• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan Dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine Di Ppp Morodemak, Demak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan Dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine Di Ppp Morodemak, Demak."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PERIODE HARI BULAN TERHADAP

HASIL TANGKAPAN DAN PENDAPATAN USAHA MINI

PURSE SEINE

DI PPP MORODEMAK, DEMAK

GRAITA GAIETY JATMIKO

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2015

Graita Gaiety Jatmiko

(4)

Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak. Dibimbing oleh EKO SRI WIYONO dan RONNY IRAWAN WAHJU.

Mini Purse Seine merupakan alat tangkap yang pengoperasiannya dengan melingkarkan jaring dan menggunakan alat bantu lampu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh periode hari bulan terhadap keragaman jenis hasil tangkapan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan serta tingkat pendapatan usaha mini purse seine PPP Morodemak. Hasil tangkapan didominasi oleh ikan pelagis (24 291.3 kg). Hasil tangkapan dikelompokkan berdasarkan periode hari bulan. Berdasarkan uji statistik, hasil total tangkapan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh fase periode hari bulan tetapi tujuh dari sembilan spesies hasil tangkapan dipengaruhi oleh fase periode hari bulan. Selanjutnya perbandingan pendapatan nelayan berdasarkan periode hari bulan berdasarkan statistik berbeda secara signifikan (p<0.05). Pendapatan rata-rata nelayan pada saat bulan gelap, semi terang pertama, semi terang kedua secara berurutan sebesar Rp18 511 100, Rp7 932 200, dan Rp10 898 200. Sedangkan saat bulan terang nelayan mengalami kerugian rata-rata sebesar Rp399 300

Kata kunci : mini purse seine, periode hari bulan, pendapatan.

ABSTRACT

GRAITA GAIETY JATMIKO. Analysis of Impact of Moon Phase to Fish Catches and Income of Mini Purse Seiner in Morodemak, Demak. Supervised by EKO SRI WIYONO and RONNY IRAWAN WAHJU.

Mini Purse Seine fishing gear were operated by encircling the net and combained by lighting. The purpose of this study were to determine the influence of the moon phase period on fish catches (species diversity and total catches) and income of mini purse seiner in PPP Morodemak. The total catches dominated by pelagic fish (24 291.3 kg). The catch is classified based upon moon phase period. Based on statistical test, the total catch were not significantly different of moon phase period. However, result of this study showed that seven of nine species of total catch were significantly influenced by moon cycle. The highest fish catch were found during new moon phase period. Furthermore, comparison of fishermen based on the statistical analysis showed significantly different between moon cycle (p < 0.05). The average income of fishermen during the new-moon phase period, first quarter period, and the third quarter period are respectively Rp18,511,100 Rp7,932,200 and Rp10,898,200. Meanwhile, when the full of moon phase period fishermen an average income loss of Rp399,300.

(5)

ANALISIS PENGARUH PERIODE HARI BULAN TERHADAP

HASIL TANGKAPAN DAN PENDAPATAN USAHA MINI

PURSE SEINE

DI PPP MORODEMAK, DEMAK

GRAITA GAIETY JATMIKO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak. Terimakasih penulis ucapkan kepada

1. Bapak Dr Eko Sri Wiyono, MSi dan Bapak Dr Ir Ronny Irawan Wahju, MPhil selaku komisi pembimbing atas bimbingan, pengarahannya, dan koreksi dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dr Nimmy Zulbairnani SPi, MSi selaku penguji tamu dan Ibu Retno Muninggar SPi, ME selaku komisi pendidikan.

3. Bapak Husni, SE, MPi selaku kepala PPP Morodemak.

4. Kepala Dinas Perikanan dan Keluatan Kabupaten Demak dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah, kepada para nelayan di PPP Morodemak yang telah membantu dalam penelitian.

5. Bapak H Drs Bambang Sujatmiko, MSi dan Ibu Hj.Parsiti, SPd, selaku orang tua dan kakak Novfianto Richard Wicaksono atas segala dukungan serta doa. 6. Teman-teman seperjuangan keluarga PSP 48 dan Muhammad Okta Byari atas

dukungan dan doa dalam penulisan karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Bogor, Januari 2015

(9)

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

METODOLOGI PENELITIAN 3

Waktu dan Tempat 3

Alat dan Bahan Penelitian 4

Sumber Data 4

Metode Pengambilan Data 4

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Unit Penangkapan Mini Purse Seine 9 Kegiatan Operasi Penangkapan Mini Purse Seine 11 Periode Kemunculan Bulan 13

Hasil Tangkapan 13

Sistem Bagi Hasil 22

Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine 23

KESIMPULAN DAN SARAN 25

Kesimpulan 25

Saran 26

DAFTAR PUSTAKA 26

LAMPIRAN 28

(10)

1 Parameter metode pengambilan data 5 2 Periode kemunculan bulan 6

3 Struktur data RAL 7

4 Tabel uji Anova 8

5 Spesifikasi mini purse seine di PPP Morodemak 9 6 Spesifikasi alat tangkap mini purse seine di PPP Morodemak 10 7 Spesifikasi alat bantu mini purse seine di PPP Morodemak 11 8 Kebutuhan perbekalan nelayan Mini Purse Seine 12 9 Data hasil tangkapan mini purse seine selama satu bulan 14 10 Jumlah bobot hasil tangkapan per-periode hari bulan 15 11 Hasil uji statistik anova per-spesies hasil tangkapan 17 12 Pengeluaran Nelayan berdasar Periode Bulan 23 13 Penerimaan nelayan (harga jual hasil tangkapan) 24 14 Pendapatan bersih nelayan per-periode hari bulan 25

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi PPP Morodemak 3 2 Kontruksi alat tangkap jaring mini purse seine 10 3 Diagram proporsi bobot hasil tangkapan 8 sampel Mini Purse Seine 14 4 Diagram komposisi keragaman hasil tangkapan berdasar periode bulan 16 5 Skema perhitungan bagi hasil pendapatan usaha Mini Purse Seine 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Nilai Produksi hasil tangkapan kabupaten Demak 2006-2010 29 2 Produksi mini purse seine PPP Morodemak tahun 2013 29 3 Hasil uji statistik bobot tangkapan total 29 4 Hasil uji statistik per-spesies hasil tangkapan 30 5 Hasil uji statistik keragaman spesies hasil tangkapan 32 6 Perhitungan nilai produksi kotor KM Avinda (sampel no 2) 33 7 Penerimaan produksi per-bulan 33 8 Perhitungan pendapatan per-periode bulan 34 9 Perhitungan analisis revenue cost (R/C) 35 10 Analisis Usaha Perikanan mini purse seine di PPP Morodemak 35

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kabupaten Demak merupakan daerah pesisir dengan potensi perikanan yang sangat melimpah, dengan garis pantai sepanjang 34.1 km menyebar di 4 kecamatan, yaitu Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Nilai produksi perikanan laut Kabupaten Demak mengalami ketidakstabilan bahkan cenderung menurun antara tahun 2006 hingga 2010 (BPS Demak 2010) yang disebabkan beberapa hal antara lain faktor oseanografi, cuaca, iklim, dan periode hari bulan mengakibatkan pasang surutnya air laut. Pasang yang terjadi pada saat bulan purnama biasanya disebut dengan pasang purnama, air laut naik dengan tinggi yang optimum dibandingkan hari-hari sebelum dan setelah purnama. Kondisi pasang surut air laut juga diduga mempengaruhi hasil tangkapan selama penelitian (Lee 2010). Mempertimbangkan fluktuasi nilai produksi hasil tangkapan serta peningkatan jumlah nelayan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, maka dalam pembangunan bidang perikanan dan kelautan perlu dianalisis lebih jauh mengenai analisis pengaruh periode hari bulan.

