• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Dinamik Stik Golf Wilson Menggunakan Software Ansys 14.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Simulasi Dinamik Stik Golf Wilson Menggunakan Software Ansys 14.0"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI DINAMIK STIK GOLF WILSON MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0

SKRIPSI

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

AHMAD FAIZ RAMADHAN HASIBUAN

070401003

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik pada Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin di Universitas Sumatera Utara..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Terimakasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua saya tercinta dan adik-adik saya yang tersayang, yang telah banyak berperan memberikan bantuan moril maupun materil selama perkuliahan sampai penyusunan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof.Dr.Ir Bustami Syam, MSME selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan hingga selesainya tugas akhir ini.

3. Departemen Teknik Mesin FT USU serta seluruh staf pengajar, tempat saya menimba ilmu.

4. Bapak/ibu mahasiswa s2 MTM FT USU yang sudah banyak membantu dalam penyelesain tugas akhir ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa DTM FT USU khususnya stambuk 2007 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam tugas akhir ini. Penulis menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2013

(3)

ABSTRAK

Stik golf Wilson selalu mengalami kerusakan pada batang stik. Kerusakan yang terjadi adalah deformasi (perubahan bentuk) dan patah. Untuk itu peneliti ingin mengetahui penyebab dari kerusakan yang terjadi, dengan cara mensimulasikan menggunakan software ansys 14.0. Tujuan penelitian ini adalah mensimulasikan stik golf wood Wilson yang mengalami beban dinamik dengan menggunakan

software ansys 14.0 untuk mengetahui distribusi tegangan (respon) pada stik golf setelah terjadi pengimpakan dan mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada stik golf. Metode yang dilakukan adalah setelah melakukan simulasi dengan menggunakan software ansys 14.0, diambil beberapa sampel untuk mengetahui distribusi teganan. Dari hasil simulasi pada permukaan pemukul stik golf wood

diperoleh tegangan maksimum terletak pada bagian atas sambungan antara pemukul stik dengan batang. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh nilai tegangan terbesar, 1,5866 Gpa, terjadi pada batang stik, tegangan besar inilah yang menyebabkan kerusakan yang terjadi pada stik, bila tegangan ini terjadi berulang-ulamg.

Kata kunci: stik golf wilson, tegangan, dan ansys 14.0.

ABSTRACT

Wilson golf clubs have always suffered damage to the stem sticks. The damage is deformation (change in shape) and broken. The researchers wanted to find out the cause of the damage, by simulating using ansys 14.0 software. The purpose of this study is to simulate wood golf club Wilson is experiencing dynamic loads using ansys 14.0 software to determine the stress distribution (response) at a golf club after impact and determine the cause of damage to the golf club. The method is performed after performing simulations using ansys 14.0 software, a sample was taken to determine the distribution of tension was. From the simulation results on the club face golf club wood obtained maximum stress is located at the top of the connection between the rod sticks bat. Based on simulation results, obtained the largest stress value, 1.5866 Gpa, occur on the trunk sticks, large stress that causes damage to the sticks, if this voltage occurs repeatedly.

(4)

DAFTAR ISI

1.5 Sistematika Penelitian ………. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stik Golf ……….. 5

2.1.1 Istilah-istilah Dalam Permainan Golf ... 6

2.1.2 Wood ..... 7

2.1.3 Iron... 8

2.1.4 Putter... 9

2.1.5 Mekanika Ayunan Stik Golf ... 10

2.1.6 Data Primer Permainan Golf ... 11

2.1.7 Pemodelan Ayunan Stik ... 11

2.2 Material Stik Golf ……… 13

2.2.1 Grafit ...... 13

2.2.2 Titanium ... 14

2.3 Pengujian Stik Golf ……….. 16

(5)

2.4.1. Sifat Mekanik ... 17

2.4.2. Sifat Fisik ... 19

2.4.3. Sifat Teknologi ... 19

2.4.4 Kekerasan... 19

2.4.5 Uji Tarik... 20

2.4.6 Kekuatan Tarik... 21

2.4.7 Kekuatan Luluh... 22

2.4.8 Keuletan... 24

2.4.9 Modulus Elastisitas ( E )... 25

2.4.10Kelentingan (Resilience)...... 25

2.4.11 Ketangguhan (Toughness) ... 25

2.4.12 Kurva Tegangan Regangan Sesungguhnya... 26

2.5 Ayunan Bandul Sederhana ………... 27

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat ……… 29

3.2 Material Yang Digunakan ………. 29

3.3 Desain Stik Golf Wood Wilson... 29

3.4 Metode Penelitian ………. 31

3.4.1 Distribusi Tegangan Pada Stik Golf Wilson... 31

3.4.1.1 Simulasi ... 31

3.4.1.2 Mendapatkan Distribusi Tegangan Pada Permukaan Stik Golf... 40

3.4.2 Mengetahui Penyebab Kerusakan pada stik golf... 40

3.5 Diagram Alir Penelitian ..………. 40

BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4.1 Pemodelan Stik Golf Wood Wilson ………. 42

(6)

4.2.2 Hasil Simulasi... 45

4.2.3 Ditribusi Tegangan Pada Stik Golf... 48

4.2.4 Perhitungan Momen Pada Kepala Pemukul Stik... 51

4.2.5 Kesetimbangan Momentum... 52

4.2.6 Momen kopel... 52

4.3. Penyebab Kerusakan yang terjadi Pada Stik Golf Wilson... 54

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan …... 55

5.2 Saran ……….. 55

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakterisktik Mekanik Grafit ……….. 14

Tabel 2.2 Karakterisktik Mekanik Titanium ………. 15

Tabel 4.1 Nilai Tegangan Selama Pengimpakan ……….. 47

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Stik Golf Wood ………. 5

Gambar 2.2 Stik golf wood ……….. 8

Gambar 2.3 Stik iron 3-9……….. 9

Gambar 2.4 Stik putter ……… 9

Gambar 2.5 mekanika ayunan stik golf ………. 10

Gambar 2.6 Pemodelan Ayunan Pukulan ……… 12

Gambar 2.7 Model ganda pendulum dari ayunan golf, (a) pada awal downswing,(b) pada titik rilis, (c) setelah melepaskan klub dan (d) pada dampak………. 13

Gambar 2.8 Gerakan pendulum ganda yang berayun ... 15

Gambar 2.9 Diagram benda bebas pendulum ganda yang berayun ... 15

Gambar 2.10 Posisi dua link pada dampak dalam kasus backswing berkurang... 18

Gambar 2.11 Pemodelan pendulum ganda saat downswing Jorgensen ... 19

Gambar 2.12 Evolusi dari energi kinetik dari dua link dalam model ayunan pendulum ganda. Diadaptasi dari angka 5,1 di Jorgensen (1994)…. 20 Gambar 2.13Kurva Tegangan Regangan teknik (σ - ε) ... 28

