Jakarta, 5 Februari 2015
Indo Premier
Investment Management
Weekly Update
Ekonomi Global : Diprediksi Euro dan China masih melambat,U.S ekspansi
30 35 40 45 50 55 60 Jan -08 M ay-0 8 Sep -0 8 Jan -09 M ay-0 9 Sep -0 9 Jan -10 M ay-1 0 Sep -1 0 Jan -11 M ay-1 1 Sep -1 1 Jan -12 M ay-1 2 Sep -1 2 Jan -13 M ay-1 3 Sep -1 3 Jan -14 M ay-1 4 Sep -1 4 Jan -15US PMI Euro PMI China PMI Threshold
o PMI Eurozone dan China masih flat cenderung melambat,sedangkan PMI U.S dalam trend naik
walau beberapa bulan belakangan sedang mengalami pelemahan namun kami melihat PMI US
akan tetap stabil seiring perbaikan perekonomian di US.
PMI Global : Diekspektasikan Euro dan China masih melambat,U.S ekspansi
Penurunan Harga Minyak Dunia akibat supply yang meningkat
Harga Minyak : Diproyeksi stabil dibawah USD60/barrel
o Dengan melihat perkembangan baik itu dari sisi supply dan consumption, Kami
berekspektasi harga minyak rata-rata akan berada di bawah $60/barrel hingga akhir
tahun 2015.
Tahun depan Rupiah dan BOP diekspektasikan membaik
Sumber: Bloomberg, IPIM estimate
Current Account Berpotensi Membaik
• Data Current Account November Defisit - US$425.7 Juta
• Secara kumulatif Januari-November 2014, neraca perdagangan masih defisit -US$2.07 miliar
• Neraca Pembayaran akan membaik seiring dengan pencabutan subsidi BBM, dan ekpektasi
berkurangnya biaya impor migas sejalan dengan menurunnya harga minyak dunia.
GDP Indonesia diekspektasikan akan membaik pada Tahun 2015
Sumber: Badan Pusat Statistik,IPIM
PDB Indonesia 2015 : Government spending,Investment dan Consumer spending
0 1 2 3 4 5 6 7 0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000
I II III IV I II III IVF I II III IV
2013 2014 2015F
IDR b
ill
ion
Private Consumption Government Consumption Gross fixed capital formation Export of goods and sevices Import of goods and sevices GDP GDP YOY (RHS)
o Dengan asumsi pemerintahan Jokowi/JK serius untuk membangun infrastruktur sesuai dengan
roudmap RPJMN 2015-2019 maka pertumbuhan ekonomi Indonesia kami proyeksikan bisa tumbuh
5.5% ditahun 2015 hal ini dikarenakan akan adanya peningkatan pada sisi government expenditure
dan Investasi untuk infrastructure development yang membutuhkan capital yang sangat besar.
o Dari sisi Konsumsi domestik,kami proyeksikan komponen ini masih akan menjadi penyumbang
terbesar terhadap GDP dan akan tumbuh lebih baik ditahun 2015 ditopang oleh ekspektasi inflasi
yang akan rendah, Rupiah stabil dan BI yang kami proyeksikan akan turun.
Pasar Obligasi indonesia
Lelang Obligasi masih banyak peminat.
Minat yang tinggi atas lelang obligasi negara pada 3 Februari menarik
perhatian banyak investor. Imbal hasil dalam lelang terlihat sangat agresif,
lonjakan permintaan mencapai Rp 40.23 triliun. Rata-rata imbal hasil yang
dimenangkan pada lelang tersebut adalah 6.96176% untuk seri FR0071
dengan jatuh tempo Maret 2029 dan dengan rasio bid to cover ratio
Yield USD Gov Bonds & UST berkorelasi positif
Sumber: Bloomberg
Yield Curve USD Gov Bonds relatif flat
Spread Indo USD Gov Bonds 10Y dan UST 10Y
• Grafik diatas menunjukkan yield spread antara USD Gov Bonds 10 tahun & UST 10 tahun, hal ini
menunjukan ekspektasi resiko investasi di Indonesia masih relatif baik.
• Terlihat yield UST dan USD Gov Bonds cenderung flat. Hal ini didorong oleh ekspektasi dari market
akan suku bunga AS yang akan dijaga tetap rendah.
| Page 9
Yield Curve SUN relatif flat
Sumber: Bloomberg
Yield Curve SUN relatif flat
Yield SUN 2 tahun & 10 tahun
• Yield obligasi relatif flat terkait dengan masih tingginya demand terhadap obligasi,
dimana poris kepemilikan asing hingga Februari 2015 telah mencapai 40.05% dari total
yang telah diterbitkan.
• Seiring ekspektasi inflasi yang kedepannya akan tetap terkendali, dan transaksi berjalan
yang berpotensi membaik yield obligasi berpotensi turun secara bertahap.
Kepemilikan Asing di SBN diekspektasikan akan meningkat
Sumber: Depkeu & KSEI
Kepemilikan Asing di SBN
Kepemilikan Asing di Obligasi Korporasi
Kepemilikan asing pada obligasi pemerintah tercatat melonjak menjadi Rp 495.89 triliun pada
3 Februari 2015 dari Rp 498.46 triliun. Sementara kepemilikan Asing di Obligasi korporasi
hingga 30 Desember 2014 tercatat sebesar Rp 23.79T.
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00 2-Jan -13 2-Ma r-1 3 2-Ma y-13 2-Ju l-13 2-Se p -13 2-N o v-13 2-Jan -14 2-Ma r-1 4 2-Ma y-14 2-Ju l-14 2-Se p -14 2-N o v-14 2-Jan -15
498.46T
40.05%
Hot Sector 2015 : Infra dan Infra related
o Pencabutan subsidi energy memberikan flexibilitas lebih bagi pemerintah untuk mengalihkan
subsidi tersebut kepada sektor yang produktif seperti infrastruktur dimana dana penghematan
tersebut berpotensi meningkatkan 41% budget infrastruktur pada tahun 2015 dan dapat
menunjang ekonomi jangka panjang.
o Dalam R-APBN 2015 dua kementrian yang mendapat tambahan budget signifikan adalah
Perhubungan dan pekerjaan umum,kami melihat dengan tambahan budget ini akan menghasilkan
output semakin agresifnya proyek-proyek infrastrutur ditahun 2015.
Estimasi Budget Infrastruktur : Naik drastis
Sektor Konsumer : Penurunan komoditas dan Konsumsi yang stabil
$46.25 $50.96 0 20 40 60 80 100 120 140 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1-Jan 17 -Jan 2 -Fe b 18 -Fe b 5-M ar 21 -M ar 6-Ap r 22 -Ap r 8-M ay 24 -M ay 9-Ju n 25 -Ju n 1 1 -Jul 2 7 -Jul 12 -Au g 28 -Au g 13 -Se p January 2015 January 2014 June 2014 Soybean WheatHarga Komoditas : Turun seiring penurunan
harga minyak
Konsumsi Domestik : Kontributor terbesar GDP
Indonesia
o Dari sisi cost : Harga komoditas yang turun seiring pelemahan harga minyak dapat mengurangi biaya bahan
baku,sedangkan harga jual sendiri cenderung stabil setelah kenaikan harga BBM. Kami proyeksikan sektor
ini akan menikmati margin laba yang lebih besar seiring penurunan cost dan peningkatan volume penjualan.
o Dari sisi demand : kebutuhan akan barang konsumsi akan terus meningkat dan stabil mengingat sektor ini
berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia,asumsi kami inflasi tahun 2015 akan rendah dilevel 5% hal ini
akan mendorong konsumsi masyarakat dan akan meningkatkan demand.
| Page 14
Target Indeks 2015
Sumber: Bloomberg, IPIM
• IHSG berpotensi mencapai 6,385.53 pada akhir 2015 (base case).
• Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, dan pengeluaran
pemerintah yang tinggi pada struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan
terhadap krisis global.
Target IHSG 2015 : Bottom Up Approach
JCI targe t (Equity Bond Approach)
total coverage
73.9%
Desember 2014
5,226.95
Sce nario
Ups ide
TP
PE (x)
bearish case
-2.60%
5,091.01
14.55
bas e cas e
22.16%
6,385.33
18.24
bullish case
31.60%
6,878.61
19.65
| Page 16
Strategy
Berdasarkan data-data statistik yang telah terkumpul diekspektasikan akan terjadi
1. Melanjutkan strategy tetap agresif pada equity di Q1 2015.
2. Eksposure lebih besar pada sektor financial, konstruksi, infrastruktur dan sektor terkait
infrastruktur, produk reksadana yang dapat direkomendasikan ETF XIIF, XISI, dan Makro Plus.
3. Mulai membeli secara bertahap reksa dana berbasis konsumer, sebagai antisipasi akan adanya
earning surprise pada pertengahan tahun 2015, seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar dan penurunan harga komoditas, produk yang dapat direkomendasikan ETF
XIIC.
- THANK YOU -
PT Indo Premier Investment Management
Wisma GKBI Lt.7 Suite 719
Jl. Jenderal Sudirman No.28
Jakarta 10210
Telp: +6221-5793.1260
Fax: +6221-5793.1222
DISCLAIMER
This document has been prepared based on the information and data received from the Company. The information and data presented in this document has not been independently verified. No representation, warranty, express or implied, is made as to, and no reliance should be placed on, the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions in this presentation. None of the Company or any of its agents or advisers, or any of their respective affiliates, advisers or representatives, undertake to update or revise any statement, whether as a result of new information, future events or otherwise and none of them shall have any liability (in negligence or otherwise for any loss howsoever arising from any use of this presentation or its contents.
This document is strictly confidential to the recipient, may not be reproduced, retransmitted or further distributed to any other person or entity, in any form, in whole or in part for any purpose. The information contained in this presentation is for informational purposes only and does not constitute an offer or invitation to sell or the solicitation of an offer to make investment in the Company. This document should not, nor should anything contained in it, for the basis, or be relied upon in any connection with any such contract of commitment whatsoever, and does not constitute a recommendation regarding investment in the Company. This document is intended only for the recipient of the document and may not be retransmitted or distributed by them to any other persons.
This document should not be treated as advice relating to legal, taxation, financial, accounting or investment matters. By reading this document you (i) acknowledge that you will be solely responsible for your own assessment of the market and the market position of the Company and of the risks and merits of any investment in the Company, and that you will conduct your own analysis and be solely responsible for forming your own view of the potential future performance of Company’s business and (ii) agree to be bound by the foregoing terms and to keep this presentation and the information