• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi dan Perancangan Database berbasis Microsoft Acces untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berlandas Enterprise Resources Planning (Studi Kasus PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi dan Perancangan Database berbasis Microsoft Acces untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berlandas Enterprise Resources Planning (Studi Kasus PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan)"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE AKUNTANSI BERBASIS MICROSOFT ACCESS UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ENTERPRISE RESOURCES

PLANNING

(Studi Kasus PT AGE Kangaroo Spring bed Medan)

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Responden Di –

Tempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswi Program Reguler Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini. Saya menyadari permohonan saya ini sedikit banyak akan mengganggu ketenangan/ kegiatan Bapak/Ibu. Saya akan menjamin kerahasiaan dari semua jawaban/ opini yang telah Bapak/Ibu berikan.

Penelitian ini semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penyelesaian skripsi saya, dan ringkasan dari analisis yang akan dipublikasikan. Atas kesediaan dan partisipasi dari Bapak/Ibu untuk mengisi dan mengembalikan kuesioner ini saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(2)

Kuesioner

Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan Evaluasi dan Perancangan Database Berbasis Microsoft Access Untuk Mendukung Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berlandas Enterprise Resources Planning pada PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan.

A. Pertanyaan umum

Petunjuk : Bapak/Ibu diharapkan mengisi data identitas pribadi.

1. Nama :... 2. Jenis kelamin :... 3. Jabatan :... 4. Lama bekerja :... 5. Pendidikan terakhir :... 6. Tanda tangan responden :...

B. Pertanyaan Khusus

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (x) pada jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) yang bapak/ibu anggap paling tepat.

NO. PERNYATAAN SS S N TS STS

Manfaat dan penerapan sistem database menggunakan Microsoft Access 1. Struktur data logik yang telah ada saat ini

tidak perlu dibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data.

2. Penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien.

3. Pengembangan subsistem tidak menyebabkan terjadinya pengembangan sistem ganda.

4. Kebutuhan-kebutuhan akan informasi terpenuhi dengan cepat,tepat, mudah, dan akurat.

5. Setiap pemakai mengetahui dengan jelas tentang data apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya.

6. User dapat mengakses data-data dengan cara

yang mudah.

(3)

8. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi (permasalahan kebutuhan informasi

secaramendadak)dapat dipenuhi dengan cepat.

9. Perubahan data dapat dilakukan tanpa

mempengaruhi cara-cara untuk menggunakan data.

10. Sistem telah menyediakan sarana

pengendalian untuk menghindari terjadinya berbagai versi data akibat kerangkapan data dan beberapa pemakai mengubah data pada saat yang berbeda.

Ada dan diterapkannya komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning

11. Karyawan yang ada pada PT AGE sudah diberi pelatihan yang memadai tentang pemakaian software ERP.

12. Adanya pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi persediaan.

13. Perusahaan mempunyai prosedur yang jelas dalam melakukan kegiatan sistem informasi akuntansi persediaan.

14. Setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas prosedur sistem informasi akuntansi yang ada dalam mengelola persediaan.

15. Prosedur proses pengelolaan persediaan yang ada sudah memadai.

16. Seluruh data dalam kegiatan pengelolaan persediaan sudah dicatat ke dalam catatan akuntansi.

17. Perusahaan sudah mengikhtisarkan seluruh kegiatan pada sistem informasi akuntansi persediaan ke dalam neraca lajur.

18. Catatan persediaan permintaan barang-barang produksi sudah bernomor urut cetak.

19. Catatan persediaan perusahaan diposting setiap hari.

20. Biaya yang dikeluarkan untuk sistem ERP sebanding dengan hasil yang diperoleh perusahaan

21. Penerapan sistem ERP lebih baik dari sistem sebelumnya.

(4)

23. Peralatan komunikasi jaringan dan spesifikasi komputer untuk sistem informasi akuntansi persediaan sudah sesuai dengan standar.

24. Adanya dukungan layanan dari penyedia software, tidak hanya teknis saja tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari.

25. Sistem ERP ini dapat melakukan analisis dan perencanaan yang baik terhadap data.

26. Dalam melakukan analisis dan perencanaan, sistem ERP dapat melakukan input dan analisis data secara flekibel dan seketika (real-time) dari berbagai sudut.

27. Sistem ERP yang ada dalam perusahaan dapat beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi informasi yang memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis di masa depan.

28. Masing-masing pengguna sistem ERP ini mempunyai password untuk masuk ke program tersebut.

29. Adanya pembatasan pengenalan transaksi atau kinerja proses untuk individu-individu

tertentu saja.

30. Adanya sistem pengendalian proses pada saat software melakukan proses data.

31. Adanya koreksi kesalahan secara otomatis atas transaksi yang melanggar pengendalian detektif, dalam memproses data.

32. Pada saat program menghasilkan output, ada bagian/ staf pada proses produksi yang melakukan pengecekan ulang agar data yang dihasilkan valid.

(5)

Lampiran 2

Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

a. Listwise deletion based on all variables in the

(6)

Y15 127,57 309,564 ,620 ,959

Y16 128,07 303,237 ,726 ,958

Y17 127,70 303,872 ,835 ,958

Y18 127,93 302,202 ,724 ,958

Y19 127,53 311,085 ,643 ,959

Y20 128,17 301,730 ,645 ,959

Y21 127,73 307,168 ,786 ,958

Y22 127,73 308,961 ,605 ,959

Y23 128,17 300,489 ,682 ,959

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

(7)

Lampiran 3

Output SPSS Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 6,17462321

Most Extreme Differences

Absolute ,149

Positive ,107

Negative -,149

Kolmogorov-Smirnov Z ,817

Asymp. Sig. (2-tailed) ,517

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

(8)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 23,669 7,529 3,144 ,004

EVALUASI DAN PERANCANGAN

DATABASE BERBASIS MICROSOFT

ACCESS

1,699 ,186 ,865 9,143 ,000

(9)

Lampiran 4

Output SPSS Uji Regresi

ANOVAa

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

b. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE BERBASIS MICROSOFT

ACCESS

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN DATABASE

BERBASIS MICROSOFT ACCESS

b. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Leon Andretti, 2006. “Perancangan basis data Sistem Informasi Penggajian”, Jurnal Ilmiah MATRIK, Volume 8 No. 2, Hal 135-152.

Alzoubi, Ali, 2011. “The Effectiveness of the Accounting Information System

Under the Enterprise Resources Planning (ERP)”, Research Journal of

Finance and Accounting, Volume 2 No. 11.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood, 2004. Accounting Information

Systems, Ninth Edition, Pearson Education Inc, New Jersey.

