• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Toyota Yaris Pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Promosi Dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Toyota Yaris Pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TOYOTA YARIS PADA

AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO MEDAN

OLEH

Roni Martua Simarmata 090521153

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TOYOTA YARIS PADA

AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO MEDAN

Promosi dan potongan harga merupakan strategi penting dalam melakukan pemasaran, hal ini dikarenakan persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan sejenis lainnya. Dengan promosi yang baik dan menarik serta pemberian potongan harga yang sesuai maka akan semakin menarik minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh simultan promosi dan potongan harga terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan, serta mengetahui variabel mana yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode regresi linier berganda dan hipotesis. Pengerjaan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 69 responden sebagai sampel penelitian.

Melalui uji-f, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel promosi dan potongan harga berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan. Kemudian melalui uji-t dapat diketahui bahwa variabel promosi dan potongan harga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan. Variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen adalah variabel potongan harga. Angka Adjusted R Square sebesar 0,452 berarti 45,2% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas (promosi dan potongan harga) sedangkan sisanya 54,2% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROMOTION AND DISCOUNT ON

PURCHASING DECISION OF TOYOTA YARIS IN AUTO 2000 GATOT SUBROTO BRANCH MEDAN

Promotion and discount are an important strategy in marketing, this is due to increasing competition with other similar companies. With the good and interesting promotion as well as providing appropriate discount will make consumer more interesting to take the purchasing decision. The purpose of this study is to determine the significance of the simultaneous effect of promotion and discount on car purchasing decision of Toyota Yaris at Auto 2000 Gatot Subroto Branch Medan, and also to know which variable has the most dominant influence on purchasing decision or how one variable affects the other variable. Data analysis method used is descriptive analysis method, multiple linear regression method and hypothesis. The data processed using SPSS 17.0 for windows. The data used are primary and secondary data. This study uses a sample of 69 respondents.

Through the f-test, the results of this study indicate that the variable promotion and discount impact positive and significant on purchasing decisions of Toyota Yaris at Auto 2000 Gatot Subroto Branch Medan. Then through the t-test can be seen that the variables promotions and discounts positive and significant impact on purchasing decisions partially of Toyota Yaris at Auto 2000 Gatot Subroto Branch Medan. Dominant variable affect consumer decisions is variable discount. Adjusted R Square of 0.452 means 45.2% variable purchasing decisions can be explained by the independent variables (promotion and rebate), while the remaining 54.2% can be explained by other variables not examined by this study.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke kehadirat Allah Bapa melalui anak-Nya Tuhan Yesus

Kristus atas berkat dan anugerah serta kasih sayang-Nya yang begitu besar

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh

Promosi dan Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Auto 2000

Cabang Gatot Subroto Medan”.

Penulis khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang tua

tercinta : Ayahanda B. Simarmata, dan Ibunda L.Br. Sitompul. Terima kasih atas

kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tulus yang diberikan. Penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara lain :

1. Bapak Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME. Selaku ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Drs. Marhayanie, M.Si. selaku sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si, selaku ketua program studi S-1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam

(5)

6. Ibu DR. Yeni Absah, SE, M.Si, Selaku Dosen pembaca penilai yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang

berguna selama perkuliahan.

8. Keluarga yang teramat saya sayangi : Adik-adikku Renaldy Simarmata dan

Rebeca Intan Simarmata terima kasih banyak atas doa dan dukungannya.

9. Yosepha C Pangaribuan terkasih, yang selalu membantu, mendukung dan

selalu ada bahkan di saat-saat sulit yang dihadapi. Terima kasih untuk selalu

berada bersamaku dan selalu membantu dalam perjuangan yang dihadapi.

10.Sahabat-sahabat terbaik yang selalu mendukung dan membantu dalam

penulisan skripsi ini : Iskandar, Doba Pradira, Fiqi Raras Maja, Sherly Natalia,

Sri Elsa dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu.

Terima kasih atas doa dan dukungannya.

11.Seluruh rekan di bangku perkuliahan terutama teman-teman Ekstensi stambuk

2009 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

membangun dari semua pihak agar penulisan skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Medan, Mei 2013 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 8

2.1.2 Tinjauan Tentang Promosi ... 10

2.1.2.1 Pengertian Promosi ... 10

2.1.2.2 Tujuan Promosi ... 12

2.1.2.3 Bentuk-Bentuk Bauran Promosi ... 14

2.1.3 Tinjauan Tentang Harga ... 21

2.1.3.1 Tujuan Penetapan Harga ... 23

2.1.3.2 Kebijakan Harga ... 27

2.1.3.3 Jenis-Jenis Potongan Harga ... 32

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 34

2.2 Penelitian Terdahulu ... 36

2.3 Kerangka Konseptual ... 37

2.4 Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Batasan Operasional ... 41

3.4 Definisi Operasional ... 41

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 42

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

3.7 Jenis Data ... 45

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 45

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46

3.9.1 Uji Validitas ... 46

(7)

3.10 Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 52

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 52

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ... 55

4.1.2.1 Visi Auto 2000... 55

4.1.2.2 Misi Auto 2000 ... 55

4.1.2.3 Tujuan Perusahaan ... 56

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 56

4.2 Hasil Penelitian ... 59

4.2.1 Analisis Data ... 59

4.2.1.1 Analisis Deskriptif ... 59

4.2.1.2 Metode Regresi Linier Berganda ... 66

4.2.1.3 Uji Hipotesis ... 68

4.3 Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Laporan Penjualan Toyota Yaris Tahun 2012 ... 5

3.1 Operasional Variabel ... 42

3.2 Instrumen Skala Likert ... 43

3.3 Uji Validitas ... 47

3.4 Uji Reliabilitas ... 48

4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ... 61

4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 61

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi ... 62

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Potongan Harga ... 64

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian ... 65

4.7 Regresi Linear Berganda ... 67

4.8 Uji – f ... 69

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 78

2. Data Kuesioner Validitas dan Reliabilitas ... 81

3. Data Analisis Regresi Linear Berganda ... 82

4. Output Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 86

5. Output Regresi Linear Berganda... 87

(11)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TOYOTA YARIS PADA

AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO MEDAN

Promosi dan potongan harga merupakan strategi penting dalam melakukan pemasaran, hal ini dikarenakan persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan sejenis lainnya. Dengan promosi yang baik dan menarik serta pemberian potongan harga yang sesuai maka akan semakin menarik minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh simultan promosi dan potongan harga terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan, serta mengetahui variabel mana yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode regresi linier berganda dan hipotesis. Pengerjaan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 69 responden sebagai sampel penelitian.