Gambar 2.14Kurva tegangan regangan yang mengindikasikan kriteria luluh... 30

Gambar 2.15Perbandingan antara kurva tegangan regangan teknik... 33

Gambar 2.16 Gerakan bandul sederhana……….. 34

Gambar 3.1 kepala stik ( a ), pegangan stik ( b ), batang stik ( c )………... 37

Gambar 3.2 Stik golf yang sudah di gabungkan………...……… 38

Gambar.3.3 Jendela utama ansys……….. 39

Gambar 3.4 jendela engineering data Ansys 14.0………. 39

Gambar 3.5 geometry yang di input dari inventor……… 40

Gambar 3.6 Jendela ansys, memasukkan material pada setiap komponen…….. 40

(9)

Gambar 3.8 (a) nilai kecepatan, (b) pengaturan analisa, (c) penentuan fixed

support ………. 41

Gambar 3.9 menentukan variable yang akan disimulasikan………. 43

Gambar 3.10 Diagram alir penelitian……… 45

Gambar 4.1 Kepala stik (a) pegangan stik (b) batang stik(c) ... 46

Gambar 4.2 Geometry stik golf redesain setelah dieksport ke ansys 14.0……… 47

Gambar 4.3 arah vektor ... 48

Gambar 4.4 (a)Hasil simulasi tegangan, (b)tegangan maksimum………. 50

Gambar 4.5 Grafik antara nilai tegangan dan waktu impak……….. 52

Gambar 4.6 Sampel elemen pada (a) batang dan (b) kepala stik……….. 53

(10)

DAFTAR NOTASI

Ep energi potensial Joule

(11)

ABSTRAK

Stik golf Wilson selalu mengalami kerusakan pada batang stik. Kerusakan yang terjadi adalah deformasi (perubahan bentuk) dan patah. Untuk itu peneliti ingin mengetahui penyebab dari kerusakan yang terjadi, dengan cara mensimulasikan menggunakan software ansys 14.0. Tujuan penelitian ini adalah mensimulasikan stik golf wood Wilson yang mengalami beban dinamik dengan menggunakan

software ansys 14.0 untuk mengetahui distribusi tegangan (respon) pada stik golf setelah terjadi pengimpakan dan mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada stik golf. Metode yang dilakukan adalah setelah melakukan simulasi dengan menggunakan software ansys 14.0, diambil beberapa sampel untuk mengetahui distribusi teganan. Dari hasil simulasi pada permukaan pemukul stik golf wood

diperoleh tegangan maksimum terletak pada bagian atas sambungan antara pemukul stik dengan batang. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh nilai tegangan terbesar, 1,5866 Gpa, terjadi pada batang stik, tegangan besar inilah yang menyebabkan kerusakan yang terjadi pada stik, bila tegangan ini terjadi berulang-ulamg.

Kata kunci: stik golf wilson, tegangan, dan ansys 14.0.

ABSTRACT

Wilson golf clubs have always suffered damage to the stem sticks. The damage is deformation (change in shape) and broken. The researchers wanted to find out the cause of the damage, by simulating using ansys 14.0 software. The purpose of this study is to simulate wood golf club Wilson is experiencing dynamic loads using ansys 14.0 software to determine the stress distribution (response) at a golf club after impact and determine the cause of damage to the golf club. The method is performed after performing simulations using ansys 14.0 software, a sample was taken to determine the distribution of tension was. From the simulation results on the club face golf club wood obtained maximum stress is located at the top of the connection between the rod sticks bat. Based on simulation results, obtained the largest stress value, 1.5866 Gpa, occur on the trunk sticks, large stress that causes damage to the sticks, if this voltage occurs repeatedly.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas gambaran penelitian yang akan dilakukan, mulai

dari latar belakang, batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sitematika

penulisan.

1.1Latar Belakang

Peralatan golf terus berkembang sesuai kemajuan teknologi. Di awal

perkembangannya, kayu

mulai mencoba membuat tangkai stik dari

Pangeran Wales menggunakannya di St Andrews pada tahun 1929. Setelah

memenangi

sebagai pegolf pertama yang memenangi turnamen utama dengan stik bertangkai

baja (Wikipedia, 2012).

Pada awal 1970-an, tangkai baja digantikan dengan tangkai

dariwood pertama dari logam dibuat pada awal

1980-an, dan perlahan-lahan logam dipakai menggantikan kayu karena logam

lebih tahan lama. Stik golf produk teknologi mutakhir menggunakan tangkai dari

(13)

titanium, kepala stik dapat dibuat cukup besar tapi tidak menjadi berat,

(Wikipedia, 2012).

Umumnya pemain golf hanya mengetahui teknik bermain, tanpa

mengetahui respon yang terjadi pada stik golf, pada saat bola di pukul. Oleh

karena itu, pada penelitian ini, peneliti akan menganalisa respon stik yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah stik golf standar (Wilson) selalu

mengalami kerusakan pada batang stik. Kerusakan yang terjadi adalah deformasi

(perubahan bentuk) dan patah. Untuk itu peneliti ingin mengetahui penyebab dari

kerusakan yang terjadi, dengan cara mensimulasikan menggunakan software

ansys 14.0.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus.

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan stik golf

wood Wilson yang mengalami beban dinamik dengan menggunakan software

ansys 14.0.

1.3.2. Tujuan Khusus

(14)

1. Mengetahui distribusi tegangan (respon) pada stik golf setelah terjadi

pengimpakan.

2. Mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada stik golf.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan bagi mahasiswa dalam penggunaan software

ansys 14.0.

2. Memberikan informasi kepada industri dalam pembuatan produk.

3. Memberikan informasi kepada pengguna olahraga golf, dalam

pemilihan stik golf wood.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disajikan dalam tulisan yang terdiri dari lima

bab dengan rincian:

BAB I : PENDAHULUAN

Memberikan gambaran menyeluruh mengenai penelitian ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan landasan teori dan literature yang berkaitan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan metode penelitian yang dilakukan.

(15)

Penyajian hasil desain, simulasi dan analisis yang diperoleh.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Jawaban dari tujuan penelitian

(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disajikan landasan teori dan literatur yang berkaitan,

yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.

2.1 Stik Golf

Pada dasarnya ada tiga jenis stik golf, yaitu wood, iron dan putter. Setiap

stik golf dirancang untuk jenis pukulan dengan jarak tertentu. Ada pun

bagian-bagian stik golf dapat kita lihat pada gambar 2.1.

Pegangan stik

Tangkai stik

(17)

Gambar 2.1 stik golf wood

2.1.1 Istilah-istilah Dalam Permainan Golf

Sebagai awalan untuk mengenal golf, harus mengetahui beberapa istilah

yang biasa digunakan dalam permainan golf. Berikut ini akan diterangkan

beberapa istilah dalam permainan golf.

1. Golf course adalah lapangan golf

2. Tee shot adalah pukulan pertama dari teeing ground. Tee shot biasanya

dilakukan dengan menggunakan driver (misalnya 1-wood)

untuk hole yang panjang atau iron pada hole yang lebih pendek.

