• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SEMINAR MINK SERIES #2 ON: VERTICAL HORIZONTAL INTEGRATION IN INDUSTRY 4.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN SEMINAR MINK SERIES #2 ON: VERTICAL HORIZONTAL INTEGRATION IN INDUSTRY 4.0"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN SEMINAR

MINK SERIES #2 ON:

VERTICAL – HORIZONTAL INTEGRATION IN INDUSTRY 4.0

Disusun Oleh :

Sri Muryani, M. Kom

NIDN : 0313018109

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

NUSA MANDIRI

(3)

LAPORAN HASIL SEMINAR

MINK SERIES #2 ON:

VERTICAL – HORIZONTAL INTEGRATION IN INDUSTRY 4.0

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kegiatan

Online seminar MINK Series #2 On: Vertical-Horizontal Integration In Industry 4.0 merupakan seminar yang diselenggarakan secara online oleh Mahasiswa Program Studi Magister Intrumentasi dan Kontrol Institut Teknologi Bandung (ITB) yang di dukung oleh IEEE dan Ikatan Alumni ITB.

Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan kita di bidang indutri 4.0. Mempersiapkan agar Indonesia siap menghadapi dan mampu bersaing dengan industri di luar negeri yang sudah menginisiasi industri 4.0.

Integrasi horizontal dan vertikal menawarkan manfaat besar bagi produsen device. Manfaat ini mencakup semuanya, mulai dari peningkatan agility dan fleksibilitas untuk meningkatkan produktivitas, pengambilan keputusan, dan daya saing industrinya. Integrasi horizontal dan vertikal memberikan manfaat ini dengan mencapai tingkat keselarasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh organisasi ekosistem didalam industri 4.0.

Integrasi vertikal Industri 4.0 menghubungkan semua unit bisnis dan proses dalam organisasi. Memadukan teknologi operasional (OT) di level produksi dengan teknologi informasi (TI) di level enterprise.

Digital transformation sendiri sebenarnya bukan step akhir, tapi merupakan sebuah proses. Dimana semua unit-unit yang ada didalam organisasi itu dapat terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga bisnis proses nya berjalan secara otomasi, sehingga pada akhirnya memberikan benefit. Benefit atau keuntungan dari digital transformation adalah respon yang

(4)

cepat terhadap perubahan pasar, melakukan operasi secara jarak jauh karena system semua sudah terintegrasi.

1.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan

Maksud dan tujuan dari kegiatan seminar MINK Series #2 On: Vertical-Horizontal Integration In Industry 4.0” adalah:

1. Memanfaatkan teknologi informasi secara signifikan. 2. Menambah wawasan dibidang industry 4.0

3. Mempersiapkan agar mempunyai kompetensi dan mampu bersaing. 4. Mengintegrasikan antara IT dan OT

(5)

BAB II

LAPORAN KEGIATAN

2.1. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan yang dilakukan seminar MINK Series #2 berupa seminar yang dilakukan

secara online melalui zoom dan live streaming melalui youtube tentang Vertical-Horizontal Integration In Industry 4.0.

2.2. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan seminar dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu Tanggal : 03 April 2021 Waktu : 13.00 - 15.30 Tempat : Zoom Meeting : https://us02web.zoom.us/j/82078548320?pwd=ZytseWxZNUtMb1cxbnFxWGtpdmkwdz 09 Meeting ID : 820 7854 8320 Passcode : VHI2021

(6)

2.3. Hasil Kegiatan

Hasil dari kegiatan Online seminar MINK Series #2 On: Vertical-Horizontal Integration In Industry 4.0 sebagai berikut:

1. Ir. Endra Joelianto, P. hd

Sejak tahun 2011, Industri 4.0 adalah suatu topik yang mulai intensif dibahas. Industri 4.0 merupakan istilah kolektif, merupakan gabungan dari teknologi dan konsep dari suatu organisasi rantai pasok berbasis pada teknologi yang disebut cyber-physical systems, the Internet of Things and the Internet of Services, yang diharapkan untuk menghasilkan suatu visi Smart Factory. Dan kita akan sering mendengar jargon AI, machine learning dan deep learning.

