Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE AKUNTANSI BERBASIS MICROSOFT ACCESS UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ENTERPRISE RESOURCES
PLANNING
(Studi Kasus PT AGE Kangaroo Spring bed Medan)
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu Responden Di –
Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Program Reguler Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini. Saya menyadari permohonan saya ini sedikit banyak akan mengganggu ketenangan/ kegiatan Bapak/Ibu. Saya akan menjamin kerahasiaan dari semua jawaban/ opini yang telah Bapak/Ibu berikan.
Penelitian ini semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penyelesaian skripsi saya, dan ringkasan dari analisis yang akan dipublikasikan. Atas kesediaan dan partisipasi dari Bapak/Ibu untuk mengisi dan mengembalikan kuesioner ini saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Kuesioner
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan Evaluasi dan Perancangan Database Berbasis Microsoft Access Untuk Mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berlandas Enterprise Resources Planning pada PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan.
A. Pertanyaan umum
Petunjuk : Bapak/Ibu diharapkan mengisi data identitas pribadi.
1. Nama :... 2. Jenis kelamin :... 3. Jabatan :... 4. Lama bekerja :... 5. Pendidikan terakhir :... 6. Tanda tangan responden :...
B. Pertanyaan Khusus
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (x) pada jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) yang bapak/ibu anggap paling tepat.
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
Manfaat dan penerapan sistem database menggunakan Microsoft Access 1. Struktur data logik yang telah ada saat ini
tidak perlu dibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data.
2. Penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien.
3. Pengembangan subsistem tidak menyebabkan terjadinya pengembangan sistem ganda.
4. Kebutuhan-kebutuhan akan informasi terpenuhi dengan cepat,tepat, mudah, dan akurat.
5. Setiap pemakai mengetahui dengan jelas tentang data apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya.
6. User dapat mengakses data-data dengan cara
yang mudah.
8. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi (permasalahan kebutuhan informasi
secaramendadak)dapat dipenuhi dengan cepat.
9. Perubahan data dapat dilakukan tanpa
mempengaruhi cara-cara untuk menggunakan data.
10. Sistem telah menyediakan sarana
pengendalian untuk menghindari terjadinya berbagai versi data akibat kerangkapan data dan beberapa pemakai mengubah data pada saat yang berbeda.
Ada dan diterapkannya komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning
11. Karyawan yang ada pada PT AGE sudah diberi pelatihan yang memadai tentang pemakaian software ERP.
12. Adanya pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi persediaan.
13. Perusahaan mempunyai prosedur yang jelas dalam melakukan kegiatan sistem informasi akuntansi persediaan.
14. Setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas prosedur sistem informasi akuntansi yang ada dalam mengelola persediaan.
15. Prosedur proses pengelolaan persediaan yang ada sudah memadai.
16. Seluruh data dalam kegiatan pengelolaan persediaan sudah dicatat ke dalam catatan akuntansi.
17. Perusahaan sudah mengikhtisarkan seluruh kegiatan pada sistem informasi akuntansi persediaan ke dalam neraca lajur.
18. Catatan persediaan permintaan barang-barang produksi sudah bernomor urut cetak.
19. Catatan persediaan perusahaan diposting setiap hari.
20. Biaya yang dikeluarkan untuk sistem ERP sebanding dengan hasil yang diperoleh perusahaan
21. Penerapan sistem ERP lebih baik dari sistem sebelumnya.
23. Peralatan komunikasi jaringan dan spesifikasi komputer untuk sistem informasi akuntansi persediaan sudah sesuai dengan standar.
24. Adanya dukungan layanan dari penyedia software, tidak hanya teknis saja tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari.
25. Sistem ERP ini dapat melakukan analisis dan perencanaan yang baik terhadap data.
26. Dalam melakukan analisis dan perencanaan, sistem ERP dapat melakukan input dan analisis data secara flekibel dan seketika (real-time) dari berbagai sudut.
27. Sistem ERP yang ada dalam perusahaan dapat beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi informasi yang memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis di masa depan.
28. Masing-masing pengguna sistem ERP ini mempunyai password untuk masuk ke program tersebut.
29. Adanya pembatasan pengenalan transaksi atau kinerja proses untuk individu-individu
tertentu saja.
30. Adanya sistem pengendalian proses pada saat software melakukan proses data.
31. Adanya koreksi kesalahan secara otomatis atas transaksi yang melanggar pengendalian detektif, dalam memproses data.
32. Pada saat program menghasilkan output, ada bagian/ staf pada proses produksi yang melakukan pengecekan ulang agar data yang dihasilkan valid.
Lampiran 2
Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
a. Listwise deletion based on all variables in the
Y15 127,57 309,564 ,620 ,959
Y16 128,07 303,237 ,726 ,958
Y17 127,70 303,872 ,835 ,958
Y18 127,93 302,202 ,724 ,958
Y19 127,53 311,085 ,643 ,959
Y20 128,17 301,730 ,645 ,959
Y21 127,73 307,168 ,786 ,958
Y22 127,73 308,961 ,605 ,959
Y23 128,17 300,489 ,682 ,959
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
Lampiran 3
Output SPSS Uji Asumsi Klasik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 6,17462321
Most Extreme Differences
Absolute ,149
Positive ,107
Negative -,149
Kolmogorov-Smirnov Z ,817
Asymp. Sig. (2-tailed) ,517
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficientsa
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 23,669 7,529 3,144 ,004
EVALUASI DAN PERANCANGAN
DATABASE BERBASIS MICROSOFT
ACCESS
1,699 ,186 ,865 9,143 ,000
Lampiran 4
Output SPSS Uji Regresi
ANOVAa
a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP
b. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT
ACCESS
a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE
BERBASIS MICROSOFT ACCESS
b. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Leon Andretti, 2006. “Perancangan basis data Sistem Informasi Penggajian”, Jurnal Ilmiah MATRIK, Volume 8 No. 2, Hal 135-152.
Alzoubi, Ali, 2011. “The Effectiveness of the Accounting Information System
Under the Enterprise Resources Planning (ERP)”, Research Journal of
Finance and Accounting, Volume 2 No. 11.
