• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Seni Beladiri Wushu Di Kota Medan Tahun (2001-2013) 印尼棉兰人武术传统的发展研究(Yìnní miánlán rén wǔshù chuántǒng de fāzhǎn yánjiū)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perkembangan Seni Beladiri Wushu Di Kota Medan Tahun (2001-2013) 印尼棉兰人武术传统的发展研究(Yìnní miánlán rén wǔshù chuántǒng de fāzhǎn yánjiū)"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

5.4.3 Iuran,Persyaratan, Pendaftaran, Jumlah Pelatih dan Jadwal..51

5.4.4 Cabang Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Provinsi Sumatera Utara………. 53

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 52

6.1 Simpulan ... 52

6.2 Saran ... 54

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap etnik atau suku bangsa pasti mempunyai kebudayaan khasnya masing-masing meskipun berbeda-beda. Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddahyah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (dalam Soerjono Soekanto 1982:151) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat1. Definisi kebudayaan menurut Taylor (dalam Soerjono Soekanto 1982:150) “kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat-istiadat dan kemampuan – kemampuan serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat”.2

Wushu juga merupakan salah satu komponen penting didalam warisan kebudayaan tradisional China yang telah mempunyai sejarah ribuan tahun. Wushu

juga merupakan olahraga yang paling popular untuk segala usia di Negara dengan jumlah penduduk 1,2 milyar jiwa tersebut. Berdasarkan maknanya kata “Wu” Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karya masyarakat dapat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau budaya jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya dan agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

1

Soerjono Soekanto , Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1982, Hal. 151.

2

(3)

ABSTRACT

The title of this research is “ Perkembangan Seni Beladiri Wushu di Kota Medan ( 2001 – 2013)”. In this research, the writer is trying to describe the Wushu, especially in the development of wushu martial arts . Due the title, there are some concepts written in chapter two, they are development, martial arts and wushu. The theory used in this research is social theory or culture theory, that is used to analysis the development of wushu martial arts . The methodology used on the research to describe the data is descriptive. In the chapter four the writer describe the basic of Wushu such as natural elemen of Wushu, moves of wushu, equipment of wushu, movement of hand and feet and benefit of wushu . In the last chapter, the result of the analysis shows that the development of wushu martial arts have been developed in Yayasan Kusuma on 2001 until 2013 years. The development can describe from the quantity in every year have been increased and from quality all the athlete can get medals in many national competition and international competition.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap etnik atau suku bangsa pasti mempunyai kebudayaan khasnya masing-masing meskipun berbeda-beda. Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddahyah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (dalam Soerjono Soekanto 1982:151) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat1. Definisi kebudayaan menurut Taylor (dalam Soerjono Soekanto 1982:150) “kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat-istiadat dan kemampuan – kemampuan serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat”.2

Wushu juga merupakan salah satu komponen penting didalam warisan kebudayaan tradisional China yang telah mempunyai sejarah ribuan tahun. Wushu

juga merupakan olahraga yang paling popular untuk segala usia di Negara dengan jumlah penduduk 1,2 milyar jiwa tersebut. Berdasarkan maknanya kata “Wu” Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karya masyarakat dapat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau budaya jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya dan agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

1

Soerjono Soekanto , Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1982, Hal. 151.

2

(5)

berarti military atau perang, “Shu” berarti art atau seni. Jadi Wushu berarti seni berperang atau seni beladiri.3

Untuk dapat memahami perkembangan Wushu haruslah mengikuti perkembangan manusia, misalnya di jaman dahulu kala dimana manusia masih hidup berdampingan dengan binatang, manusia mulai mencontoh gerakan-gerakan hewan ketika berkelahi, seperti menangkis, melompat, mengelak dari serangan dan memanjat. Seiring dengan kemajuan jaman, Wushu telah diorganisasi secara sistematis ke dalam bagian dari ilmu seni pertujukkan dan menjadi cabang olahraga yang mempunyai keindahan yang telah diperlombakan baik di tingkat Selama ini orang lebih mengenal kata Kungfu daripada Wushu, hal ini kurang tepat, karena kata Kungfu sendiri artinya keahlian yang dimiliki seseorang melalui perjalanan waktu, tidak hanya sebatas ilmu beladiri saja. Sesungguhnya Kungfu yang telah diketahui khalayak banyak adalah

Wushu tradisional, atau dapat dikatakan Wushu yang diluar gerakan baku untuk kejuaraan.

Ilmu Wushu tradisional dibagi menurut sifatnya dalam dua golongan besar yaitu, wai gong adalah ilmu yang mempergunakan kekerasan, namun tidak mutlak. Sebab wai gong menggunakan 70% kekerasan dan 30% kelemasan, serta

(6)

nasional maupun internasional. Pada tahun 1991 kompetisi Wushu sedunia pertama kali diselenggarakan di Beijing dan menjadi awal mula dari kejuaraan Wushu sedunia

yang mana diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

Di Wushu kini juga mendapat perhatian yang istimewa dari Wushu yang dulu hanya dimainkan oleh orang-orang tua, dan itupun hanya golongan tertentu kini telah memasyarakat. Tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan Wushu mulai masuk ke Indonesia, tetapi sejak puluhan tahun silam telah di mainkan oleh banyak orang dari berbagai kecil di lagi daerah lain, tetapi Wushu yang berstandar Internasional baru di kenal dan di populerkan di Indonesia pada akhir Oktober 1992 yang di prakarsai oleh tokoh olahraga IGK Manila berhasil membawa Wus

Banyak cerita menarik yang mengawali berdirinya Wushu berstandar internasional di Indonesia. Sebagai pendobrak tentu IGK Manila harus menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidak mengertian tentang seluk beluk ketika itu, Surono merasa iri dan melihat bahwa cabang Wushu memiliki prospek yang sangat cerah di resmi anggotWushu, bahkan

(7)

Beg

Wushu yang benar di

yakni Wushu yang memenuhi standart Internasional. Secara perlahan pecinta

Wushu mengulurkan tangan ke daerah-daerah, mengajak semua pecinta Wushu di

Wushu yang benar dengan

mengikuti ketentua berbagai dinamaka 1992 di tetapkan sebagai hari lahirnya PBWI.

IGK Manila bertindak selaku Ketua Umum dan Mediteransjah selaku Sekretaris Jendral dan mencatat aneka peristiwa baik yang manis maupun yang pahit, kenangan manis diantaranya adalah keberhasilWushu asal Jainab yang meraih juara kedua alias perai di karena ketika itu Wushu berstandar International baru berkiprah 3 tahun di bumi Indonesia.

Keberhasilan Jainab atlet asal Medan merebut medali perunggu di memang luar biasa. Sebab juara dunia Wushu hampir seluruhnya berasal dari negeri

(8)

peran paling besar di balik semua itu adalah Supandi Kusuma. Ketua Umum Pengurus Daerah Wushu tangannya sendiri.

Di Kota Medan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia yang bertempat di jl. Plaju no 3-5, Medan Area, merupakan salah satu tempat untuk mempelajari Wushu. Pada awalnya Grand Master Supandi Kusuma berlatih Wushu bersama teman-temannya di sebuah taman. Gerakannya terlihat indah membuat banyak orang ingin bergabung dengannya. Dan itulah terbentuknya perguruan Wushu

yang bernama Yayasan Kusuma Wushu Indonesia yang berada dibawah naungan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). Mulai di bangun pada tahun1997, dan terselesaikan pada tahun 1999, dan di resmikan pada tanggal 18 Maret 2001 oleh Ketua Umum KONI Pusat Bapak Wismoyo Arismunandar dan Gubernur Sumatera Utara Bapak Tengku Rizal Nurdin bersamaan dengan peresmian Pelatnas SEA Games (southheast Asian Games) ke 21 tahun 2001,serta pelantikan pengurus daerah Wushu Sumatera Utara untuk periode tahun 2001-2005.

(9)

bisa merasakan keberadaan Seni Beladiri Wushu di Kota Medan ini mempunyai dampak yang positif.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Wushu dalam skripsi yang berjudul “Perkembangan Seni Beladiri Wushu Di Kota Medan (2001-2013)”.

1.2. Batasan Masalah

Mengingat luasnya bidang pokok bahasan yang diambil oleh peneliti, maka penulis membatasi penulisan hanya pada awal masuknya perkembangan Seni Beladiri Wushu serta eksistensi Seni Beladiri Wushu di Kota Medan yaitu perkembangan jumlah atlet dan prestasi atlet khususnya di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia yang bertempat di jl. Plaju no 3-5.

