• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PEMASARAN PERUMAHAN PADA PERUM-PERUMNAS REGIONAL II CABANG LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN PEMASARAN PERUMAHAN PADA PERUM-PERUMNAS REGIONAL II CABANG LAMPUNG"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KEBIJAKAN PEMASARAN PERUMAHAN

PADA PERUM-PERUMNAS REGIONAL II

CABANG LAMPUNG

Oleh

Juwansyah

Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi dan perumahan. Perusahaan ini dalam rangka memasarkan produknya tidak terlepas dari strategi pemasaran, yang terdiri dari strategi produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.

(2)

Masalah yang di hadapi Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah target jumlah konsumen perumahan yang ditetapkan Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung belum sepenuhnya tercapai.

Permasalahannya adalah Apakah kebijakan pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung dalam meningkatkan penjualan rumah sudah cukup baik.

Maka tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebijakan pemasaran pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung.

Berdasarkan Pembahasan dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemasaran yang dilakukan Oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung belum baik sepenuhnya, karena masih adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung.

(3)

Oleh JUWANSYAH

Laporan Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Sebutan AHLI MADYA (A.Md.)

Pada

Program Studi DIII Pemasaran

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Gunung Madu pada tanggal 17 Mei 1991, yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara, putra dari pasangan Bapak Hermansyah dan Ibu Yustinawati.

Pendidikan yang ditempuh yaitu Taman Kanak-Kanak Satya Darma Sudjana di selesaikan pada tahun 1997, Sekolah Dasar Negeri 04 Gunung Madu di selesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Satya Darma Sudjana di selesaikan pada tahun 2007, dan Sekolah Menegah Atas Perintis 1 Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2010.

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pemasalahan ... 8

1.3 Tujuan Penulisan ... 9

1.4 Manfaat Penulisan ... 9

II. LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Pengertian Pemasaran ... 11

2.2 Pengertian Strategi ... 12

2.3 Pengertian Bauran Pemasaran ... 13

2.3.1 Produk ... 15

2.3.2 Harga ... 17

2.3.3 Promosi ... 20

2.3.4 Saluran Distribusi... 20

2.3.5 People ... 21

2.3.6 Process ... 22

(7)

3.1.1 Kunjungan Lapangan (PKL) ... 25

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 27

4.1.2 Struktur Organisasi ... 30

4.2 Pelaksanaan Strategi Bauran Pemasaran... 34

4.2.1 Strategi Produk... 35

4.2.2 Strategi Harga ... 35

4.2.3 Strategi Saluran Distribusi ... 36

4.2.4 Strategi Promosi ... 36

4.3 Pembahasan Kebijakan Pemasaran ... 39

4.3.1 Analisa SWOT ... 39

4.3.1.1 Kekuatan (Strength)... 40

(8)
(9)
(10)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.

Pada dasarnya misi perusahaan adalah memproduksi barang atau jasa yang dapat memenuhi selera konsumen dengan tujuan mencapai target penjualan dan memperoleh laba yang diinginkan. Keadaan yang menonjol terlihat pada dunia bisnis dewasa ini yaitu persaingan, perubahan dan ketidakpastian yang sangat mempengaruhi aktivitas dari perusahaan tersebut. Oleh sebab itu setiap perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sesuai dengan misi dan tujuan dari perusahaan. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan yang ada dapat menimbulkan persaingan yang tajam dapat dilihat dari jumlah pesaing yang ada dan volume produk yang mengalami peningkatan secara tepat. Selain itu juga adanya perkembangan teknologi dapat mempengaruhi pasar bagi konsumen.

(11)

Pemasaran diakui dunia bisnis sebagai salah satu kegiatan perusahaan dlaam

rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu meraih laba yang maksimal agar dapat

tumbuh dan berkembang demi kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu

pemasaran merupakan serangkaian kegiatan perusahaan dalam rangka

penciptaan, penyampaian, dan pertukaran nilai melalui pemenuhan produk yang

memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga nantinya perusahaan

memiliki pelanggan yang loyal yang dapat meningkatkan nilai penjualan. Oleh

karena itu seseorang pemimpin perusahaan harus dapat menerapkan kegiatan

pemasaran dalam menjual produknya untuk membuat konsumen agar tertarik

pada produk yang ditawarkan dan akhirnya membeli produk tersebut.

Pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong, (2004.1) adalah:

“Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dengan mana

perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak

lain”.

(12)

1. Strategi Produk

Kotler, Philip (2002: 11), mendefinisikan

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, dipergunakan, dan dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan dan kebutuhan.

Produk dan Jasa yang dipasarkan oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah rumah sederhana. Dibawah ini akan dijelaskan Produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Tabel 1. Produk yang dipasarkan oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang

Bandar Lampung Tahun 2014

NO Produk yang ditawarkan

1 Tipe RS T36

2 Tipe RS T45

3 Tipe RS T54

4 Tipe RS T60

5 Ruko 33

(13)

2. Strategi Harga

Menurut Arif Isnaini (2005:87) menyatakan harga adalah

“Cara untuk mengukur suatu barang atau jasa yang dinilai dengan uang

guna memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada dasarnya harga merupakan merupakan persoalan penting yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh suatu

perusahaan.”

Harga pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung berbeda beda tegantung tipe rumah yang akan debeli. Semakin luas dan strategis letak rumah tersebut maka harganya akan semakin mahal.

Adapun harga rumah pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dapat dilihat pada tabel 2. Dibawah ini

Tabel 2. Daftar Harga Rumah Pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

No Tipe Rumah Harga

1 Tipe RS T36 153.250.000

2 Tipe RS T45 203.355.500

3 Tipe RS T54 292.187.000

4 Tipe RS T60 321.098.000

5 Ruko 33

(14)

3. Strategi Promosi

Menurut Kotler, Philip (2002:74)

“Promosi sebagai kreativitas mengkomunikasikan keunggulan produk

serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi merupakan sarana yang paling efektif bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen.

Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya. Strategi promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara berarti meningkatkan penjualan

Strategi Promosi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang

Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

a. Promosi Penjualan

Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung memberikan fasilitas dan

kemudahan dalam penyedian rumah dengan memberikan potongan harga

kepada konsumen yang akan membeli rumah di Perumnas Regional II Cabang

(15)

b. Periklanan

Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung melakukan promosi

dengan menggunakan media cetak dan media elektronik, seperti standing

banner, brosur, spanduk.

Kombinasi terbaik ditentukan oleh variable-variabel strategi pemasaran yang

digunakan untuk kegiatan penjualan. Perusahaan yang dapat menggunakan

strategi pemasaran yang baik akan memb uat kegiatan penjualan lebih efektif

dan efisien dibandingkan perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran

yang kurang baik.

4. Kebijakan Saluran Distribusi

Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang

berupa barang atau jasa dari produsen sampai konsumen. Kebijakan

perusahaan dalam menetapkan saluran distribusi yang dipakai dengan

mempertimbangkan nilai unit dari suatu barang, sifat, mudah rusaknya barang,

(16)

Menurut Kotler, Philip (2002:181)

“Saluran Distribusi adalah beberapa organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa tersedia

untuk digunakan atau dikonsumsi.”

Strategi Saluran distribusi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II

Cabang Lampung adalah menggunakan Saluran Distribusi Langsung yaitu

terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual ke konsumen akhir, atau

dengan kata lain pihak Perumahan dalam memasarkan produk rumah langsung

kepada konsumen.

Pola saluran distribusi Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

dalam memasarkan produk Tabungan Berencana dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Saluran Distribusi pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

Sumber : Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2014 Perum-Perumnas Regional II

(17)

Tabel 3. Target Dan Realisasi Penjualan Rumah Pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2012-2013

Bulan dan Tahun Target Penjualan Rumah Kenyataan Penjualan Rumah

Agustus 2012 4 4

September 2012 4 4

Oktober 2012 4 5

November 2012 4 3

Desember 2012 4 4

Sumber: Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2013

Berdasarkan tabel 3 diatas, terlihat bahwa target penjualan rumah yang ditetapkan Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung selalu tercapai, namun hanya pada bulan November 2013 yang tidak mencapai target.

Berdasarkan data yang telah disajikan pada latar belakang, maka penulis tertarik untuk menulis laporan akhir dengan judul:

“Kebijakan Pemasaran Perumahan Pada Perum-Perumnas Regional II

Cabang Bandar Lampung”

1.2 Permasalahan

(18)

ditunjukan kepada para kompetitor perusahaan. Mengunakan kebijakan pemasaran yang tetap akan berdampak terhadap meningkatnya posisi perusahaan di pasar dan juga meningkatkan laba perusahaan.

