Wahyu Amalia Adinda
ABSTRAK
PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY
SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI
Oleh
Wahyu Amalia Adinda
Salah satu media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran dengan
baik adalah e-learning. Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan
e-learning pada materi Usaha dan Energi dengan memanfaatkan LMS Schoology.
Tujuan pengembangan untuk menghasilkan e-learning yang menarik, mudah,
bermanfaat, dan efektif digunakan. Pengembangan ini diawali dengan
menganalisis kebutuhan di SMA Negeri 1 Natar Kabupaten Lampung Selatan,
yaitu bahwa selama ini SMA Negeri 1 Natar belum menggunakan e-learning
dalam proses pembelajaran dan hanya menggunakan metode tanpa kegiatan untuk
memahami konsep secara jelas. Hasil analisis kebutuhan menghasilkan format
e-learning yang dikembangkan. Tahap selanjutnya adalah uji validasi oleh ahli desain dan ahli isi atau materi dan dilakukan perbaikan berdasarkan kritik dan
saran yang diperoleh. Produk yang telah diperbaiki kemudian diuji coba satu
lawan satu kepada tiga orang siswa. Revisi kembali dilakukan berdasarkan kritik
dan saran oleh pengguna. Selanjutnya dilakukan uji coba pemakaian produk di
Wahyu Amalia Adinda
meninggalkan pembelajaran tatap muka, namun ditambah dengan pembelajaran
non tatap muka yaitu guru menugaskan untuk mengakses e-learning dengan
schoology di rumah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh skor kemenarikan 3,04 (menarik), skor kemudahan 3,09 (mudah), dan skor
kemanfaatan 3,05 (bermanfaat). Produk efektif digunakan karena berdasarkan
hasil uji Normalitas Gain didapatkan rata-rata 0,66 dan telah mencapai rata-rata
skor 0,3 < g 0,7 yang termasuk dalam klasifikasi Gain Ternormalisasi sedang.
Revisi produk dilakukan berdasarkan kritik dan saran selama uji coba pemakaian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dihasilkan e-learning dengan schoology sebagai
supelemen pembelajaran fisika pada materi Usaha dan Energi yang telah teruji
dan layak digunakan dengan kualitas menarik, mudah digunakan, bermanfaat, dan
efektif sebagai suplemen pembelajaran.
Kata kunci : blended learning, e-learning, pengembangan, schoology, Usaha
PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA
PADA MATERI USAHA DAN ENERGI
(Skripsi)
Oleh
WAHYU AMALIA ADINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Wahyu Amalia Adinda
ABSTRAK
PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY
SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI
Oleh
Wahyu Amalia Adinda
Salah satu media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran dengan
baik adalah e-learning. Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan
e-learning pada materi Usaha dan Energi dengan memanfaatkan LMS Schoology.
Tujuan pengembangan untuk menghasilkan e-learning yang menarik, mudah,
bermanfaat, dan efektif digunakan. Pengembangan ini diawali dengan
menganalisis kebutuhan di SMA Negeri 1 Natar Kabupaten Lampung Selatan,
yaitu bahwa selama ini SMA Negeri 1 Natar belum menggunakan e-learning
dalam proses pembelajaran dan hanya menggunakan metode tanpa kegiatan untuk
memahami konsep secara jelas. Hasil analisis kebutuhan menghasilkan format
e-learning yang dikembangkan. Tahap selanjutnya adalah uji validasi oleh ahli desain dan ahli isi atau materi dan dilakukan perbaikan berdasarkan kritik dan
saran yang diperoleh. Produk yang telah diperbaiki kemudian diuji coba satu
lawan satu kepada tiga orang siswa. Revisi kembali dilakukan berdasarkan kritik
dan saran oleh pengguna. Selanjutnya dilakukan uji coba pemakaian produk di
Wahyu Amalia Adinda
meninggalkan pembelajaran tatap muka, namun ditambah dengan pembelajaran
non tatap muka yaitu guru menugaskan untuk mengakses e-learning dengan
schoology di rumah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh skor kemenarikan 3,04 (menarik), skor kemudahan 3,09 (mudah), dan skor
kemanfaatan 3,05 (bermanfaat). Produk efektif digunakan karena berdasarkan
hasil uji Normalitas Gain didapatkan rata-rata 0,66 dan telah mencapai rata-rata
skor 0,3 < g 0,7 yang termasuk dalam klasifikasi Gain Ternormalisasi sedang.
Revisi produk dilakukan berdasarkan kritik dan saran selama uji coba pemakaian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dihasilkan e-learning dengan schoology sebagai
supelemen pembelajaran fisika pada materi Usaha dan Energi yang telah teruji
dan layak digunakan dengan kualitas menarik, mudah digunakan, bermanfaat, dan
efektif sebagai suplemen pembelajaran.
Kata kunci : blended learning, e-learning, pengembangan, schoology, Usaha
PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA
PADA MATERI USAHA DAN ENERGI
Oleh
Wahyu Amalia Adinda
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
l-- -:'riS Ll:ult i-i:rc ".ffi gra-t a-A-MEL,.]{ij
rEsYERsIIr.g r s-r*,r:<(i *xrsERsDa _s
i -.r.r,tpr--rl** 'ffiru* a.a-:,r''r,iG
. U*n'ERS,^r_. ---! -L+\4E1_D:L1
rrF{ftERSI}^ -.AJ _
L,-1\4PL\U
1ffi\'ERSr,..'..1J lt_\tEl.\!'
ry..' .*)r J,15 l.{tlEu*.-i
@gvEe5rrt.s
i.r vpr,.r<ti
GXI\TRS,I i r r-r1 \tt Ul**
tiM\ ERslq-.
a.r upl_rr.rl
$!d!-EEslI.1s j q*r,'t :ti{i rIrEMIh l-rl,tprj:'lc l+rrgtj*c l-atrrr*tlG L.slrpLiN,-: t4'4p1-r-*i; d-t141pgnc,
-"15 lallJPL]}iNI gliIVERS.:r'..-..1:
l.q-L{FlJralLr iELJ
L1'taiVL*.!,,1-ijN ti,'nItSi Id.l
1ru1\ir"l19;,"r1, - ' 5 Yru'..-ti\?r'"
i.113ilvf;{Sja
*NivER.*f]:l.nl.at,,tpu${r L1}i1lir.il.-tJ;:4rl_4r..*pil*i} g*ri!l]ft,$lt}1g,;..A,..,1l'ill,ili a;litvFi.}t-t+:1;ir.,."i51-p1:t*4i *Hl L;NlYIlPs/,.;J/..:.ip,,\t, l*iiil';{\i;, !.\I.t\i}r-\r 1'\1\/lrltsl'1.'1 r,rr\ri"i \, \'il1\/l:'J1'$Jr';}r...ti,ipr rr, \ "\
i'N:ui dl:4".,
tt{r.\,:,(i !'\:1\tR\rJ;{.{i.:6ir,1,r(i i'\t\-l R11;"ri.r,\.iyijr- \l\lIt )t{'l/,:1 u,n,, *, .\lrl
L\li'LR'\/J1\J.1-.111 rL, {Nl.'-IrF'\:11 r,-.r\rpi\u !\l\ll{{5'i{rl.tr.rp,.-,,. \:\t\lr{}lIt.'ti r."ra,-r- '-}' Llli*p'fi),''r'qs, ,..\llr..- 1)N:\Lfl'iilisf 4,11.,-..i, tlti'i:kt;-itr.,,,11,;_r 1'rl\rliiiitl rr.,,,..V,.,,na. -'",
1'\i\rliit't'r1o*L4ria1 rtr u\l\lilJ'q5r?..,\:iJ..\11 ilNl\r is I l*, oafl.,,.n r'Ilvi'n''lr'1,,r.rtr,.,,..,r '*t L1\lYLn];r;'qr..-.s"r:.,*,>.(. 1:\r\ji&(\'1i'r
14,;g11ri \i-l\l11 $)11 \rrlturF,)..r\; 1'r{\lF{il''1 ;"1:.Ipt;{., \\1
1'\li''l-kr:, Li*.1rr,,r:\(; 1\l!l:lljij'l .-, \Lr,.il\,r ''dtr'r"j?\iiii/r\lt,t*ri ,.\'\':l';\l rt.",r...trrt,t\r, \rt' i'..i\'1]';'c-l \1,:,11rri'"c ltnl\"f:ill''l 1'.i.r.i"rl,ri:;[r l'\]lEitsrlirr-.{',fl,..Nrr r rL.'ll('l;trJt..111p1,,.., . {'
;rivi:&s'ri,1.I"1r.*.1 \J.r ill\l n5ll'l{I
i$,i,r,".., t tt'tl'l<s-J'**, i\rr,r rlcr ! ";l'lisl' ,.,, ,a,,,0,;ri , \[ -Jilt'l Filr'1\t,.\-\rpti\rr Lrr''rit';r',rur-\FIr.LJ)rii r-\t\'t:)'rl-'.q, r,iu,"l.L! l-!1 Il{ili4'"..,5r,,f,,q,, ttt \lNrl'ERqIl.i\i-r\r.)(::.(i r-\'il1 R117,.;,i,;p:..r. 't'l r'lP5)-i."r.1 .,;Dt,(i ,1-'lrIii:i''agr. 111p1 .r, LN!
