• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I DASAR-DASAR PERKEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I DASAR-DASAR PERKEMBANGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

DASAR- DASAR PERKEMBANGAN 1. Latar Belakang Psikologi Anak – Perkembangan

Sejak berabad- abad yang lalu perhatian terhadap seluk beluk kehidupan anak sudah diperlihatkan, sedikitnya dari sudut perkembangan nya agar bisa mempengaruhi kehidupan anak ke arah kesejahteraan yang diharapkan. Tokoh- tokoh agama dan mereka yang sangat memperhatikan masalah kemanusiaan banyak mendorong dan mempengaruhi orangtua untuk memperlakukan anak berbeda dengan dewasa,

demikian pula anak berbeda dengan remaja. Pada masa perkembangan, seorang anak pada umumnya bisa memperlihatkan kemampuan mengucapkan kata- kata,

kemampuan mengartikan sesuatu dan perkembangan kemampuan lain yang sudah dan biasanya dicapai.

Ciri- ciri khas psikologi anak pada waktu itu adalah :

1). Orientasi lapangan psikologi anak menjadi terlalu klinis-pato-logis, yakni banyak berhubungan dengan kelainan tingkah laku anak dan usaha untuk mempengaruhinya ke arah perbaikan tingkah laku yang diharapkan.

2). Psikologi anak banyak menaruh perhatian terhadap aspek- aspek praktis pada tingkah laku anak serta perkembangan kepribadian pada umumnya dengan masalah- masalah yang timbul

3). Usaha mengenal dan memberikan ciri- ciri kepribadian banyak dilakukan. Masa itu adalah masa berkembangnya berbagai macam test psikologi, baik formal maupun non-formal serta dengan tujuan menguraikan ciri- ciri khas kepribadian anak.

Ciri- ciri psikologi perkembangan diubandingkan dengan pskologi anak adalah: a. Lapangannya lebih luas, yaitu meliputi pertumbuhan dan perkembangan sejak

manusia baru terbentuk melalui konsepsi sampai tua dan meninggalkan dunia. b. Psikologi perkembangan mempelajari perubahan tingkah laku dari lahir sampai

mati dalam hubungannya dengan disiplin- disiplin ilmu lainnya, ilmu Kedokteran dan Biologi, ilmu Pendidikan dan ilmu- ilmu Sosial lainnya.

c. Obyek bagi psikologi perkembangan ialah proses- proses perkembangan yang meliputi aspek- aspek fisik, psikis dan sosial sehingga orientasinya adalah psikofisik dan biososial.

Suatu gambaran mengenai keadaan Psikologi Perkembangan pada tahun 70-an dikemukakan oleh Wohlwill. Wohlwill menegelompokkan beberapa pola sebagai berikut:

(2)

Terdapat pengaruh besar sekali dari para ahli dalam bidang psikologi eksperimental terhadap psikologi anak. Hal ini terutama disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap cara kerja, metode dan pendekatan yang dipakai untuk mengadakan penelitian terhadap anak, karena dianggap kurang memenuhi syarat dilihat dari sudut metodelogi penelitian dan eksperiman.

II.Pengaruh B. F. Skinner (1904 -)

Skinner mempelajari proses- proses belajar dan hubungnnya dengan perubahan tingkah laku. Pengaruh Skinner menimbulkan keinginan dan minat banyak ahli untuk memikirkan cara- cara yang bisa diikuti untuk mengubah sesuatu tingkah laku yang sedang diperlihatkan. Sesuatu tingkah laku yang sekarang diperlihatkan adalah hasil rangsangan- rangsangan dari luar, dengan perkataan lain hasil proses mempelajari.

III.Meluasnya secara serentak pengertian kognitif dan perkembangan bahasa

Perkembangan kemampuan mempergunakan bahasa lebih menjadi obyek lapangan psikologi perkembangn daripada lapangan Psikologi Umum, karena secara sistematik dapat dilakukan pengamatan adanya perubahan pada setiap tahap perkembangan secara bertingkat dan struktural. Timbulnya masalah- masalah bahasa yang dalam kenyataan sering ditemukan, pada anak- anak, terutama di dunia barat, lebih merangsang para ahli psikologi perkembangan untuk mengetahui proses- proses secara bertahap dan bertingkat pada faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa ini.