3. Fairway shot, di mana stik golf jenis iron atau wedge biasa digunakan

untuk melakukan pukulan ini.

4. Bunker shot. Pukulan ini dilakukan jika bola mendarat di atas bunker.

Pukulan ini biasanya menggunakan sand wedge.

5. Punch atau knockdown adalah pukulan rendah yang dilakukan untuk

menghindari cabang pohon atau angin yang kuat di atas.

6. Putting adalah pukulan yang dilakukan di atas green dan

menggunakan putter dan bagi sebagian besar pegolf merupakan pukulan

tersulit.

7. Teeing ground adalah tempat mulai pukulan pertama.

8. Grass adalah daerah sekitar lubang tempat bola masuk.

9. Hole atau cup adalah lubang tempat bola masuk, selalu berada

di grass dan harus berdiameter 108 mm (4.25 in.)

(18)

11.Approach shot adalah pukulan yang dilakukan untuk mendekatkan bola

ke green. Pukulan ini biasanya dilakukan pada jarak yang sedang atau

dekat. Tipe approach shot terdiri dari 3 jenis:

a. Pitch adalah approach shot yang menerbangkan bola ke

atas green atau dekat green. Pitch shot biasa dilakukan dengan

menggunakan iron 6 hingga lob wedge.

b. Flop adalah approach shot yang lebih tinggi lagi dan langsung

berhenti sesaat setelah menghantam tanah. Pukulan ini dilakukan

ketika pemain harus menghadapi rintangan untuk mencapaigreen.

Flop biasa dilakukan dengan menggunakan stik golf sand

wedge atau lob wedge.

c. Chip adalah approach shot yang rendah ketika bola terbang rendah

dan kemudian bergulir mengarah ke green.

12.Fairway adalah rumput tempat mendarat, dipotong pendek sehingga bola

mudah untuk dipukul.

13. Rough adalah daerah yang rumputnya lebih panjang daripada di fairway

sehingga bola sulit untuk dipukul.

14.Hazards adalah rintangan, water hazards seperti sungai, danau

dan bunkers yang merupakan suatu cekungan berisi pasir.

15.Par adalah jumlah pukulan maksimum yang harus dipenuhi para golfer di

setiap hole, dalam golf biasanya suatu hole memiliki par 3, 4 atau 5.

(sumber: Wikipedia, 2013)

(19)

Wood adalah stik panjang dengan tiang kecil yang digunakan untuk jarak

yang lebih jauh. Stik wood terbagi jadi tiga nomor dan sesuai dengan jarak

pukulannya. Produsen saat ini hanya menggunakan stik yang terbuat dari material

grafit untuk tangkai dan material titanium untuk kepala stik.

Wood biasanya terdiri dari driver dan tangkai wood. Untuk lebih jelasnya

stik wood ditunjukkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Stik golf wood.

(20)

Stik iron biasanya digunakan untuk jarak pendek. Stik iron biasanya terdiri

dari 3-9 iron untuk wedge pasir dan wedge pitching. Stik iron di rancang untuk

pukulan jarak pendek. Untuk lebih jelasnya stik iron ditunjukkan pada gambar

2.3.

Gambar 2.3 Stik iron 3-9.

2.1.4 Putter

Stik putter digunakan di green dan finishing hole. Pada dasarnya, putter

digunakan untuk memasukan bola ke dalam lubang. Untuk lebih jelasnya stik

(21)

Gambar 2.4 Stik putter.

2.1.5 Mekanika Ayunan Stik Golf

Gerakan ayunan stik golf yang tepat, memiliki dampak yang besar

pada permainan golf. Ayunan stik golf memiliki mekanika fisika tertulis dan

merupakan contoh yang bagus dari sudut gerak. Ayunan memutar

menghasilkan torsi pada stik. Hal ini memaksa perubahan torsi kecepatan

sudut stik, menyebabkan rotasi, sehingga kunci untuk mendapat pukulan bola

yang jauh terletak pada kecepatan kepala stik dan pada bola akan mengalami

impak geser. Semakin cepat kepala stik diayun, maka semakin besar jumlah

energi kinetik yang akan ditransfer dari kepala ke bola karena energi kinetik

sebanding dengan massa dari kepala dan kuadrat kecepatannya. Pada Gambar

2.5 kita dapat melihat lintasan pukulan stik golf wood (driver) (a), lintasan

(22)

(a)

(b)

Gambar 2.5 (a) lintasan pukulan stik golf wood, (b) lintasan pukulan stik golf iron

(c)

Gambar 2.5 ( (c) lintasan pukulan stik golf putter.

(23)

Kecepatan bola golf lebih tinggi dari pada kecepatan kepala stik pada saat

impak. Cochran dan Stobbs (1968) melaporkan bahwa pegolf dunia mempunyai

kecepatan kepala stik 272,2 m/s. Kecepatan ini sama dengan 160,9 km/h.

Kecepatan bola selanjutnya adalah 362 m/s. Perbedaan kecepatan ini diakibatkan

karena massa bola yang lebih kecil. Fakta menunjukkan bahwa bola menjadi rata

permukaannya pada saat impak, dan selama waktu 0,0005 detik (500 µs) kontak

dengan bola elastis yang lepas dari kepala stik. Waktu impak hampir sama untuk

seluruh pukulan, bahkan untuk putting.

2.1.7 Pemodelan Ayunan Stik

Pada gambar 2.6, ditunjukkan gerakan dalam permainan golf, dimulai dari

backswing sampai pada downswing oleh pegolf professional. Pemodelan yang

digunakan untuk menganalisis gerakan ini didasarkan pada pendulum ganda.

(24)

(c) (d)

Gambar 2.6 pemodelan ayunan pukulan (a) pada awal downswing, (b) pada titik rilis, (c) setelah melepaskan club dan (d) pada saat terjadi impak

Dasar untuk model pendulum ganda berasal dari praktek modern, yaitu

menjaga lengan kiri (untuk pegolf tangan kanan) lurus selama ayunan ke bawah.

Gerakan lengan dan stik selama melakukan ayunan stik dapat di lihat pada gambar

2.7.

(25)

Dengan asumsi, di mana batang dan gagang pada massa tertentu

diabaikan, nilai massa dari kepala stik akan menjadi acuan pehitungan gaya

dorong.

m = ρ x V

(2.1)

Nilai gaya dorong (F) stik dapat diperoleh dari perhitungan massa (m)

dikali dengan percepatan (a). Dapat dihitung dengan persamaan:

F = m x a

(2.2)

2.2 Material Stik Golf

Pada saat ini, material yang sedang dikembangkan untuk membuat stik

golf adalah karet untuk pegangan stik, grafit untuk tangkai stik dan titanium untuk

kepala stik.