Connolly, Thomas M., dan Carolyn E. Begg, 2005. Database Systems : A

Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fourth

Edition, Addison-Wesley, Massachusetts.

Date, C.J., 2005. Pengenalan Sistem Basis Data, Jilid 2. Indeks, Jakarta.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif

Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hall, James A., 2009. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.

_______, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Jilid 2,Salemba Empat, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM, SPSS 21Edisi 7,Salemba Empat, Jakarta.

(11)

Joefrie, Yuri Yudhaswana, dan Protus Pieter Kalatiku, 2012. “Desain Basis Data Sistem Informasi Akademik di Fakultas Teknik Universitas Tadulako”, Jurnal Ilmiah Foristek, Volume 2 No. 21.

Jogiyanto, 2003. Sistem Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Karmawan, I Gusti Made, Tangkas Udoyono, Ita Ernala Kaban, 2010. ”Analisis dan Perancangan Basis Data Pembelian, Penjualan, dan Persediaan pada PT Swari Andini, Binus University, Jakarta.

Kadir, Abdul, 2003. Penuntun Praktis Belajar Database Menggunakan Microsoft

Access, Andi Offset, Yogyakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, 2007. Intermediate

Accounting, Ed. 12, John Wiley and Sons, New Jersey.

Kristanto, Harianto, 2004. Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta.

La Midjan, Azhar Susanto, 2003. Sistem Informasi Akuntansi II, Pendekatan

Sistem (System Approach) dan Praktik Penyusunan Metode dan Prosedur,

Lingga Jaya, Bandung.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Robby, Owen Kwanentent, Frans Mei Wardana, 2009. “Analisis dan Perancangan Basis Data untuk Mendukung Aplikasi ERP Education”, Binus University, Jakarta.

Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, 2015. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

_______, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Sabarguna, H. Boy S., dan Rudy Halimun, 2009. Enterprise Resource Planning di

Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta.

(12)

Soemarso, 1999. Akuntansi : Suatu Pengantar, Edisi Keempat, Rineka Cipta, Jakarta.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

_______, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sumiyana, 1999. Pemrograman Bisnis dan Akuntansi: Berbasis Microsoft Access, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

_______, 1999. Kasus Pemrograman Bisnis dan Akuntansi: Berbasis Microsoft

Access, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Sutanta, Edhy, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tiarma, Shelly, 2013. “Perancangan Sistem Informasi Persediaan pada Toko Besi Sinar Jaya, STMIK IBBI, Medan.

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms-Madiun, 2008. Microsoft

Access 2007 untuk Pemula, Andi Offset, Yogyakarta.

Whitten, Jeffery L., Lonnie D. Bentley, 2007. Systems Analysis and Design

Methods, Seventh Edition, McGraw-Hill, New York.

Widiawati, Retno Gusti, 2005. “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus di Perusahaan Winter Textile Denpasar”, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Yasin, Verdi, 2013. “Pentingnya Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam rangka untuk membangun sumber daya pada suatu perusahaan”,

Jurnal Manajemen Informatika, Edisi No. 4 TahunVI, hal 3-7.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang

diperoleh. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan atau memaparkan

peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2003:85).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari antara variabel bebas dengan variabel terikat,

dengan cara pemberian kuesioner atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang

sama (Notoatmodjo, 2002:146)

3.2. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan, Jl. Perwira

1 No. 14 Krakatau Ujung Medan, Pada Desember 2015.

3.3. Batasan operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan operasional yang diambil,

yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini difokuskan pada evaluasi perancangan database dengan

Microsoft Access.

2. Evaluasi serta perancangan database hanya mencakup sistem informasi

(14)

3.4. Defenisi operasional

Menurut Erlina (2011:48) definisi operasional adalah menjelaskan

karakteristik dari obyek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang

menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam

penelitian.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel

yangmempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

X.Database berbasis Microsoft Access

Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan

dan dikordinasi secara terpusat. Pendekatan database

memberlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya

dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut,

bukan hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah

intregasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang

berhak memakainya.

Microsoft Access adalah suatu program aplikasi database

komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan

mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar.Aplikasi ini

menggunakan mesin basis data

juga menggunakan tampila

pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang

(15)

Database berbasis Microsoft Access adalah suatu gabungan file

yang dihimpun dalam suatu program aplikasi database komputer relasional

untuk merancang, membuat, dan mengolah berbagai jenis data demi

kemudahan pengaksesan, integrasi, dan keamanan data.

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah suatu komponen

organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,

menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial bagaimana

transaksi penerimaan barang dan transaksi penggunaan barang yang

berisi tentang status stok barang itu sendiri yang dapat membantu

meningkatkan produktifitas perusahaan dan pengambilan keputusan

yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan konsep untuk

merencanakan danmengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa

paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang

untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan (to

serve and support multiple business functions), sehingga pekerjaan

menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan yang lebih bagi

(16)

memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholder) atas perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan berlandas ERP adalah

suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,

mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial

persediaan melalui paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul

yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam

perusahaan.

3.5. Skala pengukuran variabel

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama Variabel Defenisi Pengukuran Skala

Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada skala Likert

(Likert Scale), di mana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1-5

kategori jawaban, yang masing-masing jawaban diberi score atau bobot yaitu

(17)

1. Jawaban SS sangat setuju diberi score 5.

2. Jawaban S sangat setuju diberi score 4.

3. Jawaban CS sangat setuju diberi score 3.

4. Jawaban TS sangat setuju diberi score 2.

5. Jawaban STS sangat setuju diberi score 1.(Singarimbun, 1994:249)

3.6. Populasi dan sampel penelitian

Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria

tertentu yang dapat dikategorikan ke dalam objek tersebut berupa manusia,

file-file atau dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.

Sesuai dengan judul yang diambil dalam penelitian ini yaitu, “Evaluasi dan

Perancangan Database berbasis Microsoft Access untuk Mendukung Sistem

Informasi Akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning”, maka

yang menjadi sampel adalah karyawan dari bagian dan sub-sub bagian yang

berhubungan dengan sistem informasi akuntansi persediaan,yaitu:

Branch Manager

Chief Accounting Supervisor Marketing

• Kepala Produksi

• Kepala Gudang Bahan Baku • Kepala Gudang Bahan Jadi

• Kepala Distribusi

(18)

• Administrasi Hutang Dagang

• Administrasi Piutang

• Administrasi Penjualan • Administrasi Stok

• Administrasi Produksi

Sales Marketing

Foreman

• Senior operator distribusi

• Anggota produksi • Anggota bahan baku

• Anggota barang jadi

Dari populasi staf berjumlah 50 orang, yang berkaitan dengan sistem

informasi akuntansi persediaan terdapat 33 orang, yang kemudian diambil 30

orangmenjadi sampel penelitian. Pada prinsipnya, sampel merupakan suatu

langkah untuk menentukan besarnya sampel yang dapat diambil dapat dilakukan

secara statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian.

