• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PRAKTIK PENGUPAHAN BURUH SAPU IJUK DI UD. SUKRIDANA ABADI SEKUWUNG BABADAN PONOROGO. a. Asal Usul Desa Purwosari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM PRAKTIK PENGUPAHAN BURUH SAPU IJUK DI UD. SUKRIDANA ABADI SEKUWUNG BABADAN PONOROGO. a. Asal Usul Desa Purwosari"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

49

UD. SUKRIDANA ABADI SEKUWUNG BABADAN PONOROGO

A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa

a. Asal Usul Desa Purwosari

Sekuwung merupakan salah satu sebutan untuk dusun Tempel yang ada di Desa Purwosari. Pada Tahun 1930 ada sebuah dusun bernama dusun Tempel yang berdekatan dengan Desa Ngimput. Karena wilayah dan penduduknya hanya sedikit, akhirnya Tempel digabungkan menjadi satu dengan Desa Ngimput yang dipimpin oleh seorang lurah yang bernama Parto Dimejo. Desa Ngimput didirikan oleh seorang palang yang bernama Marto Manggolo putra dari Marto Wongso Bupati Ponorogo wilayah Kuto Wetan. Desa Cepet dipimpin oleh seorang lurah yang

bernama Strodono, didirikan oleh seorang palang1 yang berasal

dari keturunan kerajaan Mataram yang bernama Raden Damar Jati.2

Desa Ngimput dan Desa Cepet berdekatan dalam satu wilayah dan wilayahnya sangat sempit akhirnya para sesepuh

1

Palang adalah penjaga atau patih suatu kerajaan.

2

Dokumentasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Purwosari tahun 2010-2015.

(2)

sepakat untuk digabungkan menjadi satu Desa. Akhirnya 2 desa tersebut digabung menjadi satu terbentuklah desa yaitu Desa Purwosari.

b. Sejarah Pemerintahan Desa

Setelah terjadinya penggabungan 2 desa tersebut, maka diadakan pemilihan Kepala Desa yang Calonnya 2 orang yaitu dari Ngimput Parto Dimejo dan dari Cepet Strodrono. Dalam pemilihan Kepala Desa dimenangkan calon dari Cepet yang bernama Strodono. Setelah pemilihan Kepala Desa selang beberapa bulan kemudian Strodono mengangkat dua orang kepala dusun Baku yaitu dusun Ngimput, kepala dusunnya bernama Kromo Dimejo

dan dusun Cepet bernama Sodiwiryo.3

Setelah meninggalnya Kepala Desa Strodono, Kepala Desa digantikan oleh Herman Wiryo Diharjo. Mulai saat itu Desa Purwosari mengadakan penataan-penataan wilayah yang akhirnya dibagi menjadi 5 wilayah yaitu:

1) Dusun Tempel

2) Dusun Ngimput

3) Dusun Kajang

4) Dusun Cepet Utara

5) Dusun Cepet Selatan

3

(3)

Sejak dipimpin oleh Herman Wiryo Diharjo Desa Purwosari banyak mengalami kemajuan-kemajuan adapun kemajuan yang pernah dicapai sebagai juara lomba desa tingkat kabupaten, sebagai juara lomba desa tingkat karesidenan dan akhirnya menjadi juara

Se-Jawa Timur.4

2. Keadaan Demografi a. Penduduk

Jumlah Penduduk : 5.167 orang

Laki-laki : 2.536 orang

Perempuan : 2.631 orang

Jumlah Kepala Keluarga : 1.548 orang

b. Jumlah Penduduk berdasarkan usia Tabel I

No Usia Jumlah No Usia Jumlah

1 0-12 bulan 53 orang 31 30 tahun 50 orang

2 1 tahun 58 orang 32 31 tahun 52 orang

3 2 tahun 49 orang 33 32 tahun 59 orang

4 3 tahun 56 orang 34 33 tahun 47 orang

5 4 tahun 54 orang 35 34 tahun 64 orang

6 5 tahun 89 orang 36 35 tahun 48 orang

7 6 tahun 85 orang 37 36 tahun 56 orang

8 7 tahun 83 orang 38 37 tahun 70 orang

4

(4)

