APLIKASI JUAL BELI HASIL PERTANIAN KOPI BERBASI WEB MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API
Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun Oleh : Jelistina Yolenta Zai
145314101
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SELLING APPLICATIONS OF AGRICULTURAL COFFEE WEB BASED BUYING PRODUCTS USING GOOGLE MAPS API
Case Study in Yogyakarta Special Region
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineerring Study Program
By :
Jelistina Yolenta Zai 145314101
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2018
iii
HALAMAN PERSEMAHAN Skripsi ini saya Persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa
Engkau yang telah memberkati dan melindungi segala kerja keras dan usaya saya
Bapak Zai dan Ibu Daeli
Terimakasi untuk orang tua/keluarga yang telah mampu memberikan pendidikan
Teman – Teman
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak mengandung atau memuat hasil karga orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka dan kutipan selayaknya karya ilmiah.
Yogyakata, . Penulis
vi ABSTRAK
Pada wilayah D.I Yogyakarta terdapat hasil pertanian kopi. Sistem pemasaran yang berkembang selama ini adalah sistem perantara. Sistem pemasaran tersebut mengakibatkan hasil pertanian menjadi mahal dimata pihak konsumen dan profit margin yang kecil dari pihak petani. Dalam upaya meningkatkan efesiensi sistem jual beli diperlukan sistem informasi geografis untuk mendistribusikan hasil pertanian kopi kepada konsumen.
Berdasarkan Permasalahan tersebut maka dikembangkan Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Kopi Berbasis Web Menggunakan Google Maps API. Sistem yang dibangun dapat menampilkan letak petani secara geografis dalam radius tertentu, menampilkan produk kopi sesuai keinginan konsumen mengunakan fungsi filter. Setelah konsumen memilih produk maka sistem dapat menampilkan rute menuju lokasi petani maupun pembeli.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Kopi Berbasis Web Menggunakan Google Maps API yang memiliki kemampuan untuk memetakan lokasi petani dan menampilkan lokasi petani dalam radius tertentu yang diinput oleh konsumen. Hasil uji coba terhadap pengguna 10 petani dan 15 konsumen, menunjukkan bahwa situs web ini bermanfaat (Perceived Usefulness) dan mudah digunakan (Perceived Ease of Use) untuk melakukan jual beli hasil pertanian kopi bagi petani kopi dan konsumen
vii ABSTRACT
In the area of D.I Yogyakarta there are coffee farms. The marketing system that developed so far is an intermediary system. The marketing system resulted in expensive agricultural products in the view of the consumer and a small profit margin from the farmers. In an effort to improve the efficiency of buying and selling systems, geographic information systems are needed to distribute coffee to consumers.
Based on these problems then developed Application of Agricultural Coffee-Based Coffee Buying Results Using Google Maps API. The built system can display the geographical location of farmers within a certain radius, displaying coffee products according to consumers' wishes using the filter function. After consumers choose the product then the system can display the route to the location of farmers and buyers.
The final result obtained is a Web-Based Coffee Sale and Purchase Application Using Google Maps API that has the ability to map the location of farmers and display the location of farmers within a certain radius inputted by consumers. The results of trials on users of 10 farmers and 15 consumers, indicate that this website is useful (Perceived Usefulness) and easy to use (Perceived Ease of Use) to make buying and selling of agricultural coffee for coffee farmers and consumers
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dan penulisan tugas akhir ini berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya dukungan doa, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati, menyertai, dan memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. 2. Kedua orang tua terkasih, Elifati Zai, Nitida Daeli, dan Ausan untuk setiap
doa, kasih sayang, motivasi serta dukungan yang selalu diberikan.
3. Adik-adikku tersayang, Justin Noverli, Angelina Oktaviani, Brigita, Suci dan Murni untuk setiap doa, kasih sayang dan motivasi yang selalu diberikan. 4. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan sabar, serta memberikan saran, motivasi, waktu, pikiran, dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. 5. Bapak Sudi Mungkasi S.Si., M.Math.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Dr. Anastasia Rita selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Seluruh dosen-dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menjalani studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Teman serta sahabat yang luar biasa, mas Hilda, Meysi, Dea, Eca, Yoren,
Kristian, Bagas, Leo, Imam, Kenji. Terima kasih untuk semua tawa canda, dukungan dan semua hal yang telah membantu penulis berproses dengan luar
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat ... 2
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Sistematika Penulisan ... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
2.1. Tinjauan Pustaka ... 5
2.2. Landasan Teori ... 5
2.2.1. Sistem Informasi Geografis ... 5
2.2.2. Sistem Koordinat ... 7
xi
2.2.4. Google Maps API ... 9
2.2.5. Google Maps Distance Matric API ... 10
2.2.6. Metode Menentukan Radius dengan Penarikan Garis Lurus ... 10
2.2.7. Analisis PIECES ... 11
2.2.8. Metode FAST (Framework for the Application of System Thinking) dalam pengembangan sistem ... 12
2.2.9. Use Case Diagram ... 14
2.2.10. Data Flow Diagram (DFD) / Diagram Aliran Data ... 14
2.2.11. Model Konseptual Basisdata ... 16
2.2.12. JavaScript ... 18
2.2.13. PHP (Hypertext Prepocessor) ... 18
2.2.14. MySQL ... 19
2.2.15. Konsep Pemasaran Hasil Pertanian ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
3.1. Tahap Perancangan Dan Pengumpulan data ... 24
3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 24
3.3. Pengujian ... 26
3.4. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 27
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28
4.1. Analisis Sistem ... 28
4.1.1. Gambaran Umum Sistem ... 28
4.2. Interaksi Penguna dengan Sistem (Diagram Use Case) ... 31
xii
4.3.1. Diagram Konteks ... 34
4.3.2. Diagram Berjenjang ... 35
4.4. Desain Manajemen Data ... 43
4.5. Desain User Interface ... 48
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM ... 52
5.1. Consturuction ... 52
5.2. Implementasi Manajemen Data ... 52
5.3. Implementasi Manajemen Dialog (Antar Muka) ... 55
BAB VI PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL ... 78
6.1. Analisis Hasil Uji Coba Perangkat Lunak (Alpha Test) ... 78
6.2. Analisis Hasil Uji Coba Perangkat Lunak (Betha Test) ... 78
6.3. Form Kuisoner ... 79
BAB VII PENUTUP ... 104
7.1. Kesimpulan ... 104
7.2. Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Simbol – simbol DFD ... 15
Gambar 2.2 Simbol – simbol Use case ... 21
Gambar 4.1 Interaksi Penguna dengan Sistem 31 Gambar 4.2 Diagram Use Case untuk Petani ... 32
Gambar 4.3 Diagram Use Case untuk Pelanggan ... 32
Gambar 4.4 Diagram Use Case untuk Pengunjung ... 33
Gambar 4.5 Diagram Konteks ... 34
Gambar 4.6 Diagram Berjenjang ... 35
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1 ... 36
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 2 ... 37
Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses ... 38
Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses 1.2 ... 39