3.7. Jenis data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi adalah :

1. Data Primer, yaitu data yang belum diolah perusahaan, seperti hasil wawancara

yang dilakukan oleh penulis dengan orang yang berhubungan langsung dengan

(19)

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan dan data perusahaan,

seperti struktur organisasi serta bahan kuliah yang berhubungan dengan sistem

informasi akuntansi dan basis data.

3.8. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data primer. Dalam melakukan penelitan

untuk mendapatkan data dan informasi, adapun metode yang digunakan dalam

proses pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, antara lain :

a Pengamatan (Observasi)

Dalam hal observasi ini yang akan di observasi dengan cara melakukan

pengamatan, mengumpulkan data dan mencatat serta mempelajari secara

langsung sistem yang sedang berjalan pada PT AGE Kangaroo Spring Bed

Medan.

b Wawancara (Interview) dan Kuesioner (Questionnaire)

Untuk mendapatkan data-data secara langsung, maka penulis bertanya

langsung kepada pihak yang berkaitan dalam memberikan informasi sistem

serta menggunakan daftar pertanyaan berupa angket. Pihak tersebut adalah

karyawan dari perusahaan manufaktur PT AGE Kangaroo Spring Bed

Medan.

c Studi Pustaka

Dengan cara mengumpulkan data dengan mencari dan mempelajari

data-data dari buku-buku ataupun dari referensi lain, yang berhubungan dengan

(20)

dilihat pada daftar pustaka.

3.9. Uji Validitas dan reliabilitas

Untuk membuktikan hipotesis maka perlu dilakukan uji hipotesis terkait

variabel yang diteliti. Alat pengukuran yang digunakan adalah kuesioner.

Kuesioner sebagai instrumen yang baik harus mampu menyatakan dua pernyataan

valid dan reliable.

3.9.1. Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data.Menurut Sugiyono (2006:149), Instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur.

Instrument untuk mendapatkan data dicobakan pada sampel dari populasi.

Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan

dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item

instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dan skor total.

Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor

tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu

dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki validitas yang baik.

Untuk mengetahui data tersebut valid atau tidak, dapat diuji menggunakan SPSS

21.0 For Windows. Kemudian membuat keputusan dengan membandingkan

rhitung dan rkritis. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

(21)

• Jika r hitung < r kritis maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji keandalan. Uji keandalan bertujuan

untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan

tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan

pada waktu yang berbeda. Uji kehandalan dilakukan terhadap

pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Reliabilitas

menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 21.0for windows. Kemudian output

dibandingkan dengan uji signifikansi dengan uji t. Kemudian membuat

keputusan dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:

• Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

• Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.10. Teknik analisis 3.10.1. Analisis data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana.

Menurut Sugiyono (2012:270). Regresi linear sederhana dapat digunakan untuk

memprediksikan seberapa jauh hubungan fungsional ataupun kausal satu

(22)

sederhana, selain digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan antara satu variabel dependen

dan satu variabel independen. Sehingga persamaan umum regresi linier

sederhana dalam penelitian ini adalah:

Ŷ=�+��

Keterangan:

Y = Sistem Informasi Akuntansi berlandas ERP

A =Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0

B =Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Yapabila

terjadi perubahan nilai X. Bila (+) maka arah garis akan

naik, dan bila (-) maka nilai garis akan turun

X =Database berbasis Microsoft Access

Jika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara

variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan

kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas diikuti

dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Sedangkan jika koefisien b

bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel bebas

akan diikuti dengan penurunan variabel terikat atau sebaliknya.

3.10.2. Uji Hipotesis

(23)

3.10.2.1. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2013:178). Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t hitung< t tabelpada α = 5%

Ho ditolak jika t hitung> t tabelpada α = 5%

3.10.2.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa

besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu

(Ghozali, 2013:177)

Range nilai R2 adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang

semakin mendekati 1 atau 100% berarti bahwa model regresi

tersebut semakin baik dalam menjelaskan variasi variabel

tersebut.

3.10.3. Penarikan Kesimpulan

Hasil analisis dan pengujian hipotesis baik yang bersifat

kuantitatif maupun kualitatif dijadikan dasar untuk menarik

kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis akan

berupaya memberikan pandangan dan saran yang diharapkan

(24)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kangaroo Spring Bed berkedudukan di Pekanbaru dan didirikan

berdasarkan akta notaris Tajib Rahardjo, SH, No. 43 tanggal 17 Februari 1998

Notaris di Pekanbaru. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C2-20.078

HT.01.01.98 tanggal 14 Oktober 1998. Dengan dinaungi oleh Perseroan Terbatas

Anugrah Karya Aslindo. Tetapi dalam perkembangannya sudah melahirkan

perusahaan-perusahaan baru di seluruh Sumatera, yang sampai saat ini telah

berjumlah 10 cabang, antara lain terdapat di Pekanbaru, Batam, Palembang,

Lampung, Jambi, Muara Bungo, Padang, Rantau, Lubuk Linggau, dan Medan.

Kangaroo Spring Bed Medan berdasarkan akta notaris Roosmidar, SH.

No. 96 tanggal 11 Desember 2013 di Kota Medan. Akta pendirian ini telah

mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat

keputusan Nomor 0823/0826/0786/2.1/0508/09/2014 tanggal 7 Oktober 2014.

Dinaungi oleh Perseroan Terbatas Anugerah Gerbang Efata, yang bergerak

dibidang industri penjahitan spring bed. Beralamat di Jalan Perwira I No. 4 Kel.

(25)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

“Melalui Anugrah-Nya terus berkarya untuk menjadi berkat bagi

bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa.”

b. Misi

Untuk mencapai visi, PT AGE mempunyai misi sebagai berikut:

1. Berkarya untuk menghasilkan produk Spring bed, Sofa, Busa,

dan sejenisnya (furniture) yang dapat diterima di setiap kota

khususnya di Indonesia maupun mancanegara.

2. Membina sumber daya manusia yang handal dan berkualitas

sebagai aset utama perusahaan dalam menghadapi pasar global.