1.3.Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pernyataan singkat suatu masalah yang akan diteliti dan merupakan usaha untuk mengarahkan penulis pada permasalahan yang lebih fokus. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, adapun masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sejarah perkembangan masuknya Seni Beladiri Wushu di Kota Medan?

(10)

Dalam melakukan penelitian seorang peneliti mempunyai tujuan mengapa melakukan penelitian tersebut. Karena sebuah penelitian di lakukan berdasarkan sebuah pertanyaan yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan masuknya

Wushu di Kota Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi Seni Beladiri Wushu di Kota Medan (2001-2013).

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuka wawasan masyarakat bahwa Wushu merupakan beladiri yang sangat berguna.

2. Wushu dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin melakukan Wushu

tanpa batasan ruang dan waktu. 1.5.2 Manfaat Teoritis

Manfaat Teoritis yang di dapat diambil dari penelitian ini adalah :

(11)
(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA KONSEP DAN PENDEKATAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka yaitu membahas tentang peneliti – peneliti sebelumnya yang pernah meneliti yang berhubungan dengan Wushu. Selanjutnya peneliti akan membahas mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai definisi dari judul penelitian seperti definisi perkembangan, seni beladiri dan Wushu. Kemudian peneliti akan membahas mengenai pendekatan yang digunakan dalam penelitian.

2.1. Tinjauan Pustaka

Fay Goodman (1994) dalam bukunya: “Bela Diri Untuk Semua Umur”. Dalam buku ini banyak dijelaskan teknik dasar bela diri praktis dan manfaat mempelajari bela diri. Buku ini berguna bagi penulis untuk mengetahui arti seni beladiri dan kegunaanya. Penulis juga menggunakan buku ini untuk melihat sejarah singkat mengenai seni beladiri secara umum.

Siswantoro, Herry (1999) dalam bukunya: “Wushu Variasi dan Perkembangan”. Buku ini menjelaskan bahwa Wushu yang lebih populer dengan nama Kungfu merupakan salah satu cabang olahraga yang mengandung unsur bela diri,olahraga kesehatan dan sekaligus seni. Wushu yang merupakan salah satu olahraga, memiliki sejarah ribuan tahun dan merupakan warisan budaya China yang sangat berharga yang sudah lama dipraktekkan di Indonesia.Buku ini tidak hanya menyajikan dasar-dasar gerak Wushu, tetapi juga memaparkan sejarah dan perkembangan Wushu, juga menyajikan berbagai wawasan dan pengetahuan kepada pemula,peminat,praktisi maupun para pengamat Wushu.

(13)

membela diri. Bentuk dan karakteristik jurus-jurusnya terlihat gagah dengan langkah-langkah yang mantap dan cermat. Jurus ini membutuhkan keseimbangan tubuh baik kecepatan, kelenturan, kekokohan, keringanan tubuh, tenaga, serta kemampuan mengatur tempo permainan karena banyak gerakan meloncat tinggi dan berputar yang sangat sulit. Selain itu buku ini juga membahas tentang perkembangan Wushu Saolin Utara di Indonesia dan di dunia internasional seiring dengan semakin seringnya digelar berbagai kejuaraan di lingkup lokal, nasional, atau internasional. Meskipun demikian sebagian besar orang mempraktekkan semata-mata sebagai seni bela diri.

Chrismaya Fandriany Ulag (2008) dalam skripsinya meneliti tentang :

”Analisis Pandangan Praktisi Muda Wushu Universitas Bina Nusantara

Terhadap Perkembangan Wushu Di Jakarta”. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa Wushu di Indonesia sangat berkembang. Wushu yang ada di Indonesia saat ini lebih kepada sport oriented atau lebih berorientasi kepada olahraga dikarenakan praktisi Wushu yang menekuni bidang tersebut dengan gerakan

gymnastic yang sulit mampu untuk bertanding dalam kejuaraan, akan tetapi belum tentu terpakai sebagai bela diri sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari.

(14)

dan juga mempelajari ramuan atau obat – obatan untuk memperkuat tubuh maupun untuk pengobatan. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti khususnya tenrang Wushu di Yayasan Kusuma, sedangkan fungsi dan maknanya tidak ada hubungannya dengan judul penelitian skripsi ini.

2.2. Konsep

Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.4

2.2.1. Perkembangan

Selain itu, konsep dapat diartikan sebagai abstrak dimana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam eksistensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu”.

Konsep merupakan peta perencanaan untuk masa depan sehingga bisa dijadikan pedoman dalam penelitian. Konsep biasanya untuk mendekripsikan dunia empiris yang diamati oleh peneliti baik merupakan gejala sosial tertentu yang sifatnya abstrak. Untuk memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep yaitu:

4

(15)

Perkembangan mempunyai makna adanya terlihat sifat – sifat yang baru yang berbeda dari sebelumnya dan dari perkembangan tersebut dapat terlihat perubahan sifat individu atau suatu kehidupan masyarakat menuju kesempurnaan untuk penyempurnaan dari sifat – sifat sebelumnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008 : 993) bahwa perkembangan adalah berarti mekar terbuka atau membentang menjadi besar luas dan banyak serta berubah menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian , pikiran serta pengetahuan.

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan sesuatu hal atau individu maupun suatu masyarakat kea rah yang lebih baik atau bahkan menuju kesempurnaan untuk dapat menyempurnakan sifat – sifat yang sebelumnya menjadi sifat – sifat yang baru.

Berkembangnya seni dan budaya dipengaruhi oleh factor internal seperti kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide – ide baru yang lebih original. Oleh karena faktor internal yang berasal dari dalam dirinya dan ditambah dari pengalaman hidup yang diperolehnya, maka manusia mampu menciptakan sesuatu hal yang baru yang berkelanjutan untuk kepentingan hidupnya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan sekitar tempat individu atau masyarakat tersebut tinggal dan kehidupan sosial budaya di sekitar lingkungan tersebut.

(16)

juga dinamakan dengan kebudayaan etnis Tionghoa. Kebudayaan Tionghoa cukup dapat mempengaruhi perkembangan dari kebudayaan Indonesia. Warga Negara Indonesia ada sebagian kecil merupakan keturunan etnis Tionghoa, tetapi mereka tersebar di hamper seluruh wilayah di Indonesia. Budaya etnis Tionghoa yang banyak ditemui di Indonesia seperti kuliner atau makanan, kesenian, musik, perayaan – perayaan, bahasa dan bahkan seni beladiri.

2.2.2. Seni Beladiri

Seni beladiri merupakan satu kesenian yang muncul sebagai suatu cara seseorang untuk mempertahankan diri atau membela diri. Seni beladiri juga merupakan sebuah seni yang lahir berdasarkan penalaran manusia untuk bertahan hidup dalam sebuah situasi yang menggunakan seluruh indera tubuhnya untuk menghasilkan sebuah keindahan atau sebuah seni. Seni beladiri adalah perpaduan seni, teknik membela diri, olahraga serta teknik olah batin ( spiritual ) yang di dalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni beladiri itu lahir dan berkembang5

Perkembangan seni beladiri terus menerus berlanjut seiring dengan berkembangnya seni budaya di masyarakat. Seni beladiri juga memberikan peranan dalam memberikan kontribusi perkembangan seni budaya masyarakat suatu daerah. Seni beladiri pada umumnya dipakai untuk mepertahankan diri atau

. Dapat disimpulkan bahwa seni beladiri merupakan gerakan – gerakan yang mempunyai nilai seni dan fungsinya untuk bisa mempertahankan diri atau membela diri terhadap sesuatu hal.

(17)

membela diri dari sesuatu hal atau serangan musuh. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman seni beladiri tidak hanya berfungsi untuk mempertahankan diri atau membela diri, terlebih – lebih hanya untuk memperlihatkan unsur seninya saja. Sama halnya dengan seni beladiri Wushu yang hanya lebih menonjolkan atau lebih memunculkan nilai seninya saja atau unsur seninya saja.

2.2.3. Wushu

Wushu adalah seni berperang dan seni bela diri yang menggunakan metode tendangan, pukulan, lemparan, jepitan dan menentukan fungsi dari seluruh bagian tubuh dalam berlatih, untuk menggerakkan potensi terpendam dari tubuh manusia, serta keterampilan dalam menggunakan senjata-senjata tradisional6

Banyak dari beberapa Style ini semakin langka terlihat di kompetisi Wushu

modern. "Wushu" juga berarti "Flowering Hand" dalam bahasa percakapan China kuno. Kuil-kuil Shaolin menyebarkan perihal ini yang berarti “As soft as a flower while in motion, but strong upon impact” (Selembut bunga ketika melakukan gerakan, tetapi keras / kuat ketika berbenturan)

. Wushu

merupakan salah satu olahraga populer di China.

