SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN
CISCO PACKET TRACER
TUGAS AKHIR
\
ELDIPA FAJAR BARUS
112406177
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN
CISCO PACKET TRACER
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi Tugas dan Memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
ELDIPA FAJAR BARUS
112406177
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
PERSETUJUAN
Judul : SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN
CISCO PACKET TRACER
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : ELDIPA FAJAR BARUS
Nomor Induk Mahasiswa : 112406177
Program Studi : D3 TEKNIK INFORMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMA (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Disetujui di
Medan, Juli 2014
Disetujui Oleh
Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU Pembimbing
Ketua,
Dr. Elly Rosmaini, M.Si Dra.Normalina Napitupulu M.Sc
ii
PERNYATAAN
SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN CISCO
PACKET TRACER
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2014
ELDIPA FAJAR BARUS
iii
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tugas akhir ini dengan judul Simulasi Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco
Packet Tracer.
Terimahkasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra.Normalina Napitupulu,M.Sc selaku
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan tugas akhir ini.
Terimahkasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Bapak Syahriol Sitorus, S.Si,
M.IT selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA-USU
Medan, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan IbuDr. Mardiningsih, M.Si Selaku Ketua dan
Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku
Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Teknik Informatika FMIPA USU,
pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada
kedua Orang Tua Ayahanda Eddy Maulana Barus, Ibunda Sitti Fatimah Sembiring
dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan.
ABSTRAK
Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin pesat tentunya
Jaringan Komputer memiliki peran yang sangat besar untuk memajukan setiap
teknologi-teknologi yang ada, seperti sekarang hampir semua perangkat-perangkat
elektronika terhubung ke dalam jaringan baik itu dengan kabel ataupun nirkabel.
Jaringan Komputer pada dasarnya akan menghubungkan setiap pengguna maupun
perangkat agar dapat berkomunikasi dalam jarak dekat maupun jauh. Untuk dapat
membidangi Jaringan Komputer tentu tidak sedikit yang digunakan dikarenakan
jaringan komputer membutuhkan perangkat-perangkat sebagai media perantara dalam
membangun sebuah komunikasi, tetapi tentu tidak sedikit biaya yang akan
dikeluarkan bila membeli dan selalu mengupdate perangkat-perangkat yang lebih baru
lagi. Packet tracer oleh Cisco diciptakan sebagi media pembelajaran untuk siapapun
yang ingin menekuni Jaringan Komputer agar dapat memahami dasar-dasar Jaringan
Komputer tersebut tanpa harus mempunyai perangkat dan peralatan dalam jaringan
v
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Rumusan Masalah 2
1.3Batasan Masalah 3
1.4Tujuan 3
1.5Manfaat 3
1.6Metodologi 4
1.7Sistematika Penulisan 5
BAB 2 Landasan Teori 6
2.1Jaringan Komputer 6
2.2Sejarah Jaringan Komputer 6
2.3Jenis-jenis Jaringan Komputer 11
2.4Perangkat Jaringan Komputer 12
2.5Protokol 20
2.5.1 Fungsi Protokol 21
2.5.2 TCP/IP 22
2.5.2.1 Subneting 24
2.6 Cisco Packet Tracer 30
BAB 3 Membangun Simulasi Jaringan Komputer 34
vi
3.2Simulasi Jaringan LAN sederhana 37
3.2.1 Jaringan Lokal Client-Server 41
3.3Simulasi Jaringan MAN 45
3.4Simulasi Jaringan Wireless 51
BAB 4 Implementasi Sistem 57
4.1Implementasi Sistem 57
4.2Tujuan Implementasi Sistem 57
4.3Spesifikasi Hardware 58
4.4Software 59
4.5Brainware 59
4.6Instalasi Packet Tracer 60
4.7Menjalankan Packet Tracer 61
BAB 5 Kesimpulan dan Saran 62
5.1Kesimpulan 62
5.2Saran 63
Daftar Pustaka 64
LAMPIRAN
SK Uji Program
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon) 17
Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic 18
Gambar 2.9 Router Cisco 19
Gambar 2.10 Access Point 20
Gambar 2.11 Sebuah network tunggal 26
Gambar 2.12 Sebuah network tunggal dengan node 27
Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer 32
Gambar 3.1 Penjelasan Awal Cisco Packet Tracer 34
Gambar 3.2 Router pada Cisco Packet Tracer 35
Gambar 3.3 Switch 35
Gambar 3.4 Hub 36
Gambar 3.5 End Device (PC,Laptop,Server) 36
Gambar 3.6 Connection (Kabel) 36
Gambar 3.7 Wireless Devices 37
Gambar 3.8 Tampilan simulasi Jaringan lokal 38
Gambar 3.9 Konfigurasi IP address pada PC 39
Gambar 3.10 Proses pengujian dengan simple PDU 40
Gambar 3.11 Proses perintah ping 41
Gambar 3.12 Jaringan lokal Client Server 42
Gambar 3.13 Konfigurasi DHCP pada Server 43
Gambar 3.14 Konfigurasi IP pada Server 43
Gambar 3.15 set DHCP pada PC berhasil 44
Gambar 3.16 Hasil pengiriman Simple PDU antar PC 44
viii
Gambar 3.18 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang A 47
Gambar 3.19 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang B 48
Gambar 3.20 Konfigurasi Router Cabang A ke Pusat 49
Gambar 3.21 Konfigurasi Router Cabang A ke Cabang B 49
Gambar 3.22 Konfigurasi Router Cabang B ke Pusat 50
Gambar 3.23 Konfigurasi Router Cabang B ke Cabang A 50
Gambar 3.24 Hasil Pengiriman dari PC Pusat ke Kantor Cabang A dan B 51
Gambar 3.25 Rancangan Jaringan Wireless 52
Gambar 3.26 Melepas port ethernet 53
Gambar 3.26 Memasang modules untuk Wireless 53
Gambar 3.27 Konfigurasi DHCP Wireless Router 54
Gambar 3.28 Setting DHCP pada Laptop1 sukses 55
Gambar 3.29 Setting DHCP pada PC0 sukses 55
Gambar 3.30 Hasil Pengiriman pada setiap Device (Laptop dan PC) 56
Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Cisco Packet Tracer 60
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Urutan dari alamat IP dan Host 24
ABSTRAK
Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin pesat tentunya
Jaringan Komputer memiliki peran yang sangat besar untuk memajukan setiap
teknologi-teknologi yang ada, seperti sekarang hampir semua perangkat-perangkat
elektronika terhubung ke dalam jaringan baik itu dengan kabel ataupun nirkabel.