Berdasarkan tabel 3 diatas, terlihat bahwa target penjualan rumah yang ditetapkan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung selalu tercapai, namun hanya pada bulan November 2013 yang tidak mencapai target.

Berdasarkan uraian diatas permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut;

“Apakah kebijakan pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II

Cabang Bandar Lampung dalam meningkatkan penjualan rumah?”

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebijakan pemasaran yang dilakukan pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Perusahaan

Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung dapat mengetahui bagaimana kebijakan pemasaran pada perumahan, sehingga bisa dijadikan evaluasi.dan dapat diterapkan.

2. Bagi Penulis

(19)

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung..

3. Bagi pembaca

(20)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan dalam transaksi-transaksi pemasaran.

Pemasaran merupakan hasil dari saluran kegiatan yang menjaga agar perusahaan selalu memperhatikan pelanggannya dengan manajemen yang baik serta memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan diminati dan dihargai oleh pelanggan.

Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Philip Kotler (2005:10) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

Pemasaran adalah proses social dan manajerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

(21)

dimensi-dimensi yang merupaka ukuran dimana sebuah produk jasa yan disampaikan kepada konsumen secara penuh.

2.2 Pengertian Strategi

Kegiatan yang merupakan kunci utama keberhasilan sebuah perusahaan adalah strategi, untuk itu perusahaan perlu menetapkan suatu strategi pemasaran yang baik bagi perusahaan tersebut. Dimana strategi tersebut harus merupakan rencana yang terkonsep secara komprehensip dan harus mampu melihat kondisi dan permasalahan yang mendasar dalam perusahaan maupun ancaman yang ada diluar perusahaan.

Menurut Argyis yang dikutip oleh Rangkuti (2001:4)

Strategi merupakan respon-respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah segala tindakan yang berupa respon secara terus menerus yang didasarkan pada kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut yang ada dalam mencapai sasaran bisnis.

Penerapan strategi bukanlah suatu hal yang mudah, untuk itu harus dipahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta membaca kondisi lingkungan eksternal. Perusahaan harus mampu melakukan pengembangan strategi secara berkesinambungan, karena tidak ada satupun strategi yang benar- benar optimal.

(22)

1. Strategi Manajemen

Strategi Manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajer dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen.

2.3 Pengertian Bauran Pemasaran

Setiap perushaaan berusaha untuk tetap hidup, berkembang, dan mampu bersaing dengan lainnya. Oleh karena itu perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, karena strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut banyak cara yang dapat dilakukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai, salah satunya dengan cara menggunakan bauran pemasaran.

Menurut Kotler, Philip ( 2002:18) mendefiniskan bauran pemasaran sebagai berikut:

(23)

Strategi Bauran Pemasaran merupakan alat-alat yang rumit yang menggunakan analisa ekonometrik dari sumber-sumber data yang pada umumnya ada dengan selang waktu dan akurasi yang berbeda beda.

Model bauran pemasaran menganalisa data dari berbagai macam sumber, termasuk scanner data retail, data pengiriman perusahaan, pemberian harga, data pengeluaran media dan promosi dan bahkan media humas, menggunakan analisa korelasi dan regresi untuk melihat bagaimana tiap variable dari bauran pemasaran mempengaruhi penjualan.

Baauran pemasaran adalah kombinasi dari variable-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Konsep bauran pemasaran dipopulerkan kali pertama pada beberapa dekade yang lalu oleh Jerome Mc. Carthy. Bauran pemasaran ini dirumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, Place). Tapi dalam perkembangannya, sejumlah peneliti menilai bahwa penerapan 4P terlampau sempit untuk bisnis jasa. Karena kelemahan-kelemahan 4P ini, banyak pakar terdorong untuk mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa.

Menurut Yazid (2005:18)

Bauran pemasaran jasa adalah terdiri dari 7P yaitu: product (produk), price (harga), place (lokasi), promotion (promosi), people or participant (penyedia jasa/orang), process (proses jasa), physical evidence (bukti fisik).

(24)

mencapai tujuan perusahaan, hal inilah yang disebut kebijaksanaan bauran pemasaran. Secara rinci dapat dijelaskan ke empat faktor tersebut.

2.3.1 Produk

Produk merupakan unsure pertama dan yang terpenting dalam bauran pemasaran.