Bodnar, George H., dan William S. Hopwood, 2004. Accounting Information
Systems, Ninth Edition, Pearson Education Inc, New Jersey.
Connolly, Thomas M., dan Carolyn E. Begg, 2005. Database Systems : A
Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fourth
Edition, Addison-Wesley, Massachusetts.
Date, C.J., 2005. Pengenalan Sistem Basis Data, Jilid 2. Indeks, Jakarta.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.
Fakultas Ekonomi. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif
Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hall, James A., 2009. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.
_______, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Jilid 2,Salemba Empat, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM, SPSS 21Edisi 7,Salemba Empat, Jakarta.
Joefrie, Yuri Yudhaswana, dan Protus Pieter Kalatiku, 2012. “Desain Basis Data Sistem Informasi Akademik di Fakultas Teknik Universitas Tadulako”, Jurnal Ilmiah Foristek, Volume 2 No. 21.
Jogiyanto, 2003. Sistem Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
Karmawan, I Gusti Made, Tangkas Udoyono, Ita Ernala Kaban, 2010. ”Analisis dan Perancangan Basis Data Pembelian, Penjualan, dan Persediaan pada PT Swari Andini, Binus University, Jakarta.
Kadir, Abdul, 2003. Penuntun Praktis Belajar Database Menggunakan Microsoft
Access, Andi Offset, Yogyakarta.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, 2007. Intermediate
Accounting, Ed. 12, John Wiley and Sons, New Jersey.
Kristanto, Harianto, 2004. Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta.
La Midjan, Azhar Susanto, 2003. Sistem Informasi Akuntansi II, Pendekatan
Sistem (System Approach) dan Praktik Penyusunan Metode dan Prosedur,
Lingga Jaya, Bandung.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Robby, Owen Kwanentent, Frans Mei Wardana, 2009. “Analisis dan Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP Education”, Binus University, Jakarta.
Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
_______, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Sabarguna, H. Boy S., dan Rudy Halimun, 2009. Enterprise Resource Planning di
Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta.
Soemarso, 1999. Akuntansi : Suatu Pengantar, Edisi Keempat, Rineka Cipta, Jakarta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
_______, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sumiyana, 1999. Pemrograman Bisnis dan Akuntansi: Berbasis Microsoft Access, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
_______, 1999. Kasus Pemrograman Bisnis dan Akuntansi: Berbasis Microsoft
Access, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Sutanta, Edhy, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Tiarma, Shelly, 2013. “Perancangan Sistem Informasi Persediaan pada Toko Besi Sinar Jaya, STMIK IBBI, Medan.
Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms-Madiun, 2008. Microsoft
Access 2007 untuk Pemula, Andi Offset, Yogyakarta.
Whitten, Jeffery L., Lonnie D. Bentley, 2007. Systems Analysis and Design
Methods, Seventh Edition, McGraw-Hill, New York.
Widiawati, Retno Gusti, 2005. “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winter Textile Denpasar”, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
Yasin, Verdi, 2013. “Pentingnya Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam rangka untuk membangun sumber daya pada suatu perusahaan”,
Jurnal Manajemen Informatika, Edisi No. 4 TahunVI, hal 3-7.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam
pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang
diperoleh. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau memaparkan
peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2003:85).
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari antara variabel bebas dengan variabel terikat,
dengan cara pemberian kuesioner atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang
sama (Notoatmodjo, 2002:146)
3.2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan, Jl. Perwira
1 No. 14 Krakatau Ujung Medan, Pada Desember 2015.
3.3. Batasan operasional
Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan operasional yang diambil,
yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini difokuskan pada evaluasi perancangan database dengan
Microsoft Access.
2. Evaluasi serta perancangan database hanya mencakup sistem informasi
3.4. Defenisi operasional
Menurut Erlina (2011:48) definisi operasional adalah menjelaskan
karakteristik dari obyek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam
penelitian.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel
yangmempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
X.Database berbasis Microsoft Access
Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan
dan dikordinasi secara terpusat. Pendekatan database
memberlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya
dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut,
bukan hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah
intregasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang
berhak memakainya.
Microsoft Access adalah suatu program aplikasi database
komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan
mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar.Aplikasi ini
menggunakan mesin basis data
juga menggunakan tampila
pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang
Database berbasis Microsoft Access adalah suatu gabungan file
yang dihimpun dalam suatu program aplikasi database komputer relasional
untuk merancang, membuat, dan mengolah berbagai jenis data demi
kemudahan pengaksesan, integrasi, dan keamanan data.
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP
Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial bagaimana
transaksi penerimaan barang dan transaksi penggunaan barang yang
berisi tentang status stok barang itu sendiri yang dapat membantu
meningkatkan produktifitas perusahaan dan pengambilan keputusan
yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan konsep untuk
merencanakan danmengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa
paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang
untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan (to
serve and support multiple business functions), sehingga pekerjaan
menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan yang lebih bagi
memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholder) atas perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP adalah
suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial
persediaan melalui paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul
yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam
perusahaan.
3.5. Skala pengukuran variabel
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Variabel Jenis
Variabel
Nama Variabel Defenisi Pengukuran Skala
Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada skala Likert
(Likert Scale), di mana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1-5
kategori jawaban, yang masing-masing jawaban diberi score atau bobot yaitu
1. Jawaban SS sangat setuju diberi score 5.
2. Jawaban S sangat setuju diberi score 4.
3. Jawaban CS sangat setuju diberi score 3.
4. Jawaban TS sangat setuju diberi score 2.
5. Jawaban STS sangat setuju diberi score 1.(Singarimbun, 1994:249)
3.6. Populasi dan sampel penelitian
Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria
tertentu yang dapat dikategorikan ke dalam objek tersebut berupa manusia,
file-file atau dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.