3. Memberikan dampak positif bagi lingkungan dan tempat

perusahaan berada.

4. Mencapai 45 kantor cabang pada 45 kota baik dalam dan luar

negeri.

5. Menjadikan merek Kangaroo Spring Bed Trade Mark/ hasil

karya buatan Indonesia yang terkenal di mancanegara.

6. Menjadikan perusahaan yang solid dan kuat ditingkat nasional

(26)

52

PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan

(27)

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan

satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, serta

wewenang masing-masing peranan yang sangat penting dalam kesatuan

utuh. Struktur organisasi bersifat relatif, dinamis, dan akan berubah,

manakala kebutuhan dan keadaan perusahaan berubah yang disebabkan

oleh faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Demikian juga terjadi pada PT AGE Kangaroo bed Medan telah

mengalami beberapa kali perubahan, sebagai akibat dari perkembangan

usaha dalam mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Berikut merupakan paparan fungsi pokok struktur

organisasi PT. AGE Kangaroo Spring Bed Medan, adalah sebagai berikut:

1. Branch Manager

Berfungsi merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta

mengendalikan semua kegiatan operasional yang berhubungan

dengan proses produksi seperti :

•Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai

dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum.

•Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi.

•Mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan kepada Asisten.

•Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan

jalannya perusahaan cabang.

•Mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terhadap penyusunan

(28)

•Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan

sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku.

•Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan.

•Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara

asisten, karyawan serta memelihara keamanan.

2. Chief Accounting

•Mengawasi pelaksanaan administrasi dan akuntansi sehari- hari •Melakukan review harian terhadap akun kas

•Mengawasi pengumpulan data dan perhitungan cost di

produksi

Melakukan rekonsiliasi atas semua akun (nominal dan permanent)

setiap menjelang tutup buku

•Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus kas

bulanan yang dibuat oleh cash accountant sudah akurat.

•Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian laporan

keuangan untuk kebutuhan internal

•Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk asersi

manajemen untuk pihak luar

•Memberikan support dan assistensi yang maksimal bagi semua

bagian di dalam perusahaan

•Mengawasi dan mengkoordinasikan penumpulan data, bukti

transaksi hingga pelaporan pajak perusahaan

(29)

•Menjadi role-model dan mentor bagi semua staf di bagian

accounting.

3. Supervisor Marketing

Fungsinya memastikan tenaga pemasaran melakukan/

melaksanakan pemasaran sesuai dengan harapan perusahaan terhadap

produktivitas/banyaknya penjualan dan tenagapemasaran

menjalankan aturan-aturan yang berlaku di perusahaan.

Fungsi-fungsi lainnya selain memastikan semua berjalan sesuai

harapan perusahaan (marketing), supervisor juga dapat melakukan

coaching kepada tenaga-tenaga marketing dan juga sebagai sumber

informasi terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan.

4. Kepala Produksi

Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan

produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target

produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut :

•Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di

lantai pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses

lainnya

•Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta

(30)

•Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat

mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga

dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.

5. Kepala Gudang Bahan Baku

•Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang

sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.

•Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan

fakturnya.

•Membuat Bukti Barang Masuk (BBM).

Membuat laporan bulanan stock barang kepada branch manager.

•Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi

untuk dikirim.

•Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.

•Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur

logistik.

6. Kepala Gudang Bahan Jadi

•Menerima barang hasil produksi dari kepala produksi

•Mengecek barang yang diterima sesuai dengan transfer hasil

laporan produksi sesuai dengan fisik.

Melakukan check stock barang jadi harian, mingguan, dan bulanan. Menyiapkan barang pesanan dari sales counter sesuai dengan sales

(31)

7. Kepala Distribusi

• menyusun rencana distribusi tahunan, bulanan dan mingguan. • mengkoordinir aktivitas seksi-seksi yang dibawahi.

• Memantau danpengupayakan tingkat pencapaian

target pengiriman.

• memantau ketersediaan stok dan pengaturan jadwal pengiriman.

• memantau pengaturan kesiapan stok gudang untuk kegiatan

pendistribusian.

8. Bagian Pajak

• Melakukan perencanaan pajak (Tax Planning) yang tidak hanya

sebatas meminimalkan utang pajak, dengan cara pengumpulan dan

penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis

tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan secara tepat.

• Menentukan apa saja yang perlu dilakukan, bagaimana

melakukannya, dan siapa yang harus melakukan.Terkait dengan

proses manajemen, tax organizing ini mencakup proses untuk

mendesign struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi

perpajakan.

• Memotivasi, mengarahkan, dan melakukan kegiatan apapun yang

berhubungan dengan interaksi sesama individu.Fungsi pengarahan

ini dimaksudkan untuk membuat departemen atau bagian yang

terkait dengan fungsi perpajakan dapat meningkatkan pengetahuan

(32)

• Mengkontrol dan pastikan bahwa aktivitas fungsi perpajakan

tersebut mencapai tujuan sesuai dengan rencana.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Uji validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu instrument bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 21.0, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

(33)

Y6 128,20 302,097 ,658 ,959

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid,

karena nilai corrected item total correlation seluruh pertanyaan bernilai lebih

besar atau sama dengan nilai rtabel 0.363 sehingga dapat dipergunakan dalam

penelitian.

b. Uji Reliabilitas

pengujian dilakukan menggunakan program SPSS versi 21.0, butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel, maka pertanyaan dinyatakan

reliabel.

(34)

Tabel 4.2

Sumber: Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Berdasarkan pada table 4.2 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar

0,960 > 0,80. Berdasarkan data diatas maka kuesioner penelitian reliabel sehingga

dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian.

4.2.2 Analisis Korelasi Pearson

Berikut ini merupakan hasil output perhitungan koefisien korelasi pearson

dengan menggunakan program SPSS 21.0.

Tabel 4.3

Pearson Correlation 1 ,865**

Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30

SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI PERSEDIAAN

BERLANDAS ERP

Pearson Correlation ,865** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(35)

Setelah diketahui besar koeisien korelasi tersebut, maka untuk mengetahui

kekuatan hubungan antara evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft

Access dengan Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise

resources planning, penulis mengambil pedoman dari Sugiyono (2000:149) yang

dapat diartikan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Tabel skala koefisien korelasi

Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tafsirannya

0,00-0,199 + dan - Hubungan sangat rendah

0,20-0,399 + dan - Hubungan yang rendah

0,40-0,599 + dan - Hubungan yang cukup kuat

0,60-0,799 + dan - Hubungan yang kuat

0,80-1,000 + dan - Hubungan yang sangat kuat

Dari hasil analisis tersebut, maka koefisien korelasi pearson sebesar 0,865 berada

pada interval koefisien 0,80-1,000. Maka ini menunjukkan bahwa antara evaluasi

dan perancangan database berbasis Microsoft Access dengan Sistem informasi

akuntansi persediaan berlandas enterprise resources planning termasuk dalam

tingkat hubungan yang kuat.

