Summary
Uji Kadar Kualitas Lindi TPA Sampah Regional Taluelito Kabupaten Gorontalo
Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Universitas Negeri Gorontalo
Rachmadien Gebriel Kalapati (Nim. 811409143)
ABSTRAK
Rachmadien Gebriel Kalapati. 2013. Uji Kadar Kualitas Lindi TPA Sampah Regional Talumelito Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Rama Hiola, Dra, M.Kes. Pembimbing II Ramly Abudi, S.Psi, M.Kes.
Sampah yang dibuang ke lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kehidupan dan kesehatan lingkungan, terutama kehidupan manusia. Masalah tersebut memerlukan penanganan yang serius. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan sampah di TPA, salah satunya adalah Timbulan lindi (leachate), sebagai efek dekomposisi biologis dari sampah, memiliki potensi yang besar dalam mencemari badan air sekelilingnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan Kualitas lindi TPA Sampah Regional Talumelito Kabupaten Gorontalo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lindi (leachate) yang dialirkan melalui pipa dari sel sampah menuju ke IPL (Instalasi Pengolahan Lindi) dan sampel merupakan sebagian dari lindi yang dialirkan. Penarikan sampel menggunakan metode grab sample. Teknik analisis data adalah statistik deskriptif, dijelaskan secara narasi. Untuk efluen lindinya dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan PP No.82 Tahun 2001.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pengolahan kadar TDS sebesar 7150 mg/L dan sesudah diolah kadar TDS menjadi 1082 mg/L, Nitrat sebelum dilakukan pengolahan sebesar 5,0 mg/L dan sesudah diolah 3 mg/L, sedangkan kadar COD sebelum dilakukan pengolahan sebesar 432,98 mg/L dan sesudah diolah 193,28 mg/L.
Dapat disimpulkan bahwa kadar COD telah melebihi baku mutu sedangkan TDS dan Nitrat tidak melebihi baku mutu berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001. Maka perlunya perhatian terhadap endapan pada kolam pengolahan, mengoptimalkan penggunaan wetland sehingga lindi dapat dibuang ke lingkungan secara aman serta kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sekitar TPA dalam fungsi pengawasan dan pemeliharaan.
1. Pendahuluan Latar Belakang
Tempat pemrosesan akhir
sampah merupakan tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan (Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 60 pasal 1 Tahun 2010).
TPA Sampah Regional
Talumelito merupakan TPA pertama yang ada di Provinsi Gorontalo yang
memiliki sistem dalam
pengoperasiannya menggunakan
metode Sanitary Landfill yang sudah beroperasi selama ± 2 tahun, Volume sampah perhari di TPA Sampah Regional Talumelito sebanyak ±
155.0436 m3. Sumber sampah yang
masuk ke TPA Sampah Regional Talumelito berasal dari Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, Komposisi sampah yang ada paling banyak terdiri dari sampah organik sekitar 52.54%. Sampah yang dibuang ke lingkungan
akan menimbulkan masalah bagi
kehidupan dan kesehatan lingkungan, terutama kehidupan manusia. Masalah tersebut dewasa ini menjadi isu yang hangat dan banyak disoroti karena memerlukan penanganan yang serius. Beberapa permasalahan yang berkaitan
dengan keberadaan sampah, salah
satunya adalah Timbulan lindi
(leachate), sebagai efek dekomposisi biologis dari sampah, memiliki potensi yang besar dalam mencemari badan air sekelilingnya, terutama air tanah di bawahnya, sungai, dan lain – lain (Damanhuri, 2010).
2. Metode Penelitian
2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi
pengolahan lindi TPA Sampah
Regional Talumelito Kabupaten
Gorontalo, sampel yang diambil pada tahapan pengolahan lindi kemudian
dilakukan uji laboratorium di
Laboratorium Kesehatan Masyarakat UNG dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Menular (BTKL-PPM) Manado.
Penelitian dilakukan pada bulan April – Mei 2013.
2.2. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran perbedaan kadar TDS, COD, dan Nitrat pada saat sebelum lindi
dilakukan pengolahan, pengolahan
pada kolam Anaerobik, pengolahan pada kolam Aerasi, pengolahan pada kolam maturasi, pengolahan pada
wetland dan kemudian kadar efluen lindi dibandingkan dengan baku mutu. 2.3. Variabel Penelitian
Variabel bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah kadar TDS, COD, Nitrat pada tahapan pengolahan lindi di Instalasi TPA Sampah Regional Talumelito, sedangkan variabel terikat
(Dependent) dalam penelitian ini
adalah kualitas lindi (Leachate). 2.4. Populasi dan Sampel
2.4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah kapasitas seluruh lindi
(leachate) yang dialirkan melalui pipa dari sel sampah menuju ke IPL (Instalasi Pengolahan Lindi) TPA
Sampah Regional Talumelito
Kabupaten Gorontalo.
2.4.2. Sampel
Sampel yang diambil adalah sebagian dari lindi yang dialirkan ke
Instalasi pengolahan lindi (IPL).
Sampel yakni grab sample, dimana sampel diambil menunjukkan sifat limbah pada saat contoh diambil (Hamid dan Pramudyanto, 2007).
Sampel ini kemudian dilakukan
pengukuran kadar TDS di laboratorium
kesmas UNG, dan dilakukan
pengawetan (Tabel 3.1) untuk di lakukan pemeriksaan COD dan nitrat
ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Menular (BTKL-PPM) Manado.
2.5. Teknik Pengumpulan data
2.5.1. Data Primer
Data primer diperoleh
berdasarkan hasil observasi secara langsung di lapangan. Kadar TDS dilakukan pengujian di Laboratorium Kesehatan Masyarakat UNG, COD dan
Nitrat dilakukan pengujian Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Menular
(BTKL-PPM) Manado.
2.5.2. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan oleh peneliti dari TPA Sampah Regional
Talumelito adalah data hasil
pemeriksaan laboratorium Lindi
terakhir yakni pada tahun 2012, profil TPA Sampah Regional Talumelito, serta data lain yang mendukung penelitian ini.
2.6. Teknik Analisis Data
Hasil uji kualitas air lindi (leachate) dengan uji di laboratorium, dimana nilai kadar yang diukur pada tahapan – tahapan pengolahan lindi di
analisis secara statistik deskriptif
ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik,
dibandingkan dengan baku mutu dalam bentuk narasi dan selanjutnya dibuat kesimpulan.
3. Hasil dan Pembahasan
Instalasi Pengolahan Lindi
(IPL) merupakan salah satu solusi untuk mengurangi beban pencemar
limbah yang dihasilkan sebelum
dibuang ke lingkungan. Secara
gravitasi air lindi yang terbentuk mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui pipa saluran kemudian di tampung pada bak penampung dan selanjutnya melewati saluran permanen yang terbuat dari tembok beton, masuk kedalam kolam pengolahan air lindi. Dan dilakukan pengolahan pada kolam – kolam pengolahan yang ada di
Instalasi Pengolahan Lindi untuk
selanjutnya selanjutnya dibuang ke badan air yang berhubungan langsung dengan anak sungai dan bermuara ke danau limboto.
1) TDS
Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat terlihat bahwa pada TPA I memiliki kadar total zat padat terlarut (TDS) sebesar 7150 mg/L, dan mengalami penurunan pada tahapan – tahapan pengolahan selanjutnya, pada TPA II total zat padat terlarut sebesar 2900 mg/L, sedangkan pada TPA III
memiliki total zat padat terlarut sebesar 1127 mg/L, TPA IV memiliki kadar total zat terlarut sebesar 1091 mg/L dan TPA V memiliki kadar total zat padat terlarut 1082 mg/L.
2) COD
Dari data diatas maka dapat terlihat bahwa pada TPA I memiliki kadar COD sebesar 432,98 mg/L, dan mengalami penurunan pada tahapan – tahapan pengolahan selanjutnya, pada TPA II kadar COD sebesar 337,43 mg/L, TPA III memiliki kadar COD
sebesar 193,88 mg/L, terjadi
peningkatan kadar COD pada TPA IV sebesar 628,58 mg/L dan TPA V memiliki kadar COD sebesar 193,28 mg/L.
3) Nitrat
Berdasarkan tabel 4.3. dapat terlihat bahwa pada TPA I memiliki kadar nitrat sebesar 5,0 mg/L, dan mengalami penurunan pada tahapan – tahapan pengolahan selanjutnya, pada TPA II kadar nitrat sebesar 4,3 mg/L, TPA III memiliki kadar nitrat sebesar 3,0 mg/L, terjadi peningkatan kadar nitrat pada TPA IV sebesar 4,8 mg/L dan mengalami penurunan pada TPA V dengan kadar sebesar 3,0 mg/L.
4. Simpulan dan Saran 4.1. Simpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. TDS atau total zat padat terlarut
pada lindi sebelum dilakukan
pengolahan di instalasi
pengolahan lindi dan setelah dilakukan pengolahan, dapat menyisihkan kadar 6068 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 84,87%.
2. COD pada lindi sebelum
dilakukan pengolahan di
instalasi pengolahan lindi dan setelah dilakukan pengolahan, dapat menyisihkan kadar 239,7
mg/L dengan persentase
penurunan sebesar 55,37%.
3. Nitrat pada lindi sebelum
dilakukan pengolahan di
instalasi pengolahan lindi dan setelah dilakukan pengolahan, dapat menyisihkan kadar 2
mg/L dengan persentase
penurunan sebesar 40%.
4. TDS dan Nitrat lindi yang
diukur tidak melebihi baku mutu berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 kriteria mutu air kelas IV, tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air, sedangkan
COD yang diukur sudah
melebihi baku mutu yang ada. 4.2. Saran
1. Perlunya mengoptimalkan
kembali kolam pengolahan
wetland agar instalasi pengolahan lindi lebih efisien
dalam menurunkan kadar
pencemaran yang dapat saja
berdampak buruk bagi
lingkungan dan masyarakat
sekitar.
2. Untuk penanganan endapan
yang ada di dasar kolam
pengolahan, sebaiknya
menggunakan alat excavator untuk mengeluarkan lumpur ini, karena keberadaan lumpur di
dalam dasar kolam dapat
mengganggu efisiensi dari
kolam pengolahan. Selanjutnya
lumpur dapat dibiarkan
mengering dengan bantuan
sinar matahari dan
dimanfaatkan sebagai tanah
penutup sampah.
3. Konsistensi dari TPA Sampah
Regional Talumelito itu sendiri perlu di jaga, dalam hal pengoperasian TPA Dengan
mengingat banyaknya TPA yang dirancang secara Sanitary Landfill akan tetapi kenyataannya
pengoperasiannya masih
menggunakan Open dumping.
4. Perlunya dilakukan pengawasan
dan pengujian laboratorium
secara berkala, minimal 2 kali dalam setahun yang mewakili musim kemarau dan musim hujan, dengan memperhatikan cuaca di daerah TPA Sampah Regional Talumelito sehingga dapat mewakili keadaan lindi yang sebenarnya.
5. Pemerintah dan masyarakat
desa Talumelito khususnya
diharapkan dapat bekerja sama dalam fungsi pengawasan dan pemeliharaan lingkungan yang ada di sekitar TPA Sampah Regional Talumelito.
6.
Perlunya penelitian lebihmendalam dengan data time series untuk mengetahui kualitas dan kuantitas lindi TPA Sampah Regional Talumelito
Daftar Pustaka
Damanhuri, Enri. 2008. Diktat Landfilling Limbah. Bandung: ITB Press.
Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah. Bandung: ITB Press. Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran.
Bandung: TARSITO
Efendi, H. 2007. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius
Ign, Suharto. 2011. Limbah kimia dalam pencemaran udara dan
Air. Yogyakarta: ANDI.
Kristanto, Philip. 2004. Ekologi
Industri. Yogyakarta. ANDI.
Mukono. 2006. Prinsip Dasar
Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press.
Mulia, M. Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pramudyanto, Bambang dan Hamid Hamrat. Pengawasan Industri Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Jakarta. GRANIT.
Priambodho, Krismono. 2005. Kualitas Air Lindi Pada Tempat
Pembuangan Akhir Sampah Galuga Kabupaten Bogor Tahun 2005. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Purwanta, Wahyu. 2006. Tinjauan Teknologi Pengolahan Leachate di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Perkotaan. Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jal Vol 3 No. 1 2007.
Putra, Satria. 2010. Penyebaran Nitrat Pada Tanah Di Sekitar Lubang Resapan Biopori (LRB).
Skripsi, Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor.
Putra, Ketut. 2012. Identifikasi Arah Rembesan Dan Letak Akumulasi Lindi Dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner – Schlumberger di TPA Temesi Kabupaten Gianyar. Tesis. Universitas Udayana Denpasar. Slamet, J. Sumirat. 2007. Kesehatan
Lingkungan. Yogyakarta. Gadja Mada University Press.
Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Sugiharto. 2008. Dasar – Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI Press
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Suratmo, F. Gunarwan. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Yogyakarta: Gadja Mada
University Press
Suriawiria, Unus. 2008. Mikrobiologi
Air. Bandung: P.T. ALUMNI.
Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: ANDI
Tim Penyusun. 2013. Panduan
Penulisan Skripsi. Gorontalo: UNG Press.
Wahyudi, Ahmad. 2012. Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Kelurahan Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.Tesis.Universitas Negeri Lampung
Wardhana, Wisnu Arya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta: ANDI Yogyakarta