• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH FINIR FACE DAN CORE PADA 3 (TIGA) VARIASI DIAMETER LOG DI PT. SURYA SATRYA TIMUR CORPORATION BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JUMLAH FINIR FACE DAN CORE PADA 3 (TIGA) VARIASI DIAMETER LOG DI PT. SURYA SATRYA TIMUR CORPORATION BANJARMASIN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 28, Edisi Desember 2009 276 JUMLAH FINIR FACE DAN CORE PADA 3 (TIGA) VARIASI DIAMETER LOG DI PT.

SURYA SATRYA TIMUR CORPORATION BANJARMASIN Oleh/By

MUHAMMAD FAISAL MAHDIE

Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Unlam

ABSTRACT

Two steps of rotary cutting produced face and core veneer. Fist step is cutting log cylindric and second is cutting log become wide ang long veneer, and log core. One of plywood industry problems is lack of log supply, So Industry have to process log become veneer efficienly. One way can be done is calculating how much face and core veneer produced bay log 60,65 dan 70 cm in diameter. This result data can be used to calculate how much log needed in a certain time (month or year), So efficiency of logs can be increased. Based on data collected, the average veneer produced by 60 cm log is 248,49 meters or 195 face veneer sheets (2285 m x 1265 m) with 0,60 mm thickness; 65 cm log in diameter produced 311.454 m or 245 face veneer sheets and 70 cm log ini diameter 377,388 meters or 297 face veneer sheets.Other treadment, log with 60 cm in diameter produce 137,253 meters of veneer or 59 core veneer sheers (2280 + 1260 mm) and 1,4 mm in thickness 65 cm log produced 168,81 meters or 73 core veneer sheets and 70 cm log produced 194,28 meters of veneer or 84 core veneer sheets. Every 5 cm increasing in diameter of log will increaced veneer produced 52 to 77 face veneer sheets and 11 to 14 core veneer sheets.

Keywords : face veneer,core veneer,plywood

Alamat untuk Korespondensi: surel faisal_mahdie@yahoo.com PENDAHULUAN

Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat pula pembangunan industri-industri yang berorientasikan pada pemanfaatan hasil hutan terutama kayu, baik dalam bentuk aslinya maupun turunannya.

Sebagian besar produk yang diolah oleh PT Surya Satrya Timur Corporation di ekspor ke Jepang (60 – 70%) serta Taiwan, Cina, Timur Tengah, USA, dan Inggris (10 – 20%). dan sisanya untuk pasaran lokal. Jenis produk yang diekspor a.l. kayu lapis, polyester, blockboard, konkrit panel. Besarnya produk berkisaran 8000 – 10.000 M3/ bulan. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini mulai bulan Nopember 2003 sampai Januari 2004, yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian laporan hasil penelitian.

Industri kayu lapis merupakan salah satu industri perkayuan yang cukup pesat perkembangannya sampai saat ini. Sementara itu permintaan kayu lapis untuk berbagai penggunaan semakin meningkat, maka perusahaan dituntut untuk memproduksi lebih baik agar dapat bersaing dipasar lokal maupun internasional . Persediaan bahan baku yang baik merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas kayu lapis yang akan dihasilkan. Namun keberadaan industri perkayu-lapisan pada masa sekarang ini mulai terbentur pada persediaan bahan baku yang mulai terbatas, sehingga perusahaan harus lebih cermat dalam pengadaan persediaan bahan baku baik ditinjau dari segi kualitas, jenis dan ukuran kayu yang akan digunakan sebagai bahan baku.

(2)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   277  Sejumlah besar industri kayu

lapis menyediakan sendiri bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi, bahan baku yang digunakan tersebut diambil dari Hutan Alam yang sangat bervariasi baik kualitas, jenis maupun ukurannya.

Salah satu proses yang sangat penting dalam proses pembuatan kayu lapis adalah proses pembuatan finir. Log yang telah disiapkan ditempatkan pada mesin pengupas untuk memperoleh lembaran-lembaran finir dengan ukuran panjang, lebar dan tebal finir yang disesuaikan dengan peruntukan masing-masing finir tersebut. Dalam setiap pengupasan log ini besar kecilnya jumlah dari lembaran hasil kupasan lebih cenderung ditentukan oleh kualitas serta variasi ukuran log. Ukuran log yang biasanya

sangat berpengaruh terhadap hasil kupasan tersebut adalah panjang dan besarnya diameter log.

