah mengalami proses belajar. Penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan konsep yang dimiliki.

(35)

20 1. Atribut

Setiap konsep memiliki atribut yang berbeda. Atribut-atribut ini dapat berupa fisik, seperti warna, tinggi atau bentuk, atau dapat juga atribut-atribut fungsional.

2. Struktur

Struktur mengangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu. Ada tiga macam struktur yang kita kenal. Pertama, konsep

konjunktif yaitu konsep-konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat sehingga memenuhi sebagai contoh konsep. Kedua, konsep disjunktif yaitu konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih harus ada. Ketiga, konsep relasional antara atribut-atribut konsep. Contohnya ialah kelas sosial.

3. Keabstrakan

Konsep-konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep-konsep itu terdiri dari konsep-konsep yang lain.

4. Keinklusifan

Keinklusian ditunjuk oleh contoh-contoh yang terlibat dalam konsep tersebut.

5. Keumuman

Bila di klasifikasikan, konsep-konsep dapat berbeda dalam posisi superordinat. Makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang dapat dibuat dengan konsep-konsep yang lainya.

(36)

21 Ketetapan suatu kosep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan-aturan untuk membedakan contoh-contoh dari noncontoh-noncontoh suatu konsep.

7. Kekuatan

Kekuatan suatu konsep ditentuka oleh sejauh mana orang tersebut setuju bahwa konsep itu penting.

Oleh karena ada berbagai dimensi-dimensi konsep seperti yang telah dikemukan di atas, rasanya cukup sulit menemukan suatu definisi tentang konsep. Menurut Rosser (dalam Dahar 1989: 80) konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Beberapa pengertian konsep tersebut maka konsep-konsep dapat diartikan sebagai suatu arti dari objek-objek atau kejadian-kejadian untuk merumuskan prinsip-prinsip yang diperoleh melalui pengalaman.

(37)

22 (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6) penilaian (evaluation).

Menurut (Arikunto , 2006: 115) pemahaman (comprehension) siswa diminta untuk membuktikan bahwa siswa memahami hubungan sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Pemahaman dibedakan dalam tiga katagori antara lain: (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

menerjemahkan dalam arti yang sebenararnya, mengartikan prinsip-prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan

dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi. Penguasaan konsep penting bagi siswa karena dengan memahami konsep yang benar maka siswa dapat menyerap, mengusai, dan menyimpan materi yang dipelajarinya dalam jangka waktu yang lama (Arikunto, 2006: 132).

(38)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Mei 2013 tahun pelajaran 2013/2014, di SD Negeri 1 Kampung Baru Kota Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Kampung Baru Kota Badar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas V A (21 siswa) sebagai kelas eksperimen dan kelas V B (20 siswa) sebagai kelas kontrol, yang diambil dengan teknik purposivesampling

(Margono, 2010: 128)

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes-postes kelompok tak ekuivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan audio-visual sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan media gambar.

(39)

24 Hasil tes awal-tes akhir pada kedua kelas subyek dibandingkan.

Struktur desainnya adalah sebagai berikut:

X1 = Pembelajaran menggunakan media audio visual C = Pembelajaran menggunakan media gambar

(Hadjar, 1999: 335).

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

a. Membuat izin penelitian untuk sekolah tempat diadakannya penelitian b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang telah diteliti, untuk mengetahui kondisi awal nilai siswa serta mendiskusikan

masalah-masalah yang dihadapi guru saat ini.

c. Menetapkan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas Pretes

Perlakuan

postes

I

O

1

X

O2

II

O

1 C O2

(40)

25 d. Membuat media pembelajaran audio-visual dan media gambar untuk

setiap submateri pokok yang diteliti.

e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK). f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal tes awal dan tes akhir berupa

soal uraian yang disesuaikan dengan penguasaan konsep siswa, lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan media audio-visual untuk kelas eksperimen, dan menggunakan media gambar untuk kelas kontrol. Penelitian ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas submateri pokok peristiwa alam yang dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia, pertemuaan kedua membahas submateri pokok peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia.