Melalui uji-f, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel promosi dan potongan harga berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan. Kemudian melalui uji-t dapat diketahui bahwa variabel promosi dan potongan harga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan. Variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen adalah variabel potongan harga. Angka Adjusted R Square sebesar 0,452 berarti 45,2% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas (promosi dan potongan harga) sedangkan sisanya 54,2% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

(12)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROMOTION AND DISCOUNT ON

PURCHASING DECISION OF TOYOTA YARIS IN AUTO 2000 GATOT SUBROTO BRANCH MEDAN

Promotion and discount are an important strategy in marketing, this is due to increasing competition with other similar companies. With the good and interesting promotion as well as providing appropriate discount will make consumer more interesting to take the purchasing decision. The purpose of this study is to determine the significance of the simultaneous effect of promotion and discount on car purchasing decision of Toyota Yaris at Auto 2000 Gatot Subroto Branch Medan, and also to know which variable has the most dominant influence on purchasing decision or how one variable affects the other variable. Data analysis method used is descriptive analysis method, multiple linear regression method and hypothesis. The data processed using SPSS 17.0 for windows. The data used are primary and secondary data. This study uses a sample of 69 respondents.

Through the f-test, the results of this study indicate that the variable promotion and discount impact positive and significant on purchasing decisions of Toyota Yaris at Auto 2000 Gatot Subroto Branch Medan. Then through the t-test can be seen that the variables promotions and discounts positive and significant impact on purchasing decisions partially of Toyota Yaris at Auto 2000 Gatot Subroto Branch Medan. Dominant variable affect consumer decisions is variable discount. Adjusted R Square of 0.452 means 45.2% variable purchasing decisions can be explained by the independent variables (promotion and rebate), while the remaining 54.2% can be explained by other variables not examined by this study.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi serta

mobilisasi masyarakat yang meningkat begitu pesat, maka dunia usaha pun

mengalami perkembangan yang berbanding lurus. Industri kendaraan bermotor

adalah salah satunya. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaran sangat

penting terhadap kegiatan masyarakat secara langsung. Permintaan kebutuhan

kendaraan bermotor akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya

kesejahteraan dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Hal ini akan mengakibatkan semakin meningkatnya persaingan untuk

menciptakan kendaran bermotor dengan berbagai merk, jenis, tipe dan spesifikasi

kendaraan, dan akan menjadi tantangan bagi suatu perusahaan untuk berkerja

lebih efisien dan efektif untuk memenangkan persaingan tersebut. Semua ini

sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat diberbagai

aspek. Persaingan yang terjadi disatu sisi akan menimbulkan ancaman bagi

perusahaan, akan tetapi disisi lain merupakan peluang bisnis baru.

Auto 2000 sebagai salah satu dealer resmi dari PT Toyota Astra Motor

menawarkan berbagai jenis mobil diantaranya Avanza, Yaris, Rush, Fortuner,

Kijang Inova, Hyno, dan lain sebagainya. Toyota Yaris memiliki kesan yang

(14)

penggunaannya untuk semua kalangan baik itu kalangan muda, dewasa, laki-laki,

maupun perempuan, karena dirancang penggunaannya didalam kota sehingga bisa

dikatakan Toyota Yaris adalah jenis City Car. Untuk penggunaan mobil Toyota

Yaris ini sendiri, di Indonesia dikeluarkan untuk dua jenis sistem penggerak yaitu

manual dan otomatis, sehingga semakin memudahkan konsumen untuk memilih

penggunaan yang sesuai dengan mobillitas sehari-hari.

Toyota Yaris yang dipasarkan oleh Auto 2000 Cabang Gatot Subroto

Medan tidak hanya memiliki pesaing dengan dealer resmi lainnya yang tersebar

di beberapa cabang di Kota Medan melainkan juga dari dealer lain seperti PT

Deltamas yang memasarkan produk yang sama. Selain itu, Toyota Yaris juga

sangat bersaing dengan produk mobil lainnya seperti Honda Jazz, Honda Freed,

Nissan March, Suzuki Swift, dan lain sebagainya. Sehingga Auto 2000 Cabang

Gatot Subroto Medan membutuhkan pemasaran yang efektif dan efisien

diantaranya promosi dan potongan harga.

Strategi pemasaran tidak hanya untuk meningkatkan volume penjualan,

tetapi juga untuk membantu usaha pendekatan diri kepada konsumen, berinteraksi

kepada konsumen, mengetahui produk-produk yang sedang di inginkan

konsumen, dan seberapa besarkah potensial kemampuan calon pembeli untuk

membeli produk-produk yang ditawarkan. Dengan mengetahui hal-hal tersebut

maka akan memudahkan untuk mengambil langkah-langkah apa sajakah yang

perlu diterapkan untuk mengambil dan menarik minat konsumen terhadap

produk-produk yang ditawarkan dan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan

(15)

Marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang

digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran

(Kotler, 2009:24).Variabel-variabel marketing mix terdiri atas bagaimana

menciptakan produk yaitu hasil dari proses produksi baik yang terlihat/berwujud

ataupun yang tidak terlihat/tidak berwujud, penetapan harga yang dilakukan,

pelaksanaan promosi produk dan pemilihan saluran distribusi yang tepat dalam

memasarkan produk.

Menurut Tjiptono (2002:219) “Promosi merupakan adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran dan yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/

membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya

agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan”.

Promosi yang telah dilakukan oleh Auto 2000 Cabang Gatot Subroto

Medan, yaitu sebagai salah satu dealer mobil Toyota dalam mengenalkan produk

Toyota Yaris kepada konsumen adalah dengan mengadakan pameran di pusat –

pusat perbelanjaan atau di tempat keramaian seperti Plaza Medan Fair, Medan

Mall, Thamrin Plaza, Sun Plaza dan beberapa tempat lainnya yang banyak dan

mudah dikunjungi oleh orang – orang yang berasal dari kota medan ataupun

daerah lainnya. Untuk produk Yaris yang dipromosikan biasanya adalah produk

baru dan dalam penelitian ini produk Yaris yang sedang di promosikan adalah

penambahan dari tipe sebelumnya yaitu TRD (Toyota Racing Development) .

(16)

mobil dan sarung jok yang mengalami perubahan dari tipe sebelumnya. Selain itu

dengan pemberian brosur tentang spesifikasi produk yang dipromosikan,

pembuatan billboard di jalan raya, dan lain sebagainya.

Selain dari promosi, Auto 2000 juga memperhatikan harga jual produk

sebagai salah satu kebijakan dalam meningkatkan penjualan. Dari segi harga yang

ditawarkan, Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan mampu bersaing dengan

Dealer mobil lainnya yang ada di Kota Medan dengan memberikan harga serta

potongan harga terhadap beberapa produk yang menjadi keunggulan dari produk

yang ditawarkan untuk merangsang minat dari konsumen untuk pembelian unit

Toyota Yaris.