7

6

. Wushu atau yang seringkali juga disebut Gongfu adalah Seni Beladiri yang berasal dari Tiongkok kuno. Tersebar keseluruh penjuru dunia melalui orang Tionghoa yang pergi merantau.

(18)

2.3. Landasan Teori

Teori adalah landasan dasar keilmuan untuk menganalisis berbagai fenomena dan juga sebagai rujukan utama dalam memecahkan masalah penelitian di dalam ilmu pengetahuan. Sejalan dengan hal tersebut maka dalam sebuah penelitian perlu ada landasan teori yang mendasarinya, karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian.

Penelitian ini lebih mengarah pada penelitian kebudayaan. Kebudayaan selalu bersifat sosial dan historik. Sosial karena tidak ada budaya perseorangan, namun meliputi kelompok manusia (suku dan bangsa). Historis artinya berhubungan dengan sejarah. Sejarah adalah studi dengan masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan (M.Iqbal Hasan 2002:22). Karena penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah yang membahas perkembangan, maka ini akan dilakukan Pendekatan Sejarah (Historical Approach). Penelitian ini akan memaparkan suatu sejarah berdasarkan kejadian atau peristiwa secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan cara serta prosedur atau teknik untuk menkonstruksi peristiwa sejarah sehingga dapat menggambarkan secara akurat.

(19)

menjawabnya dengan fakta yang terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan8

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam peneltian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian.

3.1. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian pasti memiliki metode – metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian merupakan proses, prosedur, langkah atau tahapan kerja dalam sebuah penelitian. Setiap tahapan atau langkah – langkah kerja tersebut diawali dengan menggunakan sebuah pendekatan sampai pada data dan sumber data, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. Metode penelitian akan lebih mengarah pada teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian Perkembangan Seni Beladiri Wushu di Kota Medan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

(21)

Fatimah (2006:16), menyatakan metode deskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Semua yang dikumpulkan dapat menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah9

Secara deskriptif peneliti dapat memberikan ciri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data melalui pemilihan data yang dilakukan pada tahap pemilihan data setelah data terkumpul. Fatimah (2006:17), “peneliti tidak berpandangan bahwa sesuatu itu memang demikian adanya, akan tetapi harus diberikan berdasarkan pertimbangan ilmiah yang digunakannya sebagai pisau (alat) kajiannya”

.

10

3.2. Data dan Sumber Data

.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada kualitas data dan kedalaman data yang diperoleh. Kedalaman data yang dimaksud yaitu kelengkapan data yang diperoleh peneliti di lokasi penelitian untuk bisa menjawab dan mendapatkan semua jawaban tentang kondisi penelitian.

(22)

3.2.1. Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedangkan fakta itu adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empiris, antara lain melalui analisis data (Abdurrahmat, 2005:104).

Data dalam penelitian ini adalah semua informasi yang berkaitan dengan Wushu di Kota Medan yang penulis peroleh melalui sumber data yaitu informan (field research) dan buku (library research)

3.2.2. Sumber Data

1. Sumber Data Primer (Field Research)

Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara informan meliputi humas, pelatih, dan para atlet Wushu di Kota Medan.

2. Sumber Data Sekunder

Penulis memperoleh sumber data sekunder melalui buku, jurnal, dan skripsi yang relevan dan terkait dengan keberadaan Wushu di Kota Medan.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

(23)

3.3.1. Observasi

Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan indra pengelihatan, tetapi peneliti tidak melakukan pertanyaan-pertanyaan. Peneliti cukup melihat dan mengamati apa saja yang dilakukan oleh informan atau sumber data. Setelah melakukan observasi atau pengamatan peneliti melakukan wawancara.

3.3.2. Wawancara

Setelah melakukan observasi, maka peneliti akan melakukan wawancara. Bungin (2001:155) wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (interviewer)11

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini maka peneliti juga menggunakan studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk menemukan literatur atau sumber bacaan untuk melengkapi data yang

. Untuk mendukung penelitian ini maka, peneliti akan langsung ke lapangan untuk mewawancarai responden yang mengetahui dan mengerti mengenai Perkembangan Seni Beladiri Wushu di Medan. Selain itu, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan maka peneliti juga menggunakan studi kepustakaan.

(24)

diperlukan dalam penelitian ini serta menyesuaikan data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Sumber bacaan atau literatur dapat diperoleh dari buku-buku, majalah, internet, artikel-artikel di surat kabar ataupun dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam bentuk skripsi dan lain-lain.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Analisis data sangat penting dalam penelitian ini, pada tahap ini semua data dianalisis yaitu tentang Perkembangan Seni Beladiri Wushu

di Kota Medan.

Adapun proses yang dilakukan dalam menganalisis data adalah:

1. Mengelompokkan data-data dan informasi sehingga dapat terlihat kaitannya satu sama lain khususnya data yang mengandung Perkembangan Seni Beladiri Wushu di Kota Medan.

2. Menguraikan data-data dan informasi yang telah ada dengan sebaik-baiknya sehingga data tersebut memberikan pengertian tentang uraian yang disampaikan.

3. Berdasarkan data-data dan informasi yang telah dianalisis lalu dibuat kesimpulan.

3.5 Lokasi Penelitian

(25)
(26)

BAB IV

SENI BELADIRI WUSHU

Pada bab empat ini, peneliti membahas tentang Seni Beladiri Wushu secara umum, elemen yang terkandung dalam Wushu, jurus dalam Wushu, properti dan senjata dan manfaat Wushu.

4.1. Wushu

Wushu secara harafiah berarti “seni bertempur beladiri”. Ini adalah istilah yang lebih benar dibandingkan dengan istilah yang lebih terkenal tapi salah penggunaannya yaitu Kungfu, yang berarti “ahli” dalam bidang tertentu, tidak terbatas hanya dalam bidang beladiri saja. Selama ini orang lebih mengenal kata Kungfudaripada Wushu. Hal ini kurang tepat, karena kata Kungfu sendiri artinya keahlian yang dimiliki seseorang tidak terbatas hanya dalam ilmu beladiri. Berdasarkan makna katanya Wu berarti perang, Shu berarti seni. Jadi Wushu berarti seni berperang atau seni beladiri.

Wushu merupakan salah satu komponen penting dalam warisan kebudayaan Tionghoa yang telah mempunyai sejarah ribuan tahun. Wushu atau yang sering kali disebut Kungfu yang berasal dari Tiongkok kuno, dan tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui seseorang yang merupakan orang Tionghoa bernama Hua Ren yang pergi merantau.

(27)

masyarakat terdahulu, meskipun saat itu bentuk Wushu jauh dari indah sebagaimana yang tampak saat sekarang. Pada saat itu Wushu muncul dari kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan diri dari binatang buas dan dalam rangka mencari makanan.

4.2. Elemen Alam yang Terkandung dalam Wushu

Gambar 4.1 Lima elemen Wushu

Dalam beladiri, Wushu memiliki lima elemen atau bagian-bagian dasar yang terkandung didalamnya :

(28)

2. Kayu (Mu), yaitu melambangkan tulang dan otot, sebagai energi dari kehidupan yang jika terkena api akan mengakibatkan terbentuknya panas sebagai tenaga (otot).

3. Api (Hou), yaitu melambangkan kekuatan dan ketangkasan, memberi nutrisi dari hasil pembakaran yang membuat pembaharuan dalam kemajuan.

4. Bumi (Tu), yaitu melambangkan pertahanan, memberikan tempat untuk berbagai unsur untuk berkembang.

5. Logam (Jin), yaitu melambangkan penggunaan senjata, mengkombinasikan berbagai unsur yang bermanfaat untuk menguasai berbagai senjata yang sangat penting bagi Wushu12

Hubungan berbagai elemen dalam Wushu adalah air mendinginkan api, api menempah logam, logam memotong kayu, kayu tumbuh dari bumi, bumi mengontrol air. Jadi semua elemen ini saling berhubungan satu sama lain.

4.3. Jurus dalam Wushu

.

Jurus yaitu gerakan dalam mempelajari atau melakukan Wushu. Jurus yang kerap kali digunakan dalam mempelajari Wushu dan tercipta masing-masing karakter manusia. Karakter manusia terbentuk oleh keadaan geografis, alamnya seperti apa maka terciptalah kondisi mental dan karakter sendiri. Jadi setiap jurus itu bisa tercipta oleh karakter orang tidak monoton seperti halnya ilmu bela diri

12

(29)

karate. Di dalam Wushu setiap orang bisa menciptakan jurus sendiri sedangkan karate jurusnya sama semua.