Gambar 4. 11 DFD Level 2 Proses 1.3 ... 40
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses 2.2 ... 41
Gambar 4.13 DFD Level 2 Proses 3.1 ... 42
Gambar 4.14 Entity Relationship Diagram ... 43
Gambar 4.15 Desain Basisdata Logikal ... 44
Gambar 4.16 Halaman input produk kopi ... 48
Gambar 4. 17 Halaman cari semua produk kopi ... 49
Gambar 4.18 Halaman detail produk kopi dan rute ke lokasi petani ... 50
Gambar 4.19 Halaman Input Profil ... 51
Gambar 5.1 Halaman utama pengguna 55 Gambar 5.2 Halaman lihat katalog produk ... 56
Gambar 5.3 Halaman cari produk kopi ... 56
Gambar 5.4 Halaman hasil cari produk kopi ... 57
xiv
Gambar 5.6 Halaman lokasi petani ... 58
Gambar 5.7 Filter pencarian petani dan produk kopi ... 60
Gambar 5.8 hasil filter pencarian petani dan produk kopi ... 61
Gambar 5.9 Halaman lihat profil petani ... 65
Gambar 5.10 Halaman input pesanan ... 66
Gambar 5.11 Notifikasi produk berhasi dipesan ... 66
Gambar 5.12 Halaman lihat pesanan ... 68
Gambar 5.13 Halaman edit profil petani ... 69
Gambar 5.14 Halaman login pelanggan ... 70
Gambar 5.15 Halaman registrasi pelanggan ... 71
Gambar 5.16 Halaman tambah produk kopi ... 72
Gambar 5.17 Halaman edit produk kopi ... 73
Gambar 5.18 Halaman lihat produk kopi ... 74
Gambar 5.19 Halaman lihat lokasi pemesan ... 74
Gambar 5. 20 Halaman login petani ... 75
Gambar 5.21 Halaman registrasi petani ... 76
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.Gambaran umum sistem ... 28
Tabel 4.2 Analisis kebutuhan pengguna ... 29
Tabel 4.3 Desani Fisikal Petani ... 44
Tabel 4.4 Desani Fisikal Produk ... 45
Tabel 6.1 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 1 (Kegunaan) 79
Tabel 6.2 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 2 (Kegunaan) ... 80
Tabel 6.3 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 3 (Kegunaan) ... 80
Tabel 6.4 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 4 (Kegunaan) ... 81
Tabel 6.5 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 5 (Kegunaan) ... 82
Tabel 6.6 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 6 (Kegunaan) ... 83
Tabel 6.7 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 7 (Kegunaan) ... 83
Tabel 6.8 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 8 (Kegunaan) ... 84
Tabel 6.9 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 9 (Kegunaan) ... 85
Tabel 6.10 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 10 (Kegunaan) ... 85
Tabel 6.11 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 1 (Kemudahan) ... 86
Tabel 6.12 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 2 (Kemudahan) ... 87
Tabel 6.13 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 3 (Kemudahan) ... 87
Tabel 6.14 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 4 (Kemudahan) ... 88
Tabel 6.15 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 5 (Kemudahan) ... 88
Tabel 6.16 Kuisoner Petani Kopi Pernyataan 6 (Kemudahan) ... 89
Tabel 6.17 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 1 (Kegunaan) ... 90
Tabel 6.18 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 2 (Kegunaan) ... 91
Tabel 6.19 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 3 (Kegunaan) ... 91
Tabel 6. 20 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 4 (Kegunaan) ... 92
Tabel 6.21 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 5 (Kegunaan) ... 93
Tabel 6. 22 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 6 (Kegunaan) ... 93
xvi
Tabel 6.24 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 8 (Kegunaan) ... 94
Tabel 6.25 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 9 (Kegunaan) ... 95
Tabel 6.26 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 1 (Kemudahan) ... 96
Tabel 6. 27 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 2 (Kemudahan) ... 96
Tabel 6.28 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 3 (Kemudahan) ... 97
Tabel 6.29 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 4 (Kemudahan) ... 98
Tabel 6.30 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 5 (Kemudahan) ... 99
Tabel 6. 31 Kuisoner Pembeli Kopi Pernyataan 6 (Kemudahan) ... 99
Tabel 6.32 Hasil Uji Coba Sistem Terhadap Petani Kopi ... 100
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada wilayah D.I Yogyakarta tersebar lokasi pertanian kopi dengan hasil pertanian menurut Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) sebanyak 409 ton pada tahun 2016 dan 441 ton pada tahun 2015. Peningkatan produksi akan tidak banyak artinya manakala produk yang dihasilkan tidak terdistibusi kepada konsumen. Sistem distribusi yang berkembang selama ini adalah sistem perantara. Alat kerja utama mereka adalah komunikasi. Mereka merupakan bisnis mandiri, hanya berperan dalam menentukan konsumen, merundingkan transaksi, dan menerima komisi atas transaksi yang dilakukan (Fiva, 2010).
Pada saat ini petani melakukan jual beli hasil pertanian melalui agen, lalu ke pihak grosir, kemudian ke pedagang eceran dan terakhir ke konsumen yang membutuhkan (Mufti, 2017). Sistem pemasaran/distribusi yang masih konvensional tersebut mengakibatakan hasil pertanian menjadi mahal dimata pihak konsumen dan profit margin yang kecil dari pihak petani . Dalam upaya meningkatkan efesiensi sistem jual beli diperlukan sistem informasi geografis untuk mendistribusikan hasil pertanian kopi kepada konsumen. Dengan menerapkan aplikasi sistem informasi geografis maka dapat membantu petani kopi untuk melakukan jual beli hasil pertanian tanpa perantara pihak ke tiga.
Sistem informasi geografis telah banyak digunakan untuk mengakses informasi suatu lokasi. Sistem informasi geografis akan memudahkan pengguna dalam mengetahui informasi dan lokasi dengan cepat dan tepat. Sistem informasi geografis adalah pilihan yang tepat untuk mengetahui lokasi produksi kopi dan memudahkan transaksi antar petani kopi dan konsumen. Aplikasi ini dapat membantu konsumen untuk mencari lokasi hasil pertanian kopi dengan cepat dan tepat
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membangun Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Kopi Berbasis Web Menggunakan Google Maps Api yang bertujuan untuk membantu petani kopi dan pembeli melakukan transaksi jual beli tanpa perantara pihak ketiga. Lebih lanjut akan diteliti apakah sistem ini bermanfaat untuk membantu petani maupun konsumen dan apakah sistem ini mudah digunakan oleh petani maupun konsumen.
1.2.Rumusan Masalah
a. Bagaimana membangun suatu aplikasi berbasis web untuk jual beli hasil pertanian dengan memanfaatkan Google Maps Api?
b. Apakah aplikasi ini bermanfaat (Perceived Usefulness) untuk membantu petani kopi dan konsumen?
c. Apakah aplikasi ini mudah digunakan (Perceived Ease of Use) oleh petani kopi dan konsumen?
1.3.Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah menyediakan informasi letak petani kopi secara geografis dan menampilkan petani kopi terdekat yang dapat melayani konsumen. Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan kemudahan bagi petani kopi dalam melakukan jual beli hasil pertanian.
2. Mempromosikan hasil pertanian dari petani kopi kepada masyarakat.
3. Membantu menampilkan rekomendasi petani kopi dalam radius yang di input oleh user.
4. Memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mendapatkan hasil pertanian kopi dari petani.
1.4.Batasan Masalah
Batasan masalah yang berlaku dalam aplikasi jual beli hasil pertanian kopi ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini menginformasikan harga, ketinggian, daerah, varietas dan proses lepas panen pada produk kopi.
