• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Terhadap Pihak Kontraktor Dalam Perjanjian Pemborongan (Studi Kasus Perjanjian Antara..

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perlindungan Terhadap Pihak Kontraktor Dalam Perjanjian Pemborongan (Studi Kasus Perjanjian Antara.."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN TERHADAP PIHAK KONTRAKTOR

DALAM PERJANJIAN PEMBORONGAN

(Studi Kasus Perjanjian Antara PT. Barata Indonesia Medan dan Pertamina)

TESIS

Oleh :

(2)

P E R L I N D U N G A N T E R H A D A P P I H A K K O N T R A K T O R D A L A M P E R J A N J I A N P E M B O R O N G A N

(Studi Kasus Perjanjian Antara PT. Barata Indonesia Medan dan Pertamina) N a n i k T r i u n t a m i * )

B i s m a r N a s u t i o n s t * * ) S y a f n i l G a n i * * )

Pendastaren**) INTISARI

Dalam Pembangunan Nasional, jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi rnenghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa perkembangan maupun sarana yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang. Terhadap pelaksanaan pembangunan berbagai sarana dan prasarana terutama yang bersifat fisik pihak pemberi kerja pada umumnya bekerja sama dengan pihak kotraktor untuk mengadakan suatu perjanjian pemborongan guna melaksanakan pekerjaan tertentu dengan berpedoman kepada Peraturan yang berlaku.

Dalam perjanjian antara pihak kontraktor dengan pihak pemberi kerja , sering dijumpai bentuk perjanjian yang belum saling menguntungkan para pihak, dimana perjanjian tidak berpihak pada kontraktor, yaitu perjanjian yang perlu dalam klausula-klausulanya lebih menguntungkan kepentingan pihak pemberi kerja.

Untuk menggambarkan hal-hal sebagaimana tersebut diatas dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitis dengan lokasi penelitiannya di kota Medan dan sekitarnya , respond-en ditetapkan sebanyak lima belas (15) personil yaitu dari instansi terkait baik dart Pertamina maupun PT.Barata Indonesia. Data primer dan data skunder diperoleh melalui studi kepustakaan, penelaahan dokumen-dokumen perjanjian pemborongan dan studi lapangan dengan mempergunakan pedoman wawancara langsung terhadap responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian pemborongan yang diteliti yaitu Pertamina selaku pihak pemberi kerja, PT.Barata Indonesia selaku pihak kontraktor ini masih belum melaksanakan dengan baik Perundang-undangan yang mengaturnya (UU.No.18 Tahun 1999) tentang Jasa Konstraksi, sehingga mengakibatkan tidakterjadi keseimbangnya hak dan kewajiban para pihak dan kurangnya perlindungan hukum pihak yang lemah dalam hal ini kontraktor. Pada saat proses pelelangan belum dilakukan secara adil, adanya pelelangan sistim arisan atau pelelangan yang

(3)

diarahkan serta bentuk Surat Perjanjian Pemborongan yang dibuat secara dibawah tangan masih banyak ditemui dalam praktek.

Asas Hukum Perjanjian yang belum dilaksanakan dengan baik adalah asas kebebasan berkontrak yang terdapat dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang erat hubungannya dengan asas konsensualisme sebagaimana diatur Pasal 1320 KUH Perdata, dan perjanjian pemborongan ini ada kalanya mengalami wanprestasi yang dilakukan oleh para pihak, namun yang sering terjadi adalah wanprestasi yang dilakukan oleh pihak kontraktor karena terlambat dalam menyelesaikan pekerjaan.

Agar proses pelelangan dapat berjalan dengan adil, transparan, tidak diskriminitif, maka perlu adanya seorang notaris sebagai panitia independence yang bisa membantu panitia lelang dalam melaksanakan tugasnya, dan mengenai bentuk Surat Perjanjian Pemborongan sebaiknya dibuat secara tertulis dengan akta notariil.

Asas-asas dalam Hukum Perjanjian yang belum dilaksanakan hendaknya diterapkan dengan baik dalam Perjanjian Pemborongan Konstruksi sesuai dengan maksud dan tujuan asas tersebut sehingga tercapai apa yang diharapkan oleh kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian, terutama asas kebebasan berkontrak (Pasal 1338 KUH Perdata) yang erat hubungannya dengan asas konsensualisme (Pasal 1320 KUH Perdata)

Untuk perlindungan hukum pihak kontraktor akan bisa terwujud apabila para pihak melaksanakan dengan sebaik-baiknya Undang-undang No.18 Tahun 1988 tentang Jasa Konstruksi beserta Peraturan-Peraturan Pelaksanaanya, yang mana dalam Undang-Undang tersebut telah diatur secara jelas mengenai cara penyelesaian sengketa, hak-hak dan kewajiban-kewajiban para pihak.

Kata-kata kunci: - perjanjian pemborongan - pemberi kerja

(4)

PROTECTION TOWARD CONTRACTOR IN CONTRACT A G R E E M E N T (Agreement Case Study Between PT. Barata Indonesia Medan and Pertamina)

Nanik Triuntami *) Bismar Nasution **) Syafnil Gani **)

Pendastaren **) ABSTRACT

Service construction has an important and strategy role at national development since it produces final product such as building or other physical form either development or facilities to support the growth and development at variety of sections. For the implementation of development, variety of facilities and infra structures, particularly for physically, work giver parties will cooperate with contractor for having one agreement to perform one work with reference to the prevailed rule.

On the agreement between contractor and work givers, it is frequently found unbeneficial results for involved parties, on which such as agreement does not keep on the contractor. In this case, such as agreement and its clauses put benefit for those work givers party.

This research is descriptive analytical located at Medan city and its surrounding. The respondents are established for 15 personnel, namely from related instance either from Pertamina or PT.Barata Indonesia. Primary and secondary data is obtained through library study, documents research for contract agreement and field study using direct interview guide lines toward respondents.

The result of research shows that contract agreement studied, namely Pertamina as work givers and PT Barata Indonesia as contractor have not performed the regulation (Rule No.18 of 1999) regarding Construction Service. It caused unbalanced of right and duty of those parties and lack of law protection for poor group , which is in this case the contractor. At the time of auction has not been done in justice, the existence of inheritance auction system or the auction performed and Contract Agreement is still found under the hand is still in practice.

The principle at Article 1338 of Private law has not been well-done which has close relationship with consensually principle as it is stated at Article 1320 of Private Law. This agreement sometimes faces wan achievement performed by any party. However, the wan achievement was often performed by contractor for the lateness to complete the work.

(5)

In order to make such as auction can be done in justice, transparency, non discriminative, it is required public notary as independence committee who might help the auction committee to perform its task. Due to the form of letter of Contract Agreement, it should be made in written with real document.

Those principles which have not been done in Law Agreement should be applied in Construction Contract Agreement in accordance with the objectives and principle for getting expected result by both parties to have on agreement, particularly the principle of the freedom to have contract (Article 1338 of Private Law) has close relationship with consensually principle as it is stated at Article 1320 of Private Law).

For law protection, contractor can achieve it by performing article No.18 of 1988 regarding Construction Service and its rules. On such as the rule, it has been arranged the resolution for the dispute, rights and duties of the related parties.

Key Words: - Contract agreement - Work givers

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan keagamaan bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II BCilacap. Manfaat Teoritis, yakni untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem pendukung keputusan yang akan membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit kanker serviks yang dialami pasien

Dalam penelitan ini citra merek terbukti b memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelians ecara signifikan, besarnya pengaruh citra merek dalm keputusan pembelian

Bersama dengan berdirinya Paroki Kristus Raja Tugumulyo pada tahun 1994, Paguyuban Para Ibu se-Paroki pun terbentuk. Kelompok Kategorial ini didirikan sebagai

Pemanfaatan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) digunakan untuk membeli pakaian sekolah (seragam sekolah) seperti seragam sekolah putih biru, dan pramuka. Dengan ada

Hasil penelitian mengenai Afifah (2007) mengenai Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian Asi Eksklusif menyimpulkan kurangnya pengetahuan subjek

Berdasarkan pemeriksaan histologi gonad terbukti bahwa ukuran rerata oosit pada perlakuan suntikan larutan 17β- estradiol (P3) lebih tinggi dibanding per- lakuan P1, P2

Hal tersebut memberi gambaran, bahwa semakin banyak faktor-faktor pendukung dalam meningkatkan minat baca, maka kemampuan membaca pemahaman akan meningkat, sebaliknya semakin