• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELUANG USAHA BERLANGGANAN PERANGKAT LUNAK SECARA CLOUD COMPUTING BAGI RESTAURANT NON CHAIN DI PONTIANAK. Laporan Teknis VIVI YENTY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELUANG USAHA BERLANGGANAN PERANGKAT LUNAK SECARA CLOUD COMPUTING BAGI RESTAURANT NON CHAIN DI PONTIANAK. Laporan Teknis VIVI YENTY"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PELUANG USAHA BERLANGGANAN PERANGKAT LUNAK

SECARA CLOUD COMPUTING BAGI RESTAURANT NON

CHAIN DI PONTIANAK

Laporan Teknis

VIVI YENTY

1112200056

Program Pascasarjana Ilmu Komputer

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI JENJANG S2 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA 2012

(2)

 

PELUANG USAHA BERLANGGANAN PERANGKAT LUNAK

SECARA CLOUD COMPUTING BAGI RESTAURANT NON

CHAIN DI PONTIANAK

Vivi Yenty, Hari Santosa Sungkari

Laporan Teknis

Jakarta, 12 – 09 – 2012 Menyetujui : Pembimbing,    

(3)

ABSTRACT

This thesis discusses the business opportunities Non Chain Restaurant Software subscription online using Cloud Computing services in the city of Pontianak. The purpose of this paper is planning to open a business venture Software Non Chain Restaurant in the city of Pontianak by renting to Non Chain Restaurant manager either monthly or annually. The methods employed in this business plan is to use the analysis of Five Forces and SWOT analysis. Therefore, it can be concluded that the business opportunity Non Chain Restaurant Software in Pontianak city is very large because there are no competitors in the business type and application of IT in the Non Chain Restaurant Chain is very helpful in the city of Pontianak.

Keywords : Business Plan, Five Forces Analysis, SWOT Analysis, Cloud Computing, Software Non

Chain Restaurant

ABSTRAK

Thesis ini membahas tentang peluang usaha berlangganan Software Restaurant Non Chain online dengan memakai layanan Cloud Computing di kota Pontianak. Tujuan penulisan ini adalah perencanaan untuk membuka usaha bisnis Software Restaurant Non Chain di kota pontianak dengan menyewakan kepada pengelola Restaurant Non Chain baik perbulan maupun pertahun. Metode yang dipakai pada business plan ini adalah dengan menggunakan analisis Five Forces dan analisis SWOT. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Peluang usaha Software Restaurant Non Chain di kota Pontianak sangat besar karena belum ada kompetitor di dalam usaha bisnis sejenis dan dengan penerapan IT sangat membantu Restaurant Non Chain di kota Pontianak.

Kata kunci : Business Plan, Analisis Five Forces, Analisis SWOT, Cloud Computing, Software

Restaurant Non Chain

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas yang semakin

meningkat. Salah satu layanan yang diberikan oleh restaurant cepat saji adalah layanan produk

makanan take out. Layanan ini meliputi pembelian langsung pada gerai restaurant cepat saji yang

dimana pembelian atau pemesanan makanan bisa melalui telepon / fax / internet. Banyak faktor yang mempengaruhi Customer untuk datang ke suatu lokasi rumah makan seperti restaurant, dikarenakan banyak sekali persaingan di dalam usaha bisnis yang sama. Beberapa faktor yang mendukung datangnya Customer adalah dengan adanya perencanaan marketing. Di dalam perencanaan marketing

harus ada strategi-strategi marketing mix. Strategi marketing mix meliputi produk (product), harga

(price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan

(4)

Restaurant juga harus didesain dengan bentuk ruangan yang rapi, teratur, dan menarik,

sehingga membuat customer nyaman untuk menikmati hidangan yang disajikan. Harga yang

ditawarkan oleh restaurant tergantung dari masing-masing pengelola misalnya dari harga yang relatif

mahal sampai dengan harga yang relatif murah. Begitu juga restaurant di Pontianak yang sangat

memperhatikan apa yang diinginkan oleh customer baik dari sisi pelayanan, kecepatan, kualitas,

maupun harga. Dibawah ini adalah Data Jumlah Restaurant non chain dan Franchise yang ada di

Kota Pontianak :

Gambar 1.1 Data Jumlah Restaurant Non Chain di Pontianak ( Sumber. Data usaha Pariwisata Kota Pontianak Tahun 2006-2011 )

Gambar 1.2 Data Jumlah Restaurant Franchise di Pontianak ( Sumber. Data usaha Pariwisata Kota Pontianak Tahun 2006-2011 )

Dari Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 dapat dilihat perbandingan antara Jumlah Data Restaurant Non Chain dan franchise bahwa Data Jumlah Restaurant Non Chain di Pontianak mengalami perubahan pada tiap Tahunnya dengan kenaikan pada Tahun 2006-2008 dan mengalami penurunan pada Tahun 2009. Untuk Tahun 2011 jumlah Restaurant Non Chain mengalami peningkatan drastis sebanyak 61 Restaurant Non Chain di Kota Pontianak. Berbeda dengan Jumlah Restaurant Franchise yang mengalami peningkatan secara stabil tanpa adanya penurunan.

