MEMAHAMI BREAKDOWN
DAN PENYEBABNYA
• Setiap mesin didesain untuk dapat bertahan
pada tingkat beban (stress) tertentu
• Breakdown terjadi ketika beban terhadap mesin
(stress) melampaui kekuatan mesin (strength)
Stress > Strength
• Faktor lingkungan, seperti debu, temperatur,
kelembaban dapat mempengaruhi tingkat stress
3 PENYEBAB BREAKDOWN
1. Penurunan kondisi mesin yang terabaikan (neglegted deteroriation)
2. Beban terhadap mesin yang berlebihan (uncontrolled stress)
2. Kekuatan mesin yang tidak memadai (insufficient strength) Strength Safety Breakdown Time St re s s a n d s tre n g th Breakdown St re s s a n d s tre n g th Breakdown St re s s a n d s tre n g Stress Strength Strength Increasing Stress Stress Decreasing Strength Time
Uncontrolled stress
Neglected deterioration
Insufficient strength
• Inadequate compliance with basic requirements
• Neglected deterioration
• Non-compliance with usage requirement
• Lack of skill
• Design weaknesses
5 PENCEGAHAN TERJADINYA BREAKDOWN
Five factors
Inadequate compliance with basic requirements
Non-compliance with usage requirements
Neglected deterioration
Inherent design weaknesses Lack of skill
Five countermeasures
Adequate compliance with basic requirements
Compliance with usage requirements
Restoration of deteriorated equipment condition
Improvements of design weaknesses
Improvement of operation and maintenance skills
5 AKTIVITAS UNTUK MENCAPAI
ZERO BREAKDOWNS
Five Activities for Zero Breakdowns
Maintain Basic equipment Condition Maintain Operating standards Detect and Predict Deterioration Establish repair Methods Improve Design Weaknesses Prevent repair Errors Restore Deterioration Prevent Human Error
Prevent Misoperation
1 2 3 5
4
DARI 4 TAHAP MENJADI
7 LANGKAH MENUJU
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Tahap 1 Menstabilkan MTBF Tahap 2 Memperpanjang Daur Hidup Parts Tahap 3 Menangani penurunan secara periodik Tahap 4 Memprediksi Kerusakan parts4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Tahap 1: Menstabilkan MTBF
• Perbaikan terhadap penurunan yang selama ini
terabaikan, misalnya karena kurang waktu, keterbatasan biaya atau karena keteledoran saja
• Mencegah penurunan yang dikarenakan “ulah manusia”
(accelerated deterioration)
– Menetapkan kondisi dasar mesin, melalui pembersihan, pelumasan dan pengencangan mur dan baut
– Mempertahankan kondisi dasar, melalui mencegah pengaruh lingkungan mesin, beban yang sesuai spesifikasi mesin atau parts, beban yang sesuai kapasitas mesin.
Accelerated deterioration Deg re e o f d e te rio ra tio n Natural deterioration
1. Temukan dan koreksi penyimpangan dengan membersihan mesin
2. Laksanakan pencegahan dengan menyelesaikan sumber masalah 3. Temukan dan koreksi kerusakan
minor
4. Tetapkan „Basic Operating
Conditions‟
5. Tentukan dan ikuti cara operasi mesin yang benar
Time
MENSTABILKAN MTBF
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Tahap 2: Memperpanjang Umur Parts • Koreksi kelemahan desain
– Koreksi kelemahan dalam kekuatan dan presisi – Seleksi parts yang sesuai dengan beban
penggunaannya
– Koreksi untuk menghindari “overloading” • Eliminasi kerusakan
– Cegah kesalahan operasi – Cegah kesalahan reparasi
Deg re e o f d e te rio ra tio n
1. Lakukan koreksi terhadap kelemahan desain 2. Pertahankan tingkat kemampuan mesin (strength) 3. Kurangi stress Time
MEMPERPANJANG UMUR PARTS
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Tahap 3: Menangani Penurunan Secara Periodik
Memperbaiki penurunan secara berkala
• Estimasikan umur parts
• Tetapkan standar pengecekan dan pegetesan berkala
• Tetapkan standard penggantian parts berkala
• Tingkatkan tata cara pelaksanaan perawatan
Gunakan panca indra untuk mendeteksi penyimpangan
• Identifikasi penurunan yang memberi sinyal
• Identifikasi jenis-jenis sinyal tersebut
Deg re e o f d e te rio ra tio n
1. Teliti pola penurunan sejalan dengan waktu
2. Analisa proses penurunan langsung (secara fisik) di lapangan
3. Teliti hubungan antara penurunan dan kualitas produk secara terukur
Time
MENANGANI PENURUNAN SECARA PERIODIK
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Tahap 4: Memprediksi Kerusakan Parts
• Prediksikan umur parts/mesin dengan menggunakan alat
diagnostik
• Laksanakan “catastrophic breakdown analysis” – Analisa permukaan yang rusak (broken surfaces)
– Analisa material fatigue
– Analisa gear tooth, flanks, etc.
