• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND

MAPPING PADA SISWA KELAS IV

MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR

KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh :

ABID KHOIRUDDIN

NIM 115-13-038

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

PERSETUJUAN

Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd. Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah skripsi Lampiran : 4 Eksemplar

Kepada

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Abid Khoiruddin NIM : 115-13-038

Fakultas : Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : IMPLEMENTASI MODEL MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KREATIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas segera dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Salatiga, 14 Sebtember 2018 Pembimbing,

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Abid Khoiruddin NIM : 115-13-038

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 Sebtember 2018 Yang menyatakan,

(5)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV

MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Disusun Oleh:

ABID KHOIRUDDIN

NIM: 115-13-038

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 2 oktober 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Penguji : Achmad Maiumun, M.Ag. Sekretaris : Dr. Wahyudhiana, M.M.Pd. Penguji I : Dra. Ulfah Susilawati, MSI Penguji II : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd

Salatiga, 2 Oktober 2018 Dekan FTIK IAIN Salatiga,

Suwardi, M.Pd.

(6)

MOTTO

Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti

Segala kesempurnaan hidup apapun itu (kesaktian, kepandaian, kejayaan, dan kekayaan) dapat diluluhkan dengan budi pekerti

(7)

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak Nur Arif (Almarhum), Ma’e Srilatun (Almarhumah) dan beserta keluarga tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta memberikan semangat dan do’a yang tiada henti,

2. Kak fudin, mbak Hiroh, kak Maftuh, kak Haris, mbak Yazah , kak Ilmi (almarhum), mbak Umi (almarhumah) yang selalu memimpikan untuk dapat mendapimpingi wisuda, terima kasih atas semangatnya,

3. Para dosenku dan dosen pembimbingku Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd yang telah memberikan bekal ilmu,

4. Rekan-rekan PGMI khususnya konsentrasi IPS Tiara, Malik, Umam dkk terima kasih atas motivasi dan semangatnya,

5. Rekan-rekan PSHT komisariat IAIN Salatiga yang senantiasa memberikan dukungan,

6. Rekan-rekan PPL MI Pulutan, KKN Dusun Tepus Wetan terima kasih atas do’a serta dukungan,

7. Rekan-rekan OJOL (ojek online) BC seruni semoga selalu di berikan kesehatan selalu,

(8)

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis,

Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi penganut di bumi ini seta memberikan bekal Ilmu keislaman maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat kelak.

Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Taufik Ismail S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Miftahun Najihin Kauman Lor, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian. 6. Bapak Mahasin Billah, S.Pd.I selaku Guru Kelas IV MI Miftahun Najihin

Kauman Lor.

7. Bapak/ibu guru dan karyawan MI Miftahun Najihin Kauman Lor yang telah membantu penulisan selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut. 8. Murid-murid kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor yang telah

mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.

(9)

10.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon do’a serta amal mereka mendapat balasan yang baik serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT memberikan keberkahan ilmu bagi kita semua. Aamiin.

Salatiga, 14 Sebtember 2018 Penulis

(10)

ABSTRAK

Khoiruddin, Abid. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 .

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd

Kata Kunci : Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Model Mind Mapping.

Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar siswa yang dilatarbelakangi dengan adanya kenyataan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor dalam pembelajaran IPS tergolong masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan metode pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi pada siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor tahun pelajaran 2017/2018

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak dua putaran (siklus). Setiap putaran dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor tahun ajaran 2017-2018 dengan jumlah siswa 27 terdiri atas laki-laki 12 dan perempuan 15. Data yang didapat dari test dan pengamatan.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

PENGESAH KELULUSAN ... v

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 16

1. Pengertian Belajar ... 17

2. Ciri-ciri Belajar ... 17

(12)

4. Pengertian Hasil belajar ... 29

5. Macam-macam Hasil Belajar ... 29

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 30

B. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 30

1. Pengertian IPS ... 30

2. Hakekat IPS ... 31

3. Tujuan IPS ... 31

4. Standar Kompetensi untuk SD/MI Kelas IV Semester 2 ... 31

C. Model Mind Mapping ... 34

1. Pengertian Mind Mapping ... 34

2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Mind Mapping ... 34

3. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ... 35

4. Kelebihan Mind Mapping... 35

5. Kelemahan Mind Mapping ... 36

6. Prosedur Penetapan KKM ... 36

D. Telaah Penelitian Terdahulu ... 38

(13)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus ... 55

1. Data Hasil Pengamatan Nilai Siswa ... 55

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 58

1. Data Hasil Belajar siklus I... 59

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 61

1. Data Hasil Belajar Siklus II ... 62

D. Pembahasan ... 64

1. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ... 64

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan ... 68

2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 73

(14)

DAFTAR TABEL

Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas ... 8

Tabel 2.1 Standart Kompetensi kelas IV SD/MI ... 33

Tabel 3.1 Data Guru MI Miftahun Najihin Kauman Lor ... 44

Tabel 3.2 Data siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor ... 45

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas IV ... 55

Tabel 4.2 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 59

Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 62

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup ... 73

Daftar Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin ... 74

Rencana PelaksanaanPembelajaran Siklus I ... 75

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 82

Soal Tes Siklus I ... 89

Soal Tes Siklus II ... 92

Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 94

Lembar pengamatan Guru Siklus II ... 96

Nilai Pra Siklus ... 99

Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 100

Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 101

Surat permohonan Ijin Penelitian ... 102

Surat Balasan ijin Penelitan ... 103

Dokumentasi Kelas IV ... 104

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bukan hanya berlaku selama sekolah, tetapi pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, masyarakat serta sekolah. Pada umumnya tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut di maksud adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang berlangsung di sekolah pada dasarnya untuk melatih, mendidik, dan membina agar siswa mampu berfikir. Guru berperan sebagai pendidik yang dituntut untuk bisa berinovasi dalam menyampaikan materi, sehingga dengan cara pembelajaran yang baik dan benar materi bisa dihayati oleh siswa.

(17)

Berdasarkan hasil observasi di MI Miftahun Najihin,Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV, proses pembelajaran umumnya masih menggunakan model lama, seperti guru mencatat di papan tulis dan siswa menyalin ke buku catatan. Hal ini menyebabkan pembelajaran berjalan kurang efektif dan membosankan sehingga minat belajar siswa berkurang dan siswa menjadi susah mengerti pelajaran. Setelah mengamati kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dapat dipaparkan beberapa masalah diantaranya: (1) semangat siswa dalam pembelajaran masih kurang.(2) model pembelajaran mencatat siswa masih kurang di minati.(3) hasil belajar kurang memuaskan. Salah satu faktor yang memicu adanya masalah tersebut yaitu cara guru yang masih menggunakan model lama sehingga siswa tidak dapat menguasai materi dengan baik.

Pada dasarnya solusi-solusi sudah dibuat oleh para ahli. Mulai dari mengubah kurikulum, memberikan pelatihan terhadap guru-guru agar lebih berkompeten. Dari semua solusi yang telah di keluarkan, terutama proses pembelajaran masih bisa dikatakan berada jauh dari apa yang di harapkan. Salah satu solusi yang di tawarkan oleh para ahli dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia adalah penggunaan model-model pada pembelajaran.

Banyak model pembelajaran salah satunya dengan penerapan model mind mapping membantu para siswa mempermudah untuk menempatkan

(18)

Menurut Buzan dalam Sholihah (2013:4) mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dansecara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita mind mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupasehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.

Sebuahkreativitas dan teknik untuk meningkatkan produktivitas yang dapat meningkatkan pembelajaran dan efisiensi individu dan organisasi. Ini adalah sebuah sistem revolusioner untuk menangkap ide-ide dan wawasan horizontal di atas kertas. Hal ini dapat digunakan dalam hampir setiap kegiatan di mana pikiran, perencanaan, ingatan atau kreativitas yang terlibat. Dimulai dengan gambar pusat dan kata kunci, warna, kode, dan simbol, mind mapping dengan cepat menggantikan metode yang lebih tradisional dalam

menguraikan dan pencatatan di tempat kerja di seluruh dunia(Buzan,2012:3). Berdasarkan pemikiran di atas maka peneliti berinisiatif mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”.

B. Rumusan Masalah

(19)

C. Tujuan penelitian

Dengan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang di gunakan adalah Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoristis

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumbangan teoritis bagi guru kelas khususnya pada mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah.

2. Manfaat praktis a. Bagi siswa

1) Agar siswa dapat memahami materi yang di berikan oleh guru secara baik dan mendetail

2) Siswa dapat mencatat dan mudah mengingat 3) Motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran

(20)

b. Bagi guru: sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan.

c. Bagi sekolah: meningkatkan prestasi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.

F. Definisi Operasional 1. Belajar

Belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman dalam Afandi (2013:7), bahwa “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Rasimin (2012:11) mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintergrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

3. Hasil Belajar

(21)

4. Mind mapping

Menurut Huda (2013: 307) mind mapping merupakan model untuk melejitkan pemikiran siswa. Mind mapping bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun. Pada hakikatnya, mind mapping digunakan untuk memunculkan penyelesaian suatu topik sekaligus ampuh bagi belajar siswa.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah Penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

(22)

Menurut Hasan dalam Munawaroh (2012:35) menyatakan penelitian tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata situasi.