IV.Berbalik ke penelitian- penelitian pada bayi

Penelitian terhadap asal- usul sesuatu tingkah laku, dimulai dari asal mula timbulnya yang bisa terlihat pada bayi, dianggap akan memberikan keterangan- keterangan yang asli dan bermanfaat sekali.

V.Pengaruh teori sosial- belajar

Dengan memasukkan proses- proses perkembangan aspek psikis ke dalam laboratorium untuk penyelidikan eksperimental, mudah sekali terjadi tumpang tindih antara lapangan psikologi umum dengan psikologi eksperimental.

Psikologi Perkembangan menjadi lebih dikenal karena membuka kesempatan lebih luas untuk mengadakan penelitian dan percobaan terhadap kehidupan anak dengan perubahan- perubahan tingkah lakunya. Psikologi perkembangan dengan demikian mengganti kedudukan Psikologi anak yang dianggap lebih sempit lapangannya. 2. Konsep dasar mengenai Psikologi Perkembangan dan perkembangan

Psikologi perkembangan adalah salah satu lapangan dalam psikologi, seperti lapangan Psikologi Klinis, lapangan Psikologi sosial, lapangan psikologi industri, lapangan

(3)

suatu tingkah laku. Psikologi perkembangan menyadari bahwa manusia di dalam dunia yang berubah- ubah selalu berada dalam keadaan berubah. Dengan demikian Psikologi Perkembangan juga berhubungan dengan perubahan- perubahan yang terjadi dalam ruang lingkup ekologi biokultural. Seorang anak pada mulanya hanya bisa mengeluarkan suara- suara yang tidak bermakna, kemudian secara bertahap, sedikit demi sedikit suara- suara itu mempunyai arti.

Perkembangan merupakan sesuatu proses yang mula- mula global, masif, belum terpecah atau terperinci, dan kemudian semakin lama semakin banyak, berdiferensiasi, dan terjadi integrasi yang hirarkis. Tinjauan ini dikenal sebagai tinjauan yang deskriptif jadi tidak ada implikasi- implikasi empiris karena yang dilihat dalam tingkah laku adalah hasil dan bukan proses perubahan itu sendiri.

Perkembangan organismik untuk merumuskan perkembangan menerangkan bahwa perkembangan ini ditandai sebagian oleh serangkaian perubahan kualitatif sebagai dasar proses- proses perkembangan itu, yang terdapat pada indvidu itu sendiri dan tetap ada sepanjang masa hidupnya.

Perubahan- perubahan yang terjadi selama jangka waktu 1 minggu dapat diukur, jadi dikuantitatifkan. Perubahan mempunyai hubungan dengan waktu atau umur, tetapi tidak disebabkan oleh hal itu. Jadi umur adalah indeks variabel tetapi bukan variabel-sebab: misalnya pada umur sekian terjadi apa dan bukan karena ia berumur sekian, maka tingkah lakunya demikian. Thome (1953) membagi 2 model dalam perkembangan, yakni :

1. Model kuantitatif

Model ini menjelaskan adanya perubahan- perubahan kuantitatif yang dapat diukur pada setiap masa perkembangan. Contoh: pertumbuhan bada, tinggi, dan berat badan dapat diukur.

2. Model kualitatif

Yaitu, model yang berhubungan dengan penahapan dalam perkembangan.

3. Faktor keturunan dan lingkungan

Ada faktor keturunan yang berpengaruh terhadap timbulnya sesuatu tingkah laku, mudah diterima oleh siapa saja. Demikian pula adanya pengaruh dari lingkungan hidup terhadap sesuatu tingkah laku, juga tidak menimbulkan pertentangan yang berarti. Banyak istilah yang dipergunakan untuk mengungkapkan kedua faktor yang mempengaruhi perkembangan, antara lain istilah- istialh seperti:

a. Nativisme – empirisme b. Endogen – eksogen c. Kematangan – belajar d. Keturunan – lingkungan e. Diperoleh – memperoleh f. Bakat - pengalaman

Masalah ini, sudah timbul untuk dijadikan obyek pembahasan sapai saat ini. Usaha- usaha untuk menerangkan masalah ini dapat dikelompokkan menjadi:

(4)