Sesuai dengan judul yang diambil dalam penelitian ini yaitu, “Evaluasi dan
Perancangan Database berbasis Microsoft Access untuk Mendukung Sistem
Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning”, maka
yang menjadi sampel adalah karyawan dari bagian dan sub-sub bagian yang
berhubungan dengan sistem informasi akuntansi persediaan,yaitu:
• Branch Manager
• Chief Accounting • Supervisor Marketing
• Kepala Produksi
• Kepala Gudang Bahan Baku • Kepala Gudang Bahan Jadi
• Kepala Distribusi
• Administrasi Hutang Dagang
• Administrasi Piutang
• Administrasi Penjualan • Administrasi Stok
• Administrasi Produksi
• Sales Marketing
• Foreman
• Senior operator distribusi
• Anggota produksi • Anggota bahan baku
• Anggota barang jadi
Dari populasi staf berjumlah 50 orang, yang berkaitan dengan sistem
informasi akuntansi persediaan terdapat 33 orang, yang kemudian diambil 30
orangmenjadi sampel penelitian. Pada prinsipnya, sampel merupakan suatu
langkah untuk menentukan besarnya sampel yang dapat diambil dapat dilakukan
secara statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian.
3.7. Jenis data
Jenis data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi adalah :
1. Data Primer, yaitu data yang belum diolah perusahaan, seperti hasil wawancara
yang dilakukan oleh penulis dengan orang yang berhubungan langsung dengan
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan dan data perusahaan,
seperti struktur organisasi serta bahan kuliah yang berhubungan dengan sistem
informasi akuntansi dan basis data.
3.8. Metode pengumpulan data
Data yang digunakan adalah data primer. Dalam melakukan penelitan
untuk mendapatkan data dan informasi, adapun metode yang digunakan dalam
proses pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, antara lain :
a Pengamatan (Observasi)
Dalam hal observasi ini yang akan di observasi dengan cara melakukan
pengamatan, mengumpulkan data dan mencatat serta mempelajari secara
langsung sistem yang sedang berjalan pada PT AGE Kangaroo Spring Bed
Medan.
b Wawancara (Interview) dan Kuesioner (Questionnaire)
Untuk mendapatkan data-data secara langsung, maka penulis bertanya
langsung kepada pihak yang berkaitan dalam memberikan informasi sistem
serta menggunakan daftar pertanyaan berupa angket. Pihak tersebut adalah
karyawan dari perusahaan manufaktur PT AGE Kangaroo Spring Bed
Medan.
c Studi Pustaka
Dengan cara mengumpulkan data dengan mencari dan mempelajari
data-data dari buku-buku ataupun dari referensi lain, yang berhubungan dengan
dilihat pada daftar pustaka.
3.9. Uji Validitas dan reliabilitas
Untuk membuktikan hipotesis maka perlu dilakukan uji hipotesis terkait
variabel yang diteliti. Alat pengukuran yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner sebagai instrumen yang baik harus mampu menyatakan dua pernyataan
valid dan reliable.
3.9.1. Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data.Menurut Sugiyono (2006:149), Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Instrument untuk mendapatkan data dicobakan pada sampel dari populasi.
Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan
dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item
instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dan skor total.
Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor
tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu
dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki validitas yang baik.
Untuk mengetahui data tersebut valid atau tidak, dapat diuji menggunakan SPSS
21.0 For Windows. Kemudian membuat keputusan dengan membandingkan
rhitung dan rkritis. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
• Jika r hitung < r kritis maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.9.2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam
penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji keandalan. Uji keandalan bertujuan
untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan
tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam
mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan
pada waktu yang berbeda. Uji kehandalan dilakukan terhadap
pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Reliabilitas
menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) 21.0for windows. Kemudian output
dibandingkan dengan uji signifikansi dengan uji t. Kemudian membuat
keputusan dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Dengan kriteria pengujian
sebagai berikut:
• Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
• Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.10. Teknik analisis 3.10.1. Analisis data
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana.
Menurut Sugiyono (2012:270). Regresi linear sederhana dapat digunakan untuk
memprediksikan seberapa jauh hubungan fungsional ataupun kausal satu
sederhana, selain digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan antara satu variabel dependen
dan satu variabel independen. Sehingga persamaan umum regresi linier
sederhana dalam penelitian ini adalah:
Ŷ=�+��
Keterangan:
Y = Sistem Informasi Akuntansi berlandas ERP
A =Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0
B =Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Yapabila
terjadi perubahan nilai X. Bila (+) maka arah garis akan
naik, dan bila (-) maka nilai garis akan turun
X =Database berbasis Microsoft Access
Jika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara
variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan
kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas diikuti
dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Sedangkan jika koefisien b
bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel bebas
akan diikuti dengan penurunan variabel terikat atau sebaliknya.
3.10.2. Uji Hipotesis
3.10.2.1. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2013:178). Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika t hitung< t tabelpada α = 5%
Ho ditolak jika t hitung> t tabelpada α = 5%
3.10.2.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa
besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu
(Ghozali, 2013:177)
Range nilai R2 adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang
semakin mendekati 1 atau 100% berarti bahwa model regresi
tersebut semakin baik dalam menjelaskan variasi variabel
tersebut.
3.10.3. Penarikan Kesimpulan
Hasil analisis dan pengujian hipotesis baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif dijadikan dasar untuk menarik
kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis akan
berupaya memberikan pandangan dan saran yang diharapkan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Kangaroo Spring Bed berkedudukan di Pekanbaru dan didirikan
berdasarkan akta notaris Tajib Rahardjo, SH, No. 43 tanggal 17 Februari 1998
Notaris di Pekanbaru. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C2-20.078
HT.01.01.98 tanggal 14 Oktober 1998. Dengan dinaungi oleh Perseroan Terbatas
Anugrah Karya Aslindo. Tetapi dalam perkembangannya sudah melahirkan
perusahaan-perusahaan baru di seluruh Sumatera, yang sampai saat ini telah
berjumlah 10 cabang, antara lain terdapat di Pekanbaru, Batam, Palembang,
Lampung, Jambi, Muara Bungo, Padang, Rantau, Lubuk Linggau, dan Medan.
Kangaroo Spring Bed Medan berdasarkan akta notaris Roosmidar, SH.
No. 96 tanggal 11 Desember 2013 di Kota Medan. Akta pendirian ini telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusan Nomor 0823/0826/0786/2.1/0508/09/2014 tanggal 7 Oktober 2014.