Menurut Lupiyoadi (2006:58)

Produk adalah merupakan keseluruhan konsep pbjek atau proses yang memberikan sejumlah manfaat kepada konsumen

Dalam membahas produk, konsumen membeli mutu produk bukan semata-mata karena ia ingin memilikinya melainkan memanfaatkan kegunaan atau jasa apa yang terkandung didalam produk tersebut yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Perusahaan hendaknya dapat memilih secara tepat jenis produk atau jasa apa yang dipasarkan, sebab perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan, produk dapat dikelompokan dalam berbagai kategori yaitu:

1. Berdasarkan daya tahan/ berwujud tidaknya, yaitu:

a. barang yang tidak awet

(25)

b. barang-barang awet

merupakan barang berwujud yang tahan lama. Frekuensi pembeliannya rendah dan harganya tinggi sehingga menghasilkan margin yang tinggi.

2. Barang Konsumsi, jenis produk ini biasanya untuk dipakai sendiri, pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Pembeli barang ini adalah pembeli akhir bukan pemakai industri.

Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu;

a. barang konvenien (convenience goods)

barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap waktu.

b. barang shopping (shopping goods)

barang shopping adalah barang yang harus dibeli dengan mencari terlebih dahulu dan dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dan sebagainya.

c. barang special ( specially goods)

barang special adalah barang yang memiliki cirri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Dalam hal ini, pembeli yang ingin memperoleh harus mengeluarkan pengorbanan.

(26)

a. bahan dan suku cadang

b. barang modal

c. perbekalan dan pelayanan.

Pengelolaan unsur produk mencakup perencanaan dan pengembangan produk yang tepat untuk dipasarkan oleh perusahaan. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang bauran produk, merek dagang, gaya, kemasan, kualitas produk dan perlengkapan yang dibutuhkan.

2.3.2 Harga

Satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan adalah harga, ketiga unsur lainnya memerlukan pengeluaran biaya.

Menurut Arif Isnaini (2005:87)

Cara untuk mengukur suatu barang atau jasa yang dinilai dengan uang guna memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada dasarnya herga merupakan persoalan penting yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh suatu perushaaan.

Dalam melaksanakan keputusan penetapan harga, perusahaan harus menyesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah dan mengarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(27)

1. bertahan hidup

Terdapat beberapa situasi sehingga perusahaan memutuskan bertahan hidup sebagai tujuannya, yaitu:

a. kapasitas yag berlebih

b. persaingan yang gencar

c. perubahan keinginan konsumen.

Pada situasi tersebut diatas perusahaan harus memasang harga jual yang rendah dengan harapan pasar peka terhadap haega sehingga perusahaan dapat bertahan hidup sepanjang harga jualnya dapat menutupi biaya variabelnya saja.

2. memaksimalkan laba jangka pendek

Untuk dapat mencapai tujuan ini perusahaan harus menetapkan harga pada tingkat produksi dimana biaya marginal adalah sama dengan pendapatan marginalnya.

Tujuan ini mengasumsikan bahwa perusahaan perlu memahami fungsi permintaan dan biaya yang dihadapi, dan efek variabel yang melekat dalam bauran pemasaran.

3. unggul dalam pangsa pasar

(28)

4. Unggul dalam kualitas produk

Jika tujuan perusahaan menomor satukan kualitas maka pada umumnya perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi untuk dapat menutupi biaya riset dan pengembangan produk dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi.

2.3.3 Saluran Distribusi

Penyaluran produk perusahaan ke tangan konsumen akhir dapat dilakukan melalui perantara pemasaran. Dimana antara produsen dan sekelompok perantara pemasaran akan membentuk apa yang disebut dengan saluran distribusi.

Menurut Kotler, Philip (2002:181):

Saluran distribusi adalah beberapa organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.

2.3.4 Promosi

Perusahaan dapat berkomunikasi dengan pelanggan melalui promosi, dan perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari peran mereka sebagai komunikator dan promoter, karena melalui merekalah produk perusahaan dapat dikenal dan digunakan oleh masyarakat. Berikut ini ada tiga alat yang dapat digunakann dalam bauran pemasaran, yaitu:

(29)

Merupakan semua bentuk penyajian non personal, promosi, ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.