Jaringan Komputer pada dasarnya akan menghubungkan setiap pengguna maupun
perangkat agar dapat berkomunikasi dalam jarak dekat maupun jauh. Untuk dapat
membidangi Jaringan Komputer tentu tidak sedikit yang digunakan dikarenakan
jaringan komputer membutuhkan perangkat-perangkat sebagai media perantara dalam
membangun sebuah komunikasi, tetapi tentu tidak sedikit biaya yang akan
dikeluarkan bila membeli dan selalu mengupdate perangkat-perangkat yang lebih baru
lagi. Packet tracer oleh Cisco diciptakan sebagi media pembelajaran untuk siapapun
yang ingin menekuni Jaringan Komputer agar dapat memahami dasar-dasar Jaringan
Komputer tersebut tanpa harus mempunyai perangkat dan peralatan dalam jaringan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang
didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel,
pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari
jaringankomputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan
computer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim
layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan
digunakan pada hamper seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dalam jaringan komputer banyak sekali yang harus dipelajari, antara lain
mengenai internet, TCP/IP, HTTP, pengamanan jaringan, jaringan multimedia,
simulasi jaringan dan masih banyak sub-sub ilmu yang harus dipelajari. Namun yang
menjadi dasar adalah bagaimana kita paham tentang dasar jaringan komputer itu
sendiri, untuk itu kita tidak hanya membaca teori semata, kita juga harus praktek di
2
mempraktekkan sebuah jaringan komputer (walaupun yang sederhana), oleh karena
itu, Cisco sebagai perusahaan terkemuka di bidang jaringan meluncurkan sebuah
aplikasi yang sangat menolong bagi kita yang ingin menyimulasikan jaringan
komputer, yaitu dengan Cisco Packet Tracer.
Packet Tracer adalah software simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering
digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang
penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh
disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di
bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga
membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. Berdasarkan uraian latar belakang
di atas, maka judul yang ingin di bahas dalam penelitian ini adalah “Simulasi
Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer”.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam membangun jaringan komputer baik lokal maupun luas tentu tidak sedikit
perangkat yang akan digunakan dan juga pasti akan memakan biaya yang cukup
mahal, dengan Program Cisco Packet Tracer yang berguna sebagai simulator tentu
kita tidak memerlukan perangkat fisik jaringan untuk membangun jaringan tersebut
3
1) Apa saja yang dibutuhkan untuk merancang dan membuat jaringan komputer?
2) Bagaimana menguji jaringan komputer yang telah dibangun di Packet Tracer?
1.3 Batasan Masalah
Simulasi Jaringan Komputer ini akan dibuat batasan masalah untuk perancangan
simulasi yang lebih fokus, antara lain sebagai berikut:
1) Membuat simulasi perancangan jaringan LAN,MAN dan Wireless.
2) Hanya menghubungkan antar device/perangkat jaringan dan menguji hasil
simulasi.
3) Tidak membahas keseluruhan item ataupun menu yang terdapat pada Program
Cisco Packet Tracer.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1) Memberikan gambaran virtual tentang sistem kerja dan pembuatan jaringan
komputer.
2) Mengenal dasar-dasar perangkat jaringan yang akan digunakan dalam pembuatan
jaringan komputer
1.5 Manfaat Penelitian
4
1) Menjadi panduan bagi para mahasiswa maupun teknisi yang berkecimpung dalam
bidang jaringan komputer sebelum membangun jaringan yang sebenarnya.
2) Mengurangi resiko kesalahan kepada teknisi jaringan agar merancang terlebih
dahulu jaringan yang akan dibangun.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini
adalah:.
