• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL BERWAWASAN LINGKUNGAN ( EKO-ARSITEKTUR ) DI KOTA PADANG DENGAN PENDEKATAN EKOLOGI ARSITEKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL BERWAWASAN LINGKUNGAN ( EKO-ARSITEKTUR ) DI KOTA PADANG DENGAN PENDEKATAN EKOLOGI ARSITEKTUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL BERWAWASAN LINGKUNGAN ( EKO-ARSITEKTUR ) DI KOTA PADANG

DENGAN PENDEKATAN EKOLOGI ARSITEKTUR Riko Afriandi, Sudirman Is, Al Busyra Fuadi

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia

E-mail : [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Perencanaan Stadion Sepakbola Internasional Berwawasan Lingkungan (Eko-Arsitektur) di Kota Padang ini bertujuan untuk menciptakan kebutuhan ruang yang semakin meningkat untuk kegiatan persepakbolaan di Kota padang, yang mana sampai saat sekarang ini belum ada gedung pertemuan yang memadai untuk acara-acara berkapasitas penonton yang berstandar Internasional di kota Padang. Lokasi berada pada daerah zona hijau yang merupakan kawasan yang berada di Jl. By Pass Sungai Sapih Padang dengan luas ± 14 Ha. Tujuan perancangan dari stadion berkapasitas 46.000 orang ini adalah menyediakan Sarana dan Prasarana seperti Fasilitas Utama Meliputi, lapangan sepak bola, ruang ganti pemain, ruang wasit, ruang kesehatan / medis, ruang pemanasan, ruang latihan, tribun penonton kelas ekonomi, tribun VIP, kantor pengelola, ruang pertemuan, gudang, ruang panel, power house, kantin, mushala, ruang security, ticket box, ruang pers, tempat parkir, yang mana semua hal dirancang dengan Standar Internasional dan menggunakan pendekatan konsep Ekologi Arsitektur. Kata kunci : Stadion, Internasional, Ekologi, Arsitektur.

Abstact

Planning of International Football Stadium based on Environment (Eco-Architecture) in Padang aims to create space of requirements that increase for the activities of football in Padang, which until now there has been no meeting building which adequate for events with a capacity of spectators standards International in Padang city. The location is in the green zone area which is located on By Pass Street Sungai Sapih about ± 14 Ha, Padang. The main purpose of this stadium with 46.000 seat is to provide infrastructures such as main facilities, football field, dressing room, space referee, space health / medical, space heating, meeting room, warehouse, panel space, power house, canteen, mosque, sequrity room, ticket box, press room, parking area, where everything is designed internationally and use of the concept of Ecological Architecture.

(2)

1 Pendahuluan

Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa negara Indonesia merupakan negeri pecinta sepakbola. Terlihat dari persentase peminat sepakbola di daerah ini adalah yang terbesar dari cabang olahraga lainnya. Tidak Hanya itu, perkembangan klub sepak bola profesional kebanggaan rakyat Sumatera Barat, Semen Padang dalam kurun waktu 5 tahun ini selalu menunjukan perkembangan yang positif. Terbukti dengan konsistensi klub yang selalu berada di papan atas liga profesional Indonesia (ISL).

Untuk mampu memenuhi profesionalitas serta produktivitas dalam sebuah industri sepakbola, peran stadion sebagai salah satu sarana harus mampu memaksimalkan prestasi dan representatif sehingga perlu memperhatikan faktor kenyamanan, keamanan,yang sesuai dengan standar yang diisyaratkan pada perencanaan gedung / stadion sepakbola internasional. Bahkan lebih dari itu sebuah stadionpun telah menjadi image dari beberapa kota besar di dunia.Jadi mengapa tidak di Kota Padang. Sebuah Icon baru yang mampu memberikan daya tarik tersendiri di kota Padang

Namun seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang baik di Kota Padang , terlihat dari keberadaan stadion sepak bola yang masih belum memenuhi standar Internasional.

