35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Tempat penelitian di MTs Salafiyah Cirebon yang terletak di Jalan Evakuasi Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon. 2. Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 5 bulan. Berikut ini adalah rincian kegiatan penelitian yang disajikan dalam tabel rencana kegiatan penelitian.
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian N
o Kegiatan
Waktu
Maret April Mei
Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Perizinan penelitian √ 2. Penyusunan instrumen √ √ 4. Uji coba instrumen √ 5. Eksperimen √ √ 6. Pengumpulan data √ 7. Analisis data √ √ 8. Penyusunan √ √ √ √ 3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelititan kuantitatif yang bersifat eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan.61
Peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (yang mendapat perlakuan pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman) dan kelompok kontrol (yang mendapat perlakuan pembelajaran konvensional).
3.3 Desain Penelitian
Sukardi membahas desain penelitian berdasarkan definisi secara luas dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sedangkan dalam arti sempit, desain penelitian merupakann penggambaran secara jelas tentang hubungan
antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data.62 Hal ini senada dengan
pendapat E.A Suchman dalam Moh. Nazir, desain penelitian adalah semua
proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.63.
Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design dengan jenis Posttest Only Control Group Design. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Dalam proses pembelajaaran, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan tersebut.
Setelah proses belajar mengajar berlangsung, kedua kelompok eksperimen dan kontrol akan diberikan soal berupa tes tulis dan diukur motivasinya dengan diberikan skala motivasi belajar, hasil dari tes tulis dan skala motivasi inilah yang akan menjawab, apakah pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman memberikan efek yang lebih baik dalam hal hasil belajar dan motivasi belajar matematika siswa.
61
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, hal. 107.
62
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara, hal. 184.
63
Berdasarkan pengertian desain penelitian di atas, secara sempit desain
penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:64
R ---
Keterangan:
X = kelompok eksperimen C = kelompok kontrol
O1 = nilai skala motivasi dan hasil belajar kelompok eksperimen
O2= nilai skala motivasi dan hasil belajar kelompok kontrol
Sedangkan secara luas, desain penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan peneliti memilih masalah sesuai dengan wilayah kajian yang didapatkan dan sudah ditentukan oleh jurusan yaitu Integrasi-Interkoneksi Matematika. Setelah itu penulis melakukan studi pendahuluan dengan maksud mencaritahu apakah penelitian yang akan dilakukan peneliti sudah dilakukan atau belum oleh orang lain. Hal ini pun sekaligus mencari studi relevansi dan mencari teori-teori yang akan penulis gunakan dalam penelitian nanti.
Setelah melakukan studi pendahuluan berikutnya penulis membuat proposal skripsi. Kemudian proposal skripsi di seminarkan dengan narasumber I dan II yang telah ditentukan oleh jurusan. Hasil revisi proposal skripsi yang sudah di ACC narasumber kemudian diajukan ke Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk diterbitkan SK penunjukan, baik SK untuk pembimbing maupun untuk penelitian dilapangan.
Selanjutnya peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian kepada Kepala SMP N 1 Japara. Setelah mendapat izin dari pihak SMP N 1 Japara, peneliti melakukan bimbingan dan konsultasi
64
David R. Karthwohl. 1997. Method of Educational and Social Sciene Research an Integrated Approach. Addison-Wesley Educationl Publisher Inc, hal. 510.
X O1 C O2
dengan pembimbing I dan pembimbing II mengenai penyusunan Instrumen Pengumpulan data yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui validitas, realibilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian. b. Tahap pelaksanaan
Untuk mengetahui validitas, realibilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian, pada tahap pelaksanaan ini, peneliti akan melakukan penyebaran skala dan soal tes kepada siswa-siswi guna untuk mendapatkan data yang akurat.
Selanjutnya penulis menentukan satu kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Setelah itu penulis menganalisis setiap butir skala dan soal.
c. Tahap pengolahan data
Pada tahap ini, peneliti mengolah data-data penelitian yang meliputi cheking data, editing data, coding data dan tabulating data. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang sesuai dengan data yang diperoleh. Setelah itu, peneliti menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis data tersebut.
d. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini, peneliti menyusun laporan hasil penelitiannya, mulai dari Bab 1 sampai Bab 5 beserta lampiran-lampirannya.
