• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Yulina Setiawati NN, SH. MM. J a k a r t a, 2 5 J u n i 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Yulina Setiawati NN, SH. MM. J a k a r t a, 2 5 J u n i 2015"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen

Kepegawaian

Yulina Setiawati NN, SH. MM.

J a k a r t a , 2 5 J u n i 2 0 1 5

(2)

O u t l i n e

L a t a r B e l a k a n g

I

Visi Kepegawaian Di Era UU ASN

II

Progress RPP

III

Manajemen PNS

IV

Penutup

V

(3)

RULE BASED

BUREAUCRACY

PERFORMANCE BASED

BUREAUCRACY

DYNAMIC

GOVERNANCE

2000

2018

2025

ADMINISTRASI

KEPEGAWAIAN

MANAJEMEN

SDM

PENGEMBANGA

N

POTENSI/HUMAN

CAPITAL

TRANSFORMASI PENGELOLAAN PNS

BIROKRASI

BERSIH,

KOMPETEN

SEJAHTERA

MELAYANI

BKN

(4)

• Recruitment, Placement and promotion

• Performance-based Mgt. • SKP

• Kwalitas & Produktivitas • Welfare dan Renumerasi • Core competency training

• Penataan Peraturan • Law Enforcement

• Reward and Punishment • De-kooptasi dengan politik • Minimalisasi spoiling system • Wasdal/supervisi

• Pemanfaatan TIK (e-office, e-gov dan i-gov)

• Transparansi dan akuntabilitas

• Efektivitas dan efisiensi • Simplifikasi proses

• Restrukturisasi organisasi (right sizing; flat org.)

• Service Delivery • OutcomesOriented • Mind-set dan Culture set • Strong commitment

Area Reformasi Bidang Kepegawaian

SDM

Aparatur

Penataan

Organisasi

Modernisasi

Pelayanan

Regulasi

BKN

(5)

DRIVING FACTORS PERUBAHAN MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN

1. Intervensi politik yang tinggi & Netralitas PNS

terganggu;

2. Melemahnya peran PNS sebagai perekat NKRI

3. Birokrasi biaya tinggi;

4. Mismatch antara kompetensi jabatan dan

kompetensi individual;

5. Kinerja PNS rendah, gaji belum adil, dan layak

sejahtera;

6. Tsunami pensiun;

(6)

VISI DAN MISI UU ASN

VISI

MISI

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang

memiliki integritas, profesional, melayani

dan sejahtera

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari

(7)

Mewujudkan sistem merit dan manajemen ASN dengan ciri-ciri:

• Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif

• Menerapkan prinsip fairness dalam semua urusan manajemen

kepegawaian

• Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja

• Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik

• Manajemen SDM secara efektif dan efisien

• Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari tindakan semena- mena

• Adanya lembaga Independen yang menjaga pelaksanaan

merit system.

PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN

(8)

a)

seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;

b)

perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;

c)

pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka

berdasarkan kualifikasi individual dan standar kompetensi jabatan;

d)

memiliki

manajemen

karir

yang

terdiri

dari

perencanaan,

pengembangan, dan pola karir;

e)

memperlakukan pegawai ASN secara adil, setara dan non diskriminatif;

f)

memberikan gaji yang sama pada posisi dan bobot jabatan yang sama;

g)

memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada

kinerja;

h)

menerapkan standar integritas dan perilaku pegawai ASN;

i)

merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi

sesuai hasil pengelolaan kinerja;

j)

menjaga netralitas pegawai ASN dari intervensi politik;

k)

memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan

penyalahgunaan wewenang; dan

l)

memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi.

(9)

NO

RPP

STATUS

1

MANAJEMEN PNS

PROSES HARMONISASI DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM.

2

MANAJEMEN PPPK

DRAFT SELESAI.

PENYEMPURNAAN SESUAI MASUKAN INSTANSI DAN

KONSULTASI PUBLIK.

3

PENILAIAN KINERJA & DISIPLIN

DRAFT SELESAI.

PENYEMPURNAAN SESUAI MASUKAN INSTANSI DAN

KONSULTASI PUBLIK.

4

GAJI & TUNJANGAN

DRAFT DALAM PROSES.

PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

5

JAMINAN PENSIUN DAN

JAMINAN HARI TUA

DRAFT DALAM PROSES.

PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

6

KORPS PEGAWAI ASN

DRAFT DALAM PROSES.

PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

7

JKK DAN JKM

DRAFT DALAM PROSES

PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT

(10)

2. PENGADAAN

1. PENETAPAN

KEBUTUHAN

• Sistem registrasi on-line • Seleksi menggunakan CAT

• Seleksi administrasi, Tes Kemampuan Dasar (TKD), & Tes Kemampuan Bidang (TKB)

• Setiap instansi wajib menyusun kebutuhan jenis dan jumlah jabatan untuk 5 tahun kedepan dan dirinci pertahun sesuai prioritas kebutuhan

• ANJAB dan ABK dengan e-formation

MANAJEMEN PNS

3. PANGKAT &

PROMOSI

JABATAN

• Pangkat adalah tingkatan dalam jabatan sebagai dasar penggajian

• Pengangkatan dalam jabatan merupakan perbandingan obyektif kompetensi, kualifikasi jabatan dengan yang dimiliki pegawai.

• Promosi Jabatan dengan Open Recruitment & Talent Pool

4. PENGEMBANGAN KARIR

• Berdasarkan kualifikasi, kinerja, dan kompetensi

• Memperhatikan penilaian kinerja, integritas, dan moralitas

(11)

7. PENILAIAN

KINERJA

• SKP disusun berdasarkan RKT

• Bobot Penilaian SKP 70%, Perilaku 30% dengan metode 360o

• Tidak mencapai target dikenakan sanksi administrasi

6. MUTASI

• Mutasi tugas/ lokasi antar instansi Pusat, instansi daerah

• Mutasi dilakukan diagonal, vertikal, dan horizontal

MANAJEMEN PNS

8. PENGGAJIAN

DAN

TUNJANGAN

• Berdasarkan beban kerja, tanggung jawab & risiko pekerjaan • Tunjangan kinerja berbasis kinerja individu.

• Tingkat kemahalan sesuai indeks wilayah

5. POLA KARIR • Terintegrasi secara nasional

(12)

12. JAMINAN

PENSIUN DAN

HARI TUA

• Ontop dari Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk kesehatan, kecelakaan kerja, jaminan kematian dalam perkara yang terkait tugas

• Pensiun dengan Dual system pay as you go dan fully funded

• THT dual system asuransi SOS dengan manfaat pasti dan bersifat pengembalian tabungan ditambah hasil pengembangan

13. PERLINDUNGAN

MANAJEMEN PNS

• Penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai dengan perubahan jenis-jenis hukuman

10. DISIPLIN

11. PEMBERHENTIAN • Reformulasi jenis-jenis pemberhentian

• Perubahan beberapa sanksi administrasi

9. PENGHARGAAN

• Reward berdasarkan capaian kinerja

• Prioritas untuk pengembangan kompetensi • Tanda Kehormatan

(13)

HAK DAN KEWAJIBAN ASN

JENIS

PNS

Pasal 1 butir

3 & Pasal 7

PPPK

Pasal 1

butir 4 &

Pasal 7

HAK

1. gaji, tunjangan, dan

fasilitas;

2. cuti;

3. jaminan pensiun dan

jaminan hari tua;

4. Jaminan kesehatan,

kecelakaan kerja dan

kematian;

5. Bantuan Hukum; dan

6. pengembangan

kompetensi.

1. Gaji dan tunjangan;

2. cuti;

3. Jaminan har

tua;

4. Jaminan Kesehatan,

kecelakaan kerja dan

kematian;

5. Bantuan Hukum; dan

6. pengembangan

kompetensi.

setia dan taat pada

Pancasila, UUD NRI

1945, NKRI, dan

pemerintah yang sah;

menjaga persatuan dan

kesatuan bangsa;

melaksanakan kebijakan

pemerintah;

menaati ketentuan

peraturan

perundang-undangan;

melaksanakan tugas

kedinasan;

menunjukkan integritas

dan keteladanan;

menyimpan rahasia

jabatan

bersedia ditempatkan di

seluruh wilayah NKRI

KEWAJIBAN

(14)

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan

berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan

persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar

penggajian.

PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu.

Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS

yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan

pola kerja.

PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan

Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan

Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian

kinerja.

(15)

Rancangan Pangkat dan Jabatan PNS

No.

Jabatan

Pangkat Peringkat Jabatan

JABATAN PIMPINAN TINGGI

1.

Jabatan Pimpinan

Tinggi Utama

JPT-I

29

28

2.

Jabatan Pimpinan

Tinggi Madya

JPT-II

27

26

25

24

23

22

3.

