VI - 1200 HASILTANGKAPAN IKAN TUNA PADA PERIKANAN PANCING TONDA
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU RUMPON DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA
Oleh:
Tri Wiji Nurani1), Sugeng Hari Wisudo1), Prihatin Ika Wahyuningrum1), Risti Endriani Arhatin2), Didin
Komarudin3)
1) Dosen pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor
2) Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor
3) Mahasiswa Program Doktoral Program Pascasarjana Teknologi Perikanan Laut, Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
triwiji@hotmail.com; 0811110724
ABSTRAK
Rumpon saat ini banyak terpasang di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa. Rumpon digunakan sebagai alat bantu pada perikanan pancing tonda untuk memanfaatkan sumberdaya ikan tuna. Informasi hasil tangkapan ikan tuna pada perikanan pancing tonda dengan menggunakan alat bantu rumpon merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk pengelolaan sumberdaya ikan tuna secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil tangkapan dan menentukan komposisi ikan tuna layak tangkap dari hasil tangkapan unit pancing tonda yang beroperasi di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa. Penelitian dilakukan di pelabuhan perikanan pantai (PPP) yang merupakan basis perikanan pancing tonda, yaitu PPP Tamperan (Juni-Juli 2013; Agustus-September 2013), PPP Pondokdadap (Juni-Juli 2013; Agustus-September 2013) dan PPP Sadeng (Agustus 2014). Analisis data menggunakan analisis selang ukuran panjang untuk dapat menentukan jumlah ikan tuna yang layak tangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpon banyak dipasang di Perairan Selatan Jawa Timur dan DI Yogyakarta pada posisi sekitar 8o-12o LS; 110o-113o BT, baik secara legal maupun ilegal. Hasil tangkapan ikan tuna meningkat pada periode awal diintroduksikannya rumpon, namun mulai menurun pada periode tahun terakhir. Komposisi ikan tuna yang layak tangkap berbeda untuk pengambilan sampel pada lokasi, bulan dan tahun yang berbeda. Ikan tuna layak tangkap pada Juni-Juli 2013 di PPP Tamperan sekitar 66% dan di PPP Pondokdadap 98%, namun menurun pada Agustus-September 2013 yaitu 35% dan 90%. Pada Juli-Agustus 2010, ikan tuna layak tangkap di PPP Tamperan sekitar 32%. Berdasarkan hasil penelitian ini, sangat penting untuk dilakukan pengaturan, pengendalian dan penegakan hukum terhadap penggunaan rumpon untuk pengelolaan sumberdaya ikan tuna secara berkelanjutan.
Kata kunci: ikan tuna, layak tangkap, Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa, rumpon, ukuran panjang
PENDAHULUAN
VI - 1201 Penggunaan rumpon untuk meningkatkan produksi ikan tuna juga diikuti oleh pemerintah Kabupaten Pacitan, dengan telah selesainya pembangunan PPP Tamperan sekitar tahun 2006. Efektivitas penggunaan rumpon telah meningkatkan hasil tangkapan ikan tuna yang sangat signifikan di Kabupaten Pacitan, yaitu dari 74.231 kg pada tahun 2006 menjadi 1.688.588 kg pada tahun 2009 atau naik 700% per tahun (DKP Kabupaten Pacitan 2010). Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa ikan tuna hasil tangkapan pancing tonda memiliki ukuran yang belum layak tangkap. Rata-rata ikan tuna yang tertangkap dengan pancing tonda di PPP Puger berbobot 10-30 kg (Ross 2008), di PPN Pelabuhanratu 4,22 kg (Handriana 2007). Unit pancing tonda dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa menangkap ikan tuna berukuran kecil (baby tuna) (Nurani et al. 2008). Komposisi hasil tangkapan ikan tuna yang masih kecil, akan sangat membahayakan bagi kelestarian sumberdaya ikan tuna, karena ikan belum sempat menjadi dewasa dan matang gonad. Fromentin dan Fonteneau (2000) menyatakan bahwa length of maturity yellowfin tuna tercapai pada ukuran panjang sekitar 105 cm, berat 25 kg dan umur 2,8 tahun; sedangkan bigeye pada ukuran panjang 115 cm, berat 31 kg dan umur 3,5 tahun.
Kondisi pemanfaatan sumberdaya ikan tuna dengan alat bantu rumpon yang saat ini marak dilakukan di Perairan Selatan Jawa ini perlu untuk segera dilakukan evaluasi, sebelum sumberdaya ikan tuna ini terancam overfishing. Penelitian ini dilakukan dalam kerangka melakukan evaluasi terhadap penggunaan rumpon sebagai alat bantu dalam pemanfaatan sumberdaya ikan tuna di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa. Informasi terkait hasil tangkapan dan komposisi ukuran panjang dan berat ikan tuna yang tertangkap merupakan langkah awal yang perlu dilakukan untuk melakukan evaluasi tersebut. Informasi ukuran panjang ikan tuna merupakan salah satu indikator untuk menentukan ikan layak tangkap. Penelitian ini sangat penting untuk dapat mengevaluasi dan menata kembali penggunaan rumpon agar pemanfaatan sumberdaya ikan tuna dapat berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil tangkapan dan menghitung komposisi ukuran panjang ikan tuna pada perikanan pancing tonda dengan alat bantu rumpon di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan melalui survei lapang di pelabuhan perikanan yang merupakan basis perikanan pancing tonda dengan alat bantu rumpon di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa. Lokasi tersebut yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng Kabupaten Gunungkidul, PPP Tamperan Kabupaten Pacitan dan PPP Pondokdadap Kabupaten Malang. Survei lapang untuk pengambilan data primer dan sekunder dilakukan pada bulan Juni-Juli 2013, Agustus-September 2013 dan Agustus 2014.
Jenis dan Pengumpulan Data
VI - 1202 Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data
No, Jenis data Cara pengumpulan, sumber data dan waktu
pengumpulan data 1 Data primer ukuran hasil
tangkapan
Pengukuran hasil tangkapan ikan tuna unit pancing tonda; PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap; Juni-Juli 2013, Agustus-September 2013
2 Data sekunder ukuran hasil tangkapan dan posisi rumpon
Skripsi: Maarif (2011); Wiratama (2011) Tesis: Sari (2013)
3 Data sekunder hasil tangkapan ikan tuna
Survei lapang; PPP Sadeng Kabupaten Gunungkidul; Agustus 2014
Analisis Data
Analisis komposisi hasil tangkapan dilakukan melalui pengukuran selang kelas panjang. Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase ikan tuna yang layak tangkap. Kelayakan tangkap ikan tuna mengacu pada Fromentin dan Fonteneau (2000) yang menyatakan bahwa length of maturityyellowfintuna tercapai pada ukuran panjang sekitar 105 cm, berat 25 kg dan umur 2,8 tahun; sedangkan bigeye pada ukuran panjang 115 cm, berat 31 kg dan umur 3,5 tahun. Rohit and Rammohan (2009) menyatakan bahwa ikan tuna pada ukuran panjang 80 cm telah matang gonad, dan diperkirakan pertama kali matang gonad pada ukuran sekitar 90-95 cm. Untuk kehati-hatian maka penentuan ikan tuna layak tangkap mengacu pada Fromentin dan Fonteneau (2000).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Posisi Pemasangan Rumpon
Rumpon banyak dipasang di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa sebagai alat bantu pada perikanan pancing tonda. Rumpon awalnya merupakan bantuan dari pemerintah untuk pengembangan kegiatan perikanan, namun kondisi selanjutnya adalah banyak rumpon yang dipasang oleh pemilik kapal, baik secara legal maupun illegal. Tabel 2 menunjukkan informasi posisi pemasangan rumpon di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa yang berhasil dikumpulkan. Sementara itu masih banyak rumpon yang dipasang oleh pemilik kapal yang dirahasiakan lokasinya.