3.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.65Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Salafiyah Cirebon yang terdiri dari 4 rombel yang berjumlah 127 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.66Sampel dalam penelitian ini diambil secara sampling
purposive.Karena dalam pengambilan sampel dari populasi dilakukan
pertimbangan tertentu.67 Peneliti mengambil sampel yaitu siswa VII A
dan VII C dengan pertimbangan jadwal mengajar yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika di sekolah tempat penelitian.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.68
a) Definisi konseptual
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak pada diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah
kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.69 Sedangkan
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar.70
b) Definisi operasional variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifkasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut.71 Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar matematika siswa adalah nilai yang diperoleh dari skala motivasi belajar matematika siswa. Sedangkan hasil belajar matematika adalah nilai yang diperoleh dari 66 Ibid., hal. 81. 67 Ibid., hal. 124. 68 Ibid., hal. 60.
69Sardiman. 1996. Op. Cit., hal. 100. 70
Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakaraya, hal. 22.
71
tes tulis mengenai materi himpunan yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran materi himpunan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Sebagaimana telah disebutkan dalam judul, penelitian ini akan melihat efektivitas pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman terhadap motivasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu melakukan pemilihan sampel sebagai langkah awal penelitian. Sesuai dengan metode dan desain penelitian digunakan maka pada pelaksanaannya diperlakukan dua kelompok siswa yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kelompok kontrol dalam hal ini adalah kelompok siswa yang tidak mendapat perlakuan yaitu pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman. Sedangkan kelompok eksperimen adalah kelompok
siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran matematika yang
diintegrasikan dengan nilai keislaman.Setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian kedua kelompok tersebut diberikan instrumen yaitu berupa skala motivasi yang sama pada akhir pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.72Observasidalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kondisi
awal siswa dan memperoleh data tentang bagaimana penggunaan
72
pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman dan pembelajaran matematika tanpa diintegrasikan dengan nilai keislaman. 2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.73
Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa skala. Skala yang digunakan adalah Skala Likert. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.74
Skala dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar matematika siswa, skala diberikan kepada masing-masing 26 peserta didik yang duduk di kelas VII A dan VII C di MTs Salafiyah Cirebon. Skalamotivasi yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari 30 pernyataan. Masing-masing butir pernyataan dalam skala tersebut memiliki alternatif jawaban Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban tersebut berturut-turut memiliki skor 5, 4, 3, 2, dan 1 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 dan 5 seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Penskoran Skala Likert
Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor
Sangat Setuju (ST) 5 Sangat Setuju (ST) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Ragu-ragu (R) 3 Ragu-ragu (R) 3
73
Sugiyono. Op. Cit.,hal. 199.
74
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
3. Tes
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil pembelajaran pada setiap atau sekelompok peserta didik.75
Tes diberikan pada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen di akhir pokok bahasan himpunan yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda.
3.7 Konstruksi Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena
ini disebut varibel penelitian.76
Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam pembuatan instrumen penelitian (skala motivasi belajar matematika siswa adalah) sebagai berikut:
1) Tahap penyusunan
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau penyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen.
Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar matematika siswa. Motivasi belajar terdiri dari dua dimensi yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut77:
a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
75
Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 36. 76
Sugiyono.Op. Cit., hlm. 148.
77
c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan d) Adanya penghargaan dalam belajar