1) Pembelajaran Literatur
Mencari beberapa referensi yang berkenaan dengan Simulasi Jaringan Komputer
melalui e-book,video tutorial, maupun sumber-sumber lain di internet.
2) Mempersiapkan Software Simulasi Jaringan
Software yang digunakan untuk melakukan simulasi jaringan adalah Cisco Packet
Tracer 5.3
3) Perancangan simulasi
Membangun simulasi jaringan berdasarkan jenis-jenis jaringan komputer.
4) Pengujian
Semua rancangan simulasi jaringan komputer akan diuji apakah sudah terhubung
dengan baik.
5) Penyusunan Laporan dan kesimpulan akhir
5
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibagi menjadi lima bab dengan beberapa sub
pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tugas akhir ini secara umum, yang terdiri
dari: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan mengenai materi yang berkaitan serta
mendukung untuk melakukan penelitian pada tugas akhir ini. berisi
materi jaringan komputer, dan program simulator jaringan yang
mendukung pembuatan tugas akhir ini.
BAB 3 MEMBANGUN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER
Bab ini menjelaskan secara rinci bagaimana membangun beberapa
6
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari simulasi jaringan
komputer yang telah dibangun.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari rancangan simulasi
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan
antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan
bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan
komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada
diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
Prinsip dasar dalam sistem jaringan komputer adalah proses pengiriman data atau
informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi
tertentu.Sedangkan tujuan utama dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk
membawa data/informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa
adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.
8
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada
tahun
MODEL I di
profesor
sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa
proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer
dengan kaidah antrian.
Kemudian pada tahun
sampai terciptanya
tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses
berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama
untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem
TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat
lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS
mulai terlihat perpaduan
awalnya berkembang sendiri-sendiri.
yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk
jaringan organik pada tahun
nama
dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan
membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun
bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal,
9
proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel
untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri
disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan
yang mendalam antara
yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya
dalam satu perintah dari komputer pusat.
Pada tahun
elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk
tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.Pada
tahun yang sama yaitu tahun
penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun
ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar
ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama
yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni
pemikiran International Network
10
Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan
dengan video link.
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan
sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu,
pada tahun
dikenal dengan sebutan
ini. Sementara itu, di
dengan
dan
dan newsgro
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada
tahun
kini kita kenal dengan
sudah melebihi
ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun
seorang berkebangsaan
pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan
(Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan
melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari
jaringan. Pertengahan tahun
11
menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk
jaringan. Programe inilah yang disebut
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui
sejuta komputer pada tahun
istilah surfing(menjelajah). Dan pada tahun
menjadi
atauvirtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang
sama
.
2.3Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Jaringan Komputer dibagi atas lima jenis,yaitu :
1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan internal di dalam sebuah gedung
atau kampus. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suat organisasi, perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer, media
penyimpanan/storage) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitant Area Network (MAN), prinsip sama dengan LAN, hanya saja
jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan
12
3. Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang
bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. ini sama dengan internet.
4. Wireless (Jaringan tanpa Kabel), merupakan solusi terhadap komunikasi yang
tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Jaringan tanpa
kabel lebih leluasa bergerak (mobile) dalam melakukan aktifitasi komunikasi
2.4 Perangkat jaringan komputer
Perangkat jaringan komputer sangat diperlukan mengingat hal ini adalah tool pokok
yang harus ada dalam sebuah jaringan komputer.
Dengan begitu suatu jaringan komputer bisa berfungsi sesuai apa yang
diharapkan, adapun mengenai perangkat yang biasanya dibutuhkan dalam jaringan
komputer khususnya jaringan kabel adalah sebagai berikut
1. Komputer Server
Komputer server biasanya mempunyai sistem operasi, aplikasi dan database yang
menyediakan layanan kepada komputer-komputer lain (client) dalam jaringan.
Jika sebuah jaringan komputer tersebut terkoneksi dengan internet, maka komputer
13
2. Komputer Client
Komputer client merupakan komputer yang digunakan untuk mengolah data yang
diambil dari server, dengan kata lain komputer yang menerima pelayanan dari
komputer server.
3. Network Interface Card (Kartu Jaringan)
NIC merupakan sebuah perangkat keras komputer yang dirancang agar
memungkinkankomputer melakukan komunikasi dalam dalam jaringan.
fungsi utama NIC antara lain :
- Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
14
- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya
ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer
Ada beberapa jenis BUS yang digunakan NIC, diantaranya:
- ISA (Industry Standard Architecture)
- PCI (Peripheral Component Interface)
4. Hub
Hub adalah cara paling sederhana untuk menghubungkan dua atau lebih komputer,
server dan peripheral untuk membentuk jaringansederhana. Hub A menerima sinyal
dari setiap mesin meskipun melalui koneksi kabel, dan kemudian menyiarkan mereka
untuk semua mesin lain yang terhubung. Jadi jika Komputer A mengirimkan sinyal,
Komputer B, C dan D, semua akan menerimanya, bahkan jika sinyal itu dimaksudkan
hanyau ntuk Komputer D.