Setiap Restaurant non chain maupun franchise di kota Pontianak harus memperhatikan beberapa peraturan-peraturan daerah yaitu tentang pajak restoran. Menurut Peraturan Daerah Kota Pontianak No. 3 Tahun 2005 mengatakan bahwa pajak Restaurant adalah pajak pungutan daerah atas

(5)

pelayanan restaurant. Restaurant adalah tempat menyantap makanan, dan minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau catering. Ada beberapa perbedaan dari pajak yaitu objek pajak dan subyek pajak. Objek Pajak lebih mengarah pada setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restaurant, dan subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan restaurant, Wajib pajak restoran di Pontianak adalah Pengusaha Restaurant dan tarif pajak ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

PONTIANAK 17,690,746,865 13,584,454,921 7,463,992,482 8,991,348,427 5,678,394,225 2,234,476,860 0 2,000,000,000 4,000,000,000 6,000,000,000 8,000,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 14,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000 20,000,000,000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 TAHUN

Total Pendapatan Daerah Kota Pontianak

Gambar 1.3 Data Realisasi Pembayaran Pajak Restoran oleh wajib Pajak di Kota Pontianak ( Sumber. Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2006 -2011)

Dari Gambar 1.3 dapat disimpulkan bahwa Data jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak mengalami peningkatan dari Tahun 2006-2011. Pendapatan yang diterima oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2011 berjumlah Rp. 17,690,746,865 dan sangat berbeda jauh dengan pendapatan Daerah Kota Pontianak pada Tahun 2006.

  Perkembangan dunia IT (Information Technology) sekarang ini, banyak sekali

perusahaan-perusahaan di berbagai bidang yang sudah menerapkan IT. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya kalangan pengguna Internet, meluasnya jangkauan internet hingga ke berbagai pelosok, serta semakin mudah untuk mengakses ke dunia maya tersebut. Perkembangan teknologi di belakangan ini telah mengubah tatanan kompetisi di dunia usaha misalnya usaha kuliner seperti Restaurant Non Chain di Pontianak. Meningkatkan popularitas penggunaan internet, sosial media, dan e-payment telah mengubah pola komunikasi dan konsumsi masyarakat. Penerapan IT pada Restaurant Non Chain di Pontianak diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan dan mempermudah kinerja di dalam pemrosesan data. Kalau tidak ada penerapan IT, maka bisnis apapun tidak akan berjalan dengan mudah. Peranan IT bagi Restaurant Non Chain di Pontianak sangatlah penting. Penerapan IT pada tiap perusahaan atau bisnis Restaurant sekalipun tentunya memiliki tujuan yang berbeda pada penerapan IT, dikarenakan penerapan IT pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usaha. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan IT bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif, dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan perusahaan.

Banyak Restaurant Non Chain di Kota Pontianak yang tidak berani berinvestasi dikarenakan Biaya investasi IT mahal, dan kesusahan di dalam mencari SDM yang kredibel untuk menjamin keberlangsungan IT berjalan dengan baik. Implementasi custom software pada Restaurant Non Chain

(6)

membutuhkan waktu yang tidak singkat dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Penerapan IT pada Restaurant Non Chain memang memerlukan investasi yang tidak sedikit, dan diperlukan analisis yang matang untuk kebutuhan IT.

Banyak cara yang digunakan untuk menghitung besarnya investasi IT. Yang paling sering dan paling mudah dilakukan adalah mengkalkulasi harga pembelian hardware hingga biaya perijinan penggunaannya. Harga proyek-proyek IT biasanya termasuk biaya konvegersi ke hardware atau software baru. Akan tetapi cara yang sangat sederhana itu ternyata sangat tidak relevan dengan realita yang dihadapi karena setelah seluruh proses pembelian dilakukan, perusahaan masih harus mengeluarkan biaya-biaya tambahan, baik saat implementasi dilakukan maupun setelah proyeknya berjalan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan kala terjadi masalah saat atau sesudah implementasi dan yang dimana pada akhirnya begitu banyak biaya berkelanjutan yang harus dikeluarkan.