Tabel 2 Posisi pemasangan rumpon di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa
Rumpon Posisi
Lintang Bujur
PPP Sadeng (Gunungkidul, DI Yogyakarta)*
DIY 01 8035’34,7” LS 110023’43,5” BT
DIY 02 8033’22,4” LS 110031’24,5” BT
PDGK 01 8027’58,0” LS 110039’28,1” BT
PDGK 02 8042’31,8” LS 110027’13,4” BT
PDGK 03 8038’13,9” LS 110027’43,8” BT
P2KP DT 01 8035’23,7” LS 110025’42,8” BT
*Sumber: informasi responden (2010) PPP Tamperan (Pacitan, Jawa Timur)**
Rumpon 1 8016’15” LS 111011’45” BT
Rumpon 2 8016’25” LS 111013’21” BT
Rumpon 3 8016’71” LS 111024’24” BT
Rumpon 4 8017’14” LS 111025’46” BT
Rumpon 5 8043’04” LS 111046’69” BT
Rumpon 6 8041’27” LS 111054’44” BT
Rumpon 7 10°01’48” LS 110°01’30” BT
Rumpon 8 11°01’38” LS 110°15’20” BT
VI - 1203
Rumpon 11 10°09’40” LS 110°20’10” BT
Rumpon 12 11°22’20” LS 110°30’45” BT
Rumpon 13 11°15’30” LS 110°20’40” BT
Rumpon 14 10°18’35”LS 110°30’25” BT
Rumpon 15 12°25’30” LS 110°08’20” BT
Rumpon 16 12°30’20” LS 110°20’30” BT
**Sumber: informasi responden (2010) PPI Puger (Jember)***
Rumpon 1 80 59’ 239” LS 1130 20’ 120” BT
Rumpon 2 90 07’ 112” LS 1130 41’ 017” BT
Rumpon 3 90 07’ 013” LS 1130 28’ 107” BT
Rumpon 4 90 08’ 987” LS 1130 40’ 474” BT
Rumpon 5 80 58’ 770” LS 1120 41’ 014” BT
Rumpon 6 80 59’ 797” LS 1130 40’ 179” BT
Rumpon 7 90 08’ 887” LS 1120 50’ 979” BT
Rumpon 8 80 59’ 239” LS 1130 20’ 126” BT
Rumpon 9 80 59’ 979” LS 1130 00’ 873” BT
Rumpon 10 80 57’ 312” LS 1120 50’ 479” BT
Rumpon 11 80 58’ 170” LS 1130 30’ 430” BT
Rumpon 12 80 57’ 447” LS 1130 02’ 589” BT
Rumpon 13 90 08’ 099” LS 1130 18’ 770” BT
Rumpon 14 90 09’ 881” LS 1130 08’ 737” BT
Rumpon 15 80 59’ 343” LS 1130 10’ 747” BT
*** Sumber: informasi responden (2013)
Hasil Tangkapan Ikan Tuna
Introduksi pancing tonda dengan menggunakan alat bantu rumpon telah berhasil meningkatkan hasil tangkapan ikan tuna di beberapa pelabuhan perikanan. Data statistik menunjukkan jumlah hasil tangkapan tuna meningkat di PPP Pondokdadap dengan beroperasinya unit penangkapan pancing tonda, yaitu dari 19.213 kg pada tahun 2000 menjadi 1.738.369 kg pada tahun 2004, atau terjadi kenaikan 1.719.156 kg dalam waktu 4 tahun (Nuramin 2005). Demikian juga yang terjadi di Kabupaten Pacitan, jumlah hasil tangkapan ikan tuna di Pacitan meningkat sangat tajam, yaitu dari 74.231 kg pada tahun 2006 menjadi 1.688.588 kg pada tahun 2009, atau naik rata-rata sekitar 700% per tahun (DKP Kabupaten Pacitan 2010). Hasil tangkapan ikan tuna di PPI Puger meningkat dari 36.800 kg pada tahun 2007 menjadi 964.400 pada pada tahun 2011, atau naik rata-rata sekitar 232% per tahun. Hasil tangkapan ikan tuna di PPP Sadeng per bulan selama periode tahun 2006-2013 seperti terlihat pada Tabel 3. Hasil tangkapan ikan tuna pada periode tahun 2006-2013 berfluktuasi dan cenderung meningkat. Secara bulanan, hasil tangkapan ikan tuna mulai terjadi peningkatan pada bulan Juni dan menurun pada bulan Oktober. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan pola musim penangkapan ikan tuna di Perairan Selatan Jawa Timur yang mulai meningkat pada bulan Mei dan menurun pada bulan September (Gambar 1) (Nurani et. al. 2014).
Tabel 3 Produksi bulanan ikan tuna di PPP Sadeng tahun 2006-2013 (kg)
Bulan
Tahun
2006 2007 2008 2009 2020 2011 2012 2013
Januari 4,758 9,623 3,501 9,381 29,070 6,535 11,151 17,321
Februari 12,442 12,238 11,084 8,791 30,590 7,842 8,631 42,633
Maret 8,741 12,988 20,335 23,720 47,357 19,826 7,662 48,621
VI - 1204
Juni 1,692 28,690 24,270 65,937 40,030 21,279 35,353 68,369
Juli 7,882 23,195 12,548 53,178 49,490 40,931 56,573 57,231
Agustus 14,423 29,508 30,691 49,216 29,421 25,804 68,824 28,122
September 11,791 30,215 35,491 36,566 21,675 53,163 61,195 45,715
Oktober 10,949 32,013 16,582 67,311 37,809 33,748 63,593 30,106
November 4,646 56,121 15,415 44,533 25,411 32,484 11,898 23,962
Desember 6,698 21,441 4,915 29,825 10,792 40,056 17,321 17,979 Jumlah 93.987 297.387 233.780 477.470 437.460 316.568 393.040 492.840 Sumber: data hasil tangkapan ikan tuna di PPP Sadeng 2006-2013
Gambar 1 Pola umum musim penangkapan ikan tuna di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur (Sumber: Nurani et. al . 2014)
Peningkatan hasil tangkapan ikan tuna yang tinggi dikhawatirkan tidak akan berlangsung lama, karena produksi yang berlebih, Hal ini terlihat dari data hasil tangkapan ikan tuna di PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap periode tahun terakhir yang menunjukkan adanya penurunan (Tabel 4).
Tabel 4. Hasil tangkapan ikan tuna di di PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap periode tahun 2008-2012
No. Tahun Produksi (ton)
1 2008 1.632,52
2 2009 2.157,63
3 2010 2.005,87
4 2011 1.289,52
5 2012 1.012,11
Sumber: diolah dari laporan data tangkapan PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap periode 2008- 2012
Komposisi ukuran panjang ikan tuna
VI - 1205
Gambar 2 Komposisi ukuran berat dan panjang tuna yang tertangkap di PPP Tamperan, Pacitan (Juni-Juli 2013)
Gambar 3 menunjukkan komposisi hasil tangkapan ikan tuna di PPP Tamperan pada bulan Agustus-September 2013. Mengacu pada Fromentin dan Fonteneau (2000), maka hasil tangkapan ikan tuna layak tangkap pada bulan Agustus-September 2013 sekitar 35%, menurun dibandingkan pada Juni-Juli 2013 yang mencapai 66%.
Gambar 3 Komposisi ukuran panjang ikan tuna hasil tangkapan pancing tonda di PPP Tamperan (Agustus-September 2013)
Ukuran ikan tuna layak tangkap dengan persentase yang kecil juga ditunjukkan oleh hasil tangkapan ikan tuna melalui pengambilan sampel yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2010 (Maarif 2011). Gambar 4, terlihat komposisi ukuran panjang ikan tuna yang layak tangkap di PPP Tamperan pada Juli-Agustus 2010 sekitar 32%. Hasil ikan tuna yang didominasi ukuran kecil pada tahun 2010, juga dapat dilihat dari hasil penelitian Wiratama (2011), ikan tuna layak tangkap di PPP Sadeng pada Juli 2010 sekitar 4%.
n= 346
10 38
30
2 6 6 4 4 19 3339 59 35 35 23 3 0 10 20 30 40 50 60 70 J u m la h ( e k o r) Panjang (cm) n= 447 16 16 147 63 1221
VI - 1206 91 10 1 2 12 31
0 2 1
0 20 40 60 80 100 J u m la h ( e k o r) Panjang (cm)
Gambar 4 Komposisi ukuran panjang ikan tuna hasil tangkapan pancing tonda di PPP Tamperan (Juli-Agustus 2010)
Ukuran hasil tangkapan ikan tuna yang besar pada tahun 2013, terlihat juga di PPP Pondokdadap. Sekitar 98% ikan tuna di PPP Pondokdadap pada bulan Juni-Juli 2013 berukuran layak tangkap (Gambar 5). Hasil berbeda untuk pengambilan sampel pada Agustus-September 2013, di PPP Tamperan sekitar 35% dan di PPP Pondokdadap sekitar 90%. Hasil tangkapan ikan tuna di PPI Puger pada Januari-Mei 2013, sekitar 3% layak tangkap (Sari 2013).
Gambar 4 Komposisi ukuran panjang tuna yang tertangkap di PPP Pondokdadap, Malang (Juni-Juli 2013)
Pembahasan
Rumpon banyak dipasang di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa, baik secara legal maupun ilegal. Rumpon digunakan sebagai alat bantu pada perikanan pancing tonda untuk memanfaatkan sumberdaya ikan tuna. Berdasarkan informasi dari responden, rumpon dipasang di Perairan Selatan Jawa Timur dan DI Yogyakarta pada posisi sekitar 8o-12o LS; 110o-113o BT. Rumpon dipasang dengan jarak kurang dari 10 mil, hal ini tidak sesuai dengan KEP. 30/MEN/2004 tentang Pemasangan dan Pemanfaatan Rumpon, yang telah menetapkan aturan jarak pemasangan antar rumpon adalah 10 mil.
Penggunaan rumpon telah meningkatkan produksi ikan tuna yang cukup signifikan di beberapa pelabuhan perikanan. Data statistik perikanan Kabupaten Pacitan tahun 2006-2009, menunjukkan produksi ikan tuna terus meningkat. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2006-2007, yaitu sekitar 1.454% (DKP Kabupaten Pacitan 2010). Data PPP Sadeng
n= 863
4 1 4 5
42 174 291 193 110 34 5 0 50 100 150 200 250 300 350 Ju m la h ( e k o r)
VI - 1207 93.987 kg tahun 2006 menjadi 492.840 kg pada tahun 2013, atau naik rata-rata 60,62% per tahun.
Peningkatan produksi ini dikhawatirkan hanya berlangsung singkat, karena sumberdaya ikan tuna dimanfaatkan secara berlebihan dan mengurangi kemampuan sumberdaya untuk melakukan recovery. Hal tersebut diperkuat data hasil tangkapan ikan tuna periode tahun 2008-2012 di PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap yang menurun (Nurani et al. (2014). Hal serupa terjadi di PPN Prigi, Ross (2011) menyatakan bahwa, hasil estimasi terhadap stok sumberdaya ikan tuna di PPN Prigi menunjukkan upaya penangkapan telah berlebih dan sudah terindikasi adanya overfishing. Hal ini juga diperkuat dengan data hasil tangkapan ikan tuna di PPN Prigi yang terus mengalami penurunan.
