• Tidak ada hasil yang ditemukan

2014, No Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Perat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2014, No Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Perat"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.1811, 2014 KEMENHUB. Angkutan. Penyebrangan. Antarprovinsi. Tarif. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 58 TAHUN 2014

TENTANG

TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTARPROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan pengalihan subsidi harga Bahan Bakar Minyak sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 34 Tahun 2014 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Bahan Bakar Jenis Tertentu serta dalam rangka menjamin kelangsungan pelayanan angkutan penyeberangan, perlu dilakukan penyesuaian tarif yang telah ditetapkan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

(2)

2014, No. 1811 2

Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun 2003 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 18 Tahun 2012;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTARPROVINSI.

Pasal 1

Angkutan penyeberangan lintas antarprovinsi meliputi angkutan penumpang dan angkutan kendaraan beserta muatannya.

Pasal 2

(1) Angkutan penyeberangan untuk kendaraan beserta muatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dibedakan 9 (sembilan) golongan yaitu:

a. Golongan I : Sepeda;

b. Golongan II : Sepeda motor di bawah 500 cc dan gerobak dorong;

c. Golongan III : Sepeda motor besar (> 500 cc) dan kendaraan roda 3 (tiga);

(3)

2014.No .1811 3

d. Golongan IV : Kendaraan bermotor berupa mobil Jeep, Sedan, Minicap, Minibus, Mikrolet, Pick up, Station Wagon dengan ukuran panjang sampai dengan 5 (lima) meter, dan sejenisnya; e. Golongan V : Kendaraan bermotor berupa Mobil bus, Mobil

barang (truk)/tangki dengan ukuran panjang sampai dengan 7 (tujuh) meter dan sejenisnya;

f. Golongan VI : Kendaraan bermotor berupa Mobil bus, Mobil barang (truk)/tangki dengan ukuran panjang lebih dari 7 (tujuh) meter sampai dengan 10 (sepuluh) meter dan sejenisnya, dan kereta penarik tanpa gandengan;

g. Golongan VII : Kendaraan bermotor berupa Mobil barang (truk tronton)/tangki, kereta penarik berikut gandengan/tempelan serta kendaraan pengangkut alat berat dengan ukuran panjang lebih dari 10 (sepuluh) meter sampai dengan 12 (dua belas) meter dan sejenisnya;

h. Golongan VIII : Kendaraan bermotor berupa Mobil barang (truk tronton)/tangki, kendaraan alat berat dan kereta penarik berikut gandengan/tempelan dengan ukuran panjang lebih dari 12 (dua belas) meter sampai dengan 16 (enam belas) meter dan sejenisnya;

i. Golongan IX : Kendaraan bermotor berupa Mobil barang (truk tronton)/tangki, kendaraan pengangkut alat berat dan kereta penarik berikut gandengan/tempelan dengan ukuran panjang lebih dari 16 (enam belas) meter dan sejenisnya.

(2) Kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang melebihi ukuran kendaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan mengakibatkan tambahan pemakaian ruangan kapal, dipindahkan pada golongan berikutnya.

Pasal 3

Ketentuan mengenai tarif angkutan penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 untuk pelayanan kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya sesuai dengan golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 4

Tarif angkutan penyeberangan selain angkutan penumpang dan kendaraan beserta muatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pemakai jasa dengan penyedia jasa (operator) angkutan penyeberangan.

(4)

2014, No. 1811 4

Pasal 5

Tarif angkutan penyeberangan lintas antarprovinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 untuk pelayanan kelas non ekonomi ditetapkan oleh penyedia jasa (operator) angkutan penyeberangan.

Pasal 6

(1) Tarif angkutan penyeberangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 termasuk asuransi tanggung jawab pengangkut dan belum termasuk : a. iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang;

dan

b. jasa kepelabuhanan.

(2) Iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang dan jasa kepelabuhanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7

(1) Operator penyelenggara angkutan penyeberangan dan operator penyelenggara pelabuhan penyeberangan dilarang melakukan pungutan lain untuk kepentingan operator atau pihak lain dikaitkan dan/atau menyatukan pungutan lain dengan tarif angkutan penyeberangan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.

(2) Setiap pungutan lain yang akan dikaitkan dan atau disatukan pungutannya dengan tarif angkutan penyeberangan di luar yang diatur dalam Peraturan ini, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis Menteri Perhubungan.

Pasal 8

Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini.

Pasal 9

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 31 Tahun 2014 tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 10

Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah sejak tanggal diundangkan.

(5)

2014.No .1811 5

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 19 November 2014 MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA, IGNASIUS JONAN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 19 November 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

(6)

2014, No. 1811 6

(7)

2014.No .1811 7

(8)

2014, No. 1811 8

(9)

2014.No .1811 9

(10)

2014, No. 1811 10

(11)

2014.No .1811 11

(12)

2014, No. 1811 12

(13)

2014.No .1811 13

(14)

2014, No. 1811 14

(15)

2014.No .1811 15

(16)

2014, No. 1811 16

(17)

2014.No .1811 17

(18)

2014, No. 1811 18

(19)

2014.No .1811 19

(20)

2014, No. 1811 20

(21)

2014.No .1811 21

(22)

2014, No. 1811 22

(23)

2014.No .1811 23

(24)

2014, No. 1811 24

(25)

2014.No .1811 25

(26)

2014, No. 1811 26

(27)

2014.No .1811 27

(28)

2014, No. 1811 28

(29)

2014.No .1811 29

(30)

2014, No. 1811 30

(31)

2014.No .1811 31

(32)

2014, No. 1811 32

(33)

2014.No .1811 33

(34)

2014, No. 1811 34

(35)

2014.No .1811 35

(36)

2014, No. 1811 36

(37)

2014.No .1811 37

(38)

2014, No. 1811 38

(39)

2014.No .1811 39

(40)

2014, No. 1811 40

(41)

2014.No .1811 41

(42)

2014, No. 1811 42

(43)

2014.No .1811 43

(44)

2014, No. 1811 44

(45)

2014.No .1811 45

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini memberitahukan bahwa setelah diadakan Penetapan oleh Pejabat Pengadaan barang/jasa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran, maka diberitahukan Pemenang Pengadaan

Berdasarkan Penetapan Pemenang Seleksi Sederhana Nomor :100/30/PP/03/ULP/VIII/2013 , kami Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Kabupaten Sukamara

Banyumas - Sukoharjo - Adiluwih (CK-PRC.18), maka dengan ini Kami mengundang Saudara untuk hadir dalam klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya berdasarkan dokumen penawaran

Fluida pendingin seperti air-garam merupakan jenis brine yang sangat baik, tidak beracun, mudah didapat namun memiliki tingkat penyebab korosinya sangat tinggi

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penemuan (Discovery) adalah suatu metode di mana dalam proses belajar mengajar

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdaapt penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi

Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil serangkaian pengujian yang telah dilakukan, dimana energi yang diserap pada plat datar relatif cukup kecil untuk menyebabkan

keuangan walimurid Kepala komite Wakil komite Kepala sekolah Bendahara komite Hasil observasi kesimpulan 1 Pertimbangan Komite memberikan masukan saat membahas