• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Program Aplikasi Pemilu terhadap Efektivitas kerja Karyawan Pada Kantor KPU Kota Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Program Aplikasi Pemilu terhadap Efektivitas kerja Karyawan Pada Kantor KPU Kota Cimahi"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kelululusan Pada Program Studi Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

MOCH SAIDUL FITRI

1.05.05.003

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR KPU

KOTA CIMAHI

MOCH SAIDUL FITRI NIM 1.05.05.003

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

R Fenny Syafariani S.Si, M.Stat NIP. 2127.34.02.015

Dekan Fakultas Ketua Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer Manajemen Informatika

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira MSc Dadang Munandar, S.E., M.Si.

NIP 4127.70.006 NIP.4127.70.26.019

(3)

ii

implemented to improve the effectiveness of work. And in this case required the Application Program Elections education to employees, so employees know better Application Program running, to test the influence of electoral Application Program on employee effectiveness.

The purpose of this research is to find a running Application Program, to know the employees response of election Application Program, to determine employee effectiveness, to determine closeness of the election information system employee effectiveness.The method used in this study is qualitative and quantitative, to determine the election information system that runs using a structured approach (Flowmap). Data collection techniques using literature study, observation, interviews, questionnaires, and, analyzing data using Analysis of Pearson Product Moment Correlation, Regression Testing, Determination coefficient, and t test, data processing using SPSS 12.0 for Windows.

The results showed that the Application Program Elections impact on Employee Effectiveness, means indicates that the Application Program Elections has been and influence the direction and significant in improving employee effectiveness while remaining influenced by other factors not examined in this study, such as knowledge, competence, motivation and satisfaction. And the direction that is if the use of Application Program Elections is the better it will be the better employee effectiveness.

(4)

i

memudahkan mengolah data penduduk serta mempercepat dalam pembuatan data pemilih, sistem ini diimplementasikan untuk meningkatkan Efektivitas kerja. Dan dalam hal ini diperlukan edukasi Program Aplikasi pemilu kepada para karyawan, sehingga karyawan lebih mengetahui Program Aplikasi yang berjalan, untuk menguji pengaruh Program Aplikasi pemilu terhadap Efektivitas kerja karyawan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Program Aplikasi yang berjalan, untuk mengetahui tanggapan pegawai mengenai Program Aplikasi pemilu, untuk mengetahui Efektivitas kerja karyawan, untuk mengetahui keeratan Program Aplikasi pemilu terhadap efektivitas kerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, untuk mengetahui Program Aplikasi pemilu yang berjalan menggunakan pendekatan terstruktur (Flowmap). Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, kuesioner, dan, analisis data dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment, Uji Regresi, Koefisien Determinasi, dan Uji t, pengolahan data menggunakan program SPSS 12.0 For Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Aplikasi Pemilu berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Karyawan, artinya menunjukkan bahwa Program Aplikasi Pemilu memiliki pengaruh yang sedang dan searah serta signifikan dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan, kompetensi, motivasi dan kepuasan. Dan searah artinya jika penggunaan Program Aplikasi pemilu tersebut semakin baik maka akan semakin baik pula tingkat efektivitas kerja karyawan.

(5)

vi

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...

1.2.1. Identifikasi Masalah………

1.2.2. Rumusan Masalah………

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ...

1.3.1. Maksud Penelitian………...………….

1.3.2. Tujuan Penelitian……….………

(6)

vii

1.6.1. Kerangka Pemikiran ... 1.6.2 .Hipotesis ... 1.7. Lokasi dan waktu Penelitian ...

1.7.1. Lokasi Penelitian……….………

(7)

viii

2.6.3. Fungsi Pemilu………...

2.7. Konsep dasar Program Aplikasi Pemilu……….………

2.8. Konsep dasar Efektivitas Kerja………..

2.8.1. Kriteria-Kriteria Efektivitas Kerja Karyawan………...

2.8.2. Sumber Daya Perusahaan………

2.9. Pengaruh Program Aplikasi Pemilu Terhadap Efektivitas Kerja

Terhadap Kantor KPU Cimahi………...

BAB III. OBJEK DAN METOD E PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 3.1.2.1. Visi Perusahan ……… 3.1.2.2. Misi Perusahaan ……… 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 3.1.4. Deskripsi Tugas ... 3.2. Metode Penelitian ... 3.2.1. Desain Penelitian ... 3.2.2. Operasional Variabel ... 3.2.3. Metode Penarikan Sampel ...

(8)

ix

3.2.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 3.2.4.1. Jenis Data……… 3.2.4.2. Metode Pengumpulan Data………. 3.2.5. Teknik Pengujian Data ... 3.2.5.1. Uji Validitas……… 3.2.5.2. Uji Realibilitas………. 3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ...

3.2.6.1. Analisis Kualitatif………...………... 3.2.6.2. Analisis Kuantatif……….……….… 3.2.7. Pengujian Hipotesis……….. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 4.1.1. Karakteristik Responden ... 4.1.2. Deskripsi Program Aplikasi yang berjalan ………... 4.1.2.1. Tampilan Program Program Aplikasi Pemilu... 4.1.2.2.Tampilan Program modul- modul Program Aplikasi

(9)

x

4.1.2.7. Tampilan Input Filter daftar tempat

pemungutan suara ………... 4.1.2.8. Tampilan daftar tempat pemungutan suara……….. 4.1.2.9. Analisis Prosedur Program Aplikasi Pemilu………

(10)
(11)

v

Gambar 1.2. Teori Penghubung... 11

Gambar 2.1. Kegiatan Program Aplikasi... 22

Gambar 3.1. Struktur Organisasi... 37

Gambar 3.2. Skema Analisis Hipotesis... 67

Gambar 4.1. Tampilan Program Aplikasi pemilu... 72

Gambar 4.2. Tampilan modul- modul Program Aplikasi Pemilu... 72

Gambar 4.3. Tampilan Modul Setup Program Aplikasi Pemilu.... 73

Gambar 4.4. Tampilan Import Data Pemilih ... 73

Gambar 4.5. Tampilan Pesan File yang sudah di import ... 74

Gambar 4.6. Tampilan Filter Daftar pemungutan suara... 74

Gambar 4.7. Tampilan Input Filter daftar pemungutan suara... 75

Gambar 4.8. Tampilan Tempat Pemungutan Suara... 75

Gambar 4.9. Flow Map Program Aplikasi Pemilu... 77

Gambar 4.10. Diagram Konteks Program Aplikasi Pemilu... 78

Gambar 4.11. DFD Program Aplikasi Pemilu... 78

(12)
(13)
(14)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini kebutuhan setiap orang akan teknologi komputer atau perangkat keras (Hardware) semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya program aplikasi atau perangkat lunak (software) yang dapat membantu pencapaian efektivitas kerja. Hal ini menunjukan bahwa komputer sangat penting bagi suatu perusahaan maupun dipemerintahan dan diperkantoran. Demi menunjang untuk mempelancar tugas kerja suatu intansi,organisasi, atau perusahaan dimana sekumpulan data diolah menjadi suatu informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan yang tepat maka setiap intansi, organisasi, perusahaan, dan pemerintahan.

Bagi KPU sendiri banyak hal yang diharapkan dari penggunaan program aplikasi yang salah satunya adalah meningkatnya efektivitas kerja karyawan. Karena, dengan meningkatkan efektivitas karyawan banyak hal yang akan didapat oleh KPU yaitu : 1) efisiensi waktu dari setiap pekerjaan; 2) hasil pekerjaan

menjadi lebih baik, baik kualitas maupun kuantitas.

(15)

sehingga hak pilih rakyat sangat dibutuhkan untuk memilih calonnya

Sebelum diterapkannya program aplikasi pemilu ini data-data yang diterima dari kelurahan diolah secara manual dengan menggunakan Excel sehingga menyebabkan pengolahan data tidak efektif dan memakan waktu yang lama sehingga membuat efektifitas kerja karyawan KPU Cimahi kura ng optimal

Aplikasi yang digunakan oleh petugas KPU adalah program aplikasi pemilu yang berfungsi untuk mengelola dan menyimpan data pendaftaran penduduk dan pemilih pemilu sehingga memberikan informasi secara cepat tepat dan akurat dapat tercapai.

Fenomena yang terdapat di kantor Perusahaan KPU Cimahi, adalah adanya indikasi sudah optimalnya Program Aplikasi Pemilu yang digunakan KPU Cimahi dalam upaya memudahkan karyawan untuk bekerja. Kondisi optimalnya Program Aplikasi Pemilu yang saat ini digunakan adalah bahwa Program Aplikasi Pemilu tersebut sudah baik, dengan menggunakan Aplikasi Program Pemilu tersebut di KPU Kota Cimahi dapat berjalan dengan lancar.

(16)

bagi efektifitas karyawannya.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil judul ”Pengaruh Program Aplikasi Pemilu Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi”

1.2. Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka yang menjadi masalah pokok penelitian ini yaitu masih terdapatnya data pemilih ganda yang terjadi di KPU Cimahi dikarenakan pro ses pengolahan data masih menggunakan Excel.

1.2.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah di identifikasi, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana Program Aplikasi Database Pemilu yang berjalan pada Kantor KPU Kota Cimahi.

2. Bagaimana tanggapan Karyawan terhadap Program Aplikasi Pemilu pada Kantor KPU Kota Cimahi.

3. Seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Pemilu terhadap Efektivitas kerja karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi.

(17)

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Peneliti ini dimksudkan untuk menganlisa secara Deskriptif mengenai fenomena- fenomena tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pengaruh Program Aplikasi Pemilu terhadap para Karyawanyanya, serta yang mempengaruhi terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada KPU Kota Cimahi. 1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan data dan Informasi pada pemilu terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi.antara lain sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan yang Relevan dan akurat dengan permasalahan yang akan diteliti.

2. Melakukan analisis terhadap Program Aplikasi Pemilu yang sedang berjalan pada suatu instansi pemerintahan khususnya pada pemilu terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi . 3. Sebagai salah satu penyusunan tugas penelitian yang akan di

pertimbangankan sebagai laporan tugas akhir / Skripsi. 1.3.2. Tujuan Penelitian

Penulis menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui Program Aplikasi Database Pemilu yang berjalan pada Kantor KPU Kota Cimahi.

(18)

terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi. 4. Untuk mengetahui tanggapan Karyawan terhadap Efektivitas Kerja

Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian dapat di bagi menjadi 2 bagian , manfaat praktis dan manfaat akademis.

Dilihat dari sisi Akademis, penelitian ini akan memperkaya pembahasan masalah pemilu terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimhi. teori- teori tentang kerja KPU yang sudah ada dibuku teks dapat dibandingakan secara langsung dengan penerapan didunia nyata. Adanya perbedaan antara teori dengan praktek akan menjadi motivator bagi peneliti untuk memberikan jawaban yang bisa menyempurnakan teori yang sudah ada.

(19)

Kegunaan penelitian praktis meliputi :

1. Bagi Perusahaan diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Program Aplikasi Pemilu.

2. Bagi Karyawan diharapkan dapat bermanfaat bagi karyawan mengenai pentingnya pemahaman Program Aplikasi Pemilu.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Sedangkan kegunaan penelitian Akademis meliputi :

1. Kegunaan bagi Pengembangan Ilmu

Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu

Manajemen dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan. Sehingga dengan

adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan Ilmu Manajemen

Informatika yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia nyata dan dapat

mengutungkan berbagai pihak khususnya di Sistem Informasi terhadap Efektivitas

Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi.

2. Kegunaan bagi Peneliti lain

Hasil peneliti ini diharapakan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada peneliti lain atau para akademis yang mengambil sekripsi atau tugas akhir

(20)

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam menggambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan khususnya di Kantor KPU Koya Cimahi.

1.5. Batasan Masalah

Untuk mencapai apa yang diharapkan dalam penyusunan penelitian dan agar tidak terjadi pengembangan masalah yang akan dibahas maka memerlukan batasan-batasan atau ruang lingkup terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah mengenai pengolahan data pemilih.

1.6. Kerangka Pe mikiran dan Hipotesis

Berikut adalah kerangka pemikiran dan hipotesis yang terdapat di Kantor KPU Kota Cimahi :

1.6.1. Kerangka Pe mikiran

Dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, Al- Bahra Bin Ladjamudin (2006 : 91) menyatakan definisi tentang kualitas perangkat lunak sebagai:

(21)

dari undang- undang no. 14 tahun 2009. pasal 1 adalah sebagai berikut:

“Sistem Aplikasi yang digunakan oleh petugas KPU untuk mengelola data

pendaftaran penduduk dan pemilih pemilu sehingga memberikan secara cepat, tepat dan akurat dan dapat tercapai”

Adapun pengertian dari pada Efektivitas menurut Mulyasa (2007:82) Adalah :

“Bagaimana suatu Organisasi berhasil mendapatkan da n memanfaatkan sumber

daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional “.

Pengertian Efektivitas menurut The Liang Gie (2000:131) yaitu:

“Kata Efektif berarti terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan. Setiap pekerjaan yang efektif dan efisien, karena dilihat dari hasil tujuan atau akibat yang dikehendaki dengan perbuatan ini telah mencapai bahkan secara maksimal (mutu dan jumlahnmya ) setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena hasil dapat tercapai apabila dengan penghamburan dan waktu.”

Selanjutnya pengertian kerja menurut The Liang Gie (2000 : 108) yaitu:

“Kerja adalah rangkaian aktivitas yang ditimbulkan dari aktualisasi energi atau

tenaga dalam kaitannya dengan keprofesionalan untuk mencapai sasaran.”

Hasibuan (2005:14) berpendapat “ Kerja adalah sejmlah aktivitas fisik dan mental

yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan “

Maka The Liang Gie (2000:108) Menguraikan Efektivitas Kerja sebagai berikut “Efektivitas kerja manusia adalah keadaan atau keberhasilan sesuatu kerja

(22)

sebagai berikut :

“Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan (kegagalan) kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan lebih dulu. Tercapainya tujuan manajemen (artinya manajemen yang efektif) tidak selamanya disertai efisiensi yang maksimal. Dengan perkataan lain, manajemen yang efesien hanya dapat dilaksanakan dengan pemborosan-pemborosan, karena itu keberhasilan manjemen tidak hanya diukur oleh efektivitas, tetapi juga efesiensi.”

Adapun menurut Sondang P. Siagian (1985:124) kriteria-kriteria

Efektivitas Kerja Karyawan yaitu :

1. Perencanaan Kerja adalah aktivitas pegawai untuk menetapkan sasaran yang ingin dicapai.

2. Pelaksanaan Kerja adalah sebagai suatu kondisi yang kondusif bagi tercapainya sasaran kegiatan kerja.

3. Hasil Kerja adalah wujud akhir dan aktivitas kerja yang di sesuaikan dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

4. Kepuasan Kerja adalah sebagai derajat positif atau negative perasaan seseorang mengenai tugas-tugas pekerjaannya, tatanan kerja serta hubungan antar sesama pekerja.

(23)

suatu hubungan antara S istem Informasi Pemilu dan Efektivitas Kerja Karyawan

adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Pe mikiran

Sumber: Hasil Penelitian Rommi (2007) “Pengaruh Pengembangan SI Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan di Bank Jabar Cimahi“

Sedangkan untuk mengetahui teori penghubung antara variabel X dan Y dapat dilihat dari gambar 1.2

Program Aplikasi Pemilu ( X )

- Penggolahan data pemilu - Penggolahan data daftar

pemilih tetap

- Penyimpanan data pemilu - Penyajian Data pemilu

( KPU 2008:1 )

Efektivitas Kerja Karyawan ( Y )

1. Perencanaan Kerja 2. Pelaksanaan Kerja 3. Hasil Kerja

4. Kepuasan Kerja

5. Disiplin dan Motivasi Kerja

(24)

Variabel X Variabel Y

Program Aplikasi Pemilu Efektivitas Kerja

Tata Sutabri (2005:107)

Gambar 1.2

Teori Penghubung antara Program Aplikasi Pe milu terhadap Efektivitas Kerja

1.6.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenaranya. Hal ini menurut Sugiyono (2008 : 93 ), mengemukakan bahwa ”Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan suatu penelitian, oleh karena itu rum usan masalah biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Bertitik tolak dari pengertian diatas, maka dapat dirumuskan Hipotesis

penelitian sebagai berikut : ” Program Aplikasi Pemilu berpengaruh terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan di KPU Kota Cimahi.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(25)

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kota Cimahi. Jl. Pesantren Blok TTUC no. 108 cimahi Utara.

1.7.2. Waktu Penelitian

(26)

Waktu Penelitian

No Nama Kegiatan

2009 2010

(27)

14

2.1 Perangkat lunak

Dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, Al- Bahra Bin Ladjamudin (2006 : 91) menyatakan definisi tentang kualitas perangkat lunak sebagai:

“konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar pengembangan yang didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara professional”.

Petrasch (1999:2) yang dikutip oleh Imam Yuadi mendefinisikan Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik-karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan-kebutuhan yang diiinginkan oleh pemakai.

Dalam karya tulisnya, Imam Yuadi menuliskan bahwa Software Quality

didefinisikan sebagai: “kesesuaian yang diharapkan pada semua software yang

dibangun dalam hal fungsi software yang diutamakan dan unjuk kerja software, standar pembangunan software yang terdokumentasi dan karakteristik yang

ditunjukkan oleh software”. Definisi ini menekankan pada 3 hal yaitu:

1. Kebutuhan software adalah fondasi ukuran kualitas software, jika software

tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitaspun kurang.

(28)

software tidak memenuhi standar tersebut maka dianggap kurang

berkualitas.

3. Seringkali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersirat) seperti

kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas software

dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini.

Kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari sudut pandang proses pengembangan perangkat lunak (process) dan hasil produk yang dihasilkan (product). Dan penilaian ini tentu berorientasi akhir ke bagaimana suatu perangkat lunak dapat dikembangkan sesuai dengan yang d iharapkan oleh pengguna. Dari sudut pandang produk, pengukuran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tabel 2.1

Faktor dan Kriteria Kualitas Perangkat Lunak (Software)

Faktor Krite ria

Ketepatan (correctness) Kelengkapan, konsistensi, traceability

Keandalan (reliability) Akurasi, toleransi kesalahan, konsistensi, kesederhaan

Efisiensi (efficiency) Efisiensi eksekusi, efisiensi storage Integritas (integrity) Kontrol akses, akses audit

Kegunaan (usability) Komunikasi, pengoperasian, training

Perbaikan (maintainability) Konsistensi, singkat, sederhana, teratur, selfdocumentation

(29)

Menurut taksonomi McCall, faktor menunjukkan atribut kualitas produk dilihat dari sudut pandang pengguna. Sedangkan kriteria adalah parameter kualitas produk dilihat dari sudut pandang perangkat lunaknya sendiri. Faktor dan kriteria ini memiliki hubungan sebab akibat (cause-effect).

Menurut pendapat Roger S. Pressman “Perangkat lunak adalah sekelompok item atau objek yang membentuk konfigurasi dimana di dalamnya termasuk program, dokumen dan data”.

Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.

Pengertian perangkat lunak dari Wikipedia (www.id.wikipedia.org) bahasa Indonesia adalah Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai penterjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.

(30)

2.1.1 Karakteristik Perangkat lunak

Perangkat lunak merupakan suatu produk, sekaligus sarana untuk membangun suatu produk

Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan (engineered, not manufactures). Berbeda dengan perangkat keras (hardware), perangkat lunak dibuat dengan suatu perancangan yang kemudian setelah jadi dapat dikembangkan lebih lanjut. Biaya untuk perangkat lunak dikonsentrasikan pada pengembangan.

Perangkat Lunak tidak pernah usang (wear out) namun memburuk (deteriorate). Perangkat lunak tidak pernah usang karena adanya perawatan memungkinkan pengembangan perangkat lunak untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru. Namun sekali perangkat lunak rusak, maka tidak dapat diganti dengan perangkat lunak lain, namun harus dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang dalam perangkat lunak (berbeda dengan hardware).

Sampai saat ini kebanyakan perangkat lunak masih dibuat menurut pesanan (custom built).

2.2.2. Klasifikasi Perangkat Lunak

1. Berdasarkan fungsinya perangkat lunak dibedakan menjadi 2 (dua), yakni : A.Perangkat Lunak Aplikasi

(31)

B.Perangkat Lunak Sistem

Program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan alat input dan output. Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras.

2. Berdasarkan cara mendapatkan perangkat lunak dan hak pemakaian, dibedakan menjadi 2, sebagai berikut :

A.Perangkat lunak komersial

Perangkat lunak komersial biasa juga disebut proprietary software adalah perangkat lunak yang dijual secara komersial. Setiap orang yang bermaksud menginstalnya harus membelinya. Jika tidak membayar berarti melakukan pembajakan perangkat lunak dan dapat dikenai sanksi hukum karena ada hak cipta. Hak cipta adalah suatu hak yang dilindungi hukum yang melarang seseorang untuk menyalin hak atas kekayaan intelektual tanpa izin pemegangnya.

B. Perangkat lunak domain-publik

(32)

C.Shareware

Shareware adalah perangkat lunak yang membatasi penggunanya dengan mengurangi fitur- fitur tertentu atau membatasi masa penggunaannya selama jangka waktu tertentu ataupun juga penggabungkan kedua hal ini. Tujuan dari publikasi shareware adalah untuk berbagi fungsi dan keunggulan perangkat lunak itu kepada konsumen se hingga konsumen bisa berkesempatan mencoba secara langsung perangkat lunak tersebut untuk kemudian memutuskan tidak lagi memakai software tersebut atau membeli versi penuhnya.

D.Freeware

(33)

E. Rentalware

Rentalware adalah perangkat lunak yang biasa digunakan oleh seseorang atau institusi dengan cara membayar sewa. Sewa biasanya dilakukan per tahun, dan ada hak cipta.

F. Free Software

Free Software adalah istilah yang dicanangkan oleh Richard Stallman (pendiri Free Software Foundation) untuk menyatakan perangkat lunak yang dilengkapai dengan kode sumber yang memungkinkan siapa saja dapat menggunakan program tersebut dan bahkan ikut mengembangkannya. Tujuan dari Stallman adalah menciptakan kebebasan kepadai pemakai dan menghindarkan pengontrolan program oleh sesuatu pihak.

G.Open Source

Open Source dikemukakan oleh Eric Raymond pada tahun 1998. Open source timbul dari ide bahwa seandainya setiap orang dapat berpartisipasi dalam mengembangkan suatu perangkat lunak tentu perangkat lunaak tersebut akan segera berevolusi menuju ke tingkat kesempurnaan.

Hak-hak yang disediakan pada open source:

a. Hak untuk membuat salinan program dan mendistibusikan salinan tersebut.

b. Hak untuk mengakses kode sumber sebagai syarat untukbisa melakukan pemodifikasian.

(34)

Secara prinsip, program yang tergolong sebagai free software juga

memenuhi criteria open source.

2.2. Program Aplikasi

Sebelum menjelaskan tentang Program Aplikasi, perlu untuk menjelaskan pengertian - pengertian yang berkaitan dengan perancangan Program Aplikasi diantaranya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Pengertian Program

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh ko mputer. (Jogiyanto 2000:112) 2.2.2. Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan terseb ut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai- nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.

(35)

2.3. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaiti input, proses dan output.(Fathansyah 2005:65)

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

1. Input, Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device)

2. Proses, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing data) yang berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan mengendalikan atau mencari di storage.

3. Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data kea lat output (output device) yaitu berupa informasi. 2.4. Database

(36)

2.4.1. Ope rasi Dasar Database

Di dalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Dalam sebuah basis data, dapat ditempatkan satu atau lebih file/table. Pada table inilah sesungguhnya data disimpan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik, misalnya basis data kepegawaian, akademik, inventory dan sebagainya.(Yanuar 2004:15)

Operasi-operasi yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :

1. Pembuatan basis data baru (create database) 2. Penghapusan basis data (drop database) 3. Pembuatan file/table baru (create table)

4. Penghapusan file/table dari suatu basis data atau (drop table)

5. Penambahan atau pengisisan data baru kesebuah file pada sebuah basis data (insert)

6. Menampilkan data dari sebuah file/table (select)

7. Pengambilan data dari sebuah file/table (retrieve/search) 8. Pengubahan data dari sebuah file/table (update)

9. Penghapusan data dari sebuah file/table (delete) 2.4.2. Database Manaje men System

(37)

DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file- file, memilih,dan menyortir data dan untuk menghasilkan laporan- laporan.

Fungsi DBMS yang penting adalah sebagai berikut: 1. Menyedikan system akses cepat

2. Mengurangi kerangkapan data dan redudansi data 3. Memungkinkan adanya updating secara bersamaan

4. Menyedikan system yang memungkinkan dilakukan pengembangan database

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak 2.4.3. Databese MYSQL

MYSQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (relational database management system/RDBMS), Seperti Hal Nya Oracle, Postgresql,Mysql,Dan Sebagainya. Jangan di salah artikan dengan sql. Sql (structured query language) Sendiri didefinisikan sebagai suatu sintak perintah-perintah tertentu atau bahasa pemograman yang digunakan untuk mengelola suatu database.

2.5. Metode Analisis Dan Perancangan Terstruktur

Metode analisis dan perancangan terstruktur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah flow map. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

2.5.1. Flow Map

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus data berupa laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusan

(38)

Dengan flow map setiap orang akan dapat dengan mudah mengerti arus dokumen yang mengalir, informasi yang dihasilka n, simpanan data dan proses yang dilakukan oleh sistem.

2.6. Landasan Hukum Pemilu

Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2007 tentang penyelengaran pemilu menyatkan bahwa pemilu diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,tetap dan mandiri.amanat konsitusi tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan kehidupan politik,dinamika masyarakat dan perkembangan Demokrasi yang sejalan dengan pertumbuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.disamping itu, wilayah Negara indo nsia yang luas denagn jumlah penduduk yang besar dan menyebar di seluru h nusantara serta memiliki kompleksitas nasional menuntut penyelengaraan pemilu yang

profesional dan memiliki kredibilitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

2.6.1. Konsep Dasar Pe milu

Sedangkan pengertian dari pada Program Aplikasi pemilu yang bersumber dari KPU (2008:1) adalah sebagai berikut:

“Sistem Aplikasi yang digunakan oleh petugas KPU untuk mengelola data

pendaftaran penduduk dan pemilih pemilu sehingga memberikan secara cepat,

(39)

2.6.2. Maksud Dan Tujuan Pemilu

Maksud dan Tujuan dari Komisi Pemilihan Umum adalah :

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Secara Adil dan Merata Dalam memilih Calon Dan Wakil ,serta Anggota DPD, DPRD dan Presiden dan Wakil Presiden.

2.6.3. Fungsi Pe milu

Fungsi pemilu sebagai lembaga pelaksanaan pemilihan umum untuk memilih calonya:

1. Tempat dilakukanya pemilihan umum. 2. Tempat melakukan riset penelitian. 3. Tempat layanan informasi pemilu.

4. Tempat untuk mendapatkan hasil pemilu. 2.7. Konsep Dasar Program Aplikasi Pemilu

Pemilu secara langsung oleh rakyat merupaka n sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintah Negara yang demokratis berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945. Penyelengaraan pemilu secara langsung,umum,bebas, rahasia, jujur, dilaksanakan oleh penyelengara pemilihan umum yang mempunyai integritas,

profsionalitas, dan akuntabilitas.

(40)

“Sistem Aplikasi yang digunakan oleh petugas KPU untuk mengelola data

pendaftaran penduduk dan pemilih pemilu sehingga memberikan secara cepat,

tepat dan akurat dan dapat tercapai”

2.8. Konsep Dasar Efektivitas Kerja

Pengertian dari efektif dan efisien menurut T Hani Handoko (1998:7) yaitu:

“Efektif adalah Kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau

peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”

“Efisien adalah kemampuan untuk menyelesaikan peke rjaan dengan benar,

ini merupakan konsep matematika atau merupakan perhitungan rasio antara keluaran dan masukan.”

Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pencapaian tujuan dapat dikatakan efisien apabila keluaran lebih besar dari pada unsur manajemen yang digunakan, sedangkan yang dikatakan efektif adalah apabila suatu keluaran di tinjau dari sudut konsep ekonomi, efektivitas merupakan perbandingan antara

masukan dan keluaran, atau merupakan ketercapaian pelaksanaan kegiatan.

Adapun pengertian dari pada efektivitas menurut T Hani Handoko

(1992:7) :

(41)

Jadi efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai. Jelasnya, bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya adalah efektif dan jika sasaran itu tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, pekerjaa n itu tidak efektif.

Selanjutnya pengertian dari kerja menurut The Liang Gie (2000:108) :

“Kerja adalah rangkaian aktivitas yang ditimbulkan dari aktualisasi energi

atau tenaga dalam kaitannya dengan keprofesionalan untuk mencapai

sasaran.”

Pengertian efektifitas kerja menurut Kommaruddin (1994:269) adalah

sebagai berikut :

“Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat

keberhasilan (kegagalan) kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

yang ditetapkan lebih dulu. “

(42)

2.8.1. Krite ria-kriteria Efektivitas Kerja Karyawan

Menurut Sondang P. Siagian (1985:124) kriteria-kriteria efektivitas kerja karyawan yaitu :

1. Perencanaan Kerja adalah aktivitas pegawai untuk menetapkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Rencana dapat dijadikan aspek dasar sebagai acuan untuk mengevaluasi hasil kerja. Bila hasil kerja minimal sama dengan target yang direncanakan, maka hal ini menunjukan efektivitas kerja karyawan tercapai.

2. Pelaksanaan Kerja adalah sebagai suatu kondisi yang kondusif, bagi tercapainya sasaran organisasi. Dimana dalam pelaksanaan kerjanya harus sesuai dengan pedoman kerja, prosedur kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga dengan hal tersebut, pelaksanaan kerja tidak terjadi hambatan yang dapat menggagalkan tercapainya suatu tujuan organisasi. 3. Hasil Kerja adalah wujud akhir dari aktivitas kerja yang di sesuaikan

dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Meliputi ketepatan waktu dan ketetapan kulitas dan kuantitas.

4. Kepuasan Kerja adalah sebagai derjat positif atau negative perasaan seseorang mengenai tugas-tugas pekerjaannya, tatanan kerja serta hubungan antar sesama pekerja.

(43)

menggerakan diri karyawan yang terarah dan tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.

2.8.2. Sumber Daya Perusahaan

Menurut Henry Simamora (2003:4) menjelaskan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yaitu financial, fisik, manusia dan kemampuan teknologi dan sistem.

Dimana seluruh unsur tersebut saling berkaitan dan diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan secara optimal. Dari Faktor- faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan manusia/karyawan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan. Untuk itu tercapainya tujuan organisasi dengan efektif pada dasarnya banyak ditentukan

oleh unsur manusia atau karyawan.

Malayu S.P Hasibuan mengatakan (2003:10): “karyawan adalah kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Dimana manusia merupakan elemen dasar yang menggeraka n dan melaksanakan aktivitas organisasi sehingga karyawan dituntut untuk berperan aktif dengan didukung oleh kecakapan, keterampilan dan berprestasi agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan organisasi. Unsur terakhir yang sangat penting yang dimiliki oleh organisasi yaitu kemampuan teknologi dan sistem. Dimana teknologi dan sistem yang handal tentu akan memberikan kontribusi dalam pencapaian efektivitas kerja karyawan terutama

(44)

2.9. Pengaruh Program Aplikasi Pemilu Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Kantor KPU Kota Cimahi.

Seiring kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat mendorong setiap instansi untuk bisa mengikuti perkembangan dan terus meningkatkan kemampuannya didalam mengelola data-data dan informasi yang dibutuhkan sebagai tujuan utamanya. Dimana yang ditandai dengan perubahan dalam seluruh aktivitas Pemilu yang tadinya menggunakan sistem manual diganti dengan sistem terkomputerisasi yang sering kita kenal dengan sebutan Program Aplikasi pemilu. Dimana di Pemilu Kota Cimahi sendiri, penerapan Sistem I nformasi tersebut digunakan untuk meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan baik pada tingkat

individu, kelompok maupun Pemerintahan.

Sebagaiman yang di kemukaan dari beberapa hasil penelitian yang salah satunya dari Rommi (2007) yang berjudul “Pengaruh Pengembangan SI Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan di Bank Jabar Cimahi“, dan Dine (2008) dengan judul

“Pengaruh SI Pemasaran Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Divisi Jaringan

Telekomunikasi Seluler PT Inti (Persero) Bandung”, yang hasilnya menunjukan

bahwa adanya Program Aplikasi Pemilu akan berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Karyawan. Dimana penelitian tersebut terdapat kesamaan dengan pe nelitian ini yaitu sama-sama menganalisis tiga permasalahan utama Program Aplikasi, Efektivitas Kerja Karyawan, dan ada atau tidaknya pengaruh Program Aplikasi Pemilu terhadap Efektivitas Kerja Karyawan. Mengacu pada hasil penelitian tersebut pada dasarnya pemanfaatan Program Aplikasi Pemilu dapat

(45)
(46)

32

3.1. Objek Penelitian

Objek Penelitian dalam tugas akhir /Skripsi ini dilaksanakan di Kantor KPU Kota Cimahi, dalam hal ini peneliti memfok uskan diri pada masalah Program Aplikasi pemilu terhadap efektivitas kerja KPU Kota Cimahi.setelah itu penulis mencoba mencari pola hubungan antara Variabel bebas yaitu Program Aplikasi pemilu dengan variabel terikat yaitu efektivitas kerja karyawan.

Lokasi yang di jadikan peneliti adalah Kantor KPU kota Cimahi. Jl.Pesantren Blok TTUC No.108. telp. (022) 6631110 Cimahi Utara 40513.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Satu tahun setelah penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) tahun 1999, pemerintah bersama DPR mengeluarkan UU No 4 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU No 3 Tahun 1999 tentang Pemilu. Pokok isi dari UU No. 4/2000 adalah adanya perubahan penting, yaitu bahwa penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2004 dilaksanakan oleh sebuah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang indepeden dan non independen

Independen dan nonpartisan inilah label baru yang disandang oleh KPU saat ini. KPU baru ini terdiri atas para anggota yang dipilih dari orang-orang yang independen dan

(47)

secara jelas bagaimana sangat kuatnya unsur kepentingan (interest) mewarnai setiap kegiatan KPU, sehingga sangat sering dalam pembahasan keputusan-keputusan KPU harus menghadapi situasi deadlock . Kenyataan ini tentu tidaklah menggembirakan, khususnya dilihat dari sudut pengembangan citra dan perkembangan KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. Atas dasar pemikiran bahwa KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu seharusnya bebas dari tekanan kepentingan-kepentingan, serta kuatnya tuntutan dari banyak pihak bahwa lembaga penyelenggara Pemilu harus bersih dari intervensi partai politik dan pemerintah, maka DPR bersama pemerintah mengeluarkan UU No.4 tahun 2000 yang secara tegas menyatakan bahwa anggota KPU terdiri dari orang-orang

independen dan non inependen.

Sifat independen dan non independen KPU saat ini tercermin dari proses seleksi calon anggota KPU. Dari semua calon anggota KPU yang diajukan presiden kepada DPR untuk mendapat persetujuan tidak satu pun yang berasal dari partai politik. Pada umumnya para calon berasal dari kalangan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Secara lebih jelas persyaratan untuk menjadi anggota KPU secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

1. Sehat jasmani dan rohani 2. Berhak memilih dan dipilih

3. Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tegaknya demokrasi dan keadilan

(48)

5. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang politik, kepartaian, pemilu dan kemampuan kepemimpinan

6. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik

7. Tidak sedang menduduki jabatan politik dan jabatan struktural dalam jabatan pegawai negeri

KPU adalah lembaga yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Hal ini tercantum dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan UU tentang Pemilu. Seluruh anggota KPU dan perangkat pendukungnya menyadari bahwa rakyat menghendaki Pemilu 2004 lebih berkualitas dari pemilu-pemilu sebelumnya. Oleh karena itu, pada Pemilu 2004, KPU harus mampu meyelenggarakan pemilu dengan tetap mengedepankan pencapaian asas-asas umum penyelenggaraan pemilu, yaitu; langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta beradab.Guna mendukung tercapainya sasaran tersebut, KPU menyiapkan sejumlah peraturan yang berlaku untuk penyelenggara Pemilu. Misalnya Peraturan Tata Tertib KPU dan Kode Etik Pemilu. Selain Hak dari kewajiban sebagaimana diatur dalam ketentuan perundangan, KPU juga wajib:

1. Melaksanakan tugas secara jujur dan adil

2. Menghormati azas keterbukaan dan pentingnya memberikan informasi yang tepat, jujur, dan

(49)

5. Mengusahakan agar setiap peserta pemilihan umum yang meliputi partai politik, calon anggota legislatif dan pemilih, mendapat perlakukan yang adil dan setara

6. Melaksanakan tugas secara terkoordinasi antar anggota atau dengan instansi terkait

7. Menunjang pemantauan pemilihan umum agar berjalan secara efektif dan efisien

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi KPU Kota Cimahi adalah sebagai berikut : 3.1.2.1. Visi Dari KPU Yaitu :

Visi : KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum, yang mandiri, non partisan, tidak memihak, profesional, kompeten dan bertanggung jawab.

3.1.2.2. Misi :

(50)

b. Meningkatkan pemahaman tentang hak dan kewajiban politik rakyat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.

c. Melayani dan memperlakukan setiap peserta pemilihan umum secara adil dan setara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan pemilihan umum untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu berikutnya.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) mempunyai susunan organisasi yang trdiri dari satu ketua KPU, satu Sekretariat, satu Subbagian program, satu

Subbagian Teknis penyelenggaraan, satu Subbagian Hukum & Humas, Subbagian Umum. dengan S tuktur sebagai berikut:

Perubahan peraturan Komisi Pemilihan Umum NO. 06 Tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja sekretariat jendral Komisi Pemilihan Umum adalah:

(51)

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KPU KOTA CIMAHI

Gambar 3.1.

Gambar struktur Organisasi KPU kota Cimahi

(52)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Uraian tugas Pelaksana pegawai non indefenden atau anggota KPU Kota Cimahi.Anggota KPU Kota Cimahi terdiri dari :

1. Jabatan : Ketua KPU Uraian Tugas :

menurut undang- undang No.5 Tahun 2008 :

1. Memimpin Rapat Pleno dan seluruh Kegiatan KPU. 2. bertindak atas nama KPU keluar dan ke dalam

3. memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU 4. Mendatangani sluruh peraturan dan keputusan KPU

2. Jabatan : Anggota KPU Uraian Tugas :

Menurut Undang-undang No.5 Tahun 2008 Pasal 55 :

Untuk kelancaran pelaksanaan KPU tugas dan kewajiban anggota KPU Kab/ Kota dapat membentuk kelompok kerja atau dan sebutan kata lain untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam jangka yang disesuaikan,dengan anggaran yang tersedia yaitu APBN untuk pemilu anggota DPR< DPD< DPRD serta presiden dan wakil presiden serta APBD untuk pemilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.

3. Jabatan : Anggota KPU Uraian Tugas :

(53)

Untuk kelancaran pelaksanaan KPU tugas dan kewajiban anggota KPU Kab/ Kota dapat membentuk kelompok kerja atau dan sebutan kata lain untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam jangka yang disesuaikan,dengan anggaran yang tersedia yaitu APBN untuk pemilu anggota DPR< DPD< DPRD serta presiden dan wakil presiden serta APBD untuk pemilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.

4. Jabatan : Anggota KPU Uraian Tugas :

Menurut Undang-undang No.5 Tahun 2008 Pasal 55 :

Untuk kelancaran pelaksanaan KPU tugas dan kewajiban anggota KPU Kab/ Kota dapat membentuk kelompok kerja atau dan sebutan kata lain untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam jangka yang disesuaikan,dengan anggaran yang tersedia yaitu APBN untuk pemilu anggota DPR< DPD< DPRD serta presiden dan wakil presiden serta APBD untuk pemilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.

5. Jabatan : Anggota KPU Uraian Tugas :

Menurut Undang-undang No.5 Tahun 2008 Pasal 55 :

(54)

serta presiden dan wakil presiden serta APBD untuk pemilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Adapun Uraian Tugas Dari Subbagian dintaranya adalah : 6. Jabatan : Sekretaris

Uraian Tugas :

Dengan peraturan komisi pemilihan umum Nomor. 06 Tahun 2008 pasal 193 adalah :

Sekretaris Jenderal, wakil sekretaris jenderal, kepala biro, Inspektur, Sekretaris KPU Provinsi, Sekretaris KPU Kabupaten / Kota, kepala bagian dan kepala subbagian wajib mengawasi bawahanya masing- masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah- langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Jabatan : Subbagian Teknis Penyelenggara. Uraian Tugas :

Subbagian teknis dan hubungan partisipasi Masyarakat mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan teknis penyelenggara pemilu dan proses administrasi dan verifikasi penggantian antar waktu anggota DPRD

Kabupaten/Kota, Pengisian Anggota DPRD Kabupaten / Kota Pasca pemilu, penetapan daerah pemilihan dan pencalonan, dan penetapan calon terpilih pemilu anggota DPRD Provinsi, dan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah,

bantuan, kerjasama antar lembaga, Melaksanakan pelayanan informasi, serta

(55)

8. Jabatan : Subbagian Program dan data Uraian Tugas :

Subbagian Program dan data mempunyai tugas dan mengumpulkan dan mengolah bahan rencana, program, anggaran pembiayaan kegitan tahap pemilu. 9. Jabatan : Subbagian Hukum dan Humas

Uraian tugas :

Subbagian teknis dan hubungan partisipasi Masyarakat mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan teknis penyelenggara pemilu dan proses administrasi dan verifikasi penggantian antar waktu anggota DPRD Kabupaten/Kota, Pengisian Anggota DPRD Kabupaten / Kota Pasca pemilu, penetapan daerah pemilihan dan pencalonan, dan penetapan calon terpilih pemilu anggota DPRD Provinsi, dan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah, bantuan, kerjasama antar lembaga, Melaksanakan pelayanan informasi, serta pendidikan pemilih.

10. Jabatan : Subbagian Umum Uraian Tugas :

(56)

11. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas :

Membuat analisa kebutuhan & kesejahteraan pegawai 12. Jabatan : Pelaksana

Uraian Tugas :

Menyusun rencana anggaran dan otorisasi, Membuat Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan, Urusan perbendaharaan dan TGR.

13. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas :

Menyusun dan mengolah dokumentasi, Menyusun bahan pemberitaan kegiatan & sosialisasi, Mengumpulkan & mengolah data menjadi informasi 14. Jabatan : Pelaksana (PNSP)

Uraian Tugas :

Menyusun rencana pengadaan, inventarisasi & penghapusan, Menyusun rencana kebutuhan barang logistik Pemilu, Menyusun rencana alokasi logistik kebutuhan Pemilu, Menyusun rencana pendistribusian logistik, Menyusun rencana pendistribusian logistik

15. Jabatan : Pelaksana (PNSP) Uraian Tugas :

(57)

16. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas : .

Mengembangkan system dan aplikasi data /informasi, Mengembangkan jaringan intranet, internet & extranet, Mengembangkan telekomunikasi & pengamanan data

17. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas :

Melakukan penyiapan pedoman & Juknis data pemilih, Memelihara dan memutakhirkan daftar pemilih, Memproses teknis administrasi penetapan daftar pemilih, Memproses teknis administrasi penetapan daftar pemilih, Menyusun teknis penyelenggaraan pemilu lainnya

18. Jabatan : Pelaksana (PNSP) Uraian Tugas :

Mengelola urusan kepegawaian, Menyusun rencana & pelaksanaan sidang/rapat, Melaksanakan prosedur keprotokolan, Menyusun rencana & melaksanakan urusan dalam/RT.

19. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas :

Membantu bendahara dalam membuat LPJ keuangan 20. Jabatan : Pelaksana

Uraian Tugas :

(58)

21. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas :

Membantu bendahara dalam Verifikasi Anggaran, Menyusun administarsi pengadaan barang/jasa

22. Jabatan : Pelaksana Uraian Tugas :

Melakukan urusan ke-Tata Usaha-an, Pengelolaan arsip dan surat menyurat, Pengelolaan adm. Perjalanan dinas (ST)

23. Jabatan : sopir Uraian Tugas :

Sopir operasional Ketua/Anggota KPU, Merawat kendaraan dinas dimaksud, Memeriksa dan mengecek kendaraan dinas

24. Jabatan :sopir Uraian Tugas :

Sopir operasional Ketua/Anggota KPU, Merawat kendaraan dinas dimaksud, Memeriksa dan mengecek kendaraan dinas

25. Jabatan : pramu bahkti Uraian Tugas :

Sebagai petugas piket kantor, Petugas kebersihan Ruangan kantor, Sebagai Pramubakti/Pramusaji, Pengelolaan dapur kantor

(59)

Sebagai petugas piket kantor, Petugas kebersihan Ruangan kantor, Sebagai Pramubakti/Pramusaji, Ekspeditor surat2 dinas, Layanan administrasi luar kantor lainnya

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu dengan metode induksi, yaitu sebuah metode bagaimana cara melihat dan menyimpulkan suatu persoalan yang dimulai dari pernyataan yang bersifat khususnya menuju kepada pernyataan yang bersifat umum. Bagaimana membuat kesimpulan umum yang dihasilkan dari kasus-kasus yang bersifat individual.

3.2.1. Desain Penelitian

Untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini adalah metode kualitatif yaitu suatu bentuk pemahaman atas masalah dan faktor- faktor yang mendasarinya. Dan masalah yang dihadapi oleh Komisi pemilihan umum (KPU ) Kota Cimahi adalah bagaimana pengaruh program aplikasi pemilu terhadap efektivitas kerja KPU Kota Cimahi.

(60)

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Kota Cimahi dimana data yang diteliti adalah pengaruh program aplikasi pemilu terhadap efektivitas kerja KPU Kota Cimahi.

3.2.2. Ope rasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator subvariabel, dan pengukuran. Variabel-variabel yang akan diukur dan diuji dalam penelitian ini merupakan Variabel- variabel-variabel operasional dimana terdapat dua variabel-variabel . Variabel yang satu memberi pengaruh atau dipengaruhi variabel lain dan hubungan tersebut terjadi dengan sendirinya.

Menurut Sugiono (2002:20) :

”Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.”

Berdasarkan metode ujian skripsi yang digunakan oleh penulis serta dari pengertian penelitian diatas, maka dapat menetapkan variabel penelitian sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

(61)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

(62)
(63)
(64)
(65)

3.2.3. Metode Penarikan Sampel

Untuk mengetahui jumlah populasi dan sampel yang terdapat di Kantor KPU Kota Cimahi yaitu menggunakan metode penarikan sampel, diantaranya adalah sebagai berikut :

3.2.3.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2001:55) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya.

Jadi populasi merupakan kumpulan individual atau objek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dalam suatu penelitian menyebutkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan pada KPU Kota Cimahi. Jumlah populasinya adalah 26 Orang.

Berdasarkan jumlah populasi yang kurang dari 30 maka penelitian ini dinamakan penelitian sensus. Pengertian dari pada penelitian sensus sendiri adalah penelitian dengan cara mengumpulkan informasi dari semua anggota populasi. Keuntungan dari penelitian sensus adalah memungkinkan data yang lengkap karena mencerminkan seluruh sifat-sifat populasi (Krisyantono, 2006). Menurut Krisyantono (2006) sensus dapat dilakukan apabila anggota populasi tidak terlalu

(66)

3.2.3.2Sampel

Menurut Sugiono ( 2008 : 116 ) Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

3.2.3.3.Sensus

Sensus menurut Marzuki (2002:41) adalah mencatat semua elemen yang diselidiki. Jadi menyelidiki semua objek, semua gejala, semua kejadian atau peristiwa, dan yang dihasilkan adalah nilai karakteristik sesungguhnya (true value). Cara sensus yaitu perhitungan yang lengkap (a complete enumeration method). Dan

Sensus menurut J. Supranto (2000:22) adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.

3.2.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

3.2.4.1Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ada dua, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data Primer

(67)

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber tulisan antara lain dari literatur, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang dianggap dapat mendukung topik penelitian.

3.2.4.2. Metode Pengumpulan data

Sedangkan metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Metode ini digunakan agar data-data yang diperoleh valid dan reliable. Adapun metode pengumpulan data yang dipilih peneliti :

1. Observasi, yaitu peneliti langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan meneliti secara langsung data-data yang berkaitan dengan bahan laporan secara cermat dan sistematik.

2. Wawancara, yaitu Tanya jawab secara langsung tentang kondisi dan situasi instansi terutama pegawai yang bertugas dibagian Pengembangan Sumber Daya Manusia.

3. Literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil dari beberapa bahan pustaka yang dapat dijadikan referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

(68)

3.2.5. Teknik Pengujian Data

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, kuesioner yang digunakan terlebih dahulu harus di uji cobakan. Pelaksanaan uji coba yang dimaksud untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item kuisioner, berkaitan dengan redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun maksud yang terkandung dalam pernyataan item kuesioner tersebut. Dimana Teknik pengujian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.5.1. Uji Validitas

Menurut Purbayu dan Ashari (dalam Nuraedi, Rudi S, Ihat, 2005: 247)

“Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen

pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur”.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:218)

“Validitas adalah suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non parametik digunakan untuk mengukur var nominal, bukan untuk mengukur var internal yang bersifat parametik”.

(69)

...3.1 Sumber: Arikunto (2002: 146)

Keterangan :

= Korelasi antara variabel Y dan X .

= Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba.

= Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji

coba.

= Jumlah responden uji coba.

Validitas tiap item akan terbukti jika lebih besar dari dengan

α = 0,05. Apabila hasil lebih kecil dari pada taraf signifikan, maka

item kuesioner tersebut tidak valid. Sebaliknya, jika lebih besar dari

maka kuesioner tersebut valid.

3.2.5.2. Validitas Program AplikasiPe milu

(70)

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Variabel Independen Program Aplikasi Pemilu

Pertanyaan No

r kritis(r table) r hitung Keterangan

1

0.30 0.440 Valid

2

0.30 0.556 Valid

3

0.30 0.614 Valid

4

0.30 0.304 Valid

Sumber: data olahan Kuesioner

3.2.5.3. Uji Validitas Efektivitas kerja Karyawan

(71)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Variabel Dependen Efektivitas kerja Pegawai

Pertanyaan No

r kritis ( rtabel) r hitung Keterangan

(72)

Pada tahap awal,setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap 15 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur efektivitas kerja karyawan, ternyata item 1 dan 3 tidak valid, sebab memiliki nilai korelasi 0,241 dan 0.671. dibawah ini berdasarkan teori Sugiono (2008 : 188), bahwa yang memenuhi syarat validitas adalah dengan r kritis = 0,30. Maka bila nilai validitas di atas r kritis berarti item- item pertanyaan dikatakan valid.

3.2.5.2. Uji Reliabilitas

Menurut Purbayu dan Ashari (2005: 251)

“ Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur

dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan”.

Semakin sedikit kesalahan dalam suatu tes (yaitu semakin reliabel) semakin valid skor tes tersebut. Suatu penilaian yang tidak reliabel secara otomatis tidak valid. Instrumen yang memiliki reliabilitas tinggi diperlukan jika hasil penilaian akan digunakan untuk pengambilan keputusan yang penting. Sebaliknya, reliabilitas tingkat menengah diperlukan jika hasil penilain kurang penting, dan penilaian didasarkan atas beberapa sumber informasi.

Dalam penelitian ini peneliti akan menguji reliabilitas menggunakan alfa Cronbach :

...3.2 Sumber : Sambas Ali (2007 : 38)

Keterangan :

(73)

K = Banyaknya bulir soal

= Jumlah varians bulir

= Varians total

Untuk mencari varians, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

...3.3

Hasil perhitungan dibandingkan dengan pada taraf nyata

dengan kriteria kelayakan jika > berarti reliabel dan

sebaliknya jika < berarti tidak reliabel.

3.2.5.2.1. Reliabilitas Program Aplikasi Pe milu

Dari hasil test reliabilitas tentang Program Aplikasi Pemilu diketahui bahwa variabel ini memiliki alpha Cronbach 0,689. Berpedoman pada Sugiyono (2003:124) jika nilai alpha lebih besar dari 0,6 maka ini menunjukan bahwa item-item yang menjadi instrumen penelitian layak. Dengan nilai alpha dari variabel Program Aplikasi Pemilu pada tabel 3.5, maka variabel ini dapat dikatakan

(74)

0,689 dimana sehingga seluruh item dari variabel sistem informasi pemilu dinyatakan reliabel.

3.2.5.2.2. Reliabilitas Efektivitas Kerja Karyawan

Dari hasil test reliabilitas tentang Efektivitas kerja karyawan diketahui bahwa variabel ini memiliki nilai alpha sebesar 0.817. Dengan nilai alpha dari variabel Efektivitas kerja karyawan pada tabel 3.6, maka variabel ini dapat dikatakan variabel. Oleh karena itu, item- item yang menjadi instrumen penelitian mengenai Efektivitas kerja karyawan dapat dipercaya dan handal untuk

selanjutnya dapat diolah.

Tabel 3.5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.817 .818 15

(75)

3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahamai dan bermanfaat untuk menjawab masalah- masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai seberapa besar pengaruh Program Aplikasi pemilu (X) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan (Y).

Suatu daftar pertanyaan yang di jawab dengan pendekata n skala likert akan menghasilkan data ordinal yang tidak menunjukkan perbandingan suatu jawaban yang nyata. Dengan data interval perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jawaban responden. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan transpormasi data dengan mengubah data ordinal menjadi data interval. Metode yang di gunakan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval adalah metode MSI (Metode Succsesife Interval).

3.2.6.1. Analisis Kualitatif

(76)

Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

Data kualitatif dalam statistik dapat berupa data berskala Interval. Data berskala Interval adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi dan bukan berupa angka tapi berupa kata atau kalimat dan diantara kategorisasi data tersebut terdapat hubungan atau jenjang yang menunjukkan ketidaksetaraan. Untuk mendapatkan data berskala interval pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner hendaknya menggunakan opsi jawaban model skala Likert dimana digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persefsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.

Sehubungan skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala interval. Maka agar data interval dapat diolah untuk kepentingan pengolahan data di SPSS ataupun di Excell, maka opsi-opsi yang berupa teks tersebut harus dikuantifikasi (diberi simbol angka). Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 (lima) opsi sebagai berikut :

a. Sangat Setuju diberi nilai 5 b. Setuju diberi nilai 4

c. Ragu-Ragu 3

d. Tidak Setuju diberi nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1

(77)

3.2.6.2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan statistik inferensi. Statistik inferensi digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan SPSS 12.0, analisis regresi dan koefisien determinasi.

3.2.6.2.1. Korelasi

Pengertian dari korelasi bivariat parametrik Pearson product moment menurut Jonathan Sarwono adalah digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang beskala interval (parametrik).

Analisis korelasi adalah suatu teknik antara variabel- variabel bebas dengan veriabel- variabel terikat. Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas (Program Aplikasi Pemilu) dan variabel terikat (Efektivitas Kerja Karyawan).

Rumus yang digunakan Korelasi Pearson:

...3.5 ( Husein Umar, 2002 : 325)

Keterangan:

= Korelasi antara variabel X dan Y.

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
Gambar 3.1.
Tabel 3.2
Tabel Penafsiran Koefisien Korelasi dari Guilford Emperical Rulesi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas, akan diteliti faktor yang berasal dari dalam diri (intern) siswa yaitu motivasi

Dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya teknologi komputer, maka pengguna komputer saat ini dirasakan menjadi kebutuhan, dengan teknologi informasi pembelajaran

Semakin berkembangnya kemajuan teknologi kebutuhan akan teknologi informasi akan semakin meningkat Oleh karena itu pengembangan aplikasi multimedia sebagai media promosi

Dengan tujuan: Tahun ke-1 adalah pembenahan mutu produk dan Tahun ke-2 adalah ekspose produk dan kawasan sentra IRT serta Tahun ke-3 adalah target

Antena Omnidirectional GroundPlane merupakan jenis antena yang memiliki corak pola keseluruhan atau ke segala arah dalam jumlah 360 ° pada posisi vertikal namun

Tabel Hubungan Teknik Gerak, Kelenturan dan Peniruan Gerak Teknik Gerak Kelenturan Peniruan Gerak TEKNIK GERAK : KELENTURAN : PENIRUAN merupakan cara merupakan ekspresi GERAK : dan

Mekanisme pengelolaan sampah selanjutnya harus dilakukan dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan penanganan sampah dilakukan dengan

Ukuran material pasir pasang tentunya lebih besar dibandingkan ukuran pasir pantai, dan intensitas penggunaan Stadion Gelora Bung Karno yang cukup tinggi