Terkait dengan variasi tersebut di atas maka penulis mencoba meneliti tentang seberapa besar jumlah finir face dan core yang dihasilkan pada 3(tiga) ukuran diameter log. Hal ini sangat penting diketahui sebagai bahan pertimbangan dalam memprediksi keperluan bahan baku bagi kayu lapis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Jumlah finir face dan core yang dihasilkan pada 3 (Tiga) tingkat ukuran diameter log.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi perusahaan dalam hal rencana penyediaan bahan baku kayu lapis sesuai keperluan produksi.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT

Surya Satrya Timur Corporation Banjarmasin. Kemampuan produksi Industri kayu lapis berkisar ± 90.000 – 100.000 M3 /tahun.

Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini mulai bulan Nopember 2008 sampai Februari 2009, yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian laporan hasil penelitian.

Bahan penelitian ini log berdiameter 60,65 dan 70 cm, masing masing 5 potong untuk menghasilkan finir face tebal 0,6 mm dan log berdiameter 60,65 dan 70 cm, masing masing 5 potong untuk produksi finir core tebal 1,4 mm dengan batas toleransi ±1 cm

Alat yang digunakan 2 buah rotary, yaitu 1 rotary untuk produksi finir

face dan 1 rotary untuk memproduksi finir core. Alat lainnya selain rotary, shigmat, meteran serta alat tulis menulis. Pengukuran diameter log dilakukan sesuai prosedur dari Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan Produksi (1999).

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola 3 perlakuan pada keadaan yang seragam dengan 5 ulangan untuk setiap jenis finir yang diproduksi, sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 30 sampel. Parameter perlakuan yang akan diamati Diameter log 60 cm (A1), 65 cm (A2) dan 70 cm (A3) (dengan toleransi ± 1 cm untuk masing-masing diameter log).Produksi finir face dan core.

(3)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   278  HASIL DAN PEMBAHASAN

Finir Face

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan kupasan akhir log diameter 60 cm (A1), 65 cm (A2) dan 70 cm (A3) pada mesin rotary dengan ketebalan 0,60 mm menghasilkan panjang finir face (meter) dan jumlah finir face seperti pada Tabel 1. Dari data didapat rata-rata jumlah dan panjang finir face pada tiap diameter log. Diameter log 60 cm panjang finir face rata-rata 238,49 meter (195 lembar finir face utuh ukuran 2285 mm x 1265 mm). Sedangkan diameter 65 cm dan 70 cm panjang kupasan akhir finir masing-masing 311,454 meter atau sekitar 245 lembar dan 377,388 matar atau sekitar 297 lembar finir face. Jadi dari rata-rata hasil finir face tersebut dapat diketahui dalam setiap 5 cm perbedaan diameter log diperoleh selisih jumlah lembaran finir face antara 52 -77 lembar finir.

Berdasarkan data panjang total finir face, maka dilakukan uji Normalitas Lilifors dan uji Homogenitas Ragam Bartlet. Berdasarkan hasil uji Normalitas Lilifors dan uji Homogenitas Ragam Bartlet menunjukkan data hasil panjang kupasan akhir lembaran finir face tersebut menyebar normal. Nilai tersebut dapat dilihat pada Li max = 0,1571 < Li tabel 0,05 (15) = 0,2200, dan uji Homogenitas Bartlet dengan

nilai X2 hit. = 0,979 < X2 tabel 0,05 , 2 = 5,99 yang menyatakan bahwa perlakuan homogen. Maka untuk mengetahui pengaruh perlakuan perbedaan diameter log terhadap panjang kupasan akhir finir face tersebut dilakukan Analisis sidik ragam (Anova) RAL seperti yang terlihat pada Tabel 2.

Dari Analisis sidik ragam (Anova) ditunjukkan bahwa perlakuan perbedaan diameter log berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% , ini berarti pada setiap perlakuan perbedaan diameter log tersebut memberi pengaruh terhadap panjang kupasan finir face yang dihasilkan.

Selanjutnya untuk nilai koefisien keragaman (KK) yang didapat dari data panjang hasil kupasan lembaran finir face dari perlakuan ukuran diameter log yang berbeda adalah sebesar 4,49%, maka uji lanjutan yang digunakan adalah Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Uji ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda sangat nyata terhadap panjang hasil kupasan finir yang tersaji pada Tabel 3.

Hasil uji Beda Nyata Jujur (BNJ) menunjukkan bahwa perlakuan A3 (diameter 70 cm) berbeda sangat nyata pada taraf 1% dengan A2 (diameter 65 cm)dan A1 (diameter 60 cm).

