• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi metoda pengukuran kadar air perisa bubuk menggunakan moisture analyzer halogen Hb43 S, sebagai alternatif metoda oven dan karl fischer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Validasi metoda pengukuran kadar air perisa bubuk menggunakan moisture analyzer halogen Hb43 S, sebagai alternatif metoda oven dan karl fischer"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Hilda Kumalasari
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Ir. Rizal Syarief, DESS
    • Fahim M. Taqi, STP, DEA
  • Sekolah: Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Teknologi Pangan
  • Topik: Validasi Metoda Pengukuran Kadar Air Perisa Bubuk Menggunakan Moisture Analyzer Halogen Hb43-S, Sebagai Alternatif Metoda Oven Dan Karl Fischer
  • Tipe: tesis
  • Tahun: 2012
  • Kota: Bogor

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan pentingnya kadar air dalam industri pangan, khususnya pada produk perisa bubuk. Kadar air berfungsi sebagai indikator kualitas dan stabilitas produk selama penyimpanan. Dua metode umum untuk mengukur kadar air adalah Loss on Drying (LOD) dan Karl Fischer. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode Moisture Analyzer Halogen HB43-S sebagai alternatif yang lebih efisien dalam pengukuran kadar air, terutama dalam konteks waktu dan akurasi.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penelitian menyoroti peran kadar air sebagai parameter kritis dalam pengendalian mutu produk pangan. Kadar air yang tepat diperlukan untuk mencegah kerusakan dan menjaga kualitas produk. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan yang dihadapi industri dalam menggunakan metode tradisional yang memakan waktu dan biaya tinggi.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan suhu optimal pada Moisture Analyzer HB43-S yang memberikan hasil pengukuran kadar air yang sebanding dengan metode oven. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsistensi data antara metode yang berbeda dan mencari metode yang paling efisien secara teknis.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempercepat proses pengukuran kadar air, yang dapat mempercepat pengambilan keputusan dalam pengiriman produk. Hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi model untuk validasi alat baru dalam industri.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian mencakup tiga tahapan yang berfokus pada pengembangan dan validasi metode pengukuran kadar air menggunakan Moisture Analyzer HB43-S. Penelitian ini akan membandingkan hasil dengan metode oven dan Karl Fischer yang telah ada.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini membahas teori dan konsep terkait kadar air dalam bahan pangan, termasuk teknik pengukuran yang umum digunakan. Penjelasan tentang air dalam bahan pangan dan perannya dalam stabilitas produk sangat penting untuk memahami konteks pengukuran kadar air.

2.1 Air dalam Bahan Pangan

Pembahasan mengenai keberadaan air dalam bahan pangan dan dampaknya terhadap kualitas produk. Air memiliki dua bentuk, yaitu air bebas dan terikat, yang masing-masing memiliki peran penting dalam stabilitas dan kualitas produk pangan.

2.2 Teknik Pengukuran Kadar Air

Uraian tentang berbagai teknik pengukuran kadar air, termasuk metode gravimetri, Moisture Analyzer, dan Karl Fischer. Penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing metode memberikan wawasan penting bagi pemilihan teknik yang sesuai.

2.3 Pengolahan Data Statistik

Diskusi mengenai metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini, terutama uji Dunnett yang digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran antara metode yang berbeda. Pemahaman tentang analisis statistik penting untuk validasi hasil penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan desain penelitian, bahan yang digunakan, dan prosedur pengujian. Metodologi yang jelas dan sistematis diperlukan untuk memastikan keakuratan dan validitas hasil penelitian.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Givaudan Indonesia dengan waktu yang ditentukan. Lokasi penelitian berpengaruh pada hasil yang diperoleh, terutama dalam konteks pengukuran kadar air.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tepung tapioka, maltodekstrin, dan laktosa, yang merupakan bahan dasar dari produk perisa. Pemilihan bahan ini penting untuk memastikan relevansi hasil penelitian.

3.3 Peralatan

Deskripsi peralatan yang digunakan, termasuk Moisture Analyzer Halogen HB43-S dan oven konveksi. Penjelasan tentang spesifikasi alat memberikan konteks mengenai kehandalan dan akurasi pengukuran.

3.4 Metode Percobaan

Detail mengenai prosedur pengujian yang dilakukan, termasuk pengaturan suhu dan waktu pengeringan. Metode yang digunakan harus konsisten untuk memastikan hasil yang valid.

3.5 Metoda Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mencatat hasil pengukuran kadar air dari setiap metode. Pengumpulan data yang sistematis penting untuk analisis selanjutnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian serta analisis dan interpretasi data. Diskusi mengenai hasil yang didapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang keefektifan metode yang diuji.

4.1 Penelitian Pendahuluan

Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan kesetaraan antara hasil pengukuran kadar air dengan metode oven dan Moisture Analyzer. Penelitian ini menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.

4.2 Penelitian Tahap Pertama: Pengukuran Kadar Air Bahan Dasar Bubuk Perisa

Analisis kadar air dari bahan dasar menunjukkan hasil yang konsisten. Penentuan suhu pemanasan yang tepat sangat berpengaruh terhadap akurasi hasil.

4.3 Penelitian Tahap Kedua: Pengukuran Kadar Air Produk Bubuk Perisa

Hasil pengukuran kadar air pada produk perisa menunjukkan bahwa Moisture Analyzer dapat digunakan sebagai alternatif yang efektif. Perbandingan dengan metode oven menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan.

4.4 Uji Efisiensi

Evaluasi efisiensi metode menunjukkan bahwa Moisture Analyzer lebih cepat dalam memberikan hasil dibandingkan metode oven. Ini sangat penting untuk industri yang membutuhkan kecepatan dalam pengukuran.

4.5 Pembuatan Template Laporan Validasi

Template yang dibuat untuk mempermudah pelaporan hasil validasi alat. Ini akan membantu dalam proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi dalam laporan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini menyimpulkan temuan utama dari penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan yang jelas dan saran yang konstruktif penting untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini.

5.1 Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Moisture Analyzer Halogen HB43-S dapat digunakan sebagai alternatif yang valid untuk metode oven dalam pengukuran kadar air pada produk perisa bubuk. Hasil yang diperoleh menunjukkan konsistensi yang baik.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya mencakup pengujian lebih lanjut dengan variasi produk lain dan pengembangan lebih lanjut pada metode validasi untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi.

Gambar

Gambar 1.  Hubungan laju reaksi/pertumbuhan mikroba dengan aktivitas air
Gambar 2  Kurva Isoterm Sorpsi Air  (sumber:
Tabel 1  Nilai RH yang dibentuk oleh larutan garam jenuh pada  berbagai suhu
Tabel 2  Kondisi pengukuran kadar air yang direkomendasikan
+7

Referensi

Dokumen terkait