Jabatan Pimpinan

Tinggi Pratama

JPT-III

21

20

JPT-IV

19

18

JPT-V

17

JPT-VI

16

(16)

Rancangan Pangkat dan Jabatan PNS (2)

No.

Jabatan

Pangkat

Peringkat Jabatan

JABATAN ADMINISTRASI & JABATAN FUNGSIONAL

4.

JA -15, JF-15

15

5.

JA -14, JF-14

14

6.

JA -13, JF-13

13

7.

JA -12, JF-12

12

8.

JA -11, JF-11

11

9.

JA -10, JF-10

10

10.

JA -9, JF-9

9

11.

JA -8, JF-8

8

12.

JA -7, JF-7

7

13.

JA -6, JF-6

6

14.

JA-5, JF-5

5

15.

JA-4

4

16.

JA-3

3

17.

JA-2

2

18.

JA-1

1

(17)

JABATAN (UU ASN)

UTAMA

MADYA

PRATAMA

PIMPINAN TINGGI

ADMINSTRATOR

PENGAWAS

PELAKSANA

JABATAN ADMINISTRASI

JABATAN FUNGSIONAL

Utama

Madya

Muda

Pertama

KEAHLIAN

Penyelia

Mahir

Terampil

Pemula

KETERAMPILAN

BKN

(18)

PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

SIFAT

SELEKSI

PROSES

Kompetitif dan Terbuka

Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang

dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan

KASN

Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan

pada tingkat Nasional

Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada

tingkat Nasional, Propinsi, atau antar Instansi

dalam 1 (satu) Kab/Kota

(19)

PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

TUJUAN

PRINSIP

SASARAN

Mendapatkan

Pimpinan

Tinggi

yang

berkualitas

Pengisian JPT Utama dan Madya dilakukan

secara terbuka dan kompetitif didasarkan pada

sistem merit

Terselenggaranya seleksi calon Pejabat Pimpinan

Tinggi yang transparan, objektif, kompetitif dan

akuntabel

Terpilihnya calon Pejabat Pimpinan Tinggi pada

Instansi pemerintah pusat dan daerah seasuai

dengan kompetensi yag dibutuhkan dan sistem

merit

(20)

MUTASI JABATAN JPT

Mutasi jabatan JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi

dari Jabatan JPT yang ada dengan persyaratan :

1.

1 (satu) klasifikasi jabatan

2.

Memenuhi standart kompetensi jabatan

3.

Lulus uji kompetensi

4.

Sudah 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir dan paling

lama 5 (lima) tahun

(21)

Pengisian Jabatan Administrator,

Pengawas, dan Pelaksana

Dilaksanakan dengan

Talent Pool

Apabila belum terbangun

Talent Pool,

maka dapat

dilaksanakan dengan seleksi internal atau apabila tidak

tersedia SDM yang sesuai dengan kompetensi jabatan

yang dibutuhkan maka bisa dilaksanakan dengan seleksi

terbuka

Setelah dilaksanakan seleksi disampaikan kepada Tim

Penilai Kinerja

(22)

PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL

Pengangkatan mengisi formasi

CPNS

Inpassing/Penyesuaian

Perpindahan dari jabatan lain

(23)

TUJUAN:

o

memberikan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS;

o

menyeimbangkan antara pengembangan karir PNS dan kebutuhan

instansi;

o

meningkatkan kompetensi dan kinerja PNS; dan

o

mendorong peningkatan profesionalitas PNS.

SASARAN:

tersedianya pola karier nasional dan panduan penyusunan pola

karier instansi; dan

meningkatkan kinerja instansi pemerintah

(24)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN

2. Seminar

3. Kursus

5. Praktik

Kerja

Di Instansi

Pusat dan

Daerah selama

1 tahun

4.

Penataran

1.

Pendidikan

dan Latihan

6.

Pertukaran

PNS dan

Swasta

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA

PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM

RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI,

MELAKSANAKAN DAN MELAKUKAN EVALUASI

(25)

25

MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN

Pengakuan Kompetensi

ASN melalui

Penilaian/Uji

Kompetensi dan

Sertifikasi

Mempertemukan Kompetensi

Individu dg Kompetensi Jabatan

Pemanfaatan &

Penempatan ASN

Kompetensi

Manajerial

Kompetensi

Teknis

Kompetensi

Kultural

K O M P E T E N S I D A S A R

(26)

o

Horizontal

, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke

posisi jabatan lain yang setara, baik di dalam satu kelompok

maupun antar kelompok Jabatan Administrasi, Jabatan

Fungsional, dan/atau Jabatan Pimpinan Tinggi;

o

Vertikal

, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi

jabatan yang lain yang lebih tinggi, di dalam satu kelompok

Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, atau Jabatan

Pimpinan Tinggi;

o

Diagonal

, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke

posisi jabatan lain yang lebih tinggi antar kelompok Jabatan

Administrasi, Jabatan Fungsional, dan/atau Jabatan Pimpinan

Tinggi.

(27)

Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk

dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.

Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:

- kompetensi;

- kualifikasi;

- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;

- penilaian atas prestasi kerja;

- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan

- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah

tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.

Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan

oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS

pada Instansi yang dibentuk oleh Pejabat yang bersangkutan.

(28)

Promosi merupakan bentuk pola karier yang

dapat berbentuk vertikal

atau diagonal

.

PNS

dapat dipromosikan

di dalam dan/atau antar Jabatan

Administrasi dan Jabatan Fungsional ketrampilan, ahli pertama, dan

ahli muda sepanjang memenuhi persyaratan jabatan.

Dalam hal instansi belum memiliki kelompok suksesi

(talent pool)

,

promosi dalam jabatan administrasi

dapat dilakukan melalui seleksi

internal

oleh panitia seleksi yang dibentuk oleh PPK.

PNS yang menduduki jabatan administrator dan jabatan fungsional

jenjang ahli madya

dapat dipromosikan ke dalam Jabatan Pimpinan

Tinggi Pratama

sepanjang memenuhi persyaratan jabatan, mengikuti

dan lulus seleksi.

PNS yang menduduki jabatan fungsional jenjang ahli utama

dapat

melamar ke dalam jabatan pimpinan tinggi

sepanjang memenuhi

persyaratan jabatan, mengikuti dan lulus seleksi.

(29)

PPK

menetapkan kelompok rencana suksesi setiap tahun

dan

mengumumkan melalui Sistem Informasi ASN.

Kelompok rencana suksesi

merupakan sekelompok PNS yang

memiliki kompetensi sesuai klasifikasi jabatan dan memiliki

penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua)

tahun berturut-turut.

Promosi PNS

diprioritaskan

bagi PNS

yang masuk

dalam

kelompok rencana suksesi

(talent pool)

.

(30)

Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi

Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi

Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan

NKRI di luar negeri.

Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.

Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan

oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.

Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri

setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.

Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh

Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis

dari Kepala BKN.

Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.

(31)

Menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem

prestasi dan sistem karier yang dititikberatkan sistem prestasi kerja

Penilaian Kinerja dilakukan sebagai pengendalian perilaku kerja

produktif.

Dilakukan perubahan persentase penilaian dari unsur sasaran kerja

pegawai 70% dan perilaku kerja pegawai 30%, dan penilaian perilaku

360

o

.

Adanya perubahan pengaturan tentang kewajiban yang harus ditaati

dan larangan yang tidak boleh dilanggar.

Adanya perubahan jenis hukuman disiplin khususnya hukuman disiplin

tingkat sedang dan berat yang disesuaikan dengan ketentuan tentang

pangkat gaji, Tunjangan Kinerja, dan Jabatan.

P

ENILAIA

N

KINERJ

A

DISIPLIN

(32)

SKEMA MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

PEMBINAAN PUNISHMENT PENILAI AN PRESTA SI KERJA PNS PRESTASI KERJA PNS PERILAKU KERJA PNS

S

K

P

OBYEKTIF TERUKUR AKUNTABEL PARTISIPASI TRANSPARAN

ASPEK:

•KUANTITAS •KUALITAS •WAKTU •BIAYA

ASPEK:

• ORIENTASI PELAYANAN • INTEGRITAS • KOMITMEN • DISIPLIN • KERJASAMA • KEPEMIMPINAN BOBOT 40 % BOBOT 60 % KONTRAK KINERJA PENG- AMAT- AN REWARD BAIK FEEDBACK HASIL PENILAIAN BURUK ASS-CEN PSI-TEST REKOMENDASI REKOMENDASI ASS-CEN PSI-TEST TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN HASIL PENILAIAN 32 UNSUR-UNSUR SKP 1. KEGIATAN TUGAS JABATAN 2. ANGKA KREDIT 3. TARGET 4. TUGAS TAMBAHAN 5. KREATIFITAS Nilai Maks 100 Nilai bisa Lebih 100 PELAKSANAAN PENILAIAN

