• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan konsep entrerprise resource planing (ERP) pada aplikasi keluhan user bagian helpdesk : studi kasus pt.sarijaya permanan sekuritas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan konsep entrerprise resource planing (ERP) pada aplikasi keluhan user bagian helpdesk : studi kasus pt.sarijaya permanan sekuritas"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK

(STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)

LEMBAR SAMPUL

Oleh : YUDI DEFRIZAL

103091029517

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA

2010 M / 1431 H

(2)

PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK

(STUDI KASUS : PT. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)

LEMBAR JUDUL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : YUDI DEFRIZAL

103091029517

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA

2010 M / 1431 H

(3)

PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK

(STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh Yudi Defrizal 103091029517 Menyetujui, Pembimbing I,

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II

Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150411179 Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durachman, MSC. MIT. NIP. 197105222006041002

(4)

PENGESAHAN UJIAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) Pada Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : PT.Sarijaya Permana Sekuritas)” yang ditulis oleh Yudi Defrizal, NIM 103091029517 telah di uji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jum’at, 18 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 20 Juni 2010 Menyetujui:

Penguji I,

Khodijah Huliyah, M.Si NIP. 197304022001122001

Penguji II,

Yusuf Durrachman, MSC,MIT NIP. 97105222006041002 Pembimbing I

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II

Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150411179 Mengetahui:

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MSC,MIT NIP. 197105222006041002

(5)

PERNYATAAN

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 20 Juni 2010

Yudi Defrizal

103091029517

(6)

YUDI DEFRIZAL (103091029517), Penerapan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) Pada Aplikasi Keluhan User Bagian Helpdesk (Studi Kasus : PT.Sarijaya Permana Sekuritas). Dibawah bimbingan ZAENUDDIN BEY FANANIE dan NIA KUMALADEWI.

ABSTRAK

PT.Sarijaya Permana Sekuritas adalah Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang saham yakni sebagai perantara perdagangan saham (broker). Sarijaya memfasilitasi cabang dan nasabahnya dengan seperangkat paket software dan hardware untuk melakukan proses transaksi maupun monitoring saham. Salah satu Departemennya Helpdesk menangani masalah keluhan yang terjadi terhadap fasilitas tersebut. Sehubungan dengan bertambahnya customer dari Sarijaya maka Helpdesk perlu meningkatkan efektifitas proses bisnisnya dalam hal teknis yakni menyesuaikan aplikasi yang digunakan saat ini dengan standarisasi ruang lingkup sistem Perusahaan. Karena sebelumnya aplikasi yang digunakan Helpdesk masih sangat manual dan belum terintegrasi dengan ruang lingkup sistem Perusahaan. Disamping itu agar mempermudah pihak pengembang dalam hal ini Departemen System Development (Sysdev) apabila akan mengembangkan modul yang kebutuhan datanya berhubungan dengan data pada aplikasi keluhan user ini.

Saat ini Sarijaya menerapkan konsep ERP dalam memanajemen sistem informasi Perusahaannya. ERP merupakan suatu konsep untuk mengelola sumber daya Perusahaan secara terintegrasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini penulis menggunakan metode SDLC karena memiliki rangka terstruktur pada setiap tahapan prosesnya dan ditujukan untuk pengembangan sistem jangka panjang dalam ruang lingkup yang lebih luas. Aplikasi manajemen keluhan user ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Oracle Form Developer 6i dan database Oracle 8i. Aplikasi ini dikembangkan secara terintegrasi dengan ruang lingkup basis data pada Perusahaan agar dapat memadukan data dan akses pengguna secara bersama untuk meningkatkan efektifitas dalam masing-masing proses bisnis. Dengan adanya aplikasi keluhan user yang baru ini dapat membantu Departemen Helpdesk dalam mengolah data dan informasi menjadi lebih efektif secara bersama-sama (multi user). Selain itu juga memudahkan perawatan dengan menghilangkan kemungkinan koreksi data pada masing-masing Departemen karena data dikelola secara terpusat.

Kata Kunci : Manajemen Keluhan User, Helpdesk, ERP, Integrasi

V Bab + xxiii halaman + 121 halaman + 48 gambar + 22 simbol + 48 tabel + pustaka + lampiran

Pustaka Acuan (16, 2000 – 2007)

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanir Rahiim. Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dibanding ciptaan lainnya. Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk menyembah atau beribadah kepada-Nya. Maka bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.

Alhamdulillah atas berkah, rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan melalui proses yang cukup panjang. Dengan izin dan bimbingan-Nyalah peneliti dapat mengatur dan menyelesaikan tantangan serta permasalahan secara satu persatu, sehingga dapat berjalan semua dengan lancar tanpa ada yang harus ditinggalkan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa tidak mungkin terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Bpk Yusuf Durachman, MSC,MIT selaku Ketua Program Studi dan Ibu Viva Arifin,MMSI selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika.

(8)

viii

3. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSi yang telah memberikan masukan dan pengarahan dalam bimbingan serta memberikan motivasi.

4. Bapak dan Ibu sebagai penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam penulisan skripsi

5. Para dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.

6. Keluarga terutama kedua orang tua, Ani dan anggota keluarga yang telah memberikan dukungan secara penuh baik fisik maupun jasmani.

7. Kepada Bapak Sukur yang banyak membantu selama masa penelitian baik waktu maupun lainnya.

8. Kepada pihak Departemen System Development terutama saudara Helmy yang banyak membantu dan men-training saya selama penelitian. 9. Serta tidak lupa kepada seluruh teman-teman selama masa perkuliahan

terutama kelas TI-A angkatan 2003.

Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritiknya. Dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya penyelesaian skripsi ini. Peneliti juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi peneliti khususnya.

Wassalam,

Jakarta, 20 Juni 2010

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR SAMPUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data .... ... 5

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

(10)

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pengertian Aplikasi ... 9

2.2 Manajemen Dan Keluhan Pelanggan ... 9

2.2.1 Definisi Manajemen ... 9

2.2.2 Manajemen Keluhan Pelanggan ... 10

2.3 Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) ... 11

2.3.1 Definisi ... 12

2.3.2 Perkembangan ERP ... 15

2.3.3 Manfaat dan Tujuan ... 19

2.3.4 Implementasi Sistem ERP ... 21

2.3.5 Strategi Evaluasi dan Pemeliharaan ... 26

2.4 Arsitektur Client-Server ... 28

2.5 Perancangan Basis Data ... 30

2.5.1 Elemen Basis Data ... 30

2.5.2 Paket Bahasa Basis Data ... 32

2.5.3 Normalisasi ... 33

2.6 Pemodelan Proses Pengembangan Sistem Basis Data ... 36

2.6.1 Metode Pengembangan Sistem ... 36

2.6.2 Perangkat Pemodelan Basis Data ... 38

2.6.2.1 Diagram Alir (Flowchart) ... 38

2.6.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 39

2.6.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 41

2.6.2.4 Kamus Data ... 42

(11)

2.7 Sekilas Tentang Oracle ... 43

2.7.1 Tampilan Oracle DBA Studio ... 44

2.7.2 Tampilan T.O.A.D (Tool for Oracle Application Developers) ... 45

2.7.3 Oracle Forms Builder ... 46

2.7.4 Oracle Report Builder ... 46

2.7.5 Oracle Graphics Builder ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 48

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.1.1 Observasi (Pengamatan) ... 48

3.1.2 Wawancara (Interview) ... 48

3.1.3 Studi Pustaka ... 49

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 50

3.2.1 Sistem Investigasi ... 51

3.2.2 Analisis Sistem ... 52

3.2.3 Desain Sistem ... 52

3.2.4 Pemrograman ... 53

3.2.5 Pengujian ... 53

3.2.6 Implementasi ... 54

3.2.7 Pengoperasian ... 54

3.2.8 Pemeliharaan ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Sistem Investigasi ... 56

(12)