2.2.1 Grafit

Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam

(pengantar panas dan listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat, grafit tidak

terdapat dalam jumlah bayak di alam. Pembuatan: grafit alam atau grafit yang di

buat dari kokas di perkecil ukurannya, dicampur dengan ter atau resin sintetik,

kemudian dipanaskan sehingga membentuk padatan(sintering)dalam 105 cetakan.

Pemanasan yang dilakukan sekali lagi sampai temperatur 3000oC akan

(26)

Sifat grafit adalah pengantar listrik dan panas yang cukup baik tetapi

bersifat rapuh. Grafit merupakan konduktor listrik yang bisa digunakan sebagai

material elekroda pada sebuah lampu listrik (Rukihati, 1986). Ditinjau dari segi

ketahanan terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya

sangat luas. Bahan tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian besar basa

hingga di atas 100oC

Data mekanik dari grafit bisa dilihat dari tabel 2.1.

Tabel 2.1 Karakteristik mekanik grafit

Sifat mekanik Besaran Satuan

Kekuatan tarik 2 Kgf/mm2

Massa jenis 2,2 Kg/dm3

Kekerasan 1 HB

Sumber

2.2.2 Titanium

Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel priodik yang memiliki

simbol Ti dan nomor 22. Dia merupakan logam transisi yang kuat, ringan,berkilau, tahan korosi. Titanium dihargai lebih mahal dari emas karena

sifat-sifatnya.

Ada dua bentuk alotropidan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46, Ti-50,

dengan Ti-48 yang paling bayak terdapat di alam (73,8%). Sifat titanium mirip

(27)

Data mekanik titanium dapat dilihat dari tabel 2.2.

Tabel 2.2 karakteristik mekanik titanium

Sifat mekanik Besaran Satuan

Modulus young 116 Gpa

Massa jenis 4.506 g/cm3

Kekuatan tarik 44 Gpa

Sumber:Wikipedia, 2012

Keuntungan titanium, sebagai berikut:

1. Salah satu karakteristik titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat

dengan baja tapi hanya 60% dari berat baja.

2. Kekuatan lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi dari pada paduan

aluminium.

3. Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150oC maka

dibutuhkan titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya

secara nyata.

4. Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi dari pada aluminium

dan baja.

5. Dengan rasio berat- kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium,

maka komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang

lebih sedikit di bandingkan aluminium (campbell, 2006)

(28)

Pengujian club dianjurkan untuk menjaga kualitas terhadap pesaing di pasar

yang sama dengan produk anda. Panjang dan berat ayunan juga harus

dipertimbangkan. Pengujian terdiri dari membandingkan club dengan menekan

masing-masing pada kaki, pusat dan tumit club. Off data hit center memberikan

informasi mengenai hilangnya jarak dan akurasi. Selain itu, data ini dapat

memberikan informasi tentang bobot dari club dan efek gigi nya.

Pengujian poros merupakan bagian penting dari pengujian bobot. Melalui

pengujian poros, klien dapat membandingkan manfaat dari berbagai jenis bahan.

Berikut ini adalah daftar program untuk pengujian poros:

a. Tip Prosedur Untuk Lintasan Optimal

Bentuk pengujian ini digunakan untuk menentukan dengan tepat

bagaimana poros harus berujung untuk mengoptimalkan lintasan.

b. Jarak Karakteristik

Dengan pengujian club pada kecepatan yang berbeda klien akan dapat

melihat hubungan antara karakteristik lentur dari poros dan pola jarak pada

kecepatan yang ditetapkan. Ini akan memungkinkan anda untuk menentukan

panjang dari sebuah club didasarkan pada poros.

c. Karakteristik Dispersi

Dengan pengujian club pada kecepatan yang berbeda klien akan dapat

melihat hubungan antara karakteristik torsi poros dan pola dispersi pada kecepatan

yang ditetapkan. Ini akan memungkinkan anda untuk menentukan akurasi dari

(29)

d. Jarak vs Kecepatan

Kedua grafit dan poros baja memiliki rentang kecepatan di mana mereka

mencapai jarak optimal dan dispersi dalam kaitannya dengan kepala

club. Kecepatan pengujian akan mengevaluasi kinerja poros ini pada berbagai

kecepatan untuk mengoptimalkan club untuk berbagai kecepatan.

Untuk menguji poros dianjurkan bahwa kepala yang sama dapat digunakan

pada semua club diuji. Kepala ini, dan club, harus diperiksa untuk loft mereka, lie,

panjang, berat, tonjolan, dan roll. Dengan cara itu anda telah mengisolasi poros

sebagai variabel yang anda periksa. Setelah ini dicapai kita dapat mengevaluasi

poros berdasarkan jarak (panjang), dispersi (akurasi), lintasan, dan kecepatan

kepala club.

2.4 Sifat – Sifat Material

Secara garis besar, material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya, pada

bidang teknik mesin umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat-sifat itu

akan mendasari dalam pemilihan material, sifat tersebut adalah sifat mekanik, sifat

fisik, dan sifat teknologi.

2.4.1. Sifat Mekanik

Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang

mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan

sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat

berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada

(30)

keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi

waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu.

Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan pengujian

mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat merusak (destructive test), dari

pengujian tersebut akan dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan dari

material tersebut.

Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau spesimen.

Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal dari jenis,

komposisi dan perlakuan yang sama. Pengujian yang tepat hanya didapatkan pada

material uji yang memenuhi aspek ketepatan pengukuran, kemampuan mesin,

kualitas atau jumlah cacat pada material dan ketelitian dalam membuat spesimen.

Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan,

keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan

leleh dan sebagainya.

Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan:

1. Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas.

2. Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.

3. Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.

4. Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau

kemampuan material untuk menahan deformasi.

5. Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi

plastis.

6. Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran

(31)

7. Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.

8. Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai terjadi perpatahan.

9. Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal akibat

penetrasi pada permukaan.

2.4.2. Sifat Fisik

Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat fisik

adalah kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan

seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih

mengarah pada struktur material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair,

konduktivitas panas dan panas spesifik.

Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat

mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan adanya

perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan material bahkan

penemuan material baru.

2.4.3. Sifat Teknologi

Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah

sifat teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk

dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya

dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat

dibuat dengan proses pengecoran. Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat mampu

las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk. Sifat material

terdiri dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang

(32)

2.4.4 Kekerasan

Kekerasan adalah ukuran ketahanan suatu material terhadap deformasi

plastis lokal. Nilai kekerasan tersebut dihitung hanya pada tempat dilakukannya

pengujian tersebut (lokal), sedangkan pada tempat lain bisa jadi kekerasan suatu

material berbeda dengan tempat yang lainnya. Tetapi nilai kekerasan suatu

material adalah homogen dan belum diperlakupanaskan secara teoritik akan sama

untuk tiap-tiap titik.

