• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI BENDUNG JUWERO KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI BENDUNG JUWERO KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

62

4

BAB IV

KONDISI BENDUNG SAAT INI

4.1 DATA TEKNIK BENDUNG JUWERO

4.1.1 Data Sungai

- Nama sungai = Sungai Bodri

- Luas DAS = 554 km2

- Panjang sungai = 45 km (Sumber : BPS Kabupaten Kendal)

Daerah aliran Sungai Bodri dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Peta Daerah Aliran Sungai Bodri

(2)

63 4.1.2 Dimensi Bendung dan Elevasi

a. Bendung

(3)

64 4.2.2 Intake (pengambilan air) Bendung Juwero

Dilihat dari kondisi aliran maka Sungai Bodri dapat digolongkan sebagai sungai perennial yaitu sungai yang sepanjang tahun mengalirkan air yang cukup,

karena keadaan akuifer di sekitarnya cukup baik. Sehingga cukup mampu melayani lahan seluas 7.705 Ha.

Gambar 4.2 Tampak Samping Bendung Juwero Existing

(4)

65 Gambar 4.4 Pintu Pembilas Bendung Juwero Existing

4.3 PERMASALAHAN BENDUNG JUWERO

Adapun permasalahan dari bendung ini adalah sebagai berikut :

¾ Debit pada bulan Oktober, Juni, Agustus, dan September tidak dapat mencukupi debit yang dibutuhkan untuk mengoncori areal sawah.

¾ Terjadi Scouring pada bagian hilir dari struktur bendung.

¾ Pada saat musim banjir, konsentrasi angkutan bahan sedimen tinggi.

Gambar

Gambar 4.1  Peta Daerah Aliran Sungai Bodri
Gambar 4.2  Tampak Samping Bendung Juwero Existing
Gambar 4.4  Pintu Pembilas Bendung Juwero Existing

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pengumpulan data yang dipergunakan dalam studi evaluasi Bendung Juwero Kabupaten Kendal ini didapatkan 2 sumber yaitu sumber data primer dan sekunder.. 3.1.1 Pengumpulan

150 Pertumbuhan padi sampai panen mulai Juni dua minggu I s/d Agustus dua minggu II. Palawija :

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan, 1986, Bagian Penunjang Untuk Standar Perencanaan Irigasi , Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

Berdasarkan ketiga faktor di atas, kemiringan dasar sungai merupakan satu-satunya faktor yang dapat direkayasa untuk meminimalisir efek negatif dari aliran lahar dingin dengan cara

Rencana waktu pembangunan yang diperlukan adalah 28 minggu dengan. total anggaran Rp 10.185.086.00,00 (Sepuluh Milyar Seratus Delapan Puluh

Hal ini dimaksudkan agar aliran debris atau material sedimen yang terbawa arus sungai dapat tertahan dulu oleh sabo dam sebagai mana fungsinya sebagai bangunan penahan

Stabilitas main dam pada saat kondisi normal harus diperhitungkan, untuk sungai pada daerah gunung berapi, pada saat kondisi aliran normal akan terjadi tumbukan pada dinding

In the framework of the development and management of irrigation systems and Genteng River Pekalongan water source, planned irrigation development is expected to fulfill