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Database berbasis Microsoft Access (X)

Item

Pertanyaan

STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 5 16,7 14 46,7 11 36,7

2 0 0 0 0 8 26,7 10 33,3 12 40,0

(36)

4 0 0 4 13,3 6 20,0 12 40,0 8 26,7

5 0 0 0 0 4 13,3 14 46,7 12 40,0

6 0 0 0 0 7 23,3 10 33,3 13 43,3

7 0 0 0 0 6 20,0 17 56,7 7 23,3

8 0 0 1 3,3 9 30,0 6 20,0 14 46,7

9 0 0 9 30,0 8 26,7 8 26,7 5 16,7

10 0 0 1 3,3 14 46,7 5 16,7 10 33,3

Sumber : Data Primer, diolah penulis, 2016

a. Pada item pertanyaan 1 (Struktur data logik yang telah ada saat ini tidak

perludibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data), yaitu

sangat setuju sebanyak 11 responden atau 36,7%, setuju sebanyak 14

responden atau 46,7%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada

responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Penerapan organisasi dan penyimpanan data secara

praktis dan efisien), yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%,

setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 8 responden atau

26,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat

tidak setuju.

c. Pada item pertanyaan 3 (Pengembangan subsistem tidak menyebabkan

terjadinya pengembangan sistem ganda), yaitu sangat setuju sebanyak 12

responden atau 40%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral

sebanyak 4 responden atau 13,3%, tidak setuju sebanyak satu responden atau

3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

d. Pada item pertanyaan 4 (Kebutuhan-kebutuhan akan informasi terpenuhi

(37)

responden atau 26,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral

sebanyak 6 responden atau 20%, tidak setuju sebanyak 4 responden atau

13,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

e. Pada item pertanyaan 5 (Setiap pemakai mengetahui dengan jelas tentang data

apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya), yaitu sangat setuju sebanyak

12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral

sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak

setuju ataupun sangat tidak setuju.

f. Pada item pertanyaan 6 (User dapat mengakses data-data dengan cara yang

mudah), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju

sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral sebanyak 7 responden atau 23,3%,

dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

g. Pada item pertanyaan 7 (Fleksibilitas dalam mengakses data secara efisien dan

efektif), yaitu sangat setuju sebanyak 7 responden atau 23,3%, setuju sebanyak

17 responden atau 56,7%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, dan tidak ada

responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

h. Pada item pertanyaan 8 (Kebutuhan data yang tidak terantisipasi atau

permasalahan kebutuhan informasi secaramendadak, dapat dipenuhi dengan

cepat.), yaitu sangat setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, setuju sebanyak

6 responden atau 20%, netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju

sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih

(38)

i. Pada item pertanyaan 9 (Perubahan data dapat dilakukan tanpa mempengaruhi

cara-cara untuk menggunakan data), yaitu sangat setuju sebanyak 5 responden

atau 16,7%, setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, netral sebanyak 8

responden atau 26,7%, tidak setuju sebanyak 9 responden atau 30%, dan tidak

ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

j. Pada item pertanyaan 10 (Sistem telah menyediakan sarana pengendalian untuk

menghindari terjadinya berbagai versi data akibat kerangkapan data dan

beberapa pemakai mengubah data pada saat yang berbeda), yaitu sangat setuju

sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%,

netral sebanyak 14 responden atau 46,7%, tidak setuju sebanyak 1 responden

atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

Tabel 4.6

(39)

13 0 0 3 10,0 15 50,0 6 20,0 6 20,0

14 0 0 1 3,3 4 13,3 12 40,0 13 43,3

15 0 0 0 0 5 16,7 15 50,0 10 33,3

16 0 0 2 6,7 11 36,7 12 40,0 5 16,7

17 0 0 0 0 7 23,3 15 50,0 8 26,7

18 0 0 2 6,7 9 30,0 12 40,0 7 23,3

19 0 0 0 0 3 10,0 18 60,0 9 30,0

20 0 0 5 16,7 9 30,0 10 33,3 6 20,0

21 0 0 0 0 6 20,0 18 60,0 6 20,0

22 0 0 0 0 8 26,7 14 46,7 8 26,7

23 0 0 5 16,7 9 30,0 10 33,3 6 20,0

Sumber : Data Primer, diolah penulis, 2016

a. Pada item pertanyaan 1 (Struktur data logik yang telah ada saat ini tidak

perludibuat/dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan pada data), yaitu

sangat setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, setuju sebanyak 16

responden atau 53,3%, dan tidak ada responden yang memilih netral, tidak

setuju ataupun sangat tidak setuju.

b. Pada item pertanyaan 2 (Adanya pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang

terkait dengan sistem informasi akuntansi persediaan), yaitu sangat setuju

sebanyak 2 responden atau 6,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%,

netral sebanyak 9 responden atau 20%, tidak setuju sebanyak 7 responden atau

23,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

c. Pada item pertanyaan 3 (Perusahaan mempunyai prosedur yang jelas dalam

melakukan kegiatan sistem informasi akuntansi persediaan), yaitu sangat setuju

(40)

netral sebanyak 4 responden atau 13,3%, dan tidak ada responden yang

memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

d. Pada item pertanyaan 4 (Setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas

prosedur sistem informasi akuntansi yang ada dalam mengelola persediaan),

yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14

responden atau 46,7%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, tidak setuju

sebanyak 1 responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat

tidak setuju.

e. Pada item pertanyaan 5 (Prosedur proses pengelolaan persediaan yang ada

sudah memadai), yaitu sangat setuju sebanyak 9 responden atau 30%, setuju

sebanyak 16 responden atau 53,3%, netral sebanyak 3 responden atau 10%,

tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang

memilih sangat tidak setuju.

f. Pada item pertanyaan 6 (Seluruh data dalam kegiatan pengelolaan persediaan

sudah dicatat ke dalam catatan akuntansi), yaitu sangat setuju sebanyak 6

responden atau 20%, setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, netral sebanyak

12 responden atau 40%, tidak setuju 4 atau 13,3% dan tidak ada responden

yang memilih sangat tidak setuju.