9 8 tahun 81 orang 39 38 tahun 72 orang

10 9 tahun 72 orang 40 39 tahun 90 orang

11 10 tahun 54 orang 41 40 tahun 58 orang

12 11 tahun 45 orang 42 41 tahun 86 orang

13 12 tahun 57 orang 43 42 tahun 65 orang

14 13 tahun 49 orang 44 43 tahun 89 orang

15 14 tahun 59 orang 45 44 tahun 75 orang

16 15 tahun 78 orang 46 45 tahun 71 orang

17 16 tahun 55 orang 47 46 tahun 60 orang

18 17 tahun 57 orang 48 47 tahun 75 orang

19 18 tahun 74 orang 49 48 tahun 82 orang

20 19 tahun 55 orang 50 49 tahun 101 orang

21 20 tahun 57 orang 51 50 tahun 99 orang

22 21 tahun 59 orang 52 51 tahun 79 orang

23 22 tahun 74 orang 53 52 tahun 93 orang

24 23 tahun 58 orang 54 53 tahun 89 orang

25 24 tahun 86 orang 55 54 tahun 112 orang

26 25 tahun 60 orang 56 55 tahun 73 orang

27 26 tahun 65 orang 57 56 tahun 97 orang

28 27 tahun 74 orang 58 57 tahun 92 orang

29 28 tahun 57 orang 59 58 tahun 103 orang

(5)

Jumlah Total 5167 orang

3. Keadaan Sosial a. Seni Budaya

1) Orkes Kontemporer : 2 Perkumpulan

2) Hadroh : 1 Perkumpulan

b. Keagamaan

1) Fasilitas Tempat Ibadah

a) Masjid : 7 buah

b) Mushola/langgar : 14 buah

2) Jumlah Pemeluk Agama

a) Islam : 5161 orang

b) Kristen : 6 orang

c. Pendidikan

1) Tingkat Pendidikan Penduduk5

Tabel II

No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 Penduduk usia 10 tahun keatas yang buta huruf - orang

2 Penduduk tidak tamat SD/Sederajat 115 orang

3 Penduduk tamat SD/Sederajat 141 orang

4 Penduduk tamat SLTP/Sederajat 851 orang

5 Penduduk tamat SLTA/Sederajat 1021 orang

6 Penduduk tamat D1 - orang

7 Penduduk tamat D2 4 orang

8 Penduduk tamat D3 15 orang

9 Penduduk tamat S1 48 orang

5

(6)

10 Penduduk tamat S2 2 orang

11 Penduduk S3 1 orang

2) Jumlah Tempat Pendidikan

a) TK (Taman Kanak-Kanak) : 2 buah

b) SD (Sekolah Dasar) : 3 buah

3) Jumlah Murid sekolah

a) TK (Taman Kanak-Kanak) : 89 orang

b) SD (Sekolah Dasar) : 281 orang

4. Keadaan Ekonomi

a. Mata Pencaharian Penduduk

Tabel III

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Pegawai Desa 15 orang

2 Guru/PNS 49 orang

3 TNI/POLRI 18 orang

4 Pensiunan TNI/POLRI/Sipil 16 orang

5 Petani 831 orang

6 Wiraswasta/Pedagang 209 orang

7 Buruh Tani 512 orang

8 Tukang Kayu 37 orang

9 Tukang Batu 61 orang

10 Tukang Jahit 14 orang

11 Tukang Cukur 2 orang

12 Tukang Swasta 74 orang

13 Pengangguran 925 orang

(7)

b. Pemilik Kendaraan Bermotor dan Pesawat TV Table IV

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah Rumah tangga 1548 KK

2 Pemilik Kendaraan bermotor Roda 2 539 KK

3 Pemilik Kendaraan bermotor Roda 4 75 KK

4 Pemilik Pesawat TV 757 KK

c. Pertokoan

Tabel V

No Jenis Prasarana Keterangan

1 Kios Perorangan Ada

2 Toko Ada

3 Kios Toko/koperasi Tidak

d. Koperasi

Tabel VI

No Jenis Sarana Keterangan

1 Koperasi Simpan Pinjam Tidak

2 Koperasi Unit Desa Tidak

3 Koperasi Dusun Tidak

4 Koperasi Angkutan Tidak

5 Koperasi Desa Tidak

6 Koperasi Karyawan Tidak

(8)