• Perpanjang umur parts/mesin
• Perbaikan secara berkala berdasarkan umur yang telah
MEMPREDIKSI KERUSAKAN PARTS
Aktivitas
1. Pilih indikator penurunan yang tepat dengan mempelajari pola penurunan
2. Tetapkan metoda diagnostik yang sesuai dengan indikator penurunan
3. Observasi penurunan secara kuantitatif, seperti vibrasi, voltase, temperatur, tekanan dll.
Terapkan perawatan prediktif, bila lebih
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Contoh 1
Tokai Rubber Industries Co. Ltd. Used self-managed maintenance activity in facility/operation
department and 5
countermeasures based on the principle of zero breakdown “exposure of hidden breakdown”. Number of breakdowns of
equipment/facilities was reduced significantly in two years.
Simultaneously, some work
/MONTH)
4 TAHAP MENUJU ZERO BREAKDOWN
Contoh 2
Phase 1 Phase 2 Phase 3 Phase 4
# Breakdowns/Month PLANT SUMMARY CAPACITY : 32.000 - 35,000 CARS/MONTH EMPLOYEES: 3,200 MACHINES: 4,000 SETS PRODUCTION LINE:
NO. 1: MACHINING, PRESS, SHEETING PROCESSES NO. 2: SHEETING, PAINTING, ASSEMBLY PROCESSES
7 LANGKAH PERAWATAN TERRENCANA
• 7 Langkah Perawatan Terencana merupakan rincian dari 4 tahap menuju Zero Breakdown
• 7 Langkah ini dapat dilakukan pada Mesin dan Priority Parts
• Priority Parts adalah part yang penting pada mesin yang penting, artinya bila part tersebut rusak, maka mesin atau bahkan seluruh produksi akan terganggu.
• Priority Part dapat diambil dari MTBF Analysis
• Pemilihan Model, baik model mesin maupun model part dilakukan berdasarkan Pareto permasalahan
PEMILIHAN MESIN ATAU PART
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN MODEL MESIN ATAU PART
• Jumlah mesin: bila banyak mesin, lakukan pada part • Kondisi penurunan mesin (forced deteroriation): bila
kondisi penurunan jelek, lakukan pada mesin
• Jumlah personil perawatan: bila ada banyak personil
lakukan keduanya
• Ketrampilan personil perawatan: bila ketrampilan rendah,
lakukan pada mesin sebagai awal proses belajar
• Tingkat penerapan Perawatan Mandiri: bila penerapan
7 LANGKAH PERAWATAN TERENCANA
Mesin
1. Analisa gap antara kondisi optimum dan aktual 2. Cari jalan keluar untuk mengurangi gap tersebut 3. Tetapkan standar kondisi optimum
4. Hilangkan kelemahan desain untuk memperpanjang daur hidup
5. Tingkatkan efisiensi pengecekan dan perawatan
6. Laksanakan Predictive Maintenance, bila memungkinkan 7. Replikasi horisontal
7 LANGKAH PERAWATAN TERENCANA
Priority Parts
1. Tetapkan Priority Parts
2. Tingkatkan metode perawatan untuk Priority Parts yang berlaku
3. Tetapkan standar perawatan Priority Parts 4. Perpanjang umur Priority Parts dan perbaiki
kelemahannya
5. Tingkatkan efisiensi pengecekan
6. Laksanakan Predictive Maintenance, bila memungkinkan 7. Replikasi horisontal