Dinaungi oleh Perseroan Terbatas Anugerah Gerbang Efata, yang bergerak
dibidang industri penjahitan spring bed. Beralamat di Jalan Perwira I No. 4 Kel.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi
“Melalui Anugrah-Nya terus berkarya untuk menjadi berkat bagi
bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa.”
b. Misi
Untuk mencapai visi, PT AGE mempunyai misi sebagai berikut:
1. Berkarya untuk menghasilkan produk Spring bed, Sofa, Busa,
dan sejenisnya (furniture) yang dapat diterima di setiap kota
khususnya di Indonesia maupun mancanegara.
2. Membina sumber daya manusia yang handal dan berkualitas
sebagai aset utama perusahaan dalam menghadapi pasar global.
3. Memberikan dampak positif bagi lingkungan dan tempat
perusahaan berada.
4. Mencapai 45 kantor cabang pada 45 kota baik dalam dan luar
negeri.
5. Menjadikan merek Kangaroo Spring Bed Trade Mark/ hasil
karya buatan Indonesia yang terkenal di mancanegara.
6. Menjadikan perusahaan yang solid dan kuat ditingkat nasional
52
PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan
satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, serta
wewenang masing-masing peranan yang sangat penting dalam kesatuan
utuh. Struktur organisasi bersifat relatif, dinamis, dan akan berubah,
manakala kebutuhan dan keadaan perusahaan berubah yang disebabkan
oleh faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Demikian juga terjadi pada PT AGE Kangaroo bed Medan telah
mengalami beberapa kali perubahan, sebagai akibat dari perkembangan
usaha dalam mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Berikut merupakan paparan fungsi pokok struktur
organisasi PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan, adalah sebagai berikut:
1. Branch Manager
Berfungsi merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta
mengendalikan semua kegiatan operasional yang berhubungan
dengan proses produksi seperti :
•Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai
dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum.
•Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi.
•Mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan kepada Asisten.
•Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan
jalannya perusahaan cabang.
•Mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terhadap penyusunan
•Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan
sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku.
•Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan.
•Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara
asisten, karyawan serta memelihara keamanan.
2. Chief Accounting
•Mengawasi pelaksanaan administrasi dan akuntansi sehari- hari •Melakukan review harian terhadap akun kas
•Mengawasi pengumpulan data dan perhitungan cost di
produksi
•Melakukan rekonsiliasi atas semua akun (nominal dan permanent)
setiap menjelang tutup buku
•Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus kas
bulanan yang dibuat oleh cash accountant sudah akurat.
•Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk kebutuhan internal
•Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk asersi
manajemen untuk pihak luar
•Memberikan support dan assistensi yang maksimal bagi semua
bagian di dalam perusahaan
•Mengawasi dan mengkoordinasikan penumpulan data, bukti
transaksi hingga pelaporan pajak perusahaan
•Menjadi role-model dan mentor bagi semua staf di bagian
accounting.
3. Supervisor Marketing
Fungsinya memastikan tenaga pemasaran melakukan/
melaksanakan pemasaran sesuai dengan harapan perusahaan terhadap
produktivitas/banyaknya penjualan dan tenagapemasaran
menjalankan aturan-aturan yang berlaku di perusahaan.
Fungsi-fungsi lainnya selain memastikan semua berjalan sesuai
harapan perusahaan (marketing), supervisor juga dapat melakukan
coaching kepada tenaga-tenaga marketing dan juga sebagai sumber
informasi terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan.
4. Kepala Produksi
Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan
produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target
produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Adapun tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut :
•Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di
lantai pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses
lainnya
•Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta
•Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga
dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
5. Kepala Gudang Bahan Baku
•Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang
sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.
•Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan
fakturnya.
•Membuat Bukti Barang Masuk (BBM).
•Membuat laporan bulanan stock barang kepada branch manager.
•Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi
untuk dikirim.
•Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.
•Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur
logistik.
6. Kepala Gudang Bahan Jadi
•Menerima barang hasil produksi dari kepala produksi
•Mengecek barang yang diterima sesuai dengan transfer hasil
laporan produksi sesuai dengan fisik.
•Melakukan check stock barang jadi harian, mingguan, dan bulanan. •Menyiapkan barang pesanan dari sales counter sesuai dengan sales
7. Kepala Distribusi
• menyusun rencana distribusi tahunan, bulanan dan mingguan. • mengkoordinir aktivitas seksi-seksi yang dibawahi.
• Memantau danpengupayakan tingkat pencapaian
target pengiriman.
• memantau ketersediaan stok dan pengaturan jadwal pengiriman.
• memantau pengaturan kesiapan stok gudang untuk kegiatan
pendistribusian.
8. Bagian Pajak
• Melakukan perencanaan pajak (Tax Planning) yang tidak hanya
sebatas meminimalkan utang pajak, dengan cara pengumpulan dan
penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis
tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan secara tepat.
• Menentukan apa saja yang perlu dilakukan, bagaimana
melakukannya, dan siapa yang harus melakukan.Terkait dengan
proses manajemen, tax organizing ini mencakup proses untuk
mendesign struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi
perpajakan.
• Memotivasi, mengarahkan, dan melakukan kegiatan apapun yang
berhubungan dengan interaksi sesama individu.Fungsi pengarahan
ini dimaksudkan untuk membuat departemen atau bagian yang
terkait dengan fungsi perpajakan dapat meningkatkan pengetahuan
• Mengkontrol dan pastikan bahwa aktivitas fungsi perpajakan
tersebut mencapai tujuan sesuai dengan rencana.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Uji validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu instrument bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 21.0, dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Y6 128,20 302,097 ,658 ,959
Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016
Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid,
karena nilai corrected item total correlation seluruh pertanyaan bernilai lebih
besar atau sama dengan nilai rtabel 0.363 sehingga dapat dipergunakan dalam
penelitian.
b. Uji Reliabilitas
pengujian dilakukan menggunakan program SPSS versi 21.0, butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel, maka pertanyaan dinyatakan
reliabel.
Tabel 4.2
Sumber: Output SPSS 21, diolah penulis, 2016
Berdasarkan pada table 4.2 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar
0,960 > 0,80. Berdasarkan data diatas maka kuesioner penelitian reliabel sehingga
dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian.
4.2.2 Analisis Korelasi Pearson
Berikut ini merupakan hasil output perhitungan koefisien korelasi pearson
dengan menggunakan program SPSS 21.0.