e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen skala motivasi belajar matematika siswa yang peneliti susun.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen SkalaMotivasi Belajar Siswa
Variabel Dimensi Indikator
Kriteria Pernyataan Jumlah Positif Negatif Motivasi Belajar Motivasi Intrinsik Adanya hasrat dan keinginan berhasil 1, 2, 3, 4, 5 6 6 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 14 8 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 15, 16 17 3 Motivasi Ekstrinsik Adanya penghargaa n dalam belajar 18, 19, 20, 21 22 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 23, 24, 25 3 Adanya lingkungan belajar yang kondusif 26, 27, 28, 29 30 5 Total 24 6 30
Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen skala motivasi belajar matematika siswa yang peneliti susun.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No
soal Aspek Jumlah Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah. Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta penyajiannya. Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya. Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan. Menyatakan notasi himpunan Mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga. Mengenal himpunan kosong dan nol serta notasinya. Mengenal pengertian himpunan semesta serta dapat menyebutkan anggotanya. 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10 11, 12 C1 C1 C1 C2 C2 C2 2 2 2 2 2 2
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No
soal Aspek Jumlah Memahami konsep himpunan bagian. Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan. Menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan. Menjelaskan pengertian himpunan saling lepas, himpunan tidak saling lepas, himpunan yang sama dan himpunan yang ekuivalen. Menentukan himpunan saling lepas, himpunan tidak saling lepas, himpunan yang sama dan himpunan yang ekuivalen. 13 14 15 16, 17, 18, 19, 20 C2 C1 C2 C2 1 1 1 5 Jumlah 20
2) Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba pada responden di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian data hasil uji coba tersebut dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
a) Validitas
Kevalidan instrumen tes dan skala terkait dengan kevalidan isi, kevalidan konstrak, dan kevalidan prediktif. Kevalidan isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Kevalidan konstrak adalah kesuaian instrumen dengan badan konsep yang menjadi acuan. Adapun kevalidan prdiktif adalah kesesuaian antara apa yang diprediksikan, berdasarkan hasil pengukuran
menggunakan instrumentersebut, dengan kenyataan yang sebenarnya.78
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.79 Dalam penelitian ini digunakan expert judgmen tuntuk
menentukan apakah instrumen yang akan digunakan valid atau tidak. Validasi isi dengan cara expert judgment dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukur, indikator, dan butir-butir pernyataannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesusuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen itu dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data untuk
kepentingan penelitian yang bersangkutan.80
Hasil validasi instrumen skala motivasi belajar matematika siswa yang dilakukan oleh expert judgment, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
78Mohammad Ali. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa, hal. 88. 79
Sugiyono. Op. Cit., hal.173.
80
Bukti validitas isi berupa expert judgement untuk menyatakan
hubungan antara isi dan konstrak skala tes.81 Dalam estimasi validitas
isi berdasarkan expert judgement, butir–butir soal yang telah dibuat diajukan kepada sejumlah panelis untuk dimintai penilaiannya terkait
dengan kesesuaian antara butir soal dengan aspek yang diamati.82
Dalam hal ini butir – butir soal diperiksa dan dinilai oleh lima orang panelis dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai 1 diberikan jika butir soal dinilai tidak penting Nilai 2 diberikan jika butir soal dinilai kurang penting Nilai 3 diberikan jika butir soal dinilai penting
Hasil penilaian dari panelis kemudian diolah dengan menggunakan content validity ratio (CVR) sebagaimana yang
diungkapkan Lawshe dengan rumus:83
𝐶𝑉𝑅 =
(𝑛𝑒− 𝑁 2) 𝑁 2 atau𝐶𝑉𝑅 =
2𝑛𝑒 𝑁− 1
Dengan CVR : nilai content validity ratio
N : banyaknya panelis
ne : panelis yang menyatakan penting
Tabel 3.4
Minimum Values of CVR84
No. No. Of Panelist Minimum Value
1. 5 0,99 2. 8 0,75 3. 9 0,78 4. 10 0,62 5. 15 0,49 6. 25 0,37
Sumber : C.H. Lawshe. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity. Indiana: Bowling Green State University, hal. 568
81
Dejemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press, hal. 65
82
C.H. Lawshe. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity. Indiana: Bowling Green State University
83
Ibid., hal. 567
84
Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa nilai CVR pada setiap butir adalah 1. Hal ini berarti pada instrument tes memiliki validitas isi yang baik dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Selengkapnya dapat dilihat di lampiran.
