SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN DISTRIBUSI
MATERIAL KIMIA PENUNJANG PROSES PRODUKSI
PADA DIVISI OPERASI AREA SURFACE TREATMENT
ï½
Dalam mengelola data menjadi informasi, maka dapat dikatakan bahwa
komputer mempunyai peranan yang sangat besar dan sangat penting dalam
perusahaan khususnya dalam pengolahan data dan juga dalam peranannya
dapat menghasilkan data yang tepat, cepat, dan akurat.
ï½
PT. Dirgantara Indonesia merupakan sebuah perusahaan nasional industri
pesawat terbang baik
part
maupun utuh, yang dipastikan sebagai penunjang
kegiatan produksi perusahaan, komputer menjadi alat penunjang yang sangat
vital. Karena pekerjaan seperti merancang, menghitung, membangun dan
menjalankan mesin
â
mesin produksi keseluruhannya dikendalikan oleh sistem
komputer.
ï½
PT. Dirgantara Indonesia memiliki sebuah direktorat yakni
Aerostructure
yang
merupakan satu dari beberapa direktorat lain di lingkup perusahaan. Dalam
direktorat
Aerostructure
ter terdapat beberapa divisi salah satunya adalah divisi
operasi area Surface treatment yang memiliki tugas salah satunya adalah
Masalah yang terjadi pada area
surface treatment
adalah :
ï½
Sulitnya untuk menemukan data yang diperlukan pada saat
dibutuhkan.
ï½
Pemprosesan data
Inventory
dan distribusi material kimia masih
banyak menggunakan dokumen sehingga cukup rumit dalam
pengarsipan membutuhkan proses yang lebih lama dalam
pencarian data.
ï½
Pengolahan data lambat dan pembuatan laporan terlambat
sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan.
ï½
Pengolahan data persediaan bahan baku memakan waktu yang
ï½
Bagaimana merancang Sistem informasi
Inventory
dan
distribusi material kimia.
ï½
Bagaimana membangun aplikasi yang dapat mengelola data
Inventory
dan distribusi material kimia.
ï½
Bagaimana cara untuk mempermudah menemukan data pada
ï½
Sebagai wahana pembuka mata bahwa dunia sesungguhnya
adalah diluar kampus, bukan hanya sekedar teori-teori semata.
ï½
Memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk menutup
ï½
Merancang sistem informasi
Inventory
dan distribusi material
kimia.
ï½
Membangun aplikasi yang dapat mengelola data
Inventory
dan
ï½
Sistem informasi ini hanya membahas mengenai data
Inventory
dan distribusi material
kimia yang di simpan di area
surface treatment
.
ï½
Jumlah permintaan dan pemesanan bahan baku berupa angka bulat.
ï½
Data yang diolah pada sistem ini mencakup permintaan, pemesanan, distribusi yang telah
dilakukan, data bahan baku, dan data karyawan yang berada pada area
surface treatment
.
ï½
Untuk pemesanan bahan baku material kimia hanya mencakup pembuatan form
pemesanan yang akan di berikan kepada bagin logistik.
ï½
Data form pemesanan yang telah disetujui oleh pihak logistik maka sistem akan
menambahkan data stok bahan baku sesuai dengan form pemesanan, jika tidak disetujui
maka data stok bahan baku tidak akan berubah.
ï½
Pembuatan laporan hanya membahas tentang laporan permintaan, laporan pemesanan,
Mengisi form permintaan Mengajukan
permintaan
Melengkapi data form permintaan
Memproses permintaan
Memberikan form permintaan
Memeriksa kelengkapan form permintaan
tidak
ya
Mengajukan pemesanan
Mengisi form pemesanan
Melengkapi data form pemesanan
Memproses pemesanan
Memberikan form pemesanan
Memeriksa kelengkapan form pemesanan
tidak
ya
Menyerahkan
bahan baku
mengantikan
bahan baku
Mengecek
bahan baku
tidak sesuai
sesuai
Membuat
laporan
Menyerahkan
laporan
Membuka form login
Mengisi form login
Menampilkan form login
Mengecek data login
Menampilkan halaman menu Tidak Valid
Valid
Membuka menu permintaan
pilih bahan baku dan input jumlah
Memilih tombol simpan dan selesai
Menampilkan menu permintaan
menyimpan dan menampilkan inputan
Menampilkan pesan dan mencetak permintaan
Menampilkan form distribusi Membuka daftar
permintaan
memilih tombol setuju atau tolak
Menapilkan daftar permintaan
Menampilkan keterangan yang telah dipilih
Ya Membuka menu
daftar permintaan
Memilih setuju
Memilih pesan
Menampilkan daftar permintaan
melakukan pengecekan barang
menampilkan form pemberitahuan
Menampilkan form pemesanan
tidak
Membuka menu pemesanan
Memilih bahan baku
Memilih tombol simpan dan cetak
Menampilkan menu pemesanan
menampilkan bahan baku yang telah dipesan
Mencetak pemesanan
Memilih menu distribusi
Memilih permintaan
Memilih tombol tambah
Memilih tombol simpan
Memilih tombol cetak
Menampilkan menu distribusi
Menampilkan permintaan
Menampilkan data yang sudah di simpan
Menampilkan data yang akan di cetak
Mencetak laporan Memilih menu
laporan
Memilih bulan dan tahun
Memilih tombol cetak
Memilih laporan yang akan di cetak
Menampilkan menu laporan
Menampilkan menu pilihan
: User
Form Login Data Base
1: Membuka form login
2: Menampilkan form login
3: Mengisi form login
4: Mengecek data login
5: Data tidak sesuai
6: Menampilkan pesan login gagal
7: Mengisi ulang form login
8: Mengecek data login
9: Data sesuai
: Pabrik Form Permintaan
Data Base
1: Membuka form permintaan 2: Menampilkan form permintaan 3: Pilih bahan baku dan input data
4: Mengecek pengisian data 5: Data tidak sesuai 6: Menampilkan pesan ketidak sesuaian data
7: Menginputkan data
8: Mengecek pengisian data
10: Data tersimpan
9: Menyimpan data permintaan
: Pabrik
Form Status
Permintaan
Data Base
1: Memilih menu form status permintaan
2: Menampilkan form status permintaan
3: Input id form permintaan
4: Mengecek inputan data
5: Menampilkan data
: Bag.Gudang Form Daftar Permintaan
Data Base Distribusi
1: Menbuka menu daftar permintaan
2: Menampilkan menu daftar permintaan
3: Memilih setuju
4: Menyimpan inputan data
5: Menampilkan data
7: Menampilkan form distribusi
: Bag.Gudang Form Daftar Permintaan
Data Base Form Pemberitahuan
Form Pemesanan
1: Memilih daftar permintaan
2: Menampilkan daftar permintaan
3: Memilih setuju
4: Melakukan pengecekan bahan baku
5: Bahan baku kurang
6: Menampilkan form pemberitahuan
7: Memilih tombol pesan
: Bag.Gudang PemesananForm Data Base
1: Membuka form pemesanan 2: Menampilkan form pemesanan 3: Pilih bahan baku dan input data
4: Mengecek pengisian data 5: Data tidak sesuai 6: Menampilkan pesan ketidak sesuaian data
7: Menginputkan data
8: Mengecek pengisian data
9: Menyimpan data pemesanan
: Bag.Gudang Form Lihat Pemesanan
Data Base
1: Memilih menu lihat pemesanan 2: Menampilkan menu lihat pemesanan
3: Memilih tombol setuju
4: Stok bahan baku bertambah
6: Menampilkan pesan
: Bag.Gudang Form Distribusi
Data Base
1: Memilih menu distribusi
2: Menampilkan menu distribusi
3: Memilih permintaan
4: Menampilkan data permintaan
5: Memilih tombol tambah, simpan dan cetak
6: Menyimpan data distribusi
7: Menyimpan data
8: Data tersimpan
: Bag.Gudang Form Laporan
Data Base
1: Memilih menu laporan
2: Menampilkan menu laporan
3: Memilih form laporan yang akan dicetak
9: Laporan yang telah dicetak
6: mencari laporan yang akan di cetak
7: Menampilkan laporan 4: Menampilkan form laporan yang akan dicetak
5: Memilih bulan dan tahun
Data
Base
: User
Form
Login
1: Membuka form login
3: Mengisi form login
7: Mengisi ulang form login
2: Menampilkan form login
6: Menampilkan pesan login gagal
10: Menampilkan halaman menu
4: Mengecek data login
8: Mengecek data login
5: Data tidak sesuai
: Pabrik
Form
Permintaan
Data
Base
9: Menyimpan data permintaan
1: Membuka form permintaan
3: Pilih bahan baku dan input data
7: Menginputkan data
2: Menampilkan form permintaan
6: Menampilkan pesan ketidak sesuaian data
11: Menampilkan pesan dan mencetak permintaan
4: Mengecek pengisian data
8: Mengecek pengisian data
5: Data tidak sesuai
: Pabrik
Form Status
Permintaan
Data
Base
1: Memilih menu form status permintaan
3: Input id form permintaan
2: Menampilkan form status permintaan
6: Menampilkan id form permintaan
: Bag.Gudang
Form Daftar
Permintaan
Data
Base
Distribusi
1: Menbuka menu daftar permintaan
3: Memilih setuju
2: Menampilkan menu daftar permintaan
4: Menyimpan inputan data
5: Menampilkan data
: Bag.Gudang
Form Daftar Permintaan
Data Base
Form Pemberitahuan
Form Pemesanan
1: Memilih daftar permintaan 3: Memilih setuju
2: Menampilkan daftar permintaan
7: Memilih tombol pesan 8: Menampilkan form pemesanan
4: Melakukan pengecekan bahan baku
5: Bahan baku kurang
: Bag.Gudang
Form Pemesanan
Data Base
9: Menyimpan data pemesanan 1: Membuka form pemesanan
3: Pilih bahan baku dan input data 7: Menginputkan data
2: Menampilkan form pemesanan 6: Menampilkan pesan ketidak sesuaian data 11: Menampilkan pesan dan mencetak pemesanan
4: Mengecek pengisian data 8: Mengecek pengisian data 5: Data tidak sesuai
: Bag.Gudang
Form Lihat
Pemesanan
Data
Base
1: Memilih menu lihat pemesanan
3: Memilih tombol setuju
2: Menampilkan menu lihat pemesanan
6: Menampilkan pesan
: Bag.Gudang
Form
Distribusi
Data
Base
7: Menyimpan data
1: Memilih menu distribusi
3: Memilih permintaan
5: Memilih tombol tambah, simpan dan cetak
2: Menampilkan menu distribusi
4: Menampilkan data permintaan
9: Mencetak data distribusi
: Bag.Gudang
Form Laporan
Data Base
8: Mencetak laporan
1: Memilih menu laporan
3: Memilih form laporan yang akan dicetak 5: Memilih bulan dan tahun
2: Menampilkan menu laporan
9: Laporan yang telah dicetak
4: Menampilkan form laporan yang akan dicetak
Program
Login Hak Akses
Bag.Pabrik Permintaan
Status Permintaan
Hak Akses Bag.Gudang
Daftar permintaan
Pemberitahuan stok
Pemesanan
Lihat Pemesanan
Data Bahan Baku
Data karyawan
Distribusi
ï½
Dengan adanya Sistem Informasi Inventory dan Distribusi maka diharapkan akan
mempermudah dalam pencarian data yang dibutuhkan.
ï½
Dengan adanya Sistem Informasi Inventory dan Distribusi maka diharapkan dapat
mengurangi penggunaan dokumen sehingga dapat mempermudah mengelola data
inventory
dan distribusi. Hal tersebut akan dapat mempermudah dalam mengetahui
jumlah stok yang ada dan mengetahui pendistribusian bahan baku secara tepat.
ï½
Dengan adanya Sistem Informasi Inventory dan Distribusi maka diharapkan akan
mengurangi waktu dalam pengolahan data-data bagian persediaan bahan baku
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengolahan data baik dalam
pengelolaan persediaan bahan baku serta menghindari terjadinya selisih atau
kehilangan persediaan bahan baku ditempat penyimpanan.
ï½
Dengan adanya Sistem Informasi Inventory dan Distribusi maka diharapkan dapat
mempermudah dalam pumbuatan laporan yang dibutuhkan.
ï½
Dengan adanya Sistem Informasi Inventory dan Distribusi maka diharapkan akan
ï½
Untuk keamanan penyimpanan data sebaiknya dilakukan
penyalinan data untuk dibuatkan cadangannya.
ï½
Diharapkan sistem informasi ini bisa diintergrasikan dengan
sistem informasi yang lainnya yang ada di PT Dirgantara
Indonesia agar semua sistem bisa terintegrasi.
ï½
Diharapkan sistem informasi ini dapat membantu baik dalam
SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN DISTRIBUSI MATERIAL
KIMIA PENUNJANG PROSES PRODUKSI PADA DIVISI OPERASI
AREA SURFACE TREATMENT DIREKTORAT AEROSTRUCTURE PT.
DIRGANTARA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Oleh :
Reza Andrian Suherman 1.05.07.125
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
Abstrak
PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan nasional yang bergerak dibidang pesawat. PT. Dirgantara Indonesia memiliki tugas menrancang, menghitung, membangun,menjalankan serta merawat mesin-mesin yang digunakan dalam memproduksi part-part pesawat baik utuh maupun dalam bentuk part-part kecil seperti halnya pada area Surface Treatment yang memiliki tugas untuk penyediaan material kimia penunjang proses produksi. Namun ketika data persediaan barang yang dibutuhkan, maka proses pencarian data akan sulit dilakukan karena pengarsipan data yang kurang efektif.
Metode pengembangan sistem informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah prototype dengan menggunakan pendekatan dalam analisis dan perancangan berbasis objek. Pengembangan perangkat lunak yang digunakan dengan menggunakan perangkat lunak pendukung yaitu Netsbeans 7.1.1 dan menggunakan pengolah basis data MySQL Version 5.5.16.
Dari hasil penelitian ini pada akhirnya peneliti akan merancang sistem informasi yang dapat membantu mempermudah pekerjaan pada area Surface
Treatment dalam pengolahan data baik dalam penambahan data, penyimpanan,
pencarian data hingga pencetakan laporan tentang pemohon yang mengajukan
inventory material kimia dan distribusi.
ii
Abstract
PT. Dirgantara Indonesia is the national aerospace company engaged in the aeroplane project. PT. Dirgantara Indonesia has a duty to design, calculate, build, run and maintenance the machines used in producing spare part whole plane or small part as well as area of Surface Treatment that have the task of supporting the provision of chemical material production process. But when the data inventory is needed, then the process of data retrieval will be difficult because of lack of effective data archiving.
Information systems development methods is using prototype method by using the approach in the analysis and design based on object oriented. The software development used to support the software and use IDE Netsbeans 7.1.1 and the database using MySQL Version 5.5.16.
From the results of this study researchers will eventually designing information systems that can help ease the work on area of Surface Treatment on data processing in both the addition of data, storage, retrieval of data to the printing of a report on the applicant who filed the inventory and distribution of chemical material.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa tercurahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas ridho dan rahmat-Nya penulis telah dapat melaksanakan penelitian di PT. Dirgantara Indonesia dengan baik sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini. Pembuatan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul:
âSISTEM INFORMASI INVENTORY DAN DISTRIBUSI MATERIAL
KIMIA PENUNJANG PROSES PRODUKSI PADA DIVISI OPERASI
AREA SURFACE TREATMENT DIREKTORAT AEROSTRUCTURE PT.
DIRGANTARA INDONESIAâ.
Dalam penulisan dan penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya, bahwa laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.
Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan Skripsi ini untuk Kedua Orang Tua yang telah memberikan banyak dukungan baik moril
maupun materil terutama Doâa dan semangat untuk penulis dan satu satunya
iv
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,Ir.M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. H. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
4. Imelda, ST, MT selaku Dosen Wali kelas MI-03 angkatan 2007
5. Deasy Permatasari, S.Si., MT. selaku pembimbing yang selalu dapat meluangkan waktunya, selalu sabar dalam memberi arahan, petunjuk dan pengetahuan yang lebih banyak lagi.
6. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa dalam menunaikan tugasnya.
7. Kedua Orang Tuaku, terimakasih atas support dan doa yang tak pernah hentinya dan terimakasih atas nasehat â nasehat yang telah kalian berikan. 8. Ibu Novie Riany selaku Pembimbing lapangan PT. Dirgantara Indonesia
Direktorat Aerosturcture Divisi Operasi Area Surface Treatment yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian pada perusahaan tersebut.
9. Deti Fauziyah Arijanti, terimakasih atas support, motivasi, doâa dan kesetiaannya untuk menemani setiap waktu.
v
11. Untuk teman â teman pasukan MI-03 angkatan 2007, terima kasih karena tidak ada henti âhentinya memberikan motivasi dan doâa kepada penulis. 12. Seluruh pihak baik keluarga ataupun teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi,
semangat serta doâa yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis
dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi ini.
Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin.
Bandung, 5 Juli 2012
vi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ...1 1.2 Identifikasi & Rumusan Masalah... 3 1.2.1 Identifikasi Masalahâ¦â¦â¦. 3 1.2.2 RumusanMasalah ...4 1.3 Maksud dan TujuanPenelitian ...4 1.3.1 Maksud Penelitian â¦â¦â¦ 4 1.3.2 Tujuan Penelitian â¦â¦â¦. 4 1.4 Kegunaan Penulisan ...5 1.4.1Kegunaan Praktis ...5 1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5 1.5 Batasan Masalah ... 6 1.6 Lokasi dan Waktu Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI
vii
2.1.3 Klasifikasi Sistem ...12 2.2 Pengertian Informasi ... 14 2.3 Pengertian Sistem Informasi ...14 2.4 Pengertian Distribusi ... 15 2.4.1 Fungsi Distribusi ...15 2.5 Pengertian Persediaan Barang ...16 2.5.1 Fungsi Persediaan... 17 2.6 Metodologi Berbasis Objek ...18 2.6.1 Pengertian OOAD ...19 2.6.2 Prinsip Umum OOADâ¦â¦â¦ 20 2.6.3 Keuntungan OOAD ...20 2.6.4 Karakteristik OOAD ...21 2.4.5 Ciri - ciri OOP ...23 2.7 Bahasa Pemodelan UML ...25 2.8 Perangkat Lunak Pendukung ...28 2.8.1 Java ...28 2.8.2 MySQL ...29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
viii
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ...43 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 43 3.2.2.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan... ... 46 3.2.4Perangkat Lunak ...48 3.2.4.1 Black Box... 49
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 50 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ...50 4.1.1 Analisis aktor dan Use Case Diagram ...50 4.1.1.1 Use Case Diagram... 50 4.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya... 52 4.1.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya... 52 4.1.4 Skenario Use Case Permintaan Yang Sedang