2. Publisitas

Merupakan stimulasi permintaan akan suatu barang atau jasa dengan cara membuat berita yang mempunyai arti komersial dan pemuatan berita tersebut tidak dibayar oleh perusahaan sponsor.

3. Promosi Penjualan

Pendapatan jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

2.3.5 People

Salah satu karakteristik jasa adalah adanya hubungan yang erat antara penedia/pemberi jasa dan pengguna jasa. Baik buruknya pelayanan pemberi jasa akan menentukan kualitas jasa perusahaan dan antar pengguna jassa tersebut akan mempengaruhi pembelian sekarang dan kemudian.

Menrut Payne (2001:33)

kompetitif. Personil bagi pemasaran jasa sangat penting. Keberhasilan memasarkan suatu jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. Orang-orang merupakan unsure yang penting baik dalam produksi maupun penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian diferensiasi yang mana perusahan-perusahan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan

Sedangkan menurut Yazid (2005:19),

(30)

setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai internal customer dan internal supplier.

2.3.6 Process

Proses pada hakikatnya adalah gabungan semua aktivitas dalam penyedian jasa kepada pelanggan, umumnya terdiri dari : prosedur, jadwal, mekanisme, akitivitas yang terkait erat dengan penyedia jasa. Langkah aktual yang dialami konsumen untuk menilai jasa akan mejadi bukti yang akan dipakai konsumen untuk menilai jasa.

Menurut Fandy Tjiptono (2005:32)

Proses adalah produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact service, yang seringkali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

Proses pada sejumlah jasa sangatlah kompleks, sehigga mengharuskan konsumen untuk mengikuti serangkaian tindakan yang rumit agar proses jasa yang dipesannya menjadi sempurna. Dari situ, yang penting dipahami adalah karakteristik-karakteristik proses ini merupakan bentuk lain dari bukti yang dapat digunakan oleh konsumen untuk menilai jasa.

Menurut Payne (2001:210)

(31)

Dengan demikian pemasaran harus dilibatkan ketika desain proses jasa dibuat, karena pemasaran juga sering terlibat dalam, atau bertanggung jawab terhadap pengawasan kualitas jasa.

2.3.7 Physical Evidence

Lingkungan fisik dari perusahaan jasa adalah tempat dimana jasa ditetapkan secara tempat, dimana pemberi jasa dan pelanggan berinteraksi. Bukti-bukti fisik ini dapat mempengaruhi presepsi penerima jasa atas kualitas jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Menurut Payne (2001:164) bukti-bukti fisik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Essential evidence, yaitu bagian dari sarana fisik yang dibuat oleh penyedia jasa mengenai desain dan lay out bangunan tempat dimana jasa diberikan.

2. Peripheral evidence, yaitu bagian sarana fisik yang memilik sedikit nilai bila berdiri sendiri.

Dalam mendesain fasilitas-fasilitas tersebut, perlu diperhatikan keadaan lingkungan secara keseluruhan dan juga harus memperhatikan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dan pelanggan.

Sedangkan menurut yazid (2005:20),

(32)
(33)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Kunjungan Lapangan (PKL)

Mengadakan penelitian langsung pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung yang berkedudukan di Jl. Imam Bonjol Km.11 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung pada tanggal 06 Februari sampai 04 April 2013. Adapun Metode yang digunakan adalah:

1) Wawancara, yaitu metode tanya jawab dengan beberapa staff dan pegawai Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.

3.1.1 Metode Kepustakaan/ Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara menggunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan kebijakan pemasaran perumahan.

3.2 Sumber Data 3.2.1 Data Primer

(34)

3.2.1 Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk pubilikasi. Data seperti ini sudah dikumpulkan pihak lain untuk tujuan tertentu yang bukan demi keperluan riset yang sedang dilakukan peneliti saat ini secara spesifik.

3.3 Alat Analisis

Penulisan laporan ini menggunakan alat analisis kualitatif dengan menggunakan metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity,Threath) metode SWOT adalah metode untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman dalam seberapa baik daya tersebut dikelola.

Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness), harus melihat pada sumber-sumber daya perusahaan yang ada jumlah dan kualitas sumber daya tersebut. Seberapa baik sumber daya tersebut dikelola.

(35)
(36)

IV. PEMBAHASAN

4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan

Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Melalui konsep pengembangan skala besar, Perumnas berhasil memberikan

kontribusi signifikan dalam pembentukan kawasan permukiman dan kota – kota

baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai BUMN pengembang dengan

jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 wilayah usaha Regional I

sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.