Banyak perusahaan yang menyediakan jasa seperti pembuatan software khususnya untuk Restaurant Non Chain. Harga software yang ditawarkan di dalam negeri beraneka ragam berkisar Rp. 750.000 – Rp. 2.000.000 ke atas. Software Restaurant meliputi data master, data stok, pembelian, penjualan, keuangan, laporan dan tools. Dengan Perkembangan IT yang semakin pesat, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang menawarkan berbagai software-software yang diperlukan di dalam perusahaan misalnya software untuk restaurant Non Chain. Di dalam memilih sebuah software, pemilik restaurant harus mengetahui manfaat apa saja yang dapat diberikan oleh aplikasi tersebut. Untuk sekarang ini sedang trend perusahaan penyedia software yang memakai cloud computing. Cloud Computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan IT disediakan sebagai layanan berbasis internet. Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu: Infrastructure as a service, Platform as a service, dan Software as a service.

Ketika pemilik Restaurant Non Chain membeli software kepada si penyedia software, maka si penyedia harus menyediakan tenaga IT. Tenaga IT disini membantu jika terjadi kerusakan pada software dan hardware. Dengan begitu pemilik Restaurant Non Chain harus mengeluarkan uang lebih bukan hanya pada pembelian software, tetapi juga untuk memakai tenaga IT bilamana terjadi kerusakan pada software dan hardware. Beda dengan sewa berlangganan secara cloud computing, pemilik Restaurant tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk software, hardware, dan tenaga IT. Perusahaan yang menyewakan software dengan Cloud Computing yang mengarah pada layanan Software As a Service / SaaS. Layanan SaaS ini dapat diakses dimanapun sepanjang terdapat koneksi internet. Dengan SaaS, customer dapat melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemakaian bulanan atau tahunan. SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Ketika perusahaan belum menggunakan Cloud Computing, banyak sekali perusahaan yang mengalokasi anggaran untuk software (biaya untuk kustomisasi), hardware (server untuk hosting data dan aplikasi dan semua komponen networking yang dibutuhkan), Biaya yang dikeluarkan untuk professional service adalah untuk membayar support staff untuk deploying software, maintenance software, dan hardware untuk menjamin keberlangsungan aplikasi. Sementara konsultan berperan untuk membantu desain software dan mengimplementasikan kustomisasi software.

Dengan penggunaan Cloud Computing, maka penyedia layanan SaaS menghandle aplikasi utama, dan menghubungkan data pada server yang terpusat pada milik penyedia layanan SaaS, sudah termasuk di dalam pembiayaan pengadaan hardware, kebutuhan networking, dan professional service. Hal ini dapat meringankan dan mempermudah Customer, karena tanggung jawab ketiga hal tersebut adalah sudah menjadi milik penyedia layanan. Kesimpulan dari implementasi ini adalah biaya terbesar yang dialokasikan adalah untuk penggunaan software, lebih tepatnya untuk membayar biaya layanan SaaS. Berdasarkan kondisi latar belakang tersebut maka adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :

(7)

1. Bagaimana peluang penyewaan software Restaurant Non Chain online secara berlangganan di kota Pontianak dan berapa BEP pada usaha ini?

2. Bagaimana pemakaian Software Restaurant dapat membantu proses pengelolaan bisnis pada

Restaurant Non Chain di kota Pontianak?

3. Bagaimana penggunaan layanan cloud computing dapat memberikan keuntungan bagi

pengelola Restaurant Non Chain di kota Pontianak dalam segi biaya investasi IT?

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan peluang usaha software

khusus Restaurant Non Chain di Pontianak dengan menggunakan cloud computing, untuk mencari

apakah penerapan IT dapat membantu proses pengelolaan bisnis pada Restaurant Non Chain di

Pontianak, dan untuk meneliti apakah penggunaan Cloud Computing dapat memberikan keuntungan

bagi pengelola Restaurant Non Chain di Pontianak dalam segi finansial. Adapun manfaat-manfaat

yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk menambah wawasan agar dapat memahami dan

mempelajari lebih dalam hal-hal yang berhubungan dengan upaya penerapan IT secara Cloud

Computing bagi Restaurant non chain di Pontianak.

Menurut Baldacchino (2009) menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses”. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.

Menurut Dennis Posada (2007) mendefinisikan istilah technopreneurship dalam cakupan yang lebih luas, yakni sebagai wirausaha di bidang teknologi yang mencakup teknologi semikonduktor sampai ke asesoris Komputer Pribadi ( PC).

Menurut Freddy Rangkuti (2006:18) menyatakan bahwa “SWOT adalah identitas berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan”. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman.

Michael E. Porter merupakan salah satu marketing merupakan salah satu ahli marketing terkenal. Teori Porter yang paling terkenal adalah Porter’s Five Forces Analysis. Menurut Porter ( 2008:3 ) definisi analisis Five Forces ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah suatu produk memiliki potensi yang menguntungkan dimana keuntungan tidak hanya diambil dari kondisi yang baik tetapi juga harus dari kondisi yang lemah.