Potongan harga yang diberikan oleh Auto 2000 ini berdasarkan kebijakan

dari perusahaan sesuai dengan promosi yang sedang dilakukan atau sedang

berjalan. Misalnya saja pada saat mendekati hari – hari besar seperti Hari Raya

Idul Fitri, Natal, dan Tahun baru. Maka untuk potongan harga serta promosi yang

dilakukan perusahaan untuk menarik minat konsumen melakukan pembelian

sangat beragam salah satunya pemberian cash back terhadap setiap pembelian

produk Yaris. Namun pada saat tidak ada promosi atau pameran maka untuk

potongan harga yang diberikan perusaahaan sudah ditetapkan sesuai dengan

kebijakan.

(17)

Tabel 1.1

Laporan Penjualan Toyota Yaris Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan (Januari – Desember) 2012

Bulan

Volume Penjualan Toyota Yaris (unit)

Januari 10

Februari 14

Maret 10

April 11

Mei 13

Juni 16

Juli 20

Agustus 17

September 17

Oktober 23

November 30

Desember 33

Jumlah 218

Data Diolah: Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat volume penjualan Toyota Yaris yang

mengalami peningkatan dan penurunan di tahun 2012. Penurunan dapat dilihat di

bulan Maret, dan Agustus, sedangkan di bulan September volume penjualan tidak

mengalami perubahan dari dari bulan sebelumnya.

Dengan adanya fenomena berkembangnya minat beli terhadap mobil

Toyota Yaris dan perkembangan dari Auto 2000 di Indonesia diikuti juga dengan

perkembangan perusahaan penjualan mobil yang lain di Indonesia seperti

Daihatsu, Misubishi, Honda, dan perusahaan mobil lainnya, dalam menarik minat

konsumen untuk melakukan pembelian mobil, perusahaa penjalan melakukan

strategi-strategi utk menarik minat konsumen tersebut tidak kecuali Auto 2000.

Auto 2000 melakukan beberapa strategi dalam meningkatkan jumlah konsumen,

(18)

Dapat dikemukakan bahwa promosi dan potongan harga berpengaruh

terhadap penjualan yang terjadi terhadap Toyota Yaris dimana dengan melakukan

kegiatan promosi dan pemberian potongan harga diharapkan dapat meningkatkan

penjualan karena mempengaruhi konsumen dan masyarakat agar berminat

melakukan pembelian Toyota Yaris yang ditawarkan Auto 2000 Cabang Gatot

Subroto Medan.

Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam

mengenai pengaruh promosi dan potongan harga terhadap volume penjualan.

Untuk itu penulis memilih judul penelitian: “Pengaruh Promosi Dan Potongan Harga Terhadap Volume Penjualan Produk Toyota Yaris Pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah promosi dan potongan harga yang dilakukan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Yaris pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan ?”.

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

(19)

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian penjualan produk Toyota Yaris pada Auto2000 Cabang

Gatot Subroto Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi perusahaan

dalam mengetahui keputusan pembelian mobil Toyota Yaris

yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, sehingga

nantinya dapat disusun strategi yang ampuh untuk

mengingkatkan penjualan mobil Toyota dimasa yang akan

dating.

2. Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti untuk meningkatkan

wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh promosi dan

potongan harga terhadap volume penjualan.

3. Sebagai bahan bacaan bagi yang membutuhkan untuk

memperoleh informasi mengenai kegiatan promosi dan

potongan harga yang diterapkan oleh Auto 2000 Cabang Gatot

(20)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk

mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka

mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama,

bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat

dimasuki di masa mendatang. Dan yang Kedua, bagaimana bisnis yang telah

dipilih tersebut dapat dijalankan dengan elemen-elemen bauran pemsaran untuk

melayani pasar sasaran.

Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Amstrong (2001:18) “Bauran

pemasaran adalah seperangkat alat taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh

perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran”.

Sedangkan menurut Tjiptono (2008:30) “Bauran pemasaran adalah

seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik

layanan yang ditawarkan kepada konsumen.”

Untuk lebih jelasnya akan disajikan uraian mengenai Marketing mix atau

bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu sebagai berikut:

1. Product (produk)

Adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangiable) dan tidak berwujud

(21)

bentuk fisiknya sehingga bisa dipegang, dilihat dan diraba. Sedangkan barang

yang tudak berwujud (intangiable goods) barang yang tidak bisa dilihat dan

dipegang seperti pada produk-produk jasa.

2. Price (Harga)

Pengertian harga adalah sejumlah uang sebagai alat ukur untuk memperoleh

produk atau jasa. Perusahaan harus bisa menerapkan harga yang tepat dalam

memasarkan produknya, karena harga merupakan satu-satunya unsur bauran

pemasaran yang memberikan hasil pada perusahaan dengan menciptakan

sejumlah pendapatan dan keuntungan. Sedangkan pada tiga unsur lainnya produk,

distribusi, dan promosi menyebabkan timbulnya biaya.

3. Place (Distribusi)

Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke

konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan. Kegiatan perusahaan

untuk menyediakan produknya di pasar pada waktu yang tepat berhubungan erat

dengan sistem distribusi yang diterapkan. Dalam pelaksanaan saluran distribusi

ada tiga alternatif yang dapat digunakan, yaitu

a. Distribusi langsung

b. Distribusi tidak langsung

c. Kombinasi antara distribusi langsung dan distribusi tidak langsung

4. Promotion (Promosi)

Sebagaimana kita pahami bersama bahwa promosi adalah sebagai faktor

(22)

kegunaan suatu barang bila konsumen tidak mengetahui dan tidak yakin atas

barang- barang tersebut tentunya konsumen tidak akan membelinya. Promosi

merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang memungkinkan perusahaan untuk

berkomunikasi / menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen

untuk membeli produknya.

2.1.2 Tinjauan Tentang Promosi 2.1.2.1 Pengertian Promosi

Kegiatan pemasaran pada masa sekarang ini tidak cukup hanya dengan

pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetepan harga yang terjangkau,

atau saluran produk yang tepat, akan tetapi produsen juga harus tetap

berkomunikasi dengan langganannya. Perusahaan harus melakukan salah satu

variabel dari marketing mix yaitu promosi. Promosi merupakan sarana komunikasi

antara produsen dan konsumen untuk memperkenalkan warna, bentuk, jenis

barang, harga serta kualitas dari suatu produk guna memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen. Kegiatan promosi adalah segala cara usaha yang

dilakkukan penjual untuk memperkenalkan produknya kepada calon konsumen,

dan membujuk secara tidaklangsung agar mereka membeli produk yang

ditwarkan, serta mengingatkan kembali konsumen lama agar mereka melakukan

pembelian ulang.

Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebarluaskan informasi

tentang barang dan jasa yang dijual dengan maksud untuk mengubah pola

perilaku konsumen. Berbagai informasi yang diberikan kepada calon pembeli

(23)

Untuk memahami lebih jauh mengenai promosi, beberapa ahli pemasaran

mendefinisikan promosi sebagai berikut: Subagyo (2010 : 129) mengemukakan

bahwa :

Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk.

