• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESILIENSI PADA KELUARGA PASCA PERCERAIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RESILIENSI PADA KELUARGA PASCA PERCERAIAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RESILIENSI PADA KELUARGA PASCA PERCERAIAN

Oleh: Ninik Duarma Putri ( 06810167 )

Psychology

Dibuat: 2011-01-14 , dengan 7 file(s).

Keywords: Resiliensi, Perceraian INTISARI

Perceraian adalah kulminasi dari penyesuaian perkawinan yang buruk, dan merupakan pilihan terakhir sebagai cara penyelesaian masalah. Perceraian ini menimbulkan stres, tekanan, dan menimbulkan masalah baik fisik maupun mental. Keadaan ini dialami oleh semua anggota keluarga, yaitu ayah, ibu dan anak. Dampak-dampak dari perceraian akan mempengaruhi kehidupan keluarga yang bercerai, baik ayah, ibu dan anak untuk kedepannya. Kehidupan yang lebih baik pasca perceraian merupakan harapan setiap keluarga yang bercerai. Harapan tersebut akan menjadi motivasi dalam diri subyek untuk bangkit (resilien) dari keterpurukan dan

ketahanan terhadap masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perceraian.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi keluarga pasca perceraian. Metode penelitian menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk memperoleh data penelitian. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Adapun subyek penelitian adalah tiga keluarga yang bercerai dimana satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan satu orang anak.

Hasil penelitian menunjukkan keluarga yang bercerai memiliki masalah yang bersifat individual, sehingga cara resiliensinya juga berbeda. Kemampuan resiliensi masing-masing anggota

keluarga yang bercerai dipengaruhi oleh I am, I have dan I can yang ada di dalam diri masing-masing subyek, yaitu keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dukungan dari orang-orang disekitar, sehingga masing-masing anggota keluarga yang bercerai mampu untuk bangkit dan bertahan terhadap masalah-masalah yang ada dalam kehidupannya.

ABSTRACT

Keyword: resilience, divorce

Divorce is the culmination of a bad marital adjustment, and is the last option as a way of solving the problems. Divorce is stressful, pressure, and cause problems both physically and mentally. This situation is experienced by all family members, ie father, mother and child. The effects of divorce will affect the lives of divorced families, both fathers, mothers and children in the future. A better life after the divorce was the hope of every family is divorced. Hope it will be a

(2)

This research is a qualitative descriptive study aimed to find out the picture of the post divorce family resilience. The research method uses interviews and observation techniques to obtain research data. Inspection validity data using triangulation techniques. The study subjects were three divorced families where one family consisting of father, mother and one child.

Referensi

Dokumen terkait

dalam komponen Maqa>s}id al-Shari>’ah menjaga agama karena masih samar, dan menjaga jiwa karena pemasangannya didalam tubuh manusia (Hifd an- Nafs al-d}aru>riyah) karena

undangan dan ketentuan hukum yang berlaku, juga menelaah kenyataan dalam praktek di masyarakat. Penggunaan metode yuridis sosiologis dilakukan oleh peneliti adalah selain

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak

Majelis Jemaat GKI Gunung Sahari mengucapkan terima kasih atas partisipasi jemaat baik dalam bentuk doa, pemikiran, tenaga, dan dana yang disalurkan melalui Kelker Sadana,

Dalam penyelesaian perkara syiqầq ini, sesuai dengan ketentuan pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, pengadilan dapat mengangkat hakam, yang

56 PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk PROD. 57 PT Unilever

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya melalui alat analisis Partial Least Square atau PLS mengenai Pengaruh Employee Engagement, Budaya

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Unit Pengembangan Usaha dan Kerja Sama berkoordinasi dengan Seksi Kesehatan Pelaut dan Tenaga