Menurut Assauri, Sofjan (2007) menyatakan bahwa pemasaran akan lebih optimal apabila marketer perlu memiliki dukungan yang kuat tentang pemahan dari cara yang paling efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan pemasaran berdasarkan pemikiran strategis yang disusun dalam rencana keseluruhan yang menggambarkan semua aktivitas pemasaran akan dilakukan, ditentukan dengan ukuran waktu tertentu meliputi: proyeksi produksi, harga, target keuntungan, promosi, penjualan, dan anggaran pengeluaran untuk biaya aktivitas pemasaran untuk mencapai sasaran dan tujuan pemasaran yang diinginkan.

Cloud Computing muncul pertama kali pada Tahun 1960 oleh John McCarthy yang menyatakan bahwa “Komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum”. Persamaan Cloud Computing memiliki sebuah karateristik yang sama dengan biro jasa, yang dimana biro jasa ini ditujukan bagi pengguna.

Menurut Roger S Pressmann (2005:774) menyatakan bahwa “Software adalah sebuah perkembangan dari hardware dan sistem engineerin, dalam rekayasa peranti lunak (software) mencakup tiga elemen kunci, antara lain metode, alat, dan prosedur”.

(8)

METODE PENELITIAN

 

Gambar 3.1 Kerangka Pikir Business Plan

Berdasarkan kerangka fikir business plan diatas untuk usaha bisnis penyewaan Software Restaurant secara online mempunyai strategi marketing tersendiri. Strategi marketing yang digunakan oleh Bisnis penyewaan Software Restaurant meliputi :

• Segmentasi Pasar

Dengan adanya segmentasi pasar, maka kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan sumber daya yang dimiliki oleh Usaha penyewaan Software Restaurant ini dapat digunakan secara lebih efektif, efisien, dan dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Segmentasi Pasar yaitu Restaurant Non chain dari skala kecil, menengah, dan besar.

(9)

• Targeting

Target konsumen di dalam penyewaan software Restaurant secara online di Pontianak adalah Restaurant Non Chain dari skala menengah dan besar.

• Positioning

Setelah melakukan segmentasi dan tergeting, Strategi Marketing yang terakhir adalah dengan melakukan positioning. Positioning yang dipilih adalah positioning berdasarkan kategori produk yang dimana tidak hanya software restaurant yang ditawarkan, tetapi juga menawarkan bisnis software Restaurant.

Untuk Marketing Strategy ada beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan tentang strategi marketing 4p yaitu :

• Produk

Barang yang ditawarkan disini adalah penyewaan software Restaurant online secara cloud computing dan khusus untuk restaurant non chain yang ada di pontianak.

• Price

Harga penyewaan software Restaurant Non Chain di Pontianak, yang ditawarkan sesuai dengan paket produk yang dipilih dan sistem pembayarannya bisa perbulan atau per tahun.

• Promotion

Promosi penyewaan software Restaurant Non chain yang akan digunakan adalah dengan internal promo, konsumen promo dengan memberikan diskon, dan melalui media di Pontianak.

• Place

Penyedia layanan software Restaurant lebih memilih lokasi yang strategis dimana lokasi adalah sebagai salah satu syarat demi kesuksesan bisnis penyewaan software di kota pontianak.

(10)

PT. Software Creative Solution menggunakan analisis Porter 5 Forces yang dimana digunakan untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri dan lingkungan kompetitif yang akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. Adapun analisa Porter 5 Forces adalah sebagai berikut :

1. Rivalvy among existing competitors

Untuk pesaing di dalam penyewaan Software Restaurant online di kota Pontianak masih belum ada, akan tetapi ada beberapa perusahaan Software Restaurant di kota pontianak yang sudah lama menjalankan bisnis usaha Software Restaurant dan menawarkan Software Restaurant masih menggunakan CD yaitu I Global Solution dan Kreatif Software Pro.

2. Threat of new entrants

Dengan melakukan pengamatan tersebut, PT. Software Creative Solution mengambil langkah untuk dapat berkompetisi dengan pendatang baru dan perusahaan Software Restaurant Non Chain yang sudah ada di kota Pontianak. Untuk pendatang baru ada kemungkinan akan membuka cabang di kota Pontianak yaitu ventrasys dan solis resto.

3. Threat of substitute product or service

Sejauh ini yang saya lihat belum ada ancaman produk subtitusi yang bisa menggantikan penyewaan software Restaurant secara online di Pontianak.

4. Bargaining Power Of Supplier

Untuk kekuatan dari supplier, supplier khusus di kota pontianak tidak ada akan tetapi diperlukan SDM Programmer untuk membuat Software Restaurant Non Chain.