Maka dari itu timbullah ide dari kami untuk melakukan “Perencanaan Stadion Sepak Bola Internasional Berwawasan Lingkungan di Kota Padang” yang di harapkan nantinya juga berfungsi sebagai icon baru di Kota Padang.

Dari beberapa hal yang melatar belakangi perancangan seperti tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sebuah Stadion Sepak Bola.

2. Bagaimana merancang sebuah Stadion Sepak Bola yang memenuhi standar Nasional maupun Internasional. 3. Bagaimana merancang sebuah stadion

berwawasan lingkungan.

4. Bagaimana merancang sebuah Stadion Sepak Bola yang juga dapat menjadi sarana olahraga, hiburan dan rekreasi bagi masyarakat kota Padang.

5. Bagaimana Merancang sebuah stadion sepak bola yang dapat terus menjaga eksistensinya.

6. Bagaimana merancang sebuah stadion yang memiliki tingkat keamanan yang baik dari segi perilaku masyarakat setempat.

(3)

2 Metodologi

Perencanaan ini dilakukan dengan beberapa macam dimulai dari Penentuan judul, proses pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, perumusan masalah beserta analisa, dan diakhiri dengan pengaplikasian konsep dan design.

1. Menentukan Judul Tugas Akhir

Penentuan judul yang sesuai dengan gagasan dan ide yang dikemukakan, dimana meliputi nama proyek serta lokasi yang akan di tempati.

2. Mengumpulkan Data a) Studi Literatur

Mengmpulkan semua referensi dan data-data yang terkait dengan perancangan, dimana nantinya studi literature akan menjadi arahan dan pemandu dalam merancang.

b) Studi Banding

Dengan mencari informasi beberapa project atau bangunan yang berkait dengan perancangan, lalu melakukan perbandingan terhadap segi arsitektural yang di rancang untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain dengan melakukan pengamatan langsung.

c) Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait d) Studi Standarisasi

Mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan yang direncanakan untuk melengkapi data masukan dalam proses perencanaan dan perancangan.

e) Studi Lokasi

Dengan melakukan studi Lokasi pada site yang telah dipilih guna mengenali karakter site yang menyangkut batasan, kendala dan potensi yang ada.

3. Menganalisa Data:

Proses ini dilakukan dengan pembahasan dan observasi berdasarkan data real yang diperoleh untuk ditindak lanjuti dalam proses pemecahan permasalahan

4. Konsep dan Proses Desain

Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang akan diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep makro merupakan analisa dari segi kawasan, Konsep Messo, dan Konsep Mikro ke bangunan yang terbagi menjadi konsep tapak dan konsep desain bentuk.

Hasil Dan Pembahasan 1. Lokasi Tapak

Kelurahan Sungai Sapih terletak di kecamatan Kuranji dengan posisi 0 0 58’.4” Lintang Selatan 100 0 .21’ 11” Bujur Timur dengan luas wilayah ± 57,41

(4)

3 Km2. Sedangkan luas kelurahan Sungai

Sapih 7.06 km 2 yang merupakan kelurahan no 3 terluas di kecamatan Kuranji. Kondisi topografi daerah Kelurahan Sungai Sapih relatif cukup datar. Kelurahan Sungai Sapih memiliki ketinggian ± 10 s/d 15 meter dpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 22 0 C s/d 31,7 0 C.

Gambar 1. Peta Kawasan Sungai Sapih

Sumber : Google Map, thn 2015

Gambar 2 : Peta Site Terpilih

Sumber : Google Map, thn 2015

Daerah Site yang di ambil telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Padang tahun 2010-2030, Bab IV tentang Tujuan, kebijakan dan strategi ruang wilayah kota,

bagian ketiga tentang Strategi Penataan Wilayah Kota, pasal 23.