2. Sistem ini merupakan sistem berbasis web yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL.
3. Sistem ini hanya menawarkan produk kopi green bean dari petani di wilayah DI Yogyakarta.
1.5.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang dasar teori yang digunakan untuk membangun Aplikasi untuk Jual Beli Hasil Pertanian Kopi di D.I Yogyakarta dan tinjauan pustaka atas penelitian – penelitian lain yang pernah dikerjakan sesuai topik yang terkait. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang terdiri dari tahap perancangan dan pengumpulan data, metode pengembangan sistem mengunakan FAST, dan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini mengunakan metode FAST
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini membahas tentang pengimplementasian dari hasil perancangan ke dalam coding program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MYSQL.
BAB VI PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL
Bab ini membahas tentang analisis hasil dari aplikasi yang telah dibuat dan pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan dari system tersebut. Bab ini juga membahas tentang hasil uji coba sistem terhadap petani dan pembeli/pengguna.
BAB VII PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran yang berguna untuk mengembangkan sistem di masa yang akan datang.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Pustaka
Penggunaan sistem informasi geografis sudah banyak digunakan untuk mengakses informasi suatu lokasi. Pada penelitian Harison (2017) tentang Aplikasi Sistem Informasi Geografis Produksi Padi dan Cabe di Kabupaten Lima Puluh Kota Berbasis Android dipaparkan alat bantu para agen dan dinas pertanian dalam mengetahui lokasi dan informasi tentang produks padi dan cabai yang paling tinggi beserta navigasi pada google maps. Yosua (2016), membuat penelitian Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pendonor Tetap PMI Kabupaten Magelang. Pada penelitan tersebut dapat membantu pesien dalam menemukan pendonor darah yang terdekat dalam radius 20 km.
Penelitian lain dalam jual beli hasil pertanian dibuat oleh Abdul Mutif (2017) yaitu Analisis Perancangan Sistem E-Commerce untuk Jual Beli Hasil Pertanian Beras. Pada penelitian tersebut mengimplementasikan sistem yang dapat melakukan penjualan hasil pertanian beras tanpa perantara atau konsumen melakukan transaksi kepada petani.
2.2.Landasan Teori
2.2.1. Sistem Informasi Geografis a. Definisi Geografis
Geografis mengandung pengertian suatu persoalan atau hal mengenai (wilayah permukaan) bumi: baik permukaan dua dimensi atau tiga dimensi. Istilah geografis merupakan bagian dari spasial (keruangan). Menurut Ryanto geografis adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan mengunakan pendekatan ruang dan ekologi, dan kompleks wilayah (Prahasta, 2009).
b. Sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).
c. Definisi sistem informasi geografis
Sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelolah data yang memiliki informasi spasial (bereferensi ruangan). Atau dalam arti lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelolah, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database (Ryanto, 2009).
d. Cara kerja SIG
Menurut Prahasta (2009) SIG dapat merepresentasikan suatu model real world (dunia nyata) di atas layar monitor komputer sebagaimana lembaran-lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Walaupun demikian. SIG memiliki kekuatan lebih dan daya-fleksibelitas dari pada lembarani lembaran peta kertas. Peta merupakan salah satu bentuk representasi grafis milik dunia nyata; objek-objek yang direpresentasikan di atas peta disebut sebagai unsur-unsur peta atau map features (sebagai contoh adalah sungai, jalan, gunung, bangunan, dll.). Karena peta menggorganisasikan unsur-unsurnya berdasarkan lokasi masing-masing, maka peta sangat baik di dalam memperlihatkan huhungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.
Sistem perangkat lunak menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsur spasialnya sebagi atribut-atribut. Kemudian juga SIG membentuk dan menyimpan atribut-atribut ini di dalam tabel-tabel sistem basis data relasional (DBMS) terkait. Setelah itu, SIG juga menghubungkan unsur-unsur spasialnya dengan tabel-tabel basis data yang bersangkutan. Oleh karena itu, atribut-atribut spasialnya juga dapat diakses melalui objek atau unsur-unsur petanya. Dan sebaliknya, objek spasial atau unsur-unsur peta tersebut juga dapat diakses melalui atribut-atribut. Dengan demikian, objek-objek spasial dapat dicar, dipanggil, dan ditemukan berdasarkan atributnya.
Dengan adanya relasi antara unsur-unsur pada peta denga atibut-atributnya, maka sebagai missal, pengguna dapat mencari rute (alternatif) terpendek yang menghubungkan beberapa lokasi.
2.2.2. Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang bersangkutan mempresentasikan unsur-unsur titik-titiknya. Aturan ini biasanya mencakup pendefinisian titik asal (origin) beserta beberapa sumbu-sumbu koordinat-koordinat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut untuk menghasilkan koordinat-koordinat (Prahasta, 2009).
a. Bujur (longitude)
Bujur suatu tempat (titik) adalah busur yang diukur (dalam derajat) pada suatu parallel antara meridian tempat tersebut dengan “prime meridian” (= meridian Greenwich). Meredian Greenwich mempunyai harga bujur 0o (nol derajar). Bujur dari suatu titik tertentu pada bola bumi diukur ke timur atau ke barat dari meridian Greenwich. Harga bujur berkisar dari 0o sampau 180o ke timur atau ke barat (Prihandito, 1988).
b. Lintang (latitude)
Lintang suatu tempat didefinisika sebagai busur yang diukur (dalam derajat) pada suatu meridian antara tempat tersebut dengan ekuator selatan. Apabila suatu tempat (titik) diketahui lintang dan bujur berarti lokasi dapat ditentukan dengan teliti yang merupakan koordinat geografis (Prihandito, 1988).
c. Proyeksi longitude latitude (geographic coordinat system)
Pada sistem koordinat ini, bumi dibagi menjadi 360 bagian, tiap bagian bernilai 1°, dan titik nol derajat adalah di Greenwich, Inggris. Disamping itu garis khatulistiwa juga merupakan garis bujur 0° yang membagi dua wilayah. Diatas khatulistiwa sebagai wilayah utara dan dibawa khatulistiwa sebagai wilayah selatan (Prihandito, 1988).
Perubahan nilai garis merdian terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal yang kita sebut sebagai longitude atau titik X. Sedangkan garis paralell berubah secara horizontal sepanjang garis vertikal dan kita sebut sebagai latitude atau titik Y. Akibat dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah bagian selatan dan utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut Bujur Timur untuk menamakan dan bujur barat untuk Western , sedangkan belahan bumi utara atau Northern disebut sebagai lintang utara dan sebaliknya belahan bumi selatan atau Southern disebut sebagai lintang selatan.
Proyeksi ini akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh koordinat cartesian, yang memiliki 4 zona utama yaitu zona timur utara (North East) dengan koordinat (x,y) berupa nilai (+,+), zone timur selatan (South East) sebagai (+,-), zone barat selatan (South Western) dengan (-.-) dan zone barat utara (North Western) (-,+) (Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M. 1983).
2.2.3. Google Maps
Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum. Google maps dapat diakses di https: //www.google.co.id/maps.
2.2.4. Google Maps API
Google Maps API merupakan library JavaScript. API adalah kependekan dari application programming interface. API adalah fungsi-fungsi pemrograman yang dapat digunakan untuk mengintergarasikan pada aplikasi yang dibuat.