Optimalisasi penangkapan ikan akan dapat berjalan dengan baik apabila nelayan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut antara lain kesesuaian dalam penggunaan alat tangkap. Alat tangkap yang digunakan seharusnya disesuaikan dengan daerah penangkapan ikan (fishing ground) dan jenis ikan yang menjadi sasaran tangkap utama. Selain kesesuaian penggunaan alat tangkap, sumberdaya ikan akan mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh. Faktor periode hari bulan secara tidak langsung akan berdampak pada ketersediaan sumberdaya ikan, sehingga nelayan perlu mengetahui perubahan setiap periode hari bulan tersebut.

(12)

merupakan hal yang penting diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, terutama volume hasil tangkapan dan pendapatan yang diterima.

Apabila optimalisasi penangkapan ikan dapat tercapai, maka hasil tangkapan yang diperoleh akan menjadi salah satu parameter perhitungan dalam tingkat pendapatan nelayan. Kondisi produksi perikanan tangkap di Kabupaten Demak yang masih mengalami fluktuasi jumlah produksi perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh periode hari bulan terhadap hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Morodemak Demak khususnya pada alat penangkapan ikan mini purse seine. Hal ini menjadi alasan bagi penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian pengaruh periode hari bulan belum pernah dilakukan di PPP Morodemak Demak, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi bagi efisiensi dan keefektifan pengoperasian penangkapan ikan nelayan di PPP Morodemak, Demak.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan

1. Faktor penyebab keragaman hasil tangkapan pada periode hari bulan 2. Bagaimana jumlah produksi hasil tangkapan terkait periode hari bulan

3. Dampak hasil tangkapan yang didaratkan dengan tingkat pendapatan nelayan

Tujuan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh periode hari bulan terhadap keragaman jenis hasil tangkapan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan.

(13)

Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Tersedianya informasi tentang jumlah produksi hasil tangkapan terkait periode hari bulan.

2. Bagi para pemangku kepentingan perikanan tangkap terutama pemerintah daerah, dunia usaha dan nelayan setempat, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan khususnya penyesuaian pada saat operasi periode hari bulan.

3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan tangkap, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran unit penangkapan yang disesuaikan dengan periode hari bulan.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PPP Morodemak Demak, Jawa Tengah pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2014.

(14)

Alat dan Bahan Penelitian

Bahan dan peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil tangkapan yang didaratkan

2. Papan ukur (measuring board)

3. Meteran yang berkapasitas 150 cm dengan ketelitian 0.1 cm 4. Alat dokumentasi (kamera)

5. Kuisioner, sebagai pedoman menggali informasi nilai investasi, biaya, harga hasil tangkapan, dan pendapatan nelayan

6. Alat tulis

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung kegiatan operasional lelang hasil tangkapan unit penangkapan mini purse seine dan wawancara nelayan yang mengoperasikan unit penangkapan mini purse seine di PPP Morodemak. Data primer yang dikumpulkan antara lain, sumber modal operasi nelayan, biaya operasional, daerah penangkapan, jumlah trip, tenaga kerja, komposisi hasil tangkapan, pola lelang, dan karakteristik responden.

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Kecamatan, dan Biro Pusat Statistik (BPS). Data yang dikumpulkan mencakup kondisi geografis, administrasi wilayah, keadaan penduduk, keadaan sarana prasarana penunjang perikanan, dan data hasil tangkapan yang didaratkan di TPI Morodemak.

Metode Pengambilan Data

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(15)

bulan yang dilakukan menurut fase bulan) selama satu siklus bulan, analisis data yang digunakan ialah uji Anova dan uji lanjut BNT.

Tabel 1 parameter metode pengambilan data

JENIS DATA SUMBER

Pengamatan Langsung Data Sekunder Wawancara Sumber Modal Mengikuti kegiatan

(16)

Tabel 2 Periode Kemunculan Bulan

Periode Hari Bulan Tanggal Durasi (Jam) Keterangan hari ke-4 hingga 8 31 Juli-4 Agsts 2014 4.5 – 8 Semi Terang kedua hari ke-9 hingga 17 5-14 Agustus 2014 8.5 – 12.5 Terang (purnama) hari ke-18 hingga 22 15-18 Agustus 2014 4.5 – 8 Semi Terang pertama hari ke-23 hingga 3 19-29 Agustus 2014 0 – 4.5 Gelap

Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, untuk menggambarkan dan menginterpretasikan unit penangkapan, jumlah, dan komposisi hasil tangkapan. Analisis data dapat pula menggunakan analisis kondisi ekonomi yang dihubungkan dengan pola operasi penangkapan terkait periode hari bulan dan pendapatan yang diperoleh. Selanjutnya untuk mengamati pengaruh periode hari bulan komposisi hasil tangkapan selama penelitian (satu periode bulan) maka, hasil tangkapan dikelompokkan menjadi 4 fase periode hari bulan kemudian dilakukan perhitungan tingkat pendapatan nelayan.

Analisis Komposisi dan Jumlah Hasil Tangkapan

Hasil tangkapan diklasifikasikan menurut jenisnya kemudian dilakukan penimbangan untuk setiap jenis ikan selanjutnya hasil tangkapan dikelompokkan kedalam fase periode hari bulan untuk setiap unit penangkapan mini purse seine. Data tersebut, baik jumlah, sebaran hasil tangkapan dan lainnya disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.