Pengujian kekerasan sering sekali dilakukan karena mengetahui kekerasan

suatu material maka (secara umum) juga dapat diketahui beberapa sifat mekanik

lainnya, seperti kekuatan. Pada pengujian kekerasan dengan metoda penekanan,

penekan kecil (identor) ditekankan pada permukaan bahan yang akan diuji dengan

penekanan tertentu. Kedalaman atau hasil penekanan merupakan fungsi dari nilai

kekerasan, makin lunak suatu bahan makin luas dan makin dalam akibat

penekanan tersebut, dan makin rendah nilai kekerasannya.

2.4.5 Uji Tarik

Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar

kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji

tarik benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinu,

bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan mengenai perpanjang yang dialami

benda uji dengan extensometer.

Tegangan yang didapatkan dari kurva tegangan teoritik adalah tegangan

yang membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan tersebut diperoleh dengan

(33)

σ = P / Ao

(2.3)

Regangan yang didapatkan adalah regangan linear rata-rata, yang diperoleh

dengan cara membagi perpanjangan (gage length) benda uji (δ atau ∆L), dengan

panjang awal.

e = δ/ Lo = ∆L/ Lo = ( L - Lo ) / Lo

(2.4)

Karena tegangan dan regangan dipeoleh dengan cara membagi beban dan

perpanjangan dengan faktor yang konstan, kurva beban – perpanjangan akan

mempunyai bentuk yang sama seperti pada gambar 2.8. Kedua kurva sering

dipergunakan.

Gambar 2.8 Kurva Tegangan Regangan teknik (σ - ε)

Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung

(34)

Parameter-parameter yang digunakan untuk menggambarkan kurva

tegangan-regangan logam adalah kekuatan tarik, kekuatan luluh atau titik luluh, persen

perpanjangan, dan pengurangan luas. Parameter pertama adalah parameter

kekuatan, sedangkan yang kedua menyatakan keuletan bahan.

2.4.6 Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strenght),

adalah nilai yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada

kenyataannya nilai tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan

kekuatan material. Untuk logam ulet, kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan

beban lmaksimum, diman logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan

yang sangat terbatas. Pada tegangan yang lebih komplek, kaitan nilai tersebut

dengan kekuatan logam, kecil sekali kegunaannya. Kecenderungan yang banyak

ditemui adalah, mendasarkan rancangan statis logam ulet pada kekuatan luluhnya.

Tetapi karena jauh lebih praktis menggunakan kekuatan tarik untuk

menentukan kekuatan bahan, maka metode ini lebih banyak dipakai.

Kekuatan tarik adalah besarnya beban maksimum dibagi dengan luas

penampang lintang awal benda uji.

σu = P maks / Ao

(2.5)

Korelasi emperis yang diperluas antar kekuatan tarik dengan sifat mekanik

lainnya seperti kekerasan dan kekuatan lelah, sering dipergunakan. Hubungan

tersebut hanya terbatas pada hasil penelitian beberapa jenis material.

(35)

Kekuatan luluh menyatakan besarnya tegangan yang dibutuhkan tegangan

yang dibutuhkan untuk berdeformasi plastis material. Pengukuran besarnya

tegangan pada saat mulai terjadi deformasi plastis atau batas luluh, tergantung

pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar material mengalami

perubahan sifat dari elastis menjadi plastis, yang berlangsung sedikit demi sedikit

dan titik saat deformasi plastis mulai terjadi, sukar ditentukan secara teliti.

Sehingga kekuatan luluh sering dinyatakan sebagai kekuatan luluh offset, yaitu

besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kecil deformasi

plastis yang ditetapkan (regangan offset). Kekuatan luluh offset ditentukan

tegangan pada perpotongan antara kurva tegangan-regangan dengan garis sejajar

dengan kemiringan kurva pada regangan tertentu, seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.8. Di Amerika Serikat regangan offset ditentukan sebesar 0,2 atau 0,1 %

( e = 0,002 atau 0,001 mm/mm).

σy = P(offset) / Ao

(36)

Gambar 2.8Kurva tegangan regangan yang mengindikasikan kriteria luluh

Beberapa bahan pada dasarnya tidakmempunyai bagian linear pada kurva

tegangan-regangan, misalnya tembaga lunak atau besi cor kelabu. Untuk

bahan-bahan tersebut, metode offset tidak dapat digunakan dan untuk pemakaian praktis,

kekuatan luluh didiefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk

menghasilkan regangan total tertentu, misalnya e = 0,5%.

2.4.8 Keuletan

Keuletan adalah suatu besaran kualitatif dan sifat subyektif suatu bahan,

yang secara umum pengukurannya dilakukan untuk memenuhi tiga kepentingan,

yaitu:

1. Menyatakan besarnya deformasi yang mampu dialami suatu material,

tanpa terjadi patah. Hal ini penting untuk proses pembentukan logam,

(37)

2. Menunjukkan kemampuan logam untuk mengalir secara plastis sebelum

patah.Keuletan logam yang tinggi menunjukkan kemungkinan yang besar

untuk berdeformasi secara lokal tanpa terjadi perpatahan.

3. Sebagai petunjuk adanya perubahan kondisi pengolahan.

Ukuran keuletan dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas suatu

bahan, walaupun tidak ada hubungan langsung antara keuletan dengan perilaku

dalam pemakaian bahan.

Cara untuk menentukan keuletan yang diperoleh dari uji tarik adalah

regangan teknis pada saat patah (ef), yang biasa disebut perpanjangan dan

pengukuran luas penampang pada patahan (q). Kedua sifat ini didapat setelah

terjadi patah, dengan cara menaruh benda uji kembali, kemudian diukur panjang

akhir benda uji (Lf) dan diameter pada patahan (Df), untuk menghitung luas

penampang patahan (Af).

ef = ( Lf – Lo ) / Lo

(2.7)

q = ( Ao – Af ) / Ao

(2.8)

Baik perpanjangan maupun pengurangan luas penampang, biasanya

dinyatakan dalam persentase. Karena cukup besar bagian deformasi plastis yang

akan terkonsentrasi pada daerah penyempitan setempat, maka harga ef akan

bergantung pada panjang ukur awal (Lo). Makin kecil panjang ukur, makin besar

pengaruhnya pada perpanjangan keseluruhan. Oleh karena itu bila diberikan harga

persentase perpanjangan, maka panjang ukur Lo akan selalu disertakan.

(38)

Gradien bagian linear awal kurva tegangan-regangan adalah modulus

elastisitas atau modulus Young. Modulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu

bahan. Makin besar modulus elastisitas makin kecil regangan elastis yang

dihasilkan akibat pemberian tegangan.

Modulus elastisitas dirumuskan seperti persamaan 2.8.

E = σ / e

(2.9)

Modulus elastisitas biasanya diukur pada temperatur tinggi dengan metode

dinamik.

2.4.10Kelentingan (Resilience)

Kelentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada

waktu berdeformasi secara elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya

dihilangkan. Kelentingan biasa dinyatakan sebagai modulus kelentingan, yaitu

energi regangan tiap satuan volume yang dibutuhkan untuk menekan bahan dari

tegangan nol hingga tegangan luluh. Modulus kelentingan (Resilience Mudulus)

dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.8.