Tabel 4.3
Pearson Correlation 1 ,865**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30 30
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PERSEDIAAN
BERLANDAS ERP
Pearson Correlation ,865** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Setelah diketahui besar koeisien korelasi tersebut, maka untuk mengetahui
kekuatan hubungan antara evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft
Access dengan Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise
resources planning, penulis mengambil pedoman dari Sugiyono (2000:149) yang
dapat diartikan sebagai berikut:
Tabel 4.4
Tabel skala koefisien korelasi
Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tafsirannya
0,00-0,199 + dan - Hubungan sangat rendah
0,20-0,399 + dan - Hubungan yang rendah
0,40-0,599 + dan - Hubungan yang cukup kuat
0,60-0,799 + dan - Hubungan yang kuat
0,80-1,000 + dan - Hubungan yang sangat kuat
Dari hasil analisis tersebut, maka koefisien korelasi pearson sebesar 0,865 berada
pada interval koefisien 0,80-1,000. Maka ini menunjukkan bahwa antara evaluasi
dan perancangan database berbasis Microsoft Access dengan Sistem informasi
akuntansi persediaan berlandas enterprise resources planning termasuk dalam
tingkat hubungan yang kuat.
4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Database berbasis Microsoft Access (X)
Item
Pertanyaan
STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 5 16,7 14 46,7 11 36,7
2 0 0 0 0 8 26,7 10 33,3 12 40,0
4 0 0 4 13,3 6 20,0 12 40,0 8 26,7
5 0 0 0 0 4 13,3 14 46,7 12 40,0
6 0 0 0 0 7 23,3 10 33,3 13 43,3
7 0 0 0 0 6 20,0 17 56,7 7 23,3
8 0 0 1 3,3 9 30,0 6 20,0 14 46,7
9 0 0 9 30,0 8 26,7 8 26,7 5 16,7
10 0 0 1 3,3 14 46,7 5 16,7 10 33,3
Sumber : Data Primer, diolah penulis, 2016
a. Pada item pertanyaan 1 (Struktur data logik yang telah ada saat ini tidak
perludibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data), yaitu
sangat setuju sebanyak 11 responden atau 36,7%, setuju sebanyak 14
responden atau 46,7%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada
responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
b. Pada item pertanyaan 2 (Penerapan organisasi dan penyimpanan data secara
praktis dan efisien), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%,
setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 8 responden atau
26,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat
tidak setuju.
c. Pada item pertanyaan 3 (Pengembangan subsistem tidak menyebabkan
terjadinya pengembangan sistem ganda), yaitu sangat setuju sebanyak 12
responden atau 40%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral
sebanyak 4 responden atau 13,3%, tidak setuju sebanyak satu responden atau
3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
d. Pada item pertanyaan 4 (Kebutuhan-kebutuhan akan informasi terpenuhi
responden atau 26,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral
sebanyak 6 responden atau 20%, tidak setuju sebanyak 4 responden atau
13,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
e. Pada item pertanyaan 5 (Setiap pemakai mengetahui dengan jelas tentang data
apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya), yaitu sangat setuju sebanyak
12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral
sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak
setuju ataupun sangat tidak setuju.
f. Pada item pertanyaan 6 (User dapat mengakses data-data dengan cara yang
mudah), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju
sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 7 responden atau 23,3%,
dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
g. Pada item pertanyaan 7 (Fleksibilitas dalam mengakses data secara efisien dan
efektif), yaitu sangat setuju sebanyak 7 responden atau 23,3%, setuju sebanyak
17 responden atau 56,7%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, dan tidak ada
responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
h. Pada item pertanyaan 8 (Kebutuhan data yang tidak terantisipasi atau
permasalahan kebutuhan informasi secaramendadak, dapat dipenuhi dengan
cepat.), yaitu sangat setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, setuju sebanyak
6 responden atau 20%, netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju
sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih
i. Pada item pertanyaan 9 (Perubahan data dapat dilakukan tanpa mempengaruhi
cara-cara untuk menggunakan data), yaitu sangat setuju sebanyak 5 responden
atau 16,7%, setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, netral sebanyak 8
responden atau 26,7%, tidak setuju sebanyak 9 responden atau 30%, dan tidak
ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
j. Pada item pertanyaan 10 (Sistem telah menyediakan sarana pengendalian untuk
menghindari terjadinya berbagai versi data akibat kerangkapan data dan
beberapa pemakai mengubah data pada saat yang berbeda), yaitu sangat setuju
sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%,
netral sebanyak 14 responden atau 46,7%, tidak setuju sebanyak 1 responden
atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
Tabel 4.6
13 0 0 3 10,0 15 50,0 6 20,0 6 20,0
14 0 0 1 3,3 4 13,3 12 40,0 13 43,3
15 0 0 0 0 5 16,7 15 50,0 10 33,3
16 0 0 2 6,7 11 36,7 12 40,0 5 16,7
17 0 0 0 0 7 23,3 15 50,0 8 26,7
18 0 0 2 6,7 9 30,0 12 40,0 7 23,3
19 0 0 0 0 3 10,0 18 60,0 9 30,0
20 0 0 5 16,7 9 30,0 10 33,3 6 20,0
21 0 0 0 0 6 20,0 18 60,0 6 20,0
22 0 0 0 0 8 26,7 14 46,7 8 26,7
23 0 0 5 16,7 9 30,0 10 33,3 6 20,0
Sumber : Data Primer, diolah penulis, 2016
a. Pada item pertanyaan 1 (Struktur data logik yang telah ada saat ini tidak
perludibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data), yaitu
sangat setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, setuju sebanyak 16
responden atau 53,3%, dan tidak ada responden yang memilih netral, tidak
setuju ataupun sangat tidak setuju.