Kategori Wushu yang paling terkenal, yaitu : Dalam Jingsai Taolu

(Wushu International, yang dibakukan untuk olahraga International) adalah gabungan dari berbagai macam bentuk Wushu, dalam Wushu dibagi dua sub cabang Taolu dan Sanshou. Taolu ini khusus memainkan jurus-jurus dan keindahan, sebagian besar latihannya serupa dengan senam lantai. Dan Sanshou

khusus petarung, tidak ada permainan jurus dan patokan jurus, hanya mengambil inti bertarung dari Wushu dan mirip sekali dengan kickboxing.

4.4. Properti atau Senjata

(30)
[image:30.595.117.473.135.329.2]

.

Gambar 4.1 : Golok Wushu

(31)
[image:31.595.215.447.112.423.2]

Gambar 4.2 : Tongkat Wushu

(32)
[image:32.595.183.442.113.276.2]

Gambar 4.3 Pedang wushu

Pedang Wushu terbuat dari besi atau baja pilihan yang memiliki panjang pedang 73,5 cm dengan lebar 3 cm pedang wushu bentuknya lurus dan ujungnya runcing dan tipis13

Di Indonesia, kini Wushu mendapat perhatian yang istemewa dari masyarakat. Wushu yang dulu dimainkan oleh orang-orang tua saja, kini lebih memasyarakat. Tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan Wushu mulai masuk ke Indonesia, tetapi sejak puluhan tahun silam telah dimainkan oleh banyak orang dari berbagai kota besar maupun kecil di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang dan masih banyak daerah lain, tetapi wushu yang berstandart Internasional baru dikenal dan dipopulerkan di Indonesia pada akhir Oktober 1992. Dewasa ini Wushu telah menjadi olahraga internasional melalui . Pedang Wushu lebih banyak digunakan dan diminati atlet karna bentuknya tipis dan ringan. Kegunaan pedang Wushu ialah untuk membela diri dari serangan lawan dan sekarang ini pedang Wushu digunakan untuk mempertunjukkan seni bela diri. Karakter pedang Wushu bertenaga dan lincah dan hidup.

(33)

International Wushu Federation (IWUF), yang mana juga setiap dua tahun menyelenggarakan World Wushu Championships. Sekarang Wushu telah diperkenalkan kepada dunia.

4.5. Gerakan-Gerakan dasar Tangan dan Kaki pada Wushu

Untuk bisa memahami gerakan pada Seni Beladiri Wushu aetiap atlet harus terlebih dahulu menguasai gerakan dasar tangan dan kaki pada Seni Beladiri Wushu. Setelah memahami dan mengetahui gerakan dasar tangan dan kaki, maka untuk gerakan selanjutnya yang lebih rumit dalam Seni Beladiri Wushu bisa dikuasai dengan baik dan benar. Dalam sub bab ini penulis akan membahas mengenai gerakan dasar tangan dan kaki dalam Seni Beladiri Wushu.

4.5.1. Gerakan dasar Tangan

Wushu ada delapan Gerakan Dasar Tangan yaitu: Peng (menangkis), Lu (memutar), Ji (menekan), An (mendorong), Lie (membelah), Lie (membelah),

Zhou (menyiku) dan Kao (bersandar).

Peng (Menangkis)

Peng adalah teknik yang digunakan untuk menahan atau menolak serangan lawan. Kepala harus tegak seolah-olah seperti ada yang menggantung dari atas. Seluruh tubuh penuh dengan tenaga. Bahkan seandainnya ada tekanan yang menentang sangat berat sekalipun, seseorang dapat menyerang lawan dan membuatnya terangkat tanpa kesulitan.

(34)

menangkis tidak hanya digunakan untuk bertahan tetapi juga menyerang. Ketika digunakan untuk bertahan, gerakan menangkis seperti air dibawah perahu, yang menahan dengan berlahan, tegas, dan tidak memerlukan tenaga yang besar. Gerakan menangkis merupakan gerakan dasar pertama dan yang paling penting dalam Wushu.

Lu (Memutar)

Lu adalah teknik membimbing musuh untuk menghindari serangan musuh. Pancing lawan untuk maju menyerang kemudian ikuti irama tenaga musuh. Ringan dan gesit tidak melepas dan tidak menantang. Biarkan musuh melakukan serangan hingga kehabisan tenaga dan kita tetap pada posisi yang seimbang. Paling penting dalam gerakan memutar adalah tidak melepas dan tidak menantang kekutan lawan dan posisi yang seimbang, sebab jika posisi yang tidak seimbang akan sulit untuk menetralkan kekuatan lawan.

Lu digunakan untuk bertahan, biasanya untuk membiarkan atau menetralkan kekuatan lawan menjadi kosong.

Ji (menekan)

Ji adalah teknik menekan teknik yang digunakan untuk mengikuti kekuatan lawan yang datang dan di saat bersamaan melakukan tekanan pada tangan yang berguna untuk menetralkan kekuatan dorongan.

(35)

kekuatan serangan.

An (mendorong)

An adalah teknik yang menggunakan tangan untuk mendorong dada lawan dan mengikuti arah kekuatan lawan. Ketika mengerahkan tenaga seperti air yang mengalir. Teknik mendorong merupakan gerakan yang digunakan untuk menenangkan kekuatan lawan dan tangan yang menyerang, contohnya jika lawan mendorong dada dengan kedua tangan, maka akan mudah untuk menekan dan mendorong kedua bahu dengan kedua tangan untuk melumpuhkan serangan lawan. Teknik mendorong dapat digunakan naik, turun, atau kemana saja. Hal ini sama halnya dengan air yang dapat mengalir ke segala arah.

Lie (membelah)

Teknik yang membimbing lawan ke depan sambil melakukan tangkisan sedikit kesamping. Teknik ini biasanya dilakukan dengan memutar tubuh seperti aliran air melingkar. Daun yang jatuh ke dalam aliran air melingkar akan lenyap tenggelam.

Membelah adalah berfungsi untuk membangkitkan kekuatan berputar tubuh untuk menghentikan atau melambungkan keseimbangan lawan. Secara normal, tenaga yang digunakan dalam teknik Lie adalah mau ke depan dan ke samping. Hal ini seperti pusaran air yang dapat menarik apapun kedalamnya.

Cai (membelah)

(36)

Cai digunakan untuk mengontrol siku dan pergelangan tangan lawan. Teknik Cai menggu nkan jari (ibu jari dan jari telunjuk atau ibu jari dan jari tengah) untuk menarik pergelangan lawan dan menuju kepada kekuatan bawah, atas, dan samping. Pertama harus bisa mengukur kekuatan lawan dan bagaimana lawan menjaga keseimbangannya. Ketika keseimbangan bergeser maka dengan teknik Cai seseorang dapat melumpuhkan kekuatan lawan seberat apapun. Semua keberhasilan tergantung bagaimana mebuat lawan hilang keseimbangan.

Zhou (menyiku)

Teknik Zhou dibedakan menjadi tinggi dan rendah, dengan bagian atas dan bawah tubuh. Teknik Zhou perpaduan konsep Yin dan Yang dimana terdapat kesenambungan yang tidak pernah putus. Teknik Zhou dapat digunakan terus-menerus.

Sangat penting untuk diperhatikan saat menggunakan teknik Zhou, seseorang haus hati-hati karena jika lawan mengetahui bagaimana menggunakan teknik menarik untuk mengontrol siku dan mengarahkan tenaga atau bahkan mengarahkan pada situasi yang menguntungkan. Bagaimanapun, jika seseorang dapat menggunakan teknik ini, ia pasti dapat menghentikan lawan kapan pun siku ditarik.

Kao (bersandar)

(37)

Teknik Kao berarti menggeser keseimbangan lawan. Ada banyak bagian tubuh yang dapat digunakan mengeser lawan, seperti bahu, punggung, pinggang, paha, dada, dan lutut. Dalam gerakan Wushu bagian punggung dan bahu merupakan teknik yang biasa digunakan. Ketika menggunakan teknik bahu, waktu dan situasi harus tepat. Ketika keadaan yang mengguntunkan jangan ragu untuk membangkitkan kekuatan untuk menggeser kekuatan lawan. Saat menggunakan tenaga pukulan bahu, seseorang haru memiliki posisi yang kuat, terpusat, dan seimbang14

Jin bu dan Tui bu merupakan gerakan dasar kaki yang utama. Sikap mata, sikap badan, dan sikap tangan juga memiliki gerakan yang sama yaitu bergerak ke

.