Kelas eksperimen (Pembelajaran menggunakan media audio-visual) a. Pendahuluan

1). Guru mengadakan pretes tertulis (dilakukan diluar jam pelajaran). 2). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3). Guru memberikan apersepsi:

a) Pertemuan 1 : “Kalian tentu pernah mendengar peristiwa alam banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Apa saja

(41)

26 b) Pertemuan 2 : “ Kalian tentu pernah mendengar peristiwa alam

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan angin puting topan? Apa saja yang kalian ketahui dari peristiwa alam tersebut?

4). Guru memberikan motivasi:

“Kalian tentu tahu bagaimana pentingnya lahan hijau sebagai tempat resapan air namun kegiatan manusia seperti penebangan hutan secara liar dan pembangunan yang tidak terencana dengan baik dapat mengurangi lahan hijau sebagai resapan air khususnya di kota-kota besar aliran air terhambat karena banyak sampah yang menyumbat saluran air yang beresiko terjadi banjir. Hari ini kalian akan

(42)

27 dicegah di Indonesia yaitu gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kebakaran hutan dan angin topan.”.

b. Kegiatan inti

1) Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (Pertemuan I dan II). Kelompok bersifat heterogen dibentuk berdasarkan nilai akademik,

kemudian siswa duduk dikelompoknya masing-masing.

2) Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang relevan dengan media audio-visual yang telah ditayangkan selama proses pembelajaran (Pertemuan I dan II).

3) Guru Memberikan Arahan kepada siswa bagaimana cara

mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) mengenai peristiwa alam yang dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan I), peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan ke II).

4) Guru menyajikan video mengenai peristiwa alam yang dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan ke I), peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan ke II).

(43)

28 b) Pertemuan ke II : Menyajikan video pembelajaran tentang

peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia, dan memberi instruksi agar mengamati tayangan dengan seksama.

5) Siswa mengerjakan LKK dengan berdiskusi dengan anggota kelompok masing-masing.

6) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi atau bertanya tentang hasi pekerjaan temannya kemudian

mempersilahkan kepada siswa yang presentasi untuk menjawab pertanyaan dari temannya. Tahap ini dapat membuat siswa lebih komunikatif.

7) Siswa diberi penjelasan mengenai materi yang belum dipahami. 8) Mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara klasikal. Hal ini dimaksudkan untuk membantu siswa

mengembangkan rasa ingin tahu.

c. Penutup

(44)

29

Kelas Kontrol (Pembelajaran menggunakan media gambar) a. Pendahuluan

1) Guru mengadakan pretes tertulis (dilakukan di luar jam pelajaran). 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru memberikan apersepsi:

a) Pertemuan I : “Kalian tentu pernah mendengar peristiwa alam

banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Apa saja

yang kalian ketahui dari peristiwa alam tersebut?

b) Pertemuan II :“ Kalian tentu pernah mendengar peristiwa alam gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan angin topan? Apa saja yang kalian ketahui dari peristiwa alam tersebut?

4) Guru memberikan motivasi:

Siswa menerima motivasi dengan memperoleh penjelasan sederhana mengenai jenis peristiwa alam yang dapat dicegah. Kalian tentu tahu bagaimana pentingnya lahan hijau sebagai tempat resapan air namun kegiatan manusia seperti penebangan hutan secara liar dapat

mengurangi lahan hijau sebagai resapan air khususnya di kota-kota besar aliran air terhambat karena banyak sampah yang menyumbat saluran air yang beresiko terjadi banjir. Hari ini kalian akan

(45)

30 (Pertumuan I). (Pertemuan ke II) Guru memberikan motivasi tentang peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di

Indonesia: “Kalian tentu pernah mengalami peristiwa alam berupa gempa bumi walaupun hanya getaran ringan dan sifatnya tidak merusak, perlu kalian ketahui gempa bumi dengan goncangan yang hebat bisa merusak bangunan rumah, sekolah bahkan merungut korban jiwa. Bila gempa bumi terjadi segeralah keluar rumah jauhi bangunan, tiang listrik, papan pengumuman dan benda berbahaya lainnya. Hari ini kalian akan mempelajari peristiwa alam yang dapat dicegah di Indonesia yaitu gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kebakaran hutan dan angin topan”.

b. Kegiatan inti

1) Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (Pertemuan 1 dan 2). Kelompok bersifat heterogen dibentuk berdasarkan nilai akademik, kemudian siswa duduk di kelompoknya masing-masing.

2) Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang relevan dengan media gambar yang disajikan selama proses pembelajaran (Pertemuan 1 dan 2).

3) Siswa mengerjakan LKK dengan berdiskusi dengan anggota kelompok masing-masing.

(46)

31 yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan II).

a) Pertemuan ke I : Menyajikan Gambar pembelajaran tentang peristiwa alam yang dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia serta memberi instruksi agar siswa mengamati gambar dengan seksama.

b) Pertemuan ke II : Menyajikan gambar pembelajaran tentang peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia, dan memberi instruksi agar mengamati gambar dengan seksama.

5) Siswa mengerjakan LKK dengan berdiskusi dengan anggota kelompok masing-masing.

6) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi atau bertanya tentang hasi pekerjaan temannya kemudian

mempersilahkan kepada siswa yang presentasi untuk menjawab pertanyaan dari temannya. Tahap ini dapat membuat siswa lebih komunikatif.

7) Siswa diberi penjelasan mengenai materi yang belum dipahami.

8) Mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara klasikal. Hal ini dimaksudkan untuk membantu siswa

(47)

32 c. Penutup

1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didiskusikan dan kemudian guru bersama siswa menyimpulkan seluruh materi yang telah dipelajari (Pertemuan 1 dan 2).

2) Guru memberikan postes tertulis (dilaksakan diluar jam pelajaran).

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: 1. Jenis Data

Data penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu penguasaan konsep siswa yang diperoleh dari rata-rata pretes dan postes. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa yaitu mengajukan pertanyaan, memberikan ide atau pendapat, berkomunikasi dalam kelompok, bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda ( ) pada lembar

observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.

(48)

33 Data penguasaan konsep berupa nilai pretes, postes. Postes diberikan pada awal pertemuan sebelum kegiatan pembelajaran dan postes diberikan pada akhir pertemuan, kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dan nilai postes. Nilai tersebut disebut N-gain, lalu dianalisis secara statistik. Untuk mendapatkan N-gain menggunakan formula Rulon (dalam Loranz, 2008: 3) sebagai berikut:

N – gain =

Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa kelas eksperimen dan kontrol selama proses pembelajaran, dilakukan penghitungan nilai rata-rata LKK di kedua kelas dengan menggunakan rumus :

Keterangan: ̅= Rata-rata nilai LKS ; ∑ = Jumlah nilai LKK seluruh kelompok; n = Jumlah kelompok (Sudjana, 2005: 67).

F. Teknik Analisis Data

1. Data penelitian yang berupa nilai pretes, postes, dan N-gain pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisa menggunakan uji yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

a. Uji Normalitas Data (Uji Lilliefors)

(49)

34 1) Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

2) Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2002: 466)

b.Uji Homogenitas Data

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas data menggunakan SPSS 17.

1) Hipotesis

Ho : Kedua sampel homogen Hi : Kedua sampel tidak homogen. 2) Kriteria pengujian

a) Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

b) Jika F hitung> F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004: 15). c. Uji U (Uji Mann-Whitney)

Apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka dilakukan Uji U atau Uji Mann-Whitney.

1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

a) Hipotesis

Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

(50)

35

b) Kriteria Uji

1) jika – ttabel < thitung< ttabel, maka Ho diterima

2) jika thitung< -ttabel atau thitung> ttabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 15).

2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

a)Hipotesis

Ho = Rata-rata gain pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.