Lliiv:.il'il . rr,_^-trt,.i.r(i 1'\l'"r.fi.\r?,\,,..,r1r,";1 , t.{[\l:F: '1r..*!,..,,..r,,, *", \.\x\lltqrl,,r.,rt,,rr,, , i.r
i{PLTIG .,n,rtO-*r+ ivil.itl;lr;eg;,__*,t+, *ut
i:U1VfleS::: iyqt L,ilLv;iftsl?l;l#f,.,qi,*,-6,;i ulN!
]il1r*iln.$I?[,q a.rtuilo.,$ro t]rrt :.i.:ii., .rf/Ivl..Ir.P.trllltlcf.Ill6.t\l.FIDIA.fI.rEEAJylrtI,*5I .,.:...-iirjri..i11p1 ..,. r:.:
'.,-"
o^*,..,ii$H
DAN-ENEB$f.* ,'*,-,^,,,*,,;;;,;;1.' .,\r\,,ii),? ,..;;];;;"".
.,*l;HXili::.-M{.ri},(,. ;llljil]jl::,aus,i:r'*i l,IllHii;1"*u,,rrr+c; :::::}:f:-^*u,,,,p,, *s*
Idfuduu,,-o.', LNI\iRlr?'i,]*r'.4i.ipi)"i{* 1;;t1r"\'ii11*l?ii5;.*tot"t.,.r,u,:l t:tut i''o*ior*,,,*at 1'\i\lrl{'tiTr,I'r.ili,ii}rii:r{i *uI\iiR5f!;q','',,1tu}.!,r.r:(i *Ni'
#d;;;llmy022o#"1ili,;l:;ll,::;,
';llll.,;,;;;lllj:l;:
:li;;::lI,
ll:,1:',
;, ,'' .'-l.lt"',.tL.\t:plr\(i tlL] l-'ls'7i\i.i\irL::r: r\i\.1 '"j'lI4)d..!\lrr,-.\!i L\t'".']r'1" '''r.\r.r,,, ,-{., '" tit+"ivlk.trrrPQ{miiilikalil*Ffflf,t+sr.4zurFl-r-rtii *|ilvli!{$l?:'.'{* "_4:31rr,!r1 1..til\itlfr$ll.1.1".rMrrr:il,l! \itrl r'\!\:!-ts)].t.\'J"rv;,.t:rji, 1.ii\f iiJt.'i5r rrrrr.:r,i t r'ttlli:ilt.'"..-,.-t.\qPi,\i. ' 'lt! ticil ,qi.,1;;1 rr. ,r' I
I til\'l:',,r{r'***nor*.;"t}t'Bf t"/
A\.?i}r \r. ''''r\ ll('\)'' ir '. rrlr,\.ri tri\ }'r{tr I r '' "f.rr}.', ' N
Gr I Yi,{-sir.1s
i-41,,f an_r${,
U*1vERs/7.,..
-Er ' rn L.+\1?!1 .\11
iEllrElQ;ai, -.1-:,! _1\tFL"Hu^
TY*'t"o
" a.:..,qp1 e1{:
:iffii#M;ffi#;:ilrilitil*fl
:l:;iliifl:
l:x:
I.1S 1-a.,4p115!ii
tJlitl'ERSh." ^-'a: i-.ii!4FLi\.L1
t:t. vERsrl-a
a.4:,t plt:*L,
Ulqll-EF-Sft.,..-_1.! i ;.r{P!\q
l5lvras:f.1* _.,pi,
rJ.lrlYERSrr. _ .{: _{ d-h.ti,l F
ul\ivE.?i.,I4-q,_4
1,,,I1 :1
tiII vEE-r.' i,.,a
t,1 hi!rr..1\.
I EIvL ir-_\y1 ., ,_e \f pi..i.L
.,*iujn**,$ffifui.l..'.ltotli\-ti"tvliitglIt.r,;**il"-Ui..,rlt']lYEi1{l{.if.f,.i'l.*i*u,,,**','
l.',.:'''t!ltlil[:s}ii?4-nLt;;;s.}1isI\,t:'it}iJf],15,,ao,,rt,,ulqi*ilNt t slv L lt'! J "tr* !
i.,{ s.l}}i. jrlitf:'.1 Ftt' Hlt'S; *tt c,,4 },tpl :r;q:i rlN! 1i i,rI, ft,sf ? h !
J.- n_r_{i1"r,,{-i \ l ii l\' !:: s 5i lut,ql r..o n
fl t,.,," i Lls l
u't t-" o' ft u
r-uutrHlts{i 1 it"l I!' illt}i' 7ii"t r*
&,r -,l,.{i'l i-tFi
\r\'l'l{\/Tlqi
lilfL _i, \;i:l\'i.E:Il l(, ,r,,, a.., , ", il!llllair'"\r
,1r*;.r 1 llNrf il'i/l1.r-I r11r, ,,, ''ili "q!L'1' \L0r,,..,r,,, .r,' !tti []'ri,tr rir,., *r, t,*t
: : :,T i :il-^
"
/r 5,i1, x\it-l':-lil, I Tl ]t - tdr,irr:o;.: riHi*]1,1-Y"tgr*ruc,us* ull;.f1''"Jit t;;,'*1r, iitii\rF1i{flr}it;r r.*r,r'r:r.rr: t'i"i{1'}rf'ni xee r.rnn,r];;; .,*tt.:
tr'"]"1"|_9{}K9.9{*S-FffipUfdidik}EtklfiBlL!'uftsrr*u,".,or*,ri,r, 1iir1\"}irt5J?;1s.r.,*"ru"*** u*,'
;Hffi;;fi
::ilffiixm::ff
:ff:XI
:ll;Ilffi:fi:::X :lrlffffi ::
i*r
;il;
iiliil,ii::iffil
ryadffiltl
:riiitilH;nik :liiltift
i*;x:
Xli
jta.sr-,/filqrlrra*'$l'l}lifill,$t'4.q"or***urr, t,*,=n'*u*rrt*u**uio{.i \i.$1"
*u:vlit?"sr;a., .*[i,,r) gNi\'-i.FJi71.",
.ii-ql,,{ Nq }
LilIYEil_S; r.a - rr { -,4 Lll1L/Firl
Ulii\'l:.RSr]. ..1.] -.1,4h.,1,[,1rNrr
f
l.,.lf:as ;_.u ua:,r:xr: 1"r -.1\','kI/t,l,.r..,t
\lft:a\, \':i'r'Jl h\J1 1\ / i,,1pg...;1 , \ * I . r- r \ tvl : lt 5; i*'l
i+ r,l I,r ;i*r, *l lri
iriil'$r?liii
l.a 1r*r,N,* ".is1
ii,i,[:]li:II:l;,:,;
:: lI i..ll
;,i::w;ia[ffis;eilni"il,].
I':1 ,::,,,::: ,,1; )3,1.003 r. r rl1*.1.rt, i 'iil t i\,;'r\-."h.[.Ip,
lgS5fBtr2m$l/
t 09f.,i 1, r ;;{.,'-( 1,:,,
ffiffiffi
:,,,;1XXffi:il1,fi;:;l;:;;l
:mfffiXi:ililH
lXHHiiff::;}:il ll;;
t U1-c: .i;, "x111'.1?r1".:i.,,irlo1-rrir
*tf.\.].|lftasl#r,r,*r; r:'t't
,l*': t: o11"117r Jlt't r.air'svr-,r;t: i1l{ i\i li {*s'r i ;1" ro
nrnir, t:st
Arr'IPll!;(i
*i::Wi,'*,,,,yty**pi*--,',-i,',ii+;\.li.}{${lh.g|-*-"u.i'.*
111i,iFits,r,,.,.*
#'i,1s,1 p;rta{l %'%;, 4 :,lFUr{{} ri E I vi'lt{ 5i ?"{a i rra*
i*r ;$. * :.r rti
u-t' <\ti1-s
I -,!l.,4prj:ct.', tiNi'r'E.i15i1 ., ,.
;**,-oi.:;: ._11j,iEfPl_rNLlt*#E* e !ii,,=Rsll4 | ,
;tr54pq pi{i
Li\lvEE.!-? J t&
L..q 1 i.L_ii 1
1 \iVl:i? 5rp r,, , + r,ptfri,
e Ii'.'Ets-srl4,q
i ,1.,1pr--n(i
tNil'Ei,-.s.:?,- rl-{ [l!Lttiu\{_r L-iiiYi R!,'I.' '.1".
i qr,iF{-"1r,
iiNi-\'EP 5i]- -t
r.. I t4l.- in{ql
L-\-ll'Ek51 ra *
" _ \ \ipf f*r J
e r ! i.' i'F.sg1*,*,..a
arrr. tr{i
l={ I1.EF_5i& e
"_z!111,U${l
-tilriv -8 531 u
",tlyr! i$t.!
llii-t'tPt'ao - iA
:, rpti +s.1
'3 1!Eli.grl,1s
a. t t 4pur{l
r-. \i\.4;q_qiir
S. . .lr*ri,N,..
cr91"'EE5r?" - r,"{l,tt,lit *
ri\i'iEts:-r- -''i1 -f ,,ih,lpl.l\r-i
r-:Ii\'aA !r-I. -.,
Avf p{ _s+! 1
'- 5i1-l-iisg7.u"
, .,tr.\41,i.1.tr{ 1
i-\il Eii_q;",--
" 1S I 4t.,tp1,,ut .