UR = σo2 / 2E

(2.10)

2.4.11 Ketangguhan (Toughness)

Ketangguhan adalah jumlah energi yang diserap material sampai terjadi

patah, yang dinyatakan dalam Joule. Energi yang diserap digunakan untuk

berdeformasi, mengikuti arah pembebanan yang dialami. Pada umumnya

ketangguahan menggunakan konsep yang sukar dibuktikan atau

(39)

daerah dibawah kurva tegangan-regangan. Untuk logam-logam ulet mempunyai

kurva yang dapat didekati dengan persamaan-persamaan berikut:

UT≈σu .ef

(2.11)

UT≈ ( σo + σu ) ef / 2

(2.12)

UT≈ 2/3 (σu ) ef

(2.13)

2.4.12 Kurva Tegangan Regangan Sesungguhnya

Kurva tegangan regangan teknik, seperti pada gambar 2.9, tidak

memberikan indikasi karekteristik deformasi yang sesungguhnya, karena kurva

tersebut semuanya berdasarkan pada dimensi awal benda uji, sedangkan selama

pengujian terjadi perubahan dimensi. Pada tarik untuk logam liat, akan terjadi

penyempitan setempat pada saat beban mencapai harga maksimum. Karena pada

tahap ini luas penampang lintang benda uji turun secara cepat, maka beban yang

dibutuhkan untuk melanjutkan deformasi akan segera mengecil.

(40)

Kurva tegangan regangan teknik juga menurun setelah melewati beban

maksimum. Keadaan sebenarnya menunjukkan, logam masih mengalami

pengerasan regangan sampai patah sehingga tegangan yang dibutuhkan untuk

melanjutkan deformasi juga bertambah besar. Tegangan yang sesungguhnya (σs)

adalah beban pada saat manapun dibagi dengan luas penampang lintang benda uji,

Ao dimana beban itu bekerja (Haliday, 1985).

2.5 Ayunan Bandul Sederhana

Pada gambar 2.10 ditunjukkan gerakan bandul sederhana.

Gambar 2.10 Gerakan bandul sederhana

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan maka benda

akan dian dititik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan,

maka beban akan bergerak keB, C, lalu kembali lagi ke A.

Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan katalain

beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.Bandul adalah

benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik

yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai

ayunan.Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602

oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T)

(41)

populer adalah gerak osilasi pendulum (bandul). Pendulumsederhana terdiri dari

seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m

yangdigantungkan pada ujung tali, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali

sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola. Dengan bandulpun

kita dapat mengetahui grafitasi di tempat bandul tersebut diuji.Bandul sederhana

adalah sebuah benda kecil, biasanya benda berupa bola pejal,digantungkan pada

seutas tali yang massanya dapat diabaikan dibandingkan dengan massa bola dan

panjang bandul sangat besar, dibandingkan dengan jari-jari bola. Ujung lain

talidigantungkan pada suatu penggantung yang tetap, jika bandul diberi

simpangan kecil. dan kemudian dilepaskan, bandul akan berosilasi (bergetar) di

antara dua titik, misalnya titik A dan B, dengan periode T yang tetap. Seperti

sudah dipelajari pada percobaan mengenai, getaran, satugetaran (1 osilasi)

didefinisikan sebagai gerak bola dari A ke B dan kembali ke A, atau dari B keA

dan kembali ke B, atau gerak dari titik A ke B dan kembali ke titik O. Ada

beberapa parameter (atau variabel) pada bandul, yaitu periodenya (T), ), massa

bandul (m), dan simpangan sudut (O) panjangnya (l) (Wiliam, 1986).

(42)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang dilakukan, mulai dari

waktu dan tempat penelitian, material yang digunakan, desain, dan simulasi.

3.1 Waktu Dan Tempat

Waktu penelitian, melingkupi waktu survei, desain, dan simulasi dimulai

dari akhir Februari 2012 sampai akhir Februari 2013.

Tempat dilaksanakanya penelitian adalah di Laboraturium Impact and

Fracture Research Center (IFRC) unit I dan II program Magister dan Doktor

Teknik Mesin Fakultas Teknik Sumatera Utara.

3.2 Material Yang Digunakan

Dalam penelitian ini, material yang digunakan adalah titanium untuk

kepala dan grafit untuk tangkai stik. Alasannya karena material tersebut adalah

material standar yang digunakan pada stik golf umumnya.

3.3 Desain Stik Golf Wood Wilson

Desain stik golf wood wilson didesain menggunakan autodesk inventor. .

Autodesk inventor adalah software cad yang dapat digunakan untuk mendesain

benda 2D atau 3D yang lebih kompleks (Curtis, 2010). Dimulai dari pembuatan

(43)

akan mengabungkan sket dan akan mumbuatnya solid. Pada gambar 3.1 desain

stik golf yang dibuat di autodesk inventor.

( a )

( b )

( c )

(44)

Setelah ketiga komponen di desain, langkah berikutnya adalah

menggabungkan ketiga komponen menjadi satu bagian. Pada gambar 3.2

ditunjukkan stik golf yang sudah di gabungkan.

Gambar 3.2 Stik golf yang sudah di gabungkan.

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Distribusi Tegangan Pada Stik Golf Wilson

Distribusi tegangan dapat diketahui dari hasil simulasi yang dilakukan

menggunakan ansys 14.0.

3.4.1.1 Simulasi

Stik golf wood standar didesain menggunakan autodesk inventor. Dimulai

(45)

secara otomatis akan mengabungkan sket dan akan membuatnya solid. Setelah

selesai didesain di autodesk inventor, hasil desain di import ke ansys 14.0 untuk

disimulasikan. Ansys 14.0 adalah software analisa yang dapat menyelesaikan

problem mechanical (Ifrc, 2012).

1.Buka program ansys14.0, dan pilih explicit dynamic, seperti yang ditunjukkan

pada gambar 3.4. Explicit dynamic digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan dinamik.

(46)

2. Pilih engineering data, kemudian isi data engineering yang akan digunakan,

seperti ditunjukkan pada gambar 3.5. Data yang dipilih adalah data yang sudah

ada pada software yaitu, titanium alloy,rubber, dan polyethylene. Pada simulasi

ini juga menggunakan jenis material graphite, yang tidak terdapat pada

software, sehingga harus ditambahkan.