5. Bargaining The power Of Buyer

Untuk penawaran produk, PT. Software Creative menyediakan beberapa paket yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Harga yang sudah ditentukan oleh PT. Software Creative Solution sesuai dengan paket yang dimana tergantung kepada konsumen yang ingin berlangganan secara bulanan atau pertahun

Peluang pasar untuk PT. Software Creative Solution ini sangat tinggi karena perusahaan Software Non Chain di kota Pontianak yang belum memakai sistem online, yang dimana Software Creative Solution ini menawarkan kepada pemilik Restaurant Non chain dengan cara berlangganan. Penyewaan Software Restaurant ini tergantung dari pemilik Restaurant Non Chain dengan harganya pun tidak terlalu mahal dan tidak perlu memanggil Tenaga IT bila terjadi masalah pada aplikasi tersebut. Untuk itu PT. Software Creative Solution menggunakan analisis SWOT untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimana analisis SWOT akan dijelaskan sebagai berikut :

ƒ Kekuatan ( Strength )

Untuk saat ini masih jarang ditemui bisnis software Restaurant Non Chain yang menawarkan berlangganan secara online dengan menggunakan layanan cloud computing di kota Pontianak.

ƒ Kelemahan ( Weakness )

Kelemahan dalam bisnis usaha penyewaan Software Restaurant Non Chain yaitu masih diperlukan tenaga IT professional untuk membuat dan menghasilkan Software Restaurant khusus Restaurant Non Chain yang sesuai dengan keinginan konsumen dan masih banyak pemilik restaurant Non Chain di kota Pontianak yang tidak mau menerapkan IT dalam bisnis usahanya dan kurang memahami akan kemudahan yang bisa didapat dengan penggunaan aplikasi Restaurant Non Chain.

ƒ Kesempatan ( Opportunity )

Untuk usaha bisnis ini memiliki peluang yang besar karena penyewaan software Restaurant secara online ini termasuk jarang dan belum banyak competitor yang menawarkan software Restaurant secara online. Saat ini banyak Restaurant baru yang sedang berkembang, jadi ada kesempatan untuk menjalankan bisnis usaha ini, yang dimana memerlukan software restoran agar lebih memudahkan di dalam perencanaan bisnis.

(11)

ƒ Ancaman ( Thread )

Ancaman akan muncul jika terdapat usaha bisnis software Restaurant yang sejenis dan pendatang baru di kota Pontianak. Oleh sebab itu kualitas produk yang dibuat harus terus dijaga dan melakukan inovasi agar usaha bisnis ini dapat survive.

Penyewaan Software Restaurant Non Chain online di kota Pontianak menganut bisnis model subscription dan pendapatan yang diterima oleh usaha ini adalah penyewaan software restaurant Non chain secara bulanan maupun pertahun. Adapun rincian biaya penyewaan Software Restaurant Non Chain secara online di kota Pontianak adalah sebagai berikut:

1. Paket Silver : Rp. 600.000 / Bulanan / Tahunan

2. Paket Gold : Rp. 800.000 / Bulanan / Tahunan

3. Paket Platinum : Rp. 1.000.000 / Bulanan / Tahunan

Berdasarkan target konsumen atau penyewaan software Restaurant Non Chain di kota Pontianak yang dimana sesuai paket yang ditawarkan adalah sebagai berikut :

ƒ Target Konsumen Paket Silver. Untuk target konsumen paket Silver adalah pendapatan

Restaurant Non Chain yang setiap bulannya mencapai omset Rp. 10.000.000 – Rp. 25.000.000. Restaurant-restaurant Non Chain yang menjadi target adalah Restaurant Chinese Food dan Restaurant Vegetarian di kota Pontianak.

ƒ Target Konsumen Paket Gold. Untuk target konsumen paket Gold adalah pendapatan

Restaurant Non Chain yang setiap bulannya mencapai omset Rp. 25.000.000 – Rp. 50.000.000. Restaurant-restaurant Non Chain yang menjadi target adalah Restaurant Seafood dan Restaurant Steak di kota Pontianak.

ƒ Target Konsumen Paket Platinum. Untuk target konsumen paket Platinum adalah pendapatan

Restaurant Non Chain yang setiap bulannya mencapai omset Rp. 50.000.000 – Rp. 75.000.000 keatas. Restaurant-restaurant Non Chain yang menjadi target adalah Restaurant Seafood di kota Pontianak.