4.1.1 Persiapan Penelitian ... 56

4.1.1.1 Observasi Penelitian ... 56

4.1.1.2 Wawancara ... 57

4.1.1.3 Cakupan / Batasan Penelitian ... 58

4.1.2 Tinjauan Organisasi ... 59

4.2 Analisis ... 61

4.2.1 Analisis Aplikasi Yang Sedang Berjalan ... 61

4.2.1.1 Uraian Aplikasi Yang Berjalan ... 61

4.2.1.2 Analisa Masukan (Input) ... 62

4.2.1.3 Analisis Proses ... 63

4.2.1.4 Analisis Keluaran (Output) ... 63

4.2.1.5 Kelemahan Aplikasi Yang Sedang Berjalan .... 64

4.2.2 Analisis Aplikasi Yang Diusulkan ... 64

4.2.2.1 Uraian Aplikasi Yang Diusulkan ... 64

4.2.2.2 Kelebihan Aplikasi Yang Diusulkan ... 66

4.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem ... 66

4.3 Desain ... 71

4.3.1 Proses ... 71

4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 71

4.3.1.2 Flowchart Proses Aplikasi Terkomputerisasi ... 83

4.3.2 Perancangan Basis Data (Database) ... 86

4.3.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 86

4.3.2.2 Transformasi ERD ke Database Relasional ... 87

(13)

xiii

4.3.2.3 Normalisasi ... 87

4.3.2.4 Kamus Data dan Struktur Tabel ... 100

4.3.2 Tampilan (Interface) ... 103

4.3.3.1 Alur Kerja Program dengan Flowchart ... 103

4.3.3.2 Rancangan Tampilan Form ... 107

4.4 Pemrograman ... 113

4.5 Pengujian ... 113

4.6 Implementasi ... 116

4.7 Pengoperasian ... 116

4.8 Pemeliharaan ... 117

BAB V PENUTUP ... 118

5.1 Kesimpulan ... 118

5.2 Saran ... 119

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemahaman Manajemen ... 10

Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP ... 13

Gambar 2.3 Tahapan Evolusi Sistem ERP ... 18

Gambar 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi ERP... 22

Gambar 2.5 Arsitektur Thin Client – Thick Server ... 29

Gambar 2.6 Arsitektur Thick Client – Thin Server ... 30

Gambar 2.7 Tampilan DBA Studio ... 44

Gambar 2.8 Tampilan T.O.A.D ... 45

Gambar 2.9 Tampilan SQL*Plus ... 45

Gambar 2.10 Tampilan Oracle Developer Form Builder ... 46

Gambar 2.11 Tampilan Oracle Developer Report Builder ... 46

Gambar 2.12 Tampilan Oracle Developer Graphics Builder ... 47

Gambar 3.1 Tingkatan Tahap-Tahap Pada SDLC ... 51

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 60

(15)

xv

Gambar 4.3 Diagram Alir ( Workflow ) Aplikasi yang Diusulkan ... 65

Gambar 4.4 Ruang Lingkup Lingkungan Tabel Konsep ERP ... 69

Gambar 4.5 Diagram Konteks User Complaint ... 71

Gambar 4.6 Diagram Level 0 User Complaint ... 72

Gambar 4.7 Diagram Level 1 Pendataan Tipe UserCp ... 75

Gambar 4.8 Diagram Level 1 Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain ... 76

Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Pendataan Komplain ... 77

Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Follow-up Komplain ... 79

Gambar 4.11 Diagram Level 1 Diagram Level 1 Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain ... 80

Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Laporan Komplain User ... 81

Gambar 4.13 Flowchart Proses Pendataan UserCp ... 83

Gambar 4.14 Flowchart Proses Pendataan Fungsi dan Tipe Komplain ... 83

Gambar 4.15 Flowchart Proses Pendataan Komplain ... 84

Gambar 4.16 Flowchart Proses Follow-up Komplain ... 84

Gambar 4.17 Flowchart Proses Portfolio Teknisi Follow-up Komplain ... 85

(16)

xv i

Gambar 4.19 Entity Relationship Diagram (ERD) aplikasi User Complaint ... 86

Gambar 4.20 Transformasi ERD Relasi Tabel User Complaint ... 87

Gambar 4.21 Flowchart Kerja Aplikasi Keluhan User ... 104

Gambar 4.22 Flowchart Program Form Modul Secara Umum ... 105

Gambar 4.23 Flowchart Program Modul Berdasarkan Tingkatan ... 106

Gambar 4.24 Tampilan Layout Form Schema ... 107

Gambar 4.25 Tampilan Layout Form Login User Complaint (Helpdesk) ... 107

Gambar 4.26 Tampilan Layout Form Pendataam User Complaint ... 108

Gambar 4.27 Tampilan Layout Form Complaint Type - Function ... 108

Gambar 4.28 Tampilan Layout Form Complaint ... 109

Gambar 4.29 Tampilan Form Portfolio Teknisi ... 109

Gambar 4.30 Tampilan Form Report User Complaint ... 110

Gambar 4.31 Tampilan Form Report Function Complaint ... 110

Gambar 4.32 Tampilan Form Report Portfolio ... 111

Gambar 4.33 Tampilan Report Complaint ... 111

Gambar 4.34 Tampilan Report Function Complaint ... 112

(17)

xv ii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan ERP dengan ERP II ... 17

Tabel 2.2 Manfaat ERP dan Cara Mendapatkannya ... 20

Tabel 2.3 Metode Pengembangan Sistem ERP ... 27

Tabel 2.4 Jenis Pemeliharaan Umum Pada Sistem ERP ... 28

Tabel 4.1 Alokasi Waktu Observasi ... 57

Tabel 4.2 Hak Akses Basis Data Tiap Modul ... 70

Tabel 4.3 Himpunan Relasi Unnormalized Form ... 88

Tabel 4.4 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_COMPANY) ... 88

Tabel 4.5 Himpunan Relasi Unnormalized Form ... 89

Tabel 4.6 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Customer) ... 89

Tabel 4.7 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Customer) ... 90

Tabel 4.8 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_ USERCOMPANY) ... 90

Tabel 4.9 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY) ... 91

Tabel 4.10 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_USERCOMPANY) ... 91

Tabel 4.11 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_USERCP) ... 92

Tabel 4.12 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_USERCP) ... 92

Tabel 4.13 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_USERCP) ... 92

Tabel 4.14 Himpunan Relasi Unnormalized Form ... 93

Tabel 4.15 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Department) ... 93

(18)

xv iii

Tabel 4.17 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ... 94

Tabel 4.18 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TSYS_ TECHNICIAN) ... 94

Tabel 4.19 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_CPTYPE) ... 95

Tabel 4.20 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE) ... 95

Tabel 4.21 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_ FUNCTION) ... 95

Tabel 4.22 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_ FUNCTION) ... 96

Tabel 4.23 Himpunan Relasi 2NF (Tabel TC_ FUNCTION) ... 96

Tabel 4.24 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TSYS_HELPDESK) ... 97

Tabel 4.25 Himpunan Relasi 1NF (Tabel TC_CPTYPE) ... 97

Tabel 4.26 Himpunan Relasi Unnormalized Form (Tabel TC_ FUNCTION) ... 98

Tabel 4.27 Himpunan Relasi 1NF (Tabel Complaint) ... 98

Tabel 4.28 Himpunan Relasi 2NF (Tabel Complaint) ... 99

Tabel 4.29 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_COMPANY ... 100

Tabel 4.30 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_USERCOMPANY ... 100

Tabel 4.31 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_CUSTOMER ... 100

Tabel 4.32 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_USERCP ... 101

Tabel 4.33 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_DEPARTMENT ... 101

Tabel 4.34 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_TECHNICIAN ... 101

Tabel 4.35 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_CPTYPE ... 101

Tabel 4.36 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_FUNCTION ... 101