g. Pada item pertanyaan 7 (Perusahaan sudah mengikhtisarkan seluruh kegiatan

pada sistem informasi akuntansi persediaan ke dalam neraca lajur), yaitu sangat

setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 14 responden atau

(41)

responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak

setuju.

h. Pada item pertanyaan 8 (Catatan persediaan permintaan barang-barang

produksi sudah bernomor urut cetak), yaitu sangat setuju sebanyak 13

responden atau 43,3%, setuju sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral

sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih tidak

setuju ataupun sangat tidak setuju.

i. Pada item pertanyaan 9 (Catatan persediaan perusahaan diposting setiap hari.),

yaitu sangat setuju sebanyak 12 responden atau 40%, setuju sebanyak 15

responden atau 50%, netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada

responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

j. Pada item pertanyaan 10 (Biaya yang dikeluarkan untuk sistem ERP sebanding

dengan hasil yang diperoleh perusahaan), yaitu sangat setuju sebanyak 10

responden atau 33,3%, setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral

sebanyak 5 responden atau 16,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau

6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

k. Pada item pertanyaan 11 (Penerapan sistem ERP lebih baik dari sistem

sebelumnya), yaitu sangat setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, setuju

sebanyak 13 responden atau 43,3%, netral sebanyak 5 responden atau 16,7%,

tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada responden yang

memilih sangat tidak setuju.

l. Pada item pertanyaan 12 (Modul-modul yang disediakan oleh sistem ERP

(42)

responden atau 40%, setuju sebanyak 11 responden atau 36,7%, netral

sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang memilih tidak

setuju ataupun sangat tidak setuju.

m. Pada item pertanyaan 13 (Peralatan komunikasi jaringan dan spesifikasi

komputer untuk sistem informasi akuntansi persediaan sudah sesuai dengan

standar), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 6

responden atau 20%, netral sebanyak 15 responden atau 50%, tidak setuju

sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih sangat

tidak setuju.

n. Pada item pertanyaan 14 (Adanya dukungan layanan dari penyedia software,

tidak hanya teknis saja tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di

kemudian hari), yaitu sangat setuju sebanyak 13 responden atau 43,3%, setuju

sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 4 responden atau 13,3%,

tidak setuju sebanyak satu responden atau 3,3%, dan tidak ada responden yang

memilih sangat tidak setuju.

o. Pada item pertanyaan 15 (Sistem ERP ini dapat melakukan analisis dan

perencanaan yang baik terhadap data), yaitu sangat setuju sebanyak 10

responden atau 33,3%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%, netral

sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak ada responden yang memilih tidak

setuju ataupun sangat tidak setuju.

p. Pada item pertanyaan 16 (Dalam melakukan analisis dan perencanaan, sistem

ERP dapat melakukan input dan analisis data secara flekibel dan seketika

(43)

16,7%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%, netral sebanyak 11 responden

atau 36,7%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6,7%, dan tidak ada

responden yang memilih sangat tidak setuju.

q. Pada item pertanyaan 17 (Sistem ERP yang ada dalam perusahaan dapat

beradaptasi terhadap perkembangan terakhir teknologi informasi yang

memungkinkannya sangat fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan

yang terjadi pada lingkungan bisnis di masa depan), yaitu sangat setuju

sebanyak 8 responden atau 26,7%, setuju sebanyak 15 responden atau 50%,

netral sebanyak 7 responden atau 23,3%, dan tidak ada responden yang

memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

r. Pada item pertanyaan 18 (Masing-masing pengguna sistem ERP ini

mempunyai password untuk masuk ke program tersebut), yaitu sangat setuju

sebanyak 7 responden atau 23,3%, setuju sebanyak 12 responden atau 40%,

netral sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 2 responden atau

6,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

s. Pada item pertanyaan 19 (Adanya pembatasan pengenalan transaksi atau

kinerja proses untuk individu-individu tertentu saja), yaitu sangat setuju

sebanyak 9 responden atau 30%, setuju sebanyak 18 responden atau 60%,

netral sebanyak 3 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih

tidak setuju ataupun sangat tidak setuju

t. Pada item pertanyaan 20 (Adanya sistem pengendalian proses pada saat

software melakukan proses data), yaitu sangat setuju sebanyak 6 responden

(44)

responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 5 responden atau 16,7%, dan tidak

ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

u. Pada item pertanyaan 21 (Adanya koreksi kesalahan secara otomatis atas

transaksi yang melanggar pengendalian detektif, dalam memproses data), yaitu

sangat setuju sebanyak 6 responden atau 20%, setuju sebanyak 18 responden

atau 60%, netral sebanyak 6 responden atau 20%, dan tidak ada responden

yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

v. Pada item pertanyaan 22 (Pada saat program menghasilkan output, ada bagian/

staf pada proses produksi yang melakukan pengecekan ulang agar data yang

dihasilkan valid), yaitu sangat setuju sebanyak 8 responden atau 26,7%, setuju

sebanyak 14 responden atau 46,7%, netral sebanyak 8 responden atau 26,7%,

dan tidak ada responden yang memilih tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

w. Pada item pertanyaan 23 (Adanya verifikasi periodik atas file untuk

mendeteksi masalah-masalah pengendalian), yaitu sangat setuju sebanyak 6

responden atau 20%, setuju sebanyak 10 responden atau 33,3%, netral

sebanyak 9 responden atau 30%, tidak setuju sebanyak 5 responden atau

16,7%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.

4.2.4. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Analisis normalitas yang dilakukan

dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik yaitu pada

(45)

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016 Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang

garis diagonal sehingga disimpulka data berdistribusi normal. Selain itu, uji

normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kolmogorov-smirnov pada signifikan 5% (0,05).

Tabel 4.7 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 6,17462321

Most Extreme Differences

Absolute ,149

Positive ,107

Negative -,149

Kolmogorov-Smirnov Z ,817

Asymp. Sig. (2-tailed) ,517

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(46)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,517 diatas

pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Berarti data berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan

analisis statistic berupa Uji Glejser.Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.8

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Pada table 4.8 menunjukkan bahwa variabel independen yang signifikan secara

statistic mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt).Hal ini

terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.Jadi dapat

(47)

Sumber : Output SPSS 21, diolah penulis, 2016 Gambar 4.3 : Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasarkan pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas

serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.5. Analisis Regresi Sederhana

a) Uji Parsial / Uji-t

Uji-t dilakukan untuk mengetahui sebrapa jauh pengaruh variabel

independen evaluasi dan perancangan database berbasis Microsoft Access secara

positif dan signifikan terhadap Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas

(48)

Tabel 4.9

a. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

Sumber :Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Hasil Uji-t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 23,669 + 1,699X + e

Nilai Evaluasi dan Perancangan database berbasis Microsoft Access pada

thitung sebesar 9,143 dan ttabel sebesar 2,048. Sehingga thitung (9,143) > ttabel (2,048)

dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai

perancangan database berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem

informasi akuntansi persediaan berlandas enterprise resources planning.

b) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Pengujian Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi pada intinya

mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan

variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) berkisar nol sampai satu (0 < R2< 1).

Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat.Jika koefisien

determinasi (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas

(49)

Tabel 4.10

a. Predictors: (Constant), EVALUASI DAN PERANCANGAN

DATABASE BERBASIS MICROSOFT ACCESS

b. Dependent Variable: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERSEDIAAN BERLANDAS ERP

Sumber :Output SPSS 21, diolah penulis, 2016

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi ( R square) sebesar

0,749 atau 74,9%. Hal ini berarti model analisis yang digunakan mampu

menjelaskan pengaruh Database berbasis Microsoft Access terhadap Sistem

informasi akuntansi Persediaan berlandas Enterprise Resources Planning.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, perancangan database

berbasis Microsoft Access sudah memadai. Hal ini terlihat dari kuesioner yang

menunjukkan fleksibilitas dalam mengakses data dan struktur data logik,

penerapan organisasi dan penyimpanan data secara praktis dan efisien, integrasi

pengembangan subsistem, kebutuhan akan informasi dapat terpenuhi secara cepat,

tepat, mudah, dan akurat, pembatasan akses pengguna, karyawan dapat

mengakses data dengan mudah, pemenuhan kebutuhan data yang tidak

terantisipasi, perubahan data, dan memiliki sarana pengendalian yang telah

disediakan oleh sistem.

Microsoft Access merupakan sebuah program aplikasi basis data komputer

(50)

menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari Microsoft Office, yang

menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga

menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. PT

AGE menggunakan program Microsoft Access 2007. Microsoft Access 2007

dapat digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data

dengan kapasitas yangbesar.

Komponen Utama (Object)

1. Table

Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk

menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek.

Table terdiri atas:

a. Field Name, yaitu atribut dari sebuah table yang menempati bagian

kolom.

b. Record, yaitu isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang

menempati bagian baris.

2. Query (SQL/Structured Query Language)

Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap

database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa

sekumpulan data.

Query dibedakan menjadi 2 yaitu:

DDL (Data Definition Language) digunakan untuk membuat

atau mendefenisikan objek-objek database seperti membuat

(51)

DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk

manipulasi database, seperti menambah, mengubah atau

menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan

dari database.

3. Form

Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input),

menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data.

4. Report

Report digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum

dan mencetak data secara efektif.

• Tipe Data

Field dalam sebuah tabel harus ditentukan tipe datanya. Ada beberapa

tipe data dalam Access yang digunakan perusahaan, yaitu:

1. Text

Text digunakan untuk field alfanumeric (misal: nama, alamat, kode

pos, telp). Sekitar 255 karakter tiap fieldnya.

2. Memo

Memo dapat menampung 64000 karakter untuk tipa fieldnya, tetapi

tidak dapat diurutkan atau diindeks.

3. Number

Number digunakan untuk menyimpan data numeric yang akan

(52)

4. Date/Time

5. Currency

6. Auto Number

7. Yes/No

8. OLE Object

9. Hyperlink

10. Lookup Wizard

• Infrastruktur teknologi informasi

1. Spesifikasi komputer yang tersedia untuk setiap bagian pada PT AGE

Kangaroo Spring bed Medan yaitu:

a. CPU

• Processor : Intel (R) Core i3-2100 CPU @3.10 GHz

• Motherboard : Gigabyte

• RAM : Kingston 1 gigabyte DDR 2

• Harddisk : Seagate 150 gigabyte

• NIC : on board

b. I/O device

• Display : LG LED 19EN33 (Resolution 1366 x 768 Generic

PNP Monitor)

• Keyboard : Logitech USB K120

• Mouse : Logitech optical Mouse B100 (910-001439) • Scanner : Brother-MFC-J430W

(53)

c. Operating system : Windows 7 Ultimate

2. Peralatan untuk komunikasi jaringan:

• Satellite system

• Switch

• Cable LAN • RG-45

• Jaringan Topologi Star

Kelebihan penggunaan Microsoft Access pada PT AGE Kangaroo Spring bed:

Microsoft Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat oleh

karyawan karena semua table basis data, query, form, dan report disimpan di

dalam database. Sebagai contoh dalam pembuatan query perusahaan, Microsoft

menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang

mengizinkan penggunanya membuat query tanpa harus mengetahui bahasa SQL

nya. Bahasa pemrograman yang digunakan di dalam Microsoft Access adalah

Microsoft Visual Basic for Application (VBA).

Kekurangan penggunaan Microsoft Access pada PT AGE Kangaroo Spring bed:

Pembangunan aplikasi ini banyak bergantung kepada wizard. Oleh

demikian, fungsi menjadi kurang fleksibel karena tata caranya telah ditetapkan

oleh Microsoft Access. Walaupun demikian, sistem ini masih sesuai untuk

pembangunan sistem data ringkas pada perusahaan kecil sampai menengah seperti

PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.

Sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP pada PT AGE

(54)

1. Dalam hal penerimaan, penempatan dan pergantian karyawan pada PT

AGE Kangaroo Spring bed Medan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan

sumber daya manusia yang telah ditetapkan oleh PT AGE Kangaroo

Spring bed Medan dengan melakukan seleksi terlebih dahulu. Adanya

pemisahan fungsi yang jelas antara karyawan yang melakukan

prosedur-prosedur dalam sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP.

2. Prosedur-prosedur sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP

melalui software yang telah diterapkan pada PT AGE Kangaroo Spring

Bed Medan sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari prosedur

pengadaan bahan baku untuk spring bed dan prosedur pengadaan bahan

baku untuk barang meubel lainnya di mana ada pemisahan fungsi yang

jelas antara pihak-pihak yang memakai software.

3. PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan mempunyai data tentang proses

bisnis yang memadai terhadap transaksi persediaan. Hal ini dapat dilihat

dari adanya pencatatan pada kartu persediaan , jurnal, dan buku besar

sampai pembuatan laporan keuangan oleh bagian akuntansi di mana

formatnya semua sudah tersedia pada software.