(37)

1. Visi

Menjadi pengembang perumahan dan pemukiman terpecaya Indonesia

2. Misi

Menyediakan perumahan dan pemukiman yang berkualitas dan bernilai bagi masyarakat

Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan melalui layanan prima

Mengembangkan dan memberdayakan profesionalisme serta meningkatkan kesejahteraan karyawan

Menerapkan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien

Mengoptimalkan sinergi dengan pemerintah, BUMN dan instansi lain.

Budaya dan Tata Nilai Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

Pelayanan Prima

Mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan dalam menunjang perkembangan perusahaan

Bertindak proaktif dan dinamis untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan

(38)

Semangat

Selalu bersemangat tinggi untuk mencapai tujuan Selalu berkeinginan kuat untuk mencapai tujuan Bersikap optimis menghadapi tantangan

Antusias dalam pekerjaan

Integritas

Mengutamakan kepentingan korporasi dari kepentingan yang lain Memiliki Komitmen yang tinggi demi kemajuan perusahaan Bermoral baik

Jujur dan bertanggun jawab terhadap setiap perkataan dan perbuatan

Inovatif

Selalu mengupayakan terobosan baru untuk mendapatkan peluang secara maksimal

Berpikir terbuka dan kreatif untuk melakukan perbaikan / peningkatan Secara kreatif mencari ide baru untuk meningkatkan produk, proses dan pelayanan

Fokus

(39)

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Empat elemen dalam struktur Organisasi yaitu:

a) adanya Spesialisasi kegiatan kerja

b) Adanya Standarisasi kegiatan kerja

c) Adanya koordinasi kegiatan kerja

d) Besaran Seluruh Organisasi

(40)
(41)

Berikut ini Struktur Organisasi Pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung STRUKTUR ORGANISASI

PERUM-PERUMNAS REGIONAL II CABANG LAMPUNG

Sumber : Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung 2014 Manajer

Asisten Manajer Pertanahan Asisten Manajer

Produksi Asisten Manajer

Keuangan dan SDM Asisten Manajer

Pemasaran

Staff Staff Staff Staff

(42)

Dari Struktur Organisasi tersebut dapat diuraikan tugas dan wewenang dari beberapa bagian, yaitu:

1. Manajer

Tugas dan Wewenang yang dimiliki:

a) Memberikan instruksi untuk melakukan pekerjaan

b) Mengawasi pegawai-pegawai dalam melakukan tugasnya

c) Mengembangkan metode-metode baru untuk melakukan pekerjaan 2. Assisten Manajer Pemasaran

Tugas dan Wewenang yang dimiliki:

a) Membuat strategi pemasaran untuk produk yang akan dilaunching

b) Membuat analisa terhadap para kompetitor di pasaran

c) review atas budget dan pencapaiannya

3. Assisten Manajer Keuangan dan SDM

Tugas dan wewenang yang dimiliki:

a) Mengambil keputusan investasi

b) Mengambil keputusan pembelanjaan perusahaan

(43)

4. Asisten Manajer Produksi

Tugas dan wewenang:

a) Mengatur pengalokasian sumber daya produksi

b) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan produksi

c) Membuat laporan produksi secara berkala

5. Asisten Manajer Pertanahan

Tugas dan wewenang:

a) Menyediakan tanah untuk dilakukan kegiatan pembangunan

b) Pengumpulan dan pengolahan data tanah perusahaan

6. Staff

Tugas dan wewenang:

a) Membantu manajer dan para asisten manjajer dalam kegiatan

Perusahaan

4.2 Pelaksanaan Strategi Bauran Pemasaran

(44)

Lampung, maka berikut ini penulis mencoba menguraikan variabel-variabel bauran pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap hasil penjualan.

4.2.1 Strategi Produk

Dewasa ini tantangan yang dihadapi perusahaan didalam pasar yang semakin ketat, persaingannya adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan atas keinginan para konsumen. Sehingga produsen dituntut untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen berupa produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan keinginan para konsumen, keinginan konsumen tersebut berkaitan dengan mutu/kualitas, manfaat dan sebagainya.