Berjalan... 53
4.1.5 Skenario Use Case Mencari Informasi Yang Sedang Berjalan...
54
4.1.6 Skenario Use Case Pemesanan Yang Sedang
Berjalan... 55
4.1.7 Skenario Use Case Penyerahan Bahan baku Yang Sedang Berjalan...
56
4.1.8 Skenario Use Case Laporan Yang Sedang
Berjalan... 57
4.1.9. Activity Diagram Yang Sedang Berjalan ... 58 4.1.10 Evaluasi Sistem Yang Berjalan... 62 4.2. Perancangan Sistem... 4.2.1 Tujuan perancangan Sistem... 4 4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 4 4.2.3 Diagram Use Case Diusulkan...
4.2.3.1 Definisi Aktor Yang Diusulkan... 4.2.3.2 Definisi Use Case Yang Diusulkan... 4.2.3.3 Skenario Use Case Yang Diusulkan... 4.2.4 Diagram Activity Yang Diusulkan ...
ix
4.2.4.1 Activity Diagram Login ... 83 4.2.4.2 Activity Diagram Permintaan Yang Diusulkan 83 4.2.4.3 Activity Diagram Status Permintaan Yang
Diusulkan... 84
4.2.4.4 Activity Diagram Daftar Permintaan Yang Diusulkan...
85
4.2.4.5 Activity Diagram Pembertahuan Stok Yang Diusulkan...
86
4.2.4.6 Activity Diagram Pemesanan Yang
Diusulkan... 87
4.2.4.7 Activity Diagram Lihat Pemesanan Yang Diusulkan...
88
4.2.4.8 Activity Diagram Data Bahan Baku Yang Diusulkan...
89
4.2.4.9 Activity Diagram Data Karyawan Yang
Diusulkan... 90
4.2.4.10 Activity Diagram Distribusi Yang
Diusulkan... 91
4.2.4.11 Activity Diagram Laporan Yang
Diusulkan... 92
4.2.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan ...93 4.2.6 Collaboration Diagram ...101 4.2.7 Package Diagram ...107 4.2.8 Class Diagram... 4.2.9 Component Diagram... 4.2.10 Deployment Diagram... 4.2.11 Kodifikasi... 4.2.12 Perancangan Antar Muka... 4.2.12.1 Perancangan Struktur Menu... 4.2.12.2 Perancangan Input... 4.2.12.3 Perancangan Output ...
x
4.2.12.4 Perancangan Arsitektur Jaringan... 123
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 124 5.1 Implementasi Sistem ... 124 5.1.1 Batasan Implementasi ...124 5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ...124 5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ...125 5.1.4 Implementasi Basis Data ...125 5.1.5 Implementasi Antar Muka ...127 5.1.6 Implementasi Instalasi Program... 131 5.1.7 Penggunaan Program... 134 5.2 Pengujian... 146 5.2.1 Rencana Pengujian... 146 5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 148 5.2.3 Kesimpulan hasil pengujian... 157
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ...158 6.2 Saran ...159
DAFTAR PUSTAKA ...160
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Perkembangan teknologi pada saat ini sangat cepat dan dapat mendorong perkembangan manusia dalam melakukan aktivitas. Perkembangan ini harus dapat dimanfaatkan secara efektif demi kepentingan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas. Salah satu manfaat dari perkembangan teknologi ini dapat mempermudah memperoleh informasi yang cepat dan akurat. Perkembangan teknologi tidak akan dapat dihasilkan tanpa ada campur tangan sumber daya manusia untuk mengelola dan merawatnya dengan baik.
Dalam mengelola data menjadi informasi, maka dapat dikatakan bahwa komputer mempunyai peranan yang sangat besar dan sangat penting dalam perusahaan khususnya dalam pengolahan data dan juga dalam peranannya dapat menghasilkan data yang tepat, cepat, dan akurat.
2
menjalankan mesin â mesin produksi keseluruhannya dikendalikan oleh sistem komputer.
PT. Dirgantara Indonesia memiliki sebuah direktorat yakni Aerostructure
yang merupakan satu dari beberapa direktorat lain di lingkup perusahaan. Dalam direktorat Aerostructureter dapat beberapa divisi salah satunya adalah divisi operasi. Pada divisi ini komputer dan piranti sejenis lainnya seperti printer dan jaringan berjumlah ratusan banyaknya. Namun keterbatasan sistem yang ada seperti belum tersedianya sebuah aplikasi khusus untuk mengolah data â data
Inventory dan distribusi material kimia yang dapat memberikan informasi secara
3
dilakukan sebuah tindakan dalam kondisi tertentu atau tidak, karena informasi yang diperoleh selama ini tidak cukup valid dan jelas serta tidak cukup cepat untuk diperoleh ketika diperlukan.
Berdasarkan hal itu penyusun memiliki keinginan untuk membangun sebuah sistem informasi beserta perancangan basis data yang user friendly guna menunjang aplikasi departemen surface treatment yang baik untuk memberikan kemudahan â kemudahan pekerjaan pemrosesan data. Maka penyusun mengajukan laporan hasil kerja praktek dengan judul : âSISTEM INFORMASI
INVENTORY DAN DISTRIBUSI MATERIAL KIMIA PENUNJANG
PROSES PRODUKSI PADA DIVISI OPERASI AREA SURFACE
TREATMENT DIREKTORAT AEROSTRUCTURE PT. DIRGANTARA
INDONESIAâ.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi pada area surface treatment adalah :
1. Sulitnya untuk menemukan data yang diperlukan pada saat dibutuhkan.
2. Pemprosesan data Inventory dan distribusi material kimia masih banyak menggunakan dokumen sehingga cukup rumit dalam pengarsipan membutuhkan proses yang lebih lama dalam pencarian data.
4
4. Pengolahan data persediaan bahan baku memakan waktu yang cukup lama.
1.2.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditarik adalah :
1. Bagaimana merancang Sistem informasi Inventory dan distribusi material kimia.
2. Bagaimana membangun aplikasi yang dapat mengelola data Inventory
dan distribusi material kimia.
3. Bagaimana cara untuk mempermudah menemukan data pada saat diperlukan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakukannya penulisan ini adalah disamping sebagai salah satu syarat kelulusan juga sebagai wahana pembuka mata bahwa dunia sesungguhnya adalah diluar kampus, bukan hanya sekedar teori-teori semata. Selain itu penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk menutup celah-celah kekurangan pada beberapa pos aktifitas perusahaan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun penulisan ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Merancang sistem informasi Inventory dan distribusi material kimia. 2. Membangun aplikasi yang dapat mengelola data Inventory dan distribusi
5
1.4 Kegunaan Penulisan
1.4.1 Kegunaan Praktis
Bagi Direktorat Aerostructure di PT. Dirgantara Indonesia dengan adanya penulisan ini, dapat mengembangkan sistem informasi Inventory dan distribusi material kimia penunjang proses produksi yang masih manual menjadi sistem informasi Inventory dan distribusi material kimia berbasis komputer, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam mengolah data, sehingga jika data diperlukan kembali dapat memudahkan sumber daya manusia yang menggunakannya dan membutuhkannya.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penlisan baru yang dapat mendukung dalam pengolahan data pada sistem informasi Inventory dan distribusi material kimia pada Direktorat Aerostructure di PT. Dirgantara Indonesia.
2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh.
6
1.5 Batasan Masalah
Didalam pembahasan sebuah laporan diperlukan sebuah arahan dan maksud yang jelas mengenai satu penyusunan agar apa yang menjadi ulasan dapat menjadi lebih terarah, rinci dan jelas. Maka dari hal tersebut sebuah batasan yang dapat di ambil adalah dikhususkan pada data sistem informasi
Inventory dan distribusi material kimia beserta laporan rutin pada sub bagian divisi operasi departemen Surface treatment direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia. Adapun batasan â batasan masalah yang ada dalam penelitian ini meliputi :
1. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai data Inventory dan distribusi material kimia yang di simpan di area surface treatment.
2. Jumlah permintaan dan pemesanan bahan baku berupa angka bulat.
3. Data yang diolah pada sistem ini mencakup permintaan, pemesanan, distribusi yang telah dilakukan, data bahan baku, dan data karyawan yang berada pada area surface treatment.
4. Untuk pemesanan bahan baku material kimia hanya mencakup pembuatan form pemesanan yang akan di berikan kepada bagin logistik.
5. Data form pemesanan yang telah disetujui oleh pihak logistik maka sistem akan menambahkan data stok bahan baku sesuai dengan form pemesanan, jika tidak disetujui maka data stok bahan baku tidak akan berubah.
7
1.6 Lokasi dan Waktu Penulisan
Lokasi dan waktu penulisan ialah pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamat di jalan Pajajaran 154 Bandung.
1.6.1 Waktu Penulisan
8
[image:75.595.109.517.154.562.2]Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
N
O Tahap
Tahun 2012
Febuari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan Data Kebutuhan user
Observasi Wawancara Studi
pustaka
2. Membangun Prototype
Perancanga n Prototype
3. Evaluasi
Prototype
4. Mengkodekan Sistem Operasional
Struktur Program Struktur menu Kodefikasi Desain Input/Outp ut
5. Menguji
Sistem Operasional
6. Evaluasi
Sistem Operasional
7. Implementa
si sistem
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Pada bab ini, mengkaji lebih dalam mengenai landasan teori, mulai daripara ahli sampai dengan acuan atau pedoman yang dipakai oleh penulis, salah satunya adalah :
Sistem menurut Zulkifli (2005:4) sistem adalah himpunan sesuatu âbendaâ
nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan
(unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Sistem menurut Jogiyanto (2005:1) suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaian suatu sasaran yang tertentu.
10
2.1.1 Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan barang oleh pemohon).
3. Proses
11
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan).Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku system.
6. Mekanisme pengendalian dan umpan balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
12
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2 Karakterisitik Sistem
Karakteristik sistem mencakup beberapa hal, yaitu : 1. Organisasi
Organisasi di dalamnya mencakup struktur organisasi dan fungsi organisasi. Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian.
2. Interaksi
Interaksi menjelaskan tentang Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
3. Interdependensi
Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya. 4. Integrasi
Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan. 5. Tujuan pokok
Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
1. Deterministik Sistem
13
2. Probabilistik Sistem
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti.
3. Open Sistem
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.
4. Close Sistem
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
5. Relatively Closed Sistem
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu.
6. Artificial Sistem
Sistem yang meniru kejadian dalam alam.Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.
7. Natural Sistem
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. 8. Manned Sistem
14
2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan kumpulan data-data yang sangat bermanfaat. Di bawah ini adalah pengertian informasi menurut para ahli, antara lain adalah :
Informasi menurut Zulkifli (2005 : 2) informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Informasi menurut McLeod (2001 : 12) informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaranâsasaran perusahaan. Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer, tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer.Di bawah ini adalah pengertian Sistem Informasi menurut para ahli yang digunakan oleh penulis sebagai pedoman..
15
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub â sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input â proses -output yang berhubungan dengan pengolahan informasi ( data yang telah diolah sehingga berguna bagi user )
Penulis berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2005 : 11) karena sistem informasi merupakan suatu kesatuan yang memadukan antar sistem dan informasi yang dapat diolah dan diproses yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.
2.4 Pengertian Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
2.4.1 Fungsi Distribusi
16
1. Fungsi pertukaran dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang atau jasa yang meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan resiko (untuk mengatasi resiko bisa dilakukan dengan menciptakan situasi dan kondisi pergudangan yang baik, mengasuransikan barang dagangan yang akan dan sedang dilakukan).
2. Fungsi penyediaan fisik berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
3. Fungsi penunjang merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi, dan koordinasi.
2.5 Pengertian Persediaan Barang
17
2.5.1 Fungsi persediaan
Persediaan memberikan berbagai manfaat yang ada pada umumnya yaitu mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2004 : 7), bahwa persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku
sampai barang jadi berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang; 2. Menghilangkan resiko barang yang rusak;
3. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan; 4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal;
5. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumen;
Persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali.
Persediaan merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan. Pengertian persediaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan berasal dari
kata âsediaâ dan ditambahkan awalan pe- dan akhiran âan sehingga
mempunyai arti âPersediaan adalah proses menjadikan sesuatu yang tadinya
tidak ada menjadi adaâ.
18
pola hubungan yang berkaitan untuk melakukan kegiatan memproses data kebutuhan barang dan jasa untuk produksi atau pendukung produksi yang tidak terpenuhi dan proses pembeliannya sehingga kebutuhan tersebut terpenuhi dan dihasilkan data yang cepat, tepat dan akurat, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
2.6 Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi ini diperkenalksan sekitar tahun 1990 sebagai pelengkap untuk pemrograman yang terlebih dahulu telah mengadopsi metode berorientasi objek.Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan antara lain dynamic dan static object-oriented model, state transisition diagram dan case scenario.
Fokus utama metodologi ini pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan dengan beberapa cara untuk mencapai suatu tujuan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebaginya yang mempunyai atribut dan method. Obyek
dalam âsoftware analysis & designâ adalah sesuatu berupa konsep
(concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya dengan
19
suaranya. Ciri-ciri ini yang akan membedakan obyek tersebut dari obyek lainnya.
Object Oriented Programming merupakan cara atau metode baru
dalam membuat program. Langkah membuat program dengan teknik OOP, pertama kali mengetahui objeknya, kemudian atribut (field/data) dan perilakunya (fungsi). Berbeda dengan pemrograman prosedural (konvensional), membuat program memakai aspek input, proses, dan
output. OOP adalah cara berpikir, pandangan, atau paradigma baru untuk
membuat program/merancang sistem dengan memperhatikan objek, cirri objek, dan perilakunya. OOP ini sangat berbeda dengan program prosedural yang fokusnya aspek input, proses, dan output.
2.6.1 Pengertian Object Oriented Analysisand Design
Menurut Mathiassen Object-Oriented Analysis and Design
(OOAD) adalah metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi object. Object diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior.
Pada analisa, identitas sebuah object menjelaskan bagaimana seorang user membedakannya dari object lain, dan behavior object
digambarkan melalui event yang dilakukannya. Sedangkan pada perancangan, identitas sebuah object digambarkan dengan cara bagaimana
object lain mengenalinya sehingga dapat diakses, dan behavior object
20
2.6.2 Prinsip Umum OOAD
1. Model the context : Sistem yang bermanfaat sesuai dengan konteks OOAD. Emphasize the architecture : Merupakan arsitektur yang mudah dipahami yang memfasilitasi kolaborasi antara designer dan
programmer.
2. Reuse Patters : Dibangun berdasarkan gagasan-gagasan yang kuat dan komponen pretested memperbaiki kualitas sistem dan produktivitas dari proses development.
3. Tailor the method to suit specific projects : Setiap usaha devlopment
masing-masing mempunyai tantangan yang unik. OOA&D harus disesuaikan dengan kebutuhankebutuhan yang khusus dari situasi analisis dan desain yang diberikan.
2.6.3 Keuntungan OOAD
1. Menurut konsep umum yang dapat digunakan untuk memodelkan hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural language).
a. Noun menjadi object atau class.
b. Verb menjadi behaviour.
c. Adjective menjadi attribute.
2. Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem. 3. Mengurangi biaya maintainance.
21
5. Membuat perubahan menjadi lokal tidak berpengaruh pada modul yang lain.
2.6.4 Karakteristik OOAD
Dalam pendekatan berorientasi objek ada 4 pilar utama yang harus dipahamai dalam pendekatan berorientasi objek yaitu karakteristik. Karakteristik (ciri) suatu program termasuk OOAD/OOP, apabila terdapat abstraksi, pembungkusan (encapsulation), polymorphisme, dan turunan (inheritance).
1. Abstraction
Kemampuan untuk menjadikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal ini juga dikenal dalam metodologi pendekatan struktur yaitu dekomposisi seperti menyerderhanakan suatu sistem dalam bentuk
Context Diagram.
2. Encapsulation
Merupakan suatu karakteristik OOAD dimana program terbungkus (jadi satu) data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal daripada aspek eksternal. Contoh: dalam program terdapat tombol button close didalamnya ada method system.exit(0) untuk keluar dari sistem java. Berbeda dengan metodologi terdahulu, metodologi ini menggabungkan atribut dan fungsi / proses kedalam suatu objek yang disebut dengan encapsulation. Setiap objek dapat
âmenyembunyikanâ kompleksitasnya dan berhubungan dengan objek
22
diproses oleh objek penerima. Contoh: Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.
3. Polymorphisme
Dengan kata lain suatu mekanisme yang memungkinkan suatu objek memiliki semua atau sebagian definisi dari objek induk. Menurut Bambang Hariyanto (2007:67) Polymorphism berasal dari kata Poly yang artinya banyak dan morph yang artinya bentuk. Jadi
polymorphism adalah kemampuan suatu atribut atau method dapat
23
4. Inheritance
Merupakan suatu karakteristik OOAD di mana suatu kelas (parent/base class) dapat diturunkan ke kelas lain (child/derived class), sehingga kelas anak dapat memiliki data atau perilaku kelas orangtuanya. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak tertutup seperti sedan dan minibus. Walaupun demikian obyek-obyek ini memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini dikatakan obyek induk (parent). Sedangkan minibus obyek anak (child), berarti semua operasi yang berlaku pada mobil berlaku pada minibus.
2.6.5 Ciri-ciri Object Oriented Programming (OOP)
Menurut Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek, bahwa Object Oriented
memiliki cirri-ciri sebagai berikut: Bambang Hariyanto (2007:67) 1. Objek
Bentuk baik yang nyata atau tidak, seperti manusia, hewan, benda, konsep, aliran, dan lain-lain. Objek merupakan inisiasi (turunan langsung) dari suatu kelas.
2. Kelas
24
3. Method
Perilaku dari objek atau kelas tertentu. Merupakan perwujudan aksi atau tindakan dari dunia nyata di dalam pemrograman komputer. 4. Konstruktor
Suatu fungsi yang dideklarasikan atau didefinisikan di dalam kelas, konstruktor harus mempunyai nama yang sama dengan fungsinya. Konstruktor dijalankan bersamaan dengan terciptanya kelas tersebut. Dalam suatu kelas bias terdapat lebih dari satu konstruktor. Konstruktor seperti method tetapi tidak mengembalikan nilai dan dapat didefinisikan tanpa parameter atau memakainya.
5. De-konstruktor
Fungsi yang dideklarasikan dalam kelas, nama sama dengan nama fungsinya. Tetapi dijalankan bersamaan dengan dimusnahkannya kelas tersebut.
6. Karakteristik / properties
Ciri yang dimiliki oleh suatu objek, karakteristik ini juga sebagai pembeda objek satu dengan objek lainnya dalam kelas yang sama (konsep individu).
7. Variabel
25
8. Data
Istilah lain dari variabel dalam OOP. Dalam pemrograman java bisa juga disebut field, data member atau instance variable.
9. Hak akses (access attribute)
Hak akses digunakan untuk dapat menentukan data member mana yang dapat digunakan oleh kelas lain, dan mana yang tidak dapat digunakan. Hak akses ini sangat penting dalam membuat program turunan kelas.
a. Public
Data member atau variable dapat diakses dari kelas mana saja
b. Protected
Dapat mengakses data member dari kelas dalam package yang sama dan subkelasnya
c. Private
Kelas yang data membernya memakai private hanya dapat digunakan oleh kelas bersangkutan, tidak dapat digunakan kelas lain.
d. Tidak disebutkan
Data member dapat diakses dari kelas dalam package yang sama.
2.7 Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language)
26
yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering
(OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbough, dan Jacobson biasa disebut dengan tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di
Rational Software Corporation dan berfokus pada standarisasi dan
perbaikan ulang UML. Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga ada kemirioan dengan notasi lanilla.
Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai tahun 1993. setiap orang dari Rational mulai menggabungkan idenya dengan metode-metode lanilla. Pada akhir tahun 1995 Unified Method versi 8.0 diperkenalkan. Unified Method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object Technology
Group (OTG) pada tahun 1997, dan pada tahun itu juga beberapa
perusahaan pengembangan utama perangkat lunak mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai standar industri. UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem, ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain :
a. Diagram Use Case menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case
27
b. Diagram Aktivitas menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis. Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case.
c. Diagram Sekuensial digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Setiap objek yang terlibat dalam diagram use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh objek digambarkan dengan garis
horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.
d. Diagram Kolaborasi menunjukkan informasi yang sama persisi dengan diagram sekuensial. Pada diagram sekuensial, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar objek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.
e. Diagram Kelas menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram kelas dibangun berdasarkan diagram use case dan diagram sekuensial yang telah dibuat sebelumnya. Kelas memiliki tiga area pokok yaitu :
Nama (stereotype), Atribut dan Metode
Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar kelas yang bersangkutan.
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan
28
3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
f. Diagram Statechart menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem.
g. Diagram komponen menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada dua tipe komponen dalam diagram yaitu komponen excurable dan kode pustaka.
h. Diagram deployment menampilkan rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat di sana.
2.8 Perangkat Lunak Pendukung
Berikut adalah perangkat lunak pendukung untuk merancang dan membangun aplikasi Sistem Informasi Akademik ini.
2.8.1 JAVA
29
1. Programming-language specification
2. Application-programming interface
3. Virtual-machine specification
2.8.2 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL
30
50
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan berfungsi untuk melakukan identifikasi dan mempelajari sistem yang sedang berjalan, serta mengevaluasi permasalahan yang timbul dan membuat laporan hasil evaluasi.
Pengelolaan data inventory dan distribusi material kimia yang berada di direktorat Aerostructure divisi opresi area surface treatment PT. Dirgantara Indonesia masih menggunakan cara-cara manual dalam prosesnya, yaitu masih menyimpan dengan mengarsipkan form-form dengan begitu saja, dan mengolah data-data hanya mengguna sistem yang sederhana. Meskipun data diinputkan kedalam komputer dan dikelola untuk menghasilkan sebuah informasi dan laporan namun perusahaan belum memiliki sebuah aplikasi khusus yang mampu mengelola dan memanajerial data-data tersebut.
4.1.1 Analisis Aktor dan Use Case Diagram
Aktor dan use case ditentukan atas dasar fungsi-fungsi dalam sistem. Selanjutnya use case menyediakan nilai hasil kepada actor. Atas dasar analisis prosedur setidaknya ada empat actor yaitu Bag. Pabrik, Bag. Gudang, Logistik dan Manager.
4.1.1.1 Use Case Diagram
Use case diagram adalah diagram yang menyajikan interaksi antara use
51
fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
[image:99.595.167.461.295.604.2]Berikut ini adalah gambar model Use Case Diagram inventory dan Distribusi Persediaan Material Kimia yang sedang berjalan, yang digambarkan secara umum:
52
4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya
No Aktor Deskripsi
1 Bag. Pabrik Pihak yang mengajukan permintaan bahan baku
2 Bag. Gudang Pihak yang memberikan bahan baku permintaan
3 Logistik Pihak yang memberikan bahan baku kepada Bag. Gudang apabila kekurangan bahan baku
4 Manager Pihak yang menerima laporan dari Bag. Gudang
4.1.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya
53
mendeskripsikan apa yang sistem (atau subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi) bagaimana ia melakukannya.
Tabel 4.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya
NO Use Case Deskripsi
1 Permintaan Merupakan Proses permohonan permintaan bahan baku kepada Bag. Gudang
2 Mencari Informasi Merupakan proses pencarian bahan baku yang dilakukan oleh Bag. Gudang 3 Pemesanan Merupakan proses pemesanan bahan baku kepada logistik apabila Bag. Gudang sudah kekurangan bahan baku 4 Penyerahan Barang Merupakan proses memberikan bahan
baku yang sudah diajuakan
5 Laporan Merupakan proses pembuatan laporan dari Bag. Gudang kepada manager
4.1.4. Skenario Use Case Permintaan Yang Sedang Berjalan
54
Tabel 4.3 Skenario Use Case Permintaan
Identifikasi
Nama Use Case Permintaan
Aktor Bag. Pabrik, Bag. Gudang Tujuan permintaan bahan baku Skenario Normal
Aktor Sistem
1. Bag. Pabrik mengajukan permintaan bahan baku
2. Bag.Gudang memproses permintaan. 3. Bag.Gudang memberikan form
Permintaan. 4. Bag. Pabrik mengisi form
permintaan
5. Bag. Gudang memastikan form permintaan diisi secara lengkap.
4.1.5 Skenario Use Case Mencari Informasi Yang Sedang Berjalan
55
Tabel 4.4 Skenario Use Case Mencari Informasi
Identifikasi
Nama Use Case Mencari Informasi
Aktor Bag. Gudang
Tujuan Mencari Informasi Bahan Baku Skenario Normal
Aktor Sistem
1. Bag. Gudang memeriksa persedian bahan baku
2. Memeriksa persedian bahan baku 3. Jika persedian bahan baku tidak
memenuhi stok minimum maka Bag. Gudang akan melakukan pemesanan bahan baku
4.1.6 Skenario Use Case Pemesanan Yang Sedang Berjalan
56
Tabel 4.5 Skenario Use Case Pemesanan
Identifikasi
Nama Use Case Pemesanan
Aktor Bag. Gudang, logistic Tujuan Pemesanan Bahan Baku Skenario Normal
Aktor Sistem
1. Bag. Gudang mengajukan pemesanan bahan baku
2. Logistik memproses pemesanan. 3. Bag.Gudang memberikan form
Pemesanan. 4. Bag. Gudang mengisi form
pemesanan
5. Logistik memastikan form pemesanan diisi secara lengkap.
4.1.7 Skenario Use Case Penyerahan Bahan Baku Yang Sedang Berjalan
57
Tabel 4.6 Skenario Use Case Penyerahan Bahan Baku
Identifikasi
Nama Use Case Penyerahan bahan baku Aktor Bag. Pabrik, Bag. Gudang Tujuan Menyerahan bahan baku Skenario Normal
Aktor Sistem
1. Bag. Gudang menyerahkan bahan baku
2. Bag. Pabrik mengecek bahan baku dan form permintaan
3. Jika tidak sesuai maka bahan baku di kembalikan kepada Bag. Gudang, dan Bag. Gudang menggantikan bahan baku tersebut
4.1.8 Skenario Use Case Laporan Yang Sedang Berjalan
58
Tabel 4.7 Skenario Use Case Laporan
Identifikasi
Nama Use Case Laporan
Aktor Bag. Gudang,Manager Tujuan Pembuatan laporan Skenario Normal
Aktor Sistem
1. Bag. Gudang membuat laporan permintaan dan pemesanan barang
2. Menyerahkan laporan
4.1.9 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan
59
Gambar 4.2 Activity Diagram Permintaan Yang Berjalan
60
61
[image:109.595.195.412.118.389.2]Gambar 4.5 Activity Diagram Penyerahan Bahan Baku Yang Berjalan
62
4.1.10 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Melihat sistem inventory dan distribusi material kimia pada PT. Dirgantara Indonesia menggunakan sistem yang manual dalam pencatatan data permintaan, pencarian informasi, pemesanan, penyerahan barang dan laporan maka dapat disimpulkan beberapa kekurangan-kekurangan dalam prosedur yang sedang berjalan, diantaranya adalah:
Tabel 4.8 Evaluasi Sistem Yang sedang Berjalan
No Masalah Worker Pemecahan Masalah
1 Proses permintaan
inventory dan
distribusi material kimia dilakukan dengan mengisi form yaitu dengan cara Bag. Pabrik datang langsung ke Bag. Gudang,
Proses penginputan data secara manual dan penyimpanan data masih dilakukan dengan cara pengarsipan.
Bag. Pabrik dan Bag. Gudang
Dibuatnya sistem informasi yang memiliki database yang dapat menginput,
menyimpan, dan mengelola data permintaan bahan baku dengan adanya aplikasi sistem informasi inventory
dan distribusi material kimia ini maka diharapkan dapat lebih mempermudah Bag. Pabrik dalam melakukan
permintaan bahan baku, dan dapat mempermudah Bag. Gudang dalam menginput,
menyimpan dan mengelola data bahan baku.
2 Bag. Gudang kesulitan dalam pencarian informasi
Bag. Gudang Membangun media penyimpanan
63
data bahan baku karena harus langsung mengecek ke gudang
terkomputerisasi agar dapat memberikan informasi kepada Bag. Gudang tentang persediaan bahan baku
3 Proses pemesanan
inventory dan
distribusi material kimia dilakukan dengan mengisi form yaitu dengan cara Bag. Gudang datang langsung ke logistik, Proses penginputan data secara manual dan penyimpanan data masih dilakukan dengan cara pengarsipan.
Bag. Gudang dan Logistik Dibuatnya sistem informasi yang memiliki database yang dapat menginput,
menyimpan, dan mengelola data persediaan bahan baku dengan adanya aplikasi sistem informasi inventory
dan distribusi material kimia ini maka diharapkan dapat lebih mempermudah Bag. Gudang dalam melakukan
pemesanan material kimia