4. Software yang digunakan PT AGE Kangaroo Spring Bed Medan sudah

cukup memadai, hal ini dapat dilihat melalui proses instalasi dan adanya

jasa kontra service dari penyedia layanan berupa jasa konsultasi dan

pemeliharaan software.

5. Infrastruktur teknologi informasi yang digunakan pada PT AGE Kangaroo

(55)

darispesifikasi perangkat komputer yang digunakan dan peralatan untuk

komunikasi jaringan.

Manfaat penerapan sistem pengolahan data berbasis ERP pada PT AGE Kangaroo

Spring Bed medan:

1. Mengintegrasikan bisnis perusahaan.

2. Fleksibilitas kurs, standar dan kebijakan akuntansi sesuai standar yang

berlaku.

3. Analisis dan perencanaan yang lebih baik sebagai pendukung keputusan

dengan mensimulasikan berbagai fungsinya, sehingga menghasilkan

analisis yang lebih baik dalam melakukan analisis laporan keuangan.

4. Penggunaan teknologi terkini dan juga peralatan komunikasi seperti

satellite system, switch, cable LAN, RG-45, dan jaringan topologi star.

5. Pengendalian aplikasi yang terdiri atas:

• Pengendalian masukan, dirancang untuk mencegah atau

mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan pengolahan data.

• Pengendalian pemrosesan, dirancang untuk memberikan jaminan

bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan dan tidak ada transaksi yang hilang atau tidak tepat

dimasukkan ke jalur pemrosesan.

• Pengendalian keluaran, dirancang untuk memeriksa apakah

masukan dan pemrosesan berpengaruh pada keluaran secara absah

(56)

Menurut Romney dan Steinbart (2015) sistem informasi akuntansi adalah

suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data

untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan, yang meliputi orang,

prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi,

serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. Keberhasilan suatu sistem

informasi akuntansi (SIA) sangat dipengaruhi oleh sistemdatabase perusahaan.

Semakin lengkap, cepat, dan akurat sistem database suatu perusahaan,maka

kualitas SIA akan semakin meningkat. Oleh karena itu, sangatlah penting

menyusun sistem database yang baik, yang mampu memenuhi kebutuhan data

atau informasi pemakainya.

Tujuan perancangan database di PT AGE sendiri meliputi penyediaan

sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari

kerusakan, dan penggunaan yang tidak legal serta penyediaan sarana untuk

penggunaan secara bersama (share), seperti keterhubungan data, pengurangan atau

meminimalkan kerangkapan data, menghilangkan ketergantungan data pada

program-program aplikasi, menstandarkan definisi elemen data meningkatkan

produktivitas personil sistem informasi, dan sebagai basis bagi sistem enterprise

resources planning yang digunakan perusahaan.

Aplikasi database yang digunakan PT AGE adalah Microsoft Access, yang

merupakan suatu aplikasi yang mudah digunakan pengguna dari divisi manapun.

Pada umumnya, aplikasi ini jarang digunakan untuk sistem ERP. Karena kurang

fleksibel bagi perusahaan besar dengan jangkauan luas, dan hanya dapat

(57)

usaha maupun bisnis menengah seperti PT AGE Kangaroo Spring bed Medan.

Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan perancangan database

berbasis Microsoft Accesstersebut terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

berlandas ERP.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT AGE Kangaroo Spring

bed dapat disimpulkan bahwa variabel X (Database berbasis Microsoft Access)

terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y (Sistem informasi

akuntansi persediaan berlandas ERP) sebesar 0,865.Hubungan ini termasuk

kategori sangat kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar

74,9%. Hal ini memberikan pengertian sistem informasi akuntansi persediaan

berlandas ERP dipengaruhi oleh database berbasis Microsoft Access sebesar

74,9% sedangkan sisanya sebesar 25,1% merupakan kontribusi variabel lain

selain sistem informasi akuntansi persediaan berbasis ERP, dimana dalam hal ini

tidak penulis teliti.

Hasil pengujian dengan statistik uji t didapat nilai thitung (9,143) > ttabel

(2,048).Hal tersebut mengindikasikan penolakan H2 menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara Database berbasis Microsoft Access terhadap sistem

informasi akuntansi persediaan berlandas ERP.Hal ini berarti bahwa perancangan

database berbasis Microsoft Access yang memadai berperan untuk mendukung

(58)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah diperoleh hasil analisis yang dilakukan mengenai pengaruh

database berbasis Microsoft Access untuk mendukung sistem informasi

akunatnsi persediaan berlandas ERP pada PT AGE Kangaroo Spring bed

Medan, maka ada beberapa kesimpulan yang didapatkan, yaitu:

1. Berdasarkan uji T variabel databaseberbasis Microsoft Access berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi persediaan

berlandas ERP.

2. Berdasarkan uji koefisien pearson mampu menjelaskan bahwa pengaruh

database berbasis Microsoft Access terhadap sistem informasi akuntansi

persediaan berlandas ERP sebesar 0,865 mengindikasikan hubungan yang

sangat kuat antar variabel.

3. Berdasarkan uji Goodness of Fit (R2) atau koefisien determinasi mampu

menjelaskan bahwa pengaruh database berbasis Microsoft Access terhadap

sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP sebesar 74,9% dan

sisanya sebesar 25,1% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

4. Hasil penelitian ini sepenuhnya mendukung hipotesis penelitian, karena

variabel X (database berbasis Microsoft Access) berpengaruh secara positif

terhadap variabel Y (sistem informasi akuntansi persediaan berlandas ERP)

(59)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran yang

diharapkan menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi PT AGE Kangaroo Spring bed

• Sebaiknya dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan terhadap

pemakaian software ERP khususnya untuk modul persediaan, karena

modul persediaan belum bias memunculkan rincian biaya bahan baku

secara detail untuk setiap item barang

Sebaiknya jaringan server untuk pemakaian software ERP diperbaiki lagi

agar jaringannya tidak lambat sehingga informasi menjadi efektif dan

efisien guna meningkatkan kinerja karyawan PT AGE Kangaroo Spring

bed Medan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel lain agar

diperoleh gambaran mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sistem

informasi akuntansi persediaan berlandas ERP. Selain itu diharapkan agar peneliti

selanjutnya dapat membahas software ERP di perusahaan selain manufaktur, agar

dapat melihat perbandingan antara penerapan software ERP pada jenis perusahaan

Gambar

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Variabel
Gambar4.1
Tabel 4.1 Uji Validitas
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait