IV. PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Roti Bintang Tiga Bakery merupakan perseroan yang didirikan pada tahun 2001 dan mulai beroperasi sebagai produsen roti dengan nama Bintang Tiga Bakery pada tanggal 24 agustus 2001, disebuah perusahaan yang terletak Jalan Raya Candimas 1 Km 24 Natar Lampung Selatan.
Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi tiga jenis roti saja yaitu roti isi cokelat,kacang,nanas dan hanya memiliki karyawan sebanyak 20 orang namun sekarang jumlah karyawan mencapai 134 orang. Pada tahun 2001 perusahaan ini sudah memiliki Surat Izin dari Dinas Perindustrian P.IRT 206180322101. Bidang usaha roti Bintang Tiga Bakery pun berkembang dengan bertambahnya jenis roti yang diproduksi dan juga dapat menerima pesanan.
4.1.2 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan wadah berkumpulnya dua orang atau lebih yang bekerja sama melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan akan dapat tercapai apabila masing-masing personil organisasi yang ada dalam organisasi tersebut menyadari akan tugas dan tanggung jawab serta kewajibannnya dengan tepat dan terarah.
Untuk dapat bekerja sama secara efektif dalam organisasi, perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan Roti Bintang Tiga Bakery berbentuk organisasi garis. Dikatakan demikian karena terlihat pada struktur tersebut terdapat garis wewenang dari atas sampai bawah, yang bersifat langsung dan hanya melalui satu jalur wewenang yaitu bawahan langsung bertanggung jawab pada atasan.
Berikut gambar struktur organisasi
Sumber : Perusahaan Bintang Tiga Bakery, Tahun 2009
Gambar 6. Struktur Organisasi Perusahaan Roti Bintang Tiga Bakery.
Berikut ini akan diuraikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari beberapa jabatan yang ada dalam struktur organisasi Bintang Tiga Bakery di Natar Lampung Selatan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab dari beberapa jabatan pada Bintang Tiga Bakery yaitu sebagai berikut :
a. Pimpinan
Tugas dan wewenang yang dimiliki :
Pimpinan
Bag. Produksi Pemasaran Adm.
Keuangan
Penjualan (agen) dan armada Bakar
Cetak Adonan
- Mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk perusahaan, sebagai pengambil keputusan.
- Membuat perencanaan bagi perusahaan, dan meminta laporan dari tiap bagian perusahaan.
- Pemimpin membawahi tiga bagian yaitu bagian produksi, pemasaran dan administrasi keuangan.
b. Bagian produksi
- Membawahi bagian adonan, cetak dan bakar. - Mengawasi proses produksi.
c. Bagian pemasaran
Membawahi penjualan pada agen dan armada mobil,motor. d. Bagian administrasi keuangan
Tidak memiliki bawahan namun bertanggung jawab langsung kepada pemimpin perusahaan mengenai keuangan perusahaan.Seluruh bagian yang ada dalam struktur organisasi bertanggung jawab kepada pemimpin.
Analisis Potensi Pasar Berdasarkan hasil perhitungan Index daya beli atau BPI
o Profil pelanggan untuk produk Roti Bintang Tiga Bakery meliputi :
Demografi : Jumlah penduduk tertinggi, sedang dan terendah
Ekonomi : rumah tangga Berpendapatan pada jumlah penduduk tertinggi, sedang dan terendah
Distribusi : Nilai penjualan roti untuk jumlah penduduk tertinggi, sedang dan terendah
Tabel 8. Data Jumlah Penduduk (demografi) , jumlah rumah tangga (ekonomi) dan nilai penjualan (distribusi) di kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2009
Demografi
Tertinggi Sedang Terendah Total
Merak Batin 17.869 Rulung Helok 6.649 Krawangsari 4.074
Natar Pusat 14.296 Rulung Raya 6.263 Bandar Rejo 3.476
Hajimena 11.652 Pemanggilan 6.172 Sidosari 3.390
Tanjung Sari 11.441 Banjar Negeri 5.995 Purwosari 3.270
Negara Ratu 9.950 Haduyang 5.683 Pancasila 2.540
Jumlah 65208 30.762 16.750 112.720
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Bandar Lampung, Tahun 2009
Ekonomi (Jumlah Rumah Tangga)
Tertinggi Sedang Terendah Total
Merak Batin 4.456 Rulung Helok 1.796 Krawangsari 971
Natar Pusat 3.433 Rulung Raya 1.469 Bandar Rejo 894
Hajimena 2.579 Pemanggilan 1.563 Sidosari 827
Tanjung Sari 1.618 Banjar Negeri 1.317 Purwosari 769
Negara Ratu 1.132 Haduyang 986 Pancasila 670
Jumlah 13.218 7.131 4.131 24.480
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Bandar Lampung, Tahun 2009
Distribusi
Tertinggi Sedang
Merak Batin 2.111.912 Rulung Helok 512.600
Natar Pusat 1.640.320 Rulung Raya 481.844
Hajimena 1.476.288 Pemanggilan 420.330
Tanjung Sari 1.363.516 Banjar Negeri 389.576
Negara Ratu 922.680 Haduyang 307.560
Jumlah 7.514.716 2.111.912
Terendah Total
Krawangsari 256.300
Bandar Rejo 205.040
Purwosari 51.260
Pancasila 10.252
625.372 10.252.000
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Bandar Lampung, Tahun 2009
Asumsi yang dipergunakan adalah :
Jumlah rumah tangga yang digunakan tidak ada batasannya karena roti merupakan barang convenience sehingga kepentingan ekonomi lebih besar dibandingkan dengan demografi dan distribusi.