(47)

3. Return to project kemudian pilih geometri untuk mendesain geometri yang

akan didesain. Karena desain gambar sudah dikerjakan terlebih dahulu pada

cad inventor, maka gambar langsung di input ke ansys 14.0, seperti yang

ditunjukkan pada gambar 3.6. Dengan langkah, klik file, klik import external

(48)

4. Pada model, pilih material untuk masing-masing komponen gambar sesuai

material yang digunakan, seperti pada gambar 3.7, dengan langkah, klik part

1, kemudian pada kolom assignment, pilih titanium alloy. Ikuti langkah yang

sama untuk part berikutnya. Part 2 pilih graphite, part 3 pilih rubber, dan

(49)

Gambar 3.7 Jendela ansys, memasukkan material pada setiap komponen

5. Langkah berikutnya pemberian meshing pada benda, seperti yang

ditunjukkan pada gambar 3.8. Langkah-langkahnya adalah klik mesh, klik

kanan pada body sizing, klik insert dan klik sizing. Ulangi langkah sampai

body sizing 3. Kemudian klik kanan pada mesh dan pilih generate mesh.

Gambar 3.8 Pemberian meshing

6. Masukkan parameter simulasi, yaitu, nilai kecepatan, seperti yang

(50)

klik velocity, dan pada kolom total isi nilai kecepatann. Untuk waktu impak,

seperti ditunjukkan pada gambar 3.9 (b), dengan langkah klik analysis

settings dan pada kolom end time isi waktu impak. Dan untuk fixed support,

seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.9(c), dengan langkah klik kanan

pada analysis settings, klik insert, klik fixed support, kemudian tentukan letak

fixed support menggunakan face, dan klik apply.

(51)
(52)

(c)

Gambar 3.9 (c) penentuan fixed support (sambungan)

7. Langkah berikutnya adalah menentukan variabel yang akan disimulasi, dalam

simulasi ini adalah tegangan dan regangan, seperti yang ditunjukkan pada

gambar 3.10. Kemudian simulasi siap dijalankan. Dengan langkah klik kanan

solution, klik insert, klik stress, klik equivalent (von-mises). Kemudian klik

(53)
(54)

Setelah langkah-langkah, secara garis besar di atas selesai, kita dapat

memperoleh hasil simulasi yang diminta.

3.4.1.2Mendapatkan Distribusi Tegangan Pada Permukaan Stik Golf

Untuk mendapatkan distribusi tegangan yang terjadi pada permukaan stik

golf dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Dari hasil simulasi yang sudah didapatkan, ambil beberapa sampel

elemen dari permukaan stik golf, yaitu pada daerah pegangan, batang

dan kepala stik.

2. Kemudian, bandingkan tegangan yang terjadi pada setiap sampel

elemen yang sudah diambil.

3. Dari data sampel elemen tersebut, dibuat grafik distribusi tegangan yang

terjadi.

3.4.2 Mengetahui Penyebab Kerusakan pada stik golf

Setelah hasil simulasi distribusi tegangan sudah diperoleh kita dapat

mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada stik golf, berdasarkan hasil

simulasi.

3.5 Diagram Alir Penelitian

Berikut disajikan diagram alir penelitian yang dilakukan, ditunjukkan pada

gambar 3.10. Dimulai dari studi literatur, pengumpulan data, melakukan simulasi,

(55)

tidak

Ya

Mulai

Pengambilan data material peralatan dan data primer permainan golf (kecepatan dan waktu

impak)

Mendesain Geometri stik golf redesain

Input geometri ke ansys 14.0

Memasukkan data material dan data primer permainan golf serta pemberian mesh

(56)

BAB 4

DATA DAN ANALISA

Pada bab ini disajikan hasil dan analisa dari penelitian. Hasil penelitian

mencakup tujuan khusus dari penelitian ini.

4.1 Pemodelan Stik Golf Wood Wilson

Model stik golf yang didesain menggunakan autodesk inventor dibuat

dengan geometri yang sama dengan stik golf wilson. Geometri stik golf Wilson

ditunjuukan pada gambar 4.1.

( a )

( b )

( c )

(57)

Geometri yang sudah dibuat kemudian disatukan menjadi satu bentuk stik

golf yang utuh. Stik golf wilson yang didesain di inventor autodesk dieksport

ditunjukan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Geometri stik golf redesain setelah dieksport ke ansys 14.0

4.2 Distribusi Tegangan Pada Stik Golf Wilson

4.2.1 Perhitungan Secara Teoritis

Tegangan yaitu perbandingan antara gaya dorong yang bersentuhan antara

stik golf dan bola. Dengan demikian gaya (F) yang diberikan oleh stik golf berupa

gaya dorong yang diperoleh melalui nilai tegangan ayunan stik, dengan bobot

(58)

diabaikan, dengan demikian nilai massa dari kepala stik yang akan menjadi acuan

pehitungan gaya dorong.

Massa (m) stik diperoleh dari perhitungan massa jenis (ρ) dikali dengan

volume (V) dari kepala stik= 97782 mm3.

m = ρ x V

m = 4620 kg/m3 x 97782 mm3

m = 4620 kg/m3 x 0,000097782 m3

m = 0,45175284 kg

Nilai gaya dorong (F) stik dapat diperoleh dari perhitungan massa

(m) dikali dengan percepatan (a). Gambar 4.3 menunjukkan arah vektor v, yaitu

kecepatan stik memukul bola.

Gambar 4.3 Arah vektor v

F = m x a di mana Δv= 272,2 m/s ; Δt= 0,0005 s

F = m x (Δv /Δt)

(59)

F = 245,93 kN

Tegangan yang bekerja pada kepala stik merupakan nilai tegangan yang

terjadi pada massa (m) dan kecepatan yang sama.

Nilai tegangan (σ) diperoleh dari perhitungan gaya dorong (F) yang

dikenakan per satuan luas (A) permukaan. Luas permukaan yang dimaksud adalah

area titik kontak antara bola dengan permukaan pemukul stik. Diasumsikan

diameter titik kontak antara bola dengan permukaan pemukul adalah 10 mm,

sehingga:

Dari simulasi dapat diketahui tegangan maksimum yang terjadi adalah

1.5866e9 Pa. Tegangan maksimum terletak pada sambungan antara pemukul stik

dengan batang, tegangan juga tejadi pada batang stik. Terlihat batang stik

mengalami deformasi atau perubahan bentuk pada saat terjadi pengimpakan.

(60)

(a)

(61)

(b)

Gambar 4.4 (b)tegangan maksimum

Pada tabel 4.1 ditunjukkan nilai tegangan yang terjadi selama

pengimpakan.

Tabel 4.1 Nilai tegangan selama pengimpakan

(62)

Dari tabel, kita dapat melihat perbedaan nilai tegangan yang terjadi

sebelum dan sesudah pengimpakan. Sehingga kita dapat memperoleh grafik antara

nilai tegangan dan waktu impak, seperti ditunjukkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Grafik antara nilai tegangan dan waktu impak.

4.2.3 Ditribusi Tegangan Pada Stik Golf

Untuk melihat distribusi tegangan pada stik golf, dapat diambil sampel

elemen pada setiap bagian stik golf. Sampel yang di ambil sebanyak 10 sampel

yang mewakili setiap bagian. Berikut 10 sampel yang di ambil dari bagian stik

(63)

(a)

(64)

Pada tabel 4.2 akan ditunjukkan distribusi tegangan untuk setiap sampel

elemen yang ada pada komponen stik golf wilson ini.

Tabel 4.2 Distribusi tegangan untuk setiap elemen

Elemen tegangan maksimum (Gpa)

1 0

Dari tabel 4.2 diperoleh grafik distribusi tegangan seperti yang

ditunjukkan pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Grafik distribusi tegangan

(65)

4.2.4 Perhitungan Momen Pada Kepala Pemukul Stik

Pemukul yang begerak rotasi pada kecepatan tertentu, yang dikonversikan

ke dalam kecepatan translasi, maka akan menghasilkan gaya dorong tertentu.

Dimana: m(kepala pemukul) = 0,45175284 kg

v(kepala pemukul) = 272,2 m/s

t (impact) = 0,0005 s

F = 245934,2461 N

m(bola) = 5,434e-004kg

v(bola) = 0 (dalam keadaan diam)

Sehingga dapat ditentukan momentum yang terjadi pada kepala pemukul

dan bola, yaitu:

Momentum pada kepala pemukul

(66)

Dengan asumsi, bahwa kecepatan pemukul tidak sama pada saat setelah

memukul maupun pada saat sebelum memukul bola, v1 = v11 (untuk kecepatan

kepala pemukul). Dimana v11 = 0

4.2.5 Kesetimbangan Momentum

P = P1

m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2)v21

P1 + P2 = P1

122,96712305 kg m/s +0=( 0,45175284 + 5,432e-004 kg) x v21

v21 = (122,96712305 kg m/s) : (0.45229604 kg)

sehingga diperoleh v21 = 271,8730923m/s

4.2.6 Momen kopel

Momen kopel adalah momen yang terdapat pada permukaan kepala

pemukul dimana terdapat 2 gaya yang sama besar bergerak berlawanan arah.

sehingga persamaan umum untuk momen kopel :

(67)

Sehingga M1 = M2

F1 x l1= F2 x l2

Asumsi : bola yang dipukul berada pada 3 titik pada permukaan pemukul,

yaitu,

1. Senter (c) = ½ l , dimana l(panjang permukaan pemukul dari atas kebawah) =

67 mm, sehingga c = 33,5 mm

2. Terletak pada l1 di atas titik center c, sehingga diperoleh:

l1= c – 14 mm

= 19,5 mm

3. Terletak pada l2 di bawah titik center, l1 = l2

Sehingga persamaan momen kopel, adalah:

1. Untuk titik senter:

(68)

Karena l1 = l2,

M = 4795,717799 N.m

4.3. Penyebab Kerusakan yang terjadi Pada Stik Golf Wilson

Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh nilai tegangan terbesar, 1,5866 Gpa,

terjadi pada batang stik, tepatnya pada bagian atas sambungan antara kepala dan

batang stik. Teganga besar ini lah yang menyebabkan kerusakan yang terjadi pada

(69)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil simulasi pada permukaan pemukul stik golf wood diperoleh

distribusi tegangan dengan nilai yang berbeda untuk setiap sampel elemen

yang diambil. Tegangan maksimum terletak pada bagian atas sambungan

antara pemukul stik dengan batang, Tegangan juga tejadi pada batang stik.

Terlihat batang stik mengalami deformasi atau perubahan bentuk pada saat

terjadi pengimpakan.

2. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh nilai tegangan terbesar, 1,5866 Gpa,

terjadi pada batang stik, tepatnya pada bagian atas sambungan antara

kepala dan batang stik. Tegangan besar ini lah yang menyebabkan

kerusakan yang terjadi pada stik, bila tegangan ini terjadi berulang-ulamg.

5.2 Saran

1. Departemen Teknin Mesin menyediakan sarana (perangkat komputer) khusus

untuk simulasi agar mahasiswa dapat terbantu bila akan melakukan penelitian

seperti ini lagi.

2. Penelitian ini haru menggunakan perangkat komputer yang memiliki spesifikasi

(70)

3. Mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian ini, dapat mengembangkan

(71)

DAFTAR PUSTAKA

Callister, William D Jr, 2003. Materials Science and Enginering. Utah: University

of Utah.

Campbell, FC, 2006. Manufacturing Technology for Aerospace Stuctural

Materials.

Cochran and Stobbs, 1968.The Search for My Perfect Swing.

Curtis,Waguespack and Loren Jaharus, 2010. Mastering Autodesk Inventor 2010.

Indiana: Willey Publishing.

Halliday, Resnick, 1985. Fisika.Jakarta: Erlangga.

Ifrc, Team, 2012. Modul Workshop on The Application of Ansys for Engineering

Problems. Medan: IFRC.

Ismoyo dan Smith M.J, 1999, Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik (eds.2).

Jakarta.

Kenneth, G. Budinski, 1996. Engineering Material. NewJersey: Upper Saddle

River.

Purnomo, Edy, 2007. Pedoman Mengajar Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

hysics of a golf swing

Robert, E. Krebs, 1998. The History and Use of our Earth Chemical Element.

Westport, CT: Greenwood Press.

Rukihati, 1968. Diklat Keahlian Dasar Bidang Tenaga Atom Spektrografi Emisi.

Jakarta: PUSDIKLAT-BATAN.

Sears, Zemansky. 1962. Fisika untuk Universitas (terjemahan). Jakarta: Binacipta.

Stwertka, Albert, 1998. Guide to the Elements. Oxford: Oxford University Press.

Sumanto, 1994. Pengetahuan Bahan Untuk Mesin dan Listrik. Yogyakarta: Andi

(72)

Wikipedia, 2013. Golf

Wikipedia, 2012. Grafit

Wikipedia, 2012. Sejarah Golf.

Maret 2012].

Wikipedia, 2012. Titanium.

2012].

Gambar

Gambar 2.2 Stik golf wood.
Gambar 2.3 Stik iron 3-9.
Gambar 2.5 (a) lintasan pukulan stik golf wood, (b) lintasan pukulan stik golf iron
Gambar 2.7. Model ganda pendulum dari ayunan golf, (a) pada awal downswing, (b) pada titik rilis, (c) setelah melepaskan club dan (d) pada saat terjadi impak.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil simulasi uji statik dan dinamik, maka redesain parking bumper yang dibuat berupa trapesium berongga yang diisi concrete

Fadly Ahmad Kurniawan Nasution : Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan

Dari hasil simulasi starting dua buah motor dapat diketahui jika pada kondisi ini tidak terjadi fluktuasi tegangan/flicker atau relatif sama dengan kasus pada starting

Hasil simulasi dapat ditarik kesimpulan bahwa Tegangan (Stress) yang terbesar (Maksimum Stress) terjadi ke arah vektor ZZ dengan nilai 40.3231 MPa, Regangan (Strain)

Perbandingan karakterisik redesain parking bumper dengan hasil penelitian sebelumnya Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil simulasi uji statik dan dinamik,