1. Tes
Untuk perhitungan uji validitas soal No. 1 dengan menggunakan rumus korelasi Product Momentdari Pearson adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Uji Validitas Tes
No X Y X2 Y2 XY 1 1 15 1 225 15 2 1 18 1 324 18 3 1 16 1 256 16 4 1 18 1 324 18 5 1 16 1 256 16 6 1 15 1 225 15 7 1 15 1 225 15 8 1 18 1 324 18 9 1 17 1 289 17 10 1 18 1 324 18 11 1 19 1 361 19 12 1 18 1 324 18 13 0 15 0 225 0 14 1 20 1 400 20 15 1 9 1 81 9 16 0 10 0 100 0 17 1 8 1 64 8 18 1 13 1 169 13 19 1 13 1 169 13 20 1 20 1 400 20 21 1 18 1 324 18 22 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0 24 1 19 1 361 19 25 1 18 1 324 18 26 1 22 1 484 22
No X Y X2 Y2 XY 27 1 23 1 529 23 28 1 20 1 400 20 29 1 22 1 484 22 30 1 23 1 529 23 ∑ 26 496 26 8700 451 Keterangan : N = 30 ∑ 𝑌 = 496 ∑ 𝑌2 = 8700 ∑ 𝑋 = 26 ∑ 𝑋2 = 26 ∑ 𝑋𝑌 = 451 (∑X)2= 676 (∑Y)2= 246016 Sehingga: rxy = N ∑ XY − ∑ X ∑ Y N ∑ X2− ∑ X 2 N ∑ Y2− ∑ Y 2 rxy = 30 451 − 26 (496) 30 (26) − 676 30 (8700) − 246016 rxy = 13530 − 12896 780 − 676 261000 − 246016 rxy = 634 104 14984 = 634 1248,33= 0,508
Dengan demikian soal tes nomor 1 mempunyai validitas rxy =
0,508. Perhitungan validitas tes No.2 dan seterusnya dengan menggunakan bantuan Program Excel dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan perhitungan hasil uji validitas instrumen tes dengan menggunakan bantuan Program Excel diketahui bahwa dari 25 butir soal pilihan ganda yang diajukan, ternyata tidak semua soal yang diajukan valid, tetapi ada soal yang tidak valid yaitu item nomor 13, 16, 17, 19, dan 21. Sedangkan yang validnya adalah item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 18, 20, 22, 23, 24, dan 25. Jadi
dari 25 item soal yang diberikan terdapat 20 item soal yang valid dan sisanya 5 item soal tidak valid.
2. Skala
Untuk perhitungan uji validitas skala No. 1 dengan menggunakan rumus korelasi Product Momentdari Pearson yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Uji Validitas Skala
No X Y X2 Y2 XY 1 4 83 16 6889 332 2 4 86 16 7396 344 3 5 100 25 10000 500 4 4 99 16 9801 396 5 4 90 16 8100 360 6 5 107 25 11449 535 7 3 84 9 7056 252 8 5 103 25 10609 515 9 4 87 16 7569 348 10 5 98 25 9604 490 11 4 87 16 7569 348 12 5 105 25 11025 525 13 5 106 25 11236 530 14 5 94 25 8836 470 15 4 81 16 6561 324 16 4 83 16 6889 332 17 4 83 16 6889 332 18 5 100 25 10000 500 19 4 99 16 9801 396 20 4 90 16 8100 360 21 5 100 25 10000 500 22 3 84 9 7056 252 23 5 103 25 10609 515 24 4 87 16 7569 348 25 5 98 25 9604 490 26 4 86 16 7396 344 27 5 105 25 11025 525 28 5 106 25 11236 530
No X Y X2 Y2 XY 29 4 85 16 7225 340 30 5 106 25 11236 530 ∑ 132 2825 592 268335 12563 Keterangan : N = 30 ∑ 𝑌 = 2825 ∑ 𝑌2 =268335 ∑ 𝑋 = 132 ∑ 𝑋2 = 592 ∑ 𝑋𝑌 = 12563 (∑X)2= 17424 (∑Y)2= 7980625 Sehingga: rxy = N ∑ XY − ∑ X ∑ Y N ∑ X2− ∑ X 2 N ∑ Y2− ∑ Y 2 rxy = 30 12563 − 132 (2825) 30 (592) − 17424 30 (268335) − 7980625 rxy = 376890 − 372900 17760 − 17424 8050050 − 7980625 rxy = 634 35184 = 0,826
Dengan demikian Prrnyataan No. 1 mempunyai validitas rxy =
0,826. Perhitungan validitas skala No.2 dan seterusnya dengan menggunakan bantuan Program Excel dapat dilihat pada lampiran halaman 102.Berdasarkan perhitungan hasil uji validitas instrumen skaladengan menggunakan bantuan Program Excel diketahui bahwadari 30 butir pernyataan yang diajukan, ternyata semuanya valid.
b) Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data.Kriteria reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:85
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas
Interval Nilai Kriteria
𝑟11< 0,20 Sangat Rendah
0,20 <𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 <𝑟11 ≤ 0,60 Sedang
0,60 <𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi
0,8 <𝑟11 ≤ 1 Sangat Tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto.2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 114. 1. Tes
Untuk mengetahui reliabilitastesdengan bentuk pilihan ganda
digunakan rumus KR-20 sebagai berikut:86
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1
𝑆𝐵2 − ⅀𝑝𝑞
𝑆𝐵2
Keterangan:
𝑟11= reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑘 =banyaknya item
𝑆𝐵2 =standar deviasi dari tes (akar varian)
𝑝 = proporsi subyek yang menjawab benar pada suatu butir q = proporsi subyek yang menjawab salah (q = 1-p)
Berikut ini perhitungan reliabilitas tes motivasi belajar matematika siswa: 𝑟11 = 𝑘 𝑘 − 1 𝑆𝐵2− ⅀𝑝𝑞 𝑆𝐵2 Diketahui: k = 20 85
Suharsimi Arikunto. 2005.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 114.