Call a-P€,- ''-15
-l.qq.IPl-'i-r1 I\ !r.rF Fig;=o., _.,6
i!.i puNii
:-:.-q.] 1' 3 ii.S_iF*
i.{ x{Fl pE i
:- 1:1: i:::..it.
#ffifi;xx;:
rff;trffiaxi:x ::r:ffi:il::;m:
:Xru;i[r:*xiii;
$;;
,!.G e*G :"-i(r ri{' arG t-rses<' f ar..= \C
t't-l*GJr 4 rl I v'tilr $trt 1r ..*u**i,*r, 11.\i ! r; iilt $I ?4 ;,
-,.* ii*u** r, r, I.
o-)i4lvlill$r?l.t.Ej,..4t,lt,l_j'!{i g1i!1/lil-{.511;;'1q,rt**,r:*,.; t}sia
-"::.::"*,Twpr{ry6;TffiffiTl&ffe;;rtilti'*'r'nsxry:r.t;-ais.r*,,, ,,*tn'to"tias4-ri,*,, :rt+r\
',rur \ l"i\'l v ras P\.'r ; : n,* rr','fi,O^i["i1wI*.ttff.:'v."r,rir."r-{t'.'l:li:llx\t i i*ii*_] J<l ,1y1.1.]i,.: 1r!iul..rr t,,.t", ,ru, !,,- | -., t r11' tsIt\-i'^t:ir..:rr.i,t,t,i l::ll\ f ll:ii7'1 i .\nillL.rtsi! L'\t\[:lr('l \\
1.",\tl,r ,T..,.. \ \lLl ll{l'rtr,.r,",,, \,; r ri1
ffi;::il1;:i;ifi:X;
XffiH;i;::mn
;lllffi:ff
t:*rx:
IXi}ffi:ff
::f:tm
::l
ffi;:ffi;n::*r::
qfffi:ri*ffi;*l
i,iii*ilx:m*:
j,:jiffii1nii:llgl
frii
PLi-C Ptf** FLSTi Pr-li-C P1+3 P'ulG P'J}rr P1;i'C Pl ltii-l
io2.: F t E i E i F E t L i E t E I r I t ? E
t
t E I i E E r F t r t r E t t t I ! I t t T z I I I r r E E t I Et
E t t E F F Fr
t I E I r E t r t I E I I F E t r F F tSt*",-aut,..LL*$l*;; i-191\.')"ttl;i"r1r
l,,u.,.rpr.\.r t rqili{i:t15lx.{- r_..tt,lirij?ntd
UNIYEFS,'-lr?.14.1p\ NL. L\;'"ira!"' 1*, ,0,,",.,,, '"1ii'1;j^\i]4sJ ,r;.,, -*
L:Nt.-ER5;1u*-.\-\1i,._.*u l'tli:rH:',.1ir.rrrpL\u 1'\1riRlrf,r)',nr,,ra,, tJXIVfF-s';,rr rrlr* n', L\l\";" lll\;..,ll-,,t.:.t. 1\i\lrr'i) ?tt111,1-nr, *n
l] a * a-".r.., r .q,\ lpu r(. rt.NiY fi R,qJ'u'"
u * nl;i i,il5rl, 1.$1\i l i{5{11q r_u"r "r*a, uililVEir\:J,\sr,t\rt r-.:-i{ "isilr'} fltif+rL.otr;r.:a t'tl\l ;iiiitsL
rv;r:\rr LTNiYE'?'\"/1-.r"\lu\( t-''i!:j(i;J'15s.r,rrt,,,,sc, \'\i\rr:r(\lt''rr..ro,.,. LNi\ l'R5i j'1\ i
,11pr rti i '\l\jhts1' lja , .rafi,u*,, ! \:\'i';'lrr x,1!.-,\t1l,ti\(
u\lYLH5;r-r,,L.\,_*,1 ui \,N{t') iri rl.,_r.111.1:r: {, , \ r'qit\ir"1l t.r..*r,
-Liti-.rii8:i;r,rur.{i.ip1.l:dG il.Ei1.r-{,q"-{iii.lsinno**,ui;1li{i\llRuf"1\f+orr,rrn.t
;\ilLt'!;r1',r..nioL,\L: 1"'i\i:i(\'r.\\rrip,.-.c Lfi\;iri:i','r,11"11,r,-,,
'\'l*:1:;iici r 1-\r. 1111,1 ..r', : !ilL'9:;it- 'sr..qr"t;.r..,' rl"ltFiiir ^a.\,. ..1..,, ,,, tNiir:iisl; :-\\rpi\ii i \''\'Rsi,rs,
Lrtt,.-";,. t'\{\}:H.\.''i".r\t1,.g,,,.*r" i'\ll).[1I:;-,-r.\,\r],Ljr., i.]:\tiii /,,, l..tln,r1r. L-\:\rii(.iI15iavir.:r*c,
\}:-J:x'r'r't-t.,,...11 1lrr' tr-tihsi;rq,,\,\4!
L\, ' ti\uFqJtr't.r,.1,,*,.,,..,
\ \1!l'A:i i L! r.qr,.;r.o.r, \r\iq'll q5'i 1r.-.
1.'4p-:,.:tr lrIi\'lii-5;i*u r
1 \,p.,\;i, r)xt\'{:R'cri' ;,.it::prr:,.
\ \l\1. lt:? r -
l ...,;l.L,lr. 1 r]'" I irrli,,-rL 1,,1,11r.r
.,.*1r ti{sr; rrJ 1.1:r:.rrt. . \r\r.f(\Jl 1.rtr11\rprJ\L: Ltll!l';liiJ/.{r i ,.111.; r5, '. 11\'l:ii:I r\'i..1\jr,riir,
1,,tiv.l ,l\rr' rr, \t,l,L:lu r Nt\ l:i-(stf. , a,,nrar.,,r,
\ \i\ L1(.'ittA i ,-..,rpl
lu, 1 \l', [']\JI:r\ J \,\tpti\r!
,..\;\tsir{j?.!tr
j,\rrl,,. !", . }.\r:(.qr/4\r r*r,1,:.,
r't-)\t.Rc/i.!!,r.d.1f1,,,.i, *l\ t ;'. tl,,i
1.t1.p,,.",, *!" 1v LI $.:J i]4{
} _, ir€i,r..i}ii.i'il}ii! LR.s J it1,li
r..+ E *,r rr{r:i
\'\t\.fi:is'r.1: 7,.._,,",,.. L\11' :t.\Il,\ i1,,q1,1.51i \'\)\ r P.'if .",-i-r
\ifi:),a. 1':1'. id.all'al i1,1,r.r,
1 \i\ i ft5'r.1\ r.,
.,";,, 1r, \.'"r'"'l.il!1, t,, ,^.r,,,,,,r,
L\;'\'r i)q,f4q r ."111".ri,,.\'\ l1:i\r,-"r..i
]-4,\.,!,i.tri:
l:l'i\"r R5'i l!
r. r if t, _,; , l. l\ l [.;17 I j1..,\,:,,r
Nn q.\1r' i:l(.51rt,., r,,,.r,, -,,'.;1. :.lisrl.r" ",,r.r,,r,:.i
\ \r\Eir..,i r: Lr..,,-r.. \"., 1.-.i'. ! tsr',!" ;.1..11,;;r..
','\!\'r'rlI'F.l:, i r 1*,.r \., \'\i\. I:s\;; iS I..tt4t,L ,i
i.i. l\"1:.](i I,1.,
" I..1 \,r,.,- r(, r.'il',
t,R ii,. i.\ i,
ilqi,r l.tj 1 "r\!I'-ri :1 r .r\:g.:>r.i 1 rr!r ts''1'!!i
i].tt,,_rt,
!'rli. Ii(5/i,1/ .:pi 5.,, , \1\'l.lllr-- -; tt;1,;,".1' L"'J{ii'151,'h ,,,',,,-., 1\\l\ i:"'''i !s ,ri,a
,
"'' !fu-;\::":Lr:
i;i{r
,rn,,:,.i',1"1fu *j"'ll\ *51\' 1]tnllJ u\,{! x.ts1\ i;.}i'Lr' 1j5il\ L1Htl
1,' r"if".'
1-\}iltr' \i51\ +qi:!-*Nlv 'r,nf'11' rjld1'x' x.$tr\ r-i51v i]i.1t ilsl} {}r1.'r il1*1v
\'rNif i
ilN1\ L\ld1"x *-Jli{'{ UNla"l L15lt
*
L! 1-r"tr It_}r]'r 1'\lii i,:,s *:oI\ )str l,\N ;\1't r:Ki ';n1! r-l\i L\'l"il\ g$$r
1':i\ i!
-ilr;1\ rl1{1:-11i'(l*' f:tl"i u,lii L-1$tr lrrc -eia: NC {-ddfl-i L+,:i4i teuPin'$'i
13641-g.\(.i lliii ivERrt3';*. r-Ahrl,"iltrL1 liNiYtfl ,5i' r
" ri {,.*,tdpt,rj{: i-lt{l Vli"{tSi g4u
1Nlviifl,!';'1";-,.*l,{Filss ullivsiR"qr.xts:."?,;g6 u1{i'i-rl-t;T.+-qr.\;r.L,\(-,
ilN1Yrit5:.';;.r0,,aq1,',q11-{ii 1f+11:iilt$17.'4.*r:Ih{lr-t}tq{i 1161YEE5f?'15r.ql,f$}ituii
#m;p:
lif i{YiHIi5;7; r
r-._,,i 1"14plc- liil l.'lii'' uflliri
fr fjf,u * r.:r${{,{ r*r itl* "" "- ' ' ""t i.L:: 4r1:-,1p1,Jo
\ri{iYiri{1rt.,.1 L,.ii14pi
I: ii'-" \":'t-""hij\r'i 1.,r ,\urrU. +. , \:\,'LGi/; \s i i..Jpl.\(
*,a<-r LrN i1/Et"s;l* i_Atxil41a\{*
L\;\l'il');l.iqr,,.,.,rl),r\\ri tltir'ltth"l.t.r.r
1\ri.t r(, r'\r'il"psJr'r ",-rn,,,.a..