Dalam konteks Industri 4.0, integrasi horizontal dan vertikal menawarkan manfaat besar bagi produsen device. Manfaat ini mencakup semuanya, mulai dari peningkatan agility dan fleksibilitas untuk meningkatkan produktivitas, pengambilan keputusan, dan daya saing industrinya. Integrasi horizontal dan vertikal memberikan manfaat ini dengan mencapai tingkat keselarasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh organisasi ekosistem didalam industri 4.0. Dari level paling bawah hingga level paling atas sistem tingkat perusahaan. Uniknya adalah disini produk sudah masuk kedalam bagian dari sistem.

Integrasi vertikal Industri 4.0 melibatkan menghubungkan semua unit bisnis dan proses dalam organisasi. Memadukan teknologi operasional (OT) di level produksi dengan teknologi informasi (TI) di level enterprise. Dengan integrasi ini, aliran data antara dan tersedia untuk semua unit bisnis. Ini termasuk factory floor, pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, pembelian, akuntansi, SDM, kualitas kontrol, R&D, dan lainnya. Integrasi vertikal bukan hanya tentang mengintegrasikan sistem level enterprise dengan factory floor, namun juga akan menciptakan peluang untuk integrasi di seluruh lapisan bidang organisasi. Contoh dimana

(7)

pelanggan meminta kustomisasi produk. Departemen penjualan mengambil informasi dari produksi tentang apakah permintaan dapat disampaikan, informasi akan tersedia di ERP sistem.

Integrasi vertikal melibatkan penyelarasan didalam organisasi. Integrasi horizontal menghubungkan semua bagian dari rantai pasokan. Penjajaran yang lebih dalam ini meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan produktivitas sekaligus meningkatkan tingkat otomatisasi. Integrasi horizontal berlaku di dalam fasilitas produksi Anda, di seluruh operasi multi lokasi, dan untuk mitra pihak ketiga dalam rantai pasokan Anda, baik di hulu maupun hilir. Dalam fasilitas produksi Anda, integrasi horizontal adalah tentang mencapai Smart Factory, di mana semua sistem, proses, dan mesin terhubung, memungkinkan komunikasi yang konstan. Integrasi horizontal memberikan tingkat konektivitas yang sama di seluruh operasi multi-situs, memastikan visibilitas maksimum, kemampuan beradaptasi produksi, dan kolaborasi. Pengubah permainan yang sebenarnya mencapai tingkat desentralisasi dan konektivitas yang serupa di seluruh seluruh rantai pasokan, mulai dari pemasok dan manufaktur hingga logistik dan distribusi ke semua pelanggan.

2. C. Cordova, M. Sc

Digital transformation adalah suatu tujuan akhir. Maka ada langkah awal sebelum melakukan transofmrassi itu sendiri. Digitization adalah dimana kita mempunyai informasi dimana informassi tersebut dalam bentuk digital yang akan berkomunikasi dengan mesin. Lalu menuju ke proses digitalization dimana data-data dan informasi yang sudah kita dapatkan dalam bentuk digital itu dapat diproses lebih lanjut untuk mengukur, memprediksi lalu bisa melakukan kontrol otomatis.

Setelah ada proses digitization dan digitalization maka dalam proses produksi suatu company akan mempunyai data yang lebih banyak, yaitu data operasi. Lalu bagimana

(8)

data-data operasi itu bisa dimanfaatkan sehingga nantinya ada kebutuhan bisnis untuk pengambilan keputusan. Disitulah mulai adanya digital transformation. Digital transformation sendiri sebenarnya bukan step akhir, tapi merupakan sebuah proses. Dimana semua unit-unit yang ada didalam organisasi itu dapat terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga bisnis proses nya berjalan secara otomasi, sehingga pada akhirnya memberikan benefit. Contohnya jika pelanggan menginginkan produk tertentu maka tidak perlu lagi diadakan analisa-analisa yang panjang, karena system sudah terintegrasi. Perusahaan bisa menjawab dengan cepat keinginan pelanggan, jadi kehilangan banyak waktu dan potensi dari sebuah organisasi.

Drives dari digital transformation ada dua yaitu market drives dan technology drivers. Market drivers terdiri dari workforce dynamics, commodity price fluctuation, CAPex optimization, tighter regulations, dan fast competition. Dan yang terbaru adalah nature adanya covid 19. Dari market-market tersebut maka timbullah suatu needs. Sekarang ada teknologi-teknologi baru untuk menjawab needs tersebut. Technology drivers terdiri dari big data goes cross-enterprise, AI is front and center, IT and OT convergence, consumer technologies, customer insights.