4.5.2. Gerakan dasar Kaki

Wushu menurut filsafat China terdiri dari Jin (logam), Mu (kayu), Shui

(air), Huo (api), dan Tu (tanah). Kelima unsur tersebut berekuivalen dengan 5 gerakan dasar kaki pada Tai ji quan. Jika diartikan kelima unsur tersebut menjadi

Jin Bu (bergerak ke depan), Tui Bu (bergerak ke belakang), Zuo Gu (melihat ke kiri), You Pan (melihat ke kanan), dan Zhong Ding (keseimbangan di tengah).

Berikut penjelasan ke lima gerakan dasar kaki di atas yang dirangkum menjadi 3 gerakan, yaitu :

1. Jin Bu (Bergerak ke Depan) dan Tui Bu (Bergerak ke Belakang)

14

(38)

depan dan bergerak ke belakang. Jin bu dan Tui bu gerakan yang cukup penting dalam mempengaruhi anggota tubuh yang lainnya. Maju dan mundurnya langkah kaki harus selaras dengan langkah tangan. Jika tangan bergerak ke depan maka kaki juga akan bergerak ke depan, begitu juga jika sebaliknya. Mata akan selalu melihat arah ke depan tidak ada mata melihat ke arah belakang.

2. Zuo Gu ( Melihat ke Kiri ), You Pan ( Melihat ke Kanan )

Zuo gu dan You pan merupakan gerakan mata yang utama. Sikap mata melihat ke kiri dan ke kanan harus diikuti badan yang juga berputar ke kiri dan ke kanan dan pola tangan yang maju mundur. Kegunaan gerakan mata ke kiri dan ke kanan adalah untuk mengikuti perubahan gerak lawan.

3. Zhong Ding ( Keseimbangan di Tengah )

Keseimbangan merupakan titik keselarasan dan berkesinambungan. Keseimbangan pada sikap kaki, sikap tangan dan sikap mata merupakan tubuh yang utama. Sikap badan yang berada pada posisi seimbang di tengah adalah gerakan badan yang seimbang di tengah, tetapi bukan berarti diam di tengah. Artinya gerakan awal sampai akhir tetap bertahan dengan pusat berat yang seimbang tetap di tengah, tidak peduli bagaimana sikap, perubahan langkah kaki dan perubahan gerakan tangan, pusat berat tetap seimbang mengikuti perubahan gerak15.

15

(39)

4.6. Manfaat Wushu

Mempelajari Wushu sebenarnya tidak hanya terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan gerakan fisik belaka. Wushu berkembang sekarang ini banyak diminati oleh masyarakat baik anak-anak, anak muda maupun orang tua karena sangat baik untuk kesehatan.

Wushu sangat menekankan gerakan-gerakan serial yang harus dibimbing dengan pemusatan pikiran sehingga berhasil guna memperkuat dalam proses penahanan syaraf yang bermanfaat sebagai pengobatan bagi berbagai jenis penyakit. Dengan belajar Wushu dapat meningkatkan fungsi sistem kemampuan metabolisme, sistem pernafasan. Dengan dengan demikian kondisi fisik manusia antara lain kekuatan otot, ketangkasan, kecepatan beraksi, dan kelenturan tubuh menjadi lebih baik.

Manfaat dari Wushu yang bisa dirasakan oleh masyarakat umum maupun atlet Wushu itu sendiri adalah sebagai berikut :

• Meredam Stres

Bernapas secara dalam membantu mengurangi stress ketika anda sedang merasakan tertekan. Lewat cara ini tubuh akan mengirimkan sinyal untuk memperlambat reaksi di otak, sehingga ada perubahan hormonal dan faktor-faktor fisiologis lain.Efeknya adalah memperlambat denyut jantung jantung serta menurunkan tekanan darah tinggi saat stres

• Membentuk watak manusia seutuhnya

(40)

Menolak keras mereka yang tak sopan lagi tak bermoral mengikuti pelatihan Wushu. Wushu hanya boleh dikuasai oleh mereka yang berguna dan mandiri, ikut mengusahakan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.

• Menurunkan tekanan darah

Bernapas secara dalam merangsang munculnya oksida nitrat alami yang berfungsi membuat seseorang lebih tenang. Zat tersebut akan memasuki paru-paru bahkan pusat otak, sehingga tekanan darah yang dalam keadaan tinggi bisa menurun

• Memperlambat denyut jantung

Saat kondisi emosi meninggi dan detak jantung terasa cepat, tariklah napas dalam-dalam. Cara ini biasanya sangat efektif menurunkan detak jantung saat kondisi sedang stress. Caranya ambil napas dalam-dalam dengan benar, lakukanlah sebanyak tiga kali. Detak jantung dan tekanan darah pun akan menurun

• Menurunkan amarah

Ambil napas secara dalam ketika mulai merasa emosi sedang meninggi.Saat marah, tubuh akan merasa tertekan, dengan bernapas secara dalam bisa menurunkan emosi dan tekanan yang muncul.

4.7. Pemain-Pemain Wushu Terkemuka

Berikut ini adalah beberapa pemain-pemain Wushu yang terkenal di dunia maupun di Indonesia, diantaranya adalah :

(41)

dan juga merupakan Aktor film China. Ia memulai Wushu sebagai kompetisi olahraga dan memperoleh popularitas ketika ia memenangkan kejuaraan nasional Wushu di China. Ia mendapatkan gelar juara wushu China sebanyak lima kali sebagai anggota tim Wushu Beijing Ia kemudian terpilih untuk mempertunjukkan keahliannya dalam bermain wushu pada film layar perak yang mendunia, “Shaolin Temple”.

2. Bruce Lee – Bruce Lee adalah seorang pesilat dan aktor utama pada masa modern. Ia juga mendirikan Jeet Kune Do (Cara Tangan Menangkis). Kemampuannya dalam nunchaku (Tongkat ganda/double stick) dan kemampuannya dalam menendang, terkenal di seluruh dunia, membuatnya diberi julukan “Lee Si Kaki Tiga”, untuk gerak kakinya yang mengagumkan. Bruce Lee hidup pada masa perang, akan tetapi sejak kecil ia tidak takut akan pemandangan itu. Menyadari bahwa anaknya yang hiperaktif, ketika berusia 13 tahun sang Ayah mengirimkannya ke pesilat Hongkong yang tangguh, Master Yip Man untuk belajar Wing Chun. 3. Wu Jing – Aktor China yang telah dikirim ke Beijing Sports Institute di

Shi Cha Hai Beijing, ketika ia masih berusia 6 tahun. Sama dengan Jet Li, ia bertanding sebagai peserta dari Beijing Wushu Team pada kejuaraan Wushu tingkat nasional di China.

(42)

Toad in the film X-Men pada tahun 200016

1

(43)

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Awal Masuknya

Mitos mengenai siapakah pencipta Wushu dalam berbagai pustaka tidak ditemukan, namun bahwa ilmu tersebut tercipta dan berkembang sejalan dengan evolusi manusia telah dikemukakan oleh beberapa penulis. Dikembangkan berabadabad oleh masyarakat China seiring dengan upaya untuk mempertahankan hidup.

Perkembangannya dimulai dari masyarakat yang primitif. Pada masa itu bentuk Wushu sama sekali tidak indah dan muncul dari kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan diri dari binatang buas dan dalam mencari makanan.

(44)

Seni beladiri Wushu adalah seni yang berasal dari Tiongkok dan tersebar keseluruh penjuru dunia melalui orang tionghoa yang pergi merantau dan membawa serta kebudayaan dari Tiongkok. Sejalan dengan migrasi berturut-turut sejumlah penduduk daerah pantai Tiongkok tenggara ke Indonesia, silat Wushu tradisional Tiongkok juga tersebar ke Nusantara.

Banyak pria Tionghoa yang hijrah ke Indonesia pada masa lalu dan menjadikan silat sebagai cara penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan bela diri. Di Indonesia sebenarnya Wushu sudah lama dikenal dengan istilah Gongfu, akan tetapi barulah pada tanggal 10 November 1992 KONI pusat meresmikan berdirinya Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) yang merupakan wadah bagi seluruh Perguruan Gongfu di Indonesia. Olahraga Wushu masuk ke Indonesia tahun 1980-an. Namun, organisasi Wushu Indonesia baru dibentuk I GK Manila tahun 1992 menjelang SEA Games XVIII Singapura. Semula PBWI hanya mengembangkan Wushu yang berasal dari China, seperti Chang Quan, Taiji quan, dan Daoshu.

(45)

Padahal saat itu China, sebagai negeri asal Wushu, belum mempublikasikan Wushu sebagai olahraga berstandar internasional (RRC baru memasyarakatkan olahraga ini ke dunia internasional sekitar tahun 1970-an). Hal ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan.