Dari hasil survey dan pengumpulan data diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

 Luas : 7 Ha

 Kontur : Cukup datar  Batasan :

- Utara  Persawahan dan

permukiman penduduk  Pusat kota (Kantor walikota ), kampus

UBH dan Baiturahmah - Selatan  Persawahan dan

permukiman penduduk  Kampus Unand

- Timur  Permukiman

Penduduk  Pasar Siteba  Pantai

- Barat  Permukiman Penduduk  Perbukitan  KDB 35% -- 35/100 x 70000m2 = 24500m2  RTH 65% -- 65/100 x 70000m2 = 45500m2  GSB (1/2 lebar jalan +1 ) - Jalan Utama - ( ½ x 26 )+ 1 = 14 m - Jalan Poros - ( ½ x 5 ) + 1 = 3,5 m - Jalan Lingkung - ( ½ x 5 ) + 1 = 3,5

2. Potensi dan permasalahan Site a. Potensi

 Site merupakan lahan dengan kontur yang cukup datar,

 Terdapat sungai yaang mengalir di tengah tengah site, sungai dengan arus

(5)

4 yang tadak deras dapat dikembangkan

sebagai view yang baik, serta penjamin ketersediiaan sumber air

pada kawasan.

Namun dapat menjadi sebuah permasalaahn jika tidak di rencanakan dengan baik.

 Merupakan daerah yang cukup subur, terbukti dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh di dalam dan sekitar site  Merupakan daerah yang di perkirakan

cukup padat penduduk di masa depan nanti karena dekat dengan pusat pemerintahan baru kota Padang. b. Permasalahan

 Terdapat sungai yang mengalir di tengah tengah site sehingga di perlukan penanganan khusus demi

kelancaran oerancangan.

dapat menjadi potensi yang besar seandainya dapat di olah dengan baik.  Daerah site terpilih terdapat beberapa

permukiman warga setempat yang dapat menghambat proses perancangan nantinya. Diperlukan strategi khusus sehingga permukiman tersebut tidak mengganggu proses perancangan.

 Dataran site cukup rendah sekitar 3 m dari jalan utama.

3. Konsep Desain

Perencanaan Stadion Sepakbola Internasional Berwawasan Lingkungan di Kota Padang ini akan sangat berpengaruh

terhadap kondisi Site dan permuukiman sekitar karena keadaan lokasi yang mash\ih asri dan perancangan yang menggunakan konsep Lingkungan.

Meskipun pemerintah kota padang telah menetapkan daerah Sungai Sapih sebagai kawasan pengembangan olahraga di kota Padang, namun sebagian besar daerah ini telah di olah masayarakat setempat. Mulai dari perumahan, persawahan, sekolah, mesjid, bahkan pabrik telah berdidi diatasnya. Hanya beberapa dari daerah ini yang bersih dapat diolah sebagai site untuk perencanaan ini.

Gambar 3 . Peta penzoningan kawasan sungai sapih Sumber : Google map, thn 2015

Konsep penataan zoning site pada perencanaan ini akan mengutamakan pada penataan sirkulasi dan parkir para pengunjung. Dari konsep sirkulasi lah nanti akan di dapat pola bentuk dari Site Plan kawasan.

Gambar 4 . Sirkulasi motor Sumber : analisis penulis, thn 2015

(6)

5 Gambar 5 . Sirkulasi kendaraan roda 4

Sumber : analisis penulis, thn 2015 Selain itu Konsep eksistensi suatu kawasan juga akan turut mempengaruhi sistem penataan zoning site tersebut. Yang mana keberlangsungan sebuah stadion tidak hanya dari fungsi utamanya sebagai tempat perhelatan kegiatan sepakbola tetapi juga tentang bagai mana keberlangsungan kawasan stadion ketika tidak adanya perhelatan sepakbola.

