• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – ITALIA PERIODE : JANUARI – DESEMBER 2013

A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Italia

1. Total perdagangan Italia dengan Dunia pada periode Januari-Desember 2013 sebesar US$ 990,41 miliar, atau naik sebesar 0,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 985,18 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Italia ke Dunia periode Januari-Desember 2013 sebesar US$ 513,89 miliar, atau naik sebesar 3,31% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 497,44 miliar. Sedangkan, impor Italia dari Dunia sebesar US$ 476,53 miliar, atau turun 2,30% apabila dibanding nilai impor periode Januari-Desember 2012, sebesar US$ 487,74 miliar. Neraca perdagangan Italia dengan Dunia periode Januari-Desember 2013, surplus sebesar US$ 37,36 miliar atau meningkat sebesar 285,41% dibandingkan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 9,69 miliar.

2. Negara tujuan utama ekspor Italia, pada periode Januari-Desember 2013, antara lain : Jerman sebesar US$ 64,04 miliar dengan kenaikan sebesar 2,58%, dan pangsanya sebesar 12,46%. Kemudian, Perancis dengan nilai sebesar US$ 55,70 miliar, naik sebesar 0,98%, dan pangsanya sebesar 10,84%. Selanjutnya, Amerika Serikat sebesar US$ 35,76 miliar (+4,87%); Swiss sebesar US$ 27,07 miliar (-7,82%), dan Inggris sebesar US$ 25,76 miliar (+6,88%). Nilai ekspor Italia ke Jerman, dan Perancis yang tergabung dalam Uni Eropa, dan Amerika Serikat (di luar Uni Eropa) pada periode ini, pangsanya mencapai 30,26% .

3. Negara asal utama impor Italia, pada periode ini, antara lain : Jerman sebesar US$ 70,28 miliar dengan penurunan sebesar 0,63%, dan pangsanya sebesar 14,75%. Kemudian, Perancis dengan nilai sebesar US$ 40,11 miliar, turun sebesar 0,58%, dan pangsanya sebesar 8,42%. Selanjutnya, China sebesar US$ 30,69 miliar (-4,38%); Belanda sebesar US$ 27,42 miliar (+4,07%), dan Russia sebesar US$ 26,63 miliar (+13,19%). Nilai impor Italia dari Jerman dan Perancis yang tergabung dalam Uni Eropa, serta China sebagai negara di luar Uni Eropa pada periode ini, pangsanya mencapai 29,61% .

(2)

B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Italia dengan Indonesia

1. Total nilai perdagangan Italia dengan Indonesia, pada periode Januari-Desember 2013 sebesar US$ 4.025,19 juta, atau turun sebesar 5,13% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 4.243,04 juta. Total perdagangan tersebut, terdiri dari ekspor Indonesia pada periode Januari-Desember 2013 sebesar US$ 2.538,72 juta, turun sebesar 4,92% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 2.670,14 juta. Sementara itu, nilai Impor Indonesia pada periode Januari-Desember 2013, sebesar US$ 1.486,47 juta, atau turun sebesar 5,50% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 1.572,90 juta.

2. Dalam neraca perdagangan Italia dengan Indonesia periode Januari-Desember 2013, Indonesia berhasil surplus sebesar US$ 1.052,26 juta, atau turun sebesar 4,10% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 1.097,23 juta.

3. Perkembangan impor Italia terhadap komoditi ekspor non migas utama Indonesia periode Januari-Desember 2013 adalah sebagai berikut :

 Minyak Kelapa Sawit (HS 1511) mencapai US$ 937,90 juta, meningkat sebesar 38,90%. Posisi Indonesia sebagai pemasok di urutan ke-1, diikuti Malaysia; Belanda, dan Thailand;

 Batubara (HS 2701) mencapai US$ 340,24 juta, turun 23,36% (posisi pemasok urutan ke-3, setelah Amerika Serikat & Russia; Pangsa pasarnya, sebesar 14,89% ;  Alas kaki (HS 6403) mencapai US$ 110,37 juta, naik 4,25% (posisi pemasok

urutan ke-12, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing Romania; China, Belanda.);

 Kopi (HS 0901) mencapai US$ 87,85 juta, naik 49,91% (posisi pemasok urutan ke-5, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing Brazil; Vietnam, India, Perancis, dan Indonesia). Pangsa pasar Indonesia sebesar 5,33%;

 Karet Alam (HS 4001) mencapai US$ 83,39 juta, turun sebesar 7,25% (posisi pemasok di urutan ke-2, setelah Thailand, dengan nilai sebesar US$ 87,18 juta, dan turun 2,73%. Kemudian, Malaysia, Pantai Gading, Vietnam, dst).

 Timah (HS 8001) dengan nilai sebesar US$ 30,01 juta, turun sebesar 20,98% (posisi Indonesia di urutan ke-1, diikuti Malaysia, Belgia, Belanda, dan Jerman.);

(3)

 Yarn (oth th sewing thread) of Synth Staple (HS 5509), dengan nilai sebesar US$ 23,73 juta, naik 12,61% (posisi Indonesia di urutan ke-4, setelah Romania; Turki, dan Bulgaria.);

 Industrial monocarboxylic fatty acids (HS 3823), dengan nilai sebesar US$ 22,70 juta, turun 52,87% (posisi Indonesia di urutan ke-3, setelah Jerman (US$ 102,20 juta) dan Belanda (US$ 75,80 juta);

 Coconut (copra), palm kernel (HS 1513) dengan nilai sebesar US$ 18,23 juta, turun sebesar 34,28% . Impor terbesar dari Pilipina, sebesar US$ 39,36 juta, yang diikuti Belanda, dengan nilai US$ 23,10 juta, dan Indonesia di urutan ke-3, dan Jerman, dst. ;

 Other Furniture and Parts Thereof (HS 9403) mencapai US$ 16,22 juta, mengalami penurunan sebesar 23,13% (posisi Indonesia di urutan ke-15, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing China; Jerman; Polandia; Perancis, dan Romania.).

Dari ke-10 komoditi ekspor non migas utama Indonesia di pasar Italia, pada periode ini, negara pesaing Indonesia umumnya dari kawasan Eropa, sedangkan dari kawasan Asia dan ASEAN pesaing Indonesia adalah : China; India; Thailand, Malaysia dan Vietnam.

Sementara itu, dari beberapa komoditi ekspor yang potensial dari Indonesia ke Italia, pada periode ini, terdapat 3 (tiga) komoditi, dengan nilai di atas US$ 5,00 juta, yaitu :  Tricycles, Scooters, Pedal Cars and Similar Toys; Dolls' Carriages; (HS 9503),

dengan nilai US$ 11,55 juta, turun 14,26% dibanding tahun 2012. Posisi Indonesia di urutan ke-9, dimana Vietnam (ke-12) dan Malaysia (ke-14) sebagai pemasok dari ASEAN;

 Vegetable products not elsewhere specified (HS 1404) mencapai US$ 11,12 juta, naik 90,01% dibanding periode yang sama tahun 2012. Posisi Indonesia di urutan ke-2, setelah Spanyol, dengan nilai sebesar US$ 20,56 juta dan naik 323,93% . Kemudian, Peru, dan China, dst.

 Electric instantaneous or storage water heaters and immersion heaters; (HS 8516) mencapai US$ 5,27 juta, turun sebesar 1,51% dibanding periode yang sama tahun 2012. Posisi Indonesia di urutan ke-20, dimana posisi teratas secara berturut-turut adalah China; Jerman; Romania, dan Perancis,dst.

(4)

4. Impor Indonesia dari Italia antara lain:

 Dishwashing Machines; Machinery for Cleaning or Drying Bottles (HS 8422) sebesar US$ 141,94 juta, meningkat sebesar 6,45% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang mencapai US$ 133,34 juta;

 Machines and mecha applian having indiv funct, not spec or included elsewhere (HS 8479) sebesar US$ 54,81 juta, naik sebesar 9,82% dibanding periode yang sama tahun 2012;

 Taps, Cocks, Valves and Similar Appliances for Pipes, Boiler (HS 8481) sebesar US$ 62,89 juta, turun sebesar 2,59%, dibanding tahun 2012; Ke-3 komoditi di atas kontribusinya terhadap nilai impor Indonesia dari Italia, pada periode Januari-Desember 2013, mencapai US$ 259,643 juta, atau sebesar 17,47% dari nilai total impor Indonesia dari Italia pada periode ini.

C. Informasi lainnya

1. Perkembangan perekonomian Italia dan mata uang Euro

Berdasarkan laporan BPS Italia (Istat), Gross Domestic Product (GDP) Italia tahun 2013, turun 0,4% dibandingkan dengan tahun 2012. Sementara pertumbuhan GDP -1,9% dibanding tahun 2012 (-2,4%). Hal ini disebabkan kontraksi fomasi gross fixed capital sebesar -4,7% dan penurunan konsumsi sebesar -2,2%, dan juga kenaikan impor 2,8%. Utang pemerintah sekitar 132,6% dari GDP atau sekitar € 2.068.948 juta. Sementara itu, kurs mata uang Euro tercatat melemah 0,35% pada bulan Pebruari 2014 dibandingkan dengan kurs tengah bulan Januari 2014, menurut Bank Italia. Pada bulan Januari 2014 pada level US$ 1,3610 per Euro. Sedangkan, bulan Pebruari 2014 pada level US$ 1,3659 per Euro.

2. Buah Pala Indonesia mengandung Biphenyl

Berdasarkan Laporan salah satu importir terbesar buah pala Italia Mr.Roberto Fanni (Quality Control) kepada Atdag Roma 27 Peb 2014, WEBB JAMES srl Resp.le Qualità, Via delle Cateratte, 84 int.1157122 – LIVORNO ITALY,Ph. (+39-0586) 884282, Fax (+39-0586) 884947, e-mail: qualita@webbjames.com, dengan ini disampaikan hal-hal berikut :

Pihak Uni Eropa meminta European Spice Association (ESA) bekerja sama dengan Braunschweig University (Chemistry Department), melakukan penelitian kandungan biphenyl pada buah pala dan lawang Indonesia yang dianggap melebihi ambang batas.

(5)

Regulasi UE mengijinkan kandungan biphenyl pada buah pala dan lawang antara 0,1 sd 1 ppm. Pihak importer menyebutkan bahwa zat tersebut telah menjadi permasalahan di Eropa sejak 3 tahun lalu, karena zat tersebut mengandung toxic bila melebihi ambang batas. Menurut Assosiasi Spices Eropa /ESA (European Spice Association), kandungan zat tersebut terjadi secara alamiah (max. hanya 0,1 ppm) pada buah pala dan lawang dan bukanlah disemprotkan bersamaan dengan pestisida. Pihak Braunchweig University meminta nama dan contact person Universitas di Indonesia, yang mau bekerjasama melakukan penelitian dimaksud.

Pemerintah Jerman bekerjasama dengan ESA menyediakan budget € 400.000 untuk melakukan penelitian tersebut di Braunchweig University (Chemistry Department). Uni Eropa memberi batas waktu 10 tahun bagi buah pala dan lawang asal Indonesia boleh masuk ke Uni Eropa sambil menunggu hasil penelitian dari lembaga riset tersebut.

Rata-rata ekspor buah pala dan lawang Indonesia ke UE 40 juta Euro/tahun dengan trend 39,17% atau setara dengan 4,5 juta ton/tahun sementara ekspor ke Italia 6 juta Euro/tahun dengan trend 55,92% atau setara dengan 560.000 ton/tahun. Pasar Italia memiliki 15% atas ekspor buah pala dan lawang Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Sintesis nanopartikel emas dengan metode reduksi menggunakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang berperan sebagai agen pereduksi untuk prekursor HAuCl 4

Aflatoksin merupakan senyawa bersifat sangat toksik dan karsinogenik, sehingga untuk menghindarkan konsumen dari konsumsi produk itik alabio yang tercemar aflatoksin

Sebagai contoh, jika tema atau isi dari situs web yang kita buat adalah pemrograman HTML, maka kita dapat membuat link ke situs web lain yang memiliki tema yang sama atau

Di dalam naskah Sejarah Rante, pada Pupuh Megatruh (35), dijelaskan silsilah Sultan Matangaji, dimulai dari Abdul Makarimi Syamsudin, berputra Sultan

dan penempatan dalam tempat khusus paling lama 21 (dua puluh satu) hari. Pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota kepolisian dalam aktifitas kedinasannya perlu

Untuk n titik data terdapat n-1 selang, maka ada 3(n-1) konstanta yang harus- dicari dan yang memenuhi 3(n-1) persamaan atau kondisi sebagai berikut : 1. Spline harus

Sementara itu, sisa dana penawaran umum digunakan untuk mengakuisisi saham empat perusahaan lain dengan nilai akuisisi berkisar Rp13.5 miliar hingga Rp192

Dalam penelitian yang dilakukan penulis pada 1998 tentang bagaimana konsep gender dapat teraktualisasikan oleh penghuni ke dalam bangunan (rumah Jawa) di Surakarta, memuat pemahaman