• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

Oleh

DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

SKIRPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Oleh

DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207

FAKULTAS EKONOMI

(3)

Nama : Dwi Prasetyo Nugroho Nomor Mahasiswa : 20120410207

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 3 Agustus 2016

(4)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, sering kali tampak mustahil; kita baru yakin

kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”

(Evelyn Underhill)

“ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ”

( Q.S. Al Insyirah : 5 – 8 )

“Berterima kasihlah kepada semua yang sudah hadir di hidupmu”

(5)

“Ketika kamu merasa

sedang beruntung dan berhasil,

percayalah doa orang tuamu telah dikabulkan.

Skripsi ini kupersembahkan untuk Bapak, Mamak, Kakak

dan Adik ku tercinta

Terima Kasihku Kepada...

Alhamdullilahirabbilalamin, terimakasih kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, rezeki, kesehatan, kasih sayang yang tiada hentinya serta karunia dan izin-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(6)

perhatian, nasihat yang selalu mengiringi setiap perjalanan dan usahaku. Terimakasih atas segala doa yang dipanjatkan dan tiada hentinya omelan atau ocehan yang keluar dari mulut Mamak dan Bapak yang menjadi motivasi kedepannya untuk lebih baik, menjadi semangat untuk melakukan semua agar bisa medapatkan yang terbaik, terimakasih juga atas segala fasilitas yang diberikan serta dukungan finansial selama ini.

Untuk kakaku Ika Setyaningsih dan adikku Ahmad Farhan, terimakasih karena telah memberikan perhatian dan segala dukungan serta semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Untuk seluruh keluarga besar di Wonosobo, Solo dan Sukorejo, terimakasih atas segala doa dan dukungannya.

Dr. Susanto, M.S., terima kasih atas segala kesabaran, saran, motivasi yang sudah diberikan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Buat Cici Fitri Yenti, mokase sudah hadir dikehidupanku, menjadi pendamping terbaik selama ini, yang selalu memberikan semangat motivasi, dukungan doa, sayang dan cinta. Gak tau mau nulis apalagi, apa yang kamu lakukan itu BAIK !!! Lof Yu.

(7)

Angga, Amma (unyil), Shella (Padang), Intan, terimakasih buat seluruh canda tawa kita, kejahilan, perjuangan kita selama ini, semoga kita dapat

dipertemukan lagi dilain hari setelah kita menjadi Orang.

Keluarga HIMAMA yang telah menjadi tempat saya menimba ilmu tentang bagaimana cara berorganisasi, semoga ilmu itu bisa saya amalkan di tahap selanjutnya. Sukses buat kita semua.. DAHSYAT, LUAR BIASA, ALLAHUAKBAR!!!

Teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi dan mengejar ACC Sajono Setiawan, Dedi Saputra dan Anggoro dan yang selalu sabar

mengajarkan dan siap ditanya-tanya Fatikha (mantan sekretaris SPORTA). Anggota keluarga rumah kecil (Alberto, Mivta, Omponk, Emon, dan Panggah), terimakasih sudah menjadi keluarga di Jogja, membantu

menghadapi masalah bersama dan dalam kondisi apapun. Terimakasih. Jangan kecewakan Orang Tua kita.

(8)

dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar serta tepat pada waktu yang ditentukan. Pada dasarnya skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh eWOM, Citra Merek, Kepercayaan

Merek Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Xiaomi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta” disusun sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan, penulis

menyadari pula bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih perlu penyempurnaan lebih lanjut. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dari segala pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati PA., M.Si., Ph.D selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(9)

motivasi dan doa kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi.

6. Seluruh staff karyawan dan karyawati Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

7. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

Besar harapan penulis, sehingga apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 3 Agustus 2016

(10)

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ...iii A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Batasan Masalah Penelitian...5

C. Rumusan Masalah Penelitian ...5

D. Tujuan Penelitian ...6

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian ...42

B. Uji Kualitas dan Analisis Data ...44

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ...50

D. Pembahasan (Interpretasi) ...55

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan ...58

B. Saran ...58

C. Keterbatasan Penelitian ...59

DAFTAR PUSTAKA ...60

(12)

4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ...46

4.4 Hasil Uji Reliabilitas...47

4.5 Kategori Tingkat Jawaban ...48

4.6 Statistik Deskirptif Variabel eWOM ...48

4.7 Statistik Deskirptif Variabel Citra Merek ...49

4.8 Statistik Deskirptif Variabel Kepercayaan Merek ...49

4.9 Statistik Deskirptif Variabel Minat Beli ...50

4.10 Hasil Analisis Uji Regeresi Berganda ...51

4.11 Hasil Koefisien Determinasi ...52

4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) ...52

4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...53

(13)
(14)

Lampiran 3 Data Responden Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 6 Hasil Uji Deskriptif Statistik Ewom Lampiran 7 Hasil Uji Deskriptif Statistik Citra Merek

Lampiran 8 Hasil Uji Deskriptif Statistik Kepercayaan Merek Lampiran 9 Hasil Uji Deskriptif Statistik Minat Beli

Lampiran 10 Hasil Uji Regresi Berganda Lampiran 11 Hasil Uji F (Uji Simultan) Lampiran 12 Hasil Uji t (Uji Parsial)

(15)

ii

PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

Diajukan Oleh

DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207

Telah disetujui oleh: Pembimbing

(16)

iii

YOGYAKARTA

ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

Diajukan oleh

DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 24 Agustus 2016

Yang terdiri dari

Dr. Susanto, MS. Ketua Tim Penguji

Indah Fatmawati, Dr., M.Si. Asnawi Asdinardju, Drs. M.Si. Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(17)

xi ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the influence of eWOM, brand image and brand trust to purchase intention product of smartphone Xiaomi. This study was a survey research, where the instrument of this research is questionnaire. The population of this research is the student University of Muhammadiyah Yogyakarta who is using the smartphone Xiaomi. The sample of this research is 392 respondents using purposive sampling method and the researched using SPSS Version 21 to analyze.

