• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

E-COMMERCE

(2)

2 2

(3)

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard merupakan suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda

 Adalah Kaplan dan Norton dalam makalahnya yang menggagas pentingnya konsep BSC. Anonim (2005) mendefinisikan BSC

sebagai sistem manajemen strategi dan pengukuran yang menghubungakan sasaran strategis kepada indikator yang komprehensif. Untuk itu diperjelas juga bahwa indikator yang digunakan harus merupakan kegiatan dan proses kegiatan inti lingkungan organisasi beroperasi

(4)

Konsep Balanced Scorecard

“BSC” memandang ukuran keberhasilan “bukan hanya” dari perspektif keuangan, tetapi harus ukuran seimbang (balanced) antara “keuangan dan non-keuangan”, menjadi 4 (empat) perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,

pembelajaran dan pertumbuhan;

“BSC” ibarat instrumen “dashboard” dalam mobil, “cockpit” dalam pesawat atau “raport sekolah”, selalu memberikan sinyal posisi

keberadaan, kecepatan mencapai tujuan, atau kondisi “warna merah, kuning atau hijau”

(5)

Konsep Balanced Scorecard

 BSC dalam manajemen strategis merupakan “alat pencapaian tujuan strategis dengan penjabaran strategi ke tujuan dalam 4 persepekif”

 BSC menjadi suatu sistem manajemen yakni : ”memetakan strategi”, ”menjabarkan strategi ke tujuan dalam 4 perspektif”, dan

”mengevaluasi kinerja organisasi”

 BSC suatu sistem manajemen ”untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi, strategi, dan sasaran kepada stakeholders”

(6)

Ukuran yang seimbang (Balanced)

 Keseimbangan “ukuran keuangan dan non keuangan”

 Keseimbangan “ukuran kinerja eksternal dan internal organisasi”.

 Keseimbangan “ukuran hasil di masa lalu dan masa yang akan datang”.

 Keseimbangan “ukuran kinerja jangka pendek dan jangka panjang”

 Keseimbangan “ukuran kinerja empat (4) perspektif: finansial, pelanggan, proses internal , pembelajaran & pertumbuhan”

(7)
(8)

Sinergi Balanced Scorecard

Implementasi strategi:

Melalui dashboard atau cockpit pimpinan dapat memonitor tingkat kemajuan organisasi dan unit kerja dalam mencapai tujuan, serta mengendalikan kecepatan dalam mencapai target.

Pelaporan internal:

Dengan sistem pelaporan BSC dapat diketahui setiap saat kinerja organisasi dan unit kerja serta rekomendasi kebijakan organisasi (RKO)

 BSC menjadi instrumen pendorong peningktan kinerja (improvement) secara terus-menerus

(9)

Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan :

 BSC menggambarkan “visi masa depan perusahaan/ organisasi dan menempatkan strategi pada pusat perhatian”

 BSC dengan konsep keterkaitan/hubungan kausal dapat

“mensinergikan keseluruhan unit kerja dalam organisasi mencapai strategi”

 Dengan peta strategi, BSC “memetakan semua faktor utama organisasi, termasuk yang intangeble”

 Sebagai alat manajemen, BSC “mengkomunikasikan strategi diantara para pelanggan organisasi (internal & eksternal), diantaranya dengan ‘strategy map’ (peta strategi)”

(10)

Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan :

 BSC “meningkatkan keterkaitan antar fungsi perusahaan/ organisasi dan memfokuskan pada perubahan yang diinginkan”

 BSC “memfokuskan pada ukuran keberhasilan yang utama”

 BSC berkaitan dengan “sistem evaluasi kinerja”

 BSC meningkatkan “efisiensi organisasi”

 BSC “memperbaiki komunikasi, khususnya internal organisasi”

 BSC “mengurangi resiko dengan sistem monitoring yang sangat akurat”

 BSC dapat “membantu penyusunan anggaran dengan mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan melalui target-target yang ditetapkan”

(11)

Proses Implementasi Balanced Scorecard :

 Tahapan proses implementasi BSC bervariasi, dalam ‘Association Balanced Scorecard’ oleh The Balanced Scorecard Institute, adalah sebagai berikut:

a. Perumusan Visi dan Misi, b. Peta Strategi

c. Sasaran Strategi (Stategic Objectives) d. Ukuran (Measurement)

e. Penetapan Target

f. Penetapan Rencana Kinerja (Initiative). g. Pengukuran kinerja

(12)

Tahap-tahap Implementasi Balanced Scorecard :

1. Visi & Misi 2. Tujuan

3. Peta Strategi 4. Bobot

5. Sasaran Strategi

6. Indikator Kinerja Utama (IKU)

7. Program Kerja, Rencana Kerja/Kinerja Tahunan (RKT) atau menurut jangka waktu tertentu lainnya (Strategic Initiatives); 8. Target;

9. Realisasi 10. Skor

(13)

Performance Dashboard

0

100

Score: 91,5

50

GREEN

75

YELLOW

RED

(14)

CONTOH MATRIKS

Perspek- tif Peta Strategi (Strategy Map) Bobot

Perspektif (%) Sasaran Strategi Indikator Kinerja (KPI) Rencana tindak (Action Plan) Target Realisasi (R/TxB) Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pelanggan Kepuasan Masyarakat 20

Meningkatnya angka penjualan produk

Tingkat penjualan

produk Monitoring & Evaluasi 80 % 80 % 20 Proses Internal Penerapan SOP dalam

perusahaan dan hubungan perusahaan dengan karyawan 15 15 Terpenuhinya SOP Tingkat kepuasan karyawan Sistem berjalan dgn baik Hubungan yg baik antara keduanya Sosialisasi SOP Menjalin kerjasama yang baik 90 % 75 % 90 % 75 % 15 15 L & G Kompetensi Karyawan Optimalisasi T.I Penguatan Kelembagaan 10 10 10 Meningkatnya kualitas karyawan Tersedia akses informasi Lembaga Pendidikan yg Profesional Jumlah karyawan bersertifikat Kelengkapan & kesegeraan informasi Tingkat keyakinan masyarakat Diklat sertif/up grading karyawan Pengadaan sarana T.I Pemberdayaan Lembaga 75 % 4 of 5 Skala Likert 5 0f sk Likert 75 % 3 of 5 3 0f 5 10 7,5 6 Finansial Penyediaan Anggaran 20 Terpenuhi

Kebutuhan Anggaran % Penyera pan Anggaran Penyediaan Anggaran 100 90 18 100 91,5

(15)

Metrik Integrasi Offline dan Online

 Untuk mengukur kesuksesan strategi e-commerce maka dibutuhkan parameter-parameter yang dapat dijadikan tolak ukur pengukuran.

 Parameter pengukuran meliputi metriks kuantitatif dan metriks kualitatif.

 Untuk suatu perusahaan yang menjalankan bisnis offline dan online maka metriks yang digunakan tidak hanya mencakup bisnis online tetapi juga dapat digunakan sebagai bisnis offline.

(16)

1. Metrik Potensi Pasar

 Digunakan untuk mengetahui kondisi di lingkungan industri serta perubahan atau pergerakan peluang-peluang dalam pasar agar dapat disesuaikan dengan strategi perusahaan dan mengukur

kesesuaian strategi perusahaan dalam membaca peluang yang ada.

 Beberapa jenis informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran ini adalah besarnya pasar online di Indonesia, seberapa ketatnya persaingan di industri serta bagaimana tren perkembangan kebutuhan pelanggan atau segmen yang ditargetkan.

(17)

Yang dianalisis pada metrik potensi pasar, yaitu :

Berapa besar potensi pasar online di Indonesia

Bagaimana ketatnya persaingan diindustri

(18)

2. Metrik Model Bisnis

 Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif implementasi model bisnis yang ditetapkan oleh perusahaan.

 Perusahaan yang menetapkan model bisnis yang mencakup penawaran dominasi kategori spesifik dengan mengandalkan kualitas yang tinggi serta pemasukan utama dari transaksi harus mengukur metriks-metriks tertentu untuk mengetahui seberapa efekt ifnya implementasi strategi model

bisnisnya dengan mengetahui informasi mengenai persepsi pelanggan dan masyarakat terhadap nilai-nilai produk perusahaan

 Apakah sudah dipandang sebagai produk berkualitas, bagaimana perbedaan kualitas dengan saingannya

(19)

3. Metrik Penjualan Online

Metriks ini digunakan untuk mengukur keefektifitasan

sistem e-commerce yang dioperasikan oleh perusahaan

baik dari sudut pandang pelanggan yang menggunakan

maupun sudut pandang internal seperti metriks yang

berhubungan dengan kinerja finansial. Metriks ini dapat

dibagi-bagi sesuai dengan tahapan yang dilalui oleh

pelanggan di situs penjualan online yang digunakan oleh

perusahaan.