SB2 = 78,602 ⅀𝑝𝑞 = 4,89 Maka: 𝑟11 = 𝑘 𝑘 − 1 𝑆𝐵2− ⅀𝑝𝑞 𝑆𝐵2 𝑟11 = 20 20 − 1 78,602 − 4,89 78,602 𝑟11 = 20 19 73,712 78,606 𝑟11 = 1,053 0,94 𝑟11 = 0,98
Berdasarkan uji coba yang dilakukan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,98, hal ini berarti reliabilitas instrumen (tes) dalam penelitian ini termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
2. Skala
Untuk mengetahui reliabilitasskala digunakan rumus Alpha Cronbachsebagai berikut:87 𝑟11 = 𝑘 𝑘 − 1 1 − ∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 Dengan: 𝜎𝑏2 =⅀𝑋 2−(⅀𝑋 )2 𝑛 𝑛 dan 𝜎𝑡2 = ⅀𝑌2−(⅀𝑌)2𝑛 𝑛 Keterangan:
𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = banyaknya soal valid
𝜎𝑏2 = jumlah variansi skor tiap butir soal ke-i, i=1,2, ..., n
𝜎𝑡2 = variansi skor total
𝑋 = skor variabel butir soal 𝑌 = skor total
87
Berikut ini perhitungan reliabilitas skala motivasi belajar matematika siswa: Diketahui: 𝜎𝑏2= 12,1633 𝜎𝑡2 = 77,139 Maka: 𝑟11 = 𝑘 𝑘 − 1 1 − ∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 𝑟11 = 30 30 − 1 1 − 12,1633 77,139 𝑟11 = 30 29 1 − 0,158 𝑟11 = 1,035 0,842 𝑟11 = 0,871
Berdasarkan uji coba yang dilakukan diperoleh nilai reliabilitas skala sebesar 0,871, hal ini berarti reliabilitas instrumen (skala) dalam penelitian ini termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
c) Tingkat kesukaran
Perhitungan indeks kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Tingkat kesukaran butir soal instrumen
dalam penelitian ini di hitung dengan mengunakan rumus:88
IK = ∑ 𝐵𝑁
Keterangan:
IK : Indeks kesukaran
∑ 𝐵 : Banyaknya siswa yang menjawab benar N : Jumlah seluruh peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran yang digunakan adalah:
IK = 0,00 soal terlalu sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 soal sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 soal sedang
88
0,70 < IK ≤ 1,00 soal mudah
IK = 1,00 soal terlau mudah
Dengan demikian perhitungan indeks kesukaran untuk setiap soal, sebagai contoh adalah soal No. 1, sebagai berikut:
Diketahui: ∑ 𝐵 = 12 N = 26 𝐼𝐾(1) = ∑ 𝐵 𝑁 = 12 26= 0,46
Berdasarkan perhitungan di atas, didapat indeks kesukaran soal no. 1 adalah 0,46 dengan kriteria soal sedang. Untuk kriteria tingkat kesukaran soal No. 2 dan seterusnya dapat dilihat di lampiran.
d) Uji daya beda
Daya pembeda butir soal instrumen dalam penelitian ini dihitung
dengan menggunakan rumus:89
𝐷𝑃 =Σ𝐴 − Σ𝐵𝑁
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
Σ𝐴 = jumlah peserta tes kelompok atas Σ𝐵 =jumlah peserta tes kelompok bawah N = jumlah peserta tes (27 %)
Klasifikasi interpretasi yang digunakan untuk menentukan daya
pembeda adalah:90 DP ≤ 0,00 Sangat Jelek 0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 <DP ≤ 0,40 Cukup 89
Sumarna Surapranata. 2004.Analisis, Validitas, ReliabilitasDan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 31.
90
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Untuk menentukan kelompok atas dan bawah jumlah siswa yang menjawab benar yaitu 46% x 26 = 11,99 dibulatkan jadi 12.