3. Kelompok yang digolongkan kelompok interaksionis

Dalam hubungan dengan tujuan pendidikan, anak akan diperkembangkan

kemampuan sebaik- baiknya dan senaksimal- maksimalnya, tetapi tidak mungkin melebihi kemampuan dasardan kerangka batas yang dimilkinya. Hanya selalu timbullah kesulitan untuk mengetahui batas- batas ini secara obyektif dan hal ini acapkali menjadi sumber timbulnya ketegangan emosional pada berbagai pihak yang berhubungan dengan anak. Tujuan memperkembangkan anak adalah memunculkan sesuatu secara genotip adalalah sebaik- baiknya untuk tujuan penyesuaian diri dan mempertahankan diri dalam lingkungan hidupnya ; ini termasuk aspek- aspek yang berhubungan dengan keselamatan dan perlindungan fisiknya, kemampuan untuk memanfaatkan sumber- sumber yang ada di

lingkungan, dan kemampuan untuk mengadakan hubungan- hubungan sosial yang serasi.

4. Kontinuitas – diskontinuitas dalam perkembangan

Dalam proses perkembangan terjadi perubahan. Perubahan ini bisa kuantitatif dan bisa juga kualitatif. Sesuatu yang tumbuh dari kecil menjadi besar adalah perubahan kuantitatif, yang bisa diukur. Sesuatu yang berkembang dari yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih majemuk menunjukkan adanya perubahan kualitatif. Jika perubahan- perubahan yang terjadi berlangsung terus pada tahapan- tahapan perkembangan berikutnya dengan cara- cara yang sama, maka hal ini disebut dengan kontinuitas. Kalau perubahannya mengenai hal- hal kuatitatif dan berlangsung terus pada tahapan berikutnya, hal ini disebut kontinuitas- kuantitatif. Sedangkan perubahan ke arah diferensiasi yang terjadi, timbulnya sesuatu karakteristik baru yang berasal dari sesuatu yang global sebelumnya adalah diskontinuitas.

Perkembangan adalah sintesa antar keduanya yakni diferensiasi yang bersifat dikontinuitas dan proses hirarki yang bersifat kontinuitas. Kontinuitas dan dikontinuitas juga terjadi pada proses belajar baik secara filogenetis maupun ontogenetis.

Beberapa kategori perubahan, yakni : 1. Perubahan dalam ukuran

Yaitu, perubahan dengan pertambahan dalam ukuran tinggi maupun berat. 2. Perubahan dalam perbandingan

Yaitu, dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan yang proporsional antara kepala, anggota badan dan anggota gerak. Misalnya perbandingan antara besarnya kepala dengan anggota badan, semakin bertambah umur, semakin bertambah besar. Perubahan secara proporsional juga terjadi pada

perkembangan mental.

3. Berubah untuk mengganti hal- hal yang sama 4. Berubah untuk memperoleh hal- hal yang baru 5. Pola- pola perkembangan

Ada beberapa pola- pola perkembangan, yakni: - Pertumbuhan fisik yang terarah

(5)

a. Hukum cephalocaudal , yaitu pertumbuhan yang dimulai dari kepala ke arah kaki

b. Hukum proximodistal , yaitu pertumbuhan yang berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi

- Perkembangan terjadi dari umum ke khusus

- Perkembangan berlangsung dalam tahapan- tahapan perkembangan - Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latiahn atau belajar Tugas- tugas perkembangan bersumber pada 3 hal, yakni :

- Kematangan fisik

- Ranangsangan atau tuntutan dari masyarakat - Norma pribadi mengenai aspirasi- aspirasinya

6. Metode- metode penelitian perkembangan anak

Beberapa metode penelitian- penelitian perkembangan anak dapat digolongkan menjadi :

I. Observasi

Ialah cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka waktu tertentu atau pada suatu tahapan perkembangan tertentu

II. Metode eksperimen

Metode ini tidaklah mudah dilakukan, karena obyek penelitiannya adalah ank- anak, maka tida bisa mengubah lingkungan-

lingkungan tertentu sebebas- bebasnya sehingga merangsang timbulnya reaksi- reaksi tertentu pula dan yang tidak manusiawi. III. Metode lintas- penampang ( cross- sectional )

Yaitu, metode yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relatif singkat.

IV. Metode jangka- panjang ( longitudinal )

Metode ini sesuai untuk penelitian mengenai kontinuitas dan dikontinuitas aspek- aspek psikis seperti ketergantungan, agresivitas dan intelegensi.

V. Metode silang budaya

Dengan metode ini bisa dijelaskan mengenai hipotesa- hipotesa yang ada melalui faktor- faktor yang diperoleh,misalnya tentang besar kecilnya pengaruh dari faktor sosiaal, ekonomi, pola pengasuhan dan gaya hidup terhadap ciri- ciri kepribadian dan perkembangan- perkembangan kognitif.

BAB II

(6)

Jonas Langer adalah seorang murid werner yang pandai mengemukakan bahwa teori- teori mengenai perkembangan dan psikologi perkembangan, dikelompokkan dalam 3 macam teori, yaitu :

a. Cermin mekanistik b. Lampu organik

c. Psikoanalisa (akan diterangkan sendiri )

Organisasi psikologis adalah tujuan akhir pertumbuhan dan perkembangan dari funsi dan dasar biologis.sehingga kemudian timbul usaha untuk menrangkan hubungan antara proses- proses berpikir dan kkemampuan mengekspresikan sesuatu pada orang- orang dewasa dengan dasar- dasar ini serta perkembangannya, untuk menerangkan ini. Ada 2 hal yang saling mempengaruhi dan kerja sama yakni :

1. Tugas taksonomi

Para ahli ingin mengetahui hubungan- hubungan yang ada antara kedua fungsi biologis dan psikologis dengan mempelajari aksi- aksi yang jelas dapat dibedakan dengan aspek ini.

2. Tugas melalui proses

Ini merupakan semacam gambaran yang oleh piaget disebut skema ; dalam perkembangan- perkembangannya juga kan terjadi kontinuitas dan diskontinuitas. Dalam psikologi perkembangan ada beberapa tipe teori atau pendekatan untuk

menerangkan konsep- konsep perkembangan yang terdiri dari satu jenis teori dan tiga jenis pendekatan yakni :

1. Teori penahapan

Perkembangan terbagi melalui tahapan- tahapan dari yang satu kepada yang lain secara bertingkat. Antara tahapan yang satu dengan yang lain terdapat masa perkembangan dengan ciri- cirinya masing- masing.

2. Pendekatan diferensial

Pendekatan diferensial dipergunakan untuk tujuan- tujuan empiris dan berusaha menerangkan adanya perbedaan- perbedaan tingkah laku dalam perkembangan pada kelompok- kelompok atau sub kelompok.

3. Pendekatan ipsatif

Pendekatan ipsatif mempunyai orientasi yang terutamaa idiographis, yakni ingin mengetahui hukum- hukum yang ada atau yang bisa berlaku pada satu individu yang sedang berkembang.

4. Teori organismik

Teori ini memandang organisme sebagai pribadi yang aktif. Organisme mempunyai sesuatu peranan yang akti yang ada pada dirinya dalam

mempengaruhi perkembangan tingkah laku, di samping faktor yang timbul dari interaksi anatara faktor kematangan dan faktor lingkungan.

II. Tokoh dan aliran dalam Psikologi Perkembangan

(7)

diwakili oleh beberapa tokoh yang dalam kenyataannya masih ada perbedaan disana- sini, meskipun biasanya bersifat saling mengisi serta dipengaruhi oleh keadaan yang sedang berpengaruh (Zeitgeist).

1. Psikoanalisa

Psikoanalisa dibicarakan disini karena dasar- dasar teorinya dianggap sebagai hasil pemikiran yang luar biasa dan telah menempati dan memperkaya dunia pengetahuan,khususnya Psikologi. Sifat Psikologi ialah banyaknya teori dan hipotesa yang kadang- kadang diperoleh melalui pendekatan Filosofis, phenomologis karena sifatnya yang abstrak-teoritis.

a. SIGMUND FREUD (1856 – 1939 )

Freud menggunakan teknik asosiasi- bebas untuk merangsang dan memancing perasaan- perasaan yang tidak enak dan yang telah sengaja ataupun tidak sudah dilupakan. Ada hal- hal yang terletak dibawah kesadaran manusia, baik yang sudah pernah disadari yang kemudian dengan sengaja ditekan dibawah kesadaran yang dikenal dengan terminologi “suppression” dan ada pula hal- hal yang akan muncul ke kesadaran dan kemudian oleh fungsi yang ada dalam diri seseorang tidak bisa muncul ke kesadaran.

Libido sebagai naluri adalah salah satu di antara konsep- konsep naluri yang dikemukakan oleh Freud, yakni :

1. Naluri kehidupan, yang berhubungan dengan dorongan- dorongan untuk hidup, merasa haus dan lapar dan timbul kebutuhan serta dorongan untuk memperoleh makanan.

2. Naluri kematian, ialah naluri- naluri yang berakibat negatif bagi kelanjutan kehidupan manusia, dengan sifat merusak diri. 3. Naluri- libido

Ada 3 tingkatan kehidupan pada manusia yakni : 1. Animal

2. Logika dan perasaan 3. Moral

Perkembangan psikoseksual 1. Masa moral ( 0 -1th )

Masa moral ini merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual pada mana bayi memperoleh dan merasakan kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada daerah mulutnya.

2. Masa anal ( 1 – 3 th)

Setelah masa oral, anak memindahkan pusat kenikmatan dari daerah mulut ke daerah anus. Rangsangan pada daerah anus ini berkaitan erat dengan kegiatan buang air besar karena keduanya merupakan sumber kenikmatan secara libidinal.

3. Masa falik (3 -5 th )

(8)

perbedaan antomik antara laki- laki dan perempuan, terhadap asal – ususl bayi dan hal- hal yang ada kaitannya dengan seks.

b. ERIK H. ERIKSON (1902)

Dasar teori Erikson dimulai dari aspek ketidaksadaran dan pradasar yang terlihat dalam cara anak- anak berkomunikasi melalui bahasa dan dalam tingkah laku bermain. Dalam mengemukakan konsepnya mengenai perkembangan Erikson membandingkannya dengan perkembangan- perkembangan evolusi-filogenetik.

Erikson tidak melihat manusia dilahirkan dengan sifat baik atau sifat buruk, melainkan baginya semua manusia ketika dilahirkan mempunyai potensi untuk menjadi baik atau menjadi buruk.

Ada dua jenis proses belajar pada anak, yakni : a. Melalui kondisioning

b.Melalui pengamatan terhadap model- model tingkah laku diluar dirinya. Ad a. Kondisioning

Pernyataan bahwa semua tingkah laku adalah hasil mempelajari sesuatu sebenarnya dianggap terlalu keras, karena beberapa kemampuan seperti refleks pada kedipan mata, mengisap puting susu dan refleks mengepal, sudah dapat diperlihatkan bayi beberapa jam setelah dilahirkan, sebelum bayi tersebut memperoleh kesempatan untuk belajar. Di pihak lain dalam kenyataannya proses belajar merupakan fungsi dari luar yang

mempengaruhi rangkaian tingkah laku bayi dengan bermacam- macam cara pada usia yang masih sangat muda.

Teori Sosial – Belajar

Teori ini dikenal dengan teori sosial belajar dan berusaha menerangkan mengenai sosialisasi dan peranan belajar dalam perkembangan kepribadian anak. Psikoanalisa sebagai dasar dari Teori Sosial- belajarini, juga

Referensi

Dokumen terkait

13 Sebab apabila tanah milik seseorang yang terkena pajak, karena non Islam, kemudian ia masuk Islam atas kemauan dan kesadarannya sendiri, atau tanah milik

Penelitian ini didasarkan pada metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengumpulkan data siswa agar dapat Mengetahui kemampuan siswa

pengendalian pencemaran air secara terpadu yang dilakukan dengan cara optimasi pemanfaatan airnya dengan sistem yang terkoordinasi secara baik dalam melibatkan berbagai

game online itu sendiri bagi pelajar adalah siswa akan malas belajar dan sering menggunakan waktu luang mereka untuk bermain game online, siswa akan mencuri

BSC menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam empat perspektif: Finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian di Amerika Serikat yang membedakan kelainan refraksi berdasarkan jenis kelamin dan ras baik kulit hitam, kulit putih

Notaris dihadapkan pada kenyataan untuk tidak sekedar mencatat dan melegalisasi serta membuat Akta bagi kepentingan para pihak yang menghendakinya, melainkan juga

2) Untuk mengukur kinerja keuangan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio solvabilitas yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan akan dijadikan sebagai