:
til:#i:#fr:.;"
::;l;l;,lI:
;-;l::,::
-,l.il
l,:,,il:":.
'J!lVlii{'slr;4*
r-.o&,utrFl{l "rN!uFftsirq..: r-.-\ii{*.tr '.i{1\'r$-EJll4"s l.t!,ir,r.r}i{i 1;ldiY[;isirq.r- j
A'*{tt.1},{.i riN,1't;li5/?4q 1.41i1p1-11{: i'Hiv'ftJiiP{r{.*iror*r,
r $PH,;;
;',,,:,;,
i,.;,,;i;?PfiryPrJ,?."".f,sHf;*,
:
:" \:\ l'ti'r ri.r\tri -rr', ' r'llvt$ i/'{s r.raru,.1-r, ;'""1v{';{r'' .,,tr,",a,,,
trsll':tr'5,,rr'ist..:1idl{i'r* tis!'vliRli;;';q*'Alrnr-
-...t'tttJ"i{1-r;15i.1xq,t5rr
t' :. t1r:"1!-irR,r.iilr.*i-,X54p6u{i
ilN$.:{RsiE ,,Hl1rL:RSl;t.
-r., r.t1 r,i.filt S I r..1 U[ $-, i:: .t I fi l!.i ?:tr
i.n rU o*a,
1 ti r.'rr EE *-J riq r
1," 6/"" 1 u11.. L }ls r ?,.1 r- *_a*: i, i,o;r.; ,.*l].
::l.r?t .
4k6srry'l
xa.r r*ri:,r:ur: r,fllI,I il Xli I;;t
flfi ffi ;,I_XX
l[#i;
::ffiHi
'i:il11'flit.-{I;ifi
1' !* t\'l,it !J 6 .iuERsJ tl
\.1rI.(5r r , ..
--#r
l,1hli'LtFr-!
--=-, \: \-\:
f; ;{ ! l ?.,1 . .
\rp. .\:L. -, , I i\,lit \. i
-.+|+:J
rr.Et}i
":. !., .
]lr'i.',\" " i.lrlpr -,r, i it1, L:f(qi fr, {
, ,r r,.ri" \,:.11 l l{Jt, , r .. n,, , l.*
i,lVIfr.{J , ,...u,Jr\_.,. ,,"1t I F.srl:( \ t.,yp,.*r,
ra*rr;:+r.1'ffi
E-f.+a
fuq.{;i,.,,u1;,....''1,':-"ffi
ffi
l;li,i::f;;
i.:t, :ii:
;:iiili
:I \1\: '?';/ l l,*;
lri.r iri Litu'\ ''*t'i;ts l,rr'ot *.i \r\l-r'R5'ir ir ;.4arp5n r_, :Jtci\-i.f{\t 14t_.1111,1._,r: ,-\lvirR\iI,i,.L.ri"pi
rri t :{i\':.1{\,;1,n, .-,,,,r,,, "
I \1\'l'h\;?.li r...,rFt-:iri I N{\'irRqt[4!,,r,o, ri,;
llNlrrliF.tyi_-r,
/ rxtpL!fi r,:.tl\ l R\i.rr..-r.q,t, i-,:
1:\i1'T"rr\i1' ^ J.A\r'ti\L u\1\ hrltii 1t r..r*,n, n,, ;".1r\-rR5r7.," i .r1,11,1_*-r i,\!\ ;.&.iJr.r!
I h;L\u L!r\' ri\""jJ;,,1rpt N( 1'\'!Ilt\l''1 )I !),r.r,r\(, ! \ \'] Jt5''r4s
1.1."1p1 rra: tJ\"\'rl{q/r'15 r.,ryp1,;,.r
PmeFi;;,p,
*Hp
tn ;, ,,,l ;;. ;;:
l.ll,Ii:
ti i{ tvE it 3 ; 1o o;
A'g }r\ Jar\r j! i,;l.l
iv E R9i 1;,1
u a.r,r' o._xc_ 1rl'i Rsi,'n,,
1 r\MpLN(i ',,ril\" Ps,'1,t, l +\rr,r !.i(r t'\l{\'r-ri\rlc r-,ie.rpr).\{.r 1l\:\ j j'\lI tsr..lrar.rrsrr u".ll!t RsJ,r4\.
tr .r-,.i'1,\r.r U\it\
I rlti;ra\
1,1n1j,15r, \:\l\ r'R\rl .!, ..1.r1p1,trc 'tr \ "i{3'' 1q; r,x{rr,1(
r;:rl\F&'\it lrt,i14r.:.{u \r\ i.,?E,,rr
rs 1 \;l,L\(i
.-\L\r1 R\ir.1
i.a yprlr,i ':sl'"';rF.\i?-4 ! i !ltl,L\i, t'11't'I'sr7o* r .,11p15ti tiN!\'Fl14'"'r-r',s r.r..rFrlLr
t:!i{ l'!i}tstI".
r-.4MpriN{i til'uvEil5f tu r J rl,,rpunr,
$n:lljti&"rl'F-.1.E'
i..u,,,1g-1yi* t-*{L'!'fi 5i rt,i' i-4e;;is.; ...r,5 i4gp13l{,i
pr-1l{{i ilh i*v'i;i{s'll1.s i..xl,tt rjl,,rl
,
jaq i1'' itesJ f3 -s
{*,q,ro,;sr, lrti\i lr}{5;J ile r *ii;-, *"
JN t\ EP'-\Jl:'i$
t.4 *,,fi ti H(i r-:
$ lv riR s l;*s
aoo*nu,*i]u , \'\'T tllr 1{ r ,\l.rpi }J(. r r,\ [ ':r, tt. ,n,0,^,, ! "'\ i ,,tSJIaS
L.i111,1 r.. x- " )\'l Jr-t,/ ,.{, .,nr,.r,a.
r\!tVFftr;,) t :r..1.,;pi _.ro 1.".r\. L:r-qr. !s r-,r,r,,r".
r rtr_1,*strlrr.ni\{r,:.
l.(, 1. x'\ l:i'iL r;f ..$tfli}.l r:\ii 1')?tri,1( tq",ll.t;.:t, \ \1\ hR.', ,.
,0,,,_,,,_,
\)tll\"ER,.l/ r\{ -l\;r,,rd , ";; 'l,i;l:!,ir.,1*1.111i, r'rli\'Ii((: f.,ii 1,1\r9:- \,. u\i\'ir.{rri 1",
,r",o, _.,
L'\i\'i'l)\-'T-qtr..,1,;i,L rr rts.l\rl'i1a'Ijl'!\, or,, rr. . t 1\-rrRt'y x5 i
1a,jr,. ^1 r \l\-1 :rr ir:1 ,a*r^*:,
Lt'1\ l,i'sJr4,"
f .1q;1.r \{, 1 '.i\'Lji:.'? , o, n,f,,, ,r* t' i\"i'Esil r,.1lfi-r-RLi t \;t I P':j -i1r.^n,",.'.,t
r'rr"r'lF rlp1r, qi.,l?:,\(, \ a !\ t "{!r" raj,.,r1o\rr,
'| \;\rl:R-qJr.rq J .f,\;p!,.r , \:"'l:itsl, ,t,unr,,,_r.
1 ; 1{lV [i{s1?;1 q,
",1 $f*ijlir'J$ii. ;ili$l i4+ tal*eut;; q;$,9irEi{$r-3.4.t,
rih{"r.,1:}i{i iiciYE:lt,lll;,!s J*ou*ur*a,
\ \t','l
ll\rt1;, r.rE.11,1 rr " rtl\ I k\ i.t\ 1 ,oru, n,,
\,1-1\/{if, )l'j.ltl
1r,;,1i -iil rl\1\ l.F.!rr-{\, irar,.,r,
r'^ r':I-ksI'cl r
' .\\rr,r. Nr; \ ":1\ tr rt!J / 's l lrzu, rt-1\lft 1:5;1trr.1\.i.*-.*,r, \''1\ I : ti ls
L.1,cr,,,,\-\''iii\rlr\ll is, *oipl,*",'. \{\ :F\l i 1' J-lL;,.-,ri,,
rlNlLil{i51, rr ., {.\ii"t,}:;, i'Nl\ rjli$.rl tf r..rn.,n,_. riht\ Lli!it.qt, 11r..r..ta, \'.i\'l.Rs.r.1 . ,\1,\ ,:u u\lIviF \;l a \
'.,q i..rp: :.u \).* !\ i R*r l t , ,-ra*; rr, \'\r'lik\?lq /
'L{:,i ."( . lri\:r''si;'trr.rrl*.",u 6tl l\i -f !1$; q,--
a_U r ci,r r.s:rf, u !t I V }-iH s {ia s f ,q++ r,i, rni; \'*iuI Fr'ii,isi-.-r.,*,t F", " \iJrai;J,.c i.rr,,,**
,. '{}1ui}i.1,'J.{\i.r.,..1;,1
5i, i ,\}\r{:}<srI ,r,urru, ,,"
',t lIYERSql o r-_.1&Jr,!_-1q6 o,.r* iV
Eii5i r:a e 1.o..t*_rn",r,
a.-ltil"rElE]-iI45
I-,{l!rpc}t[! d],{--V]:ft .!}li1.q r a,l.tplrf;C Ltr*: l-rR::i /.t.r I..1 \ll, r(. t *l \ l--RSi-'.15,,
+U, L ri; I
1'N"" l'liil 7 iS,
.,l.rl.u:n, ) \..{:', i lis: I"i.., | 1u.n.- }, !
*"4! v:lEtii-tt t r,4
bt*!-ilidi 1lNr"1"/ 8 ft 5J l-14 1i J .4 n{plr*ii
i,\S[Yi:f+,5??]"1 q-r .. ....,. - riulr.:ilii-.Eir',1g. *,-.,-,..
" r i:1\
il)dr,' i!:i1 1ir*tt [rNi r-r$1 '.Jsll i-!fi1\' *tii uNill 1;!.:1\ 1r$i \irfil 1]}'iiY ilsl la1t41ry$(i L.qf-tyr-;$G r.411.191;H* L11e1i:1ni{i l-ah.fei i"*
aAi,,fi;il${! i"l.tr.t:r.Jr.s i:1S.t?t:1.6 1.41491-l$i! 1..1i'rlPf*l!i{-i r-=+r:rrei,:1.(!
'g li lui:ilt.Et
1.4 q
r-_1 u t,U !c{]
[ \i1,.[-li!,?ir I .rt"4pi-rrG
U.NI\rElls.I},- rz1.] lAtufi,Lli{r1
cllll,/E&ri]'*.q
J_ Ahdl,_Lls{i
i lSlVt_ tis g.
1-",.r\ h,{pL;\L\
i- h;[\jl-I st i_4(.
i -a r,;i,t-T*i,
il],ilv F:ft ,tl_,a s
L.,qLrpit:+ii
t} l" I',i li]t8';,;.r r
r- dtulpi i,.{{-i
U S {xrh:&,si14
r r_A ruzttu}.*
il)r1.v EiIt,i'i7..
* , A;uai-itdt,
r I i.rtrVfilis11*
SI]RAT PERI\TYATAAI\I
Ymg bertanda tangan di bawah ini adalah:
Wahyu Amalia Adioda
1213022076
KIP / Peodidikan MIPA
Pendidikan Fisika
Jalan Stasftrn t"rma, Nomm 160, Natar, Kabupaten Lmprmg
Selatan
I 'Nama
NPM
Fakultas /Junrsan
Prcgram Strdi
Alamat
dengan ini menyatakan bahura dalam
*ripsi
ioi tidak terdapat karya yang pemahdiqiukan uutuk mempercleh gelar kesarjrin@n
di suatu perguruan;:tinggi
dansepanjang pengetahuan sayajuga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernalr
fituIis atau dit€fti&an oleh orang lain, tecuati yang secara tertulis diacu dalam
rnelkah ini dan disebut dalam daftilpustaka
Bandarlampung, JuDi2016
Wahyu Amalia Adinda
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, pada tanggal 30 Mei
1995, anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Syamsuddin, S.Ag. dan
Ibu Hj. Nurhaida (Almh).
Penulis mengawali pendidikan formal di TK Tunas Melati PTPN VII Natar yang
diselesaikan tahun 1999. Penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 4 Natar
Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2006, melanjutkan di SMP Negeri
1 Natar Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2009, dan masuk SMA
Negeri 1 Natar Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2012. Pada tahun
2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan
MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui
jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama menempuh pendidikan di Pendidikan Fisika, penulis memiliki
pengalaman organisasi, yaitu sebagai Anggota Divisi Seni dan Eksakta Muda
Himasakta. Pada tahun 2015, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Cukuhbalak, Tanggamus
dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Pekondoh, Kecamatan Cukuhbalak,
MOTTO
“
Aku sudah belajar bahwa
Prestasi terbesar tidak selalu berupa penghargaan atau hadiah.
Prestasi terbesarku tidak berupa materi,
Melainkan pelajaran berharga tentang semangat manusia.
Penghargaan bisa memudar dan hadiah bisa kehilangan kilaunya, tetapi
pelajaran yang kita
peroleh akan tetap tinggal untuk selamanya.
”
(Leslie Herrel)
”No sacrifice, no victory”
(Sam Witwicky)
“Don’t tell me the sky is the limit. When there are the footprints in the moon.”
(Wahyu Amalia Adinda)
PERSEMBAHAN
Karya ini kususun sebagai tanda kasih dan baktiku kepada Mama dan Papa
tersayang, yang setiap waktu mendoakan kesuksesan dan kelulusanku yang
takkan mungkin adinda balas walau sampai akhir hayat. Mudah-mudahan
kelak dapat lebih banyak memberikan kebahagiaan dan membuat kalian
bangga.
Kedua kakakku tersayang, Wahyu Widian dan Wahyu Hermawan, yang turut memberi semangat dan doa dalam setiap langkahku.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan anugrah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan E-learning
dengan Schoology sebagai Suplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Usaha dan
Energi”. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Lampung, sekaligus Pembimbing Akademik dan
Pembimbing I, atas kesabaran beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Wayan Suana, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing II, atas kesabaran
beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembahas, yang banyak memberikan
masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah
7. Bapak Drs. Suwarlan, M.MPd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Natar
Kabupaten Lampung Selatan, yang telah memberi izin dan arahan selama
penelitian.
8. Bapak Sunu Purwanto, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika di SMA
Negeri 1 Natar Kabupaten Lampung Selatan, yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bapak dan Ibu Dewan Guru SMA Negeri 1 Natar Kabupaten Lampung
Selatan beserta Staff Tata Usaha yang membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
10.Siswa-siswi kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Natar Kabupaten Lampung Selatan
atas bantuan dan kerjasamanya.
11.Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
12.Kedua orangtuaku Syamsuddin, S.Ag., Hj. Djaiun, dan Almarhumah mamaku
Hj. Nurhaida.
13.Kedua kakakku Wahyu Widiyan S.Pd., dan Wahyu Hermawan, S.Pd.
14.Kakak, teman, sahabat, musuh dan rival terbaik Mahardika, A.Md.
15.Sahabat terbaikku Nuryagustin Hutapea, Novalia Nurbaiti, Siti Oktaviani,
Zariya Alfath, Ghitha Azmi Arinillah, Lucia Dewanti Maharani, Sella Novia
Anggraini, Ayu Septiana, Eko Trisno Aprianto, Dian Ernida Pakpahan, Nur
Hasanah, dan Ferti Anggraini.
16.Sahabat seperjuangan Pendidikan Fisika 2012 Universitas Lampung, Wiwin,
Asri, Nanda, Mala, Nina, Eno, Sinta, Yani, Dewi, Ririn, Rina, Eka, Siska,
Ratih, Asep, Edi, Gusti, Pandu, Irul, Mia, Malinda, Alitta, dan Rika.
17.Teman-Teman KKN Pekon Doh, Cukuh Balak, Tanggamus, Risko Apriandi,
Puspita Sari, Dwi Respita Sari, Nurul Rofiqotus Shalihah, dan Menik
Ambarwati.
18.Sahabat-sahabatku sejak SMA, Beta Yolanda, Anggun Tritanti, Trio
Wulandari, dan Muslikha Sari.
19.Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Penulis sangat berharap
skripsi ini bisa bermanfaat dan berguna bagi kita semua terkhusus bagi pembaca.