15
5. Switch
Switch merupakan perangkat yang lebih rumit dari sebelumnya, tidak seperti hub,
mereka mengatur lalu lintas jaringan, bukan hanya penyiaran sinyal. Setiap pesan
yang dikirim oleh sebuah komputer atau perangkat akan berisi informasi tentang dari
komputer mana informasi ini datang, dan dimaksudkan untuk apa, dan Switch
memastikan pesan sampai ke tujuan yang benar pada jaringan lokal. Jika Komputer A
mengirimkan pesan ke komputer D, switch akan memastikan bahwa komputer B dan
C tidak menerimanya
Gambar 2.3 Hub
16
6. Kabel dan Konektor
Kabel dan Konektor
Dalam sebuah jaringan kabel berfungsi sebagai penghubung. Ada beberapa jenis kabel
yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer.
a. BNC Connector
Berbentuk silinder, dengan 2 prongs untuk menghubungkan
Terbuat dari tembaga
Menggunakan T-connector jika dihubungkan dengan network adaptor
Gambar 2.5 BNC Connector
b. Twisted Pair Ethernet
Kabel ini ada dua macam:
- UTP (Unshielded Twisted Pair), tanpa selubung pembungkus
17
Gambar 2.6 Kabel UTP dan STP
c. Konetor RJ-11 atau RJ-45.
- Twisted atau terpelintir dimaksudkan untuk mengurangi interferensi listrik.
- Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.
- STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.
- Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.
Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon)
d. Fiber Optic (FO)
Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas
18
Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic
7. Router Cisco
Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen
dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU,memori, sistem bus,
dan banyak interface input/output. Router didesain intuk menghubungkan dan
mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui
koneksi jaringan
Sama dengan PC, router membutuhkan operating system untuk menjalankan
fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan
file-file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan
parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router
19
Gambar 2.9 Router Cisco
8. Access Point
Access Point
laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau
perangkat standar lainnya. WirelessAccess point umumnya dihubungkan
ke
dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti
laptop,
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan
banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.
Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless/nirkabel,Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi
data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi
area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam
20
Gambar 2.10 Access Point
2.5 Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam
sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain
yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar
komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk
memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang
sama.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai berikut :
a. Syntax
Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan
sinyal.
21
Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi
kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
c. Timing
Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
2.5.1 Fungsi Protokol
Fungsi – fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Fragmentasi dan Reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan
setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita
yang lengkap.
b. Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address,
kode-kode koreksi dan lain-lain.
c. Connection Control
Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari
transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal
pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
22
Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.
e. Error Control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman
maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol
terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
f. Transmission Service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data
khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
2.5.2 TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol)
TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan protokol dan utility.
Setiap protokol dalam kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik. Protokol ini
dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk departemen
pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969.
ARPA mengingikan sebuah protokol yang memiliki karakter sebagai berikut :
a. Mampu menghubungkan berbagai jenis sistem operasi.
b. Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi.
c. Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas. Sebuah
alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam
sebuah jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan di mana host tersebut
23
terhubung jadi satu pada sebuah internet work harus memiliki satu alamat unik
TCP/IP.
Setiap alamat terbagi atas dua komponen :
a. Network ID
Ini adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host (nama jalan
dari rumah). Setiap komputer dalam segmen jaringan tertentu akan memiliki ID
jaringan yang sama.
b. Host ID
Ini adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat (nomor rumah). Bila
komputer disegment jaringan memiliki alamat, maka jaringan tersebut perlu tahu
milik siapakah suatu paket itu.
Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner 32 bit.
Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor 8 bit yang disebut oktet. Contoh
alamat IP :202.149.240.66 dengan menggunakan contoh diatas, katakanlah
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang
sama 202.149.240.XXX. kondisi inilah yang disebut network ID. Nomor pada XXX
adalah host ID-nya.
Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili sebuah
grup alamat yang segera dapat dikenali komponen software sebagai bagian dari
sebuah jaringan fisik. Misalkan, ambil contoh alamat TCP/IP berikut dan nilai
24
memperhatikan tiga nilai biner yang pertama, bisa dikatakan bahwa alamat ini
termasuk class A.
Tabel 2.2 Urutan dari alamat IP dan Host
Setiap komputer di sebuh jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke
komputer lainnya. Komputer pengiriman harus memastikan bahwa si penerima berada
di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet mask digunakan oleh protokol stack
TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di
jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini adalah bagian yang
sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP.
Tabel 2.3 Klasifikasi subnet mask 2
2.5.2.1 Subneting
Subnetting merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian
network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan memperkecil jumlah host.
25
1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak
dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda.
Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast
domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi
lalu lintas data dalam sebuah jaringan.
2. Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari
berkurangnya trafik.
3. Menyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi
masalah yang terjadi dalam jaringan.
Dalam sebuah jaringan IP yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan
alamat terhadap sebuah jaringan dan host, antara lain:
1. Tentukan jumlah network ID yang diperlukan, yakni:
• Satu untuk setiap subnet
• Satu untuk setiap hubungan ke jaringan WAN.
2. Tentukan jumlah Host ID yang diperlukan dalam setiap subnet yakni:
• Satu untuk setiap host
• Satu untuk setiap interface yang terdapat pada router.
