• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA

BAB IV

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

(2)

1

4

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

A. Kompetensi Inti : Menguasai materi, stuktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Agribisnis Ternak Ruminansia

B. Kompetensi Dasar : Menerapkan Kaidah dan Aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Budidaya ternak Ruminansia

C. Uraian Materi :

4.1 Deskripsi :

Dalam rangka memasuki era pasar/ perdagangan bebas tingkat negara negara Asean yang dikenal dengan istilah Asean Free Trade Agreement (AFTA) dan perdagangan bebas tingkat asia pasifik (APEC) serta per dagangan bebas tingkat dunia

World Trade Organization (WTO) yang akan diberlakukan pada tahun 2020, dan dalam

perdagangan bebas tersebut K3 merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi industri di Indonesia. K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 perlu kita terapkan di area kerja kita, karena kecelakaan kerja mengintai kita kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, kita wajib menerapkan Safety First dalam dunia kerja kita. Jadi disini kita harus berhati – hati saat bekerja, kalau kita tidak memperhatikan keselamatan saat bekerja maka resiko kecelakaan pun akan besar.

4.2 Penyebab terjadinya kecelakaan kerja

1. Human Error (kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan kurang), Tidak memakai Alat Pengaman Diri (APD).

2. Menjalankan alat tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). 3. Kecerobohan.

4. Bekerja sambil bercanda. 5. Bekerja tidak konsentrasi. 6. Selalu mengabaikan aspek K3.

Kecelakaan kerja dapat di cegah, berikut contoh – contoh pencegahan kecelakaan kerja : 1. Selalu berdoa sebelum kita mulai pekerjaan.

(3)

2

2. Bekerjalah tanpa tergesa – gesa atau emosi.

3. Perhatikanlah bagian – bagian berbahaya sebelum kita bekerja. 4. Ikuti aturan K3 yang berlaku di tempat kita bekerja.

5. Menjalankan alat sesuai dengan SOP. 6. Jangan ceroboh saat bekerja.

4.3 Persyaratan K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dideskripsikan sebagai persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja atau karyawan perusahaan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, didalamnya dijelaskan bahwa pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu untuk :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadi an lain yang berbahaya;

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan;

f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotor an, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, pe racunan, infeksi dan penularan.

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik; k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja nya;

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, bina tang, tanaman atau barang; o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

(4)

3

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang;

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaan nya menjadi bertambah tinggi.

4.4 Tujuan dan sasaran Manajemen K3

Adapun tujuan dan sasaran sistem manajemen K3 perusahaan peternakan khususnya ternak ruminansia besar adalah menciptkan suatu sistem keselamatan dan keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

4.5 Dasar Hukum Pelaksanaan Program K3

Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja, serta menjamin keamanan terhadap sumber produksi, proses produksi dan lingkungan kerja, perlu penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Peraturan perundangan yang dimaksud adalah:

- Pasal 27 ayat (2), UUD tahun 1945. ”Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

- Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ”Ketenaga kerjaan” Pasal 86, setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: keselamatan dan kesehatan kerja , Moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan hak-hak dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

4. 6 Penerapan Sistem Manajemen K3

Setiap perusahaan peternakan ruminansia besar yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus (100) orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik dari proses produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan sistem manajemen K3. Sistem manajemen K3

(5)

4

sebagaimana dimaksut wajib dilakasanakan oleh pengurus, perusahaan dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuaan. Dalam penerapan sistem manajemen K3 perusahaan peternakan ruminansia besar, wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Menerapakan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3.

2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dari mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahannya.

5. Meninjau secara teratur dan meningkatakan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

4.7 Memelihara Infrastruktur K3 dalam Perusahaan Peternakan Ruminansia Besar

4.7.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja dalam perusahaan peternakan ruminansia besar adalah keselamatan kerja yang menyangkut dengan unsur manusia, mesin/peralat, bahan yang dikerjakan dan ternak yang diusahakan. Adapun fungsi keselamatan kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Yang perlu diperhatikan dalam keselamatan dan kesehatan kerja adalah terciptanya keamanan dan lingkungan yang sehat diperusahaan peternakan ruminansia besar untuk semua pekerja tanpa harus membedakan jenis atau klasifikasi pekerjaan. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam keselamatan kerja :

4.7.1.1 Keselamatan atau Keamanan Personal (manusia)

Setiap orang yang bekerja diperusahaan peternakan ruminansia besar harus menggunakan peralatan K3 pada waktu bekerja sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya.