Setelah era tersebut, perkembangan Wushu tradisional di Indonesia tidak banyak terdengar. Wushu tradisional kemudian menyebar melalui perguruan-perguruan, les-les privat dan buku-buku.

Sejalan dengan migrasi berturut-turut sejumlah penduduk daerah pantai Tiongkok tenggara ke Indonesia, silat Wushu dan Gongfu tradisional Tiongkok juga tersebar ke Nusantara.Sebagaimana kata ahli ilmu sejarah silat Wushu yang terkenal,

Tang Hao, bahwa teknik dan jurus-jurus ilmu bela diri Tiongkok sudah tersebar ke Jepang , Korea, dan negara-negara di Asia Tenggara jauh sejak zaman Dinasti Han. Qigong dan Waidangong yang diciptakan oleh Fu Xi salah satu tokoh yang dihormati sebagai cikal bakal Qigong, sangatlah populer di Asia Tenggara.

Para guru silat Tionghoa di Jawa dan murid-muridnya dalam kurun waktu antara 1914-1925. Mereka tergolong aliran Shaolin Fujian, Shaolin Shandong, dan Shaolin Guang Dong. Uraian ini membuktikan bahwa silat Tiongkok sudah populer di Jawa pada dekade pertama dan kedua abad ke dua puluh.

(46)

Waidangong, di samping dapat menyembuhkan penyakit dan menjaga kebugaran tubuh, dapat juga digunakan sebagai bela diri.

Di Indonesia sebenarnya Wushu sudah lama dikenal dengan istilah

Gongfu, akan tetapi barulah pada tanggal 10 November 1992 KONI pusat meresmikan berdirinya Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) yang merupakan wadah bagi seluruh Perguruan Gongfu di Indonesia. Olahraga Wushu

masuk ke Indonesia tahun 1980-an. Namun, organisasi Wushu Indonesia baru dibentuk IGK Manila tahun 1992 menjelang SEA Games Singapura. Semula PBWI hanya mengembangkan Wushu yang berasal dari China, seperti Chang Quan, Taiji quan, dan Daoshu.

5.2 Perkembangan Seni Beladiri Wushu di Kota Medan

Perkembangan seni beladiri Wushu di kota Medan berkaitan dengan semakin banyaknya kebudayaan Tionghoa yang masuk ke Indonesia. Perkembangan ini didorong oleh banyaknya etnis Tionghoa yang ada di Medan dan membawa serta berbagai macam kebudayaan Tionghoa yang terkenal dengan kekayaan budaya. Tidak terhitung lagi kebudayaan Tionghoa yang masuk ke Indonesia dan bahkan ke Medan serta berkembang dan diikuti oleh etnis pribumi.

(47)

pengembangan yang tidak terarah dengan baik. Bubarnya klub membuat mereka yang berminat mempelajari Wushu menjadi kehilangan wadah berlatih,sehingga sebagian berhenti,dan sebagian mengikuti les atau privat Wushu. Les ini sepintas merupakan ide menarik,tetapi merupakan bom waktu bagi perkembangan Wushu di Kota Medan. Lingkungan les privat Wushu menghilangkan suasana kompetisi yang sportif, sementara di dalam sebuah klub seorang peserta dapat mengembangkan dan saling mengukur kemampuan dengan rekan latihannya. Selain itu, kedisiplinan dalam les privat Wushu sangat mudah turun, karena pelatih seringkali berubah menjadi pengasuh pribadi.

(48)

diperlombakan pada acara-acara tertentu. Wushu sekarang ini merupakan cabang olahraga kebanggan Sumut.Kontibusi Wushu untuk mengangkat harkat dan martabat olahraga Sumut juga tidak kecil. Wushu selalu menjadi andalan Sumut baik di kegiatan PON maupun SEA Games.

Adapun data hasil wawancara dengan ketua dan pelatih Wushu mengenai perkembangan Wushu dari tahun 2001-2013 di kota Medan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1.

Perkembangan Murid di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di kota Medan, 2001-2013

Tahun Jumlah Murid Etnis Tionghoa Etnis Pribumi

2001 30 Murid 28 2

2002 34 Murid 30 4

2003 40 Murid 35 5

2004 56 Murid 50 6

2005 80 Murid 72 8

2006 126 Murid 120 6

(49)

2008 160 Murid 150 10

2009 188 Murid 182 6

2010 210 Murid 198 3

2011 250 Murid 239 11

2012 380 Murid 372 8

2013 400 Murid 385 15

( Sumber : Hasil Penelitian di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Medan) Dari data tabel 5.1 diatas dapat dilihat secara umum bahwa perkembangan jumlah murid Wushu dari tahun memang mengalami peningkatan dan perkembangan dalam segi kuantitasnya. Pada awal berdirinya Yayasan Kusuma Wushu Indonesia pada tahun 2001 khususnya di Kota Medan tidaklah langsung mengalami peningkatan yang melonjak dengan jumlah siswa 30 yaitu 28 siswa merupakan etnis Tionghoa dan 2 siswa merupakan etnis pribumi

(50)

Pada tahun 2006 jumlah siswa mengalami peningkatan yang cukup besar dan sangat signifikan yaitu peningkatan sebanyak 46 siswa dari tahun 2005. Peningkatan jumlah yang sangat besar juga dapat dilihat pada tahun 2012 dengan jumlah siswa sebesar 380 dengan peningkatan sebanyak 130 siswa dari 250 siswa pada tahun 2011. Pada tahun 2012 ini jumlah siswa mengalami peningkatan yang cukup besar dan signifikan dalam hal jumlah atau kuantitasnya. Peningkatan seni beladiri Wushu bisa dikatan konsisten karena ada peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun jumlah peningkatan siswanya dari tahun ke tahun tidak begitu besar. Berdasarkan hasil wawancara dari informan yang merupakan Pelatih di Yayasan Kusuma Seni Beladiri Wushu bahwa yayasan seni beladiri tersebut membatasi jumlah murid atau siswa yang ada adalah sebanyak 500 orang, mereka tidak akan menambah siswa jika sudah melampaui batas 500 orang. Beliau mengatakan hal ini dilakukan supaya kualitas dari para atlet – atlet seni beladiri yang dilatih di Yayasan Kusuma ini lebih terlatih dan mempunyai kualitas yang lebih bagus.

(51)

5.3 Jenis-Jenis Wushu di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia

Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, jenis Wushu yang biasa dipelajari ada tiga jenis yaitu Taijiquan, Nanquan dan Cangquan.Ketiga jenis Wushu ini berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya. Salah satu letak perbedaanya adalah pada bagian gerakan. Berikut penjelasan tentang ketiga jenis Wushu di atas.

1. Tajiquan merupakan aliran Wushu yang menekankan pada gerakan lambat dan anggun. Gerakannya melingkar dan berkesinambungan. Gerakan ini diminati karena kemampuan penyembuhannya. Gerakannya dimainkan dengan lambat yang disesuaikan dengan irama nafas, membutuhkan sikap santai tetapi membutuhkan ketegaran dalam kelembutan. Setiap gerakannya mencerminkan keindahan.

2. Changquan berasal dari China Utara yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dalam langka yang lebar dengan banyak loncatan dan putaran. Changquan sangat cocok sebagai dasar latihan untuk pengembangan bakat Wushu di kalangan anak muda, karena membutuhkan banyak loncatan maka biasanya yang mempelajari ini kebanyakan orang yang mempunyai badan kurus dan lincah.

(52)

pendek-pelakunya akan lebih kentara. Pukulan terkadang dilakukan dengan kepala atau telapak tangan yang disertai teriakan. Gerakannya tidak banyak membutuhkan loncatan.

5.4 Eksistensi Wushu di Kota Medan

Eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu kata yaitu keberadaan. Eksistensi dari Seni Beladiri Wushu di Kota Medan dapat dilihat dari berdirinya Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Kota Medan yang bertempat di jl.Plaju no 3-5,Medan Area. Diluar dari Yayasan Kusuma Wushu Indonesia masih banyak lagi cabang-cabang resmi di luar Kota Medan. Tetapi di Kota Medan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini merupakan perguruan Seni beladiri Wushu yang resmi.

5.4.1 Berdirinya Yayasan Kusuma Wushu Indonesia

Awalnya berdirinya Yayasan Kusuma Wushu Indoonesia berada di jalan Aceh tahun 1993-1998 bekas pabrik disinilah pertama kalinya wushu mulai ada di Kota Medan. Pelopor berdirinya Yayasan Kusuma Wushu di Kota Medan adalah Master Suffandi Kusuma. Muridnya dulu hanyalah beberapa orang itupun hanya yang mengenal wushu latihan hanya hari Minggu itupun pagi sampai siang.