3. Berdasarkan kebutuhan diatas,buat
• Satu subnet mask untuk seluruh jaringan
• Subnet ID yang bersifat unik untuk setiap segment secara fisik
26
Teknik subnetting pada implementasinya akan berkaitan dengan subnet mask.
Sama halnya dengan IP address, subnet mask dibentuk dari bilangan biner. Agar
pengguna lebih mudah mengenal dan menggunakan subnet mask. Bilangan subnet
mask dikonversi ke dalam bentuk bilangan desimal.
Nilai Subnet Mask Default kelas B
Desimal = 255.255.0.0
Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Admin yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi
jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil lagi (disebut subnetworks) sebagai usaha
memberikan fleksibilitas addressing.
172.110.0.0
Gambar. 2.11 Sebuah network tunggal
Dengan subnetting, sebuah network address tunggal seperti diatas dapat kita
pecah menjadi subnetwork, atau disingkat subnet. Sebagai contoh, network
172.110.1.0, 172.110.2.0 dan 172.110.3.0 kesemuanya merupakan subnet dari
27
172.110.1.0 172.110.3.0
Router
172.110.2.0
Gambar. 2.12 Sebuah network tunggal dengan node
Subnet address dibuat oleh network administrator dengan cara “meminjam” bit-bit
dari porsi host dan merancangnya sebagai subnet.
Agar subnet address yg kita buat dapat bekerja, setiap mesin dalam network
haruslah mengetahui bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet
address. Untuk kebutuhkan ini, maka setiap mesin perlu kita beri apa yg disebut
subnet Mask.
Digunakan Subnet Mask untuk :
1. Membedakan network ID dan host ID
2. Menunjuk letak suatu host, apakah berada dijaringan lokal atau jaringan luar
Seluruh bit yg berhubungan dengan network ID di set 1. Sedangkan bit yg
berhubungan dengan host ID di set 0
Contoh :
28
Subnet Mask = 255.255.255.224 maka,
1. Banyak subnet yg bisa kita produksi:
2 X - 2 = 2 3 – 2 = 6 subnet
dimana ;
X = jumlah bit yg bernilai 1. 224 = 1 1 1 0 0 0 0 0 , ada 3 bit
2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)
2. Banyak host yg valid persubnet :
2 Y - 2 = 2 5 – 2 = 30 host
dimana ;
y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 5 (8-3)
2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address)
29
192 + 32 = 224 (stop) Ini adalah Subnet Mask kita, makanya ia subnet invalid
Jadi yg valid adalah 32, 64, 96, 128, 160,192 jumlahnya ada 6 subnet
4. Untuk menentukan host-host mana yg valid :
5. Untuk menentukan mana broadcast address untuk masing-masing subnet :
Contoh :
Network Address = 192.168.20.0
Subnet Mask = 255.255.255.248 maka,
1. Banyak subnet yg bisa diproduksi ?
30
2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)
2. Banyak host yg valid per subnet ?
2 Y - 2 = 2 3 – 2 = 6 host
y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 3 (8-5)
2.6 Cisco Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai
media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan
komputer. Program ini dibuat ole
fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi d
Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar
agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang
alat-alat jaringan Cisco.
Packet Tracer terbaru yaitu versi 5.3.3. Dalam versi ini dapat mensimulasikan
yang dibutuhkan pada kurikulum
software ini bertujuan untuk kelas
simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan
beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada
31
fitur
kurikulum
Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui
sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada
beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan
seabagai pengganti Cisco
Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator
untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama
halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3,
Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi
jaringan.
Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet Tracer, akan tetapi
kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator diatas, hal tersebut nampak
dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan.
Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita
inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada
suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya.
Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita
dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita
inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan
32
Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu
jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi
jaringan tersebut pada kertas buram.
Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer
Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
33
Router – PC
Switch – Switch
Switch – Hub
Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses
konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari
device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask
pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel
Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.
Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel
yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode
konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI
BAB 3
MEMBANGUN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER
3.1 Pengenalan Software Cisco Packet Tracer
Pada tahap ini kita akan merancang dan mensimulasikan beberapa jenis-jenis didalam
jaringan komputer. Untuk itu disini kita menggunakan software Cisco Packet Tracer.
Berikut tampilan awal software Cisco Packet Tracer beserta penjelasan singkat.
35
Berikut device/perangkat yang akan kita gunakan dalam membangun simulasi
jaringan komputer
1. Router
Gambar 3.2 Router pada Cisco Packet Tracer
Router digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan berbeda, pada Cisco
Packet Tracer Router terdapat beberapa model sesuai kebutuhan, namun fungsi dan
kegunaannya tetap sama.
2. Switch
Gambar 3.3 Switch
Switch digunakan untuk kebutuhan komputer host/client akan penggunaan data yang
besar
36
Gambar 3.4 Hub
Hub menghubungkan beberapa komputer dalam skala kecil (lebih kurang 5 komputer)
4. End Device
Gambar 3.5 End Device (PC,Laptop,Server)
End Device merupakan perangkat-perangkat yang akan berguna sebagai host/client
(PC/Laptop) dan Server sebagai pelayan host/client itu sendiri.
4. Connection
37
Untuk menghubungkan antar perangkat jaringan tentu dibutuhkan beberapa kabel,
gambar 3.1.4 menunjukkan beberapa jenis kabel yang akan digunakan dalam
menghubungkan antar perangkat jaringan.
7. Wireless
Gambar 3.7 Wireless Devices
3.2 Simulasi Jaringan LAN sederhana
Disini kita akan membangun jaringan LAN sederhana dimana akan menghubungkan 4
PC agar bisa berkomunikasi satu sama lain .
Device yang akan digunakan :
4 PC
1 Hub
4 Kabel Straight
1. Klik pada End Device dan pilih PC-PT , klik ke area kerja. Letakkan 4 PC
kemudian klik hub dan pilih Hub PT, setelah semua device diletakkan sambungkan
38
memilih kabel langsung klik ke PC ,pilih fastethernet tarik ke arah hub dan pilih
port 0. Lakukan cara tersebut untuk PC yang lain
Gambar 3.8 Tampilan simulasi Jaringan lokal
2. kemudian agar setiap PC bisa berkomunikasi kita akan mengatur IP address pada
setiap PC. Klik PC0 > klik tab Desktop lalu pilih IP Configuration.
Disini kita menggunakan IP kelas C . pada IP address ketikkan 192.168.1.2, untuk
subnet mask akan terisi otomatis sesuai dengan kelas IP yaitu 255.255.255.0.
lakukan langkah tersebut pada PC selanjutnya
IP Address PC1 : 192.168.1.3
IP Address PC2 : 192.168.1.4
39
Gambar 3.9 Konfigurasi IP address pada PC
3. Kemudian kita akan menguji apakah semua PC sudah terhubung dengan baik, ada 2
cara untuk menguji jaringan tersebut yaitu dengan mengirim simple PDU atau ping
ke alamat IP yang dituju.
a. Dengan Simple PDU
klik tool “add simple PDU” pada toolbar sebelah kanan, kemudian klik pada PC
pengirim misal PC1 ke PC3. Jika sukses maka properti di bawah sebelah kanan akan
40
Gambar 3.10 Proses pengujian dengan simple PDU
b. Dengan perintah ping pada command prompt
perintah ping digunakan untuk melihat konektivitas antar PC yang dituju, klik pada
PC0>klik tab Desktop kemudian klik Command Prompt. Ketikkan perintah “ping
192.168.1.4” lalu tekan enter, IP address 192.168.1.4 merupakan IP pada PC3. Bila
koneksi ke PC3 berhasil maka balasan perintah adalah “Reply from 192.168.1.4:
bytes=32 time=11ms TTL=128” sebaliknya bila gagal maka balasan berupa
“Request Time Out”.
1 2
3
41
Gambar 3.11 Proses perintah ping
3.2.1Jaringan Lokal Client-Server
Berikutnya kita akan membuat simulasi jaringan lokal Client-server yaitu PC server
sebagai pusat data.
Device yang akan digunakan :
4 PC
1 Switch
1 Server
5 Kabel Straight
1. Tahap pertama hubungkan PC0,1,2,3 dengan switch menggunakan Kabel Straight
42
Gambar 3.12 Jaringan lokal Client Server
2. disini kita menggunakan metode DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
sebagai penentuan IP Address, DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu
jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DCHP harus memberikan
alamat IP kepada semua computer secara manual.Untuk mengkonfigurasi DHCP
klik pada device Server kemudian klik DHCP di bagian service. Pada default
gateway set IP 192.168.1.10 , kemudian start IP address 192.168.1.1 dan subnet
43
Gambar 3.13 Konfigurasi DHCP pada Server
3. Kemudian kita atur IP address untuk Server, klik tab Desktop lalu klik IP
Configuration, pada IP address masukkan IP 192.168.1.1 Subnet mask
255.255.255.0 dan Default Gateway 192.168.1.10
44
4. untuk bisa menghubungkan antar PC maka kita akan mengatur IP address pada
setiap PC, masuk ke PC0>Desktop> IP configuration. Karena kita menggunakan
metode DHCP maka tidak perlu lagi mengatur IP Address , klik DHCP bila
berhasil maka IP akan terkonfigurasi secara otomatis . lakukan langkah diatas
untuk PC yang lain
Gambar 3.15 set DHCP pada PC berhasil
5. Lakukan pengujian jaringan client-server tersebut menggunakan salah 1 metode
pengujian di packet tracer.
45
3.3 Simulasi Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)
Disini kita akan mengambil sebuah contoh dengan ketentuan sebagai berikut :
Sebuah Kantor Pusat (dengan IP Address 170.1.2.0) ingin semua PC yang terdapat di
kantor tersebut bisa berkomunikasi dengan Kantor Cabang A dan B (A = IP Address
=192.168.1.5 , B= IP Address 192.168.2.3)
Kantor .