Google maps API menyediakan fungsi dalam beberapa bagian yakni: a. Google maps Javascript API
Google maps API tersedian tersedia dalam bahasa javascript. Google Maps JavaScript API dapat dimuat dengan mengunakan tag script yaitu :
<script async defer
src="https://maps.googleapis.com/maps/api/js?key=YOUR_API_KEY&c allback=initMap">
</script>
Atribut async memungkinkan browser merender bagian selebihnya dari situs web saat Maps JavaScript API dimuat. Bila API sudah siap, ia akan memanggil fungsi yang ditetapkan menggunakan parameter callback. Parameter key berisi kunci API aplikasi
b. Google Maps API Webservice
Google Maps API menyediakan layanan web sebagai antarmuka untuk meminta data Maps API dari layanan eksternal dan menggunakannya dalam aplikasi. Layanan Google maps API untuk fungsi lanjutan seperti direction, geocoding, distance matrix api, elevation api dll.
c. Google Place API
Google places API adalah antarmuka yang disediakan oleh Google. Google places API berisi data tentang tempat-tempat/places yang ada di Google Maps. Data yang ditampilkan adalah tentang tempat seperti alamat, nama tempat, koordinat latlng dll.
2.2.5. Google Maps Distance Matric API
Layanan Distance Matrix dari Google menghitung jarak perjalanan dan waktu tempuh antara beberapa tempat asal dan tujuan menggunakan mode perjalanan yang diberikan. Layanan ini tidak mengembalikan informasi rute detail. Informasi rute, termasuk polyline dan arah tekstual, bisa diperoleh dengan meneruskan satu tempat asal dan tujuan yang diinginkan ke Directions Service. Mengakses layanan Distance Matrix bersifat asinkron, karena Google Maps API harus melakukan panggilan ke server eksternal. Karena alasan itulah, harus meneruskan metode callback untuk dieksekusi setelah permintaan diselesaikan, untuk memproses hasilnya.
2.2.6. Metode Menentukan Radius dengan Penarikan Garis Lurus Dalam menentukan radius peneliti mengunakan rumus pythagoras. Teorema Pythagoras menyatakan hubungan antara panjang stiap sisi sebuah segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku di C
Penggunaan rumus pythgoras dapat memperhitungkan jarak antara dua titik. Untuk menghitung jarak antara dua titik, kita memerlukan diagram kartesius sebagai sarana menggambar kedua titik (Sukino, 2006).
Contoh:
c2= a2 + b2 b2 = c2 – a2
Dengan mengunakan rumus Pythagoras AB2 =∆𝑦$+ ∆𝑥$, maka akan didapat
Jarak AB = 5$+ 4$
= 25 + 16 = 41
Untuk selanjutnya dapat menghitung jarak antara dua titik dengan rumus berikut ini:
AB = 𝑥$− 𝑥. $+ 𝑦
$ − 𝑦. $
, Hasil perhitugan dengan koordinat:
Jarak AB = 6 − 1 $+ 7 − 3 $
= 25 + 16 = 41
Hasil dalam pencarian jarak tersebut mengunakan satuan derajat untuk mengubahnya menggunakan ketentuan 1derajat setara dengan 111 km. 2.2.7. Analisis PIECES
James Watherbe mengembangkan sebuah kerangka yang berguna untuk mengklasisfikasikan masalah. Beliau menyebut PIECES yang tiap hurufnya adalah kategori sendiri. Kategori-ketgori tersebut adalah (Whitten, 2004):
• Kebutuhan untuk mengkoreksi atau memperbaiki performances/ performa.
• Kebutuhan untuk mengkoreksi atau memperbaiki information/ Informasi (dan data).
• Kebutuhan untuk mengkoreksi atau memperbaiki economics/ekonomi, mengendalikan biaya, atau meningkatkan keuntungan.
• Kebutuhan untuk mengkoreksi atau memperbaiki control/kontorl atau keamanan.
• Kebutuhan untuk mengkoreksi atau memperbaiki efficiency/efesiensi orang dan proses.
2.2.8. Metode FAST (Framework for the Application of System Thinking) dalam pengembangan sistem
FAST adalah kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan tipe-tipe berbeda proyek dan strategi (Whitten,2004).
Bagian-bagian metode FAST yaitu (Whitten,2004): a. Definisi lingkup
Fase pertama proyek adalah definisi lingkup yang umum definisi lingkup. Ada dua tujuan dari definisi lingkup. Pertama, ia menjawab pertanyaan, “apakah proyek ini pantas diperhatikan?” kedua, mengasumsikan bahwa masalah tersebut memang pantas diperhatikan, ia menentukan ukuran dan Batasan-batasan proyek, visi proyek, semua batasan atau limit, partisipan proyek yang dibutuhkan, dan, akhirnya, anggaran dab jadwal.
b. Analisis masalah
Fase analisisi masalah mempelajari sistem yang ada dan menganalisis temuan-temuan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih mendalam akan masalah-masalah yang memicu proyek.
c. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan mendefinisikan dan mempriyoritaskan persyaratan-persyaratan bisnis. Si analisis mendekati pengguna untuk mencari tahu apa
yang mereka perlukan atau inginkan dari sistem baru tersebut, dengan hati-hati menghindari diskusi teknologi atau semua implementasi teknis d. Desain logis
Fase desain logis menerjemahkan persyaratan-persyaratan bisnis ke dalam model-model sistem. Istilah logical desain/desain logis harus diinterprestasikan sebagai “teknologi mandiri”, yang berarti gambar tersebut mengilustrasikan sistem yang terpisah dari sembarang solusi teknis yang mungkin karena itu, mereka memodelkan persyaratan-persyaratan bisnis yang harus dipenuhi oleh sembarang solusi teknis yang mungkin ingin dipertimbangkan.
e. Analisis keputusan
Dengan diberikan persyaratan-persyaratan bisnis dan model-model sistem logis, bisa terdapat banya cara alternatif untuk mendesai sebuah sistem informasi baru untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut. Beberapa pertanyaan yang berhubungan adalah:
• Seberapa banyak sistem diotomatiskan dengan teknologi informasi • Haruskan kita membeli perangkat lunak atau membangunnya sendiri? • Haruskan kita mendesai sistem untuk jaringan internal, atau haruskah
kita mendesai sebuah solusi berbasis web?
• Teknologi informasi apakah yang mungkin berguna untuk aplikasi ini? Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dalam fase analisis keputusan metodologi.
f. Desain dan integrase fisik
Tujuan dari desain dan integrase fisik adalah untuk mentransformasikan persyaratan-persyaratan bisnis ke dalam spesifikasi desai fisik yang akan memandu kontruksi sistem
Kontruksi dan pengujian adalah sistem fungsional yang siap untuk diimplementasikan. Ada dua tujuan kontruksi dan pengujian:
1. Membangun dan menguji sebuah sistem yang memenuhi syarat bisnis dan spesifikasi desain fisik.
2. Mengimplementasikan antarmuka-antarmuka antara sistem baru dengan sistem yang telah ada.
h. Operasi dan perawatan
Setelah sistem dioperasikan membutuhkan system support/dukungan sistem yang berkesinambungan untuk sisah siklus hidupnya yang berguna dan produktif.
2.2.9. Use Case Diagram
Ada dua alat utama yang yang digunakan saat menyajikan pemodelan use-case. Pertama adalah use-case diagram/diagram use-case, yang secara grafis mengambarkan sistem sebagai sebuah kumpulan use-case, pelaku (pengguna), dan hubungan keduanya. Diagram ini mengkomunikasikan lingkup kejadian bisnis yang harus diproses oleh sistem (Whitten, 2004).
Use-case diawali atau dipicu oleh pengguna eksternal yang dinamakan actor/pelaku. Pelaku menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuah use-case, dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan sesuatu yang dapat diukur
2.2.10. Data Flow Diagram (DFD) / Diagram Aliran Data Data Flow Diagram (DFD) / Diagram Aliran Data adalah alat yang
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. DFD terdiri dari (Whitten, 2004) :
a. Proses
Proses adalah kerja yang dilakukan pada atau sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi.