Bandarlampung, Juni 2016
Penulis,
xiv
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ... ii
COVER DALAM ... iv
MENYETUJUI ... v
MENGESAHKAN ... vi
RIWAYAT HIDUP ... vii
MOTTO ... ix
PERSEMBAHAN ... x
SANWACANA ... xi
SURAT PERNYATAAN ... xiii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan ... 6
B. E-Learning ... 9
C. Blended Learning ... 12
D. Learning Management System (LMS) ... 18
E. Schoology ... 20
F. Usaha dan Energi ... 24
G. Kerangka Pikir ... 34
H. Hipotesis ... 36
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 37
B. Subyek Evaluasi Pengembangan Produk ... 37
1. Prosedur Pengembangan ... 38
xv
3. Identifikasi Sumber Daya ... 40
4. Identifikasi Spesifikasi Produk ... 41
5. Pengembangan Produk ... 41
6. Uji Internal ... 42
7. Uji Eksternal ... 43
8. Produksi ... 43
C. Teknik Pengumpulan Data ... 43
1. Metode Observasi ... 43
2. Metode Angket ... 43
D. Metode Tes ... 43
E. Teknik Analisis Data ... 45
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50
B. Pembahasan ... 60
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Membentuk Sudut dengan Perpindahan... 25
2. Usaha Positif, karena Gaya dan Perpindahan Searah ... 26
3. Usaha Negatif, karena Arah Gaya Berlawanan dengan Arah Perpindahan. ... 26
4. Usaha Nol, karena Arah Gaya Tegak Lurus dengan Arah Perpindahan…... ... 26
5. Gaya Tidak Tetap ... 27
6. Energi Potensial Tempat ... 29
7. Energi Potensial Pegas ... 30
8. Energi Potensial Gravitasi ... 30
9. Energi Potensial Muatan ... 30
10.Kerangka Pikir ... 36
11.Model Pengembangan Media Intruksional Diadaptasi dari Prosedur Pengembangan Produk dan Uji Produk ... 39
12.One-group Pretest Posttest ... 45
13.Tampilan Course E-learning dengan Schoology ... 59
xvii
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Pendekatan Blended Learning ... 16
2. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban ... 47
3. Konversi Skor Penilaian menjadi Pernyataan Nilai Kualitas ... 48
4. Klasifikasi Gain ... 48
5. Hasil Uji Ahli Desain ... 54
6. Hasil Uji Materi ... 54
7. Komentar, Masukan, atau Saran Perbaikan Uji Satu Lawan Satu ... 56
8. Respons dan Penilaian Siswa terhadap Penggunaan e-learning ... 57
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ... 74
2. Hasil Analisis Kebutuhan Guru ... 77
3. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ... 79
4. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ... 81
5. Hasil Observasi Sarana dan Prasarana ... 83
6. Analisis Materi Usaha dan Energi ... 84
7. Desain Produk ... 86
8. Naskah Produksi ... 90
9. Tahapan dan Prosedur Pengembangan ... 96
10. Kisi-kisi Uji Ahli Materi ... 109
11. Instrumen Uji Ahli Materi ... 111
12. Hasil Uji Ahli Materi ... 113
13. Kisi-kisi Uji Ahli Desain ... 115
14. Instrumen Uji Ahli Desain ... 120
15. Hasil Uji Ahli Desain ... 123
16. Kisi-kisi Uji Satu Lawan Satu ... 126
17. Instrumen Uji Satu Lawan Satu ... 131
18. Hasil Uji Satu Lawan Satu ... 135
19. Kisi-kisi Uji Kemenarikan, Kemudahan dan Kemanfaatan ... 139
20. Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan dan Kemanfaatan ... 144
21. Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan dan Kemanfaatan ... 148
22. Kisi-kisi Uji Keefektifan ... 153
23. Instrumen Uji Keefektifan ... 174
24. Hasil Uji Keefektifan ... 180
25. Silabus ... 182
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat
saat ini mempengaruhi perkembangan dalam bidang lain. Salah satu bidang
yang memanfaatkan perkembangan TIK adalah bidang pendidikan. Pelaku
pendidikan memanfaatkan teknologi informasi untuk membelajarkan siswa
pada perkembangan iptek informasi itu sendiri dan sebagai media
pembelajaran untuk menyampaikan isi pembelajaran. Perkembangan TIK
telah membawa perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia
pendidikan. Seiring dengan perkembangan tersebut, metode pembelajaran
juga banyak mengalami perkembangan, baik metode pembelajaran secara
personal, media pembelajaran, maupun proses pembelajaran. Bentuk dari
pemanfaatan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan adalah
electronic learning (e-learning).
E-learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, di mana proses belajar tidak
lagi hanya mendengarkan uraian materi. Materi bahan ajar dapat
divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan
2
proses pembelajaran tersebut. Terdapat beberapa platform yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran interaktif, salah satunya ialah
Learning Management System (LMS). LMS merupakan aplikasi yang berisi fitur-fitur yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. LMS memungkinkan
pelaku pendidikan masuk ke dalam ruang kelas maya untuk saling
berinteraksi (berdiskusi, mengerjakan soal latihan online, dan lain-lain) serta
mengakses materi-materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja selama
terkoneksi internet. Salah satu LMS yang dapat dimanfaatkan adalah
schoology. Schoology adalah salah satu laman web yang menawarkan
pembelajaran sama seperti di dalam kelas secara mudah digunakan dan gratis
seperti facebook. Schoology memudahkan pelaku pendidik untuk dapat saling
berinteraksi sosial maupun belajar tidak hanya terbatas hanya di dalam kelas,
tetapi dapat dilanjutkan di kelas maya atau virtual class.
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari tentang
fenomena-fenomena yang terjadi di alam sekitar, khususnya pada materi
Usaha dan Energi. Energi erat kaitannya dengan kehidupan yang terjadi pada
saat ini. Seperti yang diketahui, energi yang tersedia di alam terdiri dari
energi yang dapat diperbarui dan ada pula yang tidak dapat diperbarui. Energi
yang tidak dapat diperbarui ketersediaannya di alam akan menipis jika
digunakan terus menerus tanpa adanya kesadaran untuk menghemat atau
menciptakan energi terbarukan. Sehingga setelah mempelajari dan memahami
materi Usaha dan Energi diharapkan siswa dapat menghemat atau
3
Disamping itu, Usaha dan Energi yang tidak hanya dapat dipelajari secara
langsung, namun juga dapat divisualisasikan ke dalam bentuk lain sehingga
pembelajaran lebih menarik dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam
menerima materi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian pendahuluan di
SMA Negeri 1 Natar, Lampung Selatan, yang menunjukkan bahwa 82,5% dari
40 siswa kelas XI IPA menyatakan masih mengalami kesulitan dalam belajar
fisika karena susah untuk dipahami. Kemungkinan faktor penyebabnya yaitu
pemanfaatan fasilitas pembelajaran yang kurang maksimal.
Hasil analisis angket kebutuhan guru XI IPA di SMA Negeri 1 Natar juga
menunjukkan bahwa guru fisika belum menggunakan e-learning apapun
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa hanya mengakses internet
untuk mencari materi yang tidak disampaikan oleh guru. Pembelajaran masih
menggunakan metode konvensional. Namun, hasil observasi secara langsung
yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Natar, Lampung Selatan,
menunjukkan bahwa sarana (perangkat komputer dan wifi) yang terdapat di
sekolah tersebut ada namun belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
mendukung pembelajaran fisika. Guru dan siswa pun memiliki fasilitas
pribadi, seperti laptop dan smartphone, yang sangat memungkinkan pelaku
pendidikan untuk melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
e-learning. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti telah
mengembangkan e-learning dengan menggunakan schoology sebagai
suplemen pembelajaran fisika SMA pada materi Usaha dan Energi yang
diterapkan secara dengan metode blended learning atau campuran
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana produk suplemen pembelajaran e-learning dengan Schoology
pada materi Usaha dan Energi?
2. Bagaimana kemudahan, kemenarikan, dan kebermanfaatan e-learning
dengan Schoology pada materi Usaha dan Energi?
3. Bagaimana keefektifan e-learning dengan Schoology pada materi Usaha
dan Energi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan produk berupa suplemen pembelajaran dalam bentuk
e-learning pada materi Usaha dan Energi.
2. Mendeskripsikan kemudahan, kemenarikan, dan kebermanfaatan
e-learning dengan Schoology pada materi Usaha dan Energi.
3. Mendeskripsikan keefektifan e-learning dengan Schoology pada materi
Usaha dan Energi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai suplemen pembelajaran fisika
SMA, terutama pada materi Usaha dan Energi.
2. Penelitian ini dapat melatih siswa untuk belajar mandiri karena siswa dapat
menggunakannya pada PC, laptop, atau smartphone pribadinya.
3. Penelitian ini dapat menjadi salah satu inovasi dalam kegiatan
5
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
1. Pengembangan ialah proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam
suatu wujud tertentu.
2. Pengembangan dalam penelitian ini merupakan pembuatan e-learning
dengan schoology sebagai suplemen pembelajaran fisika pada materi
Usaha dan Energi.
3. E-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara
pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online dengan
memanfaatkan schoology sebagai LMS (Learning Management System)
atau sistem pembelajaran online yang digunakan.
4. E-learning dalam pengembangan ini diterapkan dengan metode blended learning.
5. Materi yang disajikan dalam e-learning ini adalah materi Usaha dan
Energi SMA/MA kurikulum 2013.
6. Produk penelitian pengembangan diujicobakan pada satu kelas sampel
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Pengembangan
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah
yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Proses yang dimaksud bisa berupa pencarian, percobaan, ataupun
penyelidikan. Tujuan penelitian menurut Sugiyono (2012: 4) secara umum
terdiri dari tiga macam, yaitu bersifat pembuktian, penemuan dan
pengembangan. Pembuktian berarti data yang dihasilkan digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap pengetahuan atau informasi
terntentu. Penemuan berarti penelitian yang dilakukan menghasilkan data
yang sangat baru yang belum pernah diketahui. Pengembangan berarti
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Metode penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2012: 407) adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
kemudian mengujikan keefektifan produk yang dikembangkan tersebut. Salah
satu pengembangan di bidang pendidikan adalah perangkat pembelajaran.
Pengembangan perangkat pembelajaran menurut Badarudin (2011: 1) adalah:
7
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan ialah serangkaian proses dalam menghasilkan atau
memperbaiki suatu produk dengan melalui langkah-langkah tertentu,
selanjutnya divalidasi berdasarkan teori pengembangan yang telah ada dan
dapat dipertanggungjawabkan. Proses yang dimaksud meliputi kegiatan
penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan obyektif serta pengembangan produk untuk
memecahkan suatu permasalahan yang ada.