Strategi produk yang diterapkan oleh Perum-Perumnas Regional IICabang Bandar Lampung adalah memberikan pelayanan penjualan rumah langsung kepada pelanggan. Perumahan Perum-Perumnas memiliki banyak fitur unggulan seperti: lokasinya yang cukup strategis di Kota Bandar Lampung, Desainnya yang minimalis, dll. Fitur-fitur tersebut dapat menarik minat masyarakat dalam memilih rumah.

4.2.2 Strategi Harga

(45)

4.2.3 Strategi Saluran Distribusi

Strategi Saluran distribusi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah menggunakan Saluran Distribusi Langsung yaitu terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual ke konsumen akhir, atau dengan kata lain Perum-Perumnas Lampung dalam memasarkan perumhanan langsung kepada konsumen.

4.2.4 Strategi Promosi

Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya. Strategi promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara berarti meningkatkan penjualan

Strategi Promosi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

a. Promosi Penjualan

(46)

b. Penjualan Personal

Perum-Perumnas Regional II Lampung melakukan penjualan rumah kepada konsumennya secara langsung atau dengan tatap muka, selama menjual pihak Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sekaligus mempromosikannya.

Kombinasi terbaik ditentukan oleh variable-variabel strategi pemasaran yang digunakan untuk kegiatan penjualan. Perusahaan yang dapat menggunakan strategi pemasaran yang baik akan membuat kegiatan penjualan lebih efektif dan efisien dibandingkan perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran yang kurang baik.

Tabel 4. Kebijaksanaan strategi pemasaran pada penjualan perumahan di Perum Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

Kebijakan Teori Pelaksanaan Simpulan Saran Produk Produk yang dijual

(47)

kompetitor

(48)

melalui media cetak yang berupa brosur dan baner, juga melalui media elektronik seperti melalui iklan di televisi. Sumber: Teori Diolah, 2014

Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sudah cukup baik dalam

melaksanakan kebijaksanaan pemasaran. Keadaan ini terus menuntut perusahaan

untuk mempertahankan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan agar

tujuan perusahaan yang telah dilakukan agar tujuan perusahaan yang telah

direncanakan dapat tercapai lebih baik untuk kedepannya.

4.3 Pembahasan kebijakan pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

4.3.1 Analisa SWOT

(49)

4.3.1.1 Kekuatan (Strenght)

Hal-hal yang dikategorikan sebagai kekuatan pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya Tipe rumah yang ditawarkan kepada konsumen 2. Harga rumah yang tergolong murah dibanding para kompetitor 3. Perusahaan yang sudah terpercaya karena merupakan BUMN 4.3.1.2 Kelemahan (Weakness)

Kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

2. Banyaknya competitor yang memiliki kegiatan bisnis perumahan seperti Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung

4.3.1.3 Peluang (Opprtunity)

Peluang yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam meningkatkan volume penjualannya rumah adalah:

1. Semakin banyaknya kalangan menengah keatas yang ingin membeli rumah tipe kecil dengan harga yang murah

(50)

4.3.1.4 Ancaman (Threat)

Ancaman yang harus diwaspadai oleh Produk Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah sebagai berikut:

1. Kondisi persaingan yang semakin ketat

2. Strategi Promosi yang gencar yang dilakukan oleh pesaing 3. kondisi perekonomian yang tidak stabil.

Dari pembahasan diatas terlihat bahwa Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung belum dapat mengoptimalkan keunggulan dan peluang yang dimiliki serta meminimalisi kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Produk Perumahan

Tabel 5. Strategi Pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang

Bandar Lampung

Strength Weakness

SWOT 1. Banyaknya tipe rumah yang ditawarkan kepada konsumen

Opportunity Strength >< Opportunity Weakness >< Opportunity 1. Semakin banyaknya

(51)

Perum-Perumnas

Lampung yang strategis

3. Meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan konsumen

3. Melakukan evaluasi terhadap biaya atau pengeluaran yang berpengaruh pada harga jual

Threat Strength >< Threat Weakness >< Threat 1. Kondisi persaingan

Sumber: Hasil Pengamatan 2014

1. Strategi SO ( Strength - Opportunities)

Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah diantaranya harganya yang lebih murah dibanding pesaing serta banyaknya variasi rumah. Dengan meningkatkan saluran distribusi dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dapat membuat konsumen tetap royal terhadap Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.

2. Strategi WO (Weakness - Opportunity)

(52)

Regional II Cabang Bandar Lampung, dan banyaknya competitor yang mempunyai bisnis sejenis. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan strategi promosi Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung, meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.