Menurut Sutojo (2009 : 265) “Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk

memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan

permasaran tertentu yang barru ditetapkan perusahaan misalnya pemberian bonus

pembelian atau pemotongan harga.”

Jadi pada dasarnya promosi merupakan hubungan yang erat dari informasi,

persuasi dan komunikasi karena dalam menginformasikan sesuatu adalah juga

membujuk (persuasi). Sebaliknya, seseorang yang dibujuk juga menerima

informasi. Persuasi dan informasi akan menjadi efektif melalui komunikasi. Oleh

karena itu, setiap perusahaan memerlukan promosi untuk menolong mereka dalam

mendiferensiasikan produk mereka, membujuk pembeli dan memberikan

sejumlah informasidalam proses keputusan untuk membeli. Dengan demikian

perusahaan dapat mengharapkan adanya peningkatan permintaan akan produk

yang ditawarkannya.

Untuk produk yang tidak berwujud seperti jasa, perusahaan mengalami

kesulitan untuk membuat program. Akan lebih mudah untuk menjual sesuatu yang

(24)

Ada tiga fungsi utama yang dipegang kegiatan promosi, yaitu :

1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli, perhatian dari calon pembeli harus diperoleh karena ini merupakan titik awal proses pengambilan keputusan dalam pembelian.

2. Menciptakan dan menimbulkan “interest” pada calon pembeli.Perhatian yang diberikan seseorang, mungkin akan dilanjutkan dengan tahap berikutnya atau mungkin berhenti.

3. Mengembangkan “rasa ingin” calon pembeli untuk barang yang ditawarkan, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.

2.1.2.2 Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan secara

mendasar terdiri dari beberapa alternatif, antara lain: menginformasikan,

mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen tentang

perusahaan dan bauran pemasarannya. Oleh karena itu secara mendalam tujuan

promosi tersebutmenurut Subagyo (2010 : 133) dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menginformasikan

Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah

menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang

berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk

dapat diketahui secara jelas. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai hal

yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat berupa :

a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru.

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.

(25)

d. Menjelaskan cara kerja produk.

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan.

f. Meluruskan kesan yang salah.

g. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli.

h. Membangun citra perusahaan.

2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran

Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh

perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen

sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembelian terhadap produk-produk

yang dihasilkan perusahaan.

Tujuan utama dari kegiatan mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran

adalah :

a. Membentuk pilihan merek.

b. Mengalihkan pilihan ke merek lain.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.

d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga.

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman.

3. Mengingatkan kembali konsumen sasaran

Sebagai alternative terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan

perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini

dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang dihasilkan

yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya dimanapun mereka

(26)

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat.

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang akan menjual produk

perusahaan.

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye iklan.

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

2.1.2.3 Bentuk-Bentuk Bauran Promosi

Promosi sangat menentukan laba suatu perusahaan. Tidak hanya

digunakan untuk memperkenalkan produk baru, akan tetapi digunakan juga untuk

produk lama yang sudah mulai menurun penjualannya akibat menurunnya minat

dari konsumen menggunakan produk tersebut. Dalam hal ini diperlukan promosi

yang agresif agar konsumen dapat menaruh minat kembali atas produk tersebut.

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi

bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Tjiptono (2002 : 222) mengemukakan bahwa bentuk-bentuk promosi menurut

tugas khusus yaitu :

1. Personal selling

2. Mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas

3. Promosi penjualan

4. Public relations (hubungan masyarakat)

(27)

Untuk lebih jelasnya, kelima jenis-jenis promosi tersebut di atas akan diuraikan

sebagai berikut :

1. Personal Selling/Penjualan Pribadi

Menurut Swastha (2008:350) menyatakan bahwa “penjualan pribadi adalah

presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih

yang ditujukan untuk menciptakan penjualan”.

Kegiatan ini merupakan kontak langsung dengan para calon konsumen, dan

dengan kontak langsung ini diharapkan para calon konsumen terjadi

hubungan interaktif yang positif antara pemasar dan calon konsumen itu.

Sifat-sifat Personal Selling:

a. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan

interaktif antara dua orang atau lebih.

b. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala

macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan

suatu hubungan yang lebih akrab.

c. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk

mendengar, memperhatikan,dan menanggapi

Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai kelebihan

antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi

pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat

dimini-malkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan

(28)

Namun karena menggunakan armada penjual, yang relatif besar, maka

metode ini biasanya mahal.

Penjual yang ditugaskan untuk melakukan personal selling harus memenuhi

kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Salesmanship

Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni

menjual seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan

demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan,dan mendorong pembelian.

b. Negotiating

Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegoisasi tentang

syarat-syarat

penjualan.

c. Relationship marketing

Penjual harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan

para pelanggan

2. Mass selling

a. Periklanan (Advertising)

Menurut Kotler dan Keller (2009:277) bahwa “iklan adalah segala

bentuk presentasi non-pribadi dan prmosi gagasan, barang atau jasa oleh

sponsor yang tertentu yang harus dibayar”.

Sedangkan periklanan merupakan kegiatan promosi yang dilakukan

oleh perusahaan secara tidak langsung untuk berhubungan dengan konsumen

(29)

perantara untuk menawarkan dan memberitahukan keistimewaan dari

produknya. Maksud perantara dalam kegiatan periklanan ini adalah dimana

perusahaan menawarkan produknya melalui radio, televisi, majalah, kalender,

surat kabar, papan reklame, dan sebagainya. Dengan demikian iklan dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu cara efisien dalam mencapai sejumlah

pembeli yang tersebar.

Dengan adanya pemasangan iklan ini diharapkan agar para konsuen

tertarik dan sekaligus mau memeli produk yang ditawarkan itu. Berhasilnya

suatu iklan sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuan untuk menarik

pembeli.

Sifat-sifat periklanan yaitu:

1) Bersifat umum, iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan

yang sama tentang produk yang diiklankan.

2) Persuasiveness, pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk

memantapkan penerimaan promosi.

b. Publisitas (Publicity) / Pameran Langsung

Publisitas adalah non personal untuk memacu permintaan yang tidak

dibiayai oleh suatu organisasi yang memetik manfaat dari publisitas ini.

Berita publisitas disiarkan dalam media publisitas seperti radio, televisi, dan

lain lain. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tapi berupa

berita.

Sifat-sifat publisitas:

(30)

2) Menarik pembeli

3) Bersifat dramatis

Perusahaan yang telah berhasil menciptakan produk baru tapi

mengalami masalah dalam keuangan dan tidak memiliki sejumlah dana untuk

mempromosikan produk baru tersebut, maka perusahaan dapat menempuh

dengan cara publisitas untuk menjangkau konsumen atau masyarakat. Dengan

cara publisitas ini perusahaan berusaha menjalin hubungan yang

menguntungkan dengan masyarakat melalui berita komersial yang dimuat di

media massa.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan promosi yang dilakukan yaitu dengan

mengadakan pameran, peragaan/demonstrasi dan berbagai kegiatan penjualan

lainnya yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat rutin.

Promosi penjualan dilakukan dengan berbagai usaha untuk mengingkatkan

penjualan dengan menyelenggarakan berbagai pertunjukan, demonstrasi, dan

perlombaan. Promosi penjualan dibedakan atas tiga macam :

a. Promosi yang diarahkan kepada pedagang, misalnya potonga harga.

b. Promosi yang diadakan kepada pembeli, misalnya sample, kupon,

pameran, demonstrasi atau peragaan serta lain sebagainya.

c. Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga, misalnya bonus.

Untuk melaksanakan promosi penjualan secara besar-besaran memerlukan

dana yang besar. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik sebelum

(31)

berusaha meningkatkan volume penjualannya dengan menarik konsumen

untuk membeli produk yang ditawarkan. Disampig itu promosi penjualan

banyak membantu produsen dalam hal memperkenalkan produk, menarik

para pelanggan dan membantu untuk meringankan tugas dari pramuniaga.

Sifat-sifat promosi penjualan yaitu :

a. Harus menarik dan komunikatif

b. Dapat menciptakan rangsangan untuk membeli

c. Sarana tersebut menawarkan undangan

Dalam promosi penjualan perlu ditimbulkan kepercayaan serta kebanggaan

akan produk yang ditawarkan. Apabila kualitas barang/jasa yang

dipromosikan ternyata mengecewakan konsumen, maka konsumen akan jera

untuk membeli kedua kalinya, secara perlahan-lahan konsumen yang lain

akan ikut untuk tidak membeli produk tersebut.

4. Public Relations (hubungan masyarakat)

Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dan suatu

perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap

berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan

kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai

kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan

dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-orang yang

tinggal di sekitar organisasi pemasok, perantara, pemerintah, serta media

(32)

kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga

formal dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi publik relations dalam

struktur organisasi.

Public relation kerapkali disampaikan dengan propaganda. Memang

tujuannya sama, yaitu memperoleh dukungan publik. Akan tetapi propaganda

kebanyakan bersifat tidak jujur dan menyesatkan. Akibatnya timbul anggapan

bahwa public relation hanya memberi informasi yang baik-baik saja dan

menutupi hal-hal yang buruk, termasuk dalam anggaran tersebut adalah

public relations sering mengendalikan pers. Anggapan-anggapan tersebut

timbul karena kurang pahamnya masyarakat terhadap fungsi dan peran public

relations. Oleh karena itu, public relations juga perlu mengembangkan citra

melalui komunikasi dua arah untuk mencapai pengertian bersama.

Keberhasilan public relations ditentukan oleh pencapaian itikad baik,

pengertian, penerimaan, dan dukungan publik.

5. Direct Marketing

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang

memanfaatkan satu arah atau beberapa media iklan untuk menimbulkan

respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct

marketing komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen

individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen

yang bersangkutan, baik melalui telepon pos atau dengan datang langsung ke

tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi

(33)

dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi, dengan

berkembangnya saran transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan

transaksi dengan pasar, di mana perusahaan relatif mudah mendatangi

langsung calon pelanggan ataupun menghubungi via telepon atau surat.

Banyaknya wanita yang bekerja juga turut andil bagi perkembangan direct

marketing, karena semakin kurangnya waktu mereka untuk berbelanja. Faktor

lain yang medorong pertumbuhan direct marketing adalah panjangnya antrian

di kasir sehingga menyebabkan konsumen harus sabar menunggu sekian lama

baru dilayani, padahal mereka sangat diburu waktu.

Meskipun demikian, direct marketing juga menghadapi masalah-masalah

seperti orang yang terganggu karena penjualan yang agresif, timbulnya citra

buruk bagi industri bila ada salah satu direct marketer yang menipu

pelanggannya, mengganggu privacy orang lain, dan kadangkala terjadi pula

ada beberapa direct marketer yang memanfaatkan pembeli impulsif atau

pembeli yang kurang mengerti teknologi.

2.1.3 Tinjauan Tentang Harga

Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual

maupun pembeli. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dikemukakan pengertian

tentang harga yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Kotler dan Keller (2009:519) mengatakan bahwa : “Harga

merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan

(34)

Menurut Alma (2007:169) bahwa: “Harga (price) sebagai nilai suatu

barang yang dinyatakan dengan uang”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa harga

adalah merupakan alat tukar untuk mengukur suatu nilai uang yang terkandung

dalam suatu barang atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat pengkur adalah

uang.

Dari pengertian diatas, timbullah pengertian tentang kebijakan harga,

dimana dalam pelaksanaannya akan diikuti oleh kebijakaan harga tertentu yang

sebelumnya diputuskan oleh perusahaan. Kebijakan harga tersebut dimaksudkan

dengan langkah guna mendukung dan mengarahkan harga agar tercipta suatu

hubungan antara produsen dan konsumen.

Untuk memperjelas tentang kebijakan harga harga, disini akan dikemukakan pendapat menurut Effendy (2001: 197), yaitu

Syarat-syarat ketetapan harga terpisah dan berbeda dari penentuan tingkat harga, karena kebijakan harga yang ada dapat sama untuk harga yang berlainan dan perbedaan kebijakan merupakan suatu perhatian sebagai keputusan rutin mereka membantu sebagai jalan bagi pimpinan perusahaan dalam mengikuti penentuan keputusan harga.

Menurut Tjiptono (2002:203) mengenai: “Kebijakan harga adalah suatu

keputusan-keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka

tertentu”.

Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang

mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya

pemasaran, adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak

(35)

sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara

produk subsitusi dan produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para

penyalur dan konsumen. Karena pengaruh tersebut, seorang produsen harus

memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam penentuan

kebijakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat memenuhi harapan

produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampuan perusahaan mempengaruhi

konsumen.

Secara histories harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui

proses tawar menawar, sehingga terjadilah kesepakatan harga tertentu. Pada

mulanya harga menjadi faktor penentu, tetapi dewasa ini faktor penentu

pembelian semakin bervariasi, sehingga faktor selain harga jual banyak berperan

dalam keputusan pembelian. Semua variabel yang terdapat pada bauran

pemasaran merupakan unsur pendapatan (revenue).

Oleh karena itu perusahaan harus mengikuti perkembangan harga dan

situasi pasar. Unsur harga tersebut dalam waktu tertentu diubah atau tidak.

Apabila selama batas waktu tertentu keadaan menguntungkan, maka kebijakan

harga harga tersebut ditinjau kembali apabila situasi dan kondisi perusahaan

mengalami perubahan, sehingga tidak mungkin lagi untuk dipertahankan agar

produsen maupun konsumen tidak saling dirugikan.