Tabel 4.37 Kamus Data dan Struktur Tabel TSYS_HELPDESK ... 102

Tabel 4.38 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_COMPLAINT ... 102

Tabel 4.39 Kamus Data dan Struktur Tabel TC_PORTFOLIO ... 103

(19)

xix

Tabel 4.41 Hasil Pengujian (Form User Complaint) dengan

Metode Black-Box ... 114 Tabel 4.42 Hasil Pengujian (Form Function-Complaint Type) dengan

Metode Black-Box ... 114 Tabel 4.43 Hasil Pengujian (Form User Complaint System) dengan

(20)

Tabel Simbol Flowchart

Simbol Keterangan Penjelasan

Process Menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya

Terminator Menyatakan permulaan atau akhir dalam suatu program

Decision

Menunjukkan kondisi tertentu yang menghasilkan dua kemungkinan jawaban Data Input /

Output

Menyatakan proses input dan output

Document Menandakan dokumen atau sebuah laporan

Flow Line Menyatakan jalannya arus suatu proses

Connector

Menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama Direct Access

Storage

Akses langsung penyimpanan data berhubungan dengan harddrive

Manual Operation

Menyatakan tindakan / proses yang tidak dilakukan komputer (manual)

( Al-Bahra, 2005: 267 )

(21)

Tabel Notasi Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Keterangan Penjelasan

Entity / Entitas (kesatuan luar)

Suatu objek atau konsep mengenai tempat untuk menyimpan informasi Atribut Menyatakan sifat-sifat atau

karakteristik dari suatu entitas Relationship

Mengilustrasikan bagaimana cara dua entitas berbagi

informasi dan struktur basis data ( Simarmata, 2007: 112-113 )

(22)

Tabel Notasi Simbol Data Flow Diagram (DFD)

Gane & Sarson Keterangan De Marco / Yourdan

Proses

Data Flow (Arus Data)

External Agent / Entity (kesatuan luar)

Data store (simpan data)

Proses

Proses

Eksternal Agent Entity

Agent

( Whitten/Bentley/Dittman , 2004: 347-366 )

Data Store Data Store

(23)

xxiii

Tabel Notasi Simbol Kamus Data (Data Dictionary)

Notasi Keterangan

= Terdiri dari

+ Dan

{ } Menunjukkan elemen repetitif, juga disebut kelompok berulang atau tabel-tabel

[ ] Menunjukkan salah satu dari dua sisi tertentu ( ) Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan

(24)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Timbulnya berbagai macam keragaman dalam berbisnis saat ini dipengaruhi oleh semakin meningkatnya perkembangan Teknologi Informasi (TI). Hal ini merupakan dampak dari pemanfaatan TI yang diterapkan dalam dunia bisnis saat ini, yakni dapat membantu manusia untuk menyimpan serta mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna. Selain itu TI juga dapat membantu manusia dalam bidang komunikasi dan tukar menukar informasi tanpa batasan jarak dan waktu.

Menanggapi situasi tersebut maka salah satu Perusahaan Swasta Sarijaya Permana Sekuritas yang bergerak dalam bidang perantara perdagangan efek yakni sebagai pialang saham perlu meningkatkan efektifitas kinerja sistem pada ruang lingkup Perusahaan. Dalam hal ini dengan mengadakan perubahan sistem khususnya pada Departemen yang masih belum terintegrasi secara penuh dengan standarisasi ruang lingkup sistem Perusahaan, agar dapat mempercepat proses bisnis di Helpdesk dan mempermudah dalam pengembangan modul lainnya yang akan menggunakan data dari pihak Helpdesk. Proses integrasi tersebut berjalan dalam ruang lingkup basis data terpusat sesuai authority (batasan hak akses) masing-masing Departemen, konsep tersebut biasa dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP). (Wawan dan Falahah. 2007: 5).

(25)

2

Pada dasarnya Perusahaan Sarijaya telah menggunakan konsep ERP, namun dalam pengimplementasiannya masih belum merata ke seluruh bagian pada Perusahaan. Dalam hal ini salah satu Departemennya Helpdesk yang menangani keluhan user terhadap fasilitas paket sistem aplikasi pengembangan (software development system) yang telah dibuat dan disediakan pihak Sarijaya kepada cabang (mitra) juga nasabah sebagai sarana dalam melakukan monitoring saham maupun kegiatan transaksi saham (trading). Sebelumnya Departemen ini masih menggunakan sistem manual yang tidak terintegrasi dengan ruang lingkup basis data Perusahaan sehingga terjadi kesulitan dalam mengelola data dan informasinya.

Di samping hal tersebut karena semakin meningkatnya jumlah cabang dan nasabah dari Sarijaya, maka kemungkinan akan semakin meningkat pula permintaan maupun keluhan terhadap paket software development system bagi para nasabah maupun mitra. Maka dalam mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan kapasitas penyimpanan data yang lebih besar dan pola sistem yang juga dapat diakses oleh lebih dari satu orang (multiuser) sesuai authority masing-masing, selain itu juga dapat mempermudah dalam perawatan (maintenance) seperti proses backup datanya.

(26)

3

system) dan juga untuk keperluan front office system yang langsung berhubungan dengan pihak luar atau konsumen yakni cabang (mitra) dan nasabah.

Oleh karena itu untuk membantu Departemen Sysdev, peneliti mencoba merancang dan membuat aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dalam mengelola dan memanajemen penanganan keluhan dari user supaya lebih terintegrasi dengan judul “PENERAPAN KONSEP ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA APLIKASI KELUHAN USER BAGIAN HELPDESK (STUDI KASUS : PT.SARIJAYA PERMANA SEKURITAS) “

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dan identifikasi masalah yang timbul, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : bagaimana cara menerapkan konsep ERP dalam mengintegrasikan modul aplikasi keluhan user khusus bagian Helpdesk ke dalam satu kesatuan ruang lingkup data dan sistem pada PT.Sarijaya Permana Sekuritas dengan menggunakan pemrograman database Oracle PL/SQL 8.1.7 dan Oracle Developer 6i.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini peneliti membatasi masalah dari aplikasi ini, yaitu:

(27)

4

pengembangan (software development system) yang disediakan sebagai fasilitas user (nasabah maupun cabang/ mitra) dalam berinteraksi dengan bursa saham.

b. Implementasi konsep ERP pada aplikasi keluhan user ini hanya pada cakupan integrasi ruang lingkup basis data antar Departemen lain yang terkait saja dengan batasan authority (hak akses).

c. Aplikasi keluhan user ini menggunakan vendor ERP Software yaitu Oracle.

1.4. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengelola data penanggulangan keluhan user terhadap paket sistem software development Sarijaya

2. Menerapkan konsep ERP pada pengembangan aplikasi keluhan user ini yang diintegrasikan ke dalam ruang lingkup sistem dan data Perusahaan. 3. Membantu pihak Helpdesk dalam hal peningkatan efektivitas kerja dan

Departemen Sysdev selaku pengembang software dalam mengelola sistem dan data yang telah saling terintegrasi.

1.5. Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa

1. Menerapkan semua ilmu yang didapat di perkuliahan

(28)

5

b. Bagi Institusi

1. Dapat membantu Departemen System Development (Sysdev) dalam menyelesaikan aplikasi ini

2. Dapat membantu pekerjaan Helpdesk dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja stafnya dalam mengelola keluhan user

3. Tersedianya aplikasi keluhan user yang telah terintegrasi dengan ruang lingkup sistem dan database Perusahaan

4. Dapat diakses bersama serta backup dan perawatan datanya (maintenance) yang lebih terorganisir dibanding sebelumnya

1.6. Metode Penelitian

Dalam proses penyusunan skripsi ini, dibutuhkan data informasi yang lengkap dan tepat sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran dalam pembuatan sistem maupun dalam pembahasannya. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, sebagai awal persiapannya terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring dan mengelola data informasi atau bahan materi yang diperlukan.

a. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data informasi yang lengkap dan tepat sebagai bahan materi yang mendukung kebenaran dalam proses pembuatan sistem maupun pembahasannya.