Untuk masing-masing Kecamatan di Natar, besarnya perhitungan BPI sebagai berikut (Lihat Lampiran 1) :
Lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk tertinngi meliputi: Merak Batin, Natar Pusat, Hajimena, Tanjung Sari, Negara Ratu
Demografi : 57,84%
Ekonomi : 54%
Distribusi : 73,3% Indeks Daya Beli = 60,558 %
Lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk sedang meliputi: Rulung Helok, Rulung Raya, Pemanggilan, Banjar Negeri, Haduyang
Demografi : 27,3%
Ekonomi : 29,13%
Distribusi : 20,6% Indeks Daya Beli = 26,205 %
Lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk terendah meliputi: Krawangsari, Bandar Rejo, Sidoasari, Purwosari, Pancasila
Demografi : 14,86%
Ekonomi : 16,87%
Dostribusi : 6,1%
Indeks Daya Beli = 13,237 %
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas diketahui bahwa Indeks Daya Beli yang masih tersedia terdapat di lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk tertinggi meliputi Merak Batin, Natar Pusat, Hajimena, Tanjung Sari dan Negara Ratu sebesar 60,558% diikuti lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk sedang meliputi Rulung Helok, Rulung Raya, Pemanggilan, Banjar Negeri dan Haduyang sebesar 26,205 % dan yang indeks daya beli yang kurang tersedia terdapat di lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk terendah meliputi Krawangsari, Bandar Rejo, Sidoasari, Purwosari dan Pancasila sebesar 13,237 %
Sedangkan untuk mengetahui pengukuran potensi pasar dapat diketahui dengan sebagai berikut:
Tabel 9 Perhitungan potensi pasar produk roti bintang tiga bakery pada tahun 2008 berdasarkan kelurahan dengan jumlah penduduk tertinggi di kecamatan Natar Lampung Selatan
Merak Batin, Natar Pusat, Hajimena, Tanjung Sari dan Negara Ratu Estimasi penjualan (bungkus) 18.631.879,86 Aktual penjualan (bugkus) 7.514.716 Pangsa pasar (%) 40.33% Potensi penjualan (bungkus) 6.208.406,16 Performance (%) 121,04%
Data diolah, Tahun 2010 (Lampiran 2).
Tabel 10 Perhitungan potensi pasar produk roti bintang tiga bakery pada tahun 2008 berdasarkan kelurahan dengan jumlah penduduk sedang di kecamatan Natar Lampung Selatan
Rulung Helok, Rulung Raya, Pemanggilan, Banjar Negeri dan Haduyang Estimasi penjualan (bungkus) 8.062.492,35 Aktual penjualan (bugkus) 2.111.912 Pangsa pasar (%) 26,19% Potensi penjualan (bungkus) 2.686.536,6 Performance (%) 78,6%
Tabel 11 Perhitungan potensi pasar produk roti bintang tiga bakery pada tahun 2008 berdasarkan kelurahan dengan jumlah penduduk terendah di kecamatan Natar Lampung Selatan
Krawangsari, Bandar Rejo, Sidoasari, Purwosari dan Pancasila Estimasi penjualan (bungkus) 4.060.582,12 Aktual penjualan (bugkus) 652.372 Pangsa pasar (%) 15,40% Potensi penjualan (bungkus) 1.360.747,96 Performance (%) 45,95%
Data diolah, Tahun 2010 (Lampiran 2).
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa Performance index penjualan yang masih tersedia terdapat di lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk tertinggi meliputi Merak Batin, Natar Pusat, Hajimena, Tanjung Sari dan Negara Ratu sebesar 121,04%, diikuti lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk sedang meliputi Rulung Helok, Rulung Raya, Pemanggilan, Banjar Negeri dan Haduyang sebesar 78,6% dan Performance index penjualan yang kurang tersedia terdapat di lima kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk terendah meliputi Krawangsari, Bandar Rejo, Sidoasari, Purwosari dan Pancasila sebesar 45,95%.
Strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan sesuai dengan perhitungan Buying Power Index (BPI) maupun pengukuran performance index pasar yaitu potensi lima kelurahan yang memiliki potensi pasar tertinggi dan terendah, bagi lima kelurahan yang memiliki potensi pasar tertinggi maka hendaknya tetap mempertahankan volume penjualan dengan cara melaksanakan promosi yang insentif serta memperluas saluran
distribusi. Sedangkan untuk lima kelurahan yang memiliki potensi pasar terendah hendaknya terus meningkatkan volume penjualan dengan cara melaksanakan promosi yang insentif serta memperluas saluran distribusi sehingga produk tersebut dapat dengan mudah diperoleh dan dikonsumsi oleh pelanggan.