5.4.2 Atlet Wushu dan Prestasi

(53)

bahkan berkembang. Atlit di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini tidak pernah dibeda-bedakan, baik dia dari suku Tionghoa maupun pribumi tidak ada perbedaan, dan juga atlet laki-laki dan perempuan juga tidak ada perbedaan,dan juga atlet laki-laki dan perempuan juga tidak ada perbedaan,begitu juga anak-anak dan orang tua. Banyak beranggapan bahwa atlit di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini hanyalah orang-orang dari suku Tionghoa, tetapi anggapan tersebut adalah salah.

Dengan dibangunnya Yayasan Kusuma Wushu Indonesia banyak menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi ditingkat nasional tetapi juga tingkat internasional yang bisa membanggakan dan mengharumkan nama bangsa Indonesia

[image:53.595.120.507.553.751.2]

Adapun data hasil wawancara mengenai perkembangan atlet wushu dapat dilihat dari prestasi yang sudah diraih dari tahun 2001-2013 sebagai berikut :

Tabel 5. 2.

Perkembangan Atlet Wushu Dari Prestasi Yang Diperoleh

Nama Atlet Jenis Kelamin Prestasi

Aldi Lukman Laki-laki SEA Games 2010 Guangzhou China medali emas

Dasman

Simbolon

Laki-laki SEA Games 2013 Nyanmar medali Perak

(54)

Dessy Indri Astuti

Perempuan Kejurnas junior Yogyakarta 2004 medali perak

Lindswell Perempuan Kejurnas Jakarta Tahun 2005 medali perak

Kejuaraan Dunia Wushu Junior Malaysia 2006 perunggu

Kejuaraan Asia Wushu Junior tahun 2009 emas

The 9th World Games 2013 Colombia emas

( Sumber: Hasil penelitian di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia Medan)

Analisis dari tabel di atas dapat dilihat secara umum bahwa perkembangan atlet dari tahun selalu mengalami peningkatan prestasi baik di tingkat nasional maupun ditingkat internasional di sini dapat kita lihat prestasi atlit meningkat dari setiap prestasi yang didapat.

(55)

Wushu Junior Malaysia. Pada tahun 2009 dan 2013 atlet bernama Lindswell bahkan bisa memperoleh medali emas di kejuaraan Internasional di Asia. Pada tahun 2010 atlet yang bernama Aldi Lukman memperoleh medali emas di SEA Games Guangzhou China. Serta pada tahun 2013 atlet yang bernama Dasman Simbolon memperoleh medali perak SEA Games Myanmar. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan Seni Beladiri di Kota Medan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dalam hal kualitas para atlet yang dilatih di Yayasan Kusuma. Hal tersebut dapat terlihat dari kemampuan para atlet yang bisa bersaing di taraf nasional maupun internasional.

5.4.3 Iuran/biaya persyaratan pendaftaran, jumlah pelatih dan jadwal

Dengan berkembangnya zaman, sekarang ini kalau kita ingin mengikuti suatu kegiatan tidak pernah lepas dari yang namanya iyuran atau biaya. Begitu juga di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, bagi yang ingin mendaftar jadi atlet Wushu ia harus membayar yang namanya biaya zadministrasi. Biaya yang wajib diselesaikan ketika mau masuk adalah sebagai berikut :

Syarat-syarat pendaftaran anggota baru Wushu :

• Biaya pendaftaran RP. 2000.000,-

• Biaya pendaftaran sudah termasuk 1 set seragam ( baju dan celana) dan 1 sepasang sepatu

(56)

• Pas foto ukuran 3 x 4 = 3 lembar dan 2 x 3 = 3 lembar Jumlah pelatih di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Medan

• Pelatih China 2 orang

• Pelatih Malaysia 1 orang

• Pelatih Lokal 10 orang

Jadwal latihan di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia diadakan 2 x seminggu dengan hari pilihan sbb :

• Minggu Pukul : 09.00 - 10.30 WIB Pukul : 11.00 - 12.30 WIB

• Selasa Pukul : 19.30 - 21.00 WIB

• Rabu Pukul : 19.30 - 21.00 WIB

• Kamis Pukul : 19.30 - 21.00 WIB

Di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia ini tidak membebankan biaya kepada atlet yang berbakat dan berprestasi, mereka akan diberikan biaya gratis untuk selama mereka bisa mempertahankan bakat dan prestasi mereka. Bagi mereka yang selalu bekerja keras dan disiplin akan menghasilkan yang terbaik.

5.4.4 Cabang Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Provinsi Sumatera Utara

(57)

Kemudian setelah itu berdirilah beberapa cabang Yayasan Kusuma Waushu di beberapa kota di Provinsi Sumatera Utara.

[image:57.595.120.520.305.753.2]

Berikut adalah tabel yang memaparkan tentang cabang – cabang Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Provinsi Sumatera Utara

Tabel 5.3.

Cabang – Cabang Yayasan Kusuma Wushu di Provinsi Sumatera Utara

NO Nama Pengurus

Cabang

Alamat

1 Asahan Jl. Hasanuddin No.1 Kisaran

2 Humbang Hasundutan Jl. Merdeka No. 31 A Dolok Sanggul 3 Medan Jl. PLAJU No. 3-7 SUMUT

4 Pematang Siantar Jl. Parmosi No.7 Pematang Siantar 5 Samosir Jl. Horas No. 73 Tomok Kec. Simanindo 6 Sibolga Jl. Kolonel Ebenezer. Sigalingging No. 33

7 Simalungun Jl. Anggraini No. 46 Komp. Kantor Camat Girsang

8 Tanah Karo Jl. Upah Tendi No. 40 Kabanjahe

9 Tanjung Balai Jl. Jamin Ginting Lk. VI Kel. Sirantau Kec. Datuk Bandar

(58)

Tarutung

(59)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Setiap etnik atau suku bangsa pasti mempunyai kebudayaan khasnya masing-masing meskipun berbeda-beda. Wushu juga merupakan salah satu kebudayaan dari etnis Tionghoa yang merupakan komponen penting didalam warisan kebudayaan tradisional China yang telah mempunyai sejarah ribuan tahun. Wushu tidak hanya merupakan suatu gerakan semata yaitu gerakan tangan dan kaki untuk mempertahankan diri atau membela diri tapi terlebih – lebih suatu gerakan yang mempunyai nilai seni dan keindahan yang sangat tinggi. Sehingga seni beladiri Wushu lebih menitikberatkan kepada unsur seni dan keindahan yang ditampilkan oleh para atlet – atlet seni beladiri Wushu.

(60)

atau mutu dari setiap atlet yang dilatih di Yayasan Kusuma tersebut yang bisa membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar dengan banyanknya para atlet yang memperoleh prestasi.

6.2 Saran

Hasil penelitian diharapkan melalui nilai tambah bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dalam budaya – budaya China khususnya dalam seni beladiri Wushu. Penulis juga berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi atau sumber bacaan bagi penulis selanjutnya yang ingin membahas tentang seni beladiri Wushu.

(61)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Abdurahman, Soejono. 2005. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapannya. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarman. 1993. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Karunisa

Fatimah. 2006. Metode Linguistik, Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama

Goodman, Fay. 1994. Bela Diri Untuk Semua Umur. Terjemahan Darwis Ishak. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Ihroni, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Kaplan, David dan Manners, R.A. 2002. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mardalis. 1989. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara

Poerwadarminta (ed), 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset

Siswantoro, Herry (1999). Wushu Variasi dan Perkembangan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Siswantoro, Herry (2001), Chang Quan Wushu shaolin Uitara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

(62)

SUMBER INTERNET

martialart/1472-Wushu-shadow-boxing diunduh pada tanggal 04 Mei 2014

diunduh

tanggal 04 Mei 2014

(63)

LAMPIRAN Data Diri Informan

Informan 1

Nama : Dr.Novita, M.pd Umur : 36 tahun

Pekerjaan : Wakil Sekretaris Wushu Sumatera Utara Alamat : Jl. KL Yos Sudarso No 84

Informan 2

Nama : Lindswell Umur : 23 tahun

Pekerjaan : Atlet Wushu Nasional Indonesia Alamat : Jl. Plaju 3-5 Medan

Informan 3

Nama : Sandi Lim Umur : 32 tahun

(64)