Menurut Suharsimi (2006:53) menyatakan penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan aturan tertentu untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di Kelas Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 27anak laki-laki 12 perempuan 15. Dan diampu oleh seorang guru yang bernama Mahasin Billah S.Pd.I penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 pada siklus I, dan pada tanggal 4 Mei 2018 pada siklus II.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahahap, yaitu 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi.

(23)

Gambar 1.1

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Saminanto,2011)

Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Setiap tahapan dirancang dengan melalui tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.

a. Perencanaan Tindakan 1) Identifikasi masalah

a) Mewawancarai siswa

b) Melakukan observasi langsung di kelas

PERENCANAAN

SIKLUS 1

PENGAMATAN

PERENCANAAN

SIKLUS II

PENGAMATAN

PELAKSANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

REFLEKSI

(24)

b. Formulasi solusi dalam bentuk hipotensi tindakan

1) Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan bentuk kegiatan siswa.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. 3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai

proses dan hasil tindakan perbaikan.

4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan. c. Pelaksanaan tindakan

1) Guru memberikan penjelasan tentang mind mapping. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran .

3) Guru mengajak siswa membuat mind mapping.

4) Guru memberikan soal yang berhubungan dengan materi. 5) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. d. Pengamatan

1) Selama proses pembelajaran mengetahui keaktifan siswa.

2) Mencatat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses belajar.

e. Refleksi

(25)

2) Membuat simpulan sementara terhadap siklus I. 4. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Obsevasi

Menurut Sukmadinata (2010:220) Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola kelas serta. mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan model mind mapping pada siswa kelas IV Mi Miftahunnajihin Kauman Lor.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai IPS siswa kelas IV Mi Miftahun Najihin sebelum diterapkan penelitian tindakan kelas.

c. Tes

(26)

5. Analisis Data

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui peningkatan dengan model mind mapping yang digunakan peneliti dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

M =

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa

b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan:

P = Nilai dalam persen F = Frekuensi

(27)

c. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar

Kategori ketuntasan belajar yitu secara individu dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk teknis siswa dikatakan telah tuntas belajar secara individu bila telah mencapai nilai batas terendah kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran yang telah ditentukan untuk mata pelajaran IPS yaitu nilai 70. Selanjutnya kelas disebut tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa yang memenuhi KKM mencapai 85% atau lebih. Penetapkan KKM ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan:

a) Dilakukan melaluianalisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.

b) KKMKompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasartersebut. c) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)

merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut.

(28)

e) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

d. Langkah-langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

KKM Indikator KKM Kopetensi Dasar KKM Standar Kopetensi KKM Mata pelajaran

b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian

c) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan

d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik

(29)

H. Indikator Keberhasilan

Indicator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Pemahaman IPS pada siswa berdasarkan tes akhir siklus dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas pemahaman dari pra siklus berikutnya dengan kriteria 75% dari total siswa dalam kelas, tuntas minimal pada tingkat 3 atau memuaskan dengan sedikit kekurangan.

2. Aktivitas belajar siswa di katakana meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari minimum aktivitas belajar siswa berkategori aktif atau baik.

3. Prasentase hasil belajar siswa mengalami peningakatan dari pra siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.

(30)

I. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat di bawah ini:

Bab I : Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian.

Bab III : Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Miftahun Najihin Kauman Lor.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan.

(31)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhikebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013: 2).

Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

(32)

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Ciri-Ciri Belajar

Menurut Baharuddin & Esa N.W dalam Sriyanti (2013), ciri-ciri belajar meliputi :

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan belajar siswa, Selameto (2013:54) menggolongkan kesulitan belajar menjadi dua faktor:

a. Faktor-faktor Intern 1) Faktor Jasmaniah

(a) Faktor Kesehatan

(33)

kurang darah ataupoun ada gangguan-gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubunya.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. (b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatanya itu.

2) Faktor Psikologis (a) Inteligensi

(34)

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Walaupun begitu siswa yang mempumyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya.

(b) Perhatian

Menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa , maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

(c) Minat

(35)

sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperolah kepuasan.

minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bhan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tariknya baginya.

Jika terdapat siswa yang kurang berminatnterhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitanya dengan bahan perlajaran yang dipelajari itu. (d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika baha pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.