5. Kondisi Pemerintahan Desa6 Tabel VII No Uraian Keterangan 1 Luas Wilayah: 381,604 Ha 2 Jumlah Dukuh, RT/RW a. Dukuh Tempel : 8 RT, 1 RW b. Dukuh Ngimput : 8 RT, 1 RW

c. Dukuh Cepet Utara : 9 RT, 1 RW

d. Dukuh Cepet Selatan : 8 RT, 1 RW

e. Dukuh Kajang : 5 RT, 1 RW

3

Batas Wilayah

a. Utara : Desa Trisono

b. Timur : Desa Ngrupit

c. Selatan : Desa Pondok

d. Barat : Desa Lembah

6. Sejarah UD Sukridana Abadi

Penelitian ini mengambil lokasi di UD. Sukridana Abadi yang terletak di Dusun Tempel, tetapi lebih dikenal dengan sebutan Sekuwung oleh masyarakat sekitar. Pada awal mulanya terbentuk UD. Sukridana Abadi ini, karena cabang yang ada di Surabaya tidak mencukupi produksinya. Sehingga pada bulan Mei Tahun 2005 didirikan dengan tempat yang seadanya. Awalnya hanya ada 10 orang buruh dan masih dalam taraf belajar belum mahir dalam pengerjaan. Namun lama kelamaan setiap bulan bertambah menjadi 20-30 orang. Dahulu belum tersedia gudang, sekitar tahun 2007 dibangun gudang penyimpanan stok barang-barang, tahun 2008 dibangun gudang lagi untuk penyimpanan barang-barang. Pada tahun 2011 buruh yang

6

(9)

bekerja bertambah menjadi 70 orang, sedangkan pada tahun 2012 membangun gudang yang lebih memadai dan digunakan sampai sekarang. Untuk para buruh maupun karyawan yang ada di UD

Sukridana Abadi ini sampai saat ini terhitung ada 96 orang.7

Dari dahulu sampai saat ini stok bahan-bahan langsung didatangkan dari Surabaya, Bandung, dan Blitar. Seperti ijuk yang digunakan sebagai bahan utama di datangkan dari Bandung, serabut kelapa dari Blitar, dan lakop plastik, senar, dan paku dari Surabaya. Sapu yang sudah diproduksi setengah jadi akan dikirim ke Surabaya dalam 1-2 minggu 2x dengan menggunakan truk kurang lebih berisi 21000 biji sapu ijuk. Kemudian sekalian mengambil bahan-bahan dari Surabaya untuk diproduksi lagi di UD Sukridana Abadi Sekuwung ini. Untuk bahan dari Bandung didatangkan sekitar 1 minggu sekali

sebesar 7,5 ton.8

7. Data Jenis-Jenis Sapu dan Harga9 Tabel VIII

No Jenis Sapu Ongkos

1 Victori Rp 400 2 Victori Sepet Rp 400 3 Singa Warna Rp 400 4 Singa Merah Rp 450 5 Men Selebriti Rp 350 6 Men New Rp 350 7

Mursidi, wawancara, Ponorogo, 26 April 2016.

8

Ibid.

9

(10)

7 Men New Panjang Rp 450

8 Men Senar Rp 370

9 Kilin Rp 350

10 Famili Londo Rp 400

11 Famili Los Rp 400

12 Famili Bolong Singa Rp 450

13 Famili Bolong Rp 400

14 2 Singa Kecil Londo Rp 400

15 Singa Exclusiv Rp 510 16 Famili Senar Rp 500 17 Famili Merah Rp 400 18 Men Kilin Rp 365 19 Swash Rp 450 20 Kupu Besar Rp 350

21 Kupu Besar Ijuk Rp 350

22 Kupu kecil Rp 350 23 Singa Londo Rp 400 24 Starlight Rp 370 25 SLA Rp 365 26 SLA Ijuk Rp 365 27 14 Jari Rp 400 28 14 Jari Singa Rp 400 29 11 Jari Rp 325 30 Rainbow Rp 450 31 SLA Senar Rp 370 32 Singa Polos Rp 450

33 Famili Merah Kawul Rp 425

Finishing No Jenis sapu Ongkos 1 Pin Rp 550

2 V/Swash Rp 600

3 Singa Rp 700

(11)

8. Upah Buruh dan Karyawan10 Tabel IX No Nama Ongkos 1 M.Ran Rp 37.000 2 Yanto Rp 37.000 3 Rizki Rp 37.000 4 Deni Rp 38.000 5 Ganden Rp 38.000 6 Kancil Rp 37.000 7 Ipul Rp 40.000 8 Dedi Rp 40.000 9 Topan Rp 42.500 10 Tri Rp 42.500 11 Dewi Rp 32.500 12 Devi Rp 42.500 No Nama Ongkos

1 Pak Mursidi Rp 500.000 per minggu

2 Bu Eka Rp 60.000 per hari

Untuk upah disini ada ketentuan tambahan di antaranya:

a. Khusus Pak Mursidi, setiap bulan ada tambahan upah sebesar Rp

1.000.000 yang dibayar saat tutup kas setiap akhir bulan

b. Bagi karyawan harian yang masuk kerja penuh selama satu minggu,

upahnya ditambah premi sebesar Rp 2.500 per hari.11

10

Ibid.