Untuk Cost Model pada usaha penyewaan Software Restaurant Non Chain online ini adalah biaya dialokasikan pada penyewaan layanan cloud computing pada PT. Telkom Indonesia di Kota Pontianak. Penyewaan Cloud Computing pada PT. Telkom yaitu Telkom VPS. Penyewaan Telkom VPS, PT. Software Creative Solution menyewa paket Telkom VPS Gold dengan biaya Rp. 500.000 / bulan untuk 2 users. Berikut ini adalah spesifikasi harga penyewaan Telkom VPS secara bulanan dengan paket-paket yang ditawarkan oleh PT. Telkom Indonesia yaitu :

 

(12)

Software Restaurant yang dibuat oleh PT. Software Creative Solution adalah aplikasi yang dikhususkan bagi Restaurant-Restaurant Non Chain di kota Pontianak yang dimana aplikasi ini dapat memberikan beberapa keuntungan dan peningkatan kualitas pelayanan usaha kepada pemilik

Restaurant Non Chain yang menggunakannya. Produk Software Restaurant Non Chain ini

mengadministrasi kegiatan operasional dari front sampai back-end. Software Restaurant Non Chain yang ditawarkan oleh PT. Software Creative Solution terdiri dari paket-paket yang didalamnya terdapat beberapa aplikasi yang sudah disediakan dan paket tersebut bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapun contoh desain website dan aplikasi-aplikasi yang ditawarkan di dalam paket yaitu :

1. Website Restaurant Non Chain

 

2. Paket Silver

 

 

(13)

3. Paket Gold

 

4. Paket Platinum

 

  Untuk mengetahui Data jumlah Restaurant-restaurant Non Chain yang berdiri di Kota

Pontianak pada Tahun 2006 – Tahun 2011, yang dimana data jumlah Restaurant Non chain didapat dari Dinas Pariwisata di Kota Pontianak. Untuk beberapa Restaurant sudah terdaftar membayar pajak Restaurant kepada Dinas Pendapatan Daerah berjumlah 80 Restaurant Non Chain dari Tahun 2006 - Tahun 2011. Berikut ini adalah perbandingan jumlah Restaurant Non Chain dan Chain di kota Pontianak :

(14)

Gambar 4.6 Data jumlah Restaurant Non Chain dan Chain di kota Pontianak

Berdasarkan gambar 4.6 menjelaskan bahwa lebih banyak berdirinya Restaurant Non Chain di kota Pontianak setiap tahunnya dibandingkan dengan Restaurant Chain. Pemilihan usaha ini karena banyaknya jumlah Restaurant Non Chain di kota Pontianak dan melihat adanya peluang pada usaha penyewaan Software Restaurant Non Chain online dengan menggunakan layanan Cloud Computing. Restaurant-restaurant Non Chain yang berdiri di kota Pontianak antara lain adalah Restaurant Seafood, Restaurant Chinese, Restaurant Steak, dan Restaurant Vegetarian. Adapun pembagian jumlah masing-masing Restaurant Non Chain di kota Pontianak yaitu :

Gambar 4.7 Jumlah masing-masing Restaurant Non Chain di kota Pontianak

Berdasarkan gambar 4.7 jumlah masing-masing Restaurant Non Chain di kota Pontianak yang dimana jumlah Restaurant Non Chain paling banyak adalah Restaurant Seafood dibandingkan dengan Restaurant Chinese, Restaurant Steak, dan Restaurant Vegetarian. Data ini diambil dari Dinas Pendapatan Daerah pada Tahun 2006-2011. Untuk harga yang ditawarkan oleh PT. Software Creative Solution tergantung dari paket yang diambil sesuai kebutuhan konsumen. Adapun harga-harga paket PT. Software Creative Solution yaitu :

(15)

ƒ Paket Silver

Paket Silver memiliki harga berkisar 600.000 / perbulan, yang dimana Software Restaurant ini terdiri dari aplikasi data customer, reservarsi, data data pegawai, daftar menu, transaksi pembayaran, orderan menu, dan Mencatat pemakaian bahan untuk pembuatan produk

ƒ Paket Gold

Paket Gold memiliki harga berkisar 800.000 / perbulan, yang dimana Software Restaurant ini terdiri dari aplikasi data customer, reservarsi, data supplier, data pegawai, daftar menu, transaksi pembayaran, orderan menu, laporan pemasukan kas harian, laporan pengeluaran kas harian, laporan pemasukan kas bulanan, laporan pengeluaran kas bulanan, mencatat pemakaian bahan untuk pembuatan produk, dan data komplain pelanggan.

ƒ Paket Platinum

Paket Platinum memiliki harga berkisar 1.000.000 / perbulan, yang dimana Software Restaurant ini terdiri dari aplikasi aplikasi data customer, reservarsi, data supplier, data pegawai, daftar menu, transaksi pembayaran, orderan menu, laporan pemasukan kas, laporan pengeluaran kas, laporan pemasukan kas bulanan, laporan pengeluaran kas bulanan, data komplain pelanggan, inventory, multiple payment methods, dan mencatat pemakaian bahan untuk pembuatan produk.

PT. Software Creative Solution akan mendapatkan tuntunan dalam menjalankan bisnis serta melihat kemungkinan-kemungkinan resiko bisnis, keberadaan pasar potensialnya, dan produk yang

akan menjadi market leader. Tahapan pengembangan dari PT. Software Creative Solution adalah

sebagai berikut :

Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pembentukan organisasi X

Perekrutan karyawan dan programmer X

Pelatihan karyawan dan programmer X

Pembuatan aplikasi Software Restaurant

Non Chain dan website X X X X

Live Site X X X X X X

Promosi penjualan X X X X X X X X X

Evaluasi dan pengembangan Produk X x

Melakukan Penjualan Produk X X X X X X

(16)

Dari tabel 4.12 ini menunjukkan bahwa PT. Software Creative Solution berniat untuk menaikkan pendapatan pada tahun 2013-2017. Revenue Projection ini didapat dari penjualan produk pada bulan Januari 2013 – Desember 2017.

                                                                                           

Gambar 4.12 Revenue Projections PT. Software Creative Solution pada Tahun 2013-2017

Untuk Cost Of Good Sold, PT. Software Creative solution melihat bahwa COGS ini dilihat dari penjualan dari sisi produk dan biaya operasional yang akan dikeluarkan. Biaya operasional ini adalah penyewaan Telkom VPS yang dilakukan oleh PT. Software Creative Solution secara perbulan. Dapat dilihat dari Tabel 4.13 bahwa adanya peningkatan biaya operasional setiap tahun, yang dimana dapat dilihat dari pengeluaran biaya operasional secara bulanan.

Gambar 4.13 Cost Of Good Sold PT. Software Creative Solution Tahun 2013-2017

Berdasarkan perkiraan Income Statement, maka PT. Software Creative Solution berencana untuk melakukan strategi untuk mendapatkan peningkatan net profit untuk tiap tahunnya sebesar 50%.

(17)

   PT. Software Creative Solution   

   INCOME STATEMENT   

   Per 31 Desember 2013 ‐31 Desember 2017   

        

Product / Service Description       

   2013  2014 2015 2016  2017 Revenues        Paket Silver  Rp57.600.000  Rp93.600.000  Rp122.400.000  Rp136.800.000   Rp151.200.000  Paket Gold  Rp9.600.000  Rp76.800.000  Rp115.200.000  Rp163.200.000   Rp105.600.000  Paket Platinum  Rp0  Rp60.000.000  Rp168.000.000  Rp228.000.000   Rp456.000.000  Total Revenues  Rp67.200.000  Rp230.400.000  Rp405.600.000  Rp528.000.000   Rp712.800.000  COGS     Paket Silver  Rp24.000.000  Rp39.000.000  Rp51.000.000  Rp57.000.000   Rp63.000.000  Paket Gold  Rp3.000.000  Rp24.000.000  Rp36.000.000  Rp51.000.000   Rp33.000.000  Paket Platinum  Rp0  Rp15.000.000  Rp42.000.000  Rp57.000.000   Rp114.000.000  Total COGS  Rp27.000.000  Rp78.000.000  Rp129.000.000  Rp165.000.000   Rp210.000.000  Gross Profit     Paket Silver  Rp33.600.000  Rp54.600.000  Rp71.400.000  Rp79.800.000   Rp88.200.000  Paket Gold  Rp6.600.000  Rp52.800.000  Rp79.200.000  Rp112.200.000   Rp72.600.000  Paket Platinum  Rp0  Rp45.000.000  Rp126.000.000  Rp171.000.000   Rp342.000.000 

Total Gross Profit  Rp40.200.000  Rp152.400.000  Rp276.600.000  Rp363.000.000   Rp502.800.000 

Operating Expenses       

Biaya Gaji Pegawai  Rp55.000.000  Rp115.800.000  Rp129.600.000 Rp184.800.000  Rp261.000.000

Biaya Telp dan Listrik  Rp4.400.000  Rp6.000.000  Rp7.200.000 Rp9.000.000  Rp12.000.000

Biaya Internet  Rp3.615.000  Rp3.540.000  Rp7.740.000 Rp7.740.000  Rp7.740.000

Biaya Promosi  Rp2.700.000  Rp5.400.000  Rp6.600.000 Rp8.400.000  Rp9.600.000

Biaya lain‐lain  Rp6.000.000  Rp6.000.000  Rp6.000.000  Rp6.000.000   Rp6.000.000 

Biaya Asuransi  Rp6.000.000  Rp8.400.000  Rp10.200.000 Rp12.000.000  Rp15.000.000

Biaya Transportasi  Rp3.150.000  Rp6.000.000  Rp7.200.000 Rp7.800.000  Rp10.200.000

Biaya Depresiasi  Rp5.352.000  Rp5.352.000  Rp5.352.000  Rp5.352.000   Rp5.352.000 

Biaya Amortisasi  Rp2.000.000  Rp2.000.000  Rp2.000.000  Rp2.000.000   Rp2.000.000 

Biaya Cicil ( rumah)  ‐  ‐ ‐ Rp66.000.000  Rp66.000.000

Total Operating Expenses  Rp88.217.000  Rp158.492.000  Rp181.892.000  Rp309.092.000   Rp394.892.000 