(e) Motif

(36)

tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya. Motif-motif dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

(f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak suah siap. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

(g) Kesiapan

(37)

perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Ini disebabkan karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja.

b. Faktor-faktor Ekstern 1) Faktor Keluarga

(a) Cara Orang Tua Mendidik

(38)

pendidikan anaknya, dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.

(b) Relasi Antar anggota Keluarga

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang lebih baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

(c) Suasana Rumah

Suasana yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh dan ramai tidak akan memberi ketenangan kepadaanak yang belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik diperlukan suasana yang tentram dan nyaman.

(d) Keadaan Ekonomi Keluarga

(39)

tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar.

(e) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugasdi rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membatu kesulitan yang dialami anak di sekolah.

(f) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

2) Faktor Sekolah (a) Model Mengajar

(40)

misalnya guru kurang persiapan dan kurang menguasai dalam pembelajaran sehingga guru tersebut menyajikan tidak jelas. (b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.

(c) Relasi guru dengan siswa

(41)

(d) Relasi siswa dengan siswa

Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk berangkat sekolah dengan alasan-alasan yang tidak-tidak karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal itu terjadi, segeralah siswa diberi pelayanan bimbingan atau penyuluhan agar ia dapat diterima kembali ke dalam kelompoknya. Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

(e) Disiplin sekolah

(42)

disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan diperpustakaan. Agar siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang laindisiplin pula.

(f) Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang di pakai oleh guru pada waktu mengajar di pakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baikserta dapat belajar dengan baik pula.

(g) Waktu sekolah

(43)

sebenarnya kurang baik. Di mana siswa harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Jika siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya sudah lelah/lemah, misalnya pada siang hari, akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang lemah tadi. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh positif terhadap belajar.

(h) Keadaan gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakterisrtik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung yang memadai di dalam setiap kelas, agar anak dapat belajar dengan aman dan nyaman.

3) Faktor masyarakat

(a) Keadaan siswa dalam masyarakat

(44)

(b) Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya.

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.

4. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahanyang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.Pengertian di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Susanto (2013:5) yang menyatakan hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

5. Macam-macam hasil belajar a. Pemahaman konsep

(45)

kognitif, efektif, dan psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan kemampuan intelektual. Ranah efektif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai -nilai, perasaan, dan minat. Ranah psikomotor mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan keterampilan fisik atau gerak yang ditunjang oleh kemampian psikis. b. Ketrampilan proses

Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013:9) mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Ketrampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

c. Sikap

(46)

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar a. Faktor intern

Faktor intern merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor intern ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor ekstern

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. B. Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian IPS

Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS, menurut Sapriya

(47)

2. Hakikat IPS

Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari, baik yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012: 44).

3. Tujuan IPS

IPS mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat. Selain itu memiliki tujuan aplikatif yaitu sebagai pendidikan yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari (Rasimin, 2012: 40).

4. Standart Kompetensi untuk SD/MI Kelas IV Semster II

(48)

Tabel 2.1

Standar kompetensi dan kompetensi dasar Tahun 2017/2018

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mengenal sumber daya

alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi

1. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di

daerahnya

2. Mengenal pentingnya koperasi dalam

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat 3. Mengenal perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman

menggunakannya

(49)

C. Model Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke

dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari mind map, mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secra harfiah akan memetakan pikiran kita (Buzan 2005:4)

2. Langkah-langkah model pembelajaran mind mapping a) Persiapan

1) Merumuskan tujuan model pembelajaran 2) Menyiapkan siswa dan model mind mapping

3) Memastikan setiap siswa membawa alat tulis yang di butuhkan 4) Kelas dalam keadaan nyaman

b) Pelaksanaan

1) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyiapkan kertas kosong dan pensil warna

2) Guru berhadapan dengan siswa untuk melakukan percakapan. 3) Guru menjelaskan materi dengan model mind mapping 4) Siswa membuat mind mapping secara kreatif

(50)

c) Evaluasi

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan hasil mind mapping.

2) Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru mengatakan salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan mengajak siswa untuk mengulangi kembali

3. Langkah-langkah membuat mind mapping

Langkah-langkah mind mapping menurut (Buzan, 2001 : 21-23)

a) Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang di letakkan dalam posisi memanjang.

b) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. c) Gunakan warna pada seluruh mind mapping.

d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya.

e) Buatlah mind mapping berbentuk melengkung bukan garis lurus. f) Gunakan satu kata perbaris.

g) Gunakan gambar di seluruh mind mapping 4. Kelebihan mind mapping

Kelebihan mind mapping menurut sholihah (2015:3) a) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas

(51)

d) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan e) Catatan lebih terfokus pada inti materi f) Mudah melihat gambar secara keseluruhan

g) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan

h) Memudahkan penambahan informasi baru i) Setiap peta bersifat unik

5. Kelemahan mind mapping

Kelemhan mind mapping dalam

(http://www.dkampus.com/2017/03/manfaat-model-pembelajaran-mind-map/amp/) menurut kurniawati:

a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat b) Tidak sepenuhnya murid yang belajar

c) Mind mapping siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind mapping

6. Prosedur Penetapan KKM

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam

https://www.tendikpedia.com/2017/08/prosedur-penentuan-kkm.html?m=1 adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh

satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,

(52)

a) Karakteristik peserta didik (intake), yaitu memperhatikan kualitas

peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil

ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah,

atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin

tinggi pula nilai KKMnya.

b) Karakteristik muatan atau mata pelajaran (kompleksitas), yaitu

memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang

terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari

pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu

sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi

pada KD maka nilai KKMnya semakin rendah tetapi semakin mudah

KD maka nilai KKM semakin tinggi.

c) Kondisi satuan pendidikan (pendidik dan daya dukung), yaitu

memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang

pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru

(misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik

dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan

kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung,

semakin tinggi pula nilai KKMnya.

Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya

secara bersama-sama kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan

(53)

serta dapat dibuat berbeda untuk setiap mata pelajaran atau dapat juga

dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.

D. Telaah penelitian terdahulu

Beberapa penelitian yang relevan terkait model mind mapping telah dilakukan

1. Skripsi yang di tulis oleh Friezsya Puti Chandramica Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Lampung dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPS pada Siswa kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017”. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa model mind

(54)

penelitian sebanyak 50 siswa yang terbagi atas 2 kelas. IVA sebagai kelas kontrol dan IVB sebagai kelas eksperimen. Instrumen utama yang digunakan adalah tes. Data dianalisis dengan menggunakan Dependent Sample Test pada taraf kepercayaan 5% (sig = 0,05). Hasil perhitungan menunjukkan nilai rata-rata selisih pre-test dan post-test hasil belajar IPS pada kelas kontrol adalah 6,00 sedangkan pada kelas eksperimen adalah 17,00 dan jika dibandingkan nilai ratarata selisih pre-test dan post-test kelas kontrol dengan kelas eksperimen, nilai ratarata selisih pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil uji dependent sample test pada taraf kepercayaan (significance level) 5% menunjukkan nilai t hitung sebesar 16,333 dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran mind mapping berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung tahun pelajaran 2016/2017.

2. Skripsi yang di tulis Natriani Syam Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Mind

Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV SDN 54 Kota Parepare” Tujuan

(55)

meningkatkan hasil belajar IPS tentang perkembangan teknologi siswa kelas IV SDN 54 Kota parepare melalui penerapan model pembelajaran Mind Mapping. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah peneliti dan siswa kelas IV SDN 54 Kota Parepare, sebanyak 26 orang yang terdiri dari 11 laki-laki dan 15 perempuan dan peneliti. Data diperoleh melalui teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dengan cara mengelompokan data aspek guru dan aspek siswa. Tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada siklus I hasil belajar masih dalam kategori cukup. Pada siklus II hasil belajar telah mencapai indikator keberhasilan dengan kategori baik. Kesimpulan hasil penelitian yaitu terjadi peningkatan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran Mind Mapping pada siswa kelas IV SDN 54 Kota Parepare.

(56)

belajar dan kreatifitas siswa. Dari penelitian di atasmenunjukkan model mind mapping sanggat berpengaruh terhadap kemampuan siswa baik dalam hasil belajar dan kreatifitas. Sehubungan dengan hal tersebutmaka perlu di kembangakan penelitian-penelitian yang dapat meningkatkan hasil dan kertifitas. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Model Mind

Mapping untuk Meningkatkan Hasil dan Kreatifitas Belajar IPS pada Siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor kecamatan Pabelan

(57)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Miftahun Najihin Kaumann Lor Kecamatan Pabelan Kab. Semarang

1. Letak Geografis MI Miftahun Najihin Kauman Lor

MI Miftahun Najihin Kauman Lor terletak di Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah timur dengan batas Mts Tarqiyatul Himmah b. Sebelah selatan dengan batas pekarangan rumah warga c. Sebelah barat dengan batas rumah warga

d. Sebelah utara dengan batas jalan kampung 2. Identitas MI Miftahun Najihin

Nama : MI Miftahun Najihin

N.S.S : 1123321

Provinsi : Jawa Tengah

Kabupaten : Semarang

Kecamatan : Pabelan

Desa/Kelurahan : Kauman Lor

(58)