b. Pada item pertanyaan 2 (Adanya pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang
terkait dengan sistem informasi akuntansi persediaan), yaitu sangat setuju
sebanyak 2 responden atau 6,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%,
netral sebanyak 9 responden atau 20%, tidak setuju sebanyak 7 responden atau
23,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
c. Pada item pertanyaan 3 (Perusahaan mempunyai prosedur yang jelas dalam
melakukan kegiatan sistem informasi akuntansi persediaan), yaitu sangat setuju
netral sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang
memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
d. Pada item pertanyaan 4 (Setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas
prosedur sistem informasi akuntansi yang ada dalam mengelola persediaan),
yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14
responden atau 46,7%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, tidak setuju
sebanyak 1 responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat
tidak setuju.
e. Pada item pertanyaan 5 (Prosedur proses pengelolaan persediaan yang ada
sudah memadai), yaitu sangat setuju sebanyak 9 responden atau 30%, setuju
sebanyak 16 responden atau 53,3%, netral sebanyak 3 responden atau 10%,
tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju.
f. Pada item pertanyaan 6 (Seluruh data dalam kegiatan pengelolaan persediaan
sudah dicatat ke dalam catatan akuntansi), yaitu sangat setuju sebanyak 6
responden atau 20%, setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, netral sebanyak
12 responden atau 40%, tidak setuju 4 atau 13,3% dan tidak ada responden
yang memilih sangat tidak setuju.
g. Pada item pertanyaan 7 (Perusahaan sudah mengikhtisarkan seluruh kegiatan
pada sistem informasi akuntansi persediaan ke dalam neraca lajur), yaitu sangat
setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau
responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak
setuju.
h. Pada item pertanyaan 8 (Catatan persediaan permintaan barang-barang
produksi sudah bernomor urut cetak), yaitu sangat setuju sebanyak 13
responden atau 43,3%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral
sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih tidak
setuju ataupun sangat tidak setuju.
i. Pada item pertanyaan 9 (Catatan persediaan perusahaan diposting setiap hari.),
yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 15
responden atau 50%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada
responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
j. Pada item pertanyaan 10 (Biaya yang dikeluarkan untuk sistem ERP sebanding
dengan hasil yang diperoleh perusahaan), yaitu sangat setuju sebanyak 10
responden atau 33,3%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral
sebanyak 5 responden atau 16,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau
6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
k. Pada item pertanyaan 11 (Penerapan sistem ERP lebih baik dari sistem
sebelumnya), yaitu sangat setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju
sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%,
tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju.
l. Pada item pertanyaan 12 (Modul-modul yang disediakan oleh sistem ERP
responden atau 40%, setuju sebanyak 11 responden atau 36,7%, netral
sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak
setuju ataupun sangat tidak setuju.
m. Pada item pertanyaan 13 (Peralatan komunikasi jaringan dan spesifikasi
komputer untuk sistem informasi akuntansi persediaan sudah sesuai dengan
standar), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 6
responden atau 20%, netral sebanyak 15 responden atau 50%, tidak setuju
sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih sangat
tidak setuju.
n. Pada item pertanyaan 14 (Adanya dukungan layanan dari penyedia software,
tidak hanya teknis saja tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di
kemudian hari), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju
sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 4 responden atau 13,3%,
tidak setuju sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju.
o. Pada item pertanyaan 15 (Sistem ERP ini dapat melakukan analisis dan
perencanaan yang baik terhadap data), yaitu sangat setuju sebanyak 10
responden atau 33,3%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%, netral
sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak
setuju ataupun sangat tidak setuju.
p. Pada item pertanyaan 16 (Dalam melakukan analisis dan perencanaan, sistem
ERP dapat melakukan input dan analisis data secara flekibel dan seketika
16,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 11 responden
atau 36,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju.
q. Pada item pertanyaan 17 (Sistem ERP yang ada dalam perusahaan dapat
beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi informasi yang
memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan
yang terjadi pada lingkungan bisnis di masa depan), yaitu sangat setuju
sebanyak 8 responden atau 26,7%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%,
netral sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang
memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
r. Pada item pertanyaan 18 (Masing-masing pengguna sistem ERP ini
mempunyai password untuk masuk ke program tersebut), yaitu sangat setuju
sebanyak 7 responden atau 23,3%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%,
netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau
6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
s. Pada item pertanyaan 19 (Adanya pembatasan pengenalan transaksi atau
kinerja proses untuk individu-individu tertentu saja), yaitu sangat setuju
sebanyak 9 responden atau 30%, setuju sebanyak 18 responden atau 60%,
netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih
tidak setuju ataupun sangat tidak setuju
t. Pada item pertanyaan 20 (Adanya sistem pengendalian proses pada saat
software melakukan proses data), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden
responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak
ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
u. Pada item pertanyaan 21 (Adanya koreksi kesalahan secara otomatis atas
transaksi yang melanggar pengendalian detektif, dalam memproses data), yaitu
sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 18 responden
atau 60%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, dan tidak ada responden
yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
v. Pada item pertanyaan 22 (Pada saat program menghasilkan output, ada bagian/
staf pada proses produksi yang melakukan pengecekan ulang agar data yang
dihasilkan valid), yaitu sangat setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, setuju
sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 8 responden atau 26,7%,
dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
w. Pada item pertanyaan 23 (Adanya verifikasi periodik atas file untuk
mendeteksi masalah-masalah pengendalian), yaitu sangat setuju sebanyak 6
responden atau 20%, setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral
sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 5 responden atau
16,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
4.2.4. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Analisis normalitas yang dilakukan
dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik yaitu pada
Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016 Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang
garis diagonal sehingga disimpulka data berdistribusi normal. Selain itu, uji
normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Kolmogorov-smirnov pada signifikan 5% (0,05).
Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 6,17462321
Most Extreme Differences
Absolute ,149
Positive ,107
Negative -,149
Kolmogorov-Smirnov Z ,817
Asymp. Sig. (2-tailed) ,517
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,517 diatas
pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Berarti data berdistribusi normal.