2.1.3.1 Tujuan Penetapan Harga

Pada umumnya para produsen di dalam menetapkan tingkat harga dari

(36)

yang akan dicapai dari setiap kebijakan yang diambil. Pemilihan secara jelas

antara tujuan penetapan harga dan sasaran penetapan harga dalam setiap kebijakan

harga, tentunya dengan tujuan utama untuk lebih memudahkan manajemen untuk

melakukan analisis dan evaluasi terhadap setiap kebijakan yang diambil, sehingga

berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan, manajemen akan segera

membuat/menetapkan kebijakan baru guna memperbaiki kesalahan/kekurangan

dari berbagai kebijakan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tujuan penetapan harga perlu ditentukan terlebih dahulu, agar tujuan

perusahaan dapat tercapai. Hal ini penting karena tujuan perusahaan merupakan

dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran,

termasuk kebijakan penetapan harga.

Sebelum harga itu ditetapkan, terlebih dahulu manajer harus menetapkan tujuan

penetapan harga tersebut. Adapun tujuan penetapan harga menurut Gitosudarmo

(2008 : 232) sebenarnya ada bermacam-macam yaitu :

1. Mencapai target pengembalian investasi atau tingkat penjualan neto suatu

perusahaan.

2. Memaksimalkan profit

3. Alat persaingan terutama untuk perusahaan sejenis

4. Menyeimbangkan harga itu sendiri

5. Sebagai penentu market share, karena dengan harga tertentu dapat

diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualannya.

Sedangkan tujuan penetapan harga menurut Lopiyoadi (2008:88)

(37)

1. Survival

Merupakan usaha untuk tidak melaksanakan tindakan-tindakan untuk

meningkatkan profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang

tidak menguntungkan. Usaha tersebut cenderung dilakukan untuk bertahan.

2. Profit Maximization

Penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam periode

tertentu.

3. Sales Maximization

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar (market share)

dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

4. Prestige

Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan

tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

5. ROI

Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian return on investment

yang diinginkan (ROI).

Setelah mengetahui tujuan penetapan harga yang sudah ditentukan maka

perhatian manajemen pemasaran dapat dialihkan kepada prosedur penentuan

harga barang atau jasa yang ditawarkan. Memang tidak semua perusahaan

menggunakan prosedur yang sama dalam penentuan/penetapan harga meliputi

(38)

1. Mengistimasi permintaan untuk barang tersebut

Pada tahap ini seharusnya produsen perlu membuat estimasi permintaan

barang atau jasa yang dihasilkan secara total. Hal ini untuk lebih memudahkan

dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan

barang baru.

Pengestimasian permintaan tersebut saat dilakukan dengan jalan :

a. Menentukan harga yang diharapkan

b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga.

2. Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan

Kebijaksanaan penentuan harga tentu harus memperhatikan kondisi

persaingan yang ada di pasar serta sumber-sumber penyebab lainnya. Adapun

sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari :

a. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain

b. Barang pengganti atau substitusi

c. Barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama

menginginkan uang konsumen.

3. Menentukan market share yang dapat diharapkan

Bagi perusahaan yang ingin bergerak dan maju lebih cepat tentu selalu

mengharapkan market share yang lebih besar. Memang harus disadari bahwa

harapan untuk mendapatkan market share yang lebih besar harus ditunjang oleh

kegiatan promosi dan kegiatan lain dari persaingan non harga, disamping dengan

(39)

4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar

Ada beberapa strategi harga yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mecapai target pasar yang sesuai yaitu :

a. Skim the cream pricing (penetapan harga penyaringan)

b. Penetration pricing (penetapan harga penetrasi)

5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

Faktor lainnya harus dipertimbangkan dalam penentuan harga adalah

mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada barang,

sistem distribusi dan program promosinya.

2.1.3.2 Kebijakan Harga

Kebijakan harga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti yang

dikemukakan oleh Lamarto (2006:350), yaitu:

1. Potongan dan kelonggaran (discount and allowance)

Potongan dan kelonggaran adalah hasil pengurangan dari harga dasar atau

harga tercatat atau harga terdaftar (list prices).

2. Strategi penetapan-penetapan harga geografis

Dalam menetapkan harga produk, seorang penjual harus mempertimbangkan

pula biaya angkutan dari pabrik sampai ke pembeli. Faktor ini menjadi bertambah

penting, karena biaya angkutan sekarang dimasukkan ke dalam biaya variabel

total. Kebijakan harga penetapan harga bisa mencakup tiga variasi: pembeli

menanggung seluruh biaya angkutan, atau penjual menanggung seluruh biaya

(40)

Strategi apa yang dapat dipilih bisa sangat mempengaruhi:

b. Batas tempat fasilitas produksi

c. Lokasi tempat produksi

d. Sumber bahan baku produksi

e. Daya saing dalam berbagai pasar

3. Strategi harga tunggal lawan strategi harga variabel

Sebelum menentukan strategi penetapan harga apa yang dianut oleh

perusahaan, manajemen perlu terlebih dahulu mengkaji dengan cermat dua

pilihan, strategi tunggal atau strategi harga variabel.

Menganut strategi yang satu bukan berarti membuang jauh-jauh strategi yang

lain, meskipun biasanya penentuan strategi apa yang akan didayagunakan bersifat

mengikat. Dengan strategi harga tunggal, perusahaan menetapkan harga sama atau

harga ke seluruh pelanggan yang membeli produk dalam kualitas sama. Di bawah

strategi harga variabel, perusahaan akan dapat menjual produk dengan harga yang

berlainan meskipun transaksi dilakukan dalam kuantitas sama dengan pembeli

yang sama. Kebijakan harga tunggal bisa membina kepercayaan konsumen

kepada penjual tingkat eceran, grosir atau pabrik. Pembeli yang kurang pandai

menawar tidak perlu kuatir akan tertipu. Kebijakan harga variabel juga

mempunyai kelebihan, misalnya penjual bisa membeli konsensi harga kepada

pembeli agar penjual bisa memberi harga khusus pada pembeli yang mempunyai

(41)

4. Penetapan harga unit (unit pricing)

Penetapan harga unit adalah strategi pelaporan informasi tentang harga eceran

yang sampai sekarang tetap didayagunakan secara luas oleh rangkaian pasar raya

atau super market. Walaupun demikian, metode penetapan harga tipe ini bisa

diadaptasikan ke berbagai tipe toko dan produk lainnya. Sebagai strategi ia

merupakan reaksi bisnis terhadap proses-proses konsumen mengenai pemakaian

ukuran kemasan.

Praktek-praktek yang ada membuat konsumen sukar membandingkan harga

produk-produk serupa. Latar belakang pemakaian strategi ini didasarkan atas

harapan bahwa konsumen diharapkan makin sadar dan memahami strategi ini.

Biaya yang dikeluarkan untuk mempraktekkan strategi ini diimbangi oleh manfaat

yang dapat dipetik dari masyarakat.

5. Strategi lini harga (price lining)

Penetapan lini harga banyak didayagunakan oleh para pengecer pakaian jadi.