11

(12)

9. Sarana dan Prasarana di UD Sukridana Abadi

Sarana dan prasarana yang ada di UD Sukridana Abadi

Sekuwung Babadan antara lain:12

a. Mushola: 1 Unit

b. Dapur : 1 Unit

c. Kamar Mandi : 3 Unit

d. Gudang Penyimpanan bahan-bahan (besar): 1 Unit

e. Gudang Penyimpanan bahan-bahan (kecil) : 2 Unit

B. Praktik Pengupahan Buruh Sapu Ijuk di UD Sukridana Abadi Sekuwung Babadan Ponorogo

1. Akad Kerja antara Mandor dan Buruh Sapu Ijuk di UD Sukridana Abadi Sekuwung Babadan Ponorogo

Akad kerja yang berlaku pada buruh borongan dan buruh harian

menggunakan musiman13,karena letaknya didesa dan mayoritas

masyarakatnya bekerja sebagai petani maka di UD Sukridana Abadi pemberlakuan musiman yang lebih memadai. Untuk masalah buruh yang akan bekerja di UD Sukridana Abadi, informasi diperoleh dari orang yang telah bekerja ditempat tersebut bila ada lowongan pekerjaan baik untuk buruh borongan maupun buruh harian. Selanjutnya menemui mandor untuk mulai bekerja dan terlebih dahulu mandor memberikan masa latihan kepada calon buruh selama satu minggu. Apabila dirasa cukup bisa mengerjakan pekerjaan yang

12

Mursidi, wawancara, Ponorogo, 26 April 2016.

13

(13)

dilakukan, buruh dipersilahkan bekerja dan mulai dihitung upahnya ketika mulai bekerja. Tetapi ketika sudah ada perjanjian dan terikat

hubungan kerja antara buruh14 dan mandor15 tidak diperkenankan ada

perkerjaan lain diluar dari perjanjian tersebut. Apabila diketahui secara sengaja ada yang melanggar, maka dengan tidak hormat diberhentikan dan tidak boleh kembali lagi bekerja dengan alasan apapun. Penentuan

waktu bekerja untuk buruh harian16 mulai pukul 07.00-16.00 WIB dan

pukul 12.00-13.00 WIB diberikan waktu istirahat untuk sholat dan makan siang. Sedangkan untuk buruh borongan itu sendiri tidak ada peraturan khusus sehingga datang maupun pulang sewaktu-waktu. Buruh mengetahui upahnya ketika menerima upah selama akumulasi selama satu minggu tersebut, sehingga ketika menerima upah yang dirasa kurang besok dan seterusnya ada buruh yang tidak kembali lagi bekerja tanpa izin kepada mandor terlebih dahulu apabila ingin keluar.17

Dalam ketentuan akad kerja tidak ada peraturan secara tertulis yang terinci baik untuk buruh borongan maupun buruh harian, karena menggunakan sistem musiman sesuai yang dijelaskan di atas. Hal ini terjadi karena adanya rasa saling percaya diantara mandor dengan buruh sapu. Untuk absennya setiap sore hari buruh harian melakukan pengecekan kepada mandor perihal sapu yang dikerjakan dalam sehari.

14

Buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah

15

Mandor adalah orang yang mengepalai beberapa orang atau kelompok dan bertugas mengawasi pekerjaan mereka.

16

Buruh harian adalah buruh yang menerima upah berdasarkan hari masuk kerja.

17

(14)

Sapu yang dikerjakan dalam sehari akan dihitung dan kemudian akan diakumulasikan selama satu minggu. Jadi setiap akan pulang buruh absen dengan mencantumkan tanda tangan kepada mandor serta menyetorkan berapa jumlah sapu yang dikerjakan. Begitu juga dengan

buruh borongan18 harus absen setiap akan pulang, perbedaannya

meskipun datangnya tidak sama tetapi setiap hari menjelang pulang harus tetap mengisi absen dan menyetor jumlah sapu yang dikerjakan kepada mandor.