Earnings From Operations  (Rp48.017.000) (Rp6.092.000) Rp94.708.000 Rp53.908.000  Rp107.908.000

Taxes ( 25%)  Rp28.034.667  Rp20.463.500   Rp34.407.750 

Net Earnings  (Rp48.017.000) (Rp6.092.000) Rp66.673.333 Rp33.444.500  Rp73.500.250

Cumulative Net Earning  (Rp48.017.000) (Rp54.109.000) Rp12.564.333  Rp46.008.833   Rp119.509.083 

Tabel 4.15 Income Statement Assumption

SIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mengambil kesimpulan untuk menjawab indentifikasi masalah pada latar belakang Bab 1 yaitu :

• Peluang usaha penyewaan Software Restaurant Non Chain di kota Pontianak sangat besar

peluangnya, dikarenakan tidak adanya perusahaan Software yang menawarkan usaha aplikasi

Restaurant Non Chain yang sama dengan sistem online dan menyewakan Software Restaurant Non Chain dengan memakai layanan Cloud Computing. Break Event Point pada usaha ini terjadi pada tahun ketiga bulan november sebesar Rp 92.065.917 dengan modal awal sebesar Rp. 80.000.000.

• Dengan penggunaan Software Restaurant pada Restaurant Non Chain di kota Pontianak dapat

membantu di dalam proses pengelolaan bisnis Restaurant, yang dimana proses akan menjadi lebih cepat dan otomatisasi dibandingkan dengan Restaurant Non Chain yang masih memakai cara manual dengan proses yang sangat lama.

• Penggunaan layanan cloud Computing pada Restaurant Non Chain di kota pontianak dapat

memberikan keuntungan kepada pengelola Restaurant Non Chain, dikarenakan perlu

mengeluarkan biaya investasi yang mahal untuk biaya maintenance software, hardware, dan

(18)

Chain dapat melakukan penyewaan dengan cara berlangganan baik perbulan maupun

pertahun. Layanan Cloud computing juga dapat membantu bisnis operasional dan manajemen

menjadi lebih mudah, dikarenakan sistem yang ditawarkan oleh cloud computing dapat diatur

dengan mudah dan berorientasi pada profit. Jadi tidak perlu ada biaya tambahan investasi IT bagi Restaurant Non Chain di pontianak yang dimana biaya invetasi IT hanya pada biaya

Operating Expenses dalam bentuk sewa aplikasi Restaurant Non Chain dan pengguna tidak perlu menyediakan SDM IT.

DAFTAR PUSTAKA

Michael, E Porter. (2008). On competition. Updated and expanded edition. a Harvard Business

Review book.

Rangkuti, Freddy. (2006). Teknik Membedah Kasus Bisnis. Edisi 13. Penerbit Gramedia Pustaka

Utama : Jakarta.

Rogers, Pressman. (2005). Software Engineering - A Practitioner’s Approach. 6th Edition.

McGraw-Hill Higher Education : India.

Gambar

Gambar 1.1 Data Jumlah Restaurant Non Chain di Pontianak ( Sumber. Data usaha  Pariwisata Kota Pontianak Tahun 2006-2011 )
Gambar 1.3 Data Realisasi Pembayaran Pajak Restoran oleh wajib Pajak di Kota Pontianak (  Sumber
Gambar 4.4  Daftar Harga Paket penyewaan Telkom VPS pada PT. Telkom Indonesia
Gambar  4.6 Data jumlah Restaurant Non Chain dan Chain di kota Pontianak
+3

Referensi

Dokumen terkait

“ Upaya Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Ulangan Harian Praktek Kejuruan melalui Layanan Penguasaan Konten dengan teknik relaxation training Siswa kelas XI B TKJ

Kamu bisa mengobati dan merawat penyakit wasir sendiri di rumah dengan obat herbal wasir Ambejoss De Nature dan Salep Salwa yang di jual online atau untuk

[r]

perbanyakannya Vegetatif diukur dari atas sambung tempel baik tinggi dan diameternya 6... Kegiatan Pengembangan Konservasi Alam Wana

Memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta berdasarkan hasil evaluasi

Berdasar Penetapan Hasil Prakualifikasi Nomor : 027/ 1438 /PR tanggal 24 Agustus 2012, maka diumumkan hasil peserta yang lulus prakualifikasi dan masuk dalam daftar pendek

Hal ini berarti semakin banyak volume elektrolit yang digunakan pada elektroliser semakin tinggi daya mesin yang dihasilkan oleh sepeda motor Supra X 125 Tahun 2007

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas perasan jeruk purut ( Citrus hystrix Dc ) dengan zinc pyrithione 1% secara in vitro terhadap pertumbuhan P.ovale