Hi = Rata-rata gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

3. Uji Mann-Whitney U

a) Hipotesis

Ho = rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama

Hi = rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama

b) Kriteria pengujian

Ho ditolak jika sig<0,05 dalam hal lainnya Ho diterima (Pratisto, 2004: 36).

2. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

a. Menghitung rata-rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

Xi

X = x 100 n

(51)

36 Xi = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh

n = Jumlah skor aktivitas maksimum

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No

Nama Aspek yang diamati Total

skor

Catatan: Berilah tanda checklist (√) pada setiap item yang sesuai (Sumber: Arikunto, 2006: 183)

Keterangan : Kriteria poin kegiatan obserpasi aktivitas belajar siswa A. Mengajukan Pertanyaan :

Uraian Poin siswa

Tidak mengajukan pertanyaan 1

Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan

permasalahan materi pokok peristiwa alam dan dampaknya

2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan

materi pokok peristiwa alam dan dampaknya

3

B. Memberikan ide/ pendapat

Uraian Poin siswa

Tidak memberikan ide/pendapat (diam saja) 1 Mengemukakan ide namun tidak sesuai dengan pembahasan

pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya

2 Mengemukakan ide/pendapat sesuai dengan pembahasan pada

materi pokok peristiwa alam dan dampaknya

3

C. Bertukar informasi

Uraian Poin siswa

(52)

37

Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan peristiwa alam dan

dampaknya dalam LKK

2

Berkomunikasi secara lisan dalam memecahkan permasalahan pada LKK sesuai dengan peristiwa alam dan dampaknya

3

D. Bekerjasama dalam tim

Uraian Poin siswa

Tidak mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok 1 Mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok tetapi

tidak sesuai dengan permasalahan pada LKK

2 Mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok

sesuai dengan permasalahan pada LKK

3

E. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Uraian Poin siswa

Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

1

Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

2

Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secara sistematis dan menjawab pertanyaan dengan benar.

3

b. Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa Sesuai Klasifikasi pada tabel yang dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008: 37).

Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

(53)

38

G. Pengolahan Data Angket Siswa

Data tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio-visual selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui penyebaran angket. Angket tanggapan diberikan kepada siswa kelas eksperimen tentang penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran berisi 5 pertanyaan yang terdiri dari 3 pernyataan positif dan 2 pernyataan negatif. Jawaban tertinggi diberi skor 1 (satu) dan terendah 0 (nol).

Tabel 3. Angket Tanggapan Siswa Tentang Media Audio-visual

No Pernyataan-pernyataan S TS

1 Saya senang materi pokok Peristiwa Alam dan

Dampaknya dengan pembelajaran yang digunakan oleh guru

2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalalui pembelajaran media audio visual yang digunakan oleh guru

3 Pembelajaran yang digunakan tidak mampu mengembang kemampuan saya dalam memecahkan masalah

4 Pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok

5 Saya merasa bosan dalam proses belajar dengan pembelajaran yang diberikan guru

6 Saya merasa bingung menggunakan pembelajaran yang diberikan guru

7 Saya merasa sulit berinterakasi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung

8 Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari buku cetak untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKK 9 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKK dengan

pembelajaran yang digunakan oleh guru

(54)

39 Tabel 4. Skor perjawaban angket.

Sifat Pernyataan Skor

1 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 29).

Jumlah skor setiap angket dihitung untuk mengetahui persentase tanggapan siswa dengan rumus:

Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio visual sesuai kriteria pada Tabel 7

Tabel 5. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio visual

Persentase (%) Kriteria

100 Semuanya

76-99 Sebagian besar 51-75 Pada umumnya

50 Setengahnya

26-49 Hampir setengahnya 1-25 Sebagian kecil

0 Tidak ada

(55)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Ada pengaruh dari penggunaan audio visual dalam meningkatkan aktivitas

belajar siswa.

2. Penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Pembelajaran dengan media audio visual dapat digunakan oleh guru

biologi sebagai salah satu alternatif media ajar yang dapat meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa pada Materi Bencana Alam dan Dampaknya.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Akram, S. 2012. Use of audio visual aids for effective teaching teaching of biology at secondary schools level. (journal). Diakses dari

http://www.google.co.id/url.pdf pada sabtu 30 Novenber 2013, 1:31:39 p.m.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Jakarta. Asnawir dan M. Usman. 2002. Media Pembelajaran. Ciputat Pers. Jakarta. Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi VI. Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, A. 2013.Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Belina, W. W. 2008. Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

BSNP. 2008. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Depdiknas. Jakarta. Dahar, R. W. 1989. Teori-teori belajar. Erlangga. Jakarta.

Dekdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fazriah, R. 2011. Media Audio Visual. Terdapat dalam

http://robiatulfazriah.blogspot.com/2013/11/media-audio-visual.html. Diakses pada 10 November 2013 20.15 WIB.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.

(57)

Hadjar, 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasinda.

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta. Hamid, H. 2009. Retensi dan Pemahaman Konsep. (online). Tersedia :

http://www.vilila.com/2010/10/model-arcs-keller. (30 maret 2014).

Kompas. 2011. Kondisi Gawat Darurat Dunia Pendidikan Di Indonesia.

(Online).(http://Gawat Darurat Pendidikan - Kompas.com.htm, diakses pada 3 september 2014 pukul 23: 49 p.m.).

Loranz, D. 2008. Gain Score. Google. Diakses dari

http://www.tmcc.edu./vp/acstu/assesment/downloads/documents/reports/ar chives/discipline/0708/SLOAPHYSDisciplieneRep0708.pdf. (10 September 2013, 21:16 WIB.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan dengan SPSS 12. Bumi Aksara. Jakarta.

Qirana, S. D., Rohendi, dan J. Kusnendar. 2009. Penerapan Model Explicit Instruction dalam Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Materi Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. UPI. Bandung. Rahayu, S.P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui

Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada Kelas VII MTs Guppi Natar. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rinawati, D. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Pada Materi Pokok Keanekaragaman Ciri Makhluk Hidup Terhadap Penguasaan Konsep Dan Aktivitas Siswa(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 6 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2013/2014). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Rinanto, A. 1982. Peranan Audio Visual Dalam Pendidikan. Yayasan kanisius:

Yogyakarta.

Rohani HM, A. 1997.Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta. Jakarta. . 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Sadiman, A. S. 1996. Media Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta. Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(58)

Sanaky, Hr. 2009. Media Pembelajaran. Safiria Insania. Yogyakarta.

Smaldino, S. E., Deborah L. L, and J. D. Russel. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Merill Prentice Hall. New Jersey. USA.

Sudjana, N. 1978. Media Pengajaran. Pustaka Dua. Surabaya. . 2005. Metode Statistika Edisi keenam. Tarsito. Bandung. Syukur, F. 2005. Teknologi Pendidikan. Rasail. Semarang.

Suleiman, A. H. 1988. Media Audio-Visual. PT Gramedia. Jakarta.

Gambar

Gambar 1.  Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Gambar 2. Kerucut pengalaman Edgar Dale (dalam Sanjaya, 2009: 199).
Gambar 3.  Desain
Tabel 1.  Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Website Band Bondan Prakoso &amp; Fade2Black dibangun menggunakan visualisasi multimedia Visual Studio.Net 2005 dengan teknologi Ajax serta menggunakan software pendukung

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Permasalahan teknis dari sudut ekonometrika seperti adanya hubungan kointegrasi dan volatilitas yang bersifat asimetrik ternyata tidak membuat efektivitas lindung

[r]

Berdasarkan hasil pengamatan pengajar terhadap mahasiswa Pendidikan Akuntansi kelas Internasional yang pada tahun ajaran 2011/2012 ini sedang mengambil mata kuliah

Dari hasil pembahasan penulis dapat menarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang kuat antara biaya personal selling dan biaya brosur dengan hasil penjualan yang hasilnya mendekati

Anak-anak yang sedang mengalami stres mungkin tidak tahu bahwa mereka sedang berada dalam kondisi stres, sehingga dibutuhkan peran orang tua untuk mengenali tanda-