Terkait ketentuan awal mula bekerja, seorang buruh memperoleh informasi tentang pekerjaan tersebut dari teman yang sudah bekerja terlebih dahulu di UD Sukridana Abadi. Alasan banyak buruh yang akhirnya mulai bekerja salah satu penyebabnya karena membutuhkan pekerjaan sampingan selain sebagai seorang petani yang upahnya hanya cukup untuk keperluan sehari-hari. Yang terpenting mendapat

pekerjaan dan tidak menganggur.19

2. Mekanisme Pengupahan Buruh Sapu Ijuk di UD Sukridana Abadi Sekuwung Babadan Ponorogo

Praktik pengupahan buruh di UD Sukridana Abadi menggunakan dua sistem pengupahan yaitu untuk buruh borongan dan buruh harian. Buruh borongan yang mayoritas dibagian produksi dikerjakan oleh

buruh perempuan dan upahnya dihiting Rp 350 perbiji sapu.20

18

Buruh borongan adalah buruh yang upahnya diperhitungkan untuk keseluruhan hasil pekerjaan tersebut.

19

Lina, wawancara, Ponorogo, 04 Januari 2016.

20

(15)

Menurut penuturan salah satu buruh, perempuan menerima upah perbiji sedangkan laki-laki dihitung perlusin. Karena ada yang sistem borongan maupun sistem harian tergantung sapu yang dikerjakan, dalam sehari harus mencapai 1000 sapu. Minimal upah sapu yang

diterima untuk buruh borongan yakni Rp 350 perbiji sapu.21 Berbeda

dengan penuturan ibu Juwariyah sapu yang dikerjakan campuran dari serabut kelapa dan ijuk itu sendiri, ada yang dari sisa ijuk yang sebelumnya di sisir, sehingga pengerjaannnya ada yang lebih mudah dan sesuai dengan bahannya tersebut. Untuk sapu yang dikerjakan saat

ini bahan macan new, menurut saya mudah pengerjaannya.22

Berbeda dengan pengerjaan pada buruh harian dibagian finishing, pengerjaan dilakukan oleh buruh laki-laki dengan upahnya Rp 550

perlusin. 23 Sedangkan menurut salah satu buruh laki-laki bagian

finishing perlusin Rp 600, serta ada tambahan upah setiap satu minggu

sekali jika masuk secara penuh.24 Ketentuan upah yang terjadi saat ini

yang saya ketahui sesuai dengan mandornya Rp 42.000 per hari.

Karena saya sudah bekerja selama kurang lebih 3 tahun.25

Menurut penuturan beberapa buruh yang lain, pekerjaan dengan upah yang diterima bagi buruh borongan sudah cukup sesuai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terutama dalam pemenuhan

21

Lina, wawancara, Ponorogo, 04 Januari 2016.

22

Juwariyah, wawancara, Ponorogo, 08 April 2016.

23

Eka, wawancara, Ponorogo, 22 Desember 2015.

24

Siswanto, wawancara, Ponorogo, 26 April 2016.

25

(16)

kebutuhan sehari-hari.26 Menurut buruh harian lainnya upahnya juga sudah pas dengan pekerjaannya karena upah tersebut diambil setiap satu minggu sekali dengan akumulasi jumlah pengerjaan sapu yang

dibuat selama seminggu tersebut. 27

Terkait upah yang sepadan menurut penuturan salah satu karyawan harian menjelaskan sudah sesuai dengan prinsip keadilan karena dilihat dari tingkat kesulitannya masing-masing. Pengerjaan yang dilakukan buruh berdasarkan keahlian dan keuletan sendiri-sendiri. Tetapi untuk masalah adil itu sendiri disini saya bukan sebagai buruh harian melainkan sebagai karyawan harian yang mengurusi perihal bahan-bahan dari pembuatan sapu seperti lakop plastik dan lain sebagainya. Pekerjaan saya lebih ringan namun upah saya disamakan

dengan upah buruh harian yang mengerjakan sapu ijuk.28

26

Mislan, wawancara, Ponorogo, 26 April 2016.

27

Dedi, wawancara, Pomorogo, 26 April 2016.

28

Gambar

Tabel II
Tabel III

Referensi

Dokumen terkait