Penelitian pengembangan pembelajaran adalah serangkaian proses dalam
menghasilkan atau memperbaiki suatu produk pembelajaran dengan berbagai
langkah, selanjutnya divalidasi berdasarkan teori pengembangan yang telah
ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan dapat berupa
perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware). Produk
produk perangkat lunak misalnya berupa penerapan teori-teori yang diperoleh
dari pembelajaran, sedangkan produk perangkat keras yang digunakan dalam
pembelajaran misalnya berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan buku teks.
Strategi penelitian pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk
tertentu dan untuk menguji keefektifan produk dilaksanakan dengan beberapa
langkah-langkah. Sugiyono (2012: 408) mennyatakan beberapa langkah dalam
penelitian pengembangan adalah:
1. Potensi dan Masalah
2. Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur
3. Desain Produk
4. Validasi Desain
5. Perbaikan Desain
8
7. Revisi Produk
8. Uji Coba Pemakaian
9. Revisi Produk
10. Pembuatan Produk Massal
Borg dan Gall dalam Setyosari (2012) menyatakan bahwa tahapan prosedur
pengembangan produk dan uji produk yang perlu dilakukan yaitu:
1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal
2. Perencanaan
3. Pengembangan format produk awal
4. Uji coba awal
5. Revisi Produk
6. Uji coba lapangan
7. Revisi Produk
8. Uji lapangan
9. Revisi produk akhir
10. Desiminasi dan Implementasi
Sementara itu, Suyanto & Sartinem (2009: 1) menyatakan bahwa tahapan
prosedur pengembangan produk dan uji produk yang perlu dilakukan yaitu:
1. Analisis kebutuhan
2. Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
3. Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna
4. Pengembangan produk
5. Uji internal: uji kelayakan produk
6. Uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna
7. Produksi
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk harus
melalui beberapa tahapan agar produk yang dihasilkan memilki kualitas baik,
bermanfaat, dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan
pemaparan beberapa ahli di atas, pula, dapat disimpulkan bahwa desain
penelitian pengembangan yang digunakan mengadaptasi dari model
pengembangan media menurut Suyanto & Sartinem (2009: 1). Peneliti
9
dengan garis besar penelitian pengembangan yang akan dilakukan. Selain itu,
uji yang dilakukan pun bertahap sesuai dengan komponen yang akan diuji secara
spesifik, sehingga revisi lebih terarah sesuai dengan komponen yang diujikan.
B. E-learning
Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini telah memberikan
banyak kemudahan dan kemungkinan dalam merancang dan
mengembangankan sistem pendidikan, khususnya model dan konsep
pembelajaran online atau disebut juga dengan e-learning. Pengertian
e-learning menurut Horton (2006: 1) adalah:
Pemanfaatan teknologi internet dan laman web yang bertujuan agar
terciptanya pengalaman belajar. E-learning dapat dikatakan sebagai
suatu pendekatan yang inovatif untuk dijadikan sebagai media dengan penyampaian yang baik, interaktif, terpusat pada pengguna, dan sebagai lingkungan belajar yang memiliki berbagai kemudahan bagi siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
Sementara itu, e-learning menurut Comerchero (2006: 19) adalah:
Sarana pendidikan yang mencakup komunikasi, efisiensi, teknologi, dan motivasi diri sendiri. Karena terdapat keterbatasan dalam interaksi
sosial, siswa harus membuat diri mereka tetap termotivasi. e-learning
efisien digunakan karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
e-learning adalah pembelajaran untuk mentransformasikan proses
pembelajaran antara pendidik dan peserta didik dengan menggunakan TIK.
Penggunaan teknologi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas, transparansi, akuntabilitas pembelajaran, dan kenyamanan belajar;
yang obyeknya memberikan layanan pembelajaran yang lebih baik, menarik,
10
akademik dan prestasi peserta didik serta pengurangan waktu, tenaga, dan biaya
untuk proses pembelajaran. Dari definisi tersebut, dapat di simpulkan kembali
bahwa e-learning ialah sebuah sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
Beberapa kelebihan e-learning menurut Salma dan Eveline (2013: 201),
Pertama, tersedianya fasilitas e-moderating, di mana pelaku pendidikan dapat
berkomunikasi secara mudah menggunakan fasilitas internet secara regular
atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi
oleh jarak, tempat, dan waktu. Kedua, guru dan siswa dapat menggunakan
bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
Ketiga, dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja.
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, siswa dapat melakukan akses di internet secara lebih
mudah. Tiap pelaku pendidikan dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Poin yang sangat
penting adalah penerapan e-learning dapat mengubah peranan siswa dari
pasif menjadi aktif.
Walaupun e-learning memiliki banyak kelebihan, pemanfaatan e-learning
juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, menurut Salma dan Eveline
(2013: 201) antara lain, kurangnya interaksi antara pelaku pendidikan, bahkan
antarsiswa itu sendiri. Kurangnya interaksi antarpelaku pendidikan ini dapat
11
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial. Guru dituntut untuk
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT, sehingga peran
guru menjadi berubah. Kemudian, tidak semua tempat tersedia fasilitas
internet dan kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan
internet. Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi
secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang
elektronik learning ini. Hal ini yang menjadi ciri khas dari kekurangan
e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri
dari e (electronic) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learning kurang
tepat bila dijadikan satu-satunya sumber belajar pengganti pembelajaran tatap
muka. Walaupun tanpa dibatasi jarak, ruang, dan waktu namun e-learning
dapat mengurangi interaksi antara guru dan siswa, bahkan antarsiswa itu
sendiri. Siahaan (2003) membagi fungsi e-learning di dalam kelas menjadi
yaitu, sebagai suplemen yang bersifat pilihan, pengganti (subtitusi), atau
pelengkap (komplemen). Fungsi e-learning menurut Darmawan (2014: 29):
Sebagai suplemen (tambahan), yaitu: peserta didik memiliki kebebasan
dalam memanfaatkan e-learning. Sekalipun sifatnya hanya pilihan,
peserta didik akan mendapatkan tambahan pengetahuan atau wawasan jika memanfaatkannya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam fungsi e-learning
sebagai Suplemen, siswa memiliki kebebasan memilih apakah memanfaatkan
e-learning atau tidak. Sekalipun sifatnya opsional, tentu sangat bermanfaat
apabila siswa memilih e-learning sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan.
12
E-learning tidak dapat digunakan sepenuhnya menggantikan kegiatan
pembelajaran konvensional di kelas, namun e-learning dapat menjadi
partner atau saling melengkapi dengan pembelajaran konvensional di
kelas. E-learning bahkan menjadi komplemen besar terhadap model
pembelajaran di kelas atau sebagai alat yang ampuh untuk program pengayaan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learning lebih tepat
bila digunakan sebagai suplemen pembelajaran, di mana e-learning tidak
dapat menggantikan fungsi dan peranan pembelajaran konvesional, sehingga
penulis memilih menggunakan e-learning sebagai suplemen (tambahan)
dalam pembelajaran.
C. Blended Learning
E-learning merupakan salah satu pemikiran dalam upaya mengintegrasikan proses pembelajaran dari pembelajaran tradisional, pembelajaran jarak jauh,
dan perpaduan berbagai model pembelajaran lainnya (Blended Learning).
Pengembangan lanjutan dari metode e-learning adalah Blended learning,
yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan antara sistem e-learning
dengan metode konvensional atau tata muka (face-toface).BlendedLearning
menurut Hunaiyyan, Huwail dan Sharhan (2008: 2):
It merges aspects of e-learningsuch as: web-based instruction, synchronous and asynchronous communication, streaming video,
audio, etc; with traditional “face-to-face” learning.
Sementara itu, menurut Yendri (2012: 2) blended learning adalah:
Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang
menggabungkan antara sistem e-learningdengan metode
13
Berdarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa blended learning
merupakan pengembangan lebih lanjut dari metode e-learning, di mana
blended learning mengkombinasi sistem pembelajaran konvensional berbasis
kelas (facetoface) dan pembelajaran yang berbasis e-learning, yaitu dengan
memanfaatkan media elektronik. Hal ini sejalan dengan pendapat Singh
(2003) yang menyatakan bahwa:
The blended learning mixing or combining web-based technology to accomplish an educational goal, combining pedagogical approaches (e.g., behaviorism, cognitivism, constructivism), combining any form of instructional technology with face-to-face instructor-led training.
Sementara itu, menurut Natasha (2009: 20):
Different theories or approaches to learning, not with standing their different viewpoints, complement each other and may even overlap. Learning systems should be made up of elements of behaviorism, cognitivism, and constructivism.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa blended
learning adalah kombinasi dari metode penyampaian yang melengkapi satu
sama lain dan bekerja untuk mendukung siswa belajar, di mana blended
learning menggabungkan teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan, menggabungkan pendekatan pedagogis (misalnya,
konstruktivisme, behaviorisme, kognitivisme), serta menggabungkan segala
bentuk teknologi instruksional dengan tatap muka pelatihan yang dipimpin
instruktur. Natasha (2009: 20) menyatakan bahwa:
14
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dipengaruhi oleh kebiasaan guru dan faktor eksternal lainnya. E-learning
yang diterapkan secara blended dapat meningkatkan unsur behavioris siswa,
karena pada pengembangan ini, guru tidak banyak memberikan ceramah atau
menjelaskan materi saat pembelajaran tatap muka, selanjutnya penerapan
e-learning ini dilaksanakan non tatap muka sehingga memungkinkan peserta didik belajar kapan saja, di mana saja dengan menggunakan berbagai konten
(bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar mandiri, baik yang
bersifat text-based maupun multimedia-based (video, animasi, simulasi,
gambar, audio, atau kombinasi dari kesemuanya). Metode ini menjadikan
siswa lebih kreatif dan mandiri melalui pembiasaan lingkungan belajar
internal maupun eksternal. Rifai & Catharina (2009: 128) menyatakan bahwa:
Pengkajian teori belajar kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognisi
menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk
belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan
disimpan di dalam pikirannya secara efektif. Pada hakekatnya, belajar
mendasari pada pengamatan yang melibatkan seluruh indera, menyimpan
kesan lebih lama, dan menimbulkan sensasi yang membekas pada siswa.