Gambar 6. Sirkulasi Pejalan kaki Sumber : analisis penulis, thn 2015

Maka dari itu kami sebagai penulis menganalisis apa saja kegiatan penunjang yang dapat di gelar di dalam kawasan stadion ini yang dapat terus menghidupkan eksistensi Stadion.. Beberapa kegiatan tersebut adalah

 Kegiatan penyewaan sepeda khusus setiap pengunjung yang ingin memasuki kawasan stadion

 Kegiatan senam di setiap hari hari yang di tentukan

 Wisata pameran atau galeri untuk khusus sejarah dan perkembangan olahraga sepakbola di kota Padang di dalam stadion.

 Kegiatan konser

 Penyewaan lapangan futsal terbuka  Penyewaan ruang Parkir di hari hari biasa.

 Pembukaan kawasan joging trak terbuka.

 Kawasan aksi teater

 Kawasan Nongkrong anak anak muda dan kafe

Ditambah lagi engan konsep design yang mengusung tentang ekologi arsitektur, yaitu tentang bagaimana menciptakan suatu bangunan yang dapat selaras dengan peredaran alam dan tidak merusak lingkungan ekosistem di sekitar kawasan site.

Gambar 7 . bangunan Ekologi Arsitektur Sumber : Google image, thn 2015

Penggunaan material alami, aplikasi dari bentuk alam, serta meminimalisir penggunaan energi buatan adalah syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah bangunan agar layak disebut bangunan Ekologi.

(7)

6 Gambar 8. Pengaplikasian bentuk cangkang

Sumber : analisis penulis, thn 2015 4. Kriteria Disain

Stadion sepakbola internasional berwawasan lingkungan ini nantinya direncanakan dengan acuan standar internasional, yaitu standart yang telah ditetapkan oleh induk organisasi sepak bola yaitu FIFA. Dengan mengacu pada standar itu lah maka sebuah stadion akan layak di sebut sebagai Stadion dengan taraf internasional.

Selain standart FIFA sebagai acuan utamanya, perencanaan ini juga nantinya harus berlandaskan beberapa aspek lainnya, seperti perilaku dan budaya penduduk lokal yang akan sangat mempengaruhi kenyamanan bangunan nantinya.

Gambar 9 . Site Plan Sumber : Konsep Penulis, thn 2015

Gambar 10. Perspektif Sumber : Konsep penulis, thn 2015

Gambar 11 . Perspektif Sumber : Konsep penulis, thn 2015

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari perencanaaan ini adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan Stadion ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ruang

(8)

7 masyarakat kota Padang dibidang

olahraga terutama sepakbola.

b. Perencanaan Stadion sepak bola ini menggunakan konsep Ekologi Arsitektur yang ditekankan pada pengambilan bentuk cangkang siput dan peminimalisiran penggunaan energi buatan.

c. Standar dan layout yang digunakan dalam perencanaan ini adalah standar Internasional yang telah ditetapkan oleh FIFA.

d. Kapasitas tempat duduk yang disediakan adalah 46.000 penonton dilengkapi dengan ruang parkir outdor dan indor pada basement yang dibedakan antara roda dua dan roda banyak.

Daftar Pustaka

Ching, D.K. (2000). Arsitektur. bentuk, ruang dan tatanan. Jakarta: Erlangga. Kristanto, Ir.Philip (2002), “Ekologi

Industri”, Ed.I. ANDI.

Yogyakarta.11

Kron, Joan (1978), “The Industrial Style and Source Book for The Home”, London

Neufert, Ernst. (1996),” Data Arsitek, Jilid 1 “, Erlangga, Jakarta

Neufert, Ernst. (1999),” Data Arsitek, Jilid 2 “, Erlangga, Jakarta

Neufert, Ernst. (2002),” Data Arsitek, Jilid 2 “, Erlangga, Jakarta

Sikumbang, Nasril (2008), “Bahan kuliah Teknologi Bangunan ( upper structure )”, Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bung Hatta, Padang.

Snyder, J.C (Ed) (1979). Pengantar Arsitektur. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar 1. Peta Kawasan Sungai Sapih     Sumber : Google Map, thn 2015
Gambar 9 . Site Plan  Sumber : Konsep Penulis, thn 2015

Referensi

Dokumen terkait