• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Performansi Alat Pengolahan Rumput Laut dengan Sistem Pemanas Oli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Performansi Alat Pengolahan Rumput Laut dengan Sistem Pemanas Oli"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

UJI PERFORMASI ALAT PENGOLAH RUMPUT LAUT DENGAN SISTEM PEMANAS OLI

Oleh:

ANDI MlRANTY PULl F01498064

2002

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

UJI PERFORMANSI ALAT PENGOLAHAN RUMPUT LAUT DENGAN

SISTEM PEMANAS OLl

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

ANDI MlRANTY PULl F01498064

Dilahirkan di Makassar pada tanggal 31 Agustus 1980 Tanggal Lulus : 9 Oktober 2002

(3)

Andi Miranty Puli. F01498064. Uji Performansi Alat Pengolahan Rumput Laut dengan Sistem Pemanas Olio Oi bawah bimbingan Agus Sutejo.

RINOKASAN

Krisis ekonomi yang berdampak juga pada krisis energi, dimana harga bahan bakar menjadi naik, telah menimbulkan masalah-masalah yang menyangkut energi menj adi penting. Oewasa ini penghematan dalam penggunaan energi sedang ditingkatkan dengan apa yang disebut sebagai energy saving. Salah satu kegiatan energi adalah memanfaatkan kembali (recovery) energi yang tersisa. Alat-alat yang dapat memanfaatkan kembali panas termasuk pada kelompok alat penukar kalor.

Alat penukar kalor (heat exchanger) merupakan suatu peralatan dimana terjadi perpindahan panas dari suatu fluida yang temperaturnya lebih tinggi kepada fluida lain yang temperaturnya lebih rendah. Salah satu penerapan dari heat exchanger (HE) ini adalah pada proses pengolahan rumput laut. Pada pengolahan rumput laut, heat exchanger berfungsi untuk menaikkan suhu oli melalui proses pindah panas antara udara panas yang berasal dari burner dengan oli sebagai media pendingin. Pada sistem ini juga terjadi perpindahan panas dari udara panas burner dengan udara dingin yang berasal dari blower. Pada burner, bahan bakar yang digunakan adalah minyak tanah dengan konsumsi perjamnya adalah 9.98 liter.

Proses pindah panas pada heat exchanger tidak menyebabkan perubahan fase tetapi akan mengalami kenaikan suhu yaitu pacla oli dan penurunan suhu pada udara panas. Oli dan udara yang telah dipanaskan kemudian dialirkan melalui pipa menuju double jacket (OJ) yang merupakan tempat untuk memasak rumput laut. Pada double jacket, terjadi proses pindah panas antara oli dengan air yang dimasak. Proses pemasakan dalam OJ membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung pada banyak atau sedikitnya air yang dimasak. Selain disebabkan juga oleh keterbatasan oli dalam memanaskan air karena oli hanya berada sekeliling bak yang dibatasi dengan stainless steel dan jum1.ahnya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan air yang dimasak.

Heat exchanger yang digunakan merupakan tipe yang tidak langsung, dimana udara panas tidak berhubungan langsung dengan oli sebagai fluida dingin tetapi melalui media perantara yaitu pipa. Jumlah pipa dalam heal exchanger adalah 47 buah yang tersusun berbentuk segitiga. Udara panas akan mengalir dalam pipa sedangkan oli mengalir diluar pipa. Aliran yang terjadi adalah berlawanan atau counter flow dengan satu lintasan. Energi panas total yang diterima oleh oli dan udara pada masing-masing ulangan adalah 0.63 OJ (ulangan I), 0.70 0.1 (ulangan II),

0.78 G.T (ulangan III), dan 0.37 0.1 (ulangan IV).

Panas yang termanfaatkan selama proses pemasakan terdiri dari panas yang diteril11a oleh oli dan udara dalal11 HE dan panas yang diterima oleh air yang dimasak. Sedangkan kehilangan panas terjadi pada pipa oli dan udara serta pad a tutup OJ. Kehilangan panas terbesar terjadi pad a pipa udara dari HE menuju OJ yaitu sebesar 131.96 Mol (ulangan 1).144.76 Mol (ulangan II), 158.52 Mol (ulangan III), dan 141.84 MJ (ulangan IV). Kehilangan panas pada pipa oli menuju OJ adaJah 78.33 Mol (ulangan I), 88.90 Mol (uJangall II), 104.38 Mol (ulangan III) dan 40.290 Mol (uJangan IV). Kehilangan panas pad a pipa oJi dari 0.1 l11enuju HE masing-masing uJangan

(4)

74.10 MJ (ulangan IV). Sedangkan kehilangan panas pad a tutup DJ adalah 12.04 MJ (ulangan I), 18.94 MJ (ulangan II) dan 16.7 MJ (ulangan III). Pada ulangan IV tidak terjadi kehilangan panas pada tutup karena pada saat pengujian tidak menggunakan tutup.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga

Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Uji Performansi Alat Pengolah

Alginat dengan Sistem Pemanas Oli".

Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

I. Bapak Ir. Agus Sutejo, M.Si sebagai dosen pembimbing atas bimbingan,

kesabaran, kebaikan, bantuan dan pengaraham1ya selama ini.

2. Bapak Ir. Leopold Oscar Nelwan, M.Sc sebagai dosen penguji yang banyak

memberikan kritik, saran dan bimbingan selama penelitian dan penulisan skripsi

1111.

3. Ibu Lem1Y Saulia S.TP, M.Si sebagai dosen penguji yang banyak memberikan

kritik, saran dan bimbingan selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sehinga kritik

dan saran membangun sangat Penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Oktober 2002 Penulis

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa atribut warna dari cemilan stick rumput laut pada perlakuan 4 (RL4) berada pada taraf yang dapat diterima oleh panelis. Hasil analisis

Heat pump operated freeze concentration system with tubular heat exchanger for seawater desalination.. Gizi dan Pola

- Jarak ikat bibit 30 cm menghasilkan tingkat pendapatan ( profit rate ) paling tinggi sehingga merupakan pilihan pertama dalam usaha budi daya rumput laut Kappaphycus alvarezii

Penelitian pengolahan bakto agar dari rumput laut merah (Rhodymenia ciliata) dengan pra perlakuan alkali telah dilakukan untuk melihat pengaruh konsentrasi NaOH dan

Hal ini menunjukkan atribut warna dari camilan stick rumput laut hijau pada perlakuan 4 (R4) dapat diterima oleh panelis karena R4 memiliki warna kuning keemasan,

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan keuntungan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan menggunakan bibit hasil kultur jaringan dan non kultur

Berdasarkan hasil penelitian pertumbuhan dan produksi rumput laut Eucheuma cottonii di Perairan Pandansari Brebes, maka untuk budidaya rumput laut Eucheuma cottonii

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis pindah panas yang terjadi pada sistem pemanas tambahan untuk mencari efisiensi sistem pemanasan air dan efektivitas