Benefit atau keuntungan dari digital transformation adalah respon yang cepat terhadap perubahan pasar, melakukan operasi secara jarak jauh karena system semua sudah terintegrasi. Dengan adanya respon yang cepat customer loyalty akan semakin meningkat dan menumbuhkan customer-customer baru. Lalu ada culture of innovation, untuk selalu berkompetisi dan melakukan inovasi-inovasi didalam produk atau marketnya sendiri. Sehingga ada kolaborasi yang sangat baik dari semua lini yang ada didalam perusahaan. Dan akhirnya bertujuan kepada keunggulan ekonomi yang berkelanjutan.

(9)

3. Gigih Budi Sulistyanto

Pilar dari industry 4.0 yaitu automation, cloud computing, cyber security, industrial IoT, big data analytics, dan system integration. Digital transformation dan industry 4.0 tidak mengambil semua pilar tersebut, tapi apa yang dibutuhkan oleh plan yang sesuai dan efisien dengan tujuan akhirnya. Tujuan akhir dari industry 4.0 adalah integrasi pihak IT dan OT. Pada kenyataan nya pihak IT dan OT tidak singkron. Banyak percikan masalah karena data yang tidak sama. Maka diciptakan industry 4.0 agar pihak IT dan OT memiliki data yang sama dan memiliki visi yang sama berdasarkan data tersebut.

Automation pyramid atau triangle menggambarkan level bawah ada sensor, lalu control level atau PLC/PAC, berikutnya ada SCADA, MES dan ERP. Pada level sensor itu macam-macam. Ada banyak sensor yang datanya bisa diambil. Sekarang banyak sensor yang sudah kompatibel dengan IoT dengan tujuan agar langsung terhubung dengan SPADA sistem atau data disimpan ke dalam cloud. Mengubah data fisik menjadi digital, lalu dintegrasikan ke dalam sistem.

Tujuan digital transformation yang pertama yaitu connect dan collect data secara realtime dan dapat di integrasikan. Dari data tersebut lalu bisa disimpan dan dianalisa. Dari hasil data yang disimpan dan di analisa akan mendapatkan informasi, knowledge, dan bebas menentukan tindakan apa yang akan dilakukan berikutnya. Yang terakhir adalah wisdom bisa di akses dimanapun dan kapanpun. Jadi tujuan digital transformasi adalah data bisa dibaca dimanapun dan kapanpun.

(10)

4. Dr. Ing. Parulian Siregar

Secara lengkap konvensinal otomation system sudah ada di industri 3.0. sistem arsitekturnya sudah banyak dan terstandarisasi, dokumen lengkap dari level 0, level 1 dan seterusnya. Persoalannya adalah bagaiaman cara mengintegrasikannya. Industry 3.0 sudah ada mulai level sensor. Ciri konservatif, jika tidak ada dokumen tidak di ikuti, sangat terstruktur, safety dan realibility.

Jika dibandingkan dengan industry 4.0 lebih bebas. Sudah mengacu pada data driven, konectivity, dan AI menjadi smart factory.

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari Online seminar MINK Series #2 On: Vertical-Horizontal Integration In Industry 4.0” yaitu:

1. Integrasi vertikal Industri 4.0 melibatkan menghubungkan semua unit bisnis dan proses dalam organisasi. Memadukan teknologi operasional (OT) di level produksi dengan teknologi informasi (TI) di level enterprise.

2. Integrasi vertikal melibatkan penyelarasan didalam organisasi.

3. Integrasi horizontal menghubungkan semua bagian dari rantai pasokan.

4. Digital transformation merupakan sebuah proses dimana semua unit-unit yang ada didalam organisasi itu dapat terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga bisnis proses nya berjalan secara otomasi.

3.2. Saran

Dengan adanya integrasi secara vertical dan horizontal diharapkan dapat diaplikasikan dalam sebuah perusahaan sehingga memadukan antara OT dan IT. Data saling terkoneksi dan terintegrasi. Secara personal kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi teknologi yang setiap detik berkembang.

Referensi

Dokumen terkait