Sebagai contoh daya pembeda soal tes nomer 1 adalah sebagai berikut : 𝐷𝑃 =Σ𝐴 − Σ𝐵 𝑁 𝐷𝑃 =12 − 3 10 DP = 0,9
Berdasarkan perhitungan di atas, didapat daya pembeda soal No. 1 adalah 0,9 dengan kriteria sangat baik. Untuk kriteria daya pembeda soal No.2 dan seterusnya dapat dillihat di lampiran.
3.8 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data ialah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
a. Uji persyaratan analisis
Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang digunakanterlebih dahulu mengukur keabsahan sampel. Cara yang digunakan dengan ujinormalitas dan uji homogenitas.
1) Uji normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menentukan metode statistik yang digunakan. Jika data berdistribusi normal dapat digunakan metode statistik parametrik,
sedangkan jika data tidak berdistribusi normal maka dapat digunakan metode nonparametrik.
Untuk menguji normalitas suatu data digunakan rumus Chi Kuadrat dengan membuat daftar distribusi untuk menentukan banyaknya kelas, rentang dan panjang kelas. Setelah itu baru
menghitung 2(chi kuadrat) dengan rumus sebagai berikut:91
2 =
k i i i i E E O 1 Keterangan: 2 = Harga Chi-kuadrat Oi = Frekuensipengamatan / observasiEi = Frekuensi yang diharapkan
k = Banyak interval atas
Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji kolmogorov-smirnov dengan bantuan program SPSS.20
Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1) Masukan data ke SPSS
2) Pilih menu Analyza – Descritives Statistics – Explore
3) Masukan variabel Y ke Depent List dan variabel X ke Factor List 4) Klik tombol Plots
5) Pilih Normality Tes With Plots 6) Pilih Continue lalu OK
Hasil uji normalitas dapat dilihat dari output Test of Normality. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 𝛼yang ditentujkan yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
91
Toto Syatori Nasehuddien. 2011. Metodologi Penelitian Sebuah Pengntar. Cirebon: Nurjati Press, hal. 92.
2) Uji homogenitas
Setelah uji normalitas, dilakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas), yakni seragam atau tidaknya varians populasi yang diambil dari populasi yang sama.
Pengujian homogenitas variansi digunakan untuk menilai
homogenitas dan daftar dengan menggunakan uji F sebagai berikut : 92
hitung Variansiterbesar F Variansiterkecil FTabel = F
Vb,Vk
2 1 Apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka data tersebut bervariansi homogen
pada tingkat kepercayaan 95%.
Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan SPSS.20, adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam uji homogenitas adalah:
1. Masukan data ke SPSS
2. Klik Analyze - Compare Means - One-Way ANOVA.
3. Setelah muncul kotak dialog One-Way ANOVA, masukan variabel Y pada kotak Dependent list dan variabel X pada kotak Factor. 4. Klik Options, beri tanda centang pada Homogeneity of variance
test.
5. Kemudian klik Continue lalu klik OK
Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari output Test Homogeneity of Variance. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
b. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan normalitas dan homegenitas, maka selanjutnya melakukan uji hipotesis
dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan 𝛼 = 0, 05, yaitu:93
92
Sudjana. Op. Cit., hal. 250.
93
1) Uji t untuk sampel yang homogen 𝑡 = 𝑋 1− 𝑋 2 𝑆𝑔𝑎𝑏 1𝑛 1+ 1𝑛2 Dengan 𝑆𝑔𝑎𝑏 = 𝑛1−1 𝑆1 2+ 𝑛 2−1 𝑆22 𝑛1+𝑛2−2 Keterangan:
𝑋 1 = rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen
𝑋 2 = rata-rata motivasi belajar kelas kontrol
𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑆12= varians kelas eksperimen
𝑆22= varians kelas kontrol
2) Uji t untuk sampel yang tidak homogen
𝑡 = 𝑋 1− 𝑋 2 𝑆12 𝑛1 + 𝑆2 2 𝑛2 Kriteria pengujian: 𝑡ℎ𝑖𝑡 < 𝑡𝑡𝑎𝑏 maka H0 diterima 𝑡ℎ𝑖𝑡 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏 maka H0 ditolak 3.9 HipotesisStatistik Ho : µ𝐴 ≤ µ𝐵 Ha : µ𝐴 > µ𝐵 Keterangan:
µ𝐴 = Rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada kelompok
pembelajaran integratif
µ𝐵 = Rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada kelompok
Ho : µ𝑚 ≤ µ𝑛 Ha : µ𝑚 > µ𝑛 Keterangan:
µ𝑚 = Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok pembelajaran
integratif
µ𝑛 = Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok pembelajaran