Keberadaan ikan tuna di sekitar rumpon bersifat sementara dan tidak menambah jumlah biomas secara keseluruhan. Hal ini seperti dinyatakan oleh Nahib (2008) jumlah biomas akan meningkat dengan adanya rumpon, karena ikan akan cenderung berkumpul di sekitar lokasi rumpon. Namun peningkatan biomas ini bersifat sementara dan tidak menambah jumlah biomas secara keseluruhan, hanya merubah distribusi biomas, dimana biomas mengalami penambahan di sekitar lokasi rumpon. Sementara itu Jaquemet et al. (2010) menyatakan, rumpon menunjukkan sebuah ecological trap untuk yellowfin tuna ukuran kecil sampai mencapai kematangan gonad.
Berdasarkan komposisi ukuran hasil tangkapan terlihat bahwa, komposisi ukuran panjang ikan tuna berbeda untuk pengambilan sampel pada lokasi, bulan dan tahun yang berbeda. Hasil tangkapan ikan tuna pada bulan Juni-Juli 2013 berukuran besar, persentase layak tangkap di PPP Tamperan sekitar 66% dan di PPP Pondokdadap sekitar 98%. Namun hasil tangkapan pada tahun yang sama, dengan pengambilan sampel pada bulan berbeda, yaitu Agustus-September di PPP Tamperan sekitar 35% layak tangkap dan di PPP Pondokdadap 90%. Hasil tangkapan ikan tuna tahun 2010 berukuran lebih kecil dibandingkan tahun 2013. Pengambilan sampel pada lokasi yang sama yaitu di PPP Tamperan, pada Juli-Agustus 2010 menunjukkan sekitar 32% ikan tuna yang layak tangkap. Hasil tangkapan ikan tuna yang berukuran kecil ini juga terlihat di PPP Sadeng, pada pengambilan sampel Juli 2010 hanya sekitar 4% yang memenuhi layak tangkap.
Secara umum hasil tangkapan ikan tuna pada perikanan pancing tonda dengan alat bantu rumpon, menunjukkan persentase ikan layak tangkap yang kecil. Hal ini perlu diwaspadai terkait dengan keberlanjutan sumberdaya ikan tuna. Pemasangan rumpon di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa perlu dilakukan evaluasi, sebelum sumberdaya ikan tuna terancam overfishing. Hal ini seperti dikemukakan Rohit and Rammohan (2009) melalui hasil kajiannya yang menyatakan bahwa sejak tahun 2002, ekploitasi secara besar-besaran terhadap sumberdaya ikan tuna dengan menggunakan pancing tonda telah dilakukan oleh nelayan lokal di perairan bagian Utara Andhra Pradesh sepanjang pantai Timur India. Nelayan mengoperasikan alat tangkap pada kedalaman sekitar 200 m. Hasil tangkapan yellowfin tuna sekitar 1.515 ton per tahun pada periode 2004-2006. Eksploitasi masih terus berlanjut, beberapa penelitian merekomendasikan pentingnya tindakan manajemen untuk kegiatan penangkapan ikan yang berkelanjutan. Hal yang sama juga terjadi di Perairan Atlantik (Venezuela dan Teluk Guinea) dimana rata-rata ukuran ikan yang tercatat belum mencapai tingkat matang gonad, serta daerah perairan timur Brazil dimana ukuran yellowfin tuna terus menurun secara kontinu menjadi dibawah 140 cm (Lessa 2004).
VI - 1208 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpon banyak dipasang di Perairan Selatan Jawa Timur dan DI Yogyakarta pada posisi sekitar 8o-12o LS; 110o-113o BT, baik secara legal maupun ilegal. Hasil Tangkapan ikan tuna meningkat dengan persentase yang cukup signifikan pada periode awal diintroduksikannya rumpon, namun mengalami penurunan pada periode tahun terakhir. Komposisi ukuran panjang ikan tuna berbeda untuk pengambilan sampel pada lokasi, bulan dan tahun yang berbeda. Pada bulan Juni-Juli 2013, hasil tangkapan berukuran cukup besar, sekitar 66% ikan tuna yang didaratkan layak tangkap di PPP Tamperan dan 98% di PPP Pondokdadap. Pada bulan Agustus-September 2013, ukuran hasil tangkapan mulai mengecil, sekitar 35% layak tangkap di PPP Tamperan dan 90% di PPP Pondokdadap. Berdasarkan hasil penelitian ini, sangat penting untuk dilakukan pengaturan, pengendalian dan penegakkan hukum terhadap penggunaan rumpon untuk pengelolaan sumberdaya ikan tuna secara berkelanjutan.
Saran
Ketersediaan informasi hasil tangkapan ikan bulanan pada setiap pelabuhan perikanan sangat diperlukan untuk pengelolaan sumberdaya ikan tuna secara berkelanjutan. Untuk itu diperlukan kajian lebih lanjut terkait dengan komposisi hasil tangkapan untuk pengambilan sampel pada lokasi, bulan dan tahun yang berbeda khsususnya di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan. 2010. Profil dan Statistik Kelautan dan Perikanan 2010. Pacitan: DKP.
Fromentin dan Fonteneau. 2000. Fishing Effects and Life History Traits: a Case Study Comparing Tropical Versus Temperate Tunas. Fisheries Research Journal. 53: 133-150.
Handriana J. 2007. Pengoperasian Pancing Tonda pada Rumpon di Selatan Perairan Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Jaquemet et al. 2010. do Drifting and Anchored Fish Aggregating Devices (FADs) Similarly Influence Tuna Feeding
Habits? a Case Study from the Western Indian Ocean. Fisheries Research Journal. 107: 283-290.
Lessa R, Neto PD. 2004. Age and Growth of Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) in The Western Equatorial Atlantic, Using Dorsal Fin Spines. J Fisheries Research. 69(2004):157-170
Nuramin M. 2005. Prospek Pengembangan Perikanan Tuna di Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Pillai and Satheeshkumar. 2012. Biology, Fishery, Conservation and Management of Indian Ocean Tuna Fisheries. Ocean Sci. J. 47(4):411-433.
Rohit and Rammohan. 2009. Fishery and Biological Aspects of Yellowfin Tuna Thunnus albacares along Andhra Coast, India. Asian Fisheries Science. 22: 235-244.
Ross A. 2008. Peluang Ekspor Tuna Segar dari PPI Puger (Tinjauan Aspek Kualitas dan Aksesbilitas Pasar) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Ross A. 2011. Pengelolaan Perikanan Tangkap secara Berkelanjutan di Kabupaten Trenggalek [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Nahib I. 2008. Analisis Bioekonomi Dampak Keberadaan Rumpon terhadap Kelestarian Sumberdaya Perikanan Tuna Kecil (Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi) [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Nurani TW, J Haluan, S Sudirman & E Lubis. 2008. Rekayasa Sistem Pengembangan Perikanan Tuna di Perairan Selatan Jawa. Forum Pascasarjana. 31 (2): 79-92.
PENUTUP
Demikian Prosiding Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan ini disusun. Kami mengharapkan kegiatan-kegiatan sejenis, yang dapat mengangkat khazanah keilmuan dalam bidang kelautan dan perikanan, dapat terus digalakkan. Basis kelimuan dan data ilmiah adalah jalan tengah dalam suatu kebijakan pengelolaan, antara kepentingan ekonomi dan ekologi, sehingga sangat berperan dalam menentukan tindakan kita selanjutnya.
Semoga prosiding ini bermanfaat bagi para pembaca. Tiada gading yang tak retak. Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Sempurna. Jika ada kesalahan dan kekurangan dalam pelaksanaan simposium dan penyusunan prosiding ini, hal tersebut merupakan kekurangan Kami sebagai manusia biasa, dan bisa memacu Kami untuk berbuat yang lebih baik lagi.
LAMPIRAN
Daftar Nama-Nama Pemakalah
No Nama Instansi / Lembaga
1 Abdul Rachman
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kendari
2 Ady Jufri Universitas Hasanuddin, Makassar
3 Agus A Budhiman Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI)
4 Agus Setiyawan Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI), Jakarta
5 Ahmad Ripai Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
6 Ainnur Rochmatin Fitriana Alumni Universitas Jember 7 Akhmad Solihin Institut Pertanian Bogor
8 Akmaluddin Universitas Muhammadiyah Makassar
9 Alfa F.P. Nelwan Universitas Hasanuddin, Makasar
10 Alfian Zein Universitas Bung Hatta, Padang
11 Alfred Kase Universitas Kristen ArthaWacana, Kupang
12 Alianto Universitas Negeri Papua, Manokwari
13 Amanatul Fadhilah Universitas Diponegoro, Semarang 14 Anthon Efani Universitas Brawijaya, Malang 15 Anwar Syarif Universitas Padjadjaran, Bandung 16 Ardiansyah Kurniawan Universitas Bangka Belitung
17 Ari Soebekti Universitas Diponegoro, Semarang 18 Arief Wujdi Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT)
Denpasar, Bali
19 Arif Rachman Institut Pertanian Bogor
20 Arifsyah M Nasution Greenpeace
21 Aris Widagdo Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta
22 Augy Syahailatua Pusat Penelitian Laut Dalam – LIPI, Ambon 23 Bambang Riyanto Institut Pertanian Bogor
24 Bayu Vita Indah Yanti
Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan (BBPSEKP), Jakarta
25 Bram Setyadji Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT) Denpasar, Bali
26 Budi Wahono PT. Wahana Baru Indonesia, Bitung
No Nama Instansi / Lembaga
28 Deddy Bakhtiar Universitas Bengkulu
29 Dede Hartono Universitas Bengkulu
30 Desrita Universitas Sumatera Utara, Medan
31 Destyariani Liana Putri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
32 Diniah Institut Pertanian Bogor
33 Donny Dwi Ari Prayoga Universitas Brawijaya, Malang
34 Dwi Ariyogagautama WWF-Indonesia
35 Early Septiningsih Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros 36 Edwin L.A. Ngangi Universitas Sam Ratulangi Manado
37 Eka Anto Supeni Politeknik Perikanan Negeri Tual
38 Endah Febrianty Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL), Jakarta
39 Eni Kamal Universitas Bung Hatta, Padang
40 Erwin Tanjaya Politeknik Perikanan Negeri Tual
41 Fadil Nandila Lembaga Ekolabel Indonesia
42 Fitri Indahyani Universitas Muhammadiyah Parepare, Makassar
43 Geertruidha Adelheid Latumeten Universitas Diponegoro, Semarang 44 Hanityo Adi Nugroho Universitas Diponogoro, Semarang 45 Helman Nur Yusuf Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL),
Jakarta
46 Hilmy Yashar Institut Pertanian Bogor
47 Hufiadi Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL),
Jakarta
48 Ignatius Tri Hargiyatno Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI), Jakarta 49 Indra Lesmana Universitas Sumatera Utara, Medan
50 John D. Kalor Universitas Cenderawasih
51 Jonson Lumban Gaol Institut Pertanian Bogor
52 Juhrin Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia
(MDPI), Bali
53 Karsono Wagiyo Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL), Jakarta
54 Lantun Paradhita Dewanti Universitas Padjadjaran, Bandung
55 Lengga Pradipta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
56 Lida Pet-Soede WWF
No Nama Instansi / Lembaga
58 Lugas Lukmanul Hakim Universitas Padjadjaran, Bandung 59 M. Badrudin Indonesia Marine And Climate Support
(IMACS/USAID)
60 M. Zainal Fanani Poltek Kelautan dan Perikanan Bitung 61 Makhzanil Asywaq Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
62 Maulana Firdaus
Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan (BBPSEKP), Jakarta
63 Mohammad Zamrud Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palu
64 Muh. Ishaq Hasan UIN Alauddin Makassar
65 Muhammad Najib
Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
(BBPPI) Semarang
66 Muhammad Yusuf WWF-Indonesia
67 Mulyono S. Baskoro Institut Pertanian Bogor 68 Muslim Tadjuddah Universitas Halu Oleo
69 Mutmainnah Universitas Khairun Ternate
70 Naslina Alimina Universitas Halu Oleo
71 Ni Putu Dian Pertiwi Indonesian Biodiversity Research Center, Bali 72 Nimmi Zulbainarni Institut Pertanian Bogor
73 Nofri Yani Universitas Bung Hatta, Padang
74 Normawati K Mboto Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu 75 Novia Nurul afiyah Universitas Brawijaya, Malang
76 Novie Wijaya Akademi Perikanan Bitung
77 Nurlaili
Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan (BBPSEKP), Jakarta
78 Nurliah Buhari Universitas Mataram
79 Nurliati Maria Universitas Hasanuddin, Makassar 80 Nurul Amri K. Institut Pertanian Bogor
81 Nurwati Institut Pertanian Bogor
82 OTS Ongkers Universitas Pattimura, Ambon - Maluku 83 Ovie Ningsih Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang
84 Parman Lembaga Bajo Bangkit
85 Paulus Boli Universitas Negeri Papua, Manokwari 86 Pelita Octorina Universitas Muhammadiyah Sukabumi 87 Prawira A.R.P. Tampubolon Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT)
No Nama Instansi / Lembaga
88 Priyanto Rahardjo Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta 89 Putu Ary Dharmayanti Yeh Pasih Leather
90 R Adi Kurniawan Universitas Brawijaya, Malang 91 Rega Permana Universitas Padjadjaran, Bandung 92 Ridwan Lasabuda Universitas Sam Ratulangi Manado 93 Rina D’Rita Sibagariang Universitas Sumatera Utara, Medan 94 Rita Rostika Universitas Padjadjaran, Bandung 95 Rizal Fadillah Universitas Brawijaya, Malang
96 Rizki Aprilian
Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan (BBPSEKP), Jakarta 97 Rizki Hanintyo Balai Penelitian dan Observasi Laut,
Balitbang KP, Bali
98 Roy Kurniawan Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT) Denpasar, Bali
99 Roza Yusfiandayani Institut Pertanian Bogor
100 Sadarma Ditjen P2HP KKP
101 Saeful A. Tauladani / Samuel
Hamel Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung
102 Saraswati Adityarini WWF-Indonesia
103 Sriati Universitas Padjadjaran , Bandung
104 Stevy Imelda Murniati Wodi Institut Pertanian Bogor
105 Sudarman Universitas Hasanuddin, Makassar
106 Sulaeman Martasuganda Institut Pertanian Bogor
107 Sunardi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
108 Suwardiyono
Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
(BBPPI) Semarang
109 Suwarso Balai Penelitian Perikanan Laut, Bali 110 T. Ersti Yulika Sari Universitas Riau
111 Tegoeh Noegroho Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta 112 Thomas Hidayat Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta
113 Tomi Ramadona Universitas Riau
114 Toni Ruchimat Dir. Sumber Daya Ikan - KKP
115 Topandi Universitas Brawijaya Malang
116 Tri Djoko Lelono Universitas Brawijaya, Malang
117 Tri Wahyu Wibowo / Agus Suryadi
Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
No Nama Instansi / Lembaga
118 Tri Wiji Nurani Institut Pertanian Bogor
119 Umi Chodrijah Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta 120 Vany Helsa Anwar Universitas Andalas, Sumatera
121 Wahyudi Prawiro Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta 122 Wahyuni Nasution Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL),
Jakarta
123 Warda Susaniati Universitas Hasanuddin, Makasar 124 Warsono El Kiyat Institut Pertanian Bogor
125 Wayan Kantun Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makasar
126 Welem Waileruny Universitas Pattimura, Ambon
127 Widhya Nugroho Satrioajie Aquatic and Fisheries Group, LIPI - Ambon
128 Wildan Yayasan Masyarakat Dan Perikanan Indonesia
(MDPI), Bali
129 Wilson L. Tisera Universitas Kristen ArthaWacana, Kupang 130 Wini Trilaksani Institut Pertanian Bogor
131 Yoke Hany Restiangsih Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL), Jakarta
132 Yonvitner Institut Pertanian Bogor
133 Yopi Novita Institut Pertanian Bogor
134 Yusli Sandi Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bulukumba
Daftar Nama-Nama Peserta (Non-Pemakalah)
No Nama Instansi
1 A.R. Zaky Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL), Bali 2 Afdhalul Zikri Institut Teknologi Semarang
3 Aji Wahyu A Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC), Bali 4 Alaudin Institut Teknologi Semarang
5 Am Azbas T Institut Pertanian Bogor
6 Ambar Prihartini Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang
7 Anantu Setiadi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) - Gondol, Bali
8 Ani Listriyana Institut Teknologi Semarang 9 Anita Diah Pahlewi Institut Teknologi Semarang 10 Arsomeiri Yayasan Bakti Negara (YBN)
11 Budi N Loka Penelitian Perikanan Tuna (LP2T)
12 David MA YBD
13 Diding S. Efendi Dit. SDI KKP
14 Edwarsyah Univ. Teuku Umar
15 Enday Wulandari FKP UNUD
16 Eunike Kumaseh Institut Teknologi Semarang 17 Fadriansyah Yayasan Mattirotasi
18 Gayatri LINI
19 Gleen Stenly Lasatira PPSTK-IB
20 Gunawan
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) - Gondol, Bali
21 Indra Junaidi Zakaria
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) - Gondol, Bali
22 M. Lutfi IMACS
23 Marthen L MDPI
24 Miftachul Huda Institut Pertanian Bogor 25 Muh. Ishaq Hasan UIN Alauddin Makassar 26 Nike Ika N Institut Teknologi Semarang
27 Novia Dit. SDI KKP
28 Novia Arinda Pradisty Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL), Bali 29 Nyoman Adi Arnaya YEH PASEH
30 Rina Utami YEH PASEH
31 Saut Tampubolon Dit. SDI KKP
32 Sembadhani Bayu Universitas Brawijaya
33 Sofi C.S Dit. SDI KKP
34 Wazirotus Sakinah Institut Teknologi Semarang
35 Yoman BPSRI Denpasar
36 Yunaldi LINI
37 Yusman Institut Teknologi Semarang
38 Zarochman BBPI Semarang
Penyusun PROSI DI NG
SI M POSI UM NASI ONAL
PENGELOLAAN PERI KANAN TUNA BERKELANJUTAN Januari 2015
I SBN: 978-979-1461-47-4 @WWF-Indonesia
Layout dan Desain : M. Rustam Hatala dan M. Yusuf
Penerbit : WWF-I ndonesia
Kredit : WWF-I ndonesia
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terlaksananya Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan serta selesainya penyusunan Prosiding Simposium ini. Prosiding ini terdiri dari kumpulan tulisan mengenai hasil penelitian dan makalah tentang perikanan tuna, baik tuna besar maupun tuna kecil. Prosiding ini berisi 141 tulisan terseleksi dari kurang lebih 180 tulisan yang didaftarkan.