Daerah : Pedesaan Status Sekolah : Swasta Kelompok Sekolah : Inti

Tahun Berdiri : 27 Januari 1979 Waktu Pendidikan : Pagi

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri 3. Keadaan Gedung MI Miftahun Najihin

Jumlah gedung MI Miftahun Najihin sudah layak dan memadahi sebagai salah satu sarana pendidikan. MI Miftahun Najihin telah memiliki gedung yang meliputi :

a. Enam lokal kelas untuk kelas I – VI dengan ukuran 7 x 5

b. Satu lokal ukuran 7 x 5 terbagi menjadi ruang kepala sekolah dan ruang guru, dan ruang komputer.

c. Halaman sekolah d. Tempat ibadah

e. Enam lokal WC dan kamar mandi untuk siswa, dan 1 untuk guru dengan ukuran 2 x 1

4. Visi dan Misi Madrasah a. Visi Madrasah

(59)

1) Pengembangan proses belajar mengajar secara optimal 2) Bimbingan pelatihan dan keterampilan

3) Memupuk kesadaran menjalankan ibadah dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

5. Tenaga Pendidik

Guru MI Miftahun Najihin berjumlah 11 orang. Adapun nama dari sepuluh guru tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Data Guru MI Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun pelajaran 2017/2018

No. Nama

1 Tri Handayani, S.Pd.I

2 Umi Shobihah,S.Pd.I 3 Umi Nadziroh, S.Pd.I 4 Sriyanti, S.Pd.I

5 Mahasin Billah, S.Pd.I 6 Julikatun, S.Pd.I

(60)

11 Ikhda Malik Ibrahim, S.Pd

6. Keadaan Siswa

Jumlah peserta didik MI Miftahun Najihin adalah 174, dengan jumlah siswa 93 orang dan jumlah siswi 81orang pada tahun ajaran 2017/2018

7. Data siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor

Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV semester genap tahun pelajaran 2017/2018 MI Miftahun Najihin Kauman Lor , Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki 13 anak dan perempuan 14 anak. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Data siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2017/1018

NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1 Adistya Angga Alfintya L

2 Airin Damayanti P

3 Alfia Shafira Maulita P

(61)

5 Anik Rahmawati P 6 Anjanie Fardha Ushani P

7 Erlan Edi Maulana L

8 Estu Apsarini P

9 Ginanjar Wahyu R P

10 Hadiyah Alya P

11 Mala Lailatun Nisa P

12 Muhamad Bahrurridho L

13 Muhammad Khoirul A L

14 Muhammad Rifat M L

15 Naakhl Arkham Kautsar L

16 Nawal Habib Ibrahim L

17 Nazwa Kayla Baharudin P

18 Putri Aisyah P

19 Rendika Yefta A C L

20 Rindy Agil Widyastuti P

21 Salwa Kamila Wiskha P

22 Zaky Firman Maulana L

23 Vassallia Keysha A.A P

24 Satria Bagus Prayitna L

(62)

26 M.Adlu S L

27 Danang Fahmi A L

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan masing-masing siklus satu kali pertemuan selama kurang lebih dua jam pelajaran (2x35menit). Siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 April 2018 dan siklus II dilaksanakan pada hari senin 4 Mei 2018.

1. Deskripsi Kegiatan Siklus I

Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 April 2018 pada jam(08.30-10.00) dan diikuti oleh 27 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa halsebagai berikut :

1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa.

2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan model mind mapping.

(63)

4) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.

5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS.

6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS.

7) Melakukan dokumentasi. b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I membahas tentang masalah di lingkunagan sekitar. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui tentang teknologi produksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. c) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

d) Guru menanyakan kabar siswa.

e) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis. f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(64)

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a) Guru bertanya mengenai teknologi produksi di sekitar lingkungan

b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Tahap Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a) Guru menyampaikan materi pelajaran. b) Guru menyiapkan mind mapping

c) Guru membagikan lembar kertas kosong/HVS. d) Siswa di minta untuk menyiapkan pensil warna

e) Guru mencatat di papan tulis menggunakan model mind mapping f) Siswa diminta untuk memperhatikan cara menulisan dengan

model mind mapping.

g) Siswa mencatat mengunakan model mind mapping dengan penuh kreatifitas.

h) Siswa diminta untuk menyebutkan contoh kemudian di catat mind mapping yang sudah di buat.

i) Siswa diminta untuk menjelaskan hasil catatan mind mapping. Tahap Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

(65)

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir, guru:

a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui siswa. b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,

memberikan penguatan, dan penyimpulan. c) Guru memberikan soal evaluasi

c. Refleksi

Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran siklus II.