(4)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   279  Tabel 1. Panjang kupasan dan jumlah finir face

Ulangan Perlakuan A1(m) Jumlah Finir A1 A2(m) Jumlah Finir A2 A3(m) Jumlah Finir A3 1 256.41 202 290.07 229 394.02 311 2 260.37 205 295.02 233 378.18 298 3 248.49 196 317.79 251 363.33 286 4 244.53 193 325.71 257 384.12 303 5 232.65 183 328.68 259 367.29 290 Total 1242.45 979 1557.27 1229 1886.94 1488 Rata-rata 248.49 195 311.454 245 377.388 297 Keterangan : A1 = diameter 60 cm ; A2 = diameter 65 cm; A3 = diameter 70 cm.

Tabel 2. Analisis sidik ragam (Anova) panjang kupasan akhir lembaran finir face Sumber Keragaman Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F. hitung F tabel 5 % 1 % Perlakuan Sisa 2 12 41544,023438 2359,976563 20772,011719 196,664719 105,621** 3,89 6,93 Total 14 43904,000000 Keterangan :

** : berpengaruh sangat nyata

Tabel 3. Data hasil uji lanjutan BNJ pada panjang kupasan akhir lembaran finir face

Perlakuan Nilai Tengah

A3 A2 A1 377,39 311,45 248,49 65,93** 128,90** 62,96** P 5 % 1% 3,77 5,04 BNJ 5% 1% 23,64 31,61 Keterangan : ** : berbeda sangat nyata

Finir Core

Perhitungan panjang hasil kupasan akhir lembaran finir core pada mesin rotary diperoleh dari jumlah potongan finir core yang utuh dikalikan dengan ukuran panjang core, sehingga akan diperoleh data hasil pengukuran panjang total hasil kupasan akhir dan jumlah finir core dengan ketebalan 1,4 mm dari log dengan diameter 60 cm, 65 cm dan 70 cm dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan data tersebut, hasil yang diperoleh dari setiap perlakuan perbedaan diameter log rata-rata sekitar 59 lembar finir (ukuran 2280 mm

x 1260 mm) dari diameter log 60 cm, 73 lembar dari diameter 65 cm dan 84 lembar finir dari log ukuran 70 cm. Dari hasil rata-rata jumlah lembaran finir pada setiap perlakuan perbedaan diameter log, maka dapat diketahui dalam setiap 5 cm perbedaan diameter log terdapat selisih jumlah lembaran finir antara 11 sampai dengan 14 lembar finir core utuh.

Berdasarkan data panjang total finir, dilakukan uji Normalitas Lilifors dan uji Homogenitas Ragam Bartlet diketahui bahwa data hasil panjang kupasan finir core menyebar normal

(5)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   280  dengan Li max = 0,0692 < Li tabel 0,05

(15) = 0,2200. Sementara untuk uji Homogenitas Ragam Bartlet pada data tersebut menunjukkan data yang homogen dengan nilai X2 hit = 1,617 < X2 tabel 0,05 , 2 = 5,99.

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan perbedaan diameter log (60 cm, 65 cm, dan 70 cm) terhadap hasil panjang kupasan akhir finir core dilakukan Analisis Sidik Ragam (Anova) seperti pada Tabel 5. Berdasarkan data Analisis Sidik Ragam panjang kupasan akhir lembaran finir utuh untuk core tersebut, diketahui bahwa perlakuan perbedaan ukuran diameter log berpengaruh sangat nyata pada taraf

1%. Pengaruh perlakuan tersebut berarti menunjukkan pada tiap pertambahan ukuran diameter maka akan menghasilkan lembaran finir core dengan ketebalan 1,4 mm yang semakin panjang. Perlakuan perbedaan diameter log menunjukkan perbedaan yang sangat nyata pada taraf 1%, maka untuk mengetahui tingkat perbedaan perlakuan tersebut terhadap hasil panjang kupasan akhir lembaran fiir dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Penggunaan uji BNT ini sesuai dengan nilai koefisien keragaman yaitu sebesar 8,44%. Hasil uji Beda Nyata Terkecil seperti pada Tabel 6.

Tabel 4. Panjang kupasan dan jumlah finir core

Ulangan Perlakuan A1(m) Jumlah Finir A1 A2(m) Jumlah Finir A2 A3(m) Jumlah Finir A3 1 110.258 48 169.189 74 188.199 82 2 150.179 69 171.09 75 176.793 77 3 140.674 61 176.793 77 205.308 90 4 131.169 57 153.981 67 212.912 93 5 153.981 67 172.991 75 188.199 82 Total 686.261 298 844.044 368 971.411 424 Rata-rata 137.2522 59 168.8088 73 194.2822 84 Keterangan : A1 = diameter 60 cm; A2 = diameter 65 cm; A3 = diameter 70 cm. Tabel 5. Analisis sidik ragam (Anova) kupasan akhir panjang lembaran finir core

Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F. hitung F tabel 5 % 1 % Perlakuan Sisa 2 12 8161,831055 2378,293945 4080,915527 198.274490 20, 582** 3,89 6,93 Total 14 10541,125000

Keterangan : ** : berpengaruh sangat nyata

Tabel 6. Data hasil uji lanjutan BNT pada kupasan akhir lembaran finir core

Perlakuan Nilai Tengah

A3 A2 A1 194,28 168,81 137,25 25,47* 57,03** 31,56** P 5 % 1% 2,179 3.055 BNT 5% 1% 19,41 27,21

(6)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   281  Pembahasan

Berdasarkan hasil Analisis Sidik Ragam pada pengukuran panjang (meter) kupasan akhir lembaran finir face maupun finir core dari diameter log yang berbeda, menunjukkan hasil yang berpengaruh sangat nyata pada taraf 1 % pada setiap perlakuan. Hal ini ditunjukkan juga oleh hasil uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada pengukuran panjang kupasan akhir lembaran finir face yang menyatakan bahwa pada setiap perlakuan menunjukkan beda sangat nyata pada setiap hasil panjang kupasan akhir finir, yang berarti semakin besar ukuran diameter log yang digunakan dalam memproduksi finir maka semakin banyak hasil lembaran finir utuh yang diperoleh. Sementara untuk pengukuran panjang kupasan akhir finir core yang ditunjukkan oleh hasil uji Beda Nyata Terkecil (BNT), menyatakan bahwa pada perlakuan A3 berbeda nyata dengan A2 dan berbeda sangat nyata dengan A1. Hasil yang diperoleh dari uji tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian telah sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu bahwa semakin besar diameter log yang digunakan untuk memproduksi finir maka semakin banyak jumlah lembaran finir yang dihasilkan yang berarti semakin panjang pula hasil kupasan akhir finir (terima H1).

Berpengaruhnya faktor diameter terhadap hasil finir, menurut Lutz (1971, yang dikutip oleh Sari 1990) adalah karena ukuran diameter log akan mempengaruhi volume finir yang akan dihasilkan. Terkait dengan hal di atas, panjang hasil kupasan akhir finir ini juga dipengaruhi oleh bentuk dan kondisi log yang digunakan untuk memproduksi finir. Dilihat dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa log yang digunakan untuk memproduksi finir face maupun finir core merupakan log yang mempunyai bentuk yang hampir silindris dengan serat yang lurus

dan mempunyai cacat kayu yang minimal. Hal ini dapat dilihat dari setiap perlakuan baik A1, A2 maupun A3. Namun jika dilihat pada setiap ulangan pada masing-masing perlakuan terdapat perbedaan panjang kupasan finir face yang dihasilkan, hal ini terjadi karena faktor log itu sendiri maupun ketrampilan dan ketelitian operator pada setiap unit (baik reeling, unreeling maupun pada saat pemotongan finir).

Setiap ulangan, log yang digunakan memiliki tingkat cacat yang berbeda baik berupa pecah, mata kayu maupun lubang gerek. Hal lain yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya jumlah finir yang dihasilkan adalah pada saat pengupasan pada rotary yaitu pada penggunaan cakram utama (main spindle) yang meghasilkan limbah berupa empulur yang besarnya berkisar antara 22 sampai dengan 30 cm tergantung dari tingkat cacat hatai kayu. Bila semakin kecil limbah maka akan semakin besar hasil yang diperoleh. Selain itu pada proses reeling yaitu pada saat pemasangan relling tape juga dapat menyebabkan kerusakan pada finir sehingga mempengaruhi tinggi rendahnya hasil lembaran finir utuh, hal ini terjadi bila relling tape tidak tepat terpasang atau terputus pada setiap tepi finir maka besar kemungkinan finir akan mudah pecah atau terbelah pada saat unreeling maupun keluar dari net dryer sehingga finir tersebut harus dipotong atau dibuang dan akan menyebabkan jumlah finir yang dihasilkan berkurang dari semestinya. Demikian pula pada saat unreeling, bila kecepatan unreeling tidak sama dengan kecepatan net dryer maka finir biasanya menjadi terputus atau retak sehingga finir tersebut harus dipotong kembali dan disesuaikan dengan ukuran finir yang semestinya dan hal ini akan meningkatkan limbah sehingga hasil finir pun berkurang dari yang diperkirakan.

Berbeda dengan finir face, pada produk finir core tidak terlalu banyak

(7)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   282  mehadapi masalah karena log untuk

memproduksi finir core tidak harus memenuhi persyaratan untuk finir core. Finir core yang berada pada lapisan tengah kayu lapis, pada bahan penelitian memiliki kualitas yang cukup baik sehingga tidak terlalu banyak hasil kupasan akhir yang terbuang.

Hal-hal seperti tersebut di atas akan sangat mempengaruhi dari jumlah

finir yang dihasilkan selain dari pada ukuran diameter log dan kondisi log yang digunakan untuk memproduksi finir. Untuk mengatasi hal – hal tersebut harus diperhatikan kondisi log yang mampu menghasilkan kupasan finir yang memiliki kuantitas maupun kualitas yang tinggi untuk memenuhi ketersediaan bahan baku yang baik dan efisien.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Log dengan diameter 60 cm rata-rata mampu menghasilkan panjang kupasan akhir lembaran finir face 248,49 meter atau 195 lembar finir face utuh (ukuran 2285 mm x 1265 mm) dengan ketebalan 0,60 mm, untuk diameter log 65 cm rata-rata mampu menghasilkan panjang lembaran finir face 311,454 meter atau sekitar 245 lembar finir face dan untuk diameter log 70 cm rata-rata mampu menghasilkan panjang 377,388 meter atau 297 lembar finir face utuh

Log dengan diameter 60 cm rata menghasilkan panjang rata-rata 137,2522 meter atau 59 lembar finir core (ukuran 2280 mm x 1260 mm) dengan ketebalan 1,4 mm, untuk diameter 65 cm rata-rata mampu menghasilkan 168,8088 meter panjang rata-rata finir core atau 73 lembar finir core utuh dan untuk diameter 70 cm rata-rata menghasilkan 194,2822 meter

panjang rata-rata kupasan akhir lembaran finir atau84 lembar finir core utuh

Tiap perbedaan 5 cm ukuran diameter log mempunyai selisih antara 52 sampai 77 lembar finir utuh untuk face dan 11 sampai 14 lembar finir utuh untuk core

Setiap perlakuan dalam penelitian menunjukkan hasil yang berpengaruh terhadap panjang kupasan akhir finir utuh (tidak terputus pada saat dikupas) baik untuk face maupun core, hal ini ditunjukkan pada hasil Anlisis sidik ragam pada setiap data.

Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dengan diameter dibawah 60 cm dan diatas 70 cm terhadap jumlah hasil kupasan akhir finir face/back dan core.

DAFTAR PUSTAKA Badan Standardisasi Nasional, 2000.

Pengawasan dan Penandaan Kayu Lapis. BSI, Jakarta. Budi, S dan Kaheruddin. 1996. Kayu

Komersil. Penerbit PT Penebar Swadaya. Jakarta. Departemen Kehutanan Republik

Indonesia. 1989. Kamus Kehutanan Edisi I.

Departemen Kehutanan, Jakarta.

Departemen Kehutanan dan Perkebunan Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan

Produksi. 1999. Buku Pintar Teknis Kehutanan Bidang Pengujian Hasil Hutan. Balai Eksploitasi Hutan dan

(8)

Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009   283  Pengujian Hasil Hutan Wilayah

IX, Banjarbaru.

Dumanauw, J.F. 1982. Mengenal Kayu. Penerbit kanisius, Yogyakarta.

Fadillah, D.S. 1997. Panel-panel Kayu. Fakultas Kehutanan

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Hanafiah, K. A. 1997. Rancangan Percobaan Teori Aplikasi. Penerbit PT Raja Grafika Persada, Jakarta.

Karim, A.A. 1989. Penelaahan Data dan Pengacakan. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis. Yayasan pembina

Universitas Gajah Madha, Yogyakarta.

Love, G. 1985. Teori dan Praktek Kerja Kayu. Edisi ke empat Penerbit Erlangga, Jakarta. Martawijaya, A. Kartasuyana, I.K.

Kadir. & Prawira, S.A. 1981. Atlas Kayu Indonesia. Jilid I Departemen Kehutanan Balitbang, Bogor.

Samingan, T. 1980. Dendrologi. Bagian Ekologi Departemen Botani Fakultas Pertanian IPB, Bogor .

Simanjuntak, K.M. 1994. Diktat Kuliah Panel-panel Kayu (tidak diterbitkan). Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Referensi

Dokumen terkait