1. PEJABAT PENILAI WAJIB MELAKUKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA 2. PPK SBG PEJABAT PENILAI ATAU ATASAN PEJABAT PENILAI TERTINGGI

3. PEJABAT PENILAI WAJIB MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN DARI

PEJABAT PENILAI YG SETINGKAT

4. PENILAIAN DILAKUKAN PADA SETIAP AKHIR BULAN DESEMBER

5. HASIL PENILAIAN DISAMPAIKAN PADA PNS YANG BERSANGKUTAN 6. PNS WAJIB MENANDATANGANI DAN MENGEMBALIKAN PADA PEJABAT

PENILAI PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER

7. APABILA PNS YG DINILAI TIDAK MAU MENANDATANGANI MAKA HASIL PENILAIAN TSB TETAP DIANGGAP SAH

8. PEJABAT PENILAI MENYAMPAIKAN PADA ATASAN PEJABAT PENILAI

PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER

9. HASIL PENILAIAN BERLAKU SETELAH MENDAPAT PENGESAHAN DARI

ATASAN PEJABAT PENILAI

KEBERATAN

1. KEBERATAN ATAS HASIL

PENILAIAN DIAJUKAN KPD ATASAN PEJABAT PENILAI PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER

2. ATASAN PEJABAT PENILAI

MEMINTA PENJELASAN PADA PEJABAT PENILAI DAN PNS YG KEBERATAN

3. ATASAN PEJABAT PENILAI

MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN

HASIL PENILAIAN DAN BERSIFAT FINAL

(33)

KONSEPSI REFORMULASI SISTEM PENGGAJIAN PNS

1.

Pay for Position

Pay for Person

2.

Pay for Performance

3.

4.

Pay for Living Cost (Lc)

Idealnya gaji pegawai dibayar dengan menggabungkan 3P + Lc

(34)

PEMBERHENTIAN JABATAN FUNGSIONAL

Mencapai BUP

Diberhentikan sementara sebagai PNS

Menjalani CLTN

Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan

(35)

1.

Jaminan Pensiun

Sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan di hari tua, sebagai hak dan

penghargaan

Bagi PNS existing: manfaat pasti dan metode pembayaran

pay as you go.

Skema pensiun iuran pasti dengan sistem pendanaan

fully funded system

bagi

CPNS yang diangkat setelah PP Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua berlaku.

Sebagai proteksi penurunan penghasilan pasca pensiun

Skema bagi PNS existing: lumpsum, manfaat pasti, dan sebagai asuransi

dwiguna

Skema PNS baru: bisa lumpsum atau berkala, manfaat sebagai akumulasi iuran

dan hasil pengembangan

JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA

1. Jaminan Pensiun

(36)

Diberikan

Ontop

Sistem Jaminan Sosial Nasional

Iuran dibayar oleh pemerintah

Manfaat terdiri dari perawatan, biaya evakuasi,

santunan sementara, santunan berkala, santunan

kematian, biaya rehabilitasi, biaya pemakaman, dan

bantuan beasiswa

JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA

(37)

Perlindungan

BKN

Jaminan Kesehatan

Jaminan kecelakaan kerja

Jaminankematian

Diberikan on top

dari program

jaminan sosial

nasional

Bantuan Hukum

dalam perkara yang dihadapi di

pengadilan terkait pelaksanaan

tugasnya

(38)

Referensi

Dokumen terkait

untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,200 (seribu dua ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,250 (seribu dua ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per

input adalah jumlah sisa perkara perdata tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan3. output adalah jumlah sisa perkara perdata yang diselesaikan pada

Hasil tersebut menunjukkan bahwa, pendapatan petani bawang merah dapat meningkat, dengan meningkatkan faktor modal, tenaga kerja, jam kerja, pendidikan petani dan luas

Perekaan bentuk instrumen saringan ini telah memastikan semua konstruk (perkara yang ditaksir) dijelmakan sejajar dengan definisi yang telah ditetapkan oleh pihak

Beberapa indikator keandalan adalah menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan, keandalan dalam penanganan masalah layanan konsumen, melaksanakan jasa dengan benar pada

Ketebalan pada setiap konsentrasi berbeda – beda, ini disebabkan karena reaksi yang tidak stabil menyebabkan banyaknya posfat sekunder dan tersier menjadi lumpur

Sebagai Provinsi yang bertumpu dan mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, pandemi Covid-19 mengakibatkan Bali menjadi daerah yang paling terdampak

(1) Pola Karier PNS berbentuk horizontal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan yang lain yang setara yang