Informan 4

Nama : Dasmatua Simbolon Umur : 25 tahun Alamat : Kabanjahe

Pekerjaan : Atlet Wushu Nasional Indonesia

Informan 5

Nama : Huang Zhong Wen Umur : 22 tahun

Alamat : Jl.Plaju No 3-5 Medan Pekerjaan : Atlet Wushu Nasional Indonesia

Informan 6

Nama : Iwan Kwok Umur : 35 tahun

(65)

LAMPIRAN

Iwan Kwok

(66)

苏 北 大 学

本科生毕业论文

学生姓名 得迪

____

学 号

_

指导教师

080710038__

_____

学 院

___

杨阳

________

学 系

文学院

__________

毕业时间

中文系_

_

______ _

2014

年5月__

_

___

苏 北 大 学 中 文 系

(67)

摘要

本研究的标题是“印尼棉兰人武术传统的发展研究”。在本研究中,

笔者要描述的武术的发展,尤其是在武术基金会 Kusuma 在棉兰。由于标题,

在第二章中笔者要描述几个概念,就是发展的意思和武术的意思。在本研究 中所用的理论是文化理论,用来分析在武术有没有发展,特别是在棉兰。在 本研究中研究方法是描述数据的方法。在第三章笔者要描述武术的概况,包 括武术,武术自然元素,踢武术,武器,基础的武术踢和手动作。在第四章 的笔者要描述研究的讨论。在这本章笔者研究的武术的数量,运动员的成就, 和武术基金会Kusuma。在最后一章中,分析的结果显示,就是武术在棉兰

经过发展了,特别是在学生数量的方面,运动员的成就以及武术的存在。

(68)

目录

目录...i

摘要... ii

第一章 引言 ... 1 1.6 研究目的 ... 1 1.7 问题描述 ... 2 1.8 研究现状 ... 2 1.9 研究方法 ... 3 1.10 定位研究 ... 3

第二章 概论 ... 4 2.1 发展的意思 ... 4 2.2 武术 ... 4

第三章 概况 ... 6 3.1 武术 ... 6 3.2 武术自然元素 ... 7 3.3 踢武术 ... 8 3.4武器 ... 8 3.5. 基础的武术踢和手动作 ... 11 3.5.1 手基本动作 ... 12 3.5.2 踢基本动作 ... 14

(69)

4.4.3. 学费,要求的名单,教练的数量和培训时间表 ... 22 4.4.4.分会武术基金会Kusuma在被苏门答腊 ... 24

第五章结论和建议 ... 26 5.1. 结论 ... 26 5.2. 建议 ... 26

(70)

第一章 引言

1.1 研究目的

武术是中国古代防攻的一个原始继承,中国古代的东西中,形而上的古代哲 学一般都占有很大比重。书法如此,音乐如此,医学如此,武术也如此。往 往各学科之间融会贯通,不可分割。就以武术而言,它融合了道家的阴阳、 五行,儒家的仁爱,佛家的忍等各种哲学,并与传统中医紧密联系。这就使 武术不单纯是一种技击技能,而是一个复杂的、不断融合、发展的有机体。 离开了中国传统文化的土壤,武术便不能称其为“武术”了。这也是中国武 术与外国各类技击形式的区别所在。

武术是以肢体或冷兵器、武器互相竞技的技术。前者之内容为锻炼身体各部位以攻击对手,种类分为踢打拿摔四大类;后者则以刀、枪、棍、剑、鞭 、镖、锤、矛、钯、弓等冷兵器为主。武术虽是互相格斗的技术,但学习武术除了作格斗用外,学习的原因也可能是为了防卫、竞技。现代武器(火 炮、电子形式)广泛运用后,冷兵器逐渐被淘汰,间接导致以冷兵器与肉体为武器的攻击技术在战场上式微。

(71)

1.2 描述问题

从上面的描述中,作者研究的问题是:

1.在棉兰武术的历史如何?

2. 在棉兰(2001至13年)武术的存在如何?

1.3 研究现状

王小龙的《中国武术旅游产业发展研究》(2011) ฀篇文章写道

中国武术向西方式体育的发展,不是全部的转化,而只是其中一些功能的转 化,甚至是开辟一条新的发展之路。中国武术的功能,不能单一化。中国武 术的民族特色,是绝对不能抛弃的。

于云瀚的《武术基本功在教学训练中的重要性研究》(2009)฀篇文章写了学฀

中国武฀,决不是฀฀学฀武฀中的技฀,฀有相关的文化,฀也是学฀中国武฀

的฀点所在。目前฀฀文化已฀割裂,฀我฀理解武฀深刻内涵造成阻碍。就像฀

在学中医的,不฀฀典,฀฀要求患者、฀血一฀,学太极的不懂阴阳、不฀易理、

不学中医者比比皆是。只知其然,不知其所以然,武฀不倒退才怪。所以฀在฀然

会出฀技฀高手,却很฀出฀武฀宗฀和大家.

胡义成的《中国武术文化鉴赏的研究》(2007)这篇文章介绍中国传统文

(72)

段的中国武术,更多了不少急功近利的成份;原本沉稳厚重的中国武术,已 显得日益浅薄。中国武术正在向纯粹的西方式体育发展,中国武术这一可怕 的工具正在失去传统的人文理想追求的指导与限制。

1.4 研究方法

本文作者使用的研究方法是:通过图书馆查找资料、大量阅读有关武术 的论文以及书籍、访问印尼当地多位华人

1.5. 定位研究

研究地点是在棉兰,即在库苏马印尼武术,就是在 Plaju 街 3-7 号,

SEI RENGAS,Medan Area。地点选择,因为在库苏马印尼武术是最大的武术

(73)

第二章 概论

在一般情况下,概论是描述了一组对象,事件或其他现象的就是一般特征的

抽象。根据印尼大词典的概论的意思(2003:588)是一个对象,过程,或

任何超出的语言,其他事物的精神形象这是由智力来理解。

此外,概论可以解释为在那里他们消除一切存在的差异,处理就好像它们是

相同的抽象。在抽象的层次还有复杂的,概论是一种合成的一些结论已经引

起了与特定对象或事件或者经验。

2.1. 发展 的意思

发展有含义就是已经有新的性质,跟以前的有区别的和从这些发展可以看出

个人性质的改变或社会生活的,改变有完美的性质,跟以前不同的性质。据

印尼大词典(2008:993)发展是为了绽放成一个大型的开放或伸展更广泛

和更多成的个性,思想和知识上成长完善。

由此可以得出结论,发展的定义是改变一些事件或一个人或一个社会走向更

(74)

2.2. 武术

武术是一种艺术有人来保卫自己或为自己辩护的。艺术也是诞生了人类

推理的情况下使用的整个身体产生美艺术。武术是一个融合了艺术,自卫,

体育和技术,以及技术内(精神),其中有一个文化艺术社区元素就是在哪

个门派诞生和发展的。由此可以得出结论,武术是一种运, 有艺术价值和

功能,能够为自己辩护或保护自己的运动。武术是一种使用的踢腿,出拳的方

式,抛出,擒拿,并确定了整个身体的机能在实践中,移动人体的潜能,以及技能,

(75)

第三章 概况

在第三章中,研究者想要探讨了武术在一般情况下的,含有武术的元素,武

术,财产的动作和武器。

3.1. 武术

武术的字面意思是“武林战斗”。这是一个更正确的术语比的有名的术语

,但是其使用的一个是功夫,这意味着在某一领域的“专家”,只有在自卫不

限术语。到目前为止,人们更熟悉功夫的话比武术。这是不恰当的,因为这

个词本身就意味着一个人的功夫不仅在武术的限制。基于意思表示,武就意

味着战争,术指艺术。所以武术意味着是战争或武术的艺术。武术是一个重

要组成部分在中国文化遗产的千年历史的。武术或通常被称为功夫起源于古

代中国,并传播到世界的通过各个华人谁徘徊。武术是原来从中国人民,伴

随着努力为生存的。从早期社会发展的开始,即使是以前武术形式是不好的

,比较现在更好的。当时武术出生的是因为人们的需要从野生动物,为了寻

(76)

3.2武术自然元素

图3. 1武术五行

在武术中,武术有五行或含有基本部分组成,即:

1. 水,这象征着生命和温柔,因为水给植物的食物和水的形式是总是按

照它的地方。

2. 木,它象征着筋骨,是描述生命的,如果暴露在明火会导致热量的形

成能源。

3. 火,它象征着力量和敏捷,从燃烧的,这使得重建工作的进展还要给

予养分。

4. 土,它象征着防守,发给地方的各种发扬光大的元素。

Gambar

Gambar 4.1 Lima elemen Wushu
Gambar 4.1 : Golok Wushu
Gambar 4.2 : Tongkat Wushu
Gambar 4.3  Pedang wushu
+3

Referensi

Dokumen terkait