Kegiatan Simposium Nasional dan penyusunan Prosiding ini dilaksanakan atas kerja sama WWF-Indonesia dengan Direktorat Sumber Daya Ikan, Kementerian Kelautan Perikanan, yang didukung oleh USAID (United States Agency for International Development) dan MPAG (Marine Protected Area Governance). Simposium ini diikuti oleh pemakalah dari berbagai pihak yaitu Dosen dan Mahasiswa Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Instansi Kelautan Perikanan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Penyampaian makalah diawali oleh 7 orang ahli sebagai keynote speaker, yaitu:
1. Dr. Ir. Toni Ruchimat, M.Sc (Direktur Sumber Daya Ikan – DJPT, KKP 2012-2014) 2. Dr. Ir. Abdul Ghofar, M.Sc (Ketua Ketua Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan). 3. Drs. Agus A. Budhiman, M.Aq (Ketua Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline
Indonesia dan Mantan Direktur Sumber Daya Ikan KKP).
4. Prof. Dr. Indra Jaya (Dekan dan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor).
5. Dr. Purwanto (Peneliti Indonesia Marine and Climate Support dan Mantan Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, KKP)
6. Dr. Luky Adrianto (Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut, Institut Pertanian Bogor).
7. Dr. Lida Pet-Soede (Deputy Director and Advisor for WWF-Indonesia / WWF Global Marine Program)
Apresiasi khusus kami sampaikan kepada 6 orang moderator yang memfasilitasi pemaparan makalah dan diskusi dalam simposium selama 2 hari yaitu Abdul Ghofar, Agus A. Budhiman, Indra Jaya, Purwanto, Luky Adrianto, dan Wawan Ridwan. Selanjutnya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan mendukung kegiatan ini, serta atas partisipasi semua pemakalah dan peserta. Kemudian tidak lupa permohonan maaf yang tulus atas segala kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan Simposium dan Penyusunan Prosiding. Mari kita ambil manfaat dari kegiatan ini demi terwujudnya pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Januari 2015
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Kata Sambutan Direktur Sumber Daya Ikan – Kementerian Kelautan
Dan Perikanan ... xiii
Kata Sambutan Direktur Coral Triangle – WWF-Indonesia ... xiv
Pendahuluan ... 1
Keynote Speaker
Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tuna di Indonesia (Toni Ruchimat) ... 4
Revitalisasi Usaha Perikanan P/L (Huhate) dalam Penangkapan Ikan Cakalang di
Flores Timur (Agus A. Budhiman) ... 5
Memperkuat Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tuna di Indonesia ke Depan (Abdul
Ghofar) ... 16
Pengembangan Metode Pengalokasian JTB Kelompok Tuna per Provinsi dalam
Suatu WPP (Indra Jaya) ... 22
Pemodelan Skenario Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan di Indonesia
(Luky Adrianto, Suryo Kusumo dan Abdullah Habibi) ... 31
Model Pengelolaan Output Penangkapan untuk Penyesuaian terhadap Kuota
Nasional Tuna Sirip Biru Selatan (Purwanto, Lilis Sadiyah dan Fayakun Satria) ... 32
The Paradigm of The Broken Triangle - Addressing The Juvenile Tuna Issue (Lida
Pet-Soede dan Jose Ingles) ... 44
Status Stok Perikanan Tuna
Sintesis dan Summary Bagian 1
Keberlanjutan Stok Tuna-Cakalang-Tongkol (Abdul Ghofar) ... I - 46
Status Perikanan Tuna Di Samudera Hindia, Selatan Prigi – Kabupaten Trenggalek,
Jawa Timur(Irawan Muripto dan Ahmad Ripai) ... I - 53
Hasil Tangkapan dan Daerah Penangkapan Jaring Insang di Laut Cina Selatan
(Arief Wujdi dan Suwarso) ... I - 61
Hasil Tangkapan, Komposisi dan Musim Ikan Tongkol di Perairan Prigi (Arief Wujdi
iii
Studi Aspek Reproduksi Ikan Madidihang (Yellowfin Tuna), Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788) sebagai Dasar Pengelolaan Perikanan Tuna Yang
Berkelanjutan (Budi Wahono dan L.J.L. Lumingas) ... I - 76
Pendugaan Stok Ikan Pelagis Besar Di Perairan Enggano Bengkulu Dengan
Teknologi Akustik (Deddy Bakhtiar) ... I - 82
Laju Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan Alat Tangkap
Pole and Line di Laut Seram, Maluku (Haruna dan Early Septiningsih) ... I - 91
Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tongkol (Auxis thazard) di Perairan Maluku Tenggara, Provinsi Maluku (Eka Anto Supeni, Erwin Tanjaya dan
Johny Dobo) ... I - 97
Distribusi dan Kelimpahan Larva Ikan Pelagis di Perairan Laut Sulawesi (Endah
Febrianty dan Wahyuni Nasution) ... I - 105
Studi tentang Hubungan antara Jumlah Umpan Hidup dengan Komposisi Hasil Tangkapan pada Perikanan Pole and Line di Perairan Laut Seram, Kabupaten
Maluku Tengah (Erwin Tanjaya) ... I - 113
Analisis Pola Musim Penangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang
Didaratkan di PPN Tamperan Pacitan, Jawa Timur (Helman Nur Yusuf) ... I - 120
Strategi Operasi Penangkapan Perikanan Tuna Skala Usaha Kecil di Perairan
Samudera Hindia (Hufiadi dan Mahiswara) ... I - 128
Aspek Biologi, Alat, Daerah dan Struktur Tangkapan Ikan Madidihang (Thunnus
albacares) di Perairan Sangihe (Karsono Wagiyo) ... I - 139
Analisis Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) pada Daerah Penangkapan dengan Menggunakan Rumpon dan Tanpa Rumpon di
Perairan Barat Laut Banda (Husair, Muslim Tadjuddah, Abdullah, La Anadi,
Ahmad Mustafa,Hasnia Arami) ... I - 148
Kajian Awal Reproduksi Tuna Sirip Kuning dan Cakalang yang Tertangkap di Perairan Nusa Tenggara Timur (Ovie Ningsih, Wilson L. Tisera, Welma Pesulima,
Johanis W. Kiuk, dan Fanny I. Ginzel) ... I - 162
Studi Potensi dan Tingkat Pemnfaatan Tuna di Perairan Manokwari (Paulus Boli,
Fanny Simatauw, Emmanuel Manangkalangi, dan Nurhani Widiastuti) ... I - 168
Perikanan Cakalang dan Tuna di Teluk Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi
(Pelita Octorina dan Neneng Nurbaeti) ... I - 177
Trend Ukuran First Maturity Length Tuna Yellowfin di Samudera Pasifik dan Hindia
(Muhammad Yusuf) ... I - 185
Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Rina D’Rita
iv
Estimasi dan Validasi Potensi Ikan Tuna pada Wilayah Pengelolaan Perikanan- Republik Indonesia (WPP-RI) 715 Menggunakan Data INDESO Project (Rizky
Hanintyo) ... I - 195
Kajian Biologi Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Laut
Flores, Sulawesi Selatan (Warda Susaniati, Achmar Mallawa dan Faisal Amir) ... I - 207
Struktur Ukuran Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) yang Tertangkap di WPP
713 dan 573 ... I - 220
Penggunaan Kalender Migrasi Tuna dalam Rangka Mengoptimalkan Pengelolaan Informasi Stok Guna Menuju Perikanan Tuna Indonesia yang Berkelanjutan (Yusri
Maesaroh) ... I - 226
Harvest Control Rules
Sintesis dan Summary Bagian 2
Pengendalian Penangkapan Tuna (Purwanto) ... II - 235
Vulnerability Asssessment of Tunas Fisheries in Northern (Bitung) and Southern (Pelabuhanratu and Malang) Indonesia: Based on MSC Approach (Yonvitner,
Maskur Tamanyira dan Abdullah Habibi) ... II - 241
Analisis Tangkapan Sampingan Hiu pada Alat Tangkap Rawai Tuna di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik (Dwi Ariyogagautama, Imam Musthofa Z. dan Teguh
Prawira) ... II - 254
Harvest Control Rule dalam Mendukung Pengelolaan Perikanan Umpan yang Berkelanjutan di Flores Timur (Saraswati Adityarini, Abdullah Habibi, Imam
Syuhada, dan Adrian Damora) ... II - 262
Daya Dukung Tingkat Pemanfaatan Stok Ikan Teri Merah (Encrasicholina
heteroloba) dalam Mendukung Perikanan Tuna Cakalang (O.T.S. Ongkers) ... II - 271
Distribusi Laju Pancing dan Ukuran Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) yang Tertangkap Rawai Tuna di Samudera Hindia Bagian Timur (Arief Wujdi, Ririk
Kartika Sulistyaningsih dan Fathur Rochman) ... II - 290
Identifikasi Status Konservasi Hiu Tangkapan Samping di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pulau Bangka dan Belitung (Ardiansyah Kurniawan, Muhammad Fajar,
Ilhafuroihan Apriliazmi dan Aditya Nugraha) ... II - 297
Ukuran Layak Tangkap dan Dinamika Temporal Ikan Cakalang di Laut Banda dan Sekitarnya, Provinsi Maluku (Welem Waileruny, Delly Dominggas
Paulina Matrutty) ... II - 309
Hasil Tangkapan Sampingan (Bycatch) Perikanan Tuna di Provinsi Nusa Tenggara
Barat (Juhrin, Irwan Maulana dan Nurliah Buhari) ... II - 317
Ikhtisar Hasil Tangkapan Sampingan dan Terbuang dari Armada Perikanan Rawai
v
Struktur Ukuran Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Ambon dan
Implikasinya Bagi Pengelolaan (Augy Syahailatua dan La Pay) ... II - 325
Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Penangkap Ikan Tongkol Abu-Abu (Thunnus tonggol) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Karangsong Indramayu, Jawa Barat
(Lantun Paradhita Dewanti, Dulmiad Iriana, Junianto, dan Alexander M. Khan) ... II - 330
Hubungan Panjang Bobot dan Struktur Ukuran Ikan Madidihang (Thunnus
albacares) di Perairan Laut Banda (Umi Chodrijah) ... II - 341
Analisis Kenaikan Rata-Rata Incidental Catch pada Rawai Tuna di PPS Bungus
(Hanityo Adi Nugroho) ... II - 349
Kondisi Stok Ikan Tongkol Euthynnus affinis (Cantor, 1849) Di Perairan Prigi Kabupaten Trenggalek dan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP 573) Sub Area
Jawa Timur (Tri JokoLelono) ... II - 353
Kematangan Gonad dan Ukuran Layak Tangkap Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Samudera Hindia Bagian Timur (Prawira A.R.P. Tampubolon, Irwan
Jatmiko, Hety Hartaty,dan Andi Bahtiar) ... II - 362
Estimasi Potensi Produksi Tuna Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Kepala Burung Pulau Papua (Studi Kasus pada Daerah Fishing Ground Nelayan Kabupaten dan Kota Sorong serta Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat (Alianto,
Hendri dan S. Manaf) ... II - 370
Potensi Reproduksi Tuna Madidihang Thunnus albacares di Selat Makassar (Wayan
Kantun, Syamsu Alam Ali, Achmar Mallawa dan Ambo Tuwo) ... II - 376
Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tuna Menggunakan Pancing Rumpon di Samudera
Hindia Selatan Pelabuhanratu ... II - 390
Dinamika Pemanfaatan Madidihang (Thunnus albacares, Bonnaterre, 1788) Hasil Pendaratan PPN Prigi, Jawa Timur (Hilmy Yashar Febriansyah, Yonvitner,
Achmad Fachrudin) ... II - 399
Laju Degradasi Sumber Daya Ikan Tongkol Abu-Abu (Thunnus tonggol) di Perairan Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Lugas Lukmanul Hakim dan Rega
Permana) ... II - 407
Implementasi I-FISH pada Perikanan Pancing Tuna Berbasis Labuhan Lombok,
Nusa Tenggara Barat (M. Badrudin dan M. Lutfi) ... II - 417
Struktur Populasi Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) di Kepulauan Indo-Malaya: Analisis Control Region, DNA Mitokondria (Ni Putu Dian Pertiwi, Andrianus Sembiring, Angka Mahardini, Ni Kadek Dita Cahyani, Aji Wahyu Anggoro, Budi
Nugraha, Ririk Kartika Sulistyaningsih, Irwan Jatmiko, dan IGNK Mahardika) ... II - 438
Analisis Kebiasaan Ikan Hiu yang Tertangkap sebagai Bycatch pada Penangkapan Ikan Tongkol Menggunakan Alat Tangkap Gill Net di Kabupaten Indramayu, Jawa
vi
Sebaran Ukuran, Pola Pertumbuhan dan Produksi Tangkapan Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares Bonnterre, 1788) di Perairan Barat Sumatera,
Indonesia (Vany Helsa Anwar, Indra Junaidi Zakaria dan Toufan Phardana) ... II - 459
Proporsi Hasil Tangkapan Tuna Madidihang (Thunnus albacares) pada Perikanan Pukat Cincin di Samudera Hindia: Studi Kasus Kapal INKA MINA 27 di Pacitan
(Wahyuni Nasution, Mahiswara dan Helman Nur Yusuf) ... II - 465
Model Dinamis Pemanfaatan Berkelanjutan Sumberdaya Perikanan Cakalang di Laut Banda dan Sekitarnya, Provinsi Maluku (Welem Waileruny, Eko Sri Wiyono,
Sugeng Hari Wisudo, Tri Wiji Nuraini, dan Ari Purbayanto) ... II - 474
Distribusi Ukuran Tangkap untuk Penentuan Selektivitas Alat Tangkap Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 573 (Yoke Hany
Restiangsih, Tegoeh Noegroho, Umi Chodrijah, dan Endah Febrianty) ... II - 484
Peran Longline dalam Meningkatkan Hasil Tangkapan Ikan Tuna Mata Besar:
Mungkinkah Memicu Gejala Overfishing di Laut Palabuhanratu? (Warsono El Kiyat) II - 495
Perkembangan Teknologi dan Armada Tangkap Perikanan Tuna Yang Berkelanjutan
Sintesis dan Summary Bagian 3
Teknologi dan Observasi Penangkapan Tuna-Tongkol-Cakalang
(Indra Jaya) ... III - 506
Sebaran Tuna dan Suhu Perairan pada Musim Timur dan Barat Berdasarkan Data Hasil Tangkapan dan ARGO FLOAT di Samudera Hindia (Roy Kurniawan, Agus
Hartoko dan Suradi Wijaya) ... III - 511
Pola Produksi Ikan Pelagis Besar (Tongkol, Cakalang, Tuna) Menggunakan Pancing Ulur di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Alfa F.P. Nelwan, Mukti Zainuddin dan
Muh. Kurnia) ... III - 520
Keterkaitan Antara Dinamika Perikanan Cakalang dan Dinamika Oseanografi di Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara (Amirul Karman, Sulaeman
Martasuganda, M. Fedi A. Sondita, dan Mulyono S. Baskoro) ... III - 532
Disain Kapal Ikan Tuna Long Line Berdasarkan Hook Rate (Sunardi dan Achmad
Baidowi) ... III - 550
Stabilitas Beberapa Kapal Tuna Longline di Indonesia (Yopi Novita dan Budhi
Hascaryo Iskandar) ... III - 555
Studi Tingkah Laku Ikan Madidihang (Thunnus albacares) terhadap Aktifitas Makan
(Wahyudi Prawiro, Priyanto Rahardjo, Abdul Rahman, dan Syarif Syamsudin) ... III - 564
Penentuan Karakteristik Hotspot Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Teluk Bone (Ady Jufri, Mukti Zainuddin, Muhammad Anshar Amran,
vii
Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Aspek Biologi Cakalang (Katsuwonus pelamis) Hasil Tangkapan Huhate di Bitung (Agus Setiyawan, A. Anung Widodo dan Candra
Nainggolan) ... III - 581
Perekayasaan Rumpon Pertengahan untuk Penangkapan Ikan Pelagis Besar di
Perairan Selatan Jawa (Agus Suryadi dan Tri Wahyu Wibowo) ... III - 589
Influence of Temperature on Tuna Catched in East Flores, East Nusa Tenggara Province, Indonesia (Alfed Kase, Wilson L. Tisera, Johanis W. Kiuk, Welma
Pesulima, Ovie Ningsih, dan Maria R. Naguit) ... III - 598
Kajian Daerah Penangkapan Potensial Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan Tongkol (Euthynnus affinis) Menggunakan Analisis Spasial di Perairan
Pelabuhanratu (Amanatul Fadhilah, Agus Hartoko dan Max R. Muskananfola) ... III - 606
Pemetaan Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a untuk Menentukan Fishing Ground Potensial (Tuna) Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh pada Musim
Timur di Selat Bali (Ari Soebekti, Agus Adinugroho S. dan Alfi Satriadi) ... III - 618
Efektifitas Penggunaan AFD (Attractors Fish Depth) sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan Tuna yang Ramah Lingkungan di Wilayah Perairan Selatan Jawa, Sendang Biru
Malang (Donny Dwi Ari Prayoga dan Sembadhani Bayu) ... III - 628
Pemetaan Kelayakan Zona Potensi Penangkapan Ikan Cakalang Bagi Unit Penangkapan Pole and Line di Perairan Teluk Bone (Fitri Indahyani, Mukti
Zainuddin dan Aisjah Farhum) ... III - 637
Analisis Hubungan Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a Data Satelit MODIS dan SUB- SURFACE TEMPERATURE Data ARGO FLOAT Terhadap Hasil Tangkapan Tuna di Samudera Hindia (Geetruidha Adelheid Latumeten, Agus Hartoko dan Frida
Purwanti) ... III - 644
Studi Parameter Lingkungan Perairan Tuna Madidihang (Thunnus albacares) di Gondol, Bali (Makhzanil Asywaq, Priyanto Rahardjo, Basuki Rachmad, dan Dadan
Zulkifli) ... III - 655
Cedera dan Praktek Keselamatan Kerja pada Perikanan Tuna Skala Kecil di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara (N. Alimina, B. Wiryawan, D.R. Monintja, T.W. Nurani,
dan A.A. Taurusman) ... III - 663
Hubungan Ukuran Ikan Terhadap Jangkauan Penglihatan Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Tangkapan Alat Tangkap Pancing (Handline) di Pulau
Bawean, Kabupaten Gresik (R. Adi Kurniawan dan Fuad) ... III - 673
Kajian Produktivitas Alat Tangkap Tuna Longline di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, Sumatera Barat (Lantun Paradhita Dewanti, Alexander M.A. Khan,
Dulmiad Iriana, Sriati, dan Rita Rostika) ... III - 682
Palca Wave Energy As Electric Convertion (PW GASCIN) Inovasi Energi Alternatif
viii
Konstruksi dan Produktivitas Rumpon Portable Tuna di Perairan Palabuhanratu,
Jawa Barat (Roza Yusfiandayani, Indra Jaya dan Mulyono S. Baskoro) ... III - 698
Teknik Penangkapan Tuna (Thunnus sp.) Menggunakan Pancing Ulur dengan Kapal Latih KM. COELACANTH di Perairan Maluku (Samuel Hamel, Saeful A. Tauladani,
Karyanto, Frangky Darondo, M, Zainul Arifin, dan Peggy Pontoh) ... III - 712
Deskripsi Daerah Penangkapan Pancing Ulur dan Hubungannya dengan Faktor Oseanografi yang Berpangkalan di Kabupaten Majene (Sudarman, Mukti Zainuddin
dan Alfa F.P. Nelwan) ... III - 718
Penggunaan Jaket Tuna pada Penangkapan Tuna dengan Pancing Ulur di Perairan
Palabuhanratu (Ambar Prihartini dan Suwardiyono) ... III - 728
Pemetaan Sebaran Klorofil-A Citra Satelit Aqua Modis untuk Pendugaan Daerah Penangkapan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Berdasarkan Hasil Tangkapan Purse Seine di Sumatera Barat (T. Ersti Yulika Sari, Usman dan
Farian Sukandi) ... III - 736
Strategi Pemanfaatan Rumpon pada Perikanan Tuna Skala Kecil di Sulawesi Utara (Widhya Nugroho Satrioajie, Evert de Froe, Paul van Zwieten, Sam Wouthuyzen,
dan Adriaan Rijnsdorp) ... III - 744
Pasar Perikanan Tuna yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
Sintesis dan Summary Bagian 4-5
Ekonomi dan Bisnis Tuna-Tongkol-Cakalang (Agus A. Budhiman) ... IV - 754
Komoditi Perikanan Tuna, Tongkol dan Cakalang dalam Menunjang Industri di
Provinsi Sumatera Barat (Eni Kamal) ... IV - 760
Penyiapan Sistem Ekolabel Tuna Skema LEI Ekolabel Tuna, Trend Pasar dan Daya
Saing (Fadil Nandila dan Diah Suradiredja) ... IV - 770
Pendekatan Bioekonomi Multispesies untuk Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Indonesia: Evaluasi Perikanan Tuna di PPN Palabuhanratu, Sukabumi,
Jawa Barat (Nimmi Zulbainarni dan Ade Imam Purnama) ... IV - 774
Analisis Efisiensi Usaha Penangkapan Tuna Berkelanjutan (Studi di Sendang Biru,
Kabupaten Malang, Jawa Timur) (Anthon Efani) ... IV - 790
Kajian Bioekonomi Ikan Cakalang (Thunnus sp.) di Provinsi Maluku Utara
(Mutmainnah) ... IV - 779
Perilaku Ekonomi Nelayan Ikan Tuna dalam Kerangka Industrialisasi Perikanan
(Arif Rachman) ... IV - 810
Rancangan Sistem Dokumen Berbasis Komputerisasi untuk Penerapan Program Traceability di Industri Pengolahan Tuna Loin Beku (Bambang Riyanto, Wini
ix
Keuntungan, Kelestarian dan Harmoni Tuna (Studi Kasus di Sendang Biru, Malang)
(M. Zainal Fanani dan Muhammad Zainal Arifin) ... IV - 832
Struktur dan Stabilitas Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Tradisional Penangkap
Tuna di Indonesia (Studi Kasus Nelayan di Kabupaten Malang dan Kota Bitung) ... IV - 844
Penerapan Palka Ikan Berinsulasi pada Perahu Motor Nelayan Penangkapan Ikan
Tuna di Maluku (Muhammad Najib) ... IV - 853
Pengawasan Lalu Lintas Tuna Tongkol Cakalang (TTC) melalui Pendekatan
Sertifikasi di Kota Palu (Muhammad Zamrud) ... IV - 862
Upaya Budidaya Bandeng Umpan di Kabupaten Pesisir Selatan - Sumatera Barat
(Nofrin Yani dan Meriussoni Zai) ... IV - 868
Strategi Sistem Penanganan Ikan Tuna Segar yang Baik di Kapal Nelayan Handline PPI Donggala (Normawati K. Mboto, Tri Wiji Nurani, Sugeng H. Wisudo, dan
Mustaruddin) ... IV - 876
Penerapan Traceability Pemasaran Tuna dan Mendukung Sistem Logistik Ikan
Nasional (SLIN) (Novia Nurul Afiyah, Trio Budi Setyawan dan Miftachul Huda) ... IV - 885
Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Tuna : Studi Kasus Nelayan Tuna di Dusun Wuring,
Flores, Nusa Tenggara Timur (Nurlaili) ... IV - 890
Pemasaran Ikan Cakalang di Dermaga Beba Desa Tamasaju, Kacamatan Galut,
Kabupaten Takalar (Nurliati Maria) ... IV - 900
Subsidi “Rumpon Tuna” Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Nelayan Tuna Skala Kecil (Sebuah Usulan Kebijakan) (Rizki Aprilian Wijaya dan Andrian
Ramadhan) ... IV - 912
Histamin dan Identifikasi Bakteri Pembentuk Histamin Pada Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) (Stevy Imelda Murniati Wodi, Wini Trilaksani dan
Mala Nurilmala) ... IV - 169
Pengoptimalan Pengolahan Limbah Ikan Tuna (Thunnus atlanticus) sebagai Bahan
Makanan Pendamping (Bubur) ... IV - 177
Pengolahan Limbah Kulit Tuna Industri Fillet menjadi Produk Fashion sebagai
Upaya Peningkatan Daya Saing Perikanan Nasional (Putu Ary Dharmayanti) ... IV - 992
Persyaratan dan Resolusi Perikanan Tuna Internasional
Kepentingan Indonesia Bergabung dalam Regional Fisheries Management
Organization (Ainnur Rochmatin Fitriana) ... V - 944
Politik Hukum Pengelolaan Perikanan Tuna Di Laut Lepas Oleh RFMO (Akhmad
x
Kajian Implementasi Traceability Berbasis Standar ISO 28000 pada Rantai Pasok Tuna Beku di Jakarta (Wini Trilaksani, Bambang Riyanto dan
Bayu Ardy Kresna) ... V - 962
Perdagangan Perikanan Tuna yang Berkelanjutan (Sadarma Suhaim Saragih) ... V - 976
Konsekuensi Hukum Penerapan Aturan RFMO pada Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Tuna di Indonesia (Bayu Vita Indah Yanti dan Catur
Wulandari) ... V - 987
Analisis Kebijakan dan Pengelolaan Perikanan Tuna Indonesia yang Berkelanjutan
dalam Menghadapi Tantangan Pasar Global (Indra Lesmana) ... V - 994
Kebiijakan Dan Pengelolaan Tuna Yang Berkelanjutan
Sintesis dan Summary Bagian 6
Kebijakan dan Pengelolaan Perikanan Tuna-Tongkol-Cakalang
(Luky Adrianto) ... VI - 1004
Evaluasi Pengelolaan Rumpon Tuna (Thunnus albacares) dan Cakalang (Katsuwonus
pelamis) yang Ramah Lingkungan (Priyanto Rahardjo dan Aris Widagdo) ... VI - 1012
Status Pengelolaan Perikanan Tuna dengan Pendekatan Ekosistem di Nusa Tenggara Barat (Nurliah Buhari, Sitti Hilyana, Ayu Adhita Damayanti, Rovina Andriani, dan
Muhammad Masyarul Rusdani) ... VI - 1017
Penilaian Indikator EAFM untuk Perikanan Tuna Indonesia (Aris Widagdo, Priyanto
Rahardjo, Toni Ruchimat, Purwito, Luky Adrianto, dan Abdullah Habibi) ... VI - 1025
Pengontrolan Perikanan Tuna di Wilayah Indonesia dengan Metode Linear Program
(Destyariani Liana Putri dan Widi A. Pratikto) ... VI - 1032
Kebijakan Penataan Rumpon dan Armada Pukat Cincin di Indonesia (Arifsyah M.
Nasution) ... VI - 1040
Peringatan Dini Terhadap Status Ikan Tuna Berdasarkan Data Lalu Lintas Pengiriman Tuna Melalui Pintu Bandara dan Pelabuhan di Kendari,
Sulawesi Tenggara (Abdul Rachman) ... VI - 1047
Revitalisasi Perikanan Tangkap Di Sumatera Barat dalam Rangka Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tuna Berkelanjutan di Samudera Hindia
(Alfian Zein) ... VI - 1056
Manajemen Adaptif (Adaptive Management): Strategi Pengelolaan Tuna yang
Berkelanjutan (Anwar Syarif) ... VI - 1063
Potensi dan Pemanfaatan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Selat Malaka,
xi
Potensi Lahan Untuk Usaha Perikanan Budi Daya Ikan Tuna di Perairan Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara (Edwin L.A. Ngangi, Isrojati J. Paransa dan Indri S.
Manembu) ... VI - 1079
Distribusi dan Jarak Pemasangan Rumpon Laut Dalam dalam Upaya Pengelolaan Perikanan Tuna yang Berkelanjutan (Studi Kasus di Kendari, Maumere, Ambon dan Pelabuhan Ratu) (Ignatius Tri Hargiyatno, Regi Fiji Anggawangsa, Andrias S.
Samusamu, dan Agustinus A. Widodo) ... VI - 1085
Permasalahan Pengelolahan Perikanan Tuna Berkelanjutan di Perairan Pesisir
Utara Provinsi Papua (John D. Kalor) ... VI - 1091
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kondisi Oseanografi dan Laju Tangkap Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) di Samudra Hindia Bagian Timur (Jonson Lumban
Gaol I Wayan Nurjaya dan Khairul Amri) ... VI - 1099
Analisis Kebijakan Terhadap Pengelolaan Kelautan dan Perikanan Tuna di Provinsi
Sumatera Barat (Lengga Pradipta) ... VI - 1108
Reorientasi Pengelolaan Perikanan Tuna dalam Pembangunan Nasional
(Muh. Ishaq Hasan) ... VI - 1118
Komposisi Hasil Tangkapan dan Laju Pancing Rawai Tuna yang Berbasis di
Pelabuhan Benoa (Mulyono S. Baskoro, Budi Nugraha dan Budy Wiryawan) ... VI - 1126
Pengelolaan Perikanan Madidihang Studi Kasus Pancing Ulur di Laut Maluku yang
Berbasis di Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Novie Wijaya) ... VI - 1143
Sero Alat Tangkap Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang Ramah Lingkungan dan
Berkelanjutan serta Kearifan Lokal Suku Bajo (Parman) ... VI - 1149
Keberlanjutan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelagis (Layang, Tongkol dan
Cakalang) pada WPP 716 Nelayan Lokal Soma Pajeko Teluk Labuan Uki, Kabupaten
Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara (Ridwan Lasabuda) ... VI - 1155
Kinerja Alat Tangkap Berdasarkan Kriteria Ramah Lingkungan pada Perikanan Tuna Usaha Skala Kecil di Perairan Selatan Jawa (Tegoeh Noegroho, Mahiswara dan
Hufiadi) ... VI - 1164
Pemanfaatan Tuna Neritik Dengan Alat Tangkap Payang di Perairan Palabuhanratu
Samudera Hindia (Thomas Hidayat dan Tegoeh Noegroho) ... VI - 1176
Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tuna (Mata Besar/Thunus obesus dan Sirip Kuning/Thunus albacares) yang Berkelanjutan di Kota Padang (Tomi
Ramadona) ... VI - 1183
Optimalisasi Pengelolaan Perikanan Tuna (Thunnus spp.) Berkelanjutan Berbasis Penerapan LAC (Limit of Acceptable Change) di Perairan Selatan Sendang Biru,
xii
Hasil Tangkapan Ikan Tuna pada Perikanan Pancing Tonda dengan Menggunakan Alat Bantu Rumpon di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa (Tri Wiji Nurani, Sugeng Hari Wisudo, Prihatin Ika Wahyuningrum, Risti Endriani Arhatin, dan
Didin Komarudin) ... VI - 1200
Profil Perikanan Tuna di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (Wilson L. Tisera, Johanis W. Kiuk, Welma Pesulima, Ovie Ningsih,
Maria R. Naguit) ... VI - 1209
Clusterisasi Migrasi Ikan Tuna, Tongkol dan Cakalang di Teluk Bone dan Peran
Daerah dalam Pengelolaan Berkelanjutan (Yusli Sandi) ... VI - 1218
Kajian Musim Penangkapan Ikan Tuna di Perairan Laut Bengkulu
(Dede Hartono) ... VI – 1232
Status Keberlanjutan Perikanan Tuna Madidihang (Thunnus albacares) Di
Teluk Tomini Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo (Zulkifli Arsalam MoO) ... VI – 1238
Penutup
xiii
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR SUMBER DAYA IKAN – KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Syukur Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas terbitnya ProsidingSimposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan. Prosiding ini merupakan kumpulan tulisan yang terpilih dalam Simposium Nasional, yang telah terlaksana pada tanggal 10-11 Desember 2014. Simposium Nasional tersebut dilaksanakan atas kerja sama antara Direktorat Sumber Daya Ikan (SDI) – Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan WWF-Indonesia. Atas nama jajaran Direktorat SDI-KKP, saya mengucapkan terima kasih kepada WWF-Indonesia atas kerja sama ini.
Kegiatan simposium dan prosiding perikanan tuna ini merupakan salah satu kebutuhan untuk referensi kita dalam melakukan pengelolaan perikanan tuna secara berkelanjutan. Indonesia merupakan salah satu negara penting secara global dalam perikanan tuna. Pada tahun 2010-2013, rata-rata produksi tahunan Indonesia mencakup tuna dan neritik tuna mencapai 1,1 juta ton/tahun. Pasar ekspor yang potensial untuk Indonesia meliputi Jepang, Amerika, dan beberapa negara di Uni Eropa. Hal tersebut menjadikan Indonesia termasuk lima besar negara utama produsen tuna di dunia.
Jenis-jenis tuna merupakan spesies yang beruaya jauh, yang pengelolaanya merupakan pengelolaan bersama, lintas daerah, provinsi dan bahkan lintas negara. Indonesia dianugerahi perairan yang menjadi habitat penting dan kritis bagi tuna. Untuk itulah Indonesia harus bisa mengemban tanggungjawab tersebut untuk mengelola tuna dengan baik. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi perikanan tuna di Indonesia, seperti aspek pengelolaan, sumber daya, teknologi, hingga aspek data dan informasi. Hal tersebut hendaknya dapat dikelola dengan baik untuk mendukung keberlanjutan stok sumberdaya tuna guna mendukung kelangsungan usaha, serta bisnis tuna Indonesia. Perkembangan dan kecenderungan permintaan pasar akan produk tuna yang ramah lingkungan pun menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia.
Prosiding Simposium Nasional Perikanan Tuna ini, diharapkan dapat menghadirkan informasi-informasi ilmiah terkini untuk menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan pengelolaan perikanan tuna di Indonesia. Penelitian yang telah dilaksanakan dan dipublikasikan telah menunjukkan komitmen dan keinginan berbuat sesuatu yang lebih baik untuk pengelolaan perikanan tuna di Indonesia secara bijak, demi keberlanjutan stok sumber daya perikanan tuna di perairan laut Indonesia, untuk kesejahteraan nelayan, dan seluruh masyarakat, serta bangsa Indonesia secara keseluruhan. Saya sebagai Direktur SDI, memberikan apresiasi atas terbitnya prosiding ini yang memuat tulisan mengenai pengelolaan perikanan tuna di Indonesia dari berbagai kalangan peneliti dan praktisi perikanan tuna. Semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dari prosiding ini.
Terima kasih kepada WWF-Indonesia yang telah memfasilitasi pelaksanaan Simposium dan penerbitan Prosiding ini, serta semua pihak yang telah terlibat, serta telah mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia selama ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan akan selalu berkomitmen dan bertanggung jawab, serta menjadi yang terdepan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
xiv
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR CORAL TRIANGLE – WWF-INDONESIA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan bimbingan yang telah diberikan kepada kita semua khususnya yang secara langsung terlibat dalam kegiatan penyelenggaraan “Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan” dari mulai persiapan, pelaksanaan, hingga tersusunnya prosiding ini. Pada kesempatan ini sekali lagi saya informasikan bahwa kegiatan simposium yang diselenggarakan pada tanggal 10-11 Desember 2014 di Hotel Mercure, Bali ini telah terselenggara dengan baik melalui kerja sama antara Direktorat Sumber Daya Ikan – Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan WWF-Indonesia. Penyelenggaraan simposium ini bertujuan untuk mendapatkan kajian terbaru terkait perikanan tuna, cakalang dan tongkol di Indonesia, serta memberikan rekomendasi bagi perbaikan kebijakan dan pengelolaan perikanan tuna, cakalang dan tongkol di Indonesia.
Melihat banyaknya para pihak yang tertarik dan terlibat aktif dalam simposium ini, terutama dari para peneliti muda, maka WWF berkeinginan agar simposium tentang tuna ini dapat dilakukan secara reguler minimum 2 tahun sekali agar aspek-aspek yang yang mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dalam upaya perbaikan pengelolaan perikanan tuna Indonesia seperti aspek ekologi, teknologi penangkapan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan dapat terus diperbaharui (di-update). WWF-Indonesia sangat bangga telah dapat menyelenggarakan simposium ini dalam skala nasional yang bisa menghadirkan lebih dari 200 orang peneliti dengan 141 makalah telah dipresentasikan. Makalah-makalah tersebut disentesis dengan cermat oleh para ahli dibidangnya, yaitu: 1) Dr. Abdul Ghofar, 2) Drs. Agus A. Budhiman,M.Aq 3) Prof. Dr. Indra Jaya, 4) Dr. Purwanto, dan 5) Dr. Luky Adrianto, kemudian dirangkum dalam bentuk Prosiding ini.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya atas nama WWF-Indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tinggi kepada Direktur Sumber Daya Ikan Bapak Dr. Ir. Toni Ruchimat, dan Bapak Kepala Sub Direktorat Sumber Daya Ikan ZEE Bapak Saut Tampubolon, S.Sos, MM, beserta staf yang telah mendukung sepenuhnya atas penyelenggaraan simposium ini. Ucapan yang sama saya sampaikan pula kepada para Narasumber yang sekaligus juga menjadi Moderator dan Reviewer hasil-hasil simposium hingga menjadi sebuah prosiding yang lengkap. Ucapapan terima kasih juga disampaikan kepada semua Pemakalah dan peserta seluruhnya atas partisipasi aktif dalam simposium ini disertai iringan doa semoga sumbangsih ilmu pengetahuan yang telah dikonstribusikan dalam simposium ini menjadi bukti dharma bakti bagi perbaikan pengelolaan perikanan tuna Indonesia dan juga sebagai wujud amal Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada kesempatan ini pula saya memberikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada seluruh panitia dan staf WWF yang telah bekerja keras dalam seluruh rangkaian penyelenggaraan simposium ini hingga tersusunnya prosiding ini.
Akhirnya saya ingin menyampaikan semoga Prosiding ini bermanfaat dan menambah pustaka kita semua. Amiin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Januari 2015
xv
PENDAHULUAN
Spesies tuna yang banyak tertangkap di perairan laut Indonesia setidaknya ada 8 yang memiliki nilai ekonomis penting. Ke-8 jenis ini terdiri dari jenis tuna besar yaitu sirip kuning atau madidihang (Thunnus albacares), mata besar (Thunnus obesus), sirip biru selatan (Thunnus maccoyii), dan albakor (