4.7.1.2 Keamanan Peralatan

Semua peralatan yang akan digunakan atau yang sudah dipasang, hendaknya dilakukan evaluasi ulang atau dicek ulang. Apakah peralatan tersebut sudah benar-benar layak atau aman digunakan atau belum ? 4.7.2 Pemasangan Instalasi Pengaman

(6)

5

Setiap kali peralatan akan dipergunakan, kita harus selalu memeriksa apakah alat pengamannya sudah terpasang dengan benar sesuai dengan buku manualnya. Apakah alat pengaman yang dipasang sudah sesuai dengan standar nasional untuk katagori alat tertentu.

4.7.3 Pemasangan Kabel

Kondisi yang sama harus diperhatikan untuk peralatan yang membutuhkan arus dari sumbernya, jenis kabel yang dipasang harus memenuhi standar yang ditentukan.

1 Pengaman Listrik

Petugas atau pemakai alat yang berhubungan dengan listrik harus memeriksa kondisi pengaman listrik, untuk mengetahui kelayakan dari semua pengaman listrik yang ada, apakah semua pengaman yang ada telah memenuhi syarat teknis.

2 Pemadam Kebakaran

Semua gedung baik yang termasuk dalam instansi pemerintah maupun swasta sebaiknya dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan bangunan. Alat pemadam kebakaran dapat ditempatkan dilaboratorium, bengkel, pabrik pakan, gudang pakan , gedung atau kantor perusahaan peternakan ruminansia besar. Alat pemadam kebakaran secara periodik harus dicek apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

3. Kesehatan Kerja

Hal-hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan kesehatan kerja dalam perusahaan peternakan ruminansia besar adalah :

Sirkulasi Udara yang Baik

Untuk menjaga agar udaradalam ruangan kantor, kandang ternak , pabrik pakan tetap bersih dan nyaman perlu dipasang peralatan seperti (sistem penyedot atau pengisap debu, kipas angin , AC dan penanaman pohon pelindung dan lain-lain )

Kebisingan

Untuk mengantisipasi kebisingan dalam bekerja di pabrik pakan atau pada saat mengoperasikan alat pencacah rumput ( copper) yang ada di perusahaan peternakan ruminansia besar perlu alat penutup telinga atau pelindung telingga. Disamping alat tersebut masih ada alat –alat pelindung badan lainnya seperti : ( alat pelindung mata, alat pelindung kepala, alat pelindung tangan, alat pelindung kaki, alat pelindung hidung dan mulut dan lain sebagainya).

(7)

6

4. 8.1 Komitmen dan Kebijakan Pimpinan 4.8.1.1 Kepemimpinan dan Komitmen

Pengurus atau pemimpin perusahaan peternakan ruminansia besar harus menunjukan kepemimpinannya dan komitmennya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan menyediakan sumber daya yang memadai. Setiap tingkat pimpinan diperusahaan peternakan ruminansia besar harus menunjukan komitmen terhadap K3, sehingga penerapan sistem manajemen K3 di perusahaan peternakan ruminansia besar dapat berhasil dengan baik dan mudah dikembangkan. Setiap tenaga kerja atau karyawan perusahaan peternakan ruminansia besar dan orang lain yang berada ditempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.

4.8.1.2 Wujud Komitmen

Komitmen pimpinan perusahaan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan dengan cara menyediakan sumber daya yang memadai, dan diwujudkan dalam bentuk:

Membentuk Organisas dan menempatkan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.

Menyediakan anggaran,

Menyediakan tenaga kerjayang berkualitas Menyediakan sarana lainyang diperlukan untuk K3

Menetapkan tanggung jawab, wewenang, dan kewajiban yang jelas dalam penanganan K3 Membangun dan memelihara kesadaran, motivasi dan keterlibatan seluruh pihak diperusahaan 4.8.1.3 Kebijakan K3

Kebijakan K3 suatu perusahaanpeternakan ruminansia besar adalah suatu pernyataan tertulis yang ditanda tangani oleh pengusaha dan atau pengurus perusahaan peternakan ruminansia besar, yang memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3 , dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan peternakan ruminansia secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau operasional. Kebijakan K3 suatu perusahaan peternakan ruminansia besar, sebaiknya dalam pembuatannya melalui proses konsultasii antara pengurus/pengelola dan wakil tenaga kerja atau karyawan suatu perusahaan tersebut, yang kemudian harus dijelaskan, disebarluaskan kepada seluruh warga atau tenagakerja/karyawan yang ada diperusahaan tersebut. Kebijakan K3 yang disusun dan disepakati bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang, dalamrangka peningkatan kinerja K3.

(8)

7

Dalam mencapai tujuan K3perusahaan peternakanruminansia besar harusmenunjuk personal yangmempunyai kualifikasi yangsesuai dengan sistem yangditerapkan.

4.8.2 Perencanaan

Perusahan peternakan ruminansia besar harus membuat perencanaan yang efektif untuk mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan harus memuat tujuan, sasaran, dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian reksiko sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

4.8.3 SDM, Sarana dan Dana

Perusahaan harusmempunyai personal yang memiliki kualifikasi , sarana, dana yang memadai sesuai dengan sistem manajemen K3.

4.8.4 Tanggung Jawab

Dalam peningkatan K3, akan efektif apabila semua pihak dalam suatu perusahaan tersebut didorong untuk berperan serta dalam penerapan dan pengembangan sistem manajemen K3 serta memiliki budaya perusahaan yang mendukung dan memberikan kontribusi bagi sistem manajemen K3

4.8.5 Pelatihan dan Kompetensi kerja

Pengembangan dan penerapan sistem manajemen K3 perusahaan peternakan ruminansia besar yang efektif ditentukan oleh kompetensi kerja dan pelatihan dari setiap tenaga kerja diperusahaan tersebut.

4.8.6 Kegiatan pendukung

Kegiatan pendukung dari sistem manajemen K3 antara lain; komunikasi, pelaporan dan pendokumentasian semua kegiatan yang berada disuatu peruhaan peternakan ruminansia besar tersebut.

4.9 Menyimpan Alat- Alat Produksi Bahan Kimia dan Biologis

Alat-alat produksi seperti cangkul, ember, sapu, sekop, copper,kereta dorong, tali tambang, alat-alat kesehatan, dan peralat-alatan lainnya disimpan di tempat yang aman, baik itu dari pencurian maupun keamanan awetan ataupun keberfungsian alat tersebut. Untuk menyimpan alat-alat produksi perlu

(9)

8

sarana pendukung seperti gudang yang memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk peralatan kesehatan perlu juga disimpan pada ruangan tertentu dan alat-alat kesehatan sebaiknya dipisahkan dengan alat-alat untuk kegiatan produksi. Bahan – bahan kimia sebaiknya disimpan pada ruangan khusus, tidak dicampur dengan bahan-bahan biologis maupun alat–alat produksi. Ruangan untuk menyimpan bahan kimia diusahakan sedemikian rupa jauh dari ruang dapur. Pada intinya pada saat menyimpan semua alat-alat produksi, bahan kimia dan biologis sebaiknya sesuai dengan standard operating Procedure ( SOP).

4.10 Aplikasi Konsep

Mengidentifikasi K3 pada perusahaan peternakan sapi potong:

4.10.1 Lakukan identifikasi sumber bahaya yang berkaitan dengan kegiatan penggemukan sapi potong yang meliputi : Kegiatan persiapankandang, Kegiatan pemilihan bibitatau pengadaan bibit, Kegiatan pemberian pakan, Kegiatan penanganan kesehatan, dan Kegiatan pemanenan

4.10.2 Lakukan Identifikasi dampak yang ditimbulkan akibat dari kegiatan tersebut 4.10.3 Carilah solusi atau alternatif pemecahan dari masing-masing dampak tersebut 4.10.4. Buatkan program K3 nya.

4. 11 Beberapa definisi

Tempat kerja adalah, setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja.

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang mempekerjakan pekerja dengan tujuan mencari laba/keuntungan atau tidak, baik milik swasta mapun milik negara.

Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pengusaha adalah : Orang atau badan hukum yang menjalankan suatu usaha milik sendiri dan untuk keperluan itu menggunakan tempat kerja.

D. Soal Latihan

1. Kepanjangan dari K3 adalah

a. Kesehatan dan keselamatan kerja b. Keselamatan dan kesehatan kerja c. Kesehatan keselamatan kerja d. Keselamatan kesehatan kerja

2. Keselamatan kerja dalam perusahaan peternakan ruminansia besar adalah keselamatan kerja yang menyangkut dengan unsur

(10)

9

mesin/peralat, bahan yang dikerjakan dan ternak yang

diusahakan

mesin/peralat,dan bahan yang dikerjakan

mesin/peralat,dan ternak ternak yang diusahakan

bahan dan lingkungan

3. Kebijakan K3 suatu perusahaan peternakan ruminansia besar sebaiknya memuat tentang

a. visi dan tujuan perusahaan dan komitmen dan tekad melaksanakan K3

b. visi dan tujuan perusahaan dan programkerja K3

c. visi dan

tujuanperusahaan dan komitmen dan tekad melaksanakan K3 , dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan peternakan ruminansia secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau operasional

d. visi dan target perusahaan dan komitmen dan tekad melaksanakan K34

4. Pada prinsipnya tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berada pada

a. Setiap perusahaan peternakan

b. Setiap organisasi c. Setiap instansi pemerintah

d. Setiap orang

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang mengatur tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) adalah a. Peraturan menteriTenaga Kerja No: Per.05/Men/1999 b. Peraturan menteriTenaga Kerja No: Per.05/Men/1998 c. Peraturan menteriTenaga Kerja No: Per.05/Men/1997 d. Peraturan menteriTenaga Kerja No: Per.05/Men/1996

6. Undang - undang yangmengatur tentang Ketenagakerjaan adalah

a. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 b. Undang-Undang No. 13 tahun 2004 c. Undang-Undang No. 12 tahun 2004 d. Undang-Undang No. 12 tahun 2003 E. Referensi

Anonim. 2013. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri. Diakses dengan nama situs : http://tips- sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/03/peralatan-dan-daftar-obat-untuk-first.html. Pada tanggal 18 Agustus 2014.

Nugroho. C.P. 2008. AgribisnisTernak Ruminansia Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Umumnya tahapan pengolahan benih pada serealia dan polong-polongan yang merupakan tipe buah kering adalah pengeringan, perontokan (padi), pemisahan biji dari polong,

Struktur lambung ternak ruminansia memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen (fermentor), Retikulum, Omasum dan Abomasum (lambung sejati, dimana proses pencernaan

Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut : (a) Terbatasnya jumlah orang

kuat, letaknya teratur, arahnya menyebar dan produktif. Dengan demikian sehingga pemeliharaan dan pemetikan buah lebih mudah. 2) Pemangkasan Pemeliharaan: Pemangkasan

Kerak bumi tidak semata-mata tersusun dari batuan yang benar-benar kompak dan padat. Sebagian diantaranya ada yang berrongga dan berlubang-lubang. Pada batuan ini, air

Oleh karena objek studi geografi adalah fenomena geosfer, maka segala sesuatu yang terkait dengan objek dalam ruang dapat disoroti dari berbagai matra, antara lain pola

Itulah sebabnya daerah yang terletak pada lintang tinggi (sekitar kutub) suhunya lebih rendah dibandingkan daerah yang terletak pada lintang rendah (sekitar

 Penanganan kondisi darurat di lapangan (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan). Banyak resiko pekerjaan yang akan terjadi di lapangan, yang dihadapi oleh