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan
analisis statistic berupa Uji Glejser.Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.8
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016
Pada table 4.8 menunjukkan bahwa variabel independen yang signifikan secara
statistic mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt).Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.Jadi dapat
Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016 Gambar 4.3 : Pengujian Heteroskedastisitas
Berdasarkan pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.2.5. Analisis Regresi Sederhana
a) Uji Parsial / Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui sebrapa jauh pengaruh variabel
independen evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft Access secara
positif dan signifikan terhadap Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas
Tabel 4.9
a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP
Sumber :Output SPSS 21, diolah penulis, 2016
Hasil Uji-t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 23,669 + 1,699X + e
Nilai Evaluasi dan Perancangan database berbasis Microsoft Access pada
thitung sebesar 9,143 dan ttabel sebesar 2,048. Sehingga thitung (9,143) > ttabel (2,048)
dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai
perancangan database berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem
informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise resources planning.
b) Pengujian Goodness of Fit (R2)
Pengujian Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi pada intinya
mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan
variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) berkisar nol sampai satu (0 < R2< 1).
Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat.Jika koefisien
determinasi (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas
Tabel 4.10
a. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN
DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS
b. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PERSEDIAAN BERLANDAS ERP
Sumber :Output SPSS 21, diolah penulis, 2016
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi ( R square) sebesar
0,749 atau 74,9%. Hal ini berarti model analisis yang digunakan mampu
menjelaskan pengaruh Database berbasis Microsoft Access terhadap Sistem
informasi akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perancangan database
berbasis Microsoft Access sudah memadai. Hal ini terlihat dari kuesioner yang
menunjukkan fleksibilitas dalam mengakses data dan struktur data logik,
penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien, integrasi
pengembangan subsistem, kebutuhan akan informasi dapat terpenuhi secara cepat,
tepat, mudah, dan akurat, pembatasan akses pengguna, karyawan dapat
mengakses data dengan mudah, pemenuhan kebutuhan data yang tidak
terantisipasi, perubahan data, dan memiliki sarana pengendalian yang telah
disediakan oleh sistem.
Microsoft Access merupakan sebuah program aplikasi basis data komputer
menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari Microsoft Office, yang
menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga
menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. PT
AGE menggunakan program Microsoft Access 2007. Microsoft Access 2007
dapat digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data
dengan kapasitas yangbesar.
• Komponen Utama (Object)
1. Table
Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk
menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek.
Table terdiri atas:
a. Field Name, yaitu atribut dari sebuah table yang menempati bagian
kolom.
b. Record, yaitu isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang
menempati bagian baris.
2. Query (SQL/Structured Query Language)
Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap
database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa
sekumpulan data.
Query dibedakan menjadi 2 yaitu:
• DDL (Data Definition Language) digunakan untuk membuat
atau mendefenisikan objek-objek database seperti membuat
• DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk
manipulasi database, seperti menambah, mengubah atau
menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan
dari database.
3. Form
Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input),
menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data.
4. Report
Report digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum
dan mencetak data secara efektif.
• Tipe Data
Field dalam sebuah tabel harus ditentukan tipe datanya. Ada beberapa
tipe data dalam Access yang digunakan perusahaan, yaitu:
1. Text
Text digunakan untuk field alfanumeric (misal: nama, alamat, kode
pos, telp). Sekitar 255 karakter tiap fieldnya.
2. Memo
Memo dapat menampung 64000 karakter untuk tipa fieldnya, tetapi
tidak dapat diurutkan atau diindeks.
3. Number
Number digunakan untuk menyimpan data numeric yang akan
4. Date/Time
5. Currency
6. Auto Number
7. Yes/No
8. OLE Object
9. Hyperlink
10. Lookup Wizard
• Infrastruktur teknologi informasi
1. Spesifikasi komputer yang tersedia untuk setiap bagian pada PT AGE
Kangaroo Spring bed Medan yaitu:
a. CPU
• Processor : Intel (R) Core i3-2100 CPU @3.10 GHz
• Motherboard : Gigabyte
• RAM : Kingston 1 gigabyte DDR 2
• Harddisk : Seagate 150 gigabyte
• NIC : on board
b. I/O device
• Display : LG LED 19EN33 (Resolution 1366 x 768 Generic
PNP Monitor)
• Keyboard : Logitech USB K120
• Mouse : Logitech optical Mouse B100 (910-001439) • Scanner : Brother-MFC-J430W
c. Operating system : Windows 7 Ultimate
2. Peralatan untuk komunikasi jaringan:
• Satellite system
• Switch
• Cable LAN • RG-45
• Jaringan Topologi Star
Kelebihan penggunaan Microsoft Access pada PT AGE Kangaroo Spring bed:
Microsoft Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat oleh
karyawan karena semua table basis data, query, form, dan report disimpan di
dalam database. Sebagai contoh dalam pembuatan query perusahaan, Microsoft
menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang
mengizinkan penggunanya membuat query tanpa harus mengetahui bahasa SQL
nya. Bahasa pemrograman yang digunakan di dalam Microsoft Access adalah
Microsoft Visual Basic for Application (VBA).
Kekurangan penggunaan Microsoft Access pada PT AGE Kangaroo Spring bed:
Pembangunan aplikasi ini banyak bergantung kepada wizard. Oleh
demikian, fungsi menjadi kurang fleksibel karena tata caranya telah ditetapkan
oleh Microsoft Access. Walaupun demikian, sistem ini masih sesuai untuk
pembangunan sistem data ringkas pada perusahaan kecil sampai menengah seperti
PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.
Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP pada PT AGE
1. Dalam hal penerimaan, penempatan dan pergantian karyawan pada PT
AGE Kangaroo Spring bed Medan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
sumber daya manusia yang telah ditetapkan oleh PT AGE Kangaroo
Spring bed Medan dengan melakukan seleksi terlebih dahulu. Adanya
pemisahan fungsi yang jelas antara karyawan yang melakukan
prosedur-prosedur dalam sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP.
2. Prosedur-prosedur sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP
melalui software yang telah diterapkan pada PT AGE Kangaroo Spring
Bed Medan sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari prosedur
pengadaan bahan baku untuk spring bed dan prosedur pengadaan bahan
baku untuk barang meubel lainnya di mana ada pemisahan fungsi yang
jelas antara pihak-pihak yang memakai software.
3. PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan mempunyai data tentang proses
bisnis yang memadai terhadap transaksi persediaan. Hal ini dapat dilihat
dari adanya pencatatan pada kartu persediaan , jurnal, dan buku besar
sampai pembuatan laporan keuangan oleh bagian akuntansi di mana
formatnya semua sudah tersedia pada software.