(20)

Tahapan-tahapan yang dilalui :

Penjelasan prosedur dan customer service

Proses pencarian informasi

Proses transaksi online

Proses setelah transaksi

Sumber daya perusahaan

(21)

4. Metrik marketing dan branding

Metriks ini dipakai untuk mengukur tingkat kefektifitasan

pembangunan brand (branding) yang dilakukan oleh

perusahaan.

Hal ini secara spesifik juga berkaitan erat dengan

keefektifitasan marketing.

(22)

 Kekuatan brand

 Seberapa terkenal brand suatu perusahaan jika dibandingkan dengan pesaingnya

 Apa yang terlintas dipikiran pelanggan/orang ketika mendengar brand perusahaan tersebut

 Apakah orang ingin memakai/memiliki produk brand suatu perusahaan

 Apa yang membedakan produk suatu perusahaan dengan pesaingnya atau dengan produk sejenis lainnya.

 Kefektifitasan marketing

 Persentase pertumbuhan biaya marketing dengan pertumbuhan jumlah pelanggan.

 Persentase rata-rata nilai transaksi dengan rata-rata nilai marketing untuk periode per tahun/per enam bulan.

(23)

5. Metrik Implementasi

Metriks ini digunakan untuk mengukur kinerja utilitas sistem

e-commerce perusahaan dan kinerja pendukungnya.

Misalnya utilitas dalam proses transaksi yang menyangkut

jumlah transaksi yang dilayani/diproses per minggu,

pengukuran proses back-end transaksi seperti waktu

pengiriman serta tingkat kesalahan.

(24)

Contoh kinerja utilitas, seperti :

Proses transaksi

Update sistem

Customer service

(25)

6. Metrik Pelanggan

 Metriks pelanggan mengukur bagaimana persepsi pelanggan untuk layer (customer interface) serta tingkat kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap layanan perusahaan.

 Interface

 Bagaimana fungsionalitas website.

 Apakah informasi produk sudah lengkap & up-to-date.

 Bagaimana level komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan dalam proses transaksinya.

 Apakah fasilitas yang disediakan sudah mencukupi? Apa yang kurang.

(26)

Persepsi pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan.

Tingkat kesetiaan pelanggan.

Pertumbuhan banyaknya transaksi tiap pelanggan.

Pertumbuhan nilai transaksi tiap pelanggan.

Rata-rata periode transaksi tiap pelanggan.

Pertumbuhan rata-rata persentase banyaknya transaksi

tiap pelanggan dan rata-rata periode transaksi

(27)

Kesimpulan metrik

 Dengan adanya metriks-metriks di atas maka kinerja penjualan khususnya penjualan online suatu perusahaan dapat dipantau.

 Metrik-metriks tersebut dapat diaplikasikan atau digunakan dalam survei baik online maupun offline.

 Dengan pengukuran ini diharapkan kiner ja startegi e-commerce perusahaan dapat diperbaiki jika terjadi kesalahan-kesalahan dalam implementasinya atau jika strategi yang digunakan ternayata tidak efektif.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian terhadap beberapa varietas padi unggul diketahui bahwa semua varietas padi unggul baik yang digiling dengan gilingan kecil, RMU maupun gilingan besar masuk

Pembiayaan bagi hasil menggunakan prinsip syariah berupa mudharabah yang merupakan pembiayaan yang dananya diberikan 100% oleh pihak bank kepada nasabah sebagai

Jika unsur lokalitas pada game “Pamali” dibahas menggunakan pendekatan teori mengenai kehad- iran, impact, dan proses perwujudan konten lokal dalam desain, maka konten lokal utama

Untuk sistem pelaporannya, kami dari pihak Dago resort Hotel akan selalu membawa check list serta surat jalan, yang digunakan sebagai bukti pengiriman dan memastikan bahwa

Upacara ini adalah juga sebagai bentuk kearifan lokal dalam menjawab tantangan alam yang terbatas, dengan menumbuhkan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi menjaga

Sa loob ng kagubatan, nakakubli ang maganda at kaaya-ayang lawa kung saan ang pitong kinnaree ay masayang dumadalaw lalo na sa araw ng Panarasi (kalakihan

Identifikasi yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner terbuka kepada pelanggan  menterjemahkan pernyataan pelanggan ke pernyataan kebutuhan  mengelompokkan

Sebagai contoh, pada tahun 1839 rakyat Karawang menuntut agar wedana yang ada waktu itu diganti karena tidak termasuk keluarga bupati daerah tersebut; di Banyumas pada