Pada intinya strategi ini menyeleksi harga yang terbatas jumlahnya yang akan

dicapai untuk setiap lini barang dagangan, misalnya sebuah toko sepatu menjual

lini produk yang terdiri dari beberapa model sepatu seharga Rp. 15.000,-

sepasang, lini model lain seharga Rp. 20.000,- dan lini termahal dengan harga Rp.

30.000,- sepasang. Bagi konsumen, keuntungan utama dari penetapan lini harga

adalah penyederhanaan keputusan beli. Dari sudut pengecer strategi ini juga

menguntungkan karena membantu perencanaan dan membelanjakan di toko.

Kendala yang mungkin dihadapi oleh strategi lini, perubahan lini harga yang

(42)

Keseringan merubah lini harga akan merusak citra toko. Apabila situasi harga

tetap, margin laba ditekan serendah mungkin, pengecer bisa selalu mencari harga

produk yang tidak terlalu tinggi. Pihak produsen juga bisa menolong para

pengecer melalui penyederhanaan kemasan atau kualitas produk (berarti biaya

lebih murah) pengecer bisa mempertahankan harga pada tingkat yang tetap.

6. Sarana pengendalian harga eceran

Beberapa pabrik ingin mengendalikan harga eceran produknya, ada yang

mencantumkan pedoman harga-harga eceran yang diajukan oleh produknya, ada

juga yang secara tegas mencantumkan harga eceran tinggi, mereka yang

melanggar bisa dicabut hak menjual produknya. Kebijakan yang memperbolehkan

pengecer menambah atau mengurangi dengan potongan harga. Kebijakan yang

kedua harga bisa jalan untuk produk yang laku.

7. Penetapan harga pelopor dan undang-undang

Gagasan yang mendasari adalah pelanggan ke toko membeli produk dengan

harga pelopor dan kemudian tertarik untuk membeli produk lain dengan harga

biasa. Hasil diharapkan bisa berupa laba total dan volume penjualan total. Tujuan

umum dari undang-undang ini baik, yaitu mencegah praktek penurunan harga

seenaknya sendiri. Namun demikian undang-undang ini masih mengijinkan

praktek banting harga sebagai strategi promosi dan strategi harga. Lagi pula

tujuan daripada bisnis adalah menghasilkan laba dari operasi total tidak perlu dari

(43)

8. Penetapan harga psikologis

Ditingkat penjualan eceran, strategi bagi penetapan harga psikologis adalah

memberi harga dengan gasal seperti misalnya permen coklat seharga Rp. 5.995,-

dan buku seharga Rp. 6.000,-. Beberapa studi lapangan kurang mendorong

keyakinan di atas, harga gasal kurang disenangi toko-toko yang eksekutif.

9. Penetapan harga dimasa inflasi

Infalsi yang melanda ekonomi sebagian besar melanda negara di dunia

selama beberapa tahun ini belum terlihat tanda-tanda akan mereda. Bagi eksekutif

pemasaran terutama dalam penetapan harga inflasi memaksa mereka untuk

mengembangkan strategi penetapan harga yang kreatif dan inovatif.

10. Persaingan harga lawan persaingan non harga

Di dalam upaya mengembangkan program pemasaran manajemen

mempunyai pilihan antara penekanan persaingan harga atau persaingan non harga.

Pilihan dapat mempengaruhi bagian-bagian lain dari sistem pemasaran

perusahaan. Dengan harga yang rendah biasanya pelayanan yang ditawarkan juga

menjadi berkurang. Dahulu rangkaian toko dan pusat-pusat penjualan dengan

potongan harga selalu bersaing dengan cara seperti ini. Dari sebuah perusahaan

juga mendayagunakan harga dalam persaingan melalui:

a. Perubahan Harga

b. Reaksi terhadap perubahan harga yang dilakukan oleh para pesaingnya.

Persaingan non harga makin banyak digunakan dalam program pemasaran

paling tidak ingin menentukan jalannya sendiri. Dalam persaingan non harga,

(44)

tidak terlalu berubah, meskipun pesaing mulai banting harga. Juga kesetiaan

pembeli terhadap produk akan tetap terjaga, karena harga bukan satu-satunya ciri

pembeda perusahaan. Dengan strategi persaingan harga pembeli akan setia pada

perusahaan selama perusahaan dapat menawarkan produk dengan harga rendah.

2.1.3.3 Jenis-Jenis Potongan Harga

Untuk memperoleh gambaran secara lebih jelas mengenai teori di atas

maka sesuai dengan pemecahan masalah yang ada, dibawah ini akan diuraikan

tentang maam-macam atau jenis-jenis potongan harga (discount) menurut

Lamarto (2006:350) sebagai berikut:

1. Potongan kuantitas (quality discount)

Potongan kuantitas adalah pengurangan dari harga tercatat yang ditawarkan

oleh seorang penjual untuk menarik seorang pelanggan membeli dalam jumlah

yang lebih besar dari biasanya. Potongan berdasarkan pada jumlah pembelian

dalam rupiah atau dalam unit. Potongan kuantitas dapat dilakukan dengan

menggunakan dua cara yaitu:

a. Potongan non kumulatif

b. Potongan kumulatif

2. Potongan dagang (rate discount)

Potongan dagang kadang-kadang disebut potongan fungsional, merupakan

potongan dari harga tercatat (daftar harga) yang ditawarkan ke pembeli yang

diharapkan akan mempunyai fungsi pemasaran. Contohnya produsen memberikan

(45)

3. Potongan atau rabat kontan (cash discount)

Potongan kontan merupakan potongan harga yang diberikan kepada

pembeli karena membayar kontan atau membayar dalam jadwal pelunasan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Potongan dihitung dari nilai sisa setelah dikurangi

potongan kuantitas dan potongan dagang dari harga dasar.

Setiap potongan kontan mencakup tiga unsur:

a. Potongan prosentase

b. Jadwal pembayaran untuk memperoleh potongan

c. Batas akhir waktu pelunasan hutang

4. Potongan musiman (seasonal discount)

Potongan musiman merupakan korting yang biasa dipakai oleh para

produsen musiman seperti payung hujan. Misalnya pembeli yang memesan

sejumlah payung hujan di musim panas akan menerima potongan sebesar 5%,

10% dan 15%. Pesanan-pesanan yang tiba diluar musim (off season) membantu

pabrik tetap mendayagunakan produknya.

5. Pencatatan maju (forward discount)

Potongan tipe ini merupakan kombinasi antara potongan kontan dengan

potongan musiman. Misalnya pabrik peralatan memancing mencari pesanan

daripada grosir dan pengecer selama musim salju. Tetapi tagihan akan diberikan

tanggal 1 April tahun depan, kondisinya 2/10 dan n/30. Pesanan yang diberikan

dalam musim dingin ini (Desember/Januari) membantu effisiensi operasi produksi

(46)

pengecer menunggu membayar hutangnya setelah musim salju tiba dan beberapa

barang mulai laku.