2. Deskripsi Kegiatan Siklus II

Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 Mei 2018 pada jam (08.30-10.00) dan diikuti oleh 27 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut :

(66)

2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP. 3) Mempersiapkan sumber dan mind mapping.

4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar berupa tes tertulis.

5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.

6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS.

7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

8) Melakukan dokumentasi. b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II membahas tentang teknologi komunikasi. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan agar siswa dapat mendeskripsikan teknologi komunikasi pada zaman dahulu dan sekarang. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa dengan penuh khidmad.

(67)

d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a) Guru bertanya mengenai teknologi komunikasi di sekitar lingkungan

b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.

Tahap Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a) Guru menyampaikan materi pelajaran. b) Guru menyiapkan mind mapping

c) Guru membagikan lembar kertas kosong/HVS d) Siswa diminta untuk menyiapkan pensil warna

e) Guru mencatat di papan tulis menggunakan model mind mapping

f) Siswa diminta untuk memperhatikan cara menulisan dengan model mind mapping.

(68)

h) Siswa diminta untuk menyebutkan contoh kemudian di catat mind mapping yang sudah di buat.

i) Siswa diminta untuk menjelaskan hasil catatan mind mapping. Tahap Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui siswa. b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,

memberikan penguatan, dan penyimpulan. c) Guru memberikan soal evaluasi

2) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir, guru:

a) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

c) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

c. Refleksi

(69)
(70)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Tahap pra siklus dilakukan sebelum melakukan tahap siklus 1. Peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran. Hasil pra siklus diambil dari nilai harian siswa, banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM atau belum tuntas. Dari 27 siswa kelas IV hanya 13 siswa yang mencapai KKM atau tuntas dan 14 siswa lainnya masih belum mencapai KKM. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran IPS yaitu 70. Dari keterangan tersebut artinya masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.

1. Data Hasil Pengamatan Nilai Siswa Pra Siklus Tabel 4.1

Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas IV Tahun Pelajaran 2017/2018

(71)

5 AR 70 100 

6 AFU 70 60 

7 EEM 70 60 

8 EA 70 100 

9 GWR 70 60 

10 HA 70 80 

11 MLN 70 80 

12 MB 70 60 

13 MKA 70 60 

14 MRM 70 60 

15 NAK 70 60 

16 NHI 70 80 

17 NKB 70 100 

18 PA 70 60 

19 RYAC 70 40 

20 RAW 70 100 

21 SKW 70 60 

22 ZFM 70 40 

23 VKA.A 70 80 

24 SBP 70 60 

(72)

26 M.AS 70 60 

27 DFA 70 70 

Jumlah 1970 13

(44,4%) 14 (55,6%)

KKM : 70

Tuntas: 13 (44,4%)

Belum tuntas : 14 (55,6%)

Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM yaitu sebanyak 13 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa dengan rata-rata kelas sebanyak 72,9%. Hasil nilai menunjukkan bahwa masih rendahnya nilai ketuntasan yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.Berdasarkan data nilai pra siklus pada mata pelajaran IPS materi pengertian pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat ini akan dilakukan perbaikan pada siklus I. Pada siklus I ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan model mind mapping , dan jika belum ditemukan hasil yang sesusai maka akan dilkakukan perbaikan lagi pada siklus II.

2. Refleksi

(73)

a. Pelaksanaan tes yang diberikan oleh guru kepada siswa belum sesuai yang diharapkan masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan.

b. Siswa masih sulit memahami materi yang diberikan.

c. Model pembelajaran yang digunakan guru juga masih sangat sederhana, akibatnya siswa sulit memahami materi yang disampaikan.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 April2018 pada jam (08.30-10.00). Tujuan siklus I adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi teknologi komunikasi dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping. Pada tahap siklus I peneliti mengajak guru untuk melakukan

kerjasama yaitu menyuruh siswa untuk menyebutkan macam-macam teknologi komunikasi dilingkungan sekitar. Dalam proses pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan guru yaitu bagaimana cara agar siswa mengerti dan langkah apa saja yang harus dilakukan oleh guru.