4. Software yang digunakan PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan sudah
cukup memadai, hal ini dapat dilihat melalui proses instalasi dan adanya
jasa kontra service dari penyedia layanan berupa jasa konsultasi dan
pemeliharaan software.
5. Infrastruktur teknologi informasi yang digunakan pada PT AGE Kangaroo
darispesifikasi perangkat komputer yang digunakan dan peralatan untuk
komunikasi jaringan.
Manfaat penerapan sistem pengolahan data berbasis ERP pada PT AGE Kangaroo
Spring Bed medan:
1. Mengintegrasikan bisnis perusahaan.
2. Fleksibilitas kurs, standar dan kebijakan akuntansi sesuai standar yang
berlaku.
3. Analisis dan perencanaan yang lebih baik sebagai pendukung keputusan
dengan mensimulasikan berbagai fungsinya, sehingga menghasilkan
analisis yang lebih baik dalam melakukan analisis laporan keuangan.
4. Penggunaan teknologi terkini dan juga peralatan komunikasi seperti
satellite system, switch, cable LAN, RG-45, dan jaringan topologi star.
5. Pengendalian aplikasi yang terdiri atas:
• Pengendalian masukan, dirancang untuk mencegah atau
mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan pengolahan data.
• Pengendalian pemrosesan, dirancang untuk memberikan jaminan
bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan dan tidak ada transaksi yang hilang atau tidak tepat
dimasukkan ke jalur pemrosesan.
• Pengendalian keluaran, dirancang untuk memeriksa apakah
masukan dan pemrosesan berpengaruh pada keluaran secara absah
Menurut Romney dan Steinbart (2015) sistem informasi akuntansi adalah
suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data
untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan, yang meliputi orang,
prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi,
serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. Keberhasilan suatu sistem
informasi akuntansi (SIA) sangat dipengaruhi oleh sistemdatabase perusahaan.
Semakin lengkap, cepat, dan akurat sistem database suatu perusahaan,maka
kualitas SIA akan semakin meningkat. Oleh karena itu, sangatlah penting
menyusun sistem database yang baik, yang mampu memenuhi kebutuhan data
atau informasi pemakainya.
Tujuan perancangan database di PT AGE sendiri meliputi penyediaan
sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari
kerusakan, dan penggunaan yang tidak legal serta penyediaan sarana untuk
penggunaan secara bersama (share), seperti keterhubungan data, pengurangan atau
meminimalkan kerangkapan data, menghilangkan ketergantungan data pada
program-program aplikasi, menstandarkan definisi elemen data meningkatkan
produktivitas personil sistem informasi, dan sebagai basis bagi sistem enterprise
resources planning yang digunakan perusahaan.
Aplikasi database yang digunakan PT AGE adalah Microsoft Access, yang
merupakan suatu aplikasi yang mudah digunakan pengguna dari divisi manapun.
Pada umumnya, aplikasi ini jarang digunakan untuk sistem ERP. Karena kurang
fleksibel bagi perusahaan besar dengan jangkauan luas, dan hanya dapat
usaha maupun bisnis menengah seperti PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.
Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan perancangan database
berbasis Microsoft Accesstersebut terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
berlandas ERP.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT AGE Kangaroo Spring
bed dapat disimpulkan bahwa variabel X (Database berbasis Microsoft Access)
terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y (Sistem informasi
akuntansi persediaan berlandas ERP) sebesar 0,865.Hubungan ini termasuk
kategori sangat kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar
74,9%. Hal ini memberikan pengertian sistem informasi akuntansi persediaan
berlandas ERP dipengaruhi oleh database berbasis Microsoft Access sebesar
74,9% sedangkan sisanya sebesar 25,1% merupakan kontribusi variabel lain
selain sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP, dimana dalam hal ini
tidak penulis teliti.
Hasil pengujian dengan statistik uji t didapat nilai thitung (9,143) > ttabel
(2,048).Hal tersebut mengindikasikan penolakan H2 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara Database berbasis Microsoft Access terhadap sistem
informasi akuntansi persediaan berlandas ERP.Hal ini berarti bahwa perancangan
database berbasis Microsoft Access yang memadai berperan untuk mendukung
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Setelah diperoleh hasil analisis yang dilakukan mengenai pengaruh
database berbasis Microsoft Access untuk mendukung sistem informasi
akunatnsi persediaan berlandas ERP pada PT AGE Kangaroo Spring bed
Medan, maka ada beberapa kesimpulan yang didapatkan, yaitu:
1. Berdasarkan uji T variabel databaseberbasis Microsoft Access berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi persediaan
berlandas ERP.
2. Berdasarkan uji koefisien pearson mampu menjelaskan bahwa pengaruh
database berbasis Microsoft Access terhadap sistem informasi akuntansi
persediaan berlandas ERP sebesar 0,865 mengindikasikan hubungan yang
sangat kuat antar variabel.
3. Berdasarkan uji Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi mampu
menjelaskan bahwa pengaruh database berbasis Microsoft Access terhadap
sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP sebesar 74,9% dan
sisanya sebesar 25,1% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.
4. Hasil penelitian ini sepenuhnya mendukung hipotesis penelitian, karena
variabel X (database berbasis Microsoft Access) berpengaruh secara positif
terhadap variabel Y (sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran yang
diharapkan menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan
yaitu sebagai berikut:
1. Bagi PT AGE Kangaroo Spring bed
• Sebaiknya dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan terhadap
pemakaian software ERP khususnya untuk modul persediaan, karena
modul persediaan belum bias memunculkan rincian biaya bahan baku
secara detail untuk setiap item barang
• Sebaiknya jaringan server untuk pemakaian software ERP diperbaiki lagi
agar jaringannya tidak lambat sehingga informasi menjadi efektif dan
efisien guna meningkatkan kinerja karyawan PT AGE Kangaroo Spring
bed Medan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel lain agar
diperoleh gambaran mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sistem
informasi akuntansi persediaan berlandas ERP. Selain itu diharapkan agar peneliti
selanjutnya dapat membahas software ERP di perusahaan selain manufaktur, agar
dapat melihat perbandingan antara penerapan software ERP pada jenis perusahaan