6. Kelonggaran promosi (Promotional discount)

Kelonggaran promosi merupakan potongan harga yang diberikan oleh

penjual sebagai imbalan promosi yang dilakukan oleh pembeli. Misalnya pabrik

alat-alat besar bangunan membeli beberapa jenis barang gratis untuk para

penyalur sebagai imbalan pemeragaan produk eceran teratur. Atau pabrik akan

menanggung 50% biaya iklan toko pengecer yang mengiklankan produknya.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa jenis potongan harga dapat

digunakan sesuai dengan jenis perusahaan dalam memilih jenis potongan harga.

2.1.4 Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:235), para sarjana pemasaran telah

menyusun “model lima tahap” proses keputusan pembelian. Para konsumen

melewati lima tahap, yaitu:

[image:46.595.102.527.507.603.2]

Sumber: Kotler dan Keller (2009:235)

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau

eksternal.

Pengenal

masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

(47)

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan

dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih

peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin

mulai aktif mencari informasi, seperti, mencari bahan bacaan, menelepon

teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

c. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi

konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,

konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen

memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan

untuk memuaskan kebutuhan itu.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas

merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk

niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud

pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan: merek, dealer,

kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidak sesuaian

(48)

hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga

terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak

berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau

kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk

pasca pembelian.

Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Menurut

Tjiptono (2002:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis

besar ke dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi

purna beli.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Marpaung (2011), melakukan penelitian dengan

judul “ Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam

Membeli Produk Herbalife Pada PT. Herbalife Cabang Pringgan Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran

produk yang terdiri dari produk, lokasi, harga, promosi terhadap keputusan

konsumen membeli produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Pringgan

Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, lokasi, harga,

dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen

dalam membeli produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Pringgan Medan.Hal

(49)

melalui uji t dapat diketahui bahwa variabel produk, lokasi, harga, promosi

berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen.

Rachmawati (2011), melakukan penelitian dengan judul “ Peranan Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan ( Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peranan bauran pemasaran

terhadap peningkatan penjualan pada bisnis Restoran. Hasil dari penelitian ini adalah

untuk menciptakan loyalitas pelanggan, para pengusaha perlu memiliki suatu strategi

pemasaran yang jitu dalam memasarkan produknya. Salah satu bentuk strategi pemasaran

yang mampu mendukung dalam memasarkan produk makanan untuk menciptakan

loyalitas konsumen adalah penggunaan strategi Marketing mix ( bauran pemasaran) yang meliputi produk, harga, lokasi, promosi.

Iskandar (2013), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Raja Musik Medan”.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian yang berefek pada penjualan pada bisnis Alat Musik. Hasil

dari penelitian ini adalah untuk menciptakan loyalitas pelanggan, para pengusaha

perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkan produknya.

Salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam

memasarkan produk makanan untuk menciptakan loyalitas konsumen adalah

penggunaan strategi Marketing mix ( bauran pemasaran) yang meliputi produk,

(50)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama di

mana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan, di mana hal ini merupakan

jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan,

dan dikolaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses

wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2009:52).

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar

untuk membentuk karakteristik penawaran produk kepada konsumen. Untuk

meneliti tentang strategi pemasaran yang dilakukan Auto 2000 Cabang Gatot

Subroto Medan dalam meningkatkan minat konsumen, peneliti menggunakan

promosi dan potongan harga. Kedua elemen ini akan menjadi strategi pasar yang

ditujukan untuk membangun kesadaran konsumen untuk mencoba dan memliliki

Toyota Yaris. Sebagai acuan utama dalam kerangka penelitian dan seperti yang

terbentuk dalam Gambar 2.2 terlihat dalam skema berikut:

[image:50.595.126.489.533.604.2]

Sumber : Tjiptono (2008), diolah

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Variabel dependen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor independen, antara

lain promosi (X1) dan potongan harga (X2) yang merupakan bagian dari kegiatan

pemasaran yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Promosi (X1)

Potongan Harga (X2)

(51)

keputusan pembelian (Y). Perusahaan mengadakan promosi dan mengeluarkan

biaya untuk melakukannya serta pemberian potongan harga dari setiap unit

Toyota Yaris.

2.4 Hipotesis

Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

Menurut Sugiyono (2006:51) : “Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian”. Dari pendapat tersebut, maka suatu

hipotesis yang dikemukakan nantinya bukanlah suatu jawaban yang benar secara

mutlak, tetapi dipakai sebagai jalan untuk mengatasi permasalahan yang ada, dan

masih harus dibuktikan kebenarannya.

Dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah

dijelaskan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: promosi

dan potongan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksplanatori. Eksplanatori adalah penelitian

yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel

dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi

variabel lainnya (Ginting dkk, 2008 : 56). Berdasarkan penjelasan di atas,

dapat diketauhi bahwa penelitian eksplanatori yang bermaksud untuk

memberikan penjelasan hubungan antara variable bebas yang terdiri dari

promosi dan potongan harga dengan variabel terikat yaitu keputusan

pembelian melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “Pengaruh

Promosi dan Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian Toyota Yaris

pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan Jl

Gatot Subroto No. 220 Medan dan akan dilakukan selama dua bulan mulai dari

(53)

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Independet (X) yaitu variabel Bebas yang mempengaruhi variabel

terikat dalam hal ini adalah promosi dan potongan harga.

2. Variabel dependent (Y) adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel

bebas dalam hal ini adalah keputusan pembelian Toyota Yaris pada Auto 2000

Cabang Gatot Subroto Medan.

3.4 Defenisi Operasional 1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yang diteliti, yaitu

a. Promosi sebagai X1

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan

pasar sasaran, untuk membeli Toyota Yaris yang ditawarkan Auto2000

Cabang Gatot Subroto Medan.

b. Potongan harga sebagai X2

Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan jumlah potongan

harga yang ditetapkan oleh perusahaan dengan standart yang ada.

(54)

Gambar

Tabel 1.1 Laporan Penjualan Toyota Yaris Auto 2000
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nabi dan Rasul pertama yang diutus oleh Allah adalah.. Khatamul

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa aplikasi kompresi ini dapat menghasilkan citra dengan memori yang lebih kecil namun kualitas warnanya menurun karena nilai warna

[r]

3D Studio Max merupakan salah satu perangkat lunak yang paling populer dalam mengolah suatu objek atau animasi menjadi lebih realistik dan abstraktif. Dalam penulisan ini,

Identifikasi Sistem Kopling Dan Transmisi Manual Pada Toyota Kijang Innova Tipe

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya teknologi dibidang komputer, maka pembuatan aplikasi ini didesain lebih menarik agar mudah digunakan oleh siapa saja dan agar

Gambar 3 Mesin ATV Toyoco G16ADP

Dalam metode numerik terdapat banyak metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan differensial biasa non linier, dan salah satunya adalah metode runge-kutta yang