(74)

1. Data Hasil Belajar Siklus I Tabel 4.2

Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I

No Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Belum Tuntas

1 AAA 70 90 

2 AD 70 80 

3 ASM 70 60 

4 AIN 70 100 

5 AR 70 100 

6 AFU 70 60 

7 EEM 70 60 

8 EA 70 60 

9 GWR 70 80 

10 HA 70 80 

11 MLN 70 90 

12 MB 70 60 

13 MKA 70 70 

14 MRM 70 60 

(75)

16 NHI 70 80 

17 NKB 70 100 

18 PA 70 60 

19 RYAC 70 50 

20 RAW 70 100 

21 SKW 70 80 

22 ZFM 70 40 

23 VKA.A 70 100 

24 SBP 70 70 

25 ELP 70 100 

26 M.AS 70 60 

27 DFA 70 70 

Jumlah 2010 16

(59,3%) 11 (40,7%)

KKM : 70

Tuntas : 16 (59,3%) Belum tuntas : 11 (40,7%)

(76)

13 siswa dengan presentase sebanyak 44,4%.Sedangkan siswa yang tuntas mengalami peningkatan menjadi 16 siswa dengan persentase sebanyak 59,3%.

1. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, peneliti menemukan kelemahan yang terdapat pada siklus I yaitu:

a. Siswa menjadi fokus, hal ini dikarenakan siswa lebih focus ke objek pada pembelajaran model mind mapping.

b. Pengolaan siswa yang sangat sulit. Karena, pembelajaran ini biasanya siswa lebih aktif.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilakukan yaitu dengan tujuan melakukan perbaikan pada silklus I. Siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 Mei 2018 pada jam (08.30-10.00). Dari hasil pembelajaran siklus I banyak siswa yang belum mencapai KKM, pada siklus II ini peneliti juga menerapkan model mind mapping dengan hasil sangat memuaskan yaitu peserta didik mencapai tuntas

(77)

1. Data Hasil Belajar siklus II : Tabel 4.3

Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Belum Tuntas

1 AAA 70 100 

2 AD 70 80 

3 ASM 70 100 

4 AIN 70 100 

5 AR 70 100 

6 AFU 70 100 

7 EEM 70 100 

8 EA 70 100 

9 GWR 70 100 

10 HA 70 80 

11 MLN 70 100 

12 MB 70 80 

13 MKA 70 80 

14 MRM 70 80 

(78)

16 NHI 70 80 

17 NKB 70 100 

18 PA 70 80 

19 RYAC 70 100 

20 RAW 70 80 

21 SKW 70 100 

22 ZFM 70 100 

23 VKA.A 70 100 

24 SBP 70 80 

25 ELP 70 80 

26 M.AS 70 80 

27 DFA 70 100 

Jumlah 2480 27(100%) 0

KKM : 70 Keterangan: Tuntas: 27 (100%) Belum tuntas: 0 (0%)

(79)

Rata-rata nilai kelas yang diperoleh yaitu 91,8% yang berarti bahwa pada tahap siklus II ini pembelajaran IPS tuntas sehingga peneliti tidak lagi melanjutkan ketahap selanjutnya.

D. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV di MI

Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar IPS dengan menggunakan pembelajaran mind mapping mulai dari siklus I sampai dengan siklus II terlihat ada peningkatan dalam hasil belajar siswa pada materi teknologi produksi dan komunikasi di kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Pembelajaran mind mapping dapat memotivasi belajar siswa dan membuat siswa lebih kreatif sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat.

Gambaran hasil belajar siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping, dapat dilihat dari hasil tes siswa.

(80)

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

NO Tahap Hasil Belajar

Nilai rata-rata

Tuntas Persentase Belum Tuntas

Presentase

1. Pra Siklus 72,9% 13 44,4% 14 55,6%

2. Siklus I 74,4% 16 59,3% 11 40,7%

3. Siklus II 91,8% 27 100% 0 0%

Gambar

Gambar 1.1
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Buku ini diharapkan agar masing-masing keturunan Bani Gunayasa dapat lebih mengenal dan dengan demikian tujuan awal dari kegiatan arisan yaitu untuk lebih

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang

[r]

Evaluasi formatif.. c) Analisis tugas, analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi,

Langkah-langkah PBL meliputi 5 fase menurut Arends (2008), yaitu: 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, yaitu guru membahas tujuan pelajaran dan

ada lima puluh ruangan, sepuluh ruangan dalam kondisi baik. dan empat puluh ruangan lain dalam

 Untuk ijazah S2 yang dikeluarkan Program Pasca Sarjana PT Negeri dan PT Swasta, agar disahkan oleh Direktur Pasca Sarjana Perguruan Tinggi tersebut, sedangkan

Dalam penentuan payload dan desain kapal ini maka akan memperhatikan kondisi alur pelayaran dan kedalaman pelabuhan di daerah APBS, dari data dilapangan dan dari