(29)

6

1. Studi Pustaka

yaitu proses pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca beberapa buku referensi yang dapat dijadikan acuan dalam pembahasan yang berhubungan dengan judul skripsi.

2. Wawancara dan Observasi

yaitu proses penelitian yang berupa wawancara serta observasi langsung dengan pihak yang terkait dengan instansi.

b. Metode Pengembangan Sistem

Metode perancangan yang digunakan peneliti dalam dalam proses pengembangan sistem yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) . Dalam siklus pengembangan dengan metode SDLC digunakan 8 langkah yang dapat diuraikan tahapan-tahapannya sebagai berikut: (Rainer, Turban, Potter, 2007: 312)

1. Sistem Investigasi (System Investigation), yaitu proses memahami masalah bisnis yang akan dipecahkan, pilihan teknis untuk sistem, dan masalah yang mungkin terjadi selama pengembangan yang diikuti dengan studi kelayakan.

2. Analisis Sistem (System Analysis), yaitu mengidentifikasi masalah bisnis secara lebih rinci, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusinya dan mengidentifikasi kebutuhan informasi.

(30)

7

4. Pemrograman (Programming), yaitu mengembangkan sistem yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan fungsional dan dapat memecahkan permasalahan bisnis. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Oracle Development 6i dan basis datanya Oracle PL/SQL 8.1.7

5. Pengujian (Testing), yaitu proses pemeriksaan untuk melihat apakah kode komputer (coding) berjalan sesuai hasil yang diharapkan dan diinginkan dalam suatu kondisi tertentu.

6. Implementasi (Implementation), yaitu proses konversi dari sistem lama ke sistem baru baik dari konversi datanya maupun memperkenalkan komponen/modul dari sistem baru secara bertahap. 7. Pengoperasian (Operations), yaitu tahap dimana sistem baru telah

beroperasi secara stabil dan dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai kemampuan sistem tersebut.

8. Pemeliharaan (Maintenance), yaitu proses melakukan debugging program yang berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta proses backup data.

1.7. Sistematika Penulisan

(31)

8

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang uraian landasan teori yang dapat digunakan dan diterapkan pada sistem ini diantaranya tentang konsep sistem dan basis data, serta faktor pendukung lainnya. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penulisan tugas akhir ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti mencoba menguraikan tentang gambaran perancangan sistem program beserta alur atau flow-nya. Dengan dilengkapi analisis hasil yang dicapai oleh program berdasarkan pengujian sistem berupa kelebihan maupun keterbatasan sistem. BAB V PENUTUP

(32)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah program yang ditulis oleh pemrogram komputer untuk memecahkan suatu masalah tertentu dengan menggunakan bahasa pemrograman. ( Jogiyanto, 2000: 360 )

2.2Manajemen dan Keluhan Pelanggan (User)

Pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan terhadap suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk / jasa. Oleh karena itu perusahaan harus berperan aktif dalam menjaga hubungan dengan pelanggan. Dalam hal ini perusahaan perlu mengadakan pengelolaan atau manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, di antaranya dalam pelayanan penawaran produk/ jasa maupun penanganan keluhan pelanggan.

2.2.1 Definisi Manajemen

Penyelarasan antara penawaran dan permintaan yang berubah-ubah selalu menjadi tantangan serius yang dihadapi setiap perusahaan yang berkecimpung dalam industri jasa. Maka solusi dalam mengatasi masalah ini adalah dengan manajemen tingkat permintaan dan kepastian penawaran pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut ini merupakan beberapa definisi manajemen, yaitu : (Amirullah dan Rindyah, 2002: 4)

(33)

10

(1) “Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”. [R.Terry] .

(2) “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan” [James F.Stoner]

Dengan demikian istilah manajemen mengacu pada suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. (Amirullah dan Rindyah, 2002: 4-5)

Gambar berikut ini menjelaskan pengertian dari manajemen.

Gambar 2.1 Pemahaman Manajemen (Amirullah dan Rindyah. 2002 : 5)

Perencanaan

Efektif

Anggota Pengorganisasian

Manajemen Tujuan

2.2.2 Manajemen Keluhan Pelanggan

Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. (Fandy dan Gregorius, 2007: 199) Di satu sisi, beberapa pakar meyakini bahwa kepuasan pelanggan dapat menimbulkan kualitas jasa. Kepuasan pelanggan

Pengarahan Pengendalian

(34)

11

terhadap pengalaman jasa tertentu akan mengarah pada evaluasi atau sikap keseluruhan terhadap kualitas jasa sepanjang waktu (Fandy dan Gregorius, 2007: 208). Dalam hal ini semakin meningkatnya kebutuhan pelanggan, dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan maupun produk/ jasa.

Sementara itu di samping meningkatkan kualitas produk/ jasa, perusahaan juga harus memperhatikan keluhan-keluhan pelanggan yang muncul terhadap produk/ jasa tersebut. Karena setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya sebagai mediator guna menyampaikan pendapat dan keluhan mereka.

Semakin berkembangnya perusahaan dalam memperluas cabang dan bertambahnya jumlah pelanggan, maka kemungkinan akan bertambah pula jumlah keluhan-keluhan maupun permintaan dari cabang dan pelanggan/ konsumen. Oleh sebab itu, diperlukan sistem yang sanggup mengelola dan manajemen keluhan tersebut ke arah yang lebih baik dan terorganisir. Untuk itu perlu diadakan perubahan konsep sistem yang masih bersifat manual menjadi sistem yang lebih mudah dikelola (manageable) dan terintegrasi dengan perusahaan.

2.3Konsep Enterprise Resource Planning (ERP)

(35)

12

pada sektor manufaktur. Karena wujud ERP yang sering hadir secara fisik menjadi sebuah paket software, sehingga membuat orang menafsirkan ERP secara sederhana, yaitu sebuah software. (Wawan dan Falahah, 2007: 1)

Akan tetapi, pada dasarnya ERP tidaklah hanya sebuah software saja yang digunakan oleh organisasi/ perusahaan. Untuk itu perlu dibutuhkan pemahaman lebih lanjut dan strategi yang tepat untuk mengimplementasikan ERP pada suatu perusahaan.

2.3.1. Definisi

ERP merupakan singkatan yang terdiri dari 3 (tiga) elemen kata, yaitu Enterprise (Organisasi/ perusahaan), Resource (Sumber Daya), dan Planning (Perencanaan). Ketiga uraian kata tersebut mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja yaitu ‘planning’ yang menekankan kepada aspek perencanaan.

Sedangkan kata ‘enterprise’ dapat digambarkan sebagai sebuah kelompok orang dengan tujuan tertentu, yang memiliki sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Sudut pandang ‘enterprise’ ini berbeda dengan sudut pandang organisasi atau perusahaan yang bersifat tradisional, yakni keseluruhan organisasi/ perusahaan dianggap sebagai sebuah sistem dan masing-masing departemen adalah subsistem.

(36)

13

jawab dan tantangan manajemen untuk dikelola agar dapat menghasilkan keuntungan. (Wawan dan Falahah, 2007: 4-5)

Berikut ini merupakan beberapa definisi dari konsep ERP: (Wawan dan Falahah, 2007: 2-3)

1. “Sistem ERP adalah komputer berbasis sistem yang didesain untuk proses transaksi organisasi dan memudahkan integrasi serta perencanaan real time, produksi, dan reaksi terhadap pelanggan”. [ Daniel O’Leary, 2004 ].

2. “ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok dan informasi konsumen”. [ Davenport,1998 ].