3. Strategi ST ( Strength Threat )

Kelemahan-kelemahan yang ada pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung harus diatasi dengan mengedepankan kekuatan den peluang yang dimiliki oleh perumahan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung agar dapat mengantisipasi dan menghadapi ancaman dari para pesaing. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup peningkatan segi pelayanan terhadap konsumen agar tercipta hubungan baik antara konsumen dengan perusahaan, serta harus meningkatkan strategi distribusi dalam mengantisipasi para pesaing.

4. Strategi WT ( Weakness Threat )

(53)

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang

dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung belum baik

sepenuhnya, karena masih adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh

Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. Yaitu kurang familiarnya

perumahan di Perumnas dan banyaknya kompetitor yang memiliki produk serupa

dengan perumnas. Adapun kekuatan-kekuatan Yang dimiliki oleh Perum-Perumnas

Regional II Cabang Bandar Lampung adalah harga perumahan yang kompetitif

dibandingkan para kompetitor, Banyaknya variasi tipe rumah yan gada pada

Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung, Serta terpercayanya

Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung karena merupakan BUMN. Peluang

yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah

lokasi perumahan yang strategis dan semakin banyaknya kalangan menegah keatas

(54)

kondisi persaingan ketat ditandai dengan munculnya rumah murah dari developer

lain.

Berdasarkan SWOT dapat disimpulkan bahwa:

Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam melaksanakan strategi sudah baik, tapi belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Hal ini terlihat dari selain memiliki kekuatan, perusahaan juga memiliki kelemahan- kelemahan yang masih harus diperbaiki lagi

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam menjalankan strategi pemasaran yaitu:

1) Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sebaiknya lebih banyak melakukan kegiatan promosi agar masyarakat lebih mengenal tipe dan jenis rumah Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. Promosi dapat dilakukan melalui media cetak yang berupa brosur dan baner, juga melalui media elektronik seperti melalui iklan di televisi. 2) Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung juga perlu mencari

(55)

Adrian Payne, 2001, Pemasaran Jasa, Cetakan Kedua, Yogyakarta: Andi and Pearson Education.

Arif Isnaini, 2005. Model dan Strategi Pemasaran, NTP Press Mataram.

Fandy Tjiptono, 2005. Pemasaran Jasa, Malang, Bayumedia Publishing

Kotler, Philip, 2002. Marketing Management. Terjemahan, Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, Benjamin Molan, Jilid I dan II, Edisi Millenium PT.Prentice Hall Indonesia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gray Amstrong, 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan PT.Indeks Jakarta

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Swastha, Basu, Ibnu Sukotjo, 2002. Pengantar Bisnis Modern. Cetakan ketiga, Liberty, Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy, 2001, Creating Effective Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Tabel 1. Produk yang dipasarkan oleh Perum- Perumnas Regional II
Tabel 2. Daftar Harga Rumah Pada Perum- Perumnas Regional II Cabang
Gambar 1. Saluran Distribusi pada Perum-Perumnas Regional II Cabang
Tabel 3. Target Dan Realisasi Penjualan Rumah Pada Perum-Perumnas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pasal 78 dan Pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, ditegaskan bahwa dalam upaya peningkatan pendapatan desa Pemerintah Desa dapat

3.1 Pola Pemanfaatan Lahan Usahatani Padi Menanam padi lokal spesifik lokasi merupakan salah satu kearifan lokal yang masih tetap dilakukan dan dipertahankan oleh

Media pembelajaran berupa LCD yang tersedia di sekolah tidak bisa dipakai sebebas mungkin, terutama dalam bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia, jadi kegiatan

dilakukan yang meliputi: (1) penapisan gen HD-Zip yang merespon kekeringan, (2) peningkatkan ekspresi (overexpression) gen Oshox4 yang merupakan salah satu gen HD-Zip di

Kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala yang dihadapi guru SMK Negeri 1 Ngawi dan SMK Negeri 2 Ngawi terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa

Sebagai upaya menumbuhkembangkan sikap sportifitas dan memperkenalkan oleh raga billiard pada masyarakat umum/ “Totti” specialis interior mobil mengadakan sebuah kegiatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan menerima dan mengolah informasi, usaha mental, serta hasil belajar siswa SMA dalam memahami

5.. Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh informasi lengkap berkenaan pengiriman barang