Data flow/aliran data menunjukkan input data ke proses atau output data (atau infomasi) dari proses.
c. Agen Eksternal
External agent/agen ekternal mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yang berada di luar lingkup proyek itu tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang dipelajari.
d. Data Store (Penyimpanan data)
Data store adalah “inventori” data. Sinonimnya antara lain file dan database.
Gambar 2.1 Simbol – simbol DFD
Nama aliran
2.2.11. Model Konseptual Basisdata
ERD(Entitas Relasional Diagram) menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional (Nugroho, 2010).
Konsep dasar dasar dari model data: • Entitas dan Atibut
Entitas adalah suatu objek di dunia nyata(real word) yang dapat dibedakan dengan sesuatu atau objek lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa dalam suatu universitas adalah suatu entitas
Atribut adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas
• Relasi
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya.
• Kunci
Kunci merupakan atribut yang unik yang dapat digunakan untuk membedakan suatu entitas lainnya dalam suatu himpunan entitas.
Gambar 2.2 Simbol – simbol Use case
Menurut (Sutanta, 2011), Jenis kerelasian antara entitas (relationalship) yaitu: • Kerelasian jenis 1-ke1/ satu ke satu (one to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.
• Kerelasian jenis n – ke 1/ banya ke satu (many to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara kedua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
• Kerelasian jenis n – ken / banya ke banya (many to many) Entitas
Atribut Atribut Kunci
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantar dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas kedua
2.2.12. JavaScript
JavaScript merupakan Bahasa pemogramanweb sisi klien (client side) yang merupakan script saat dipanggil oleh browser, maka web langsung ditampilkan (dan script akan disetakan) di browser tanpa harus diproses terlebih dahulu di server. Hal ini memungkinkan user melihat dan meniru script-nya secara utuh tanpa enkripsi sedikitpun (Ryanto, 2011).
2.2.13. PHP (Hypertext Prepocessor)
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan PHP sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen H'TML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien (Paranginangin, 2004).
PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. htpp: //www.php.net. PHP ditulis menggunakan bahasa C.
PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak Web Server, seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, audium, Xitami, OmniHTTPd, dan masih banyak lagi lainnya, bahkan PHP dapat bekerja sebagai suatu CGI processor.
Sintaks Program/Script PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang dapat digunakan untuk menandai blok script PHP:
1. <?php ?>
2. <script language = "PHP"> </script> 3. <? ?>
4. < % %>
Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada direktori c: \apache\php. Cara 4 juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages).
2.2.14. MySQL
a. Pengertian MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System – DBMS) yang sangat popular dikalangan pemrogram web, terutama dilingkungan linux dengan mengunaka script PHP dan Perl. Software database MySQL kini dilepaskan sebagai software manajemen basisdata yang open source, sebelumnya merupakan database shareware (Sidik, 2003).
b. SQL
SQL (dibaca: es-que-el” atau “sequel”) kependekan dari Structured Query Language relasional. Merujuk kepada ANSI (American National Standards Institute), maka SQL adalah bahasa standar untuk sistem manajemen database relasional (Sidik, 2003).
Perintah:
namatabel adalah tabel yang akan diisi data.
fieldl, field2,… adalah field-field (kolom) dari tabel yang akan diisi. nilai 1, nilai2,… adalah data yang akan dimasukkan ke dalam tiap kolom yang disebutkan pada bagian field.
Penulisan nilai, nilai2,… disesuaikan dengan tipe datanya, jika tipe data merupakan kelompok tipe data karakter maka data harus diapit dengan menggunakan tanda petik (apostrophe)
Perintah insert digunakan untuk memasukkan data ke dalam tabel. Field-field yang diisi data dapat sebagian saja.
b. Update Perintah:
namatabel adalah nama dari tabel yang akan diperbaiki datanya. fieldl adalah nama field dalam tabel yang akan diubah. nilai1 adalah data yang akan dimasukkan ke dalam fieldl. field2 dan nilai2 adalah nama field dan datanya, dan seterusnya. Kondisi adalah kriteria data dalam tabel yang akan diperbaiki.
Perintah update digunakan untuk memperbaiki data dalam suatu record (baris) dalam suatu tabel. Perbaikan dapat dilakukan untuk satu record, beberapa, atau seluruh record.
Hati-hati pada saat memberikan perintah update ini, jangan sampai terlupa menuliskan kondisi data dalam tabel yang akan diperbaiki datanya. Jika kondisi tidak dituliskan maka bisa menyebabkan seluruh
INSERT INTO namatabel (field1 [,field2 [,…]) VALUES (nilai1 [,nilai2 [,…]])
INSERT INTO namatabel (field1 [,field2 [,…]) VALUES (nilai1 [,nilai2 [,…]])
record dalam tabel akan diubah sesuai dengan field yang akan diperbaiki datanya.
c. Delete Perintah:
namatabel adalah nama dari tahel yang akan dihapus datanya. kondisi adalah kriteria data dalam tabel yang akan dihapus. Perintah delete digunakan untuk melakukan penghapusan record dari suatu tabel yang memiliki kondisi yang dinyatakan dalam pernyataan kondisi.
Hati-hati dalarn memberikan perintah delete ini, karena terlupa memberikan pernyataan kondisi, perintah ini akan menvebabkan terhapusnya seluruh isi tabel.
d. Select
Perintah:
namatabel adalah nama dari tabel yang akan ditampilkan datanya. fieldl, field2,… adalah nama field yang akan ditampilkan datanya.
* digunakan untuk menampilkan seluruh field dari tabel. kondisi adalah kriteria data dalam tabel yang akan ditampilkan.
Perintah select digunakan untuk rnenampilkan isi dari suatu tabel. Bentuk perintah di atas adalah bentuk perintah select yang sederhana yang digunakan untuk menampilkan data dari satu tabel saja. Perintah select ini dapat digunakan untuk menampilkan data dari berbagai tabel.
DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
SELECT {* field1 [,field2, [,…]} FROM Namatabel [WHERE kondisi]
e. Kondisi
Kondisi yang dibentuk pada perintah-perintah SQL dapat dalam kriteria yang sifatnya Oembandingan dengan meng-gunakan tanda = untuk mencari suatu record.
LIKE merupakan kata kunci dalam SQL yang digunakan untuk mendefinisikan suatu kriteria yang lebih luwes (fleksibel). Kondisi yang dinyatakan dengan menggunakan LIKE dapat memfilter data sehingga kita dapat menampilkan suatu kriteria seolah dengan menggunakan bahasa Inggris saja.
Kriteria yang dibentuk juga dapat digunakan untuk melakukan pemfilteran data secara mudah dengan menggunakan tanda yang memerintahkan agar database mencari semua data yang memiliki karakter apa saja.
2.2.15. Konsep Pemasaran Hasil Pertanian
Menurut Fiva (2010), Pemasaran (tata niaga = distribusi = marketing) merupakan kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. pemasaran juga dapat diartikan sebagai proses sosial dan manajerial yang dalam hal ini individua tau kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginannya dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain. Pemahaman yang kurang tepat terdapat konsep pemasaran sering dilakukan oleh masyarakat luas dengan diartikannya pemasaran terbatas hanya pada fungsi penjualan saja. Pemasaran harus dipandang meliputi berbagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditunjukkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menghasilkan laba bagi produsen. Proses pemasaran sesungguhnya adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, megembangkan produk dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan ini, menetapkan program promosi dan kebijakan harga serta menetapkan sistem distribusi untuk menyampaikan barang dan/atau jasa kepada pelangan atau konsumen.
Saluran pemasaran merupakan jalan yang sistematis untuk mengalihkan produk yang sesungguhnya dan hak kepemilikan seefisien mungkin. Pada umumnya, saluran tersebut merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Demi memperlancar pengalihan hak kepemilikan dan produk, ada yang memakai perantara(middlemen) dan ada pula yang langsung dengan konsumen.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tahap Perancangan Dan Pengumpulan data
a. Survei Awal
Wawancara dilakukan dengan menemui petani di Hargobinangun, Kepuhharjo dan Pusat studi lingkungan USD yang akan mengunakan sistem ini untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user. Kebutuhan dan keinginan user berupa informasi yang dicari oleh konsumen seperti harga, lokasi, kualitas kopi dan lain-lain.
b. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari pengamatan langsung ke lokasi lahan pertanian kopi di desa Purwobinangun, desa Kepuharjo, desa Sidoharjo dan desa Jatimulyo.
c. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kepustakaan dengan mengambil referensi yang berhubungan dengan tema penelitian untuk menyusun teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan dari buku, jurnal atau karya ilmiah, dan beragam artikel dari website.
3.2.Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode FAST(Framework for Application Sistems Thinking). Terdapat fase-fase pengembangan dalam metode FAST, adalah sebagai berikut:
a. Definisi lingkup
Menganalisa pernyataan masalah dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan, dan perintah yang memicu proyek. Kerangka untuk mengklasifikasikan masalah yaitu kerangka PIECES (Perfomances, Information, Economic, Efficiency, Services) problem statement.
Kerangka PIECES dapat diklasifikasikan dengan cara melakukan wawancara kepada petani kopi dan pelanggan kopi untuk mengetahui masalah pada sistem jual beli kopi yang sedang digunakan.
b. Analisis masalah
Mendefinisikan pernyataan masalah dari fase definisi lingkup. Produk jadi dari analisi masalah adalah satu set tujuan perbaikan sistem yang diperoleh dari pemahaman menyeluruh terhadap masalah-masalah bisnis.
Setalah mengetahui sistem jual beli kopi yang sedang digunakan maka dapat diuraikan masalah dari sistem lama kemudian masalah tersebut, dapat diperbaiki dengan sistem baru dalam bentuk uraian PIECES
c. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan membuat produk jadi pernyataan persyaratan bisnis. Dalam hal ini bekerja secara dekat dengan pengguna sistem untuk mengidentifikasi kebutuhan.
Persyaratan bisnis dapat diketahui dengan cara melakukan pendekatan diskusi dengan petani kopi dan pelanggan kopi. Dikusi dilakukan kepada beberapa petani dan beberapa pelangan sehingga data mengetahui priyoritas persayatan bisnis jual beli kopi
d. Desain logis
Menginterpretasikan desain logis/logical design yang mengambarkan model data logis, model proses logis, dan model antar muka logis.
Pada langkah ini dilakukan desain/perancangan sistem yaitu melancang database, user interface dan Data Flow Diagram (DFD).
e. Analisis keputusan
Analisis keputusan ini untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merekomendasikan sistem calon sebagai target untuk disain. Hal tersebut diberikan dari persyaratan-persyaratan bisnis dan model-model sistem logis.
Setelah mengetahui persyaratan bisnis maka dilakukan pertimbangan kelayakan alternatif sistem.
f. Desain dan integrase fisik
Fase desain ini meliputi (1) spesifikasi desain database fisik, (2) proses bisnis fisik dan spesifikasi desai perangkat lunak, dan (3) spesifikasi antarmuka pengguna dan sistem fisik. Pada tahap ini melakukan perancangan basisdata dan user interface untuk mengatasi masalah.
g. Kontruksi dan pengujian
Fase kontruksi melibatkan instalasi perangkat lunak. Dalam hal ini Mengkontruksi perangkat lunak mengunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dan menghosting web. Mendemonstrasikan ke pengguna dan meminta umpan balik.
3.3.Pengujian
a. Pengujian Alpha
Pengujian pada tahap ini dilakukan oleh penulis terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan dari pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau bug terhadap sistem apabila ada, kemudian kesalahan tersebut dapat diperbaiki. Sistem harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bug pada setiap fungsional perangkat lunak.
b. Pengujian Beta
Pengujian pada tahap ini dilakukan oleh penguna yaitu petani dan konsumen. Pengujian pada tahap ini akan dilakukan apabila sistem sudah tidak terdapat kesalahan-kesalahan. Pengujian kepada pengguna bertujuan untuk mengukur tingkat kemanfaatan dan kemudahan bagi pengguna. Hasil pengujian
diharapkan mendapatkan feedback tentang aplikasi jual beli hasil pertanian kopi.
3.4.Kebutuhan Perangkat Lunak a. Spesifikasi Hardware
1. Prossesor Intel(R) Core(TM) i3-4010U CPU @ 1.70 GHz 2. RAM 4 GB
3. Harddisk 500 GB b. Spesifikasi Software
1. Sistem Operasi Windows 7 2. NetBeans 8.0
Software ini digunakan untuk membuat program/source code dan tampilan dari program atau interface mengunakan bahasa pemrograman PHP.
3. XAMPP Control Panel v3.2.1
28
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem
Analisis sistem membahas hasil analisis terhadap permasalahan jual beli hasil pertanian kopi yang selama ini terjadi. Hasil analisis digunakan untuk merancang aplikasi GIS untuk jual beli hasil pertanian kopi. Hasil analisis didapatkan dari hasil wawancaran dan survei kepada petani dan konsumen kopi tentang informasi jual beli hasil pertanian.
4.1.1. Gambaran Umum Sistem
Tabel 4.1.Gambaran umum sistem
Sistem Lama Sistem Baru
Performance Pencarian lokasi penjual kopi relatif lama karena harus menanya dari teman ke teman.
Penggunaan sistem dapat mempersingkat waktu pencarian lokasi dengan merekomendasikan lokasi petani dengan jarak yang ditentukan oleh pengguna dalam satu web
Information Informasi belum disajikan secara akurat, relevan dan tepat waktu.
Sistem mampu menghasilkan
Informasi secara akurat, relevan dan tepat waktu. Efficiency Butuh tenaga ekstra untuk
mencari informasi tentang kopi dan lokasi petani kopi
Lebih cepat, efektif, dan efesien
Control Terdapat resiko potensi human error baik dalam mencari informasi tentang kopi atau menemukan lokasi petani kopi
Data dapat dikontrol dengan baik dan dari sumber terpercaya.
Economic Mencari informasi melalui teman dan membeli melalui pihak ke tiga akan menambah pengeluaran
Menghemat biaya dan tenaga dalam menemukan informasi tentang kopi dan lokasi petani kopi
Service Informasi tentang kopi dan petani kopi belum disimpan dan sulit menemukan petani kopi
Sistem dapat menyimpan informasi tentang kopi dalam basisdata dan merekomendasikan lokasi petani kopi 4.1.2. Gambaran Sistem
Sistem baru yang akan dibangan adalah Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Kopi Berbasis Web Mengunakan Google Maps Api. Sistem tersebut dapat diakses petani kopi dan pembeli kopi. Aplikasi ini menyajiakn tentang produk kopi, lokasi petani, rute menuju tempat petani, foto produk dan biodata petani. Hal ini membantu pembeli kopi dalam mencari petani kopi da produk kopi. Aplikasi ini memiliki fitur pencarian petani dan produk dalam radius/jarak dan jenis produk kopi. Aplikasi ini dapat digunakan untuk memesan kopi kepada petani dengan konfirmasi melalui email. 4.1.3. Analisis Kebutuhan Pengguna
Tabel 4.2 Analisis kebutuhan pengguna
No. Aktor Wewenang
1. Admin 1. Melakukan proses login dan logout admin
2. Mengonfirmasi petani 3. Mengkonfirmasi pelanggan 4. Mengapus akun petani 5. Menghapus akun pelanggan 2. Petani 1. Melakukan proses login dan logout
2. Melakukan proses registrasi 3. Megedit dan melihat akun petani 4. Melihat, mengedit, mengapus, dan
menmbah produk kopi
5. Melihat, menerima, membatalkan dan mencar pesanan produk
7. Melihat katalog produk kopi 8. Mencari petani dalam radius 3. Pelanggan 1. Melakukan proses login dan logout
2. Melakukan proses registrasi 3. Megedit dan melihat akun
4. Memesan, melihat dan membatalkan produk kopi
5. Melihat dan mencari produk kopi 6. Melihat profil petani
7. Mencari petani dalam radius
4. Pengunjung 1. Melihat dan mencari produk kopi 2. Melihat profil petani
4.2. Interaksi Penguna dengan Sistem (Diagram Use Case)
Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Berbasis Web
4.2.1. Rincian Diagram Use Case
Gambar 4.2 Diagram Use Case untuk Petani
4.3. Pemodelan Proses (DFD) 4.3.1. Diagram Konteks
4.3.2. Diagram Berjenjang
4.3.3.1. DFD Level 1 Proses 1
4.3.3.1.1. DFD Level 1 Proses 2
4.3.3.2. DFD Level 1 Proses 3
4.3.3.4. DFD Level 2 Proses 1.3
4.4. Desain Manajemen Data 4.4.1. Desain Basisdata Konseptual
4.4.2. Desain Basisdata Logikal
Gambar 4.15 Desain Basisdata Logikal 4.4.3. Desain Basisdata Fisikal
4.4.3.1. Tabel petani
Tabel 4.3 Desani Fisikal Petani
Nama Tipe Size Keterangan Key id_petani Int 11 Berisi kode unik untuk
tabel petani
PK nama varchar 50 Berisi nama petani
password varchar 255 Berisi password akun petani email varchar 100 Berisi email aktif petani phone
varchar 20 Berisi nomor handphone petani
alamat
text Berisi berisi alamat rumah petani
longitude varchar 50 Berisi longitude petani latitude varchar 50 Berisi latitude petani userfile
text Berisi nama foto yang di upload oleh petani userfile_type
char 10 Berisi tipe foto yang di upload oleh petani ip_address varchar 45 Berisi ip_address dari petani active tinyint 1 Berisi kode status aktif akun activation_code varchar 40 Berisi kode aktifasi akun last_login
datetime Bersis waktu login terakhir
created_on
datetime Berisi waktu registrasi akun
4.4.3.2. Tabel produk
Tabel 4.4 Desani Fisikal Produk
Nama Tipe Size Keterangan Key id_produk
int 11 Berisi kode unik untuk tabel produk
PK judul_produk varchar 100 Berisi judul produk varietas
varchar 50 Berisi kode vaietas pada produk kopi 4.4.3.3. Tabel detail produk
Tabel 4.5 Desani Fisikal Detail Produk
Nama Tipe Size Keterangan Key id_detail_produk
int 11 Berisi kode unik untuk tabel produk
PK id_petani int 11 Berisi kode petani FK
slug_produk varchar 50 Berisi alat bantu link produk proses_lepas_panen
varchar 50 Berisi kode proses lepas panen pada produk kopi ketinggian
int 11 Berisi data ketinggian pada produk kopi harga
int 11 Berisi data harga produk perkilogram foto
text Berisi nama foto yang di upload oleh petani
foto_type
char 10 Berisi tipe foro yang di upload oleh petani deskripsi text Berisi deskripsi dari produk kopi created datetime Berisi waktu input data produk kopi modified datetime Berisi waktu edit data produk kopi 4.4.3.4. Table pelanggan
Tabel 4.6 Desani Fisikal Pelanggan
Nama Tipe Size Keterangan Key id_pelanggan Int 11 Berisi kode unik untuk tabel pelanggan PK nama varchar 50 Berisi nama pelanggan
username
varchar 100 Berisi nama akun pelanggan
password
varchar 255 Berisi password akun pelanggan
email varchar 100 Berisi pelanggan email aktif phone varchar 20 Berisi nomor handphone pelanggan alamat text Berisi rumah pelanggan berisi alamat longitude varchar 50 Berisi pelanggan longitude
latitude varchar 50 Berisi latitude pelanggan userfile
text Berisi nama foto yang di upload oleh pelanggan userfile_type
char 10 Berisi tipe foto yang di upload oleh pelanggan ip_address
varchar 45 Berisi ip_address dari pelanggan
salt
varchar 255 Berisi kode status aktif akun
active tinyint 1 Berisi kode aktifasi akun access
tinyint 1 Bersis waktu login terakhir
activation_code
varchar 40 Berisi waktu registrasi akun
last_login datetime Berisi nama pelanggan created_on datetime Berisi pelanggan nama akun 4.4.3.5. Tabel pesan
Tabel 4.7 Desani Fisikal Pesan
Nama Tipe Size Keterangan Key id_pesan
Int 11 Berisi kode unik untuk tabel pesan
PK id_pelanggan Int 11 Berisi kode pelanggan FK id_detail_
produk
int 11 Berisi kode detail produk FK banyak
Int 11 Beisi banyak perbintaan pelanggan perkilogram catatan
text Berisi catatan khusus dari pelanggan
status varchar 50 Berisi kode status dari pesanan created datetime Berisi waktu input pesanan
4.5. Desain User Interface a. Halaman input produk kopi
b. Halaman cari semua produk kopi
c. Halaman detail produk kopi dan rute ke lokasi petani
d. Halaman Input Profil
52
BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM 5.1.Consturuction
Pada langkah ini akan dilakukan proses implementai desain sistem yaitu implementasi manajemen data, implementasi manajemen model dan implementasi manajemen dialog(antar muka), dan masuk ke proses coding yang mengunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data yang digunakan adalah MySQL
5.2.Implementasi Manajemen Data
Pada tahap ini dilakukan pembagunan basisdata mengunakan MySQL. Sistem ini mengunakan manajemen data basisdata dengan nama “petaniko_petani_kopi_db”. Berikut ini merupakan query yang digunakan untuk membangun basisdata pada sistus Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Kopi Berbasis Web Mengunakan Google Maps Api serta tabel – tabel yang digunakan:
Tabel petani
CREATE TABLE `petani` (
`id_petani` int(11) UNSIGNED NOT NULL, `nama` varchar(50) DEFAULT NULL, `username` varchar(100) DEFAULT NULL, `password` varchar(255) NOT NULL, `email` varchar(100) NOT NULL, `phone` varchar(20) DEFAULT NULL, `alamat` text,
`longitude` varchar(50) NOT NULL, `latitude` varchar(50) NOT NULL, `usertype` char(10) NOT NULL, `userfile` text NOT NULL,
`userfile_type` char(10) NOT NULL, `ip_address` varchar(45) NOT NULL,
`activation_code` varchar(40) DEFAULT NULL, `last_login` datetime DEFAULT NULL,
`created_on` datetime NOT NULL
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8; ALTER TABLE `petani`
ADD PRIMARY KEY (`id_petani`);
Tabel produk
CREATE TABLE `produk` ( `id_produk` int(11) NOT NULL,
`judul_produk` varchar(100) NOT NULL, `slug_produk` varchar(50) NOT NULL,
`proses_lepas_panen` varchar(50) NOT NULL, `varietas` varchar(50) NOT NULL,
`ketinggian` int(11) NOT NULL, `harga` int(11) NOT NULL, `foto` text NOT NULL,
`foto_type` char(10) NOT NULL, `updater` int(11) NOT NULL, `deskripsi` text NOT NULL, `id_petani` int(11) NOT NULL,
`created` datetime NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP, `modified` datetime DEFAULT NULL ON UPDATE
CURRENT_TIMESTAMP
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `produk`
ADD PRIMARY KEY (`id_produk`);
Tabel pelanggan
CREATE TABLE `pelanggan` (
`id_pelanggan` int(11) UNSIGNED NOT NULL, `nama` varchar(50) DEFAULT NULL,
`username` varchar(100) DEFAULT NULL, `password` varchar(255) NOT NULL, `email` varchar(100) NOT NULL, `phone` varchar(20) DEFAULT NULL,
`alamat` text,
`longitude` varchar(50) NOT NULL, `latitude` varchar(50) NOT NULL, `usertype` char(10) NOT NULL, `userfile` text NOT NULL,
`userfile_type` char(10) NOT NULL, `ip_address` varchar(45) NOT NULL,
`active` tinyint(1) UNSIGNED DEFAULT NULL, `activation_code` varchar(40) DEFAULT NULL, `last_login` datetime DEFAULT NULL,
`created_on` datetime NOT NULL
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8; ALTER TABLE `pelanggan`
ADD PRIMARY KEY (`id_pelanggan`);
Tabel pesan
CREATE TABLE `pesan` ( `id_pesan` int(11) NOT NULL, `id_pelanggan` int(11) NOT NULL, `id_produk` int(11) NOT NULL, `banyak` int(11) NOT NULL, `catatan` text NOT NULL, `status` varchar(50) NOT NULL,
`created` datetime NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
ALTER TABLE `pesan`
5.3. Implementasi Manajemen Dialog (Antar Muka) 5.1.1. Halaman Utama Pengguna
Halaman utama pengguna merupakan halaman yang pertama kali dikun jungi oleh pengguna. Pada halaman ini terdpat banyak menu dan fungsi yang dapat digunakan oleh pengguna. Pada gambar 5.2 dapat dilihat menu – menu yang digambarkan yaitu menu login, registrasi, semua produk, cari produk dan filter.
Gambar 5.1 Halaman utama pengguna 5.1.2. Halaman lihat katalog produk
Halaman lihat katalog produk merupakan halaman yang menampilkan seluruh produk kopi dari petani. Pada gambar 5.2 dapat dilihat seluruh produk dengan menampilkan masing -masing informasi dari produk tersebut. Informasi yang diberikan meliputi judul produk, harga dan gambar produk.
Gambar 5.2 Halaman lihat katalog produk 5.1.3. Halaman cari produk kopi
Halaman cari produk kopi merupakan halaman yang dapat mencari produk berdasarkan judul produk. Pada gambar 5.3. dapat dilihat ada text dialog untuk tempat menginput kata kunci untuk pencarian. Pada gambar 5.4 merupakan halaman yang menampilkan hasil pencarian berdasarkan kata kunci yang diinput.
Gambar 5.4 Halaman hasil cari produk kopi 5.1.4. Halaman lihat detail produk kopi
Halaman lihat detail produk kopi merupakan halaman yang mempilkan informasi dari produk kopi secara keselurhan. Pada gambar 5.6 dapat dilihat informasi dari produk kopi tersebut infomasi yang ditampilkan yaitu judul produk, varietas, proses lepas panen, harga, deskripsi dan profil petani.
Lokasi petani ditampilkan di halaman lihat detail produk kopi seperti yang terdapat pada gambar 5.7. halaman ini menampilkan jalur menuju lokasi ke petani dari tempat penguna berada.
Gambar 5.5 Halaman lihat detail produk kopi
Gambar 5.6 Halaman lokasi petani Berikut ini merupakan script untuk menampilkan rute dari petani
function hitungRuter() {
// get travelmode, titik awal dan melalui titik dari form
var start = $("#routeStart").val(); var end = $("#routeEnd").val();
// buat array dengan opsi untuk permintaan arah / rute var request = {
origin: start, destination: end,
unitSystem: google.maps.UnitSystem.IMPERIAL,
travelMode: google.maps.DirectionsTravelMode[travelMode],}; directionsService.route(request, function (response, status) { if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {
// petunjuk yang dikembalikan oleh API, kosongkan panel petunjuk sebelum menambahkan petunjuk arah baru
$('#directionsPanel').empty();
// tampilkan detail arah di penampung directionsDisplay.setDirections(response); } else {
// pesan kesalahan saat rute dapat dihitung. if (status == 'ZERO_RESULTS') {
alert('Tidak ada rute yang bisa ditemukan antara asal dan tujuan.'); } else if (status == 'UNKNOWN_ERROR') {
alert('Permintaan petunjuk arah tidak dapat diproses karena kesalahan server. Permintaan dapat berhasil jika Anda mencoba lagi.'); } else if (status == 'REQUEST_DENIED') {
alert('Halaman web ini tidak diizinkan untuk menggunakan layanan petunjuk arah.');
} else if (status == 'OVER_QUERY_LIMIT') {
alert('Halaman web telah melampaui batas permintaan dalam waktu yang terlalu singkat.');
} else if (status == 'NOT_FOUND') {
alert('ada salah satu dari asal, tujuan, atau titik jalan tidak dapat di-geocode.');
} else if (status == 'INVALID_REQUEST') {
alert('DirectionsRequest yang disediakan tidak valid.'); } else {
alert("Ada kesalahan tidak dikenal dalam permintaan Anda. Requeststatus: nn" + status);
5.1.5. Halaman Cari petani dalam radius
Halaman cari petani dalam radius merupakan halaman yang digunakan utnuk mencari petani dalam radius yang diinput oleh user dan menampilkan produk sesuai kriteria yang input oleh user. Pada gambar 5.9 merupakan form untuk menetukan kriteria produk kopi yang diingikan oleh pengguna. Hasil filter pencarian dapat dilihat pada gambar 5.10. hasil pencarian menampilkan litik lokasi petani dan produk yang memenuhi kriteria produk.
Gambar 5.7 Filter pencarian petani dan produk kopi
Gambar 5.8 hasil filter pencarian petani dan produk kopi Berikut ini merupakan script dari pencarian petani dan produk kopi: function showPlaces() {
var map = new google.maps.Map(document.getElementById('map'), { center: {lat: -2.548926, lng: 118.0148634},
zoom: 12 });
// Menggunakan fungsi HTML5 geolocation. if (navigator.geolocation) { navigator.geolocation.getCurrentPosition(function (position) { var pos = { lat: position.coords.latitude, lng: position.coords.longitude };
marker = new google.maps.Marker({ position: pos,
map: map,
icon: 'assets/images/location.png', title: 'Posisi Anda',
animation: google.maps.Animation.DROP, });
map.setCenter(pos);
var user_location = position.coords.latitude + "," + position.coords.longitude;