Natasha (2009: 20) menyatakan bahwa:
15
learning matter. Students should be helped to construct their own meaning of knowledge, enabling them to reflect upon, discuss and exchange ideas with their colleagues and instructors.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learning yang
diterapkan dengan metode blended learning dapat meningkatkan unsur
konstruktivisme, yaitu collaborative learning, di mana pada pengembangan
ini dirancang forum diskusi sehingga siswa dapat saling menanggapi maupun
bertukar pendapat mengenai tema diskusi tersebut, sehingga terjadi interaksi
sosial antarpengguna e-learning tersebut dan mengenalkan pembelajaran
sebagai sebuah proses aktif dari membangun pengertian. Belajar adalah lebih
dari sekedar mengingat. Peserta didik mampu memecahkan masalah,
menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai
gagasan. Inti dari teori konstruktivisme adalah peserta didik harus
menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya
sendiri serta mampu mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri melalui
interaksi dengan lingkungannya. Penggunaan blendedlearning dengan
kombinasi kognitivisme, behaviorisme, dan konstruktivisme dapat
mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam mencari
informasi yang dibutuhkan, sehingga membantu siswa belajar mandiri dan
memahami konsep dengan baik. Dalam penerapannya, blanded learning
menggabungkan berbagai sumber secara fisik dan maya (virtual) dengan
16
Tabel 1. Pendekatan Blanded Learning Strategies for building blended
learning menurut Allison Rosset, Felicia Douglis, and Rebecca V. Frazee Live face-to-face (formal) Live face-to-face (informal)
• Instructor-led classroom
• Workshops
• Coaching/ monitoring • On-the-job
• Collegial connections • Work teams
• Role modeling
Virtual collaboration / synchronous Virtual collaboration / asynchronous
•Live e-learning classes
• E-mentoring
• Online bulletin boards • Listservs
• Online communities
Self-paced learning Performance support
• Web learning modules • Online resource links • Simulations
• Scenarios
• Video and audio CD/ DVDs • Online self-assessments
• Workbooks
• Help systems • Print job aids
• Knowledge data bases • Documentation
• Performance/ decision support tools
Berdasarkan pendekatan di atas, dapat disimpulkan bahwa blanded learning
memadukan berbagai metode pengajaran dengan memanfaatkan teknologi
dan menyesuaikan kondisi yang disepakati semua pihak. Berdasarkan tabel di
atas, pula dijelaskan beberapa pendekatan dalam blended learning yang dapat
digunakan sebagai acuan desain media yang dikembangkan. Acuan desain
media yang dikembangkan mengacu pada pendekatan self-paced learning.
Pengertian self-paced learning menurut Rakesh (2013: 6)
Self-paced E-learning: is good for simulations, online case studies, interactive learning modules, e-mail, bulletin boards interactions, online assessments, and other forms of CBT (computer based training).
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini baik
digunakan untuk simulasi, studi kasus online, modul pembelajaran interaktif,
17
(computer based training). Selanjutnya pendekatan self-paced learning yang
digunakan adalah online resources links karena pendekatan tersebut sesuai
dengan menu courses dalam Schoology yang dikembangkan. Online
resources links merupakan link yang dapat digunakan untuk mengakses
sumber belajar secara online, seperti handout, video, simulasi, link yang
berkaitan dengan materi pembelajaran. Setelah melalui beberapa tahapan
tersebut, maka akan dihasilkan blended learning yang diharapkan sesuai dan
efektif bila diterapkan, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
manfaat pembelajaran lebih optimal, karena dalam menyerap pelajaran, tiap
peserta didik memiliki kemampuan maupun gaya yang berbeda sesuai dengan
karakter pribadinya, para pelaku pendidikan dapat berkomunikasi dengan
lebih mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan dan dimana
akan melakukan kegiatan komunikasi tersebut tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat, dan waktu, namun interaksi antara guru dan siswa atau bahkan
antarsiswa itu sendiri tidak akan berkurang. Hal ini diperkuat dari hasil
penelitian Uzun & Senturk (2010: 202) yang menyatakan bahwa:
The results of the research indicate that the blended learning had a
positive effect on students’ attitudes towards computers. Before the
instruction, there was no statistically significant difference in CAS mean scores between the experimental group (blended group) and the control group (FTF group). After 14 weekss of instructiion, the experimental group received higher scores than the control group on the same CAS. The difference in mean scores of both groups was statistically significant.
Sementara itu, Kazu & Demirkol (2014: 85) menyatakan bahwa:
A significant difference has been found between the final test achievement grades of the two student groups having studied according to two learning approaches which demonstrate the
18
academic achievement average of the students who have studied in blended leaning environment has been found higher than the academic achievement average of the students who have studied in traditional learning environment.
Berdasarkan beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya
perbedaan skor yang sangat tinggi antara kelas kontrol hanya menggunakan
metode konvensional dengan kelas yang diberikan treatment berupa
penggunaan e-learning yang, di mana kelas yang menggunakan metode
blended learning memiliki skor prestasi lebih tinggi dibandingkan kelas yang
menggunakan metode konvensional, karena dengan menggunakan blended
learning dalam menyampaikan pembelajaran yaitu siswa menerima pembelajaran selain menerima pelajaran tatap muka di sekolah akan dapat
meningkatkan presetasi belajar siswa itu sendiri, peserta didik juga dapat
menerima pelajaran non tatap muka melalu e-learning di rumah. Peserta didik
memiliki keleluasaan untuk mempelajari materi atau bahan ajar dengan
memanfaatkan bahan ajar yang tersimpan secara online secara mandiri.
Kegiatan diskusi berlangsung secara online yang berlangsung di luar jam
pelajaran, kegiatan diskusi dimaksudkan agar terciptanya interaksi antarsiswa
maupun guru, dan pengajar dapat memberikan penugasan peserta didik untuk
me-review materi pelajaran sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan menyiapkan tugas yang mendukung aktivitas belajar.
D. Learning Management System (LMS)
Penggunaan internet umumnya banyak dijadikan sebagai media komunikasi.
19
berpotensi untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan dan
pembelajaran. Proses penerapan e-learning tidak serta merta mudah
dilaksanakan, karena dalam penerapannya memerlukan sistem yang mampu
mengatur dan mendesain pembelajaran secara online. Sistem yang biasa
dipakai tersebut, yaitu dikenal dengan LMS. Learning Managemen System
menurut Amiroh (2013) adalah:
Aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh kalangan pendidik, baik sekolah maupun perguruan tinggi sebagai media pembelajaran
online dengan basis internet (e-learning).
Sementara itu, Riad dan El-Ghareeb (2008: 2) menyatakan bahwa:
Learning Management System (LMS) adalah sebuah kesatuan perangkat lunak yang secara nyata terintegrasi pada berbagai fitur
untuk pengiriman dan pengelolaan course. LMS akan secara otomatis
menangani fitur katalog course, pengiriman course, penilaian, dan
quiz.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya, LMS adalah software yang berisikan fitur yang dibutuhkan dalam
kegiatan pembelajaran. Penggunaan LMS dapat membantu pelaku pendidikan
untuk bertukar informasi dengan siswa dan mengelola kelas. Selain itu, akses
terhadap materi pembelajaran yang berlangsung dalam beberapa waktu
tertentu yang telah ditentukan oleh guru juga dapat dilakukan. LMS dapat
menjadikan peserta didik serta guru masuk ke dalam ruang kelas maya untuk
saling berinteraksi, yaitu mengerjakan soal online, melakukan diskusi, dan
lain-lain.Selain itu, siswa dapat mengakses materi-materi pembelajaran di
mana saja dan kapan saja selama terkoneksi internet. Hal tersebut diperkuat
20
A LMS allows for teachers and administrators to track attendance, time on task, and student progress. LMS also allows for not only teachers and administraators to track these variables but parents and students as well. Parents can log on to the LMS to track grades. Students log on to the LMS to submit homeworkk and to access the course syllabus and lessons.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa LMS
memperbolehkan guru untuk memantau absen kehadiran siswa, waktu
pengumpulan tugas, serta kemajuan belajar siswa, sehingga walaupun
menggunakan kelas maya, siswa juga tetap dapat bertanggung jawab serta
belajar mandiri. Dalam LMS tidak hanya guru saja yang dapat memonitor
siswa, bahkan orang tua siswa juga dapat berkaitan langsung dalam proses
pembelajaran secara online.
E. Schoology
Saat ini, ada banyak jenis platform sekali e-learning yang ditawarkan dengan
berbagai pilihan dari yang gratis hingga berbayar, buatan dalam negri maupun luar
negri, sederhana sampai paling lengkap. Semua platform tersebut membawa
kekurangan dan kelebihan masing-masing, yang tujuannya tentu saja untuk
memfasilitasi kebutuhan gu