Device yang akan digunakan :
11 PC-PT (8 di Kantor Pusat dan 3 di Kantor Cabang)
2 Switch ( 1 untuk Kantor Pusat dan 1 di Kantor Cabang A)
3 Router-PT(1 di pusat dan 2 untuk cabang A dan B)
1 Server-PT (Untuk kantor Pusat)
1 Printer-PT (untuk Kantor Pusat)
14 Kabel Straight dan 1 Cross
3 Kabel Serial
46
Gambar 3.17 Rancangan Jaringan WAN
Pada tahap kasus ini Penetapan IP Address di PC Kantor Pusat menggunakan metode
DHCP sedangkan IP di Kantor Cabang statis (manual).
3. Pada Jaringan Kantor Pusat aturlah konfigurasi DHCP seperti jaringan
Client-Server yang telah dibuat sebelumnya
Aturlah IP Address untuk PC Kantor Cabang A dan B sebagai berikut
Cabang A : Cabang B :
PC7 = 192.168.1.1 PC10 = 192.168.2.1
PC8 = 192.168.1.2
PC9 = 192.168.1.3
Gateway untuk PC Cabang A = 192.168.1.5
47
4. Sekarang kita langsung mengkonfigurasi agar PC di Kantor Pusat dapat
berkomunikasi dengan PC di Kantor Cabang A dan B.
Dalam mengkonfigurasi Router maupun switch ada 2 mode yang bisa digunakan
yaitu mode GUI (Graphic User Interface) dan CLI (Command Line Interface),
disini kita menggunakan mode GUI agar lebih praktis.
Masuk ke Router3 (Kantor Pusat) Pada tab Config klik serial 2/0 untuk Kantor
Cabang A dan serial 3/0 untuk cabang B . Atur kon figurasi seperti gambar
dibawah ini
48
Gambar 3.19 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang B
5. Dengan cara yang sama buat konfigurasi Router4 (Cabang A) dan Router5 (Cabang
49
Gambar 3.20 Konfigurasi Router Cabang A ke Pusat
50
Gambar 3.22 Konfigurasi Router Cabang B ke Pusat
51
6. Lakukan pengujian dengan cara mengirimkan simple PDU ke PC pusat dan cabang
A dan B
Gambar 3.24 Hasil Pengiriman dari PC Pusat ke Kantor Cabang A dan B
3.4 Simulasi Jaringan Wireless (Tanpa Kabel)
Dalam tahap ini saya mengambil sebuah kasus sebagai berikut :
Sebuah Lab yang berada di Lantai 1 (Komputer dan Laptop) ingin terhubung dengan
pengguna di lantai 2 (Laptop) .
Devices yang akan digunakan
1 Wireless Router
1 Switch
3 Laptop dan 6 Komputer
3 Kabel straight (PC ke Switch) dan 1 Cross (switch ke Router Wireless)
52
Gambar 3.25 Rancangan Jaringan Wireless
2. Untuk menyambung Laptop ke perangkat Wireless kita mengganti port ethernet
menjadi Wireless Card ( memakai perangkat Linksys-WPC300N) klik salah satu
Laptop kemudian klik tab Physical, untuk mengganti ataupun menambah perangkat
matikan terlebih dahulu device nya dalam hal ini laptop. Berikut cara penggantian
53
Gambar 3.26 Melepas port ethernet
Gambar 3.26 Memasang modules untuk Wireless
Lakukan langkah-langkah tersebut pada 4 Laptop lainnya.
1. Klik Disini untuk mematikan device
2. Klik dan tahan port ini kemudian tarik ke bagian modules (sebelah kiri)
3. Klik dan tahan perangkat tersebut lalu tarik ke slot yang kosong (tempat port ethernet sebelumnya
54
3 . Kemudian kita akan mengkonfigurasi Wireless Router, disini Wireless Router juga
bisa menggunakan metode DHCP untuk penetapan IP address di setiap PC maupun
Laptop yang terhubung ke Wireless Router tersebut
Klik Wireless Router lalu klik tab GUI, berikut konfigurasinya
IP Address : 192.168.0.1 Subnet mask 255.255.255.0
Start IP Address : 192.168.0.1
Maximum number of Users : 20
55
4. Aturlah IP Address pada setiap PC dan Laptop menggunakan DHCP, klik
Laptop/PC, klik tab Desktop lalu pilih IP Configuration, klik DHCP
Gambar 3.28 Setting DHCP pada Laptop1 sukses
56
5. Lakukan pengujian dengan mengirim simple PDU atau perintah ping pada tiap-tiap
device
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan
sistem yang ada dalam dokumen rancangan yang telah disetujui dan telah
diuji,menginstal dan memulai menggunakan sistem baru yang diperbaiki. Adapun
langkah-langkah yang yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah :
1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat serta sesuai untuk merancang
Simulasi Jaringan Komputer
2. Menyelesaikan rancangan Jaringan komputer
3. Mengkonfigurasi, menguji dan. Menyimpan hasil perancangan simulasi yang telah
dibuat menggunakan cisco packet tracer
4.2 Tujuan Implementasi Sistem
58
1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana
pengaplikasian rancangan Simulasi Jaringan Komputer yang akan
diimplementasikan.