Dari deskripsi tersebut, konsep utama ERP dapat digambarkan dalam satu diagram oleh Devenport, seperti pada gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Konsep Dasar ERP (Wawan dan Falahah, 2007 : 4)

Front-Office Back-Office

(37)

14

Jadi, ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi/ perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan atas organisasi/ perusahaan tersebut. (Wawan dan Falahah, 2007: 5)

Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software maupun hardware, sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi. Peranan perangkat teknologi dalam konsep ERP selain sebagai fasilitator juga dapat memberikan nilai tambah berupa perampingan proses, penyederhanaan proses, integrasi dan otomasi proses. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin mewujudkan konsep ERP tanpa adanya dukungan sistem berbasis komputer. Kata integrasi yang selalu dikaitkan dengan konsep ERP berhubungan pada interprestasi berikut: (Wawan dan Falahah, 2007: 4) 1. Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis

2. Metode dan teknik berkomunikasi

3. Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis 4. Koordinasi operasi bisnis.

(38)

15

dengan authority/ wewenang masing-masing user. ERP dibangun dan dikembangkan dengan berbasiskan modul yang dapat dimodifikasi melalui perangkat tertentu yang dibuat oleh vendor atau melalui penggunaan bahasa pemrograman standar.

2.3.2. Perkembangan ERP

Sekitar tahung 1960-an, ERP mulai mengalami proses perkembangan evolusi yang cukup panjang hingga mencapai bentuk seperti yang sekarang dikenal. .

Perkembangan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, sebagai berikut:

Tahap I : Material Requirement Planning

Cikal bakal ERP adalah konsep Material Requirement Planning (MRP) atau perencanaan kebutuhan material. Konsep ini dimunculkan dari proses pengolahan bill of material (BOM) atau daftar kebutuhan material yang harus disediakan untuk membuat suatu produk tertentu. Maka dibutuhkanlah sebuah metode untuk mengelola order material dan komponen. Logika untuk pengadaan material ini dirancang agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. produk apa yang akan dibuat ?

2. apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut ? 3. apa yang sudah dimiliki ?

(39)

16

Logika ini disebut sebagai persamaan manufaktur universal yang dapat diterapkan pada produk apa saja.

Tahap II : Close-Loop MRP

Konsep MRP telah berkembang dengan cepat, sehingga implementasinya lebih dari sekadar cara mengelola order dengan lebih baik. Ternyata MRP dapat dimanfaatkan untuk memberi sinyal kapan harus melakukan order ulang (reordering). Penerapan teknik ini dapat membantu menjaga tanggal limit order setelah order diserahkan ke produksi atau ke pemasok.

Oleh karena itu sistem ini dirancang untuk membantu menjalankan rencana pekerjaan di berbagai lokasi pabrik, penjadwalan inventory internal dan eksternal (pemasok). Ruang lingkupnya menjembatani antara demand (permintaan) dengan supply (pasokan) dan menyeimbangkan kedua aspek tersebut. Tahap III : Manufacturing Resource Planning (MRP II)

MRP II merupakan evolusi dari sistem Close-Loop MRP, dimana ada penambahan 3 (tiga) elemen lain, yaitu :[Wal-2001] 1. Perencanaan operasi dan penjualan, proses yang digunakan

untuk meyeimbangkan antara permintaan dan persediaan, sehingga manajemen puncak dapat melakukan kontrol atas aspek operasional bisnis.

(40)

17

3. Simulasi, kemampuan melakukan analisis untuk mendapat jawaban yang mungkin diterapkan.

Tahap IV : Enterprise Resource Planning

Dasar-dasar ERP sebetulnya diturunkan dari MRP II, tetapi proses bisnisnya diperluas dan lebih sesuai diterapkan pada kondisi perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis. Tujuan utama implementasi ERP adalah agar perusahaan dapat menjalankan bisnis dalam kondisi yang cepat berubah dan sangat kompetitif, dan lebih baik dari sebelumnya.

Tahap V : Extended ERP ( ERP II )

ERP generasi berikutnya sering disebut dengan Extended ERP karena merupakan perluasan dari fungsi-fungsi yang ada pada sistem ERP sebelumnya. Perluasan ini mencakup fungsi yang dapat menjembatani komunikasi dengan suplier dan konsumennya. Pengembangan sistem menjadi Extended ERP juga berfokus pada usaha optimasi seluruh jaringan bisnis, termasuk integrasi dengan supplier. (Wawan dan Falahah. 2007: 7-10) Pada Tabel 2.1 kita terdapat perbandingan ruang lingkup antara ERP dengan Extended ERP (ERP II) :

Tabel 2.1 Perbedaan ERP dengan ERP II

Aspek ERP ERP II

Peranan Optimasi Enterprise Partisipasi elemen pada

rantai bisnis proses perusahaan, dukungan penuh pada e-commerce

(41)

18

Fungsi Produksi,penjualan, distribusi, dan proses finansial

Lintas industri, sektor industri tertentu,proses industri spesifik

Proses Menangani proses

internal,tertutup pada proses eksternal

Terhubung dengan mitra bisnis

Arsitektur Dukungan pada web, tertutup,arsitektur bersifat monolitik

Berbasis web, terbuka, fleksibel terhadap integrasi dengan sistem lain,dan berbasis komponen

Data Dihasilkan dan

dikonsumsi oleh internal perusahaan

Dihasilkan dan dikonsumsi oleh pihak internal dan eksternal perusahaan dan hasilnya dipublikasikan ke semua pihak yang

berkepentingan (Wawan dan Falahah, 2007: 11)

Agar lebih jelasnya kita dapat melihat perkembangan tahapan evolusi dari sistem ERP sekaligus mengetahui perbedaan implementasi fungsionalnya, pada gambar 2.3:

Gambar 2.3 Tahapan Evolusi Sistem ERP (Wawan dan Falahah, 2007: 10)

Berikut ini beberapa penjual jasa outsourcing/ vendor ERP software: - SAP (mySAP) - Jerman

- Oracle – Amerika Serikat

2000-an

Production Engineering Finance Human Resource Management

Delivery Sales & Marketing

Menufacturing Resource Planning (MRP I I ) Enterprise Resource Planning (ERP)

Extended ERP (ERP I I )

(42)

19

- JD Edwards (telah diakuisi Oracle) – Amerika Serikat - Peoplesoft (telah diakuisi Oracle) – Amerika Serikat - Compiere (opensource)

- BAAN (SSA Global) – Belanda

2.3.3. Manfaat dan Tujuan

Dari beberapa pemahaman tentang manfaat sistem ERP bagi organisasi/ perusahaan, terdapat sebuah persepsi umum yang mungkin belum tepat, yaitu mengungkapkan bahwa implementasi sistem ERP akan menigkatkan fungsionalitas perusahaan dengan cepat. Padahal untuk tercapainya harapan yang tinggi berupa penghematan biaya dan peningkatan layanan, sangat bergantung pada seberapa jauh kita memilih sistem ERP yang sesuai dengan fungsionalitas perusahaan dan seberapa optimal kita melakukan modifikasi dan konfigurasi ulang atas proses yang ada pada sistem agar sesuai dengan kultur bisnis, strategi, dan struktur organisasi/ perusahaan.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem ERP ini adalah:

1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

(43)

20

3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang tapi juga menghilangkan koreksi data pada banyak sistem komputer tepisah. 4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya

sekedar memonitor saja.

5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan memadukannya.

Manfaat tersebut dapat diperoleh secara spesifik melalui beberapa cara atau fasilitas tertentu pada ERP. Berikut ini adalah tabel kaitan antara manfaat dengan cara mendapatkannya :

Tabel 2.2 Manfaat ERP dan Cara Mendapatkannya

Manfaat Cara Mendapatkan

Akses informasi yang handal DBMS yang fleksibel, data yang konsisten dan akurat, sistem pelaporan yang lebih baik Menghindari duplikasi data

dan operasi

Modul-modul yang mengakses data dari satu database terpusat, sehingga menghindari proses pemasukan dan modifikasi data dari berbagai titik yang berbeda dan menyebabkan duplikasi

Mempercepat waktu pemrosesan data

Meminimasi waktu pengambilan data dari pembuatan laporan Mengurangi biaya Menghemat waktu, meningkatkan

kontrol dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap keputusan organisasional

Kemudahan adaptasi Perubahan pada proses bisnis dapat diadaptasi dengan mudah

Meningkatkan skalabilitas Struktur sistem yang bersifat modular dan mudah dikostumisasi Kemudahan pemeliharaan Dukungan purnajual sistem yang

berjangka panjang

(44)

21

e-commerce Bisnis internet, koltur kolaboratif (Wawan dan Falahah, 2007: 12)

Dengan aplikasi ERP, suatu sistem organisasi usaha (perusahaan) dapat menstandarisasikan proses-proses dan data usahanya, dan dengan lebih mudah mempraktekkannya. Dengan membuat proses-proses yang effisien, energi dan upaya sistem organisasi bisa diarahkan untuk memberikan layanan lebih kepada konsumennya, serta untuk memaksimalkan keuntungan usahanya. Penelitian yang dilakukan oleh Martin et al. (2002) membagi 2 (dua) tujuan organisasi/ perusahaan yang menerapkan ERP, yaitu:

1. Untuk menerapkan aktivitas mata rantai proses bisnis dari hulu hingga hilir dalam satu kesatuan yang terintegrasi dengan baik 2. Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi

proses-proses akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan fungsi-fungsi lainnya.

2.3.4. Implementasi Sistem ERP

(45)

22

perusahaan. Oleh karena itu, investasi yang dikeluarkan untuk implementasi sistem tidaklah sedikit dan keberhasilan implementasinya dipengaruhi oleh banyak aspek.

Gambar 2.4 merupakan dimensi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi implementasi ERP mencakup berbagai aspek, sebagai berikut :

Gambar 2.4 Faktor yang mempengaruhi implementasi ERP (Wawan dan Falahah, 2007: 99)

Dalam implementasinya terdapat beberapa jenis pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan dalam memilih, menyeleksi, dan mengadopsi sistem ini sesuai kemampuan perusahaan dan skenario untuk implementasi jangka panjang. Secara garis besar terdapat 3 (tiga) pendekatan umum, yaitu:

Economy & Economic growth

I nfrastruktur Manufacturing

I T Maturity

(46)

23

Apabila perusahaan sudah berniat untuk mengimplementasikan sistem ERP, maka dibutuhkan beberapa tahapan dan langkah umum yang dapat dilakukan, sebagai berikut:

1. Membangun organisasi tim proyek 2. Menentukan pendekatan implementasi 3. Membangun rencana implementasi

4. Menentukan kriteria keberhasilan dan metode pengukurannya. Berikut ini merupakan karakteristik khusus yang membedakan proyek ERP dengan proyek pengembangan sistem lainnya, yaitu: 1. Proyek ERP biasanya memiliki ruang lingkup yang lebih luas

dibanding proyek pengembangan software lainnya, dan melibatkan hampir semua fungsi/ departemen dalam perusahaan.

2. Proyek ERP biasanya menggunakan beberapa paket software secara ekstensif (luas), baik berupa satu paket kesatuan atau kombinasi beberapa paket.

Sebelum menerapkan sistem ERP, alangkah lebih baiknya diperlukan pemahaman tentang siklus hidup implementasi ERP, sebagai berikut:

- Fase 1 : Perencanaan

(47)

24

Tugas tim proyek ini, adalah:

o Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan oleh sistem ERP.

o Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP. o Membuat jadwal dan anggaran proyek.

- Fase 2 : Analisis

Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tapi tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di perusahaan untuk mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi kebutuhan. Setelah itu tim proyek bertanggung jawab mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah.

Setelah menentukan vendor dan dilakukan pelatihan-pelatihan, maka akan dihasilkan sebuah prototype sistem ERP di berbagai area untuk menyimulasikan dan menunjukkan integrasi antar modul kepada user dan identifikasi kebutuhan tambahan lainnya.

- Fase 3 : Desain

(48)

25

client-server yang meliputi penetapan jalur jaringan komputer yang menghubungkan berbagai department, gedung atau lokasi kantor yang terpisah.

Setelah itu para pengguna akhir (end user) harus mendapat pelatihan intensif atas peket-paket ERP, supaya mereka siap menggunakan sistem yang baru. Selain itu juga dapat membantu dalam menyempurnakan identifikasi kebutuhan selama proses pembuatan prototype.

- Fase 4 : Implementasi

Setelah perusahaan menentukan paket software yang akan digunakan, fase selanjutnya adalah melakukan konstruksi dan penerapan per-modul. Setelah modul selesai dikonfigurasi dan diintegrasikan dengan komponen dan program lainnya. Maka fase selanjutnya yaitu pertama, dibuat prototype sistem dengan dilakukan revisi hingga sistem digunakan. Tahap kedua, verifikasi dan pengujian seluruh sistem dengan konfigurasi ulang untuk meningkatkan kinerja sistem. Tahap ketiga, adalah membuat dokumentasi seluruh sistem dan memberikan pelatihan pada semua pengguna sistem. Dan terakhir membuat rencana ‘roll out’ sistem meliputi jadwal instalasi sistem diseluruh divisi.

- Fase 5 : Dukungan Teknis

(49)

26

pemeliharaan sistem ERP meliputi koreksi kesalahan yang ditemui oleh user. Jika terjadi kesalahan, maka diperlukan respon yang cepat dari seorang konsultan yang berpengalaman untuk menjaga kepercayaan user serta mendukung kelancaran kerja. Selain itu mungkin diperlukan pemeliharaan seperti upgrade versi paket atau modul untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi kemudian. (Wawan dan Falahah, 2007: 99-108)

Dalam pengimplementasinya pada perusahaan, ERP dapat berhubungan dengan bagian back office system yang secara umum mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dilibatkan dalam sistem ini. Dan terintegrasi juga dengan front office system yang langsung berhubungan dengan pelanggan/ customer seperti sistem untuk e-commerce.

2.3.5. Strategi Evaluasi dan Pemeliharaannya

(50)

27

Dalam menerapkan sistem ERP dibutuhkan beberapa metode pengembangan sistem ERP, berikut ini kita dapat melihatnya disertai kelebihan dan kekurangannya pada Tabel 2.3 :

Tabel 2.3 Metode Pengembangan Sistem ERP

Metode Kelebihan Kekurangan

Membangun sendiri (in-house)

Paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan

Sulit, mahal, lama

Kombinasi dari berbagai tawaran vendor (Best-of-breed)

Secara teoritis akan menghasilkan sistem

Cepat, lebih murah, effisien

Tidak fleksibel

(Wawan dan Falahah, 2007: 87)

Evaluasi terhadap kinerja sistem ERP dapat dilakukan dalam dua sudut pandang berdasarkan pendekatan ukuran yang digunakan. Pertama, evaluasi dari sudut pandang keuangan yang menekankan pada identifikasi penyimpangan antara anggaran yang sudah ditetapkan dengan biaya aktual yang dikeluarkan. Kedua, dalam sudut pandang teknis yang harus diperhitungkan adalah faktor teknis seperti sistem operasi, basis data, web server, dan perangkat middleware. Hal ini meliputi analisis beban kerja, integrasi sistem, uji unit, dan untuk mempelajari kinerja sistem pada infrastruktur tertentu.

(51)

28

Tabel 2.4 Jenis Pemeliharaan Umum Pada Sistem ERP Jenis

Pemeliharaan Tugas Umum Keterangan Korektif Aplikasi tambahan

Troubleshooting

Tambahan objek baru pada aplikasi dari vendor

Menyelesaikan masalah berdasarkan laporan user Adaptif Transfer

Implementasi fitur baru Pengujian pada perubahan Kostumisasi internal Pengelolaan password Implementasi antar muka dengan software lain

Perfektif Upgrade versi Penyesuaian, perencanaan, dan implementasi versi baru

Preventif Administrasi

Monitoring alur kerja

Monitor response time, ukuran file,backup,error log Menelusuri aliran aktivitas pemeliharaan

(Wawan dan Falahah, 2007: 135)

2.4Arsitektur Client-Server

Seiring dengan meningkatnya proses pengintegrasian data dan distribusi informasi menjadikan sistem jaringan komputer semakin diminati untuk diimplementasikan oleh perusahaan. Untuk itu dibutuhkan model jaringan yang dapat mendukung sistem jaringan yang besar, di sinilah model client-server banyak diminati karena memiliki kecepatan dan kejelasan peran komputer yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut. Di samping itu client server juga memiliki kekuatan dalam hal keamanan jaringan.

(52)

29

(client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Pada model arsitektur ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server (Sutedjo, 2006: 98).

Arsitektur client server merupakan arsitektur yang disebut juga dengan Two Tier, di mana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu. Model arsitektur two tier dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Thin Client - Thick Server

Pada arsitektur ini, client menjalankan satu fungsi yaitu sebagai penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server. Sedangkan server menjadi titik kritis dari sistem tersebut, artinya server harus memberi layanan penggunaan bersama aplikasi (Application Server) dan juga berbagi data (Data atau File Server) kepada semua client yang terhubung kepadanya

.

Gambar 2.5 Arsitektur Thin Client – Thick Server

(Budi Sutedjo, 2006 : 99) Server Aplikasi

Client Client Client

2. Thick Client - Thin Server

(53)

30

melainkan juga berfungsi mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server hanya bertugas mengelola data (Database Server) saja.

Gambar 2.6 Arsitektur Thick Client – Thin Server

(Sutedjo, 2006 : 100)

2.5Perancangan Basis Data (Database)

Dalam perancangan suatu basis data, yang menjadi kesulitan utama adalah bagaimana cara merancang sehingga basis data dapat memenuhi kebutuhan untuk saat ini dan masa mendatang. Maka dibutuhkan perancangan konseptual dengan menentukan hubungan entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan oleh perusahaan. Ketika menentukan entity dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa mendatang. Di samping itu suatu basis data yang dirancang dengan baik akan memudahkan proses manajemen data dan akan menghasilkan informasi yang berharga dan akurat.

2.5.1. Elemen Basis Data

Suatu basis data relasional dibuat berdasarkan pada modul relasional oleh Edgar Frank Codd yang menggambarkan bagaimana sistem manajemen data bisa berfungsi. Struktur dasar dari basis data dibagi menjadi beberapa elemen,yaitu: (Simarmata, 2007: 41-43)

Client Client Client

Server

(54)

31

1. Tabel

Tabel merupakan kumpulan informasi secara logis yang terkait dan diperlakukan sebagai suatu unit.

2. Baris

Suatu baris merupakan kejadian tunggal yang berisi data di dalam tabel dan terdiri dari record.

3. Kolom

Baris diorganisasikan sebagai sekumpulan kolom (field-field) yang merupakan atribut bagian dari sebuah tabel (objek entity). 4. Kunci

Dalam hubungan relasi antar entity, masing-masing tabel membutuhkan kunci untuk menghindari duplikat data/ record dan dapat mengacu hubungan tabel satu dengan lainnya.

Berikut ini merupakan pembagian jenis kunci:

~ Superkey : yaitu himpunan satu atribut atau lebih yang memungkinkan identifikasi secara unik entitas pada himpunan tersebut.

~ Candidate key : yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entitas.

(55)

32

spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

~ Alternate key : yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key (kunci utama).

~ Foreign key : yaitu satu atau set atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan tabel induknya. 2.5.2. Paket Bahasa Basis Data

Bahasa basis data (database language) adalah bahasa pada sistem basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis data. Bahasa basis data tersebut dapat ditempelkan (embbeded) ke bahasa pemograman lain, saat source program dikompilasi terlebih dahulu dilewatkan ke pre-kompilator (pre-compiler) yang menterjemahkan intruksi basis data untuk berkoneksi dengan DBMS. Berdasarkan fungsinya, bahasa basis data mempunyai tiga komponen utama, yaitu: (Hariyanto, 2004: 109-113)

1. DDL (Data Definition Language)

(56)

33

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah bahasa yang memperbolehkan pemakai/ user untuk mengakses atau manipulasi data langsung dari database. DBMS menyediakan bahasa spesial yang disebut bahasa query untuk mempermudah dalam mengajukan permintaan data. Selain query DML juga berisi perintah INSERT, UPDATE, dan DELETE.

3. DCL (Data Control Language)

DCL merupakan subbahasa untuk mengendalikan struktur internal basis data dan untuk menyesuaikan sistem agar efisien. DCL berisi perintah GRANT dan REVOKE untuk memungkinkan pengamanan yang diberikan ke tabel-tabel basis data berdasarkan konsep otorisasi, kepemilikan dan wewenang user.

Dari tiga komponen tersebut, yang lebih umum digunakan oleh programmer dan pemakai adalah bahasa DDL dan DML. Sedangkan DCL hanya digunakan oleh seorang Database Administrator (DBA). 2.5.3. Normalisasi

(57)

34

pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Perancangan dengan normalisasi memiliki keuntungan sebagai berikut : (Hariyanto, 2004: 69)

1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data

2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data 3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan 4. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Pada proses normalisasi selalu diuji dari beberapa kondisi, yaitu apakah ada kesulitan pada saat melakukan proses bahasa SQL seperti INSERT, UPDATE, DELETE, dan SELECT pada suatu database. Jika terdapat kesulitan maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi. Di sinilah dapat dikatakan perancangan belum mendapat database yang optimal.

Berikut ini ada enam bentuk normalisasi yang dikenal, yaitu: 1. Bentuk Normal Pertama (1NF)

(58)

35

2. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua memiliki syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk 1NF dan atribut yang bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key. 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Untuk menjadi bentuk ketiga maka haruslah memenuhi bentuk 2NF dan semua atribut bukan kunci/ primer haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. Bentuk 3NF digunakan untuk menghilangkan kebergantungan transitif. 4. Boyce Codd Normal Form (BCNF)

BCNF merupakan perbaikan terhadap 3NF, jika tiap atribut utama bergantung fungsional penuh pada tiap kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya. Bentuk ini juga dapat menggunakan kunci primer lebih dari satu sesuai kondisi.

5. Bentuk Normal Keempat (4NF)

Bentuk 4NF digunakan jika relasi sudah dalam BCNF dan tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Jika masih terjadi maka kita harus membagi relasi menjadi dua relasi baru.

6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

(59)

36

2.6Pemodelan Proses Pengembangan Sistem Basis Data

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Dalam hal ini dibutuhkan pendekatan pengembangan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan dalam menerapkannya. 2.6.1. Metode Pengembangan Sistem

Untuk menuju kesuksesan dalam pengembangan dan penggunaan sistem informasi yang ada diperlukan beberapa fase yang harus dilalui. Keseluruhan proses pengembangan sistem ini dikenal dengan System Development Life Cycle (SDLC). Pendekatan dengan SDLC merupakan pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. (Kendall, 2003:11)

(60)

37

1. Sistem Investigasi

Tahap penelitian berupa investigasi awal dalam memahami masalah bisnis yang akan dipecahkan, pilihan teknis untuk sistem, dan masalah yang mungkin terjadi selama pengembangan yang diikuti dengan studi kelayakan.

2. Analisis Sistem

Tahap mengidentifikasi masalah bisnis secara lebih rinci, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusinya dan mengidentifikasi kebutuhan informasi.

3. Desain Sistem

Membuat rancangan desain spesifikasi sistem seperti desain user interface, desain basis data, serta desain output sesuai dengan kebutuhan.

4. Pemrograman

Mengembangkan sistem yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan fungsional dan dapat memecahkan permasalahan bisnis. 5. Pengujian

(61)

38

6. Implementasi

Proses konversi dari sistem lama ke sistem baru baik dari konversi datanya maupun memperkenalkan komponen/ modul dari sistem baru secara bertahap.

7. Pengoperasian

Tahap dimana sistem baru telah beroperasi secara stabil, dan dilanjutkan dengan proses audit untuk menilai kemampuan sistem tersebut.

8. Pemeliharaan

Tahap akhir dengan melakukan debugging program yang berkelanjutan, memberi akomodasi pada sistem dalam menyesuaikan perubahan kondisi bisnis, serta proses backup data.

2.6.2. Pengolahan Basis Data

2.6.2.1. Diagram Alir (Flowchart)

(62)

39

2.6.2.2. Data Flow Diagram (DFD)

Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Demacro dan Yordan (1979) serta Gane dan Sarson (1979) dengan menggunkanan pendekatan metode analisis sistem terstruktur. DFD menggambarkan arus data dan keterkaitan satu sama lain dari suatu sistem informasi.

(Setiawan, 2005: 1 )

Berikut ini merupkan definisi dari notasi simbol yang digunakan dalam diagram sebagai berikut:

1. Proses (Process)

Proses merupakan model sistem yang meliputi sistem komputer, sistem manajemen, sistem bisnis dan tentunya sistem informasi. Di dalamnya terjadi proses pertukaran sistem masukan dan keluaran disesuaikan dengan kondisi lingkungan sistem, serta terdapat proses logika dan penghitungan sistem

(63)

40

2. Aliran Data (Data Flow)

Data flow adalah aliran yang menghubungkan antara proses dengan lingkungan sistem maupun proses dengan proses. Di samping itu dapat berfungsi sebagai komunikasi aliran data atau informasi antara tiap elemen.

Dalam suatu diagram sistem, data flow tidak dapat menghubungkan hanya antar entitas maupun data store. Jadi dalam penggunaanya data flow harus mencantumkan atau menghubungkan elemen proses.

3. Entitas (External Entity)

Entitas merupakan sumber atau tujuan data dan dianggap eksternal atau faktor luar terhadap sistem yang sedang digambarkan. Setiap entitas diberi label dengan nama yang sesuai dan harus menunjukkan suatu kata benda. Dalam hal ini mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain dan organisasi lain yang terkait dan berinteraksi dengan sistem.

4. Penyimpanan Data (Data Store)

(64)

41

tempat penyimpanan data yang biasanya berdasarkan nama-nama tabel dari database.

Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam DFD, dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.

2.6.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model ER (Entity Relationship Model) pada awalnya dikemukakan olen Peter Chen (1976). Model ER digambarkan dengan diagram ER yang merupakan representasi grafis himpunan entitas, relationship, dan konstrain integritas yang dihasilkan pada aktivitas pengembangan. (Hariyanto, 2005: 165)

1. Entitas (Entity)

Entitas merupakan objek yang ada dan dapat dibedakan dengan objek-objek lainnya. Entitas adalah objek yang berisi informasi deskriptif yang sepenuhnya menguraikan orang tunggal, tempat, objek atau ide. Jika suatu objek data yang sudah dikenal diuraikan oleh objek lain, maka objek itu adalah sutau entitas. Jika tidak ada informasi deskriptif yang berhubungan dengan item, maka objek itu bukanlah suatu entitas.

2. Atribut (Attributes)

(65)

42

yang mengidentifikasi entitas disebut atribut kunci (key attributes), sedangkan atribut yang menguraikan entitas disebut atribut yang bukan kunci (non-key attributes). 3. Relasi (Relationship)

Secara konseptual, entitas dan atribut tidak dapat berfungsi jika hanya berdiri sendiri. Jadi harus dapat saling berperan dan mempengaruhi satu sama lain untuk mendukung proses bisnis. Biasanya, suatu hubungan relasi ditandai oleh suatu kata kerja yang menghubungkan dua kesatuan atau lebih.

Untuk melihat notasi simbol-simbol yang digunakan dalam ERD, dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

2.6.2.4. Kamus Data

Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya, metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk mereka selama melakukan analisis dan desain. ( Kendall, 2003: 333 )

(66)

43

2.7Sekilas Tentang Oracle

Oracle adalah nama produk software database, diproduksi oleh perusahaan software bernama Oracle Corporation yang didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer yaitu, Bob Miner, Ed Dates, dan Larry Ellison. Awalnya Perusahaan ini lebih berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe. Secara garis besar, software database dikelompokkan menjadi dua yaitu, stand alone database dan database server.

Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan database relational yang lebih dahulu diterapkan oleh IBM dalam bahasa SQL dan produk DB2. Melihat perkembangan tersebut Larry Ellison memutuskan untuk mengimplementasikan model relasional pada produk Oracle. Keputusan tersebut berhasil dan mampu membuat Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM. Sekitar tahun 1980-an, Larry kembali mengambil langkah dengan mendiversifikasi Oracle (versi 6.x) ke luar mainframe, yakni ke sistem operasi UNIX. Disinilah terjadi penigkatan penghasilan dan penjualan produk yang mencolok, dan kemudian diikuti dengan Oracle (versi 7.x) mulai tahun 1996 dengan sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan terakhir pada LINUX (versi 8.x) sekitar tahun 1997. (Bernaridho, 2004: 1-2)

Secara garis besar, Oracle telah mengeluarkan beberapa produknya, sebagai berikut :

1. Oracle Developer (Developer 2000, Developer 6 atau 6i).

(67)

44

tool (nondatabase-server) yang digunakan untuk membantu programmer membuat aplikasi yang mengakses data Oracle.

2. Oracle DBA (Oracle 7, Oracle 8/8i, Oracle 9i, Oracle 10g, Oracle 11i). Software ini ditujukan untuk pembuatan program atau aplikasi dari sisi back end atau sisi database. Software ini diperuntukkan bagi para DBA atau Database Administration Oracle.

Oracle menggunakan bahasa pemrograman PL/SQL yang merupakan pemrograman bahasa prosedural yang di dalamnya diletakkan sintak-sintak SQL. Pada umumnya sintak SQL digunakan sebagai penghubung antara aplikasi dengan Basis Data Relasional. ( Imam dan Raharjo, 2006: 2-3)

2.7.1. Tampilan Oracle DBA Studio

Database administration (DBA Studio) digunakan sebagai tool untuk melakukan fungsi administratif terhadap database oracle.

(68)

45

2.7.2. T.O.A.D (Tool for Oracle Application Developers)

T.O.A.D merupakan salah satu tool untuk editor dari sintak-sintak SQL atau PL/SQL dan fungsi lain sebagai pendukung database dan lebih memudahkan dibanding editor bawaan Oracle yaitu SQL*Plus yang isinya hanyalah editor sintak-sintak.

Gambar 2.8 Tampilan T.O.A.D

(69)

46

2.7.3. Oracle Forms Builder (Oracle Developer 6)

Oracle Forms Builder digunakan untuk membuat desain user interface kepada end user agar memudahkan dalam koneksi dengan database.

Gambar 2.10 Tampilan Oracle Developer Form Builder

2.7.4. Oracle Report Builder

(70)

47

Gambar 2.11 Tampilan Oracle Developer Report Builder

2.7.5. Oracle Graphics Builder

Oracle Graphics Builder digunakan dalam membuat grafik untuk menentukan presentasi dari variabel yang ditentukan.

Gambar

Gambar berikut ini menjelaskan pengertian dari manajemen.
Gambar 2.2  Konsep Dasar ERP (Wawan dan Falahah, 2007 : 4)
Tabel 2.1  Perbedaan ERP dengan ERP II
Gambar 2.3  Tahapan Evolusi Sistem ERP (Wawan dan Falahah, 2007: 10)
+7

Referensi

Dokumen terkait