Analisis Kondisi Ekonomi

Analisis ekonomi dilakukan untuk mengestimasi tingkat pendapatan usaha mini purse seine. Estimasi pendapatan usaha nelayan mini purse seine dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut :

a. Analisis Pendapatan Usaha

(17)

1. Apabila TR > TC, maka usaha mendapat keuntungan 2. Apabila TR < TC, maka usaha mengalami kerugian 3. Apabila TR = TC, maka usaha mengalami titik impas

b. Analisis Revenue Cost (R/C)

R/C = Total Penerimaan (TR) Total Biaya (TC) Keterangan :

1. Bila R/C > 1, maka usaha dikatakan sangat layak 2. Bila R/C < 1, maka usaha dikatakan tidak layak 3. Bila R/C = 1, maka usaha dikatakan layak

Analisis Statistik

Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan (Walpole 1997). Untuk mengetahui perbedaan bobot hasil tangkapan, komposisi, dan pendapatan pengaruh periode hari bulan, maka analisis statistik yang digunakan adalah rancangan percobaan acak lengkap dengan perlakuan yang diperhatikan yaitu

a. Perlakuan 1 (a1) : bulan gelap

b. Perlakuan 2 (a2) : bulan sabit pertama c. Perlakuan 3 (a3) : bulan terang

d. Perlakuan 4 (a4) : bulan sabit terakhir

Struktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r ulangan disajikan sebagai berikut.

Tabel 3 struktur data RAL

(18)

Model persamaan liniernya adalah sebagai berikut

Dimana

Y0 : hasil pengamatan pada perlakuan hari bulan ke-i, pengulangan ke-j : rata-rata populasi

: error pada perlakuan ke-i, pengulangan ke-j

ANOVA (Analysis of Variance)

Tabel 4 ANOVA

Sumber Keragaman Db JK KT Fhitung Ftabel Perlakuan (hari bulan) a– 1 JKP KTP KTP/KTG 5% Galat a (n -1) JKG KTG

Total ab – 1 JKT - - -

Hipotesis yang diuji untuk model tetap adalah :

H0 :

a

i = 0 (tidak ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan) H1:

a

i ≠ 0 (ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan)

Kaidah keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel atau Pvalue, dengan α = 5%, yaitu apabila

F

hitung > Ftabel, maka tolak H0 dan jika

F

hitung<Ftabel, maka gagal tolak H0. Apabila hasil analisis memperoleh keputusan tolak Ho maka untuk mengetahui perlakuan yang memberikan nilai berbeda tehadap jumlah ikan yang tertangkap maka diperlukan uji lanjut. Uji lanjut yang digunakan adalah uji LSD (BNT) (Gasperz 1991).

UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)

Uji beda nyata terkecil (BNT) atau uji LSD (Least Significant Difference = LSD). Uji BNT digunakan untuk menentukan suatu rata-rata apakah perlakuan yang diberikan berbeda secara statistik atau tidak. Untuk menghitung nilai BNT atau LSD, membutuhkan beberapa data yang berasal dari perhitungan sidik ragam (ANOVA) yang telah dilakukan sebelumnya, data tersebut berupa MSe (kuadrat tegah error) dan dfe (derajat bebas error) serta tabel t-student. Secara lengkap rumus perhitungan sebagai berikut

(19)

Nilai BNT menjadi pembeda antar rata-rata dua fase periode bulan, bila rata-rata tersebut lebih kecil atau sama dengan nilai BNT, maka dinyatakan tidak berbeda signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Unit Penangkapan Mini Purse seine

Purse seine (pukat cincin) adalah alat tangkap yang sering disebut juga jaring kolor, karena pada bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali yang berfungsi untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kolor tersebut (Sadhori 1985). Mini purse seine merupakan unit penangkapan purse seine dalam ukuran lebih kecil yang memberikan kontribusi bagi perikanan di Kabupaten Demak dan mendominasi di PPP Morodemak, Demak. Unit penangkapan tersebut tersusun atas beberapa komponen, yaitu kapal, alat tangkap, dan nelayan.

1 Kapal Mini Purse Seine

Kapal yang dipergunakan untuk pengoperasian alat tangkap mini purse seine di Desa Morodemak Kabupaten Demak terbuat dari kayu jenis jati (Tectona grandis) dengan ukuran yang bervariasi antara 17 GT – 25 GT, dengan ukuran rata-rata sekitar 17 GT. Spesifikasi kapal mini purse seine dibedakan menjadi dimensi utama, palka, power block, gardan, dan mesin diesel (Tabel 5).

Tabel 5 spesifikasi kapal mini purse seine di PPP Morodemak Spesifikasi Kapal Ukuran Satuan Dimensi utama

Panjang (L) 20 Meter Lebar (B) 5 Meter Tinggi 1.2 – 1.8 Meter Palka

Kapasitas 5 Ton Jumlah 12-15 Unit

Power block 1 Unit

Gardan 1 Unit

Mesin diesel 110-120 PK

Jumlah 1-2 Unit

(20)

2 Alat Tangkap Mini Purse Seine

Mini purse seine tergolong alat tangkap yang dioperasikan untuk menangkap gerombolan ikan jenis pelagis. Komponen alat tangkap mini purse seine terdiri atas jaring, pelampung, pemberat, serta dilengkapi dengan tali kerut atau purse line (tabel 6) yang dilewatkan melalui cincin-cincin yang diikatkan bagian bawah jaring.

Tabel 6 Spesifikasi alat tangkap mini purse seine di PPP Morodemak Spesifikasi alat tangkap Material Ukuran Satuan Bagian badan jaring

Mesh size Polyamide (PA) 210D/6 1 Inchi

Bagian Tali

Float rope Polyethylene (PE) 420 Meter

Sinker line Polyethylene (PE) 500 Meter

Purse line Polyethylene (PE) 600 Meter

Perlengkapan lain

Pelampung Polyvinilchloride (PVC) 1200 Buah

Pemberat Timah 300 Buah

Cincin Kuningan 120 Buah

Sumber : UPT PPP Morodemak 2014 (diolah)

Ukuran alat tangkap (jaring) yang dioperasikan di Kabupaten Demak rata-rata memiliki panjang 400-500 m dengan kedalaman jaring berkisar antara 50-100 m.

Gambar 2 Kontruksi alat tangkap jaring mini purse seine

(21)

Tabel 7 Spesifikasi alat bantu mini purse seine di PPP Morodemak

Nama Daya Merk Keterangan

Mesin Gardan 20 HP/2000rpm Dongfeng S1110 - Mesin penggerak

dynamo

110 HP/3400rpm Mitsubishi Penghasil listrik 30.000 watt Lampu set 1500 watt, arus 6.2 A Sammyung metal halide lamp

Fitting lamp - Unilamp metal halide lamp

Stabilizer Arus 13.5 A - Model UN-152 H

3 Nelayan

Nelayan mini purse seine di Kabupaten Demak, secara garis besar dibedakan atas pemilik kapal dan nelayan penggarap. Nelayan penggarap terdiri atas satu juru mudi sekaligus sebagai fishing master, satu wakil nahkoda, dua juru mesin, dan ABK buruh lainnya. Dalam satu unit mini purse seine, jumlah ABK rata-rata 20-25 orang.

Kegiatan Operasi Penangkapan Mini Purse Seine

Kegiatan operasi unit penangkapan mini purse seine dibagi atas 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelayaran, tahap penurunan jaring, dan tahap penarikan jaring

Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi persiapan kapal, alat tangkap, mesin, alat bantu penangkapan, dan perbekalan. Persiapan kapal dilakukan pada semua badan kapal, jika terjadi kebocoran maka kapal akan diperbaiki pada dock dengan rata-rata perbaikan setahun sekali. Persiapan alat tangkap yaitu penyusunan jaring di atas kapal dek biasanya disusun pada samping kiri, samping kanan, atau buritan kapal. Penempatan alat tangkap disesuaikan dengan arah putaran baling-baling kapal. Kemudian persiapan pada mesin kapal yaitu memeriksa mesin dalam keadaan menyala sehingga dapat dideteksi jika ada suara-suara dan getaran yang tidak berjalan lancar. Kerusakan pada mesin dapat terjadi pada filter oli, solar kotor, kebocoran, baling-baling rusak, dan sebagainya.

(22)

perbedaan nilai perbekalan dipengaruhi oleh ukuran kapal, jumlah ABK melaut, dan komponen lainnya.

Tabel 8 Kebutuhan perbekalan nelayan mini purse seine

JENIS PERBEKALAN JUMLAH HARGA (rupiah) Solar 150 liter 1 200 000 Bensin 10 liter 100 000 Es Balok 5-7 balok 150 000 Air Bersih 3-5 drum 30 000 Rokok 10 pack 150 000 Kopi, teh, susu 1 kaleng 75 000

Gula 1 kg 10 000

TOTAL Rp1 715 000

Tahap Operasional Penangkapan

Fishing ground atau daerah penangkapan alat tangkap mini purse seine di Kabupaten Demak dioperasikan sekitar perairan utara laut jawa dengan jarak tempuh 3-4 mil laut dengan waktu yang dibutuhkan ±3-4 jam, nelayan mulai melakukan persiapan pukul 15.00 dan berangkat pukul 16.00. Sesampainya di

fishing ground, lampu pengumpul ikan (6-8lampu set/tawur) dinyalakan, jangkar diturunkan untuk berlabuh, mesin utama dimatikan, dan menunggu terkumpulnya ikan disekitar cahaya lampu. Waktu yang digunakan untuk menunggu ikan agar terkumpul mendekati sumber cahaya ±3-4 jam.

Tahap setting (penurunan jaring) pertama dilakukan sekitar pukul 01.00.

(23)

ujung-ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan melepas ring dari badan jaring, tetapi pada mini purse seine yang ditarik manusia cincin tidak dilepaskan. Kemudian langkah selanjutnya mengambil hasil tangkapan menggunakan serok, lalu dilakukan penyortiran di atas geladak kapal.

Periode Kemunculan Bulan

Perubahan kondisi periode bulan dibagi menjadi empat fase. Fase bulan baru atau gelap (new moon), fase bulan kuadran 1 (sabit pertama), fase bulan purnama (full moon), dan fase bulan kuadran 2 (sabit terakhir). Periode perubahan kondisi bulan tersebut rata-rata terjadi setiap tujuh hari (Rakhmadevi 2004). Pembagian ini berdasarkan waktu atau periode kemunculan bulan. Kondisi bulan terang terjadi apabila kemunculan bulan lebih dari 8 jam dalam satu hari, sedangkan bulan semi terang terjadi apabila kemunculan bulan berada antara 4 jam – 7.5 jam, dan periode bulan gelap terjadi apabila kemunculan bulan hanya muncul antara 0 jam – 3.5 jam (Lee 2010)

Selama penelitian intensitas cahaya bulan setiap harinya berbeda-beda disebabkan adanya pergeseran kemunculan bulan selama satu bulan akibat adanya pergerakan rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi. Pada tanggal 21-24 Agustus 2014 atau bertepatan dengan hari ke-25 sampai ke-28 siklus bulan, bulan tidak muncul dikarenakan pada hari-hari tersebut merupakan kondisi bulan gelap atau akhir siklus bulan. Pada tanggal 8-12 Agutus 2014 bertepatan dengan periode hari bulan ke-12 sampai ke-16 siklus bulan, bulan muncul sejak sore hingga pagi hari atau dengan durasi kemunculan bulan selama 12.5 jam kondisi seperti ini sering disebut dengan bulan purnama (terang).

Hasil Tangkapan

Tangkapan Bobot Total Hasil Tangkapan

Ikan yang menjadi tujuan penangkapan mini purse seine adalah ikan-ikan pelagis yang bergerombol. Ini berarti bahwa ikan yang akan ditangkap tersebut membentuk suatu gerombolan dengan variasi jarak terdekat antar ikan (shoaling), berada dekat permukaan air (pelagis) dan diharapkan dalam sutu densitas shoaling

(24)

ikan berkumpul ke suatu area penangkapan, salah satunya dengan penggunaan cahaya (Hajar 1998). Hasil tangkapan mini purse seine (8 unit sampel) selama satu bulan menghasilkan bobot total hasil tangkapan mencapai 31429 kg, sehingga rata-rata hasil tangkapan per unit mini purse seine per-bulan adalah 3928.6 kg.

Tabel 9 Data hasil tangkapan mini purse seine selama satu bulan

SPESIES

RATA-RATA STD. DEVIASI Berat Total

Sumber : data primer 2014 (diolah)

Berdasarkan pengamatan selama penelitian, jenis ikan pelagis yang mendominasi berbanding lurus dengan bobotnya apabila dibanding ikan demersal yang terdapat dalam pengamatan hasil tangkapan. Bobot total ikan pelagis selama pengamatan 24291.3 kg sedangkan ikan demersal bobot total 7137.3 kg.

Gambar 3 Proporsi bobot hasil tangkapan delapan sampel unit mini purse seine

Tingginya persentase bobot hasil tangkapan ikan pelagis dapat dipahami karena unit penangkapan mini purse seine merupakan alat tangkap yang ditujukan

Pelagis 77% Demersal

(25)

untuk menangkap ikan pelagis. Selain itu, hasil pengamatan ini dipengaruhi oleh alat bantu cahaya yang mengakibatkan sebagian besar jenis ikan pelagis yang tertarik terhadap cahaya (fototaksis positif) lebih banyak tertangkap. Meskipun ditujukan untuk menangkap jenis ikan pelagis, namun pada hasil penelitian hasil tangkapan juga terkomposisi oleh ikan demersal sebesar 23%. Tertangkapnya ikan demersal disebabkan oleh tingkah laku ikan demersal yang menyenangi cahaya maupun oleh tingkah laku ikan dalam menemukan makanan.

Perhitungan uji statistik pada bobot ikan dibedakan berdasarkan periode hari bulan (tabel 10) dengan nilai uji statistik diperoleh bahwa periode hari bulan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot total hasil tangkapan, karena menghasilkan nilai uji anova Fhitung 1.39 < Ftabel 2.95 (lampiran tabel ke-3) yang berarti gagal tolak Ho. Tidak berpengaruhnya periode hari bulan dengan bobot total disebabkan karena cahaya yang masuk dalam air akan mengalami pereduksian yang jauh lebih besar bila dibandingkan dalam udara. Hal tersebut terutama disebabkan adanya penyerapan dan perubahan cahaya menjadi berbagai bentuk energy, sehingga cahaya tersebut akan cepat sekali tereduksi sejalan dengan semakin dalam suatu perairan. Pembalikan dan pemancaran cahaya disebabkan oleh berbagai partikel dalam air, keadaan cuaca dan gelombang banyak memberikan andil pada pereduksian cahaya yang diterima air tersebut (Gunarso 1985) sehingga hasil tangkapan yang ditangkap kurang optimum.

Tabel 10 Jumlah bobot hasil tangkapan per-periode hari bulan

NAMA

(26)

Perbandingan Komposisi Keragaman Hasil Tangkapan

Berdasarkan pengamatan hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian bahwa jumlah ikan pelagis lebih banyak dibandingkan dengan ikan demersal. Spesies yang tertangkap selama penelitian berjumlah sembilan jenis ikan, terdiri atas lima jenis ikan pelagis dan empat jenis ikan demersal. Ikan pelagis yang tertangkap yaitu ikan kembung, tembang, tenggiri, tongkol, dan selar. Sedangkan ikan demersal hasil tangkapannya meliputi udang, cumi-cumi, layur, dan kakap merah. Komposisi selama satu bulan menghasilkan nilai uji statistik anova tolak Ho, Fhitung 12.11 > 2.95 Ftabel (lampiran tabel ke-5) yang berarti periode hari bulan memberikan pengaruh terhadap keragaman jenis hasil tangkapan yang didapatkan. Keragaman jenis hasil tangkapan pada bulan terang tidak berbeda nyata dengan keragaman jenis ikan pada saat periode bulan semi terang pertama. Sedangkan kedua periode bulan tersebut memberikan perbedaan yang signifikan dengan keragaman hasil tangkapan pada saat periode bulan gelap dan semi terang kedua.

a) Bulan Terang b) Bulan Gelap

c) Semi Terang I d) Semi Terang II

Gambar 4 Diagram Komposisi Keragaman Hasil Tangkapan Alat Tangkap Mini

Purse Seine di PPP Morodemak Berdasarkan Periode Hari Bulan

(27)

Perbedaan keragaman tersebut dapat dikarenakan pada saat bulan terang terjadi pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah, akibatnya gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi sehingga air laut menggembung dan mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan penangkapan karena pembiasan cahaya kurang sempurna (Subani dan Barus 1989). Posisi relatif bulan terhadap bumi menimbulkan pengaruh berupa pasang surut permukaan air laut dan pencahayaan alami di laut yang mengakibatkan adanya dinamika alami perilaku binatang laut (Sidjabat 1970) sehingga keragaman spesies hasil tangkapan dipengaruhi oleh periode bulan.

Jenis Hasil Tangkapan

Berpengaruhnya hasil tangkapan dikarenakan struktur retina mata ikan yang berisi reseptor dan indra penglihatan sangat bervariasi untuk setiap jenis ikan dan mempengaruhi respon ikan terhadap intensitas cahaya. Ikan teleostei memiliki jenis retina duplek, bahwa dalam retina tersebut terdapat dua jenis reseptor (rod

dan cone). Pada umumnya terjadi distribusi yang berbeda dari kedua jenis reseptor tersebut. Jenis ikan pelagis memiliki pengkonsentrasian kon yang sangat padat area antara ventro-temporal dibatasi oleh area temporalis (Gunarso 1985). Berpengaruhnya periode hari bulan dikarenakan ikan pelagis tergolong hewan laut bersifat fototaksis positif yang tertarik terhadap cahaya dengan intensitas 10-100 lux (Tupamahu dan Baskoro 2004). Tujuh dari sembilan spesies hasil tangkapan berdasarkan uji statistik dipengaruhi oleh periode hari bulan (tabel 11).

Tabel 11 Hasil uji statistik anova per-spesies hasil tangkapan

JENIS IKAN F hit Ftab Keterangan

Kembung 3.96

2.95

Berpengaruh signifikan

Tembang 9.32 Berpengaruh signifikan

cumi-cumi 14.66 Berpengaruh signifikan

Udang 6.88 Berpengaruh signifikan

Tongkol 4.95 Berpengaruh signifikan

Tenggiri 15.25 Berpengaruh signifikan

Selar 4.12 Berpengaruh signifikan

Layur 0.93 Tidak Berpengaruh Signifikan

Kakap 1.13 Tidak Berpengaruh Signifikan

(28)

Ikan Kembung

Ikan kembung cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu malam hari dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor hidrografis, dan salinitas (Damanhuri 1980).

Pada pengamatan hasil tangkapan, ikan kembung memperoleh bobot tertinggi dengan jumlah total 14188.8 kg dengan periode bulan gelap yang mendominasi bobot hasil tangkapan pada ikan kembung. Hal ini menerangkan bahwa hasil tangkapan ikan kembung berpengaruh nyata dengan perlakuan pada periode bulan pada hasil perhitungan uji anova memberikan kesimpulan tolak Ho dengan Fhitung 3.96 > Ftabel 2.95. Sedangkan perlakuan per-periode hari bulan, hasil tangkapan pada periode semi terang kedua tidak berbeda nyata dengan perlakuan periode bulan terang, periode kedua hari bulan tersebut tetapi berbeda nyata dengan periode bulan semi terang pertama. Perlakuan periode hari bulan juga memberikan hasil yang berbeda signifikan antara periode hari bulan semi terang pertama, kedua, maupun pada bulan gelap.

Ikan Tembang

Hasil tangkapan pada pengamatan ikan tembang periode hari bulan memperoleh bobot total 6425 kg. Uji statistik hasil tangkapan ikan tembang memiliki kesimpulan tolak Ho yang berarti periode hari bulan memberikan pengaruh pada hasil tangkapan ikan tembang dengan Fhitung 9.32 > Ftabel 2.95. Sedangkan untuk hasil perlakuan setiap periode hari bulan pada ikan tembang untuk bulan terang memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan perlakuan bulan semi terang pertama. Sedangkan perlakuan periode bulan gelap memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan kedua bulan tersebut, tetapi tidak berbeda signifikan dengan hasil perlakuan pada periode hari bulan semi terang kedua.

Cumi-cumi

(29)

menghasilkan nilai Fhitung 14.66 > Ftabel 2.95, menerangkan bahwa periode hari bulan memberikan pengaruh perbedaan pada hasil tangkapan. Sedangkan pengaruh perlakuan per-periode hari bulan memberikan hasil tidak adanya perbedaan yang nyata antara periode bulan semi terang pertama dan periode bulan semi terang kedua. Sedangkan perlakuan kedua periode bulan tersebut menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan periode bulan terang. Sama halnya pula dengan hasil yang berbeda nyata antara perlakuan periode bulan gelap yang menghasilkan perbedaan nyata terhadap bulan terang, semi terang pertama, maupun semi terang kedua.

Udang

Udang tergolong hasil tangkapan jenis demersal. Pada saat pengamatan, jumlah bobot udang yang tertangkap sebesar 2732.2 kg. Hasil perlakuan periode hari bulan pada hasil tangkapan udang ini, memberikan kesimpulan bahwa perlakuan periode hari bulan memberikan pengaruh pada hasil tangkapan dengan perhitungan uji anova yang menghasilkan tolak Ho dengan Fhitung 6.87 > Ftabel 2.95. Pengaruh perlakuan periode hari bulan setiap periode hari bulannya menghasilkan kesimpulan bahwa hasil tangkapan pada periode bulan terang berbeda signifikan dengan hasil tangkapan ketiga periode hari bulan lainnya. Hasil tangkapan pada periode semi terang pertama tidak berbeda signifikan pada hasil tangkapan periode hari bulan semi terang kedua, dan pada perlakuan periode bulan gelap.

Ikan Tongkol

(30)

Ikan Tenggiri

Ikan tenggiri pada pengamatan menghasilkan bobot total 1277.3 kg. Pengaruh periode hari bulan menghasilkan nilai uji anova tolak Ho dengan Fhitung 15.25 > Ftabel 2.95. Hasil uji lanjut menerangkan bahwa perlakuan periode hari bulan tidak memberikan hasil yang signifikan pada perlakuan periode bulan semi terang pertama dan bulan gelap tetapi menghasilkan kesimpulan bahwa kedua periode bulan tersebut memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan periode bulan terang. Periode bulan gelap dan semi terang pertama memberikan hasil yang berbeda signifikan pula dengan periode bulan semi terang kedua.

Ikan Selar

Ikan selar tergolong jenis ikan pelagis yang menghasilkan bobot total pada pengamatan hasil tangkapan sebesar 957 kg. Uji anova pada perhitungan hasil tangkapan ikan selar memperoleh kesimpulan tolak Ho dengan nilai Fhitung sebesar 4.12 > Ftabel 2.95 yang berarti perlakuan periode hari bulan memberikan pengaruh pada jumlah hasil tangkapan ikan selar. Jumlah bobot hasil tangkapan ikan selar pada perlakuan periode bulan gelap tidak berbeda signifikan dengan pengaruh periode bulan terang dan semi terang pertama. Sedangkan pada bulan semi terang kedua memberikan hasil yang berbeda signifikan apabila dibandingkan dengan ketiga perlakuan periode bulan lainnya.

Ikan Layur

(31)

Kakap Merah

Hasil tangkapan ikan kakap pada pengamatan ini tidak dipengaruhi oleh perlakuan periode hari bulan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji anova yang menghasilkan perhitungan gagal tolak Ho dengan Fhitung 1.13 < Ftabel 2.95. Tidak berpengaruhnya perlakuan periode hari bulan pada ikan kakap memberikan kesimpulan bahwa setiap perlakuan periode hari bulan tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada hasil bobot tangkapan yang diperoleh. Hal ini dapat dikarenakan jenis ikan kakap yang tergolong ikan demersal dan merupakan hasil tangkapan sampingan sehingga rangsangan terhadap cahaya tidak memberikan pengaruh hasil tangkapan pada ikan kakap.

Bila ditelaah kembali kesembilan spesies hasil tangkapan pada delapan sampel unit mini purse seine tersebut terdapat perbedaan bobot hasil tangkapan total terhadap hari bulan. Pada kondisi bulan terang hasil tangkapan total jumlahnya sangat sedikit, jumlah tangkapan pada saat bulan terang secara statistik memang berbeda nyata dengan kondisi pada saat bulan gelap maupun semi terang. Penyebab perbedaannya hasil tangkapan pada kondisi terang salah satu sebabnya adalah kondisi cahaya bulan menyebar secara luas diperairan, hal ini diperkuat dengan data kemunculan bulan selama bulan terang yang mencapai 8-12 jam per hari. Selain itu, kondisi purnama juga akan mengakibatkan pasang surut yang tinggi. Pasang yang terjadi pada saat bulan purnama biasanya disebut dengan pasang purnama dimana pada saat pasang purnama, air laut naik dengan tinggi yang optimum dibandingkan hari-hari sebelum dan setelah purnama. Kondisi pasang surut air laut juga diduga mempengaruhi hasil tangkapan selama penelitian (Lee 2010).

(32)

dan penggunaan alat bantu cahaya pada alat tangkap mini purse seine

mengakibatkan ikan beradaptasi dengan berbagai intensitas cahaya, perubahan fungsional antara struktur cone dan rod dilakukan melalui pergeseran posisi sel visual yang sesuai dengan intensitas cahaya. Rod sangat sensitif dengan intensitas cahaya rendah, sedangkan cone memiliki sensitivitas terhadap intensitas cahaya yang tinggi (Anthony 1981). Hal ini mengakibatkan periode bulan mempengaruhi hasil tangkapan ikan pelagis. Reaksi optomotor mengacu pada fenomena bahwa ikan mempertahankan posisi yang relatif tetap pada respon gambaran visualnya. Rangsangan selama proses penangkapan ikan memberikan pengaruh yang signifikan terutama dengan intensitas cahaya disekitarnya (Shaw 1965). Sejalan dengan penelitian (Baskoro 1999) yang menyebutkan tingkat adaptasi ikan terhadap cahaya seperti ikan kembung, tembang, layang akan beradaptasi penuh terhadap cahaya sesudah tengah malam, akan tetapi waktu sebelum tengah malam belum beradaptasi penuh dengan cahaya (Baskoro et al 1999; Tupahamu et al

2001; Sudirman 2003)

Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil di Kabupaten Demak antara pemilik kapal (juragan) mini purse seine dengan ABK, tertera pada skema dibawah ini

Gambar 5 Skema perhitungan hasil bagi pendapatan usaha mini purse seine

di Kabupaten Demak Hasil Tangkapan

Juru mudi 2 bagian Nilai Jual

Biaya operasional dan retribusi

Pendapatan bersih

Juragan/Pemilik 50% Nelayan 50% Lelang

(33)

Sistem bagi hasil yang diterapkan di PPP Morodemak adalah 50:50 % setelah memperhitungkan biaya operasional dan retribusi. Biaya perawatan dan operasi menjadi tanggungan juragan/pemilik kapal.

Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine

Analisis usaha dihitung dari beberapa faktor, yaitu biaya investasi, biaya tetap dan biaya tidak tetap (Tabel 12) jumlah trip serta jumlah tenaga kerja (ABK) mempengaruhi pula perhitungan analisis usaha. Biaya investasi meliputi biaya pembelian kapal, mesin, alat tangkap, lampu pemikat ikan, dan peralatan tambahan lainnya. Biaya tidak tetap meliputi biaya perbekalan dan biaya retribusi. Biaya tidak tetap tersebut memiliki nilai yang berbeda setiap periode bulannya, hal ini dikarenakan hasil produksi tiap periode hari bulan mengalami perbedaan jumlah maupun jenis spesies sehingga mempengaruhi harga jual hasil tangkapan yang mengakibatkan biaya retribusi pada saat pelelangan mengalami perbedaan sesuai jumlah dan jenis spesies hasil tangkapan yang diperoleh.

Sedangkan biaya tetap meliputi biaya pemeliharaan, biaya penyusutan dan biaya perizinan. Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh jumlah trip yang dilakukan. Biaya perawatan dipengaruhi oleh frekuensi perbaikan kapal, alat tangkap, dan mesin dalam satu tahun. Biaya perizinan dipengaruhi oleh besarnya GT dari kapal yang digunakan.

Tabel 12 Pengeluaran Nelayan Berdasar Periode Bulan Pengeluaran

(34)

Tabel 13 Penerimaan Nelayan (Harga Jual Produksi Hasil Tangkapan)

Sumber : data primer 2014 (diolah)

Penerimaan nelayan di atas didapatkan dari hasil pelelangan hasil tangkapan yang digolongkan berdasarkan periode bulan, adanya perbedaan penerimaan setiap periode bulan tersebut dikarenakan jumlah hasil tangkapan yang didapatkan mengalami perbedaan jumlah dan jenis spesies hasil tangkapan sehingga mempengaruhi harga jual hasil tangkapan.

Pendapatan per Periode Hari Bulan

Pendapatan nelayan untuk setiap periode hari bulan didapatkan melalui hasil penerimaan nelayan yang telah dikurang oleh biaya tetap dan biaya tidak tetap. Dalam perhitungan tersebut diperoleh rata-rata pendapatan nelayan mini

purse seine pada periode bulan gelap sebesar Rp18 511 100. Pada saat bulan gelap ini merupakan kondisi pendapatan terbaik bagi nelayan setempat apabila dibandingkan pada saat bulan semi terang pertama maupun kedua, yang masing-masing memperoleh keuntungan rata-rata Rp7 932 200 dan Rp10 898 200. Ketiga periode bulan tersebut tergolong usaha yang menguntungkan karena nilai penerimaan yang diperoleh nelayan lebih besar daripada total biaya yang dikeluarkan. Hal ini dikarenakan hasil tangkapan yang diperoleh pada saat bulan gelap dan semi terang kedua mendapatkan jenis spesies hasil tangkapan terbanyak sehingga akan mempengaruhi nilai jual produksinya.

(35)

pelelangan. Pada tabel 14 diperoleh data mengenai hasil pendapatan delapan kapal unit sampel mini purse seine selama pengamatan

Tabel 14 Pendapatan bersih nelayan per-periode hari bulan

Periode Bulan Min

Sumber : data primer 2014 (diolah)

Usaha penangkapan mini purse seine di PPP Morodemak layak dilakukan karena memiliki rata-rata nilai revenue cost (R/C) sebesar 2.42 (lampiran tabel ke-9) yang berarti nilai R/C > 1 sehingga usaha penangkapan layak untuk dilakukan. Nilai R/C terkecil dari delapan unit sampel mini purse seine yaitu 1.95 dan nilai R/C tertinggi yaitu 3.0.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan ingin dicapai dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil tangkapan total (bobot total) tidak dipengaruhi oleh periode hari bulan dengan nilai uji statistik Fhitung 1.39 < Ftabel 2.95 (α = 0.05), dengan bobot secara berurutan periode gelap, semi terang pertama, semi terang kedua, dan bulan terang adalah 13473.5 kg, 6615.2 kg, 8883.1 kg, dan 2457.2 kg.

2. Keragaman jenis ikan dipengaruhi oleh periode hari bulan dengan nilai uji statistik Fhitung 12.11 > Ftabel 2.95 dan tangkapan ikan pelagis dipengaruhi oleh faktor periode hari bulan. Keragaman jenis hasil tangkapan pada bulan gelap dan periode bulan semi terang kedua yang berpengaruh paling signifikan dalam menghasilkan keragaman hasil tangkapan.

(36)

Saran

Perlu dilakukannya sosialisasi dari pihak pelabuhan kepada nelayan terkait fase periode hari bulan agar nelayan dapat melakukan operasi penangkapan yang efisien dan memperoleh pendapatan yang optimum.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony PD. 1981. Visual contrast thresholds in the cod Gaduas morhua L.J. Fisheries Biology. 19: 87-104.

Baskoro MS. 1999. Capture Proses Of The Floated Bamboo-Platform Lift Net With Light Attraction (Bagan). Graduate School of fisheries, Tokyo University of Fisheries. Doctoral Course of Marine Sciences and Teknology. 129 pp. Baskoro MS. Suherman A. 2007. Teknologi Penangkapan Ikan Dengan Cahaya.

Universitas Diponegoro. Semarang. 176 hal.

BPS Kabupaten Demak. 2012. Rencana Tata Ruang Tata Wilayah Tahun 2009-2029. Kabupaten Demak.

Damanhuri. 1980. Diktat Fishing Ground Bagian Teknik Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang. 56,57 hal.

Gasperz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: Armico.

Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode, dan Taktik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Hajar AIM. 1998. Studi hasil tangkapan purse seine lampu dalam air dan lampu rumpon daun lontar di perairan Kabupaten Jeneponto. Makassar : Jurusan Perikanan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. 42 hlm. Lee JW. 2010. Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan

Tingkat Pendapatan Nelayan Bagan Tancap di Kabupaten Serang [tesis]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institur Pertanian Bogor.

(37)

Sadhori N. 1985. Teknik Penangkapan Ikan. Angkasa, Bandung.

Shaw E. 1965. The optomotor response and the schooling of fish. ICNAF Spec. Publications 6: 753-755.

Sidjabat MM. 1978. Pengantar Oseanografi. Bogor:Institut Pertanian Bogor. Subani W, Barus HR. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia.

Jurnal Penelitian Perikanan Laut no 50. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Sudirman. 2003. Analisis Tingkah Laku Ikan untuk Mewujudkan teknologi

Ramah Lingkungan Dalam Proses Penangkapan pada bagan Rambo [Disertasi]. Bogor : Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Tupamahu A, Baskoro MS. 2004. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Lama Waktu Pencahayaan Terhadap Ikan Tembang. Bulletin PSP. 1:34-37

(38)
(39)

Lampiran 1 Nilai Produksi Hasil Tangkapan Kabupaten Demak 2006-2010

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Demak

Lampiran 2 Produksi mini purse seine tahun 2013 di PPP Morodemak

Bulan Jenis Produksi (Kg)

Kembung Tembang Selar Udang Tongkol Tenggiri Cumi Bawal

Januari - - - -

Februari 38.545 12.154 - 19.687 2.574 22.899 8.911 5.635 Maret 15.472 9.127 - 13.383 3.900 5.538 19.650 4.325 April 156.587 13.570 7.981 11.548 2.420 7.361 5.482 3.356

Mei 73.507 7.105 - 29.311 1.986 7.778 3.895 3.799

Juni 150.005 7.880 12.130 7.150 39.440 - - -

Juli 235.086 - - - -

Agustus - 12.170 - 33.456 - - 12.107 -

September 186.740 - - 8.906 70.721 - - -

Oktober 200.205 10.057 3.267 3.983 9.274 11.088 20.916 3.126 November 78.170 6.704 - 2.975 - 136.454 1.066 566

Desember 378.800 - - - 36.615 3.544 1.733 2.27

Sumber : data TPI 2013 (diolah)

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Bobot Tangkapan Total

(40)

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik per-spesies Hasil Tangkapan

Mse 46105.026 Perlakuan Produktivitas Rata-Rata Notasi

t (α, dfe) 2.0484071 BT 1036.6 129.575 349.492818 A

MSe 13188.2 Perlakuan Produktivitas Rata-Rata NOTASI

t (α, dfe) 2.04841 BT 542.5 67.8125 185.432 A

Mse 1594.78 Perlakuan Produktivitas Rata-Rata notasi

t (α, dfe) 2.04841 BT 242 30.25 71.1513 A

(41)

IKAN TENGGIRI

FK 50984.2 JK db JK KT Fhit Ftab JKP 20195.4 P 3 20195.4 6731.81 15.256 2.95 JKT 32550.6 S 28 12355.2 441.256 JKS 12355.2 T 31 32550.6

MSe 441.256 Perlakuan Produktivitas Rata-Rata Notasi

t (α, dfe) 2.04841 BT 0 0 21.5145 A

α 0.05 BG 329.5 41.1875 62.702 B dfe 28 ST 1 397.4 49.675 71.1895 B r 8 ST 2 550.4 68.8 90.3145 C BNT 21.5145

IKAN TONGKOL

FK 65088.32 JK db JK KT Fhit Ftab JKP 40461.12 P 3 40461.12 13487.04 4.95 2.95 JKT 116747 S 28 76285.9 2724.496 JKS 76285.9 T 31 116747

MSe 2724.496 Perlakuan produktivitas rata-rata Notasi

t (α, dfe) 2.04840 BT 0 0 53.46005 A

α 0.05 ST 1 234.5 29.3125 82.77255 A dfe 28 ST 2 432.7 54.0875 107.5467 B

r 8 BG 776 97 150.4601 C

BNT 53.46005 IKAN LAYUR

FK 38725.45 JK db JK KT Fhit Ftab JKP 3118.895 P 3 3118.895 1039.632 0.933785 2.95 JKT 34292.78 S 28 31173.88 1113.353 JKS 31173.88 T 31 34292.78 IKAN SELAR

(42)

MSe 1191.85 Perlakuan Produktivitas Rata-Rata Notasi

t (α, dfe) 2.04841 ST 1 0 0 35.3588 A

α 0.05 BG 229 28.625 63.9838 A dfe 28 BT 242.5 30.3125 65.6713 A r 8 ST 2 485.5 60.6875 96.0463 B BNT 35.3588

IKAN KAKAP

FK 3736.8 JK db JK KT Fhit Ftab JKP 3246.92 P 3 3246.92 1082.31 1.13176 2.95 JKT 30023.4 S 28 26776.5 956.303 JKS 26776.5 T 31 30023.4 UDANG

FK 233278.7 JK db JK KT Fhit Ftab JKP 70654.06 P 3 70654.06 23551.35 6.878524 2.95 JKT 166523.2 S 28 95869.11 3423.897 JKS 95869.11 T 31 166523.2

Mse 3423.897 Perlakuan Produktivitas Rata-Rata Notasi

t (α, dfe) 0,05 BT 93 11.625 71.55532 A

α 28 ST 1 728.6 91.075 151.0053 B dfe 2.048407 ST 2 772.6 96.575 156.5053 B r 8 BG 1138 142.25 202.1803 B BNT 59.93032

Lampiran 5 Uji statistik Keragaman Spesies Hasil Tangkapan

FK 1498.78 JK db JK KT Fhit Ftab JKP 23.84375 P 3 23.84375 7.94792 12.11 2.95 JKT 42.21875 S 28 18.375 0.65625 JKS 18.375 T 31 42.21875

Mse 0.65625 Perlakuan Jumlah Rata-Rata Notasi

t (α, dfe) 2.04840714 BT 46 5.75 6.5797 A

α 0.05 ST 1 50 6.25 7.0797 A dfe 28 BG 61 7.625 8.4547 B r 8 ST 2 62 7.75 8.5797 B BNT 0.82969972

(43)

Lampiran 6 Contoh perhitungan nilai produksi kotor kapal Avinda (sampel no 2)

Lampiran 7 Penerimaan Produksi per-Bulan

NO (Kapal)

(44)
(45)

Bulan Gelap

Kapal Penerimaan

B. Gelap Biaya Tetap

Biaya Tidak Tetap

(selama B.Gelap) Keuntungan s.dev 1 31 936 000 1 557 813 8 396 800 21 981 387 3580341.814

Lampiram 9 Perhitungan Analisis Revenue Cost (R/C)

Kapal Penerimaan

Lampiran 10 Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine di PPP Morodemak (contoh perhitungan pada sampel kapal no 2)

(46)

II. Biaya Tetap

Biaya penyusutan : (harga investasi : umur ekonomis : 12 bulan)

(47)

Lampiran 11 Dokumentasi

(48)
(49)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 10 April 1993 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bambang Sujatmiko dan Parsiti. Riwayat pendidikan penulis menamatkan pendidikan sekolah di SMA Negeri 2 Semarang tahun 2008 hingga 2011. Pada tahun 2008 penulis menamatkan jenjang sekolah di SMP Negeri 2 Semarang. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada tahun 2011.

Gambar

Gambar 1  Peta Lokasi PPP Morodemak
Tabel 1  parameter metode pengambilan data
Tabel 2  Periode Kemunculan Bulan
Tabel 3  struktur data RAL
+7

Referensi

Dokumen terkait