2. Menyelesaikan rancangan Simulasi yang ada didalam dokumen sistem yang telah
disetujui.
3. Memastikan bahwa setiap Device pada simulasi jaringan komputer dapat
terhubung satu sama lain
4. Penggunaan IP address pada setiap device terkonfigurasi dengan benar
4.3 Spesifikasi Hardware
Hardware adalah suatu komponen yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan
rancangan Simulasi Jaringan komputer yang telah diusulkan. Dalam hal ini penulis
merinci spesifikasi komponen hardware yaitu:
1. PC dengan processor minimal Intel Pentium III 733 MHz.
2. Microsoft Windows 7 home premium.
3. Microsoft Windows 2000 service pack 4 atau XP Home
4. Memory Minimal 128 MB.
5. Hard disk 20 GB.
59
7. Keyboard.
8. Mouse.
4.4 Software
Hardware tidak akan dapat memecahkan suatu masalah tanpa adanya komponen
software. Adapun software yang digunakan dalam pembuatan Simulasi perancangan
jaringan komputer ini adalah:
1. Cisco paket tracer 5.3.
2. Perangkat lain yang ada dalam paket tracer.
4.5 Brainware
Brainware adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan simulasi
perancangan jaringan komputer. Brainware dalam sistem informasi ini Terbagi atas:
1. Sistem perancangan oleh saya sendiri
2. Operator sebagai pemakai jaringan ,namun baru dapat diterapkan bila hasil simulasi
60
4.6 Instalasi Packet Tracer 5.3
Dalam menginstalasi Cisco Paket Tracer, dilakukan secara langsung di laptop saya
sendiri. Software tersebut langsung diinstal dan siap untuk dipakai dalam membuat
perancangan Simulasi Jaringan Komputer.
Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Cisco Packet Tracer
1. Pada kotak Dialeg awal Instalasi Cisco Packet Tracer klik “Next >”
2. Pada License Agreement, baca terlebih dahulu EULA nya setelah itu pilih "I
61
3. Selanjutnya adalah memilih lokasi folder untuk Instalasi, secara default akan
terinstal di Program Files
4. Tentukan nama folder untuk start menu
5. centang "Create a desktop icon" untuk membuat shortcut di desktop agar
mempermudah menjalankan program
6. Setelah itu klik Install untuk memulai proses instalasi hingga selesai
7. Setelah instalasi selesai akan muncul jendela seperti di bawah ini, centang
"Launch Cisco Packet Tracer" untuk mulai menjalankan Packet Tracer
4.7 Menjalankan Paket Tracer
Setelah proses instalasi berjalan dengan lancar, maka langsung saja memulai
perancangan simulasi Jaringan Komputer
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah mensimulasikan beberapa jenis-jenis Jaringan Komputer dengan
menggunakan Cisco Packet Tracer 5.3 Maka ada beberapa kesimpulan yang
penulis dapatkan yaitu :
1. Untuk menghubungkan lebih dari 2 PC dibutuhkan hub ataupun switch sebagai
penejembatan tiap-tiap client/host tersebut
2. Dalam menetapkan IP Address sebuah PC, bisa menggunakan metode static
dan DHCP . static mengharuskan pengguna memberi IP secara manual
sedangkan DHCP IP akan diberikan secara otomatis oleh Device seperti
Server,Router dan Wireless Router
3. Untuk menghubungkan 2 jaringan yang berbeda dibutuhkan perangkat Router
sebagai pengenal dari tiap-tiap nomor jaringan tersebut
4. Dalam Jaringan lokal yang tidak memakai banyak PC sebaiknya menggunakan
63
terpakai atau menggunakan Teknik Subnetting agar IP Address yang ingin
dialokasikan bisa digunakan tanpa ada yang tidak terpakai.
5. Dengan adanya simulasi jaringan maka diharapkan dapat membantu dalam
membuat perancangan jaringan nyata.
5.2 Saran
Adapun Saran sangat dibutuhkan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam
bidan perancangan jaringan ini. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai
berikut
1. Mengumpulkan Referensi ataupun Tutorial tentang perancangan Jaringan
Komputer yang lebih luas agar model-mode yang banyak di didalam jaringan
komputer dapat disimulasikan atau bahkan merancang secara nyata model
jaringan tersebut.
2. Mendalami device-device Cisco Packet Tracer yang banyak tidak terpakai
dalam perancangan simulasi jaringan komputer tersebut agar Jaringan yang
dibangun bisa berkembang.
3. Mengikuti kepelatihan Cisco agar skill yang dibangun dengan simulasi
semakin bertambah dengan berinteraksi langsung kepada perangkat Cisco itu
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit ANDI
Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting
12 juni 2014)
Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi
Jaringan Komputer.
Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi
RouterMenggunakan CLI
Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer
http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15 Mei 2014)
Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)
MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI
Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer
http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses tanggal 12 Maret 2014)
Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.
Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo
Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo
Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit ANDI
Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting
12 juni 2014)
Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi
Jaringan Komputer.
Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi
RouterMenggunakan CLI
Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer
http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15 Mei 2014)
Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)
MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI
Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer
http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses tanggal 12 Maret 2014)
Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.
Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo
Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo
Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer