• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jalan raya adalah salah satu prasarana transportasi darat yang berperan sangat

penting dalam kehidupan masyarakat sehari hari. Seiring dengan bertambahnya

volume pengguna jalan raya yang melewati suatu titik menyebabkan banyak

permasalahan yang timbul pada jalan raya. Hal ini dalam perkerasan jalan di

Indonesia banyak menggunakan campuran aspal beton, karena dalam campuran ini

menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan tahan lama pada jalan dengan

beban lalu lintas yang tinggi. Tetapi campuran ini memiliki kelemahan pada cuaca

tropis serta jika beban lalu lintas yang terlalu tinggi, campuran ini akan mengalami

kerusakan seperti jalan retak. Kerusakan retak ini tidak sampai merubah bentuk jalan,

akan tetapi jika kerusakan tidak segera diatasi kerusakan bisa berkembang lebih parah

karena jalan tidak kedap air sehingga melemahkan ikatan antara batuan dan aspal

yang membuat lepasnya butiran batuan yang membuat jalan menjadi berlubang.

Lapis Aspal Beton (Laston) adalah lapisan aspal beton yang terdiri dari

campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur,

dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. Salah satu cara untuk meningkatkan

kualitas campuran pada aspal adalah menambahkan bahan tambah (additive) ke

(2)

2

komponen utama dalam aspal beton yang dicampur sehingga memberikan pengaruh

positif dalam aspal beton. Bahan tambah yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah plastik dengan jenis plastik polypropylene, misalnya seperti tempat

menyimpan makanan (Toples Plastik), botol minum bayi (DOT), tempat yogurt,

botol kosmetik, sedotan booble / sedotan jus

Alasan peneliti menggunakan bahan tambah polypropylene adalah jenis

plastik ini mempunyai karakteristik transparan, tapi tidak jernih atau berawan, lebih

kuat dan ringan dengan daya tembus uap rendah, ketahanan dan kelenturan baik serta

stabil pada suhu tinggi, maka dari itu penyusun memilih barang yang sudah tidak

terpakai yakni Sedotan Booble karena dari beberapa barang yang menggunakan

bahan polypropylene (PP) hanya sedotan booble yang kurang diperhatikan

kegunaannya setelah dipakai, sekaligus mengurangi sampah yang ada.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, bahwa pada campuran aspal beton

memiliki kelemahan pada cuaca tropis serta jika beban lalu lintas yang terlalu tinggi,

campuran ini akan mengalami kerusakan seperti jalan retak maka untuk

meningkatkan kualitas campuran pada aspal beton adalah menambahkan bahan

tambah (additive) dengan itu penyusun mencoba meneliti apakah penambahan bahan

(3)

3

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

polypropylene pada sedotan booble sebagai bahan tambah campuran aspal beton

ditinjau menggunakan karakteristik Marshal

1.4.Batasan Masalah

Dalam tugas akhir ini penulis akan membatasi masalah untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih baik, dengan batasan sebagai berikut :

1. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi rapat

2. Bahan additive yang digunakan adalah sedotan booble tanpa

memperhatikan merek dan warna tapi masih yang berwarna cerah, dengan

variasi polypropylene 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2% terhadap kadar aspal.

3. Aspal yang digunakan adalah jenis penetrasi 60/70 produksi Pertamina

dengan variasi kadar aspal 5%, 5.5%, 6%, 6.5% dan 7% terhadap berat

total campuran.

4. Penelitian hanya berdasarkan pada Marshalll Test.

5. Penelitian terbatas pada sifat fisik tanpa membahas unsur kimia yang

(4)

4

1.5.Keaslian Tugas Akhir

Menurut referensi tugas akhir yang ada di Universitas Atma jaya Yogyakarta,

pengaruh kekuatan campuran aspal beton dengan bahan additive polypropylene pada

sedotan booble belum pernah digunakan.

1.6.Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk

mengetahui apakah sedotan booble layak digunakan sebagai bahan tambah pada

campuran beton aspal yang dapat dimanfaatkan pada perkerasan jalan.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Beton Menggunakan Daspal Modifikasi sebagai Bahan Pengikat (The Marshall Characteristic ’s On Asphalt Concrete using Daspal Modification

Marshall campuran aspal menggunakan bahan tambah ban bekas sebagai. pengganti agregat belum

lateks pekat (balon karet) tidak dapat digunakan sebagai bahan tambah pada.. campuran

Dari hasil penelitian mengenai penggunaan plastik polipropilena sebagai bahan tambah pada campuran aspal beton yang dilakukan di Laboratorium Transportasi Program Studi Teknik

Pengaruh penggunaan Polyethylene glycol 6000glycol 6000 sebagai bahan tambah terhadap Stabilitas pada campuran Lapis Aspal Beton (LASTON) .... Pengaruh penggunaan

campuran ACBC pada konstruksi lapis perkerasan aspal beton (Laston) dengan bahan tambah abu batu bara dan semen hasil pengujian rata-rata memenuhi yang disyaratkan

Pada makalah ini disajikan hasil penelitian campuran beton aspal yang menggunakan bahan Buton Granular Aggregate (BGA) sebagai bahan tambah, dengan memperlakukan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik campuran beton aspal AC-WC dan menentukan variasi kadar filler yang optimum pada campuran beton