The result of this study, eWOM, brand image and brand trust has significant simultaneous to purchase intention. The result of this study eWOM, brand image and brand trust has significant partially to purchase intention.

(18)

x

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian survei, dimana instrument penelitian ini berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan smartphone Xiaomi. Sampel sebanyak 392 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan program SPSS Version 21.

Berdasarkan analisis data, secara simultan eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli. Secara parsial, eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

(20)

Kebutuhan akan alat komunikasi seperti telepon seluler (handphone) atau smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk jenis-jenis handphone atau smartphone dengan merek-merek tertentu. Pilihan konsumen untuk menggunakan handphone atau smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah satunya

kenaikan penjualan pada handphone atau smartphone Xiaomi. Xiaomi merupakan salah satu perusahaan handphone yang memproduksi smartphone berbasis android. Android adalah sebuah Operating System (OS) yang dikembangkan oleh Google untuk mobile device atau yang lebih kita kenal sebagai smartphone. Salah satu kelebihan dari android adalah ketersediaan aplikasi dari berbagai macam kategori: sosial, hiburan, permainan, dsb. Di pasar negara-negara berkembang seperti Indonesia, Xiaomi juga tercatat sebagai pemain yang cukup dominan di segmen handphone android murah namun dengan kualitas baik.

Penjualan smartphone Xiaomi mengalami kenaikan terbukti berdasarkan Lembaga riset Gartner penjualan smarthphone salah satunya produk Xiaomi, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Data Penjulan Smartphone Selama Quartal 3 Tahun 2013 & 2014 Company 3Q14 Units 3Q14 Market

Share (%) 3Q13 Units

(21)

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa penjualan Xiaomi mengalami kenaikan penjualan dari quartal 3 tahun 2013 yang jumlahnya 3,617.5 unit menjadi 15,772.5 unit pada quartal 3 tahun 2014. Sedangkan dari nilai market share produk Xiaomi juga mengalami kenaikan dari quartal 3 tahun 2013 yang jumlahnya 1.5% menjadi 5.2% pada quartal 3 tahun 2014.

Minat beli oleh seorang konsumen dilakukan atas dasar ketertarikan untuk mencoba suatu produk sampai akhirnya timbul suatu keinginan untuk membeli produk tersebut atau memilikinya. Minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan untuk mendapatkan dan memiliki atas suatu barang ataupun jasa, oleh karena itu secara umum orang membeli sesuatu didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut yang biasanya minat beli seorang konsumen berdasarkan faktor electronic word of mouth, citra merek serta kepercayaan merek dari suatu produk.

Kemajuan teknologi internet menjadikan penyebaran word of mouth tidak terbatas pada komunikasi tatap muka, namun sudah dalam bentuk electronic word of mouth. eWOM menjadi sebuah “venue” atau sebuah

(22)

ataupun komunitas akan mampu mempengaruhi minat beli konsumen (Jalilvand, 2012). eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Hening Thurau dalam Sandes, 2013). Selanjutnya dijelaskan oleh Goldsmith (2008) bahwa eWOM merupakan komunikasi sosial dalam internet di mana penjelajah web saling mengirimkan maupun menerima informasi terkait dengan produk secara online.

Citra merek menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh perusahaan, melalui citra merek yang baik, maka dapat menimbulkan nilai emosional pada diri konsumen, dimana akan timbulnya perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, demikian sebaliknya apabila suatu merek memiliki citra (image) yang buruk dimata konsumen, kecil kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut. Semakin baik Citra Merek (brand image) yang melekat pada produk tersebut maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercaya lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu menggunakan produk yang akan dibeli.

(23)

transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile dalam Ferinnadewi, 2008).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Majid (2014) dan Arista dkk (2011). Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Pengaruh eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Xiaomi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”

B. Batasan Masalah Penelitian 1. Jenis Variabel

Variabel dependennya adalah minat beli, sedangkan variabel independennya adalah eWOM, citra merek dan kepercayaan merek. 2. Subjek/Objek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka beberapa permasalahannya dapat diidentifikasikan menjadi sebagai berikut:

1. Apakah eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli produk smartphone?

(24)

3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli produk smartphone?

4. Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli produk smartphone?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang dirumuskan. Oleh karenanya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone.

2. Menganalisis pengaruh eWOM terhadap minat beli produk smarthphone. 3. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap minat beli produk

smarthphone.

4. Menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap minat beli produk smarthphone.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(25)

penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian terkait atau penelitian lain yang dikembangkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pengalaman dalam mempraktekan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan. Peneliti juga dapat memperdalam pengetahuanya di dalam bidang Manajemen Pemasaran khususnya

berkaitan dengan Electronic Word of Mouth, Citra Merek, Kepercayaan

Merek terhadap Minat Beli Smartphone Xiaomi.

b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan dapat dijadikan referensi tambahan untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai minat beli.

c. Sebagai bahan masukan bagi para pembuat gadget/smartphone android dalam menciptakan sebuah produk ponsel terkait dengan minat beli para konsumen.

d. Memberikan pemahaman kepada para konsumen gadget/smartphone android mengenai keterkaitan eWOM, citra

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Grand Teori

a. eWOM terhadap Minat Beli

Indikator – indikator dari minat beli dijelaskan oleh komponen (Schiffman & Kanuk, 2008). Komponen – komponen tersebut sebagai berikut:

1) Tertarik untuk mencari informasi tentang produk (melalui eWOM) 2) Mempertimbangkan untuk membeli

3) Tertarik untuk mencoba 4) Ingin mengetahui produk 5) Ingin memiliki produk

b. Citra Merek terhadap Minat Beli

Shwu-Lng dan Chen-Lien (2009) menyatakan bahwa komponen core brand image adalah kesadaran merek (Brand Awareness) dan

(27)

Gambar 2.1 Core Brand Image to Purchase Intention Model Shwu-Lng dan Chen-Lien (2009)

c. Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli

Mowen (1995), berpendapat bahwa minat beli merupakan sebuah intensi, kepercayaan dalam mempertimbangkan sebuah merek dan informasi baru yang difikirkan dalam menentukan pembelian. Pengukuran minat sebagai alat untuk memprediksi perilaku memiliki tiga hirarki, sebagai berikut:

1) Membentuk kepercayaan terhadap suatu produk 2) Mengembangkan sikap terhadap produk

(28)

Dari beberapa teori yang telah dijelaskan, maka dapat digambarkan bagan grand theory yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 2.2 Model Grand Theory penelitian ini

2. eWOM

eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk

atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et.al, 2004). Selanjutnya dijelaskan oleh Goldsmith (2008) bahwa eWOM merupakan komunikasi sosial dalam internet di mana penjelajah web saling mengirimkan maupun menerima informasi terkait dengan produk secara online.

Kemajuan teknologi internet menjadikan penyebaran word of mouth tidak terbatas pada komunikasi tatap muka saja, namun sudah dalam bentuk electronic word of mouth (eWOM) atau dengan kata lain eWOM (luring)

(29)

(daring) karena adanya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini. eWOM menjadi sebuah “venue” atau sebuah tempat yang sangat penting untuk konsumen memberikan opininya dan dianggap lebih efektif dibandingkan WOM (daring), karena tingkat aksesibilitas dan jangkauannya yang lebih luas (Jalilvand, 2012).

Komunikasi eWOM melalui media elektronik mampu membuat konsumen tidak hanya mendapatkan informasi mengenai produk dan jasa terkait dari orang-orang yang mereka kenal, namun juga dari sekelompok orang yang berbeda area geografisnya yang memiliki pengalaman terhadap produk atau jasa yang dimaksud (Christy, 2010). Internet mampu menciptakan kesempatan bagi electronicword-of-mouth melalui berbagai media online seperti facebook, twitter, blog, my space dan lain sebagainya (Christy, 2010). Pelanggan menggunakan media online dengan tujuan untuk berbagi pengalaman mereka sendiri terhadap suatu merek, produk, ataupun layanan yang sudah pernah mereka alami sendiri. Selain itu, konsumen juga memanfaatkan pengalaman orang lain, ketika ingin membeli sesuatu sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap sesuatu barang atau jasa (Evans dan McKee, 2010).

(30)

elektronik (tanpa komunikasi face to face). Kedua, pada word of mouth traditional (sebelumnya), pemberi informasi memberikan informasi kepada

resipen yang mencari tahu tentang informasi yang dibutuhkan serta memiliki perhatian pada informasi tersebut. Namun, pada electronic word of mouth (eWOM), rujukan pemberi informasi biasanya bersifat unsolicited,

maksudnya adalah mereka memberikan atau mengirimkan informasi kepada resipen yang tidak mencari informasi tersebut, serta tidak memiliki perhatian kepada informasi tersebut.

Terdapat perbedaan antara komunikasi WOM dan eWOM. Perbedaan ini menjadi keunikan dan karakteristik bagi komunikasi eWOM. Karakteristik unik yang dimiliki komunikasi eWOM adalah:

a. Komunikasi eWOM terjadi tanpa komunikasi face-to-face. Semua pengalaman personal dan opini-opini disajikan dalam bentuk tulisan sehingga receiver hanya mengetahui opini dan pendapat saja tanpa mengetahui karakteristik komunikator eWOM.

b. Komunikasi eWOM tidak terbatas pada ruang dan waktu. Orang tidak harus terlibat secara langsung untuk dapat memahami suatu informasi karena informasi tersebut dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Karena kemudahan dalam akses, komunikasi eWOM menjadi sumber yang paling disukai konsumen dalam mencari referensi produk yang akan digunakan.

(31)

geografis dengan jumlah yang tak terbatas sehingga memiliki kekuatan seperti media massa. Konsumen memiliki banyak kesempatan untuk bertukar informasi melalui komunikasi eWOM.

d. Keakraban individu tidak terlalu penting dalam komunikasi eWOM sehingga mereka tidak perlu mengungkapkan identitas. Konsumen menjadi lebih bebas mengungkapkan opini dan pendapat mengenai produk.

e. Konsumen sulit menentukan kualitas dari rekomendasi produk karena tidak mengenal satu sama lain. Komunikator tidak merasa perlu bertanggung jawab atas rekomendasi yang diberikan karena tidak mengenal satu sama lain. Karena hal tersebut, ada kemungkinan informasi yang diberikan tidak akurat. Namun karena kuantitas komunikasi eWOM tinggi, konsumen dapat menemukan rekomendasi dari berbagai macam sumber sehingga lebih kredibel jika dibandingkan dengan memercayai dari satu sumber saja.

f. Komunikasi eWOM tersaji dalam bentuk tulisan sehingga konsumen dapat mengakses kembali informasi sesuai kebutuhan.

(32)

Pertukaran informasi melalui cara eWOM menjadi sarana yang penting bagi konsumen untuk mendapatkan informasi tentang kualitas produk dan kualitas pelayanan dari sebuah perusahaan atau produsen. Selain itu, pesan seperti itu efektif dalam mengurangi resiko dan ketidakpastian yang dialami konsumen saat membeli produk atau jasa, sehingga minat pembelian dan keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi.

3. Citra Merek

Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang di cerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu di ingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam di benak konsumennya, Kotler and Keller (2009). Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek (Suryani, 2008).

Menurut Shimp dalam Radji (2009), ada tiga bagian yang terdapat dalam pengukuran citra merek:

a. Atribut

(33)

b. Manfaat

Manfaat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1) Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi masalah- masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dialami oleh konsumen, dengan mengasumsikan bahwa suatu merek memiliki manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah tersebut. 2) Simbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya

memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki.

3) Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif.

c. Evaluasi keseluruhan

(34)

mental. Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.

Jadi, citra merek adalah serangkaian deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek dari suatu produk yang baik akan mendorong para calon pembeli untuk membeli produk tersebut daripada membeli produk yang sama dengan merek lain. Karena itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan perilaku pembelian mereka guna menentukan langkah yang tepat untuk mengantisipasinya.

4. Kepercayaan Merek

Kepercayaan merek adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile, 2002 dalam Ferinnadewi, 2008). Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

(35)

Ferrinadewi (2008) mengemukakan, terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen yaitu:

a. Achieving result

Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.

b. Acting with integrity

Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas merupakan faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan ketulusan dan pihak lain.

c. Demonstrate concern

Yaitu kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian konsumen jika menghadapi masalah dengan produk, akan menumbuhkan kepercayaan dengan merek.

Menurut Ika dan Kustini (2011), kepercayaan merek (brand trust) dapat diukur melalui dimensi viabilitas (dimension of viability) dan dimensi intensionalitas (dimension of intentionality).

(36)

Dimensi ini mewakili sebuah persepsi bahwa suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator kepuasan dan nilai (value).

b. Dimension of Intentionality

Dimensi ini mencerminkan perasaan aman dari seorang individu terhadap suatu merek. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator security dan trust.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek adalah kesediaan konsumen untuk mempercayai suatu merek dengan segala resikonya karena adanya harapan di benak mereka bahwa merek tersebut akan memberikan hasil yang positif kepada konsumen sehingga akan menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek.

5. Minat Beli

Minat beli adalah sesuatu kekuatan psikologis yang ada di dalam individu, yang berdampak pada melakukan sebuah tindakan (Schiffman & Kanuk, 2007). Minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya (Kotler, 2005).

Lucas dan Britt dalam Natalia (2008) mengatakan bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain:

(37)

b. Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik pada konsumen.

c. Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk mengingini atau memiliki suatu produk tersebut.

d. Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu terhadap produk tersebut .

e. Keputusan, proses akhir dimana pembeli mengambil tindakan untuk memperoleh produk tersebut yang disebut membeli.

Menurut Slamenton dalam Nurmala (2008), “Minat beli adalah

sesuatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa adanya pembahasan.” Sedangkan menurut Gustinadalam Nurmala

(2008), “Minat beli adalah keinginan atau kemampuan seseorang terhadap

suatu objek sehingga mengambil suatu keputusan.” Sementara menurut

Tampubolon dalam Nurmala (2008) mendefinisikan “Minat beli adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.” Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli

adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:

(38)

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Menurut Kotler (2002), customer buying decision – all their experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Minat

beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen yang mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan peng-alaman dalam memilih, menggunakan dan meng-konsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,2005) :

a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

(39)

tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. B. Penelitian Terdahulu

Semuel dan Adi (2014) yang berjudul “Analisis eWOM, Brand Image,

Brand Trust dan Minat Beli Produk Smartphone di Surabaya”, menunjukkan bahwa:

1. eWOM terbukti berpengaruh signifikan terhadap Brand Image, hal ini dijelaskan ketika semakin baik eWOM menyebabkan semakin tingginya Brand Image suatu merek. eWOM merupakan media untuk menyampaikan berbagai informasi dan dapat menjadi media untuk melakukan hubungan pembicaraan dengan banyak orang melalui web atau blog.

2. eWOM terbukti berpengaruh signifikan terhadap Brand Trust, hal ini dikarenakan konsumen telah mendapat info dari web merasa yakin dan percaya dari review berbagai orang yang telah mencoba produk, jadi eWOM positif meningkatkan Brand Trust.

(40)

didapatkan dan merek dari produk smartphone yang akan dibelinya. Namun jika Brand Image buruk, maka konsumen akan berpikir ulang untuk membeli merek tersebut.

4. Brand Trust berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, hal ini disebabkan karena konsumen telah percaya pada suatu merek maka konsumen tersebut akan membeli kembali merek yang telah dipercayainya tersebut.

5. eWOM berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, hal ini disebabkan karena konsumen telah melihat dan membaca berbagai informasi yang disampaikan oleh konsumen lainnya melalui web atau blog terpercaya.

Nurkholish Majid (2014) yang berjudul “Analisis Pengaruh

Electronic Word of Mouth terhadap Brand Image dan Dampaknya pada Minat Beli Smartphone Samsung di Kota Malang”, menunjukkan bahwa: 1. eWOM berpengaruh terhadap brand image smartphone Samsung. Dapat

dikatakan bahwa ikatan sosial, pencari opini, kebutuhan informasi, kepentingan pengetahuan dan ketidakpastian pembelian meningkatkan asosiasi merek yang nantinya akan dicitrakan dalam bentuk brand image khususnya untuk merek smartphone Samsung.

(41)

3. eWOM tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli smartphone Samsung. Komunikasi maupun pencarian informasi yang dilakukan internet kurang menimbulkan pengaruh terhadap minat pembelian konsumen khususnya di Kota Malang karena ketidakjelasan pengirim dan kredibilitas pesan.

Arista dan Astuti (2011) yang meneliti pengaruh iklan, kepercayaan merek dan citra merek terhadap minat beli konsumen studi kasus pada konsumen Telkom speedy kota Semarang. Hasil penelitian adalah, semua variabel (iklan, kepercayaan merek dan citra merek) secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini mengindikasikan bahwa jika iklan, kepercayaan merek dan citra merek semakin baik, maka minat beli konsumen akan mengalami peningkatan.

C. Hipotesis

1. Pengaruh eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli

eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang pruduk atau

(42)

(Kotler dan Keller, 2009). Kepercayaan merek adalah persespsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarakan pada pengalaman atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile, 2002 dalam Ferinnadewi, 2008).

Apabila tanggapan konsumen yang telah memiliki pengalaman tentang suatu produk yang dibagikan kepada konsumen yang lain melalui eWOM merupakan tanggpan yang baik, maka akan semakin tinggi pula kecenderungan minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Dan jika semakin baik citra merek dari suatu produk, akan tinggi juga kecenderungan minat beli konsumen terhadap suatu produk. Begitupun dengan kepercayaan merek, semakin baik kepercayaan merek konsumen akan suatu produk, maka akan semakin menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen terhadap suatu produk.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa eWOM, citra merek dan kepercayaan merek memiliki pengaruh yang simultan terhadap minat beli. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Semuel dan Adi (2014) yang menyatakan bahwa variabel eWOM, citra merek dan kepercayaan merek memiliki pengaruh simultan terhadap minat beli. H1: eWOM, citra merek dan kepercayaan merek memiliki pengaruh

positif secara simultan terhadap minat beli.

(43)

eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang pruduk atau

perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et,al ,2004). eWOM merupakan suatu cara dalam penyebaran informasi yang ada dengan seiring berkembangnya teknologi dan juga sebagai saluran komunikasi informal utama konsumen. Hal ini mempengaruhi keputusan jangka pendek dan jangka panjang konsumen untuk membeli suatu produk. Dengan demikian, eWOM bisa dikatakan memainkan peran penting dalam perilaku konsumen saat menentukan minat beli.

(44)

semakin tinggi pula kecenderungan minat beli konsumen terhadap produk tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa eWOM berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kania (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa eWOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen.

H2: eWOM berpengaruh positif terhadap minat beli. 3. Pengaruh citra merek terhadap minat beli

Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan yang tertanam dibenak konsumennya (Kotler dan Keller, 2009). Dolich dalam Malik et al. (2012) menyatakan bahwa citra merek berperan penting dalam manajemen pemasaran dan perhatian.

Citra merek merupakan pernyataan mental yang menilai positif atau negatif, bagus atau tidak bagus, suka atau tidak suka, dari suatu produk sehingga menghasilkan minat dari konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa yang dihadirkan produsen. Semakin baik citra merek dari suatu produk maka akan tinggi pula kecenderungan minat beli konsumen terhadap suatu produk.

(45)

Pujadi (2010) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli.

H3: Citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli.

4. Pengaruh kepercayaan merek terhadap minat beli

Kepercayaan merek adalah persespsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarakan pada pengalaman atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile, 2002 dalam Ferinnadewi, 2008). Kepercayaan merek juga memperngaruhi minat beli yang dilakukan oleh konsumen. Kepercayaan terhadap suatu produk dapat berupa kepercayaan bagus atau buruk. Dengan keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu produk baik itu yang bersifat bagus atau buruk, semuanya akan mempengaruhi terhadap minat beli konsumen akan suatu produk.

Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek jelas-jelas mempengaruhi minat beli, dikarenakan konsumen memiliki sikap yang lebih waspada terhadap merek yang belum dikenalnya. Semakin baik kepercayaan merek konsumen akan suatu produk maka akan semakin baik pula kecenderungan konsumen terhadap minat beli suatu produk.

(46)

Semuel dan Adi (2014) yang menyatakan bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap minat beli.

H4 : kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap minat beli. D. Model Penelitian

Berdasarkan telaah pustaka di atas terhadap variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini mengenai pengaruh eWOM, citra merek, kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi. Maka dapat ditampilkan pemikiran teoritis sebagai berikut:

Gambar 2.3 Model Penelitian

(47)
(48)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian

1. Objek penelitian

Suharismi Arikunto (2001) menyatakan objek penelitian merupakan ruang lingkup atau hal – hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka objek dalam penelitian ini adalah produk smartphone Xiaomi.

2. Subjek penelitian

Moleong (2010) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informan tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Jenis Data

(49)

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara peneliti mengambil sampel atau contoh yang representatif dari populasi yang tersedia, Sanusi (2011). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diketahui berjumlah 19006 mahasiswa. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 392 responden. Jumlah ini merujuk pada rumus Slovin (Riduwan, 2005) yaitu:

� =� �2+

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = nilai presisi 95% atau 0,05

� = 9 9, 2+

= 392

Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah cara pengambilan

sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau expert, Sanusi (2011). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini

adalah:

(50)

2. Mengakses internet minimal satu hingga dua jam dalam sehari untuk mencari informasi tentang smartphone Xiaomi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang pada penelitian ini adalah dengan cara data angket (kuisioner). Angket (Kuesioner) adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam. Di dalam kuisioner, peneliti dapat mengumpulkan data mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiwa UMY terhadap smartphone Xiaomi.

E. Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini, variabel – variabel yang digunakan haruslah diidentifikasi terlebih dahulu agar tidak timbul adanya perselisihan cara pandang terhadap variabel-varibelnya. Adapun varibel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent), dan variabel terikat (dependent) yang dikesemuanya memiliki hubungan sebab akibat. Identifikasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent) terdiri dari :

X1 : electronic Word Of Mouth (eWOM) X2: Citra Merek

X3: Kepercayaan Merek

(51)

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (Marzuki, 2005). Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2008) merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Produk

Smartphone Xiaomi terangkum dalam satu tabel dengan masing-masing indikator dan sumbernya:

1. eWOM (X1)

eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk

atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et.al, 2004) adapun indikator eWOM menurut Henning-Thurau et.al, 2004:

a. Platform assistance

b. Concern for others consumers c. Positive self-enhancement d. Social Benefits

(52)

2. Citra Merek (X2)

Brand image yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005). Indikator-indikator pembentuk citra merek menurut Wijaya 2008 (dalam Apriliani 2013) adalah sebagai berikut:

a. Citra Pembuat

1) Perusahaan yang bonafit

2) Perusahaan yang memiliki daya saing kuat b. Citra Pemakai

1) High-class

2) Menjadi orang modern c. Citra Produk

1) Produk yang update

2) Unggul di bidang komunikasi dan aplikasi yang modern

3. Kepercayaan Merek (X3)

(53)

Menurut Ika dan Kustini (2011), kepercayaan merk (brand trust) dapat diukur melalui dimensi viabilitas (dimension of viability) dan dimensi intensionalitas (dimension of intentionality).

a. Dimension of Viability

Dimensi ini mewakili sebuah persepsi bahwa suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator kepuasan dan nilai (value).

b. Dimension of Intentionality

Dimensi ini mencerminkan perasaan aman dari seorang individu terhadap suatu merek. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator security dan trust.

4. Minat Beli (Y)

Minat Beli adalah tahap kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Ferdinand, 2006). Menurut Karmela, dkk (2009) minat beli dapat diindentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a. Attention (menarik perhatian)

b. Interest (menimbulkan minat lebih dalam) c. Desire (keinginan untuk membeli)

d. Action (melakukan pembelian) e. Satisfaction (menimbulkan kepuasan)

(54)

menggunakan angka 1 – 5 untuk mewakili pendapat responden. Nilai untuk skala tersebut adalah:

Sangat setuju = 5 Setuju = 4 Netral = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1

G. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena didalam penyelidikan. Pengujian ini dilakukan terhadap masing-masing indikator pembentuk variabel penelitian. Untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini, maka dengan melihat nilai sig (2 tailed) pada tabel correlation. Apabila nilai α < 0,05 maka dikatan valid, namun jika sebaliknya maka dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan pengukuran berulang pada suatu karakteristik. Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula

cronbach’s alpha yang secara empiris diberikan ketentuan, bahwa α<0,6

(55)

adalah suatu pendekatan untuk menaksir konsistensi pendekatan untuk menaksir konsistensi internal dari kumpulan item/indikator, dimana beberapa item dijumlahkan untuk menghasilkan skor total untuk skala/konstrak.

H. Uji Hipotesis dan Analisis Data

Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti menggunakan program SPSS for windows. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Produk Smartphone. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian serta memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Berganda

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variable dependen, maka digunakan alat teknik regresi linier berganda yang dimasukkan variabel independen dan dependen ke dalam model persamaan regresi, sebagai berikut:

(56)

Keterangan : Y = Minat Beli

α = konstanta

X1 = eWOM X2 = Citra Merek

X3 = Kepercayaan Merek

β1 =Koofisien regresi eWOM

β2 = koofisien regresi Citra Merek

β3 = koofisien regresi Kepercayaan Merek 2. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan Uji Statistik F dan Uji Statistik t.

a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Ghozali (2012), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). Tahap-tahap pengujian statistik F yakni :

1) Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau :

(57)

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara

simultan sama dengan nol, atau : HA : b1 ≠ b2 ≠ ….bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

3) Menentukan α = 0.05 atau 5% 4) Kesimpulan

a) P Value < 0.05, maka H0 ditolak atau variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. b) P value > 0.05, maka H0 diterima atau variabel independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

(58)

terhadap variabel dependen. Dalam uji t terdapat tiga langkah yaitu sebagai berikut:

1) Menentukan H0 : β1 = 0, HA : β1 ≠ 0

2) Menentukan taraf signifikansi 5% atau 0,05.

3) Jika nilai probabilitas < dari 5% atau 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan dan jika nilai probabilitas >= 5% atau 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

(59)
(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah smartphone Xiaomi. Xiaomi merupakan perusahaan swasta yang baru berdiri kurang dari 6 tahun dan merupakan kompetitor kuat yang akan menggulingkan perusahaan – perusahaan besar eloktronik. Xiaomi dimiliki oleh swasta milik pribadi seorang berasal dari Tiongkok dan berkantor pusat di Beijing Cina. Berdiri pada tahun 2010 Xiaomi menjadi perusahaan besar dan menjadi salah satu perusahaan terkemuka Tiongkok. Bahkan Xiaomi menjadi produsen paling laris ke empat didunia dalam penjualan smartphone.

Pengambilan nama Xiaomi sendiri berasal dari bahasa Mandarin yang memiliki arti Beras Kecil. Menurut Lei Jun sendiri nama Xiaomi memiliki arti sangat besar. Xiao berarti sebutir beras dalam konsep Buddha sama besarnya seperti gunung dan Mi sendiri singkatan dari Mobile Internet atau juga bisa disebut Mission Impossible karena

(61)

2. Profil Responden atau Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan smartphone Xiaomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta khususnya pengguna smartphone Xiaomi. Jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden disebarkan sebanyak 392 kuesioner. Adapun rekapitulasi penyebaran kuesioner dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Rincian Penyebaran Kuesioner

No Keterangan Jumlah

1 Kuesioner yang disebar 392 kuesioner

2 Kuesioner yang kembali 392 kuesioner

3 Kuesioner tidak kembali 0 kuesioner

4 Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 0 kuesioner 5 Kuesioner yang dapat diolah 392 kuesioner

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan keterangan dari tabel 4.1 diatas diketahui bahwa kuesioner yang diberikan kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta khususnya pengguna smartphone Xiaomi sebanyak 392 kuesioner, hal tersebut menyimpulkan bahwa kuesioner yang kembali sesuai dengan kuesioner yang disebar.

3. Karakteristik Responden

(62)

Yogyakarta khususnya pengguna smartphone Xiaomi. berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan dapat ditampilkan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Deskripsi Responden

Karakteristik Responden Keterangan Total Responden Persentase

Fakultas

Fakultas Ekonomi 108 27,6%

Fakultas Agama Islam 23 5,9%

Fakultas Isipol 65 16,6%

Fakultas Pendidikan Bahasa 93 23,7%

Fakultas Kedokteran 36 9,2%

Fakultas Teknik 35 8,9%

Fakultas Pertanian 16 4,1%

Fakultas Hukum 16 4,1%

Sumber: Hasil olah data, lampiran 3

Tabel 4.2 menunjukkan persentase terbesar untuk karakteristik fakultas adalah fakultas ekonomi dengan jumlah 108 responden atau 27,6%, persentase terbesar untuk karakteriktik jenis kelamin adalah wanita dengan jumlah 225 responden atau 57,4%, dan persentase terbesar untuk karakteristik berapa lama mengetahui smartphone Xiaomi adalah 6 bulan – 1 tahun dengan jumlah 165 responden atau 42,1%.

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data

(63)

terhadap daftar pertanyaan atau kuesioner yang diajukan. Pada penyebaran kuesioner formal, responden diberikan 30 pertanyaan yang mewakili setiap variabel. Hasil data diuji dengan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS Versi 21.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu keusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2012). Uji validitas dalam penelitian ini dengan menggunakan alpha < 0,05 atau 5%. Uji validitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Kriteria pengukuran yang digunakan adalah:

a. Apabila alpha > sig. (2-tailed), maka kesimpulannya item kuesioner tersebut tidak valid.

b. Apabila alpha < sig. (2-tailed), maka kesimpulannya item kuesioner tersebut valid.

(64)

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Instrument

Variabel Item Pertanyaan Sig. (2-tailed) Alpha Keterangan

eWOM

Sumber: Hasil olah data, lampiran 4

(65)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengungkapkan stabilitas internal dari jawaban responden dalam satu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2012). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skor Cronbach Alpha. Menurut Nunnally (1994) dalam Ghozali (2012) hasil uji reliabilitas

dianggap reliabel jika nilai cronbach alpha memiliki nilai lebih besar atau sama dengan α (0,7). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 eWOM 0,852 Reliabel

2 Citra Merek 0,854 Reliabel

3 Kepercayaan Merek 0,864 Reliabel

4 Minat Beli 0,907 Reliabel

Sumber: Hasil olah data, lampiran 5

(66)

3. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan sejauh mana responden dapat dapat memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Kategori yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Untuk mengetahui mean dari masing-masing indikator yang diujikan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Sumber: Hasil olah data, lampiran 6

(67)

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Variabel Citra Merek

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber: Hasil olah data, lampiran 7

Pada tabel 4.7 menjelaskan statistik deskriptif responden dalam memberikan penilaian terhadap variabel Citra Merek. Variabel Citra Merek menunjukkan jumlah rata – rata 3.574405 dengan skor minimum ada diangka 1 dan maksimum ada diangka 5, hal ini menunjukkan bahwa Citra Merek yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi adalah sedang.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan Merek

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber: Hasil olah data, lampiran 8

(68)

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Variabel Minat Beli

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber: Hasil olah data, lampiran 9

Pada tabel 4.9 menjelaskan statistik deskriptif responden dalam memberikan penilaian terhadap variabel Minat Beli. Variabel Minat Beli menunjukkan jumlah rata – rata 3.680166 dengan skor minimum ada diangka 1 dan maksimum ada diangka 5, hal ini menunjukkan bahwa Minat Beli yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi adalah tinggi.

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek terhadap minat beli. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah eWOM (X1), citra merek (X2), dan kepercayaan merek (X3), sedangkan

(69)

Tabel 4.10

Hasil Analisis Uji Regresi Berganda Model Sumber : Hasil olah data, lampiran 10

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis resgresi linear berganda diatas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,215X1 + 0,147X2 + 0,569X3

Dari hasil persamaan tersebut, dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Adapun arti dari persamaan regresi sebagai berikut:

1) Nilai koefisien regresi eWOM bernilai positif yang berarti semakin tinggi eWOM yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi secara signifikan mampu meningkatkan minat beli.

2) Nilai koefisien regresi citra merek bernilai positif yang berarti semakin tinggi citra merek yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi secara signifikan mampu meningkatkan minat beli.

(70)

2. Hasil Uji Simultan (F)

Sumber : Hasil olah data, lampiran 11

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen secara bersamaan atau simultan terhadap variabel independent. Dalam penelitian ini variabel independen adalah terdiri dari eWOM, citra merek dan kepercayaan merek, dan variabel dependennya adalah minat beli.

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.11 eWOM, citra merek dan kepercayaan terhadap minat beli memiliki nilai sig. 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu <α 0,05 dan

diperoleh F hitung sebesar 236,807. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara simultan, eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini diterima.

3. Uji t (Uji Parsial)

(71)

Tabel 4.13

Ringkasan Hasil Uji Nilai t

Model Koefisien

Regresi Sig. T t Keterangan

Constant

eWOM 0,215 0,000 5,692 Signifikan Citra Merek 0,147 0,001 3,324 Signifikan Kepercayaa Merek 0,569 0,000 14.290 Signifikan Variabel dependen : Minat Beli

Sumber : Hasil olah data, lampiran 12

Berdasarkan dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel diatas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Pengaruh eWOM terhadap minat beli

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.12 eWOM memiliki nilai sig. 0,000 atau probilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu < α 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 5,692 dengan nilai koefisien regresi 0,215. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara parsial, eWOM berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis

pertama (H2) dalam penelitian ini diterima. b. Pengaruh citra merek terhadap minat beli

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.12 citra merek memiliki nilai sig. 0,001 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu < α 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 3,324 dengan nilai koefisien regresi 0,147. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara parsial, citra merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini diterima.

(72)

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.12 kepercayaan merek memiliki nilai sig. 0,000 atau probilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu < α 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 14,290 dengan nilai koefisien regresi 0,569. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara parsial, kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini diterima.

Secara keseluruhan, hasil pengujian hipotesis dapat dilhat pada tabel berikut:

Tabel 4.14

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

No. Hipotesis Keterangan

1 eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli 4 Kepercayaan merek berpengaruh dan

signifikan terhadap minat beli

Diterima

4. Hasil Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinasi (R²) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.11

Koefisien Determinasi (R2)

Adjusted R2 0,644

R Square 0,647

(73)

Berdasarkan Tabel 4.13 hasil regresi diperoleh nilai koefisisen determinasi (R2) dengan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,644. Artinya variasi variabel dependen dalam model yaitu minat beli (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu eWOM (X1), citra merek (X2) dan kepercayaan merek (X3) sebesar 64,4%, sedangkan sisanya sebesar 35,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

D. Pembahasan (Interpretasi)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh antara eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi pada Universitas Muhammdiyah Yogyakarta. Hasil

penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

(74)

Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) menunjukan bahwa eWOM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi, karena nilai signifikasi 0,000 < α 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi eWOM yang konsumen punya mengenai produk smartphone Xiaomi maka akan semakin tinggi pula minat beli terhadap produk tersebut. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yag dilakukan oleh Kania (2013), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa eWOM berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli.

Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) menunjukan bahwa citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi, karena nilai signifikasi 0,001 < α 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi citra merek yang tertanam di benak konsumen mengenai produk smartphone Xiaomi maka akan semakin tinggi pula minat beli terhadap produk tersebut. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yag dilakukan oleh Pujadi (2010), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli.

(75)
(76)

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN BATASAN PENELITIAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek terhadap minat minat beli, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hipotesis 1, diperoleh hasil bahwa eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat minat beli, sehingga H1 diterima

2. Berdasarkan hipotesis 2, diperoleh hasil bahwa eWOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, sehingga H2 diterima

3. Berdasarkan hipotesis 3, diperoleh hasil bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, sehingga H3 diterima.

4. Berdasarkan hipotesis 4, diperoleh hasil bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, sehingga H4 diterima

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan akan bermanfaat, diantaranya:

(77)

2. Bagi peneliti selanjutnya sabaiknya memperluas objek penelitian, tidak hanya bagi salah satu smartphone saja, tapi juga dengan merek – merek smartphone yang lain agar dapat membandingkannya.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah atau mengganti beberapa variabel penelitian yang dimungkinkan berpengaruh terhadap minat beli. 4. Bagi perusahaan smartphone Xiaomi, diharapkan tetap menjaga kualitas

yang telah tertanam baik di benak konsumennya. C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbasan atau kelemahan anatara lain:

1. Penelitian ini dilakukan hanya kepada satu kampus saja yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sehingga mengurangi kemampuan dalam mengeneralisasi hasil penelitian

Gambar

Gambar 2.2 Model Grand Theory penelitian ini
Gambar 2.3 Model Penelitian
Tabel 4.1 Rincian Penyebaran Kuesioner
Tabel 4.2 Deskripsi Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menerangkan pengaruh ekuitas merek (kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek) terhadap minat beli produk smartphone China yang mana

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kualitas produk, citra merek dan persepsi harga terhadap minat beli produk smartphone Samsung di Kota

Dapat disimpulkan bahwa dalam usaha elektronik yang menjadi sudut pandang adalah pengaruh iklan, citra merek, dan kepercayaan merek terhadap minat beli konsumen

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa IAIN Surakarta mengenai pengaruh EWOM terhadap minat beli dengan citra merek sebagai variabel intervening

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Kualitas, Citra Merek Dan Variasi Produk Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Wardah Di Surabaya

Rizal Kurniawan. Pengaruh Citra Merek dan Word of Mouth terhadap keputusan pembelian Smartphone Xiaomi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo.2020.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek terhadap minat beli. smartphone

Dalam pengujian hipotesis ketujuh dinyatakan bahwa “eWOM berpengaruh positif terhadap Minat Beli produk smartphone iPhone yang dimediasi oleh Brand Trust” Untuk melihat